ANALYSIS OF THE FORMATION OF PORTFOLIO IN FIVE COMPANIES THAT MOVE IN THE FIELD PLANTATION Okki Jatnika, Prof. Suryadi H.S, SSI., MMSI Undergraduate Program, Faculty of Economy, 2009 University of Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Keyword : expected return, standard deviation, coefisien corelation, expected return portfolio, standard deviation of portfolio, efficiency portfolio ABSTRACT : This research was conducted with the aim to find efficient portfolio combinations are formed in five companies engaged in Agriculture with a concentration of Plantation with data based on year 20062009, with the observation period January 2006 - May 2009. The method used is the rate of return (expected return) and the level of risk (standard deviation) generated from each portfolio is formed. Data used in this research is secondary data obtained from the Indonesian Stock Exchange as the JSX Monthly. Data taken from the JSX Monthly is the closing price (closing price) each month. The data have been obtained were processed using analysis tools include calculations of return of each security, the standard deviation for each security, correlation coefficients, portfolio return and standard deviation of the portfolio in order to find the combination of an efficient portfolio. From the results of this study shows that for investors who like risk can choose a combination of shares. Astra Agro Lestari by 35%, PT. Bakrie Sumatera Plantations 10%, PT. PP London Sumatra 35%, PT. SMART 10%, and PT. New Tunas Lampung by 10% with the expected return of 4.86% and 17.43% risk. And for investors who dislike risk can choose a combination of shares. Astra Agro Lestari by 35%, PT. Bakrie Sumatra Plantations 10%, PT. PP London Sumatra 15%, PT. SMART 30%, and New PT.Tunas Lampung by 10% with the expected return of 4.71% and the risk of 16.86%.
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION Okki Jatnika, Prof. Suryadi H.S, SSI., MMSI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, 2009 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Kata Kunci : expected return, standar deviasi, koefisien korelasi, expected return portofolio, standar deviasi portofolio, portofolio yang efisien ABSTRAK : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kombinasi portofolio efisien yang dibentuk pada lima perusahaan yang bergerak di bidang Agriculture dengan konsentrasi Plantation dengan berdasarkan data tahun 2006-2009, dengan periode pengamatan Januari 2006 Mei 2009. Metode pendekatan yang dipergunakan ialah tingkat keuntungan (expected return) dan tingkat risiko (standar deviasi) yang dihasilkan dari setiap portofolio yang dibentuk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari Bursa Efek Indonesia seperti JSX Monthly. Data yang diambil dari JSX Monthly merupakan harga penutupan saham (closing price) tiap bulannya. Data yang telah didapat diolah dengan menggunakan alat analisis yang meliputi penghitungan return tiap sekuritas, standar deviasi tiap sekuritas, koefisien korelasi, return portofolio, dan standar deviasi portofolio guna mencari kombinasi portofolio yang efisien. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa bagi investor yang menyukai risiko dapat memilih kombinasi saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatera Plantations 10%, PT. PP London Sumatra sebesar 35%, PT. SMART 10%, dan PT. Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,86% dan risiko sebesar 17,43%. Dan bagi investor yang tidak menyukai risiko dapat memilih kombinasi saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatra Plantations 10%, PT. PP London Sumatera sebesar 15%, PT. SMART 30%, dan PT.Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,71% dan risikosebesar 16,86%.
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENELITIAN Investasi merupakan suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan harapan nantinya akan mendapatkan keuntungan atau bentuk manfaat lainnya dari hasil investasi tersebut. Seperti yang kita ketahui, krisis ekonomi global pada tahun 2008 kemarin memberikan dampak yang sangat buruk terhadap perekonomian negara berkembang dan maju di dunia. Berawal dari krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, Analisis Pembentukan Portofolio 2 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation kemudian merambat menjadi krisis ekonomi global. Termasuk Indonesia sendiri yang merasakan akibat dari krisis global tersebut, ditandai dengan meningkatnya pengangguran, terganggunya kegiatan ekspor impor, nilai tukar rupiah yang semakin melemah, kondisi pasar modal yang semakin tertekan akibat dari jatuhnya Bursa Asing Global, dan puncaknya penutupan Bursa Efek Indonasia selama tiga hari berturut-turut. Oleh karena kondisi tersebut banyak para investor yang gagal dalam investasinya yang kemudian mengakibatkan terganggunya kegiatan pasar modal. Namun pada tahun 2009 ini kondisi pasar modal sudah pulih kembali, ditandai dengan kembali bergairahnya kegiatan jual beli dalam pasar modal. Pembelian efek atau surat berharga di pasar modal melalui bursa efek merupakan salah satu cara dalam berinvestasi dana dapat menjadi pilihan bagi para investor. Hal ini dapat dikatakan karena pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana masyarakat untuk menunjang biaya pembangunan. Pasar modal juga merupakan reperesentasi dari kondisi perusahaan pada suatu negara. Sebelum kita mengambil keputusan untuk berinvestasi di dalam pasar modal ada baiknya kita untuk mengenal terlebih dahulu perusahaan yang akan dibeli sahamnya, juga pergerakan harga saham perusahaan tersebut. Apabila volume penjualan saham suatu perusahaan fluktuatif dan harganya cenderung naik dapat diindikasikan bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang baik dan sehat.. Faktor tersebut harus dipertimbangkan oleh investor untuk mengurangi kemungkinan risiko yang akan terjadi dikemudian hari. Selain itu pasar modal memiliki daya tarik tersendiri, karena dalam investasi di pasar modal memungkinakan para investor memiliki berbagai pilihan investasi sesuai dengan preferensi risiko mereka. Kemudian pasar modal memiliki kelebihan pada likuiditas dalam pilihan investasinya, dapat dicontohkan seperti, investor dapat melakukan investasi hari ini pada industri semen, dan ia dapat menggantinya minggu depan pada industri farmasi, hal yang tidak mungkin dapat dilakukan apabila berinvestasi pada real assets. Peran investor sendiri sangat penting dalam proses berlangsungnya kehidupan perusahaan. Dilihat dari pihak perusahaan, bahwa semakin besar investor mengeluarkan dananya untuk membeli saham perusahaan, maka semakin besar pula perusahaan tersebut untuk berkembang dan meraih pasar. Tetapi jika dilihat dari pihak investor, Analisis Pembentukan Portofolio 3 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation
maka sebagian besar investasi yang dikeluarkan, semakin besar pula keuntungan dan risiko yang akan diperolehnya. Hal yang paling penting tentunya tidak terlepas dari sikap investor dalam memilih altenatif untuk menginvestasikan dananya di perusahaan mana. Untuk dapat meminimalkan risiko dalam investasi saham di pasar modal, investor dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham yaitu dengan melakukan investasi pada banyak saham sehingga risiko kerugian pada satu saham dapat ditutup dengan keuntungan pada saham yang lainnya. Untuk mengetahui saham mana yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi dan dengan risiko tertentu serta bagaimana meminimalkan risiko tersebut maka perlu dilakukan analisis portofolio terlebih dahulu. Dengan melakukan analisis portofolio, maka akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio mana yang paling efisien yang mempunyai tingkat keuntungan yang diharapkan terbesar dengan risiko tertentu, atau yang mempunyai risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang diharapkan tertentu dari portofolio yang dibentuk. Dalam satu portofolio investasi itu sendiri sebenarnya dapat dilakukan pada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri yang berbeda-beda. Namun penulis mencoba untuk menerapkan analisis portofolio saham pada salah satu industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan tertera pada statistik JSX yaitu Agriculture dengan konsentrasi Plantation dalam tujuan untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Ada 7 perusahaan yang bergerak di bidang Plantation yang tercatat di BEI, namun hanya 5 perusahaan yang memiliki data harga saham sejak Januari 2006, oleh karena itu penulis hanya dapat mengambil 5 perusahaan. Industri ini dipilih karena penulis melihat bahwa perusahaan yang bergerak di bidang Plantation dengan hasil utama industrinya CPO (Crude Palm Oil) sedang berada pada kondisi yang baik saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dari terus meningkatnya tingkat ekspor CPO Indonesia, bahkan saat ini Indonesia merupakan negara pengekspor CPO kedua terbesar di dunia setelah Malaysia dengan tingkat ekspor mencapai 15 juta ton. Selain itu pemerintah Indonesia juga sedang merencanakan untuk menjadikan harga CPO Indonesia menjadi harga patokan CPO dunia. Suatu kondisi yang dapat menjadikan bisnis di bidang ini semakin menjanjikan.
Analisis Pembentukan Portofolio 4 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation RUMUSAN MASALAH Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dan risiko dari masing-masing sekuritas ? 2. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dari masing-masing sekuritas tersebut ? 3. Investasi portofolio dengan komposisi dana manakah yang dapat membentuk investasi yang efisien ? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Menganalisis tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dan risiko dari masing-
masing sekuritas. 2. Menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dari ketiga sekuritas tersebut. 3. Memberikan gambaran suatu pemilihan portofolio efisien dari portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat comfirmation research yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Dimana data/variabel diteliti terlebih dahulu dan kemudian dijelaskan hubungannya kemudian dibentuk portofolionya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan sekunder. Kemudian melakukan pengujian Inferensial menggunakan SPSS dengan alat statistik koefisien korelasi setelah data diolah dengan metode Markowitz. PENGUMPULAN DATA DAN PEMILIHAN SAMPEL Penelitian ini menggunakan data bulanan harga penutupan saham (closed price) selama periode Januari 2006-Mei 2009. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada industri Agriculture dengan konsentrasi Plantation yang sudah terdaftar atau Listing selama tiga tahun di Bursa Efek Indonesia Analisis Pembentukan Portofolio 5 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation sesuai dengan periode yang akan diteliti oleh penulis. Adapun data-data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan www.yahoofinance.com. VARIABEL-VARIABEL YANG DITELITI Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: · Return, merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi yang ditanamkan. · Risk, merupakan tingkat risiko dari suatu investasi yang ditanamkan. TEKNIK ANALISIS DATA Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini dapat dijelaskan dalam langkahlangkah sebagai berikut : 1) Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected Return) dari setiap perusahaan Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat keuntungan yang diharapkan pada suatu investasi yang dikutip dari Warsini (2008:79) yaitu :
Keterangan : Rit = Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-t. Pit = Harga saham i pada periode ke-t. Pit + 1 = Harga saham i pada periode ke-t + 1. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung expected return yang dikutip dari
Husnan (2005 : 51) dengan rumus :
Rit = ( Pit + 1 – Pit ) / Pit N E ( Ri ) = Rij i=1 N Analisis Pembentukan Portofolio 6 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation Keterangan : E(Ri) = Tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham i. Rij = Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-j. N = Banyaknya periode yang terjadi. 2) Menghitung tingkat risiko saham tiap perusahaan Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat risiko tiap perusahaan yang dikutip dari Warsini (2008 : 82) yaitu :
Keterangan : E(Ri) = Tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham i. Rij = Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-j. N = Banyaknya periode yang terjadi. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung varians dan standar deviasi dari tiap perusahaan yang dikutip dari Husnan (2005 : 53).
Keterangan ; 1 = Varians 1² = Standar Deviasi (Tingkat Risiko)
N 1² =
[ Rij – E ( Ri ) ]² j=1
N 1=
1²
Analisis Pembentukan Portofolio 7 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation 3) Koefisien Korelasi Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y.
4) Menentukan Proporsi Investasi Dalam penelitian ini penulis melakukan penentuan proporsi dana investasi dengan metode random. 5) Expected Return Tingkat keuntungan portofolio dihitung dengan menggunakan metode Markowitz.
Keterangan : E ( Rp ) = Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan dari Portofolio. Xi = Proporsi Dana yang Diinvestasikan pada Saham i. E ( Ri ) = Tingkat Keuntungan yang Diharapkan dari Saham i. 6) Standar Deviasi Kemudian untuk menghitung varians dan standar deviasi portofolio menggunakan rumus :
n
XY -
X
Y
= { [ n X² - ( X )² ] [ n Y² - ( Y )² ] } N E ( Rp ) = Xi . E ( Ri ) i=1 p² = X1² 1² + X2² 2² + X3² 3² + X4² 4² + X5² 5² + 2 ( X1 X2 12 1 2 + 2 ( X1 X3 13 1 3 ) + 2 ( X1 X4 14 1 4 ) + 2 ( X1 X5 13 1 5 ) + 2 ( X2 X3 23 2 3 ) + 2 ( X2 X4 24 2 4 ) + 2 ( X2 X5 25 2 5 ) + 2 ( X3 X4 34 3 4 ) + 2 ( X3 X5 35 3 5 ) + 2 ( X4 X5 45 4 5 )
Analisis Pembentukan Portofolio 8 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation Dan dilanjutkan dengan :
² = Varians potofolio = Standar Deviasi (Risiko Portofolio)
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Tingkat Keuntungan dan Tingkat Risiko Masing-Masing Sekuritas Tabel 1 Tingkat Keuntungan Rata-Rata dan Risiko Masing-Masing Sekruitas Sekuritas E (Ri) AALI 0.048514 0.16973 UNSP 0.044097 0.234826 LSIP 0.044678 0.208018 SMAR 0.049173 0.218424 TBLA 0.043415 0.258961
Penghitungan tingkat keuntungan yang diharapkan dari tiap perusahaan didasarkan pada perubahan harga penutupan (Closing Price) saham setiap bulannya selama periode Jnuari 2006 – Mei 2009. Berdasarkan rumus perhitungan (1) Expected Return dan (2) tingkat risiko tiap perusahaan maka akan diperoleh hasil perhitungan seperti yang dapat dilihat di Tabel 1. Dimana kita dapat melihat PT. SMAR memiliki tingkat keuntungan paling besar yaitu 4,91%, sedangkan PT. Tunas Baru Lampung memliki tingkat keuntungan paling rendah yaitu 4,34%. Dan pada tingkat risiko dapat kita lihat PT. Astra Agro Lestari memiliki tingkat risiko yang paling rendah yaitu 16,97%, sedangkan PT. Tunas Baru Lampung memiliki tingkat risiko yang paling besar yaitu 25,89%. = ² Analisis Pembentukan Portofolio 9 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation Koefisien Korelasi Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel. Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang dimaksud adalah koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan tingkat keuntungan antar perusahaan yang dicerminkan pada harga saham.Perhitungan korelasi ini dilakukan dengan bantuan program statistic SPSS (lihat tabel 2).
Tabel 2. Koefisien Korelasi AALI UNSP LSIP SMAR TBLA AALI Pearson Correlation 1 .682(**) .801(**) .544(**) .481(**) Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 N 40 40 40 40 40 UNSP Pearson Correlation .682(**) 1 .780(**) .692(**) .566(**) Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 40 40 40 40 40 LSIP Pearson Correlation .801(**) .780(**) 1 .585(**) .462(**) Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 N 40 40 40 40 40 SMAR Pearson Correlation .544(**) .692(**) .585(**) 1 .197 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .224 N 40 40 40 40 40 TBLA Pearson Correlation .481(**) .566(**) .462(**) .197 1 Sig. (2-tailed) .002 .000 .003 .224 N 40 40 40 40 40 Sumber : Output SPSS Diolah Dari hasil perhitungan di atas dapat kita ketahui koefisien korelasi antar perusahaan yang bernilai di bawah 0,5 ada 3 yaitu koefisien korelasi antar perusahaan AALI-TBLA, LSIP-TBLA, dan SMAR-TBLA. Hal ini menunjukkan kecerendungan kenaikan atau penurunan tingkat keuntungan antar saham memiliki hubungan yang tidak terlalu kuat, selebihnya koefisien korelasi perusahaan yang bernilai di atas 0,5 menunjukkan kecenderungan kenaikan atau penurunan tingkat keuntungan antar saham memiliki hubungan yang kuat. Penentuan PortofolioYang Efisien Dalam menentukan perhitungan tingkat keuntungan yang dihrrapkan dan standar deviasi untuk kombinasi portofolio saham yang efisien maka expected return dan Analisis Pembentukan Portofolio 10 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation standar deviasi yang sudah kita cari kita masukkan ke dalam rumus (5) expected return dan (6) standar deviasi portofolio efisien dengan bantuan Microsoft Excel. Tabel 3 Expected Return dan Standar Deviasi Portofolio Portofolio Proporsi Investasi E (Rp) AALI UNSP LSIP 1 20 15 20 30 15 2 25 15 25 25 10 3 20 20 20 20 20 4 25 15 20 25 15
SMAR TBLA 0.04646 0,173824 0.04649 0,173781 0.04592 0,170505 0.04643 0,172365
5 30 15 15 30 10 0.04691 0,171470 6 35 10 15 30 10 0.047135 0,168689 7 30 20 15 20 15 0.04637 0,172869 8 30 10 20 30 10 0.04694 0,170146 9 35 10 35 10 10 0.04869 0,174344 10 40 15 15 15 15 0.04656 0,171073
Menurut Suad Husnan (2005 : 69), portofolio yang efisien adalah investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan risiko yang sama memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Namun untuk menentukan portofolio mana yang dapat dikatakan efisien kita juga harus melihat preferensi dari investor. Bagi investor yang menyukai risiko (risk lover) maka dapat dikatakan portofolio ke-9 merupakan portofolio yang efisien dengan expected return sebesar 4,86% dan risiko sebesar 17,43%. Sedangkan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) dapat dikatakan bahwa portofolio ke-6 dengan expected return sebesar 4,71% dan risiko sebesar 16,86%. KESIMPULAN 1. Selama periode Januari 2006 sampai dengan Mei 2009 PT. Astra Agro Lestari (AALI) kemungkinan menghasilkan keuntungan sebesar 4,85% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 16,97%. PT. Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) kemungkinan akan menghasilkan keuntungan sebesar 4,40% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 23,48%. PT. PP London Sumatera (LSIP) Analisis Pembentukan Portofolio 11 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation kemungkinan menghasilkan keuntungan sebesar 4,46% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 20,80%. PT. SMART (SMAR) kemungkinan menghasilkan keuntungan sebesar 4,91% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 21,84%. Dan PT. Tunas Baru Lampung (TBLA) kemungkinan akan menghasilkan keuntungan sebesar 4,34% dengan tingkat risiko sebesar 25,89%. 2. Berdasarkan sepuluh portofolio yang telah dibentuk dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : · Pada portofolio ke-1 dengan proporsi saham AALI 20%, saham UNSP 15%, saham LSIP 20%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,64% dan tingkat risiko sebesar 17,38%. · Pada portofolio ke-2 dengan proporsi saham AALI 25%, saham UNSP 15%, saham LSIP 25%, saham SMAR 25% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,64% dan tingkat risiko sebesar 17,37%. · Pada portofolio ke-3 dengan proporsi saham AALI 20%, saham UNSP 20%, saham LSIP 20%, saham SMAR 20% dan saham TBLA 20% mempunyai expected return sebesar 4,59% dan tingkat risiko sebesar 17,05%. · Pada portofolio ke-4 dengan proporsi saham AALI 25%, saham UNSP 15%, saham LSIP 20%, saham SMAR 25% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,64% dan tingkat risiko sebesar 17,23%. · Pada portofolio ke-5 dengan proporsi saham AALI 30%, saham UNSP 15%,
saham LSIP 15%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,69% dan tingkat risiko sebesar 17,14%. · Pada portofolio ke-6 dengan proporsi saham AALI 35%, saham UNSP 10%, saham LSIP 15%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,71% dan tingkat risiko sebesar 16,86%. · Pada portofolio ke-7 dengan proporsi saham AALI 30%, saham UNSP 20%, saham LSIP 15%, saham SMAR 20% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,63% dan tingkat risiko sebesar 17,28%. Analisis Pembentukan Portofolio 12 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation · Pada portofolio ke-8 dengan proporsi saham AALI 30%, saham UNSP 10%, saham LSIP 20%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,69% dan tingkat risiko sebesar 17,01%. · Pada portofolio ke-9 dengan proporsi saham AALI 35%, saham UNSP 10%, saham LSIP 35%, saham SMAR 10% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,86% dan tingkat risiko sebesar 17,43%. · Pada portofolio ke-10 dengan proporsi saham AALI 40%, saham UNSP 15%, saham LSIP 15%, saham SMAR 15% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,65% dan tingkat risiko sebesar 17,10%. 3. Jika dianalisis berdasarkan preferensi risiko investor maka dapat disimpulkan bahwa untuk investor yang menyukai risiko (risk lover) akan memilih portofolio ke-9 sebagai portofolio yang efisien dengan proporsi dana saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatera Plantations 10%, PT. PP London Sumatra sebesar 35%, PT. SMART 10%, dan PT. Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,86% dan risiko sebesar 17,43%. Dan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) akan memilih portofolio ke-6 sebagai portofolio yang efisien dengan proporsi dana saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatra Plantations 10%, PT. PP London Sumatera sebesar 15%, PT. SMART 30%, dan PT. Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,71% dan risiko sebesar 16,86%. SARAN Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran: 1. Dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan modal pada suatu saham sebaiknya mempertimbangkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan risiko yang akan ditanggung pada masing-masing saham. Bagi investor yang menyukai risiko (risk lover) disarankan untuk memilih portofolio yang ke-9, karena portofolio tersebut memiliki expected return sebesar 4,86% dengan risiko sebesar 17,43%. Dan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) disarankan untuk Analisis Pembentukan Portofolio 13 Pada Lima Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Plantation memilih portofolio ke-6, karena portofolio tersebut memiliki expected return
sebesar 4,71% dan dengan risiko yang lebih kecil yaitu sebesar 16,86%. 2. Penelitian ini hanya menggunakan 41 bulan periode pengamatan, yaitu pada periode Januari 2006 – Mei 2009, dengan demikian diharapkan pada penelitian berikutnya dapat ditambah periode waktunya DAFTAR PUSTAKA Agung Nugroho, Buono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Astuti, Dwi dan Toto Sugiharto. 2005. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Perusahaan Industri Plastics And Packaging Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Studi Kasus (1999-2003). Jurnal. Auditorium Universitas Gunadarma. Jakarta. Edit, Robi. 2008. Analisis Portofolio Optimal Saham-Saham LQ 45 Pada Periode Agustus 2005 – Juli 2006 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis & Manajemen Bunda Mulia. Vol : 4. No. 1. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Lie, Eric. 2001. Analisis Kelayakan Investasi Saham Dan Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada PT. Pool Asuransi Indonesia. Tbk. Skripsi. Universitas Bina Nusantara. Jakarta. Tim Manajemen Laboratorium Pasar Modal Universitas Trisakti. 2008. Modul Laboratorium Pasar Modal. Jakarta. Warsini, Sabar. 2009. Manajemen Investasi. Jakarta : Semesta Media.