GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
ANALYSIS EFFECT OF MANAGEMENT SKILLS FINANCE, BUDGETING, ACCURACY OF FINANCIAL CHARACTERISTICS OF COOPERATIVE CITY SURAKARTA Drs. Jumingan, SE., MM., M.Si Drs. Sunarto Isstianto, MM Lecturer STIE Surakarta ABSTRACTION Cooperative as a container or agencies that handle economic activity is said to be the cornerstone of the cooperative economy capable of creating wealth and prosperity. The rapid growth of cooperatives can be seen from the economic feasibility of their business, it can be said that a healthy cooperative effort, if the sources of capital that has been used and exploited by its members in accordance with the goals and objectives of the cooperative, and efficient cost control management in order to serve the needs of members effectively .The issues raised in this study about how to manage finances, penyusunanan budget, how close watch timeliness of financial statements and its financial ratios of the characteristic koperasi.Adapun cooperative goal to go into detail in a healthy and cooperative economy is a joint research masyarakat.Kontribusi is to add insight and wisdom cooperative managers, able to take into account their own tax planning, enhance trust a third party. In connection with this study keresponden direct the analysis tools used are: classical assumption test validity, reliability testing, lenier multiple regression analysis, hypothesis testing using t-test and F test The findings of this study is lacking in attention to financial management, efficient, effective, quick, and reliable transfaran, ignore the timeliness of financial reporting, lacking in account all aspects of finance and financial ratios related to liability, lack of understanding of the growth and health cooperatives. The advice can be given is this study is the manager or managers should pay attention to guidance from the local cooperatives and related offices, often participate in training/education workshops to broaden the decision-making. Keywords: financial management, budgeting, timelines, financial ratios.
PENDAHULUAN Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896 yang selanjutnya berkembang dari waktu ke waktu sampai sekarang. Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan turun dengan titik berat lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai
dengan iklim lingkungannya. Jikalau pertumbuhan koperasi yang pertama di Indonesia menekankan pada kegiatan simpan-pinjam (Soedjono 1983, h.7) maka selanjutnya tumbuh pula koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi dan kemudian koperasi yang menekankan
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
21
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
pada kegiatan penyediaan barang-barang untuk keperluan produksi. Perkembangan koperasi dari berbagai jenis kegiatan usaha tersebut selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada suatu bentuk koperasi yang memiliki beberapa jenis kegiatan usaha. Koperasi serba usaha ini mengambil langkah-langkah kegiatan usaha yang paling mudah mereka kerjakan terlebih dulu, seperti kegiatan penyediaan barangbarang keperluan produksi bersama-sama dengan kegiatan simpan-pinjam ataupun kegiatan penyediaan barang-barang keperluan konsumsi bersama-sama dengan kegiatan simpan-pinjam dan sebagainya, sebagian besar pakar koperasi dan beberapa kalangan berpendapat bahwa sesungguhnya bentuk-bentuk koperasi yang konkret di Indonesia baru mulai tumbuh pada era kebangkitan nasional, yaitu pada awalawal tahun 1900-an. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan, khususnya di pedesaan. Pembangunan ekonomi pedesaan mempunyai tujuan bukan hanya perorangan, tetapi diutamakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah dalam rangka pelaksanaan program pembangunan nasional untuk peningkatan produksi perciptaan kesempatan kerja, dan pembagian pendapatan yang adil dan merata perlu ditumbuhkembangkan dan ditingkatkan peranan dan tanggung jawab masyarakat pedesaan agar mampu mengurusi diri sendiri dan berpartisipasi secara nyata dalam pembangunan desa atas dasar swadaya gotong royong serta
22
ISSN 2088 - 6594
dapat memetik dan menikmati hasil pembangunan guna peningkatan taraf hidupnya dengan membentuk suatu wadah organisasi yang disebut dengan koperasi. Koperasi sebagai wadah atau lembaga yang menangani kegiatan perekonomian sehingga koperasi dikatakan sebagai soko guru perekonomian yang mampu menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Koperasi merupakan organisasi terbuka, terutama bagi anggotanya. Manajemen koperasi yang terbuka lebih ditekankan pada pelaksanaannya dengan melalui pertanggungjawaban kepengurusan koperasi. Koperasi sebagai badan usaha bersama dalam bidang keuangan, dalam pengelolaannya harus menggunakan sistem akutansi yang sesuai dengan konsep dan prinsip akuntansi. Laporan keuangan sebagai sumber informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat suatu keputusan. Pemahaman ini sangat penting sebab salah satu pengertian terhadap laporan keuangan akan menghasilkan keputusan yang salah pula serta dapat membawa koperasi menuju kehancuran.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
Laporan keuangan tercatat semua transaksi yang terjadi pada koperasi selama satu periode, sehingga pemakai dapat mengetahui manfaat yang diperoleh, penggunaan sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dapat diketahui pula kewajiban dan kekayaan bersihnya. Laporan keuangan menyediakan informasi yang lengkap dan mudah dipahami akan menghasilkan keputusan yang berharga, yang dapat mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi serta dapat digunakan untuk menilai kesehatan koperasi, maka ketepatan laporan keuangan koperasi perlu diperhatikan. Pertumbuhan koperasi yang begitu cepat dapat dilihat dari kelayakan ekonomi usahanya, sehingga sebuah koperasi dapat dikatakan sehat usahanya. Sejauh mana sumber-sumber permodalan yang telah digunakan dan dimanfaatkan oleh anggota-anggotanya sesuai dengan tujuan dan sasaran koperasi, serta pengendalian biaya pengelolaan secara efisien untuk dapat melayani kebutuhan anggota secara efektif. Untuk memastikan pertumbuhan koperasi sehingga dapat dikatakan data-data yang disajikan dalam laporan keuangan terutama di dalam neraca. Setiap tahunnya pengurus koperasi harus mempertanggungjawabkan dan wajib melaporkan kepada anggota segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi. Untuk Mencapai tujuan koperasi yaitu mencapai kesejahteraan para anggotanya maka perlu adanya pengelolaan keuangan yang baik sehingga tingkat kepercayaan para anggota lebih baik pula. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus. Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan sisa hasil usaha, laporan atas
ISSN 2088 - 6594
arus kas dan laporan perubahan kekayaan bersih sebagai tambahan dan catatan atas laporan keuangan. Penilaian kondisi keuangan koperasi ini mereka melakukan analisa terhadap laporan keuangan untuk tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Analisa likuiditas adalah merupakan analisa terhadap laporan keuangan untuk menilai kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi (Munawir, 1997: 32). Koperasi yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti koperasi tersebut dalam keadaan”likuid”, sebaliknya jika koperasi tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti koperasi tersebut dalam keadaam “illikuid’. Analisa solvabilitas adalah analisa terhadap laporan keuangan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila koperasi tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu koperasi dikatakan “solvabel’ apabila koperasi tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih rendah daripada jumlah hutangnya berarti koperasi tersebut dalam keadaan “insolvabel” (Riyanto, 1998: 96). Kuncoro Thesaurianto (2007) dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pengeloan keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian daerah propinsi jawa tengah Munawar (2006) menemukan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh terhadap perilaku aparat pemerintahan daerah Kab. Kupang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menyiapkan anggaran mereka selalu melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
23
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
diprogramkan dan pada pelaksanaan anggaran, mereka juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan sehingga kinerja mereka menjadi lebih baik. Leventis dan Weetman (2004) meneliti tentang ketepat waktuan dalam laporan-laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan di pasar modal yang sedang berkembang di Yunani. Penelitiannya menemukan bahwa, meski seluruh perusahaan menyampaikan laporan pada masa tenggang waktu peraturan, tetapi ada banyak variasi diantara akhir tahun finansial dengan tanggal penerbitan pertama laporan-laporan keuangan. Faktor-faktor signifikan yang diidentifikasi melalui analisis regresi adalah berkaitan dengan teori-teori pengungkapan biaya-biaya pemilikan (dengan menggunakan proxy yaitu barrier to entry/hambatan untuk masuk dan persaingan industri), penghematan biaya informasi (dengan menggunakan proxy volume perdagangan) serta muatan berita (dengan menggunakan proxy yaitu komentar auditor di dalam laporan audit, serta perubahan return on equity tahunan). Hasil-hasil penelitian Leventis dan Weetman, 2004 mendukung prediksi Diamond (1985) dan Verrechia (1983,1990). Perwujudan akuntabilitas koperasi senantiasa dibangun, antara lain berupa penyusunan Laporan Keuangan yang transparan, terukur serta mudah dipahami oleh pihak yang berkepentingan (Stake holders) Rapat Anggota Perencanaan dilaksanakan menjelang berakhirnya tahun buku. Dalam kesempatan ini anggota memiliki kesempatan untuk berfikir bersama tentang program kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi. Ada yang terkadang
24
ISSN 2088 - 6594
dilupakan oleh para pengurus/manajer koperasi dalam menjalankan bisnis. Usaha dibiarkan berjalan apa adanya, tanpa perencanaan yang matang. Kebanyakan dari mereka merasa sudah sukses dengan apa yang selama ini dijalani, walaupun berkembang, prosesnya menjadi sangat lambat dibandingkan dengan koperasi selalu memperhatikan suatu perencanaan yang matang, pengelolaan keuangan yang baik dan ketepatan dalam laporan mempertanggungjawabkan kewajibannya PERUMUSAN MASALAH Untuk mengetahui karakteristik koperasi, penulis menganalisa dan meneliti tentang pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran dan ketepatan laporan keuangan yang sudah dilakukan setiap koperasi di kota surakarta, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:: 1. Apakah pengelolaan keuangan koperasi akan mempengaruhi karakteristik koperasi di kota surakarta? 2. Apakah penyusunan anggaran mempunyai pengaruh terhadap karakteristik koperasi di kota surakarta? 3. Apakah ketepatan waktu laporan keuangan berpengaruh terhadap karakteristik koperasi di kota surakarta? 4. Apakah ROE menjadi suatu tolok ukur manajer dalam memprediksi kebutuhan modal (Simpanan pokok, simpanan sukarela) terhadap karakteristik koperasi pada umumnya? 5. Bagaimana ROTA (PHU dan ASSETS) mampu merubah Assets terhadap karaktreristik koperasi?
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
6.
Faktor mana saja yang paling dominan mampu mempengaruhi karakteristik koperasi?
TINJAUAN PUSTAKA Istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Co-Operation (Co:bersama, dan Operation:usaha). Secara singkatnya, koperasi berarti usaha bersama. Koperasi di lingkungan badan usaha beranggotakan orang–orang yang melakukan usaha bersama yang didasarkan atas asas kekeluargaan. Kegiatan koperasi dilakukan sekelompok orang yang bekerjasama untuk menggunakan output– output ekonomi dari badan usaha untuk tercapainya tujuan, yaitu : meningkatkan kesejahteraan anggota. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (2007:27.1), pengertian koperasi adalah: Badan usaha yang mengorganisir pemanfataan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip – prinsip koperasi pada kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya,dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. Dari pengertian tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa koperasi merupakan kumpulan dari orang–orang yang memiliki keinginan dan tujuan yang sama, yaitu memberikan manfaat bagi anggota–anggotanya demi tercapainya kesejahteraan anggota. Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha
ISSN 2088 - 6594
yang lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm). Oleh karena itu, menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) dalam PSAK No. 27 (2007 : 27.1) : 1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama; 2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai–nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggungjawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggota– anggota koperasi percaya pada nilai– nilai etika kejujuran,keterbukaan, tanggungjawab sosial, dan kepedulian terhadap orang lain; 3. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya; 4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of the members’ wekfare); 5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang nonanggota koperasi. Orang–orang yang membentuk koperasi pada dasarnya ingin memenuhi kebutuhan akan pelayanan, yang sebagian besar dinyatakan dalam tujuan–tujuan, bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai, dan dioperasikan serta bagaimana SHUnya didistribusikan. Kemampuan dalam
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
25
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
mencapai tujuannya menjelaskan alasan keunggulan koperasi bagi anggota pengguna jasa untuk menjadi pelanggannya, daripada menjadi pemilik perusahaan yang berorientasi pada penanaman modal. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama, sehingga pelaku ekonomi terdiri dari karyawan aktif perusahaan dan atau perseorangan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Kegiatan koperasi lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan. Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992, tujuan koperasi adalah “memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945”. 1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Akuntansi digunakan semua organisasi atau perusahaan, baik perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun organisasi-organisasi nirlaba. Salah satu penyebabnya adalah karena peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. Namun demikian alasan utama akuntansi digunakan dalam organisasi adalah karena semakin rumitnya variabelvariabel yang dihadapi para manajer walau dalam koperasi kecil sekalipun. Keadaan ini mengakibatkan para manajer semakin tergantung pada proses akuntansi, karena transaksi-transaksi
26
ISSN 2088 - 6594
koperasi dirubah menjadi data dan ringkasan serta dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh koperasi modern dewasa ini. Proses akuntansi menghasilkan laporan yang diatur menurut standar akuntansi.standar akuntansi menyajikan suatu aturan tentang pencatatan dan prosedur lainnya yang hasilnya digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban manajemen koperasi. Oleh sebab itu standar akuntansi menjadi pedoman pokok bagi penyusunan laporan keuangan dalam melakukan tugasnya. Dari banyaknya definisi akuntansi yang ada, akan diuraikan beberapa diantaranya Paul Grady membuat definisi akuntansi pada American Institute Of Certified Accountant (AICPA) sebagai berikut. Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang berhubungan dengan penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyimpulan penganalisaan, penafsiran dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya secara sistematik mengenai transaksi-transaksi yang sedikitdikitnya bersifat financial dan diperlukan untuk pimpinan dan operasi seuatu badan dan untuk laporan-laporan yang harus diajukan mengenai hal tadi, guna memenuhi pertanggungjawaban yang bersifat keuangan lainnya. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa akuntansi bukanlah pencatatan semata-mata, tetapi meliputi pengetahuan lainnya dan lebih luas dari teknik pencatatan semata-mata.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
Pengetahuan lainnya yang tercakup antara lain teknik pengawasan, teknik penyajian laporan keuangan, teknik pemeriksaan hasil pencatatan dan sebagainya. Dengan demikian data yang disajikan sebagai informasi merupakan data yang dapat dipertanggungjawabkan kepada orangorang yang memerlukan laporan keuangan. Tujuan utama akuntansi adalah memberikan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan-keputusan oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah atau pihal-pihak yang berkepentingan sehingga keputusan yang diambil benar tentang apa yang sudah terjadi dalam suatu koperasi atau apa yang harus diperbuat dimasa yang akan datang. Dewasa ini akan lebih bermanfaat meninjau akuntansi dari sudut fungsi dan tujuan akuntansi sebagai informasi keuangan. Definisi ini menekankan kepada peranan akuntansi yaitu memberikan informasi bagi kepentingan para pemakai laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan ekonomi. 2. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Koperasi Akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang diharapkan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam akuntansi keuangan, informasi itu disusun dalam bentuk laporan–laporan yang menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan untuk periode tertentu. Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun untuk
ISSN 2088 - 6594
dapat menggambarkan posisi keuangan, sisa hasil usaha dan arus kas perusahaan secara keseluruhan sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan keuangan yang ditujukan kepada anggota. Dalam Pedoman Umum Akuntansi Koperasi (2001 : 79), laporan keuangan koperasi merupakan sumber informasi penting bagi anggotanya, sehingga anggota dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan oleh koperasi dan berguna juga untuk : 1. Mengetahui prestasi unit–unit usaha koperasi yang bertugas memberikan pelayanan kepada anggota selama periode akuntansi tertentu. 2. Mengetahui prestasi unit–unit usaha koperasi yang berbisnis dengan nonanggota selama satu periode akuntansi tertentu. 3. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi (yang dikuasai dan tidak dikuasai), kewajiban dan kekayaan bersih (sebagai ekuitas), dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan non anggota serta untuk unit–unit usaha yang bersifat otonom. 4. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih, dalam satu periode dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan non anggota. 5. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi keadaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang(likuiditas dan solvabilitas), serta prestasi koperasi dalam melayani anggota yang berbisnis dengan non anggota.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
27
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
Disisi lain, laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang baku yang mampu mencerminkan suara dan makna dari dunia usaha, agar laporan keuangan dapat dimengerti dan tidak salah tafsir dari berbagai pihak yang terkait. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu suatu standar untuk dijadikan sebagai pedoman pokok dalam penyusunan laporan keuangan. 3. Penyajian Laporan Keuangan Koperasi Laporan keuangan koperasi disusun untuk mencerminkan posisi keuangan pada tanggal tertentu, hasil usaha dan arus kas koperasi selama periode tertentu. Laporan keuangan setiap entitas akuntansi dalam badan usaha koperasi harus disusun dengan menggunakan kebijakan, sistem dan prosedur akuntansi yang sama. Laporan keuangan koperasi terdiri dari Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi, Catatan atas Laporan Keuangan. Menurut Budi Raharja (2001) laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh manajemen atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya dari pemilik ( deviden), pemerintah (kantor pajak), kreditur (bank dan lembaga keuangan lainnya) dan pihak-pihak yang berkepentingan serta masyarakat umum. Standar Akuntansi Kuncoro Thesaurianto ( 2007) penelitiannya disimpulkan bahwa pengeloan keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian daerah propinsi jawa tengah Yogi Adrianto (2008) Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa
28
ISSN 2088 - 6594
parstisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial mempunyai hubungan positif dan signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan variabel moderating kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja manajerial. Kemudian interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan variabel moderating job relevan information berpengaruh pada kinerja manajerial. Begitu juga hasil penelitian mengenai interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan variabel moderating motivasi kerja berpengaruh pada kinerja manajerial. Munawar (2006) menemukan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh terhadap perilaku aparat pemerintahan daerah Kab. Kupang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menyiapkan anggaran mereka selalu melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan dan pada pelaksanaan anggaran, mereka juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang tealh dilakukan sehingga kinerja mereka menjadi lebih baik. Aimee dan Carol (2004) dalam Munawar (2006) menemukan mekanisme input partisipasi warga Negara mempunyai pengaruh langsung pada keputusan anggaran. Milani (1975) dalam Nor (2007) Proses penyusunan anggaran merupakan kegitan yang penting dan komplek, kemungkinan akan menimbulkan dampak fungsional dan disfungsional terhadap sikap perilaku anggota organisasi dan untuk mencegah dampak disfungsional anggaran. Argyris (1952) dalam Nor (2007) menyatakan bahwa kontribusi terbesar dari kegiatan penganggaran terjadi jika bawahan diperbolehkan untuk
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
berpartisipasi dalam kegiatan penyusunan anggaran. Kenis (1979) penelitiannya menyatakan bahwa manajer memberi reaksi yang tidak menguntungkan untuk menggunakan anggaran dalam evaluasi kinerja dalam suatu gaya punitive (meningkatkan ketegangan kerja, menurunkan kinerja anggaran). Kecenderungan hubungan antar variable menjadi lemah. Hilmi dan Ali (2008) menguji dengan regresi logistik memperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan go public yang terdaftara di BEJ periode tahun 2004 sampai dengan 2006 adalah profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP, sedangkan variabel leverage keuangan, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap waktu penyampaian laporan keuangan. Aditya Septiani (2005) penelitian ini memberi bukti bahwa faktor-faktor yang terkait dengan ketepatwaktuan waktu laporan keuangan juga terkait dengan kebijakan penundaan. Faktor tersebut adalah jumlah komentar auditor, perubahan tahunan profitabilitas perusahaan, ukuran perusahaan, dan rasio konsentrasi. Hal ini tidak mengejutkan bahwa ketepatan waktu dan kebijakan penundaan adalah terkait dengan faktorfaktor yang serupa, karena kebijakan penundaan merupakan signifikan Wirakusuma (2004) meneliti 132 perusahaan yang terdaftar di Bura Efek Jakarta memperoleh hasil bahwa faktor yang mempengaruhi rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan, sovabelitas dan opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan.
ISSN 2088 - 6594
Respati (2004) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1999 dengan sample sebanyak 266 perusahaan go public yang mempunyai data perusahaan yang lengkap dan telah didaftarkan dalam Indonesion Capital Market Directory 2000, Beliau meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan watktu pelaporan keuangan di bursa efek Jakarta yaitu debt to equity, ukuran perusahaan, profitabilitas, konsentrasi pemilikan luar, konsentrasi pemilikan dalam. Dan hasilnya adalah profitabilitas dan konsentrasi pemilikan dari pihak luar secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Saleh (2004) meneliti faktorfaktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Adapun hasilnya menunjukkan bahwa variabel item luar biasa secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur dan mempunyai hubungan tanda yang sesuai dengan logika atau teori, rasio gearing, ukuran perusahaan, dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan mempunyai hubungan tanda yang tidak sesuai dengan logika atau teori. Annisa (2004) menguji penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Jakarta dengan menemukan hasil bahwa kualitas auditor, levarage financial, dan profitabilitas diduga memotivasi manajemen untuk menyampaikan laporan
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
29
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
keuangan secara tepat waktu, hanya opini audit yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bandi dan Hananto (2000) melakukan penelitian tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan dan hubungannya dengan reaksi pasar atas ketepatan waktu. Hasilnya menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan pelaporan yang meliputi keterlambatan audit, keterlambatan pelaporan setalah diaudit dan keterlambatan total berdistribusi tidak normal dan menunjukkan kemiringan positif. Hal ini mengindentifikasikan bahwa pelaporan perusahaan selalu mengalami kemunduran. Selain itu, hubungan keterlambatan dengan besarna perusahaan positif, walaupun pelaporan antara pelaporan sebelumnya dan sesudah waktu yang diharapkan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Owusu dan Ansah (2000) menguji factor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan di pasar modal yang berkembang di Zimbabwe. Variable yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan, waktu tunggu pelaporan audit, gearing, item luar biasa, bulan dari akhir tahun finansil. Hasilnya ukuran perusahaan yang berpengaruh pada ketepatan waktu dimana perusahaan mengeluarkan laporan akhri tahunan yang diaudit. Dyer dan Mc. Hugh (1975) dalam Oktorina dan Suharli (2005) meneliti tentang profil ketepatan waktu pelaporan dan normalitas keterlambatan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, tanggal berakhirnya tahun buku secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas tidak secara
30
ISSN 2088 - 6594
signifikan mempengaruhi waktu pelaporan
ketepatan
Berpijak dari peneliti terdahulu maka dapat dibuat kerangka pemikiran teroritisnya sebagai berikut: Pengelolaan Keuangan (X1)
Pembuatan Anggaran (X2)
Ketepatan Laporan Keuangan (X3)
Karakteris tik Koperasi
(Y)
ROE (X4)
ROTA (X5)
Gambar 1. Gambar Kerangka teoritis penelitian
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
HIPOTESIS Adapun Hipotesa dalam Penelitian ini adalah: a. diduga Pengelolaan Keuangan Koperasi Mempunyai pengaruh terhadap karakteristik koperasi di kota surakarta b. diduga pembuatan anggaran mempunyai pengaruh terhadap karakteristik koperasi di kota surakarta c. diduga ketepatan laporan keuangan mempunyai pengaruh terhadap karakteristik koperasi kota surakarta d. bahwa ROE mempunyai pengaruh terhadap karakteristik koperasi e. Bahwa ROTA mempunyai pengaruh terhadap karakteristik koperasi f. Bahwa faktor penyusunan anggaran mempunyai pengaruh paling dominan terhadap karakteristik koperasi METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel a. Populasi Dalam suatu penelitian selalu terdapat populasi yang akan diteliti, menurut Hadari Namawi (1995 :141) “ Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda – benda, hewan, tumbuh– tumbuhan, segala nilai riset test, atau peristiw –peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian”.Sedangkan menurut Suharsami Arikunto (2002:107) “ Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”. Jadi berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah subyek atau obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini
ISSN 2088 - 6594
populasinya adalah aktivitas koperasi di Kota Surakarta b.
Sampel Populasi biasanya jumlahnya besar, maka perlu diambil sebagian agar mudah dalam melaksanakan penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109) “ Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti:. Sementara menurut Sutrisno Hadi (1990:71) Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki”. Banyak atau besarnya sampel tergantung dari beberapa hal, menurut Suharsimi Arikunto (2002:112) sebagai berikut: Apabila subyek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besarnya lebih dari 100 maka diambil 10-25% atau lebih setidak – tidaknya: a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu,tenaga, dan lama b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti untuk penelitian, tentu saja jika sampel lebih besar hasilnya akan lebih baik. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 40 koperasi, dimana koperasi ini sebagai respondennya Cara pengambilan sampel dari populasi disebut teknik sampling. Dalam penelitian ini menggunakan teknik random proportional sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari tiap–tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub populasi.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
31
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
2.
Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu (Arikunto, 1998: 131). Kesimpulan yang ditarik hanya berlaku untuk elemen-elemen yang diselidiki saja. Yang menjadi populasi data adalah elemen-elemen yang menjadi tolak ukur untuk mengukur karakteristik koperasi dengan kemampuan pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran dan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada pada sekarang.(Winarno Surachmad,1994:23). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena metode penelitian ini mempunyai tujuan memperoleh informasi dengan membuat gambaran atau deskripsi tentang apa yang ada atau sedang terjadi. Hal ini sesuai dengan pendapat sebagai berikut: Kegiatan penelitian deskriptif melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan status atau kondisi obyek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian. Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsi dan menginterprestasi apa yang ada (bisa mangenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung akibat efek yang terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang). Data penelitian deskriptif biasanya dikumpulkan melalui survey, angket, wawancara atau observasi. (Sumanto,1995:77) Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :
32
ISSN 2088 - 6594
a.
Data primer Data diperoleh langsung dari objek penelitian, baik melalui survey atau wawancara langsung dengan pihakpihak terkait. Data tersebut meliputi karakteristik koperasi, kemampuan pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran dan ketepatan waktu pelaporan keuangan dan rasio keuangan lainnya seperti ROE, ROTA untuk mendukung kebenaran responden dalam memberikan jawaban
b.
Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian. Data sekunder diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan. Data ini dipergunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Adapun data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal akuntansi, artikel-artikel akuntansi, tesis atau penelitian terdahulu dan literaturliteratur yang mendukung penelitian. Data tersebut dikumpulkan dari pustaka maupun dari internet.
3.
Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang obyektif diperlukan alat pengumpul data yang valid dan tepat. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:194) ada beberapa metode pengumpul data yaitu “Metode pengumpul data: tes, angket atau kuisioner, observasi, wawancara, skala bertingkat, dan dokumentasi”. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan pambagian angket atau kuisoner.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
a.
Observasi Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.
b.
Wawancara Teknik pengumpul data dari responden (sumber data) atas dasar inisiatif pewawancara (peneliti) dengan menggunakan alat berupa pedoman atau skedul wawancara, yang dilakukan secara tatap muka maupun melalui telepon. Skedul wawancara dirumuskan berdasarkan konsep analisis variable penelitian. Dalam penelitian ini variable yang digunakan adalah variable dependen yaitu karakteristik koperasi dan variabel independent adalah kemampuan pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran, ketepatan waktu laporan keuangan dan rasio keuangan lainya yaitu ROE dan ROTA. Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pengurus, badan pemeriksa, manajer dan staf yang berkepentingan dengan masalah dalam penelitian ini.
c.
Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada hal- hal yang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1998: 149).
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan lamanya koperasi, masa kerja manajer, pendidikan manajer dan
ISSN 2088 - 6594
pengurus, penyusunan ketepatan laporan keuangan.
anggaran,
Pembagian angket atau kuisoner Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk angket langsung, dimana pertanyaan ditanggapi oleh responden sendiri dengan memilih alternative jawaban yang sudah disediakan. Dalam penilaian terhadap jawaban kuisioner, digunakan skala likert yaitu merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Responden akan diminta untuk menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap isi pernyataan dalam 5 macam kategori jawaban yaitu sangat setuju, setuju, Netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dengan skor penilaian jawaban sebagai berikut:
Tingkat Pernyataan
Skor
Sangat setuju
5
Setuju Netral
4 3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
Tabel 1 skala likert
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
33
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
4.
Operasional dan pengukuran Variabel a. Pengelolaan Keuangan pengolah data (sistem akuntansi) akan menghasilkan informasi keuangan yang diikhtisarkan dalam Laporan Keuangan. Di dalam Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang meliputi : (1) Neraca, (2) Laporan Laba Rugi, (3) Laporan Perubahan Posisi Keuangan (misalnya Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana), (4) Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. b. Penyusunan Anggaran Anggaran merupakan alat yang utama dalam perencanaan jangka pendek yang efektif dan pengendalian dalam organisasi. Sebuah anggaran operasi biasanya dalam satu tahun dan menyatakan rencana pendapatan biaya untuk tahun yang bersangkutan. c.
Ketepatan Waktu Laporan Keugangan Ketepatan waktu Laporan keuangan merupakan tindakan kedisiplinan seorang manajer dalam menyusun laporan pertanggungjawaban dalam upaya meningkatkan kepercayaan terhadap para anggota, investor, dan pihak ketiga serta pihak pajak sebagai konsekwensi kewajiban PPh Badan d. ROE (Return on Eq1uity) Return on Equity untuk mengukur pertumbuhan perhitungan Hasil Usaha dengan modal. ROE
34
PHU = TOTALEQUITY
ISSN 2088 - 6594
e.
ROTA ( Return on Total Assets) Return on total assets adalah untuk mengetahui perubahan return terhadap perubahan assets dalam satu periode tertentu RETURN
ROTA = TOTALASSETS 5.
Teknik Pengujian Instrumen Suatu instrumen penelitian yang baik, harus memiliki validitas dan realibitas yang tinggi. Data penelitian didalam proses pengumpulannya seringkali menuntut pembiayaan waktu dan tenaga yang besar, tidak akan berguna bila alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak memiliki validitas dan realibilitas yang tinggi. a.
Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji apakah butir-butir yang diuji cobakan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya. Uji validitas ini mengukur tingkat validitas dari butirbutir angket tersebut. Tentang validitas tersebut Suharsimi Arikunto (2002:144) menjelaskan bahwa :Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai x dan skor total dipandang sebagai nilai y. Dalam penelitian ini digunakan rumus Korelasi Produk Moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus: N
rxy N
X
2
XY
X X
2
N
Y Y
2
Y
2
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi x dan y N = Banyaknya pengurus/manajer X = Jumlah skor tiap item Y = Jumlah skor total Untuk menentukan valid tidaknya alat ukur atau instrumen dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan tabel harga kritis dan product moment pada taraf kepercayaan 95 % atau taraf signifikansi 5 %. Alat ukur dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. b.
Reliabilitas Disamping aspek validitas yang perlu dipenuhi dari suatu angket adalah tingkat reliabilitasnya. Suharsimi Arikunto (2002:154) mengemukakan bahwa “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Koefisien reliabilitas dapat dicari dengan berbagai macam rumus. Menurut Suharsimi Arikunto (2002) ada 7 rumus yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas yaitu (1) Spearman Brown; (2) Flanagan; (3) Rulon; (4)K-R.20; (5) K-R.21; (6) Hoyt dan (7) Alpha. Rumus mencari koefisien reliabilitas nomor 2 sampai nomor 6 digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya 1 dan 0, sedangkan rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus alpha karena skor instrument angket yang digunakan adalah skala bertingkat mulai 1-5. Rumus alpha untuk menghitung koefisien reliabilitas dalam
ISSN 2088 - 6594
Suharsimi Arikunto (2002:173) adalah sebagai berikut: r11
k k
1
2 b
1
2 1
Dimana : x2
x2
N
2
N
Keterangan : r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 = jumlah varians butir b 2 = varians total 1 N = Jumlah responden X = Jumlah skor butir
METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah analisa yang berdasarkan data dan dinyatakan dalam bentuk uraian. Data ini merupakan data yang berupa informasi uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatakan kejelasan atau menguatkan suatu gambaran yang telah ada. 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk memecahkan masalah–masalah yang bersifat pengukuran kuantitas (jumlah dan angka). Pendekatan ini berangkat dari data yang diproses menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
35
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
3. Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier dengan metode kuadrat terkecil biasa atau OLS ( Ordinary Least Square ), yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel independent terhadap variabel dependen, maka model penelitian ini secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Y=f (X1,X2,X3)........................................(3.1) Secara pengertian ekonomi, penjelasan fungsi matematis diatas adalah bahwa karakteristik koperasi (Y) akan dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan (X1), penyusunan anggaran (X2), Ketepatan laporan keuangan (X3), retrun on Equity (X4), return on total assets (X5) Model karakteristik koperasi dari variabel – variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = α + β1X1a + β2X1b + β3X1c + β4X1c + β5X1c + e Keterangan: Y = Karakteristik Koperasi α = Konstanta β = Koefisien Regresi X1a = Pengelolaan Keuangan X1b = Penyusunan Anggaran X1c = Ketepatan Pelaporan Keungan X1d = Return on Equity X1e = Return on Total Assets e = Error
ISSN 2088 - 6594
Ketepatan waktu Laporan Keuangan, return on equity dan return on total assets 4. Pengujian Hipotesis Setelah dinyatakan bebas dari penyimpangan asumsi klasik selanjutnya adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah semua variabel indepedennya memang secara bersama – sama mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependennya. Uji statistik adalah menguji apakah hasil yang dicapai sudah sesuai dengan metode – metode statistik yang ada, meliputi : a. Pengujian Parsial ( Uji t ) Yaitu untuk menguji tingkat signifikansi masing – masing parameter dari variabel yang diukur (independent) terhadap variabel dependen secara terpisah (parsial), apakah dapat diterima secara statistik dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing–masing variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen maka digunakan uji t. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Imam Ghozali, 2005 : 84) : H0 : β i = 0 Tidak terdapat pengaruh masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen. H1 : β i ≠ 0 Terdapat pengaruh masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu : Pengelolaan Keuangan, Penyusunan anggaran,
36
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
Dasar pengambilan keputusan : a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel - Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dengan H1 diterima. - Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima. Dengan angka signifikansi 95 persen (α= 0,05) dan nilai df (degree of freedom) n – k - 1 = maka dapat diketahui nilai t tabelnya b.
Dengan menggunakan angka signifikansi - Apabila angka signifikansi > 0,05 maka H0 diterima. - Apabila angka signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b. Uji Simultan ( Uji F ) Yaitu untuk menguji tingkat signifikansi secara bersama – sama parameter dari variabel yang diukur ( independent) terhadap variabel dependen, apakah dapat diterima secara statistik dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Kaidah keputusan uji F statistik sebagai berikut :
ISSN 2088 - 6594
- Jika F hitung < F tabel, maka hipotesa ditolak - Jika F hitung > F tabel, maka hipotesa diterima. Artinya bahwa secara bersama – sama variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen atau terdapat hubungan yang signifikan. c. Koefisien Determinasi ( R2 ) Digunakan untuk melihat besarnya pengaruh dari variabel – variabel independent terhadap variabel dependen. Kaidah keputusan R2 adalah : - Jika R2 mendekati 0, maka diantara variabel independent dan variabel dependen tidak ada keterkaitan. - Jika R2 mendekati 1, maka diatara variabel independent dan variabel dependen ada keterkaitan.
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Deskripsi Statistik Dari hasil penelitian diperoleh data yang digunakan untuk menguji hipotesis, adapun secara deskriptif data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2 Deskripsi Data Penelitian Variabel Minimum Maksimum Pengelolaan Keuangan 3 12 Penyusunan Anggaran 5 13 Ketepatan Waktu Lap 6 12 Keu 0 0,323 ROE 0 0,141 ROTA 6 13 Karakteristik Koperasi Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Mean 9.18 9.12 9.15 0.25512 0.08045 9.70
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
Std Deviasi 2.011 2.053 1.424 0.098520 0.035895 1.588
37
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
Dari tabel 2 diketahui bahwa untuk variabel partisipasi pengelolaan keuangan mempunyai nilai tertinggi sebesar 12 dan terendah 3 dengan rata-rata sebesar 9.18 dan simpangan baku sebesar 2,011. Untuk variabel penyusunan anggaran mempunyai nilai tertinggi sebesar 13 dan terendah 5 dengan rata-rata sebesar 9.12 dan simpangan baku sebesar 2,053. Untuk variabel ketepatan waktu laporan keuangan mempunyai nilai tertinggi sebesar 12 dan terendah 6 dengan ratarata sebesar 9,15 dan penyimpangan baku sebesar 1,424. Untuk variabel ROE mempunyai nilai tertinggi sebesar 0,323 dan terendah 0,0 dengan rata-rata sebesar 0.25512 dan penyimpangan baku sebesar 0,098520. Untuk variabel ROTA mempunyai nilai tertinggi sebesar 0,141 dan terendah 0,0 dengan rata-rata sebesar 0,08045 dan simpangan baku sebesar 0,035895 dan untuk variabel karakteristik koperasi mempunyai nilai tertinggi sebesar 13 dan terendah 6 dengan ratarata sebesar 9.70 dan simpangan baku sebesar 1,588
ANALISIS DATA 1.
Pengujian Instrumen Penelitian Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengujian terhadap instrumen. Pengujian ini dilakukan untuk melihat bagaimana instrumen itu dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Uji yang dapat dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas. a. Hasil Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen digunakan dalam penelitian apa yang
38
ISSN 2088 - 6594
dapat diukur. Dalam menentukan validitas angket, penulis menggunakan rumus korelasi product moment pearson. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila korelasinya ( rxy ) melebihi angka kritis pada taraf signifikansi 0,05. Hasil pengujian tiap variabel adalah sebagai berikut: 1.
Pengelolaan Keuangan Koperasi Tingkat Pengelolaan Keuangan Koperasi diukur dengan menggunakan skala satu sampai lima. Hasil uji validitas variabel pengelolaan keuangan koperasi dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel Pengelolaan Keuangan Item
rxy
Critical Status Value 1. 0.547 0,312 Valid 2. 0.549 0,312 Valid 3. 0.593 0,312 Valid 4. 0.579 0,312 Valid 5. 0.349 0,312 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2012 . Critical value untuk sampel 40 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,312. Tabel 3 menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan adalah valid, karena nilai rxy lebih besar dari rtabel (0,312). Dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel pengelolaan keuangan 2.
Penyusunan Anggaran Koperasi Penyusunan Anggaran Koperasi diukur dengan skala likert satu sampai lima. Hasil uji validitas variabel Penyusunan anggaran dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Variabel Penyusunan Anggaran Item
rxy
Critical Status Value 1. 0.627 0,312 Valid 2. 0.418 0,312 Valid 3. 0.497 0,312 Valid 4. 0.490 0,312 Valid 5. 0.529 0,312 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Critical Value untuk sampel 40 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,312. Tabel 4 menunjukkan semua butir pertanyaan adalah valid, karena nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian ada 5 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat penyusunan anggaran koperasi 3.
Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Ketepatan waktu laporan keuangan diukur dengan skala likert satu sampai lima. Hasil uji validitas variabel ketepatan waktu laporan keuangan dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5 Hasil Uji Validitas Variabel Ketepatan waktu laporan keuangan Item rxy Critical Status Value 1. 0.315 0,312 Valid 2. 0.315 0,312 Valid 3. 0.524 0,312 Valid 4. 0.409 0,312 Valid 5. 0.479 0,312 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Critical Value untuk sampel 40 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,312. Tabel 5 menunjukkan semua butir
ISSN 2088 - 6594
pertanyaan adalah valid, karena nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian ada 5 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur ketepatan waktu laporan keuangan koperasi 4.
ROE ( Return On Equity) Variabel ROE diukur dengan skala likert satu sampai lima. Hasil uji validitas variabel ROE dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini. Tabel 6 Hasil Uji Validitas Variabel ROE Item
rxy
Critical Status Value 1. 0.982 0,312 Valid 2. 0.984 0,312 Valid 3. 0.979 0,312 Valid 4. 0.978 0,312 Valid 5. 0.983 0,312 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Critical Value untuk sampel 40 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,312. Tabel 6 menunjukkan semua butir pertanyaan adalah valid, karena nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian ada 5 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur return on equity 5.
ROTA ROTA diukur dengan skala likert satu sampai lima. Hasil uji validitas variabel evaluasi anggaran dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini. Tabel 7 Hasil Uji Validitas Variabel ROTA Item
rxy
1. 2. 3.
0.787 0.794 0.740
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
Critical Value 0,312 0,312 0,312
Status Valid Valid Valid 39
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
4 5
0,828 0,793
0,312 0,312
ISSN 2088 - 6594
Valid Valid
5.
0.309
0,312
Valid Tidak Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Critical Value untuk sampel 40 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,312. Tabel 7 menunjukkan semua butir pertanyaan adalah valid, karena nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian ada 5 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur ROTA 6.
Karakteristik Koperasi Karakteristik koperasi diukur dengan skala likert yang terdiri dari lima butir jawaban masing-masing lima pilihan. Hasil uji validitas variabel karakteristik koperasi dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini. Tabel .8 Hasil Uji Validitas Karakteristik Koperasi Item rxy Critical Status Value 1. 0.577 0,312 Valid 2. 0.262 0,312 Tidak 3. 0.435 0,312 Valid 4. 0.522 0,312 Valid
Crtitical Value untuk sampel 40 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,312. Tabel 8 menunjukkan bahwa tiga butir pertanyaan adalah valid, karena nilai rxy lebih besar dari r tabel (0,312) dan ada dua item pertanyaan tidak valid karena nilai r xy lebih kecil rtabel (0,312). Dengan demikian ada 5 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur karakteristik koperasi. b. Hasil Uji Data Reliabilitas Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan cara Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Hasil pengujian dari suatu instrumen dikatakan reliable (handal) apabila hasil pengujian menghasilkan Cronbach’s Alpha (ralpha) di atas (0,60), maka instrumen tersebut reliabel (Imam Ghozali, 2000: 177). Hasil Uji reliabilitas dari masing-masing instrumen dalam varibel penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Standard Variabel Bebas thitung Sign. Regresi Error Pengelolaan Keuangan -181 0.170 -1.065 0.294 Penyusunan Anggaran Ketepatan Waktu Laporan Keuangan ROE ROTA Konstanta = 7.269 R Square = 0.444 Sumber : Data Diolah 2012 40
0.415
0.202
2.052
0.048
-0.052
0.228
-0.226
0.822
-2.716
6.055
-0.449
0.657
18.287
16.585
1.104
0.277
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
Dari hasil analisis data sebagaimana terlihat pada tabel 10 di atas, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 7,269 + -0,181X1 + 0,415X2 + 0,052X3 + -2,716X4 + 18,287 X5 Dari persamaan regresi linier berganda ini dapat dilihat pengaruh variabel-variabel pengelolaan keuangan (X1), penusunan anggaran (X2), ketepatan waktu laporan keuangan (X3) ROE (X4) dan ROTA (X5) mempunyai pengaruh yang positif terhadap karakteristik koperasi (Y). Interpretasi dari hasil perhitungan di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a = 7,269; berarti jika variabel independen dianggap konstan maka akan meningkatkan pengetahuannya tentang kerakteristik koperasi b1 = koefisien regresi variabel pengelolaan keuangan sebesar negatif -0,181; hal ini menunjukkan apabila variabel independen lainnya dianggap konstan maka dari pihak koperasi tidak dapat menerapkan pengelolaan keuangan yang baik terhadap koperasinya, atau semakin kecil pengelolaan keuangan maka akan tidak mampu meningkatkan karakteristik koperasi sebesar -0,181; artinya pengelolaan keuangan yang diterapkan di dalam koperasi tersebut tidak mampu menganalisis keuangan dengan baik. b2 = koefisien regresi variabel penyusunan anggaran sebesar positif 0,415; hal ini menunjukkan apabila variabel independen
b3
b4
lainnya dianggap konstan maka para manajer koperasi menyusun anggaran koperasi dengan baik atau semakin memperhatikan dalam penyusunan anggaran maka akan mampu meningkatkan kewaspadaan terhadap karakteristik koperasinya. sebesar 0,415; artinya penyusunan anggaran ini mampu untuk membuat studi kelayakan dan kebutuhan informasi secara baik dalam membuat anggaran. = koefisien regresi variabel ketepatan waktu laporan keuangan sebesar negatif -0,052, hal ini menunjukkan apabila variabel independen lainnya dianggap konstan maka ketepatan waktu laporan keuangan para manajer semakin rendah sehingga para manajer koperasi tidak memperhatikan ketepatan waktu laporan keuangan koperasinya sebesar -0,052 artinya para manajer koperasi tidak memprioritaskan ketepatan waktu laporan keuangan koperasi secara lebih cepat, akurat dan relevan sehingga tidak dapat meningkatkan kepuasan para anggota koperasi = koefisien regresi variabel ROE sebesar negatif -2,716; hal ini menunjukkan apabila variabel independen lainnya dianggap konstan maka para manajer koperasi dalam memperhitungkan modal (simpanan pokok, simpanan wajib) semakin rendah (negatif) sebesar -2,716 artinya manajer koperasi tidak memperhatikan posisi modal koperasi atau semakin rendahnya
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
41
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
perhatian modal koperasi terhadap pertumbuhan PHU maka akan semakin kecil pula kesejahteraan para anggota koperasi, sehingga koperasi tersebut akan cepat bangkrut. b5 = koefisien regresi variabel ROTA sebesar positif 18,287; hal ini menunjukkan apabila variabel independen lainnya dianggap konstan maka para manajer koperasi dalam memperhitungkan perbandingan antara return dengan total assets semakin besar, sebesar 18,287 artinya manajer koperasi telah memperhatikan antara pertumbuhan PHU koperasi dengan pertumbuhan asset koperasi, sehingga dengan demikian semakin tinggi pendapatan hasil usaha akan meningkatkan total asset dan mampu menjaga tingkat likuiditas dan solvabelitas koperasi
ISSN 2088 - 6594
keuangan (X1), penyusunan anggaran (X2), ketepatan waktu laporan keuangan (X3), return on equity (X4), return on Total Asset (X5) terbukti tidak mempunyai pengaruh secara simultan atau secara bersama-sama terhadap karakteristik koperasi (Y). Hal ini berarti dengan adanya pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran, ketepatan waktu laporan keuangan, return on equity dan return on total assets ternyata kurang diperhatikan oleh para manajer koperasi. Hanya dalam penyusunan anggaran koperasi banyak diperhatikan oleh para manajer koperasi karena anggaran merupakan tolok ukur dalam melaksanakan aktivitas koperasi dan yang kedua yang diperhatikan return on total assets terjadi peningkatan pada tahun 2010 akan tetapi diikuti peningkatan utang artinya manajer koperasi memperhatikan asset jikalau mau mengajukan kredit.
KESIMPULAN 2.
Uji F (F-test)
Uji F dipakai untuk mengetahui apakah variabel independen (pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran, ketepatan waktu laporan keuangan, retern on equity, retern on total asset) berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen (karakteristik koperasi) yang dapat dihasilkan sebagai berikut: Dari perhitungan diperoleh hasil Fh (1.671) < Ft (3,267), berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen (pengelolaan
42
Berdasarkan uraian pada hasil analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik koperasi yang berarti pengelolaan keuangan koperasi kurang baik, karena pengelolaan keuangan yang telah dilakukan responden tidak mampu digunakan untuk menganalisis keuangan koperasi dengan baik, efisien, efektif, informatif dan dapat
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
2.
3.
4.
5.
6.
dipertanggungjawabkan sesuai dengan karakteristik koperasi. Penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik koperasi yang berarti penyusunan anggaran dinyatakan baik, karena para manajer pada umumnya menyusun anggaran dengan baik, karena penyusunan anggaran merupakan tolok ukur dalam melaksanakan aktivitas koperasi. Ketepatan waktu laporan keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik koperasi yang berarti kurang perhatiannya terhadap pentingnya waktu pelaporan keuangan, karena laporan keuangan merupakan hasil final laporan keuangan yaitu (PHU, neraca, arus kas, perubahan modal) tidak dapat menjadi suatu harapan bagai para anggota koperasi maupun pihak ke tiga dan pihak pemerintah Return on equity tidak berpengaruh terhadap karakteristik koperasi yang berarti para responden tidak memperhatikan pertumbuhan perhitungan hasil usaha (PHU) dan sumber dana atau modal koperasi. Return on total assets berpengaruh positif terhadap karakteristik koperasi yang berarti para responden dalam pengalokasian sumber dan penggunaan dana telah memperhatikan pertumbuhan laba dan mampu meningkatkan aktiva koperasi. Penyusunan anggaran berpengaruh paling dominan terhadap karakteristik koperasi karena
ISSN 2088 - 6594
penyusunan anggaran merupakan tolok ukur dalam melaksanakan aktivitas koperasi. 7. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,79 (79%). Hal ini berarti pengelolaan keuangan, penyusunan anggaran, ketepatan waktu laporan keuangan, ROE dan ROTA memberikan kontribusi terhadap karakteristik koperasi sebesar 79% sedangkan sisanya yaitu 21% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini SARAN-SARAN Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil kesimpulan penelitian tersebut diatas sebagai berikut: 1. Koperasi di kota Surakarta hendaknya benar-benar memperhatikan sistem pengelolaan keuangan yang baik sesuai dengan SAK-ETAP, ketepatan waktu dalam laporan keuangan beserta memperhatikan rasio-rasio keuangan dan tingkat likuiditas koperasi. 2. Para manajer/pengurus koperasi hendaknya mampu meningkatkan kinerja dan kepercayaan para anggota beserta pihak-pihak yang terkait dengan koperasi. 3. Kurangnya keterbukaan antara anggota dengan manajer/pengurus, diharapkan RAT merupakan jembatan informasi dalam perkembangan koperasi. 4. Para Manajer/pengurus agar memperhatikan secera khusus pembinaan dari dinas koperasi dan dinas terkait agar menambah
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
43
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
5.
wawasan dalam pelaksanaan aktivitas koperasi Bilamana perlu pihak pengurus mencari pendamping/pembina dalam pengelolaan koperasi, agar koperasi tersebut dinyatakan ”SEHAT” dan dipercaya anggota koperasi atau anggota masyarakat, bukan menjadikan trauma para anggota masyarakat
ISSN 2088 - 6594
6.
Pada penelitian masa yang akan datang sebaiknya juga mengembangkan variabel yang diteliti misalnya memperbaiki instrument penelitian yang lebih mudah dan dimengerti oleh responden sehingga pemahaman peneliti sama dengan pemahaman responden.
DAFTAR PUSTAKA Aditya Septiani 2005, Ketepatan waktu laporan Keuangan, tesis, Program Magister Sains Akuntansi UNDIP Semarang Ainun,Naim.1999.”Nilai Informasi Ketepatan waktu Penyampaian Laporan keuangan ; Analisis Al Haryono Yusuf, 1997. Dasar-daar Akuntansi. Edisi kelima. Yogyakarta: STIE YKPN. Alghifari,. 1997. Statistik Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Argyris, Chris; 1952 The impact of Budgets on People ( Controllership Fuoundatio) Argyris, Chris. The Impact of Budgets on People (Controllership Foundation, 1952). Bandi, 2000.Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi III.Pp 66-77
Perusahaan
Bandi dan Santoso Tri Hananto. 2002.” Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.4 No. 2 ( Agustus ) : pp 155 – 164 Cooke, T.E. 1998, “Regression analysis in accounting disclosure studies”, Accounting and Business Research, 28(3): 209-24. Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. 1998. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE UGM.
44
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
Gujarati, Damodar, 1993; Ekonometrika Dasar, Cetakan ketiga, Jakarta, Erlangga Gujarati,D,2003, Basic Ecometrics, International Edition,Mc-Grawhill,New York. Hilmi dan Ali (2008), Ketepatan waktu dalam laporan keuangan terhadap reputasi kap, leverage dan ukuran perusahaan; Journal Reserch Economic Univ Andalas,Ed 2 Mart P.43-62’ IAI. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 April 2002. Jakarta. Salemba Empat Imam Ghozali,M.Com,Akt, 2005, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kenis, I., Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review (Oktober 1979). Hal 707-721 Kuncoro Thesaurianto (2007);Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Jawa Tengah, TESIS Program Magester Sains Akuntansi UNDIP Semarang Leventis dWeetman P. and Caramanis C.,2004 "Agency and Product Market Competition: The Case of Audit Pricing in Greece", British Accounting Review (forthcoming) • Journal Paper Made Gede Wirakusuma. 2004.” Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajain Laporan Keuangan ke Publik ( Studi Empiris Mengenai Keberadaan Divisi Internal Audit pada Perushaan – Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta )”. Simposium Nasional Akuntansi VII.( Desember ) : pp 1202 – 1222 Milani, Ken. The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes : A Field Study. The Accounting Review (April 1975) Hal 274-284 Munawar, 2006, pengaruh penyusunan anggaran terhadap Perilaku Aparat Pemerintahan Daerah di Kabupaten Kupang, Tesis Program Magister Sains Akuntansi UNDIP Semarang Munawar,2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Kupang. (Tesis). Mudrajad Kuncoro, 2001,Metode Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan Ekonomi, UPP AMP YKPN.
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …
45
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
Nor (2007) Nor, Wahyudin.2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpina Sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar Owusu-Ansah, S. 2000, “Timeliness of corporate financial reporting in emerging capital markets: empirical evidence from the Zimbabwe Stock Excgane”, Accounting and Business Research, 30(3): 241-254. Rachmaf Saleh. 2004.” Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta “.Simposium Nasional Akuntansi VII.( Desember ) : pp 897 – 910
46
Analysis Effect Of Management Skills Finance, Budgeting, Accuracy Of Financial …