ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG WISATA AGRO GUNUNG MAS CISARUA BOGOR (PTPN VIII)
SKRIPSI
FRANS THOMAS MANURUNG H34086040
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
RINGKASAN FRANS THOMAS MANURUNG. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Dibawah bimbingan LUKMAN M BAGA. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro). Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya, contoh seperti pada Objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dalam periode 2 tahun (Januari 2001 sampai dengan Desember 2002) relatif tidak stabil jumlahnya apabila dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata lainnya. Beberapa objek wisata agro lain mampu menyerap wisatawan dengan jumlah kunjungan yang relatif di bawah objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Objek agrowisata ini mampu menyerap puluhan ribu dalam jangka waktu 2 tahun, sedangkan objek wisata agro lain belum mampu mencapai jumlah tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis perilaku tingkat kepuasan pengunjung pada objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja dalam memberikan kepuasan kepada pengunjung. Tujuan penelitian ini : 1) Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. 2) Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian jasa pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, 3) Menganalisis atribut yang harus diperbaiki dan ditambahkan oleh pengelola Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Penelitian diwisata Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor ini dilakukan dengan pendekatan Convenience sample dimana contoh diambil berdasarkan pengunjung yang datang ke lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 100 orang. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis IPA (Importance Performance Analysis), CSI (Customer satisfaction Index (CSI). Berdasarkan hasil Karakteristik Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, Umur Pengunjung didominasi oleh umur sekitar 20-25 tahun yaitu sebanyak 42%. Berdasarkan sebaran jenis kelamin didominasi laki-laki sebanyak 74%, Tingkat Pendidikan yaitu berpendidikan Sarjana (46%), Status pernikahan cenderung belum menikah (53%), Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan yang paling tinggi yaitu pegawai swasta (31%), pendapatan dan pengeluaran sebagian besar tingkat pendapatan pengunjung berkisar Rp 1.000.000-1.500.000 dengan persentase (26%), Kota Asal kedatangan sebagian pengunjung (93%) berasal dari daerah Jabodetabek.
Berdasarkan hasil proses keputusan sebagian besar pengunjung menyatakan bahwa sebagian besar pengunjung (36%) datang bersama keluarga, jenis wisata yang di sukai mengarah pada suasana yang tenang dan alamai seperti objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, dimana jenis wisata yang lebih disukai pengunjung mengarah pada wisata yang mengandung nilai pendidikan dan manfaat yang diharapkan pengunjung adalah refresing dan ketenangan, umumnya pengunjung memperoleh informasi mengenai objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor berasal dari teman, pengunjung objek wisata Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor menyatakan bahwa alasan mereka berkunjung ke lokasi Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor karena dekat dengan tempat tinggal, alat transportasi yang digunakan pengunjung untuk mencapai objek Wisata Agro Gunung Mas adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi. Sebagian besar pengunjung telah merasa puas dengan kunjungan mereka dengan persentase (91%) sehingga tidak akan mempengaruhi frekuensi kedatangan apabila mengalami kenaikan harga yang telah lama ditentukan. Hasil dari analisis tingkat kepuasan pengunjung dengan metode IPA (Importance Performance Analysis) dibagi menjadi 4 kuadran, akan tetapi pada kuadran 1 dianggap penting dalam meningkatkan atributnya. Pada kuadran 1 telah disebutkan bahwa terdapat 10 atribut yaitu Kondisi jalan menuju wisata agro, Kebersihan, Sarana dan prasarana di wisata agro, Lahan parkir, Kondisi jalan di wisata agro, Tingkat kebersihan toilet, ketersediaan toilet , Keamanan diwisata agro, jaminan rasa aman dalam menggunakan permainan yang ditawarkan oleh wisata agro dan penanganan keluhan pengunjung. Atribut-atribut ini perlu mendapatkan perhatian khusus atau lebih diprioritaskan karena keberadaan faktor faktor ini dinilai sangat penting bagi pengunjung.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG WISATA AGRO GUNUNG MAS CISARUA BOGOR (PTPN VIII)
FRANS THOMAS MANURUNG H34086040
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII)” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Bogor, Agustus 2011
Frans Thomas Manurung H34086040
Judul Skripsi
: Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII)
Nama
: Frans Thomas Manurung
NIM
: H34086040
Disetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Lukman M Baga MA.Ec 19640220 198903 1 001
Diketahui, Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di kota Loksukon, Aceh Utara Propinsi Nangro Aceh Darusalam pada tangal 24 April 1987. Penulis adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, Putra Bapak M.Manurung dan Ibu M.Silalahi. Penulis mengawali pendidikannya pada Tahun 1996 diSekolah Dasar Negeri 4 Cot Girek Aceh Utara. Seusai menamatkan pendidikan sekolah dasar penulis melanjutkan pendidikan diSekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Sunggal Medan Sumatra Utara, dan pada Tahun 2005 lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Methodist 1 Medan Sumatra Utara. Selepas menyelesaikan pendidikan di SLTA, penulis berkesempatan melanjutkan pendidikannya di Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (LPP Yogyakarta) sebagai mahasiswa Program Studi Diploma Budidaya Tanaman Perkebunan dan memperoleh gelar Ahli Madya pada Tahun 2008. Pada Tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1) Program Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Ir. Lukman M Baga MA.Ec selaku dosen pembimbing, atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 2. Febriantina Dewi, SE, M.Sc selaku dosen evaluator Kolokium yang telah banyak memberikan saran dan kritikan pada skripsi ini. 3. Dr. Ir Rita Nurmala, MS selaku dosen penguji utama dalam sidang skripsi yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyempurnakan skripsi ini. 4. Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen komite akademik dalam sidang skripsi yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyempurnakan skripsi ini. 5. Kepada Wakil Manajer Objek Wisata Agro Gunung Mas Bapak Wachyuni Hoesni, BSc. 6. Keluarga Besar Objek Wisata Agro Gunung Mas PTPN VIII Bogor yang tidak dapat disebutkan satu persatu.. 7. Ayahanda M. Manurung dan Ibunda M. Silalahi tercinta yang telah memberi dukungan moril maupun materil kepada penulis sehingga untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuangan bimbingan Bapak Ir. Lukman M Baga MA.Ec (Dedek, Kiki, Judo, Reza, Rory dan Windi) yang telah bersama-sama dalam menyelesaikan bimbingan skripsi ini.
Bogor, Agustus 2011
Frans Thomas Manurung
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, dengan udul Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganilisis sejauh mana tingkat kepuasan pengunjung yang datang ke Objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor yang dikelola oleh PTPN VIII. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala keterbatasan yang ada, skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan pertanian di Indonesia.
Bogor, Agustus 2011
Frans Thomas Manurung
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ........................................................................................ i DAFTAR TABEL ...............................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................
vi
I
PENDAHULUAN……………………………………………... 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 1.3 Tujuan ................................................................................... 1.4 Kegunaan ................................................................................ 1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ..................................
1 1 5 7 7 8
II
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….. 2.1 Definisi Pariwisata .................................................................. 2.2 Agrowisata ............................................................................ 2.2.1 Manfaat Agrowisata ...................................................... 2.3 Beberapa Penelitian Terdahulu .............................................
9 9 10 10 12
III
KERANGKA PEMIKIRAN…………………………………… 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................. 3.1.1 Karakteristik Pengunjung ............................................. 3.1.2 Perilaku Konsumen ........................................................ 3.1.3 Tahapan Proses Keputusan Pembelian ......................... 3.1.4 Presepsi Nilai ................................................................ 3.1.5 Kepuasan Pelanggan ..................................................... 3.1.6 Faktor Faktor Kepuasan Konsumen ............................. 3.1.7 Alat Analisis dan Teknik Mengukur Kepuasan Konsumen ....................................................................... 3.1.7.1 Indeks Kepuasan Konsumen ............................... 3.1.7.2 Importance Performance Analysis (IPA).............. 3.1.7.3 Customer satisfaction Index (CSI) ........................ 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ..........................................
15 15 15 16 19 24 26 28
IV METODE PENELITIAN……………………………………… 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 4.2 Jenis dan pengumpulan data .................................................... 4.3 Metode pengambilan sampel ................................................... 4.4 Metode Pengolahan Data ........................................................ 4.4.1 Analisis Deskiptif............................................................ 4.4.2 IPA (Importance Performance Analysis) ...................... 4.4.3 Customer satisfaction Index (CSI) .................................. 4.5 Atribut-Atribut ........................................................................
32 32 32 33 33 33 33 37 38
29 29 29 30 30
III
V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................... 5.1 Sejarah Perusahaan ............................................................... 5.2 Sejarah Singkat Wisata Agro .................................................. 5.3 Keadaan fisik dan Geografis................................................... 5.4 Tanah dan Sumber Air ............................................................ 5.5 Kondisi Infrastruktur .............................................................. 5.6 Sarana dan Prasarana Wisata Agro Gunung Mas ................... 5.7 Visi dan Misi PTP Nusantara Gunung Mas............................ 5.8 Struktur Organisasi PTPN VIII Gunung Mas..........................
40 40 41 42 43 44 45 46 47
VI
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 6.1 Karakteristik Responden ....................................................... 6.1.1 Umur Pengunjung ........................................................ 6.1.2 Jenis Kelamin .............................................................. 6.1.3 Tingkat pendidikan ........................................................ 6.1.4 Status Pernikahan .......................................................... 6.1.5 Jenis Pekerjaan .............................................................. 6.1.6 Pendapatan dan Pengeluaran ......................................... 6.1.7 Kota Asal Kedatangan ...................................................
48 48 49 50 50 51 52 53 53
VI I PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG……
55
7.1 Pengenalan Kebutuhan ........................................................... 7.1.1 Kedatangan Pengunjung ................................................ 7.1.2 Tipe Wisata yang di Sukai ............................................. 7.1.3 Jenis wisata yang lebih disukai...................................... 7.1.4 Manfaat yang Diharapkan ............................................. 7.2 Pencarian Informasi ................................................................ 7.3 Evaluasi Alternatif .................................................................. 7.4 Keputusan Berkunjung ........................................................... 7.4.1 Pengambilan Keputusan ............................................. 7.5 Evaluasi Pasca Kunjungan......................................................
55 55 56 57 58 58 60 62 62 66
VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA…. 8.1 Kuadran 1 (Prioritas Utama) ................................................. 8.2 Kuadran 2 (Pertahankan Prestasi) ......................................... 8.3 Kuadran 3 (Berlebihan) ........................................................ 8.4 Kuadran 4 (Prioritas Rendah) ...............................................
67 72 75 77 77
IX
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………... 9.1 Kesimpulan ........................................................................... 9.2 Saran .....................................................................................
78 78 79
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
80
LAMPIRAN ........................................................................................
82
IV
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisatawan keBeberapa Kawasan Agrowisata di Indonesia Selama Bulan Januari 2001 s/d Desember 2002…………………………………...
3
2. Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007…....
4
3. Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja………
34
4. Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja ………………………………………………………….......
35
5. Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Terhadap Atribut ....................................................................... ......
37
6. Kriteria Nilai Customer satisfaction Index ( Indeks Kepuasan )…....
38
7. Atribut – Atribut Penelitian…………..……………………………....
39
8. Fasilitas yang Tersedia di Gunung Mas……………………………….... 46 9. Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia ............................. ........ 49 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................
50
11. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........ ........
51
12. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan .......... ........
52
13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan…………........ 52 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ..................... ........
53
15. karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal Kedatangan .... ........ 54 16. Sebaran Responden Berdasarkan Kedatangan ke Wisata Agro Gunung Mas ....................................................................... .......
56
17. Sebaran Responden Berdasarkan Tipe Wisata yang Disukai...... .......
57
18. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Wisata yang disukai ..... .......
57
19. Sebaran responden Berdasarkan Manfaat yang Diharapkan oleh Pengunjung Objek Wisata Agro Gunung Mas Puncak Bogor…..
58
20. Sebaran Responden Berdasarkan Pencarian Informasi ............... .......
59
21. Sebaran Responden Berdasarkan Pihak yang Mempengaruhi .... .......
60
V
22. Sebaran Responden Berdasarkan Objek Wisata yang Pernah Dikunjungi ..................................................................... ......
61
23. Sebaran Responden Berdasarkan Prioritas Utama Objek Wisata Agro Gunung Mas……………………………………………….….. 61 24. Sebaran responden Berdasarkan Cara Memutukan Berkunjung........ 62 25. Sebaran Responden Menurut Sumber yang Mempengaruhi Keputusan untuk Berkunjung ke Agro Wisata Gunung Mas............
63
26. Sebaran Responden Berdasarkan Waktu Perjalanan Wisata ke Gunung Mas ......................................................................... .......
64
27. Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Kunjungan ke Objek Wisata Agro Gunung Mas ........................................................... ......
64
28. Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Objek Wisata Agro Gunung Mas.............................................. 65 29. Sebaran responden Berdasarkan Alat Transportasi yang Digunakan Untuk Mencapai Objek Wisata Agro Gunung Mas......... 65 30. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Objek Wisata Agro Gunung Mas ........... ....... 66 31. Sebaran Responden Berdasarkan Niat Berkunjung Kembali............. 66 32. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden CSI ..................... .......
68
33. Tabel Hasil IPA Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Responden ................................................................................... .......
69
VI
DAFTAR GAMBAR
Nomor 1.
Halaman Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya ....................................
17
2.
Tahapan Proses Keputusan Pembelian ........................................
19
3.
Tahap Antara Evaluasi, Alternatif dan Keputusan Membeli ......
21
4.
Konsep Kepuasan Konsumen......................................................
27
5.
Kerangka Pemikiran Operasional................................................
31
6.
Diagram Kartesius .......................................................................
36
7.
Struktur Organisasi Unit I Wisata Agro Gunung Mas ................
47
8.
Diagram Pemetaan IPA ...............................................................
71
VII
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Kuisioner Analisis Deskriptif ......................................................
85
2. Bukti Surat Keterangan Loyalitas Pelanggan .............................
87
3. Data Kunjungan Wisatawan Gunung Mas Tahun 2007 ...............
88
4. Struktur Organisasi Unit 1 Wisata Agro Gunung Mas ................
89
5. Peta Rute Tea Walk Wisata Agro Gunung Mas ..........................
90
6. Peta Lokasi Penginapan Wisata Agro Gunung Mas ....................
91
VIII
I.
1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar dominasi untuk
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau untuk mencari suasana lain. Sebagai suatu aktivitas pariwisata menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat maju. Indonesia merupakan negara tropis dengan sumberdaya alam hayati yang sangat beraneka ragam. Oleh karena itu banyak tempat yang dapat dijadikan objek wisata. Pariwisata telah menjadi industri yang mendunia dan juga suatu bisnis yang semakin berkembang. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pengembangan ekonomi karena kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional. Dalam UUD No 9 Tahun 1990 menyatakan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan kepariwisataan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Peningkatan populasi juga dapat memungkinkan bahwa pariwisata menjadi salah satu komoditi yang dapat meningkatkan pendapatan bagi negara. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati (Biodiversity) nomor 3 terbesar di dunia kekayaan alam yang melimpah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber plasma nutfah/genetik dan sebagai areal wisata. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, peluang untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian pun semakin besar dengan menerapkan sistem pengelolaan lahan yang sesuai. Hal ini tercemin pada berbagai
teknologi
pertanian
lokal
yang
berkembang
di
masyarakat
menyesuaikannya dengan tipologi lahan. Keunikan-keunikan tersebut merupakan aset yang dapat menarik bangsa lain untuk berkunjung dan berwisata ke Indonesia. Pariwisata dikembangkan oleh banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Sebagai suatu produk wisata agro merupakan salah satu daya tarik penting, banyak negara bergantung dari industri pariwisata sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh organisasi non pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata. 1
Tirtawinata dan Fachruddin (1996) menjelaskan bahwa Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumberdaya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (Indigenous Knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat dikembangkan dimasing-masing daerah tanpa perlu ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam. Masing-masing daerah bisa menyajikan atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar lokasi wisata. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat atau petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya. Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan
2
untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar dilingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Kebutuhan untuk agrowisata sangat terkait dengan masalah iklim dan kondisi lingkungan hidup ditempat tinggal, biasanya orang yang berdiam di daerah panas atau dikawasan yang tingkat polusi tanah, air, udara suara sangat tinggi memiliki kebutuhan untuk mencari tempat wisata yang beriklim sejuk dan tingkat pencemaran yang minimal. Penduduk Jakarta setiap akhir pekan datang ke puncak pada setiap hari libur dan hari hari besar ke agaman. Waktu luang, uang, sarana dan prasarana merupakan permintaan potensi wisata, permintaan potensi ini harus ditransformasikan menjadi permintaan riil, yaitu pengambilan keputusan wisata. Tabel 1. Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Beberapa Kawasan Agrowisata di Indonesia Selama Bulan Januari 2001 sampai dengan Desember 2002 Nama Objek Agrowisata
Komoditi
Perkebunan Malabar Perkebunan Rancabali Perkebunan Gunung Mas Taman Buah Mekarsari Agrowisata Pagilaran Agrowisata Tlogo
Teh
Agrowisata Kusuma
Apel, Jeruk
Wisata Alam Bukit Lawang
Arboretum
Lokasi
Nama Pengelola
Jumlah Kunjungan 2 Tahun
Teh Teh Aneka Buah Teh Karet,Kopi Cengkeh
(%)
Pangelangan, Bandung,jawa barat Ciwidey,Bandung ,Jawa barat Puncak, Bogor Jawa Barat
PTPN XII
30.341
Rata Rata Per Bulan 1.264
PTPN VIII
351.000
14.625
25,35
Direksi PTPN VIII
111.374
4.640
8,04
Cileungsi Bogor, Jawa Barat Blado,Batang, Jawa Tengah Tuntang, Semarang Jawa barat Batu Malang Jawa Timur
PT.Mekar Unggul Sari
559.778
23.324
40,42
PT. Pagilaran Perusda Perkebunan Tlogo PT. Kusuma Satria Dinasari Wisatajaya Direksi PTPN II
15.564
649
1,12
7.808
325
0,56
267.567
11.149
19,32
41.386
1.724
2,99
1.384.818
57.700
Deli Serdang, Langkat Sumatra utara TOTAL Sumber : Dinas Pertanian RI 2003
2,19
100
3
Tabel 1. memperlihatkan bahwa wisatawan yang mengunjungi kawasan Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dalam periode 2 tahun (Januari 2001 sampai dengan Desember 2002) relatif kurang stabil jumlahnya apabila dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata lainnya. Beberapa objek agrowisata lain mampu menyerap wisatawan dengan jumlah kunjungan yang relatif dibawah objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, objek wisata agro ini mampu menyerap puluhan ribu dalam jangka waktu dua tahun, sedangkan objek wisata agro lain belum mampu mencapai jumlah tersebut. Beraneka ragam pilihan jasa pariwisata membuat pengunjung bebas memilih dan memperkirakan penawaran mana akan menghasilkan nilai tertinggi bagi mereka, sedangkan dalam sektor pariwisata hampir semua pesaing secara virtual menawarkan nilai yang sama yaitu keindahan alam dan atribut-atribut yang ditawarkan. Untuk itu pengetahuan presepsi pengunjung terhadap nilai-nilai apa yang sesungguhnya penting dan diharapkan pada jasa suatu pariwisata termasuk agrowisata sangat dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Tabel 2. Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007 Tahun
Wisatawan Nusantara
Wisatawan Mancanegara
Jumlah
2002 1.793.720 42.515 1.836.235 2003 1.788.774 1.504 1.790.278 2004 1.498.321 18.028 1.516.349 2005 1.747.584 23.397 1.770.981 2006 1.754.185 56.776 1.810.961 2007 2.155.702 24.259 2.179.961 Sumber: Dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bogor (2007)
Pertumbuhan Jumlah Wisatawan (2,50) (15,30) 16,79 2,26 20,37
Perkebunan teh Gunung Mas Puncak, merupakan salah satu Perkebunan teh terluas di Jawa Barat yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) atau disingkat PTPN VIII (Persero), yang berlokasi di Jl. Raya Puncak Km.87 Cisarua Bogor. Menuju kawasan ini dibutuhkan waktu berkisar 1,5 hingga 2 jam perjalanan via Tol Jagorawi dari Jakarta atau berjarak kurang lebih 87 Km, atau persisnya berada diposisi setelah pertigaan Taman Safari Indonesia dan sebelum Mesjid Atta'awun Puncak Pas yang berada di Km 90 Jl. Raya Puncak. Berada didaerah pegunungan yang berhawa sejuk dengan ketinggian berkisar 800 4
hingga 1200 meter diatas permukaan laut, tentunya akan memberikan kenyamanan kepada setiap pengunjung yang bersinggah ke tempat ini, bukan saja untuk berekreasi tetapi juga untuk beristirahat. Menikmati alam pegunungan yang disajikan dengan aroma perkebunan teh yang sangat luas, penuh kesejukan, serta panoramanya yang sangat memukau tentunya menjadikan kebahagiaan bagi setiap pengunjung yang datang, apalagi kebahagiaan ini bersama keluarga atau temanteman. Tentunya tidak mengherankan bila dihari libur akhir pekan dan libur nasional kawasan wisata Puncak Bogor dan Cipanas Cianjur, Jawa Barat selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama warga Jabodetabek dan sekitarnya. Selain karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Ibukota Jakarta, kawasan yang memiliki udara yang sejuk, memiliki panorama pegunungan yang indah, daya tarik lain yang menjadi alasan kawasan ini ramai, karena banyak menyimpan tempat-tempat wisata yang menarik serta wisata kulinernya yang sangat beragam dan menarik. Berbagai tawaran wisata alam yang diberikan oleh tempat-tempat wisata dikawasan ini dengan berbagai macam fasilitas, dari aneka aktifitas wisata, tempat penginapan, arena olahraga, tempat pertemuan (meeting room), wisata pendidikan (wisata edukasi), arena bermain anak-anak dan berbagai fasilitas menarik lainnya. Semua disajikan dengan menu alam wisata pegunungan dengan sejuta keindahannya yang memberikan kenyamanan dan suasana rileks bagi yang berkunjung, dengan aroma udara segar, bersih dan sejuk. 1.2. Perumusan Masalah Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean. Pemanfaatan daerah yang memiliki potensi wisata alam seperti Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor yang berada di Puncak Bogor yang tetap mengedepankan wisata alam dan memanfaatkan peran masyarakat sekitar. Kebun ini terletak pada daerah sejuk dengan ketinggian 800 hingga 1200 m diatas permukaan laut. Suhu udaranya rata-rata 12 hingga 22 Derajat Celcius, sehingga tempat ini nyaman untuk beristirahat atau sekedar merelaksasi melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Berjarak kurang lebih 80 km dari Jakarta ke arah Puncak, membuat lokasi ini begitu singkat untuk ditempuh. Berdasarkan 5
konsep awal pengembangan kawasan wisata agro terbagi menjadi dua jenis yaitu, wisata agro yang sejak awal direncanakan sebagai kawasan wisata agro dan wisata agro yang dikembangkan sebagai produk tambahan berupa jasa wisata (Tritawinata dan Frachrudin 1996). Wisata Agro Gunung Mas sudah mulai dirintis sejak tahun 1983. Perkebunan Nusantara VIII mulanya adalah Perkebunan teh yang kemudian diresmikan menjadi kawasan wisata agro pada Tahun 1993. Jumlah pengunjung yang datang mengalami peningkatan pada tahun-tahun pertama sejak Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dibuka, akan tetapi pada tahun tahun tertentu mengalami penurunan. Kecenderungan penurunan angka pengunjung wisata Agro Gunung Mas sebesar 8,04 persen disebabkan oleh kurang puasnya pengunjung terhadap objek wisata Agro Gunung Mas dan dapat berakibat menurunnya tingkat loyalitas, tingkat pembelian dan pengeluaran uang oleh para wisatawan untuk membelanjakan uangnya. Ketidakpuasan dan menurunnya tingkat kepuasan pengunjung wisata Agro Gunung Mas dapat menyebabkan pengunjung mencari alternatif objek wisata yang lain, oleh karena itu perlu mengetahui tingkat kepuasan pengunjung yang berwisata. Peningkatan atau perkembangan jumlah pengunjung dipengaruhi oleh layanan jasa yang diberikan oleh pengelola wisata agro. Apabila pemberian layanan jasa tersebut dapat memuaskan para pengunjung maka pengunjung dapat menanggapinya dengan positif yaitu dengan datangnya pengunjung secara berlanjut selain itu akan ada informasi dari pengunjung kepada para pengunjung yang lain tentang tempat objek wisata dan layanan jasa yang diberikan oleh kawasan objek wisata agro. Pengunjung merupakan konsumen yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang beraneka ragam, keinginan dan kebutuhan tersebut bergantung pada karakteristik pengunjung seperti daerah asal, tingkat pendidikan, umur, status perkawinan, suku, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Adanya perbedaaan dan ciri karateristik pengunjung tersebut akan berbeda juga dalam melakukan proses pengambilan keputusan untuk memilih paket wisata yang ditawarkan di kawasan Wisata Agro Gunung Mas Puncak Bogor.
6
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi : 1. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor? 2. Bagaimana proses tingkat pengambilan keputusan terhadap jasa? 3. Atribut apa saja yang dapat diperbaiki dan di tambahkan oleh pengelola kawasan Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor? 1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian yang telah diuraikan maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor 2. Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian jasa dan tingkat loyalitas pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. 3. Menganalisis atribut yang harus diperbaiki dan ditambahkan oleh Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. 1.4.
Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan akan memberikan masukan dan pertimbangan yang berguna bagi : 1. Pihak manajeman dan pengelola Wisata Agro Gunung Mas Puncak Bogor dijadikan
sebagai
referensi
dalam
memahami
pengunjung
dan
merencanakan strategi untuk mencapai kepuasan pengunjung. 2. Bagi penulis atau mahasiswa dapat menjadi sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dibidang perilaku konsumen, dan menambah wawasan dan pengembangan kemampuan menganalisis karakteristik pengunjung wisata agro. 3. Bagi pihak lain dapat menjadi referensi, masukan dan informasi yang ingin meneliti lebih lanjut.
7
1.5.
Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian analisis tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
Cisarua Bogor (PTPN VIII) memiliki keterbatasan antara lain : 1. Responden dibatasi hanya pengunjung yang pernah datang ke Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor minimal satu kali kunjungan. 2. Penelitian hanya dilakukan untuk pengunjung yang telah berusia 15 tahun ke atas, hal ini dipertimbangkan bahwa pada usia ini pengunjung dapat memahami pertanyaan yang akan diberikan.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Pariwisata Pariwisata telah menjadi industri yang mendunia, suatu bisnis yang
semakin berkembang. Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istrahat dari semua kegiatan rutinitas. Pariwisata juga merupakan kegiatan orang yang melakukan perjalanan dan tinggal disuatu tempat diluar lingkungan kesehariannya untuk jangka waktu tidak lebih dari setahun untuk bersantai (Leisure). Lebih jauh Morley mengatakan permintaan akan pariwisata tergantung pada ciri-ciri wisatawan seperti penghasilan, umur, motivasi, dan watak. Ciri-ciri ini masing-masing akan mempengaruhi kecendrungan orang untuk bepergian mencari kesenangan, kemampuannya untuk bepergian dan pilihan tempat tujuan perjalanannya. Indonesia memiliki sumber daya wisata yang amat kaya dengan asset alam, budaya, flora dan fauna dengan ciri khas Asia dan Australia disetiap wilayah perairan dan pulau di Indonesia. Menurut Wahab (1992), manfaat pariwisata bagi suatu Negara, yaitu sebagai berikut : 1. Pariwisata bagi suatu negara merupakan salah satu faktor penting untuk menggalang persatuan bangsa dan rakyatnya memiliki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang sangat beraneka-ragam. 2. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi, karena kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional. 3. Pariwisata internasional sangat berguna sebagai sarana untuk meningkatkan saling pengertian internasioal dan sebagai alat penenang dalam ketegangan politik karena apabila orang-orang dari berbagai warga bertemu dan saling memperhatikan pola kehidupan rumah tangga, maka tentunya mereka akan saling berpengertian lebih baik. 4. Pariwisata juga berperan meningkatkan kesehatan serta menjauhkan diri dari segala kehidupan rutin sehari-hari, semua ini akan menambah daya tahan dan sangat menurunkan ketegangan saraf.
9
2.2
Agrowisata Agrowisata merupakan bentuk wisata yang memanfaatkan usaha pertanian
sebagai objek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan wisatawan dan pengunjung yang tinggal disuatu desa atau tempat tertentu. Agrowisata juga merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata No. 47/W.004/MPPT-89 dan No.204/Kpts/HK050/4/1989, tentang koordinasi pengembangan agrowisata bahwa defenisi agrowisata adalah suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan pertanian sebagai objek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. 2.2.1. Manfaat Agrowisata Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata alam yaitu kegiatan perjalanan dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar dilingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapasitas, topologi dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelesatarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Agrowisata dapat berfungsi sebagai pusat informasi setempat untuk mengetahui, mengenal, memahami dan menghayati peristiwa kehidupan suatu kelompok, sebagai pusat promosi pariwisata setempat atau pariwisata regional, sebagai pemusatan kegiatan kelompok masyarakat yang dapat diarahkan dan mewakili semua sektor kehidupan bersama yang dibutuhkan kelompok tersebut dan juga sebagai arena pendorong tumbuh dan berkembangnya aspirasi seni dan budaya masyarakat setempat ( Ridjal, 1997 ). Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat dikembangkan dimasingmasing daerah tanpa perlu ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam. Masing-masing daerah bisa menyajikan atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis 10
lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan pertanian. Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata. Melestarikan sumber daya alam agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat dan petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya. Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup (seperti museum), ruangan terbuka, atau kombinasi antara keduanya. Tampilan agrowisata ruangan tertutup dapat berupa koleksi alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian. Agrowisata ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang efektif dan berkelanjutan. Komponen utama pengembangan agrowisata ruangan terbuka dapat berupa flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar, teknologi budidaya dan pasca panen komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam berlatar belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan. Agrowisata ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi atau pola, yaitu alami dan buatan. Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada 11
areal di mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk pengamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi, dan keamanan dari binatang buas. Contoh agrowisata terbuka alami adalah kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat, Suku Tengger di Jawa Timur; Bali dengan teknologi subaknya, dan Papua dengan berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budidaya umbi-umbian. Untuk membantu meningkatkan masyarakat petani yang berada di pedesaan, prioritas
pengembangan
agrowisata
hendaknya
lebih
diarahkan
pada
pengembangan agrowisata ruang terbuka (Subowo, 1996). Tirtawinata dan Facahrudin (1996) mengungkapkan beberapa manfaat dari agrowisata yaaitu : 1. Memberikan nilai estetika dan keindahan alam, keindahan visual dapat diperoleh dari topografi, jenis folora dan fauna, warna dan arsitek bangunan yang tersusun dalam tata ruang yang serasi dengan alam. 2. Memberikan nilai rekreasi, rekreasi ditengah alam yang indah dan kenyamanan perlu didukung oleh fasilitas pengunjung serta paket acara. 3. Mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi pengelola, masyarakat, pemerintah, daerah maupun negara. 2.3.
Beberapa Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan analisis perilaku pengunjung wisata
Agro yaitu salah satunya adalah Rury Kurnia Herlita (2008), melakukan penelitian mengenai “Analisis dan Preferensi dan Perilaku Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA), model angka ideal serta Custumer Satisfaction Index (CSI). Alat 12
analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai situasi sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi dan suatu sistem pemikiran ataupun kilasan peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003). Analisis deskiptif digunakan untuk menganalisis karateristik umum konsumen dan proses keputusan konsumen untuk Berkunjung ke Wisata Agro Gunung Mas. Analisis model angka ideal memberikan informasi berkenaan dengan bagaimana produk atau jasa yang sudah ada dipandang oleh konsumen. Dalam model angka ideal, konsumen diminta untuk menunjukkkan sampai sejauh mana mereka percaya suatu produk atau jasa ditempatkan pada skala yang menggambarkan berbagai derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Andika (2007) melakukan penelitian mengenai “ Analisis tingkat kepuasan pengunjung Agrowisata Little Farmes Cisarua Kabupaten Bandung Utara” dengan alat analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction Index (CSI), nilai Costumer Satisfaction Index (CSI) sebesar 79,12 persen menunjukkan bahwa konsumen merasa puas dengan kinerja pelayanan yang diberikan Agrowisata Little Farmes. Perusahaan perlu meningkatkan kinerja pada atribut kebersihan pada lokasi dan pelayanan informasi. Ritonga (2004) melakukan penelitian mengenai Analisis Motivasi Presepsi dan Tingkat kepuasan pengunjung Wisata Agrokusuma, Batu Malang Jawa Timur, dengan metode pengolahan data deskriptif, model angka ideal dan Importance Performance Analysis (IPA). Dari hasil penelitian dengan menggunakan model angka ideal diperoleh hasil persepsi pengunjung terhadap atribut yang paling penting adalah manfaat kunjungan, keamanan dan kebersihan, Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa kepuasan konsumen terjadi pada atribut kenyamaan, kebersihan, manfaat kunjungan, keamanan dan paket wisata. Oktaviani (2006) dalam penelitiannya mengenai “Analisis kepuasan pengunjung terhadap kinerja Kebun Wisata Pasirmukti Bogor dan implikasinya terhadap bauran pemasaran”. Penelitiannya mengunakan alat analisis Importance Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction Index (CSI), dan analisis
13
GAP untuk melihat tingkat kepentingan atribut-atribut kinerja pelayanan Kebun Raya. Baehaqie (2003) meneliti tentang “Analisis tingkat preferensi pengunjung pada Agrowisata Taman Buah Mekar Sari, Cileungsi, Bogor”. Metode analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA) dan Thurstone, secara umum dalam hal perilaku diperoleh bahwa yang menjadi alasan kuat bagi pengunjung untuk berkunjung ke Taman Buah Mekar Sari adalah kemudahan atau akses untuk mencapai lokasi. Tujuan utama dari pengunjung adalah untuk berlibur atau berekreasi, dan kunjungan yang dilakukan oleh para responden mayoritas selalu bersama dengan teman teman. Keputusan untuk melakukan kunjungan didasarkan atas suatu rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya dan biaya yang dikeluarkan untuk satu kali kunjungan berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
14
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Karakteristik Pengunjung Pengunjung merupakan seorang yang memakai atau menikmati barang ataupun jasa yang diinginkannya. Karakterisitik pengunjung akan berbeda satu dengan yang lain dan dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi para pengunjung, diantaranya yaitu : a. Usia Menurut Hurlock (1980), masa dewasa dibagi menjadi empat yaitu : masa dewasa dini (18-40 tahun), dewasa madya awal (40-59 tahun), dewasa madya lanjut ( 60 tahun - kematian), usia dewasa madya merupakan masa penuh stress. b. Tingkat Pendidikan Menurut Suprijanto (2007) pendidikan dibedakan menjadi 9 jenis yaitu : pendidikan massal, pendidikan masyarakat, pendidikan dasar, pendidikan penyuluhan, pengembangan masyarakat, pendidikan orang deawas, masyarakat seumur hidup, masyarakat belajar, dan pendidikan formal dan informal. Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup seseorang, tingkat pendidikan yang tinggi akan mempermudah seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplikasikannnya dalam prilaku dan gaya hidup sehari hari. c. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelayanan jasa kepada klien, penyewaan harta, penyimpanan uang dan semua kegiatan yang bertujuan memperoleh penghasilan. d. Jenis Kelamin Jenis kelamin diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Di dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa jenis kelamin adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. 15
e. Status Perkawinan Status perkawinan dibedakan menjadi belum menikah, menikah, cerai hidup dan cerai mati. Perkawinan adalah mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan baik tinggal bersama maupun tinggal terpisah. 3.1.2 Perilaku Konsumen Engel, Blackwee dan Miniard (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk produk jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan bahwa masing-masing konsumen memiliki perbedaan selera dan keinginan. Swastha dan Handoko (1997) mengemukakan bahwa usaha mengenalkan dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen adalah awal dari kegiatan pemasaran suatu perusahaan. Selanjutnya dari keinginan dan kebutuhan tersebut dirumuskan dan disusun suatu kombinasi dan kebijaksanan produk, harga, promosi dan distribusi setepat tepatnya agar kebutuhan para konsumennya dapat dipenuhi secara memuaskan. Umar (2000) menyatakan bahwa perilaku konsumen terbagi menjadi 2 bagian yaitu perilaku yang tampak dan yang tak tampak, variabel-variabel perilaku yang tampak antara lain jumlah pembelian, waktu pembelian, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. Sedangkan perilaku konsemen yang tak tampak adalah ingatan terhadap informasi, perasaan kepemilikan konsumen dan presepsi. Perilaku konsumen menunjuk kepada perbedaan perilaku individu dalam bagaimana mereka mendapatkan, mengolah, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber dan situasi pembelian, mengkonsumsi dan berkomunikasi tentang merek, produk dan kelompok produk. Defenisi perilaku konsumen dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang secara langsung ditujukan untuk mendapatkan, mengkonsumsi suatu produk atau jasa dimana keputusan yang mengawali dan mengikuti kegiatan tersebut berbeda untuk setiap individuanya dan dapat berubah karena pengaruh dari berbagai pihak seperti lingkungan, individu dan sebagainya.
16
Pengaruh Lingkungan Budaya Kelas Sosial Pengaruh Pribadi Keluarga Situasi
Perbedaan Individu
Proses Keputusan
Proses Psikologis
Sumberdaya Konsumen Motivasi & Keterlibatan Pengetahuan Sikap Kepribadian & Gaya Hidup Demografi
Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil
Pemrosesan Informasi Pembelajaran Perubahan Sikap
Strategi Pemasaran Harga Produk Promosi Distribusi
Gambar 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya Sumber : Engel et al (1994)
Pengunjung pada dasarnya adalah konsumen yang menikmati jasa wisata yang ditawarkan yaitu wisata agro. Wisata alam (Agrowisata) merupakan suatu bentuk industri pariwisata yang mempunyai segmen pasar terbatas, artinya orang orang yang melakukan kegiatan wisata alam adalah orang-orang tertentu dan biasanya oleh orang-orang yang pada umunya usia produktif. Berbagai keputusan mengenai aktifitas sering kali harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari. Perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen berusaha memahami bagaimana mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa. Disiplin perilaku konsumen juga berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut ( Sumarwan, 2002 ). 17
Kltoter (2002) menyatakan perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu, rumah tangga yang membeli produk untuk konsumen personal. Pengertian Kloter tentang perilaku konsumen ini lebih menekankan pada produk yang dikonsumsi. Peter dan Olson (1999) pada buku American Marketing Association, mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Terdapat 3 ide penting dalam definisi tersebut yaitu : 1.
Perilaku Konsumen adalah Dinamis Definisi tersebut menekankan bahwa perilaku konsumen adalah dinamis yang
berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Salah satu implikasinya dalam perilaku konsumen adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk dan individu atau grup tertentu. 2.
Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah
keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat harus memahami apa yang dipikirkan oleh konsumen (kognisi) dan yang konsumen rasakan (pengaruh), apa yang konsumen lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen. 3.
Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah
pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang juga menekankan pertukaran. Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus karena berbagai alasan termasuk bagi para pemasar. Engel et al (1994) mendefinisikan perilaku 18
konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mendasari keputusan konsumen yang saling berhubungan yang terdiri dari faktor lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. 3.1.3 Tahapan Proses Keputusan Pembelian Proses yang dapat mempengaruhi suatu keputusan konsumen untuk memperoleh produk dan jasa meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi pasca kunjungan, faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian yaitu pengaruh lingkungan meliputi budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, sikap dan situasi, kedua perbedaan individu yang meliputi sumberdaya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian gaya hidup dan demografis dan ketiga faktor proses psikologis meliputi pengelolaan informasi, pembelanjaan dan perubahan sikap dan perilaku. Menurut Engel, Blackwell terdapat lima proses dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen: Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
hasil
Gambar 2. Tahapan Proses Keputusan Pembelian Sumber: Engel et al (1994)
a.
Pengenalan Kebutuhan Proses membeli diawali saat konsumen menyadari adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan yang terdapat didalam diri konsumen dapat disebabkan oleh rangsangan internal yaitu kebutuhan normal seseorang yang meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Selain itu pengalaman masa lampau seseorang belajar menangani motivasi terhadap suatu produk untuk memuaskan keinginannya. Sedangkan rangsangan eksternal berasal dari interaksi langsung dengan keadaan lingkungan yang memberikan suatu penawaran sesuai dengan keinginan konsumen (Kotler, 2000). 19
b.
Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk
mencari informasi lebih banyak mengenai produk yang akan kemudian dikonsumsi. Pencarian informasi dapat dibedakan menjadi dua tingkat yaitu perhatian yang meningkat dengan pengertian pencarian informasi sangat standar dimana konsumen akan lebih bersikap menerima informasi tentang suatu produk, perhatian pada iklan dan pembicaraan mengenai produk yang akan dikonsumsi. Tingkat yang kedua yaitu mencari informasi secara aktif dimana konsumen akan mencari bahan bacaan yang berhubungan dengan produk, menelpon teman dan melakukan kegiatan untuk mempelajari komputer lain sebagai perbandingan. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah terbatas menjadi pemecahan masalah yang ekstensif. Sumber–sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu : 1.
Sumber pribadi
: Keluarga, Teman, Tetangga, Kenalan
2.
Sumber komersil
: Iklan, Pameran, Penyalur tenaga penjualan
3.
Sumber umum
: Media massa, Organisasi konsumen
4.
Sumber pengalaman
:Pernah menangani, Menguji, Menggunakan produk
Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber komersil yaitu sumber yang didominasi oleh para pemasar tetapi informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Setiap sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi komersil umumnya melaksanakan fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi. Dengan mengumpulkan informasi, konsumen belajar tentang merek yang bersaing dan ciri masing-masing merek (Kotler, 2002). c.
Evaluasi Alternatif Menurut Kotler (2002), informasi yang didapatkan oleh konsumen akan
diproses untuk menentukan pilihan dan membuat keputusan akhir. Hal ini membutuhkan proses evaluasi yang tidak sederhana yang dilakukan oleh satu orang konsumen atau seluruh konsumen pada situasi membeli. Kebanyakan model 20
dari proses evaluasi konsumen bersifat kognitif yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen akan berusaha untuk memuaskan suatu kebutuhan dan mencari manfaat–manfaat tertentu pada suatu produk. Konsumen melihat setiap produk sebagai himpunan dari sifat–sifat atau ciri–ciri tertentu dengan kemampuan yang beragam dalam memberikan manfaat dan memuaskan kebutuhan. Konsumen membedakan ciri produk yang relevan dan menonjol, konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada produk yang memberikan manfaat yang dicari. Konsumen mungkin akan mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek berbeda pada ciri masing–masing yang akan menimbulkan citra dari suatu merek. Kepercayaan merek konsumen akan beragam sesuai dengan pengalamannya dan sesuai dengan akibat dari perhatian selektif. Konsumen akan sampai pada sikap, pendapat atau preferensi terhadap alternatif merek melalui beberapa prosedur evaluasi dalam membuat keputusan diantara atribut obyek yang banyak (Kotler, 2002). d.
Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek yang
terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli yang ditunjukkan pada Gambar 3. Sikap Orang Lain Penelitian Alternatif
Tujuan Membeli
Keputusan Membeli Faktor Keadaan Tidak Terduga
Gambar 3. Tahap Antara Evaluasi, Alternatif dan Keputusan Membeli Sumber : Kotler (2002).
21
Faktor yang pertama adalah sikap orang lain yang akan mempengaruhi keputusan seseorang untuk membeli. Sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang tergantung pada intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor–faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian
berdasarkan
faktor–faktor
seperti
pendapatan
keluarga
yang
diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor–faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan membeli akan sangat dipengaruhi oleh resiko yang diperkirakan. Konsumen tidak dapat merasa pasti mengenai hasil pembelian yang mengakibatkan kecemasan. Jumlah resiko yang diperkirakan akan bervariasi dengan jumlah uang yang dikeluarkan, jumlah atribut yang tidak pasti dan besarnya rasa percaya diri konsumen. Seorang konsumen yang memutuskan untuk melaksanakan tujuan pembelian akan dihadapkan pada membuat 5 sub keputusan membeli yaitu keputusan merek, keputusan mengenai penjualan, keputusan mengenai jumlah, keputusan kapan akan membeli dan keputusan metode membayar. Pada sisi lain pembelian produk yang dilakukan setiap hari akan melibatkan keputusan dan pertimbangan yang lebih sedikit. Engel at al (1994) menyatakan perilaku pengunjung adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang didahuluinya dan mengikuti tindakan tersebut. Munculnya kebutuhan berwisata adalah didorongya oleh kegiatan faktor ekonomi, sosial, psikologi. Pertimbangan-pertimbangan lain yang dilakukan oleh pengunjung sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan wisata yaitu biaya, daerah tujuan wisata, akomodasi yang digunakan, hiburan, waktu dan lamanya berwisata, yaitu diantaranya : 1. Umur, pengaruh pribadi dari setiap umur diduga berpengaruh terhadap keinginan untuk berkunjung ketempat wisata. Perbedaan umur juga berpengaruh akan pemilihan tempat dan objek wisata 22
2. Pendidikan, tingkat pendidikan berpengaruh dalam menentukan tempat wisata, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka wawasannya semakin luas. 3. Jenis kelamin, jenis kelamin antara wanita dan pria akan mampu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk memilih tempat wisata yang akan dikunjungi, perbedan jenis kelamin terkait dengan keberanian dalam menghadapi rintangan. 4. Tingkat pendapatan, pendapatan merupakan penghasilan yang diterima seseorang. Jumlah pendapatan yang diterima akan mempengaruhi keinginan untuk melakukan perjalanan wisata, semakin tinggi jumlah pendapatan seseorang maka kemungkinan akan semakin tinggi untuk melakukan kegiatan wisata. Preferensi merupakan bagian dari perilaku konsumen preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada, preferensi ini terbentuk dari presepsi terhadap produk, preferensi konsumen berhubungan dengan harapan konsumen akan suatu produk yang disukainya. Harapan konsumen diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk (barang atau jasa) dan kepuasan pelanggan. Konsep preferensi menyatakan bahwa jika seseorang menyatakan bahwa dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi dibawah A tersebut lebih disukai daripada dibawah pilihan B. Evaluasi alternatif adalah tahapan dimana konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Teori preferensi konsumen digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen. Suatu produk atau jasa pada dasarnya adalah kumpulan atribut-atribut
dari setiap produk, baik barang ataupun jasa dapat
menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen terhadap suatu produk. Preferensi dan perilaku konsumen dalam wisata agro memiliki keterkaitan, dengan mengetahui perilaku konsumen terhadap suatu objek wisata serta preferensi konsumen terhadap objek wisata agro, dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kepuasan pengunjung, mengingat pengunjung memegang peranan penting dalam keberadaan suatu objek wisata.
23
3.1.4 Presepsi Nilai A.
Pengertian Presepsi Presepsi merupakan salah satu faktor fisiologis yang mempengaruhi
seseorang dalam melakukan pilihan pembelian. Menurut Kloter (2002) pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu motivasi, presepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian. Presepsi adalah kesan atau pandangan seseorang terhadap objek tertentu. Presepsi seseorang tergantung seberapa jauh suatu objek membuat arti terhadap seseorang. Presepsi juga melibatkan derajat pengertian kesadaran, suatu arti atau suatu penghargaan terhadap objek tersebut dan merupakan suatu proses aktif, komunikator menyerap, mengatur dan menafsirkan pengalamannya secara selektif. B.
Presepsi Pelanggan Tentang Nilai Nilai adalah alat untuk memprediksi pilihan pelanggan. Pelanggan akan
membeli jasa atau produk yang dia rasakan memberikan nilai tertingi. Pelanggan akan menimbang keuntungan yang mungkin didapat dibandingkan dengan biaya yang sedang dan mungkin dikeluarkan. Pelanggan yang memutuskan apakah suatu nilai telah diciptakan atau ditambahkan. Secara sederhana segmen pelanggan yang berbeda menghargai kombinasi hal yang berbeda beda dalam menafsir daya tarik dari penawaran barang dan jasa. Berikut ini merupakan komponen atau bentuk bentuk dari nilai. a. Nilai Basis Harga Produk Nilai basis harga produk merupakan sumber nilai paling dasar. Nilai ini ditandai oleh pelanggan yang akan beralih kepesaing yang menawarkan harga lebih murah. Pandangan berupa harga ini mungkin terjadi ketika pelanggan lebih memusatkan perhatian pada jasa inti daripada keseluruhan penawaran sebuah perusahaan, khususnya ketika poduk atau jasa inti tersebut tidak berbeda dengan produk perusahaan lain. b. Nilai Kemudahan atau Akses Bentuk nilai ini tercipta ketika perusahaan membuat pelanggan mereka mudah untuk mengakses produk atau jasa mereka dan untuk berhubungan dengan 24
mereka. Nilai kemudahan dan akses diciptakan dengan bersikap terbuka terhadap bisnis yang diinginkan pelanggan, menyediakan lokasi yang nyaman dan menawarkan berbagai cara untuk mengakses pelayanan. c. Nilai Berbasis Pilihan Nilai berbasis pilihan memberi pelanggan kesempatan untuk menyeleksi berbagai pilihan yang tersedia atau bagaimana mereka mengakses pilihan tersebut. Pilihan ini tidak berkembang hanya sampai pada seleksi produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga pilihan bagaimana pelanggan dapat berurusan dengan perusahaan, bagaimana pelanggan dapat membayar apa yang mereka beli atau bagaimana pelanggan menerima informasi. d. Nilai Berbasis Kariawan Jenis nilai ini berkaitan dengan level dan tipe pelayanan yang diterima pelanggan dari kariawan seringkali membawa pelanggan kembali dan kualitas ini sering dihubungkan dengan tindakan dan sikap dari para kariawan. e. Nilai Informasi Sering kali pelangan tidak menyadari adanya pilihan pilihan yang tersedia bagi mereka, ketika informasi diberikan kepada pelanggan, mereka dapat membuat keputusan berbasis pengetahuan yang meningkatkan kenyamanan mereka dalam mengambil keputusan. f. Nilai Asosiasi Pelanggan terkadang mengalami kepuasan dan kenyamanan karena menjadi pelanggan dari penyedia jasa tertentu yang mereka asosiasikan positif dalam nilai atau atribut. g. Nilai Keunikan Pelanggan Nilai jenis ini tercipta ketika perusahaan memperlakukan mereka sebagai seorang individu, pelayanan disesuaikan dengan kepribadian pelanggan. h. Nilai Hubungan Hal ini mengacu pada nilai yang tercipta ketika sebuah perusahan membuat pelanggannya merasa lebih nyaman dalam berhubungan dengan perusahaan. Nilai jenis ini tidak langsung terkait dengan produk dari sebuah perusahan dan harga produk tersebut, namun lebih kepada aspek yang lebih halus yaitu interaksi dengan pelanggan. 25
i. Nilai yang Memuaskan Banyak penyedia jasa yang dihargai bukan hanya produk atau jasa inti mereka, namun karena produk atau jasa tersebut memampukan mereka melakukan sesuatu. j. Nilai Kejutan Hal ini mengacu pada keuntungan yang dapat mengejutkan pelanggan dengan memberikan berita baik atau perlakuan istimewa. Hal ini mengharuskan penyedia jasa untuk mencari kesempatan untuk membuat pelanggan terkesan dengan program dan tindakan yang tidak terduga. k. Nilai Komonitas Nilai ini mengacu pada kontribusi yang diberikan pada ekonomi lokal dan komonitas tempat perusahaan tersebut beroperasi. Ini adalah keuntungan yang tercipta secara tidak langsung melalui donasi dan sponsorship dan melalui fakta bahwa perusahaan mempekerjakan banyak orang. l. Nilai Ingatan Nilai ini tercipta ketika pelanggan terlibat dalam suatu peristiwa atau pengalaman yang melekat dalam ingatan mereka selama bertahun tahun. m. Nilai pengalaman Sangat terkait dengan konsep nilai ingatan adalah penciptaan pengalaman bagi pelanggan. Nilai pengalaman tercipta jika pelanggan terlibat. 3.1.5 Kepuasan Pelanggan Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara presepsi atau kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan harapannya. Kepuasan merupakan fungsi dari kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan berarti pelanggan tidak puas, jika kinerja memenuhi harapan berarti pelanggan amat puas dan senang. Menurut Drucker dan Usmara, 2000, mengatakan bahwa keberhasilan usaha tidak ditentukan oleh produsen melainkan oleh pelanggan, pelangganlah yang menilai apakah produk yang diciptakan oleh produsen memenuhi kebutuhannya atau tidak. Tujuan akhir dari analisis pelanggan adalah menjabarkan kebutuhan masyarakat menjadi
26
peluang usaha yang menguntungkan. Konsep kepuasan konsumen dapat dilihat pada gambar 4 Tujuan Perusahaan
Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
Produk
Nilai Produk Bagi Konsumen
Harapan Konsumen Terhadap Poduk
Tingkat Kepuasan Konsumen . .Gambar 4. Konsep Kepuasan Konsumen Sumber : Rangkuti (2002)
Seorang pelanggan yang puas adalah pelanggan yang mendapatkan value dari produsen atau penyedia jasa. Value biasanya berasal dari produk, pelayanan atau sesuatu yang bersifat emosi. Kalau pelanggan mengatakan bahwa value adalah produk yang berkualitas maka kepuasan terjadi jika pengunjung mendapatkan produk yang berkualitas. Kalau value bagi pelanggan adalah kenyamanan maka kepuasan terjadi apabila pelayanan yang diperoleh benar-benar nyaman. Oleh karena itu baik pelangan maupun produsen akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi, dengan melihat hubungan ini jelas bahwa kepuasan pelanggan haruslah menjadi satu tujuan dari setiap produsen. Pada prinipnya kepuasan konsumen dapat diukur, pengukuran kepuasan pelanggan menyangkut penentuan tiga faktor yaitu pilihan tentang ukuran kinerja yang tepat, proses pengukuran secara normatif dan instrument dan teknik pengukuran yang digunakan untuk menciptakan suatu indikator.
27
3.1.6 Faktor Faktor Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen ditentukan oleh prespsi konsumen atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan konsumen. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi jasa yaitu : 1. Tagibles ( Berwujud ) Dimensi ini mencakup kondisi fisik, peralatan serta penampilan pekerja. Jasa tidak dapat diamati secara langsung, maka pelanggan sering kali berpedoman pada kondisi yang terlihat mengenai jasa dalam melakukan evaluasi seperti karpet, tempat duduk, penampilan pekerja, keramahan pekerja, dan lain-lain. 2.
Reliability ( Keandalan ) Dimensi ini menunjukkan perusahan untuk memberikan pelayanan secara
akurat dan handal, dapat dipercaya, bertanggung jawab atas apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu memenuhi janjinya. 3. Responsivenes (Daya Tanggap) Dimensi ini mencakup keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, selalu memperoleh definisi yang tepat dan segera mengenai pelanggan. Dimensi ini merefleksikan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanannya tepat pada waktunya 4.
Assurance ( Jaminan) Dimensi ini mencakup Competency, yaitu kepemilikan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan, Courtesy merupakan kesopanan, rasa hormat, perhatian dan keramahan pelayanan, Credibility merupakan kepercayaan terhadap dan kejujuran dari pembeli jasa dan Security hal ini mencakup kebebasan dari bahaya, resiko atau keragu raguan. Dimensi assurance mencakup pengetahuan dan kesopanan pekerja serta kemampuannya untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan, dimensi ini merefleksikan kompetensi perusahaan, keramahan kepada pelanggan dan keamanan operasinya. 5. Empaty Dimensi ini terdiri dari 3 hal yaitu a) Accessibility mencakup kemudahan untuk mendekati dan menghubungi. b) Communication Skills hal ini mencakup pemberian informasi kepada pelanggan dengan bahasa yang dapat dimengerti dan 28
mendengarkan tanggapan dan pertanyaan pelanggan. c) Understanding the costumer hal ini mencakup perlunya usaha untuk mengetahui pelanggan dan kebutuhan khususnya. 3.1.7 Alat Analisis dan Teknik Mengukur Kepuasan Konsumen Ada beberapa teknik mengukur kepuasan konsumen yaitu indeks kepuasan, analisis kesenjangan, importance perpomence analisis, benchmarking, analisis diskriminan, amalisis klaster, structural equation modeling dan lain-lain. Pengukuran sangat penting dilakukan oleh perusahan untuk keberlangsungan usaha yang dijalankan. Kegunaan pengukuran kepuasan antara lain untuk mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian atau atribut apa yang membutuhkan peningkatan. Kemampuan untuk memahami kepuasan dan memenuhi harapan pelanggan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. 3.1.7.1 . Indeks Kepuasan Konsumen. Cara yang paling sederhana untuk mewakili skor kinerja tiap konsumen terhadap suatu produk adalah dengan merata-ratakan semua skor kinerja tiap atribut produk tersebut. Kelemahan rata rata ini adalah bahwa setiap atribut kinerja dianggap memiliki nilai atau bobot (tingkat kepentingan) yang sama. Sementara itu dalam kenyataannya pelanggan sangat mungkin memberikan bobot yang berbeda untuk tiap kinerja atribut. Kelemahan rata-rata itu dapat diatasi dengan mengitung rata-rata pertimbangannya yaitu dengan memperhitungkan bobotnya. Keunggulan dari indeks kepuasan yaitu perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan secara keseluruhan dari atribut-atriut suatu produk. Perusahaan dapat mengetahui secara umum berada direntang skala kriteria mana tingkat kepuasan konsumennya. Kelemahan indeks kepuasan adalah nilai indek kepuasan hanya dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan secara keseluruhan dari kinerja suatu produk. Perusahaan tidak dapat membuat perumusan strategi yang tepat hanya dari nilai indeks kepuasan. 3.1.7.2 Importance Performance Analysis (IPA) Importance
Performance
Analysis
(IPA)
adalah
analisis
yang
membandingkan antara tingkat kepentingan dan kinerja dan atribut suatu produk 29
menggunakan gambar yang terdiri dari empat kuadran. Tingkat kepentingan suatu atribut dibuat pada sumbu horizontal dan tingkat kinrja suatu atribut pada sumbu vertikal. Keunggulan dari IPA yaitu dari hasil analisis ini perusahaan dapat membuat perumusan strategi yang tepat untuk memperbaiki kinerja produksinya. Perusahaan memiliki sumberdaya yang terbatas untuk menjalankan strategi pemasaran yang telah dirumuskan. Dari hasil Importance Performance Analysis (IPA) dapat prioritas rendah, atribut yang perlu dipertahankan dan atribut yang kinerjanya dianggap berlebihan oleh konsumen. 3.1.7.3 Customer satisfaction Index (CSI) Metode index kepuasan konsumen merupakan indeks yang mengukur tingkat kepuasan konsumen atau pengunjung berdasarkan atribut-atribut tertentu. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahaan terhadap konsumen. Atribut yang diukur dapat dibedakan untuk masing-masing industri, bahkan untuk masing-masing perusahaan. 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian mengenai Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor membahas mengenai sejauh mana presepsi tingkat kepuasan pengunjung terhadap wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Langkah pertama yang ditempuh dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan terhadap fasilitas-fasilitas yang terdapat di Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor untuk meningkatkan jumlah pengunjung dalam berwisata di Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis deskipsi yaitu dengan melihat kepuasan pengunjung terhadap produk atau jasa objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor oleh pengunjung. Hal ini penting untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang keadaan umum pengunjung yang berkaitan dengan keadaan Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Variabel yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan daerah asal.
30
Objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor
Permasalahan : Tingkat Kepuasan Pengunjung
Karakteristik Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
• • • • • • • •
Karakteristik pengunjung Usia Jenis kelamin Tingkat pendidikan Tingkat pendapatan Jenis pekerjaan Status perkawinan Domisili Suku
Perilaku Pengunjung
Atribut Atribut objek Wisata Agro Gunung mas
Proses Pengambilan Keputusan • Mengenal kebutuhan • Pencarian informasi • Keputusan pembelian • Evaluasi pasca kunjungan
Dimensi kepuasan pengunjung • Tangible • Reability • Responsiveness
• Assurance • Empathy
Important Performance Analysis dan Customer satisfaction Index (CSI)
Analisis Deskriptif
Pengembangan usaha dan rekomendasi objek Wisata Agro Gunung Mas
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional 31
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas yang terletak di Seda Tugu, kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. Pemilihan tempat penelitian dikarenakan kawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas merupakan salah satu objek wisata di kawasan Cisarua dan Kabupaten Bogor dengan pemandangan alam yang cukup indah dan sejuk. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa Wisata Agro Gunung Mas terletak dilokasi yang sangat strategis serta banyak dikunjungi wisatawan. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2011. 4.2.
Jenis dan Pengumpulan Data Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder baik yang
bersifat kualitatif, yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari pra-survey, pengamatan dilapang (observasi), penyebaran kuisioner kepada pengunjung dan wawancara langsung pada pihak pengelola Objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Kuisioner yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan yang diberikan kebebasan jawaban dari responden. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang disediakan alternatif jawabannya dalam hal diperlakukan untuk mengetahui karakteristik pengunjung. 2. Data Sekunder Data sekunder berupa laporan bulanan dan tahunan pengunjung yang datang dan diperoleh dari pihak pengelola. Selain itu data diperoleh juga dari instansi lainnya, internet, buku buku dan studi literatur yang terkait dengan penelitian.
32
4.3. Metode pengambilan sampel Pengambilan contoh sampel dilakukan dengan pendekatan Convenience sample dimana contoh diambil berdasarkan pengunjung yang datang ke lokasi penelitian. Responden yang dipilih adalah penunjung yang datang ke Gunung Mas selama waktu penelitian. Sebelum pengisian kuisioner dan wawancara, reponden yang sedang melakukan kunjungan terlebih dahulu ditanyai kesediaannya untuk menjadi responden dan apabila pengunjung tersebut bersedia baru dilakukan pengisian kuisioner dan wawancara. Dalam pengambilan sampel dilakukan pada jam kerja dan hari libur dan disesuaikan pada waktu buka dan tutup tempat objek wisata Gunung Mas. Dengan adanya pengambilan sampel ini dapat mewakili populasi sebenarnya dari pengunjung objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Pada tahap pelaksanan penelitian, pengambilan sampel ditentukan jumlah respondennya. Untuk mempermudah dalam perhitungan maka jumlah reponden yang diambil dapat dibulatkan, ini didasarkan dari penentuan sampel yang dilakukan pada kawasan objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam penentuan responden. 4.4
METODE PENGOLAHAN DATA Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis
deskiptif dengan bantuan tabulasi deskiptif, Importance Performance Analysis (IPA), Customer satisfaction Index (CSI). 4.4.1
Analisis Deskiptif Analisis deskiptif adalah analisis yang berkaitan dengan pengumpulan data
dan penyajian suatu gugus data sehinga memberikan informasi yang berguna. Analisis deskiptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik umum dan aspek perilaku pengunjung serta untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pengunjung untuk ke objek wisata Gunung Mas Cisarua Bogor. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan tersebut diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada pengunjung yang berkunjung ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara yang ditabulasikan dalam kerangka tabel yang telah disiapkan.
33
Karakteristik yang dilihat meliputi jenis kelamain, status perkawinan, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, domisili dan pendidikan terakhir. Sedangkan analisisnya mengenai proses pengambilan kebutuhan pengunjung, pencarian informasi yang dilakukan pengunjung terhadap tempat wisata, evaluasi alternatif, evaluasi hasil pengunjung terhadap tempat objek agrowisata. 4.4.2 Importance Performance Analysis (IPA) Metode penggunaan alat analisis IPA (Importance Performance Analysis) merupakan teknik untuk mengukur tingkat kepentingan dari atribut produk menurut pandangan konsumen dan tingkat kinerja yang berguna untuk pengembangan usaha yang dijalankan. Penggunaan metode IPA dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen, penilaiannya menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5 untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Skor Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja 1 Sangat Tidak Penting Sangat Tidak Baik 2 Tidak Penting Tidak Baik 3 Kurang Penting Kurang Baik 4 Penting Baik 5 Sangat Penting Sangat Baik Berdasarkan skor pengukuran tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dengan skor 1 sampai 5 maka untuk menginterpretasikan penilaian atribut secara keseluruhan digunakan rentang skala dengan rumus : Rentang Skala = Keterangan : m = skor nilai tertinggi n = skor nilai terendah b = jumlah kelas atau kategori maka rentang skala yang digunakan berdasarkan rumus adalah Rentang Skala =
= 0,8
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap rentang skala maka kriteria kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 4. 34
Tabel 4. Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Rentang Skala 1 – 1,79 1,80 – 2,59 2,60 – 3,39 3,40 – 4,19 4,20 – 5,00
Tingkat Kepentingan Sangat Tidak Penting Tidak Penting Kurang Penting Penting Sangat Penting
Tingkat Kinerja Sangat Tidak Baik Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
Dalam metode IPA (Importance Performance Analysis) setelah rentang skala diketahui maka langkah selajutnya adalah penggunaan diagram kartesius yang terdiri dari sumbu X yaitu tingkat pelaksanaan dan Y yaitu tingkat kepentingan. Penilaian berdasarkan hasil yang dirata–ratakan dari tingkat kepentingan dan kinerja dengan jumlah responden yang digunakan yaitu 100. Rumus yang digunakan untuk penilaian ini adalah : X j=
∑X
Yj =
∑
Keterangan : Xj = Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut ke-j Yj = Skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-j Xij = Skor tingkat kinerja dari responden ke-i atribut ke-j Yij = Skor tingkat kepentingan dari responden ke-i atribut ke-j n = Jumlah responden Diagram Kartecius menggunakan empat kuadran dalam penggunaannya, hasil dari penghitungan skor dimasukkan dalam diagram kartesius. Kuadran yang terdiri dari sumbu
yang menunjukkan tingkat kinerja dan sumbu
yang
menunjukkan tingkat kepentingan. Rumus yang digunakan yaitu : =
∑
=
∑
Keterangan : = Rata-rata dari rata-rata skor bobot tingkat kinerja = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan k = Banyaknya atribut
35
Nilai hasil dari perhitungan tersebut akan dimasukkan dalam kuadran kartesius yang ditunjukkan pada Gambar 6. High Leverage Attributes to Improve Kuadaran 1 ( priorotas utama)
High
Maintain Performance Kuadran II (pertahankan prestasi) Low Leverage
Importance
Attributes to Maintain Kuadran III (prioritas rendah)
Main Priority Kuadran IV (berlebihan)
LowPerformance High Gambar 6. Diagram Kartesius Sumber : Rangkuti (2006)
Diagram kartesius memiliki empat kuadran dengan keadaan yang berbeda– beda pada masing–masing kuadran 1.
Kuadran1 Menggambarkan atribut yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pihak perusahaan belum melaksanaan sesuai dengan keinginan konsumen. Pada kuadran ini pihak perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja untuk kepuasaan konsumen.
2.
Kuadran 2 Menggambarkan atrtibut–atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dijalankan dengan baik oleh perusahaan sehingga konsumen puas. Dalam kuadran ini pihak perusahaan harus mempertahankannya.
3.
Kuadran 3 Menunjukkan atribut–atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen sehingga pelaksanaan oleh pihak perusahan kurang diperhatikan. Dalam hal ini atribut yang kurang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
36
4.
Kuadran 4 Menggambarkan atribut–atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen tetapi perusahaan menjalankan dengan baik sehingga penilaian konsumen terlalu berlebihan terhadap tindakan perusahaan.
Tabel 5. Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja terhadap Atribut Nilai skala 1 2 3 4 5
Arti dalam tingkat kepentingan Tidak penting Kurang penting Cukup penting Penting Sangat penting
Arti dalam tingkat kinerja Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik
Sumber : Supranto, 2003
4.4.3
Customer satisfaction Index (CSI) Metode index kepuasan konsumen merupakan index yang mengukur
tingkat kepuasan konsumen atau pengunjung berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut yang diukur dapat berbeda untuk masing masing industri, bahkan untuk masing-masing perusahaan. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahan terhadap konsumen. Menurut Dickson Febuari 2004 terdapat empat langkah dalam penghitungan Customer satisfaction Index (CSI) yaitu : 1. Mementukan Mean Importance score (MIS) dan Mean Satisfaction Score (MSS). Nilai ini berasal dari rata rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap responden. 2.
Membuat Wight Favtors (WF) bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut.
3.
Membuat Weight Score (WS) bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score=MSS).
37
Tabel 6. Kriteria Nilai Customer satisfaction Index (Indeks Kepuasan) Nilai CSI
Kriteria CSI 0,81-1,00 0,66-0,80 0,51-0,65 0,35-0,50 0,00-0,34
Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas
Sumber : Paduan Survai Kepuasan Konsumen PT. Sucofindo dalam Fhebruanti
4.5 Atribut-Atribut Atribut poduk adalah unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Suatu produk pada dasarnya adalah kumpulan atribut-atribut dan setiap produk barang dan jasa dapat dideskripsikan dengan menyebut atribut-atributnya. Atribut dapat menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen terhadap produk atau jasa. Didalam mengukur evaluasi
tersebut
terdapat
2
sasaran
pengukuran
yang
penting
yaitu
mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan memperkirakan dari masing-masing atribut (Engel, Blackwell dan Miniar,1994). Dalam pemilihan atribut untuk mengetahui kinerja pengelola dalam meningkatkan tingkat kepuasan dari pengunjung objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor adalah dengan mengumpulkan atibut yang ada di sistem pengelolaan dari objek Wisata Agro Gunung Mas. Pemilihan atribut didasarkan dari ke lima dimensi untuk meningkatkan kepuasan pengunjung yaitu Tangible, Reability, Responsive, Assurance dan Emphaty. Untuk itu dapat dilihat pada tabel 7.
38
Tabel 7. Atribut – Atribut Penelitian No Atribut Servqual 1 Tangibel (Bukti Fisik)
Atribut - Atribut 1. Harga tiket 2. Keindahan alam 3. Kondisi jalan 4. Kebersihan lokasi 5. Sarana dan prasarana 6. Area parkir 7. Area tea walk 8. Penampilan kariawan 9. Kondisi jalan menuju wisata agro
2
1. Keunikan 2. Kebersihan kawasan 4. Even even di lokasi bjek wisata 5. Kegiatan produksi the 6. Kegiatan berkuda 7. Kemudahan mencapai lokasi wisata 8. Kegiatan outbond yang ditawarkan
Reability (Keadaan)
3 Responsive(Ketanggapan)
1. Pelayanan 2. Promosi 3. Penanganan keluhan pengunjung
4 Assurance (Jaminan)
1. Keamanan 2. Keramahan pegawai 3. Jaminan rasa aman dala menggunakan fasilitas
5 Emphaty (Keperdulian)
1. Keragaman paket wisata 2. Petunjuk penggunaan outbond 3. Papan keterangan 4. Fasilitas toilet 5. Tempat istrahat 6. Paket wisata yang ditawarkan 7. Pemandu wisata 8. Pusat informasi
39
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah Singkat PTPN VIII Gunung Mas Puncak Bogor Perkebunan Gunung Mas didirikan pada Tahun 1910 merupakan salah satu unit usaha PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang berlokasi di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Awalnya terdapat 2 Perkebunan yaitu Perkebunan Gunung Mas dan Perkebunan Cikopo Selatan yang kemudian pada Tahun 1972 digabung dengan nama Perkebunan Gunung Mas. Perkebunan Cikopo Selatan mulai beroperasi pada Tahun 1912 oleh perusahaan Jerman dengan nama NV. CULTUR TJIKOPO ZSUID pada Tahun 1949 perkebunan tersebut diambil alih oleh Pemerintah Belanda karena Pemerintah Jerman mengalami kekalahan pada Perang Dunia II, kemudian pengelolaannya diserahkan atau dikelola oleh Pusat Perkebunan Negara. Pada Tahun 1963 dilakukan reorganisasi dan dimasukkan dalam PPN antan VII dan pada Tahun 1971 dimasukkan dalam PNP XII. Perkebunan Gunung Mas mulai beroperasi pada Tahun 1910 oleh sebuah maskapai Perancis dengan nama Goenoeng Mas Prancoise Nederlandise de Culture Etde Commerse, dan pada Tahun 1954 pengelolahannya diserahkan pada Perusahaan Belanda yaitu NV TIEDEMAN K VAN KERCHEM (TVK). Yang memiliki kantor pusat di Bandung. Tahun 1958 perkebunan ini diambil alih oleh Pemerintah Repoblik Indonesia (Nasionalisasi) dan dimasukkan dalam PPN Baru kesatuan Jabar II. Tahun 1963 diadakan reorganisasi perusahaan dan perkebunan Gunung Mas dimasukkan dalam PPN Antan VII. Status PPN Antan VII hanya berlangsung 7 tahun untuk selanjutnya dengan kebijaksanaan Perusahaan negara menjadi PNP XII. Sejak tanggal 1 Agustus 1971 status PNP XII berubah lagi menjadi PT Perkebunan XII (Persero), kemudian terhitung tanggal 11 Maret 1996 diadakan penggabungan (merger) 3 PTP (PTP XI, PTP XII dan PTP XIII) menjadi PT Perkebunan Nusantara VII yang meliputi wilayah Propinsi Jawa Barat, Banten sehingga Perkebunan Gunung Mas dibawah manajemen PTP Nusantara VII yang berkantor pusat di Jalan Sindangsirna No.4 Bandung. 40
PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) didirikan berdasarkan akta notaris Harun Kamil, SH No 41 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan SK No. C2/8336 HT.01.01 TH. 1996 tanggal 08 Agustus 1996, sebagai tindak lanjut dari peraturan Pemerintah repobilk Indonesia No.13 tahun 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PTP XI, PTP XII dan PTP XIII menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). 5.2 Sejarah Singkat Wisata Agro. Wisata Agro Gunung Mas didirikan secara bertahap di awali dengan pendirian wisma Ir. H. Achmad Affandi , sekitar Tahun 1983 yang terletak disekitar areal kompleks perkantoran dan pabrik pengolahan teh. Wisma ini pada awalnya hanya digunakan oleh kalangan sendiri yakni tamu dari Departemen Pertanian, serta dinas dinas yang terkait atau kepentingan internal perusahaan, misalnya untuk pendidikan dan pelatihan, rapat, seminar dan berbagai kegiatan lainnya. Menyadari potensi yang dimiliki oleh perkebunan tersebut untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penghasilan bagi perusahaan, pada Tahun 1992 lokasi ini mulai berkembang untuk daerah tujuan wisata. Menunjang kegiatan Pemerintah sebagai pelaksanaan surat keputusan bersama antara Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, di Perkebunan Gunung Mas telah diusahakan bidang pariwisata yang telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata (DWT). Tahun 1993, Direksi PTPN VIII (pada waktu itu masih PTP XII) mengeluarkan SK No.4:1:1 -040/1993 Tanggal 23 Febuari 1993, tentang pembentukan bagian wisata agro di Perkebunan Gunung Mas beserta kepala bagian. Saat itu kantor wisata agro mulai dibuka dengan ditunjukkannya beberapa biro perjalanan. Pengelola wisata agro semula dikelola oleh Pusat Koperasi Kariawan (Puskopar), namun sesuai dengan surat Direksi E1/SK/247/1995 pada tanggal 1 Febuari 1995 pengelolaan wisata agro di Perkebunan Gunung Mas ditangani oleh seorang kepala urusan yang bertanggung jawab pada kepala administrasi. Perkebunan Gunung Mas juga telah memiliki izin kepariwisataan dengan nomor 53.SK.005.diparda/0691. Tahun 1996 dengan pertimbangan jumlah pengunjung yang cenderung meningkat dan pengelolaan yang baik Wisata Agro Gunung Mas mendapat penghargaan Adhi Karya Utama Propinsi Jawa Barat. 41
5.3 Keadaan fisik dan Geografis Perkebunan Gunung Mas terletak pada ketinggian lebih kurang 800-1200 meter diatas permukaan laut, terletak di 2 Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Mega Mendung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Perkebunan Gunung Mas terletak sekitar 80 Km dari Ibu kota Jakarta atau sekitar 90 Km dari kota Bandung. Menurut klasifikasi Schimd dan Ferguson iklim di Perkebunan Gunung Mas termasuk iklim sedang dengan curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun antara 2.500 sampai 4.000 mm per tahun. Kawasan ini memiliki temperatur minimum 15 sampai 18°C. Salah satu unsur iklim adalah curah hujan. Curah hujan bulanan sebesar 50 mm lebih dari 2 bulan. Rata-rata curah hujan dalam 10 tahun terakhir yang sesuai dengan tanaman teh adalah >2.000 mm per tahun, bulan kemarau kurang dari 60 mm setiap tahun ± 2 bulan serta tidak ada bulanan yang sama sekali tidak hujan. Menurut data laporan manajemen, selama 5 tahun terakhir (1998 sampai 2002), curah hujan rata-rata Kebun Gunung Mas adalah 3.594 mm per tahun, rata rata bulan basah (≤100mm/bulan) 10 bulan.rata-rata jumlah hari hujan per tahun adalah 200 hari dengan sebaran 15 hari hujan per bulan. Pola sebaran curah hujan per tahun di Kebun Teh Gunung Mas memiliki dua puncak hujan yaitu terjadi pada bulan Febuari dan pada bulan November. Pola sebaran curah hujan merupakan tipe hujan “Simple Woves” atau monomodal atau pola tunggal. Pola seperti ini memiliki perbedaan yang jelas antara jumlah curah hujan pada musim penghujan dengan musim kemarau. Bulan basah dengan rata-rata jumlah curah hujan >250 mm per bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 10 per bulan terdiri dari bulan Januari, Febuari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Oktober, November dan Desember merupakan bulan lembab dengan jumlah curah hujan rata-rata 80 mm per bulan. Tingkat kelembapan nisbi ratra-rata kebun teh Gunung Mas adalah 85,8%, 3 unsur radiasi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman teh adalah intensitas, kualitas dan lamanya penyinaran matahari. Perkebunan Gunung Mas mempunyai luas areal sekitar 1.703,65 Ha. Luas areal yang diusahakan sebagai kawasan wisata agro adalah 300 Ha yang terdiri
42
dari areal pertanaman teh, hutan wisata dan lapangan untuk kegiatan seperti tea walk, hiking, olah raga alam bebas, berkemah dan lain-lain. 5.4
Tanah dan Sumber Air Tipe tanah areal penanaman teh di Indonesia, khususnya diareal kebun teh
milik PTPN didomisili oleh jenis tanah Andosol dan Latosol dan Regosol, tekstur tanah untuk tanaman teh mulai dari pasir hingga liat berat, ruang pori lebih dari 40% dengan jumlah air tersedia pada jarak 4 sampai 20 cm untuk setiap meter kedalaman tanah. Tanah yang sesuai untuk tanaman teh adalah subur, kandungan bahan organik tinggi (minimal 8 persen) kedalaman solum tanah lebih 40 cm, lapisan tanah cukup tebal tidak bercadas mudah meresap air dan kemiringan lahan < 35 persen. ( Wibowo 1997 dan Lembaga Pendidikan Perkebunan 2002). Kebun teh Gunung Mas (2003) tanah tanah areal penanaman teh umumnya bertekstur pasir dan bersuktur remah dengan ketebalan solum tanah 10 cm sampai dengan lebih dari 20 cm. Topografi areal penanaman teh Kebun Gunung Mas lebih kurang 15 persen. Klasifikasi tanah kebun teh Gunung Mas adalah sebagai berikut: 1. Keasamaan tanah (pH) berkisar antara 4,5-6,0 2. Kondisi tanah cukup gembur,drainase cukup baik, tidak berkapur. 3. Jenis tanah terdiri dari Andosol (330,87 Ha-57 persen), Latosol (116,31 Ha-20 persen) dan Regosol 132,92 Ha-23 persen) Tinggi tempat seluruh areal kebun Gunung Mas berkisar antara
600
sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Ketinggian tempat untuk penanaman teh antara 800 sampai 1400 meter diatas permukaan laut dimana afdeling Gunung Mas 1 dan II terletak pada elevasi 800 sampai 1000 meter diatas permukaan laut. Sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan wisata agro, budidaya teh dan perumahan kariawan adalah berasal dari 3 sumber air terjun yang dialirkan ke bangunan DAM, jarak antara air terjun dan bangunan DAM adalah 500 meter, dari bangunan dan disalurkan air ketempat bangunan penyaringan satu dengan penyaringan 2 berjarak 900 meter, terdapat 50 bak pengontrol dengan ukuran (1m x 1m x 1,5m), bak pengontrol terdapat diantara bak penyaringan satu dengan dua sebanyak 20 buah, antara bak penyaringan 2 dan 3 sebanyak 20 bak dan antara bak 3 dan bak 4 terdapat 10 bak, dari bak penyaringan 4 kemudian 43
disalurkan kebagian wisata agro dan pabrik, sedangkan untuk kebutuhan budidaya teh memanfaatkan air rembesan permukaan tanah. 5.5 Kondisi Infrastruktur PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas selain terdapat hamparan teh juga terdapat sarana dan prasarana yang disediakan untuk membantu kelancaran kegiatan sistem produksi agar menjadi lebih baik dan lancar sehingga produk yang dihasilkan bisa bermutu dan mampu bersaing dipasaran. Sarana dan prasarana yang tersedia tersebut antara lain : 1. Bangunan emplasmen yang terdiri dari rumah adminitratur, rumah sinder, rumah kariawan, kantor afdeling, kantor induk, gudang, sarana pabrik, kesenian dan mesjid. 2. Sarana jalan, air,diesel, tempat penitipan anak. 3. Sarana pendidikan (TK, Madrasah, dan Sekolah Dasar). 4. Sarana kesehatan. 5. Sarana pemenuhan kesejahtraan yaitu koperasi serta organisasi keluarga kariawan. 6. Kantor wisata Agro yang berada di Afdeling Gunung Mas 1. Keberadaan kantor wisata agro merupakan salah satu sarana penunjang berkaitan dengan diresmikannya kebun Gunung Mas sebagai tempat wisata dan dibuka untuk umum. Keberadan kebun Gunung Mas sebagai tempat wisata telah memiliki
izin
usaha
kepariwisataan
berdasarkan
surat
No
503/SK.005/Diperda/0691 bahwa Perkebunan Gunung Mas dapat dijadikan objek wisata. Wisata agro didirikan sebagai penunjang kegiatan perusahaan dan pelaksana SK bersama antara Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.
44
5.6
Sarana dan Prasarana Wisata Agro Gunung Mas Fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki Wisata Agro Gunung Mas
adalah: 1. Kawasan terbuka yang terdiri dari areal pertanaman teh, hutan wisata dan lapangan untuk pelaksanaan kegiatan seperti tea walk atau jalan santai di areal Gunung Mas dengan jalur lintasan yang ditawarkan adalah 4 km, 6 km, dan 10 km. Penggunaan areal ini hanya dikenakan biaya tarif masuk, tanda pemasanagan dan pemandu bila dibutuhkan. 2. Pabrik pengolahan teh hitam CTC (Crushing, Tearing, Cutting) dan pengepakan teh untuk wisata ilmiah. 3. Penginapan terdiri dari: • Wisma Affandi terdiri dari 8 kamar, antara lain satu kamar khusus bagi pejabat esolon satu, 3 kamar VIP setaraf dengan kamar hotel bintang 4 dan kamar standar. • Bungalow terdiri dari 3 rumah antara lain 1 rumah dengan 5 kamar, 1 rumah dengan 7 kamar dan satu rumah dengan 3 kamar. • Pondokan terdiri dari 21 masing-masing memiliki fasilitas 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. 4. Ruang pertemuan yang terdiri dari aula wisma, aula camelia, aula pondokan. Kapasitas padepokan sebanyak 100 hingga 300 orang. 5. Lapangan olahraga tenis, bola voli, bulu tangkis, sepak bola areal berkuda dan areal kemping. 6. Tea corner, tea cafe dan cafe tirta mas yaitu tempat yang menjual produk teh baik teh celup teh hitam berkualitas ekspor juga menjual minuman teh seduh dan makanan lainnya 7. Katering yang terdiri dari box, snack, sarapan dan lain-lain yang dikelola oleh IKBI (Ikatan Keluarga Besar Ibu-Ibu) Gunung Mas. 8. Perlengkapan untuk kegiatan seperti sound system, OHP, listrik, tenda unit, kursi, meja, spanduk, dan umbul-umbul. 9. Areal parkir dan sarana komunikasi (telepon umum dan faksimil) serta musholla. 10. Petugas keamanan dan pemandu. 45
5.7 Visi dan Misi PTP Nusantara Gunung Mas PTP Nusantara VII (persero) Gunung Mas memiliki visi untuk menjadi perusahaan perkebunan yang tangguh dalam bidang agribisnis, agroindustri, dan agrowisata untuk memuaskan stakeholder antara lain pelanggan, pemilik saham, karyawan, dan masyarakat serta peduli akan lingkungan. Perusahaan ini memiliki misi untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan program pemerintahan dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor
perkebunan
dalam
arti
seluas-luasnya.
Misi
tersebut
kemudian
diimplementasikan sebagai berikut: 1.
Sebagaimana tercantum dalam Tri Dharma Perkebunan yaitu: •
Menghasilkan devisa maupun rupiah bagi negara dengan cara seefisiennya.
•
Memenuhi fungsi sosial yang diantaranya berupa penyediaan dan penambahan lapangan kerja bagi warga negara Indonesia.
•
Memelihara kekayaan alam berupa memelihara dan peningkatan kesuburan tanah, sumber air dan tanahnya.
2.
Agent of Develompment (wahana pembangunan)
3.
Pengabdian kepada masyarakat ( pembinaan ekonomi lemah koperasi) Pencapaian misi tersebut maka perusahaan menerapakan strategi cara
peningkatan pertumbuhan perusahaan menetapkan strategi untuk memperkuat care business, melalui peningkatan kualitas (produktivitas) dan mutu produk serta mengembangan dan meningkatkan potensi sumberdaya sebagai aset perusahaan. Tabel 8. Fasilitas yang Tersedia di Gunung Mas Tea Walk Olah Raga Areal Bermain Areal Kemping Penginapan Kolam Renang Ruang Pertemuan Catering Pabrik Teh
Tea Corner dan Tea Cafe Terbang Layang Berkuda Kolam Renang Mata Air Ciburial ATV Flying Fox Kunjungan Kebun Teh Melakukan Pengujian Mutu Teh
Sumber : Gunung Mas PTPN VIII
46
5.8 Struktur Organisasi PTPN VIII Gunung Mas Wakil Manajer Unit I Wachyuni Hoesni, BSc
Kepala Operasional
Kepala Sarana dan Prasarana
Koordinator Kebersihan/Teknik
Kebersihan & Pamel
Teknik
Kepala Administrasi
Koordinator Penginapan,Aula Perlengkapan Musik
Koordinator Tabin
Front Office Cafe/Corner
Wisma
Bungalaw
Pondokan
Perlengkapan
Kasir
Gudang
Umum/pengadaan
Tata Usaha
Retribusi
Gambar 7. Struktur Organisasi Unit I Wisata Agro Gunung Mas
47
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status perkawinan, umur, suku dan agama, pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan, alat transportasi yang digunakan dan tingkat pendapatan tiap bulan. Pengunjung yang puas menyebabkan pengunjung tertarik untuk melakukan kunjungan lagi dan pengunujung yang puas tersebut diharapkan akan menjadi sarana yang paling efektif dalam mempromosikan kepada pengunjung lain. Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas merupakan sasaran utama perusahan dalam pemasaran produk jasanya, karena keberadaan suatu objek wisata sangat tergantung pada banyaknya pengunjung yang datang, dengan banyaknya pengunjung yang datang maka pendatang yang akan diperoleh oleh perusahaan juga meningkat. Pemahaman akan pengunjung sangatlah penting, dengan pemahaman ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui segmen pasar yang akan dilayani dan mengetahui bagaimana perilaku pengunjung terhadap objek wisata yang disediakan. Hal ini juga dapat menbantu perusahan dalam menentukan kebijakan kebijakan yang tepat dalam melayani pengunjung dan dapat memberikan pelayanan terbaik pada pengunjung. Responden pengunjung Wisata Agro Gunung Mas adalah pengunjung yang sedang melakukan kunjungan, jumlah responden secara keseluruhan berjumlah 100 orang. Pengunjung memegang peranan penting dalam keberadaan suatu objek wisata, sehingga kepuasan pengunjung akan suatu objek wisata sangat penting untuk diperhatikan. Pengunjung yang puas menyebabkan pengunjung tertarik untuk melakukan kunjungan kembali dan pengunjung yang puas tersebut diharapkan akan menjadi sarana yang paling efektif dalam mempromosikan kepada pengunjung lain.
48
6.1.1 Umur Pengunjung Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas yang datang berasal dari berbagai tingkat usia. Pemilihan responden dilakukan terhadapa pengunjung yang berusia 17 tahun keatas dengan pertimbangan bahwa pengunjung yang berusia 17 tahun sudah dapat mengerti dan memahami jenis pertanyaan yang diberikan. Umur berpengaruh secara langsung terhadap proses pengambilan keputusan untuk berekreasi, hal ini di karenakan umur dapat menggambarkan kepuasan fisik. Kegiatan rekreasi merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan oleh segala usia, untuk anak-anak umumnya kegiatan rekreasi sangat digemari karena mereka senang bermain, pada usia dewasa dan usia lanjut kegiatan rekreasi diluar ruangan masih tetap dibutuhkan walaupun intensitasnya berkurang. Sebagian besar pengunjung yang datang ke kawasan objek Wisata Agro Gunung Mas didominasi oleh umur sekitar 20 hingga 25 tahun yaitu sebanyak 42 persen, sedangkan persentase yang paling kecil ada pada umur sekitar 36 hingga 45 yaitu 10 persen, adapun 12 persen pengunjung yang berusia diatas 46 tahun. Pada umur 20 hingga 25 tahun tersebut pengunjung menyukai jenis wisata yang menyajikan konsep alam terbuka dan wisata agro, sehingga kawasan Wisata Agro Gunung Mas Cusarua Bogor sangat cocok karena menyajikan konsep wisata alam. Dengan adanya sebaran usia ini menunjukkan bahwa wisata ini diminati oleh berbagai usia serta sangat berpotensi sebagai tempat rekreasi yang cocok untuk berbagai kalangan usia. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia Kelompok Usia 15-20 20-25 26-35 36-45 >46 Total
Jumlah ( Orang)
Persentase (%) 15 42 21 10 12 100
15 42 21 10 12 100
49
6.1.2
Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel 10 diketahui sebaran pengunjung jenis kelamin laki-laki 74 persen dan perempuan 26 persen. Banyaknya pengunjung laki-laki dikarenakan kaum laki-laki memilki jiwa petualang yang tinggi, hal ini disebabkan kawasan Wisata Agro Gunung Mas juga menawarkan fasilitas dan suasana wisata yang lebih banyak di minati kaum pria, dimana pengunjung bisa terlibat langsung pada kegiatan yang yang ada di lokasi Wisata Agro Gunung Mas, sedangkan para wanita lebih disibukkan untuk mengawasi anak-anak mereka selama melakukan kegiatan di Wisata Agro Gunung Mas sehingga para wanita kurang menikmati kegiatan yang ada di lokasi wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Hasil analisis karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki laki Perempuan Total
Jumlah (orang)
Persentase ( % ) 74 26 100
74 26 100
6.1.3 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan responden yang dimaksud adalah pendidikan terakhir atau pendidikan yang sedang ditempuh pada saat ini. Tingkat pendidikan seseorang berkaitan dengan kelas sosialnya. secara langsung juga mempengaruhi pilihan seseorang dalam memilih kegiatan rekreasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang berarti informasi yang dimiliki semakin banyak sehingga akan mempengaruhi keputusan dalam memilih objek wisata. Tingginya tingkat pendidikan belum tentu dapat menunjukkan besarnya pendapatan yang diperoleh oleh para pengunjung, karena dengan tingginya pendidikan seseorang maka belum tentu mendapatkan penghasilan yang tinggi sesuai dengan tingkat pendidikan yang diperolehnya. Selain itu ketertarikan akan perkebunan teh membuat sebagian pelajar dan mahasiswa melakukan penelitian di Wisata Agro Gunung Mas. Sebagian besar tingkat pendidikan pengunjung yaitu berpendidikan Sarjana (46 persen), sedangkan yang paling rendah adalah
50
pengunjung yang berpendidikan SD (3 persen) dan SLTP (4 persen). Sebaran pengunjung berdasarkan Tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Karakteristik RespondenBerdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan SD SLTP SMU D3 S1 Total
Jumlah (orang)
Persentase ( % ) 3 4 19 25 46 100
3 4 19 25 46 100
6.1.4 Status Pernikahan Status pernikahan berkaitan dengan keputusan seseorang terhadap kegiatan rekreasi, karena bagi pengunjung yang sudah berkeluarga dimana keluarga dapat memberikan pengaruh yang cukup besar dalam menentukan objek wisata yang akan dikunjungi, pengunjung yang telah berkeluarga biasanya melakukan kunjungan beserta dengan seluruh anggota keluarga. Dengan adanya informasi status perkawinan diharapkan pihak pengelola memahami apa yang sebaiknya dilakukan agar dapat memuaskan pengunjung baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum berkeluarga. Sebagian besar pengunjung abjek wisata Agro Gunung Mas cenderung belum menikah sebesar 53 persen dibandingkan dengan yang sudah menikah sebesar 47 persen. Pengunjung yang belum menikah cenderung lebih menyukai jenis wisata yang menawarkan fasilitas yang dapat diminati oleh seluruh pengunjung, hal ini dikarenakan musim liburan yang sedang terjadi ketika dilakukan sebaran kuisioner. Kedatangan pengunjung yang sebagian besar bersama sama dengan teman teman sekolah dan pasangan harus lebih diperhatikan salah satu cara adalah dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap untuk area berkumpul dengan teman teman. Sebaran pengunjung berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada Tabel 12.
51
Tabel 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan. Status Pernikahan Belum menikah Menikah Total
Jumlah (orang)
Persentase ( % ) 53 47 100
53 47 100
6.1.5 Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan seseorang secara umum mencerminkan tingkat pendapatan dan kelas sosial. Berdasarkan sebaran responden pengunjung Agro Gunung Mas memiliki jenis pekerjaan yang beragam diantaranya pegawai negeri, pegawai swasta, ibu rumah tangga, wirausaha, pelajar dan mahasiswa dll. Persentasi Jenis pekerjaan yang paling tinggi yaitu pegawai swasta (31 persen), sedangkan persentase pekerjaan yang paling kecil adalah ibu rumah tangga yaitu (5 persen). Dilihat dari Tabel 13 menunjukkan bawah pekerjaan pegawai swasta memiliki banyak waktu luang yang cukup untuk melakukan kunjungan ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dikarenakan tidak ada ikatan jam yang pasti didalam pekerjaannya, sedangkan ibu rumah tangga hanya memiliki waktu yang sedikit untuk meluakan kunjungan hal ini dikarenakan ibu rumah tangga sibuk untuk mengurus rumah tangga dan hanya bisa melakukan kunjungan ketika ada waktu luang dengan keluarga. Sebaran pengunjung berdasarkan Jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Pegawai Negeri Pegawai swasta Wiraswasta Pelajar/mahasiswa Ibu rumah tangga Lain lain Total
Jumlah (Orang)
Persentase ( % ) 9 31 20 28 5 7 100
9 31 20 28 5 7 100
52
6.1.6 Pengeluaran Pengeluaran yang dimaksud adalah pengeluaran rata rata per bulan yang dikeluarkan pengunjung, untuk ibu rumah tangga yang dimaksudkan pengeluaran disini adalah besarnya pengeluaran yang dikeluarkan dari rumah tangga per bulan, sedangkan untuk mahasiswa adalah pengeluaran yang dikeluarkan perbulan dari uang saku, makin besar tingkat pengeluaran yang diperoleh seseorang maka makin besar pula daya beli terhadap barang atau jasa yang ditawarkan, tingkat pengeluaran juga mempengaruhi pilihan seseorang dalam memilih sarana rekreasi yang sesuai untuk dirinya dan keluarga. Pengeluaran rata-rata pengunjung ratarata berkisar Rp 500.000 sampai dengan Rp 20.000.000 perbulannya, sebagian besar tingkat pengeluaran pengunjung berkisar Rp 1.000.000 hingga 1.500.000 dengan persentase (26 persen), sedangkan persentase terkecil adalah
< Rp
500.000 dengan persentase hanya 5 persen. Sebaran pengunjung berdasarkan pengeluaran dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Pengeluaran / Bulan (Rupiah) <500.000 500.000-1.000.000 1.000.000-1.500.000 1.500.000-2.000.000 2.000.000-2.500.000 >2.500.000 Total
Jumlah (Orang)
Persentase ( % ) 5 19 26 12 16 22 100
5 19 26 12 16 22 100
6.1.7 Kota Asal Kedatangan Sebagian besar pengunjung sebesar 93 persen berasal dari daerah Jabodetabek hal ini dikarenakan lokasi Wisata Agro Gunung Mas cukup dekat dan mudah dijangkau dari kawasan Jabodetabek, pengunjung yang berasal dari Jabodetabek jarang sekali mendapatkan udara segar dan memiliki mobilitas yang cukup tinggi dengan berbagai aktivitas pekerjaan yang cukup menguras pikiran waktu dan tenaga dan daerah tersebut merupakan daerah yang sangat dekat dengan objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, serta aksesnya yang relatif mudah. 53
Pada saat melakukan penelitian ada 4 persen yang berasal dari Palembang, persentase dari pengujung tersebut relatif kecil dibandingkan dengan yang berasal dari Jabodetabek, pengunjung tersebut datang ke lokasi objek wisata karena sedang musim liburan sekolah, disisi lain jarak antara objek wisata dengan asal kedatangan pengunjung yang berasal dari Palembang tersebut yang relatif sangat jauh. Hal ini yang menyebabkan persentase jumlah pengunjung yang datang dari Palembang relatif lebih kecil dan sedikit. Sebaran pengunjung berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal Kedatangan Kota asal kedatangan Jakarta Bogor Depok Cisarua Cibinong Lampung Palembang Tangerang Cianjur Bandung Bekasi Total
Jumlah (Orang)
Persentase ( % ) 23 37 4 4 2 1 4 3 11 9 2 100
23 37 4 4 2 1 4 3 11 9 2 100
54
VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk melibatkan diri atau tidak. Proses pembelian jasa terbagi atas lima tahap yaitu dimulai dari kesadaran akan kebutuhan lalu ditindak lanjuti dengan pencarian jasa-jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, selanjutnya dilakukan proses evaluasi atas alternatif jasa tersebut, tahap selanjutnya adalah keputusan pembelian pada jasa yang dianggap cocok untuk konsumen, tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi atas produk atau jasa yang di konsumsi, setiap individu memiliki variasi yang berbeda dalam menentukan tahapan untuk menentukan jasa apa yang akan mereka gunakan. (Umar. H ,2000). 7.1
Pengenalan Kebutuhan Proses pengenalan kebutuhan adalah tahap awal dari proses keputusan
kunjungan. Pada tahap ini konsumen mengenali suatu kebutuhan atau apa yang mereka butuhkan. Kesadaran akan suatu kebutuhan mendorong konsumen untuk mengenal produk atau jasa apa yang ditawarkan. 7.1.1 Kedatangan Pengunjung Kedatangan pengunjung yang dimaksud adalah orang yang datang berkunjung ke objek Wisata Agro Gunung Mas, pengunjung kemungkinan datang bersama dengan keluarga, teman, pasangan ataupun sendiri. Sebagian besar responden (36 persen) yang datang adalah bersama dengan keluarga, karena berlibur dengan keluarga memiliki kepuasan tersendiri dibandingkan dengan berlibur bersama dengan teman atau sendiri. Berdasarkan informasi tersebut diharapkan pihak pengelola wisata Agro Gunung Mas harus menambah fasilitas-fasilitas seperti menambah wahana permainan bagi anak-anak.serta membuat paket-paket wisata bagi keluarga dan anak-anak.
55
Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Kedatangan ke Wisata Agro Gunung Mas Cara Kedatangan Jumlah Orang) Persentase ( % ) Sendiri 2 2 Keluarga 36 36 Rekan bisnis 10 10 Teman 24 24 Pasangan 25 25 Lain lain 3 3 Total 100 100 Disisi lain jumlah kedatangan bersama dengan pasangan yaitu sebesar 25 persen, semua ini menunjukkan bahwa objek Wisata Agro Gunung Mas merupakan objek wisata yang cocok untuk didatangi oleh pasangan maupun keluarga. 7.1.2 Tipe Wisata yang di Sukai Jenis wisata yang lebih di minati oleh para pengunjung sangatlah berbeda, sesuai dengsn tingkatan umur. Responden yang berusia dewasa dan yang sudah berkeluarga lebih menyukai jenis wisata yang mengarah pada suasana yang tenang dan alami seperti objek Wisata Agro Gunung Mas. Berdasarkan Tabel 17 menunjukkan bahwa wisata agro Gunung Mas merupakan wisata yang paling disukai dan digemari oleh para pengunjung yang sebagian besar berdomisili dikawasan Jabodetabek dimana udara dikawasan tersebut kurang baik sehingga mereka cenderung lebih menyukai objek wisata yang menawarkan kualitas udara yang lebih segar dan baik disertai dengan pemandangan yang alami dan indah. Dua hal tersebut merupakan karekteristik umum yang dimiliki wisata agro. Jenis wisata yang kurang diminati pengunjuung adalah wisata belanja, hal ini diduga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan pengunjung dan biaya hidup dikawasan Jabodetabek yang relatif tinggi, sehingga wisata belanja kurang diminati kerena membutuhkan biaya yang relatif mahal.
56
Tabel 17. Sebaran RespondenBerdasarkan Tipe Wisata yang Disukai Tipe wisata Jumlah (orang) Persentase ( % ) Wisata Agro 67 67 Wisata Sejarah 10 10 Wisata Kuliner 11 11 Wisata Belanja 5 5 Wisata Budaya 7 7 Wisata lainnya 0 0 Total 100 100 7.1.3 Jenis Wisata yang Lebih Disukai Jenis wisata yang lebih disukai oleh pengunjung berbeda-beda sesuai dengan hati pengunjung. Tidak menjadi patokan pada umur dan pendapatan ketika pengunjung dihadapkan pada pilihan jenis wisata apa yang mereka inginkan. Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat jenis wisata apa yang lebih disukai dan diminati oleh para pengunjung adalah jenis wisata yang lebih mengarah pada wisata yang mengandung nilai pendidikan. Pada objek Wisata Agro Gunung Mas memiliki dan mengenalkan pada semua pengunjung tentang bagaimana melakukan penanaman hingga produksi dan penjualan dan pengenalan tentang tanaman teh yang benar. Sebaran Responden dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Wisata yang disukai Jenis wisata Jumlah (Orang) Persentase ( % ) Mendukung Konservasi lingkungan 27 27 Paket Wisata yang ditawarkan 16 16 Nilai Pendidikan 31 31 Kelengkapan 17 17 Sarana dan Prasarana Kebudayaan 8 8 Masyarakat Setempat Lainnya 1 1 Total
100
100
57
7.1.4 Manfaat yang Diharapkan Pada Tabel 19 dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung datang ke objek Wisata Agro Gunung Mas mempunyai tujuan untuk refresing. Ternyata setelah melakukan kunjungan kelokasi mayoritas pengunjung mendapatkan suasana yang nyaman dan tenang setelah sepekan melakukan aktifitas bekerja. dilihat dari persentase kedatangan pengunjung yang lebih banyak adalah 67 persen manfaat yang diharapkan pengunjung adalah refresing dan persentase yang paling kecil adalah pada pencarian pengalaman. Berdasarkan hasil data diatas kebanyakan pengunjung datang ke objek Wisata Agro Gunung Mas adalah untuk refresing dikarenakan kepenatan yang selama 1 pekan sudah beraktifitas, dan hanya sedikit reponden yang ingin datang ke objek wisata ini untuk mencari pengalaman. Tabel 19. Sebaran responden Berdasarkan Manfaat yang Diharapkan oleh Pengunjung Objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Manfaat yang Jumlah (Orang) Persentase ( % ) diharapkan Bersantai 67 67 Kesehatan 9 9 Kesenangan hati 9 9 Pengetahuan 10 10 Pengalaman 2 2 Lainnya 3 3 Total 100 100 7.2 Pencarian Informasi Pencarian informasi merupakan tahap 2 dalam proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Sebagian besar pencarian akan membutuhkan informasi yang dimilikinya. Menurut Ktloter (1995), pencarian informasi tergantung kepada kekuatan dorongan dan stimulasi untuk mendapatkan informasi, jumlah informasi yang telah dimiliki, kemudahan untuk memperoleh informasi tambahan serta nilai yang diberikan oleh informasi tambahan. Sebagian besar pengunjung datang pada umumnya memperoleh informasi mengenai
objek
wisata
Agro
Gunung
Mas
dari
teman
sebesar
95,8 persen sementara sebagian kecil pengunjung mendapatkan informasi juga bisa dari media elektronik dengan persentase (9 persen). Hal ini dapat diduga 58
pengunjung tidak terbiasa mengakses internet, selain itu pihak pengelola kurang gencar melakukan promosi tentang objek wisata Agro Gunung Mas. Pengunjung sebagian besar berasal dari kawasan Jabodetabek, selain itu diduga pihak pengelola beranggapan bahwa kawasan puncak sudah tidak asing lagi bagi para pengunjung, pengunjung dengan mudah dapat mengetahui objek Wisata Agro Gunung Mas yang letaknya stretegis dan dapat dengan mudah dilihat. Dari paparan diatas telah dijelaskan mengenai pencarian informasi yang dilakukan oleh pengunjung, maka dapat disimpulkan bahwa media informasi melalui mulut ke mulut relatif lebih efektif jika dibandingkan media informasi lainnya, serta menjadi salah satu media promosi yang sangat efektif dan kuat untuk mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perjalanan wisata. Tabel 20. Sebaran Responden Berdasarkan Pencarian Informasi Sumber Informasi Jumlah (Orang) Persentase ( % ) Orang lain 12 12 Teman 58 58 Keluarga 21 21 Media elektronik 9 9 Total 100 100 Berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan bahwa sumber informasi yang sangat berpengaruh adalah teman. Hal ini
disebabkan rasa percaya terhadap
seseorang teman atas pengalaman yang telah mereka dapatkan setelah melakukan kunjungan ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Pihak yang paling mempengaruhi untuk melakukan kunjungan adalah teman dengan persentase (50 persen), sedangkan yang paling kecil adalah bisa dari pihak mana saja dengan persentase (6 persen), dimana pengunjung bisa dipengaruhi oleh apa saja untuk melakukan kunjungan, contonhya bisa dari pasangan dan undangan acara-acara tertentu. Tabel 21 menampilkan distribusi yang mempengaruhi responden melakukan kunjungan.
59
Tabel 21. Sebaran Responden Berdasarkan Pihak yang Mempengaruhi Berkunjung Pihak yang Jumlah (orang) Persentase ( % ) mempengaruhi Diri sendiri 12 12 Teman 50 50 Keluarga 32 32 lainnya 6 6 Total 100 100 7.3 Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif merupakan tahap ke tiga dalam proses keputusan pembelian. Pada tahap ini pengunjung mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat pertimbangan nilai terbaik untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini dievaluasi dan dianalisis mencakup pada pertimbangan responden dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi. Setelah pengunjung memiliki informasi yang cukup tentang tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek wisata mana yang akan dipilih maka mereka akan melakukan evaluasi alternatif. Kotler (1995) mengatakan bahwa pengunjung yang melakukan evaluasi alternatif berusaha memuaskan kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Pengunjung akan memandang produk sebagai serangkaian produk dengan atribut yang berbeda. Pada tahap ini konsumen memilih kriteria-kriteria tertentu yang relevan dengan keinginan dan kebutuhan pengunjung dalam mengkonsumsi suatu produk di tempat tertentu. Berdasarkan hasil analisis dalam mengevaluasi alternatif suatu tempat wisata sebagian besar responden telah melakukan kunjungan ke Taman Bunga Nusantara dengan persentase (50 persen), kemudian diikuti oleh responden yang telah melakukan kunjungan ke Taman Bunga Nusantara
dengan persentase
(10 persen) dan melakukan kunjungan ke Kebun Raya Bogor dengan persentase (34 persen). Daerah wisata agro alternatif dapat dilihat pada Tabel 22.
60
Tabel 22. Sebaran Responden Berdasarkan Objek Wisata yang Pernah dikunjungi Cara kedatangan Jumlah (Orang) Persentase ( % ) Taman Bunga nusantara 50 50 Wisata agro little farmers cisarua 34 34 Rumah Strowberry 4 4 Kebun Raya Bogor 10 10 Lainnya 2 2 Total 100 100 Wisata Agro Gunung Mas menjadi prioritas utama pengunjung (57 persen) dalam pemilihan objek wisata agro yang akan dikunjungi. Hal ini disebabkan wisata Agro Gunung mas merupakan objek wisata yang paling dekat bagi sebagian besar pengunjung yang berdomisili dikawasan Jabodetabek. Wisata Agro Gunung Mas merupakan satu satunya wisata yang menawarkan konsep perkebunan teh yang relatif dekat lokasinya dengan pengunjung sehingga tidak membutuhkan biaya trasportasi yang mahal, biaya yang di keluarkan relatif lebih murah, beberapa hal tersebut diduga menjadi penyebab pengunjung lebih memprioritaskan wsata Agro Gunung Mas. Sebagian besar responden memprioritaskan wisata Agro Gunung Mas dengan persentase (57 persen). Hal ini disebabkan karena beragam wisata agro yang ditawarkan menyebabkan pengunjung lebih leluasa dalam menentukan pilihan. Hal tersebut harus menjadi perhatian pihak pengelola dalam meningkatkan kinerja. Tabel 23. Sebaran Responden Berdasarkan Prioritas Utama objek Wisata Agro Gunung Mas Prioritas Utama Jumlah (orang) Persentase ( % ) Ya 57 57 Tidak 43 43 Total 100 100
61
7.4 Keputusan Berkunjung Keputusan berkunjung merupakan tahap 4 dalam proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian barang atau jasa. Pada tahap ini konsumen mengambil keputusan mengenai kapan suatu produk atau jasa akan digunakan dimana dan bagaimana membayarnya. Hal yang dievaluasi atau dianalisis mencakup pada mengambil keputusan, waktu dalam melakukan perjalanan, objek yang diminati dalam berwisata dan cara menuju lokasi tersebut. 7.4.1
Pengambilan Keputusan Keputusan berkunjung merupakan tahap 4 dalam proses pengambilan
keputusan pembelian produk atau jasa. Pada tahap ini pengunjung mengambil keputusan mengenai kapan suatu produk atau jasa akan digunakan, dimana dan bagaimana membayarnya. a.
Cara memutuskan berkunjung Berdasarkan Tabel 24 diketahui bahwa sebagian besar pengunjung
memutuskan untuk berkunjung dengan melihat waktu luang dengan persentase (30 persen) dan, hal ini menunjukkan bahwa waktu luang merupakan faktor utama seseorang melakukan kunjungan dikarenakan dengan banyaknya waktu luang yang dimiliki oleh seorang pengunjung maka akan berdampak pada lamanya pengunjung untuk berwisata dan menginap dilokasi objek wisata tersebut dan berperan penting dalam mempengaruhi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Disamping itu juga ada pengunjung yang segaja datang untuk berkunjung secara mendadak atau singgah ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Pengunjung tersebut secara kebetulan kebetulan melewati jalur Puncak kermudian singgah ke Gunung Mas setelah melihat papan reklame yang ada dipinggir jalan Raya Puncak. Tabel 24. Sebaran responden Berdasarkan Cara Memutukan Berkunjung Cara memutukan berkunjung Terencana Mendadak Waktu Luang Tergantung Situasi Lainya Total
Jumlah (orang)
Persentase ( % ) 27 15 30 26 2 100
27 15 30 26 2 100 62
b.
Mempengaruhi Kunjungan Pada tahap ini konsumen mengambil keputusan dengan cara siapa yang
mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk berkunjung ke objek wisata. Pada Tabel 25 diketahui bahwa pengunjung wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor sekitar (49 persen) melakukan perjalanan dipengaruhi oleh keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga sangat berperan penting dalam mempengaruhi seseorang dalam melakukan perjalanan wisata dan biasanya dilakukan pada saat waktu luang ada. Sedangkan yang paling kecil untuk mempengaruhi seseorang melakukan perajalan kunjungan wisata adalah pengaruh dari teman dengan persentase (1 persen), hal ini bisa dikarenakan bahwa pengaruh dari teman bisa membuat pilihan yang lebih sulit dikarenakan banyaknya pilihan yang ditawarkan dan tidak seteliti ketika seseorang dipengaruhi oleh keluarga. Tabel 25. Sebaran Responden Menurut Sumber yang Mempengaruhi Keputusan untuk Berkunjung ke Wisata Agro Gunung Mas Yang mempengaruhi Jumlah (orang) Persentase ( % ) Keluarga 44 44 Sendiri 13 13 Media iklan 35 35 Teman 1 1 Lainnya 7 7 Total 100 100 c. Waktu Perjalanan Wisata Salah satu pertimbangan lain dalam melakukan wisata adalah waktu yang digunakan untuk melakukan wisata. Berdasarkan data yang disajikan pengunjung yang melakukan perjalanan wisata lebih besar pada akhir minggu jika dibandingkan dengan hari lainnya. Hal ini dimungkinkan pada akhir minggu lebih banyak yang melakukan kunjungan wisata dikarenakan di kawasan puncak yang ramai membuat suasana menjadi lebih enak untuk dikunjungi. Akhir minggu yang diluangkan oleh para pengunjung untuk melakukan perjalanan wisata adalah untuk bisa berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, hal ini dikarenakan tidak semua orang mempunyai waktu luang yang cukup untuk melakukan perjalanan wisata dikarenakan aktivitas yang tidak pasti, mereka meluangkan waktu pada akhir minggu karena semua orang pada saat itu tidak bekerja dan 63
dapat berkumpul dengan keluarga dan saudara untuk melakukan perjalanan wisata. Disamping itu juga kawasan Puncak Bogor selalu ramai dengan pengunjung ketika akhir pekan tiba. Tabel 26. Sebaran Responden Berdasarkan Waktu Perjalanan Wisata ke Wisata Agro Gunung Mas Kebutuhan Jumlah (orang) Persentase ( % ) Libur sekolah 12 12 Libur nasional 25 25 Akhir minggu 46 46 Hari kerja 4 4 Lainnya 13 13 Total 100 100 c. Alasan Berkunjung Pengunjung objek wisata Agro Gunung Mas menyatakan bahwa alasan mereka berkunjung ke lokasi wisata Agro Gunung Mas ada berbagai macam alasan. Sebagian besar pengunjung dengan persentase (38 persen) berkunjung dengan alasan karena dekat dengan tempat tinggal, sedangkan yang paling sedikit adalah pada alasan lainnya dengan persentase (2 persen) hal ini disebabkan tidak semua orang mempunyai alasan yang sama untuk berkunjung, ada pengunjung yang datang dari luar propinsi tanpa melihat jarak dan waktu tempuh yang dilalui. Tabel 27. Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Kunjungan ke Objek Wisata Agro Gunung Mas Kebutuhan Jumlah (orang) Persentase ( % ) Dekat dengan tempat tinggal 38 38 Pelayanan memuaskan 23 23 Tidak terencana 20 20 Kebun teh 17 17 Lainnya 2 2 Total 100 100 d. Frekuensi Kunjungan di Objek Wisata Agro Gunung Mas Berdasarkan hasil pengamatan sebagian besar responden wisata Agro Gunung Mas kebanyakan menjawab pada pilihan lainnya, hal ini kebanyakan responden atau pengunjung baru pertama kali berkunjung ke Gunung Mas Cisarua Bogor, oleh sebab itu pihak pengelola Gunung Mas harus memberikan pelayaan yang baik kepada pengunjung, hal ini disebabkan pengunjung yang datang 64
pertama kali merupakan calon media promosi bagi objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, jika mereka merasa nyaman dan puas selama melakukan kunjungan maka mereka akan member informasi kepada teman dan keluarga mereka. Tabel 28. Sebaran Responden berdasarkan frekuensi kunjungan ke Objek Wisata Agro Gunung Mas Frekuensi Kunjungan 1 kali sebulan 2 kali sebulan 3 kali sebulan Setiap saat Lainnya Total
e.
Jumlah (orang)
Persentase (%) 22 6 21 1 50 100
22 6 21 1 50 100
Alat Transportasi yang digunakan untuk Mencapai objek Wisata Gunung Mas Pengunjung objek Wisata Agro Gunung Mas menyatakan bahwa alat
transportasi yang digunakan untuk mencapai lokasi bisa dengan berbagai macam alat transportasi. Sebagian besar menggunakan mobil pribadi ini disebabkan karena pengunjung berwisata dengan keluarga sehingga lebih ekonomis jika menggunakan mobil pribadi. Disamping itu dengan menggunakan mobil pribadi memungkinkan pengunjung lebih leluasa melakukan kegiatan berwisata jika dibandingkan dengan kendaraan umum. Dengan demikian pihak pengelola lebih memperhatikan kondisi jalan dan lahan parkir yang memadai untuk tempat mobil.. Data ini dapat dilihat pada Tabel 29. Sedangkan persentase yang paling kecil tampak pada jenis angkutan kota hai ini dikarenakan pengunjung lebih merasa nyaman dan lebih cepat menggunakan transportasi pribadi. Tabel 29. Sebaran Responden Berdasarkan Alat Transportasi Yang Digunakan untuk Mencapai Objek Wisata Agro Gunung Mas Alat Transportasi yang Jumlah (orang) Persentase ( % ) digunakan Mobil pribadi 60 60 Bus 6 6 Sepeda motor 33 33 Angkutan kota 1 1 Lainnya 0 0 Total 100 100
65
7.5 Evaluasi Pasca Kunjungan Evaluasi pasca kunjungan merupakan tahap akhir dalam proses keputusan pembelian, dimana pada tahap ini konsumen akan mengevaluasi pembelian atau pemakaian jasa yang mereka gunakan, jika konsumen merasa puas dengan apa yang mereka rasakan maka akan terbentuk respon dan berpengaruh positif untuk pembelian atau pemakaian jasa untuk selanjutnya. Kepuasan pengunjung akan berfungsi untuk memperkuat loyalitas pengunjung, sementara ketidakpuasan yang dirasakan pengunjung akan mengakibatkan keluhan dan dapat menyebabkan pengunjung tidak memakai produk atau jasa tersebut. Berdasarkan tabel 30 diketahui bahwa sebagian besar pengunjung telah merasa puas dengan kunjungan mereka dengan persentase (91 persen), sedangkan yang merasa tidak puas hanya sedikit dengan persentase (9 persen). Menurut para pengunjung kepuasan yang mereka rasakan itu dikarenakan keindahan alam dan ketertarikan akan mempelajari tentang perkebunan teh serta kesejukan yang diperoleh pengunjung dan lokasi yang strategis untuk berwisata. Berdasarkan data tersebut pihak pengelola sebaiknya tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan di Wisata Gunung Mas. Tabel 30. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Objek Wisata Agro Gunung Mas Tingkat kepuasan Jumlah (orang) Persentase ( % ) Puas 91 91 Tidak puas 9 9 Total 100 100 Berdasarkan informasi pada Tabel 30 yang sebagian besar pengunjung merasa puas dengan hasil kunjungannya, menyebabkan sebagian besar pengunjung bersedia untuk melakukan kunjungan kembali ke Wisata Gunung Mas, hal ini terlihat pada Tabel 31 bahwa pengunjung merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan dan mereka rasakan selama berada dikawasan Wisata pengunjung bersedia untuk mempromosikannya kepada orang lain. Tabel 31. Sebaran Responden Berdasarkan Niat Berkunjung Kembali Niat Berkunjung Kembali Ya Tidak Total
Jumlah (orang)
Persentase ( % ) 97 3 100
97 3 100
66
VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja suatu perusahaan sangat penting untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, jika kinerja Gunung Mas sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengunjung maka dapat dikatakan bahwa pengunjung merasa puas, puas atau tidaknya pengunjung terhadap kinerja Gunung Mas dapat diukur dengan menggunakan skala penilaian tertentu terhadap atribut atribut yang melekat pada Gunung Mas tersebut. Karakteristik dan preferensi akan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda membuat konsumen bisa saja merasa puas pada 1 atribut tetapi belum tentu puas terhadap atribut yang lain. Dengan analisis metode Importance Performance Analysis (IPA) diharapkan berguna bagi pihak pengelola dan pengusaha di objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor untuk mengetahui hal-hal apa saja yang masih harus ditingkatkan guna mencapai kepuasan para pengunjung yang datang ke objek wisata Agro Gunung Mas. Melalui analisis ini dapat pula diketahui apa yang telah dirasakan dan bagaimana pihak pengelola bisa membuat perumusan strategi yang tepat untuk memperbaiki kinerja pelayanannya. Berdasarkan hasil IPA pada pengunjung Wisata Agro Gunung Mas dapat dirata-rata skor tingkat kepentingan dan kinerja yang dapat dilihat pada Tabel 32.
67
Tabel 32. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tingkat Kepentingan (Y) RATA RATA IWS(%) 3,73 3,024896602 4,44 3,60068121 3,77 3,057335172 3,75 3,041115887 3,98 3,227637661 3,74 3,033006244 4,28 3,470926932 4 3,243856946 3,93 3,187089449 4,36 3,535804071 4,35 3,527694429 4,18 3,389830508 3,92 3,178979807 4,1 3,32495337 4,17 3,381720866 4,28 3,470926932 4,38 3,552023356 4,34 3,519584786 4,44 3,60068121 4,43 3,592571568 4,4 3,56824264 3,99 3,235747304 3,93 3,187089449 4,04 3,276295515 4,1 3,32495337 4,08 3,308734085 4,28 3,470926932 4,2 3,406049793 4,37 3,543913713 3,35 2,716730192 123,31 100
Tingkat Kinerja (X) RATA RATA WSS 3,52 10,64763604 3,89 14,00664991 3,31 10,11977942 3,24 9,853215473 3,25 10,4898224 3,37 10,22123104 2,85 9,892141757 2,86 9,277430865 2,92 9,306301192 2,95 10,43062201 3,13 11,04168356 3,08 10,44067797 2,94 9,346200633 3,24 10,77284892 3,38 11,43021653 2,8 9,71859541 3,08 10,94023194 3,32 11,68502149 2,99 10,76603682 2,96 10,63401184 2,95 10,52631579 3,19 10,3220339 2,87 9,14694672 3 9,828886546 3,46 11,50433866 3,35 11,08425918 3,41 11,83586084 3,13 10,66093585 3,23 11,44684129 2,83 7,688346444 94,5 315,0651204 63,01302409
68
Tabel 33. Tabel Hasil IPA Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Responden Tingkat Tingkat Kepentingan Kinerja (Y) (X)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Atribut Harga Tiket Keindahan Alam Kegiatan Outbound yang ditawarkan
3,73 4,44
3,52 3,89
3,77
3,31
Kegiatan Berkuda Kegiatan Produksi Teh
3,75
3,24
3,98
3,25
3,74
3,37
4,28
2,85
4
2,86
3,93
2,92
4,36
2,95
4,35
3,13
4,18
3,08
3,92
2,94
Area Tea Walk Kondisi Jalan Menuju Wisata Agro Keragaman Jenis Paket Wisata yang ditawarkan objek Wisata Agro Keunikan yang ada di wisata agro Kebersihan di Wisata Agro Sarana dan Prasarana di Wisata Agro Lahan Parkir Promosi yang dilakukanWisataAgro
14
Kemudahan Mencapai Lokasi Wisata Agro
4,1
3,24
15
Papan Keterangan di Wisata Agro
4,17
3,38
16 17 18 19 20
Kondisi jalan di Wisata Agro Tingkat Kebersihan Toilet Sarana Peribadatan Toilet Keamanan di Wisata Agro Jaminan rasa aman dalam menggunakan permainan yang di tawarkan oleh Wisata Agro Petunjung Fasilitas Outbond Even even yang di adakan oleh Wisata Agro Adanya pusat informasi di Wisata Agro Pelayanan Penampilan Para Pegawai Keramahan Pegawai Penanganan Keluhan Pengunjung Kebersihan tempat istrahat yang disediakan oleh Wisata Agro Pemandu Wisata Rata-rata
4,28 4,38 4,34 4,44 4,43
2,8 3,08 3,32 2,99 2,96
4,4 3,99 3,93 4,04 4,1 4,08 4,28 4,2
2,95 3,19 2,87 3 3,46 3,35 3,41 3,13
4,37 3,35 4,11033333
3,23 2,83 3,15
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
69
Berdasarkan Tabel 33, skor tingkat kepentingan paling tinggi berasal dari atribut keindahan alam yang berada di kawasan objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dan skor paling rendah adalah pada pemandu wisata yang dilakukan oleh objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Kedua atribut tersebut yaitu keindahan alam berada pada variabel Tangibel dan sedangkan atribut pemandu wisata berada pada variabel Emphaty. Dimana atribut keindahan alam pada atribut Tangible, yang mana pada variabel ini atribut yag diartikan sebagai bukti fisik yang setiap saat dapat dilihat oleh para pengunjung dan langsung bisa dirasakan oleh para pengunjung dan menjadi kebutuhan pengunjung ketika berkunjung ke Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Pada tingkat kinerja nilai yang paling diprioritaskan adalah dari atribut keindahan alam yang berada pada kawasan objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor sedangkan nilai yang paling terendah yaitu pada atribut kondisi jalan pada lokasi wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Atribut keindahan alam dan kondisi jalan di wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor berada pada variabel yang sama yaitu Tangible, oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian dari tingkat kinerjanya, karena atribut tersebut seharusnya salig mendukung satu sama lain dalam pemenuhan kebutuhan para pengunjung. Dengan demikian hasil analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, atribut Tanggibel dan atribut Emphaty perlu mendapatkan perhatian lebih dalam memenuhi kepuasan pengunjung, karena pada kedua variabel tersebut terdapat 2 nilai terendah dari hasil perhitungan IPA. Dengan demikin tingginya nilai yang diperoleh maka semakin tinggi pula pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh para pengunjung dalam memenuhi tingkat kepuasannya, demikian sebaliknya semakin rendah nilai yang didapat maka tingkat kebutuhannya kurang diprioritaskan oleh para pengunjung. Dengan analisis kuadran dapat diketahui atribut-atribut yang terdapat pada kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3 dan kuadran 4 serta implementasi dari hasil tersebut. Atribut atribut yang terdapat pada masing-masing kuadran dapat dilihat pada Gambar 8.
70
Gambar 8. Diagram Pemetaan IPA DIAGRAM PEMETAAN IPA 3.15
4.50
20 19 21 10
2 17
29
11
18 27
Tingkat Kepentingan (Y)
16 7
4.25
I 8 23 913
4.00
12 28
24
15 14 22
II
25
3
6
1
III
3.50
4.110
5
4
3.75
26
IV
30
2.8
3.0
3.2 3.4 3.6 Tingkat Kinerja (X)
3.8
4.0
Keterangan : 1. Harga tiket
17. Tingkat kebersihan toilet
2. Keindahan alam
18. Sarana peribadatan
3. Kegiatan outbound yang ditawarkan
19. Toilet
4. Kegiatan berkuda
20. Keamanan di wisata agro
5. Kegiatan produksi teh
21. Jaminan rasa aman dalam menggunakan permainan yang di tawarkan oleh wisata agro
6. Area tea walk
22. Petunjung fasilitas outbond
7. Kondisi jalan menuju wisata agro
23. Even even yang di adakan oleh wisata agro
8. Keragaman jenis paket wisata yang 24. Adanya pusat informasi di wisata agro ditawarkan objek wisata agro 9.
Keunikan yang ada di wisata agro
25. Pelayanan
10. Kebersihan di wisata agro
26. Penampilan para pegawai
11. Sarana dan prasarana di wisata agro
27. Keramahan pegawai
12. Lahan parkir
28. Penanganan keluhan pengunjung
13. Promosi yang dilakukan wisata agro
29. Kebersihan tempat istrahat
14. Kemudahan mencapai lokasi wisata
30. Pemandu wisata
agro 15. Papan keterangan di wisata agro 16. Kondisi jalan di wisara agro
71
8.1 Kuadran 1 ( Prioritas Utama) Atribut pada kuadran ini sebaiknya menjadi prioritas utama objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor untuk meningkatkan kepuasan pengunjung karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan tingkat kinerja yang rendah. Atribut yang berada pada kuadran 1 adalah kondisi jalan menuju wisata agro, kebersihan, sarana dan prasarana diwisata agro, lahan parkir, kondisi jalan diwisata agro, tingkat kebersihan toilet, toilet , keamanan diwisata agro, jaminan rasa aman dalam menggunakan permainan yang ditawarkan oleh wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dan penanganan keluhan pengunjung. Atribut-atribut ini perlu mendapatkan perhatian khusus atau lebih diprioritaskan karena keberadaan faktor faktor ini dinilai sangat penting bagi pengunjung, tetapi kinerja pegelola belum dapat memuaskan pengunjung. a. Kondisi Jalan Menuju Objek Wisata Agro Gunung Mas. Berdasarkan penilaian pengunjung atribut ini memiliki kepentingan dengan bobot rata rata berarti sangat penting dan tingkat kinerjanya bisa dikatakan cukup baik. Kondisi jalan menuju area objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor ini berdasarkan penilaian pengunjung bahwa atribut ini dinilai sudah memenuhi kepuasan walaupun begitu perlu adanya perbaikan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dalam melakukan perjalanan menuju objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. b. Kebersihan Toilet Berdasarkan penilaian pengunjung kebersihan toilet di objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor belum memenuhi harapan pengunjung dan kurang bersih ini dapat dilihat dari banyaknya pasir yang ada didalam bak mandi, dilihat pada tingkat kepentingannya sangat penting dan tingkat kinerjanya baik hal ini dikarenakan kebersihan toilet sangat diperhatikan oleh pihak pengelola. Oleh sebab itu tingkat kebersihan toilet oleh pihak pengelola sangat dijaga sehingga meningkatkan tingkat kepuasan bagi para pengunjungnya. Selain itu juga akan meningkatkan jumlah kedatangan kunjungan.
72
c. Kebersihan di lokasi wisata Agro Gunung Mas Berdasarkan penilaian dari pengunjung atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang sangat penting dan tingkat kinerja yang cukup baik karena pada saat berada di lokasi sampah sudah tidak terlalu banyak yang ditinggalkan oleh pengunjung dan dibuang pada tempat sampah, hal ini dikarenakan tempat pembuangan sampah yang ada pada lokasi objek wisata dan lokasi tempat pembuangan sampah yang sudah cukup tersedia pada setiap area wisata, serta para pekerja kebersihan diobjek wisata sudah cukup tersedia hal ini akan meningkatkan tingkat kepuasan bagi para pengunjung yang berkunjung ke lokasi objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. d. Sarana dan Prasarana Kelengkapan sarana dan prasarana merupakan salah satu cara perusahaan agar kegiatan dalam berwisata menjadi tidak terganggu. Tingkat kepentingan pada saran dan prasarana berarti sangat penting dan tingkat kinerjanya cukup baik, hal ini dikarenakan kepuasan pengunjung akan puas atau tidak puas dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak pengelola. Seperti area bermain anak yang kurang lengkap dan area untuk para ibu untuk berkumpul dengan anak dan untuk keluarga. Pengunjung sudah merasa puas dengan atribut sarana dan parasarana yang disediakan oleh pihak pengelola. e. Lahan Parkir Berdasarkan penilaian pengunjung pada atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang cukup penting dan memiliki tingkat kinerja yang cukup baik. Lokasi area parkir yang disediakan oleh pihak pengelola sudah merata pada setiap area wisata yang ada di dalam objek wisata dan tertata dan keberadaanya sangat dibutuhkan oleh setiap pengunjung untuk dapat parkir kendaraanya dengan baik dan aman. Area parkir ini sangat diharapkan diberikan perhatian yang cukup agar dapat meningkatkan jumlah kedatangan pengunjung khususnya bagi pengunjung yang menggunakan bus dan sepeda motor.
73
f.
Kondisi Jalan di Wisata Agro Gunung Mas Berdasarkan penilaian konsumen pada atribut ini memiliki tingkat
kepentingan yang sangat penting dengan rata-rata tingkat kepentingan yang cukup tinggi dan tingkat kinerja yang cukup baik. Kondisi jalan di area wisata agro sangat penting karena dibuat untuk jalur keluar masuknya angkutan pengunjung. Sebagian jalan terbuat dari batu-batuan pegunungan dan kondisi jalan yang sudah cukup baik. hal ini dikarenakan jalan dibuat dari batu batuan pegunungan agar lebih terlihat lebih alami karena lokasi berada dikawasan pegunungan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak pengelola agar jalan diarea wisata Gunung Mas dijaga agar meningkatkan tingkat kepuasan pengunjung yang berkunjung ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. g. Toilet Pada atribut ini keberadaan toilet sangat dibutuhkan oleh setiap pengunjung yang ada objek wisata. Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang sangat penting dengan rata rata tingat kepentingan yang sangat tinggi dan memiliki tingkat kinerja yang cukup baik. Keberadaan toilet sangat diperlukan oleh pengunjung, tidak sedikit pengunjung ketika membutuhkan toilet harus mencari toilet pada lokasi yang lain. Sangat diharapkan bagi pihak pengelola untuk menambah jumlah toilet disetiap area lokasi wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. h. Keamanan di Lokasi Wisata Agro Gunung Mas Pada atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang sangat penting dan tingkat kinerja yang cukup baik, pengujung merasakan keamanan yang di berikan oleh pihak pengelola maupun pihak PTPN sudah cukup baik dan puas, penjaga terdapat pada setiap lokasi seperti di depan gerbang masuk dan I pos penjagaan yang berada di depan kantor wisata agro, pihak pengelola merasa kemananan pengunjung sangat di prioritaskan agar memberikan rasa aman dan nyaman pengunjung dan pihak pengelola sangat mementingkan rasa aman dan dengan adanya petugas di setiap area wisata Agro Gunung Mas bisa membuat rasa aman bagi pengunjug agar pengunjung tidak terganggu dan mendapatkan rasa aman yang diberikan oleh pengunjung. 74
i.
Jaminan rasa Aman Menggunakan Peralatan Permainan Pada atribut ini dianggap sangat penting oleh pengunjung dan tingkat kinerja
yang cukup baik. Berdasarkan analisis pengunjung menilai jaminan rasa aman ketika memakai dan menggunakan peralatan permainan sangat diperlukan karena menyangkut dengan keselamatan dan nyawa seseorang. 8.2 Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Dalam atribut-atribut yang termasuk kedalam kuadran II merupakan atribut-atribut yang dianggap penting bagi pengunjung dan pihak pengelola yang telah melaksakanan kinerja sesuai dengan harapan pengunjung.dalam kuadran ini terdapat lima atribut diantaranya keindahan alam, papan keterangan di lokasi objek wisata Agro Gunung Mas, Sarana peribadatan, keramahan kariawan dan kebersihan tempat istahat yang disediakan pengelola. Berdasarkan dimensi kepuasan pengunjung terdapat 2 atribut yang berada pada variabel Tanggibel (keindahan alam dan kebersihan lokasi), sedangkan variabel Emphaty terdapat 2 atribut yaitu (papan keterangan dan sarana peribadatan) dan variabel Assurance terdapat satu atribut yaitu (keramahan pegawai). a. Keindahan Alam Keindahan alam merupakan satu keunggulan yang dimiliki oleh objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor, kebun teh yang dimiliki Gunung Mas menjadi daya tarik utama bagi pengunjung, sehingga tidak terlalu memerlukan pengolahan yang cukup besar kondisi keindahan alam ini sudah memberikan kepuasan tersendiri bagi pengunjung. Atribut ini berarti sangat penting dan tingkat kinerja yang baik. Pengunjung merasa puas dan pengelola diharapkan menjaga dan mempertahankan keindahan alam agar tidak rusak. b. Papan Keterangan Papan keterangan dianggap penting oleh pengunjung dan tingkat kinerja yang baik. Hal ini terlihat dari sudah lengkapnya papan keteragan yang ada pada setiap area yang berada pada ojek wisata Agro Gunung Mas sehingga pengunjung tidak merasa kebingungan dan kehilangan arah ketika berada di dalam area objek
75
wisata. Pengunjung merasa puas dengan atribut ini sehingga harus dipertahankan dan dijaga. c. Sarana Peribadatan Sarana peribadatan merupakan bagian dari indikator keperdulian (Emphaty) yang menujukkan bahwa perusahaan perduli terhadap kebebasan beragama dan perduli akan rasa nyaman untuk menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Oleh sebab itu pihak pengelola membangun dan menyediakan sarana peribadatan bagi para pengunjung yang ingin melakukan ibadah disela-sela waktu berwisata, seperti mesjid dan aula bagi non muslim. Atribut ini dilihat dari tingkat kepentingannya sangat penting dan tingkat kinerjanya cukup baik. d. Keramahan Kariawan Keramahan kariawan merupakan bagian dari indikator jaminan (Assurance) perusahaan menjamin terhadap layanan yang ramah kepada pengunjung yang mana bagi para pengunjung merupakan atribut yang sangat penting. Karena dengan kariawan yang ramah memberikan rasa nyaman kepada pengunjung ketika bertegur sapa dengan pihak pengelola dan pegawai membuat pengunjung dapat menikmati kegiatan berwisata yang ada di objek wisata agro dengan nyaman. e. Kebersihan Tempat Istrahat Kebersihan tempat istrahat merupakan bagian dari indikator Tanggibel ( bukti fisik). Kebersihan tempat istrahat bagi para pengunjung dilihat dari tingkat kepentingan adalah sangat penting dan dari tingkat kinerjanya sudah cukup baik. Atribut pada indikator ini mencerminkan kebersihan tempat istrahat bagi pengunjung sangat diperlukan keberadaanya. Perusahaan diminta untuk memaksimalkan dari tingkat kebersihan tempat istirahat. Pengunjung yang lelah dalam melakukan wisata akan mencari tempat yang nyaman dan bersih. Dengan demikian pengunjung menilai bahwa kebersihan tempat istrahat di objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor sangat penting dan sudah sudah baik.
76
8.3 Kuadran III (Berlebihan) Dalam atribut atribut yang termasuk dalam kuadran III merupakan atribut atribut yang dianggap penting oleh pengunjung dan pihak pengelola yang telah melaksanakan kinerja sesuai dengan harapan pengunjung. Dalam kuadran III terdapat 5 kuadran yaitu keragaman jenis paket wisata yang ditawarkan, keunikan yang ada diwisata agro, even-even yang diadakan dan pusat informasi promosi. Dari masing masing atribut pada kuadran ini memiliki tingkat kepentingan yang cukup penting sama halnya seperti pada atribut atribut yang lain dan kinerjanya juga cukup baik. Berdasarkan dimensi tingkat kepuasan pengunjung terdapat 2 atribut yang terdapat pada variabel Empahaty (keragaman jenis paket wisata yang ditawarkan dan promosi) dan terdapat 2 atribut pada variabel Reability (keunikan dan even even yang dilakukan), 1 atribut pada variabel Responsive yaitu (promosi). Bagi para pengunjung dari semua atribut yang berada pada kuadran 3 memiliki tingkat kepentingan dan kinerjanya sudah puas dan baik. Atribut-atribut ini bagi sebagian pengunjung tidak terlalu penting karena kebanyakan pengunjung datang untuk menikmati keindahan alam dan kesejukan yang ada di objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dan hanya sebagian kecil saja dari para pengunjung yang menginap dikawasan wisata ini, sebagian besar pengunjung hanya sesaat berada di kawasan wisata ini. 8.4 Kuadran IV (Prioritas Rendah) Dalam atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran IV merupakan kuadran yang dianggap kurang penting oleh pengunjung dan pada kenyataanya kinerjanya juga kurang istimewa. Peningkatan atribut-atribut yang ada didalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pengunjung sangat kecil. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini ada 9 atribut yaitu (harga tiket, kegiatan outbond, kegiatan berkuda, kegiatan produksi teh, area tea walk, kemudahan mencapai lokasi, petunjuk vasilitas outbond, pelayanan dan penampilan). Diantara 9 atribut ini terdapat beberapa variabel yaitu Tanggibel
( harga tiket, area tea walk, penampilan
pegawai), Reability ( kegiatan berkuda, kegiatan produksi teh, kemudahan mencapai lokasi), Emphaty (petunjuk vasilitas outbond), Responsive ( pelayanan dan penampilan). 77
IX. Kesimpulan dan Saran 9.1. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis mengenai karakteristik pengunjung wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor di dominasi oleh pengunjung dengan jenis kelamin laki-laki dengan umur sekitar 21 sampai 25 tahun dengan status sosial belum menikah atau masih lajang, tingkat pendidikan yang dienyam adalah Sarjana (S1) dengan pekerjaan Pegawai Swasta dengan pengeluaran rata-rata Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 1.500.000 dengan asal kedatangan yaitu berasal dari Kawasan Bogor. 2. Dalam perilaku pengambilan keputusan sebagian besar pengunjung menyatakan bahwa motivasi utama berkunjung ke wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor adalah untuk berwisata dan menikmati keindahan alam dengan proses kedatangan bersama sama dengan keluarga, dengan jenis wisata yang lebih disukai oleh pengunjung adalah wisata alam, dan jenis wisata yang lebih digemari adalah wisata dengan konsep yang mengandung nila pendidikan dengan alasan kedatangan untuk mencari kenyamanan dan mendapatkan kesenangan hati dan manfaat yang diharapkan datang ke objek wisata Agro Gunung Mas ini adalah untuk refresing. Informasi yang didapat oleh pengunjung kebanyakan berasal dari teman dimana sumber informasi itu kebanyakan pengujung lebih banyak mempertimbangkan untuk berkunjung ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dengan yang mempegaruhi berkunjung yaitu kebanyakan berasal dari teman-teman. yang menjadi alasan terbesar para pengunjung memilih tempat ke objek Agro Gunung Mas Cisarua Bogor ini adalah dikarenakan dekat dengan tempat tinggal para pengunjung dengan meluangkan waktu disaat memiliki waktu luang yang cukup, dimana waktu luang itu kebanyakan pengunjung berada pada akhir minggu dengan tingkat kunjungan yang tergantung situasi dan kondisi para pengunjung. Dengan tingkat kepuasan setelah pasca kunjungan ke wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor menyatakan puas sehingga tidak akan mempengaruhi kenaikan harga yang sudah ditentukan, walaupun kenaikan harga 78
diterapkan pengunjung tetap akan datang kembali ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor dikarenakan pengunjung merasa puas dengan tingkat kinerja pihak pengelola. 3. Hasil dari analisis tingkat kepuasan pengunjung dengan metode IPA dibagi menjadi empat kuadran. Pada kuadran 1 dianggap paling penting dalam meningkatkan atributnya. Berdasarkan perhitungan nilai CSI sebanyak 94 persen pengunjung merasa puas terhadap objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. 9.2
Saran 1. Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor diminati oleh pengujung yang belum berkeluarga dengan cara datang bersama keluarga, hal ini menjadi perhatian bagi pihak pengelola dengan cara melakukan pembenahan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada. Untuk itu perlu adanya penambahan dan penambahan sarana dan paket paket wisata yang ditawarkan, seperti arena bermain anak-anak dan tempat untuk istirahat yang cukup dimana tempat istrahat yang dimaksud bisa berupa pondokan-pondokan kecil terbuka disampaing untuk tempat beristirahat bisa digunakan sebagai tempat berteduh dari panas dan hujan jika datang. 2. Kepuasan pengunjung pada suatu objek wisata sangatlah penting, mengingat tanpa adanya pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut maka kawasan wisata itu tidak akan berarti apa-apa. Beberapa analisis IPA ada sejumlah atribut yang perlu menjadi prioritas utama dan perlu diperbaiki kinerjanya, seperti kondisi jalan dan promosi dan even-even yang diadakan di wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor.
79
DAFTAR PUSTAKA Andika.M 2007 Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Agrowisata Little Farmes Cisarua Kabupaten Bogor Utara. Skripsi. Bogor. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Baehaqie, S. 2009. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Objek Agrowisats Taman Buah Mekarsari Cileungsi Bogor. Skripsi Jurusan Ilmu Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Badan Pusat Statistik Kota Bogor Dalam Rangka. 2006. Badan Perencanaan Daerah Kota Bogor.Bogor. Direktorat Pengembangan Usaha. 2006. Agrowisata. Departemen Pertanian. Jakarta. Direktori Profil Wisata Agro : Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII) Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII) Pusat Data dan Informasi Pertanian Departemen Pertanian Repoblik Indonesia. Engel JF, B, RD, M, PW. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Jilid 1 dan 2. Jakarta Binarupa Aksara. Herlita, R, K. 2008. Analisis Preferensi dan Perilaku Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Skripsi Fakultas Pertanian IPB ( Tidak dipublikasikan).Bogor. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT. Prenhallindo. Jakarta. Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta Oktaviani, R, W. 2006 Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Kinerja Kebun Raya Wisata Pasir Muksti Bogor dan Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran. Skripsi. Bogor. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Custumer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Ritonga, Veva. 2004. Analisis Motivasi Preferensi dan Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Kusuma Batu Malang, Jawa Timur. Skipsi. Jurusan Ilmu Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
80
Sri Mulyani 2010. Analisis Perilaku dan Kepuasan Pengunjung Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna Cisarua Bogor. Skripsi Fakultas Pertanian. Institut Pertanaian Bogor. Tirtawinata, Reza dan Fachrudin, Lisdiana. 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata. PT Penebar Swadaya. Jakarta. Umar, H. 2002. Risert Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Utama Bekerja Sama dengan Jakarta Business Research Center (JGRC). Jakarta. Undang-Undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Departemen Kehutanan. http://database.deptan.go.id/agrowisata/viewdata.asp?id=7
81
Lampiran 1. Kuisonerr Analisis Deeskriptif Kuisio oner Penelitiaan ” Analisis Tingkatt Kepuasan dan d Loyalitass Pengunjungg Wisata Agrro Gunung Mas M Puncak Bogor” B No Kuuisioner :
Tanggal Suurvei :
Saya, Franns Thomas Manurung M addalah mahasiswa Ekstenssi Agribisnis Institut Perttanian Bogor (IPB B) yang seddang melakuukan penelittian untuk pengumpulan p n data yang akan digunakan dalam pem mbuatan skkripsi dengaan judul “A Analisis Tin ngkat Kepu uasan Pengunjun ng Wisata Agro Gunu ung Mas Cisarua C Boggor”. Saya mohon keseediaan bapak/ibu/ssaudara/i unntuk berpartisipasi dalam m mengisi kuuesioner pennelitian ini secara s lengkap daan benar sehhingga hasilnya dapat dipertanggun d ng jawabkan dan membeerikan hasil yang diinginkan.. Informasi yang diterim ma dari kuissoner ini bersifat rahasiia dan hanya diguunakan untuuk kepentinggan akademiis. Atas banntuanya sayaa ucapkan terima t kasih. Screeniing Berilah tannda (X) pada jawaban yanng anda pilih h. 1. Apakaah anda sebeelumnya perrnah berkunj njung ke objjek Agrowissata Gunung g Mas Cisaruua Bogor? a. Ya (Silahkan Lannjutkan ke peertanyaan seelanjutnya) b. Tidaak (Stop, terim ma kasih ataas partisipasi anda) 2. Kapan terakhir t kali anda berkunj njung ke objeek agrowisataa gunung maas puncak bogor? a. Kuraang dari sebuulan yang lalu b. Lebiih dari sebulaan yang lalu dentitas Ressponden Id 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Umur Alamat Asal kedatangan Suku Jenis keelamin a. Laki – laki
:…………………………………… ……………… ………. :………..T Tahun :…………………………………… ……………… ………. :…………………………………… ……………… ………. :…………………………………… ……………… ………. b. Perempuan
7. Status Pernikahan P a. Sudahh menikah
b. Belum meniikah
8. Pendidiikan terakhir a. SD b.SLTP
c. SMU S d. Diploma D
e. Sarjana f.L Lainnya, sebuutkan......
9. Pekerjaaan a. Pegaw wai Negeri b. Pegaw wai swasta
c. Wiraswasta W d. Pelajar/Mahasiswa P
e. Ibu rumah taangga f. Lainnya, sebbutkan.....
82
10. Rata-rata pengeluaran anda dalam satu bulan? a. Kurang dari Rp 500.000 d. Rp 1.500.000-Rp 2.000.000 b. Rp 500.000-Rp 1.000.000 e. Rp 2.000.000-Rp 2.500.000 c. Rp 1.000.000–Rp 1.500.000 f. Lainnya, sebutkan.......... 11. Bersama siapakah anda berlibur/berkunjung saat ini ? a. Sendiri c. Rekan bisnis e. Pasangan b. Keluarga d. Teman f. Lainnya, sebutkan..... Tahapan Proses Perilaku Pengunjung Wisata Agro Agro Gunung Mas Cisarua Bogor. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih. I. Pengenalan Kebutuhan 1. Bersama siapakah anda berlibur/berkunjung saat ini ? a. Sendiri c. Rekan bisnis e. Pasangan b. Keluarga d. Teman f. Lainnya, sebutkan..... 2. Menurut anda jenis wisata apa yang anda sukai? a. Wisata agro/alam c. Wisata kuliner e. Wisata budaya b. Wisata sejarah d. Wisata belanja f. Lainnya, sebutkan..... 3. Menurut anda wisata yang bagaimana yang anda sukai? a. Mendukung konservasi lingkungan b. Paket wisata yang ditawarkan c. Nilai pendidikan d. Kelengkapan sarana dan prasarana e. Kebudayaan masyarakat setempat. f. Lainnya, sebutkan….. 4. Apa yang menjadi alasan (motivasi) anda untuk Berkunjung ke wisata agro Gunung Mas? a. Suasana Baru c. Kesehatan e. Pengetahuan b. Kenyamanan dan Keindahan d. Hiburan f. Lainnya, sebutkan..... 5. Apa manfaat yang anda harapkan dengan Berkunjung ke Objek wisata Agro GunungMas? a. Refressing d. Pengetahuan b. Manfaat untuk kesehatan e. Pengalaman c. Mendapatkan kesenangan hati f. Lainnya, sebutkan.....
83
II. Pencarian Informasi 1 . Darimana anda mengetahui informasi mengenai Objek wisata agro Gunung Mas? a. Orang lain c. Media elektronik b. Teman d. Internet c. Keluarga 2. Bagaimana sumber informasi yang anda peroleh tersebut mempengaruhi anda? a. Membuat anda terpengaruh untuk berkunjung c. Mempertimbangkan untuk berkunjung b. Tidak terpengaruh untuk berkunjung d. Lainnya, sebutkan……………….. 3. Siapa yang mempengaruhi anda untuk berkunjung ke wisata agro gunung mas? a. Diri sendiri c. teman b. keluarga d. Lainnya, sebutkan………. III. Evaluasi Alternatif 1. Selain wisata agro gunung mas, objek wisata agro manakah yang pernah anda kunjungi? a. Taman Bunga Nusantara d. Kebun raya bogor b. wisata agro little farmers cisarua e. Lainnya, sebutkan... c. Rumah strawberry 2. ketika anda dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata, apakah wisata agro gunung mas akan menjadi prioritas pilihan anda a. Ya b. Tidak IV. Keputusan Pembelian 1. Siapa yang mempengaruhi anda untuk berkunjung ke Objek wisata Agro GunungMas? a. Teman d. Atasan/teman kantor b. Inisiatif sendiri e. Lainnya, sebutkan........... c. Keluarga 2. Bagaimana anda memutuskan berkunjung ke Objek wisata agro GunungMas? a. Terencana d. Tergantung situasi b. Mendadak e. Lainnya, sebutkan................... c. waktu luang 3. hari apa biasanya anda berkunjung ke Objek wisata Agro Gunung Mas? a. Hari libur sekolah d. Hari kerja b. Hari libur nasional e. Lainnya, sebutkan.............. c. Akhir minggu
84
4. Apa yang menjadi alasan anda dalam memilih tempat berkunjung ke Objek wisata Agro Gunung Mas? a. Dekat dengan tempat tinggal c. Sekalian lewat b. Pelayanan memuaskan d. Lainnya, sebutkan…. 5. Seberapa sering anda berkunjung ke objek wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor? a. Sebulan sekali d. Tiap saat b. 2 bulan sekali e. Lainnya, sebutkan... c.3 bulan sekali 6.
Apakah menurut anda Jarak dan Lokasi Objek wisata Agro Gunung Mas mudah dijangkau? a. Ya b. Tidak
5. untuk mencapai lokasi wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor kendaraan apa yang anda gunakan? a. Mobil pribadi d. Angkutan kota b. Bus e. Lainnya, sebutkan... c. Sepeda motor V. Evaluasi Pasca Kunjungan 1. Apakah anda sudah merasa puas setelah berkunjung ke Objek wisata Agro Gunung Mas? a. Puas b. Tidak puas Jika anda merasa puas/tidak puas dengan kunjungan ke objek wisata Agro Gunung Mas, hal apa yang membuat anda merasa puas/tidak puas? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. 2. setelah berkunjung ke objek wisata Agro Gunung Mas, apakah anda akan melakukan kunjungan kembali ? a. Ya b. Tidak 3. Apa yang anda sarankan untuk pengembangan objek Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor? a. b.
c. d.
85
1
Lampiran 2. Bentuk Kuisioner Penilaian Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Petunjuk Pengisian : A. Tingkat Kepentingan Penilaian terhadap seberapa penting setiap atribut yang dimiliki oleh paket wisata yang ditawarkan oleh Objek wisata agro GunungMas menjadi dasar pertimbangan untuk berkunjung. 1. STP = Sangat tidak penting 2. TP = Tidak penting 3. CP = Cukup Penting 4. P = Penting 5. SP = Sangat penting B. Tingkat Kinerja 1. STB = Sangat tidak Baik 2. TB = Tidak Baik
3. CB = 4. B =
Cukup Baik Baik
5. SB
=
Sangat Baik
Petunjuk pengisian : Berilah tanda centang ( √ ) pada tabel dibawah ini sesuai pilihan anda. No
Atribut STP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tingkat Kepentingan TP CP P
SP
STB
Tingkat Kinerja TB CB B
SB
Harga tiket Keindahan alam Kegiatan outbound yang ditawarkan Kegiatan berkuda Kegiatan produksi teh Area tea walk Kondisi jalan menuju wisata agro Keragaman jenis paket wisata yang ditawarkan objek wisata agro Keunikan yang ada di wisata agro Kebersihan di wisata agro Sarana dan prasarana di wisata agro Lahan parkir Promosi yang dilakukan wisata agro Kemudahan mencapai lokasi wisata agro Papan keterangan di wisata agro Kondisi jalan di wisara agro
48
No
Atribut STP
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tingkat Kepentingan TP CP P
SP
STB
Tingkat Kepuasan TB CB B
SB
Tingkat kebersihan toilet Sarana peribadatan toilet Keamanan di wisata agro Jaminan rasa aman dalam menggunakan permainan yang di tawarkan oleh wisata agro Petunjung fasilitas outbond Even even yang di adakan oleh wisata agro Adanya pusat informasi di wisata agro pelayanan Penampilan para pegawai Keramahan pegawai Penanganan keluhan pengunjung Kebersihan tempat istrahat yang disediakan oleh wisata agro Pemandu wisata
49
1
C S I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tingkat Kepentingan (Y) RATA RATA IWS(%) 3.73 3.024896602 4.44 3.60068121 3.77 3.057335172 3.75 3.041115887 3.98 3.227637661 3.74 3.033006244 4.28 3.470926932 4 3.243856946 3.93 3.187089449 4.36 3.535804071 4.35 3.527694429 4.18 3.389830508 3.92 3.178979807 4.1 3.32495337 4.17 3.381720866 4.28 3.470926932 4.38 3.552023356 4.34 3.519584786 4.44 3.60068121 4.43 3.592571568 4.4 3.56824264 3.99 3.235747304 3.93 3.187089449 4.04 3.276295515 4.1 3.32495337 4.08 3.308734085 4.28 3.470926932 4.2 3.406049793 4.37 3.543913713 3.35 2.716730192 123.31 100 4.110333333 3.333333333
Tingkat Kinerja (X) RATA RATA WSS 3.52 10.64763604 3.89 14.00664991 3.31 10.11977942 3.24 9.853215473 3.25 10.4898224 3.37 10.22123104 2.85 9.892141757 2.86 9.277430865 2.92 9.306301192 2.95 10.43062201 3.13 11.04168356 3.08 10.44067797 2.94 9.346200633 3.24 10.77284892 3.38 11.43021653 2.8 9.71859541 3.08 10.94023194 3.32 11.68502149 2.99 10.76603682 2.96 10.63401184 2.95 10.52631579 3.19 10.3220339 2.87 9.14694672 3 9.828886546 3.46 11.50433866 3.35 11.08425918 3.41 11.83586084 3.13 10.66093585 3.23 11.44684129 2.83 7.688346444 94.5 315.0651204 3.15 10.50217068