perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012
TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh: Susi Hapsari NIM F3309116
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
“Hai anak adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (Depag, RI : 224, Q.S al-A’raf: 26)
“Ketika kau melihat seseorang, yang diberi harta titipan dan keadaan yang lebih baik daripada dirimu, lihatlah mereka yang diberi lebih sedikit oleh Allah. “ “Lihatlah mereka yang lebih tidak beruntung daripada kamu!, sehingga kau tidak mungkin tidak berpuas diri atas keberuntungan yang diberikan Allah Kepadamu.” ( Nabi Besar Muhammad, Rasullullah S.A.W. ) “Al-Quran bukanlah sebuah buku Aljabar atau geometri, melainkan sebuah kumpulan Panutan dan petunjuk yang membimbing manusia kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang bahkan para filsuf sekalipun tidak sanggup untuk menolaknya.” ( Albert Einstein ) “Segeralah bertindak untuk memperindah nasibmu karena Tuhan tidak pernah bermain dadu untuk nasib seseorang” ( Susi Hapsari )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
Allah Rabbul’ Izzati Yang senantiasa memberi curahan nikmat-Nya.
Papah & Mamah di Madiun Yang telah dengan penuh kesabaran membesarkanku, Membimbing, dan memotivasi serta doa yang tulus untukku. Semoga Allah SWT memberi balasan yang lebih baik.
Egga Nazaruddin Pahlevi Kekasih pertama, dan semoga kaulah yang akan menjadi pendamping terakhirku. Always With Me, Always With You
Adik-adik tercinta di rumah Cahyani Rahmawati & Danny Ahmad Habibie Karena ada Kalianlah yang membuat mbak Sus selalu bersemangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, yang dengan penuh cinta dan kasih-Nya senantiasa mencurahkan nikmat yang tak terhitung banyaknya pada hamba-hamba-Nya. Atas limpahan kasih dan cinya-Nya jugalah sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh guna meraih gelar Diploma Akutansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012” ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar bagi perencanaan penentuan kebijakan suku bunga kredit khususnya pada Bank Perkreditan di Kota Surakarta
Tentu saja Tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari pihak-pihak yang ada di sekitar penulis, karena itu dalam kesempatan ini penulis harus menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang tertera di bawah ini :
1.
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan hidayah Nya hingga terselesaikan penyusunan tugas ini.
2.
Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5.
Bapak Sri Suranta, SE., MSi., Ak. selaku Pembimbing Akademik, terima commit to user kasih atas bimbingan dan saranya
perpustakaan.uns.ac.id
6.
digilib.uns.ac.id
Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir, terima kasih atas bimbingan dan saranya.
7.
Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8.
Papa dan Mama dirumah yang selalu memberikan banyak dukungan penuh baik berupa doa, moral, maupun material.
9.
Egga Nazaruddin Pahlevi, thanks a lot for our nice journey, Always With Me Always With you.
10. Adik-adikku tersayang, Cahyani dan Danny, terima kasih karena kehadiran kalianlah semangatku tak pernah pudar. 11. Teman-teman kampus, khususnya Julianda dan Siska Yuni yang sering bantu dan nganter aku ke kampus. Yang selalu ada di saat aku senang maupun sedih. 12. Teman-teman seperjuangan kerja, Tata Solo, Tata Jogja, mimi Krisna, kak Jupe dan kak Agnes. Terima kasih udah banyak bimbing, dan support aku. 13. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini. Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin. Surakarta, Agustus 2012
commit to user
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i ABSTRACT .......................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................
1
1. Lokasi Perusahaan ................................................................
8
2. Visi dan Misi ........................................................................
9
3. Produk Layanan ....................................................................
9
4. Struktur Organisasi ...............................................................
14
5. Uraian Jabatan ......................................................................
15
B. Latar Belakang Masalah ............................................................
30
C. Perumusan Masalah ...................................................................
33
D. Tujuan Penelitian ......................................................................
33
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
digilib.uns.ac.id
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka .......................................................................
35
1. Bank .....................................................................................
35
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ..........................................
40
3. Macam-macam Bunga Perbankan ......................................
42
4. Pengertian Kredit .................................................................
43
5. Pengertian Suku Bunga Kredit dan Bunga Kredit ...............
56
6. Perbedaan Suku Bunga Kredit dan Bunga Kredit ................
56
7. Faktor-faktor yang Mempenagruhi Suku Bunga .................
56
8. Sumber Dana Bank ..............................................................
58
9. Biaya Dana Bank .................................................................
69
10. Konsep Perhitungan Biaya Dana Bank ..............................
71
11. Komponen-kompenen yang menentukan Suku Bunga Kredit
BAB III
..................................................................................................
74
12. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit .....................
77
B. Analisis Data dan Pembahasan..................................................
78
1. Penentuan Suku Bunga Kredit .............................................
78
2. Penentuan Bunga Kredit Setiap Produk ...............................
83
TEMUAN A. Kelebihan ..................................................................................
commit to user
85
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
digilib.uns.ac.id
PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................
87
B. Saran ..........................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1.
Konsep Biaya Dana Rata-rata Historis ......................................... 71
Tabel II.2.
Perhitungan Total Kontribusi Biaya Dana ..................................... 73
Tabel II.3.
Cadangan Resiko Kredit Macet ..................................................... 77
Tabel II.4.
Perhitungan Total Kontribusi Biaya Dana .................................... 80
Tabel II.5.
Perhitungan Cadangan Penghapusan ............................................. 82
Tabel II.6.
Perhitungan Persentase Suku Bunga Kredit .................................. 83
Tabel II.7.
Rata-rata Bunga kredit yang Diberikan Setiap Jenis ..................... 84
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1
Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Nguter Surakarta............... 14
commit to user
ABSTRAK ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012 Susi Hapsari F3309116 perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. BPR Nguter Surakarta dan mengetahui bagaimana perhitungan penentuan suku bunga kredit. Dengan berbagai pertimbangan, antara lain, fasilitas yang lebih memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah diakses oleh pelanggan, maka tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. No.69 Honggowongso Surakarta, hal ini dimaksudkan untuk lebih strategis dan terletak lebih dekat dengan pelanggan yang potensial. Dalam menentukan suku bunga pinjaman minimum, perusahaan membagi penurunan suku bunga yang datar. Dimana persentasenya menurun untuk berbagai suku bunga pinjaman minimum dalam 12 bulan, mengakibatkan kredit bunga 2,27%. Bagi tingkat tarif flat pinjaman minimal dalam 12 bulan kemudian dibagi dengan konstanta 1,85 untuk mendapatkan minimal tarif tetap 1,23%. PT BPR Nguter dapat memperoleh keuntungan dengan menerapkan tingkat penentuan pinjaman minimal secara rinci Surakarta.
Kata kunci: suku bunga kredit, BPR Nguter Surakarta
commit to user
ABSTRACT LOAN INTEREST RATE ANALYSIS AT PT. BPR NGUTER SURAKARTA IN PERIOD OF 2011-2012
perpustakaan.uns.ac.id
Susi Hapsari F3309116
digilib.uns.ac.id
The object of this study is the authors wanted to know about how the financial performance of the PT. BPR Nguter Surakarta and order know the calculation about the determination of loan interest rate. With a variety of considerations, among others, a more adequate facilities, and a more strategic location and easily accessible by the customer, then the date of 15 April 2001 BPR Nguter location was moved to Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Then on December 20, 2005, the location of PT. BPR Nguter moved again to Jl. No.69 Honggowongso Surakarta, it is intended to be more strategically located closer to potential customers. In determining the minimum lending rates, the company split in interest rates decline and flat. Where the rates declined to share a minimum lending rate in 12 months, resulting in a credit of 2.27% interest. Share a flat rate minimum lending rates in the 12 months then divided by a constant of 1.85 in order to obtain a minimum of 1.23% flat rate PT BPR Nguter Surakarta able to earn a profit by implementing the minimum loan rate determination in detail.
Keyword: Loan Interest Rate, BPR Nguter Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat oleh Notaris Nur Fariah Latief, SH. , Notaris di Karanganyar, tanggal 2 Maret 1994 dengan akte No. 12, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan nomor C2-16.782.HT.01.01.Th 1994 tertanggal 8 November 1994.
Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang lebih memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, maka sejak tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. Honggowongso No.69 Surakarta, hal ini dimaksudkan agar lokasinya lebih strategis dan lebih dekat dengan nasabah potensial.
Meskipun PT. BPR Nguter berlokasi dipusat kota Solo, namun BPR Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitarnya saja tetapi juga meliputi daerah se-eks Karesidenan Surakarta, yaitu : Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar, Kabupatens Wonogiri dan Kabupaten Sragen. commit to user
14
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk mendukung operasional pada wilayah tersebut, Bank telah mempersiapkan
petugas
lapangan
baik
dalam
penghimpunan
dana
masyarakat, maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit (sistem jemput bola). Sehingga dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit dapat merata dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah (wilayah) Karesidenan Surakarta.
Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah sebagai berikut : 1. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan nomor TDP 11 16 165 00824 tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku sampai dengan tanggal 13 Juni 2006 diperbaharui dengan nomor TDP 11.16.1..65.00824 berlaku s/d tanggal 13-06-2011. 2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Klaten dengan nomor NPWP 1.545.687.4-.525.000 dan nomor registrasi 007703-5253. 3. Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
nomor
Kep.
100/KM.17/1996 tentang Pemberian Izin Usaha PT. Bank Perkreditan Rakyat Nguter Sukoharjo yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Maret 1996.
Berdasarkan anggaran dasar pendirian PT. Bank Perkereditan Rakyat Nguter, maksud dan tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha Bank commit sebagai to user berikut : Perkreditan Rakyat dengan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
1. Menjalankan usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat. 2. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk liannya yang dipersamakan dengan itu. 3. Memberikan kredit. 4. Menempatkan dana (dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan bank lain).
Pada tanggal 22 Juni 2002 terjadi perubahan kepemilikan (akuisisi) dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu : 1. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60% 2. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 35% 3. Dwi Esti Nastiti dengan komposisi saham sebesar 5%
Komposisi pemegang saham tersebut sekarang telah mengalami perubahan, yaitu :
1. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60% 2. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 40%
Untuk memenuhi peraturan tentang CAR minimal 8%, PT. BPR Nguter telah melakukan perubahan modal dasar sebanyak 2 kali, dimana perubahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut : 1. Tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar sebesar Rp. 1,6 milyar menjadi Rp. 6,4 milyar. Dan modal yang disetor juga mengalami perubahan dari Rp. 1,6 milyar menjadi sebesar Rp. 2,82 milyar. commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar menjadi Rp. 10 milyar yang terbagi atas 20.000 lembar saham, masing-masing saham bernilai sebesar Rp. 500.000 . Modal dasar tersebut ditempatkan dan disetor sejumlah 41% atau 8.200 lembar saham dengan nominal seluruhnya sebesar Rp. 4,1 milyar.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang saham yaitu :
Tabel I.1 Pemegang Saham Pemegang saham
Lembar saham
Jumlah
Prosentase
Djoko Pong Sugoto
4920 lembar
2.460.000.000
60 %
Augustine Esther
2870 lembar
1.435.000.000
35%
Dwi Esti Nastiti
410 lembar
205.000.000
5%
Jumlah
8200 lembar
4.100.000.000
100%
Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta
Hal ini merupakan wujud dari komitmen pemegang saham untuk selalu memperkuat pemodalan bank.
Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter juga melakukan perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas tentang jumlah direksi harus 2 orang, maka RUPS memutuskan mengangkat 1 orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia pada bulan Mei 2004. Sehingga susunan pengurus yang baru sejak bulan Mei 2004 sebagai berikut :
1. Komisaris utama : Anta Winarta 2. Komisaris : Djoko Pong Sugoto, SE,MBA 3. Direktur utama : Dwi Esti Nastiti, SE 4. Direktur : Hendrardi, SE
Pada bulan Maret 2005 Direktur, Hendrardi, SE mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan demikian jabatan Direktur untuk sementara waktu kosong. Namun pada bulan Oktober 2005, setelah melalui fit and proper test di Bank Indonesia dan telah dinyatakan lulus, maka dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengangkat Lusiawati Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter Surakarta. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan Undang-undang Perseroan Terbatas. Dengan demikian susuna pengurus PT. BPR Nguter Surakarta yang baru sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut :
1.
Komisaris utama : Anta Winarta
2.
Komisaris : Djoko Pong Sugoto SE, MBA.
3.
Direktur utama : Dwi Esti Nastiti SE
4.
Direktur : Dra Lusiawati Oeyeng
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa disetujui pengunduran diri Direktur utama Dwi Esti Nastiti dan Komisaris Djoko Pong Sugoto sehingga susunan pengurus yang baru dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 42 tertanggal 29 Juni 2007 dalah sebagai berikut :
1. Komisaris : Anta Winarta 2. Direktur : Dra Lusiawati Oeyeng
Selanjutnya untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas dan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus BPR harus terdiri dari 2 orang komisaris dan 2 orang direktur yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada tanggal 22 September 2008 dan sudah dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia, maka susunan pengurus PT. BPR Nguter dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 03 tanggal 11 November 2008 berubah menjadi sebagai berikut :
1. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM 2. Direktur : Dra. Lusiawati Oeyeng 3. Komisaris utama : Drs. Sri Dadi Wibowo MM 4. Komisaris : Anta Winarta
Kemudian pada tanggal 24 Maret 2009 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan Akta Noratis Drajad Uripno, SH. No. 01 tanggal 04 Maret 2009 susunan pengurus terakhir adalah sebagai berikut : commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM 2. Direktur : Yusak Adi Nugroho, SE 3. Komisaris utama : Bambang Subartono, SE 4. Komisaris : Drs. Sri Dadi Wibowo MM
Setelah ada perubahan susunan pengurus terakhir, maka terjadi juga perubahan dalam susunan pemegang saham. Berikut adalah susunan pemegang saham terakhir :
Tabel I.2 Pemegang Saham Terakhir Pemegang saham
Lembar saham
Jumlah
Prosentase
Djoko Pong Sugoto
4920 lembar
2.460.000.000
60 %
Augustine Esther
3280 lembar
1.640.000.000
40%
Jumlah
8200 lembar
4.100.000.000
100%
Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta
1.
Lokasi Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta mempunyai 2 kantor yang terbagi atas kantor pusat dan kantor cabang yang terletak di pusat kota Surakarta dan di pusat kota Magelang.
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Kantor Pusat Kantor pusat PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta terletak di : Jl Honggowongso No. 69 Telp. 0271-666068 Fax. 0271-655837 SURAKARTA b. Kantor Cabang Kantor pusat PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta terletak di : Ruko Metro Square Blok C5 Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Mertoyudan Telp. 0293-326599 MAGELANG
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Visi dan Misi
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta mempunyai visi dan misi yaitu sebagai berikut:
a.
Visi Menjadi BPR berkelas Nasional (National Class Finance Company)
b. Misi
Membantu mewujudkan sesuatu yang sangat didambakan dan diperlukan masyarakat agar kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.
3.
Produk Layanan
PT. BPR Nguter Surakarta memberikan pelayanan kepada konsumen dalam berbagai bentuk sebagai berikut :
a.
Produk Penghimpunan Dana
1)
Tabungan a) Ketentuan Umum
Tabungan BPR Nguter Surakarta terdapat 1 (satu) jenis tabungan yaitu disebut dengan Tabungan Mulia. Tabungan Mulia ini diperuntukkan bagi penabung perseorangan / perusahaan / lembaga. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Penyetoran dan Penarikan
i. Setoran awal tabungan minimal Rp. 25.000,- dan setoran selanjutnya sekurang-kurangnya Rp. 10.000,- .
ii. Saldo minimal yang harus mengendap di tabungan Rp. 10.000,- .
iii.Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan setiap hari kerja dengan menggunakan slip yang disediakan oleh bank.
c) Bunga Tabungan
i. Bunga diperhitungkan serta dibukukan setiap akhir bulan yang bersangkutan dan dihitung atas saldo harian.
ii. Besar tingkat bunga ditentukan Bank dan dapat berubah sewaktu-waktu.
d) Penutupan Rekening Tabungan
i.
Penutupan
rekening
tabungan
akan
dikenakan
biaya
administrasi sebesar Rp. 10.000,-
ii. Tabungan pasif / aktif yang bersaldo dibawah Rp. 10.000,Bank berhak menutup rekening tersebut secara otomatis.
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Kelebihan / Fasilitas Tabungan Mulia
Tabungan ini dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPR Nguter Surakarta dan juga dananya dijamin oleh LPS.
2) Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu atau sesuai jatuh temponya.
Deposito berjangka pada BPR Nguter Surakarta bermacammacam jangka waktunya tergantung dari kebutuhan nasabah yang ingin menginvestasikan dananya. Jangka waktunya bervariasi yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Dengan saldo minimal Rp. 1.000.000,-.
Suku bunga deposito berjangka berbeda-beda serta berubahubah menurut kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Untuk tahun ini bunga yang diberikan sebesar 10,25%. Bunga deposito yang didapat oleh deposan dapat dimasukkan ke dalam rekening tabungan, masuk deposito, maupun dapat diambil secara tunai.
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kelebihan Deposito Berjangka ini adalah tabungan ini dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPR Nguter Surakarta dan dana para deposan dijamin oleh LPS.
2) Produk Penyaluran Dana
Penyaluran dana pada BPR Nguter melalui berbagai macam kredit yang diberikan kepada para debitur. Kredit yang diambil oleh para debitur berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masing-masing.
Macam-macam kredit di PT. BPR Nguter Surakarta :
a) Kredit Modal Usaha
Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk penambahan modal usaha nasabah atau untuk mendirikan usaha baru.
b) Kredit Multiguna
Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah lainnya, seperti untuk pernikahan, biaya pendidikan, atau renovasi rumah.
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan konsumtif debitur, misalnya untuk membeli kendaraan atau rumah.
d) Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor (tahun 1996 – ke atas) e) Pembiayaan Pembelian Mobil (tahun 1990 – ke atas) f)
Pembiayaan Motor Gede (Moge)
Persyaratan untuk pengajuan kredit juga mudah yaitu foto copy KTP suami-istri, Kartu Keluarga (KK), Surat nikah, Rekening listrik, Fotocopy jaminan (BPKB / SHM) serta dokumen pendukung lainnya. Dan juga disertai proses pencairan yang cepat.
4.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka ( framework ) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Selain pembagian tanggung jawab fungsional terdapat pula wewenang yang dimiliki masing-masing unit organisasi. Adapun struktur organisasi PT. BPR Nguter Surakarta dapat dilihat pada gambar berikut :
commit to user
a.
Bagan Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR NGUTER SURAKARTA
RUPS DEWAN KOMISARIS DIREKSI KABAG ANALISA KREDIT Account Officer/
Account Officer/
Penilai
Penilai Kredit
KABAG OPERASIONAL
KABAG KREDIT
Administrasi Kredit
Penagihan/
Marketing
Legal/HRD
Penyelesaian kredit
Kasir
Tabungan/ Deposito
Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta
14
Pembukuan
Umum
SPI
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Uraian Jabatan
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Rapat Umum Pemegang Saham
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan. Setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut perusahaan diputuskan disini.
2) Dewan Komisaris
Dewan komisaris disini berperan untuk pengawasan dan koordinasi. Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS.
Tugas dan tanggung jawab secara umum :
a. Membantu
para
pemegang
saham
dalam
mengatur
dan
menjalankan BPR supaya bisa berjalan dengan lancar b. Memimpin dan mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Direksi
Tugas dan Tanggung Jawab secara umum :
a. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam menjalankan kebijakan yang telah ditentukan oleh direksi b. Mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya kebijakan c. Menambah, mengangkat, memindahkan serta memberhentikan pegawai d. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum e. Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar f. Menindaklanjuti hasil evaluasi dari BI, komisaris, dan SPI. 4) Kepala Bagian (Kabag) Analisa Kedit i. Kepala Bagian (Kabag) Analisis Account Officer (AO)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Account Officer di lapangan b. Melakukan koordinasi dengan kasie Collection jika terdapat permasalahn dalam hal penanganan kredit bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer mengenai kondisi debitur
commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Melaporkan,
memberitahukan,
dan
mengkonsultasikan
kepada Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja Account Officer d. Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survei dan analisa kredit lebih berkualitas e. Menerima laporan hasil survei dari Account Officer f. Bertanggung jawab atas kinerja Account Officer dari hasil survei g. Monitoring hasil kerja per Account Officer. ii. Account Oficcer (AO)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima order untuk disurvei dari administrasi survei b. Pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur c. Melakukan survei ke tempat calon debitur (meliputi survei rumah tinggal, jaminan, pekerjaan / usaha, dan lingkungan sekitar) d. Menganalisa hasil survei dan dilaporkan kepada komite kredit e. Membuat laporan analisa survey report mengenai calon debitur f. Menyampaikan
kepada
administrasi
kredit
apakah
pengajuan kredir calon debitur tersebut disetujui / ditolak. commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Kepala Bagian (Kabag) Kredit
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Administrasi kredit, Account Officer dan Collection di lapangan b. Bertanggung jawab atas kinerja Administrasi kredit dan kelancaran pencairan c. Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan SOP perusahaan d. Bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan pada masyarakat e. Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer dan kasie collection jika terdapat permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer mengenai kondisi debitur f. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja Administrasi kredit, Account Officer, dan Collection g. Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survei dan analisa kredit lebih berkualitas h. Mengarahkan kepada kasie Collection agar memberikan bimbingan kepada Collection agar tercapai targetnya. commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i. Administrasi Kredit (Account Oficcer)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima pengajuan kredit dari marketing b. Melakukan SID (BI cheking) c. Membuat kompensasi lembur hari Sabtu di setiap bulannya d. Pengecekan kelengkapan berkas Pengajuan Kredit dan survey report yang telah di ACC pimpinan e. Membuat MOU / Memorandum Of Understanding dengan pihak lain. ii. Administrasi Kredit (Angsuran)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima Angsuran b. Menulis kartu angsuran dari data pencairan c. Membuat voucher angsuran dan tunai d. Input angsuran yang melalui bank. iii. Administrasi Kredit (Pencairan)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Pengetikan
SPK,
Disposisi
pencairan,
dan
voucher
pencairan b. Pengikatan kredit / penandatanganan SPK (notaris/intern) commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Input pencairan (termasuk potongan biaya administrasi, provisi, materai, notaris, asuransi) d. Membuat laporan harian (pencatatan pencairan harian dan laporan DIN ke BI) e. Membuat laporan bulanan (laporan SID ke BI dan membuat laporan SKM HT / APHT baik lancar maupun macet) f. Membuat fee marketing. iv. Administrasi Kredit (Collection)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membuat laporan NPL b. Membuat laporan tunggakan c. Membuat surat tagihan T2, T3, Surat peringatan T4, dan surat tugas T5 ke atas d. Inventaris kartu angsuran debitur yang pembayaran angsuranya terlambat e. Memasukkan data base laporan kronologis penagihan kolektor f. Membuat laporan hasil penagihan yang diperoleh tiap-tiap kolektor untuk perhitungan target dan bonus kolektor g. Membuat laporan debitur hapus buku serta mengatur proses lelang.
commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
v. Administrasi Kredit (BPKB / SHM)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Pengambilan BPKB dan SHM untuk pelunasan b. Membuat surat keterangan pajak c. Membuat dan menginput angsuran antar bank d. Angsuran Umum. 6) Kepala Bagian (Kabag) Collection
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Mendistribusikan job / surat tagihan kepada kolektor b. Bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL / Kredit macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan c. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas kolektor di lapangan d. Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer terkait permasalahan penanganan kredit bermasalah e. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada Direksi, tentang permasalahan penanganan kredit bermasalah f. Bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang dibawa kolektor g. Melakukan rolling / mutasi wilayah kerja kolektor untuk meningkatkan efektivitas hasil kerja h. Membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh. commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i. Collecting
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran (T1) b. Pembinaan pembayaran
kepada yang
debitur telah
tentang
disepakati
aturan-aturan bersama
untuk
meminimalkan keterlambatan c. Menerima surat pemberitahuan dan didaftarkan pada admin penagihan setiap awal bulan d. Membuat agenda keberangkatan harian e. Membuat laporan kronolgis f. Mengembalikan
tembusan
surat
tagih
pada
admin
penagihan pada akhir bulan. ii. Collection Filter
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran (T2-T4) b. Pembinaan pembayaran
kepada yang
debitur telah
tentang
disepakati
aturan-aturan bersama
untuk
meminimalkan keterlambatan c. Mencari informasi / lacak pada debitur yang pindah alamat commit topihak user bank tanpa sepengetahuan
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Pengamanan
jaminan
bila
diperlukan
dan
melacak
keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain e. Melakukan pengambilan angsuran / collect ke pihak yang bekerja sama dengan bank f. Menerima surat tagih dan didaftarkan pada administrasi penagihan setiap awal bulan g. Membuat agenda keberangkatan harian h. Membuat laporan kronologis i. Mengembalikan tembusan surat tagih pada administrasi penagihan pada akhir bulan. iii. Collection Potensi
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran (T5 ke atas) b. Pembinaan pembayaran
kepada yang
debitur telah
tentang
disepakati
aturan-aturan bersama
untuk
meminimalkan keterlambatan c. Mencari informasi / lacak pada debitur yang pindah alamat tanpa sepengetahuan pihak bank d. Pengamanan
jaminan
bila
diperlukan
dan
melacak
keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain e. Melakukan pengambilan angsuran / collect ke pihak yang commit tobank user bekerja sama dengan
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Menerima surat tagih dan didaftarkan pada administrasi penagihan setiap awal bulan g. Membuat agenda keberangkatan harian h. Membuat laporan kronologis i. Mengembalikan tembusan surat tagih pada administrasi penagihan pada akhir bulan. 7) Marketing Kredit / Dana
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara lain konsumtif, modal kerja, investasi, dan lain-lain b. Melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit. c. Mengumpulkan file data calon nasabah d. Melakukan survey awal guna memberikan keterangan kepada AO tentang kondisi calon nasabah e. Memberikan kabar / info kepada nasabah mengenai hasil survey dalam hal ini di ACC atau ditolak f. Membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kredit bermasalah atau terlambat membayar g. Mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan perusahaan h. Mencari nasabah untuk memnempatkan tabungan ataupun deposito di PT. BPR Nguter Surakarta. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8) Legal / HRD
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menyelesaikan permasalahan hukum yang dialami perusahaan b.
Menyelesaikan penanganan kredit bermasalah
c. Sidang pengadilan, kantor lelang, dan somasi debitur d. Perekrutan karyawan baru e. Penilaian dan pengawasan karyawan masa percobaan f. Koordinasi dengan Kepala Bagian (Kabag). 9) Kepala Bagian (Kabag) Operasional
Kepala Bagian Operasional terdiri dari :
i. Kasir
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran, tabungan, pengambilan tunai dari bank-pick up service) b. Pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota ataupun kwitansi c. Pencatatan semua kwitansi dan nota pemasukan dan pengeluaran dibuku kasir kemudian diulang dibuku pemasukan kas dan pengeluaran kas d. Input ke program System commit tolaporan user mutasi kas (jumlah uang). e. Akhir hari membuat
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ii. Tabungan/Deposito a. Tugas dan Tanggung Jawab Tabungan meliputi : 1) Melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan (cetak buku) 2) Melayani transaksi nasabah baik penyetoran, penarikan, dan pemindahbukuan 3) Up date bunga tabungan per nasabah setiap akhir bulan 4) Menyimpan (file) aplikasi rekening, bukti setor / tarik, voucher jurnal transaksi. b. Tugas dan Tanggung Jawab Deposito meliputi : 1) Aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito 2) Pembayaran bunga deposito nasabah (melalui tunai, transfer, kredit ke rekening, maupun aro pokok + bunga) 3) Membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo 4) Menyimpan (file) aplikasi penempatan dan pencairan deposito, slip / bukti pembayaran bunga, bilyet deposito 5) Input transaksi deposito 6) Membuat laporan bulanan untuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). iii. Pembukuan
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari commit to user bagian deposito
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Membuat laporan untuk BI (Laporan bulanan, laporan pengaduan nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali, laporan mingguan) c. Mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak d. Membuat voucher pembukuan e. Melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian (bagian kredit, tabungan dan deposito, kasir) f. Membuat laporan keuangan dan input transaksi g. Order pembelian (ATK dan Umum) h. Melakukan transaksi yang berhubungan dengan bank aktiva termasuk monitoring deposito serta mutasi rekening i. Melakukan pengecekan terhadap kas bon ataupun kas keluar j. Membuat
daftar
tunjangan
perbaikan
sepeda
motor
karyawan. 10) Pemberkasan dan IT
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menyimpan berkas kredit untuk dijadikan arsip b. Penataan berkas kredit sesuai dengan tanggal perjanjian kredit c. Mencatat berkas kredit yang telah menjadi kreditur d. Mencatat berkas kredit yang akan dipinjam oleh karyawan ataupun direktur commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
28 digilib.uns.ac.id
e. Mengecek komputer dan perangkat lainnya yang berhubungan dengan komputer f. Mengatasi problem komputer apabila terjadi kerusakan. 11) Satuan Pengawas Intern (SPI)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala b. Memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodik dan membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada c. Membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank Indonesia d. Melakukan on the spot ke debitur secara berkala e. Melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember f. Melakukan pemeriksaan persediaan Buku Tabungan dan Bilyet Deposito setiap bulan April, Agustus, dan Desember g. Memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkan dengan kartu tabungan h. Berkoordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan pemeriksaan i. Membantu Dewan Komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja Bank setiap bulan Juni dan Desember j. Membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan k. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada Dewan commit to user Komisaris dan Dewan Direksi.
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
B. Latar Belakang Masalah
Kinerja keuangan bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan pengelola dana masyarakat. Perbaikan kondisi kinerja keuangan perbankan nasional membawa kepada suatu alam persaingan yang ketat diantara bank-bank umum dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasi dan penyusunan rencana kerja anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan yang telah diterapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan di masa yang akan datang. Implikasi dari Hal tersebut adalah semakin tingginya kompetisi di dunia bisnis,sehingga perlu adanya manajemen pemasaran jasa yang berbeda dengan pemasaran tradisional yang telah dikenal selama ini. Perkembangan tersebut mengakibat-kan iklim bisnis di Indonesia pun berubah. Masing-masing perusahaan akan berupaya untuk dapat merebut pasar yang ada untuk produk dan jasa yang sama, akibatnya masyarakat sebagai konsmen akan mempunyai posisi tawar yang tinggi dalam mene-ntukan pilihan terhadap produk dan jasa yang akan dibelinya. Perusahaan dituntut untuk mempunyai daya saing terhadap perusahaan pesaingnya. Daya saing tersebut dapat diujudkan melalui kegiatan-kegiatan fungsional yang cermat dan tepat. Sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk pendapatan bunga untuk bank konvesional dan bagi hasil untuk bank syariah. Terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit tersebut commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit. Kedua, penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan dapat diperkirakan. , melihat posisinya dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter, perbankan merupakan sector usaha yang kegiatannya paling diatur dan dibatasi. Keempat, sumber utama dana bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral mereka harus menya-lurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, namun dalam pelaksanaan tidak semua dana yang dihimpun dari masyarakat bisa tersalurkan dengan baik sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan dan penyaluran kredit kepada masyarakat kerap kali mengalami hambatan dalam hal pengembalian pinjaman kepada pihak bank dan nyaris semua bank
beroperasi
di
Indonesia
mengalami
kredit
macet
(bermasalah).
Pengamatan yang dilakukan di lembaga perbankan, diketahui permintaan kredit selalu berubah tergantung pada bebeapa hal antaa lain : suku bunga, pendapatan, status pekerjaaan, dan jangka waktu kedit. Suku bunga merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangkan menghimpun dan menyalurkan dana pada masyarakat. Tingkat suku bunga pada dasarnya merupakan refleksi dan kekuatan permintaan dan penawaran dana. Dengan demikian perkembangan dan tingkat suku bunga mencerminkan tingkat kelangkaan atau kecukupan dana dimasyarakat. Selain Bank Umum di Indonesia juga terdapat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diijinkan beroperasi di wilayah kecamatan. Dalam perkembangan sistem perbankan, eksistensi BPR semakin diakui. Kedudukannya serta peranannya semakin diperjelas dengan commitdua to user adanya pembagian perbankan menjadi kategori yaitu Bank Umum dan BPR
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, kemudian diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang ketentuanketentuan di bidang perbankan. Biasanya para pengusaha dan wiraswasta dalam mengembangkan usahanya akan memilih bank yang akan dijadikan mitra kerja. Dalam hal ini pengusaha memilih bank yang memberikan pinjaman dengan mudah dan cepat serta bunga yang ringan. Berdirinya PT. BPR Nguter disini memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat untuk mencapai kesejahteraan, dengan pemberian kredit yang mudah, cepat dan bunga yang bersaing. Namun pada dasarnya bunga kredit dan suku bunga kredit adalah berbeda. Masyarakat pada umumnya mengetahui bunga kredit bank, namun sebagian besar tidak mengetahui tentang tata cara perolehan dan perhitungan baik bunga kredit maupun suku bunga kredit. Penentuan bunga kredit untuk setiap jenis produk kredit berbeda. Perbedaan ini muncul oleh beberapa factor yang berbeda pula. Berdasarkan uraian diatas, terdapat keinginan penulis untuk mengetahui serta mempelajari asal, dari mana, dan kebijakan akuntansi perusahaan dalam pembentukan suku bunga kredit serta bunga kredit pada tiap jenis produk pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nguter Surakarta, untuk itu penulis akan mengamati pembentukan suku bunga kredit kemudian menuliskannya dalam bentuk laporan dengan judul ”ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012”
commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Perumusan Masalah
Dalam pokok bahasan ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas agar mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun permasalahan yang diambil oleh penulis antara lain yaitu:
1. Bagaimana sistem penentuan suku bunga kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta? 2. Bagaimana penentuan bunga kredit setiap produk pada PT. BPR Nguter Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Di dalam melakukan penelitian tentunya penulis memiliki arah tujuan yang dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan penelitian. Tujuan diadakannya penelitian antara lain : 1. Menentukan suku bunga kredit PT. BPR Nguter Surakarta. 2. Menentukan bunga kredit setiap produk pada PT. BPR Nguter Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian tentunya hasil dari penelitian ini akan mempunyai banyak manfaat. Manfaat diadakannya penelitian antara lain : commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Bagi Perusahaan Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses penentuan suku bunga kredit ataupun bunga kredit yang diberikan, demi terciptanya perusahaan yang sah dan terpercaya serta berkualitas.
2. Bagi Pemerintah Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan dalam proses penentuan suku bunga kredit Perbankan Indonesia pada umumnya.
3. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini dapat digunakan mahasiswa sebagai referensi serta pengetahuan untuk membandingkan antara teori yang telah diterima dalam pendidikan dengan pelaksanaan di lapangan dan sebagai pengalaman di bidang yang relevan dengan ilmu ekonomi akuntansi.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka 1. Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank di indonesia mempunyai beberapa klasifikasi. Beberapa cara dalam pengklasifikasian bank-bank di Indonesia, yaitu dilihat dari segi fungsi atau status operasi; kepemilikan; danpenyediaan jasa. a. Pengertian Bank Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berikut ada beberapa pengertian bank : 1) Pengertian Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. 2) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. b. Klasifikasi Bank Ada beberapa cara dalam pengklasifikasian bank-bank di Indonesia, yaitu dilihat dari segi fungsi atau status operasi, kepemilikan, dan penyediaan jasa. 1) Klasifikasi bank berdasarkan dari segi fungsi atau status operasi a) Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas
untuk
mengatur
peredaran
uang,
mengatur
pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia. b) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam to user lalu lintas commit pembayaran.
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Klasifikasi bank berdasarkan kepemilikan a) Bank Milik Negara adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara. Tahun 1999 lalu lahir bank pemerintah
yang baru
yaitu Bank Mandiri, yang
merupakan hasil merger atau penggabungan bank-bank pemerintah yang ada sebelumnya. b) Bank Pemerintah Daerah adalah bank-bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Bank milik Pemerintah Daerah yang umum dikenal adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang didirikan berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1962. Masing-masing Pemerintah Daerah telah memiliki
BPD
sendiri.
Di
samping
itu
beberapa
Pemerintah Daerah memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR). c) Bank Swasta Nasional, setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijakan deregulasi pada bulan Oktober 1988 (Pakto 1988), muncul ratusan bank-bank umum swasta nasional yang baru. Namun demikian, bank-bank baru tersebut pada akhirnya banyak yang dilikuidasi oleh pemerintah. Bentuk hukum bank umum swasta nasional adalah Perseroan Terbatas (PT), termasuk di dalamnya Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN), yang telah merubah bentuk hukumnya menjadi PT tahun 1993. commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Bank Swasta Asing adalah bank-bank umum swasta yang merupakan
perwakilan
(kantor
cabang)
bank-bank
induknya di negara asalnya. Pada awalnya, bank-bank swasta asing hanya boleh beroperasi di DKI Jakarta saja. Namun setelah dikeluarkan Pakto 27, 1988, bank-bank swasta asing ini diperkenankan untuk membuka kantor cabang pembantu di delapan kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang,
Bandung,
Denpasar,
Ujung
Pandang
(Makasar), Medan, dan Batam. Bank-bank asing ini menjalaskan fungsi sebagaimana layaknya bank-bank umum swasta nasional, dan mereka tunduk pula pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. e) Bank Umum Campuran (joint venture bank) adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. 3) Klasifikasi bank berdasarkan segi penyediaan jasa a) Bank Devisa Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta
asing,
baik
dalam
penyalurancommit dana,to user serta
hal
dalam
penghimpunan pemberian
dan
jasa-jasa
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keuangan. Dengan demikian, bank devisa dapat melayani secara
langsung
transaksi-transaksi
dalam
skala
internasional. b) Bank Non Devisa Bank umum yang masih berstatus non devisa hanya dapat melayani transaki-transaksi di dalam negeri (domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya menjadi bank devisa setelah memenuhi ketentuanketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang berpengalaman dalam valuta asing.
c. Peran Bank Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan, yaitu 1. Pengalihan Aset (asset transmutation) Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Dimana sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower). commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Transaksi (transaction) Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank
(giro,
tabungan,
depsito,
saham
dan
sebagainya)merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran. 3. Likuiditas (liquidity) Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya.
Produk-produk
tersebut
masing-masing
mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada
pihak
yang
mengalami
surplus
likuiditas
dan
menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan.
4. Efisiensi (efficiency) Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang commit to user informasi yang tidak simetris saling membutuhkan. Adanya
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(asymmetric information) antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna,
sehingga
terjadi
efisiensi
biaya
ekonomi.
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Menurut UU No.10 Tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menghimpun dana dari masyarakat yang berbentuk tabungan dan pinjaman kepada pihak lain dengan harapan bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa bunga sebagai pendapatan bank yang bersangkutan. a. Asas BPR Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight liberalism, etatisme, dan monopoli). b. Tujuan BPR Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas commit to user nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Sasaran BPR Melayani
kebutuhan
petani,
peternak,
nelayan,
pedagang,
pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan pengijon). d. Usaha BPR Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usahausaha BPR adalah : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2) Memberikan kredit. 3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 4) Menempatkan
dananya
dalam
bentuk
Sertifikat
Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR commit to user mengalami over likuiditas.
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah : 1) Menerima simpanan berupa giro. 2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. 3) Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan
concern
terhadap
layanan
kebutuhan
masyarakat
menengah ke bawah. 4) Melakukan usaha perasuransian. 5) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.
3. Macam-Macam Bunga Perbankan a. Bunga Simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan bunga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito berjangka. b. Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, contohnya bunga kredit.
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere” yang mempunyai arti “kepercayaan” atau bahasa lainnya “creditium” yang mempunyai arti “kepercayaan akan kebenaran”. Dasar dari kredit adalah kepercayaan. Pengertian kredit ini kemudian berkembang dalam kehidupan sehari-hari dengan definisi yang lebih luas dan agak lain dari kata asalnya.
Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan : ”Kredit
adalah
penyediaan
uang
atau
tagihan
yang
dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
a. Tujuan dan Fungsi Kredit
Menurut Kasmir (2000) Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain :
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Mencari Keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2) Membantu Usaha Nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja untuk dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.
3) Membantu Pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangun diberbagai sektor.
Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit mengandung suatu fungsi secara luas. Fungsi kredit secara luas antara lain :
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang
Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.
2) Untuk Meningkatkan Peredaran dan Lalu lintas Uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
3) Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk megolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
4) Meningkatkan Peredaran Barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi
Dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.
6) Untuk Meningkatkan Gairah Usaha
Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang modalnya pas-pasan.
7) Untuk Meningkatkan Pemerataan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam meningkatkan pendapatan.
8) Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional
Dalam
hal
pinjaman
internasional
akan
dapat
meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerjasama dibidang lainnya, sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia.
commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
Manfaat Perkreditan
Ada berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung dan secara tidak langsung terhadap fasilitas perkreditan yang dipasarkan oleh bank-bank komersil. Berikut beberapa pihak yang mendapatkan manfaat dari fasilitas perkreditan menurut Muljono (1990) :
1) Manfaat Perkreditan ditinjau dari Sudut Kepentingan Debitur: a) Relatif mudah diperoleh. b) Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang
menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana
(kredit). c) Biaya untuk memperoleh kredit (bunga, administrasi expense) dapat diperkirakan dengan tepat hingga memudahkan para pengusaha dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa-masa yang akan datang. d) Terdapat
berbagai
jenis
kredit,
berbagai
bentuk
penawaran modal (dana) hingga dapat dipilih dana yang paling cocok untuk kebutuhan modal perusahaan yang bersangkutan. Dengan memperoleh kredit dari Bank, debitur sekaligus juga akan memperoleh berbagai manfaat yang lain yaitu : commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i.
Fasilitas perbankan yang lebih murah dalam transfer, kliring, pembukaan L/C impor, Bank garansi dan lain-lain.
ii.
Bank juga menyediakan fasilitas-fasilitas konsultasi pasar,
manajemen, keuangan, teknis, yuridis
(dengan gratis) pula kepada para debiturnya. iii.
Rahasia
terlindungi
karena
adanya
ketentuan
mengenai Rahasia Bank dalam Undang-Undang Pokok Perbankan. iv.
Dengan fasilitas kredit memungkinkan para debitur untuk memperluas dan mengembangkan usahanya dengan lebih leluasa.
e) Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah mempunyai ketentuan-ketentuan yuridis yang jelas sehingga memperkecil kemungkinan-kemungkinan suatu risiko sengketa dikemudian hari antara nasabah dengan bank sebagai penyedia dana. f) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana bagi perusahaan debitur, untuk kredit investasi dapat disesuaikan dengan rencana pelunasan yang sesuai dengan kapasitas perusahaan yang bersangkutan, untuk kredit modal kerja dapat diperpanjang berulang-berulang dan lain-lain. commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan Perbankan : a) Memperolah pendapatan bunga kredit. b) Untuk menjaga solvabilitas usahanya. c) Dengan memberikan kredit akan membantu memasarkan jasa-jasa perbankan yang lain. d) Pemberian
kredit
untuk
mempertahankan
dan
mengembangkan usahanya. e) Pemberian kredit untuk merebut pasar (market share) dalam industri perbankan. f) Dengan pemberian kredit akan memungkinkan perbankan untuk mendidik stafnya untuk mengenal kegiatankegiatan industri lain secara mendetail. 3) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan Pemerintah : a) Perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu pertumbuhan ekonomi, baik secara umum maupun untuk pertumbuhan sektor – sektor ekonomi tertentu. b) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter c) Sebagai alat untuk menciptakan lapangan usaha / kegiatan. d) Sebagai alat peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. commit to user e) Sumber pendapatan negara
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f)
Penciptaan pasar.
4) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Kepentingan Masyarakat Luas : a) Dengan kelancaran dari proses perkreditan, diharapakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan membuka lapangan usaha baru, sehingga dapat meningkatakan pendapatan di masyarakat. b) Pemberian kredit juga dapat bermanfaat bagi golongan professional, seperti konsultan, akuntan dan lainnya, karena mereka terlibat di dalamnya. c) Para pemilik dana yang disimpan di bank berharap agar uangnya dapat kembali diterima dengan utuh beserta bunganya, sehingga kelancaran perkreditan menjadi jaminan dalam pengembalian dana yang disimpan. d) Bagi masyarakat pengusaha akan sangat membutuhkan fakto-faktor produksi dengan cara yang mudah, cepat, dan biaya yang relatif murah. c. Jenis – Jenis Kredit
Jenis kredit dibedakan menurut kegunaan, tujuan, jangka waktu, jaminan, dan sektor usaha (Kasmir : 2008) adalah sebagai berikut:
commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1)
Sudut kegunaan, kredit dibedakan atas: a)
Kredit investasi
Merupakan kredit jangka panjang yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau pabrik atau untuk keperluan rehabilitas. (misalnya: membeli mesin, membangun gedung, dsb)
b)
Kredit modal kerja
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan
produksi
dalam
operasionalnya.
(misalnya: membeli bahan baku atau bahan pembantu, membayar gaji, dsb)
2)
Sudut tujuannya, kredit dibedakan atas: a)
Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk kepentingan usaha atau produksi dan investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.
b)
Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. (untuk memenuhi kebutuhan akan barangcommit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
barang yang habis dipakai, baik yang tidak tahan lama maupun yang tahan lama.
c)
Kredit Perdagangan
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.
3)
Sudut jangka waktu, kredit dibedakan atas: a)
Kredit jangka pendek
Kredit yang jangka waktunya kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b)
Kredit jangka menengah
Kredit yang jangka waktunya berkisar antara satu tahun sampai tiga tahun,biasanya digunakan sebagai investasi.
c)
Kredit jangka panjang
Kredit yang masa pengembaliannya paling panjang karena jangka panjang waktu pengembaliannya di atas tiga tahun atau lima tahun.
4)
Sudut jaminan, kredit dibedakan atas: commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Kredit dengan jaminan
Yaitu kredit yang menggunakan jaminan harta tetap (tanah, rumah, gedung, dll), ataupun yang tidak tetap (sepeda motor, mobil, emas, mesin, barang dagangan, surat-surat berharga).
b) Kredit tanpa jaminan atau agunan
Yaitu kredit kelayakan usaha. Penyerahan persediaan barang
sebagai
agunan
dilakukan
dengan
asas
kepercayaan, sehingga barang itu sendiri tetap berada dalam perusahaan.
5)
Sudut sektor Usaha, kredit dibedakan atas: a) Kredit pertanian, perkebunan, industry, perdagangan, pariwisata, pendidikan (pembangunan prasarana gedung, kamar mandi) b) Kredit profesi (guru, dosen, pengacara, dokter) c) Kredit perumahan, dll
d. Prinsip-prinsip Perkreditan
Menurut Mulyono (2001) untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal adanya prinsip 5C atau juga ada yang menyebutnya sebagai prinsip 6C adalah sebagai berikut:
commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a)
Character
Adanya keyakinan dari pihak bank bahwa peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupan sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.
b) Capacity
Suatu penilaian kepada calon nasabah baru mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau yang akan dilakukan oleh peminjam dengan biaya kredit dari Bank.
c)
Capital
Jumlah dana/ modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabahbaru. Semakin kaya peminjam maka akan semakin dipercaya dan akan mudah memperoleh kredit.
d)
Collateral
Merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam/ nasabah baru sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e)
Condition
Situasi kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lainlain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang memungkinkan akan mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.
f)
Constraint
Batasan
atau
hambatan
yang
tidak
memungkinkan
seseorang melakukan usaha di suatu tempat.
e.
Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit menurut Suyatno (2003) adalah sebagai berikut:
1) Kepercayaan
Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benarbenar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Waktu
Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
3) Resiko
Resiko yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat
dari
adanya
jangka
waktu
yang
memisahkan
antarapemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari.
4) Prestasi
Prestasi bisa disebut juga objek kredit itu tidak bisa diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa.
f.
Jaminan Kredit
Jaminan adalah penyerahan kekayaan dari debitur kepada kreditur
sebagai
pernyataan
kesanggupan
seseorang
untuk
menanggung kembali suatu hutang. Jaminan kredit berfungsi sebagai pengaman apabila kredit yang diberikan mengalami kegagalan dalam pengembalian kredit, oleh karena itu para analisis kredit harus lebih jeli dan teliti dalam penilainan barang-barang yang dijaminkan kepada commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bank. Secara umum menurut Mulyono (2001), jaminan perkreditan dapat dilihat dari berbagai sudut antara lain :
1) Dari pemilik barang itu sendiri: a) Berupa kekayaan dari debitur yang bersangkutan b) Dapat berupa kekayaan dari pihak ketiga lainnya yang digunakan untuk mengambil kredit. 2) Dari status kekayaan tersebut didalam suatu perusahaan : a) Dapat sebagai current asset, antara lain berupa piutang, stock persediaan. b) Dapat juga sebagai fixed asset, yaitu kekayaan / alat produksi dari debitur yang bersangkutan seperti tanah, bangunan, alat-alat produksi, dan alat transportasi. 3) Dari wujud barang jaminan itu sendiri : a) Jaminan yang berupa tangible asset yaitu barang-barang yang ada wujudnya secara fisik. b)
Jaminan dalam bentuk intangible asset yaitu jaminan kredit yang tidak ada wujudnya secara fisik.
4) Dari fungsinya dalam kegiatan perkreditan : a) Jaminan utama, barang yang diperoleh dari kredit yang dijaminkan. b) Jaminan tambahan, barang jaminan lainnya dengan maksud sebagai tambahan alat pengaman. commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Dari jumlah kreditur : a) Jaminan tunggal, suatu kekayaan hanya ada pengikatan jaminan dengan satu bank saja. b) Jaminan gabungan, diikat sebagai barang jaminan oleh beberapa kreditur secara bersama-sama atau sendiri-sendiri oleh masing-masing kreditur yang bersangkutan. 6) Dari kestabilan nilai jaminan : a) Akan mengalami penurunan nilai rupiahnya dari waktu ke waktu. b)
Akan mengalami kenaikan nilai rupiahnya dari waktu ke waktu.
7) Dari penguasaan barang jaminan : a) Secara fisik dikuasai oleh bank dan disimpan digudang. b) Secara fisik dikuasai dan digunakan kembali oleh pihak debitur. 8) Dari resiko barang jaminan : a) Kekayaan yang mengandung resiko tinggi. b) Kekayaan yang tidak mengandung resiko. 9) Dari sudut yuridis :
Jaminan kebendaan, dibagi atas :
a) Benda bergerak, mempunyai ciri-ciri yang sifatnya
tidak
bergabung dengan tanah (misalnya : hak atas surat berharga). commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b)
Benda tidak bergerak, mempunyai ciri-ciri yang tidak bergerak (misalnya : tanah, bangunan), ditentukan oleh undang-undang (misalnya hak guna bangunan), BPKB atau bukti pemillik kendaraan bermotor, deposito dimana bagian kredit dari bank yang memberi pinjaman memblokir deposito bank lain milik debitur.
5. Pengertian Suku Bunga Kredit Dan Bunga Kredit a. Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat
kedepan
dari
uang
pinjaman
tersebut
apabila
diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut pokok hutang. b. Suku bunga kredit adalah patokan atau dasar bunga yang ditetapkan bank bagi debiturnya atau yang dibayarkan debitur sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu. 6. Perbedaan Suku Bunga Kredit Dengan Bunga Kredit a. Bunga kredit umumnya berbeda untuk setiap jenis kreditnya, dan bunga digunakan untuk 1 bulan atau setiap kali angsuran kredit. b. Suku bunga kredit digunakan untuk seluruh jenis kredit yang ada dan dalam jangka waktu satu tahun. 7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga, antara lain :
commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Kebutuhan Dana Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah dengan meningkatkan tingkat bunga simpanan. b. Persaingan dalam memperebutkan bunga simpanan Dalam
menjalankan
kegiatannya,
pihak
perbankan
harus
memperhatikan pesaing. Jika untuk simpanan rata – rata 12 % maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan diatas bunga pesaing misalnya 14 %. c. Kebijakan pemerintah Untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman nasabah, tidak boleh melebihi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. d. Target laba yang diinginkan Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman akan ikut besar dan sebaliknya. e. Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi tingkat bunganya, disebabkan karena besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang dan sebaliknya. f. Kualitas jaminan Semakin liquid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Bagi jaminan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
61 digilib.uns.ac.id
liquid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan tanah. g. Reputasi perusahaan Bonafiditas suatu perusahaan sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena perusahaan yang bonafit kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relative kecil dan sebaliknya. h. Produk yang kompetitif Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. i. Hubungan baik Bank menggolongkan nasabahnya antar nasabah utama dan nasabah biasa yang didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunga pun berbeda dengan nasabah lainnya. j. Jaminan pihak ketiga Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitas terhadap bank, maka bunga yang dibebankan juga berbeda. Demikian juga jika peminjam ketiganya kurang bonafit, mungkin tidak dapat user ketiga oleh pihakj perbankan. digunakan sebagai commit jaminantopihak
perpustakaan.uns.ac.id
62 digilib.uns.ac.id
8. Sumber Dana Bank Sebagai sebuah lembaga keuangan, dana merupakan darah dalam tubuh badan usaha dan persoalan yang paling utama bagi suatu bank. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak dapat berfungsi sama sekali. Pentingnya dana membuat setiap perusahaan berusaha keras untuk mencari sumber-sumber dana yang tersedia, termasuk perusahaan lembaga keuangan semacam bank. Namun berbeda dengan perusahaan, sumber dana yang diperoleh bank berada pada sisi pasiva. Kasmir (2004: 61) menyebutkan bahwa “Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya”. Dana untuk membiayai kegiatan operasional bank dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri, disesuaikan dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Jika tujuan penggunaan dana untuk kegiatan sehari-hari akan berbeda sumbernya dengan kegiatan bank yang hendak melakukan investasi atau perluasan suatu usaha. Jadi pencarian sumber dana sangat tergantung daripada tujuan dana tersebut digunakan untuk apa dan seberapa besar jumlah yang dibutuhkan. Kemampuan bank memperoleh sumber-sumber dana
yang
dibutuhkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank dalam mencari sumber-sumber dana, bank harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk memperolehnya, jangka user yang harus dikeluarkan untuk waktu sumber dana commit serta to biaya
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memperoleh dana tersebut. Dalam praktiknya dana yang tersedia sangat beragam dengan berbagai persyaratan sehingga bank harus mempertimbangkan
terlebih
dahulu
untuk
apa
dana
tersebut
digunakan, seberapa besar dana yang dibutuhkan, agar tidak salah dalam menentukan pilihan.
Selanjutnya berdasarkan peran bank sebagai lembaga perantara keuangan, dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam berbagai bentuk kredit dan alternatif investasi lainnya. Kegiatan operasional bank bertujuan mendapatkan keuntungan dari selisih bunga pinjaman kepada debitur dengan suku bunga simpanan yang dibayarkan kepada masyarakat sebagai nasabah yang menyimpan dananya di bank. Selisih suku bunga yang diterima sebagai keuntungan bank itu disebut spread.
Fungsi sumber-sumber dana bagi bank menurut Taswan (2006: 32) adalah sebagai berikut:
a. Sebagai alat pembayaran kegiatan usahanya
Dana yang dihimpun memiliki karakteristik yang berbeda baik dari jangka waktu maupun tingkat bunga dan cara penarikannya.
Identifikasi terhadap sensivitas dan jangka
waktunya akan memudahkan bank dalam mengendalikan sumber dana melalui maturity gap dan interest gap yang diinginkan bank. commitdana to user Oleh karena itu sumber akan ditempatkan untuk membiayai
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
usahanya
dengan
prinsipprinsip
melihat
manajemen
karakteristiknya pasiva.
Alokasi
dan dana
sesuai tersebut
diperuntukkan sebagai berikut:
1) Demand deposit hanya untuk membiayai kebutuhan dana jangka pendek seperti primary reserve, secondary reserve, serta kredit jangka pendek. 2) Saving
deposit
hanya
untuk
membiayai
kebutuhan
penanaman jangka pendek berupa primary reserve dan kredit jangka pendek. 3) Time deposit hanya untuk membiayai secondary reserve, kredit jangka menengah dan surat berharga. 4) Capital deposit dapat dipakai untuk membiayai kredit jangka panjang, perdagangan surat berharga dan aktiva tetap.
b. Dana berfungsi sebagai likuiditas bank
Dana yang dihimpun selain untuk membiayai kegiatan usahanya yang sifatnya produktif, juga untuk memelihara likuiditas bank. Pemeliharaan likuiditas bisa dicermati dari dana yang ditempatkan pada kas ataupun giro wajib (giro BI) atau bahkan pada secondary reserve berupa marketable security berjangka
pendek.
Semakin
banyak
sumber
dana
yang
ditempatkan pada pos-pos tersebut, maka semakin likuid bank commit to user semakin mengecil dana yang yang bersangkutan. Sebaliknya
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ditempatkan pada pos tersebut mengindikasikan likuiditas bank yang bersangkutan relative ketat.
c. Sebagai tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan
Volume dana pihak ketiga dapat dijadikan indikasi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Semakin tinggi volume dana pihak ketiga mengindikasikan bahwa masyarakat relatif percaya kepada bank yang bersangkutan. Sebaliknya bila volume dana pihak ketiga semakin mengecil maka mengindikasikan masyarakat semakin tidak percaya pada bank tersebut.
Adapun jenis sumber-sumber dana bank tersebut, yaitu:
a.
Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana yang diperoleh dari dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik saham. Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari: 1) Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan user modal commit dari parato pemegang saham lama atau pemgang
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
saham yang baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian
digunakan
untuk
sarana
perkantoran,
pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat. 2) Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya. 3) Laba bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat.
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
Dana yang bersumber dari lembaga lain Dalam
praktiknya
sumber
dana
ini
merupakan
tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari: 1)
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan bank Indonesia kepda bnk-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
2)
Pinjaman antar bank (Call Money). Biasanya pinjaman ini di berikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya
3)
Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
4)
Surat berharga pasar uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjual user yang berminat, baik perusahaan belikancommit kepadatopihak
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keuangan maupun nonkeuangan. SPBU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya. c.
Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi
kegiatan
operasi
bank
dan
merupakan
ukuran
keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh dari bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan (rekening). Masing-masing
jenis
simpanan
memiliki
keunggulan
tersendiri, sehingga bank harus pandai dalam menyiasati pemilihan sumber dana. Sumber dana yang dimaksud adalah:
1) Giro Pengertian simpanan giro atau rekening giro menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek,
bilyet
giro,
sarana
perintah
commit to user pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut ‘rekening koran’. Jenis rekening giro ini (Lukman Dendawijaya, 2005: 49) dapat berupa: a)
rekening atas nama perorangan,
b)
rekening atas nama suatu badan usaha/lembaga, dan
c)
rekening bersama/gabungan. Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga giro
dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank. Oleh karena itu menurut Dahlan Siamat (2005 : 49), sifat sumber dana ini dapat dikategorikan sangat labil, karena pemegang rekening giro dapat menarik dananya setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada bank. Jenis simpanan ini tidak memiliki jatuh tempo. Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas jasa yang diberikan bank paling murah jika dibandingkan dengan simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan simpanan tabungan dan simpanan
deposito
disebut
dana
mahal,
hal
ini
disebabkan bunga yang diberikankepada pemegangnya relatif lebih tinggi, jika dibandingkan dengan jasa giro.
commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Tabungan Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengancek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Pada awalnya jenis tabungan di Indonesia hanya tiga jenis. Perbedaan jenis tabungan hanya terletak dari fasilitas yang diberikan kepada nasabah sehingga nasabah mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis tabungan menurut Kasmir (2004: 86) adalah sebagai berikut: a) Tabanas Tabanas
merupakan
tabungan
pembangunan
nasional. b)
Taska Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa.
c)
Tabungan lainnya Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI. commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam perkembangannya setelah tahun 1989 bank Indonesia memberikan kebebasan kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk tabungan. Oleh karena itu produk tabungan saat ini sangat banyak misalnya Simaskot dari BRI, Tahapan dari BCA, Taplus dari BNI, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri dan sebagainya. Produk tabungan tersebut pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. BI No. 22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-12-1989 (Taswan, 2006: 36) bahwa syarat-syarat penyelenggaraan tabungan adalah sebagai berikut: a)
Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah.
b)
Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan oleh bank masing-masing.
c)
Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro atau surat perintah bayar lainnya yang sejenis.
d)
Penarikan
hanya
dapat
dilakukan
dengan
mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut misalnya Automatic Teller Machine (ATM). e)
Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk commit to user menetapkan sendiri
cara
pelayanan,
sistem
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
administrasi, tabungan
setoran,
pasif,
frekuensi
tingkat
suku
pengambilan, bunga,
cara
perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian hadiah, nama tabungan. f)
Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15% final untuk penduduk dan 20% untuk bukan
penduduk.
(Kep.
Menteri
Keu.No.
1308/KMK.04/1989). g)
Biaya dana yang berasal dari tabungan ini dapat digolongkan sebagai dana yang relatif mahal. Lebih tinggi dari jasa giro namun lebih rendah dari bunga deposito berjangka. (Dahlan Siamat, 2005: 119).
3) Deposito Pengertian deposito menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah “Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Deposito merupakan salah satu produk dana pihak ketiga yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Bunga yang diberikan kepada para deposan merupakan bunga tertinggi jika dibandingkan dengan commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
simpanan
giro
atau
tabungan,
sehingga
deposito
dianggap sebagai dana mahal. Namun berbeda dengan produk simpanan lainnya, penarikan deposito hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. Artinya, jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir atau sering disebut tanggal jatuh tempo. Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan yang jarang. Dengan demikian bank dapat dengan leluasa untuk menggunakan dana tersebut untuk keperluan penyaluran kredit. Karena penarikannya dapat diperkirakan dengan berdasarkan tanggal jatuh temponya maka tingkat fluktuasinya pun dapat diantisipasi. Jenis-jenis Deposito antara lain :
a) Deposito Berjangka b) Sertifikat Deposito c) Deposit On Call
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9. Biaya Dana Bank
Biaya Dana dapat disimpulkan bahwa biaya dana (cost of fund) adalah biaya bunga yang dibayarkan kepada pihak lain sebagai balas jasa atas dana yang telah disimpan atau dipinjamkan kepada bank yang dirasiokan dengan jumlah dana tersebut sebagai salah satu dasar penetapan suku bunga kredit. Perhitungan biaya dana sering dicampurkan dengan istilah cost of fund, cost of loanable fund, dan cost of money. Cost of fund dimaksudkan sebagai biaya yang dikeluarkan bank atas dana yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya
ketentuan
cadangan
likuiditas
wajib
atau
reserve
requirement. Sedangkan cost of loanable fund adalah biaya dana setelah dikurangi ketentuan reserve requirement. Selanjutnya cost of money merupakan penjumlahan dari total cost of loanable fund dan biaya overhead. Sedangkan Taswan (2006: 45-46) menguraikan istilah-istilah biaya dana sebagai berikut:
a. Cost of Fund (COF) yaitu biaya yang langsung dikeluarkan untuk memperoleh setiap rupiah dana yang dihimpun termasuk dana non operasional (unloanable fund) misalnya reserve requirement untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Penghitungan biaya ini diformulasikan sebagai berikut:
commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Cost of Money (COM) yaitu biaya dana ditambah biaya overhead. COM diformulasikan:
c. Cost of Loanable Fund (COLF) yaitu biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan) untuk memperoleh pendapatan. Dana operasional adalah total dana yang dihimpun/diterima dikurangi dengan unloanable funds. COLF dalam persentase dapat diformulasikan:
* Unloanable fund adalah dana yang tidak ditempatkan pada aktiva produktif
dengan tujuan untuk berjaga-jaga/cadangan.
Menurut Dahlan Siamat (2005 : 122) besarnya biaya dana bank dipengaruhi oleh beberapa fator antara lain:
1)
Struktur sumber dana yang dikelola bank
2)
Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan
3)
Ketentuan cadangan wajib yang ditetapkan otoritas moneter
Sedangkan menurut Taswan (2006 : 45) biaya dana dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1)
Struktur sumber dana
2)
Tingkat suku bunga
3)
Jangka waktu sumber dana
4)
Volume dana
5)
Biaya overhead
6)
Unloanable fund
Dari pendapat-pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi biaya dana (cost of fund) antara lain
struktur sumber dana bank, tingkat suku bunga simpanan, likuiditas wajib bank,
jangka waktu sumber dana, volume dana, dan biaya overhead.
10. Konsep Perhitungan Biaya Dana Bank Konsep yang dapat digunakan untuk menghitung biaya dana yang dihimpun bank adalah sebagai berikut : a. Konsep biaya dana rata-rata historis Metode ini cocok untuk mengevaluasi masa lampau dan dapat digunakan untuk menetapkan perencanaan bunga bila diasumsikan suku bunga dana di masa mendatang relatif stabil. commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.1 Konsep Biaya Dana Rata-Rata Historis
Jenis Dana 1 a. Dana berbasis bunga 1. Giro 2. Tabungan 3. Deposito 4. Pinjaman-pinjaman Jumlah Dana Berbungan
Volume Dana (Rp) 2
Interest Rate (%) 3
xxx xxx xxx xxx A
xx xx xx xx
b. Dana tidak bunga 1. Setoran Jaminan L/C 2. Setoran Jaminan B/G 3. Dana transfer 4. Dana titipan 5. Dana titipan Jumlah Dana Berbungan
xxx xxx xxx xxx xxx B
Total
C
Biaya Dana (Rp) 2x 3=4 xxx xxx xxx xxx
B
Sumber : Taswan, 2006 : 47 Dengan memperhatikan perhitungan pada tabel II.1 maka dapat ditentukan
commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Konsep ini memiliki beberapa kelemahan-kelemahan. Kelemahankelemahan konsep biaya dana rata-rata historis (Dahlan Siamat, 2005: 126) dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Sebagian dana harus diinvestasikan dalam bentuk asset yang tidak produktif misalnya cadangan likuditas wajib dan aktiva tetap dan inventaris. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian terhadap umlah biaya dan keuntungan untuk menutup biaya bunga. 2) Dalam penghitungan biaya dana harus pula dimasukkan komponenkomponen biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan penarikan dana misalnya biaya promosi atau biaya operasional lainnya. 3) Perlu dipertanyakan mengenai apakah biaya modal (cost of equity funds) harus pula dimasukkan dalam perhitungan biaya dana. 4) Konsep biaya dana historis ini bisa menjadi tidak realistis untuk menjadi dasar penarikan dana dan penetapan harga (pricing) apabila tingkat bunga mengalami perubahan. b. Konsep biaya dana rata-rata tertimbang Konsep perhitungan biaya dana ini merupakan konsep yang paling menggambarkan biaya dana bank yang sesungguhnya. Dalam metode inimencoba memperbaiki kelemahan metode biaya dana historis yang tidak memperhatikan peran masing-masing commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sumber dana sehingga sering sulit menjadi petunjuk yang akurat bagi manajemen bank. Perhitungan biaya dana menurut konsep biaya dana ratarata tertimbang dilakukan dengan memperhatikan peran masingmasing sumber dana yang ditunjukkan melalui besarnya komposisi dana dan faktor lain yang mempengaruhi besarnya biaya dana misalnya reserve requirement. Reserve requirement disini adalah cadangan wajib (Giro Wajib Minimum) dan cadangan kas menurut pengalaman bank.
Tabel II.2 Perhitungan Total Konribusi Biaya Dana
Sumber Rata-Rata Interest Persentase Cadangan Dana saldo Rate dari Total Wajib i ii iii iv
Bunga Efektif v
Kontribusi Biaya Dana vi
Tabungan
Deposito Pinjaman yang Diterima Total
Sumber : Taswan, 2006 : 50 c. Konsep biaya dana marjinal Kelemahan konsep biaya dana rata-rata historis yang sebelumnya dibahas dapatto diatasi commit user dengan menggunakan konsep
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
biaya dana marjinal (marginal cost of funds). Pada dasarnya konsep ini menyatakan bahwa bank akan menggunakan biaya marjinalnya yaitu biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan tambahan dana dan memperoleh keuntungan (spread) yang dapat diterima atas penambahan asset yang dibiayai dengan dana yang diperoleh tersebut. Metode biaya dana marjinal memperhitungkan biaya dana menurut tingkat bunga pasar saat itu. Konsep ini sering digunakan untuk mengambil keputusan pada saat berkaitan dengan kebutuhan penempatan kredit untuk memenuhi kebutuhan nasabah prima. Oleh karena itu biaya dana akan didasarkan pada suku bunga yang berlaku pada saat itu dan biaya penghimpunan dana selain bunga. Metode ini lebih realistis dan sangat fleksibel dengan perubahan suku bunga. Walaupun demikian penentuan biaya marjinal ini haruslah dipenuhi asumsi bahwa sumber dana bank berasal dari satu sumber saja, misalnya dari pasar uang atau penerbitan sertifikat deposito.
11. Komponen-Komponen Yang Menentukan Suku Bunga Kredit Menentukan berapa besarnya tingkat bunga kredit yang dikenakan kepada nasabah debitur (loan pricing) sangat dipengaruhi oleh berbagai variabel, yaitu: berapa besar biaya dana bank (cost of loanable funds), spread, biaya overhead, pajak dan premi risiko yang commit to user diperkirakan yang semuanya dinyatakan dalam persentase tertentu.
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Total Biaya Dana Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Biaya total ini harus dikurangi cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) .
Perhitungan cost of loanable funds adalah biaya dan yang dikeluarkan bank setelah diperhitungkan ketentuan cadangan likuiditas
wajib
(reserve
requirement).
Perhitungan
ini
memperlihatkan berapa besar sesungguhnya biaya dana bank atas dana yang dihimpun setelah dikeluarkan bagian untuk cadangan likuiditas wajib untuk selanjutnya disalurkan dalam bentuk kredit. Semakin besar jumlah cadangan yang ditahan semakin meningkat jumlah biaya dana bank karena semakin kecil jumlah dana yang dapat disalurkan.
COLF = bunga efektif x presentase dari total
b. Biaya overhead
Merupakan
biaya
yang
dikeluarkan
bank
dalam
melaksanakan operasinya. Komponen biaya yang diperhitungkan dalam biaya overhead ini adalah semua biaya yang dikeluarkan bank dalam kegiatanpenghimpunan dana dari berbagai sumber yang menjadi beban rugi laba antara lain adalah: beban personalia, commit to beban user lainnya. administrasi dan umum, dan
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi, bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. Dalam pengertian umum adalah selisih antara biaya dana dengan tingkat bunga kredit yang sering digunakan dalam transaksi pasar uang. Sementara istilah margin sering dikaitkan dengan perbedaan tingkat risiko antara kedua jenis suatu investasi atau surat berharga.
d. Pajak Merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya. Pembebanan pajak pada Bank dapat dibebankan secara penuh ataupun sebagian. Hal ini tentunya sangat bergantung pada kebijakan bank.
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Cadangan resiko kredit macet Penanaman dana dalam aktiva produktif terutama dalam bentuk kredit memiliki potensi risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Oleh karena itu dalam menentukan besarnya tingkar bunga kredit yang dikenakan bank kepada nasabah debiturnya, faktor risiko di samping biaya-biaya yang telah dijelaskan perlu dimasukkan sebagai komponen penentu terhadap bunga kredit yang nantinya dibebankan kepada debitur. Premi risiko dapat diketahui dari pengalaman bank dalam pengolahan kredit yaitu dengan melakukan penilaian atas kualitas kredit. Semakin besar jumlah kredit yang masuk dalam kelompok kredit bermasalah semakin tinggi risiko yang dihadapi bank.
Tabel II.3 Cadangan Resiko Kredit Macet
Klasifikasi 1. Cadangan Umum 2. Cadangan Khusus a. Lancar b. Kurang lancar c. Diragukan d. Macet Total
Kolektibilitas Kredit
Kredit yang diklasifikasikan
100%
commit to user
cadangan penghapusan
Jumlah Cadangan Penghapusan
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
12. Jenis-Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit a. Sliding Rate Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamanya , sehingga junlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun dengan seiring menurunnya pokok pinjaman, akan tetapi pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama . Cicilan nasabah (pokok pinjaman ditambah bunga ) otomatis dari bulan kebulan semakin menurun. Jenis sliding rate ini biasanaya diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani. b. Flate Rate Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamanya , demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan sama sampaikredit tersebut lunas. Jenis flate rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal , pembelian mobil pribadi atau kredit konsumtif. c. Floating Rate Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada dipasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sanagt tergantung pada bunga pasar uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga commit to usersetiap bulan. berpengaruh terhadap cicilannya
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Analisis Data Dan Pembahasan 1. Penentuan Suku Bunga Kredit Dalam penentuan suku unga kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta untuk tahun 2012, menggunakan data berdasarkan tahun 2011 dan konsep biaya dana rata-rata tertimbang. Penelitian pada PT BPR Nguter Surakarta ini merupakan proses pembentukan dengan sumber dana yang ada, yaitu tabungan, deposito, dan pinjaman yang diterima. Dengan memperhatikan kelima komponen penting yang dimasukkan dalam penentuan suku bunga kredit serta lembaga yang berorientasi bisnis. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Memperhitungkan jumlah biaya yang telah dikeluarkan, untuk memperoleh dana yang bisa dipinjamkan sebagai berikut ini. 1) Menghitung rata-rata saldo sumber dana
2) Interest Rate Ditentukan oleh perusahaan. Tabungan sebesar 6%, Deposito sebesar 8% , dan Pinjaman yang Diterima sebesar 11%.
commit to user
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Presentase dari total
4) Cadangan wajib Sebesar 8% yg ditetapkan oleh Bank Indonesia
5) Bunga efektif
6) Kontribusi biaya dana
Tabel II.4 Perhitungan Total Konribusi Biaya Dana
Sumber Dana
Rata-Rata saldo i
Interest Persentase Cadangan Rate dari Total Wajib ii iii iv
Bunga Efektif v
Kontribusi Biaya Dana vi
Tabungan
1,630,976,000
6%
2.36%
8%
6.12%
0.14%
Deposito
47,279,368,000
8%
68.29%
8%
8.16%
5.57%
20,318,603,000
11%
29.35%
8%
11.22%
3.29%
25.50%
9.01%
Pinjaman yang Diterima Total
69,228,947,000 Sumber : data
100.00% commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel II.4 diatas dapat diketahui bahwa PT. BPR Nguter pada tahun 2011: tabungan memiliki 2,36% dari total rata-rata saldo sumber dana yang menghasilkan bunga efektif 6,12% dan kontribusi biaya dana untuk kredit adalah 0,14% ; deposito memiliki 68,29% dari total rata-rata sumber dana yang menghasilkan bunga efektif sebesar 8,16% dan kontribusi biaya dana untuk kredit adalah 5,57% ; pinjaman yang diterima memiliki 29,35% dari total rata-rata sumber dana yang menghasilkan bunga efektif sebesar 11,22% dan kontribusi biaya dana kredit adalah 3,29 ; sehingga dari keseluruhan sumber dana 100% dapat menghasilkan bunga efektif 25,50% dan kontribusi biaya dana terhadap kredit sebesar 9,01%. Dari ketiga sumber dana tersebut, deposito merupakan sumber dana terbesar dan dapat menghasilkan bunga efektif kontribusi biaya dana yang besar pula. b. Biaya Overhead (BHO)
= 9,52% c. Laba yang diinginkan
= 2,74%
commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Pajak Perusahaan membebankan 100% dari taksiran pajak
= 0,88%
e. Premi risiko 1) Cadangan umum = 1% dari total aktiva produktif (kredit) 2) Cadangan khusus dengan perhitungan sebagai berikut: a) 0,5% dari kredit lancar b) 10% dari kredit kurang lancar c) 50% dari kredit diragukan d) 100% dari kredit macet
Saldo rata-rata kredit yang diberikan Rp. 75.328.358.000 dan kolektibilitas kredit masing-masing yaitu, lancar 91,03%, kurang lancar 4,34%, diragukan 2,87%, dan macet 1,74%. Maka jumlah kredit
berdasarkan
tingkat
kolektibilitasnya
dan
jumlah
cadangan penghapusan kredit dapat dihitung sebagai berikut :
commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.5 Perhitungan Cadangan Penghapusan Klasifikasi
Kolektibilitas Kredit
1. Cadangan Umum 2. Cadangan Khusus a. Lancar 91.03% b. Kurang lancar 4.34% c. Diragukan 2.87% d. Macet 1.74% Total 100% Sumber : data diolah
Kredit yang diklasifikasikan
68,571,404,287 3,269,250,737 2,161,923,875 1,310,713,429 75,328,358,000
cadangan penghapusan
Jumlah Cadangan Penghapusan 1% 753,283,580
0.50% 10% 50% 100%
342,857,021 326,925,074 1,080,961,937 1,310,713,429 3,814,741,042
= 5,06%
Berdasarkan perhitungan diatas, Minimal Suku Bunga kredit per tahun dapat dirinci sebagai berikut :
commit to user
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.6 Perhitungan Presentase Suku Bunga Kredit
Komponen-Komponen Total kontribusi biaya dana Biaya Overhead Laba yang diinginkan Pajak Resiko Kredit Suku bunga kredit
Persentase 9.01% 9.52% 2.74% 0.88% 5.06% 27.21%
Dari tabel II.6 dapat diketahui bahwa PT. BPR Nguter tahun 2011 mempunyai suku bunga kredit yang digunakan sebagai dasar biaya penjualan dana tahun 2012 yaitu sebesar 27,21%. Terdiri dari total kontribusi biaya dana 9,01%, biaya overhead 9,52%, laba yang diinginkan 2,74%, pajak yang dibebankan secara keseluruhan kepada debitur sebesar 0,88%, dan resiko kredit atau premi resio sebesar 5,06% . 2. Penentuan Bunga Kredit Setiap Produk Dalam penentuan bunga kredit setiap produk pada PT BPR Nguter Surakarta menggunakan bungan menurun dan bunga flat yang digunakan untuk setiap bulannya. a. Bunga menurun
commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Bunga tetap
* Konstanta = 1.85
Tabel II.7 Rata-rata Bunga Kredit yang Diberikan Setiap Jenis Jenis Bunga
Persentase
Bunga Menurun
2,27
Bunga Tetap
1,23
Dari tabel II.7 dapat dilihat bahwa PT BPR Nguter Surakarta menjual produk setiap jenisnya dengan rata-rata biaya adalah 2,27% untuk bunga menurun, dan 1,23% untuk bunga flat atau tetap. Pada realisasinya biaya kredit yang diberikan kepada nasabah PT BPR Nguter Surakarta adalah berbeda-beda. Bunga menurun 2,5% - 2,75% sesuai dengan jumlah pinjaman. Bunga flat atau tetap yaitu sekitar 1,5% - 1,75% sesuai dengan jumlah pinjaman. Dan penentuan suku bunga kredit minimal pada PT BPR Nguter Surakarta sudah memenuhi aturan dari Bank Indonesia, yaitu maksimal suku bunga kredit sebesar 30%.
commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan kegiatan usaha jasa yang dijalankan oleh PT BPR Nguter Surakarta selama ini, ditemukan berbagai kelebihan yang berhubungan dengan analisis suku bunga kredit sebagai berikut ini.
A. Kelebihan 1. Perusahaan mampu menentukan kebijakan suku bunga kredit, maupun bunga kredit yang tepat, terkait dengan efisiensi dan efektivitas yang diperoleh dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan biaya-biaya pada tahun sebelumnya sebagai dasar pengambilan keputusan. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil perhitungan suku bunga kredit yang terperinci menunjukkan bahwa perusahaan memperhitungkan biaya yang terdiri dari biaya bunga tabungan, biaya bunga deposito, biaya bunga pinjaman yang diterima, biaya administrasi dan umum, biaya personalia, biaya penyisihan aktiva produktif, dan biaya operasional lainnya. Biayabiaya
tersebut
merupakan
seluruh
komponen
biaya
operasional
perusahaan. 2. Perusahaan mampu menghasilkan laba dalam jumlah yang cukup besar, ini dikarenakan pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan lainnya, serta pendapatan non to user operasional yang melebihicommit dari jumlah biaya operasional perusahaan.
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Kecilnya kredit macet menyebabkan menurunnya suku bunga kredit. Hal ini dikarenakan pengecekan calon debitur sudah menggunakan Sistem Informasi Debitur pada perusahaan. 4. Pembebanan suku bunga kredit bisa dinego berdasarkan jumlah pinjaman yang diajukan, semakin besar pinjaman yang diajukan maka suku bunga kredit semakin rendah, dimana akan lebih memudahkan calon debitur. 5. Suku bunga simpanan pada PT BPR Nguter Surakarta yang tinggi, yaitu 6% untuk bunga tabungan, dan 8% untuk deposito, merupakan nilai tambah tersendiri untuk menarik minat konsumen. Konsumen akan memperoleh bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum lainnya yang hanya berkisar 3,5% - 7,5%.
commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan Dari data laporan keuangan publikasi atau Laporan Keuangan menyeluruh (Neraca dan Rugi Laba) yang ada pada PT BPR Nguter Surakarta, penulis telah melakukan analisis suku bunga kredit yang hasilnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Dalam penentuan suku bunga kredit minimal terdapat komponenkomponen sebagai berikut : harga dana yang bisa dipinjamkan, berasal dari sumber dana ( tabungan, deposito, dan pinjaman yang diterima), bunga dari sumber dana, cadangan wajib yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia, sehingga menghasilkan total kontribusi biaya dana sebesar 9,01% ; biaya overhead yang berasal dari beban operasional ( beban personalia, beban administrasi dan umum, penyisihan aktiva produktif, dan beban operasional lainnya) dan dibandingkan dengan total kredit yang diberikan oleh perusahaan, sehingga memperoleh biaya overhead sebesar 9,52% ; pajak berasal dari taksiran pajak penghasila dibandingkan dengan total kredit yang diberikan yaiutu sebesar 0,88% ; laba yang diinginkan berasal dari laba bersih setelah pajak dibandingkan degan total aktiva, sehingga diperoleh laba yang diinginkan sebesar 2,81% ; premi resiko atau resiko kredit macet berasal dari taksiran cadangan piutang dengan mengklasifikasikan cadangan umum dan commit to user cadangan khusus, mengkolektibilitaskan kredit, serta mencadangkan
perpustakaan.uns.ac.id
95 digilib.uns.ac.id
penghapusan, sehingga diperoleh premi resiko kredit macet sebesar 5,06% ; dari keseluruhan dapat diperoleh suku bunga kredit minimal yang ditentukan oleh perusahaan berdasarkan data-data sebesar 27,21%. 2. Dalam penentuan bunga kredit minimal, perusahaan membaginya dalam bunga menurun dan bunga flat. Dimana bunga menurun membagi suku bunga kredit minimal dalam 12 bulan, sehingga menghasilkan bunga kredit sebesar 2,27%. Bunga flat membagi suku bunga kredit minimal dalam 12 bulan kemudian dibagi lagi dengan konstanta sebesar 1,85 ; sehingga diperoleh bunga flat minimal 1,23%. 3. PT BPR Nguter Surakarta mampu memperoleh laba dengan menerapkan penentuan suku kredit minimal secara terperinci.
B. Saran Mengingat adanya kelemahan yang penulis temukan selama mengadakan penelitian pada PT BPR Nguter Surakarta, penulis akan memberikan masukan kinerja PT BPR Nguter Surakarta untuk periode mendatang. Adapun saran yang penulis berikan untuk menunjang kinerja keuangan pada PT BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut:
1.
Sebaiknya pelayanan dari PT BPR Nguter Surakarta lebih ditingkatkan kembali, sehingga akan memperoleh kepuasan maksimal dari nasabah. Dengan begitu akan memberikan efek positif bagi pencitraan nama baik dari PT BPR Nguter Surakarta. commit to user
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, L. ( 2012). Suku Bunga Bank. Available from : http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/05/suku-bunga-perbankan/ ( accessed 17 May 2012) Harnita, Sylvia. (2012). Bank dan Perbankan. Available from : http://syllviiaharniitta.blogspot.com/2012/03/bank-dan-perbankan.html ( accessed 28 April 2012) Kasmir, 2008. Manajemen Perbankan,Ed. Revisi. Jakarta,.Rajawali. Martono, 2002. Bank dan lembaga keuangan lain. Yogyakarta.Ekonisia. Mulyono, Teguh Pudjo. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil. Yogyakarta. BPFE Pramita, Dewi. 2009. “Analisis Suku Bunga Kredit PT. BPR Weleri Makmur Periode Tahun 2006-2007”. Surakarta. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan. Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2010. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Suyatno, Thomas. 2003. Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Taswan, 2006. Manajemen Perbankan,.Yogyakarta.UUP STIM YKPN . commit to user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT. BPR Nguter Surakarta JL. HONGGOWONGSO NO.69 JAYENGAN SERENGAN Periode: Desember - 2011
LAPORAN NERACA (Ribuan Rp.)
No
Posisi Desember 2011
Pos-Pos
Posisi Desember 2010
AKTIVA 1 Kas
241,474
8,435
0
0
a. Pada bank umum
7,519,633
2,907,570
b. Pada BPR
1,250,000
1,000,000
288,497
185,613
75,039,861
44,965,145
1,299,265
642,859
0
0
a. Tanah dan gedung
0
0
b. Akumulasi penyusutan gedung -/-
0
0
1,060,044
764,231
384,985
371,318
8 Aktiva Lain-lain
4,222,099
3,377,015
Jumlah Aktiva
87,937,358
52,193,832
2 Sertifikat Bank Indonesia 3 Antarbank Aktiva
4 Kredit yang diberikan a. Pihak terkait b. Pihak tidak terkait 5
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/-
6 Aktiva dalam valuta asing 7 Aktiva tetap dan inventaris
c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan inventaris -/-
commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
Posisi Desember 2011
Pos-Pos
Posisi Desember 2010
PASSIVA 1
Kewajiban-kewajiban yang segera dapat dibayar
78,522
59,072
107,326
34,801
1,523,650
1,351,363
926,000
878,000
46,353,368
33,735,093
0
0
9,600,000
5,740,000
20,318,603
2,860,000
0
0
1,569,620
1,145,812
10,000,000
10,000,000
5,000,000
5,900,000
c. Agio
0
0
d. Disagio -/-
0
0
e. Modal sumbangan
0
0
f. Modal pinjaman
0
0
g. Dana setoran modal
0
0
h. Cadangan revaluasi aktiva tetap
0
0
i. Cadangan umum
49,000
25,000
j. Cadangan tujuan
0
0
1,041
1,041
2,410,228
2,263,650
87,937,358
52,193,832
2 Tabungan a. Pihak terkait b. Pihak tidak terkait 3 Deposito berjangka a. Pihak terkait b. Pihak tidak terkait 4 Kewajiban kepada Bank Indonesia 5 Antarbank pasiva 6 Pinjaman yang diterima 7 Pinjaman subordinasi 8 Rupa-rupa Pasiva 9 Ekuitas : a. Modal dasar b. Modal yang belum disetor -/-
k. Laba yang ditahan l. Saldo Laba (Rugi) tahun berjalan Jumlah Pasiva commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Laba Rugi (Ribuan Rp.)
No
Posisi Desember 2011
Pos-Pos
Posisi Desember 2010
1 Pendapatan Operasional 2 - Bunga
14,942,626
9,411,036
273,614
129,816
1,923,042
746,920
17,139,282
10,287,772
147,165
54,948
17,286,447
10,342,720
9 - Beban Bunga
7,028,979
3,591,275
10 - Beban Administrasi dan Umum
1,242,272
812,048
11 - Beban Personalia
2,234,626
1,269,167
12 - Penyisihan Aktiva Produktif
1,698,132
848,893
13 - Beban Operasional Lainnya
1,996,222
1,012,424
14,200,231
7,533,807
15,890
8,481
14,216,121
7,542,288
3,070,326
2,800,432
660,098
536,782
2,410,228
2,263,650
3 - Provisi dan Komisi 4 - Lainnya 5 Jumlah Pendapatan Operasional 6 Pendapatan Non Operasional 7 Jumlah Pendapatan 8 Beban Operasional
14 Jumlah Beban Operasional 15 Beban Non Operasional 16 Jumlah Beban 17
Laba/Rugi sebelum Pajak Penghasilan (PPh)
18 Taksiran Pajak Penghasilan 19 Laba/Rugi Tahun Berjalan
commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Komitmen dan Kontinjensi (Ribuan Rp.) Posisi Desember 2011
Posisi Desember 2010
No
Pos-Pos
1
Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum ditarik
0
0
2
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
5,713,484
2,956,000
0
0
5,713,484
2,956,000
807,699
1,659,000
2,459,493
1,417,000
3,267,192
3,076,000
3 Lain-Lain Jumlah Komitmen 1 Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2 Lain-Lain Jumlah Kontinjensi
commit to user
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Kualitas Aktiva Produktif & Informasi Lainnya (Ribuan Rp.) Keterangan
L
KL
D
M
Jumlah
1. Penempatan pada 5,181,034 bank lain
0
0
0
5,181,034
2. Kredit diberikan
yang
0
0
0
0
0
a. Kepada terkait
pihak
288,497
0
0
0
288,497
b. Kepada tidak terkait
pihak
3. Jumlah produktif
aktiva
71,720,284 1,360,908 1,025,787 932,882 75,039,861 77,189,815 1,360,908 1,025,787 932,882 80,509,392
4. NPL net (%)
-
-
-
-
3.19
5. Rasio KPMM (%)
-
-
-
-
9.19
6. Loan to Deposit Ratio / LDR (%)
-
-
-
-
88.53
7. Return on Asset / ROA (%)
-
-
-
-
4.23
commit to user