ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN
AYU WULANSARI
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat – Lamongan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, April 2014 Ayu Wulansari NIM H24099001
ABSTRAK AYU WULANSARI. Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat - Lamongan. Dibimbing oleh MUKHAMAD NAJIB. UMKM Telur Asin Rahayu adalah salah satu usaha dengan produk unggulan di wilayah Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Kualitas terbaik dengan bahan baku organik dari bebek liar menjadi keunggulan produk ini sehingga mampu diterima pasar dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen UMKM TAR saat ini, (2) Mengidentifikasi tahapan keputusan pembelian konsumen UMKM TAR, (3) Menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal pada UMKM TAR, (4) Merekomendasi strategi pemasaran yang tepat untuk penjualan pada UMKM TAR. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE (3,336) dan matriks EFE (3,168), sehingga posisinya berada pada sel I dalam matriks IE, dengan tipe strategi “Tumbuh dan Membangun”. Alternatif strategi utama yang direkomendasikan yaitu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku. Kata kunci: karakteristik konsumen, proses hierarki analisis (PHA), strategi pemasaran, tahap pembelian konsumen, telur asin.
ABSTRACT AYU WULANSARI. Marketing Strategy Analysis of Micro, Small and Medium Enterprise of Salty Egg “Rahayu” Babat - Lamongan. Supervised by MUKHAMAD NAJIB. The micro, small and medium enterprises of salted egg “Rahayu” is the one of business with excellent products in Lamongan, East Java Province. The best quality of organic raw materials from wild ducks into the benefits of these products so that they can be accepted by the market. This research aims to (1) Identify the characteristics of consumer micro, small, and medium enterprise of TAR current, (2) Identify the stage of the consumer purchase decision micro, small and medium enterprise of TAR, (3) Analyze internal and external environmental factors on micro, small and medium enterprise of TAR, (4) Recommend appropriate marketing strategies for sale on micro, small and medium enterprise of TAR. Based on the result obtained from IFE Matrix (3,336) and EFE Matrix (3,168), the position on Matrix IE is in cell I, with the type of “Grow and Build” strategy. The main strategies recommended alternative is to maintaining good relationships with customers and suppliers of raw materials. Keywords: analytical hierarchy process (AHP), consumer characteristics, marketing strategy, salty egg, stage of consumer purchases.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN
AYU WULANSARI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat Lamongan Nama : Ayu Wulansari NIM : H24099001
Disetujui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MM Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MM Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2013 ini ialah pemasaran, dengan judul Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat - Lamongan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Mukhamad Najib, STP, MM selaku pembimbing sekaligus Ketua Departemen Manajemen atas arahan, bimbingan, motivasi dan saran terhadap penulis. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Agus Suwondo dan Ibu Eko Sri Rahayu selaku Pemilik UMKM TAR, Bapak Darmawan Amry dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, Bapak Yoedy Hendry, SPt. dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ibu Luluk dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan, Ibu Musarofah sebagai Ketua Kelompok Ternak Itik Kabupaten Lamongan, Bapak Deddy C. Sutarman dan Bapak Alim Setiawan S, STP, MSi yang banyak memberikan arahan, Ibu Hardiana Widyastuti, SHUT, MM dan Bapak Dr Eko Ruddy Cahyadi, SHUT, MM sebagai dosen penguji saya yang terhormat, serta beberapa pihak yang banyak membantu selama proses penelitian ini. Penelitian ini saya persembahkan untuk nenek saya tercinta, ayah dan mama yang sangat luar biasa, sahabat terbaik saya Widya Purwaningrum, Nursi Khairunnisa, Yuka Chandra, Gayuh Bumi, Anne Hermayanti. Ungkapan terima kasih saya sampaikan kepada orang tua angkat saya beserta keluarga yaitu Tante Enny Sulistyowati, Tante Yuyu Toha, Tante Ikke Rossa, Bapak dan Ibu Hamdan, Ibu Yeyet, serta Kang Enang Supriyadi atas segala dukungan, doa, dan motivasinya. Terima kasih kepada seluruh dosen dan staf Departemen Manajemen dan Rektorat IPB atas segala bantuan dan pelayanan selama ini, serta seluruh teman dan pihak yang selalu mendoakan, mendukung dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2014 Ayu Wulansari
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Perumusan Masalah ............................................................................................. 4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 4 METODE ................................................................................................................ 5 Kerangka Pemikiran Penelitian UMKM TAR .................................................... 5 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 6 Pengumpulan Data .............................................................................................. 6 Pengolahan Data .................................................................................................. 6 Prosedur Analisis Data ........................................................................................ 7 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 10 Karakteristik UMKM Telur Asin Rahayu ......................................................... 10 Analisis Masalah yang dihadapi ........................................................................ 22 Matriks IFE........................................................................................................ 26 Matriks EFE ...................................................................................................... 27 Matriks IE .......................................................................................................... 27 Matriks SWOT .................................................................................................. 28 Analisis Analytical Hierarchy Process ( AHP ) ................................................ 29 IMPLIKASI MANAJERIAL ................................................................................ 36 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 37 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38 LAMPIRAN .......................................................................................................... 40 RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 62
DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kriteria UMKM sesuai UU No. 20 Tahun 2008 UMKM di Kabupaten Lamongan Perbedaan kenaikan harga UMKM TAR setiap tahun IFE Matrix EFE Matrix Penilaian bobot tingkat kepentingan faktor penentu eksternal menurut metode pairwise comparison. SWOT Matrix Nilai perbandingan pada AHP Uraian tugas pekerjaan UMKM TAR Hasil pengolahan data karakteristik konsumen Hasil pengolahan data tahap pengenalan kebutuhan Hasil pengolahan data tahap pencarian informasi Hasil pengolahan data tahap alternatif keputusan pembelian Hasil pengolahan data tahap keputusan Hasil pengolahan data tahap evaluasi Hasil pengolahan data kondisi umum UMKM TAR Strategi dan kebijakan "product" Strategi dan kebijakan "price" Strategi dan kebijakan "place" Strategi dan kebijakan "promotion" Penetrasi internet berdasarkan populasi di Indonesia Dampak kenaikan BBM terhadap kenaikan harga UMKM TAR Pengaruh kenaikan bahan baku terhadap harga jual UMKM TAR IFE Matrix UMKM TAR EFE Matrix UMKM TAR SWOT Matrix UMKM TAR Hasil pengolahan bobot setiap faktor AHP UMKM TAR Hasil pengolahan horizontal tingkat aktor Hasil pengolahan horizontal tingkat tujuan Hasil pengolahan tingkat strategi
1 1 2 7 7 8 9 10 12 13 14 14 15 15 16 17 18 19 20 20 25 25 25 26 27 29 32 33 33 34
DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Grafik penjualan UMKM TAR Kerangka pemikiran penelitian UMKM TAR Struktur organisasi UMKM TAR Strategi dan kebijakan UMKM TAR Product UMKM TAR Promosi UMKM TAR melalui media online (facebook, twitter, blog, fanspage) yang tidak maksimal Promosi UMKM TAR melalui pameran & workshop yang diliput media massa IE Matrix Hasil pengolahan vertikal AHP
2 5 11 18 19 21 21 27 35
DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hasil observasi langsung dan wawancara target referensi penjual telur Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan Kuesioner penentuan bobot dan rating faktor strategik internal dan eksternal Kuesioner penelitian AHP Kuesioner karakteristik konsumen melalui tahapan pembelian konsumen telur asin Dokumentasi
40 41 42 45 49 56 61
PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintah Indonesia sangat mendukung segala aspek pengembangan pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui program pelatihan kewirausahaan, bantuan modal usaha dan kompetisi bisnis. UMKM menjadi alat strategis dalam upaya pemerintah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kriteria UMKM dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria UMKM sesuai UU No. 20 Tahun 2008 URAIAN Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah
KRITERIA ASSET Maks. 50 Juta >50 Juta – 500 Juta >500 Juta – 10 Miliar
OMZET Maks. 300 Juta >300 Juta – 2,5 Miliar >2,5 Miliar – 50 Miliar
Sumber : Undang-Undang (2008)
Data dari Kementerian UKM dan Koperasi menunjukkan total unit usaha di Indonesia sebanyak 56.539.560 unit pada tahun 2012. Unit usaha ukuran menengah mencapai 48.977 Unit, usaha kecil sebanyak 629.418 unit, usaha mikro sebanyak 55.586.176 unit usaha atau sebanyak 98,79%, dari total unit usaha. Di Wilayah Jawa Timur diperoleh hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa tahun 2012 jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Timur tercatat 6.825.931 usaha. UMKM di Jawa Timur yang termasuk kedalam sektor pertanian sebesar 60,25 persen dengan jumlah unit usaha sebanyak 4.112.443 usaha. Sektor non pertanian sebesar 39,75 persen dengan unit usaha sebanyak 2.713.488 usaha. Di wilayah Kabupaten Lamongan tercatat jumlah UMKM di tahun 2012 mencapai 48.183 unit usaha. Klasifikasi jumlah UMKM di Kabupaten Lamongan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. UMKM di Kabupaten Lamongan No. 1. 2. 3.
UMKM Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah
TOTAL Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan (2012)
Jumlah 34.984 12.027 1.172 48.183
Salah satu UMKM di Kabupaten Lamongan yang termasuk dalam klasifikasi usaha kecil dan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah yaitu UMKM Telur Asin Rahayu (UMKM TAR) yang terletak di Desa Bedahan, Kecamatan Babat. UMKM TAR berdiri sejak tahun 1994. Sistem pemasaran UMKM TAR pada tahun 1994 bersifat tradisional dengan menjual produk ke warung dan pasar. Tahun 1995 hingga saat ini beralih menjadi modern melalui pameran yang didukung oleh PEMDA Lamongan, PEMPROV Jawa Timur, Badan
2 Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. , PT. PETROKIMIA Gresik Tbk, UPT Makanan dan Minuman Provinsi Jawa Timur, DISPERINDAG Provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, P3ED (Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan Ekspor Daerah) Provinsi Jawa Timur, Bank BRI, serta Badan Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Hasil data primer yang diperoleh dari pemilik UMKM TAR, menunjukkan bahwa pemasaran UMKM TAR melalui pameran yang pernah diikuti telah menjangkau wilayah Bali, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, Surabaya, Jombang, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Solo, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta (Pekan Raya Jakarta, Agro and Food di JCC). UMKM TAR berhasil melakukan pemasaran hingga tembus Singapura. Grafik peningkatan penjualan UMKM TAR selama lima tahun terakhir dari tahun 2009 – 2013 yang diperoleh dari data primer UMKM TAR dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil grafik menunjukkan peningkatan signifikan terhadap omzet penjualan tiap tahunnya. Rata-rata telur asin yang terjual mencapai 180.000 butir/tahun . Faktor kenaikan harga pertahun menjadi penyebab utama perbedaan penerimaan omzet. Perbedaan kenaikan harga setiap tahunnya dapat dilihat pada Tabel 3. 600
Omzet ( dalam Juta )
500 400
540 450
300 200
495
405 360
100 0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Tahun Penjualan Gambar 1. Grafik penjualan UMKM TAR (UMKM TAR 2013)
Tabel 3. Perbedaan kenaikan harga UMKM TAR setiap tahun Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Data primer UMKM TAR (2013)
Harga Rp 2.000,Rp 2.250,Rp 2.500,Rp 2.750,Rp 3.000,-
2014
3 Keunggulan UMKM TAR dibandingkan dengan pesaing yang berada di wilayah Kabupaten Lamongan yaitu penggunaan strategi pemasaran modern melalui pameran dan workshop, sedangkan pesaingnya menggunakan strategi tradisional dengan menjual di pasar, warung, stasiun, dan terminal. UMKM TAR menggunakan bahan baku telur bebek angonan yang dilepas di sawah, sedangkan pesaingnya menggunakan bahan baku telur bebek biasa yang dipelihara di kandang dengan makanan konsentrat. Hasil telur asin produksi UMKM TAR memiliki rasa yang gurih, masir, dan berminyak karena di proses menggunakan serbuk batu bata merah dan tambahan jadam arab, sedangkan pesaingnya menggunakan air, garam kasar, dan sedikit serbuk batu bata merah. Permasalahan utama pemasaran UMKM TAR yaitu sulitnya meyakinkan konsumen kelas menengah kebawah untuk mengkonsumsi produk berkualitas. Hal ini dikarenakan pola pikir konsumen kelas menengah kebawah yang menginginkan produk dengan harga rendah tanpa memperhatikan kualitas, sehingga target konsumen UMKM TAR adalah konsumen kelas menengah keatas yang lebih mengutamakan kualitas. Harga tinggi disebabkan faktor bahan baku telur bebek angonan/organik yang berasal dari bebek yang dipelihara secara liar dengan makanan alami seperti gabah dan keong tanpa tambahan konsentrat kimia (perangsang telur). Telur asin dari bebek angonan akan lebih masir, berminyak serta kuning telur yang “kuning kemerahan”. Mayoritas pengusaha telur asin menggunakan bahan baku telur bebek biasa yang dipelihara di dalam kandang dengan makanan konsentrat sehingga harga jual lebih murah, banyak tersedia di pasar, namun hasil kurang memuaskan. Permasalahan kedua yaitu keterbatasan memperoleh bahan baku yang memenuhi standar UMKM TAR. Hal ini dikarenakan sulitnya memperoleh bahan baku di wilayah sekitar Kabupaten Lamongan, karena tidak banyak peternak bebek yang memelihara bebeknya secara liar/angonan. Keterbatasan memperoleh bahan baku menyebabkan UMKM TAR harus memperluas jaringan pemasok bahan baku yang berasal dari wilayah lain untuk tetap mempertahankan ketersediaan bahan baku untuk produksi telur asin. Permasalahan ketiga yaitu keterbatasan distribusi. UMKM TAR hanya memiliki satu toko yang terletak di Babat-Lamongan, sedangkan pelanggan sudah menjangkau beberapa wilayah di Indonesia terutama pelanggan luar kota yang mengetahui produk UMKM TAR dari pameran di kotanya. UMKM TAR harus mampu memenuhi permintaan pelanggan dari luar kota tersebut agar penjualan meningkat serta bekerjasama dengan jasa ekspedisi untuk pengiriman barang. UMKM TAR juga harus memberikan keamanan dalam proses distribusi agar produk tetap dalam kondisi yang baik pada saat sampai di tangan konsumennya. Kendala-kendala tersebut yang mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang UMKM TAR dibandingkan pesaingnya serta beberapa referensi usaha sejenis di wilayah sentra industri telur asin di Brebes, Jawa Tengah. Penulis akan merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat berdasarkan kondisi UMKM TAR saat ini dan beberapa masukan referensi yang dapat diterapkan UMKM TAR tersebut.
4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana karakteristik konsumen UMKM TAR saat ini? 2. Bagaimana tahapan keputusan pembelian konsumen UMKM TAR? 3. Bagaimana faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan produk) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) pada UMKM TAR? 4. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk penjualan pada UMKM TAR? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengidentifikasi karakteristik konsumen UMKM TAR saat ini. 1. 2. Mengidentifikasi tahapan keputusan pembelian konsumen UMKM TAR. 3. Menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal pada UMKM TAR. 4. Merekomendasi strategi pemasaran yang tepat untuk penjualan pada UMKM TAR. Manfaat Penelitian 1.
2.
3.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : Bagi Peneliti Sebagai bahan implementasi ilmu manajemen, sehingga diharapkan mampu menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan penerapan ilmu. Bagi Pihak UMKM TAR Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam perencanaan strategi pemasaran UMKM TAR. Bagi Pembaca Sebagai referensi dan sumber informasi bagi yang berminat melakukan penelitian mengenai optimalisasi strategi pemasaran UMKM TAR. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada usaha kecil di daerah Babat - Lamongan Provinsi Jawa Timur yaitu UMKM Telur Asin Rahayu (UMKM TAR) dalam optimalisasi strategi pemasaran produk dengan identifikasi karakteristik konsumen, tahapan keputusan pembelian konsumen, analisis faktor lingkungan internal dan eksternal, serta rekomendasi strategi pemasaran yang cocok untuk diterapkan UMKM TAR. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan kuesioner, IFE dan EFE pada tahap masukan, Matriks IE dan Matriks SWOT pada tahap pencocokan, serta metode Analytical Hierarchy Process pada tahap pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat.
5
METODE Kerangka Pemikiran Penelitian UMKM TAR UMKM Telur Asin Rahayu (TAR)
Maksud, Sasaran dan Tujuan
Strategi dan Kebijakan Saat Ini
Karakteristik Konsumen
Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen
Analisis Lingkungan Internal (IFE) : Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
Analisis Lingkungan Eksternal (EFE) : Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
Matriks EFE
Matriks IFE
Matriks IE
Matriks SWOT
Analisis AHP
Rekomendasi Alternatif Strategi Pemasaran UMKM TAR
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian UMKM TAR
6 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM Telur Asin Rahayu yang terletak di Jalan Raya Simpang Tiga No. 08 RT. 002/RW. 001 Desa Bedahan, Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Penentuan dan pemilihan lokasi penelitan dilakukan secara sengaja karena UMKM TAR memproduksi telur asin berkualitas dan berbeda dari pesaingnya. Penelitian dilakukan pada bulan September – Desember 2013. Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui hasil observasi langsung dan wawancara dengan pihak terkait serta hasil pengisian kuesioner untuk pengolahan SWOT dan AHP dari pemilik UMKM TAR, lima orang konsumen ahli, dan tiga orang pesaing di wilayah Babat – Lamongan. Data referensi diperoleh dari hasil observasi langsung dan wawancara tiga orang pesaing di Brebes, Jawa Tengah. Penelitian ini disertai pengisian kuesioner oleh konsumen biasa dengan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin sebanyak 70 responden. Perhitungan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar 2004) dapat dilihat di bawah ini. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan metode Purposive Sampling, sampel diambil berdasarkan pertimbangan subjektif peneliti sesuai dengan kriteria yang dibuat dan harus dipenuhi.
n=
𝑵 𝟏+𝒏𝒆𝟐
.......... (1)
Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi 240 orang/bulan e = Batas Toleransi kesalahan (Asumsi 10%)
Data sekunder berasal dari data primer yang diolah. Data sekunder diperoleh dari hasil laporan data UMKM TAR, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan, Kelompok Ternak Itik Kabupaten Lamongan, penelusuran dari internet, jurnal, penelitian terdahulu serta buku-buku dan literatur yang terkait dengan topik dari penelitian ini. Pengolahan Data Data-data dianalisis dan diolah secara kuantitatif dan kualitatif untuk disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan uraian. Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft Excel untuk melakukan analisis deskriptif melalui kuesioner, analisis karakteristik konsumen, analisis tahapan pembelian konsumen, analisis matriks IFE dan EFE, analisis matriks IE, analisis matriks SWOT, serta untuk analisis AHP menggunakan Expert Choice dan Microsoft Excel.
7 Prosedur Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan metode penelitian untuk memperoleh gambaran suituasi dan keadaan dengan memaparkan data yang diperoleh sesuai dengan adanya melalui berbagai analisis yang dibuat menjadi beberapa kesimpulan. Analisis Matriks EFE dan IFE Evaluasi faktor internal – eksternal digunakan perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor internal – eksternal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman yang dianggap penting (David 2006). Tabel 4. IFE Matrix FAKTOR INTERNAL KUNCI
BOBOT (a)
RATING (b)
SKOR (axb)
Kekuatan 1. 2. ... Kelemahan 1. 2. ... TOTAL (a+b) Sumber : David (2006)
Tabel 5. EFE Matrix FAKTOR EKSTERNAL KUNCI
BOBOT (a)
RATING (b)
SKOR (axb)
Peluang 1. 2. ... Ancaman 1. 2. ... TOTAL (a+b) Sumber : David (2006)
Matriks IFE dan EFE dapat dikembangkan kedalam lima langkah diantaranya: 1. Identifikasi Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan. Menyusun daftar Critical Success Factors (CSF) untuk faktor pengaruh utama kesuksesan, kegagalan, peluang dan ancaman perusahaan. 2. Pemberian Rating Pemberiam rating menggunakan skala ordinal yang berupa angka yang dibuat untuk ditempatkan pada individu yang menjadi sasaran, didasarkan pada jumlah relatif beberapa karakteristik khusus yang dimiliki oleh setiap peristiwa, dan terdapat klasifikasi data berdasarkan tingkatan. Penentuan rating berdasarkan kebutuhan, misalnya 1-3, 1-4, dan 1-5 (Kerlinger 1993). Penentuan rating 1-4 dalam
8 penelitian ini berfungsi untuk memudahkan responden dalam memahami permasalahan penelitian. Skala 1-4 menunjukkan bahwa : Faktor Internal Kekuatan : 3 = Kurang Penting 4 = Penting Kelemahan : 1 = Penting 2 = Kurang Penting Faktor Eksternal 4 = Penting Peluang : 3 = Kurang Penting Ancaman : 1 = Sangat Mengancam 2 = Kurang Mengancam 3. Pembobotan Bobot CSF menggunakan kisaran 0 (tidak penting) sampai 1 (terpenting) dengan metode Pairwise Comparison untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor dengan skala 1,2, dan 3. 1 = Kurang Penting 2 = Sama Penting 3 = Lebih Penting Tabel 6. Penilaian bobot tingkat kepentingan faktor penentu eksternal menurut metode pairwise comparison. FAKTOR PENENTU Kekuatan / Peluang A B ... Kelemahan / Ancaman A B ... TOTAL Sumber : David (2006)
A
B
C
D
E
...
TOTAL
4. Nilai yang dibobot Nilai pembobotan didapatkan dari hasil rata-rata rating di setiap faktor dibagi dengan total rating. Rata-rata rating diperoleh dari hasil rating untuk satu faktor dari sembilan pakar yang ada. 5. Total Nilai Skor nilai masing-masing faktor diperoleh dari hasil perkalian bobot dengan rating. Total skor diperoleh dari hasil penjumlahan skor nilai yang didapat dari masing-masing faktor. Total skor pembobotan antara 1 - 4. Nilai 4 pada matriks EFE menunjukkan perusahaan merespon peluang dan ancaman dengan baik. Nilai 4 pada matriks IFE menunjukkan kondisi internal perusahaan baik. Analisis Matriks IE Matriks IE menjadi alat analisis tepat untuk memetakan skor terboboti total dari matriks EFE dan IFE dari pengolahan data sebelumnya. Matriks IE terdiri dari sembilan sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai bobot dari matriks EFE dan IFE. Analisis Matriks SWOT Langkah pembuatan matriks SWOT, yaitu : 1. Menulis kekuatan, kelemahan internal dan peluang, ancaman eksternal perusahaan.
9 2. 3. 4. 5.
Mencocokkan kekuatan dengan peluang, mencatat hasil pada sel SO. Mencocokkan kelemahan dengan peluang, mencatat hasil pada sel WO. Mencocokkan kekuatan dengan ancaman , mencatat hasil pada sel ST. Mencocokkan kelemahan dengan ancaman, mencatat hasil pada sel WT.
Tabel 7. SWOT Matrix IFE
Strengths (S) Kekuatan Internal Perusahaan
Weaknesses (W) Kelemahan Internal Perusahaan
Opportunities (O)
Strategi SO
Strategi WO
Peluang Eksternal Perusahaan
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
Threats (T)
Strategi ST
Strategi WT
Ancaman Eksternal Perusahaan
Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman
EFE
Sumber : David (2006)
Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP (Analytical Hirarchy Process) merupakan metoda pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah kriteria dan alternatif yang dipilih berdasarkan pertimbangan semua kriteria terkait (Saaty 1993). Langkah penyusunan model AHP, yaitu : Penyusunan hirarki keputusan, menetapkan sasaran, kriteria dan sub kriteria 1. untuk mencapai tujuan serta alternatif keputusan. Sasaran, kriteria dan sub kriteria serta alternatif keputusan disusun dalam bentuk suatu hirarki keputusan. 2. Menentukan prioritas dengan membuat matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparison) yang membandingkan satu kriteria dengan kriteria lainnya, serta menentukan vector prioritas berdasarkan nilai vector eigen untuk setiap matriks perbandingan berpasangan. 3. Menghitung Consitency Ratio (CR) dari model, model konsisten apabila nilai CR ≤ 10 %. Jika lebih besar dari itu, berarti penilaian yang telah dilakukan ada yang random, dan dengan demikian perlu diperbaiki. Dalam penyusunan hirarki :
Jumlah tingkat dalam suatu hirarki tak ada batasnya. Sub kriteria kadang-kadang dapat disisipkan atau dihilangkan diantara kriteria dan alternatif. Pembatasan dalam menata elemen secara hirarki adalah setiap elemen yang berada setingkat di atasnya berfungsi sebagai kriteria untuk menaksir pengaruh relatif elemen-elemen di bawah itu.
10 Tabel 8. Nilai perbandingan pada AHP Nilai Perbandingan
Penjelasan
(A dibandingkan B) 1
A dan B sama penting
3
A sedikit lebih penting dibanding B
5
A jelas lebih penting dibanding B
7
A sangat jelas lebih penting dibanding B
9
A mutlak lebih penting diibanding B
2, 4, 6, 8
Nilai-nilai diantara dua perbandingan (perlu adanya kompromi antara dua faktor)
Sumber : Saaty (1993)
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik UMKM Telur Asin Rahayu Sejarah Berdirinya UMKM TAR UMKM TAR berdiri sejak tahun 1994, terletak di Desa Bedahan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Jawa Timur dan dikelola oleh Bapak Agus Suwondo bersama istrinya bernama Ibu Eko Sri Rahayu. Pemilik beralih profesi dari pegawai swasta menjadi wirausaha. Ide usaha bermula dari keinginan pemilik untuk meningkatkan nilai jual telur itik yang mencapai Rp.125,-/butir. Produksi awal UMKM TAR mencapai 100 butir/hari meningkat menjadi 500 butir/hari karena tingginya permintaan, sehingga UMKM TAR terus meningkatkan kualitas dan jumlah produksi telur asin. UMKM TAR menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku dengan cara memberikan pinjaman untuk keperluan yang dibutuhkan oleh para peternaknya dalam menunjang proses produksi dan distribusi telur bebek mentah kepada UMKM TAR. Bahan baku telur bebek angonan sulit diperoleh karena mayoritas peternak itik di Jawa Timur memelihara itik dalam kandang dengan makanan konsentrat, sehingga hanya diperoleh dari pengepul wilayah Tuban (Desa Bandung Rowo dan Melangi), dan Bojonegoro (Desa Kanor). Data produksi telur di Provinsi Jawa Timur, produksi telur di Kabupaten Lamongan, populasi ternak, produksi telur itik, komoditi ternak dan populasi ternak itik di Kabupaten Lamongan dapat dilihat pada lampiran kedua. UMKM TAR beralih nama dari “Telur Asin Ayu” menjadi “Telur Asin Rahayu” dan telah terdaftar di Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual pada 22 Januari 2003 serta mendapatkan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Lamongan 28 Juli 2008. Hasil observasi terhadap referensi tiga unit usaha yang ada di Brebes, Jawa Tengah yang dapat diterapkan oleh UMKM TAR yaitu dengan memperbanyak bahan baku telur bebek angonan yang diperoleh dari daerah Blitar, dan
11 memproduksi dalam jumlah besar untuk dijual dengan sistem grosir seperti yang dilakukan referensi telur asin Cah Angon. UMKM TAR juga dapat mengembangkan produk olahan berupa minyak telur asin seperti yang dilakukan referensi telur asin H.Roshid dan bekerja sama dengan stasiun TV untuk promosi. UMKM TAR juga dapat berperan sebagai distributor yang menerima produk telur asin jadi yang berasal dari pedagang lain seperti yang dilakukan oleh referensi telur asin TJOA. Maksud, Tujuan dan Sasaran UMKM TAR Maksud 1. Meningkatkan penghasilan kelompok dan masyarakat desa. 2. Terbinanya kelompok/unit usaha pengolahan telur asin secara efektif. 3. Terpenuhinya kebutuhan telur di masyarakat. 4. Memberikan kesempatan usaha kepada masyarakat desa. 5. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa khususnya anggota. Tujuan 1. Peningkatan populasi, produksi, dan produktivitas ternak. 2. Peningkatan skala usaha ke arah yang lebih ekonomis. 3. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak. 4. Pengembangan usaha kelembagaan kelompok peternak. Sasaran 1. Meningkatkan populasi, produksi, dan produktivitas ternak di kelompok. 2. Menguatnya kelembagaan dan modal usaha kelompok. 3. Meningkatnya kemandirian dan jaringan kerjasama antar kelompok, serta kelompok dengan masyarakat. 4. Berfungsinya kelompok sebagai motivator dan fasilitator pengembangan usaha disekitarnya. 5. Tumbuh dan berkembangnya kelompok sebagai sentra produksi pengolahan telur asin sekaligus sebagai pembentukan inti usaha budidaya ternak. Struktur Organisasi UMKM TAR Struktur organisasi memiliki hubungan yang saling berkaitan dalam organisasi untuk menjalankan kegiatan operasional guna mencapai tujuan, menggambarkan tugas dan fungsi dalam pekerjaannya. Gambar 3 menunjukkan struktur organisasi UMKM TAR, dan Tabel 9 menguraikan tentang tugas pekerjaan dalam struktur organisasi UMKM TAR. Berikut gambar struktur organisasi UMKM TAR berdasarkan data yang diperoleh dari pemilik UMKM TAR. KETUA Agus Suwondo
SEKRETARIS & BENDAHARA Eko Sri Rahayu
ANGGOTA Enik Rundiati Yukiswanto
Gambar 3. Struktur organisasi UMKM TAR (UMKM TAR 2013)
12 Tabel 9. Uraian tugas pekerjaan UMKM TAR No.
Jabatan Pekerjaan
Tugas
1.
Ketua
a. Mengembang tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan usaha a. Melakukan koordinasi dan pengawasan dalam menjalankan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan b. Merancang agenda kegiatan usaha c. Menetapkan keputusan yang akan dilaksanakan d. Menerima kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan usaha e. Menerima segala keuntungan dan kerugian yang akan didapat dari hasil usaha tersebut
2.
Sekretaris dan Bendahara
a. Mencatat transaksi penjualan dan pemesanan b. Melakukan pembayaran karyawan c. Melakukan pembayaran bahan baku dan peralatan perlengkapan toko
3.
Anggota
a. b. c. d. e. f. g.
Melakukan sortir telur mentah yang baru datang dari para peternak Mencuci telur mentah yang telah di sortir Melakukan proses pengasinan telur Membersihkan telur yang sudah di asinkan Merebus telur yang sudah di asin Mentiriskan telur yang sudah direbus Mengemas telur untuk siap dikirimkan ke toko
Sumber : Data primer pemilik UMKM TAR (2013)
Karakteristik Konsumen Konsumen di Indonesia lebih cenderung membeli produk yang sesuai dengan kepribadian, lebih mengutamakan kenyamanan produk, lebih menyukai produk yang mengutamakan kesehatan, memiliki manfaat, serta berbau digital, sehingga lima tahun kedepan konsumsi masyarakat di Indonesia akan terus tumbuh (Survey Indonesia Nitizen). Hasil penelitian UMKM TAR menunjukkan bahwa terdapat 70 responden konsumen biasa dari hasil perhitungan rumus Slovin yang pernah mengkonsumsi telur asin rahayu. Mayoritas konsumen UMKM TAR dari hasil survei karakteristik konsumen adalah wanita. Penyebabnya adalah kecenderungan konsumsi kaum wanita, sedangkan laki-laki banyak menyerahkan urusan belanja kepada wanita. Laki-laki yang melakukan pembelian sendiri biasanya dikarenakan tugas dari atasan, keluarga dan keinginan sendiri. UMKM TAR banyak melakukan kerjasama dengan pemerintah dan swasta, sehingga mayoritas pelanggannya adalah para pegawai negeri dan swasta. Hasil pengolahan data karakteristik konsumen dapat dilihat di Tabel 10. .
13 Tabel 10. Hasil pengolahan data karakteristik konsumen No
Pertanyaan
Jawaban
(%)
No
Pertanyaan
Jawaban
(%)
1.
Jenis Kelamin
Pria Wanita
32.9 67.1
6.
Profesi
2.
Usia
< 20 21-30 31-40 41-50 51-60
1.4 25.7 28.6 38.6 5,7
Pengusaha Ibu Rumah Tangga Aktris / Aktor Model / Fotografer Pelajar Mahasiswa Supir Buruh Lainnya
12.9 11.4 4.3 1.4 1.4 7.1 1.4 2.9 7.1
3.
Status Pernikahan
Menikah Belum Menikah
7.
Pendapatan
4.
Tingkat Pendidikan
SMP SMA Diploma Sarjana Lainnya
4.3 37.1 8.6 47.1 2.9
< Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.001 – Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.001 – Rp. 5.000.000 >Rp. 5.000.000 >Rp. 10.000.000
15.2 7.6 30.3 25.8 6.1 7.6 7.6
5.
Pekerjaan
Pelajar Mahasiswa PNS Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Lainnya
2.9 7.1 40 10 12.9
8.
Pengeluaran
< Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.001 – Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.001 – Rp. 5.000.000 >Rp. 5.000.000 >Rp. 10.000.000
17.9 1.5 11.9 31.3 10.4 6 3
9.
Hobi
Guru / Dosen Pegawai Negeri Pegawai Swasta
14.3 28.6 7.1
Travelling Kuliner Memasak Membaca Belanja
6.
Profesi
73 27
20 7.1
24.63 14.5 27.50 17.4 15.9
Sumber : Data diolah (2013)
Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen Perubahan jaman menyebabkan perubahan pola pikir dan gaya hidup konsumen yang semakin cerdas memilih barang yang dikonsumsi. Lima tahap pembelian konsumen diterapkan sebelum mengkonsumsi produk. Peneliti mengetahui pola pikir konsumen dalam tahap keputusan pembelian yang meliputi tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, alternatif keputusan pembelian, tahap keputusan dan evaluasi. Berikut uraian singkat mengenai hasil pengolahan data tahap keputusan pembelian konsumen : Tahap Pengenalan Kebutuhan 1. Tahap ini membuat konsumen berusaha mengenali barang yang benar-benar mereka inginkan sebelum memutuskan membeli. Hasil pengolahan data menyatakan responden kuesioner diberikan kepada konsumen biasa yang pernah mengkonsumsi telur asin rahayu, sehinga 100% responden pernah mengkonsumsi produk UMKM TAR. Hasil pengolahan data pada tahap pengenalan kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 11.
14 Tabel 11. Hasil pengolahan data tahap pengenalan kebutuhan No. 1.
Pertanyaan Pernah atau tidak mengkonsumsi telur asin
Jawaban Ya Tidak
Persentase (%) 100 -
2.
Alasan mengkonsumsi telur asin
Makanan favorit Pelengkap makanan tertentu Makanan cemilan Kesehatan Lainnya
17.6 63.2 5.9 11.8 1.5
3.
Banyaknya telur asin yang dikonsumsi dalam satu bulan
< 10 10 – 20 20 – 30
75.4 23.2 1.4
Sumber : Data diolah (2013)
2.
Tahap Pencarian Informasi Tahap ini membuat konsumen berusaha mencari informasi mengenai barang yang dibutuhkannya. Informasi biasanya bersumber dari sumber pribadi seperti teman, keluarga, dan tetangga. Sumber komersil berupa iklan, dealer, dan kemasan. Sumber publik berupa media massa dan sumber pengalaman penggunaan produk. Konsumen cerdas lebih mengutamakan kualitas dibanding harga. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil pengolahan data tahap pencarian informasi No. 1.
Pertanyaan Pernah/tidak mengkonsumsi Telur Asin yang lain?
Jawaban Ya Tidak
(%) 100 -
2.
Asal Telur Asin yang didapat
Beli di pasar tradisional Beli di rumah makan Beli di pedagang asongan Beli di supermarket Beli di pusat oleh-oleh khas daerah
3.
Alasan membeli Telur Asin
Konsumsi Sendiri Buah tangan Acara keluarga Acara pemerintahan Lainnya
71.4 10 14.3 1.4 1.4
4.
Jenis Telur Asin yang disukai
Rebus Bakar Asap
66.7 23.2 8.7
5.
Faktor yang menentukan pembelian Telur Asin
Harga Kualitas Kemasan Ketersediaan di Pasar Lainnya
14.7 70.6 1.5 7.4 1.5
34.85 47 3.03 6.1 10.6
Sumber : Data diolah (2013)
3.
Tahap Alternatif Keputusan Pembelian Tahap dimana konsumen mencari informasi tambahan tentang barang tersebut. Konsumen akan bertanya kepada konsumen lain yang pernah mencoba. Mayoritas konsumen mengetahui produk UMKM TAR melalui word of mouth.
15 Tabel 13. Hasil pengolahan data tahap alternatif keputusan pembelian No. 1.
Pertanyaan Pernah / tidak mengkonsumsi Telur Asin Rahayu
Ya Tidak
2.
3.
Jawaban
(%) 100 -
Darimana mengetahui produk telur asin rahayu
Mulut ke mulut Pameran dan workshop Media sosial Media massa Tidak sengaja melewati dan melihat toko Lainnya
71 15.9 10.1 2.9
Darimana mendapatkan produk telur asin rahayu
Datang langsung ke toko di Babat – Lamongan Datang ke pameran Oleh-oleh dari orang lain Lainnya
49.3 14.9 34.3 1.5
Sumber : Data diolah (2013)
4.
Tahap Keputusan Keputusan pembelian adalah saat calon pembeli telah mendapat informasi yang cukup mengenai barang tersebut. Produsen harus memperhatikan kelengkapan dan keakuratan produk, pelayanan yang baik, kebersihan toko, dan memaksimalkan sarana promosi yang ada. Promosi melalui pameran dan workshop menjadi media tepat untuk meningkatkan penjualan dan kesadaran konsumen terhadap keberadaan produk. Tabel 14 menunjukkan hasil pengolahan data pada tahap keputusan. Tabel 14. Hasil pengolahan data tahap keputusan No. 1.
Pertanyaan Alasan memilih telur asin rahayu dibandingkan yang lainnya
Jawaban Lebih enak Lezat Pas di lidah Rasanya sedang, tidak terlalu asin Masir dan berminyak Dari bebek angonan Tanpa bahan pengawet Harga lebih murah di bandingkan harga supermarket Harga lebih tinggi dari harga pasar, namun kualitas lebih bagus
(%) 69.57 23.91 36.96 67.39 65.22 21.74 17.39 4.35 13.04
2.
Alasan memilih telur asin rahayu dari segi lokasi
Dekat dengan tempat tinggal Strategis, mudah dituju Walaupun jauh, bisa memesan khusus dan di kirim paket Lainnya
40.6 36.2 33.3 4.3
3.
Alasan memilih telur asin rahayu dari segi promosi
Promosi gencar lewat media sosial Promosi gencar lewat media massa Promosi gencar lewat pameran dan workshop Promosi lewat diskon harga paket ekonomis Lainnya
12.1 9.1 59.1 13.6 15.2
Sumber : Data diolah (2013)
5.
Tahap Evaluasi Tahap evaluasi merupakan tahap keputusan setelah pembelian. Hal ini bisa menjadi awal sekaligus akhir dari sebuah pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian barang tersebut. Hasil persentase 37.1% menunjukkan responden puas setelah mengkonsumsi telur asin rahayu sehingga konsumen ingin
16 membeli kembali dan merekomendasikannya kepada orang lain. Tabel 15 menunjukkan hasil pengolahan data pada tahap evaluasi. Tabel 15. Hasil pengolahan data tahap evaluasi No. 1.
Pertanyaan Tingkat kepuasan setelah mengkonsumsi telur asin rahayu
Jawaban Sangat memuaskan Memuaskan Cukup Kurang puas
(%) 31.4 37.1 30 1.4
2.
Keinginan untuk membeli kembali
Ya Tidak
98.6 1.4
3.
Merekomendasikan kepada orang lain
Ya Tidak
95.2 4.8
Sumber : Data diolah (2013)
Kondisi Umum UMKM TAR Kondisi umum memperlihatkan bagaimana UMKM TAR dimata konsumen. Kondisi saat ini dipengaruhi oleh keputusan pembelian konsumennya. Apabila kondisi saat ini kurang baik, maka banyak konsumen yang kecewa, tidak mengkonsumsi kembali, dan tidak merekomendasikan kepada orang lain. Hal sebaliknya apabila kondisi saat ini sudah cukup memuaskan, maka UMKM TAR harus mampu berbenah diri untuk lebih meningkatkan produktivitas dan pelayanan dalam berbagai aspek. Pelayanan penjualan serta strategi lokasi dinilai cukup memuaskan. Rasa, bentuk kemasan, strategi promosi, strategi harga, strategi produk sudah memuaskan. Konsumen mengharapkan adanya iklan melalui koran, inovasi olahan produk telur asin, serta diskon pembelian. Pemenuhan harapan tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga terbentuk loyalitas pelanggan yang tinggi. Hasil pengolahan data mengenai kondisi umum UMKM TAR saat ini dapat dilihat di Tabel 16.
17 Tabel 16. Hasil pengolahan data kondisi umum UMKM TAR Pertanyaan Tingkat Kepuasan Pelayanan Penjualan
Jawaban Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup
% 28.6 34.3 37.1
Tingkat Kepuasan Rasa
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup
32.9 40 27.1
Tingkat Kepuasan Bentuk Kemasan
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup
21.4 48.6 30
Tingkat Kepuasan Strategi Promosi
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup
25.7 40 34.3
Tingkat Kepuasan Strategi Harga
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup
12.9 47.1 40
Tingkat Kepuasan Strategi Produk
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup Kurang Puas
17.9 49.3 28.4 4.5
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup Kurang Puas
21.5 35.4 41.5 1.5
Tingkat Kepuasan Strategi Lokasi
Pertanyaan Harapan Promosi
Jawaban Iklan koran Majalah Tv Radio Lainnya
% 56.7 18.3 33.3 16.7 3.3
Harapan Inovasi Produk
Telur asin rasa buah Olahan makanan dari telur asin Telur asin asap Lainnya
26.6 57.8
Harapan Kebijakan Harga
Diskon hari tertentu Diskon pembelian Harga reseller Bonus pembelian
7.69 72.31 7.69 30.77
Harapan Kebijakan Lokasi
Membuka cabang baru di luar kota - provinsi Memperluas parkir Memperluas toko Mendesain ulang tata letak toko Mengutamakan kebersihan dan kerapian toko
95.74
21.9 4.7
38.30 27.66 17.02 17.02
Sumber : Data diolah (2013)
Strategi dan Kebijakan Saat Ini Sejak UMKM TAR berdiri, beberapa strategi dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi pasar serta bahan baku. UMKM TAR menggunakan strategi pemasaran STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion). Strategi STP UMKM TAR, yaitu : 1. Segmenting Segmentasi pasar merupakan suatu proses membagi pasar ke dalam segmensegmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli (Pride & Ferrel 1994). Segmentasi pasar yang ditetapkan oleh UMKM TAR yaitu, Berdasarkan Demografis : Konsumen usia 30-50 tahun dengan pendapatan mencapai 2-3 juta/bulan. Berdasarkan Psikografis : Konsumen kelas sosial tingkat menengah keatas. Targeting 2. Penetapan target pasar merupakan proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara, provinsi, atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon (Keegan & Green 2008). Target pasar yang dipilih UMKM TAR berdasarkan pengevaluasian segmentasi yaitu untuk konsumen kalangan kelas menengah keatas yang memiliki tingkat pendapatan tinggi sehingga mempertimbangkan kualitas produk, bukan harga.
18 3.
Positioning Positioning merupakan suatu tindakan dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya (Kotler 2008). UMKM TAR memposisikan perusahan sebagai perusahan yang memproduksi telur asin yang berkualitas, tanpa bahan pengawet dengan rasa yang gurih, masir, dan berminyak. Strategi bauran pemasaran 4P UMKM TAR (Marketing Mix) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler 2001). Tujuan pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan hasil penjualan, serta dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan dan stakeholder. Penulis menyajikan perbandingan strategi 4P pada UMKM TAR, tiga pesaing di BabatLamongan, dan tiga referensi usaha telur asin di Brebes, Jawa Tengah.
Gambar 4. Strategi dan kebijakan UMKM TAR (UMKM TAR 2013) 1.
Product UMKM TAR menawarkan produk berupa barang. Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan (Kotler 2001). Konsumen lebih tertarik terhadap produk yang berkualitas walaupun harga tinggi. Ketersediaan produk harus diperhatikan produsen. Tabel 17 menunjukkan perbandingan strategi kebijakan produk masing-masing perusahaan. Tabel 17. Strategi dan kebijakan "product" Perusahaan UMKM TAR
Produk Rebus Mentah Asin Bakar
Tahun 1994 - sekarang 1994 - sekarang 2012 - sekarang
Perusahaan Referensi I (H.Rosyid)
Produk Rebus Panggang Bakar
Tahun 2003 - sekarang 2003 – sekarang 2003 - sekarang
Pesaing I (Gilang)
Rebus Mentah Asin
1983 - sekarang 1983 - sekarang
Referensi II (Cah Angon)
Rebus Panggang Bakar
2004 - sekarang 2004 - sekarang 2004 - sekarang
Pesaing II (Kalongan)
Rebus Mentah Asin
1980 - sekarang 1980 - sekarang
Referensi III (TJOA)
Pesaing III (Banaran)
Rebus Mentah Asin Mentah Biasa
1988 - sekarang 1988 - sekarang 1988 – sekarang
Rebus Panggang Asap
1965 - sekarang 1965 - sekarang 1965 - sekarang
Sumber : Data primer UMKM TAR (2013)
19
Gambar 5. Product UMKM TAR (UMKM TAR 2013) 2.
Price Strategi harga menjadi faktor krusial bagi pelanggan dan produsen. Harga terlalu tinggi menyebabkan konsumen berpindah ke pesaing lain, namun harga yang terlalu murah akan meragukan kualitas barang yang dijual. Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa (Kotler 2001). UMKM TAR menerapkan harga di atas rata-rata harga pasar karena kualitas bahan baku yang bagus dari telur bebek organik. Tabel 18 menunjukkan perbandingan strategi dan kebijakan harga tahun 2013. Tabel 18. Strategi dan kebijakan "price" Perusahaan UMKM TAR
Product Rebus Mentah di Asin Bakar
Price Rp 3.000,Rp 3.250,Rp 3.500,-
Perusahaan Referensi I (H.Rosyid)
Product Rebus Panggang Bakar
Price Rp 3.000,Rp 3.200,Rp 3.200,-
Pesaing I (Gilang)
Rebus Mentah Asin
Rp 2.750,Rp 2.250,-
Referensi II (Cah Angon)
Rebus Panggang Bakar
Rp 2.500,Rp 2.700,Rp 2.700,-
Pesaing II (Kalongan)
Rebus Mentah Asin
Rp 2.500,Rp 2.250,-
Referensi III (TJOA)
Pesaing III (Banaran)
Rebus Mentah Asin Mentah Biasa
Rp 2.500, Rp 2.250,Rp 1.900,-
Rebus Panggang Bakar
Rp 3.000,s/d Rp 5.000,-
Sumber : Data primer UMKM TAR (2013)
3.
Place Ketersediaan toko dibeberapa tempat strategis memungkinkan semakin banyak konsumen yang mengenal produk tersebut. Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran (Kotler 2001). Tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Strategi lokasi tradisional UMKM TAR tahun 1994 dengan menitipkan telur asin di warung tenda, rumah makan, dan reseller. Tahun 1995 hingga saat ini UMKM TAR memutuskan mencari target pasar baru melalui pameran. Tabel 19 menunjukkan perbandingan strategi dan kebijakan “place”.
20 Tabel 19. Strategi dan kebijakan "place" Perusahaan UMKM TAR
Place Penjualan di ruko pribadi, sistem online, dan pameran.
Perusahaan Referensi I (H.Rosyid)
Place Penjualan di ruko pribadi, pameran
Pesaing I (Gilang)
Penjualan di rumah, pasar tradisional, warung, stasiun, terminal
Referensi II (Cah Angon)
Penjualan di toko pribadi, reseller
Pesaing II (Kalongan)
Penjualan di pasar tradisional, stasiun, terminal
Referensi III (TJOA)
Penjualan di toko pribadi, sistem online
Pesaing III (Banaran)
Penjualan di rumah, pasar tradisional, warung, stasiun, terminal
Sumber : Data primer UMKM TAR (2013)
4.
Promotion Promosi menjadi teknik pemasaran untuk menarik konsumen agar mengkonsumsi produk kita. Promosi mencakup semua kegiatan perusahaan dalam melayani komunikasi dan promosi produk ke target pasar (Kotler 2001). Beberapa strategi promosi yang dapat diterapkan usaha kecil diantaranya dengan mengembangkan hubungan impersonal dengan pelanggan, mengembangkan komunitas, membangun jaringan dengan perusahaan lain, dan memberikan diskon pelanggan. Strategi promosi efektif yang dilakukan UMKM TAR yaitu melalui kemampuan WOM (word of mouth), pameran dan workshop, media buku produk unggulan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Lamongan, serta promosi online melalui website Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. UMKM TAR juga memiliki akun facebook dan twitter yang belum optimal penggunaannya karena keterbatasan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta teknologi oleh struktur organisasi. Tabel 20. Strategi dan kebijakan "promotion" Perusahaan UMKM TAR
Promotion Word of mouth, workshop & exhibition, media massa, media online
Perusahaan Referensi I (H.Rosyid)
Promotion Word of mouth, workshop, media massa
Pesaing I (Gilang)
Referensi II (Cah Angon)
Word of mouth, media online
Word of mouth
Pesaing II (Kalongan)
Word of mouth
Referensi III (TJOA)
Word of mouth, media massa, media online
Pesaing III Word of mouth (Banaran) Sumber : Data primer UMKM TAR (2013)
21
Gambar 7. Promosi UMKM TAR melalui pameran & workshop yang diliput media massa (UMKM TAR 2013)
Gambar 6. Promosi UMKM TAR melalui media online (facebook, twitter, blog, fanspage) yang tidak maksimal (UMKM TAR 2013)
22 Analisis Masalah yang dihadapi Analisis Lingkungan Internal (IFE) : KEKUATAN a. Kualitas dan rasa yang bermutu Kualitas dan rasa menjadi faktor utama konsumen untuk mengkonsumsi produk. Konsumen semakin cerdas memilih produk yang dikonsumsi. Konsumen kelas menengah keatas lebih memilih produk dengan kualitas yang baik dan rasa yang enak tanpa mempermasalahkan harga, sedangkan konsumen kelas menengah kebawah lebih memilih harga murah tanpa mengutamakan kualitas dan rasa, sehingga UMKM TAR menetapkan target untuk konsumen kelas menengah keatas dengan menawarkan kualitas dan rasa yang bermutu sehingga konsumen puas mengkonsumsi dan tidak kecewa. b. Bahan baku telur bebek organik Telur bebek organik berasal dari bebek yang dipelihara secara liar dengan makanan alami berupa sisa-sisa panen padi dan keong-keong. Telur bebek organik menghasilkan kuning telur yang lebih bagus dan berwarna kuning kemerahan, sedangkan telur bebek biasa yang dipelihara dikandang secara intensif dengan makanan konsentrat akan menghasilkan kuning telur yang kurang bagus dan terlihat kuning telur berwarna pucat. c. Lokasi usaha strategis Lokasi strategis akan mudah dijangkau konsumen, dan memungkinkan konsumen lain yang tidak sengaja melewati lokasi menjadi tahu keberadaan usaha tersebut. Lokasi strategis harus ditunjang dengan kemudahan akses transportasi ke lokasi. UMKM TAR terletak pada posisi strategis karena berada di pertigaan jalur Pantura Babat ke arah Surabaya – Tuban – Bojonegoro – Jombang sehingga konsumen mudah menjangkau lokasi tersebut. Harga jual produk terjangkau d. Penetapan harga jual produk bergantung daya beli konsumen dan kualitas produk yang ditawarkan. Harga tinggi harus disesuaikan dengan kualitas. Penetapan harga yang tepat akan menunjang peningkatan penjualan. Konsumen cerdas akan memilih produk berkualitas dengan harga terjangkau sehingga tidak kecewa. Hal tersebut telah diterapkan oleh UMKM TAR dalam menjalankan usahanya hingga saat ini dan terus mengutamakan kualitas yang baik dan harga terjangkau. e. Pelayanan optimal kepada konsumen Kualitas pelayanan menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan UMKM TAR agar konsumen tidak kecewa. Kebersihan dan tata letak toko yang nyaman, keramahan, ketersediaan produk, jam operasional, jaminan mutu, kemasan, pemesanan khusus, dan bonus menjadi faktor yang harus diperhatikan. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen puas dan membeli kembali serta merekomendasikan kepada orang lain melalui kekuatan word of mouth. f. Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja Lingkungan kerja yang harmonis, jujur, dan kekeluargaan menjadi poin penting dalam keberlangsungan usaha. Hubungan kekerabatan yang tinggi akan lebih terasa saling memiliki satu sama lain dan berusaha untuk memajukan usaha
23 serta memberikan yang terbaik. Hal ini diterapkan UMKM TAR dengan karyawannya yang berasal dari keluarga sendiri. KELEMAHAN a. Keterbatasan modal usaha Perusahaan membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha, baik modal sendiri maupun dari lembaga pemerintahan atau swasta dengan berbagai bunga yang ditawarkan. UMKM TAR mengalami keterbatasan modal usaha karena tidak berani berspekulasi menambah beban pembayaran hutang sehingga belum mencukupi untuk pengembangan usaha yang lebih besar. b. Keterbatasan bahan baku Bahan baku telur bebek organik diperoleh berdasarkan musim, sehingga tidak sepanjang tahun jumlahnya berlimpah, saat musim kemarau jumlahnya berkurang karena ketersediaan pakan alami seperti keong-keong jumlahnya terbatas dan mempengaruhi produksi telur. Pada musim penghujan dan panen padi, telur bebek organik melimpah karena cukup tersedia pakan alami. c. Keterbatasan distribusi Keberadaan toko utama di satu tempat menyebabkan tidak terjangkaunya konsumen di wilayah lain. UMKM TAR tidak memiliki cabang, sehingga konsumen dari luar daerah kesulitan untuk membeli produk. Biaya pengiriman tinggi menjadi kendala konsumen untuk memesan produk UMKM TAR, sehingga konsumen luar daerah berpikir ulang untuk melakukan pembelian. Sifat produk mudah rusak d. Produk yang rentan pecah dan bertahan satu minggu di ruangan biasa, menyebabkan tidak memungkinkannya distribusi keluar daerah yang lebih dari seminggu. Hal ini menjadi kendala konsumen untuk melakukan pemesanan karena takut produk dalam kondisi rusak dan tidak dapat dikonsumsi pada saat sampai ke tangan konsumen. Biaya packaging pengiriman yang lebih aman juga memakan biaya tambahan yang lebih mahal. Analisis Lingkungan Eksternal (EFE) : PELUANG a. Pertumbuhan perekonomian daerah Pertumbuhan perekonomian daerah berpengaruh terhadap bantuan alokasi pendanaan UMKM dalam pengembangan usaha. Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lamongan menunjukkan statistik kenaikan pertumbuhan ekonomi Lamongan di tahun 2012 mencapai 7,13% dan berbanding lurus dengan kenaikan income perkapita Rp 12.191.873 di tahun 2012. Dana alokasi bantuan modal dari APBD untuk kegiatan akselerasi program pemberdayaan UMKM di Kabupaten Lamongan mencapai Rp 3.700.000.000,- di tahun 2012. Dukungan dan fasilitas pemerintah kepada UMKM dapat dilihat pada lampiran ketiga. Hasil data tersebut membantu UMKM TAR untuk mendapatkan dukungan dan fasilitas dari daerah untuk mengembangkan usahanya dan berdampak terhadap peningkatan penjualan produknya. b. Loyalitas konsumen mudah terbentuk Kepuasan konsumen menjadi hal penting yang harus dicapai UMKM TAR. Terciptanya kepuasaan dapat memberi manfaat positif dengan terjalinnya hubungan
24 baik antara perusahaan dengan pelanggan, sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan tercipta kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Loyalitas pelanggan sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga kelangsungan usahanya. Pelanggan yang loyalitasnya tinggi akan antusias untuk memperkenalkannya kepada orang lain. Perusahaan harus lebih bekerja keras untuk mempertahankan pelanggan dibandingkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Kualitas yang bermutu, citra perusahaan yang baik, harga yang bersaing, serta pelayanan informasi yang maksimal menjadi faktor pendukung UMKM TAR dalam menciptakan loyalitas konsumen yang menjadi aset penting perusahaan. c. Potensi pasar luas Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lamongan menunjukkan jumlah penduduk Lamongan tahun 2012 mencapai 1.284.379 jiwa dengan luas area mencapai 1.812,80 Ha serta kepadatan penduduk mencapai 708,51. Pengeluaran perkapita riil yang disesuaikan menunjukkan angka 634,92 di tahun 2011 dan 635,73 di tahun 2012. Tingkat kemiskinan yang menurun di tahun 2012 sebesar 13,06% serta pengeluaran perkapita yang meningkat menandakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat setempat semakin membaik dan masyarakat semakin konsumtif sehingga kondisi ini memberikan peluang potensi pasar yang luas bagi UMKM TAR untuk memasarkan produknya. d. Hubungan baik dengan mitra kerja sama Keberhasilan dalam menjalin hubungan baik dengan mitra kerja sama akan membawa kesempatan yang saling menguntungkan. Hubungan kerja sama yang semakin luas dan bervariasi akan menambah peluang bagi pemasaran UMKM TAR dan mempengaruhi penjualan. Berkembangnya teknologi menjadi peluang UMKM TAR dalam membina hubungan kerja sama positif untuk melakukan perluasan pemasaran sesuai dengan target pasar yang ditentukan. Kerja sama dengan beberapa hotel terkemuka, bandara, restoran, supermarket hingga ekspor, dapat membantu UMKM TAR semakin berkembang. e. Hubungan baik dengan pemasok bahan baku Hubungan baik dengan pemasok bahan baku harus dijaga agar rantai pasokan bahan baku tetap terjaga dan menunjang proses produksi. UMKM TAR memperoleh bahan baku dari beberapa pemasok khusus dengan kualitas bahan baku yang memenuhi standar. UMKM TAR bekerja sama dengan kelompok ternak itik di Lamongan sehingga bahan baku produk tetap tersedia meskipun berada pada musim kemarau yang cenderung terbatas jumlahnya. UMKM TAR menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku dengan memberikan pembinaan ternak itik serta pengarahan tentang usaha pembuatan telur asin sehingga masyarakat setempat mendapatkan tambahan penghasilan dari hasil produksi telur asin. f. Perkembangan akses promosi melalui media sosial Perkembangan teknologi melalui media sosial online membawa keuntungan bagi pelaku usaha. Biaya murah bahkan gratis serta mencakup jaringan yang luas. Hasil data penggunaan internet di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 21. Konsumen cerdas akan menggunakan media online untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai barang yang akan dikonsumsi dan melakukan transaksi online. Hal ini harus dapat dimanfaatkan UMKM TAR untuk memperbanyak informasi yang bisa ditampilkan melalui internet hingga menyediakan jasa pelayanan pemesanan secara
25 online baik melalui media sosial berupa facebook, twitter, instagram, website maupun blog untuk membantu peningkatan penjualan produk. Tabel 21. Penetrasi internet berdasarkan populasi di Indonesia (Dalam Juta) Penduduk Perkotaan Keluarga Pengguna Internet Perkotaan Pengguna Internet
2010 121.16 30.29 37.56 42.16
2011 123.24 30.81 50.53 55.23
2012 123.57 31.61 56.38 61.08
2013 133.73 34.72 62.19 74.57
Sumber : Indonesia Netizen Survey 2013 by MarkPlus Insight, Marketeers Magazine (2013)
ANCAMAN a. Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Kenaikan BBM berdampak pada beberapa sektor kehidupan masyarakat. Kenaikan BBM cenderung menaikkan harga barang-barang lain atau inflasi. Penetapan harga produk UMKM TAR sejak berdiri tahun 1994 sangat terpengaruh terhadap kenaikan harga BBM untuk proses produksi hingga pemasaran. Tabel 22 menunjukkan dampak kenaikan BBM terhadap kenaikan harga UMKM TAR. Tabel 22. Dampak kenaikan BBM terhadap kenaikan harga UMKM TAR Tahun
Masa Presiden
1998 2000 2002 2004 2005
BJ. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono Susilo Bambang Yudhoyono
2008 2013
Susilo Bambang Yudhoyono Susilo Bambang Yudhoyono
Kenaikan BBM (dalam rupiah) 700,- menjadi 1.200,600,- menjadi 1.150,1.450,- menjadi 1.550,1.500,- menjadi 1.810,1.810,- menjadi 2.400,2.400,- menjadi 4.500,4.500,- menjadi 6.000,4.500,- menjadi 6.500,-
Kenaikan Harga UMKM TAR (dalam rupiah) 350,- menjadi 750, 750,- menjadi 1.250, 1.250,- menjadi 1.500, 1.500,- menjadi 1.750, 1.750,- menjadi 2.250,2.250,- menjadi 2.750, 2.750,- menjadi 3.000, 3.000,- menjadi 3.500,-
Sumber : Data primer UMKM TAR (2013)
b. Kenaikan harga bahan baku Harga jual UMKM TAR mengikuti kenaikan harga bahan baku ditambah dengan biaya yang lainnya seperti biaya transportasi, BBM, bahan baku penunjang, serta upah tenaga kerja. UMKM TAR harus mampu menentapkan harga jual yang dapat dijangkau konsumen. Apabila harga tidak mampu dijangkau konsumen akan menurunkan tingkat penjualan. Tabel 23 menunjukkan pengaruh kenaikan bahan baku terhadap harga jual. Tabel 23. Pengaruh kenaikan bahan baku terhadap harga jual UMKM TAR Tahun 1998 2000 2002 2004 2005 2007 2008 2012 2013
Harga Bahan Baku/butir (dalam rupiah) 200,450,750,850,1.100,1.250,1.500,1.800,2.050,-
Sumber : Data primer UMKM TAR (2013)
Harga Jual/butir (dalam rupiah) 350,750,1.250,1.500,1.750,2.000,2.750,3.000,3.500,-
26 c.
Biaya pengiriman barang yang tinggi Konsumen akan mempertimbangkan pengiriman produk ke luar daerah melalui jasa ekspedisi dikarenakan biaya yang tinggi, resiko kerusakan barang, dan ketahanan produk. Jasa pengiriman barang dapat menggunakan JNE, TIKI, INDEX, maupun PT. POS Indonesia. Jasa PT. POS Indonesia lebih murah dibandingkan jasa ekspedisi lainnya, sehingga UMKM TAR bekerja sama dengan perusahaan tersebut. d. Peningkatan persaingan industri telur asin di Kabupaten Lamongan Persaingan tinggi mengharuskan UMKM TAR melakukan inovasi produk, kemasan, cara pemasaran, cara pengiriman, dan teknologi produksi untuk meningkatkan penjualan dan pencitraan perusahaan yang baik. Inovasi produk dengan membuat telur asin bakar oven, inovasi kemasan saat ini menggunakan kotak bersekat hasil bantuan dari UPT Makanan dan Minuman Jawa Timur, inovasi pemasaran melalui media sosial mulai dikembangkan untuk bertahan menghadapi pesaing lama maupun yang baru bermunculan.
Matriks IFE Tabel 24. IFE Matrix UMKM TAR
KEKUATAN
A1 A2 A3 A4 A5 A6
KELEMAHAN
B1 B2 B3 B4
Total Sumber : Data diolah (2013)
Faktor Strategis Internal
Rating
Bobot
Kualitas dan rasa yang bermutu Bahan baku telur bebek organik Lokasi usaha strategik Harga jual produk terjangkau Pelayanan optimal kepada konsumen Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja
4,0
0,141
Skor Total 0,565
3,7 3,8 3,8 3,9
0,129 0,133 0,133 0,137
0,475 0,504 0,504 0,534
3,7
0,129
0,475
Keterbatasan modal usaha Keterbatasan bahan baku Keterbatasan distribusi Sifat produk mudah rusak
1,3 1,1 1,8 1,3
0,047 0,039 0,063 0,047 1
0,063 0,044 0,112 0,063 3,336
27 Matriks EFE Tabel 25. EFE Matrix UMKM TAR Faktor Strategis Eksternal PELUANG
A1
Pertumbuhan perekonomian daerah
3,4
0,129
Skor Total 0,443
A2
Loyalitas konsumen sudah terbentuk
3,9
0,145
0,565
A3
Potensi pasar luas
3,8
0,141
0,533
A4
Hubungan baik dengan mitra kerja sama
3,7
0,137
0,502
A5
Hubungan baik dengan pemasok bahan baku Perkembangan akses promosi melalui media sosial
3,8
0,141
0,533
3,0
0,112
0,336
B1
Kenaikan bahan bakar minyak (BBM)
1,2
0,046
0,056
B2
Kenaikan harga bahan baku
1,2
0,046
0,056
B3
Biaya pengiriman barang yang tinggi
1,3
0,050
0,066
B4
Peningkatan persaingan industri telur asin
1,4
0,054
0,078
1
3,168
A6
ANCAMAN
Total
Rating
Bobot
Sumber : Data diolah (2013)
Matriks IE Hasil skor IFE menunjukkan angka (3,336) dan skor EFE sebesar (3,168) maka posisi UMKM TAR berada pada sel ke I. Perusahaan memiliki posisi yang sangat bagus dengan kekuatan dan peluang tinggi dalam mengembangkan usaha UMKM TAR. SKOR IFE Kuat 3,0 – 4,0
Rata-Rata 2,0 – 2,99
Lemah 1,0 – 1,99
3,336
S K O R E F E
Tinggi 3,0 – 4,0 3,168
I
II
III
Rata-Rata 2,0 – 2,99
IV
V
VI
Rendah 1,0 – 1,99
VII
VIII
IX
Gambar 8. IE Matrix (Data diolah 2013)
28 Matriks SWOT Alternatif strategi pada matriks SWOT bersumber dari data yang diolah pada matriks IE. UMKM TAR berada pada sel ke I dengan implikasi strategi “Tumbuh dan Membangun”. Rekomendasi strategi yang dapat diterapkan oleh UMKM TAR dapat dilihat pada Tabel 26. Hasil analisis matriks SWOT diperoleh alternatif strategi UMUKM TAR, meliputi : 1. Strategi SO ( Strengths – Opportunities ) Mempertahankan kualitas produk (S1, S2, S4, O2, O3, O6). Strategi ini cocok untuk diterapkan pada perusahaan yang memiliki kekuatan yang besar dan peluang yang bagus untuk berkembang.UMKM TAR berada pada kuadran pertama dan sesuai dengan strategi SO yang diterapkan berdasarkan matriks SWOT. 2. Strategi WO ( Weaknesses – Opportunities ) Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku (W2, W3, O2, O5). Strategi akan meminimalkan biaya promosi perusahaan dengan menerapkan pendekatan secara personal kepada konsumen. Media promosi online memberi peluang besar untuk memperluas pasar dengan biaya yang terjangkau (Low Cost). 3. Strategi ST ( Strengths – Threats ) Melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau (S2, S4, T2, T4). Ancaman diminimalisir dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Melakukan inovasi baru melalui diferensiasi produk dalam segi rasa, jenis, dan bentuk kemasannya agar konsumen memiliki banyk alternatif pilihan produk dalam pembeliannya serta memiliki nilai yang lebih dibanding pesaing-pesaingnya. Strategi WT ( Weaknesses – Threats ) 4. Kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha (W1, W3, T3, T4). Perusahaan meminimalisir ancaman dan kelemahan yang ada untuk bertahan dan mengembangkan usaha. Menjalin kerja sama kemitraan dengan kelembagaan tertentu untuk mendapat bantuan pendanaan, kegiatan pelatihan, dan kegiatan promosi melalui pameran secara gratis.
29 Tabel 26. SWOT Matrix UMKM TAR INTERNAL
EKSTERNAL PELUANG OPPORTUNITIES ( O ) 1. Pertumbuhan perekonomian daerah 2. Loyalitas konsumen sudah terbentuk 3. Potensi pasar luas 4. Hubungan baik dengan mitra kerja sama 5. Hubungan baik dengan pemasok bahan baku 6. Perkembangan akses promosi melalui media sosial ANCAMAN THREATS ( T ) 1. Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) 2. Kenaikan harga bahan baku 3. Biaya pengiriman barang yang tinggi 4. Peningkatan persaingan industri telur asin
KEKUATAN STRENGTHS ( S )
KELEMAHAN WEAKNESSESS ( W )
1. Kualitas dan rasa yang bermutu 2. Bahan baku telur bebek organik 3. Lokasi usaha strategik 4. Harga jual produk terjangkau 5. Pelayanan optimal kepada konsumen 6. Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja
1. Keterbatasan modal usaha 2. Keterbatasan bahan baku 3. Keterbatasan distribusi 4. Sifat produk mudah rusak
Mempertahankan kualitas produk (S1, S2, S4, O2, O3, O6)
Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku (W2, W3, O2, O5)
Melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau (S2, S4, T2,T4)
Kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha (W1, W3, T3, T4)
Sumber : Data diolah (2013)
Analisis Analytical Hierarchy Process ( AHP ) AHP digunakan sebagai pengambil keputusan strategi pemasaran UMKM TAR dengan mengidentifikasi fokus utama, faktor yang berpengaruh, aktor yang berperan, tujuan yang ingin dicapai, dan alternatif strategi pemasaran. Faktor yang berpengaruh dalam pemasaran UMKM TAR : 1. Kualitas produk dan pelayanan (F1) Konsumen cerdas lebih mengutamakan kualitas produk serta pelayanan pasca penjualan yang memuaskan agar konsumen memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produk UMKM TAR serta merekomendasikan kepada konsumen lain.
30 2.
Potensi pasar (F2) Peluang yang baik apabila perusahaan dapat memanfaatkan potensi pasar yang ada untuk memaksimalkan penjualan. Perusahaan harus mampu menganalisis peluang pasar dan mengambil kesempatan yang besar dengan adanya peluang pasar tersebut untuk kemajuan UMKM TAR. 3. Harga produk (F3) Konsumen lebih memilih produk dengan harga terjangkau dan kualitas terjamin. Konsumen semakin cerdas dan konsumtif yang didukung dengan tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang membaik, sehingga lebih memperhatikan kesehatan dan kualitas produk yang dikonsumsinya. 4. Ketersediaan bahan baku (F4) Bahan baku yang tersedia akan menjaga kelangsungan proses produksi dan tidak mengecewakan konsumen akibat kelangkaan produk. Konsumen akan kecewa apabila barang yang diharapkan tidak tersedia. UMKM TAR harus mampu menjaga kestabilan ketersediaan produk untuk menghindari hal-hal yang dapat mengurangi penjualan akibat pelayanan yang kurang maksimal. 5. Media promosi produk (F5) Media promosi melalui media massa, media elektronik, serta media online akan membantu penjualan produk. Konsumen akan berusaha mencari informasi mengenai produk yang akan dikonsumsi serta cenderung bertanya ke konsumen yang pernah mengkonsumsi produk tersebut agar lebih yakin. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM TAR agar lebih gencar dan memeperluas jaringan informasi yang tersedia, sehingga konsumen lebih mudah mengetahui segala informasi mengenai produk tersebut. UMKM TAR juga harus memiliki ketrampilan dalam manajemen pemasaran melalui komunikasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan penggunaan peralatan modern penunjang pemasaran online melalui instagram, website, blog, path, twitter, facebook, fanspage, e-mail, dan sebagainya. 6. Kemitraan dengan Badan/Lembaga pendanaan (F6) Menjalin kerjasama dengan badan/lembaga pendanaan akan membantu perusahaan untuk mengembangkan usaha dan memasarkan produk. Jumlah badan/instansi yang berbondong-bondong menyediakan fasilitas dan bantuan permodalan UMKM semakin banyak. UMKM TAR harus melebarkan sayap untuk bekerjasama dengan berbagai pihak diluar daerah hingga mancanegara untuk melakukan kegiatan ekspor produk agar lebih dikenal masyarakat hingga dunia. Aktor yang berperan dalam pemasaran UMKM TAR : 1. Pemilik (A1) Pemilik perusahaan memiliki kewenangan penting dalam menjalankan perusahaan. Menentukan dan mengambil keputusan serta strategi yang dijalankan. Pemilik merupakan otak penyelenggaraan kegiatan usaha, sehingga maju tidaknya perusahaan bergantung kepada keputusan yang diambil pemilik. Pemilik UMKM TAR harus memiliki ketrampilan khusus serta menguasai berbagai aspek ilmu penunjang dalam bidang produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, komunikasi dan lainnya yang menunjang pelaksanaan usaha.
31 2.
Konsumen Ahli (A2) Konsumen ahli sebagai pihak penting untuk memberikan penilaian dan masukan terhadap strategi perusahaan yang dijalankan dan langkah ke depan perusahaan. Pemilik perusahaan harus memperhatikan segala masukan dari konsumen ahli yang melihat segala permasalahan dari berbagai sisi untuk melakukan pembenahan dan evaluasi dalam pelaksanaan usaha yang lebih baik. 3. Pesaing (A3) Pesaing sebagai referensi perusahaan untuk menetapkan strategi dan kebijakan yang akan dilaksanakan dan mengetahui langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi pesaing. UMKM TAR harus cerdas dalam menghadapi persaingan dan waspada serta harus mampu menetapkan dan mempertahankan target yang menjadi fokus utama sasaran penjualan. UMKM TAR harus terus berinovasi dan berupaya untuk memberikan pelayanan dan kemudahan yang terbaik bagi konsumen agar mereka menjadi konsumen setia UMKM TAR. Tujuan yang ingin dicapai dalam pemasaran UMKM TAR : 1. Meningkatkan penjualan (T1) Hasil analisis sebelumnya, menunjukkan perusahaan berada pada posisi kuat dan peluang yang tinggi. Hal ini mendorong perusahaan untuk menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Memperluas pasar serta mengembangkan jaringan pemasaran yang berpeluang sehingga strategi yang dipilih akan tepat sasaran, sesuai, serta menguntungkan perusahaan. Mempertahankan loyalitas pelanggan (T2) 2. Meningkatnya penjualan perusahaan harus disertai dengan pengelolaan konsumen dengan baik agar perusahaan memiliki pelanggan dengan loyalitas tinggi dan terus menjaga hubungan baik dengan cara memberikan pelayanan yang maksimal. Konsumen yang memilik loyalitas tinggi akan membantu perusahaan dalam kegiatan promosi sehingga mengurangi biaya promosi perusahaan dan lebih efektif dengan kemampuan word of mouth yang dilakukan konsumennya. Konsumen yang loyal akan menjadi aset utama perusahaan dalam melangsungkan kegiatan usahanya. 3. Memperluas pasar (T3) Permintaan konsumen yang tinggi membuat perusahaan harus memiliki strategi untuk memperluas pasar agar dapat menjangkau seluruh konsumen dan memenuhi kebutuhan mereka. UMKM TAR harus mampu mengatasi segala kendala yang dihadapi konsumennya dalam mengkonsumsi produknya, baik dalam segi pengiriman barang, pemesanan dari luar daerah, pemesanan dari ekspor, packaging yang aman, masa ketahanan produk yang lama agar perluasan pasar UMKM TAR dapat diimbangi dengan pelayanan yang lebih baik. Alternatif strategi pemasaran UMKM TAR : 1. Mempertahankan kualitas produk (S1) Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku (S2) 2. 3. Melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau (S3) 4. Kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha (S4)
32 Analisis strategi pemasaran UMKM TAR dengan AHP memiliki dua tahap dalam pengolahan data yaitu pengolahan horizontal dan vertikal. Pengolahan vertikal dilakukan setelah data diolah melalui pengolahan horizontal. Pengolahan AHP menggunakan software Expert Choice dan Microsoft Excel. Pendapat pakar harus memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi yang ada berdasarkan lima tingkatan yaitu fokus, faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi UMKM TAR. Pengolahan Horizontal 1. Faktor Hasil pengolahan AHP dari sembilan kuesioner didapatkan hasil untuk masing-masing faktor dengan bobot seperti pada Tabel 27. Keterangan : F1 = KPP : Kualitas Produk dan Pelayanan F2 = PP : Potensi Pasar F3 = HP : Harga Produk
F4 = KBB : Keterbatasan Bahan Baku F5 = MPP : Media Promosi Produk F6 = KBP : Kemitraan dengan Badan / Lembaga Pendanaan
Tabel 27. Hasil pengolahan bobot setiap faktor AHP UMKM TAR FOKUS FAKTOR
BOBOT
PRIORITAS
F1
KPP
0,158
2
F2
PP
0,078
4
F3
HP
0,132
3
F4
KBB
0,491
1
F5
MPP
0,068
6
F6
KBP
0,073
5
Inconsistency
0,020
Sumber : Data diolah (2013)
Faktor keterbatasan bahan baku menjadi faktor utama pelaksanaan strategi pemasaran UMKM TAR. Hal ini dikarenakan bahan baku yang terbatas akan menghambat proses produksi, penjualan, konsumen kecewa sehingga menurunkan tingkat penjualan. 2. Aktor Hubungan antara aktor terhadap faktor yang berpengaruh dalam strategi pemasaran UMKM TAR memiliki tingkat kepentingan satu dengan yang lainnya seperti terlihat pada Tabel 28. Keterangan : A1 = PK : Pemilik
A2 = KA : Konsumen Ahli
A3 = PG : Pesaing
33 Tabel 28. Hasil pengolahan horizontal tingkat aktor FAKTOR AKTOR
F1
F2
F3
F4
F5
F6
SKOR
PRIORITAS
PK
0,544
0,538
0,453
0,640
0,480
0,627
0,580
1
KA
0,215
0,129
0,307
0,111
0,181
0,132
0,161
3
PG
0,241
0,333
0,240
0,249
0,340
0,241
0,259
2
Bobot 0,158 0,078 Inconsistency 0,000 0,000 Sumber : Data diolah (2013)
0,132 0,000
0,491 0,000
0,068 0,000
0,073 0,010
Aktor (A1) sebagai pemilik (PK) UMKM TAR memiliki peran penting dalam pelaksanaan strategi pemasaran produk. Pemilik sebagai pusat pengambil keputusan strategi perusahaan dan berhubungan dengan segala aspek perusahaan. 3. Tujuan Hasil bobot setiap tujuan terhadap aktor yang berperan dalam pelaksanaan strategi pemasaran UMKM TAR dapat dilihat pada Tabel 29. Keterangan : T1 = MP T2 = MLP T3 = MPR
: Meningkatkan Penjualan : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan : Memperluas Pasar
Tabel 29. Hasil pengolahan horizontal tingkat tujuan AKTOR TUJUAN
A1
A2
A3
SKOR
PRIORITAS
MP
0,408
0,243
0,453
0,393
1
MLP
0,324
0,531
0,27
0,343
2
MPR
0,268
0,226
0,277
0,264
3
Bobot
0,580
0,161
0,259
Inconsistency
0,000
0,010
0,050
Sumber : Data diolah (2013)
Pemilik dan pesaing lebih memikirkan untuk meningkatkan penjualan. Tujuan ini dapat memperbesar biaya promosi apabila mencari konsumen baru. Apabila lebih mengutamakan tujuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan seperti yang disarankan konsumen ahli, maka perusahaan akan menghemat biaya promosi karena dibantu oleh konsumen yang merekomendasikan kepada orang lain. Alternatif Strategi 4. Pengolahan horizontal tingkat alternatif strategi dapat dilihat pada Tabel 30. Keterangan : S1 : Mempertahankan kualitas produk S2 : Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku S3 : Melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau S4 : Kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha
34 Tabel 30. Hasil pengolahan tingkat strategi
STRATEGI T1 S1 0,430 0,240 S2 S3 0,211 S4 0,119 Bobot 0,393 Inconsistency 0,010 Sumber : Data diolah (2013)
TUJUAN T2 0,178 0,575 0,163 0,084 0,343 0,050
T3 0,355 0,335 0,177 0,132 0,264 0,010
SKOR 0,324 0,380 0,186 0,110
PRIORITAS 2 1 3 4
Strategi pertama dipilih untuk mencapai tujuan T1 (meningkatkan penjualan) serta tujuan T3 (memperluas pasar), strategi pertama dipilih sesuai dengan hasil matriks SWOT. Strategi kedua untuk mencapai tujuan T2 (mempertahankan loyalitas pelanggan), strategi ini disarankan sesuai dengan hasil perhitungan analis AHP sehingga lebih akurat dan lebih menguntungkan untuk diterapkan sesuai kondisi UMKM TAR. Pengolahan Vertikal Hasil pengolahan vertikal dapat dilihat pada Gambar 9. Hasil menunjukkan bahwa penelitian analisis strategi pemasaran UMKM telur asin dengan sasaran UMKM TAR, faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor ketersediaan bahan baku dengan nilai 0,491. Aktor yang paling berperan yaitu pemilik UMKM TAR dengan nilai 0,580. Tujuan yang tepat untuk dilakukan yaitu meningkatkan penjualan dengan nilai 0,393 dan tujuan berikutnya yaitu mempertahankan loyalitas pelanggan. Strategi yang direkomendasikan kepada UMKM TAR adalah strategi kedua yaitu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku dengan skor 0.380. Strategi mempertahankan kualitas produk (S1) dengan skor 0,324 dapat digunakan apabila strategi S2 belum menunjukkan hasil yang maksimal. Strategi tersebut dapat menjadi alternatif pilihan karena hasil skor yang sangat tipis antara S2 dan S1.
35 Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat - Lamongan
F A K T O R
Kualitas produk dan pelayanan (0,158)
A K T O R
Pemilik (0,580)
T U J U A N
Meningkatkan penjualan (0,393)
S T R A T E G I
Potensi pasar (0,078)
Mempertahankan kualitas produk (0,324)
Harga produk (0,132)
Ketersediaan bahan baku (0,491)
Media promosi produk (0,068)
Konsumen Ahli (0,161)
Mempertahankan loyalitas pelanggan (0,343)
Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku. (0,380)
Melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau (0,186)
Kemitraan dengan Badan / Lembaga pendanaan (0,073)
Pesaing (0,259)
Memperluas pasar (0,264)
Kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha. (0,110)
Gambar 9. Hasil pengolahan vertikal AHP (Data diolah 2013)
36 IMPLIKASI MANAJERIAL Hasil pengolahan data karakteristik konsumen UMKM TAR menunjukkan UMKM TAR harus melakukan pendekatan impersonal terhadap konsumen yang memiliki karakter tertentu untuk meningkatkan penjualan. Kerja sama UMKM TAR dengan pihak pemerintahan maupun swasta membawa dampak positif bagi peningkatan penjualan. Hasil pengolahan data dalam matriks IE digunakan sebagai input untuk menentukan alternatif strategi pada matriks SWOT, sedangkan untuk menentukan prioritas strategi yang diterapkan dapat menggunakan analisis AHP. UMKM TAR harus mengutamakan alternatif strategi dengan skor yang paling tinggi untuk dapat dijalankan oleh perusahaan. Hasil pengolahan data menggunakan perbandingan berpasangan melalui AHP , diperoleh tatanan faktor ketersediaan bahan baku sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap analisis strategi pemasaran UMKM TAR. Pemilik sebagai aktor utama yang berperan dalam mengendalikan faktor ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, hal ini dikarenakan pemilik menjadi pengambil segala keputusan strategis untuk kemajuan perusahaan. Tujuan yang dilakukan oleh pemilik dalam mengambil keputusan strategi yang tepat bagi perusahaan adalah untuk meningkatkan penjualan sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan yang digunakan untuk pengembangan usaha. Upaya strategi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan berdasarkan hasil analisis AHP, maka diperoleh strategi prioritas utama yaitu dengan cara menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku. Strategi prioritas utama untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku dapat dilakukan dengan cara memberikan garansi penggantian produk apabila produk yang dijual mengalami kerusakan pada saat pembelian dihari yang sama. UMKM TAR menyediakan layanan hotline konsumen untuk pengaduan kualitas produk, kerusakan, dan pelayanan selama pembelian. UMKM TAR memberikan bonus produk kepada pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak. UMKM TAR memberikan kemudahan layanan delivery untuk pelanggan yang berada di wilayah sekitar Kabupaten Lamongan. UMKM TAR memberikan kemudahan sistem distribusi untuk konsumen yang berada di luar wilayah Lamongan melalui sistem pengiriman paket ekspedisi. UMKM TAR memberikan pelatihan kepada peternak sebagai pemasok bahan baku untuk manajemen rantai pasok bahan baku yang efektif dan efisien. UMKM TAR memperluas jaringan pemasok bahan baku agar ketersediaan bahan baku tetap terjaga. Strategi prioritas kedua dengan mempertahankan kualitas produk. UMKM TAR harus menjaga komitmen untuk menggunakan bahan baku yang berkualitas dari telur bebek angonan, rasa yang gurih, masir dan berminyak. UMKM TAR melakukan inovasi peningkatan kualitas produk dengan cara penggunaan plastik vakum untuk meningkatkan ketahanan produk agar bertahan lama di suhu ruangan biasa tanpa penggunaan bahan pengawet. Strategi prioritas ketiga merupakan strategi diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau. Strategi diferensiasi produk yang dilakukan UMKM TAR dapat berdasarkan jenis, rasa dan kemasan produk. Diferensiasi produk
37 berdasarkan jenis dapat berupa telur asin bakar, panggang, dan asap. Telur asin berdasarkan rasa dapat berupa telur asin rasa udang, ikan pindang, soto, serta kari ayam. Kemasan telur asin dapat menggunakan kantong plastik, kotak mika, kotak kardus, dan besek bambu. Strategi terakhir yang direkomendasikan yaitu dengan melakukan kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha. UMKM TAR bermitra dengan pihak pemerintahan dan swasta seperti Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur yang memberikan pelatihan manajemen bisnis, manajemen pemasaran, packaging, distribusi dan rantai pasok, serta pembekalan pembuatan blog dan website untuk melakukan penjualan secara online. UMKM TAR mendapat bantuan peralatan untuk mendukung proses produksi.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian terhadap UMKM TAR mengenai analisis strategi pemasaran UMKM Telur Asin, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya : 1. Karakteristik konsumen UMKM TAR saat ini yaitu mayoritas para pegawai negeri dan swasta yang berusia 41 – 50 tahun dengan pendapatan antara Rp 2.000.001,- hingga Rp 4.000.000,- dengan status menikah dan mayoritas berjenis kelamin wanita. 2. Lima tahapan pembelian konsumen, menunjukkan pada tahap pengenalan kebutuhan terlihat konsumen pernah mengkonsumsi telur asin sebanyak kurang dari sepuluh butir/bulan. Tahap pencarian informasi menunjukkan konsumen mengetahui produk UMKM TAR melalui kekuatan word of mouth. Tahap alternatif keputusan pembelian menunjukkan konsumen lebih mengutamakan kualitas produk. Tahap keputusan menunjukkan alasan utama konsumen menyukai produk UMKM TAR dikarenakan rasa yang lebih lezat, masir, gurih, berminyak, tanpa bahan pengawet. Tahap evaluasi akhir menunjukkan konsumen merasa puas mengkonsumsi produk sehingga merekomendasikan kepada orang lain. 3. Faktor internal yang berupa kekuatan UMKM TAR meliputi kualitas dan rasa yang bermutu, bahan baku telur bebek organik, lokasi usaha strategis, harga jual produk terjangkau, pelayanan optimal kepada konsumen, serta hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja. Kelemahan UMKM TAR meliputi keterbatasan modal usaha, keterbatasan bahan baku, keterbatasan distribusi, serta sifat produk yang mudah rusak. Faktor eksternal yang berupa peluang UMKM TAR meliputi pertumbuhan perekonomian daerah, loyalitas konsumen sudah terbentuk, potensi pasar luas, hubungan baik dengan mitra kerja sama, hubungan baik dengan pemasok bahan baku, serta perkembangan akses promosi melalui media sosial. Ancaman UMKM TAR diantaranya kenaikan bahan bakar minyak, kenaikan harga bahan baku, biaya pengiriman barang yang tinggi, serta peningkatan persaingan industri telur asin.
38 4.
Strategi pemasaran yang direkomendasikan kepada UMKM TAR berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis AHP, maka diperoleh hasil rekomendasi strategi berturut-turut yaitu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku, mempertahankan kualitas produk, melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau, serta kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha.
Saran Hasil penelitian analisis strategi pemasaran UMKM TAR, maka peneliti menyarankan sebagai berikut : Perusahaan sebaiknya melakukan pendekatan impersonal terhadap pelanggan 1. 2. Perusahaan sebaiknya melakukan kemitraan kelembagaan dengan pihak pemerintah dan swasta 3. Perusahaan sebaiknya memberikan jaminan mutu, kualitas, dan layanan hotline pelanggan 4. Perusahaan sebaiknya memberikan bonus produk, layanan delivery, dan layanan paket ekspedisi 5. Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan kepada peternak dan memperluas jaringan pemasok 6. Perusahaan sebaiknya melakukan inovasi peningkatan kualitas ketahanan produk 7. Perusahaan harus mampu melakukan diferensiasi produk berdasarkan jenis,rasa, dan kemasan 8. Perusahaan sebaiknya aktif mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan usaha yang diselenggarakan oleh mitra kelembagaan
DAFTAR PUSTAKA [BAPPEDA]. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur. 2013. Koperasi dan UMKM Jadi Modal Dahsyat. [internet]. [diunduh 2013 September 27]. Tersedia pada: http://bappeda.jatimprov.go.id/2013/07/23/koperasi-dan-umkm-jadi-modaldahsyat/. [BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. 2012. Banyaknya Industri Kecil Menengah Menurut Jenisnya. [internet]. [diunduh 2013 Oktober 7]. Tersedia pada: http://lamongankab.bps.go.id/index.php?hal=subject&id=6. [BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. 2012. Tingkat Pertumbuhan Perekonomian, Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Lamongan. [internet]. [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada: http://lamongankab.bps.go.id David FR. 2006. Manajemen Strategis. Ed ke-7. Jakarta (ID): PT Prenhallindo. [internet]. [diunduh 2013 Desember 12]. Tersedia pada: http://ebookilys.org/doc/manajemen-strategi-fred-r-david
39 Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan. 2012. Dukungan, Fasilitasi dan bantuan Permodalan dan Pemasaran, Sarana dan Prasarana 2012. Lamongan (ID): Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan. 2012. Jumlah UMKM Kabupaten Lamongan per 31 Juni 2012. Lamongan (ID): Dinas Koperasi dan UMKM. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan. 2011. Kelompok Peternak Itik Tahun 2011 Kabupaten Lamongan. Lamongan (ID): Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. [DISKOP]. Dinas Koperasi Jawa Timur. 2013. Rekapitulasi Sentra Binaan BDS per 31 Juni 2013. [internet]. [diunduh 2013 Desember 9]. Tersedia pada: http://datacenter.diskopjatim.go.id/index.php?option=com_wrapper&view=wra pper&itemid=34. [Diskop JATIM]. Dinas Koperasi Jawa Timur. 2013. Keragaan UMKM dan UKM Unggulan Provinsi Jawa Timur per 30 Juni 2013. [internet]. [diunduh 2013 Desember 15]. Tersedia pada: http://datacenter.diskopjatim.go.id/index.php?option=com_wrapper&view=wra pper&itemid=34. Umar H. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsidan Tesis Bisnis. Cetakan ke-6. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. [internet]. [diunduh 2014 Februari 21]. Tersedia pada: http://azuar2.tripod.com/suplemen.htm [INS] Indonesia Netizen Survey, MarkPlus Insight. 2013. Penetrasi Penggunaan Internet Berdasarkan Populasi di Indonesia. [internet]. [diunduh 2013 Januari 12]. Tersedia dari: http://www.themarketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html Keegan WJ, Green. 2008. Global Marketing. London (GB): Pearson Prentice Hall. [internet]. [diunduh 2014 April 20]. Tersedia pada: http://www.ebookspdf.org/download/global-marketing-keegan-and-green-test-bank.html Kerlinger FN. 1993. Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi Indonesia. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press. [internet]. [diunduh 2014 April 18]. Tersedia pada: http://tanjakan78.wordpress.com/tag/fungsi-penelitian/ Kotler P, Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Penerjemah : Bob Sabran, MM. Jakarta (ID): Erlangga Kotler P, Armstrong G. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi 8 Jilid 1. Penerjemah : Damos Sihombing. Jakarta (ID): Erlangga. Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta (ID): Sekretariat Negara. Pride WM, Ferrel. 1994. Pemasaran Teori dan Praktek sehari-hari. (Terjemahan) Edisi 1. Jakarta (ID): Bina Aksara. [internet]. [diunduh 2014 April 21]. Tersedia pada: http://www.gobookee.org/marketing-concepts-and-strategies-by-sallydibb/ Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta (ID): PT. Pustaka Binaman Pressindo.
40
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil observasi langsung dan wawancara target referensi penjual telur asin di Brebes, Jawa Tengah REFERENSI 1 (H. ROSID) Lokasi Ruko : Jl. Sultan Agung Saditan No. 13, Brebes Jawa Tengah. Berdiri sejak Tahun 2003. Toko berada di rumah yang sangat sederhana dan tidak strategis. Tidak membuka cabang lain karena keterbatasan modal. Jenis Telur Asin : Panggang, Rebus, Bakar Keunggulan : Tidak terlalu amis, kadar air rendah, gurih, produksi minimal 800 butir/hari, hak paten telur asin panggang. Packaging : Box rancangan dan buatan sendiri dengan alat khusus hasil penemuan sendiri Price : Panggang Rp. 3.200,- ; Bakar Rp. 3.200,- ; Rebus Rp. 3.000,Promotion : Word of Mouth, Pameran di Jakarta dan Luar Negeri dari Pemerintah, Kunjungan dari beberapa Media (MNC TV), testimoni artis dan orang penting yang pernah berkunjung, media spanduk di depan ruko, melayani pengiriman ke luar daerah melalui jasa paket ekspedisi. Segmenting & Targeting : Kalangan menengah ke atas dengan konsumen yang mengutamakan kualitas. Positioning : Produsen telur asin dengan strategi produk “Pengembangan Inovasi “ seperti inovasi telur asin panggang yang pertama di Indonesia bahkan di dunia, tepung telur asin, minyak telur asin, alat pendeteksi kerusakan telur mentah, alat pembuat box packaging telur asin.
REFERENSI 2 (CAH ANGON) Lokasi Toko : Jl. Sunan Gunung Jati Limbangan Wetan Brebes. Berdiri sejak Tahun 2009. Lokasi tidak strategis karena sulit dijangkau. Tidak membuka cabang di tempat lain. Jenis Telur Asin : Rebus, Panggang, Asap. Keunggulan : Bahan baku bebek angonan, produksi 70.000 butir/Minggu, gurih, harga lebih murah. Packaging : Box dengan berbagi ukuran. Price : Rebus Rp. 2.500,- ; Panggang Rp. 2.700,- ; Asap Rp. 2.700,Promotion : Word of Mouth, media spanduk di depan toko, menerima penjualan untuk reseller. Segmenting & Targeting : Semua kalangan dengan konsumen yang mengutamakan harga terjangkau dengan kualitas baik. Positioning : Produsen telur asin yang menjual dengan strategi harga “Low Price, High Volume”.
REFERENSI 3 (TJOA) Lokasi Toko : Jl. Diponegoro No. 268 Jalur Pantura, depan alun – alun Brebes. Berdiri sejak tahun 1965. Lokasi Strategis di Jalur Pantura. Tidak membuka cabang di daerah lain. Jenis Telur asin : Telur Asin Istimewa, Rebus , Bakar, Panggang, Mentah Asin, Pecahan. Keunggulan : Bahan baku telur bebek peternak, bebek angonan, bebek khusus pemakan udang. Dikenal sebagai pionir pembuat telur asin Brebes. Beberapa produk Berasal dari produsen lain di Brebes dan Semarang. Packaging : Box dengan berbagai ukuran. Price : Harga lebih mahal dan bervariasi antara Rp. 3.000,- s/d Rp. 5.000,-/butir. Promotion : Word of Mouth dan Media Internet Segmenting & Targeting : Seluruh kalangan dengan konsumen yang melintasi lokasi toko baik sengaja atau tidak sengaja untuk membeli oleh-oleh telur asin. Positioning : Sebagai pionir telur asin di Brebes dan menjadi toko pusat oleh-oleh khas Brebes. Sumber : Data primer (2013)
41 Lampiran 2. Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Data Kelompok Peternak Itik Kabupaten Lamongan No.
Kecamatan
Desa Nama
KELOMPOK Ketua
Anggota Tanggal Berdiri -
20
-
20
1.
Maduran
Klagen Srampat
Pesona Mandiri
Siti Sulaimah
2.
Kedungpring
Warungering
Jengkar
Agung Arip
3.
Turi
Tawangrejo Kemlagi Lor Bambang
Sumber Rejeki Tunggal Jaya Rajin Berkembang Punta Dewa
Hj. Musyarofah Masuri Siti Ukaniyati
21/4/2006 10/1/2011 10/1/2011
20 20 20
Luluk Farida
10/1/2011
20
Geger
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan (2011)
POPULASI TERNAK ITIK KABUPATEN LAMONGAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kecamatan Lamongan Deket Tikung Sarirejo Kembangbahu Mantup Sambeng Ngimbang Sukorame Bluluk Modo Babat Pucuk Sekaran
Itik 1.378 2.990 2.714 2.824 1.755 1.668 2.853 1.983 3.925 2.421 2.375 2.063 7.860 6.224
No. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Kecamatan Maduran Sugio Kedungpirng Sukodadi Turi Karanggeneng Kalitengah Karangbinangun Glagah Laren Solokuro Brondong Paciran
Itik 9.846 5.510 12.279 5.372 32.011 2.728 9.331 6.563 5.452 4.605 5.204 5.722 3.037
TOTAL
150.693
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan (2011)
PRODUKSI TELUR ITIK KABUPATEN LAMONGAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kecamatan Lamongan Deket Tikung Sarirejo Kembangbahu Mantup Sambeng Ngimbang Sukorame Bluluk Modo Babat Pucuk Sekaran
Itik 1.609,92 5.143,32 3.341,52 3.856,32 8.213,40 3.126,24 13.352,04 9.280,44 18.369,00 1.970,28 11.115,00 9.654,84 16.932,24 20.446,92
No. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Kecamatan Maduran Sugio Kedungpirng Sukodadi Turi Karanggeneng Kalitengah Karangbinangun Glagah Laren Solokuro Brondong Paciran
TOTAL Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan (2011)
Itik 29.048,76 25.576,20 41.371,20 7.927,92 158.900,04 9.696,96 11.119,68 1.146,60 1.076,40 22.487,40 12.809,16 17.418,96 140,40 465.131,16
42 Lampiran 3. Data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan DATA REKAPITULASI SENTRA BINAAN PROVINSI JAWA TIMUR NO.
KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kota Surabaya Bangkalan Banyuwangi Blitar Bojonegoro Bondowoso Gresik Jember Jombang Kediri
16 5 24 3 9 27 106 22 6 14
JUMLAH BINAAN SENTRA (BDS) 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
11
Lamongan
8
1
Telur Asin
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Lumajang Madiun Magetan Malang Mojokerto Nganjuk Ngawi Pacitan Pamekasan Pasuruan Ponorogo Probolinggo Sampang Sidoarjo Situbondo Sumenep Trenggalek Tuban Tulungagung Kota Batu Kota Blitar Kota Kediri Kota Madiun Kota Malang Kota Mojokerto Kota Pasuruan Kota Probolinggo
4 14 6 28 11 10 3 16 15 12 8 25 13 17 11 22 12 33 34 13 11 2 6 18 3 3 7
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
Kerajinan Perak Brem Batik Tulis Keripik Ubi Sepatu Shuttlecok Tas Batik Tulis Batik Tulis ATBM Keset Emping Mangga Batik Tulis Tas Bordir Ukir Kayu Tahu dan Tempe Krupuk Ikan Ikan Hias Susu dan Jamur Wajik, Opak, Kue Kering Tenun Sambal Pecel dan Krupuk Bordir Miniatur Kapal Cor Logam Krupuk Ikan
597
41
TOTAL
JUMLAH SENTRA
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur (2013)
KOMODITAS UNGGULAN
Olahan hasil laut Batik Tulis dan Kerajinan Daun Anyaman Bambu Gula Kelapa Kerajinan Limbah Akar Jati Bordir Anyaman Bambu Genteng Manik-Manik Genteng
43 Lanjutan Lampiran 3. DATA DUKUNGAN, FASILITAS, BANTUAN MODAL UMKM KABUPATEN LAMONGAN No.
Dukungan, Fasilitas, Bantuan Permodalan dan Pemasaran, Sarana dan Prasarana
1.
Fasilitas Permodalan a. Dana Revolving APBD II Kabupaten Lamongan sebesar Rp. 750.000.000,b. Bagi anggota KOPPELA (Komunitas Perajin dan Pengusaha Lamongan) dapat kemudahan pinjam dari Koperasi Ben Iman Lamongan sebesar 5 Juta – 10 Juta tanpa anggunan. c. Fasilitasi Dana KUR dari BRI sebesar Rp. 86.960.446.000,Bantuan Peralatan APBD II Kabupaten Lamongan a. 25 Paket Seler + Kemasan b. 6 Paket Mesin Jahit dan Bordir c. 25 Paket Cetakan Tahu d. 2 Paket Pres Paving Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pemasaran Produk a. Sarana Gedung Promosi Sentra Konveksi Kaos, Seragam Sekolah di Desa Tritunggal Kecamatan Babat b. Gedung Souvenir dan galeri Produk Batik Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Timur c. Gedung DEKRANASDA Propinsi Jawa Timur d. Gedung SMESCO di Jakarta e. Pameran-pameran di Propinsi maupun Ibu Kota f. Kantor Perwakilan Kabupaten Lamongan di Jakarta Bantuan permodalan / peralatan dari Pemerintah propinsi Jawa Timur a. 3 Paket Seler + Plastik Kemasan : 3 UKM b. 3.000 packing : 3 UKM c. 1 unit mesin penggilingan tepung ikan kapasitas 2 ton Jenis pelatihan peningkatan kualitas SDM pelaku UMKM : Pelatihan Kewirausahaan a. Bimtek fasilitasi pengembangan usaha b. Pelatihan kemasan produk c. Pelatihan kemasan amin d. Pelatihan teknik bagi UKM potensi ekspor e. Pelatihan ketrampilan UKM dalam pengelolaan produk dengan pendekatan OVOP, teknologi f. Pelatihan ketrampilan sulam pita g. Pelatihan ketrampilan seni kerajinan daun pandan h. Pelatihan seni melukis kaca i. Pelatihan pembuatan manisan buah j. Pelatihan kerajinan sablon k. Pelatihan kerajinan kenceng gondok l. Pengembangan UMKM melalui inkubator bisnis m. Pendampingan UMKM melalui klinik koperasi dan UMKM Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian : Permasalahan yang dihadapi a. Produk UKM masih kurang mampu bersaing dipasaran dari segi kualitas, kemasan,dan harga. b. UKM masih belum menyadari pentingnya legalitas usaha SIUP + TDP HAKI Sertifikasi Kesehatan bagi UKM Mamin Sertifikasi HALAL bagi UKM Mamin c. Belum terbangunnya jaringan pemasaran produk d. Akses permodalan relatif rendah Upaya penyelesaian a. Bimtek pelatihan pengembangan usaha b. Fasilitasi HAKI bagi 3 UKM c. Fasilitasi sertifikat HALAL bagi 5 UKM d. Mengikuti pameran di Propinsi maupun Ibu Kota menyesuaikan anggaran yang ada e. Fasilitasi dana KUR ke BRI Lamongan Masukan/saran dan harapan untuk kemajuan UMKM ke depan. a. Terbangunnya jaringan pemasaran produk UMKM b. Dibentuk pola kemitraan usaha dari unsur hulu hingga hilir c. Disediakan fasilitas perkuatan permodalan melalui lembaga keuangan dengan syarat yang mudah dan bunga yang relatif rendah d. Fasilitasi pemerintah terhadap promosi produk melalui event-event pameran tingkat regula, nasional dan internasional.
2.
3.
4.
5.
6.
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lamongan (2013)
44 Lanjutan Lampiran 3.
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Keragaan UMKM dan UKM Unggulan Provinsi Jawa Timur KAB / KOTA Perintis Eksport Pelaku Eksport Kota Surabaya 45 35 Bangkalan 26 20 Banyuwangi 47 7 Blitar 56 3 Bojonegoro 51 1 Bondowoso 34 5 Gresik 50 9 Jember 35 17 Jombang 46 3 Kediri 50 18
Lamongan
47
Lumajang 54 Madiun 48 Magetan 50 Malang 27 Mojokerto 53 Nganjuk 32 Ngawi 29 Pacitan 49 Pamekasan 43 Pasuruan 15 Ponorogo 12 Probolinggo 22 Sampang 50 Sidoarjo 40 Situbondo 33 Sumenep 49 Trenggalek 14 Tuban 23 Tulungagung 48 Kota Batu 37 Kota Blitar 20 Kota Kediri 15 Kota Madiun 38 Kota Malang 43 Kota Mojokerto 6 Kota Pasuruan 39 Kota Probolinggo 12 TOTAL 1.388 Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Timur (2013)
8 1 1 4 31 3 3 17 8 1 1 9 16 1 2 12 13 4 9 2 11 3 283
45 Lampiran 4. Kuesioner penentuan bobot dan rating faktor strategik internal dan eksternal KUESIONER PENENTUAN BOBOT DAN RATING FAKTOR STRATEGIK INTERNAL DAN EKSTERNAL IDENTITAS RESPONDEN Nama Jabatan
: :
Saya sangat berharap agar Anda dapat mengisinya secara obyektif dan benar adanya, karena kuesioner ini diperuntukkan bagi penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah, sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang dimaksud adalah : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN
Oleh AYU WULANSARI H24099001
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
46 Lanjutan Lampiran 4. Petunjuk pengisian : Bandingkan kolom horizontal (atas ke samping) Vs Kolom vertikal (bawah) Beri nilai perbandingan dengan angka 1,2 dan 3 Nilai 1 : kurang penting Nilai 2 : sama penting Nilai 3 : lebih penting 1.
Penentuan bobot faktor internal Keterangan A. B. C. D. E. F.
G. H. I. J.
Faktor Penentu A B C D E F G H I J
Kekuatan Kualitas dan rasa yang bermutu Bahan baku telur bebek organik Lokasi usaha strategik Harga jual produk terjangkau Pelayanan optimal kepada konsumen Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja Kelemahan Keterbatasan modal usaha Keterbatasan bahan baku Keterbatasan distribusi Sifat produk mudah rusak
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
47 Lanjutan Lampiran 4. 2.
Penentuan bobot faktor eksternal Keterangan A. B. C. D. E. F.
Peluang Pertumbuhan perekonomian daerah Loyalitas konsumen sudah terbentuk Potensi pasar luas Hubungan baik dengan mitra kerjasama Hubungan baik dengan pemasok bahan baku Perkembangan akses promosi melalui media sosial
G. H. I. J.
Ancaman Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Kenaikan harga bahan baku Biaya pengiriman barang yang tinggi Peningkatan persaingan industri telur asin
Faktor Penentu
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
A B C D E F G H I J
3. A.
Penentuan rating (nilai peringkat) faktor internal dan eksternal FAKTOR INTERNAL Petunjuk pengisian Beri tanda ( √ ) pada angka yang dipilih Angka 3 : Kurang penting Angka 4 : Penting No. 1 2 3 4 5 6
Kekuatan Kualitas dan rasa yang bermutu Bahan baku telur bebek organik Lokasi usaha strategik Harga jual produk terjangkau Pelayanan optimal kepada konsumen Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik usaha dengan pekerja
3
4
48 Lanjutan Lampiran 4. Petunjuk pengisisan Beri tanda ( √ ) pada angka yang dipilih Angka 1 : Penting Angka 2 : Kurang penting No. 1 2 3 4 B.
Kelemahan Keterbatasan modal usaha Keterbatasan bahan baku Keterbatasan distribusi Sifat produk mudah rusak
1
2
3
4
1
2
FAKTOR EKSTERNAL Petunjuk pengisian Beri tanda ( √ ) pada angka yang dipilih Angka 3 : Kurang penting Angka 4 : Penting No. 1 2 3 4 5 6
Peluang Pertumbuhan perekonomian daerah Loyalitas konsumen sudah terbentuk Potensi pasar luas Hubungan baik dengan mitra kerjasama Hubungan baik dengan pemasok bahan baku Perkembangan akses promosi melalui media sosial Petunjuk pengisian Beri tanda (√ ) pada angka yang dipilih Angka 1 : Sangat mengancam Angka 2 : Kurang mengancam
No. 1 2 3 4
Ancaman Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Kenaikan harga bahan baku Biaya pengiriman barang yang tinggi Peningkatan persaingan industri telur asin
49 Lampiran 5. Kuesioner penelitian AHP KUESIONER PENELITIAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jabatan
:
Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif dan benar adanya dikarenakan untuk kebutuhan penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga memerlikan data yang valid dan lengkap. Peneliti :
AYU WULANSARI
H24099001
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
50 Lanjutan Lampiran 5. I.
PETUNJUK UMUM 1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh Bapak/Ibu. 2. Bapak/Ibu diharapkan mengisi kuesioner pada satu waktu untuk menghindari inkonsistensi jawaban. 3. Berikan jawaban sesuai pendapat pribadi Bapak/Ibu, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat dengan responden lain.
II.
PETUNJUK PENGISIAN 1. Bapak/Ibu diminta untuk membandingkan dua faktor (faktor A dan faktor B) dengan memberi tanda ( X ) 2. Nilai perbandingan yang digunakan adalah skala 1-9, berikut penjelasan skala perbandingan yang digunakan :
Nilai Perbandingan (A dibandingkan B) 1 3 5 7 9 2, 4, 6, 8
III.
Penjelasan A dan B sama penting A sedikit lebih penting dibanding B A jelas lebih penting dibanding B A sangat jelas lebih penting dibanding B A mutlak lebih penting dibanding B Nilai-nilai diantara dua perbandingan (perlu adanya kompromi antara dua faktor)
CONTOH PENGISIAN Jika Anda menganggap “A” sama penting dengan “B”
1. A
Lebih Penting 9
8
7
6
Lebih Penting 5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
B
9
Jika Anda menganggap “A” jelas lebih penting dari “B”
2. A
Lebih Penting 9
3. A
8
7
6
Lebih Penting 5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
B 9
Jika Anda menganggap “B” mutlak lebih penting dengan “A” Lebih Penting 9
8
7
6
Lebih Penting 5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
B
51
Lanjutan Lampiran 5. Analytical Hierarchy Process (AHP) Analisis Strategi Pemasaran UMKM Telur Asin Rahayu Babat - Lamongan
Kualitas produk dan pelayanan
Potensi pasar
Pemilik
Meningkatkan penjualan
Mempertahankan kualitas produk
Harga produk
Ketersediaan bahan baku
Media promosi produk
Konsumen Ahli
Mempertahankan loyalitas pelanggan
Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku.
Melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau
Kemitraan dengan badan / lembaga pendanaan
Pesaing
Memperluas pasar
Kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha
52 Lanjutan Lampiran 5. I.
PENGISIAN KUESIONER Perbandingan Faktor Vs Fokus
Bandingkan Faktor pada Elemen A dan B terhadap Fokus “ Strategi Pemasaran UMKM TAR “ Elemen A Kualitas produk dan pelayanan
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Potensi pasar
Kualitas produk dan pelayanan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Harga produk
Kualitas produk dan pelayanan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan bahan baku
Kualitas produk dan pelayanan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Media promosi produk
Kualitas produk dan pelayanan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemitraan dengan badan / lembaga pendanaan
Potensi pasar
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Harga produk
Potensi pasar
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan bahan baku
Potensi pasar
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Media promosi produk
Potensi pasar
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemitraan dengan badan / lembaga pendanaan
Harga produk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan bahan baku
Harga produk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Media promosi produk
Harga produk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemitraan dengan badan / lembaga pendanaan
Ketersediaan bahan baku
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Media promosi produk
Ketersediaan bahan baku
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemitraan dengan badan / lembaga pendanaan
Media promosi produk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemitraan dengan badan / lembaga pendanaan
53 Lanjutan Lampiran 5. II.
Perbandingan Aktor Vs Faktor
Bandingkan Aktor pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Faktor “Kualitas Produk dan Pelayanan” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Pemilik
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Konsumen Ahli
Pemilik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Konsumen Ahli
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Bandingkan Aktor pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Faktor “Potensi Pasar” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Pemilik
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Konsumen Ahli
Pemilik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Konsumen Ahli
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Bandingkan Aktor pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Faktor “Harga Produk” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Pemilik
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Konsumen Ahli
Pemilik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Konsumen Ahli
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Bandingkan Aktor pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Faktor “Ketersediaan Bahan Baku” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Pemilik
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Konsumen Ahli
Pemilik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Konsumen Ahli
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Bandingkan Aktor pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Faktor “Media Promosi Produk”untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Pemilik
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Konsumen Ahli
Pemilik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Konsumen Ahli
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
54 Lanjutan Lampiran 5. Bandingkan Aktor pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Faktor “Kemitraan dengan Badan / Lembaga Pendanaan” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Pemilik
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Konsumen Ahli
Pemilik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
Konsumen Ahli
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pesaing
II.
Perbandingan Tujuan Vs Aktor
Bandingkan Tujuan pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Aktor “Pemilik”untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Meningkatkan Penjualan
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
Meningkatkan Penjualan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Memperluas Pasar
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Memperluas Pasar
Bandingkan Tujuan pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Aktor “Konsumen Ahli” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Meningkatkan Penjualan
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
Meningkatkan Penjualan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Memperluas Pasar
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Memperluas Pasar
Bandingkan Tujuan pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Aktor “Pesaing” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A Meningkatkan Penjualan
Nilai Perbandingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Elemen B Mempertahanka Loyalitas Pelanggan
Meningkatkan Penjualan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Memperluas Pasar
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Memperluas Pasar
55 Lanjutan Lampiran 5. III.
Perbandingan Strategi Vs Tujuan
Keterangan : S1 : Mempertahankan kualitas produk S2 : Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku S3 : Melakukan diferensiasi produk dengan harga jual terjangkau S4 : Kemitraan kelembagaan dalam mendukung pengembangan usaha Bandingkan Strategi pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Tujuan “Meningkatkan Penjualan” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A S1
9
8
7
6
5
4
Nilai Perbandingan 3 2 1 2 3
4
5
6
7
8 9
Elemen B S2
S1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S3
S1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
S2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S3
S2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
S3
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
S4
9
Bandingkan Strategi pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Tujuan “Mempertahankan Loyalitas Pelanggan” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A S1
9
8
7
6
5
4
Nilai Perbandingan 3 2 1 2 3
4
5
6
7
8 9
Elemen B S2
S1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S3
S1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
S2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S3
S2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
S3
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
Bandingkan Strategi pada Elemen A dan B, mana yang lebih penting jika dikaitkan terhadap Tujuan “Memperluas Pasar” untuk pemilihan strategi pemasaran UMKM TAR Elemen A S1
9
8
7
6
5
4
Nilai Perbandingan 3 2 1 2 3
4
5
6
7
8 9
Elemen B S2
S1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S3
S1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
S2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S3
S2
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
S3
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8 9
S4
56 Lampiran 6. Kuesioner karakteristik konsumen melalui tahapan pembelian konsumen telur asin. KUESIONER KARAKTERISTIK KONSUMEN MELALUI TAHAPAN PEMBELIAN KONSUMEN TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN
Saya sangat berharap agar Anda dapat mengisinya secara obyektif dan benar adanya, karena kuesioner ini diperuntukkan bagi penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah, sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang dimaksud adalah : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN
Oleh
AYU WULANSARI
H24099001
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
57 Lanjutan Lampiran 6. IDENTITAS RESPONDEN Nama Alamat
: :
KARAKTERISTIK RESPONDEN Petunjuk I : (Pilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) pada jawaban yang dipilih)
Pertanyaan 1. Jenis kelamin Anda a. Pria b. Wanita 2. Usia Anda a. < 20 b. 21 - 30 c. 31 - 40 d. 41 - 50 e. 51 - 60 f. > 60 3. Status pernikahan Anda a. Menikah b. Belum menikah 4. Tingkat pendidikan Anda a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma e. Sarjana f. Lainnya, sebutkan... 5. Pekerjaan Anda saat ini a. Pelajar b. Mahasiswa c. PNS d. Pegawai swasta e. Ibu rumah tangga f. Wiraswasta g. Lainnya, sebutkan... 6. Profesi Anda saat ini a. Guru/Dosen b. TNI/POLRI c. Pegawai Negeri d. Pegawai Swasta e. Pegawai BUMN f. Dokter g. Pengusaha
Pertanyaan h. Ibu rumah tangga i. Konsultan k. Wartawan l. Musisi m. Designer n. Aktris/Aktor o. Model Fotografer p. Pelajar q. Mahasiswa r. Petani s. Supir t. Buruh u. Lainnya, sebutkan... 7. Pendapatan Anda perbulan a. < Rp 1.000.000 b. Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 d. Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 e. Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 f. > Rp 5.000.000 g. > Rp 10.000.000 8. Pengeluaran Anda perbulan a. < Rp 1.000.000 b. Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 d. Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 e. Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 f. > Rp 5.000.000 g. > Rp 10.000.000 9. Hobi Anda a. Travelling b. Kuliner c. Memasak d. Membaca e. Belanja f. .Lainnya, sebutkan...
58 Lanjutan Lampiran 6. TAHAPAN KEPUTUSAN PEMBELIAN Pertanyaan
Pertanyaan
TAHAP PENGENALAN KEBUTUHAN 1. Apakah Anda pernah mengkonsumsi telur asin? a. Ya b. Tidak 2. Jika “ Ya ”, apa alasan Anda mengkonsumsi telur asin? a. Makanan favorit b. Pelengkap makanan tertentu c. Makanan camilan d. Kesehatan (protein tinggi dianjurkan untuk kasus kesehatan tertentu) e. Lainnya, sebutkan... 3. Jika “ Tidak ”, apa alasan Anda tidak mengonsumsi telur asin? a. Tidak suka rasanya b. Tidak suka bentuk dan teksturnya c. Kesehatan (kolesterol tinggi) d. Lainnya, sebutkan... 4. a. b. c. d. e. f. g.
Berapa banyak Anda mengkonsumsi telur asin dalam jangka waktu satu bulan? < 10 butir 10 – 20 butir 20 – 30 butir 30 – 40 butir 40 – 50 butir 50 – 100 butir > 100 butir
TAHAP PENCARIAN INFORMASI 1. a. b. 2. a. b. c. d. e. f.
Apakah Anda pernah mengkonsumsi Telur Asin Rahayu? Ya Tidak Darimana Anda mengetahui produk Telur Asin Rahayu ? Mulut ke mulut (teman, keluarga, kantor, dll) Pameran dan Workshop Media Sosial (internet, facebook, twitter, website, dll) Media Massa (buku, koran, pamflet, majalah, dll) Tidak sengaja lewat dan melihat tokonya langsung Lainnya, sebutkan...
TAHAP ALTERNATIF KEPUTUSAN PEMBELIAN 1. a. b. 2. a. b. c. d. e. f. 3. a. b. c. d. e. 1. a. b. c. d. 4.
a. b. c. d. e. f. g.
a. b. c. d. e.
Darimana Anda mendapatkan produk Telur Asin Rahayu ini ? Datang langsung ke toko di Babat-Lamongan Datang langsung ke Pameran Pesan khusus & Pengiriman via ekspedisi Oleh-oleh dari orang lain Lainnya, sebutkan...
Jika “Ya”, darimana Anda mendapatkannya? Beli di pasar tradisional Beli di rumah makan (warung, restoran, cafe) Beli di pedagang asongan (bus, stasiun,dll) Beli di supermarket (giant, alfa, hero, dll) Beli di pusat oleh-oleh khas daerah (Brebes, Makassar,dll) Lainnya, sebutkan... Untuk apa Anda membeli telur asin? Konsumsi sendiri Buah tangan Acara keluarga Acara pemerintahan (instansi, lembaga tertentu) Lainnya, sebutkan.... Jenis Telur Asin apa yang paling Anda sukai ? Rebus Bakar Asap Lainnya, sebutkan... Faktor apa yang paling menentukan keputusan pembelian Telur Asin bagi Anda? Harga Kualitas dan Mutu Kemasan Ketersediaan di pasar Pelayanan pengiriman Jaminan Lainnya, sebutkan...
TAHAP KEPUTUSAN
1. 3.
Pernahkah Anda mengkonsumsi Telur Asin yang lain? Ya Tidak
a. b. c. d. e.
(Pilih jawaban boleh lebih dari satu dengan cara memberi tanda (X) pada beberapa jawaban yang Anda pilih) Mengapa Anda memilih Telur Asin Rahayu dibandingkan telur asin lainnya? Lebih enak Lezat Pas di lidah Rasanya sedang, tidak terlalu asin Masir dan Berminyak
59 Lanjutan Lampiran 6. f. Dari bebek angonan (telur bebek organik) g. Tanpa bahan pengawet h. Harga lebih murah dibandingkan harga supermarket i. Harga lebih tinggi dari harga pasar, namun kualitas lebih bagus j. Lainnya, sebutkan...
c. d. e.
TAHAP EVALUASI 1.
2.
a. b. c. d. 3.
a. b.
Mengapa Anda memilih Telur Asin Rahayu dibandingkan telur asin lainnya dari segi lokasi? Dekat dengan tempat tinggal Strategis, mudah dituju Walaupun jauh tetapi bisa memesan khusus dan dikirim via paket ekspedisi Lainnya, sebutkan... Mengapa Anda memilih Telur Asin Rahayu dibandingkan telur asin lainnya dari segi promosi? Promosinya gencar lewat media sosial (facebook,twitter, website,dll) Promosi gencar lewat media massa dibandingkan pesaingnya
Promosi gencar lewat pameran dan workshop Promosi lewat diskon harga, paket ekonomis Lainnya, sebutkan...
a. b. c. d. e. 2. a. b. 3. a. b.
Tingkat kepuasan Anda setelah mengkonsumsi Telur Asin Rahayu Sangat puas Puas Cukup Kurang puas Tidak puas Apakah Anda kembali? Ya Tidak
ingin
memebelinya
Apakah Anda akan merekomendasikan kepada orang lain? Ya Tidak
60 Lanjutan Lampiran 6. KONDISI UMUM UMKM TELUR ASIN RAHAYU BABAT - LAMONGAN Pertanyaan 1. Bagaimana menurut Anda dengan pelayanan penjualan Telur Asin rahayu kepada konsumen? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Cukup d. Kurang puas e. Tidak puas 2. a. b. c. d. e. 3. a. b. c. d. e. 4. a. b. c. d. e.
Bagaimana menurut Anda dengan rasa Telur Asin Rahayu ? Sangat memuaskan Memuaskan Cukup Kurang puas Tidak puas Bagaimana menurut Anda dengan kemasan Telur Asin Rahayu? Sangat memuaskan Memuaskan Cukup Kurang puas Tidak puas Bagaimana menurut Anda dengan strategi promosi yang dijalankan saat ini? Sangat memuaskan Memuaskan Cukup Kurang puas Tidak puas
8. Promosi seperti apa yang Anda inginkan? a. Iklan koran, b. Majalah d. Bonus untuk pembelian dalam jumlah tertentu e. Lainnya, sebutkan.. 9. Inovasi produk seperti apa yang Anda harapkan untuk produk Telur Asin Rahayu? a. Telur asin rasa buah b. Olahan makanan dari telur asin c. Telur asin asap d. Lainnya, sebutkan... 10. Kebijakan dalam segi harga seperti apa yang Anda harapkan untuk Telur Asin Rahayu? a. Diskon untuk hari tertentu b. Diskon untuk pembelian dengan jumlah tertentu c. Harga khusus untuk reseller d. Bonus untuk pembelian dalam jumlah tertentu e. Lainnya, sebutkan...
Pertanyaan b. Memuaskan c. Cukup d. Kurang puas e. Tidak puas 5. a. c. d. e. 6. a. b. c. d. e. 7. a. b. c. d. e.
Bagaimana menurut Anda dengan strategi harga yang ditetapkan saat ini? Sangat memuaskan TV Radio Lainnya, sebutkan... Bagaimana menurut anda dengan strategi produk yang dijalankan saat ini? Sangat memuaskan Memuaskan Cukup Kurang puas Tidak puas Bagaimana menurut Anda dengan strategi lokasi yang dijalankan saat ini? Sangat memuaskan Memuaskan Cukup Kurang puas Tidak puas
(Pilih jawaban boleh lebih dari satu dengan cara memberi tanda (X) pada beberapa jawaban yang Anda pilih) 11. Kebijakan dalam segi lokasi seperti apa yang Anda harapkan? a. Membuka cabang baru di luar kota hingga provinsi b. Memperluas area parkir c. Memperluas toko d. Mendesain ulang tata letak toko e. Mengutamakan kebersihan dan kerapian toko f. Lainnya, sebutkan...
61 Lampiran 7. Dokumentasi UMKM TAR
PESAING
GILANG
REFERENSI
KALONGAN
BANARAN
62
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Ayu Wulansari, lahir di Jakarta dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak Agus Suwondo dan Ibu Eko Sri Rahayu. Pendidikan formal di TK Aisyah II Babat pada tahun 1995-1997, SD Muhammadiyah I Babat pada tahun 1997-2003, SMP Negeri 1 Babat pada tahun 2003-2006, SMA Negeri 1 Bojonegoro 2006-2009, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009 di Fakultas Kehutanan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata melalui jalur USMI dan transfer jurusan pada tahun 2011 di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen. Selama menjalani pendidikan di Institut Pertanian Bogor, penulis mewakili Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB sebagai Duta Lingkungan HILO Green Ambassador 2011. Penulis terlibat dalam kompetisi Debat Marketing IMOTION yang diselenggarakan di Universitas Indonesia serta Putri Wirausaha Kreatif Indonesia mewakili Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB di tahun 2012. Penulis aktif menjalankan aktifitas non akademik sebagai owner Hijab Outlet and Consultant di Bogor tahun 2012, Founder Batik Biodiversity, Founder and Personel Group Vocal Muslimah “Voice of Jade” , Freelance sebagai Master of Ceremony, Make up Artist and Hijab Stylist, serta Motivator and Speaker dalam bidang Lingkungan, Kewirausahaan, dan Hijabers. Penulis juga mendapat kesempatan menjadi Tim Pengajar di Sanggar Ananda dan Lenong Bocah Pimpinan Aditya Gumay sebagai pengajar kelas Acting, Presenting, dan Modelling sejak tahun 2012 hingga saat ini.