ANALISIS STRATEGI PEMASARAN (STUDI KASUS : OUTLET JAJANAN JEPANG TAKOYUMMY DI EKALOKASARI PLAZA)
SKRIPSI
RIO ANDHIKA PRATAMA H34086080
DEPARTEMEN AGRBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
RINGKASAN RIO ANDHIKA PRATAMA. Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus : Outlet Jajanan Jepang Takoyummy Di Plaza Ekalokasari, Bogor). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan ANDRIYONO KILAT ADHI). Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Makanan berfungsi sebagai penambah energi dan kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup dan pola pikir masyarakat yang semakin modern, makanan kini dapat dinilai sebagai gaya hidup masyarakat. Hal tersebut membuat jenis makanan yang ada sangat bervariatif dan memiliki fungsi yang berbeda–beda. Selain itu, jumlah restoran dan rumah makan di kota Bogor yang meningkat menunjukkan adanya persaingan bisnis di bidang restoran. Peningkatan jumlah restoran dan rumah makan di kota Bogor dikarenakan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan di luar rumah. Selain restoran masyarakat pun menginginkan konsep penjualan makanan yang praktis, dalam porsi yang tidak terlalu banyak akan tetapi mengenyangkan, hal tersebut mendorong berkembangnya jajanan makanan ringan yang saat ini sangat banyak di Kota Bogor. Jajanan atau makanan ringan di kota Bogor disajikan dalam beberapa konsep seperti boat, outlet, kios bahkan gerobak kaki lima yang dapat dijumpai dipinggir jalan. Outlet takoyummy tergolong restoran baru di kota Bogor. Outlet takoyummy berdiri pada tanggal 6 juni 2009, sehingga restoran ini belum cukup dikenal dikalangan masyarakat kota Bogor dan sekitarnya. Selain memiliki pesaing sejenis outlet takoyummy juga harus bersaing dengan jajanan-jajanan lain yang ada di kota Bogor. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat seiring dengan perkembangan restoran yang semakin tinggi. Penjualan produk dan ramainya jumlah pengunjung yang datang outlet takoyummy yang belum mencapai target yang diinginkan oleh pihak outlet akan berpengaruh terhadap pendapatan outlet takoyummy. Dapat dilihat bahwa tingkat penjualan yang belum mencapai target dan tingkat persaingan yang cukup tinggi menjadi permasalahan yang terjadi pada outlet takoyummy. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan pada outlet takoyummy agar menciptakan posisi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui visi, misi, kegiatan dan menganalisis strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh outlet takoyummy, (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal outlet takoyummy, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik dari matriks SWOT dan QSPM dengan memperhatikan kondisi lingkungan outlet. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai April 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Model yang digunakan untuk merumuskan strategi
pemasaran dalam penelitian ini adalah matriks SWOT dan matriks QSPM. Berdasarkan hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh outlet takoyummy yang berhubungan dengan product, place, price, process, people, promotion, dan physic, dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dengan berbagai aktifitas dan keunggulan yang dimiliki oleh outlet takoyummy. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dari outlet takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet takoyummy adalah belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas kawasan Mall Ekalokasari). Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki outlet takoyummy adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi ancaman outlet takoyummy dalam dunia bisnis restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM). Perumusan strategi berdasarkan matriks SWOT, seperti penetrasi pasar, meningkatkan promosi, pengembangan produk dan yang terakhir adalah pembuatan sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM. Sedangkan strategi terbaik yang bisa dijalankan oleh perusahaan berdasarkan matriks QSPM yaitu meningkatkan promosi melalui iklan pada media cetak dan media elektronik lokal, menjadi sponsorship pada event-event yang ada di kota Bogor, melakukan promosi melalui harga yaitu dengan cara memberikan diskon-diskon khusus bagi setiap konsumen yang berulang tahun, dan konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja. Saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan yaitu dengan Membuka cabang baru di pusat perbelanjaaan yang ada di kota Bogor untuk meraih target pasar yang lebih luas.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN (STUDI KASUS : OUTLET JAJANAN JEPANG TAKOYUMMY DI EKALOKASARI PLAZA)
SKRIPSI
RIO ANDHIKA PRATAMA H34086080
Skripsi ini merupakan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2011
Judul Skipsi
: Analisis Strategi Pemasaran (studi kasus : Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di Ekalokasari Plaza)
Nama
: Rio Andhika Pratama
NIM
: H34086080
Menyetujui, Pembimbing
Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi NIP. 196006111984031002
Mengetahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Insitut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP . 19580908 1984031002
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus : Outlet Jajanan Jepang Takoyummy Di Plaza Ekalokasari, Bogor) adalah karya sendiri dan belum diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi dan lemabaga manapun. Saya juga menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri kecuali yang tercantum sebagai kutipan dan bahan rujukan.
Bogor, November 2011
Rio Andhika Pratama H34086080
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di DKI. Jakarta pada 28 Mei 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Bambang Harry Purnama dan Ibu Yoeslina Yunas. Penulis menyelesaikan Pendidikan SD pada tahun 1999 di SD Negeri Harapan Jaya 06 Bekasi. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SLTP Negeri 25 Bekasi dan lulus pada tahun 2002.
Selanjutnya penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA Patriot Bekasi dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Program Diploma tiga Institut Pertanian Bogor Jurusan Manajemen Agribisnis dan lulus pada tahun 2009. Pada bulan Agustus 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa pada Program Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus: Outlet Jajanan Jepang takoyummy di Plaza Ekalokasari, Bogor).
Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisis faktor-faktor pemasaran 7P dan merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh outlet takoyummy dan memprioritaskan strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh outlet takoyummy, sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang baik untuk usaha tersebut. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi outlet takoyummy sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pemasaran yang lebih efisien. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Bogor, November 2011 Rio Andhika Pratama
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi, selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
arahan, waktu, kesabaran dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. 2. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang
telah memberikan banyak masukan, kritikan dan saran kepada penulis. 3. Dr.Ir. Heny K Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama yang telah
memberikan banyak saran dan masukan kepada penulis 4. Siti Jahroh, PhD selaku dosen penguji akademik yang telah memberikan
banyak masukan dan koreksi kepada penulis 5. Pihak Outlet takoyummy atas waktu, kesempatan, informasi dan dukungan
yang diberikan. 6. Orang tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan bantuan
dalam hal moril dan materiil maupun doa. 7. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 8. Vita Novianthi yang selalu memberikan dukungan dan bantuan.
Bogor, November 2011 Rio Andhika Pratama
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL .............................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................
xiii
I. .................................................................................................. PENDAH ULUAN ..................................................................................... 1 1.1 ....................................................................................... Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2 ....................................................................................... Perumusan Masalah .............................................................................. 4 1.3 ....................................................................................... Tujuan Penelitian ............................................................................ 7 1.4 ....................................................................................... Manfaat Penelitian ............................................................................ 8 1.5 ....................................................................................... Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................
8
II. ................................................................................................. TINJAUA N PUSTAKA ............................................................................
9
III. ................................................................................................ KERANG KA PEMIKIRAN...................................................................... 14 3.1 ....................................................................................... Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................... 14 3.1.1 .............................................................................. Konsep Strategi ...................................................................... 14 3.1.2 .............................................................................. Definisi Pemasaran .................................................................. 15 3.1.3 .............................................................................. Strategi Pemasaran .................................................................. 16 3.1.4 .............................................................................. Bauran Pemasaran .................................................................. 17 3.1.5 .............................................................................. Segmentati on, Targetting dan Positioning ................................... 21 3.1.6 .............................................................................. Analisis Lingkungan Perusahaan ............................................. 25 3.1.6.1 ....................................................................... Lingkunga n Internal Perusahaan .......................................... 26 3.1.6.2 ....................................................................... Lingkunga n Eksternal Perusahaan ........................................ 27
3.1.7 .............................................................................. Alat Analisis ...................................................................... 29 3.2 ....................................................................................... Kerangka Pemikiran Operasional ........................................................
31
IV................................................................................................. METODE PENELITIAN .......................................................................... 34 4.1 ....................................................................................... Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 34 4.2 ....................................................................................... Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 34 4.3 ....................................................................................... Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35 4.4 ....................................................................................... Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 36 4.5 ....................................................................................... Metode Pengolahan Data ................................................................. 36 4.6 ....................................................................................... Matriks SWOT ................................................................................ 36 4.7 ....................................................................................... Analisis Matriks QSPM ....................................................................
37
V. ................................................................................................. GAMBAR AN UMUM PERUSAHAAN ................................................... 39 5.1 ....................................................................................... Sejarah, Visi dan Misi Perusahaan .................................................... 39 5.2 ....................................................................................... Lokasi takoyummy .......................................................................... 40 5.3 ....................................................................................... Struktur Organisasi ........................................................................... 41 5.4 ....................................................................................... Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Perusahaan ..........................
44
VI................................................................................................. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 45 6.1 ....................................................................................... Analisis Lingkungan Internal ............................................................ 45 6.1.1 .............................................................................. Segmentati on, Targetting dan Positioning ................................... 45 6.1.2 .............................................................................. Bauran Pemasaran .................................................................. 47 6.2 ....................................................................................... Analisis Lingkungan Eksternal ......................................................... 57 6.2.1 .............................................................................. Lingkunga n Jauh ........................................................................ 57 6.2.2 .............................................................................. Lingkunga n Industri ................................................................... 61
6.3 ....................................................................................... Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ..................... 64 6.3.1 .............................................................................. Kekuatan ................................................................................... 64 6.3.2 .............................................................................. Kelemahan ................................................................................... 66 6.3.3 .............................................................................. Peluang ................................................................................... 67 6.3.4 .............................................................................. Ancaman ................................................................................... 68 6.4 ....................................................................................... Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran .............................................. 69 6.5 ....................................................................................... Perumusan Strategi Pemasaran Outlet Takoyummy Berdasarkan Matriks SWOT ............................................... 74 6.6 ....................................................................................... Tahap Keputusan (Analisis Matriks QSPM) ..................................
76
VII. ............................................................................................... KESIMPU LAN DAN SARAN ................................................................... 80 7.1 ....................................................................................... Kesimpula n ......................................................................................... 80 7.2 ....................................................................................... Saran 82 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
84
LAMPIRAN ......................................................................................
86
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1. ........................................................................................... Persentase Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Indonesia Rata-rata per Tahun 2004-2008 ............................................. 1 2. ........................................................................................... Perkemban gan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2004 – 2009 ................................................................ 3 3. ........................................................................................... Jenis dan Sumber Data Penelitian .........................................................
35
4. ........................................................................................... Matriks SWOT ...................................................................................
37
5. ........................................................................................... Matriks QSPM ...................................................................................
38
6. ........................................................................................... Daftar Harga Produk yang Dijual di Takoyummy ..............................
52
7. ........................................................................................... Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2004 – 2008 .................................
59
8. ........................................................................................... Pertumbuh an Penduduk Kota Bogor Tahun 2006-2010 ..........................
60
9. ........................................................................................... Hasil Analisis Matriks SWOT pada Usaha Takoyummy ..................
69
10. ......................................................................................... Analisis Matriks QSPM ......................................................................
77
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1. ............................................................................................ Rata-rata Perbandingan antara Target dan Realisasi Penjualan Takoyummy per Hari pada Bulan Januari – Mei 2011 ............................................. 5 2. ............................................................................................ Langkahlangkah dalam Pemasaran Terarah .........................................
22
3. ............................................................................................ Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pemasaran Takoyummy ............................................. 33 4. ............................................................................................ Struktur Organisasi Takoyummy ..........................................................
41
5. ............................................................................................ Takoyaki ............................................................................................. 49 6. ............................................................................................ Okonomiya ki ...........................................................................................
49
7. ............................................................................................ Dorayaki ............................................................................................. 50
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halaman
1. ............................................................................................ Tampilan Outlet Takoyummy ................................................................
87
2. ............................................................................................ Penilaian Responden terhadap Faktor Internal ......................................
88
3. ............................................................................................ Penilaian Responden terhadap Faktor Eksternal ....................................
89
4. ............................................................................................ Nilai Attractive Score Untuk Masing-masing Alternatif Strategi ..................................................................
90
5. ............................................................................................ Kuisioner untuk Responden ...................................................................
91
I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
berfungsi
sebagai
penambah
energi
dan
kebutuhan
Makanan
manusia
untuk
mempertahankan hidup. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup dan pola pikir masyarakat yang semakin modern, makanan kini dapat dinilai sebagai gaya hidup masyarakat1. Hal tersebut membuat jenis makanan yang ada sangat bervariatif dan memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Dalam beberapa kondisi
makanan dapat dibedakan menjadi makanan pembuka, makanan inti dan makanan penutup, selain itu makanan juga dibedakan berdasarkan kapasitasnya, ada yang disebut sebagai jajanan atau makanan camilan dan makanan pokok. Beragamnya jenis makanan tersebut dikarenakan adanya permintaan yang beragam dari para konsumen. Menurut data BPS tahun 2009, permintaan masyarakat terhadap makanan cukup tinggi dengan rata-rata dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 pengeluaran masyarakat Indonesia lebih dari 50 persen. Masyarakat pun mau mengeluarkan dana untuk memperoleh makanan yang sesuai dengan keinginan mereka. Berikut adalah tabel pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia per tahunnya. Tabel 1. Persentase Rata-rata Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Indonesia Tahun 2004-2008 Pengeluaran Rata-rata per Tahun (%) Kelompok Komoditas 2004 2005 2006 2007 2008 Makanan
54,59
51,37
53,01
59,24
50,17
Bukan Makanan
45,41
48,63
46,99
50,76
49,83
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009. Dilhat dari Tabel 1. konsumsi masyarakat untuk makanan biasanya selalu lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan lainnya yang bukan makanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa makanan sangat dibutuhkan oleh seluruh
1
Lusy.S. 2 Februari 2011. Perkembangan Industri Makanan Modern. Republika. 8 (Kolom 4-5)
masyarakat. Banyak orang yang rela untuk mengeluarkan jumlah yang tidak sedikit untuk memperoleh makanan yang mereka inginkan. Dalam satu harinya setiap orang biasa membeli dua sampai tiga kali makanan dibandingkan dengan barang atau kebutuhan lainnya. Makanan pun merupakan kebutuhan yang sangat penting bagaimanapun kondisi seseorang. Tingginya konsumsi masyarakat untuk makanan mengindikasikan bahwa peluang berbisnis di bidang makanan sangat potensial untuk dilakukan.
Hal tersebut membuka peluang bisnis bagi para
produsen yang bergerak dalam bidang makanan. Berkembangnya rumah makan dan restoran yang ada dikarenakan tingginya permintaan masyarakat dalam pemenuhan makanan. Kota Bogor merupakan salah satu kota pusat jajanan yang memiliki beraneka ragam jenis makanan yang terdiri dari asinan, makanan khas Sunda serta camilan-camilan atau makanan ringan yang unik2. Selain itu Kota Bogor juga memiliki berbagai macam tempat wisata sehingga Kota Bogor dijadikan alternatif untuk berlibur. Dengan adanya wisatawan yang berkunjung ditambah dengan jumlah penduduk yang ada di kota ini, maka permintaan masyarakat akan kebutuhan makanan semakin tinggi. Seiiring bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya era globalisasi yang ditandai oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Pola pergerakan tersebut akan mempengaruhi kebiasaan seseorang untuk mengkonsumsi makanan kearah yang lebih baik dan praktis serta menginginkan nilai lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan fisiologis saja. Salah satu jasa penyediaan makanan yang terus berkembang di Kota Bogor adalah jenis usaha restoran. Restoran merupakan tempat atau bangunan yang menyediakan makanan atau minuman siap saji mulai dari awal proses pengolahan sampai penyajian kepada konsumen. Restoran menyajikan makanan dan minuman sebagai produk dan jasa berupa pelayanan yang baik dalam penyajian hidangan kepada pelanggan. Alasan masyarakat makan di luar rumah atau di suatu restoran karena adanya pelayanan yang baik, variasi menu, citarasa yang beragam, kelezatan dan 2
Puspita.R. 6 Januari 2011.Kuliner Kota Bogor. Radar Bogor.11 (kolom 4-5)
kecepatan dalam menyajikan sesuatu, restoran juga dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk menyediakan makanan sendiri. Perkembangan restoran di kota Bogor dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2004 - 2009 Tahun Jumlah ( unit) % Pertumbuhan 2004
192
7,87
2005
222
15,63
2006
248
11,71
2007
268
8,00
2008
211
-21,27
2009
225
6.22
Sumber : Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Bogor, 2010.
Tabel 2 menunjukkan perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor periode 2004 – 2009.
Secara umum, pada periode tersebut telah terjadi
peningkatan jumlah restoran, walaupun pada tahun 2007 ada penurunan persentase pertumbuhan sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun 2006. Penurunan ini dipicu oleh adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak akibat kenaikan harga minyak mentah dunia. Hal ini menyebabkan pengusaha perlu mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar jika akan mendirikan restoran di tahun 2007. Hal tersebut juga terjadi pada tahun 2008 dimana jumlah restoran dan rumah makan menurun sebanyak 57 unit restoran dan rumah makan, hal ini dikarenakan ada sebagian restoran dan rumah makan yang mengalami kebangkrutan. Pada bisnis usaha restoran sangat sedikit yang akhirnya sukses. Kebanyakan restoran (pesaing) gagal pada tahun pertama operasionalnya dengan persentase 25 – 33 persen. Selain itu, hal lain yang menyebabkan bisnis restoran gagal pada tahun pertama
adalah
ketidakmampuan
beradaptasi
terhadap
perubahan
dan
mengoptimalkan peluang serta persaingan yang ada, kurangnya pengalaman dan pengetahuan akan bisnis makanan dan manajemen operasional. Selain restoran masyarakat pun menginginkan konsep penjualan makanan yang praktis, dalam
porsi yang tidak terlalu banyak akan tetapi mengenyangkan, hal tersebut mendorong berkembangnya jajanan makanan ringan yang saat ini sangat banyak di Kota Bogor. Jajanan atau makanan ringan di Kota Bogor disajikan dalam beberapa konsep seperti booth, outlet, kios bahkan gerobak kaki lima yang dapat dijumpai di pinggir jalan. Penjualan jajanan ini pun tersebar banyak di wilayah Kota Bogor antara lain di lingkungan sekolah, pusat perbelanjaan, ruko-ruko perumahan bahkan di pinggir jalan raya sekalipun. Maraknya jajanan ini membuat peluang bisnis baru bagi para penjual makanan, banyak diantaranya yang menjual makanan ringan ini dalam konsep waralaba. Jajanan atau makanan ringan yang sudah sangat beragam jenisnya ini pun saat ini sangat digemari oleh para konsumen. Beberapa jajanan unik dapat menarik para konsumen untuk membeli dan melakukan pembelian berikutnya walaupun lokasi jajanan tersebut sulit ditemukan. Jajanan pun dapat menjadi trend di kalangan masyarakat, terutama jajanan yang unik dan memiliki rasa yang enak. Takoyummy menjual berbagai macam jajanan khas Jepang yang biasa disebut makanan kansai dengan menu yang beragam. Takoyummy adalah satusatunya outlet dengan konsep booth yang menjual jajanan Jepang yang ada di Kota Bogor.
Takoyummy ini merupakan milik perseorangan yang mencoba
membuka jajanan baru di Kota Bogor dengan menawarkan konsep kios seperti waralaba yaitu berbentuk booth. Konsep tersebut menarik banyak konsumen, dan menjadikan takoyummy sebagai salah satu jajanan yang digemari di Kota Bogor. Dengan konsepnya sebagai usaha perorangan maka sangat menarik apabila takoyummy dapat bersaing dengan usaha jajanan lainnya yang memliki konsep waralaba.
Dengan modal yang lebih kuat dan pengalaman yang memadai
takoyummy dapat dikatakan mampu bersaing dengan jajanan lainnya terutama dengan jajanan sejenisnya.
1.2
Perumusan masalah Banyaknya alternatif pilihan jajanan atau makanan ringan di kota Bogor
sangat bervariasi, mulai dari jajanan tradisional (cireng, tahu bulat, cakue, martabak), jajanan ala Timur Tengah (kebab), jajanan ala Eropa (burger, hot dog)
dan jajanan oriental (takoyaki, dorayaki, okonomiyaki).
Dengan banyaknya
jajanan yang ada di Kota Bogor makanan persaingan antara penjual makanan ringan tersebut semakin tinggi. Akan tetapi makanan dan jajanan yang memiliki keunikan dan ciri khas akan tetap menjadi pilihan para konsumen. Bahkan di beberapa tempat makan seperti Food Court jajanan biasanya terletak dalam satu tempat yang sama. Maka persaingan antar jenis makanan pun sangat ketat. Makanan yang dijual di takoyummy ini tidak ditemukan di outlet-outlet makanan lainnya. Akan tetapi selama ini takoyummy belum mampu mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan, hal tersebut dikarenakan takoyummy tergolong jajanan baru yang ada di Kota Bogor, banyak masyarakat Bogor yang belum mengetahui keberadaan takoyummy.
Perbandingan antara target dan
realisasi penjualan produk di outlet takoyummy selama lima bulan dirata-ratakan dapat dilihat dalam Gambar 1.
Gambar 1. Rata-rata Perbandingan antara Target dan Realisasi Penjualan Takoyummy per Hari pada Bulan Januari – Mei 2011. Dapat dilihat pada Gambar 1, bahwa penjualan produk outlet belum mencapai target, sehingga dapat berpengaruh terhadap pendapatan outlet takoyummy. Kriteria target dari outlet takoyummy adalah mendapatkan profit atau laba yang maksimal dalam usaha jajanan camilan. Gambar 1 menunjukkan bahwa realisasi penjualan produk pada outlet takoyummy mulai hari Senin – Kamis
mengalami fluktuasi yang tidak signifikan yaitu antara lima sampai dengan tujuh persen, akan tetapi pada Hari Jumat – Minggu penjualan takoyummy dapat mencapai 80 – 98 persen, hal ini dikarenakan outlet takoyummy
merupakan
jajanan makanan ringan yang masih baru dan belum dikenal oleh masyarakat luas sehingga penjualan produknya belum maksimal seperti yang diharapkan oleh pemilik. Sedangkan penjualan yang tinggi dikarenakan mulai Jumat – Minggu adalah akhir pekan dimana banyak masyarakat yang menghabiskan waktu liburannya di Mall. Penetapan target takoyummy berdasarkan dari penjualan-penjualan yang dilakukan sebelumnya dan berdasarkan ekspektasi keuntungan yang ingin dicapai. Pada awal berdirinya penjualan takoyummy selalu memenuhi target penjualan, hal tersebut dikarenakan takoyummy menjual jenis makanan baru di kota Bogor. Akan tetapi seiring dengan banyaknya berkembang jajanan di Kota Bogor maka penjualan takoyummy kini tidak mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Konsumen yang membeli takoyummy adalah konsumen yang datang dan berkunjung ke Ekalokasari Plaza, dan hanya beberapa yang datang secara sengaja untuk mengunjungi outlet takoyummy. Walaupun takoyummy merupakan pelopor kios yang menjual jajanan Jepang di Kota Bogor, akan tetapi takoyummy harus dapat membuat strategi pemasaran yang baik agar para konsumen tetap lebih memilih takoyummy sebagai jajanan mereka dibandingkan produk lainnya selain itu takoyummy memiliki pesaing produk sejenis yang sudah memiliki jaringan pemasaran dengan mengggunakan konsep waralaba. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, maka pihak manajemen outlet takoyummy harus mengetahui apa yang menyebabkan penjualan produk belum mencapai target yang diinginkan. Setelah diketahui apa yang menjadi penyebab belum tercapainya target, baru pihak manajemen mencari strategi yang tepat yang akan dipilih agar target tersebut bisa tercapai dengan baik.
Kondisi outlet
takoyummy sendiri masih dalam tahap pengenalan. Oleh karena itu, sebagai jajanan camilan yang baru berdiri, outlet takoyummy membutuhkan strategi yang tepat agar kebutuhan dan keinginan konsumen dapat tercapai serta membuka peluang agar terus berkembang di tengah persaingan bisnis makanan ringan di Kota Bogor.
Strategi pemasaran merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Selain itu, strategi pemasaran juga mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha. Pihak manajemen sebagai pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan.
Menurut Kotler dan
Amstrong (1996), tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran.
Kegiatan pemasaran itu terdiri dari unsur
pemasaran (segmentation, targeting dan positioning) dan bauran pemasaran (product, price, place, promotion, people, process, dan physic).
Sedangkan
faktor-faktor yang mempengatuhi strategi pemasaran outlet yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari perusahaan tersebut.
Faktor-faktor tersebut dapat
membantu melancarkan usaha yang sedang dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Mengapa target penjualan takoyummy belum sesuai yang diharapkan? 2) Bagaimanakah kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh outlet takoyummy ? 3) Bagaimanana Alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi outlet takoyummy berdasarkan matriks SWOT dan matriks QSPM untuk outlet takoyummy agar dapat bersaing dengan makanan camilan tau pesaing lainnya?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan dari
penelitian ini adalah : 1) Mengetahui visi dan misi serta mengkaji strategi pemasaran yang telah dilakukan takoyummy. 2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal outlet takoyummy. 3) Merumuskan alternatif dan prioritas strategi pemasaran terbaik dari matriks SWOT dan QSPM, dengan memperhatikan kondisi lingkungan outlet.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang
berkepentingan 1) Pihak manajemen outlet dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan dan mengembangkan strategi pemasaran yang dilakukan. 2) Bagi penulis hasil penelitian in dapat berguna untuk mengaplikasikan konsep konsep yang telah diterima selama perkuliahan dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan literatur penelitian selanjutnya. 3) Bagi pembaca hasil ini diharapkan sebagai bahan masukan dan informasi mengenai strategi pemasaran restoran.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengkaji strategi pemasaran
yang sudah dijalankan oleh outlet takoyummy, mengidentifikasikan faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada outlet takoyummy dan menyusun strategi pemasaran yang tepat berdasarkan matriks SWOT dan matriks QSPM yang dapat diterapkan oleh outlet takoyummy. Untuk implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada manajemen outlet takoyummy sebagai pengambil keputusan akhir.
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Definisi dan Jenis Restoran Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian
atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk tempat pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini (Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
No.73/pw.105/MPPT/1985).
Definisi
lain
dari
restoran
mencakup kegiatan usaha menyediakan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang termasuk dalam restoran seperti bar, kantin, warung, rumah makan, warung nasi, warung sate, katering, dan lain-lain. Restoran memiliki beberapa jenis atau bentuk. Menurut Torsina (2000) terdapat sepuluh jenis restoran orisinil yang berkembang sekarang ini : 1) Family Conventional Restoran tradisional untuk keluarga, mementingkan masakan yang enak, suasana dan harga bersahabat. Jenis restoran ini biasanya menawarkan pelayanan dan dekorasi yang sederhana. 2) Fast Food Menu yang disajikan telah siap atau segera tersedia, agak terbatas dalam jenis, ruang dengan dekorasi dan warna-warna utama dan tenang. Harga yang ditawarkan pun relatif tidak mahal serta mengutamakan banyak langganan. Restoran jenis ini erat kaitannya dengan eat-in (makan di restoran) dan takeout (dibungkus untuk dimakan di luar restoran). 3) Speciality Restaurant Jenis restoran ini umumnya terletak jauh dari keramaian, namun menyajikan menu khas yang menarik perhatian dan berkualitas. Umumnya ditujukan untuk turis atau orang-orang yang ingin mentraktir teman atau keluarga dalam suasana khas yang lain daripada yang lain.
4) Cafetaria Biasanya terletak di dalam perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, atau pabrik-pabrik. Kafetaria menyajikan menu terbatas seperti yang disajikan di rumah, berganti-ganti tiap hari, dan berharga ekonomis. 5) Cofee Shop Ditandai dengan pelayanan makanan dan pergantian tempat duduk yang cepat. Terdapat banyak tempat duduk yang menempati counter service untuk menekankan
suasana
informal.
Lokasi
utamanya
berada
digedung
perkantoran atau di pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Hal ini berguna untuk menarik perhatian pengunjung untuk makan siang atau coffee break. 6) Gourmet Merupakan restoran yang berkelas dengan suasana yang sangat nyaman dengan dekorasi yang artistik, ditujukan bagi mereka yang menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi. 7) Etnik Menyajikan masakan daerah tertentu yang spesifik. Dekorasi disesuaikan dengan etnik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam dari para pekerjanyapun bernuansa etnik. 8) Snack Bar Ruangnya umumnya lebih kecil, cukup untuk melayani orang-orang yang ingin makanan kecil atau jajan. Dapat memperoleh volume penjualan yang baik, karena waktu makan yang ditawarkan ditambah dengan pesanan takeout. 9) Buffet Biasanya berupa swalayan, namun untuk produk minuman wine, liquor, dan bir dapat dilayani dengan khusus. Ciri utama buffet adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan pada buffet. Peragaan dan display makanan sangat memegang peranan disini, sebab langsung menjual dirinya.
10) Drive In/Drive Thru or Parking Para pembeli disini yang menggunakan mobil tidak perlu keluar dari kendaraannya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk “eat-in” (sementara parkir) atau “take away” dan jenis makanan yang disajikan pun dikemas secara praktis.
2.2
Penelitian terdahulu Deden Dani (2006), melakukan penelitian tentang Analisis Strategi
Pemasaran Perusahaan Roti Merek “Sari Roti & Boti” di Bogor, dengan menggunakan metode analisis SWOT dan AHP. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil dari strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan perusahaan adalah hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Perusahaan harus tetap mempertahankan rasa dengan tingkat harga yang sama dari para pesaing, serta kualitas yang sama juga. Tujuan perusahaan yang diprioritaskan adalah untuk terus meningkatkan penjualan dengan bobot sebesar 0,316. Meliawati (2007) dalam penelitian yang berjudul “Analisis strategi pemasaran Restoran Cepat Saji (Studi Kasus Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan bauran pemasaran restoran, menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Alternatif strategi terbaik yaitu strategi SO melalui cabang baru dengan merekrut tenaga yang berkualitas, pemanfaatan teknologi secara optimal, meningkatkan promosi penjualan. Mukti (2007) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan bauran pemasaran restoran, menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM. Alternatif strategi terbaik yaitu strategi pengembangan
promosi yang lebih gencar, memperbaiki kualitas pelayanan restoran, serta memperbaiki kualitas manajemen restoran dan membuka usaha layanan delivery order. Maulina (2009) dalam penelitian berjudul “strategi Pengembangan Usaha pada Death By Chocolate (DBC) & Spagetti Restaurant Kota Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan bauran pemasaran restoran, menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM. Altenatif strategi terbaik yang dapat diterapkan yaitu mempertahankan kualitas dan keunggulan produk, melayani pangsa pasar menengah ke bawah, meningkatkan kegiatan pemasaran, melakukan
diversivikasi
produk,
meningkatkan
loyalitas,
meningkatkan
kemampuan manajemen. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi terbaik adalah meningkatkan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Penelitian tentang strategi pemasaran pada umumnya menggunakan konsep bauran pemasaran dengan menggunakan Analisis SWOT dan Proses Hirarki Analitik. Penelitian analisis strategi pemasaran outlet takoyummy ini menggunakan analisis SWOT dengan menentukan terlebih dahulu faktor internal dan eksternal dan tahap keputusan ditentukan dengan menggunakan QSPM. Penelitian strategi pemasaran ini tidak melibatkan konsumen, karena penentu kebijakan mengenai perumusan strategi pemasaran adalah pihak perusahaan. Alat análisis yang digunakan yaitu matriks SWOT dan QSPM sama seperti yang digunakan oleh Mukti (2007) dan Maulina (2009), dan análisis lingkungan internal dan eksternal mengenai restoran yang dijadikan acuan yaitu seperti yang dilakukan oleh Meliawati (2007) dan Deden Dani (2006).
Penelitian yang
dilakukan oleh Deden Dani (2006) dan Meliawati (2007) dijadikan rujukan dalam pembuatan kekuatan dan kelemahan karena lokasi penelitian yang dilakukan oleh mereka yaitu untuk makanan jajanan. Sementara penelitian lainnya dijadikan dasar dalam pembuatan peluang dan ancaman karena faktor lingkungan eksternal antar sesama pengusaha makanan dirasakan tidak jauh berbeda.
Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini mengambil topik yang berbeda mengenai analisis strategi pemasaran Outlet takoyummy di Ekalokasari, Bogor. Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian sebelumnya biasanya menganalisis mengenai restoran, akan tetapi dalam penelitian ini akan meneliti outlet penjualan makanan ringan dengan ciri khas jajanan oriental.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1
Konsep strategi
`
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan
keunggulan
kompetitif,
komparatif,
dan
sinergis
ideal
berkelanjutan kearah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi” (Triton diacu dalam Siahaan 2008). Menurut Rangkuti (2005), strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan menurut David (2006), strategi
merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar. Strategi diperlukan karena alasan berikut : 1) Perusahaan memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Strategi ingin memastikan bahwa misi, tujuan dan sasaran ini dapat direalisasikan seperti yang direncanakan. 2)
Dalam merealisasikan tujuan di atas, perusahaan menghadapi resiko pasar karena adanya persaingan dari perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis maupun produk substitusi. Strategi diperlukan untuk memenangkan persaingan sehingga diperoleh tingkat penjualan dan profit yang memadai sesuai dengan resiko yang dihadapi.
3)
Dalam
menjalankan
strategi
dan
rencana
pemasarannya perusahaan memiliki berbagai keterbatasan sumberdaya misalnya permodalan, kualitas sumberdaya, penguasaan teknologi dan informasi pasar.
Strategi berusaha untuk mengatasi keterbatasan ini dan
mampu memanfaatkan berbagai sumberdaya yang dimiliki secara optimal.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menyusun strategi yang digunakannya dan bebagai rencana sebagai implementasi strategi tersebut. 3.1.2
Definisi Pemasaran Sembilan elemen pemasaran yaitu segmentation, targetting, positioning,
diferentiation, marketing mix, brand, service dan process.
Kartajaya (2004)
berpendapat bahwa suatu produk, merek, ataupun perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing yang bagus kalau ia mampu membangun kesembilan elemen secara baik. Fungsi utama pemasaran yaitu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, memilih dan mengembangkan produk, mengembangkan program komunikasi, dan memperkenalkan produk ke konsumen. Menurut
Rangkuti
(2006),
unsur-unsur
utama
pemasaran
dapat
diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu : 1) Unsur Strategi Persaingan a) Segmentasi pasar, adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing-masing
segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran sendiri. b) Targetting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki dan ditunjukkan untuk pembeli. c) Positioning, adalah penetapan posisi pasar dengan tujuan membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa atau keunggulan bersaing dari produk yang ada ke dalam benak konsumen. 2) Unsur Taktik Pemasaran a) Diferensiasi, berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain. b) Bauran pemasaran (marketing mix), berkaitan dengan produk, harga, promosi dan tempat atau distribusi. 3) Unsur Nilai Pemasaran, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : a) Merek atau brand, yaitu dapat berupa nama, merek dagang, logo atau simbol lain. Merek perlu memiliki hak paten untuk melindungi dari
upaya penipuan dan memastikan bahwa merek tersebut adalah satusatunya produksi suatu perusahaan. b) Pelayanan atau service, yaitu nilai suatu pemberian jasa pelayanan kepada konsumen.
Pelayanan tersebut bisa berbentuk perhatian perorangan,
pengiriman dan jaminan uang kembali. c) Proses, yaitu nilai suatu prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses diarahkan untuk menciptakan kualitas sebaik mungkin, biaya serendah mungkin, dan waktu penyimpanan secepat mungkin.
3.1.3 Strategi Pemasaran Starategi pemasaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan organisasi dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk dihadapi di masa mendatang oleh organisasi.
Strategi erat kaitannya dengan
keputusan arah bisnis organisasi dan alokasi sumberdaya di antara bisnis yang dimasukinya apabila organisasi tersebut memasuki lebih dari satu industri. Pada dasarnya strategi digunakan untuk memenuhi tiga tujuan organisasi diantaranya adalah sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan, saran koordinasi dan komunikasi dapt dijadikan konsep. Kotler (2005), mendefinisikan pemasaran sebagai pendekatan produk yang digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Didalamnya terdapat keputusan-keputusan pokok mengenai pemasaran produk yaitu target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang digunakan. Menurut Kotler dan Amstrong (1996), konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan, keinginan, dan permintaan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
3.1.4
Bauran Pemasaran Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan
yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran (marketing mix).
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Perusahaan mampu memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (positioning). Kemudian, perusahaan merancang bauran pemasaran yang terdiri dari 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physic.
Perumusan strategi pemasaran
didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap faktor-faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Kotler (2000) mengemukakan bahwa alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.
Bauran pemasaran
menekankan pada pengertian suatu strategi yang mengintegrasikan produk, harga promosi, dan distribusi, dimana kegiatan tersebut diarahkan untuk dapat menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas produk yang dipasarkan dengan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Sejalan dengan semakin
kompetitifnya dunia bisnis, 4P tersebut kini berkembang menjadi 7P diantaranya adalah product, price, place, promotion, people, process, physical evidence. 1)
Product Kotler dan Amstrong (1997) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
2) Price Harga adalah sejumlah nilai uang yang bersedia dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga dapat diungkapkan
dengan berbagai istilah misalnya tarif, sewa, bunga, premi, komisi, upah, gaji dan sebagainya. Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi
harga
diantara
berbagai
kelompok
pelanggan.
Harga
menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. Penentuan harga dapat dilakukan dengan melihat daya beli konsumen dan jumlah yang cukup dalam menutupi ongkos produksi. Selain itu, produsen juga harus memperhatikan harga yang ditawarkan pesaing. Strategi harga seperti diskon, rabat, sistem kredit dan sebagainya merupakan promosi dalam bentuk harga. Strategi promosi harga tersebut bisa memperbesar volume penjualan, walaupun tingkat keuntungan jangka panjang akan berkurang. Ada beberapa metode penetapan harga (Swastha dan Irawan, 1990), yaitu : a)
Penetapan harga Mark-Up (Mark-Up Pricing), yaitu jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.
b) Penetapan harga Break-Even (Break-Even Pricing), yaitu bagaimana satusatuan produk dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang tertanam dalam produk tersebut. c)
Penetapan harga Biaya Variabel (Variable Cost Pricing), yaitu penetapan harga yang didasarkan pada suatu ide bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat dipakai untuk menentukan harga minimum yang dapat dikuasai.
d) Penetapan harga Beban Puncak (Peak-Load Pricing), yaitu menaikkan harga diatas biaya rata-rata pada saat permintaan tinggi dan mengurangkan pada biaya variabelnya diluar periode ramai.
3) Place Menurut Kotler (1997), saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Merupakan
keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang
melakukan semua kegiatan menyalurkan produk dari titik konsumsi (Stanton dan Lamarto, 1991). Saluran distribusi dapat dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran. Saluran distribusi untuk barang konsumsi terdapat empat tingkatan, yaitu saluran tingkat nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga (Kotler, 1995). a) Saluran distribusi tingkat nol adalah hubungan langsung antara produsen ke konsumen. b) saluran distribusi tingkat satu adalah hubungan antara produsen dan konsumen melalui pengecer. c) Saluran distribusi tingkat dua terdiri dari produsen, pedagang besar, pengecer dan konsumen. d) Sedangkan distribusi tingkat tiga terdapat empat pelaku yaitu produsen, pedagang besar, agen, pengecer dan konsumen.
4) Promotion Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, karena dengan adanya promosi konsumen akan mengetahui keberadaan produk. Promosi dapat juga dikatakan sebagai suatu alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu baik barang atau jasa. Kotler (2005) mendefinisikan promosi sebagai unsur dalam pemasaran yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya pelaksanaan promosi menurut Kotler (2005) adalah : a) Jumlah konsumen pontensial yang semakin meningkat. b) Persaingan antar perusahaan meningkat. c) Adanya kelesuan-kelesuan ekonomi.
d) Adanya perkembangan-perkembangan ekonomi yang pesat dimana kegiatan pemasaran tidak hanya berhenti setelah produk dikembangkan, ditentukan harganya, dan didistribusikan pada konsumen tetapi lebih jauh lagi produk tersebut harus dikomunikasikan kepada calon konsumen dengan promosi. Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Bauran promosi terdiri dari lima cara utama (Kotler, 1997), yaitu : a) Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. b) Promosi penjualan adalah kumpulan insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. c) Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. d) Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian. e) Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Perusahaan dalam menetapkan strategi promosinya harus lebih dahulu mengenal secara lebih mendalam tentang produk yang akan dipasarkannya agar media yang dipilih sebagai media promosi akan tepat. 5) People Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang terlibat dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang dihasilkan bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Konsumen sering menilai kualitas produk atau jasa yang konsumen terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan produk atau jasa tersebut.
6) Process Proses merupakan keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.
Proses yang
desainnya baru akan menggangu konsumen karena keterlambatan birokrasi, dan penyampaian jasa yang tidak efektif.
7) Physical Evidence Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan bukti atas kualitas dari produk atau jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah, kendaraan dan petunjuk yang terlihat lainnya. Program pemasaran yang efektif mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke dalam program terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran perusahaan dengan menyerahkan nilai kepada konsumen. Jadi perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan mudah serta dengan komunikasi yang efektif.
3.1.5 Segmentation, Targetting, dan Positioning Di dalam pemasaran, penentuan pasar dalam rangka penawaran produk adalah sesuatu yang penting, karena untuk sukses dipasar yang penuh dengan persaingan, perusahaan harus menempatkan konsumen ditengah.
Akan tetapi
sebelum memuaskan konsumen, sebuah perusahaan harus memahami dengan jelas apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Terdapat banyak macam konsumen dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahan harus menyesuaikan produk dan program pemasaran pada kebutuhan pelanggan yang spesifik. Dalam pemasaran terarah, ada tiga langkah yang harus diketahui perusahaan sebelum memasuki pasar diantaranya adalah segmentasi
pasar, mentargetkan pasar dan memposisikan pasar.
Langkah-langkah dalam
pemasaran terarah dapat dilihat pada Gambar 2.
Segmentasi Pasar
Penargetan Pasar
Menentukan Posisi Pasar
1. Mengenali bisnis untuk membuat segmen pasar 2. Mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan
1. Mengembangkan ukuran daya tarik segmen 2. Menyeleksi segmen sasaran
1. Mengembangkan pemosisian untuk setiap segmen sasaran 2. Mengembangkan bauran pemasaran untuk setiap segmen sasaran
Gambar 2. Langkah-Langkah dalam Pemasaran Terarah. Sumber : Kotler dan Armstrong (1996).
Gambar 2 menunjukkan tiga langkah besar dalam pemasaran terarah. Pertama segmentasi pasar (segmentation) adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, ataupun tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Perusahaan melakukan berbagai cara berbeda untuk membagi-bagi pasar dan mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan. Langkah kedua adalah memilih satu atau beberapa segmen sebagai calon target dengan potensi yang paling besar untuk dimasuki.
Langkah ketiga adalah memposisikan pasar
(positioning) yaitu menetapkan pemosisian bersaing untuk produk dan menciptakan bauran pemasaran yang terinci. 1) Segmentasi Pasar (Segmentation) Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli pembeda dalam satu atau lain cara. Pembeli dapat berbeda dalam hal keinginan, sumberdaya, lokasi, sikap pembelian dan praktik pembelian.
Pembeli mempunyai kebutuhan dan
keinginan yang unik, maka setiap pembeli secara potensial merupakan pasar terpisah. Oleh karena itu, manajer harus menentukan segmen mana yang menawarkan produk atau jasa yang terbaik dari perusahaan.
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Pemasar memandang suatu pasar tertentu terdiri dari banyak bagian yang lebih kecil yang masing-masing bagian memiliki karakteristik tertentu yang sama (umumnya dengan produk yang berbeda) untuk memenuhi kebutuhan khas dari masing-masing segmen.
Variabel utama yang biasa
dipergunakan dalam mensegmentasikan pasar adalah variabel geografis (wilayah), demografis (usia, jenis kelamin, dll), psikografis (gaya hidup, kelas sosial) dan tingkah laku tertentu. Menurut Tjiptono (2001), ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar. Namun, tidak semua segmentasi bisa efektif. Agar segmentasi dapat bermanfaat secara maksimal, maka segmen-segmen pasar harus memenuhi lima karakteristik berikut : a) Dapat diukur (measurable) Ukuran, daya beli dan profil segmen harus dapat diukur. Walaupun ada beberapa komponen variabel yang sulit diukur. b) Besar (substansial) Segmen harus cukup besar dan mengguntungkan untuk dilayani. c) Dapat dijangkau (accessible) Segmen harus dapat terjangkau oleh perusahaan, agar dapat dilayani dengan efektif. d) Dapat dibedakan (differentiable) Segmen-segmen
dapat
dipisah-pisahkan
secara
konseptual
dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan programprogram bauran pemasaran yang berlainan. e) Dapat diambil tindakan (actionable) Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
2) Menetapkan Target Pasar (Targetting)
Menetapkan target pasar (market targetting) melibatkan evaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. perusahaan
Perusahaan harus mentargetkan daya tarik segmen dimana dapat
menghasilkan
nilai
mempertahankannya sepanjang waktu.
pelanggan
terbesar
dan
Menurut Umar (2000), dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, diantaranya adalah ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, sasaran dan sumberdaya perusahaan. a) Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan akhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan paling sesuai. b) Daya tarik struktural segmen, suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi belum tentu menarik dari sisi profitabilitasnya, jadi perusahaan tetap harus mempelajari faktor-faktor struktural yang utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. c) Sasaran
dan
sumberdaya
perusahaan,
perusahaan
harus
mempertimbangkan sasaran dan sumberdayanya dalam kaitan dengan segmen pasar. Walaupun ada segmen yang bagus, akan tetapi dapat ditolak jika terjadi prospektif dalam jangka panjang. Selanjutnya, walau segmen itu bagus dan prospektif dalam jangka panjang, tetap harus dipertimbangkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menyediakan
sumberdayanya, misal keterampilan tenaga pelaksananya untuk masuk ke pasar itu bahkan keterampilan yang lebih baik dari pesaingnya. 3) Menentukan Posisi Pasar (Positioning) Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar mana yang dimasuki, langkah selanjutnya adalah perusahaan harus menentukan posisi yang ingin ditempati oleh segmen tersebut.
Positioning berkenaan dengan upaya
identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus dibandingkan produk dan jasa para pesaing dalam
benak pasar sasaran.
Jadi fokus utama positioning adalah para persepsi
pelanggan dan bukan sekedar produk fisik yang dihasilkan.
Jika sebuah
produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, maka konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya. Menurut (Hiam dan Schewe, 1994) ada enam prosedur untuk melakukan penempatan posisi yang tepat, yaitu : a) Menentukan produk/pasar yang relevan. b) Mengidentifikasikan pesaing, baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. c) Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. d) Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing. e) Mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati. f) Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning serta memantau posisi. Adapun tujuan pokok strategi positioning adalah : a. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing. b. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada pelanggan. 3.1.6
Analisis Lingkungan Perusahaan Lingkungan perusahaan yang efektif dapat mendukung terciptanya
keberlangsungan perusahaan sehingga visi dan misi perusahaan berjalan efektif. Tidak semudah dalam sebuah tulisan, efektifitas visi dan misi memiliki peluang dan hambatan. Menurut Jauch dan Glueck (1988) analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan. Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Kedua lingkungan tersebut berpengaruh terhadap kebijakan suatu perusahaan sehingga operasional perusahaan berjalan lancar. Analisis lingkungan secara sistematis dan efektif juga membantu perencana untuk mengembangkan sistem pencegahan dini untuk menghindari
ancaman atau mengembangkan strategi yang dapat mengubah ancaman menjadi keuntungan bagi perusahaan. Analisis ini bertujuan agar manajer perusahaan memiliki kemampuan untuk dapat meramalkan perubahan yang mungkin terjadi, sehingga dapat mengantisipasi perubahan tersebut. 3.1.6.1 Lingkungan Internal Perusahaan Pearce dan Robinson (1997), mengatakan bahwa analisis internal adalah pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan. Memahami pemikiran yang cukup sederhana ini akan memungkinkan anda melihat peran analisis internal dalam pengembangan strategi yang tepat, sehingga mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Strategi yang dirumuskan secara baik adalah kesesuaian yang tepat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri.
Analisis internal haruslah mengidentifikasi dan
mengevaluasi sejumlah keterbatasan kekuatan dan kelemahan terhadap peluang yang ada dalam lingkungan bersaing perusahaan yang akan datang. Kekuatan adalah faktor-faktor yang menggambarkan keunggulan bersaing potensial di pasar-pasar sasaran, sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah faktor-faktor yang merupakan kelemahan bersaing potensial, keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan (Pearce dan Robinson, 1997). Adapun lingkungan internal perusahaan tersebut dilihat dari analisis fungsional. Analisis fungsional merupakan cara paling sederhana untuk memahami dan menganalisis lingkungan internal perusahaan. Secara pendekatan fungsional lingkungan internal perusahaan terdiri dari pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia, produksi dan operasi, penelitian dan pngembangan serta system informasi
manajemen.
Pemasaran
merupakan
proses
menetapkan,
mengantisipasi, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Akan tetapi untuk memenuhi keinginan pelanggan, sebuah
perusahaan harus memahami dengan jelas apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam aspek
pemasaran adalah unsur pemasaran STP (segmentation, targetting dan positioning) dan bauran pemasaran 7P (product, price, place, promotion, people, process, dan physic). 3.1.6.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan Analisis lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau faktor-faktor lingkungan eksternal dalam menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi berbagai faktor diluar perusahaan yang dapat berupa peluang dan ancaman bagi perusahaan. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya tawar-menawar pembeli dan pemasok, perubahaan teknologi, atau peraturan baru dapat mengancam perusahaan. Lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. 1) Lingkungan Jauh Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan.
Faktor-faktor utama yang biasa
diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju. a) Faktor Politik Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha, sistem politik yang tidak kondusif berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu juga sebaliknya. Faktor politik yang perlu diperhatikan agar bisnis dapat berkembang yaitu Undang-Undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, serta sistem pajak.
b) Ekonomi Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan.
Semakin buruk kondisi ekonomi maka
semakin buruk juga iklim bisnis.
Beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam menganalisis ekonomi adalah siklus bisnis, inflasi, suku bunga, investasi, harga, produktivitas, dan tenaga kerja. c) Sosial Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah.
Hendaknya
perubahan sosial terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan.
Kondisi sosial ini banyak aspeknya,
misalnya sikap, gaya hidup, adat istiadat, budaya, demografi, religious, dan etnis. d) Teknologi Kekuatan teknologi mengidentifikasikan peluang dan ancaman besar yang harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi.
Kemajuan
teknologi dalam dunia bisnis bisa secara dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran dan posisi kompetitif organisasi. Kemajuan teknologi bisa menciptakan keunggulan kompetitif baru lebih baik daripada keunggulan
kompetitif
yang
ada.
Kemajuan teknologi dapat
menciptakan pasar baru dan peluang baru bagi perusahaan.
2) Lingkungan Industri Aspek lingkungan bisnis akan mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Lingkungan industri perlu dianalisis dalam rangka menentukan struktur industri tertentu.
hal ini dilakukan agar dapat
menganalisis persaingan yang akan terjadi antara perusahaan dan pesaingnya. Demikian perusahaan dapat menentukan strategi bersaing. Michael Porter (1980) mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut lima kekuatan bersaing yaitu: a) Ancaman Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadi perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang ada.
b) Persaingan Perusahaan Sejenis dalam Industri Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.
Dalam persaingan oligopoly, perusahaan mempunyai
kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar sedangkan persaingan sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga. c) Ancaman Produk Pengganti Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula dengan produk pengganti. Ancaman produk subtitusi akan kuat jika konsumen dihadapkan pada situasi dimana produk subtitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. d) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan service, mengadu perusahaan dengan kompetitornya. e) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk maupun jasa. Kekuatan tawar menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri, terutama jika jumlah pemasok banyak, jika hanya sedikit bahan baku pengganti yang baik atau jika biaya mengganti bahan baku sangat tinggi.
3.1.7 Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menyusun strategi pemasaran dengan menggunakan matriks SWOT dan matriks QSPM.
1)
Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan alat penganalisis suatu evaluasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman bagi suatu perusahaan guna menghadapi persaingan usaha dengan pesaing sejenis. Menurut Rangkuti (2006) SWOT singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT yang efektif harus bertujuan meraih pemasaran strategi yang cocok dengan lingkungan internal dan eksternal (Goh dan Hor 2003). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut: a) Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Menurut David (2004) semua manajer menginginkan perusahaan mereka berada dalam posisi kekuatan internal yang dapat dipakai untuk memanfaatkan kecenderungan dan peluang dari peristiwa eksternal. Jika perusahaan memiliki kelemahan utama, perusahaan akan berusaha keras untuk mengubahnya menjadi kekuatan dan jika menghadapi ancaman besar,
sebuah perusahaan
akan berusaha
menghindarinya dan memusatkan pada peluang yang ada. b) Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk memperkecil memanfaatkan
kelemahan-kelemahan peluang-peluang
internal
perusahan
dengan
perusahaan.
Terkadang
peluang
eksternal kunci ada, tetapi sebuah perusahaan mempunyai kelemahan internal yang menghambatnya memanfaatkan peluang yang tersedia
c) Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Hal ini tidak berarti bahwa
organisasi yang kuat akan menghadapi ancaman frontal dalam lingkungan eksternal yang dihadapinya. d) Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
David (2004) menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang
dihadapkan pada berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal berada dalam posisi yang penuh resiko.
2) Matriks QSPM QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (Umar 2008). Tujuan QSPM adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau yang menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, seperti alat analisis lainnya. Analisis QSPM digunakan untuk menentukan attractiveness dari alternative strategi yang ada.
David (2004) menyatakan bahwa selain
membuat peringkat strategi untuk memperoleh daftar prioritas, ada satu teknik analisis yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari alternatif strategi yang telah diperoleh. 3.2
Kerangka Pemikiran Operasional Perkembangan yang pesat pada bisnis makanan menimbulkan tingkat
persaingan yang tinggi. terutama yang dihadapi oleh outlet takoyummy saat ini. Dalam menjalankan kegiatan usahanya outlet takoyummy
dihadapkan pada
berbagai masalah baik internal maupun eksternal. Saat ini yang terjadi pada outlet takoyummy adalah permasalahan berupa tingkat penjualan yang belum mencapai
target
pasar
dan
belum
adanya
peningkatan
jumlah
produksi
yang
berkesinambungan sehingga keuntungan yang didapat belum maksimal. Oleh karena itu outlet takoyummy memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk lebih memperkenalkan keberadaan produk dan meningkatkan target pasar. Dalam merumuskan strategi pemasaran harus terlebih dahulu mengetahui keadaan umum outlet takoyummy yang mencakup visi, misi dan lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran yang dimaksud meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan melakukan identifikasi terhadap lingkungan internal maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan dengan mengidentifikasi lingkungan eksternal maka akan diketahui peluang dan ancaman.
Setelah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT dilakukan untuk memperoleh berbagai alternatif strategi dengan menyesuaikan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy. Tahap terakhir merupakan pengambilan keputusan alternatif strategi terbaik dengan menggunakan matriks QSPM yang berfungsi untuk mengetahui prioritas strategi pemasaran yang terbaik yang sebaiknya digunakan perusahaan. Diharapkan alternatif strategi pemasaran yang dihasilkan dapat diterapkan oleh perusahaan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 3.
Takoyummy
Permasalahan : Takoyummy berusaha menghadapi tingginya tingkat persaingan dan berkeinginan meningkatkan pengenalan produknya serta keinginan perusahaan untuk menambah perolehan hasil penjualan yang tinggi dari target penjualan .
Analisis Strategi Pemasaaran
Lingkungan Perusahaan
Lingkungan Internal Pemasaran : 1. Unsur Pemasaran (STP) 2. Bauran Pemasaran
Lingkungan Eksternal : 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Industri
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaaan
Peluang dan Ancaman Perusahaan
Alternatif Strategi yang Tepat ( Matriks SWOT)
Prioritas Strategi yang Sesuai dengan Kondisi Perusahaan (Matriks QSPM)
Perumusan Strategi Pemasaran
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pemasaran Takoyummy .
IV METODE PENELITIAN
4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza
Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa outlet takoyummy merupakan salah satu outlet khas oriental di Kota Bogor yang relatif baru didirikan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam memasarkan jajanan camilan oriental. Selain itu pertimbangan lain berupa adanya ketersediaan data yang dibutuhkan dan kesediaan manajemen outlet untuk menjadikan outlet tersebut sebagai lokasi penelitian. Kegiatan pengumpulan data dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan April 2011.
4.2
Jenis dan Sumber Data Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam metode ilmiah.
Pengumpulan data juga diartikan sebagai prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam pengumpulan data selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Bahkan banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa dipecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dan wawancara terstruktur dengan pihak outlet takoyummy. Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen perusahaan outlet takoyummy, perpustakaan, literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian serta data dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag), Badan Pusat Statistik (BPS), dan instansi-instansi terkait lainnya. Jenis dan sumber data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis dan Sumber Data Penelitian Sumber Data No. Jenis Data 1 Primer 1. Pemilik (wawancara dan 2. Bagian kuisioner ) Pemasaran, keuangan dan Produksi 3. Kelembagaan 2 Sekunder 1. Dinas Informasi pariwisata dan kebudayaan Kota Bogor 2. Penelitian Kepustakaan 4.3
Tujuan 1. Mengetahui unsur pemasaran (STP) dan bauran pemasaran (7P) 2. Mengetahui alternatif strategi yang akan dilaksanakan 3. Mengkaji peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh takoyummy 1. Mengetahui pertumbuhan takoyummy di Kota Bogor 2. Literatur lain yang berkaitan dengan topik penelitian 3. Internet dan kepustakaan
Teknik Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah : 1) Teknik Observasi : melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan promosi perusahaan. 2) Teknik Wawancara : melakukan wawancara dengan pemilik outlet serta pegawai outlet untuk mendapatkan informasi yang lengkap. 3) Teknik Kepustakaan : membaca buku-buku yang terkait dengan judul penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian. 4) Studi Pendahuluan : mendatangi outlet, melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak outlet sebelum memulai penyusunan skripsi. 5) Teknik Pengisian Kuesioner : pengisian kuesioner dilakukan oleh satu atau dua orang responden, yaitu pemilik outlet serta bagian keuangan outlet takoyummy.
Pemilihan responden berdasarkan pihak yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam permasalahan yang berhubungan dengan strategi pemasaran pada outlet takoyummy.
4.4
Teknik Pengambilan Sample Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling. Pemilihan responden tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. responden ini terdiri dari empat responden yaitu pemilik outlet, bagian keuangan, dan karyawan bagian pemasaran serta bagian produksi. Responden dipilih dengan pertimbangan bahwa keempat responden ini merupakan orang yang sangat mengetahui kondisi outlet, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan.
4.5
Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data dan analisis data terdiri dari data deskriptif
kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan manajemen strategi dan manajemen pemasaran selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasi, bagan dan uraian. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan agar diketahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks
SWOT dan matriks QSPM diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel.
4.6
Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan. Matriks
ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST (Tabel 4). Langkahlangkah menyusun matrik SWOT adalah sebagai berikut : 1) Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan
2) Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan 3) Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan 4) Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan 5) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO dalam sel yang tepat. 6) Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO dalam sel yang tepat. 7) Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat. 8) Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat. Tabel 4 . Matrik SWOT Internal Eksternal OPPORTUNITIES-O Peluang Eksternal Perusahaan THREATS-T Ancaman Eksternal Perusahaan
STRENGTHS-S Kekuatan Internal Perusahaan STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
WEAKNESSES-W Kelemahan Internal perusahaan STRATEGI W-O Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
STRATEGI S-T STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk Meminimumkan menghindari ancaman kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : David, 2006. Hasil dari matriks SWOT ini sendiri diharapkan dapat memberikan beberapa alternatif strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh pihak manajemen perusahaan agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan pemasaran perusahaan dapat memberikan hasil yang maksimal.
4.7
Analisis Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Setelah mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perusahaan harus
mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi yang terbaik dan paling cocok dengan
kondisi internal perusahaan serta
lingkungan eksternal.
Penggunaan QSPM dapat dilihat pada Tabel 5. Ada enam langkah yang harus diikuti untuk membuat matrik QSPM yaitu :
1) Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama dengan matrik SWOT. 2) Memberikan bobot untuk masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. 3) Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi. 4) Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Scores - AS) yang berkisar antara 1 sampai 4. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai (AS). 5) Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores – TAS), kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS). 6) Menghitung jumlah total nilai daya tarik (TAS). Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik.
Tabel 5. Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Faktor-Faktor Bobot Sukses Strategi
Alternatif Strategi Strategi I Strategi II
Strategi III
AS
AS
TAS
AS
TAS
TAS
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Total Sumber : David, 2006. Keterangan : AS = Attractiveness Scores (Nilai Daya Tarik) TAS = Total Attractiveness Scores (Total Nilai Daya Tarik)
Besaran total nilai dalam QSPM matrik inilah yang menjadi informasi quantitatif yang menjadi dasar bagi perumusan strategi pemasaran. strategi dengan demikian menjadi rumusan hasil akhir dari penelitian ini.
Rumus
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1
Sejarah, Visi dan Misi Perusahaan Takoyummy merupakan outlet jajanan Jepang dengan konsep grab and go
yang didirikan oleh seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor yaitu Tegar Baskoro, tepatnya pada tanggal 6 Juni 2009. Pada awalnya usaha ini merupakan usaha milik perorangan dengan modal sendiri yaitu sebesar 20 juta rupiah. Dalam pendirian usahanya tegar dibantu oleh rekannya yang berperan sebagai bagian keuangan dan sistem. Awal berdirinya usaha ini takoyummy memiliki dua orang karyawan. Alasan Tegar Baskoro memulai usaha ini pada awalnya karena menyukai makanan Jepang, khususnya camilan. Kemudian didukung dengan latar belakang yang sudah bekerja di salah satu perusahaan asing yang bergerak dalam bidang penyediaan bahan baku makanan. Tegar Baskoro memperoleh ide dan teknik pembuatan takoyummy dari kantor tempatnya bekerja tersebut. Ide pembuatan outlet takoyummy ini karena melihat sejauh ini di Bogor belum ada makanan jajanan Jepang yang disajikan dengan konsep grab and go. Semakin kuatnya image dan brand didukung dengan design booth, kemasan yang menarik, serta pengembangan pada produk menjadikan takoyummy salah satu pilihan jajanan snack Jepang di Bogor. Selain itu pembuatan produk produk jajanan Jepang ini pun termasuk mudah dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu untuk pertama kalinya takoyummy didirikan di kota Bogor sebagai satu-satunya outlet jajanan yang menyediakan camilan Jepang di Kota Bogor. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan usaha takoyummy ini pun mengalami
perkembangan
dan
mengharuskan
pemiliknya
untuk
lebih
mengembangkan takoyummy agar mampu bersaing dengan usaha makanan camilan lainnya. Oleh karena itu setelah enam bulan berjalan pemilik usaha ini yaitu Tegar menanamkan modal tambahan pada usahanya, kali ini modal yang ditanamkannya tidak hanya berasal dari modal pribadi, akan tetapi Tegar mengajak temannya yang awalnya berperan sebagai bagian keuangan, yaitu Niko Adiwena,
dan kemudian takoyummy menjadi usaha patungan.
Modal yang
ditambahkan berikutnya kurang lebih sekitar 40 juta rupiah.
Pembagian
keuntungan telah disepakati yaitu sebesar 70 persen untuk pemilik awal yaitu Tegar Baskoro, dan 30 persen untuk rekannya Niko Adiwena yang sampai saat ini masih berperan sebagai bagian keuangan. Penambahan modal tersebut digunakan untuk mengembangkan outlet. Perkembangan outlet yang dilakukan antara lain penggantian booth dengan yang lebih besar ukurannya, pembaharuan peralatan masak, penggantian logo dan kemasan. Visi dari takoyummy adalah sebagai usaha yang bergerak di bidang kuliner, dengan produk inovatif dan menjadi pemain utama di kelasnya. Sementara misi dari takoyummy sendiri adalah : 1) Menjadikan usaha ini lewat brand dan produknya dpat dipercaya serta dekat dengan konsumen melalui pengutamaan kualitas produk dan pelayaan. 2) Menjadikan usaha ini berkembang dan mendapatkan untung maksimal dengan
menggunakan prinsip–prinsip
manajemen
yang baik dalam
pengelolaannya. 3) Menjadikan usaha ini sebagai patok duga sebagai usaha sejenis dengan melakukan evaluasi, pengembangan dan inovasi terhadap produk dan brand yang dijalankan. Takoyummy ini memiliki keunggulan yaitu produk makanan yang dijual di outlet takoyummy ini belum banyak dijumpai di kawasan kota Bogor, bahkan awalnya takoyummy adalah satu-satunya outlet jajanan Jepang dengan konsep grab and go. Takoyummy pun dapat bersaing dengan outlet jajanan lainnya yang sudah memiliki nama dan sudah cukup banyak dikenal.
5.2
Lokasi Takoyummy Takoyummy berada di food court Ekalokasari plaza yang merupakan salah
satu mall terbesar di Kota Bogor tepatnya berada pada lantai tiga. Pemilihan lokasi diambil oleh pihak outlet takoyummy didasarkan atas pemikiran bahwa di mall tersebut belum terdapat outlet yang menawarkan khusus jajanan oriental Jepang. Target yang dipilih oleh outlet takoyummy adalah keluarga dan bukan keluarga (semua kalangan).
Oleh karena itu,
Ekalokasari plaza merupakan
tempat yang cukup strategis dikarenakan dekat dengan pusat perbelanjaan dan pemukiman penduduk, letaknya takoyummy yang berada di food court merupakan letak yang strategis karena selain pusat jajanan, di tempat tersebut juga berdekatan dengan bioskop yang banyak dikunjungi oleh para masyarakat Kota Bogor.
5.3
Struktur Organisasi Struktur Organisasi yang ada di outlet takoyummy masih tergolong dalam
struktur organisasi sederhana.
Pemilik sebagai pemegang kendali penuh atas
jalannya usaha, maka semua keputusan harus diketahui dan mendapat persetujuan darinya. Bagian keuangan dan sistem yang ditangani oleh satu orang, yang juga berperan sebagai salah satu pemilik.
Keputusan yang dibuat sesuai dengan
kesepakatan pemilik utama dan bagian keuangan yang memutuskan apakah keputusan tersebut dapat dijalankan atau tidaknya.
Karyawan yang saat ini
berjumlah tiga orang memiliki fungsi rangkap yaitu sebagai bagian produksi dan pramusaji. Untuk lebih jelasnya Gambar 4 adalah struktur organisasi takoyummy.
OWNER MANAGER KEUANGAN DAN SISTEM
KARYAWAN 1
KARYAWAN 2
KARYAWAN 3
Gambar 4 . Struktur organisasi takoyummy Sumber : Takoyummy, 2011.
Berdasarkan struktur organisasi tersebut maka uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1) Owner / pemilik a) Bertanggung jawab secara keseluruhan jalannya usaha takoyummy, baik dari segi operasional, maupun dari segi bisnis. b) Sebagai pembuat keputusan dalam segala bidang yang berhubungan dengan berjalannnya usaha takoyummy. c) Menyiapkan rencana pengembangan usaha takoyummy. d) Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari setiap bagian lain yang terlibat dalam usaha takoyummy. e) Memberikan arahan serta bimbingan bagi karyawan-karyawan.
2) Manajemen keuangan dan sistem a) Membuat laporan keuangan yang berisi aliran kas yang akan dilaporkan kepada pemilik tiap mingggunya. b) Mengawasi aliran keuangan usaha takoyummy dan membantu pemilik dalam melakukan keputusan yang berhubungan dengan keuangan.
3) Karyawan a) Mencatat penjualan produk yang dijual di takoyummy setiap harinya. b) Memproduksi produk-produk jajanan Jepang sesuai dengan pelatihan dan instruksi dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. c) Melaporkan segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha takoyummy kepada pemilik setiap minggunya. d) Melayani konsumen dengan sebaik-baiknya.
Manajerial dilakukan bersama oleh kedua pendiri pada awalnya, dengan pembagian kerja berbeda dengan tanggung jawab sepesifik dalam operasional, tetapi bersama-sama mempunyai komitmen yang maksimal untuk memajukan usaha ini. Dengan cakupan ideologi atau guideline sebagai berikut: 1) Ikuti perkembangan zaman, dengan selalu melakukan inovasi dan pengembagan produk, bila dimungkinkan datangkan ahli untuk membantu.
2)
Buat rencana keuangan dengan melakukan penataan semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya.
Memuat target jangka pendek dan jangka
panjang. Kondisi keuangan selalu diperhitungkan dikarenakan dana yang terbatas pada awalnya, serta selalu menyediakan dana cadangan untuk setiap project kedepan. 3) Selalu memperkirakan aliran uang tunai paling tidak untuk beberapa bulan kedepan untuk memproyeksi kapasitas produksi yang nantinya ditentukan jumlah bahan baku yang digunakan serta kemungkinan proyeksi keuntungan kerugian kedepan. Buat perencanaan yang detail lalu disiplin dengan aliran dana yang ditentukan jangan melebihi. 4) Membentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik terhadap usaha ini dan produk yang ditawarkan. Mereka bisa berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya, sampai kompetitor dengan wawancara terselubung, bila dimungkinkan
sampai
penyebaraan uji coba quesioner pada pelanggan atau calon pelanggan. 5) Dengan kepadatan aktivitas diperlukan keseimbangan untuk semua, segala sesuatunya tidak perlu dipaksakan manfaatkan waktu semaksimal dan seefisien mungkin dengan membuat jadwal, serta komitmen bersama yang jelas. 6) Pengembangan jaringan usaha positif kepada pemasok bahan baku sampai masyarakat sekitar wilayah usaha. Diharapkan memberikan keuntungan kepada kita, seperti informasi harga bahan baku termurah, kemudahan perolehan bahan baku, sampai lokasi usaha terbaik, dan jaminan keamanan yang meningkat. 7) Disiplin motivasi, aspek terberat dalam menjalankan usaha ini adalah disiplin atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, dengan membuat daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan target yang harus dicapai dalam minggu ini dan bulan ini, baik sebelum pra operasai sampai operasi dan pelaksanaan evaluasi. 8)
Selalu waspada dan siap. Berkala melakukan evaluasi terhadap pasar, produk dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien.
Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk. Lewat teknik marketing mix yang akan dilakukan diharapkan akan membantu. 9) Cintai dan komitmen terhadap usaha bersama. Bagaimana akan sukses, harus punya sense of belonging pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai pekerjaan dan produksi sendiri. 10) Jangan mudah menyerah. Bersama mempunyai ketertarikan dan tanggung jawab yang sama untuk membesarkan usaha, berikan kritik yang membangun kepada sesama dan selalu mengusahakan ide dan inovasi yang terbaik setiap pertemuan untuk memperbesar usaha. Kendala modal untuk pengembangan juga menjadi tanggung jawab bersama.
5.4
Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Perusahaan Takoyummy
setiap harinya beroperasi kurang lebih selama 11 jam.
takoyummy mulai beroperasi pada jam 10:00 WIB dan jam kerja karyawannya terbagi dalam dua shift. Shift pertama yaitu pada pukul 10:00 sampai dengan pukul 17:00 dan shift kedua dimulai dari pukul 14:00 WIB sampai dengan 21:00 WIB. Masing-masing karyawan mendapatkan libur selama satu hari dalam satu minggunya, dan hari liburnya dapat ditentukan oleh karyawan itu sendiri, terkecuali pada hari libur, dan akhir minggu. Dalam setiap minggunya pemilik outlet takoyummy melakukan control akan usahanya biasanya dilakukan pada akhir minggu yaitu pada hari sabtu dan minggu.
Hal tersebut juga dipergunakan oleh pemilik takoyummy
untuk
mengevaluasi kinerja karyawannya dan menanggapi permasalahan–permasalahan yang ada selama satu minggu berjalan.
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1
Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan tahap untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan. aspek lingkungan internal dapat diamati dengan menggunakan pendekatan fungsional. Dalam memasarkan produknya outlet takoyummy telah menyusun suatu strategi yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan di pasar yang kompetitif. Dalam mencapai tujuannya outlet takoyummy menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari kombinasi akan produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. berikut ini merupakan strategi yang telah diterapkan oleh outlet takoyummy yang dilihat dari unsur pemasaran (segmentation, targetting, dan positioning) dan bauran pemasaran 7P.
6.1.1
Segmentation, Targetting dan Positioning
1) Segmentation Segmentasi yang dilakukan takoyummy adalah berdasarkan aspek demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi demografik merupakan suatu proses membagi kelompok berdasarkan pada variabel, seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
Faktor demografik
merupakan dasar yang paling penting dalam membuat segmen kelompok pelanggan karena kebutuhan dan keinginan konsumen serta tingkat penggunaan sering kali erat kaitannya dengan faktor demografik. Dalam memasarkan produknya, berdasarkan aspek demografik outlet takoyummy memilih siklus kehidupan keluarga, yaitu muda, menikah atau belum menikah, sudah mempunyai anak atau belum memiliki anak. Outlet takoyummy memilih siklus kehidupan keluarga dikarenakan dalam suatu keluarga terdiri dari wanita dan pria, dengan pekerjaan dan pendidikan berbeda satu sama lain. Selain itu, dalam suatu keluarga memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda dalam memilih suatu produk. Selain itu, dalam
suatu keluarga juga mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda akan suatu produk.
Oleh karena itu dalam menciptakan suau produk outlet
takoyummy menawarkan produk-produk yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga baik ayah, ibu dan anak, seperti Takoyaki, Okonomiyaki, Dorayaki, Yaki udon dan sebagainya. Segmentasi berdasarkan psikografis adalah berdasarkan kelas sosial dan gaya hidup. Berdasarkan aspek psikografik, segementasi yang dipilih oleh outlet takoyummy adalah kelas sosial dan gaya hidup. Outlet takoyummy tertarik pada kelas sosial karena orang didalam kelas sosial tertentu cenderung memperlihatkan perilaku pembelian yang sama. Selain itu, minat manusia dalam mengkonsumsi suatu barang juga sangat dipengaruhi oleh gaya hidupnya dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut.
Oleh karena itu, segmentasi dari aspek psikografis takoyummy
adalah semua kalangan dengan menawarkan produk yang dapat diterima semua masyarakat, baik masyarakat menengah atas maupun menengah bawah. Berdasarkan segmentasi tingkah laku outlet takoyummy memilih manfaat yang dicari konsumen. Dimana manfaat dari suatu barang tersebut dapat dilihat dari empat segmen, yaitu ekonomi, kesehatan, kosmetik, dan rasa. Oleh karena itu outlet takoyummy menawarkan produk yang bermutu dengan pelayanan yang baik yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh setiap konsumen yang datang ke outlet takoyummy.
2) Targetting Setelah mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan segmentasi pasar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh outlet takoyummy adalah menentukan pasar sasaran.
Dalam menentukan sasaran pasar, outlet
takoyummy harus memperhatikan tiga faktor, diantaranya adalah ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya yang dimiliki oleh outlet takoyummy. Dalam pentargetan pasar outlet takoyummy harus memperhatikan permintaan dari setiap segmen, biaya yang dikeluarkan untuk melayani
segmen dan biaya produksi atas barang dan jasa yang ditawarkan oleh outlet takoyummy. Berdasarkan segmentasi yang dipilih oleh outlet takoyummy, maka dapat dilihat bahwa target pasar utama outlet takoyummy adalah keluarga dan bukan keluarga.
3) Positioning Positioning adalah merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi pasar yang diinginkan dalam pasar.
Takoyummy
ingin berusaha
menempati posisi sebagai outlet jajanan Jepang yang memiliki citarasa yang tinggi dan keanekaragaman produk yang bervariasi, dengan harga yang terjangkau. Selain itu posisi yang ingin dicapai adalah sebagai outlet jajanan Jepang pertama yang ada di Kota Bogor.
6.1.2
Bauran Pemasaran Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produk, diantaranya adalah bauran produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik. Untuk penjelasan yang lebih rinci akan dijelaskan dibawah ini.
1) Bauran Produk Produk merupakan aspek yang sangat diperhatikan dalam melakukan usaha, karena produk adalah hal yang dikonsumsi oleh konsumen. Oleh karena itu strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan. Kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu usaha merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan tersebut, apabila produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat diterima dengan baik oleh konsumen akhir maka dapat dikatakan perusahaan mampu menciptakan produk yang berhasil. Takoyummy menjual produk dengan kualitas yang baik, bahan baku yang digunakan antara lain tepung, saus, daging gurita, daging udang dan daging sapi. Bahan baku tersebut merupakan bahan baku yang mudah didapatkan dengan kualitas yang baik. Campuran tepung yang digunakan diperoleh dari
supplier PT. Puratos Indonesia, lewat supplier tersebut telah terjalin kerjasama untuk menyediakan tepung campuran sesuai spesifikasi yang diinginkan,
dimana
campuran
tepung
dibuat
premixnya
sehingga
memudahkan karyawan dalam penyajiannya tidak perlu menimbang campuran yang menjadi bahan baku sehingga takaran dapat terjamin. Daging gurita, udang dan daging sapi masing-masing diperoleh dari supplier yang berbeda. Proses pemesanan dilakukan secara langsung mengikuti stok yang ada, kualitas bahan baku sangat terjaga karena supplier yang sudah terpercaya dan jumlah stok dipesan diusahakan habis dalam waktu tertentu sehingga menjaga kualitas stok yang ada. Kontrol akan kualitas bahan baku selalu dilakukan oleh pemilik dan karyawan outlet takoyummy yaitu dengan pengecekan ketika stok yang dipesan datang, dan berkala setiap sebelum penyajian.
Sehingga dapat
dipastikan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di outlet takoyummy
merupakan bahan baku yang berkualitas.
Akan tetapi ada
beberapa bahan baku yang proses pemesanannnya lebih sulit dibandingkan dengan bahan baku lainnya, yaitu saos yang digunakan, saos yang digunakan merupakan saos impor yang diperoleh dari importir dimana untuk jenis saus tersebut tidak bisa ditentukan ketersediaannya, oleh karena itu disiasati dengan membuat stok cadangan untuk mengantisipasinya Sebagai outlet jajanan Jepang pertama yang ada di Kota Bogor takoyummy memiliki berbagai produk yang diperjualbelikan produk yang dijual di takoyummy antara lain adalah : a) Takoyaki Takoyaki atau octopus balls umumnya adalah snack bulat berdiameter tiga sampai lima centimeter yang diisi dengan potongan gurita di dalamnya, disajikan dengan saus.
Makanan ini berasal dari jepang,
takoyaki ini biasanya dijual menggunakan box berisi tiga bulatan, saat membeli kita bisa melihat aksi penjualnya yang asik mombolak-balik takoyaki di atas wajan hingga berbentuk bulat dan matang.
Dalam
penyajiannya, takoyaki selalu dijual dalam bentuk porsian. Terdapat dua pilihan porsi dalam mengkonsumsi produk takoyaki, porsi yang pertama
yaitu satu
porsi berisi empat buah dalam satu wadah, yang selalu
disertakan tusuk gigi atau sumpit sekali pakai, dan porsi yang kedua yaitu satu porsi terdiri dari 12 buah takoyaki dengan disertai tusuk gigi sekali pakai, dan rasa tiap porsinya disesuaikan dengan keinginan konsumen. Hal tersebut merupakan strategi produk yang digunakan oleh takoyummy dengan menyediakan berbagai porsi. keluarga.
Porsi kecil dan porsi untuk
Strategi tersebut agar semua target pasar dapat menikmati
produk takoyummy dalam berbagai kondisi, baik ketika sedang bersama keluarga, maupun ketika hanya pergi sendiri. Gambar 5 adalah gambar takoyaki yang dijual di outlet takoyummy.
Gambar 5. Takoyaki.
b) Okonomiyaki Merupakan martabak jepang dengan beranekaragam isian, berbahan baku utama daun kol dan adonan, mempunyai tekstur kenyal disajikan dengan saus jepang dan mayonaise. Gambar 6 adalah gambar okonomiyaki yang disajikan di takoyummy.
Gambar 6. Okonomiyaki.
c) Dorayaki Nama kue dorayaki sangat familiar untuk masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di kota besar. Hal itu lantaran kudapan tersebut kerap dikonsumsi oleh Nobita, tokoh dalam film kartun Doraemon. Nobita yang tiap hari selalu menyantap kue dorayaki bisa jadi merupakan gambaran kecil betapa panganan ini sangat lekat dengan keseharian masyarakat di Negeri Sakura.
Dorayaki sangat populer di Jepang.
Bahkan kini kepopulerannya sudah menular ke negara-negara di Asia lainnya. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri atas dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut kastela karena adonannya mengandung madu. Varian dorayaki di antaranya dorayaki orisinal, dorayaki cokelat, dorayaki kacang merah, dan dorayaki ubi.
Biasanya variasi rasa tersebut dibuat berdasarkan
musim panen. Misalnya pada musim kacang merah, orang Jepang bakal menggunakan jenis kacang itu untuk isian kue dorayaki.
Gambar 7
merupakan produk dorayaki yang dijual di takoyummy.
Gambar 7. Dorayaki.
Konsumen akan merasa puas terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah restoran atau rumah makan apabila produk tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi, mempunyai kemasan yang aman dan tidak membahayakan untuk makanan tersebut, memiliki merek
dan label yang jelas serta pelayanan yang baik atas produk tersebut. Oleh karena itu, outlet takoyummy selalu berusaha memberikan kepuasan kepada konsumen dengan menyediakan produk yang bermutu sesuai dengan harapan konsumen serta memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan keinginan dari konsumen. Produk produk yang dijual di takoyummy merupakan produk yang berkualitas karena dalam proses pengembangannya melibatkan tenaga ahli yang khusus untuk meracik bahan penyusun produk yang digunakan, dimana diutamakan bahan baku yang mempunyai kualitas dan bermerek. Untuk ketersediaannya bahan baku didapatkan baik dari supplier maupun membeli langsung di grosir bahan baku kue. Selain itu produk dibuat langsung ditempat pada saat pemesanan. Sehingga tidak ada produk sisa maupun bekas, sehingga dapat dikatakan fresh from the oven. Kemasan yang digunakan outlet takoyummy terbuat dari hard karton sehingga aman untuk makanan tersebut. Outlet takoyummy memiliki merek dan label yang jelas, serta memberikan jaminan atas produk yang ditawarkannya dimana apabila produk yang dipesan tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka produk tersebut akan langsung diganti oleh pihak outlet takoyummy. Akan tetapi dalam penetapan standar produk takoyummy belum memiliki sertifikasi yang diakui seperti sertifikasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan belum memiliki sertifikasi halal MUI ( Majelis Ulama Indonesia ). Walaupun demikian pengembangan produk yang ada di takoyummy dapat dikatakan sangat baik, dalam beberapa waktu dekat ini takoyummy akan menambahkan produk baru yaitu Yakisoba dan Yakiudon.
2) Bauran Harga Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk setiap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Harga merupakan
komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.
Harga yang ditetapkan takoyummy bervariasi untuk setiap produknya. Dalam penetapan harga konsumen tidak dikenakan pajak tambahan, harga yang tertulis pada daftar harga merupakan harga sebenarnya yang harus dibayar oleh konsumen. Pajak harga ditanggung sendiri oleh takoyummy. Takoyummy menetapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi ditambah dengan profit yang disesuaikan dengan harga bahan baku yang digunakan.
Harga yang ditetapkan oleh outlet takoyummy sesuai dengan
harapan konsumen, yaitu produk yang bermutu, mulai dari kemasan, merek, label, pelayanan dan jaminan atas produk tersebut. Harga produk yang dijual di takoyummy lebih terjangkau dibandingkan harga produk sejenis yang dijual oleh pesaing yang berada di kawasan Kota Bogor. Sejauh ini belum ada strategi harga yang dilakukan oleh takoyummy terkait dengan promosi.
Harga produk yang dijual di takoyummy dapat dilihat
dalam Tabel 6. Tabel 6. Daftar Harga Produk yang Dijual di Takoyummy Nama produk Takoyaki 4 buah Takoyaki 12 buah Dorayaki 2 buah Okonomiyaki Sumber : takoyummy, 2011.
Harga (Rupiah) 10000 25000 12000 12000
3) Bauran Distribusi (Tempat) Pemilihan lokasi didasarkan karena di tempat tersebut belum ada outlet yang menawarkan jajanan khusus oriental. Target pasar yang dipilih oleh outlet takoyummy adalah keluarga dan bukan keluarga.
Oleh karena itu
tempat ini cukup strategis karena dekat dengan pusat perbelanjaan dan pemukiman, serta akses transportasi yang mudah sehingga lokasi ini lebih terjangkau. Karena letaknya berada di food court maka takoyummy
memiliki
keuntungan dalam hal penyediaan tempat duduk untuk makan di tempat, walaupun konsep dari jajanan ini adalah grab and go ada beberapa konsumen yang ingin menikmati produk dengan sambil duduk dan mengobrol. Sejauh
ini tempat duduk yang disediakan yaitu tempat duduk food court yang letaknya berada di belakang outlet takoyummy. Akan tetapi outlet takoyummy belum memiliki layanan pemesanan antar atau delivery order sehingga belum maksimal dalam melakukan pelayanan bagi konsumen yang ingin menikmati jajanan takoyummy di tempat lain selain outlet.
4) Bauran Promosi Promosi merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Promosi juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Bauran promosi terdiri dari lima komponen utama, yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan perorangan dan penjualan langsung.
Kegiatan promosi yang dilakukan outlet takoyummy untuk
mencapai tujuannya adalah periklanan, promosi penjualan dan penjualan perorangan. Kegiatan promosi yang diterapkan oleh takoyummy (periklanan) melalui penyebaran leaflet¸ brosur, poster dan surat kabar. Penyebaran leaflet dan brosur dilakukan oleh pegawai takoyummy kepada para pengunjung Ekalokasari. Poster diletakkan pada pintu masuk mall Ekalokasari di bagian basement. Hal tersebut bertujuan agar menarik perhatian para pengunjung yang datang ke Ekalokasari. Promosi melalui surat kabar yaitu memberitakan profil mengenai outlet takoyummy di beberapa kolom pada surat kabar lokal. Memberitahukan kepada masyarakat Bogor bahwa takoyummy merupakan outlet jajanan Jepang pertama yang ada di Kota Bogor yang menawarkan konsep grab and go.
Pada kegiatan penjualan perorangan karyawan
takoyummy melakukan interaksi langsung kepada setiap konsumen yang datang berkunjung ke plaza Ekalokasari tepatnya pada lantai tiga food court. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh takoyummy masih sangat minim sekali, hal ini disebabkan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pemilik dalam melakukan kegiatan promosi tersebut. Sehingga promosi yang dilakukan sangat terbatas dan belum mempromosikan produknya secara berkesinambungan dan meluas bagi masyarakat Kota Bogor.
5) Bauran Orang Orang dapat diartikan sebagai karyawan. Karayawan merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan karena terlibat langsung dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen. Outlet takoyummy memiliki tiga karyawan dibawah pimpinan Tegar sebagai pemilik.
Outlet takoyummy
memiliki karyawan yang ramah dan sopan yang akan membuat konsumen merasa nyaman apabila berada di outlet takoyummy. Hubungan antara owner dengan karyawan terjalin dengan baik hal tersebut terlihat antara hubungan sosial yang terjalin. Para karyawan tidak sungkan untuk mengemukakan pendapat, keluhan, ide, dan saran bagi berlangsungnya usaha ini. Karyawan yang ada di takoyummy memiliki keterampilan yang baik, karena semua karyawannya harus mampu dan menguasai tiap pekerjaan yang ada di outlet takoyummy yang berhubungan dengan kegiatan produksi dan operasi. Sementara itu kegiatan yang berhubungan dengan manajerial diselesaikan oleh owner dan bagian keuangan. Karyawan yang ada pada saat ini berjumlah tiga orang yang terdiri satu orang lelaki dan dua orang wanita. Dengan umur antara 20 tahun 19 dan 22 tahun, hal tersebut menandakan karyawan yang ada di outlet takoyummy merupakan karyawan yang produktif Pendidikan terakhirnya yaitu tingkatan SMA. Perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh pemilik takoyummy berdasarkan
rekomendasi bahwa calon pegawai mempunyai pengalaman
bekerja sebelumnya, faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah kedisplinan dan kejujuran, serta kemauan untuk belajar. Upah karyawan Rp 850.000 – 1.200.000 dan bonus yang besarnya disesuaikan dengan persentase omset yang didapatkan setiap bulannya. Karyawan juga mendapat fasilitas berupa tempat tinggal yang dekat dengan outlet. Jam kerja karyawan selama 8 jam perhari dengan sistem shifting dan libur satu hari dalam setiap minggunya. Akan tetapi selama ini pemilik takoyummy belum pernah melakukan pelatihan khusus bagi para karyawannya baik pelatihan terkait produk maupun pelayanan. Selama ini apa bila terdapat hal-hal baru yang harus
disosialisasikan, pemilik hanya melakukan briefing bagi para karyawannya. Hal tersebut merupakan kelemahan dalam perusahaan. diperlukan untuk menghindari adanya human error
Pelatihan sangat dan meningkatkan
pelayanan.
6) Bauran Proses Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan
kepercayaan konsumen terhadap suatu restoran.
Strategi proses yang
dilakukan outlet takoyummy, seperti kecepatan dalam menyajikan makanan, kecepatan dalam merespon keluhan konsumen, kemudahan dalam transaksi pembayaran serta peningkatan kinerja karyawan. Proses produksi dilakukan sesuai dengan pemesanan, ketika konsumen datang lalu memesan salah satu produk yang dijual di takoyummy maka proses produksi baru dilakukan hal tersebut guna menjaga kualitas produk, sehingga jajanan Jepang yang dibeli oleh konsumen memiliki rasa yang unik dan berkualitas. Penyajian hidangan di outlet takoyummy berkisar antara 5-10 menit, sehingga konsumen tidak perlu menunggu lama untuk menikmati hidangan yang ditawarkan outlet takoyummy.
Konsumen dapat melihat
langsung pembuatan produk-produk yang dipesan, hal ini membuktikan bahwa produk yang dihasilkan oleh outlet takoyummy benar-benar fresh dan higienis, sehingga dapat menjamin kebersihan dan konsistensi dari mutu produk yang dihasilkan oleh outlet takoyummy Proses produksi setiap produk yang dijual di takoyummy memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan terarah.
Hal tersebut untuk
memastikan setiap produk yang diproduksi memiliki rasa dan kualitas yang sama. SOP berisi inventarisasi bahan baku, tahapan penyiapan bahan baku, pembuatan produk sampai penyajian produk.
7) Bauran Bukti Fisik Bukti fisik merupakan petunjuk visual yang memberikan bukti atas kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, seperti sarana pendukung, dekorasi tempat, warna bangunan dan kebersihan restoran. Sarana produksi yang dipergunakan di outlet takoyummy antara lain : a) Panggangan khusus untuk takoyaki (24 lubang ). b) Meja Teppan (panggangan). c) Sarana penyimpanan chest freezer. d) Kulkas. e) Mixer. f) Blender. g) Timbangan Electrik. h) Alat pendukung produksi lainnya. Hal ini membuktikan outlet takoyummy memiliki sarana pendukung dalam memproduksi suatu produk sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih terjaga dari mutu maupun rasanya. Sedangkan dalam kegiatan manajerialnya, outlet takoyummy sudah didukung dengan sistem informasi yang berbasis komputer. Untuk memperlancar kegiatan operasinya takoyummy
sudah
menggunakan mesin cash register untuk digunakan di bagian cashier. Pencatatan penjualan dengan merekap langsung dari laporan cash register dimana terdapat jenis produk, rasa dan jumlah yang terjual dalam satu hari, yang nantinya dimasukan kedalam jurnal harian, yang nantinya dicek berdasarkan jumlah kemasan yang keluar dan jumlah uang yang didapat. Sistem laporan terdiri dari jurnal harian penjualan, inventarisasai bahan baku harian berikut kemasan, serta laporan kejadian khusus seperti komplain maupun komplimen yang terjadi dalam satu hari, yang kesemuanya laporan tersebut akan diolah owner untuk melakukan tindakan kebijakan operasional dan manajeral terkait. Selain itu dekorasi ruangan outlet takoyummy dibuat indah dan semenarik mungkin dengan konsep warna-warna yang cerah serta desain gambar yang menarik yang merupakan simbol dari label outlet. Sehingga membuat outlet lebih terasa suasana jajanan orientalnya serta kenyamanan konsumen dalam
membeli produk-produk yang ditawarkan oleh outlet takoyummy.
Untuk
lebih jelasnya, bukti fisik yang ada di outlet takoyummy dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan analisis faktor lingkungan internal yang telah dilakukan maka diperoleh sembilan faktor kritis yang terdiri dari enam kekuatan dan tiga kelemahan. Kekuatan yang dimiliki oleh outlet takoyummy yaitu produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet takoyummy adalah belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas kawasan Mall Ekalokasari).
6.2
Analisis Lingkungan Eksternal Analisis terhadap lingkungan eksternal
outlet merupakan tahap untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek eksternal yang dianalisis yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.
6.2.1
Lingkungan jauh Lingkungan jauh merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar
perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan jauh terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan teknologi.
1) Faktor Politik dan Hukum Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, kondisi politik dan kondisi keamanan negara. Kondisi politik dan keamanan Negara, dapat memberikan rasa tidak aman dan tenang kepada seluruh wisatawan asing yang datang ke Indonesia.
Hal ini dapat memberikan
dampak yang negatif terhadap peningkatan jumlah wisatawan asing apabila terjadi secara terus-menerus.
Selain itu, dalam menjalankan suatu bisnis, tidak lepas dari suatu intervensi pemerintah dalam membuat peraturan, undang-undang, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang mempengaruhi usaha tersebut. Salah satu intervensi pemerintah adalah aspek hukum yang harus diperhatikan oleh outlet takoyummy salah satunya adalah Peraturan Daerah Kota Bogor No 9 Tahun 2004 tentang retribusi Izin Usaha Kepariwisataan. Peraturan ini menyangkut perizinan suatu hotel dan restoran, yaitu prinsip dan izin usaha tetap. Selain itu dinas pasriwisata juga mengatur tentang pajak, laporan, ketertiban umum, hukum, peraturan, pendidikan, serta kelengkapan dan sebagainya. Peraturan lainnya yang harus diperhatikan oleh outlet takoyummy adalah Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 16 Tahun 2002 tentang pajak restoran. Pajak restoran adalah pajak yang dikenakan atas pelayanan di restoran atau rumah makan. Dasar pengenaan dan tarif pajak restoran adalah 10 persen. Peraturan-peraturan tersebut berguna untuk mendukung operasionalnya suatu usaha, baik itu usaha perorangan, usaha kecil dan menengah (UKM) maupun usaha berskala besar. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Kota Bogor yang sangat mendukung sektor pariwisata merupakan peluang bagi bisnis restoran khususnya outlet takoyummy untuk meningkatkan penjualan produknya hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Peraturan daerah Kota Bogor No. 2 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Pemerintahan Kota Bogor 2003 – 2008. Peraturan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pariwisata, seni dan budaya dan meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan kepada wisatawan secara bertahap guna untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor. Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bogor akan mengakibatkan peningkatan permintaan masyarakat terhadap konsumsi makanan. Hal ini merupakan peluang bagi usaha restoran khususnya outlet takoyummy.
2) Faktor Ekonomi Pada umumnya kondisi ekonomi secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang berada di suatu daerah tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukkan pertumbuhan kearah positif maka kondisi tersebut dapat mendukung kelancaran usaha yang berkembang, akan tetapi sebaliknya apabila kondisi ekonomi cenderung kearah negatif maka dapat menghambat kelancaran suatu usaha yang berada di daerah tersebut. Kestabilan kondisi perekonomian saat ini berpengaruh terhadap iklim dunia bisnis, khususnya bisnis restoran. Salah satu faktor yang mengakibatkan kondisi ekonomi disuatu negara kurang stabil adalah tingkat inflasi dan harga kebutuhan pokok dan BBM. Perubahan inflasi akan mengakibatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan meningkat.
Meningkatkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan
berpengaruh pada harga kebutuhan pokok (bahan baku). Tingkat inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2004 – 2008. Tahun 2004 2005 2006 2007 2008
Inflasi (%) 5,40 17,11 6,60 6,59 11,06
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009.
Tabel 7 merupakan tingkat inflasi di Indonesia. Inflasi yang tinggi dan kenaikan harga BBM akan mengakibatkan harga bahan baku meningkat. Kenaikan harga bahan baku akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual menjadi tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.
3) Faktor Sosial, Budaya dan Demografi Aspek sosial, budaya dan demografi merupakan aspek yang memberikan pengaruh kuat dan meluas kepada pemasar. Para pemasar perlu memahami aspek sosial, budaya dan demografis yang mendasari untuk memasarkan
suatu produk. Budaya merupakan kekuatan yang mempengaruhi nilai-nilai dasar masyarakat, persepsi, preferensi dan perilaku. Perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja tinggi, menyebabkan semakin sedikitnya waktu dan kecenderungan untuk menikmati makan di luar rumah. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan bertumbuhnya restoran-restoran dan penyaji makanan ringan karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, target pasar dari takoyummy adalah semua kalangan masyarakat.
Oleh karena itu semakin banyaknya
masayarakat yang ada di Kota Bogor akan semakin besar peluang untuk takoyummy untuk dapat memasarkan produknya.
Tabel 8 adalah
pertumbuhan penduduk kota Bogor pada tahun 2006 – 2010.
Tabel 8. Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor Tahun 2006-2010. Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS kota Bogor (2010).
Jumlah penduduk 879.138 905.132 942.908 987.404 1.006.702
Dengan semakin bertambahnya penduduk di kota Bogor maka akan mengakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi akan pangan karena setiap manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya.
Hal tersebut merupakan peluang bagi outlet takoyummy dalam
memasarkan produk – produknya.
4) Faktor Teknologi Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan pesat dalam mendorong outlet takoyummy menjadi lebih baik.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat
memberikan kemudahan bagi siapa saja termasuk para pelaku usaha yang hendak mengembangkan usahanya. Teknologi yang digunakan oleh takoyummy sudah modern seperti menggunakan sistem komputerisasi dalam pencatatan keuangan dan teknologi produksi yang digunakan sudah sangat membantu berjalannya produksi dengan baik.
Teknologi lain yang mendukung adalah adanya hotspot di
wilayah food court Ekalokasari Plaza, hal tersebut membuat banyak orang yang mengunjungi food court dan merupakan peluang bagi takoyummy dalam memasarkan produknya.
Selain itu pemilik takoyummy
menggunakan
teknologi komunikasi antar pegawainya untuk memantau kondisi outlet tiap harinya, teknologi komunikasi yaitu berupa handphone yang digunakan untuk menghubungi para pegawainya, hal ini memberikan kemudahan bagi berjalannya produksi dan operasi outlet.
6.2.2
Lingkungan Industri Lingkungan industri merupakan lingkungan yang dapat langsung
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasar. Lingkungan industri terdiri dari ancaman pendatang baru, tingkat persaingan antar perusahaan, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan tawar menawar pembeli.
1) Ancaman pendatang baru Ancaman masuknya pendatang baru tergantung pada kemampuan pendatang baru untuk menghadapi hambatan masuk ke dalam industri. Masuknya pendatang baru dalam industri makanan akan memberikan implikasi penurunan pangsa pasar. Terlepas dari banyaknya hambatan bagi masuknya perusahaan baru tersebut, perusaahaan baru kadang masuk kedalam industri dengan produk berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah dan sumberdaya pemasaran yang lebih substansial. Ancaman bagi masuknya pendatang baru dalam industri jajanan sangat potensial, dikarenakan sekarang makin maraknya industri jajanan terutama dengan konsep waralaba.
Dengan menggunakan konsep waralaba, maka
seseorang yang ingin membuat sebuah usaha jajanan tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Selain itu dengan menggunakan konsep waralaba pastinya sebuah produk sudah memiliki merk dan pasar tersendiri. Oleh karena itu dalam usaha jajanan ini ancaman pendatang baru sangatlah mengancam bagi keberlangsungan takoyummy, karena takoyummy tidak menggunakan konsep waralaba maka merk dan pasar adalah persaingan utama dengan adanya pendatang baru.
2) Tingkat persaingan antar perusahaan Tingkat persaingan antar usaha jajanan camilan di Kota Bogor sangatlah kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah jajanan yang semakin bertambah di Kota Bogor. Strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat berhasil hanya apabila perusahaan tersebut menghasilkan keunggulan kompetitif atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing. Takoyummy memiliki banyak pesaing dalam industri jajanan baik itu pesaing sejenis, maupun non sejenis. Salah satu pesaing utama yang sejenis adalah takoichi yang menjual produk jajanan yang sama seperti takoyaki. Akan tetapi peusahaan pesaing ini tidak memberikan ancaman yang signifikan dikarenakan takoyummy merupakan pelopor jajanan Jepang di kota Bogor dan takoichi hanyalah sebagai follower, selain itu takoyummy menjual serta menyajikan produk jajanan Jepang yang lebih beragam serta lebih menarik. Disamping itu pangsa pasar keduanya bisa dikatakan berbeda karena letak dari kedua outlet jajanan ini tidak berdekatan. Pangsa pasar dari takoyummy adalah para pengunjung dari mall Ekalokasari Plaza itu sendiri, sedangkan pangsa pasar dari takoichi merupakan pengunjung dari mall Botani Square.
3) Ancaman Produk Pengganti Dibanyak industri, perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen produk-produk pengganti di industri lain. Kekuatan kompetitif produk pesaing bisa diukur dengan penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk tersebut, dan juga dari rencana perusahaan tersebut untk meningkatkan kapasitas produksi dan penetrasi pasar.
Takoyummy
merupakan penyedia jajanan Jepang, ancaman produk pengganti atau subtitusi oleh takoyummy adalah outlet jajanan dengan konsep Timur Tengah seperti kebab, jajanan bernuansa barat seperti burger dan pasta serta jajanan khas dari tradisional seperi risoles dan kue tradisional lainnya.
4) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan disuatu industri, khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit bahan mentah pengganti yang bagus atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi.
Takoyummy memperoleh
pasokan bahan baku dari beberapa pemasok. Akan tetapi terdapat satu pemasok utama yaitu PT. Puratos yang memasok bahan baku tepung. Pemasok utama ini berada di kota Jakarta sementara bahan baku lainnya diperoleh dari beberapa pasar tradisional di kota Bogor. Kekuatan tawarmenawar pemasok sangat tinggi hal ini dikarenakan
takoyummy sangat
menjaga kualitas dari produk yang dijualnya untuk itu takoyummy tidak pernah mengganti pemasok yang sudah ada. 5) Kekuatan Tawar Menawar Konsumen Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang mempengaruhi keunggulan kompetitif. Kekuatan tawar menawar konsumen bagi takoyummy sangat tinggi, karena jumlah alternatif jajanan yang tersedia di Kota Bogor sangat bervariasi dan konsumen bebas memilih jajanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu takoyummy berusaha untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan produk melalui berbagai inovasi sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian secara kontinyu. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, maka dapat disimpulkan bahwa outlet takoyummy memiliki tujuh faktor kritis yang terdiri dari lima peluang dan dua ancaman. Peluang yang dimiliki outlet takoyummy adalah, permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal.
Sedangkan yang menjadi ancaman outlet takoyummy dalam dunia bisnis restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
6.3
Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan
eksternal outlet takoyummy, maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman adalah :
6.3.1
Kekuatan Kekuatan yang dapat diidentifikasi dari outlet takoyummy berdasarkan 7P
yaitu : 1) Takoyummy menjual produk dengan kualitas yang baik, bahan baku yang digunakan antara lain tepung, saus, daging gurita, daging udang dan daging sapi. Bahan baku tersebut merupakan bahan baku yang mudah didapatkan dengan kualitas yang baik. Campuran tepung yang digunakan diperoleh dari supplier PT. Puratos Indonesia. Proses pemesanan dilakukan secara langsung mengikuti stok yang ada, kualitas bahan baku sangat terjaga karena supplier yang sudah terpercaya dan jumlah stok yang dipesan diusahakan habis dalam waktu tertentu sehingga menjaga kualitas stok yang ada. Kontrol akan kualitas bahan baku selalu dilakukan oleh pemilik dan karyawan outlet takoyummy yaitu dengan pengecekan ketika stok yang dipesan datang, dan berkala setiap sebelum penyajian. Sehingga dapat dipastikan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di outlet takoyummy
merupakan
bahan baku yang berkualitas. Produk yang dijual di takoyummy merupakan produk yang berkualitas karena dalam proses pengembangannya melibatkan tenaga ahli yang khusus untuk meracik bahan penyusun produk yang digunakan, dimana diutamakan bahan baku yang mempunyaki kualitas dan bermerek. Untuk ketersediaannya bahan baku didapatkan baik dari supplier maupun membeli langsung di grosir bahan baku kue. Selain itu produk dibuat langsung ditempat pada saat pemesanan. Sehingga tidak ada produk sisa maupun bekas, sehingga dapat dikatakan fresh
from the oven. Kemasan yang digunakan outlet takoyummy terbuat dari hard karton sehingga aman untuk makanan tersebut. Outlet takoyummy memiliki merek dan label yang jelas, serta memberikan jaminan atas produk yang ditawarkannya dimana apabila produk yang dipesan tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka produk tersebut akan langsung diganti oleh pihak outlet takoyummy. 2) Harga jual yang ditawarkan oleh outlet takoyummy merupakan harga yang ditetapkan oleh outlet takoyummy sesuai dengan harapan konsumen, yaitu produk yang bermutu, mulai dari kemasan, merek, label, pelayanan dan jaminan atas produk tersebut. Dalam penetapan harga, konsumen tidak dikenakan pajak tambahan, harga yang tertulis pada daftar harga merupakan harga sebenarnya yang harus dibayar oleh konsumen. Harga produk yang dijual di takoyummy lebih terjangkau dibandingkan harga produk sejenis yang dijual oleh pesaing yang berada di kawasan Kota Bogor. 3) Lokasi outlet takoyummy cukup strategis. Dikarenakan takoyummy berada di dalam sebual Mall yang merupakan pusat perbelanjaan, dekat dengan pemukiman serta akses transportasinya memadai, sehingga lebih terjangkau oleh konsumen. Selain itu lokasi outlet takoyummy berada di food court yang merupakan tempat pusat jajanan baik makanan ringan maupun makanan berat. 4) Outlet takoyummy memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Hal ini terlihat dari sikap karyawan outlet takoyummy yang dapat memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya.
Seperti kecepatan dalam
menyajikan hidangan dan merespon keluhan pelanggan.
Selain itu,
karyawan outlet takoyummy juga mampu melakukan semua kegiatan operasional sehingga tidak adanya spesifikasi pekerjaan yang pasti. Karyawan juga mampu memasarkan produk dengan melakukan penjualan langsung kepada setiap konsumen yang mengunjungi food court Ekalokasari Plaza. 5)
Proses produksi setiap produk-produk yang dijual di takoyummy memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan terarah. Hal tersebut untuk memastikan setiap produk yang diproduksi memiliki rasa dan kualitas
yang sama. Dengan adanya SOP tersebut outlet takoyummy selalu mampu menjaga kualitas dari setiap produk yang dihasilkannya.
SOP berisi
inventarisasi bahan baku, tahapan penyiapan bahan baku, pembuatan produk sampai penyajian produk. 6) Outlet takoyummy
memiliki kebersihan serta kenyamanan outlet.
Hal
tersebut dapat terlihat dari dekorasi outlet yang tertata rapi dan menarik. Desain outlet takoyummy tersebut dapat menarik perhatian konsumen serta memberikan kenyamanan bagi konsumen yang datang. Semua dekorasi ini di desain langsung oleh pemilik outlet takoyummy.
6.3.2 Kelemahan Kelemahan yang dapat diidentifikasi dari outlet takoyummy berdasarkan 7P yaitu : 1) Outlet takoyummy belum memiliki sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM. Sertifikasi halal dan BPOM ini menyangkut kepercayaan yang diberikan kepada konsumen akan keamanan serta kehalalan suatu produk karena dengan memiliki suatu produk yang bersertifikat merupakan salah satu kekuatan yang diharuskan dimiliki oleh suatu usaha makanan dalam menarik konsumennya. Selain itu Indonesia juga merupakan negara yang memiliki masyarakat dengan mayoritas agama Islam sehingga sertifikasi halal tersebut merupakan
jaminan
bagi
konsumen
dalam
mengkonsumsi
produk
takoyummy. 2) Sejauh ini harga yang ditetapkan oleh outlet takoyummy belum mengalami perubahan walaupun pada kasus-kasus tertentu.
Perubahan harga sangat
perlu dilakukan untuk menarik minat para konsumen kepada jajanan takoyummy ini. Perubahan harga yang dimaksud adalah melakukan diskon atau potongan harga pada hari-hari tertentu atau harga khusus bagi pelajar dan konsumen yang berulang taun. Perubahan harga tersebut bertujuan untuk menarik setiap konsumen yang datang serta melakukan pembelian kembali pada outlet takoyummy. 3) Kegiatan promosi yang dilakukan oleh outlet takoyummy dalam menarik konsumennya masih kurang maksimal. Hal ini terlihat dari masih banyaknya
masyarakat Kota Bogor yang belum mengetahui keberadaan dari outlet takoyummy.
Kegiatan promosi yang dilakukan hanya berada dalam
lingkungan Mall Ekalokasari. Dalam memasarkan produknya takoyummy hanya menyebarkan leaflet dan brosur kepada pengunjung yang berada di mall Ekalokasari.
6.3.3
Peluang
1) Peluang yang dimiliki oleh takoyummy dalam usaha bisnis makanan adalah permintaan yang cukup tinggi. Permintaan yang cukup tinggi dapat dilihat dari adanya jumlah penduduk kota Bogor yang terus meningkat yang dapat dilihat pada Tabel 8 peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi daya beli masyarakat akan suatu produk. Selain itu permintaan yang cukup tinggi juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah daerah Kota Bogor melalui Peraturan Daerah Kota Bogor No.2 mengenai pengembangan potensi pariwisata yang akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Kota Bogor. 2) Perubahan gaya hidup masyarakat serta produktivitas kerja yang tinggi menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk dan kecenderungan untuk menikmati makan di luar rumah. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan bertumbuhnya restoran-restoran dan penyaji makanan ringan karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.
Bagi outlet takoyummy
selaku penjual jajanan atau makanan ringan hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produknya. 3) Kemajuan teknologi baik teknologi produksi maupun teknologi informasi merupakan peluang bagi takoyummy itu sendiri dalam memasarkan produknya agar bisa lebih dikenal di kalangan masyarakat.
Kemajuan
teknologi produksi, seperti penggunaan alat-alat produksi yang baik akan memudahkan dalam proses pembuatan hidangan.
Pemanfaatan teknologi
harus dilakukan secara optimal untuk membantu kegiatan operasional outlet takoyummy dalam menjalankan usahanya. Selain itu kemajuan informasi, seperti kemudahan dalam mengakses informasi melalui media cetak, elektronik maupun internet akan memudahkan konsumen outlet takoyummy
di luar Kota Bogor untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. Outlet takoyummy harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada agar bisa menarik konsumen baru maupun mempertahankan konsumen yang sudah ada. 4) Outlet takoyummy memiliki pemasok utama yang tetap dalam penyediaan bahan baku, sehingga outlet takoyummy dapat menjaga kualitas dari bahan baku yang digunakan. Selain itu dengan adanya pemasok utama yang tetap, outlet takoyummy juga bisa menghasilkan produk yang bermutu yang aman dan layak untuk dikonsumsi dengan kualitas yang terjaga. 5) Outlet takoyummy memiliki konsumen yang loyal. Untuk menjaga setiap konsumennya outket takoyummy berusaha selalu memberikan pelayanan yang baik sehingga setiap konsumen yang datang akan merasa nyaman apabila berada di outlet takoyummy. Outlet takoyummy harus bisa mempertahankan pelanggan lama serta menarik pelanggan baru agar produk yang dihasilkan dapat lebih dikenal oleh masyarakat Kota Bogor
6.3.4
Ancaman Ancaman yang diidentifikasi dari outlet takoyummy
berdasarkan
lingkungan jauh dan lingkungan industri, diantaranya adalah : 1) Persaingan yang cukup tinggi yang dihadapi oleh outlet takoyummy dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah restoran dan rumah makan yang ada di Kota Bogor dan banyaknya produk subtitusi dengan konsep waralaba yang memiliki keunggulan dari segi merk dan pasar. Hal ini membuat persaingan dalam industri makanan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat outlet takoyummy
harus bisa menawarkan produk yang
berbeda dan menarik bagi konsumen. Hal tersebut akan membuat konsumen lebih cenderung memilik produk takoyummy. 2) Kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga merupakan ancaman bagi outlet takoyummy, dikarenakan kenaikan harga bahan baku akan berpengaruh pada harga jual produk dan menyebabkan menurunnya kemampuan daya beli masyarakat akan suatu produk sehingga masyarakat akan mempertimbangkan kembali ketika hendak mengkonsumsi makanan ringan atau jajanan.
6.4
Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran Berdasarkan dari hasil identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman, maka dapat disusun matriks SWOT. Pendekatan matriks SWOT akan memberikan berbagai alternatif strategi diantaranya adalah strategi S-O, strategi S-T, strategi W-O, dan Strategi W-T. Formulasi strategi dengan menggunakan matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Analisis Matriks SWOT pada usaha Takoyummy. Kekuatan (S) 1. Produk yang bermutu 2. Harga terjangkau 3. Lokasi strategis 4. SDM berkualitas 5. SOP yang jelas 6. Kenyamanan dan kebersihan outlet
Kelemahan (W) 1. Belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM. 2. Belum adanya strategi promosi melalui harga 3. Promosi belum dilakukan maksimal
Peluang (O) Strategi S-O. 1. Permintaan yang 1. Penetrasi Pasar. cukup tinggi (S1,S2,S3,S4,S5,S6,O1,O2, 2. Perubahan gaya hidup O3,O4,O5) masyarakat 3. Kemajuan teknologi 4. Memiliki pemasok tetap yang utama 5. Konsumen yang loyal Ancaman (T) Strategi S-T. 1. Persaingan yang 1. Pengembangan Produk cukup tinggi (S1,S2,S4,S5,T1,T2) 2. Kenaikan harga BBM dan bahan baku
Strategi W-O. 1. Meningkatkan Promosi (W2,W3,O1,O2,O3,O4)
Strategi W-T. 1. Membuat Sertifikasi Halal, serta sertifikat dari BPOM (W1,T1)
Tabel 9 merupakan formulasi strategi dengan menggunakan analisis SWOT. Alternatif strategi yang diperoleh dari matriks analisis SWOT adalah penetrasi pasar, meningkatkan promosi, pengembangan produk dan membuat sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini 1) Stratregi S-O (Strengths-Opportunities) Strategi S-O adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang yang ada guna mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Alternatif strategi yang diperoleh pada strategi S-O yaitu strategi penetrasi pasar. Strategi penetrasi pasar
merupakan
strategi
yang
ditujukan untuk
meningkatkan penjualan produk saat ini pada pasar yang sudah ada. Dalam menerapkan strategi penetrasi pasar, faktor yang menjadi pertimbangan outlet takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi strategis, SDM berkualitas, SOP yang jelas, kenyamanan dan kebersihan outlet dihubungkan dengan permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi memiliki pemasok utama yang tetap dan memiliki konsumen yang loyal. Strategi penetrasi pasar yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy adalah dengan memperluas jaringan distribusi penjualan, dan memberikan layanan delivery, sehingga konsumen bisa lebih mengenal keberadaan outlet takoyummy. Salah satu cara yang dilakukan oleh outlet takoyummy untuk memperluas distribusi penjualan dalam rangka meningkatkan produk penjualan yaitu dengan membuka outlet-outlet baru diberbagai wilayah di Kota Bogor. Selain itu hal lain yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat Kota Bogor adalah, memasarkan produknya melalui media cetak atau media elektronik. Kegiatan memperluas jaringan distribusi dilakukan outlet takoyummy pada strategi penetrasi pasar ini bertujuan untuk memposisikan outlet takoyummy dalam benak konsumen sehingga outlet takoyummy memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan karena pada saat ini outlet takoyummy memposisikan usahanya sebagai tempat yang menawarkan jajanan oriental Jepang yang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen yang dipilih yaitu keluarga dan bukan keluarga.
Selain itu outlet takoyummy juga
memposisikan usahanya sebagai outlet jajanan Jepang yang memiliki citarasa yang tinggi dan keanekaragaman produk yang bervariasi, dengan harga yang terjangkau.
2) Strategi W-O (Weakness-Opportunities) Strategi W-O merupakan strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy. Adapun kelemahan yang diidentifikasi dari outlet takoyummy adalah belum adanya strategi promosi pasar melalui harga dan promosi yang dilakukan belum
maksimal kemudian peluang yang dapat diraih adalah, permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi dan memiliki pemasok utama yang tetap. Strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O yaitu meningkatkan promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahan biasanya merupakan komponen prioritas dari kegiatan pemasaran lainnya. Dengan adanya promosi maka konsumen dapat mengetahui keberadaan perusahaan, dan mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan promosi yang bisa dilakukan oleh outlet takoyummy untuk meningkatkan penjualan dan menarik konsumen diantaranya adalah, memberikan potongan harga untuk beberapa kasus tertentu, mengikuti event-event yang ada di Kota Bogor, melakukan promosi melalui media cetak maupun media elektronik. a) Mempromosikan outlet takoyummy melalui media cetak Kegiatan promosi melalui media cetak bisa dilakukan oleh outlet takoyummy yaitu dengan surat kabar (Koran) dan majalah. Keunggulan dari memasang iklan dari surat kabar (Koran) adalah flexible, tepat waktu, cakupan pasarnya cukup luas dan terpercaya.
Akan tetapi
kelemahan yang dihadapi oleh outlet takoyummy apabila memasang iklan di surat kabar (Koran) adalah waktunya sangat singkat, sedangkan apabila memasang iklan di majalah keunggulannya yaitu selektifitas geografis, demografis tinggi, dan umur iklan yang relatif panjang. Akan tetapi kelemahannnya apabila memasang iklan di majalah waktu pembelian iklan cukup tinggi serta biayanya yang cukup mahal. Promosi melalui media cetak bisa dilakukan oleh takoyummy dengan cara memasang iklan yang bertuliskan promosi yang sedang berlangsung di takoyummy pada beberapa kolom di media cetak lokal.
Iklan ini
bertujuan untuk memperkenalkan outlet takoyummy kepada masyrakat Bogor dan mempromosikan keunggulan produk yang dimiliki oleh takoyummy seperti produk yang bermutu dan bervariasi yang bisa dinikmati oleh konsumen serta pelayanan yang baik yang akan membuat konsumen merasa nyaman apabila membeli produk di takoyummy.
b) Mempromosikan outlet takoyummy melalui media elektronik Kegiatan promosi melalui media elektronik, bisa dilakukan oleh outlet takoyummy melalui radio dan jaringan internet. Keunggulan memasang iklan di radio adalah selektifitas geografi, demografis, dan biayanya cukup murah akan tetapi kelemahannya adalah radio hanya bersifta audio sehingga perhatian konsumen akan relatif rendah jika dibandingkan dngan televisi.
Sedangkan keunggulan memasang iklan di jaringan
internet adalah cakupan pasarnya luas, dan lebih murah biayanya, kelemahannya adalah target pasar tidak terspesifikasi. Target pasar dari outlet takoyummy adalah keluarga dan bukan keluarga oleh karena itu promosi melalui media cetak dan media elektronik diharapkan dapat menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen
lama
sehingga tujuan
dari outlet
takoyummy
yaitu
meningkatkan volume penjualan serta meningkatkan loyalitas pelanggan bisa tercapai dengan baik.
3) Strategi S-T ( Strength-Threat) Strategi S-T adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh outlet takoyummy untuk menghindari ancaman yang dihadapi. Kekuatan yang dimiliki oleh outlet takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi strategis SDM yang berkualitas, memiliki SOP, kebersihan dan kenyamanan outlet. Yang dihubungkan dengan ancaman yang dihadapi outlet takoyummy yaitu persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga BBM dan bahan baku. Maka alternatif yang dilakukan pada strategi S-T adalah strategi pengembangan produk. Semakin banyak jajanan di Kota Bogor menjadikan persaingan akan jajanan menjadi semakin ramai. Masalah yang ditimbulkan juga semakin banyak dan rumit, apalagi bila ditambah dengan selera konsumen yang mudah berubah, persaingan teknologi baru. Daur hidup produk yang semakin pendek, maka untuk meningkatkan penjualan strategi pengembangan produk dapat dilakukan oleh outlet takoyummy.
Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang berusaha mengembangkan produk baru untuk pasar yang sudah ada dalam rangka memenuhi perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan strategi ini yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy adalah menciptakan produk baru dengan tingkat harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas yang sama, selain itu dapat juga mendiversifikasi produk yang ada dengan tampilan baru atau dengan tambahan yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Untuk
melakukan strategi tersebut outlet takoyummy dapat dikatakan mampu, karena outlet takoyummy memiliki bahan baku yang berkualitas serta kemampuan pemiliknya untuk melakukan riset dan pengembangan dari segi produk.
4) Strategi W-T (Weaknesses-Threats) Strategi W-T merupakan strategi yang berusaha untuk meminimalisasi kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy untuk menghindari ancaman. Kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy adalah belum memiliki sertifikasi halal serta serifikat dari BPOM yang dihubungkan dengan ancaman yaitu persaingan yang cukup tinggi. Maka strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-T yaitu dengan membuat sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM. Pembuatan sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual oleh outlet takoyummy. Kepercayaan konsumen sangatlah penting terhadap keberhasilan outlet takoyummy, tanpa adanya kepercayaan dari konsumen outlet takoyummy tidak akan mampu menghadapi persaingan dalam industri makanan.
Seiring dengan berkembangnya gaya hidup dan pola pikir
masyarakat, kini dalam membeli makanan masyarakat tidak hanya mengutamakan harga dan rasa, akan tetapi konsumen juga memperhatikan kesahatan dan keamanan makanan yang akan di konsumsi.
Sehingga
sertifikasi dan sertifikat halal sangatlah penting agar dapat menjaga kepercayaan konsumen.
6.5 Perumusan Strategi Pemasaran Outlet Takoyummy Berdasarkan Matriks SWOT Berdasarkan matriks SWOT yang telah diidentifikasi penerapan strategi intensif, seperti penetrasi pasar, meningkatkan efektifitas promosi, meningkatkan kualitas produk dan pengembangan produk, terus menjaga kepercayaan pelanggan serta membuat sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM, maka bauran pemasaran outlet takoyummy berdasarkan segmentation, targetting, dan positioning adalah sebagai berikut : 1) Produk Outlet takoyummy telah menawarkan produk yang bervariasi dan berkualitas hal ini dapat dilihat dari daftar menu dan produk yang dihasilkan oleh outlet takoyummy. Dalam hal ini rekomendasi yang dapat diberikan yaitu dengan menambahkan variasi produk baru dengan harga yang lebih terjangkau serta mencantumkan label halal maupun label dari BPOM. Hal ini bertujuan untuk segmen-segmen yang lebih selektif serta lebih memberikan kepercayaan kepada pelanggan untuk produk yang akan dikonsumsi. 2) Harga Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. dalam menarik minat konsumen dan untuk meningkatkan penjualan, outlet takoyummy bisa melakukan promosi melalui harga (pemotongan harga) pada kasus-kasus tertentu.
Pemotongan harga yang bisa dilakukan oleh outlet
takoyummy yaitu bagi konsumen yang melakukan pembelian di hari kerja mulai Senin sampai Jumat, serta bagi konsumen yang sedang berulang tahun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan di hari kerja. Potongan harga yang bisa dilakukan oleh outlet takoyummy adalah dengan memberikan potongan harga 5-10 persen untuk setiap pembelian. 3) Tempat Lokasi outlet takoyummy sekarang sudah cukup strategis.
Hal ini dapat
dilihat dari lokasi yang merupakan salah satu mall besar yang ada di kota Bogor, serta letaknya yang berada di food court yang merupakan tempat untuk melakukan istirahat bagi konsumen yang berada di dalam mall. Akan tetapi untuk meningkatkan penjualannya maka outlet takoyummy bisa
membuka outlet-outlet baru di mall-mall besar lainnya yang ada di kota Bogor. 4) Promosi Kegiatan yang bisa dilakukan oleh outlet takoyummy agar bisa meningkatkan penjualannya yaitu dengan menjadi sponshorship pada acara-acara yang diadakan di Kota Bogor serta melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik dan memanfaatkan jaringan internet untuk memperkenalkan produk takoyummy kepada masayarakat kota Bogor. 5) Orang Orang merupakan unsur yang sangat penting dalam bauran pemasaran. Dalam melayani konsumen, karyawan outlet takoyummy juga harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan serta memberikan pelayanan yang baik, karena pada dasarnya konsumen adalah orang yang paling penting dalam keberlangsungan suatu usaha makanan.
Pada proses pembelian
biasanya konsumen cenderung memperhatikan pelayanan yang diberikan, baik dari hal-hal kecil yang dapat membuat konsumen tersebut nyaman maupun tidak nyaman.
Seperti sikap dan pakaian yang dikenakan oleh
karyawan tersebut. Oleh karena itu outlet takoyummy dapat memberikan pelatihan-pelatihan sederhana kepada karyawan mengenai komunikasi yang baik kepada konsumen serta mengenakan pakaian seragam yang unik yang mencerminkan jajanan oriental Jepang. Hal ini bertujuan apabila ada keluhan dari konsumen, karyawan dapat bisa mengatasinya dengan baik, serta seragam yang unik bisa membuat konsumen merasa nyaman dengan pakaian yang dikenakan oleh masing-masing karyawan. 6) Proses Outlet takoyummy tidak hanya menjual produk, tetapi dalam proses pembuatan produk juga terdapat unsur jasa yang digunakan yaitu berupa pelayanan kepada konsumen.
Proses merupakan kegiatan yang dapat
dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang baik kepada konsumen. Strategi proses yang telah dilakukan oleh outlet takoyummy adalah kecepatan dalam penyajian, kecepatan dalam merespon keluhan pelanggan serta adanya SOP yang jelas. Rekomendasi yang dapat
diberikan yaitu dengan memberikan layanan delivery. Hal tersebut bertujuan agar mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan produk takoyummy. 7) Bukti Fisik Outlet takoyummy memiliki sarana produksi yang lengkap sehingga mendukung kegiatan produksi yang baik, memiliki desain outlet yang menarik dengan warna-warna cerah dan kebersihan dari outlet. Selain itu untuk mempertahankan konsumennya serta mendapatkan konsumen baru guna meningkatkan penjualan produk dan loyalitas pelanggan.
Outlet
takoyummy bisa menyediakan bangku duduk bagi konsumen yang ingin menunggu pesanan sambil melihat proses produksi yang sedang dijalankan.
6.6
Tahap Keputusan (Analisis Matriks QSPM) Tahap
selanjutnya
adalah
tahap
pengambilan
keputusan
dalam
menentukan prioritas strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan terlebih dahulu, maka dilakukan analisis QSPM.
Responden dari analisis ini adalah
pemilik perusahaan dan manajer keuangan, dengan pertimbangan bahwa salah satu pengambil keputusan utama dalam melakukan strategi. Dalam membuat analisis QSPM diperlukan beberapa langkah seperti berikut ini : 1) Membuat daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memberikan bobot pada setiap variabel sesuai dengan hasil dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden (Lampiran 2 – 3). 2) Menetapkan nilai daya tarik (attractive score) pada masing-masing strategi dari variabel kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah diperoleh pada analisis SWOT sesuai dengan hasil kuesioner yang telah diberikan pada resonden (Lampiran 4). 3) Menghitung total nilai daya tarik (total attractive score) yang dituliskan dalam matriks QSPM dengan cara mengalikan bobot dari setiap variabel dengan nilai (AS) pada masing-masing strategi (Tabel 10).
Tabel 10. Analisis Matriks QSPM
Faktor Kunci Kekuatan 1 Kekuatan 2 Kekuatan 3 Kekuatan 4 Kekuatan 5 Kekuatan 6 Kelemahan 1 Kelemahan 2 Kelemahan 3 Peluang 1 Peluang 2 Peluang 3 Peluang 4 Peluang 5 Ancaman 1 Ancaman 2 Total
Bobot 0,125 0,101 0,076 0,094 0,115 0,087 0,125 0,135 0,142 0,167 0,095 0,131 0,125 0,119 0,179 0,185
Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 AS TAS AS TAS 3,5 0,44 3 0,375 3 0,30 3,5 0,352 2 0,15 2,5 0,191 1,5 0,14 3 0,281 1,5 0,17 2,5 0,286 1,5 0,13 2,5 0,217 1 0,13 2 0,250 4 0,54 4 0,542 4 0,57 4 0,569 4 0,67 3,5 0,583 2,5 0,24 3 0,286 2 0,26 3,5 0,458 1 0,13 2 0,250 4 0,48 2,5 0,298 3,5 0,63 4 0,714 1,5 0,28 2 0,369 5,241 6,023
Strategi 3 AS TAS 4 0,5 3 0,302 2.5 0,191 2.5 0,234 3 0,344 2 0,174 2 0,25 2 0,271 1.5 0,214 3.5 0,583 3 0,286 4 0,524 2 0,25 3 0,357 4 0,714 2 0,369 5,563
Strategi 4 AS TAS 2,5 0,313 2,5 0,252 2 0,153 1,5 0,141 3,5 0,401 2,5 0,217 4 0,500 3 0,406 2,5 0,356 3,5 0,583 3,5 0,333 3 0,393 1,5 0,188 2,5 0,298 4 0,714 1,5 0,277 5,524
4) Strategi dengan nilai (TAS) terbesar merupakan strategi prioritas yang cocok untuk direkomendasikan kepada perusahaan. Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan empat alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T. Penjabaran dari hasil strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah sebagai berikut : 1) Strategi penetrasi pasar dengan melakukan perluasan jaringan distribusi dan layanan delivery. (TAS = 5,241) 2) Strategi meningkatkan promosi untuk meningkatkan penjualan melalui berbagai media-media lokal. (TAS = 6,02) 3) Strategi pengembangan produk dengan menciptakan poduk baru yang berkualitas serta harga lebih terjangkau. (TAS = 5,563) 4) Membuat sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap outlet takoyummy (TAS = 5,524)
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy sekarang adalah salah satu strategi W-O, yaitu meningkatkan promosi melalui iklan pada media cetak dan media elektronik lokal, menjadi sponsorship pada event-event yang ada di Kota Bogor, melakukan promosi melalui harga yaitu dengan cara memberikan diskon-diskon khusus bagi setiap konsumen yang berulang tahun, dan konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan yang selama ini belum mencapai target penjualan melalui pemasaran yang lebih efektif. Outlet takoyummy yang dihadapkan pada persaingan yang ketat dalam industri makanan harus bisa memanfaatkan setiap kekuatan yang dimilikinya. Walaupun takoyummy memiliki beberapa kekuatan seperti produk yang bermutu dan memiliki SOP yang jelas, tetapi apabila produknya tidak dikenal maka produk tersebut mungkin tidak dapat dibeli oleh konsumen.
Oleh karena itu outlet
takoyummy harus mampu mempengaruhi konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama untuk menciptakan permintaan atas produk sehingga target penjualan dapat tercapai. Agar dapat memenuhinya maka diperlukan promosi yang efektif. Dari keempat strategi yang dihasilkan, salah satu alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh outlet takoyummy yaitu strategi promosi. Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy yaitu pembuatan iklan di mediamedia cetak lokal, hal ini berfungsi untuk memperkenalkan produk takoyummy kepada konsumen-konsumen baru yang belum mengetahui keberadaan dari outlet takoyummy itu sendiri. Iklan yang dilakukan pada media elektronik berupa iklan yang dipasang di internet dengan tujuan menarik pasar-pasar baru yang potensial. Strategi promosi yang berikutnya adalah dengan menjadi sponsor pada eventevent lokal yang ada diKota Bogor, khususnya kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh remaja Kota Bogor, hal ini bertujuan untuk membidik target pasar remaja dan menanamkan dalam benak konsumen bahwa outlet takoyummy merupakan jajanan oriental khas Jepang yang ada di Kota Bogor. Strategi promosi terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan diskon-diskon khusus pada setiap konsumen yang berulang tahun maupun
konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan konsumen lama dengan harapan para konsumen akan melakukan pembelian secara berulang di oulet takoyummy.
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Visi dari takoyummy adalah sebagai usaha yang bergerak di bidang kuliner, dengan produk inovatif dan menjadi pemain utama di kelasnya. Sementara misi dari takoyummy sendiri adalah : a) Menjadikan usaha ini lewat brand dan produknya dapat dipercaya serta dekat dengan konsumen melalui pengutamaan kualitas produk dan pelayaan. b) Menjadikan usaha ini berkembang dan mendapatkan untung maksimal dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang baik dalam pengelolaannya. c) Menjadikan usaha ini sebagai patok duga dari usaha sejenis dengan melakukan evaluasi, pengembangan dan inovasi terhadap produk dan brand yang dijalankan.
2)
Strategi bauran pemasaran yang tengah dilakukan oleh outlet takoyummy adalah: a) Strategi product, berupa kualitas produk yang berkualitas serta inovasi dan kebersihan produk yang diciptakan. b) Strategi price, strategi yang dijalankan adalah berupa harga khusus terhadap konsumen yang berulan tahun dan konsumen yang melakukan pembelian di hari kerja. c) Strategi place, memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. d) Strategi promotion, strategi promosi yang telah dilakukan oleh outlet takoummy adalah melalui penyebaran leaflet, brosur, poster dan surat kabar. e) Strategi people, memiliki karyawan dengan keterampilan yang baik dan mampu mengerjakan semua pekerjaan yang ada di outlet takoyummy.
f) Strategi process, outlet takoyummy mampu menyajikan secara cepat, kecepatan dalam merespon keluhan konsumen, kemudahan dalam transaksi karyawan serta peningkatan kinerja karyawan. g) Strategi physic, memiliki dekorasi tempat yang menarik, warna bangunan yang cerah serta dan kebersihan restoran serta berdekatan dengan food court yang memiliki fasilitas hotspot.
3) Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, outlet takoyummy memiliki sembilan faktor kritis yang terdiri dari enam kekuatan dan tiga kelemahan. Kekuatan yang dimiliki oleh outlet takoyummy yaitu produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet takoyummy adalah belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas kawasan mall Ekalokasari).
4)
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, maka dapat disimpulkan bahwa outlet takoyummy memiliki tujuh faktor kritis yang terdiri dari lima peluang dan dua ancaman. Peluang yang dimiliki outlet takoyummy adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi ancaman outlet takoyummy dalam dunia bisnis restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
5) Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh empat strategi yang dapat direkomendasikan kepada outlet takoyummy. Strategi pertama yaitu strategi S-O adalah melakukan strategi penetrasi pasar dengan memperluas jaringan distribusi penjualan dan memberikan layanan delivery sehingga konsumen bisa lebih mengenal keberadaan outlet takoyummy.
Strategi yang kedua
adalah strategi W-O yaitu meningkatkan promosi. Kegiatan promosi yang
dapat dilakukan oleh outlet takoyummy adalah dengan memberikan potongan harga untuk beberapa kasus tertentu, mengikuti event-event yang ada di Kota Bogor dan melakukan promosi melalui media cetak serta media elektronik lokal.
Strategi
yang
ketiga
adalah strategi
S-T
yaitu
melakukan
pengembangan produk dengan menciptakan produk baru dengan tingkat harga yang terjangkau tetapi kualitas yang sama serta mendiversifikasi produk yang ada dengan tampilan baru atau disesuaikan dengan keinginan konsumen. Strategi yang terakhir adalah strategi W-T yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy adalah dengan membuat sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual oleh outlet takoyummy.
6) Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy sekarang adalah salah satu strategi WO dengan nilai TAS sebesar 6,023, yaitu meningkatkan promosi melalui iklan pada media cetak dan media elektronik lokal, menjadi sponsorship pada event-event yang ada di Kota Bogor, melakukan promosi melalui harga yaitu dengan cara memberikan diskon-diskon khusus bagi setiap konsumen yang berulang tahun, dan konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan yang selama ini belum mencapai target penjualan melalui pemasaran yang lebih efektif.
7.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian, didapat beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pengembangan industri makanan.
Maka peneliti memberi saran dan
masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan. Saran tersebut adalah : 1) Meningkatkan kepercayaan halal dengan membuat sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM. 2) Meningkatkan promosi melalui iklan radio, website, dan menjadi sponsorship dalam event-event atau kegiatan remaja yang diadakan di Kota Bogor.
3) Membuka cabang baru di pusat perbelanjaaan yang ada di Kota Bogor untuk meraih target pasar yang lebih luas. 4) Selalu memperhatikan permintaan pasar terhadap makanan ringan sehingga produk yang dijual sesuai dengan keinginan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor.2010.Kota Bogor dalam Angka. BPS Kota Bogor. Dani D. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Roti Merek “Sari Roti & Boti” di Bogor [ skripsi ]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. David F R. 2004. Manajenen Strategis. Edisi Kesepuluh. Buku I. Jakarta : Prenhallindo Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor. 2009. Arsip Data Kepariwisataan. Bogor. Goh dan Hor. 2003. Manajemen Strategi dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Empat. Hiam dan Schewe. 1994. Aplikasi Ilmu Pemsaran dalam Berbisnis. Terjemahan. Jakarta : Erlangga. Jauch dan Glueck. 1988. Penerapan Strategi Pemasaran. Terjemahan. Edisi Pertama. Jakarta: Media Kompetindo. Kartajaya M. 2004. Keberuntungan Strategi Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat. Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Jilid1. Jakarta : Salemba Empat. _______ . 2002. Manajemen Strategi. Jakarta : Prenhallindo _______ . and Armstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga. _______________________. 1996. Struktur Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Maulina. 2009. Strategi Pengembangan Usaha pada Death By Chocolate (DBC) & Spageti Restaurant Kota Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Meilawati E Y. 2007. Strategi Pengembangan Usaha pada Death by Chocolate & Spageti Restaurant [ skripsi] . Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Mukti H T. 2007. Analisis Strategi Pemasaran pada Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor [ skripsi ]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Pearce and Robinson. 1997. Strategic Management. Edisi Terjemahan. Jakarta : Binarupa Aksara. Porter. 1991. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Terjemahan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti F. 2009. Flexible Marketing. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Siahan R. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Jajanan Tradisional [skripsi]. Bogor: Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Simamora B. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Stanton dan Lamarto. 1994. Pemasaran Terstruktur. Edisi Revisi. Jakarta : Binarupa Aksara. Swastha dan Irawan. 1990. Unsur dan Aspek Penting dalam Memasarkan Produk. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Grafindo. Tjiptono F. 1997. Strategi Pemasaran. Cetakan Pertama. Yogyakarta. Torsina M. 2000. Usaha Restoran yang Sukses. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. Umar, Husein. 2001. Strategic Management In Action. Cetakan Kelima. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tampilan Outlet takoyummy
Lampiran 2. Penilaian Responden terhadap Faktor Internal
Responden 1 (Pemilik Takoyummy) Faktor Internal
A
B
C
D
E
2
3
3
2
F
G
H
2
2
Produk yang bermutu
A
Harga yang terjangkau
B
2
Lokasi outlet yang strategis
C
1
2
SDM yang berkualitas
D
1
3
1
SOP yang jelas
E
2
2
3
2
kenyamanan dan kebersihan outlet
F
2
2
2
2
1
Belum memiliki sertifikat halal
G
2
2
3
3
2
2
belum ada strategi promosi harga
H
2
2
3
3
3
2
2
promosi belum maksimal
I
2
3
3
3
3
3
2
2
2
I 2
TOTAL
BOBOT
18
0,125
1
2
2
2
2
1
14
0,097
3
1
2
1
1
1
12
0,083
2
2
1
1
1
12
0,083
3
2
1
1
16
0,111
2
2
1
14
0,097
2
2
18
0,125
2
19
0,132
21
0,146
144
1,000
2
TOTAL
Responden 2 (Bagian Keuangan ) Faktor Internal
A
B 3
C
D
E
F
G
Produk yang bermutu
A
Harga yang terjangkau
B
1
Lokasi outlet yang strategis
C
1
SDM yang berkualitas
D
2
2
2
SOP yang jelas
E
2
2
3
2
kenyamanan dan kebersihan outlet
F
2
1
2
1
1
Belum memiliki sertifikat halal
G
2
2
3
2
2
3
belum ada strategi promosi harga
H
2
3
3
3
2
3
2
promosi belum maksimal
I
2
3
3
3
3
2
2
BOBOT
2
2
2
2
2
2
18
0,125
2
2
3
2
1
1
15
0,104
2
1
2
1
1
1
10
0,069
1
2
3
2
1
1
15
0,104
3
2
2
1
17
0,118
1
1
2
11
0,076
2
18
0,125
2
20
0,139
20
0,139
144
1,000
Faktor Intenal responden 1 responden 2 Bobot Rata-Rata 0,125 0,104 0,069 0,104 0,118 0,076 0,125 0,139 0,139
TOTAL
3
Bobot Rata-rata 0,125 0,097 0,083 0,083 0,111 0,097 0,125 0,132 0,146
I
3
TOTAL
A B C D E F G H I
H
0,125 0,101 0,076 0,094 0,115 0,087 0,125 0,135 0,142
2 2
Lampiran 3. Penilaian responden terhadap faktor eksternal Responden 1 (Pemilik Takoyummy) Faktor Eksternal
A
B
C
D
E
2
3
3
2
Permintan tinggi
A
Perubahan gaya hidup masyarakat
B
2
Kemajuan teknologi
C
1
2
Pemasok tetap utama
D
1
3
2
2
G
TOTAL
BOBOT
2
14
0,167
1
2
1
1
9
0,107
2
3
1
1
10
0,119
2
2
1
11
0,131
2
11
0,131
2
14
0,167
2
konsumen loyal
E
2
2
1
2
Persaingan tinggi
F
2
3
3
2
2
G
2
3
3
3
2
Kenaikan BBM dan BB
F
2 2
15
0,179
84
1,000
G
TOTAL
BOBOT
TOTAL
Responden 2 (Bagian Keuangan) Faktor Eksternal
A
B
C
D
E
3
2
3
2
2
2
14
0,167
1
1
2
1
1
7
0,083
2
3
1
1
12
0,143
2
1
1
10
0,119
1
1
9
0,107
2
16
0,190
16
0,190
84
1,000
Permintan tinggi
A
Perubahan gaya hidup masyarakat
B
1
Kemajuan teknologi
C
2
3
Pemasok tetap utama
D
1
3
2
konsumen loyal
E
2
2
1
2
Persaingan tinggi
F
2
3
3
3
3
Kenaikan BBM dan BB
G
2
3
3
3
3
F
2
TOTAL
Bobot Rata-rata Faktor Eksternal A B C D E F G
responden 1 responden 2 bobot rata2 0,167 0,167 0,17 0,107 0,083 0,10 0,119 0,143 0,13 0,131 0,119 0,13 0,131 0,107 0,12 0,167 0,190 0,18 0,179 0,190 0,18
Lampiran 4. Nilai Attractive Score untuk Masing-masing Alternatif Strategi Faktor Kunci Kekuatan 1 Kekuatan 2 Kekuatan 3 Kekuatan 4 Kekuatan 5 Kekuatan 6 Kelemahan 1 Kelemahan 2 Kelemahan 3 Peluang 1 Peluang 2 Peluang 3 Peluang 4 Peluang 5 Ancaman 1 Ancaman 2
Strategi 1 Responden 1 2 4 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 2 3 3 1 1 1 4 4 4 3 2 1
Ratarata 3,50 3,00 2,00 1,50 1,50 1,50 1,00 4,00 4,00 4,00 2,50 2,00 1,00 4,00 3,50 1,50
Strategi 2 Responden 1 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 4 2 2
Ratarata 3 3,5 2,5 3 2,5 2,5 2 4 4 3,5 3 3,5 2 2,5 4 2
Strategi 3 Responden 1 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2
Ratarata 4 3 2,5 2,5 3 2 2 2 1,5 3,5 3 4 2 3 4 2
Keterangan : Strategi 1 : Penetrasi Pasar (S-O) Strategi 2 : Meningkatkan Promosi ( W-O) Strategi 3 : Pengembangan Produk (S-T) Strategi 4 : Membuat Sertifikasi Halal dan Sertifikat dari BPOM (W-T)
Strategi 4 Responden 1 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2
2 3 3 2 1 3 3 4 3 2 4 4 3 1 2 4 1
Ratarata 2,5 2,5 2 1,5 3,5 2,5 4 3 2,5 3,5 3,5 3 1,5 2,5 4 1,5
Lampiran 5. Kuisioner untuk Responden 1. Penilaian bobot terhadap faktor internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) Petunjuk pengisian Penilaian bobot variabel dengan menggunakan skala 1,2,3 Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika Indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : JIka indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Catatan : cara membaca perbandingan dimulai pada variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan ahrus konsisten. A B C D E F Faktor Internal A B C D E F G H I Total Keterangan : Kekuatan A = produk yang bermutu B = harga yang terjangkau C = lokasi outlet yang strategis D = SDM yang berkualitas E = SOP yang jelas F = kenyamanan dan kebersihan outlet Kelemahan G = belum memiliki sertifikat halal H = belum ada strategi promosi harga I = promosi belum maksimal
G
H
I
Total
2. Penilaian bobot terhadap faktor eksternal perusahaan (peluang dan ancaman) Petunjuk pengisian Penilaian bobot variabel dengan menggunakan skala 1,2,3 Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika Indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : JIka indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Catatan : cara membaca perbandingan dimulai pada variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan ahrus konsisten. Faktor Internal A B C D E F G Total
A
B
C
D
Keterangan : A B C D E
Peluang = permintaan tinggi = perubahan gaya hidup masyarakat = kemajuan teknologi = pemasok tetap utama = konsumen loyal
Ancaman F = persaingan tinggi G = kenaikan BBM dan bahan baku
E
F
G
Total