JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
ISSN 2339-1723
ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur yang digunakan dalam sistem penjualan kredit sepeda motor. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiptif kualitatif, yaitu analisis yang berwujud keterangan uraian yang menggambarkan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang ada, yang di gambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisa, sistem penjualan kredit sepeda motor pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi telah dilaksanakan sesuai dengan sistem yang berlaku, mulai dari unsur-unsur pokok penjualan, dokumen yang digunakan, fungsi-fungsi yang terkait, prosedur-prosedur yang digunakan, dan pengendalian intern terhadap kredit. Sistem penjualan kredit sepeda motor pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi juga telah berjalan berdasarkan pengawasan internal yang baik, karena adanya struktur organisasi perusahaan yang dapat memisahkan pekerjaan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Kata Kunci: Sistem Penjualan Kredit, Pengendalian Intern, Pengawasan Internal.
PENDAHULUAN Penjualan dari suatu produk barang yang dihasilkan perusahaan merupakan salah satu factor penentu dalam kegiatan opersional perusahaan. Kondisi tersebut akan memberikan hal yang baik terhadap perusahaan maupun konsumen. Sistem akuntansi yang baik dalam usaha peningkatan pendapatan yang berasal dari penjualan sehingga pengawasan harus dilakukan secara teliti karena posisi pendapatan sangat mendukung dalam hal kinerja suatu perusahaan. Pelaksanaan sistem penjualan kredit dimaksudkan untuk, mengetahui laba perusahaan yang optimal. Kegiatan tersebut, dilakukan dengan cara mengatur strategi penjualan, serta upaya dalam menghadapi persaingan, untuk menarik minat para pelanggan atau konsumen. Peranan sistem penjualan kredit, dalam aktivitas bisnis sangatlah penting, untuk, menangani kegiatan operasional perusahaan, guna, memenuhi kebutuhan manajemen, dan untuk, kepentingan pengambilan keputusan. Setiap sistem penjualan, dirancang untuk
memberikan penyusunan yang memadai, guna, penggunaan metode manual yang relatif lama, menjamin semua transaksi telah di catat, di otorisasi secara tepat, valid, akurat dan dapat melindungi aktivitas perusahaan yang efektif dan efesien. Sistem penjualan dapat membantu dan meminimalisir permasalahan yang terjadi, sehingga sistem penjualan secara kredit dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Penggunaan metode manual yang relatif lama mengakibatkan pembuatan laporan penjualan tidak efisien dan memakan waktu. Penjualan kredit, merupakan elemen pendukung operasional, yang berperan besar terhadap kelancaran opersional perusahaan. Setiap perusaahaan, sedapat mungkin menghindari, atau meminimalisir hal-hal buruk akibat penjualan,yang menggunakan kecurangan, baik dari eksternal maupun internalnya. Semakin menurun volume penjualan, maka, laba perusahaan pun menurun, apabila hal ini tidak segera di tanggulangi, maka, akan merugikan perusahaan.
1 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana sistem penjualan kredit sepeda motor pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi? 2. Apakah sistem penjualan kredit sepeda motor telah berjalan berdasarkan pengawasan internal yang baik? TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah: a. Dapat mengetahui dokumen apa saja yang di gunakan atau di pakai dalam sistem penjualan kredit sepeda motor. b. Dapat memahami fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit sepeda motor. c. Dapat mengetahui prosedur yang di gunakan dalam sistem penjualan kredit sepeda motor. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Penjualan Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terjadi dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan adanya sistem maka kegiatan operasional perusahaan diharapkan berjalan lancar dan terkoordinir sehingga dapat mencapai hasil yang di harapkan. Sistem akuntansi (accounting system) sebenarnya berasal dari literature amerika. Sistem pada dasarnya adalah seekolompok unsur yang erat hubungannya anatara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam membahas sistem dibedakan antara pengertian sistem dan prosedur. Menurut Baridwan (1998) menyatakan bahwa sistem ialah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda, Unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan tetapi dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur mewakili suatu sistem secara umum adalah masukkan (input), pengolahan (processing), dan keluaran (output). Disamping itu semua sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feed back) dapat berasal dari output tetapi juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud
ISSN 2339-1723
organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang tentunya akan memiliki unsur-unsur. Unsur sistem tentunya berkaitan dengan prosedur, hal ini diperkuat oleh pendapat Mulyadi (2001) yang mengemukakan bahwa prosedur adalah suatu urutan kegiatan vertikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Sedangkan menurut Baridwan (1998), prosedur adalah suatu urutan pekerjaan kerani (clerical). Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi yang termasuk dalam kegiatan kerani (clerical) yaitu menulis, menggandakan, menghitung, member kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan. Jadi sistem terdiri dari prosedur yang berantai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Beberapa pengertian dari prosedur diatas diharapkan orang-orang, sumber daya, konsepkonsep dan prosedur yang mempunyai tujuan, untuk melaksanakan fungsi tertentu yang dapat di identifikasikan, guna mencapai sasaran tertentu berdasarkan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan. Penjualan merupakan pembelian suatu barang atau jasa dari suatu pihak kepihak yang laainnya, dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan, maka, semakin besar ula pendapatan yang di peroleh perusahaan. Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan barang atau jasa tidak dikelola dengan baik, maka, secara tidak langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai, dan pendapatan pun akan berkurang. Pengertian penjualan menurut Simamora (2004) dalam buku “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnus” adalah penjualan merupakan pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibedakan kepada pelanggan atas barang atau jasa.
2 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
Menurut Marom (2002), penjualan artinya adalah penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur. Menurut Mulyadi, sitem penjualan terbagi atas 2 bagian, antara lain: 1. Sistem Penjualan Tunai Penjualan tunai dilakukan oleh suatu perusahaan perdagangan dengan cara mewajibkan pembeli pembayaran terlebih dahulu sebelum barang diserahkan pada pembeli. Setelah menerima uangnya maka barang diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian di catat oleh perusahaan. 2. Sistem Penjualan Kredit Penjualan kredit dilakukan oleh perusahaan dagang dengan cara mengirim barang sesuai dengan pesanan dan untuk pembayaran barang tersebut, pembeli diberi jangka waktu tertentu. B. Unsur-unsur Pokok Sistem Penjualan a. Formulir Formulir merupakan secarik kertas yang memiliki ruang untuk disajikan dan formulir yang merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Mulyadi (2001) mengemukkan bahwa dengan formulir ini data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Jurnal merupakan catatan akuntansi permanaen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahan. Karena jurnal merupakan catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam proses akuntansi, maka dalam sistem akuntansi jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terjadi satu transaksipun yang tidak di catat, catatan yang di lakukan di dalamnya lengkap dengan penjelasan tanggal dan informasi lain, agar catatan tersebut mudah untuk usut kembalikan ke dokumen sumbernya (Mulyadi, 2001). b. Buku Besar dan Buku Pembantu Buku besar (general ladger) merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkus informasi yang telah di catat dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini, disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan
ISSN 2339-1723
dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini, disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk mengelompokan data keuangan, di pihak lain dapat di pandang sebagau sumber informasi keuangan untuk menyajikan laporan keuangan. Buku pembantu (subsidiary ladger) merupakan suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntasi lain setelah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Disebut catatan akuntasi akhir karena setelah data akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan buku pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi (Mulyadi, 2001). c. Laporan Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat berupa neraca, laporan laba ditahan atau laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, laporan penjualan barang, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya dan sebagainya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran dari sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak computer dan tayangan pada layar monitor computer (Mulyadi, 2001). C. Pengertian Penjualan Kredit Penjualan adalah barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan dan biasanya dilakukan secara teratur (Marom, 2002). kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa kali angsuran menurut perjanjian (Jusup, 2001). Dari pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa penjualan kredit adalah suatu usaha pokok perusahaan secara tidak tunai pembayarannya dilakukan dalam beberapa kali angsuran menurut perjanjian dan secara teratur. Agar suatu perusahaan dapat beroperasi dan menguntungkan, maka, harga jual barang harus lebih tinggi dari harga belinya (Jusup, 2001). Harga jual yang menguntungkan meliputi tiga hal yaitu: a. Harga pokok barang yang dijual
3 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
b. Biaya operasional perusahaan. Seperti biaya sewa, biaya gaji pegawai, biaya asuransi dan sebagainya.
c. Laba bersih yang di inginkan. D. Deskripsi sistem penjualan kredit Sistem penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayarannya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah di tentukan atau telah di sepakati kedua belah pihak. Adapun pokok pembahasan yang di bahas dalam penjualan kredit meliputi fungsifungsi yang terkait, dokumen yang di gunakan, prosedur-prosedur yang di gunakan dari sistem penjualan kredit dan pengendaliannya. E. Dokumen-dokumen yang Digunakan Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah: 1. Fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) 2. Fotocopy kartu keluarga 3. Fotocopy slip gaji 4. Purchase order (PO) adalah dokumendokumen yang terlibat dalam transaksi penjualan kredit, dimana terdapat spesifikasi sepeda motor yang di kredit oleh pelanggan. 5. Kwitansi adalah sebuah bukti atas penerimaan uang yang didalamnya terdapat tanda tangan dari yang menerima uang tersebut dan kuitansi itu akan diserahkan kembali kepada yang membayar uang tersebut. 6. Surat jalan dapat diartikan sebagi sebuah dokumen yang berupa surat dan memiliki fungsi sebagai surat pengantar terhadap barang yang telah dicantumkan di dalamnya. 7. Tanda terima uang muka 8. Kertas nomor rangka dan nomor mesin 9. Surat order pengiriman barang merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirim jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera diatas dokumen. 10. Surat terima barang adalah surat bukti bahwa barang yang dipesan sudah diterima. 11. Surat tagihan adalah surat yang dibuat oleh penjual kepada pembeli berisi peringatan agar pembeli membayar utangnya yang sudah lewat dari tanggal jatuh tempo atau tidak sesuai dengan perjanjian.
ISSN 2339-1723
F. Fungsi-Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Kredit Adapun fungsi-fungsi yang terkait dalam menangani transaksi penjualan kredit yang dilakukan: 1. Fungsi kredit, fungsi ini bertanggung jawab atas pemberian kartu kepada pelanggan yang terpiliih, fungsi kredit melakukan pengumpulan informasi tentang kemampuan keuangan calon anggota dengan meminta fotocopy rekening koran bank, keterangan gaji atau pendapatan calon anggota dari perusahaan tempat ia bekerja. 2. Fungsi penjualan, fungsi ini bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan. Fungsi penjualan mengisi faktur penjualan kredit untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan, 3. Fungsi gudang, fungsi ini menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan kredit yang diterima dari fungsi penjualan. 4. Fungsi pengiriman, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang yang berkualitas, mutu, dan spesifikasinya sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan kredit yang diterima dari fungsi penjualan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk memperoleh tanda tangan dari pelangan diatas faktur penjualan kredit sebagai bukti telah diterimanya barang yang dibeli oleh pelanggan. 5. Fungsi akuntansi, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi bertambahnya piutang kepada pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan faktur diterima dari fungsi pengiriman. 6.
Fungsi penagihan, fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat surat tagihan secara periodik kepada konsumen atau pelanggan.
G. Prosedur-Prosedur yang Digunakan Prosedur-prosedur yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2001): 1. Prosedur order penjualan, dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi
4 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
2.
3.
4.
5.
6.
penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli. Prosedur penjualan kredit, dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit. Prosedur pengiriman, dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman. Prosedur pencatatan piutang, dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan, metode pencatatan tertentu, mempersiapkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang. Prosedur distribusi penjualan, fungsi akuntansi menditribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
H. Pengendalian Intern Atas Kredit Agar supaya dalam aktivitas penjualan dapat terlaksana dengan baik maka, dibutuhkan unsurunsur pengendalian intern, menurut Mulyadi (2001) yaitu: 1. Organisasi fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan, dengan menggunakan formulir surat order membubuhkan tanda tangan credit copy. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani
ISSN 2339-1723
dan membubuhkan cap “sudah dikirim”. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada di tangan direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. 3. Praktik yang sehat surat order pengiriman nomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penagihan. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk (WOM Finance) jl. Jend. Sudirman No.363 G kec. Rambutan kota Tebing Tinggi pada bulan Juni 2013. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang dapat digunakan oleh penelitian untuk mengumpulkan data, diantaranya: a. Observasi, merupakan cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. b. Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawan cara untuk memperoleh informassi dari terwawancara. Metode ini di gunakan untuk mendapatkan objek kajian atau membuktikan bahwa informasi itu benar dan jelas. c. Dokumentasi di gunakan untuk mengetahui harga jual dan syarat penjualan kredit. Metode Analisis Data Metode yang di gunakan dalam menganalisis data guna penulisan tugas akhir ini adalah bersifat deskiptif kualitatif, yaitu analisis yang berwujud keterangan uraian yang menggambarkan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang ada, yang di gambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Penyajian data penelitian ini menggunakan metode destriptrif kualitatif atau developmental yaitu dengan menggambarkan kenyataankenyataan yang terjadi bersifat umum dan
5 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
kemungkinan masalah yang dihadapi serta solusinya. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penjualan Kredit pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi PT.WOM Finance tebing tinggi mempunyai berbagai ketentuan yang harus di penuhi oleh konsumen berdasarkan data atau sistem yang ada di perusahaan ini, seperti konsumen sebelumnya tidak ada masalah kredit pada pihak leasing manapun dan konsumen berniat baik untuk membayar angsuran sepeda motor. Prosedur yang di gunakan atau di jalankan pada PT.WOM Finance tebing tinggi dalam penjualan kredit melalui proses yang cukup panjang, dimana: 1. Pihak leasing menerima order dari pelanggan yang akan membeli sepeda motor secara kredit. 2. Pelanggan memberikan berkas pengajuan kredit, seperti: fotocopy KTP dan aslinya, fotocopy kartu keluarga, dan fotocopy slip gaji. 3. Credit Marketing Officier (CMO) mendata pelanggan dengan melakukan kunjungan kerumah atau ke tempat kerja pelanggan apabila di perlukan. 4. Credit Marketing Officier (CMO) membuat surat konfirmasi kepada bagian kredit untuk mengajukan permohonan kredit pelanggan. 5. Bagian kredit memeriksa status kredit pelanggan dan memberikan persetuan kredit. 6. Bagian kredit membuat purchase order (PO). B. Pelaksanaan Prosedur Penjualan Kredit Sepeda Motor Pelaksanaan prosedur penjualan kredit sepeda motor pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi sudah cukup baik, tetapi ada beberapa hal yang harus didahulukan kepada konsumen, agar konsumen mengerti syarat dan prosedur yang ada dan adanya keterbukaan diantara kedua belah pihak. 1. Pihak leasing menerima order penjualan 2. Mendata konsumen dan mengisi buku data konsumen ke dalam buku harian surveyor (CMO). 3. Memberikan informasi yang jelas kepada konsumen atau pelanggan tentang syaratsyarat kredit sepeda motor dan sanksi-sanksi yang terjadi apabila tidak dapat membayar
ISSN 2339-1723
angsuran tersebut, sesuai dengan yang dijanjikan. 4. Credit marketing officier (CMO) menghubungi bagian kredit bahwa konsumen setuju dengan masa pembayaran dan jumlah angsuran yang diajukan oleh perusahaan. 5. Konsumen menyerahkan berkas-berkas sebagai persyaratan kredit kepada CMO, seperti : fotocopy KTP dan aslinya, fotocopy kartu keluarga, fotocopy slip gaji. 6. Bagian kredit menghubungi kembali konsumen untuk mensurvey ulang apakah data-data yang diberikan oleh CMO sesuai dan sepeda motor yang diberikan sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Membuat purchase order (PO) untuk dikirim ke masing-masing bagian kredit. C. Unsur Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Kredit PT.WOM Finance Tebing Tinggi melakukan pengendalian intern terhadap sistem penjualan kredit sebagai berikut: 1. Organisasi Bagian akuntansi terpisah dari bagian penjualan, dengan dipisahkannya dua bagian ini, maka catatan piutang dapat dijamin ketelitian dan keandalannya serta kekayaan perusahaan (piutang) dapat dijamin keamanannya (piutang dapat di tagih). Transaksi penjualan kredit dilaksanakan lebih dari satu orang atau lebih dari satu bagian. PT.WOM Finance dalam melakukan setiap transaksi penjualan secara kredit melibatkan lebih dari satu karyawan. Sehingga setiap pelaksanaan transaksi selalu akan tercipta internal check yang mengakibatkan pekerjaan karyawan yang satu dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan yang lain. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Penerimaan order dari pelanggan di otorisasi oleh bagian penjualan dengan menggunakan surat order pengiriman (PO). Pengiriman barang kepada pelanggan di otorisasi oleh bagian pengiriman dengan menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” dan surat pengantar barang. Terjadinya piutang diotorisasi oleh bagian penagihan dengan membubuhkan tanda tanganan dan cap perusahaan pada faktur penjualan. Pencatatan kedalam akuntansi
6 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
didasarkan atas dokumen sunber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. 3.
Praktik yang sehat Penggunaan dokumen dengan bernomor urut tercetak, secara periodik bagian akuntansi mengirimkan pernyataan piutang kepada setiap pelanggan. Secara lebih detail penulis akan membahas yang telah diuraikan diatas dintaranya adalah sebagai berikut : berdasarkan hasil penelitian pada sistem penjualan kredit pada PT.WOM Finance Tebing Tinggi terdapat kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan kegiatan usahanya, kelebihannya yaitu kegiatan transaksi penjualan kredit dapat berjalan lancar karena semua tanggung jawab yang ada sudah ditangani oleh masing-masing bagian. Sehingga ada pembagian tugas yang jelas dan tidak ada penyalahgunaan dan penyelewengan dan hasinya lebih efektif. Dapat memperlancar penjualan karena setiap ada pelanggan yang membutuhkan barang dengan cepat, barang tersebut langsung dikirim sesuai dengan permintaan pelanggan. Sehingga menarik minat pelanggan untuk menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik lagi dan menambah omzet perusahaan. Kelemahan yang terdapat pada sistem penjualan adalah dalam setiap melakukan transaksi penjualan secara kredit sudah melibatkan dari satu karyawan, namun pada bagian penagihan hanya ada satu orang saja. Sehingga setiap pelaksanaan transaksi pekerjaan karyawan yang satu tidak dapat dicek ketelitian dan keandalannya oleh karyawan lain
ISSN 2339-1723
yang baik, karena Adanya struktur organisasi perusahaan yang dapat memisahkan pekerjaan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Saran Setelah melihat bagaimana keadaan terhadap sistem penjualan kredit sepeda motor pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi yang tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka dari itu penulis ingin memberikan saran dan mudah-mudahan berguna untuk perusahaan, yaitu: 1. PT. WOM Finance Tebing Tinggi harus menjalin kerjasama yang lebih baik lagi dengan agen atau sorum kecil sebagai penyedia barang (sepeda motor) untuk menunjang kegiatan operasional di lapangan. 2. Memberikan informasi yang lebih jelas kepada konsumen tentang tatacara dan ketentuan-ketentuan dalam kredit.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan dari uraian yang dibahas pada bab diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistem penjualan kredit sepeda motor pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi telah dilaksanakan sesuai dengan sistem yang berlaku, mulai dari unsur-unsur pokok penjualan, dokumen yang digunakan, fungsifungsi yang terkait, prosedur-prosedur yang digunakan, dan pengendalian intern terhadap kredit. 2. Sistem penjualan kredit sepeda motor pada PT. WOM Finance Tebing Tinggi telah berjalan berdasarkan pengawasan internal
7 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2014, Volume 2, No. 1, 1-8
ISSN 2339-1723
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2005. Sistem Akuntansi. BPFE: Yogyakarta Handoko T., H. Yogyakarta
2003.
Manajemen.
BPE:
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Yogyakarta Mulyadi. 2001. Sistem Grasindo: Jakarta
Perusahaan
Dagang.
Marom, Chairul. 2000. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Grasindo: Jakarta Narko. 2007. Sistem Akuntansi. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
8 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI