ANALISIS SISTEM KELEMBAGAAN DALAM PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN LAHAN KRITIS DAS BILA
ANDI NUDDIN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul: ANALISIS SISTEM KELEMBAGAAN DALAM PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN LAHAN KRITIS DAS BILA merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri dengan bimbingan ketua dan anggota komisi pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program studi sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor, Agustus 2007
Andi Nuddin NRP. A 236010021
ABSTRAK ANDI NUDDIN. Analisis Sistem Kelembagaan dalam Perencanaan dan Strategi Pengelolaan Lahan Kritis DAS Bila. Dibimbing oleh NAIK SINUKABAN sebagai ketua, KUKUH MURTILAKSONO dan HADI S. ALIKODRA sebagai anggota komisi pembimbing. Pengelolaan lahan kritis DAS Bila yang dilaksanakan sejak Tahun 1985 – 2001 tidak mencapai hasil, bahkan sebaliknya lahan kritis dan erosi semakin meningkat. Hal ini diduga sebagai akibat antara lain (1) ketidaktepatan teknologi, (2) keterbatasan dana, dan (3) lemahnya kelembagaan. Penelitian ini difokuskan pada sisi kelembagaan, berdasarkan dugaan bahwa penyebab kegagalan pengelolaan lahan kritis dari sisi kelembagaan, adalah (1) peran lembaga yang tidak optimal, (2) lemahnya kinerja fungsi manajemen, (3) lemahnya fungsi koordinasi, dan (4) penerapan program yang tidak strategis. Karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis (1) lembaga-lembaga pemeran, (2) kinerja fungsi manajemen, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi lemahnya fungsi koordinasi, dan (4) program strategis dalam pengelolaan lahan kritis, dengan menggunakan model analisis Interpretative Structural Modelling, dan Analitycal Hierarchy Process. Hasil analisis menunjukkan bahwa Balai Pengelolaan DAS JeneberangWalanae adalah lembaga pemeran utama. Selanjutnya Bapedalda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinashutbun, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian, Bappeda, LSM, Tudang sipulung, dan Kelompok Tani adalah lembaga tingkat kabupaten dan lembaga lokal sebagai pemeran yang menentukan keberhasilan implementasi kebijakan pengelolaan lahan kritis DAS Bila. Hasil analisis dari ketiga fungsi manajemen menunjukkan bahwa penyebab utama kegagalan rehabilitasi lahan kritis DAS Bila adalah lemahnya kinerja perencanaan serta dominasi peran lembaga pusat dan provinsi tanpa melibatkan lembaga kabupaten di wilayah DAS Bila. Hal ini semakin memperlemah fungsi koordinasi seperti yang ditunjukkan melalui hasil analisis data bahwa kinerja fungsi koordinasi dalam pengelolaan lahan kritis DAS Bila sangat lemah. Lemahnya kinerja fungsi koordinasi tersebut adalah akibat dari dua faktor utama yaitu ketidakjelasan lembaga koordinator, dan lemahnya komitmen kerjasama aparat pemerintah. Untuk mencapai keberhasilan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pengelolaan lahan kritis DAS Bila, hasil penelitian ini merekomendasikan tiga program strategis kunci, yaitu (1) pengembangan fungsi kontrol dan penegakan hukum lintas daerah, (2) pembentukan Badan Koordinasi Pengelolaan DAS (BKPDAS), dan (3) penyamaan visi dan misi pengelolaan DAS lintas daerah, serta tiga program strategis lainnya, yaitu (1) penyusunan pola perencanaan DAS terpadu, (2) pengembangan fungsi monitoring dan evaluasi lintas daerah, dan (3) kerjasama dalam pendanaan lintas daerah. Untuk memaksimalkan kinerja pengelolaan lahan kritis DAS Bila, pemerintah perlu memberdayakan lembaga-lembaga tingkat kabupaten dan lembaga lokal dalam wilayah DAS Bila dalam perumusan dan/atau implementasi kebijakan pengelolaan lahan kritis.
Kata kunci: kelembagaan, lahan kritis, daerah aliran sungai, manajemen
ABSTRACT ANDI NUDDIN. Analysis of Institutional System in the Planning and Strategy of Critical Land Management of Bila Watershed. Under Academic Supervision of NAIK SINUKABAN, as chairman, and KUKUH MURTILAKSONO and HADI S. ALIKODRA, as members of advisory committee. Management of critical land of Bila Watershed, which has been conducted since the year 1985-2001, did not achieve appropriate results. Even, critical land and erosion was increasing progressively. This was possibly due among other things to (1) inappropriateness of technology, (2) lack of funding, and (3) institutional weakness. This research was focused on institutional aspects. The possible causes of failure in critical land management from institutional point of view were (1) institutional roles which were not optimal, (2) poor performance of management function, (3) weak function of coordination, and (4) program aplication which was not strategic. Therefore, the objectives of this research were analyzing (1) role player institution, (2) performance of management function, (3) factors which affect the weakness of coordination function, and (4) strategic program of critical land management, by using analysis model of Interpretative Structural Modeling, and Analytical Hierarchy Process. Analysis results showed that Management Agency of Jeneberang-Walanae Watershed (BP-DAS Jeneberang-Walanae) was the main role player institution. Beside that, Regional Agency for Control of Environmental Impact (Bapedalda), Agency for Environment Service (Dinas Lingkungan Hidup), Forestry and Plantation Service (Dinashutbun), Agency for Public Works (Dinas Pekerjaan Umum), Agricultural Service (Dinas Pertanian), Regional Agency for Development Planning (Bappeda), Non Government Organization, Tudang Sipulung, and Farmers Group, were institutions at district level and local level, serving as role players which determine the success of formulating ang/or implementing the policy of critical land management of Bila Watershed. Analysis results of the three management function showed that the main causes of failure in critical land rehabilitation of Bila Watershed were weak performance of planning, and domination by central and provincial institutional role without involving district level institutions in the area of Bila Watershed. These phenomena further weakened the coordination function as shown by the data of very weak coordination function of critical land management of Bila Watershed. This weakeness of coordination function was due to two main factors, namely the obscurity of coordinator institution, and weak commitment of cooperation of government institutions. For supporting the success of planning, execution, and supervision of critical land management of Bila Watershed, results of this research recommend three key strategic programs, namely (1) development of control function and interregional law enforcement, (2) establishment of Coordinating Agency for Watershed Management (BKP-DAS), and (3) achieving uniform vision and mission of interregional watershed management; and other three strategic programs, namely (1) creation of pattern for integratid watershed planning, (2) development of interregional evaluation and monitoring function, and (3) cooperation in interregional funding. For maximising the performance of critical land management of Bila Watershed, the government should empower institutions at district and local level in Bila Watershed area, in the formulation and/or implementation of policy of critical land management. Keyword: institutional, critical land, watershed, management.
@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber: a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
ANALISIS SISTEM KELEMBAGAAN DALAM PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN LAHAN KRITIS DAS BILA
ANDI NUDDIN
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Disertasi : Analisis Sistem Kelembagaan dalam Perencanaan dan Strategi Pengelolaan Lahan Kritis DAS Bila
Nama
: Andi Nuddin
NRM
: A 236010021
Program Studi : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Menyetujui 1. Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, M. Sc. Ketua
Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, M.Sc. Anggota
Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS. Anggota
Mengetahui :
2. Ketua Program Studi Pengelolaan DAS
Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, M.Sc.
Tanggal Ujian: 03 Agustus 2007
3. Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS.
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Selayar Sulawesi Selatan pada tanggal 27 Juli 1956, sebagai anak keempat dari lima bersaudara, pasangan Umar A. Manda (almarhum) dengan Denjihani. Penulis menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda (BA) Tahun 1979, dan Sarjana (S1) Tahun 1983 pada Program Studi Pendidikan Geografi IKIP Ujungpandang. Selanjutnya menyelesaikan pendidikan Magister Sains (S2) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan di Universitas Hasanuddin Tahun 1996. Pada Tahun 2001 penulis memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan Doktor (S3) dalam bidang Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sejak tahun 1986, penulis bekerja sebagai dosen Kopertis Wilayah IX Sulawesi di Universitas Muhammadiyah Parepare, dan sejak September 2005 penulis mendapat kepercayaan mengemban amanah sebagai dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Parepare.
PRAKATA Puji dan syukur ke khadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, disertasi berjudul Analisis Sistem Kelembagaan dalam Perencanaan dan Strategi Pengelolaan Lahan Kritis DAS Bila, dapat dirampungkan. Dalam penyelesaian disertasi ini, tak terbilang bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak. Karena itu sudah sewajarnyalah jika penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus, kepada Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing, atas jasa dan budi baiknya dalam memberikan bimbingan demi perampungan disertasi ini dan penyelesaian studi penulis. Demikian pula terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS sebagai anggota komisi pembimbing, atas bimbingan dan motivasi yang diberikan kepada penulis selama ini. Kepada Ketua Program Studi Pengelolaan DAS beserta jajaran dosen, Dekan serta seluruh staf Sekolah Pascasarjana, dan Rektor Institut Pertanian Bogor, terima kasih atas pelayanan yang diberikan selama studi penulis di lembaga ini. Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Parepare, dan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, terima kasih atas bantuan dan ijin yang telah diberikan sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan Studi Doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Kepada Pimpinan Proyek BPPS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, terima kasih atas bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada penulis. Demikian pula kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan Walikota Parepare yang telah memberikan tambahan dana penelitian selama penulis berada di lapangan. Saudara/saudari Rusli Akhmad, SP, Murni Haris, SP dan Salni, SP, terima kasih atas bantuanya sebagai asisten lapangan, serta saudara-saudari staf dinas/instansi di lokasi penelitian yang tidak sempat disebut satu per satu, terima kasih atas partisipasinya sebagai responden dalam penelitian disertasi ini. Kepada seluruh keluarga, ayahanda (amarhum) dan ibunda, bapak/ibu mertua, P. Nadi Nape, BA., kakak (ipar), terima kasih atas bantuan dan motivasinya kepada penulis. Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada keluarga Dr. Ir. Amri Jahi, M.Sc, atas bantuannya baik moril maupun materil selama penulis berada di Bogor. Penghargaan dan ucapan terima kasih teristimewa disampaikan kepada isteri saya tercinta Dra. Hj. Munawarah dan anak-anakku tersayang Selpida Handayani, Dedy P. Wahyudi, dan Anisa atas kesabaran, keikhlasan serta dorongan dan doa restunya. Semoga jasa dan budi baik, bimbingan, motivasi dan doa yang diberikan, dapat bernilai ibadah disisi Tuhan Yang Mahaesa. Bogor, Agustus 2007 Andi Nuddin
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL…………………………………………………………
x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...
xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
xiii
PENDAHULUAN………………………………………………………… Latar Belakang………………………………………………………... Kerangka Pikir Penelitian……………………………………………... Tujuan Penelitian……………………………………………………… Kegunaan Penelitian ..………………………………………................
1 1 4 8 8
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………... Daerah Aliran Sungai Sebagai Unit Perencanaan Pengelolaan Lahan Kritis…………………………………………………………….... Deskripsi Tentang Pengelolaan Lahan Kritis…………………………. Kelembagaan Pengelolaan Lahan Kritis Berbasis DAS……………… Perencanaan, dan Strategi Pengelolaan Lahan Kritis.............................
10
METODE PENELITIAN.………………………………………………… Lokasi dan Waktu Penelitian……..………………………................... Pengumpulan Data ..............………………………………………….. Pengolahan dan Analisis Data…………………………………...........
39 39 39 49
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………....................... Kondisi Fisik Daerah Aliran Sungai Bila.…………………………….. Kondisi Sosial Ekonomi Daerah Aliran Sungai Bila……..................... Kinerja Kelembagaan Pengelolaan Lahan Kritis DAS Bila.................. Lembaga Pemeran dalam Implementasi Kebijakan Pengelolaan Lahan Kritis……………………............................................................ Kinerja Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan Lahan Kritis............... Fungsi Koordinasi dalam Pengelolaan Lahan Kritis ...................…...... Program Strategis dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Pengelolaan Lahan Kritis Berbasis DAS……....................................... Kegiatan Prioritas dalam Pengelolaan Lahan Kritis..............................
56 56 60 67
113 128
SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………. Simpulan………………………………………………………………. Saran…………………………………………………………………...
140 140 140
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….....
143
LAMPIRAN………………………………………………………………
153
10 14 19 31
73 94 99
DAFTAR TABEL Halaman 1 Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian.....................................
41
2 Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian.................................
42
3 Jumlah pertanyaan setiap seri kuesioner berdasarkan model analisis yang akan digunakan..............................................................................
46
4 Distribusi responden menurut lembaga..................................................
48
5 Skala penilaian perbandingan elemen berpasangan ..............................
50
6 Matriks perbandingan berpasangan antar elemen.......………………...
52
7 Luas dan persentase jenis penggunaan lahan DAS Bila Tahun 2003....
56
8 Luas lahan kritis dan jumlah peladang menurut kabupaten di DAS Bila Tahun 2004.....................................................................................
59
9 Tingkat erosi di DAS Bila Tahun 2003..…………...............................
60
10 Tingkat kepadatan penduduk DAS Bila menurut kecamatan Tahun 2003........................................................................................................
61
11 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di DAS Bila Tahun 2003........................................................................................................
64
12 Luas lahan garapan penduduk DAS Bila Tahun 2003...........………....
64
13 Posisi dan bobot lembaga-lembaga dalam implementasi kebijakan pengelolaan lahan kritis DAS Bila.........................................................
76
14 Posisi dan bobot faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi koordinasi pengelolaan lahan kritis DAS Bila.........................................................
103
15 Posisi dan bobot program strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan/atau pengawasan pengelolaan lahan kritis berbasis DAS ..............
116
16 Posisi dan bobot kegiatan prioritas dalam pengelolaan lahan kritis DAS Bila ...............................................................................................
131
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Skema alur pikir penelitian……………………………………………
5
2 Peta lokasi DAS Bila Sulawesi Selatan……………………………….
40
3 Diagram alir proses analitik hierarki .....................................................
51
4 Struktur hierarki analisis penyebab kegagalan program pengelolaan lahan kritis DAS Bila.............................................................................
52
5 Diagram alir teknik ISM............................……………………………
54
6 Matriks driver power-dependence ………………..…………………..
54
7 Peta penggunaan lahan DAS Bila Sulawesi Selatan Tahun 2003……..
57
8 Peta kepadatan penduduk DAS Bila Tahun 2003............................…..
62
9 Indeks tekanan penduduk terhadap lahan DAS Bila Tahun 2004..........
66
10 Indeks kebergantungan penduduk terhadap lahan DAS Bila Tahun 2004........................................................................................................
67
11 Ilustrasi peran kelembagaan masyarakat lokal dalam perencanaan pengelolaan lahan kritis DAS Bila .......................................................
71
12 Frekuensi driver power – dependence sebagai indikator besarnya peran setiap lembaga dalam implementasi kebijakan pengelolaan lahan kritis DAS Bila.............................................................................
74
13 Posisi peran setiap lembaga dalam implementasi kebijakan pengelolaan lahan kritis DAS Bila ........................................................
75
14 Model struktur peran setiap lembaga dalam implementasi kebijakan pengelolaan lahan kritis DAS Bila.........................................................
92
15 Hasil pembobotan sebagai indikator peran lembaga pemerintah dalam penerapan fungsi manajemen rehabilitasi lahan kritis DAS Bila..........
95
16 Alur pikir/mekanisme kewenangan pemerintah terhadap rehabilitasi hutan dan lahan......................................................................................
96
17 Hasil pembobotan sebagai indikator lemahnya fungsi managemen rehabilitasi lahan kritis DAS Bila...........................................................
98
18 Skor penilaian fungsi koordinasi pengelolaan lahan kritis DAS Bila ...
100
19 Frekuensi driver power-dependence sebagai indikator besarnya pengaruh setiap faktor terhadap fungsi koordinasi dalam pengelolaan lahan kritis DAS Bila.............................................................................
101
20 Posisi setiap faktor dalam mempengaruhi fungsi koordinasi dalam pengeloaan lahan kritis DAS Bila..........................................................
102
21 Model struktur faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi koordinasi pengelolaan lahan kritis DAS Bila.........................................................
112
22 Frekuensi driver power-dependence sebagai indikator program strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pengelolaan lahan kritis berbasis DAS............................................................
114
23 Posisi program strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program pengelolaan lahan kritis berbasis DAS ...............
115
24 Model struktur program strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan/atau pengawasan pengelolaan lahan kritis berbasis DAS...............
126
25 Frekuensi driver power-dependence sebagai indikator kegiatan prioritas dalam pengelolaan lahan kritis DAS Bila................................
129
26 Posisi kegiatan prioritas dalam pengelolaan lahan kritis DAS Bila.......
130
27 Model struktur kegiatan prioritas dalam pengelolaan lahan kritis DAS Bila ........................................................................................................
138
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Seri A………………………………………
154
2 Matriks Perbandingan Berpasangan.......................................................
160
3 Hasil Pembobotan dan Prioritas ............................................................
162
4 Hasil Tabulasi Kuesioner Seri B, C, D, dan E………………………...
165
5 Structural Self-Interaction Matrix (SSIM)…………………………….
180
6 Reachability Matrix Final…………………………………………….
182
7 Penilaian Responden Tentang Koordinasi Pengelolaan Lahan Kritis....
185
8 Kriteria Penilaian Lemahnya Fungsi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Pengelolaan Lahan Kritis DAS Bila.................................
186
9 Kuesioner...............................................................................................
188