ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DEPOK DENGAN PENDEKATAN MODEL KONSERVASI AIR MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
TETY NOFALINA
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
ABSTRAK
TETY NOFALINA. Green Open Space Analysis Depok with Water Conservation Model Approach through Geographic Information System. Supervised by BABA BARUS and KHURSATUL MUNIBAH
Decrease in the quality and quantity of Green Open Space is closely related to land-use change, from green coverage to build-up area. Kota Depok has 40.68% private RTH and 9.32% public RTH (Bappeda, 2007). The Private RTH is exceeded the standard regulation as 10%, while the public RTH is smaller than the standard regulation as 20%. However, this is in line the Act No. 26, 2007, where RTH at least 30% of the total area. Current problems in the city of Depok is flooding that occurred in some districts, namely Sub Cimanggis and Sukmajaya. The location of RTH may relate to this phenomena. The purposes of this study were to (a) analyze Depok RTH model approach to water conservation with some parameters (slope class, precipitation, type of geology, soil types and land use), (b) create water zone conservation areas to determine RTH Depok (c) to recommende land use based Land Water Conservation and, (d) analyze relationship between conservation water with RTH. The model of water conservation approach used scoring system for each component of parameter. ALOS imagery AVNIR was used for land use identification which was the main parameter, and Geographic Information System (GIS) is used to combine all the parameters. The results show that Depok for RTH area is 7.765,61ha (38,48%) and area for Non RTH 12.417,695 ha (61,52%). This is accordance to the Law No. 26, 2007, where the proportion of RTH at least 30% of the total area. Depok has 6.995,6 Ha (34.66%) the private RTH that exceeds the maximum standard of 10% and the public RTH is only 769,9 Ha (3.82%) below the maximum standard of 20%. Based on the model of water conservation approach, in every sub district in Depok City has an area of high conservation level, and Sawangan has water
conservation zones covering a high level of 12.9% which indicates that most land in Sawangan is RTH. Sub districts of Sukmajaya and Cimanggis have a high level water conservation zones area only in small number, are 267,6 Ha (1,3%) and 169,7 Ha (0,8%) and the areas are dominated by the settlements. This may explain why these two districts are experienced with local flooding. To reduce the local flooding occurring in both districts, it is important to build a larger RTH compared to other districts and to select an appropriate land use that high capacity to absorb water. The suggestions are to expand forests in the District Cimanggis and Sukmajaya or to make change to undergrowth crops in forest or others. There is a high correlation (66,67%) between RTH and water conservation area in Depok. The higher of RTH area indicate the higher of the water conservation area.
RINGKASAN
TETY NOFALINA. Analisis Ruang Terbuka Hijau Kota Depok dengan Pendekatan Model Konservasi Air melalui Sistem Informasi Geografis. Dibawah bimbingan BABA BARUS dan KHURSATUL MUNIBAH
Penurunan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) berkaitan erat dengan kegiatan perubahan penggunaan lahan dari kawasan bervegetasi menjadi kawasan terbangun. Kota Depok memiliki RTH privat sebesar 40,68% dan RTH publik sebesar 9,32% (Bappeda, 2007). RTH privat telah melampaui standar 10%, sedangkan RTH publik masih lebih kecil dari standar 20%. Namun demikian, hal ini telah sesuai dengan UU RI No. 26 tahun 2007 dimana RTH minimal 30% dari luas wilayah. Permasalahan yang ada pada Kota Depok adalah banjir yang terjadi di beberapa Kecamatan di Kota Depok, yaitu Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya. Hal ini mungkin disebabkan penempatan RTH yang tidak merata penyebarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis RTH Kota Depok dengan pendekatan model konservasi air dengan beberapa parameter (kelas lereng, curah hujan, jenis geologi, jenis tanah dan penggunaan lahan), membuat zona kawasan konservasi air untuk menentukan RTH Kota Depok, Rekomendasi Penggunaan Lahan berdasarkan Konservasi Air dan menganalisis hubungan antara tingkat konservasi air dengan RTH. Pendekatan Model Konservasi Air menggunakan sistem pengharkatan (scoring) tiap komponen parameter dan pembobotan tiap parameter yang digunakan. Citra ALOS AVNIR digunakan untuk identifikasi penggunaan lahan yang merupakan parameter utama dan Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk mengkombinasikan seluruh parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Depok memiliki luas RTH sebesar 7.765,6 Ha (38,48%) dan Non RTH sebesar 12.417,7 Ha (61,52%). Hal ini telah sesuai UU RI No. 26 Tahun 2007, dimana proporsi RTH minimal 30% dari luas wilayah. Kota Depok memiliki luas RTH privat 6.995,6 Ha (34,66%) melebihi standar maksimal yaitu 10% dan RTH publik hanya 769,9 Ha (3,82%) dibawah standar maksimal yaitu 20%.
Berdasarkan pendekatan model konservasi air, di setiap kecamatan di Kota Depok memiliki wilayah tingkat konservasi tinggi, dan Kecamatan Sawangan memiliki zona konservasi air tingkat tinggi seluas 12,9% yang menunjukkan bahwa sebagian besar penggunaan lahan di Kecamatan Sawangan merupakan RTH. Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya memiliki zona konservasi air tingkat tinggi hanya seluas 0,8% dan 1,3%. Hal ini kemungkinan yang menyebabkan kedua kecamatan ini mengalami banjir lokal, dimana kedua kecamatan ini didominasi oleh pemukiman. Untuk mengatasi banjir lokal yang terjadi pada kedua kecamatan ini, maka perlu dibangun RTH yang lebih besar (luasan) dibandingkan kecamatan lain dan pemilihan penggunaan lahan yang tepat
(meresapkan air). Disarankan
memperluas hutan di Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya atau melakukan perubahan lahan dari tegalan menjadi semak belukar atau hutan. Hal ini karena semak belukar dan hutan memiliki daya serap air lebih tinggi dibandingkan tegalan). Hubungan tingkat konservasi air dengan RTH di Kota Depok berbanding lurus sekitar 66,67%, dimana jika nilai tingkat konservasi air tinggi maka RTH pun tinggi dalam hal luasan.
ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DEPOK DENGAN PENDEKATAN MODEL KONSERVASI AIR MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
TETY NOFALINA
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
Judul
: Analisis Ruang Terbuka Hijau Kota Depok Dengan Pendekatan Model Konservasi Air Melalui Sistem Informasi Geografis
Nama
: Tety Nofalina
NRP
: A14053783
Menyetujui:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc.
Dr. Khursatul Munibah, M.Sc.
NIP: 19610101 198703 1 004
NIP: 19620515 199003 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Sc. NIP. 19621113 198703 1 003
Tanggal Pengesahan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 1 April 1987 di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah dari pasangan Bambang Sutejo dan Sudarti sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan formal di SD Negeri 07 Pagi Jakarta Timur pada tahun 1993-1999, meneruskan pendidikan di SLTP Negeri 102 Jakarta Timur pada tahun 1999-2002. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 39 Jakarta Timur pada tahun 2002-2005. Pada tahun 2005 penulis diterima sebagai mahasiswa TPB (Tingkat Persiapan Bersama) Institut Pertanian Bogor melalui SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Pada tahun 2006 diterima di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis berkesempatan menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Sistem Informasi Geografi dan Kartografi, serta Geomorfologi dan Analisis Lanskap pada tahun ajaran 2008-2009, dan mata kuliah Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra pada tahun ajaran 2009-2010.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kepada Allah SWT dan shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayahNya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Ruang Terbuka Hijau Kota Depok Dengan Pendekatan Model Konservasi Air Melalui Sistem Informasi Geografis. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hormat serta rasa terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc. dan Ibu Dr Khursatul Munibah, M.Sc. selaku Pembimbing Skripsi serta Bapak Dr. Boedi Tjahjono selaku dosen penguji atas segala ilmu, arahan, nasehat, motivasi dan kesabaran kepada penulis selama ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Ibu dan Bapak tercinta serta Arun adikku tersayang atas segala kasih sayang, do’a, dukungan
yang tak henti-hentinya dicurahkan serta
kesabaran kepada penulis selama ini 2. Indra Banagi atas cinta, kasih sayang, motivasi, dukungan dan do’a yang diberikan serta waktu yang banyak diluangkan kepada penulis 3. De Bangkit atas perhatian, motivasi dan waktu yang diberikan kepada penulis 4. Staf Bappeda Kotamadya Depok Atas bantuan dalam mendapatkan data yang diperlukan penulis 5. Rasa terima kasih yang mendalam kepada Mbak Reni atas bimbingan, ilmu, nasehat, motivasi, kesabaran dan keikhlasan hati kepada penulis 6. Bapak Diar, Mbak Elly dan Kak Aris atas bantuan materi kepada penulis 7. Crew Lab PPJ (Pak Manijo, Mbak Annisa, Mbak Agi, Nurul) atas kebersaman dan masukan kepada penulis
8. Ajeng, Dyna, Eka Nurwita, Monica, Puput dan Rahardian (Genk Gonk) atas kebersamaan dalam suka dan duka serta canda tawa dan hari-hari yang kita lalui bersama selama ini 9. Stevia crew (K’Aly Ndut, K’Prama, K’Rendy, K’David, K’Rusdi, K’Prima, K’Abdul, K’Hamid), Moshi-moshi crew (K’Zaqy, K’Tulus, K’Hendra, Mba’Eva, Mba’Eni, Mba’Misri) dan Gift Shop atas ketersediaan meluangkan waktu, canda tawa dan kesabaran kepada penulis 10. Specially for Ali Msum, Carlos, Ganda dan Awank. 11. Teman-teman seperjuangan di Bagian Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial : Anter, Ai, Rizma, Linda, Rani, Rinjani Yusni, Nadia, Aufa, Benk2, Tyo dan Yudi atas kebersamaan dan kesenangan selama ini 12. Semua teman-teman seperjuangan “Soiler 42” atas kebersamaan yang telah dilalui 13. Teman-teman Pondok Annisa atas kebersamaan dalam suka ataupun duka 14. Semua pihak yang membantu kelancaran dalam penelitian dan penulisan skripsi ini Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan maupun penulis secara pribadi. Saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini serta pengembangan ilmu pendidikan.
Bogor, Januari 2010
Penulis