1
ANALISIS RESIKO OPERASIONAL TOUR PADA PT. PESONA DANTE KINTANI (MATARI TRAVEL) Felicia , Harry Indra Universitas Bina Nusantara, Jakarta
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK
Perusahaan PT. PESONA DANTE TOUR (MATARI TRAVEL) adalah perusahaan usaha jasa pariwisata yang melayani pemesanan tiket, hotel dan khususnya paket tur. Dalam pengoperasian tour tentu ada hambatan yang dialami perusahaan, dan hambatan ini juga pasti memunculkan resiko - resiko kerugian perusahaan untuk meminimalisasikan resiko yang terjadi selama operasional maka diupayakan penanganan resiko. Metode penelitian yang digunakan yaitu Analytical Hierarchy Process dan forecasting . Analytical Hierarchy Process digunakan untuk memproses data kuisioner dengan bantuan software Expert Choice 11 untuk membandingkan lalu menemukan indikator yang paling penting dalam operasional tour. Forecasting dengan bantuan software QM For Windows digunakan untuk meramalkan resiko kerugian yang terjadi dalam operasional tour, Dengan metode-metode ini diharapkan masalah resiko kerugian dalam perusahaan dapat diselesaikan. Kata Kunci: Management, Risk Management, Forecasting, Analytical Hierarchy Process , Operational Management ABSTRACT
PT. PESONA DANTE TOUR (MATARI TRAVEL) is a company that serves ticket booking, hotel reservations and tour package in particular. In the operation of the tour of course there are barriers that prevent the company, and this obstacle must also bring up the risk of loss to the company, to minimize risks that occur during the operational risk then there’s have to do risk handling. This research method using Analytical Hierarchy Process and forecasting. Analytical Hierarchy Process is used to process the data questionnaire with Expert Choice 11 software to compare and find the most important indicator of the operational tour. Forecasting is used to predict the risk of losses incurred in the operation of the tour with QM For Windows Software, with these methods the expected risk of loss in the company's problems can be solved.
2
Keyword : Management, Risk Management, Forecasting, Analytical Hierarchy Process , Operational Management
PENDAHULUAN Di era global sekarang ini perkembangan ekonomi bertumbuh dengan pesat, dan dapat dilihat dari pembangunan yang semakin pesat dan pertumbuhan yang cepat. Secara langsung berdampak juga terhadap ekonomi di Indonesia. Dalam halaman website komunitas yellowpages kiat Memenangkan Persaingan Bisnis di tahun 2013 menuliskan bahwa dalam persaingan bisnis, harga bukanlah satusatunya hal penting. Perusahaan yang mampu mengelola pelayanan prima selalu memperoleh keberhasilan jangka panjang. Perusahaan yang berhasil meraih kepuasan pelanggan adalah perusahaan yang fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Negara kita memiliki sektor industri yang besar dan sukses baik secara lokal maupun International. Namun seringkali hal tersebut memiliki banyak kendala dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat tentang manajemen, teknologi, distribusi, pemasaran dan kualitas produk yang memenuhi standar sehingga menyebabkan jatuhnya harga pasar dan hasil produk yang jauh dari kata memuaskan. Pariwisata sebagai indusri terbesar di dunia sudah tidak diragukan lagi. Penelitian yang dilakukan oleh World Tourism Organizatioan (WTO) menunjukkan kecenderungan permintaan terhadap pariwisata akan terus meningkat. Saat ini WTO menyebutkan pada Tahun 2010 total jumlah wisatawan internasional adalah sebesar 1 milyar orang, dan pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 1,6 milyar orang. Pada jaman ini masyarakat khususnya di Indonesia senang melakukan perjalanan tur untuk melihat dunia luar, bepergian ke tempat-tempat menarik yang belum mereka pernah datangi mereka umumnya senang bepergian menggunakan penyedia jasa paket tour karena dengan menggunakan penyedia jasa paket tour dapat membantu mereka pergi ke berbagai tempat yang rencana perjalanannya sudah disiapkan agar perjalanan mereka lebih terasa nyaman dan teratur. Sebagai perusahaan penyedia jasa paket tour harus menjaga sistem operasional dalam perusahaan agar efisien dan efektif, sehingga konsumen juga merasa nyaman dengan pelayanan cepat dan tanggap. Dalam pengoperasian tour mulai dari proses promosi, penawaran kepada pelanggan, pemesanan paket tour, sampai acara tour berakhir dan para peserta tour pulang dengan selamat tentunya ada hambatan-hambatan yang timbul kemudian menjadi masalah bagi penyedia jasa paket tour tersebut. Maka diperlukan untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja resiko dalam pengoperasian tour mulai dari tahap pembuatan paket tour, penawaran kepada konsumen, konsumen melakukan pemesanan sampai peserta tour pulang dengan selamat agar tidak terjadi masalah yang serius dan penyedia jasa paket tour sudah memiliki cara penanggulangan resiko masalah. Perusahaan dapat mengelola resiko-resiko ini dengan beberapa strategi, antara lain memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. PT. Pesona Dante Kintani atau yang dikenal dengan Matari Travel adalah agen perjalanan wisata yang melayani Company incentive tour, Adventure Tour, Harley davison & motor tours , pre weding photography tours, worldwide cruise tours, inbound tours, domestic tours, dan juga melayani penjualan tiket domestic berkaitan mengenai komunikasi yang kurang karena umumnya klien hanya melakukan order by phone. Selain itu masalah keterlambatan dokumen yang diperlukan Matari Travel juga mempengaruhi proses persiapan tour, ada saja klien yang tidak ikut serta dikarenakan dokumen yang diperlukan saat perjalanan seperti paspor atau visa yang tidak siap. Selain itu permasalahan yang kerap dialami yaitu saat perjalanan tur ada saja komplain tentang makanan yang tidak sesuai selera serta waktu kunjung ke tempat-tempat wisata yang terlalu cepat atau terlalu banyak waktu kosong terbuang di perjalanan. Hambatan-hambatan inilah yang selama ini muncul dalam pengoperasian tur. Selain hambatan yang disebutkan diatas melalui wawancara dengan direktur Matari Travel menyebutkan bahwa telah mengalami penurunan jumlah konsumen sebesar 10% pada tahun 2011 – 2012. Oleh karena itu Matari Travel menginginkan penurunan ini tidak kembali terjadi di tahun
3 selanjutnya serta ingin memaksimalkan jumlah peserta dan mengurangi hambatan-hambatan yang dapat mengakibatkan resiko kerugian didalam perusahaan. Penanganan resiko operasional ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan dan mengoptimalkan kualitas perjalanan tur yang merupakan bagian dari yang terpenting di perusahaan agar semakin efektif dan efisien serta mengurangi komplain yang muncul dari klien. Pendekatan alternatif yang penulis gunakan untuk mengukur potensi yang terpenting dalam sebuah pengoperasian perjalanan tur adalah Analytical Hierarchy Process Dengan metode ini dimaksudkan agar perusahaan dapat mengetahui faktor yang penting dan memaksimalkan kekurangan yang ada untuk mengurangi resiko yaitu kehilangan pelanggannya.
TUJUAN Berikut ini adalah tujuan penelitian berdasarkan identifikasi masalah yang sudah diuraikan: 1. Mengetahui resiko yang dominan dalam operasional perusahaan khususnya divisi tour. 2. Mengetahui cara perusahaan dalam menangani resiko operasional yang dominan.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dangan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian data diolah, diintrepretasikan, dan dianalisis sehingga dapat menghasilkan gambaran mengenai suatu hal. Data-data yang diolah berupa data primer yang didapat langsung dari perusahaan itu sendiri serta data sekunder yang didapatkan dengan melakukan studi pustaka. Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu : a) Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan. b) Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba. c) Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung. d) Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image. Desain Metode Penelitian penulis berusaha mengidentifikasi apa saja resiko operasional yang dihadapi oleh PT. Pesona Dante Kintani. Seluruh data yang diperoleh melalui kuesioner kepada 5responden akan diolah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). S e l a n j u t n y a Pemilihan resiko operasional alternatif ini untuk mencari penyelesaian resiko yang terjadi di dalam operasional tour. Pembandingan dilakukan untuk mengetahui sebesar apa resiko yang akan ditanggung perusahaan jika tidak menanggulaginya. Menurut jurnal Penggunaan Metode Analitic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta pelatihan pengolahan pepaya di desa pada asih kecamatan Cibogo Kabupaten Subang, Pandi Pardian, S.T., MBA. Penelitian dengan AHP tidak membutuhkan jumlah sampel besar tapi cukup orang-orang kunci (key person) yang mempunyai peranan dan mengetahui dengan baik tentang bidang yang jadi objek penelitian. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut : 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. Menurut jurnal Evaluation of Risk Factors in Agriculture : An Application of The Analytical
4 Hirierichal L Process (AHP) Methodology .Toledo, Roger; Engler, Alejandra; Ahumada, Víctor. Chilean Journal of Agricultural Research71. 1 (Jan-Mar 2011): 114-121. The AHP methodology has three important advantages (Martínez and Escudey, 1998): 1) its application in empirical problems leads to an intuitive solution; 2) results are not easily manipulated; and 3) it allows establishing the relative importance of the sub-criteria considered in the decision problem. This methodology has been widely disseminated due to the great flexibility achieved in structuring decision problems, as well as the explicit consideration of the subjective judgments of different experts generating results that sustain an objective base for decision making (Braunschweig and Janssen, 1998; Escobar et al., 2004). Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang hendak dicapai. Menurut Siswanto (2007, p7) dalam Business Forecasting, ada beberapa definisi mengenai forecasting : - Forecasting adalah proses untuk mendeteksi pola yang akan datang apakah berupa siklus, asosiasi, atau analogi berdasar pada intuisi dan critical judgement - Forecasting adalah proses menghitung dan memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang, biasanya didasarkan pada ekstrapolasi masa lalu dengan berbagai tingkat ketidakpastian. - Forecasting adalah proses untuk memprediksi beberapa kejadian atau kondisi yang akan datang atau mengindikasikan kemungkinan-kemungkinan yang paling mungkin terjadi, biasanya merupakan hasil dari sebuah proses mempelajari dan menganalisis data yang tersedia dan relevan. Dalam hal ini digunakan 6 metode peramalan yaitu : Linear Regression/ Least square ,Exponential smoothing with trend, Exponential smoothing, Weighted moving average, Naïve method, Moving method. Lalu dari ke 6 metode akan dibandingkan hasil MAD dan MSE nya yang merupakan 2 ukuran nilai untuk mengukur tingkat kesalahan. Dalam dunia usaha sangat penting diperkirakan hal-hal yang terjadi di masa depan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, terutama dunia usaha itu merupakan bagian dari kehidupan sosial; dimana segala sesuatu yang terjadi serba tidak pasti, sukar diprediksi dengan tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah forecast / rencana forecasting yang dibuat selalu diupayakan agar dapat: • Meminimumkan pengaruh ketidakpastian terhadap perusahaan, • Forecasting bertujuan mendapatkan forecast yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan Mean Squared Error (MSE), Mean Absolute Error (MAE), dan sebagainya (Astuti, 2005, p25). Untuk meramalkan kerugian yang akan terjadi pada PT. Pesona Dante Kintani dalam 3 tahun ke depan, agar perusahaan dapat mengatasi dan mempersiapkan resiko kerugian tersebut akan diramalkan dengan metode forecasting yang diolah dengan menggunakan software QM for Windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kuisioner akan diberikan kepada responden dan kemudian diisi lalu diolah menggunakan software Expert Choice 11, dengan metode AHP. Kuesioner ini membandingkan 5 indikator penting dalam setiap tour kemudian saling dibandingkan satu sama lain tingkat kepentingannya sehingga ditemukan indikator yang memungkinkan menjadi resiko yang dominan dalam proses operasional tour. Indikator – indikator ini merupakan hasil dari wawancara pemilik lalu dimasukan menjadi kuisioner yang dibagikan kepada 5 karyawan di perusahaan: 1. 2. 3.
Acara tour , merupakan kegiatan mendatangi objek wisata pada saat perjalanan tour. Tour Leader adalah pemimpin acara tour dan peserta pada saat perjalanan wisata dimulai hingga selesai acara tour. Tour leader berasal dari Negara asal peserta tur. Local guide adalah pihak / orang dari agen perjalanan wisata dari tempat destinasi yang kita tuju
5 4. Hotel akomodasi merupakan fasilitas yang didapatkan peserta berupa hotel berbintang, 5.
Makanan adalah makanan yang di sajikan selama perjalanan wisata.
Hasil pengolahan data dari 5 responden yang diambil dari staff internal dalam perusahaan diolah kembali untuk melihat nilai rata-rata tiap indikator, sebagai berikut:
Indikator
1
2
3
4
5
rata-rata
Persentase
Acara tour
0,506
0,496
0,489
0,548
0,544
0,5166
51,66 %
Tour Leader
0,197
0,078
0,064
0,164
0,055
0,078
7,8%
Local guide
0.021
0,036
0,024
0,025
0,027
0,0644
6,44%
Hotel
0,125
0,230
0,288
0,124
0,237
0,2008
20,08%
0,150
0,161
0,135
0,139
0,137
0,1444
14,44 %
akomodasi Makanan
Tabel 1Hasil akhir pengolahan dari 5 responden Sumber : Hasil Pengolahan Dari hasil pengolahan data diatas dapat dilihat Acara tour menjadi indikator penting dalam operasional tur dan menjadikannya resiko operasional yang dominan dalam pengoperasian tour dengan presentase 0,5166 atau 51,66%. Peramalan digunankan QM for Windows untuk menghitung kenaikan jumlah permintaan 3 tahun kedepan. Diambil hasil peramalan yang terbaik adalah dengan metode Linear regression / Least Square. Dilihat dari nilai MAD dan MSE yang merupakan 2 ukuran nilai untuk mengukur tingkat kesalahan.
Tabel 2 hasil peramalan Keterangan
Kenaikan
Harga tour
Jumlah
Asumsi
Total
Penjualan
perorang
(dalam
kerugian
pendapatan
(dalam
ribuan)
10% (dalam
setelah asumsi
ribuan)
kerugian (dalam
ribuan)
ribuan) Tahun
2030 org
6.750
13.702.500
1.370.250
15.072.750
2454 org
6.750
16.564.500
1.656.450
14.908.050
2702 org
6.750
18.238.500
1.823.850
16.414.650
2013 Tahun 2014 Tahun 2015
6
Untuk membandingkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan kerugian yang didapat jika perusahaan tidak memberikan upaya penanggulan maka dibuat kembali rencana perjalanan wisata yang baru. Upaya penanggulangan yang sebaiknya diberikan adalah dengan menambahkan objekobjek wisata yang menarik pada perjalanan wisata. Upaya penanggulangan yang dibuat berdasarkan perjalanan wisata yang dianjurkan oleh manager tour operation dari jadwal perjalanan wisata sebelumnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Pengolahan biaya acara tour alternatif Day 2 Chao Phraya Cruise
1100
baht
Rp. 407.000
Wat arun
50
baht
Rp. 18.500
Wat pho
50
baht
Rp. 18.500
Mini Siam
300 baht
Rp. 111.000
Tiffany / alcazar show
500 baht
Rp. 185.000
500 baht
Rp. 185.000
900 baht
Rp. 333.000
3400 baht
Rp. 1.258.000
Day 3 Noong noch village Day 4 Marine park Total
Nilai tukar Baht 9 Januari 2014 ke Rupiah = Rp. 370 Tabel 4 Pembandingan biaya acara tour regular dan alternatif Keterangan
Biaya
Asumsi
Biaya yang di
penurunan
keluarkan untuk
angka peserta
objek wisata
tahun 2013 Itinerary awal
Rp. 1.110.000
2030 orang
Rp.2.253.300.000
Rencana perjalanan wisata
Rp. 1.258.000
2030 orang
Rp.2.553.740.000
Selisih
Rp. 300.440.000
yang sudah di tambahkan objek wisata.
Sumber : hasil penelitian Berdasarkan pembandingan yang dilakukan Dengan mengeluarkan penambahan biaya di tahun 2014 sebesar Rp. 300.440.000 , diharapkan (asumsi 10%) PT. Matari Travel dapat menghindari resiko penurunan konsumen dengan jumlah kerugian sebesar Rp. 1.370.250.000.
7
KESIMPULAN •
• •
Indikator yang terpenting dan beresiko memberikan kerugian terhadap perusahaan adalah Acara Tour, yaitu merupakan kegiatan mendatangi objek wisata pada saat perjalanan tour. Apakah objek wisata yang didatangi merupakan tujuan yang paling penting saat seseorang mengikuti perjalanan wisata. Kemungkinan resiko kerugian operasional yang akan terjadi pada tahun 2013 – 2015 adalah sebesar RP. 392.175.000. Perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 25.752.000 untuk menghindari resiko kerugian sampai tahun 2015.
DAFTAR PUSTAKA Abu-salma, Abdalla Jamil. (2012).Operational Conceptual Knowledge Approach to Operational Risk Management (case study) Vol. 7, No. 2 Astuti, Dwi P. (2005) . Analisis Forecasting Volume Penjualan. Jakarta Darmawi, Herman. (2012) . Manajemen Risiko. Bumi Aksara, Jakarta Djohanputro, B. 2008 . Manajemen Risiko. PT. Elex Media Computindo, Jakarta Djojosoedarso, Soeisno. 2004 . Prinsip-prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi . Jakarta Dorfman, Mark S. 2007. Introuction to Risk Management and Insurance. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey Fahmi¸ Irham . 2010. Manajemen Risiko. Alfabeta, Bandung Mellisa dan Fidelis Arastyo Andono , S.E., MM., Ak. (2013). Penerapan Enterprise Risk Management dalam rangka meningkatkan Efektifitas Kegiatan Operasional CV. Anugerah Berkat Calindojaya, Vol. 2 No. 1 Padhan, Purna Chandra. (2011) Forecasting International Tourists Footfalls in India”: An Assortment of Competing Models Vol. 6, No. 5. Pardian,Pandi, S.T., MBA. (2010). Penggunaan Metode Analitic HierarchyProcess (AHP) untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta pelatihan pengolahan pepaya di desa pada asih kecamatan Cibogo Kabupaten Subang. Saaty, T Lorie. (1993). Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin, Proses Hierarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Pustaka Binama Pressindo, Jakarta Salim, A. Abbas.(2008) Asuransi & Manajemen Risiko. Rajawali Pers. Jakarta Siahaan. (2007) . Manajemen Risiko. PT. Elex Media Computindo , Jakarta Siswanto.( 2007) . Business Forecasting. Erlangga, Jakarta Supriyono.Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Pemilihan Sepeda Motor Menggunakan Metode AHP. Susangka, Adi and Mochammad Chaerul. Analisis Multi Kriteria Pemilihan Teknologi Pengomposan Sampah. Tampubolon. (2004). Risk Management. Jakarta : PT. Elex Media Computindo
8 Toledo, Roger et al. (2011). Evaluation Of Risk Factors In Agriculture: An Application Of The Analitical Hierarichal Process (AHP) Methdology 71(1):114-121. Wulandari, Anita, Wignyanto, Imam Santoso. (2012). Strategi Pengendalian Kualitas Pada Proses Penanganan Rajungan Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Bangkalan Komunitas yellowpage . 2013 . kiat memenangkan persaingan bisnis tahun 2013 http://komunitas.yellowpages.co.id/kiat-memenangkan-persaingan-bisnis-di-tahun-2013/
RIWAYAT PENULIS Felicia lahir di kota Singkawang pada 1 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Bisnis Manajemen pada 2014.