ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DIAJUKAN OLEH KATHERINE APRILIANI NIM: 040610519
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2010
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI
ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
DIAJUKAN OLEH: KATHERINE APRILIANI NIM: 040610519
TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH: DOSEN PEMBIMBING,
Dr. ZAENAL FANANI, SE. MSA. Ak.
TANGGAL . . .
KETUA PROGRAM STUDI,
Drs. AGUS WIDODO MARDIJUWONO, M.Si., Ak.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
TANGGAL . . .
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Saya, (Katherine Apriliani, 040610519), menyatakan bahwa: 1. Skripsi saya adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan bukan hasil karya orang lain dengan mengatas namakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari hasil karya orang lain. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Univesritas Airlangga, maupun di perguruan tinggi lainnya. 2. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan. 3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis Skripsi ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di Universitas Airlangga. Surabaya,
Juni 2010
Katherine Apriliani NIM: 040610519
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Kata Pengantar Salam Damai Sejahtera. Puji syukur kepada TuhanYesus Kristus atas segala berkat dan karyaNya dalam hidup penulis, khususnya berkat yang luar biasa dalam penyelesain skripsi dengan
judul
“ANALISIS
RASIO
PROBABILITAS,
LIKUIDITAS,
LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI” untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Terselesaikannya skripsi ini, pastinya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini antara lain: 1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan penyertaan yang luar biasa, khususnya akan segala hal yang berkaitan dengan penyelesaian skripsi ini. Thanks Father J. 2. Kedua orang tua penulis, yang tanpa henti memberikan kasih sayang, motivasi, perhatian, serta omelan yang luar biasa khususnya selama penyelesaian skripsi ini. Mom&Dad you’re the best. 3. Drs. Ec. H. Karjadi Mintaroem, Ms. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga 4. Dr. Hj. Dian Agustina, SE.,M.Si., Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5. Drs. Agus Widodo Mardijuwono, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. 6. Dra. Yustrida Bernawati, M.Si., Ak. selaku dosen wali yang telah memberikan nasihat, ilmu, dan motivasi serta petunjuk salama proses perkuliahan penulis di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. 7. Dr. Zaenul Fanani, SE.,MSA., Ak. selaku dosen pembimbing yang telah sabar dan ikhlas memberikan waktu, ilmu, dan nasihat yang sangat berharga bagi penulis dalam proses penyusunan skripsi dari awal sampai terselesaikannya skripsi ini. 8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis. 9. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. 10. Seluruh keluarga penulis yang telah memberikan semangat kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 11. Teman-teman penulis semasa kuliah: Lisa, Sukma, Ayu, Cherlin, Vi Na, Wenda, Hanum, Ana, Raisha, Erfan, MP, Farida, Santy, Christine, Wuri, Aji, Andi, Nico, dan seluruh teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, kebersamaan kita dan bantuan kalian adalah pengalaman yang tidak terlupakan. 12. Sahabat penulis semasa SMP, SMA dan SKK crew (mulai dari angkatan 2004 hingga 2008) yang banyak mendoakan dan memberikan inspirasi bagi penulis.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13. Semua anggota lektor Kelsapa dan persekutuan doa FX 1, terima kasih atas dukungan doanya. 14. Semua rekan, saudara, sahabat dan berbagai pihak yang terkait. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Abstraksi Katherine Apriliani, Analisis Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Aktivitas Terhadap Pengembalian Investasi pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdafatar di BEI. Pembimbing Zaenal Fanani. Investasi yang dilakukan investor di pasar modal pada umunya bertujuan untuk mendapatkan pengembalian investasi, baik yang berupa dividen maupun yang berupa capital gain. Hal ini menyebabkan pengembalian investasi menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi karena pengembalian investasi merupakan indikator untuk meningkatkan wealth para investor serta merupakan imbalan atas keberaniannya dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Penelitian ini berupaya untuk menguji rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas terhadap pengembalian investasi yang berupa dividen, serta menguji faktor manakah dari rasio tersebut yang paling berpengaruh terhadap pengembalian investasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di BEI selama periode 2007-2008, merupakan perusahaan manufaktur, yang membagikan dividen selama periode 2007-2008, dan memiliki nilai Dividend Payout Ratio yang positif selama periode 2007-2008. Sehingga didapatkan 53 perusahaan yang menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa regresi linier berganda. Melalui hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa hanya rasio likuiditas dan rasio aktivitas yang memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi, dan variabel rasio likuiditas merupakan variabel yang memiliki kemampuan paling tinggi jika dibandingkan dengan variabel lain dalam pengaruhnya terhadap pengembalian investasi. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan ukuran perusahaannya, menambahkan faktor-faktor selain rasio keuangan yang belum termasuk dalam model, menambahkan proksi pengukuran rasio yang lebih beragam, hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih spesifik. Untuk penelitian selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan perusahaan selain perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian sehingga dapat menambah varian penelitian. Kata kunci: rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan pengembalian investasi.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Abstraction Katherine Apriliani, Analisis Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Aktivitas Terhadap Pengembalian Investasi pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdafatar di BEI. Advisors, Zaenal Fanani. Investment made by investors in capital markets in general, aim to get a return on investment, either in the form of dividends or capital gains. This causes the return on investment to attract investors to invest because the investment return is an indicator to enhance the wealth of investors and is a reward for being brave enough to risk in the investment made. This study seeks to test the profitability ratios, liquidity, leverage, and the activities of investment returns in the form of dividends, and to test which of the factors that is the most significant effect on investment returns. Samples used in this study are listed companies in the Indonesian Stock Exchange during the period 2007-2008, is a manufacturing company paying the dividends during the period 2007-2008, and has a value of Dividend Payout Ratio is positive over the period 2007-2008. So we get a sample of 53 companies. This study uses data analysis techniques such as multiple linear regression. Through this research it is known that only the liquidity ratio and the ratio of activity that have an influence on investment returns, and liquidity ratio variable is the variable that has the highest capacity when compared with other variables in the impact on investment returns. For further research is suggested to add the factors other than financial ratios that have not been included in the model, adding a proxy measurement of the ratio is more diverse, it is intended that more specific research. For further study also suggested to use the company besides manufacturing company as a research object so that it can add a variant of research. Keywords: profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, activity ratios, and return on investment.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Isi Halaman Persetujuan..................................................................................................
i
Halaman Pernyataan Orisinalitas............................................................................... ii Kata Pengantar........................................................................................................... iii Abstraksi.................................................................................................................... vi Abstract..................................................................................................................... vii Daftar Isi................................................................................................................... viii Daftar Tabel.............................................................................................................. xiii Daftar Gambar.......................................................................................................... xiv Daftar Grafik............................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1 1.1
Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................. 7
1.3
Tujuan Penelitian................................................................................... 7
1.4
Manfaat Penelitian................................................................................ 7
1.5
Sistematika Penulisan Skripsi............................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 2.1
10
Landasan Teori.....................................................................................
10
2.1.1 Investasi.......................................................................................
10
2.1.1.1 Definisi dan Karakteristik Investasi................................. 10 2.1.1.2 Produk dan Bentuk Investasi...........................................
11
2.1.1.3 Analisis Fundamental dan Teknikal................................. 12
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.1.4 Jenis Saham Berdasarkan Kinerjanya.............................. 13 2.1.2 Laporan Keuangan......................................................................... 14 2.1.2.1 Definisi Laporan Keuangan............................................... 14 2.1.2.1.1 Definisi Laporan Keuangan...................................... 14 2.1.2.1.2 Pemakai dan Kebutuhan Informasi........................... 16 2.1.2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan....................................... 18 2.1.2.1.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan.............. 19 2.1.2.2 Pentingnya Laporan Keuangan......................................... 20 2.1.2.2.1 Pemahaman Tentang Laporan Keuangan................. 21 2.1.2.2.2 Keterbatasan Laporan Keuangan............................. 22 2.1.2.2.3 Peranan Laporan Keuangan dalam Penilaian Kinerja Keuangan................................................................. 23 2.1.2.3 Analisa Laporan Keuangan............................................
25
2.1.2.3.1 Definisi dan Tujuan Analisa Laporan Keuangan....
25
2.1.2.3.2 Prosedur Analisa.....................................................
27
2.1.2.3.3 Alat dan Teknik Analisa Laporan Keuangan..........
29
2.1.2.4 Analisis Rasio..................................................................
30
2.1.2.4.1 Definisi dan Pemahaman Tentang Rasio Keuangan.. 30 2.1.2.4.2 Kelebihan Analisa Rasio Keuangan......................... 33 2.1.2.4.3 Penggolongan Rasio Keuangan................................ 36 1) Rasio Likuiditas.............................................................. 36 2) Rasio Leverage................................................................ 39 3) Rasio Profitabilitas.......................................................... 41
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4) Rasio Aktivitas................................................................ 44 5) Rasio Solvabilitas............................................................ 45 6) Rasio Pertumbuhan......................................................... 47 7) Rasio Penilaian Pasar.....................................................
48
8) Rasio Produktivitas......................................................... 49 2.2
Penelitian Sebelumnya.......................................................................... 50
2.3
Kerangka Konseptual............................................................................ 51
2.4
Perumusan Hipotesis............................................................................
52
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................
56
3.1
Pendekatan Penelitian..........................................................................
56
3.2
Identifikasi Variabel.............................................................................
56
3.3
Definisi Operasional............................................................................
57
3.4
Jenis dan Sumber Data........... ............................................................
59
3.5
Prosedur Pengumpulan Data...............................................................
60
3.6
Populasi dan Sampel............................................................................
60
3.7
Teknik Analisis....................................................................................
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN.........................................
68
4.1
Skripsi
Gambaran Umum Objek Penelitian.....................................................
68
4.1.1
Bursa Efek Indonesia...............................................................
68
4.1.2
Perusahaan Manufaktur...........................................................
71
4.1.2.1 Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur....................
71
4.1.2.2 Risiko Industri Manufaktur............................................
73
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.2
4.3
Deskripsi Hasil Penelitian...................................................................
75
4.2.1
Perkembangan Profitabilitas...................................................
75
4.2.2
Perkembangan Likuiditas........................................................
76
4.2.3
Perkembangan Leverage.........................................................
77
4.2.4
Perkembangan Aktivitas.........................................................
78
4.2.5
Perkembangan Pengembalian Investasi.................................
79
Analisis Model dan Pengujian Hipotesis............................................
79
4.3.1
Uji Asumsi Klasik..................................................................
79
4.3.1.1 Normalitas.....................................................................
80
4.3.1.2 Multikolonieritas...........................................................
80
4.3.1.3 Autokorelasi..................................................................
81
4.3.1.4 Heterokedastisitas..........................................................
82
Hasil Analisis Pengujian Hipotesis........................................
83
4.3.2
4.3.2.1 Rasio Profitabilitas Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi.................................................
84
4.3.2.2 Rasio Likuiditas Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi.................................................
85
4.3.2.3 Rasio Leverage Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi.................................................
85
4.3.2.4 Rasio Aktivitas Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi.................................................
86
4.3.2.5 Rasio Profitabilitas Memiliki Pangaruh Dominan Dalam Memprediksi Pengembalian Investasi..........................
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
86
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian.............................................................. 4.4.1
88
Rasio Profitabilitas Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi..........................................................
4.4.2
88
Rasio Likuiditas Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi..........................................................
4.4.3
89
Rasio Leverage Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi..........................................................
4.4.4
Rasio
Aktivitas
Dapat
Digunakan
Untuk
90
Memprediksi
Pengembalian Investasi.......................................................... 4.4.5
Skripsi
91
Rasio Profitabilitas Memiliki Pengaruh Dominan Dalam Memprediksi Pengembalian Investasi....................................
92
BAB V PENUTUP..............................................................................................
94
5.1
Simpulan...........................................................................................
94
5.2
Keterbatasan......................................................................................
96
5.3
Saran.................................................................................................
96
Daftar Pustaka.....................................................................................................
98
Lampiran.............................................................................................................
101
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Tabel
Skripsi
Tabel 3.1
Sampel Penelitian……………………………………………. 60
Tabel 4.1
Nilai TOL & VIF masing-masing variabel bebas.................... 79
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Gambar Gambar 2.1 Kerangka Konseptual…………………………………………… 52 Gambar 4.1 Hasil Pengujian Durbin Watson.................................................... 80 Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda.................................. 82 Gambar 4.3 Nilai Uji t....................................................................................... 84
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Grafik Grafik 4.1 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual……………… 78 Grafik 4.2 Scatterplot………………………………………………………….
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
81
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana, sumber dana murah yang dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan menjual saham kepada publik di padar modal. Di sisi lain, keputusan investor dan investor potensial untuk berinvestasi pada suatu perusahaan di pasar modal berkembang dari keinginan investor dan investor potensial untuk mendapatkan suatu pengembalian dari yang mereka investasikan, disamping mereka juga melakukan investasi pada money market yang berupa tabungan dan deposito. Menurut Tandelilin (2007), saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal dan merupakan instrumen investasi yang cukup menarik karena dapat memberikan pengembalian investasi yang lebih besar jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti obligasi. Tingkat pengembalian investasi menjadi daya tarik bagi investor potensial untuk berinvestasi pada saham karena tingkat pengembalian merupakan indikator untuk meningkatkan wealth dari para investor dan merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukanya. Pada dasarnya, investor akan memilih untuk mendapatkan pengembalian investasi yang sebesar-besarnya, dengan risiko tertentu. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pengembalian investasinya semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, para investor dan investor potensial dituntut untuk mengkritisi pergerakan pasar sehingga setiap keputusan investasi yang diambil selalu mempertimbangkan berbagai aspek untuk mencegah atau meminimalkan kemungkinan loss dan sebisa meungkin mengarahkannya kepada keuntungan yang diharapkan. Investasi yang dilakukan investor dan investor potensial di pasar modal pada umunya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen atau capital gain. Pengembalian investasi pada saham, dalam penelitian ini difokuskan pada pengembalian investasi berupa dividen. Kebijakan dividen menentukan pembagian laba antara pembayaran kepada pemegang saham dan investasi kembali (re-investment) perusahaan. Pengembalian investasi berupa dividen tidak mudah diprediksi karena kebijakan dividen merupakan kebijakan yang sulit dan dilematis bagi pihak manajemen perusahaan karena terdapat kepentingan lain yang juga diutamakan, yaitu pendanaan dan investasi. Terdapat dua tipe investor, dalam pandangannya mengenai pengembalian investasi, yaitu investor yang menyukai risiko besar dan investor yang bermain aman (tidak menyukai risko besar). Mereka yang bermain aman berpikir bahwa dividen sekarang (a bird in the hand) lebih menguntungkan dibandingkan dengan capital gains karena dividen menunjukkan hal yang pasti, berkaitan dengan apresiasi harga saham dan ada kemungkinan nantinya capital gains tidak menjadi dividen di masa
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
datang (it can fly away), hal ini sesuai dengan the bird-in-the-hand theory yang diungkapkan Gordon (1962) dan Litner (1962) dalam Suharli (2004). Dalam pandangan manajemen perusahaan, Wirjolukito (2000) mengungkapkan bahwa pembayaran dividen akan mengurangi arus kas bebas yang tersedia untuk diinvestasikan pada proyek kecil yang memiliki nilai sekarang bersih (Net Present Value−NPV) positif. Hal ini menunjukkan bahwa laporan aliran kas mempunyai kandungan informasi yang bermanfaat bagi investor dan investor potensial. Pembedaan komponen aliran kas (aliran kas operasi, investasi dan pendanaan) seperti yang diisyaratkan dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.2 mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap pengembalian saham. Di sisi lain, Van Horne (1989) menjelaskan bahwa besarnya pembayaran dividen akan berfluktuasi dari periode ke periode sesuai dengan fluktuasi dalam jumlah kesempatan investasi yang dapat diterima yang tersedia bagi perusahaan tersebut. Jika kesempatan ini berlimpah, persentase pembayaran dividen mungkin nol. Sebaliknya, jika perusahaan tesebut
tidak
mampu
menemukan
kesempatan
investasi
yang
menguntungkan, pembayaran dividen akan menjadi 100 persen. Dalam kaitannya dengan dividen sebagai residu pasif, Van Horne (1989) menjelaskan pula bahwa apabila kesempatan investasi menjanjikan hasil pengembalian yang besar daripada pengembalian yang mereka syaratkan, para investor akan lebih senang jika perusahaan menahan laba. Jika hasil pengembalian sama dengan pengembalian yang disyaratkan, mereka akan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
merasa tidak adanya perbedaan yang berarti antara penahanan laba dan pembagian dividen. Sebaliknya, jika hasil pengembalian investasi lebih kecil dari yang disyaratkan, mereka akan lebih suka jika dividen dibagikan. Dalam praktiknya, pembagian dividen dikaitkan dengan laba yang diperoleh perusahaan dan yang tersedia bagi para pemegang saham. Besarnya dana yang dibagikan sebagai dividen atau diinvestasikan kembali tidak sama dengan laba setelah pajak. Dana yang bisa dibagikan sebagai dividen merupakan kelebihan dana yang diperoleh dari operasi perusahaan (laba setelah pajak + penyusutan) di luar keperluan investasi untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (investasi pada aktiva tetap dan modal kerja). Hal ini kemudian ditegaskan oleh Sutrisno (2001), keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Hal ini dikarenakan struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang sehingga pihak manajemen memprioritaskan pelunasan kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan dividen. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya Dividen Payout Ratio. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Kualitas
operasional
bisnis
dari
suatu
perusahaan
dapat
diindikasikan melalui indikator keuangan yaitu laporan keuangan tahunan. Informasi yang disajikan oleh pihak manajemen dalam laporan keuangan tahunan memberikan gambaran kinerja keseluruhan perusahaan secara komprehensif, baik gambaran kinerja keuangan maupun non keuangan yang perlu diketahui oleh stockholders, investor potensial, pemerintah, dan masyarakat. Salah satu cara untuk memanfaatkan informasi dari laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis terhadap rasio-rasio keuangan. Penelitian ini berupaya mempelajari beberapa faktor yang dapat kita jadikan alat prediksi tentang tingkat pengembalian investasi berupa dividen. Perusahaan yang akan diteliti adalah sejumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2007-2008. Subsektor ini dipilih atas pertimbangan bahwa subsektor ini terdiri atas banyak emiten dengan transaksi perdagangan saham yang aktif. Perusahaan industri ini rata-rata membutuhkan modal besar untuk kegiatan produksinya sehingga semakin banyak investor potensial yang tertarik untuk menanamkan modal pada perusahaan maka akan mempermudah perusahaan menjalankan produksinya dengan biaya optimal. Motivasi penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil yang sama akan didapat bila variabel independen yang digunakan pada penelitian ini diproksikan dengan rasio yang berbeda dengan penelitian sebelumnya begitu juga dengan tahun penelitian yang berbeda. Penelitian
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sebelumnya yang dirujuk adalah penelitian milik Ulupui (2005) yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham, dan penelitian yang dilakukan oleh Suharli & Oktorina (2005) yang berjudul Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi pada Equity Securites Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Hutang pada Perusahaan Publik di Jakarta. Pada penelitan ini, data tahun penelitiannya adalah tahun 20072008 sedangkan pada Ulupui (2005) menggunakan data penelitian di tahun 1999-2005, dan pada penelitian Suharli & Oktorina (2005), data tahun 2000-2003 yang digunakan. Untuk variabel dependennya, penelitian ini menggunakan variabel pengembalian investasi, variabel ini sama dengan yang digunakan oleh Suharli & Oktorina (2005). Sedangkan
untuk
variabel
independennya,
penelitian
ini
menggunakan rasio profitabilitas yang diproksikan dengan invesment turnover, rasio likuiditas diproksikan dengan quick ratio, rasio leverage diproksikan dengan debt ratio, dan rasio aktivitas yang diproksikan dengan inventory to assets ratio. Hal ini berbeda dengan variabel independen yang digunakan oleh Suharli & Oktorina (2005), rasio profitabilitas diproksikan dengan return on investment, rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio, dan rasio hutang diproksikan dengan debt to equity ratio. Begitu halnya dengan penelitian Ulupui (2005), dimana variabel independen yang digunakan meliputi: rasio profitabilitas diproksikan dengan return on assets, rasio likuiditas diproksikan dengan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
current ratio, rasio debt diproksikan dengan debt to equity ratio, dan rasio aktivitas yang diproksikan dengan total assets turn over.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi? 2. Rasio apakah yang memiliki pengaruh dominan dalam memprediksi pengembalian investasi?
1.3 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui apakah rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas secara parsial dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Untuk mengetahui rasio yang paling dominan yang dapat digunakan untuk
memprediksi
pengembalian
investasi
pada
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian (1) Bagi para investor, investor potensial atau analis; memberikan acuan pengambilan keputusan investasi terkait dengan tingkat pengembalian investasi. (2) Bagi pihak manajemen; memberikan kemampuan untuk dapat menyajikan
Skripsi
kinerja
terbaik
untuk
Analisis rasio profitabilitas ...
memperbaiki
profitabilitas,
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
likuiditas, leverage dan aktivitas operasional perusahaan, sehingga ketertarikan investor jangka panjang dapat meningkat pada saham perusahaan. (3) Bagi akademisi; hasil penelitian ini mampu mengembangkan teori ilmu akuntansi dan keuangan. (4) Bagi para peneliti di bidang akuntansi dan keuangan; penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar atau acuan untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik dan semakin reliable.
1.5. Sistematika Skripsi Sistematika ini disusun secara sistematis dan secara keseluruhan terdiri dari bab sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan uraian singkat atau pengantar yang mengemukakan
latar
belakang
permasalahan,
rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memberikan penjelasan tentang landasan teori yang mendukung penelitian dan analisis. Misalnya gambaran dividen secara umum, dividen dari sisi investor maupun dari sisi investee, rasio keuangan (profitabilitas, likuiditas, dan hutang) investee,
Skripsi
dan
teori-teori
yang
Analisis rasio profitabilitas ...
diambil
dari
penelitian
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sebelumnya yang terkait dan relevan dengan penulisan skripsi ini. BAB III: METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan pendekatan penelitian, ruang lingkup
penelitian,
jenis
dan
sumber
data,
prosedur
pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai rasio-rasio yang menjadi dasar untuk memprediksi tingkat pengembalian equity security yang berupa dividen berdasarkan teori-teori yang ada dalam bab II. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan disimpulkan hasil penelitian dan pembahasan serta keterbatasan dan saran-saran yang berguna untuk penelitian selanjutnya.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dalam penelitian ini, terdapat dua hal utama yang menjadi landasan teori, yaitu investasi dan laporan keuangan.
2.1.1. Investasi Berikut akan dipaparkan beberapa hal seputar investasi dan hal-hal yang terkait dengan investasi.
2.1.1.1. Definisi dan Karakteristik Investasi Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian dari modal, barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi
dana
tersebut
daripada
meminjamkan
untuk
mendapatkan bunga. Sedangkan yang dimaksud dengan investasi ekuitas, umumnya berhubungan dengan pembelian dan penyimpanan saham pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi pendapatan dari dividen dan keuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi saham dengan turut serta dalam suatu perusahaan swasta atau perusahaan baru. Ketika investasi dilakukan pada perusahaan yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal dan umumnya mempunyai risiko lebih besar daripada risiko dimana saham tercatat di bursa dilakukan.
2.1.1.2. Produk dan Bentuk Investasi Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Dimana definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham atau obligasi, bukti hutang (promissory notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (reksa dana), hak untuk membeli suatu saham (rights), warrant untuk membeli
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan. Sedangkan bentuk-bentuk investasi, yaitu:
Investasi tanah, dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah, diharapkan harga tanah akan meningkat di masa depan.
Investasi pendidikan, dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
Investasi
saham,
diharapkan
perusahaan
mendapatkan
keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
2.1.1.3. Analisis Fundamental dan Teknikal Dalam mencoba untuk mengidentifikasi saham yang bagus untuk investasi, ada dua pemikiran: analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal melibatkan sejarah dari harga saham dan
bursa
saham
secara
keseluruhan,
analisis
ini
telah
mengembangkan berbagai indikator, beberapa sangat kompleks, yang memberikan informasi yang berguna dari seri volume dan harga. Analisis fundamental melibatkan semua informasi relevan yang berhubungan dengan saham dan pasar yang dituju dalam hal untuk mencoba
melihat
bisnis
di
masa
yang
akan
datang
dan
perkembangan keuangan termasuk pergerakan dari harga saham itu sendiri. Informasi fundamental yang dipelajari termasuk laporan keuangan dan akun-akunnya, data industri (seperti tren penjualan dan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pemesanan), dan melihat pada lingkungan ekonomi dan keuangan (seperti tren dari tingkat suku bunga). (www.wikipedia.com).
2.1.1.4. Jenis Saham Berdasarkan Kinerjanya Berdasarkan kinerjanya, saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa digolongkan dalam empat kelompok: saham blue chip atau saham unggulan, saham pembagi dividen, saham pertumbuhan, dan saham spekulatif. Saham blue chip cocok untuk investor yang cenderung menghindari risiko, sementara saham spekulatif cocok untuk investor yang berani memikul risiko tinggi. Dengan banyaknya jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajar jika investor baru sering kebingungan ketika harus
memilih
saham-saham
yang
akan
dijadikan
ladang
investasinya. Kategori yang pertama adalah saham blue chip atau saham unggulan. Yang masuk dalam kategori ini adalah saham-saham perusahaan besar yang kinerjanya kuat. Perusahaan-perusahaan itu umumnya mampu mencetak untung besar dan rutin membagikan dividen. Saham ini juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar (di BEI,
kapitalisasinya
di
atas
Rp
500
miliar)
dan
mudah
diperjualbelikan. Contoh saham yang masuk golongan ini misalnya: saham PT Telkom Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT. Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan saham PT Astra International Tbk (ASII). Selain itu,
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Investor pemula atau investor yang nyali risikonya tipis sebaiknya bermain di saham-saham blue chips. Sebab, fundamentalnya kuat dan bila turun harganya biasanya segera naik lagi. Hanya saja, modal yang dibutuhkan untuk bermain di saham-saham ini lumayan besar karena harga saham-saham unggulan ini biasanya sudah tinggi. Yang kedua adalah income stock atau saham dividen. Saham yang masuk dalam kelompok ini adalah saham-saham perusahaan yang rajin membagikan dividen dalam setiap tahunnya. Selain itu, nilai dividennya juga lebih tinggi dibanding dengan rata-rata dividen saham-saham lainnya. Yang ketiga adalah saham pertumbuhan atau growth stock. Emiten penerbit saham-saham ini umumnya selalu membukukan pertumbuhan penjualan atau pendapatan yang tinggi karena perusahaan-perusahaan ini umumnya menjadi pemimpin pasar di industrinya, hal ini disebabkan karena pendapatannya cenderung naik dan harga sahamnya juga cenderung terus meningkat. Yang terakhir adalah saham-saham spekulatif, yaitu sahamsaham perusahaan yang tidak mampu memperoleh pendapatan secara konsisten dari tahun ke tahun. Tapi, meskipun belum pasti, masih memiliki potensi untuk bisa menghasilkan pendapatan tinggi di masa
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
depan. Saham ini cocok untuk investor yang bisa memikul risiko tinggi. (www.kontan.co.id).
2.1.2. Laporan Keuangan Berikut akan dipaparkan beberapa hal seputar laporan keuangan beserta hal-hal yang terkait.
2.1.2.1. Definisi dan Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Bahasan mengenai laporan keuangan akan diawali dengan definisi dan karakteristik kualitatif dari laporan keuangan.
2.1.2.1.1
Definisi Laporan Keuangan Mengingat betapa pentingnya masalah keuangan bagi kelangsungan hidup perusahaan maka setiap perusahaan wajib untuk
membuat,
menyajikan
laporan
keuangan,
serta
mengadakan analisa laporan keuangan. Berikut ini dijelaskan definisi atau pengertian mengenai laporan keuangan menurut PSAK No.2 Tahun 2004: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Laporan
keuangan
disusun
dengan
maksud
untuk
menyajikan laporan kemajuan perusahaan secara periodik. Manajemen perlu mengetahui bagaimana perkembangan keadaan investasi dalam perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai selama jangka waktu yang diamati.
2.1.2.1.2
Pemakai dan kebutuhan informasi Sedangkan pemakaian dengan kebutuhannya akan laporan keuangan menurut PSAK No.2 Tahun 2004 meliputi: 1) Investor Penanam
modal
berisiko
dan
penasihat
mereka
berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 2) Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik
pada
informasi
mengenai
stabilitas
dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. 3) Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka
untuk
memutuskan
apakah
pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4) Pemasok dan kreditur usaha lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. 5) Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat
dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau
tergantung pada perusahaan. 6) Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7) Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat kecenderungan
(trend)
dengan menyediakan informasi dan
perkembangan
terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
2.1.2.1.3
Tujuan laporan keuangan Adapun tujuan laporan keuangan menurut PSAK No. 3 Tahun 2004 adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.2.1.4
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sedangkan empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan menurut PSAK No.7-10 Tahun 2004 meliputi : 1) Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan
dalam
dilekuarkan
hanya
laporan atas
keuangan
dasar
tidak
pertimbangan
dapat bahwa
informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. 2) Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
memilki
mempengaruhi
kualitas
keputusan
relevan
ekonomi
kalau
pemakai
dapat dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3) Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memilki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapt diandalkan pemakainnya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4) Dapat diperbandingkan Pemakai harus dapar memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
antar
periode
untuk
mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
2.1.2.2. Pentingnya Laporan Keuangan Setelah mengetahui definisi dan karakteristiknya, pembahasan dilanjutkan dengan pemahaman akan pentingnya laporan keuangan.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.2.2.1
Pemahaman Tentang Laporan Keuangan Tugas
seorang
akuntan
adalah
mencatat
berbagai
perubahan untuk kemudian memproses menjadi laporan keuangan. Karena itulah laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak berkepentingan dengan data keuangan perusahaan seperti pimpinan perusahaan, pemegang saham, para kreditur, investor lainnya, para pedagang besar, pemerintah, karyawan termasuk serikat kerja, masyarakat, dan pihak lainnya. Menurut Rosjidi (1999:225) laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disusun dan disiapkan oleh manajemen, terdiri dari : 1) Neraca, atau posisi keuangan perusahaan pada akhir periode (financial posisition at the end of the period), 2) Perhitungan laba rugi, dalam suatu periode (earning or net income for the period), 3) Laba komprehensif, dalam suatu periode (comprehensive income, or total nonowner changes in equity, for the period) 4) Laporan arus kas, selama suatu periode (cash flow during the period),
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5) Investasi dan distribusinya dari dan kepada para pemilik, selama suatu periode (investment by and distributions to owner during the period). Menurut Rosjidi (1999:235) mengutip dari PSAK No. 3 Tahun 2004, menguraikan bahwa tujuan laporan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship)
atau
pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya ayng dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
2.1.2.2.2
Keterbatasan Laporan Keuangan Menurut
Rosjidi
(1999:230)
keterbatasan
laporan
keuangan meliputi antara lain :
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1) Informasinya berhubungan dengan badan usaha tertentu, bukan industri atau aktivitas ekonomi secara umum, 2) Informasinya
seringkali
didasarkan
pada
perkiraan
(approximate) daripada penghitungan secara eksak, 3) Informasinya secara umum merefleksikan efek keuangan dari transaksi dan kejadian yang telah terjadi pada waktu lampau, 4) Informasinya bukan merupakan satu-satunya informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi dari badan usaha yang bersangkutan, 5) Informasi yang disajikan, didasarkan atas
pencatatan
berdasarkan harga perolehannya (at cost).
2.1.2.2.3
Peranan Laporan Keuangan dalam Penilaian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas kebijakan manajemen yang diambil dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Sehingga untuk mengukur kinerja keuangan perlu dilaksanakannya analisa laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan inilah segala hasil kebijakan manajemen terangkum dan terdokumentasi secara memadai dalam bentuk informasi keuangan. Hal ini sesuai dengan tujuan penyusunan laporan keuangan sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya menurut Standar
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Akuntansi Keuangan. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Smith, et al. (1995:36), mengutip dari FASB dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No 1, par.43, bahwa: “The primary focus of financial reporting is information about an enterprise’s performace provided by measures of earnings and its components. Investors, creditors, and others who are concerned with assessing the prospects for enterprise net cashs inflows are especially interested in that information. Their interest in an enterprise’s future cash flows and its ability to generate favourable cash flows leads primarily to an interest in information abou it cash flow. Financial statement that show only cash receipts and payments during a short period, sub a year, cannot adequately indicates whether or not an enterprise’s performance is successful.” “Fokus utama dari laporan keuangan adalah informasi mengenai
kinerja
perusahaan
yang
disajikan
melalui
pengukuran pendapatan dan komponen-komponennya. Para investor, kreditur, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan masa depan arus kas masuk dari perusahaan, secara spesifik memiliki kepentingan dengan informasi ini. Kepentingan akan arus
kas
masuk
perusahaan
dan
kemampuan
untuk
menyederhanakan informasi dari arus kas membuat arus kas lebih disukai sebagai sumber informasi dalam perusahaan.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Laporan keuangan yang hanya menunjukkan kas yang diterima dan kas yang keluar selama periode pendek, dalam tahun berjalan, tidak dapat mengindikasikan secara pasti kinerja yang baik dari perusahaan tersebut.” Dari uraian di atas dinyatakan dengan jelas bahwa dalam laporan keuangan sebenarnya telah terangkum informasi yang dapat dipergunakan untuk menilai kinerja keuangan, oleh sebab itu agar laporan keuangan mampu memberikan berbagai informasi sebagaimana yang diinginkan perusahaan perlu dilakukan analisa dan interpretasi data-data yang terangkum dalam laporan keuangan tersebut sebagai follow- up untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.
2.1.2.3. Analisa Laporan Keuangan Untuk semakin mengenal laporan keuangan, pembahasan lebih lanjut adalah bagaimana menganalisa laporan keuangan.
2.1.2.3.1
Definisi dan Tujuan Analisa Laporan Keuangan Menurut Prastowo (1995:31), analisa laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah hubungan di antara unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan di antara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Agar hasil
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
yang dicapai dari analisa yang diperoleh dari prosedur kerja yang efisien dan terarah, maka sebelum melakukan analisa atau interpretasi laporan keuangan perlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut ini : 1) Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa tersebut.Hal ini penting untuk disadari karena masingmasing tujuan yang akan diperoleh memerlukan data-data yang berbeda 2) Tentukan kurun waktu yang paling relevan dengan tujuan analisa Analisa laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau meyer, sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa mendatang, sebagai proses diagnosis terhadap
masalah-masalah
masalah
lainnya
atau
manajemen,
sebagai
alat
operasional evaluasi
atau
terhadap
manajemen. Tujuan yang terpenting dari analisa laporan keuangan adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak dapat dielakkan pada setiap proses pada setiap pengambilan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
keputusan. mengurangi
Analisa
laporan
kebutuhan
akan
keuangan
tidaklah
penggunaan
berarti
pertimbangan-
pertimbangan, melainkan hanya memberikan dasar yang layak dan
sistematis
dalam
menggunakan
pertimbangan-
pertimbangan tersebut.
2.1.2.3.2
Prosedur Analisa Menurut Prastowo (1995:31) langkah-langkah yang harus ditempuh dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisa mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalaisa merupakan
langkah
yang
perlu
dilakukan
sebelum
menganalisa laporan keuangan perusahaan tersebut. 2. Memahami
kondisi-kondisi
yang
berpengaruh
pada
perusahaan. Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai
trend
(kecenderungan)
industri
di
mana
perusahaan beroperasi, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak, dan perubahan yang tejadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi manajemen kunci 3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan Kedua langkah pertama akan memberi gambaran mengenai karakteristik (profil) perusahaan. Sebelum berbagai teknik analisa laporan keuangan diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisa. Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku. 4. Menganalisa Laporan Keuangan Setelah memahami profil perusahaan dan me-review laporan keuangan, dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisa laporan keuangan yang ada penganalisa dapat
menganalisa
laporan
keuangan
dan
menginterpretasikan hasil analisa tersebut (bila perlu disertai rekomendasi ).
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.2.3.3
Alat dan Teknik Analisa Laporan Keuangan Menurut Munawir (2004) alat-alat dan teknik yang digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah : 1) Analisa perbandingan laporan keuangan 2) Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam presentase (Trend Preventage Analysis) 3) Laporan dengan presentase per komponen atau common size statement 4) Analisa sumber dan penggunaan modal kerja 5) Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) 6) Analisa rasio 7) Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) 8) Analisa Break-even (analisa titik impas). Perangkat, alat-alat, dan teknik analisa manapun yang digunakan kesemuanya itu adalah merupakan permulaan dari proses
analisa
yang
diperlukan
untuk
menganalisa
laporankeuangan, dan setiap perangkat, alat-alat serta teknik analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.2.4. Analisis Rasio Untuk setiap variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini, diproksikan oleh 1 macam rasio. Untuk itu perlu ada pembahasan yang mendalam pula dalam menganalisis rasio.
2.1.2.4.1
Definisi dan Pemahaman Tentang Rasio Keuangan Dari berbagai alat analisa keuangan, yang paling umum digunakan untuk mengukur kelemahan atau kekuatan yang dihadapi oleh perusahaan di bidang keuangan, adalah analisa rasio keuangan. Telah hampir satu abad lamanya, analisa rasio keuangan menjadi perangkat utama yang digunakan dalam melakukan interpretasi dan evaluasi terhadap laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Dengan pengetahuan yang luas dari penganalisa, dalam menganalisa
data
keuangan
perusahaan
dan
kondisi
perekonomian pada masa yang akan datang maka pemakaian analisa rasio akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Pengguna analisa rasio dalam suatu analisa laporan keuangna perusahaan akan dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas,
efektivitas,
serta
profitabilitas
perusahaaan
tersebut. Bagi pimpinan perusahaan, masalah likuiditas, leverage, aktivitas maupun profitabilitas mendapat porsi perhatian yang sama. Untuk pihak-pihak luar, misalnya
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
kreditur
akan
lebih
berkepentingan
terhadap
likuiditas
perusahaan apabila ia akan memberikan pinjaman jangka pendek,
sedangkan
pemilik
lebih
menekankan
pada
profitabilitas perusahaan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Lebih lanjut menurut Djarwanto (2004) secara individual rasio itu kecil artinya, kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan dasar pembanding. Bila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar pembandingan, dari penafsiran rasio-rasio suatu perusahaan, penganalisa tidak dapat menyimpulkan apakah rasio-rasio itu menunjukkan kondisi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Jika standar rasio tidak ada dalam bentuk yang tetap menurut Munawir (2004) maka penganalisa dapat membuat standar rasio dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat diperbandingkan (homogen dalam operasi dan data yang seragam dalam arti keseragaman dalam kebijaksanaan keuangan, penilaian aktiva dan metode depresiasi, serta menggambarkan atau mewakili kelompok yang homogen dalam aktivitasnya maupun jenis perusahaannya) dalam industri
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2) Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam industri 3) Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah dan menghapuskan rasio yang ekstrim (terlalu tinggi atau terlalu rendah) 4) Menghitung
rata-rata
hitungnya
atau
menentukan
medianya. Menurut
Munawir
(2004)
standar
rasio
bukanlah
merupakan angka pembanding yang ideal atau bukanlah merupakan ukuran yang pasti, tetapi standar rasio dapat digunakan sebagai pedoman atau pegangan bagi penganalisa. Dengan pembandingan denagn standar rasio ini akan dapat diketahui apakah rasio perusahaan yang bersangkutan terletak di atas average atau di bawah average. Menutur Djarwanto (2004) standar rasio yang baik adalah yang memberikan gambaran rata-rata. Gambaran rata-rata yang paling tepat adalah rasio industri (gabungan perusahaan sejenis), rasio ini dipertimbangkan
sebagai
“satisfactory
condition“
atau
“representative condition” Meskipun demikian menurut Djarwanto (2004) perlu dipahami bahwa, oleh karena laporan keuangan itu merupakan kombinasi dari fakta yang telah dicatat, kesepakatan akuntansi, dan pertimbangan pribadi, sehingga rasio itu bukan merupakan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ukuran eksak, maka standar rasio janganlah dianggap sebagai kondisi yang ideal. Walaupun rasio industri memberikan gambaran rata-rata yang baik, tetapi umumnya rasio industri sukar diperoleh atau penyusunannya sangat memakan waktu (sangat lambat). Sehingga untuk keperluan pembandingan dapat dipakai bentuk standar rasio yang lain, misalnya “goal ratio” atau rasio dari perusahaan sendiri yang telah dimodifikasi dengan mengantisipasikan perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi selama suatu periode akuntansi. Telah merupakan
dijelaskan di atas, bahwa laporan keuangan itu kombinasi
dari
fakta
yang
telah
dicatat,
kesepakatan akuntansi, dan pertimbangan pribadi, dapat disimpulkan yaitu penentuan standar rasio sebagai dasar pembanding tidak dapat digunakan sebagai ukuran yang pasti karena standar rasio untuk industri merupakan hasil rata-rata dari beberapa perusahaan yang sejenis yang mempunyai kondisi keuangan dan hasil usaha yang berbeda-beda, ada yang kondisi keuangannya baik, hasil usaha menguntungkan, dan sebaliknya.
2.1.2.4.2
Kelebihan Analisa Rasio Keuangan Menurut Bernstein (1993:83) kelebihan analisa rasio keuangan dibandingkan analisa yang lainnya adalah :
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
“Ratios are tools of analysis that in most cases provide the analyst with clues and symptoms of underlying conditions. Ratios, properly interpreted, can also point the way to areas requiring further investigation and inquiry. The analysis of a ratio can disclose relationship as well as bases of comparison that revel conditions and trends that can not be detected by an inspection of the individual; component of the ratio”. “Rasio merupakan alat untuk menganalisis, dimana dalam kasus kebanyakan, menyediakan analis dengan petunjuk dan gejala
dari
kondisi
yang
mendasarinya.
Rasio,
diinterpretasikan, dapat menunjuk pada suatu jalan yang memerlukan investigasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Analisis rasio dapat menunjukkan hubungan antar komponen-komponen dari rasio, sebaik menunjukkan dasar perbandingan antara kondisi yang menyenangkan dengan tren, yang tidak dapat dideteksi dengan inspeksi individu”. Menurut Helfert (2002) kelebihan analisa rasio keuangan dibandingkan dengan analisa yang lainnya adalah : “In financial analysis there’s often a temptation to ‘run all the numbers’ yet normally only a few selected relationships will yield the information and insights the analyst really needs, by definition a ratio can relate any magnitude to any other, such as net profit to total assets, or current liabilities to current
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
assets. The choices are limited only by the imagination. But the actual usefulness of any particular ratio is strictly governed by the specific objectiveness of the analysis. More over, ratios aren’t absolute criteria. Meaningful ratios serve best to point out changes in financial conditions or operating performance, and help illustrate the trends and patterns of such changes which, in turn, may indicate to the analyst the risks and opportunities for the business under review” “Dalam analisis keuangan selalu ada godaan untuk memanipulasi angka-angka, namun secara normal hanya beberapa hubungan yang berkaitan yang dengan informasi dan kepentingan dari penggunanya saja yang dibutuhkan, dengan mendefinisikan rasio dapat menghubungkan kepentingan yang satu dengan kepentingan lain, misalnya laba bersih dengan total aset, atau kewajiban lancar dengan aset lancar. Pilihannya hanya terbatas pada imanjinasi. Tetapi kegunaan utama dari banyaknya rasio yang ada adalah penguasaan dengan analisis objektif yang spesifik. Lebih jauh, rasio bukan merupakan kriteria yang absolut. Rasio sangat berarti dalam memberikan petunjuk perubahan dalam suatu kondisi keuangan atau kinerja operasional, dan membantu mengilustrasikan tren dan pola dari perubahan tersebut, yang mana, dapat mengindikasikan pada
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
penganalisaan risiko dan kesempatan untuk bisnis yang sedang dikaji”. Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan analisa rasio keuangan dibandingkan dengan analisa yang lainnya adalah adanya motivasi untuk memeriksa data dalam bentuk rasio keuangan meliputi motivasi untuk: 1) Membuat data lebih memenuhi asumsi-asumsi dalam alatalat statistika. 2) Menyelidiki suatu teori di mana suatu rasio merupakan variabel dari kepentingan tertentu.
2.1.2.4.3
Penggolongan Rasio Keuangan
1) Rasio Likuiditas: Rasio ini menunjukkan kemapuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya, dengan kata lain, rasio ini mengaitkan antara keberadaan kas dan aset-aset lain untuk menutupi hutang usaha, hutang jangka pendek, dan hutang-hutang jangka pendek lainnya. Rasio ini menyediakan informasi yang berguna bagi manajer untuk membantu mereka meregulasi pinjaman dan pengeluaran. a) Current Ratio Rasio ini mengukur kemapuan setiap entitas bisnis untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Nilai yang rendah dari rasio ini berarti bahwa perusahaan dinyatakan tidak mampu
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
membayar tagihan tepat waktu, sedangkan nilai yang tinggi dari rasio ini menunjukkan perusahaan memiliki uang tunai atau investasi yang aman yang dapat digunakan lebih baik untuk bisnis. Current Ratio =
Current Assets Current Liabilities
b) Acid Test Ratio (Quick Ratio) Rasio ini menyediakan definisi, kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya, rasio ini seharusnya 1:1, dimana makin tinggi nilainya maka perusahaan dianggap menyimpan terlalu banyak uang tunai atau memiliki program penagihan piutang yang buruk, sedangkan jika nilainya terlalu rendah maka mengindikasi suatu perusahaan yang lebih cenderung
bertumpu
pada
persediaan
untuk
membayar
kewajibannya. Quick Ratio =
Quick Assets Current Liabilities
Quick Assets = kas + piutang usaha + sekuritas jangka pendek atau sekutitas yang dapat dijual c) Cash To Total Assets Rasio ini mengukur porsi dari aset perusahaan dalam bentuk kas atau sekuritas yang mudah dijual/sekuritas jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan titik aman dari sudut
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pandang kreditor, namun jumlah yang berlebihan dari kas juga dapat dipandang sebagai ketidakefisienan. Cash to Total Assets =
Cash Total Assets
d) Sales to Receivables ( Turnover Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran piutang usaha tahunan. Nilai yang tinggi dari rasio ini merefleksikan jangka waktu yang pendek antara penjualan dan penagihan piutang, sementara jika nilai rasio ini rendah maka penagihan piutang membutuhkan waktu yang semakin lama. Untuk menghindari
dampak
perubahan
musim
penjualan
maka
disarankan untuk menggunakan piutang usaha rata-rata. Turnover Ratio =
Net Sales Accounts Receivable
e) Day’s Receivable Ratio Rasio ini mengukur jumlah hari rata-rata dari piutang usaha yang beredar. Hasil dari rasio ini seharusnya sama dengan jangka waktu perjanjian kreditnya. Day’s Receivable Ratio =
365 Sales to Receivables
f) Cost of Sales to Payables
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Rasio ini digunakan untuk mengukur perputran hutang usaha tahunan. Nilai yang rendah mengindikasikan kinerja yang baik, yang lebih baik dari standar industrinya. Cost of Sales to Payables =
Cost Of Sales Trade Payables
g) Cash Turnover Rasio ini merefleksikan kemampuan perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional jangka pendek, efisiensi dari sumber daya manusia, dan margin perlindungan bagi kreditornya. Nilai rasio yang tinggi membuat perusahaan rentan terhadap kreditornya, sementara rasio yang rendah mengindikasikan ketidakefisienan dari penggunaan modal kerja. Secara umum, penjualan yang lima atu enam kali lebih besar dari modal kerja membutuhkan pengelolaan arus kas positif dan pengelolaan keuangan dari penjualan. Cash Turnover =
Net Sales Net Working Capital
Net Working Capital = aset jangka pendek atau aset lancar dikurangi kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar 2) Rasio Leverage: Rasio ini ingin menunjukkan ketergantungan suatu perusahaan untuk
meminjam
dana
dalam
upaya
mendanai
kegiatan
operasionalnya. Oleh karena itu, rasio ini sangat erat hubungannya
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dengan pihak bank dan para investor. Rasio yang tinggi dapat meningkatkan risiko perusahaan dan penurunan dalam bisnis, tetapi seiring dengan tingginya risiko maka juga mendatangkan pengembalian yang tinggi pula. Rasio ini juga dapat dianggap sebagai bagian dari rasio solvabilitas. a) Debt To Equity Ratio Rasio ini mengindikasi perpaduan relatif modal investor dalam perusahaan. Perusahaan secara umum menyadari akan kenyamanan yang didapat jika rasio ini rendah, dengan kata lain, proporsi modal pemilik lebih besar. Secara umum, kisaran hutang seharusnya 50-80% terhadap ekuitas. Debt to Total Equity Ratio =
Debt Owners Equity
b) Debt Ratio Rasio ini mengukur porsi modal perusahaan yang berasal dari pinjaman. Jika rasio ini lebih besar dari 1.0 maka perusahaan memiliki usaha bersih yang negatif dan secara teknis mengalami kebangkrutan. Debt Ratio =
Debt Total Assets
c) Fixed To Worth Ratio Rasio ini mengindikasi berapa banyak ekuitas pemilik yang diinvestasikan pada aset tetap. Hal ini penting, mengingat bahwa
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
hanya aset berwujud yang masuk dalam perhitungan dan memiliki nilai depresiasi yang tetap. Kreditor lebih menyukai rasio ini rendah, tetapi me-leasing aset dalam jumlah besar seringkali dapat menurunkan rasio ini. Fixed to Worth Ratio =
Net Fixed Assets Tangible Net Worth
d) Interest Coverage Rasio ini mengindikasi seberapa nyaman suatu perusahaan menangani pembayaran bunga dari pinjamannya. Secara umum, nilai yang tinggi yang dihasilkan dari rasio ini memiliki arti bahwa bisnis kecil memiliki kesempatan untuk menambah hutang. Interest Coverage =
Earning Before Interest And Taxes (EBIT) Interest Expense
3) Rasio Profitabilitas: Rasio profitabilitas menyediakan informasi mengenai kinerja manajemen dalam menggunakan sumber daya bisnis. Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi rasio ini, seperti: perubahan harga, volume perusahaan, pengeluaran-pengeluaran, begitu pula halnya dengan kegiatan pembelian aset atau meminjam uang. a) Gross Profitability
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Rasio ini digunakan untuk mengukur margin penjualan perusahaan, merupakan indikasi dari efisiensi suatu perusahaan atau keefektivan pemasaran. Gross profitability =
Gross Profits Net Sales
b) Net Profitability Rasio
ini
mengukur
keseluruhan
profitabilitas
dari
perusahaan, atau seberapa besar penghasilan minimal yang harus dilakukan. Rasio net profitability secara umum menunjukkan keefektivan manajemen. Net profitability =
Net Income Net Sales
c) Return On Assets (ROA) Rasio ini mengindikasi seberapa efektif suatu perusahaan dalam menyebarkan aset-asetnya. Makin tinggi rasio ini menunjukkan manajemen yang makin efisien, dan berlaku sebaliknya. ROA =
Net Income Total Assets
d) Return On Investment (ROI) Rasio ini mengindikasikan seberapa baik suatu perusahaan menggunakan investasi ekuitasnya. Jika rasio ini terlalu rendah maka perusahaan menunjukkan kinerja manajamen yang lemah
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
atau pendekatan bisnis konservatif yang tinggi. Namun di sisi lain, rasio ini dapat diartikan bahwa manajemen melakukan pekerjaannya dengan baik atau perusahaan berada dalam tingkat modal yang rendah. ROI =
Net Income Owners Equity
e) Earnings Per Share (EPS) Rasio ini menunjukkan profit perusahaan berdasarkan jumlah per lembarnya, hal ini membantu dalam perbandingan di masa depan untuk harga pasar saham. EPS =
Net Income Number Of Share Outstanding
f) Investment Turnover Rasio
ini
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
menggunakan aset-asetnya untuk meningkatkan penjualan. Walaupun tingkat ideal dari rasio ini beragam banyknya, makin rendah nilai rasio ini maka dapat diartikan bahwa perusahaan mengolah terlalu banyak aset atau tidak mendistribusikan asetasetnya dengan baik, sedangkan makin tinggi nilai rasio ini maka diartikan aset-aset ini
telah digunakan untuk memproduksi
sejumlah barang dagangan. ITO =
Skripsi
Net Sales Total Assets
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
g) Sales Per Employee (SPE) Rasio ini menyediakan pengukuran akan produktivitas. SPE =
Total Sales Number Of Employees
4) Rasio Aktivitas: Dengan menganalisis penggunaan kredit, persediaan, dan asset, ratio aktivitas dapat membantu manajer menjalankan bisnis lebih baik. Rasio ini dapat menunjukkan seberapa cepat perusahaan mendapatkan uang dari penjualan kreditnya atau seberapa cepat perputaran persediaan dalam jangka waktu tertentu. a) Annual Inventory Turnover Rasio ini menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan dalam menangani kegiatan produksi, gudang, dan distribusi produk, dalam kaitannya dengan jumlah penjualan. Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik karena perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan pilihan yang semakin sempit dan peluang kehilangan penjualan. Dengan kata lain, semakin rendah rasio ini, berarti perusahaan membayar biaya penyimpanan atas persediaan yang tersimpan di gudang dan dapat terjadi kelebihan stok atau penumpukan barang usang. Annual Inventory Turnover =
Cost Of Goods Sold For The Year Average Inventory
b) Inventory Holding Period
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Rasio ini menghitung jumlah hari, secara rata-rata, antara produksi barang jadi yang selesai dibuat dengan penjualan produk. Inventory Holding Period =
365 Annual Inventory Turnover
c) Inventory to Assets Ratio Rasio ini menunjukkan porsi dari aset yang menjadi persediaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin baik. Inventory to Assets Ratio =
Inventory Total Assets
d) Accounts Receivable Turnover Rasio ini memberikan pengukuran akan seberapa cepatnya penjualan kredit berubah menjadi kas. Accounts Receivable Turnover =
Net (Credit) Sales Average Accounts Receivable
e) Collections Period Rasio ini mengukur jumlah hari rata-rata dari piutang perusahaan yang beredar, antara tanggal penjualan kredit dan penagihan piutang. Collections Period =
365 Accounts Receivable Turnover
5) Rasio Solvabilitas
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban
jangka
panjangnya
atau
kewajiban-
kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. a) Rasio Pelunasan Hutang (Debt Service Ratio) Rasio ini menggambarkan sejauhmana laba setelah dikurangi bungan dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi kewajiban bungan dan pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan menutupi hutanghutangnya. Perusahaan yang sehat seharusnya memiliki laba yang melebihi kewajibannya pelunasan hutangnya. DSR =
(Laba Bersih Bunga - Penyusutan Beban Nonkas) Pembayaran Bunga dan Pinjaman
b) Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) Rasio ini menunjukkan kecukupan modal yang ditetapkan lembaga pengatur yang khusus berlaku bagi industri-industri yang berada di bawah pengawasan pemerintah, misalnya bank dan asuransi. Rasio ini menunjukkan sejauhmana modal pemilik saham dapat menutupi aktiva berisiko. CAR =
Stockholder Equity Total Risk Weighted Assets (ATMR)
c) Capital Formation
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Rasio ini mengukur tingkat pertumbuhan suatu perusahaan (khususnya usaha bank) sehingga dapat bertahan tanpa merusak CAR. Capital
=
Formation
Laba Bersih Dividen Yang Dibayar Rata - Rata Modal Pemilik
6) Rasio Pertumbuhan (Growth) Rasio ini menggambarkan persentase pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun. a) Kenaikan Penjualan Rasio ini menunjukkan persentase kenaikan penjualan tahun ini dibanding dengan tahun lalu, semakin tinggi semakin baik. Kenaikan Penjualan =
(Sales Tahun Ini - Sales Tahun Lalu) Sales Tahun Lalu
b) Kenaikan Laba Bersih Rasio
ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
meningkatkan laba bersih dibanding tahun lalu. Kenaikan Laba Bersih =
(Laba Tahun Ini - Laba Tahun Lalu) Laba Tahun Lalu
c) Earning Per Share (EPS) Rasio
ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
meningkatkan EPS dari tahun lalu.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
EPS =
(EPS Tahun Ini - EPS Tahun Lalu) EPS Tahun Lalu
d) Kenaikan Dividen per share Rasio
ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
meningkatkan DPS dari tahun lalu. Kenaikan DPS =
(DPS Tahun Ini - DPS Tahun Lalu) DPS Tahun Lalu
7) Penilaian Pasar (Market Based Ratio) Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan khusus digunakan di pasar modal, yang menggambarkan situasi / keadaan perusahaan di pasar modal. Namun, tidak berarti rasio lain tidak digunakan. a) Price Earning Ratio (PER) Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan dating cukup tinggi. PER =
Harga Pasar Saham Laba Bersih
b) Market To Book Value Ratio Rasio ini menunjukkan perbandingan harga saham di pasar dengan nilai buku saham tersebut yang digambarkan di neraca.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Market To Book Value Ratio =
Nilai Pasar Saham Nilai Buku
8) Rasio Produktivitas Jika perusahaaan ingin dinilai dari segi produktivitas unituntinya maka bisa dihitung rasio produktivitas. Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai. a) Rasio Karyawan Terhadap Penjualan Rasio ini menunjukkan sejauhmana kemampuan karyawan menghasilkan laba, semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap lebih produktif. Rasio Karyawan Terhadap Penjualan =
Jumlah Penjualan Bersih Jumlah Karyawan
b) Rasio Penjualan Terhadap Space Ruangan Rasio ini menunjukkan produktivitas space. Rasio
Penjualan
Terhadap
Space
Ruangan
=
Jumlah Penjualan Bersih Jumlah Space (m 2 )
c) Rasio Laba Terhadap Cabang Rasio ini menunjukkan kontribusi rata-rata dari cabang atas penciptaan laba. Rasio Laba Terhadap Cabang =
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Total Laba Jumlah Cabang
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.2. Penelitian Sebelumnya Beberapa penelitian sebelumnya berkaitan dengan manfaat informasi akuntansi untuk memprediksi tingkat pengembalian investasi dan pengaruh informasi akuntansi terhdap return saham di BEI dikemukakan berikut ini. Suharli&Oktorina (2005) mengadakan penelitian dengan seluruh perusahaan yang listing di BEJ dalam periode 2000-2003, yang membagikan dividen, hasil penelitian mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas, likuiditas, dan hutang memiliki pengaruh atau dapat digunakan untuk memprediksi kebijakan dividen suatu perusahaan, dimana dalam penelitian ini tingkat signifikansinya 10%. Penelitian ini dikaitkan dengan pernyataan Rozeff (1982) bahwa perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Sementara itu, Ulupui (2005) mengadakan penelitian terhadap 13 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ, dengan periode penelitian 1999-2005. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas dan rasio likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham satu periode ke depan, rasio leverage memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan (tingkat signifikansi penelitian ini adalah 5%), sedangkan rasio aktivitas memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham satu tahun ke depan. Penelitian ini hampir mirip dengan penelitian yang dilakukan Tuasikal (2001) pada perusahaan pemanufakturan dan nonpemanufakturan, dengan periode
Skripsi
penelitian 1996-1997, dimana rasio aktivitas tidak memiliki
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pengaruh signifikan untuk memprediksi return saham satu tahun ke depan namun berbeda ketika digunakan untuk memprediksi return dua tahun ke depan. Winatha (2003), dalam penelitian terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dengan periode penelitian 1992-1996, tingkat signifikansi 5%, turut membuktikan bahwa rasio leverage tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap kebijakan dividen, rasio ini tidak turut diperhitungkan dalam menentukan kebijakan dividen untuk perusahaan manufaktur di Indonesia. Namun rasio ini, mempunyai pengaruh langsung terhadap harga saham.
2.3. Kerangka Konseptual Rasio keuangan mengilustrasikan hubungan antara aspek-aspek yang berbeda dalam operasi bisnis. Rasio juga dapat menunjukkan profil suatu perusahaan, karakteristik ekonomi, strategi bersaing dan keunikan karakteristik operasi, keuangan dan investasi. Melacak berbagai rasio sepanjang waktu merupakan langkah yang kuat untuk mengidentifikasi peristiwa yang sedang berkembang, terutama yang berkenaan dengan pengembalian investasi untuk perusahaan-perusahaan yang listing di bursa, dalam kaitannya dengan keputusan investasi oleh investor dan investor potensial. Secara umum, terdapat empat kategori utama rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur pengembalian investasi, yaitu: Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Aktivitas.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Profitabilitas
Pengembalian
Likuiditas
Investasi
Leverage Aktivitas
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4. Perumusan Hipotesis 1. Profitabilitas dan pengembalian investasi Rasio profitabilitas menyediakan informasi mengenai kinerja manajemen dalam menggunakan sumber daya perusahaan, dimana informasi ini merupakan hal yang sangat diperhatikan investor dan investor potensial dalam pasar modal. Hasil dari kinerja manajemen yang berupa laba atau profit inilah yang menjadi dasar pengembalian investasi bagi perusahaan investee untuk investor. Pada dasarnya, laba perusahaan dapat ditahan (sebagai laba ditahan) dan dapat dibagi (sebagai dividen). Dalam menetapkan pengembalian investasi dengan yakin, pihak investee diharapkan mampu memberikan jaminan yaitu berupa stabilitas keuntungan. Stabilitas keuntungan adalah penting untuk mengurangi risiko bilamana terjadi penurunan laba yang memaksa manajemen untuk memotong laba yang dibagi (dividen) (Partington, 1989). Sehingga, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
H1 : rasio
profitabilitas.
dapat
digunakan
untuk
memprediksi
pengembalian investasi. 2. Likuiditas dan pengembalian investasi Rasio
likuiditas
bertujuan
untuk
mengetahui
kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio ini terkait dengan ketersediaan kas dan aset-aset lain untuk melunasi hutang usaha dan hutang-hutang jangka pendek lainnya. Likuiditas ini penting karena setiap bisnis memerlukan adanya kepastian dalam pemenuhan piutang mereka, kesulitan likuiditas pada akhirnya dapat mengakibatkan kebangkrutan. Buruknya manajemen suatu perusahaan atas sumber likuiditas, tidak serta merta dapat dilihat dari rasio likuiditas yang rendah, tingginya rasio ini pun juga mengindikasi adanya kinerja yang buruk dari menajemen, yaitu ketidakmampuan manajemen dalam mengalokasikan kelebihan aktiva lancar, yang seharusnya dapat digunakan untuk membayar hutang jangka panjang, memberikan pengembalian investasi yang lebih baik, serta untuk keperluan lain. Oleh sebab itu, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: H2 : rasio likuiditas dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. 3. Leverage dan pengembalian investasi Rasio leverage digunakan untuk mengetahui sumber keuangan suatu perusahaan dalam mendanai operasionalnya. Rasio ini juga disebut
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dengan rasio pengungkit yaitu rasio yang digunakan untuk menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Dengan kata lain, rasio ini berkaitan dengan struktur permodalan perusahaan yang terdiri dari pinjaman bank dan dari investor. Perusahaan yang struktur permodalannya berasal dari bank lebih besar daripada yang berasal dari investor, seharusnya menurunkan pengembalian investasinya karena laba yang diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban. Dengan demikian investor dapat mempelajari kewajiban perusahaan untuk memperkirakan pengembalian investasi berupa dividen di masa yang akan datang. Hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: H3 : rasio leverage dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. 4. Aktivitas dan pengembalian investasi Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan (sales) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut, dengan kata lain, rasio ini mengevaluasi revenue dan output yang dihasilkan oleh aset perusahaan. Rasio aktivitas yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang disebabkan rendahnya turnover persediaan dan piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar, hal ini menyebabkan pendapatan menurun. Selain itu terdapat biaya-biaya tambahan yang diperlukan untuk menyimpan persediaan lebih lama di gudang serta biaya-biaya lain
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
yang terkait dengan perputaran modal kerja, sehingga menyebabkan laba yang dihasilkan juga ikut turun. Penurunan laba ini dapat menyebabkan pengembalian investasi juga ikut menurun. Jadi, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: H4: rasio aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. 5. Rasio profitabilitas memiliki pengaruh dominan dalam memprediksi pengembalian investasi Rasio profitabilitas mengukur laba perusahaan relatif terhadap pendapatan dan modal yang diinvestasikan sehingga investor di bursa efek
sangat
memperhatikan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan profit. Profit yang dihasilkan akan sangat mempengaruhi jumlah dividen yang nantinya dibagikan kepada investor sebagai pengembalian atas sejumlah dana yang diinvestasikan beserta risiko yang ditanggung oleh investor. Rasio juga ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, dimana stabilitas akan keuntungan yang dihasilkan penting untuk mengurangi risiko bilamana terjadi penurunan laba yang memaksa manajemen untuk memotong dividen. Jadi, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: H5: rasio profitabilitas memiliki pengaruh dominan dalam memprediksi pengembalian investasi.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis (analytical research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menitikberatkan pada pengujian kebenaran hipotesis. Data yang digunakan sifatnya terukur dan akan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasi. Dalam penelitian ini akan dijelaskan hubungan antara pengembalian investasi (variabel dependen) terhadap rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas (variabel independen). Penelitian ini dirancang untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi tingkat pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2007-2008, dengan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis).
3.2. Identifikasi Variabel Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan, variabel-variabel penelitian telah diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel terikat (dependent variabel) Variabel terikat (dependent variable) adalah kejadian yang diukur oleh peneliti dimana nilai atau variabilitas kejadian tersebut adalah akibat dari manipulasi (intervensi) atau akibat adanya variabilitas pada variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu tingkat
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI dalam periode 2007-2008. 2. Variabel bebas (independent variabel) Variabel bebas (independent variable) adalah suatu keadaan yang memaparkan subyek penelitian yang akan memberikan outcome tertentu. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas.
3.3. Definisi Operasional Agar variabel-variabel yang sudah diidentifikasi dapat dioperasionalkan maka diperlukan definisi operasional sebagai berikut: A. Variabel terikat (Y) 1. Pengembalian Investasi Pengembalian investasi adalah manfaat yang diperoleh investor setelah menginvestasikan aktiva tertentu dalam suatu perusahaan (PSAK No. 13, 2004). Manfaat yang dimaksud sama konteksnya dengan manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Dalam penelitian ini, pengembalian investasi diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Besarnya pengembalian investasi dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut: DPR =
Dividen per lembar ..............................................................(1) Laba per lembar saham
B. Variabel bebas (x) 1. Rasio Profitabilitas
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2004:304). Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan investment turnover (ITO), dimana rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya untuk menghasilkan penjualan. Makin besar nilainya maka makin banyak aset yang digunakan perusahaan untuk memproduksi jumlah barang untuk dijual. Investment Turnover (ITO) =
Net Sales .……………...…………...(2) Total Assets
2. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar (Harahap, 2004:301). Rasio likuiditas yang digunakan yaitu quick ratio, dimana rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid (kas + piutang usaha + investasi jangka pendek atau sekuritas yang dapat dijual atau investasi sementara) mampu menutupi utang lancar. Semakin besar nilai dari rasio ini maka semakin baik pula kemampuan aset lancar melunasi hutang lancarnya. Quick Ratio =
Quick Assets ……………………………………..(3) Current Liabilities
3. Rasio Leverage
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Leverage adalah gambaran hubungan antara hutang perusahaan
terhadap modal maupun aset. Rasio ini melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau oleh pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Rasio ini bisa juga dianggap bagian dari rasio solvabilitas (Harahap, 2004:306). Rasio yang digunakan adalah debt ratio, yang mengukur porsi modal perusahaan yang diperoleh dari pinjaman. Jika nilai dari rasio ini lebih besar dari 1.0, berarti perusahaan memiliki negative net woth dan secara teknis mengalami kebangkrutan. Debt Ratio =
Debt ….…………………………………………(4) Total Assets
4. Rasio Aktivitas Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan (Harahap, 2004:308). Dengan kata lain aktivitas adalah kegiatan operasional perusahaan, yang meliputi kegiatan: produksi, distribusi, pemasaran, dan manajerial. Rasio yang digunakan adalah account receivable turnover. Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang, semaikn besar nilai rasio ini semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Inventory to Assets Ratio =
Inventory ….………………………….(5) Total Assets
3.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
diperoleh dari www.idx.co.id berupa laporan keuangan perusahaanperusahaan manufaktur yang listing di BEI dan telah diaudit dalam periode 2007-2008. Selain itu data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data-data yang tersedia dari pihak yang terkait secara tidak langsung melalui Indonesian Capital Market Directory. Ditinjau dari dimensi waktu, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runut waktu (time series data) dan data silang tempat (cross section data) pada periode penelitian 2007-2008.
3.5. Prosedur Pengumpulan Data
1. Survei pendahuluan Prosedur ini menitikberatkan pada pencarian dan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dikemukakan. 2. Studi kepustakaan Dilakukan untuk memperoleh data teoritis sebagai tinjauan pustaka serta digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti dengan mempelajari literatur-literatur dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3. Pengumpulan data Melakukan pengumpulan data-data sekunder dari www.idx.co.id dan sumber lain dengan menggunakan teknik dokumentasi kemudian datadata dikumpulkan, diseleksi, lalu diolah.
3.6. Populasi dan Sampel
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2001:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peusahaan yang terdaftar di BEI periode 2008 yaitu sebanyak 394 perusahaan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2001:73). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling artinya bahwa populasi yang akan dijadikan sampel harus memenuhi kriteria tertentu (Cooper & Emory, 1997). Adapun kriteria sampelnya adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang listing di BEI selama periode 2007-2008. 2. Merupakan perusahaan manufaktur. 3. Perusahaan membagikan dividen selama periode 2007-2008. 4. Perusahaan memiliki nilai Dividend Payout Ratio positif selama periode penelitian 2007-2008. Tabel 3.1 Sampel penelitian No. 1a. b. 2 3 4
Kriteria Perusahaan yang listing sampai dengan tahun 2008 Perusahaan yang tidak listing tahun 2007 Perusahaan yang bukan manufaktur Perusahaan yang tidak membagi dividen Perusahaan dengan nilai DPR negatif Perusahaan yang menjadi sampel
Jumlah 369 (13) (234) (66) (3) 53
Berdasarkan kriteria sampel di atas, maka sampel yang memenuhi syarat untuk penelitian adalah sebanyak 53 perusahaan. Digunakannya tahun 20072008 sebagai tahun penelitian karena jumlah sampel perusahaan pada tahun
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
yang menjadi dasar, yaitu tahun 2008 kurang dari 30 perusahaan sehingga membutuhkan tambahan jumlah sampel perusahaan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2007, kuota 30 perusahaan dapat terpenuhi.
3.7. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan menggunakan alat bantu Statistical Program for Social Science (SPSS) 11,5 for windows. Tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis ini: 1. Menghitung rasio-rasio keuangan yang didapatkan dari data penelitian yang telah dikumpulkan. 2. Mengolah data dengan bantuan program komputer aplikasi SPSS 11,5 for windows, guna memperoleh rumus regresi linier berganda, sebagai
berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e ..............................……………(6) Y
: tingkat pengembalian investasi
X1
: rasio profitabilitas
X2
: rasio likuiditas
X3
: rasio leverage
X4
: rasio aktivitas
b1, b2, b3, b4 : koefisien regresi
Skripsi
a
: konstanta
e
: variabel pengganggu
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3. Uji statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel-variabel bebas terhdap variabel terikatnya. 1) Merumuskan hipotesis yang akan diuji: Ho : semua variabel bebas (rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel terikat (tingkat pengembalian investasi). Ha : semua variabel bebas (rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel terikat (tingkat pengembalian investasi). 2) Memasukkan nilai Y, X1, X2, X3, X4 ke dalam program statistik untuk mendapatkan suatu model regresi linier berganda dalam bentuk persamaan, guna mencari t hitung. 3) Menentukan level of significant (α) sebesar 5% dan 10%, dan menentukan derajat kebebasan (degree of freedom) penyebut = n-k1). 4) Membandingkan tingkat signifikansi atau membandingkan antara t hitung dengan t tabel dengan kriteria: Bila t hitung > t tabel, atau –t hitung < –t tabel, dan atau signifikansi ≤ 0,05 dan atau signifikansi ≤ 0,1, maka Ho ditolak, artinya variabel bebas (rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas) berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat (tingkat
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pengembalian investasi). Bila nilai t hitung berada diantara –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, atau signifikansi > 0,1, maka Ho diterima. 5) Variabel bebas yang memiliki R2 dan standardized coefficient beta paling besar maka mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat pengembalian investasi. 4. Uji gejala penyimpangan asumsi klasik Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) artinya koefisien regresi pada persamaan tersebut harus linier
dan tidak bias, kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik. Untuk itu dilakukan pengujian terhdap hasil analisis regresi linier, yaitu: a. Uji multikolonieritas Multikolonieritas merupakan situasi dimana terdapat suatu hubungan (korelasi) linier yang sempurna atau mendekati sempurna, antara beberapa atau semua variabel bebas (Kuncoro, 2001:114). Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel indepanden (Ghozali, 2009:95). Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam suatu model regresi adalah sebagai berikut: a) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini mengindikasi adanya multikolonieritas yang serius. b) Melihat nilai tolerance (TOL) dan lawannya variance inflation factor
(VIF).
Tolerance
mengukur
variabilitas
variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya jadi nilai TOL yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai TOL kurang dari 0,10 dan atau nilai VIF lebih dari 10, berarti tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Uji autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya, dimana kesalahan pengganggu (residual) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t atau periode sekarang dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya (Ghozali, 2009:99). Untuk mendeteksi gejala ini digunakan uji Durbin Watson (DW test): 1. Hitung nilai d dengan menggunakan SPSS 2. Dapatkan nilai kritis dL dan dU dari tabel statistik DW, sesuai dengan jumlah sampel dan variabel bebasnya. 3. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
a. Jika hipotesis nol (Ho) adalah tidak ada autokorelasi positif, maka jika: d < dL
: menolak Ho
d > dU
: tidak menolak Ho
dL ≤ d ≤dU : pengujian tidak meyakinkan (no decision) b. Jika hipotesis nol (Ho) adalah tidak ada autokorelasi negatif, maka jika: 4–dL < d < 4
: menolak Ho
4–dU > d
: tidak menolak Ho
4–dU ≤ d ≤ 4–dL : pengujian tidak meyakinkan (no decision) c. Jika hipotesis nol (Ho) adalah tidak ada autokorelasi positif maupun negatif, maka jika: d < dL
: menolak Ho
dU < d < 4–dU
: tidak menolak Ho
dL ≤ d ≤ dU atau 4–dU ≤ d ≤ 4–dL : pengujian tidak meyakinkan c. Uji heterokedastisitas Uji gejala heterokedastisitas menurut Hanke, et al. (2001), seperti yang dikutip Kuncoro (2001), muncul apabila kesalahan pengganggu dari model yang diamati memiliki varians yang berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya, sehinggaestimasi yang dihasilkan menjadi tidak efisien. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, digunakan grafik plot.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,
dan
sumbu
X
adalah
redisual
(Yprediksi
–
Ysesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2009:125-126). d. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Untuk lebih mengenal objek yang akan diteliti, berikut dipaparkan dua hal yang menjadi objek utama yang terkait dengan penelitian ini, yaitu Bursa Efek Indonesia dan perusahaan manufaktur.
4.1.1. Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. (www.idx.co.id/MainMenu/TentangBEI). Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus 1977, yang dikenal sebagai tonggak kebangkitan Pasar
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Modal Indonesia, yang kemudian dikembangkan menjadi bursa modal yang modern dengan menerapkan Jakarta Automoted Trading Systems (JATS) yang terintegrasi dengan sistem kliring dan penyelesaian, serta depositori saham yang dimiliki oleh PT Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI). Setelah Bursa Efek Jakarta dipisahkan dari institusi Bapepam tahun 2002 dan diswastakan, mulailah pasar modal mengalami perkembangan yang pesat, dalam periode 1992-1997. Secara garis besar perkembangan pasar bursa dapat dikelompokkan menjadi tiga fase: 9 Era Sebelum Tahun 1976
Pada 14 Desember 1912, di Batavia, berdiri cabang bursa efek Vereniging Voor de Effectenhandel untuk memfasilitasi kegiatan jual
beli saham perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda di Indonesia, sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan kantor administrasi di Belanda dan obligasi Pemerintah Kotapraja. Selain di Batavia, cabang bursa efek juga dibuka di Semarang dan Surabaya. Selama terjadi perang dunia I dan II, bursa efek di Indonesia ditutup. Pada tahun 1952, bursa efek di Indonesia kembali diaktifkan dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman dan Menteri Keuangan, dengan instrumen yang diperdagangkan yaitu Obligasi Pemerintah RI (1950). Namun, keadaan ekonomi dan politik yang sedang bergolak saat itu membuat
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
perkembangan bursa lambat dengan rendahnya nilai nominal saham dan obligasi sehingga investor tidak lagi tertarik, dan selama tahun 1956-1977 perdagangan di bursa efek vakum. 9 Era Orde Baru
Pada 10 Agustus 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto dan dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
Selama tahun 1977–1987, perdagangan di Bursa Efek
sangat lesu karena masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. Di tahun 1987, pintu BEJ terbuka untuk asing sehingga membuat aktivitas bursa meningkat, hal ini diwali dengan adanya Paket Desember 1987, yang memberi kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia, hal ini kemudian diperkuat dengan Paket Desember 88 yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal. Tahun 1989 merupakan periode kebangkitan Bursa Efek Surabaya (BES), yang dikelola PT Bursa Efek Surabaya. Semua sekuritas yang tercatat di BEJ secara otomatis juga diperdagangkan di BES. Kemudian dengan berkembangnya kegiatan transaksi yang
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
melebihi
kapasitas
manual
maka
BEJ
memutuskan
untuk
mengotomatisasi kegiatan transaksi di bursa dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Begitu halnya dengan BEJ, BES juga menerapkan sistem otomatis Surabaya Market Information and Automated Remote Trading (S-MART), yang
diintegrasikan dengan JATS dan KDEI (Kliring Deposit Efek Indonesia) untuk penyelesaian transaksi. 9 Era Krisis Moneter – Sekarang
Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 2007, diawali dengan penurunan nilai mata uang negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, terhadap dolar Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 2000, sistem perdagangan tanpa warkat mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. Lalu, pada 2002, BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh(remote trading). Pada tahun 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
4.1.2. Perusahaan Manufaktur
Berikut akan dipaparkan beberapa hal yang terkait dengan perusahaan manufaktur.
4.1.2.1. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur
Manufaktur
adalah
suatu
cabang
industri
yang
mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
transformasi barang mentah menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Jadi, perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan suatu produk (input-proses-output), dan erat kaitannya dengan rekayasa atau teknik. Berdasarkan Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik tahun 2002, kelompok industri manufaktur ini memiliki tiga aktivitas utama, yang harus tercermin dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur, yaitu: 1) Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku. 2) Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi bahan jadi. 3) Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi. Sektor manufaktur dikategorikan menjadi 19 kelas industri, yaitu: a. Makanan dan minuman b. Industri tembakau c. Industri tekstil dan pemintalan kapas d. Industri pakaian dan produk tesktil lainnya e. Industri kayu dan produk kayu f. Industri kertas dan produk lain yang berkaitan g. Industri kimia dan produk yang berkaitan h. Industri bahan perekat
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
i. Industri plastik dan produk kaca j. Industri semen k. Industri logam dan produk yang berkaitan l. Industri logam buatan m. Industri batu, tanah liat, kaca, dan produk dasar n. Industri kabel o. Industri elektronik dan perlengkapan kantor p. Industri otomotif dan produk yang berkaitan q. Industri perlengkapan fotografi r. Industri farmasi s. Industri barang konsumsi
4.1.2.2. Risiko Industri Manufaktur
Setiap industri pasti memiliki risiko, begitu pula halnya dengan industri manufaktur. Risiko yang melekat pada industri ini tidak lepas dari karakteristik utama perusahaan, risiko-risiko tersebut yaitu:
Sulitnya memperoleh bahan baku akibat dari kelangkaan dan ketergantugan yang tinggi terhadap impor atau pemasok tertentu.
Flutuasi nilai tukar Rupiah.
Kapasitas produksi yang tidak terpakai (idle capacity) karena kurangnya aya serap pasar terhadap rpoduk, kompetisi,
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
perubahan teknologi, dan restriksi pemerintah terhadap produk barang tertentu.
Terjadi pemogokan atau kerusuhan akibat ketidakpuasan karyawan akan kompensasi yang diterima atau akibat ketidakstabilan ekonomi dan politik.
Kekakuan investasi akibat pembatasan pemerintah terhadap investasi di bidang tertentu.
Putusnya hak paten atas formula produksi bagi perusahaan yang terkait erat dengan hak paten tersebut yang dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan tersebut.
Risiko leverage, yaitu risiko yang terkait dengan kewajiban perusahaan atas pendanaan yang dilakukan oleh pihak di luar perusahaan.
Risiko pemasaran, yang meliputi: tidak terjualnya barang jadi, akibat rusak atau hilang dari jalur distribusi dan pemasaran, daur hidup produk habis.
Risiko R&D atas biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan produk baru yang gagal.
Risiko dampak usaha terhadap lingkungan, berkaitan dengan analisis dampak lingkungan (amdal) yang dikeluarkan oleh Bapedal dan unjuk rasa dari warga sekitar yang tidak puas.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Risiko
tidak
tertagihnya
piutang,
akibat
rendahnya
kolektibilitas piutang, hal ini terkait dengan penjualan industri manufakutr yang umumnya tidak dilakukan secara kas.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah seluruh data disusun sesuai dengan kebutuhan penelitian, data tersebut dianalisis menggunakan program SPPS untukmendapatkan model regresi linier berganda. Sebelum menggunakan model tersebut sebagai estimator, model tersebut harus bebas dari tiga penyimpangan asumsi klasik, yaitu: multikolonieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas, oleh sebab itu maka terdapat 10 data outlyer yang dihapus karena 10 data tersebut dapat mengganggu keakuratan hasil penelitian. Dalam penelitian ini disajikan gambaran mengenai perkembangan variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas dalam proksi rasionya masing-masing serta variabel tingkat pengembalian investasi yang diproksikan dengan dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI daam periode penelitian 2007-2008.
4.2.1. Perkembangan Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada. Rasio ini digambarkan dengan perputaran aktiva, yang diukur dari volume penjualan. Berdasarkan lampiran 1, rata-rata Investment TurnOver (ITO) mengalami kenaikan 10,88% selama periode 2007-
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2008, pada periode 2007 rata-rata ITO 134,73% dan pada periode 2008 145,61%. Rata-rata ITO industri secara keseluruhan dalam periode 20072008 adalah sebesar 140,17%, dengan kisaran tertinggi dimiliki oleh PT FKS Multi Agro, Tbk sebesar 564,27% dan kisaran terendahnya dimiliki oleh PT Multistrada Arah Sarana, Tbk sebesar 49,93%. Perkembangan ITO dari periode 2007 ke periode 2008 disebabkan oleh makin banyaknya aset yang diubah menjadi barang untuk dijual atau dengan kata lain diubah menjadi persediaan. Jadi, hal ini menunjukkan kinerja manajemen yang makin efisien dengan makin besarnya nilai ITO maka aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.
4.2.2. Perkembangan Likuiditas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Rasio ini dicerminkan oleh aktiva lancar yang paling likuid (kas, piutang usaha, dan investasi jangka pendek atau sekuritas yang mudah dijual atau investasi sementara) dengan hutang lancar atau quick ratio. Dalam periode 2007-2008, berdasarkan lampiran 2, rata-rata quick ratio mengalami kenaikan, pada tahun 2007 sebesar 160,11% dan pada tahun 2008 sebesar 162,66%. Perkembangan rasio ini sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat piutang yang terlalu tinggi, bahkan lebih tinggi dari kas dan investasi jangka pendeknya, sehingga seakan-akan hutang jangka pendek yang ditanggung perusahaan dapat terbayarkan, padahal tidak semua piutang
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
tersebut dapat tertagih sepenuhnya. Jadi, makin besar rasio ini tidak serta-merta membuat posisi perusahaan menjadi aman malahan harus lebih waspada akan pelunasan hutang jangka pendeknya, terutama untuk pos piutang karena adanya risiko piutang yang tidak dapat tertagih. Sedangkan rata-rata quick ratio industri periode 2007-2008 secara keseluruhan sebesar 161,39% dengan kisaran tertinggi dimiliki oleh PT Sugi Samapersada, Tbk sebesar 839,17% dan kisaran terendahnya dimiliki oleh PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk sebesar 15,76%.
4.2.3. Perkembangan Leverage
Rasio hutang atas aset ini mencerminkan sejauh mana total aset perusahaan dapat menutupi hutang-hutangnya pada pihak luar. Rasio ini ditunjukkan oleh perubahan debt to total assets (Debt) periode 20072008 pada lampiran 3. Berdasarkan tabel tersebut didapatkan rata-rata Debt mengalami penurunan sebesar 1,29%, dari 11,71% pada tahun
2007 menjadi 10,42% pada tahun 2008. Sedangkan rata-rata debt industri periode 2007-2008 secara keseluruhan sebesar 11,07% dengan kisaran tertinggi dimiliki oleh PT FKS Multi Agro, Tbk sebesar 57,24% dan kisaran terendahnya dimiliki oleh PT Mandom Indonesia, Tbk sebesar 0,44%. Penurunan rasio ini dipengaruhi oleh kenaikan total aset yang lebih besar daripada kenaikan pada hutang usaha sehingga hal ini dapat diartikan bahwa pinjaman untuk mendanai kegiatan operasional
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
perusahaan lebih banyak ditunjang oleh pos selain pos hutang usaha, misalnya pos ekuitas pemilik.
4.2.4. Perkembangan Aktivitas
Rasio ini menggambarkan persentase aktivitas pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun, ditunjukkan oleh persentase perubahan porsi dari aset yang menjadi persediaan (Inventory to Total Assets / ITA). Berdasarkan lampiran 4, pada periode tahunan, rata-rata tingkat aktivitas perusahaan mengalami kenaikan dari tahun 2007 sebesar 22,83% menjadi 23,80% pada tahun 2008. Untuk rata-rata aktivitas perusahaan periode 2007-2008 secara keseluruhan sebesar 23,31% dengan kisaran tertinggi 64,43% dimiliki oleh PT FKS Multi Agro, Tbk. Sedangkan kisaran terendahnya dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, Tbk sebesar 2,62%. Kenaikan tingkat aktivitas perusahaan pada periode tersebut menunjukkan bahwa perusahaan semakin banyak menggunakan porsi asetnya untuk menjadi persediaan. Hal ini kurang baik dalam kaitannya dengan meningkatnya biaya penyimpanan yang harus ditanggung akibat lebih banyak aset yang menjadi persediaan, dan dalam kaitannya dengan piutang usaha yang tidak dapat tertagih apabila penjualannya dilakukan secara kredit.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.2.5. Perkembangan Pengembalian Investasi
Rasio
ini
mencerminkan
seberapa
besar
perusahaan
mendistribusikan keuntungan dalam bentuk dividen. Berdasarkan lampiran 5, dalam periode tahunan, rata-rata DPR industri mengalami kenaikan sebesar 3,31%, dari 43,32% pada tahun 2007 menjadi sebesar 46,63% pada tahun 2008. Rata-rata DPR industri secara keseluruhan sebesar 39,98% dengan kisaran DPR tertinggi dimiliki PT Goodyear Indonesia, Tbk sebesar 440%, dan kisaran terendahnya dimiliki PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk sebesar 1,37%.
4.3. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis
Analisis model dan pengujian hipotesis perlu dilakukan untuk menguji keabsahan dan kelayakan data sehingga hasil pengujian penelitian ini valid dan dapat dipercaya sehingga dapat digeneralisasikan. Langka pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian asumsi klasik yaitu uji gejala penyimpangan asumsi klasik, kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat pengaruh setiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependennya.
4.3.1. Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk menguji kelayakan data sampel sehingga model regresi yang terbentuk memenuhi asumsi model regresi Ordinary
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Least Square (OLS) serta hasil regresi yang diperoleh dari perhitungan
akan tetap konsisten dan tidak bias.
4.3.1.1. Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode normal probability plot.
Pada model regresi ini, grafik normal probability plot menunjukkan bahwa
titik-titik
yang
menggambarkan
data
sesungguhnya,
penyebarannya tidak begitu menjauhi garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan pola distribusi normal sehingga model regresi ini memenuhi asumsi normalitas. Grafik 4.1
4.3.1.2. Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (profitabilitas,
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
likuiditas, leverage, dan aktivitas). Untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya gejala multikolonieritas dapat dilihat dari nilai TOL (Tolerance) lebih besar dari 0,1 dan atau nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 (Gujarati, 2003).
Tabel 4.1 Nilai TOL dan VIF masing-masing variabel bebas Model X1 X2 X3 X4
Tolerance 0.548 0.783 0.586 0.753
VIF 1.826 1.277 1.708 1.328
Sumber: data olahan Hasil pengujian multikolonieritas menunjukkan bahwa nilai TOL lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ditemukan gejala multikolonieritas diantara masingmasing variabel bebas.
4.3.1.3. Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t (saat
ini)
dengan
kesalahan
pengganggu
pada
periode
t-1
(sebelumnya). Autokorelasi timbul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Untuk mengetahui adanya gejala autokorelasi, maka dilakukan tes dengan Durbin Watson test. Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,712. Selanjutnya dengan α = 0,01, n = 83, dan k = 4, nilai tabel d-DW pada jumlah sampel dengan pendekatan 85, memiliki nilai
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dL sebesar 1,411 dan nilai dU sebesar 1,603 berarti 4–dU sebesar 2,589. Jadi nilai d berada di dalam range dU (=1,603) < d (=1,712) < 4–dU (=2,589) yang artinya tidak terjadi gejala autokorelasi. Gambar 4.1 Daerah Hasil Pengujian Durbin Watson Autokorelasi Negatif
0
Daerah Meragukan
dL
Tidak Ada Autokorelasi
dU
2
Daerah Meragukan
4–dU
Autokorelasi Positif
4–dL
4
4.3.1.4. Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan grafik scatterplot, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, antara SRESID dan ZPRED. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Selain itu, juga tidak ada pola yang jelas yang digambarkan penyebaran titik-titik tersebut. Oleh karena itu, dapat
dikatakan
bahwa
tidak
ditemukan
adanya
gejala
heterokedastisitas dalam model tersebut.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Grafik 4.2
Berdasarkan pengujian di atas, maka model regresi linier berganda telah memenuhi asumsi model regresi linier berganda sehingga model tersebut dapat digunakan sebagai estimator yang akan menghasilkan regresi yang tetap konsisten, unbiased, dan mempunyai varian yang minimum.
4.3.2. Hasil Analisis Pengujian Hipotesis
Uji statistik t ini dilakukan untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas perusahaan secara parsial terhadap pengembalian investasi. Dari tabel 4.1, dapat disimpulkan bahwa pada α = 5% dan α = 10%, tidak semua variabel mempunyai pengaruh secara parsial terhadap pengembalian investasi.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients B Std. Error 0.502 0.079 0.055 0.051 -0.076 0.022 -0.368 0.376 -0.402 0.215
Model (Constant) X1 X2 X3 X4 Multiple ( r ) 2
R square ( r ) Adjusted R square SEE F test Sig. F
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.*
0.151 -0.417 -0.134 -0.226
6.320 1.062 -3.518 -0.979 -1.869
0.000 0.291 0.001 0.330 0.065
=
0.374
= = = = =
0.140 0.096 0.23966 3.165 0.018
Sumber : data olahan *Signifikan pada α = 5% dan α = 10% 4.3.2.1. Rasio Profitabilitas Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi
Dari tabel 4.2 didapatkan informasi bahwa koefisien regresi profitabilitas (X1) sebesar 0,055 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan rasio profitabilitas 1% akan mengakibatkan kenaikan pengembalian investasi sebesar Rp 0,055. Pada tabel 4.2 juga dinyatakan nilai t hitung sebesar 1,062 dengan tingkat signifikansi 0,291 yang berada di atas 0,1. Dengan tingkat signifikansi yang berada di atas 0,1 maka variabel profitabilitas tidak dapat digunakan dalam memprediksi pengembalian investasi
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.3.2.2. Rasio
Likuiditas
Dapat
Digunakan
Untuk
Memprediksi
Pengembalian Investasi
Dari tabel 4.2, didapatkan informasi bahwa koefisien regresi likuiditas (X2) sebesar -0,076 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan rasio likuiditas 1% akan mengakibatkan penurunan pengembalian investasi sebesar Rp 0,076. Pada tabel 4.2 juga dinyatakan nilai -t hitung sebesar -3,518 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang berada di bawah 0,05. Dengan tingkat signifikansi yang berada di bawah 0,05 maka variabel likuiditas dapat digunakan dalam memprediksi pengembalian investasi.
4.3.2.3. Rasio
Leverage
Dapat
Digunakan
Untuk
Memprediksi
Pengembalian Investasi
Dari tabel 4.2, didapatkan informasi bahwa koefisien regresi leverage (X3) sebesar -0,368 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan leverage sebesar 1% akan mengakibatkan penurunan pengembalian
investasi sebesar Rp 0,368. Pada tabel 4.2 juga dinyatakan nilai -t hitung sebesar -0.979 dengan tingkat signifikansi 0,330 yang berada di atas 0,1. Dengan tingkat signifikansi yang berada di atas 0,1 maka variabel leverage tidak dapat digunakan dalam memprediksi pengembalian investasi.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.3.2.4. Rasio
Aktivitas
Dapat
Digunakan
Untuk
Memprediksi
Pengembalian Investasi
Dari tabel 4.2, didapatkan informasi bahwa koefisien regresi aktivitas (X4) sebesar -0,402 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan rasio aktivitas 1% akan mengakibatkan penurunan pengembalian investasi sebesar Rp 0,402. Pada tabel 4.2 juga dinyatakan nilai –t hitung tingkat aktivitas sebesar -1,869 dengan tingkat signifikan 0,065 yang berada di bawah 0,1. Jadi dengan tingkat signifikansi yang berada di bawah 0,1 mengandung arti bahwa variabel aktivitas dapat digunakan dalam memprediksi pengembalian investasi.
4.3.2.5. Rasio
Profitabilitas
Memiliki
Pangaruh
Dominan
Dalam
Memprediksi Pengembalian Investasi
Pengujian ini akan membandingkan nilai t hitung masing-masing variabel independen beserta tingkat signifikansinya. Nilai ini digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen dalam memprediksi pengembalian investasi. Berikut merupakan nilai t hitung masing-masing: Tabel 4.3 Nilai Uji t Model
Uji t
Signifikansi
X1 X2 X3 X4
1.062 -3.518 -0.979 -1.869
0.291 0.001 0.330 0.065
Sumber: data olahan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa variabel bebas yang pertama memiliki t hitung = 1,062 dengan tingkat signifikansi 0,291, sedangkan variabel bebas kedua memiliki t hitung yang jauh lebih kecil dari variabel pertama, yaitu sebesar -3,518 dengan tingkat signifikansi 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas kedua memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel terikat. Variabel bebas yang pertama tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel pengembalian investasi karena tingkat signifikansinya jauh di atas 0,05 dan di atas 0,1. Pada variabel bebas yang ketiga, nilai t hitung = -0,979 dengan tingkat signifikansi 0,330, hal ini menunjukkan variabel bebas yang ketiga tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya karena tingkat signifikansinya jauh di atas 0,1. Pada variabel bebas yang keempat, nilai t hitung = -1,869 dengan tingkat signifikansi 0,065, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang keempat dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa t hitung variabel bebas dengan tingkat signifikansi terkecil, yaitu variabel likuiditas, yang memiliki kemampuan lebih tinggi daripada variabel aktivitas dalam memprediksi pengembalian investasi.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Secara umum, hasil analisis menggambarkan bahwa variabel likuiditas dan aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi, namun tidak halnya dengan variabel profitabilitas dan leverage. Hasil analisis didasarkan pada nilai signifikansi masing-masing variabel yang telah diuji. Pengaruh dua variabel bebas (variabel likuiditas dan aktivitas) ini terhadap variabel terikatnya adalah sebesar 9,6%, sedangkan sisanya sebesar 90,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model regresi.
4.4.1. Rasio
Profitabilitas
Dapat
Digunakan
Untuk
Memprediksi
Pengembalian Investasi
Hipotesis alternatif pertama menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi berhasil ditolak, sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi sehingga tidak dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. Pada dasarnya, perusahaan yang memiliki laba belum tentu akan membagikan dividen, perusahaan lebih memilih menahan labanya dengan beberapa alasan yang mendasarinya, antara lain: untuk pembiayaan, untuk investasi, atau karena perusahaan berusaha mempertahankan stabilitas dividennya sebab dividen yang menurun seringkali dijadikan indikasi menurunnya kinerja perusahaan sehingga pada saat keuntungan meningkat tidak diikuti kenaikan pada dividen.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kurniati (2007), walaupun rasio profitabilitas dalam penelitian Kurniati diproksikan dengan ROE bukan ROA seperti pada penelitian ini, yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak menjadi faktor utama yang dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan besarnya pengembalian investasi berupa dividen. Akan tetapi, dengan hasil ini, pemegang saham bukan sama sekali tidak mempertimbangkan profitabilitas perusahaan dalam kaitannya dengan pengembalian investasi berupa dividen karena seperti pernyataan Miller&Modigliani (1961), nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan.
4.4.2. Rasio
Likuiditas
Dapat
Digunakan
Untuk
Memprediksi
Pengembalian Investasi
Hipotesis alternatif kedua menyatakan bahwa likuiditas memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi berhasil tidak ditolak, sehingga hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti likuiditas memiliki pengaruh terhadap pengembalian
investasi
sehingga
dapat
dapat
digunakan
untuk
memprediksi pengembalian investasi. Variabel likuiditas memiliki pengaruh yang negatif namun signifikan terhadap pengembalian investasi, hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah aktiva lancar yang paling likuid, yang dimiliki oleh perusahaan untuk menutup hutang jangka pendeknya, berasal dari piutang, dimana pada dasarnya, piutang tidak dapat ditagih seluruhnya akibat dari jangka waktu pembayaran yang terlalu lama atau akibat pihak-pihak yang terkait
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat membayar hutangnya pada perusahaan. Jadi, jika likuiditas perusahaan meningkat akibat lebih banyaknya piutang dalam aktiva lancar yang paling likuid, hal ini dapat membuat keuntungan perusahaan terhambat karena penagihan piutang yang macet dapat membuat pengembalian investasi pun ikut tertahan. Secara signifikansi, hipotesis ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suharli (2004) yang memberikan pemikiran awal mengenai pengaruh likuiditas perusahaan terhadap kebijakan jumlah pembagian dividen. Namun, bila dilihat dari pengaruh positif-negatifnya, hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Ulupui (2005) yang menyatakan bahwa pemodal akan memeperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi.
4.4.3. Rasio Leverage Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi
Hipotesis alternatif ketiga menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi berhasil ditolak, sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti leverage tidak memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi sehingga tidak dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. Dalam rasio ini, proporsi hutang usaha perusahaan yang berubah tidak serta merta berkaitan dengan perubahan pengembalian investasi berupa dividen karena hutang usaha yang meningkat diiringi dengan kenaikan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
total aset, mengindikasikan bahwa total aset masih mampu menutupi hutang usaha yang terjadi sehingga kondisi ini tidak perlu melibatkan laba perusahaan untuk menanggung pelunasan hutang usaha yang terjadi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ulupui (2005) yang menunjukkan bahwa rasio leverage tidak mempengaruhi perubahan return saham, walaupun secara signifikansi penelitian Ulupui menunjukkan hasil yang positif sedangkan penelitian ini hasilnya negatif. Walaupun demikian, bukan berarti bahwa investor dapat mengabaikan rasio leverage suatu perusahaan karena sering kali kondisi financial distress yang dihadapi perusahaan disebabkan oleh kegagalan dalam membayar utang. Proporsi utang yang semakin tinggi menyebabkan fixed payment yang tinggi dan akan menimbulkan risiko kebangkrutan (Natarsyah, 2002).
4.4.4. Rasio Aktivitas Dapat Digunakan Untuk Memprediksi Pengembalian Investasi
Hipotesis alternatif keempat menyatakan bahwa aktivitas memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi berhasil tidak ditolak, sehingga hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti aktivitas memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi sehingga dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. Variabel aktivitas memiliki pengaruh yang negatif namun signifikan terhadap pengembalian investasi, hasil ini sesuai dengan kondisi bahwa persediaan merupakan faktor produksi yang penting dalam menciptakan pendapatan di masa depan. Ketika makin banyak aset perusahaan yang
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
diubah menjadi persediaan membuat biaya penyimpanan bertambah, biaya yang bertambah akan mengurangi keuntungan perusahaan yang nantinya dibagikan kepada pemegang saham berupa pengembalian investasi, hal ini yang menyebabkan variabel aktivitas berpengaruh negatif terhadap pengembalian investasi. Hipotesis ini mendukung hasil penelitian Kennedy (2003), yang dalam penelitiannya menggunakan perusahaan LQ 45 di BEJ, ia menemukan bahwa rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun, hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian Tuasikal (2001) pada perusahaan pemanufakturan dan non-pemanufakturan, yang menemukan bahwa rasio aktivitas tidak bermanfaat untuk memprediksi return saham satu tahun ke depan namun berbeda hasilnya ketika digunakan untuk memprediksi return dua tahun ke depan. Menurut White, et al. (2002), rasio antar perusahaan dapat berbeda karena perbedaan waktu perolehan aset, misalnya ketika terjadi inflasi dan adanya pengaruh dominan dari teknologi, nilai aset yang baru menjadi lebih mahal.
4.4.5. Rasio Profitabilitas Memiliki Pengaruh Dominan Dalam Memprediksi Pengembalian Investasi
Analisis hipotesis kelima mambandingkan nilai t hitung. Nilai ini digunakan utnuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen dalam memprediksi pengembalian investasi. Nilai t hitung masing-masing variabel independen dibandingkan satu sama lain untuk
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
mendapatkan tingkat signifikansi terendah agar diketahui variabel independen yang pengaruhnya dominan terhadap pengembalian investasi. Hipotesis alternatif kelima menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap pengembalian investasi berhasil ditolak, sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti profitabilitas tidak memiliki pengaruh
dominan
dalam
memprediksi
pengembalian
investasi.
Kemampuan tertinggi dalam memprediksi pengembalian investasi dimiliki likuiditas, kemudian aktivitas. Rasio likuiditas memiliki pengaruh yang dominan dalam memprediksi pengembalian investasi karena rasio ini menyediakan informasi yang berguna bagi manajer untuk membantu mereka meregulasi pinjaman dan pengeluaran yaitu dengan mengaitkan peran antara keberadaan kas dan aset-aset lain untuk menutupi hutang-hutang jangka pendek. Sehingga informasi ini dijadikan ujung tombak pada periode penelitian ini untuk dipertimbangkan ketika akan membagi dividen. Hipotesis ini mendukung hasil penelitian Ulupui (2005), yang menyatakan bahwa rasio likuiditas memiliki peran yang informatif dalam kaitannya dengan return saham jika kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi. Namun, hasil ini kurang mendukung penelitian
Partington
(1989),
yang
menyatakan
bahwa
stabilitas
keuntungan adalah penting untuk mengurangi risiko apabila terjadi penurunan laba yang memaksa manajemen untuk memotong dividen.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan
Berdasarkan uraian dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. a. Rasio profitabilitas tidak dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. Pada dasarnya, profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya, dimana keuntungan bersih inilah yang menjadi patokan pembagian dividen perusahaan. Namun ada kalanya dimana perusahaan menahan laba perusahaan untuk digunakan sebagai pembiayaan atau untuk melakukan investasi pada aset tetap sehingga laba yang didapat tidak dibagikan. Jadi peningkatan rasio profitabilitas tidak selalu meningkatkan pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. b. Rasio likuiditas dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. Likuiditas adalah kemampuan entitas bisnis untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Makin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka makin tinggi pula perusahaan tersebut memberikan pengembalian investasi pada para pemegang saham. Namun bila, aset paling likuid suatu perusahaan lebih banyak diperkuat
Skripsi
oleh
piutang
maka
Analisis rasio profitabilitas ...
perbandingan
likuiditas
dan
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pengembalian investasinya tidak lagi searah. Jadi dalam penelitian ini, makin tinggi likuiditas perusahaan maka makin rendah tingkat pengembalian investasi yang diberikan. c. Rasio
leverage
tidak
dapat
digunakan
untuk
memprediksi
pengembalian investasi. Ketika struktur permodalan perusahaan didominasi oleh kreditor maka semakin besar proporsi hutang suatu perusahaan.
Hal
ini
menunjukkan
semakin
besar
jumlah
kewajibannya sehingga peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima, karena pelunasan
kewajiban
tersebut
lebih
diprioritaskan
daripada
pembagian dividen. Jadi peningkatan rasio leverage tidak selalu mempengaruhi pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. d. Rasio aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi. Aktivitas merupakan kegiatan operasional perusahaan yang penting, makin banyaknya aset perusahaan yang diubah menjadi persediaan membuat biaya penyimpanan bertambah, biaya yang bertambah akan mengurangi keuntungan perusahaan yang nantinya dibagikan kepada para investor berupa pengembalian investasi. Selain itu, dengan banyaknya aset yang diubah menjadi persediaan, dapat membuat piutang bertambah, hal ini berdampak pada pengembalian investasi yang juga akan turun karena terhambat oleh
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
penagihan piutang yang macet. Jadi peningkatan rasio aktivitas menyebabkan penurunan pada pengembalian investasi. 2. Rasio likuiditas memiliki pengaruh yang dominan dalam memprediksi pengembalian investasi daripada rasio aktivitas. Hal ini disebabkan karena rasio ini menyediakan informasi yang berguna bagi manajer untuk membantu mereka meregulasi pinjaman dan pengeluaran yaitu dengan mengaitkan peran antara keberadaan kas dan aset-aset lain untuk menutupi hutang-hutang jangka pendek.
5.2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan: a. Penelitian hanya terbatas pada rasio keuangan. b. Sampel perusahaan yang digunakan hanya terbatas pada perusahaan manufaktur. c. Jumlah rasio keuangan yang dimasukkan dalam model ini masih sedikit sehingga mungkin mempengaruhi hasil analisis penelitian ini.
5.3. Saran
Saran yang dapat dikemukakan berkenaan dengan kesimpulan dalam penelitian ini: a. Memasukkan faktor-faktor lain belum masuk dalam model, tidak hanya terbatas pada rasio keuangan saja, misalnya faktor risiko, pertumbuhan, tren pasar, kondisi ekonomi, dan beragam faktor lain yang terkait.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
b. Menggunakan sampel selain perusahaan manufaktur untuk penelitian selanjutnya, misalnya menggunakan perusahaan asuransi atau bank karena struktur laporan keuangan untuk perusahaan asuransi misalnya, berbeda dengan laporan keuangan milik perusahaan manufaktur, salah satu contohnya yaitu untuk pos persediaan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan asuransi yang sama sekali berbeda. c. Menggunakan rasio keuangan yang lebih banyak dalam model sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih spesifik, misalnya menggunakan rasio profitabilitas dengan menggunakan dua atau tiga proksi rasio.
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Pustaka Bernstein, Leopold A. 1993. Financial Statement Analysis : Theory, Application and Interpretation. Fifth Editon. Boston: Home Wood Cooper, Donald & C. William Emory. 1998. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kedua. Edisi lima. Jakarta: Erlangga Djarwanto. 2004. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gordon, M. J. 1962. ”The Savings, Investment and valuation of a Corporation”. Review of Economics and Statistics. (February). Gujarati, D. 2003. Basic Econometric. Forth Edition. Boston: Mc.Graw-Hill. Hanke, John E. et al. 2001. Business Forecasting. Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Helfert, Erich A. 2002. Technique of Financial Analysis : A Practical Guide to Value Creation. Tenth Edition. Boston: McGraw-Hill Hillstrom (Ed). 2007. Financial Ratios, (Online), (http://www.enotes.com/bizencyclopedia/financial-ratios, diakses 30 September 2009) IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Kennedy, J. S. P. 2003. Analisis Pengaruh dari Return on Asset, Return on Equity, Earnings per Share, Profit Margin, Asset Turnover, Rasio Leverage dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham (Studi Terhadap Sahamsaham yang Termasuk dalam LQ-45 di BEJ Tahun 2001). Tesis tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Jakarta. Kuncoro, Mundrajad. 2001. Metode Kuantitatif, Teori, dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Kurniati, Isni. 2007. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow, dan Kesempatan Investasi Terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Equity Securities (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Manufaktur Di BEJ Tahun 2000-2004). Skripsi tidak dipublikasikan. Surakarta Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kurniawan, Albert. 2009. Belajar Mudah SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Lintner, John. 1962. Dividends, Earnings, Leverage, Stock Prices and The Supply Of Capital To Corporations. Review of Economics and Statistics (August): 243-269 Miller, M., & F. Modigliani. 1961. Dividend Policy, Growth, and Valuation of Shares. Journal of Business. 34:411-433. Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberti Natarsyah, S. 2002. Analisis Pengaruh beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham. Bunga Rampai Kajian Teori Keuangan. Jogjakarta: BPFE. Partington. 1989. Dividend Policy: Case Study Australian Capital Market. Jurnal of finance: 155-176. Prastowo, Dwi. 1995. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi: Tujuan, Konsep, dan Struktur. Jakarta: lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rozeff, M. 1982. Growth, Beta and Agency Costs as Determinants of Payout Ratios. Journal of Financial Research. Fall. 249-259. Sitorus, Maurin. 2005. Peranan Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Dalam Memprediksi Laba Perusahaan pada Bisnis Jasa dan Manufaktur, (Online), (www.yai.ac.id/UPI/penelitian%5Cmakalah27.doc, diakses 30 September 2009) Smith, JM KF, et al. 1991. Akuntansi Intermediate : Volume Komprehensif. Edisi kesembilan. Jakarta: Erlangga Sugiono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suharli, Michell. 2004. Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen. Tesis Magister Akuntansi tidak dipublikasikan. Jakarta -------------------- & Megawati Oktorina. 2005. Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas,
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Likuiditas, dan Hutang pada Perusahaan Publik di Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, KAKPM 17: 288-296 Sulistio, Helen. 2005. Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return: Studi pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, KAKPM 03:87-99 Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia. TEMA. Vol. 2. No. 1. pp:1-12 Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan Manjemen Portofolio. Edisi Petama. Yogyakarta: BPFE. Tuasikal, Askam. 2001. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Memprediksi Return Saham: Studi terhadap Perusahaan Pemanufakturan dan Nonpemanufakturan”. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung Agustus; 762—786. Ulupui, I G. K. A. 2005. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ), (Online), (http://ejournal.unud.ac.id/i g k a ulupui.pdf, diakses 30 September 2009) Van Horne, James C.. 1989. Manajemen dan Kebijaksanaan Keuangan Perusahaan. Edisi Ketujuh. Alih Bahasa Wilhemus W Bakuwatun. Jakarta: Intermedia. White, et al. 2002. The Analysis and Use of Financial Statements. USA: John Wiley. pg 119-135. Winatha, I Komang. 2003. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Indonesia Yang Masuk Bursa Efek Jakarta. JMK. Vol. 1 No 2, (9):17-27 Wirjolukito, Aruna. 2000. Relationship analysis of value of the firm and manager’ behaviour in fund managers: agency problem research of non financial listed companies in Indonesia. unpublish manuscript. Jakarta. www.idx.co.id www.kontan.co.id www.wikipedia.com
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Skripsi
PERKEMBANGAN PROFITABILITAS (INVESTMENT TURNOVER)
NAMA PERUSAHAAN PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk PT Asahimas Flat Glass, Tbk PT Aqua Golden Mississippi, Tbk PT Arwana CitraMulia, Tbk PT Astra Internasional, Tbk PT Astra Otoparts, Tbk PT Sepatu Bata, Tbk PT Indo Kordsa, Tbk PT Berlina, Tbk PT Budi Acid Jaya, Tbk PT Colorpark Indonesia, Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk PT Citra Tubindo, Tbk PT Delta Djakarta, Tbk PT Darya Varia Laboratoria, Tbk PT Ekadharma Internasional, Tbk PT Fajar Surya Wisesa, Tbk PT FKS Multi Agro, Tbk PT Goodyear Indonesia Tbk PT Gudang Garam, Tbk PT Gajah Tunggal, Tbk PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk PT Kageo Igar Jaya, Tbk PT Sumi Indo Kabel, Tbk PT Indofood Sukses Makmur, Tbk PT Indo Rama Synthetics, Tbk PT Indospring, Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk PT Kimia Farma, Tbk PT Kalbe Farma, Tbk PT Lion Metasl Works, Tbk PT Lionmesh Prima, Tbk PT Multistrada Arah Sarana, Tbk PT Merck, Tbk PT Multi Bintang Indonesia, Tbk PT Mustika Ratu, Tbk PT Mayora Indah, Tbk PT Pan Brothers, Tbk PT Bentoel Internasional Investama, Tbk PT Supreme Cable Manufacturing&Commerce, Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk PT Semen Gresik, Tbk PT Selamat Sempurna, Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk PT Sugi Samapersada, Tbk PT Tunas Baru Lampung, Tbk PT Mandom Indonesia, Tbk PT Surya Toto Indonesia, Tbk PT Trias Sentosa, Tbk PT Tempo Scan Pacific, Tbk PT Unggul Indah Cahaya, Tbk PT Unilever, Tbk PT Yanaprima Hastapersada, Tbk Rata-rata Sumber : www.idx.co.id dan sudah diolah
Analisis rasio profitabilitas ...
2007 169.36% 108.52% 218.97% 80.40% 110.49% 121.13% 148.67% 99.50% 97.07% 90.89% 228.10% 182.32% 164.25% 74.25% 90.83% 172.99% 70.45% 318.70% 187.84% 115.18% 78.77% 189.97% 142.27% 269.88% 93.78% 81.08% 94.19% 72.96% 170.59% 136.33% 83.08% 186.65% 49.93% 165.30% 157.37% 79.79% 149.40% 194.87% 118.83% 176.37% 100.21% 112.75% 128.19% 123.73% 97.10% 75.06% 140.42% 96.92% 69.96% 112.65% 114.43% 235.21% 192.48% 134.73%
ITO 2008 145.22% 112.14% 232.34% 87.91% 120.22% 134.07% 134.30% 97.91% 110.93% 91.36% 194.93% 255.15% 159.01% 96.49% 90.58% 129.76% 81.40% 564.27% 121.73% 125.67% 91.39% 214.95% 153.54% 258.53% 97.99% 90.84% 104.90% 86.66% 187.09% 138.11% 90.70% 263.47% 56.06% 169.87% 140.82% 86.76% 133.69% 184.53% 133.34% 188.77% 160.53% 115.16% 145.59% 134.39% 97.10% 141.15% 136.12% 109.04% 83.88% 122.47% 121.06% 239.48% 153.84% 145.61%
Rata-rata 1.57 1.10 2.26 0.84 1.15 1.28 1.41 0.99 1.04 0.91 2.12 2.19 1.62 0.85 0.91 1.51 0.76 4.41 1.55 1.20 0.85 2.02 1.48 2.64 0.96 0.86 1.00 0.80 1.79 1.37 0.87 2.25 0.53 1.68 1.49 0.83 1.42 1.90 1.26 1.83 1.30 1.14 1.37 1.29 0.97 1.08 1.38 1.03 0.77 1.18 1.18 2.37 1.73 140.17%
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
PERKEMBANGAN LIKUIDITAS (QUICK RATIO) NAMA PERUSAHAAN
PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk PT Asahimas Flat Glass, Tbk PT Aqua Golden Mississippi, Tbk PT Arwana CitraMulia, Tbk PT Astra Internasional, Tbk PT Astra Otoparts, Tbk PT Sepatu Bata, Tbk PT Indo Kordsa, Tbk PT Berlina, Tbk PT Budi Acid Jaya, Tbk PT Colorpark Indonesia, Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk PT Citra Tubindo, Tbk PT Delta Djakarta, Tbk PT Darya Varia Laboratoria, Tbk PT Ekadharma Internasional, Tbk PT Fajar Surya Wisesa, Tbk PT FKS Multi Agro, Tbk PT Goodyear Indonesia Tbk PT Gudang Garam, Tbk PT Gajah Tunggal, Tbk PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk PT Kageo Igar Jaya, Tbk PT Sumi Indo Kabel, Tbk PT Indofood Sukses Makmur, Tbk PT Indo Rama Synthetics, Tbk PT Indospring, Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk PT Kimia Farma, Tbk PT Kalbe Farma, Tbk PT Lion Metasl Works, Tbk PT Lionmesh Prima, Tbk PT Multistrada Arah Sarana, Tbk PT Merck, Tbk PT Multi Bintang Indonesia, Tbk PT Mustika Ratu, Tbk PT Mayora Indah, Tbk PT Pan Brothers, Tbk PT Bentoel Internasional Investama, Tbk PT Supreme Cable Manufacturing&Commerce, Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk PT Semen Gresik, Tbk PT Selamat Sempurna, Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk PT Sugi Samapersada, Tbk PT Tunas Baru Lampung, Tbk PT Mandom Indonesia, Tbk PT Surya Toto Indonesia, Tbk PT Trias Sentosa, Tbk PT Tempo Scan Pacific, Tbk PT Unggul Indah Cahaya, Tbk PT Unilever, Tbk PT Yanaprima Hastapersada, Tbk Rata-rata Sumber : www.idx.co.id dan sudah diolah
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
QUICK RATIO 2007
2008
Rata-rata
34.05% 118.02% 626.17% 62.34% 99.18% 146.28% 65.54% 320.31% 178.11% 107.59% 119.85% 35.20% 114.00% 373.46% 274.21% 188.36% 117.02% 24.48% 79.76% 35.62% 132.48% 25.02% 208.43% 232.68% 55.34% 72.13% 32.05% 143.56% 121.92% 294.09% 335.97% 181.04% 27.05% 475.62% 41.14% 580.01% 129.34% 46.31% 91.06% 72.51% 88.95% 284.49% 78.02% 66.90% 134.31% 73.47% 778.86% 66.06% 58.99% 302.44% 53.23% 49.77% 33.22%
23.16% 136.38% 687.95% 59.47% 92.34% 128.58% 20.18% 120.32% 167.36% 46.19% 98.20% 49.15% 86.94% 315.70% 328.33% 64.03% 98.74% 43.66% 87.80% 42.15% 58.10% 15.76% 299.09% 304.93% 47.07% 65.52% 27.22% 89.14% 109.12% 195.76% 332.24% 253.67% 26.09% 524.95% 68.46% 499.75% 142.34% 33.16% 17.41% 54.39% 104.16% 255.97% 84.49% 53.03% 839.17% 54.60% 778.61% 78.14% 52.80% 271.06% 65.27% 55.52% 67.27%
0.29 1.27 6.57 0.61 0.96 1.37 0.43 2.20 1.73 0.77 1.09 0.42 1.00 3.45 3.01 1.26 1.08 0.34 0.84 0.39 0.95 0.20 2.54 2.69 0.51 0.69 0.30 1.16 1.16 2.45 3.34 2.17 0.27 5.00 0.55 5.40 1.36 0.40 0.54 0.63 0.97 2.70 0.81 0.60 4.87 0.64 7.79 0.72 0.56 2.87 0.59 0.53 0.50
160.11%
162.66%
161.39%
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Skripsi
PERKEMBANGAN LEVERAGE (DEBT RATIO) NAMA
DEBT RATIO
PERUSAHAAN PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk PT Asahimas Flat Glass, Tbk PT Aqua Golden Mississippi, Tbk PT Arwana CitraMulia, Tbk PT Astra Internasional, Tbk PT Astra Otoparts, Tbk PT Sepatu Bata, Tbk PT Indo Kordsa, Tbk PT Berlina, Tbk PT Budi Acid Jaya, Tbk PT Colorpark Indonesia, Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk PT Citra Tubindo, Tbk PT Delta Djakarta, Tbk PT Darya Varia Laboratoria, Tbk PT Ekadharma Internasional, Tbk PT Fajar Surya Wisesa, Tbk PT FKS Multi Agro, Tbk PT Goodyear Indonesia Tbk PT Gudang Garam, Tbk PT Gajah Tunggal, Tbk PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk PT Kageo Igar Jaya, Tbk PT Sumi Indo Kabel, Tbk PT Indofood Sukses Makmur, Tbk PT Indo Rama Synthetics, Tbk PT Indospring, Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk PT Kimia Farma, Tbk PT Kalbe Farma, Tbk PT Lion Metasl Works, Tbk PT Lionmesh Prima, Tbk PT Multistrada Arah Sarana, Tbk PT Merck, Tbk PT Multi Bintang Indonesia, Tbk PT Mustika Ratu, Tbk PT Mayora Indah, Tbk PT Pan Brothers, Tbk PT Bentoel Internasional Investama, Tbk PT Supreme Cable Manufacturing&Commerce, Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk PT Semen Gresik, Tbk PT Selamat Sempurna, Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk PT Sugi Samapersada, Tbk PT Tunas Baru Lampung, Tbk PT Mandom Indonesia, Tbk PT Surya Toto Indonesia, Tbk PT Trias Sentosa, Tbk PT Tempo Scan Pacific, Tbk PT Unggul Indah Cahaya, Tbk PT Unilever, Tbk PT Yanaprima Hastapersada, Tbk
2007 2.80% 4.56% 6.26% 10.74% 6.98% 13.37% 10.84% 7.73% 10.47% 5.11% 17.59% 19.23% 26.98% 4.13% 4.09% 18.73% 2.85% 51.32% 29.49% 0.94% 6.47% 3.61% 9.68% 16.78% 6.18% 24.90% 24.41% 1.88% 19.47% 6.39% 4.33% 18.50% 6.03% 3.43% 6.99% 5.04% 10.61% 25.30% 3.01% 42.34% 8.63% 6.08% 8.27% 6.76% 8.78% 3.48% 0.44% 13.15% 16.79% 10.58% 8.05% 16.20% 13.73%
2008 19.27% 8.14% 6.14% 12.85% 8.44% 12.24% 10.86% 8.43% 10.39% 3.96% 12.41% 11.36% 21.93% 4.58% 3.26% 6.71% 2.34% 57.24% 12.94% 0.73% 14.69% 2.94% 11.17% 11.54% 6.35% 22.55% 22.96% 2.56% 15.79% 5.36% 2.61% 6.38% 7.46% 2.19% 5.27% 6.03% 15.33% 21.39% 4.94% 24.46% 5.09% 7.59% 7.61% 2.97% 6.42% 3.78% 3.29% 17.04% 11.15% 11.93% 3.46% 16.86% 9.08%
Rata-rata 0.11 0.06 0.06 0.12 0.08 0.13 0.11 0.08 0.10 0.05 0.15 0.15 0.24 0.04 0.04 0.13 0.03 0.54 0.21 0.01 0.11 0.03 0.10 0.14 0.06 0.24 0.24 0.02 0.18 0.06 0.03 0.12 0.07 0.03 0.06 0.06 0.13 0.23 0.04 0.33 0.07 0.07 0.08 0.05 0.08 0.04 0.02 0.15 0.14 0.11 0.06 0.17 0.11
Rata-rata Sumber : www.idx.co.id dan sudah diolah
11.71%
10.42%
11.07%
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Skripsi
PERKEMBANGAN AKTIVITAS (INVENTORY TO TOTAL ASSETS)
NAMA PERUSAHAAN PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk PT Asahimas Flat Glass, Tbk PT Aqua Golden Mississippi, Tbk PT Arwana CitraMulia, Tbk PT Astra Internasional, Tbk PT Astra Otoparts, Tbk PT Sepatu Bata, Tbk PT Indo Kordsa, Tbk PT Berlina, Tbk PT Budi Acid Jaya, Tbk PT Colorpark Indonesia, Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk PT Citra Tubindo, Tbk PT Delta Djakarta, Tbk PT Darya Varia Laboratoria, Tbk PT Ekadharma Internasional, Tbk PT Fajar Surya Wisesa, Tbk PT FKS Multi Agro, Tbk PT Goodyear Indonesia Tbk PT Gudang Garam, Tbk PT Gajah Tunggal, Tbk PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk PT Kageo Igar Jaya, Tbk PT Sumi Indo Kabel, Tbk PT Indofood Sukses Makmur, Tbk PT Indo Rama Synthetics, Tbk PT Indospring, Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk PT Kimia Farma, Tbk PT Kalbe Farma, Tbk PT Lion Metasl Works, Tbk PT Lionmesh Prima, Tbk PT Multistrada Arah Sarana, Tbk PT Merck, Tbk PT Multi Bintang Indonesia, Tbk PT Mustika Ratu, Tbk PT Mayora Indah, Tbk PT Pan Brothers, Tbk PT Bentoel Internasional Investama, Tbk PT Supreme Cable Manufacturing&Commerce, Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk PT Semen Gresik, Tbk PT Selamat Sempurna, Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk PT Sugi Samapersada, Tbk PT Tunas Baru Lampung, Tbk PT Mandom Indonesia, Tbk PT Surya Toto Indonesia, Tbk PT Trias Sentosa, Tbk PT Tempo Scan Pacific, Tbk PT Unggul Indah Cahaya, Tbk PT Unilever, Tbk PT Yanaprima Hastapersada, Tbk Rata-rata Sumber : www.idx.co.id dan sudah diolah
Analisis rasio profitabilitas ...
2007 28.48% 23.64% 2.77% 3.54% 7.21% 14.39% 40.40% 19.16% 10.64% 10.77% 22.57% 40.49% 13.33% 4.85% 12.15% 25.24% 10.45% 64.43% 21.30% 56.78% 11.07% 56.95% 21.72% 17.32% 14.03% 13.46% 38.64% 9.92% 21.81% 27.77% 31.97% 45.19% 12.89% 23.12% 10.41% 15.36% 14.09% 36.37% 54.59% 27.30% 18.11% 12.31% 29.53% 35.53% 14.10% 17.78% 22.95% 23.82% 14.39% 15.52% 23.31% 16.08% 29.75% 22.83%
ITA RATIO 2008 32.73% 31.08% 2.62% 5.30% 10.73% 16.83% 42.13% 24.08% 12.71% 14.12% 25.65% 27.95% 24.32% 10.57% 9.45% 13.84% 13.07% 47.69% 14.77% 56.20% 16.06% 47.46% 19.94% 19.00% 15.31% 12.39% 51.72% 13.43% 28.70% 28.16% 35.98% 46.04% 14.98% 18.78% 10.64% 13.26% 18.28% 37.83% 59.35% 39.17% 13.37% 14.91% 30.80% 42.90% 7.70% 9.24% 25.27% 23.69% 14.67% 18.76% 33.77% 19.75% 24.40% 23.80%
Rata-rata 0.31 0.27 0.03 0.04 0.09 0.16 0.41 0.22 0.12 0.12 0.24 0.34 0.19 0.08 0.11 0.20 0.12 0.56 0.18 0.56 0.14 0.52 0.21 0.18 0.15 0.13 0.45 0.12 0.25 0.28 0.34 0.46 0.14 0.21 0.11 0.14 0.16 0.37 0.57 0.33 0.16 0.14 0.30 0.39 0.11 0.14 0.24 0.24 0.15 0.17 0.29 0.18 0.27 23.31%
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 5
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
PERKEMBANGAN PENGEMBALIAN INVESTASI (DIVIDEND PAYOUT RATIO) NAMA
PERUSAHAAN PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk PT Asahimas Flat Glass, Tbk PT Aqua Golden Mississippi, Tbk PT Arwana CitraMulia, Tbk PT Astra Internasional, Tbk PT Astra Otoparts, Tbk PT Sepatu Bata, Tbk PT Indo Kordsa, Tbk PT Berlina, Tbk PT Budi Acid Jaya, Tbk PT Colorpark Indonesia, Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk PT Citra Tubindo, Tbk PT Delta Djakarta, Tbk PT Darya Varia Laboratoria, Tbk PT Ekadharma Internasional, Tbk PT Fajar Surya Wisesa, Tbk PT FKS Multi Agro, Tbk PT Goodyear Indonesia Tbk PT Gudang Garam, Tbk PT Gajah Tunggal, Tbk PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk PT Kageo Igar Jaya, Tbk PT Sumi Indo Kabel, Tbk PT Indofood Sukses Makmur, Tbk PT Indo Rama Synthetics, Tbk PT Indospring, Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk PT Kimia Farma, Tbk PT Kalbe Farma, Tbk PT Lion Metasl Works, Tbk PT Lionmesh Prima, Tbk PT Multistrada Arah Sarana, Tbk PT Merck, Tbk PT Multi Bintang Indonesia, Tbk PT Mustika Ratu, Tbk PT Mayora Indah, Tbk PT Pan Brothers, Tbk PT Bentoel Internasional Investama, Tbk PT Supreme Cable Manufacturing&Commerce, Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk PT Semen Gresik, Tbk PT Selamat Sempurna, Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk PT Sugi Samapersada, Tbk PT Tunas Baru Lampung, Tbk PT Mandom Indonesia, Tbk PT Surya Toto Indonesia, Tbk PT Trias Sentosa, Tbk PT Tempo Scan Pacific, Tbk PT Unggul Indah Cahaya, Tbk PT Unilever, Tbk PT Yanaprima Hastapersada, Tbk Rata-rata Sumber : www.idx.co.id dan sudah diolah
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
DPR RATIO 2007 131.06% 12.58% 40.00% 39.83% 49.06% 13.79% 26.31% 15.63% 62.30% 68.65% 43.98% 39.63%
56.87% 33.33% 17.24% 18.14% 20.42% 17.79% 26.96% 36.53% 11.27% 25.32% 14.29% 20.58% 4.85% 8.07% 50.06% 100.87% 12.31% 18.92% 1.82% 19.23% 26.55% 13.37% 365.24% 26.79% 57.33% 16.19% 42.30% 35.15% 83.33% 40.32% 83.66% 58.14% 43.32%
2008 337.15% 15.21% 15.99% 8.47% 13.22% 15.67% 58.48% 29.86% 23.58% 77.20% 14.62% 81.51% 26.77% 35.71% 24.27% 67.80% 9.58% 440.00% 25.59% 43.87% 71.43% 31.35% 35.83% 13.74% 5.89% 8.44% 28.28% 13.89% 17.19% 5.20% 92.00% 52.24% 34.12% 10.00% 15.63% 42.23% 54.98% 1.37% 35.13% 62.50% 20.23% 41.27% 21.10% 47.46% 27.39% 23.81% 35.21% 38.60% 83.17% 47.64%
Rata-rata 2.34 0.08 0.14 0.04 0.27 0.28 0.54 0.22 0.12 0.52 0.15 0.31 0.75 0.35 0.18 0.32 0.34 0.05 2.48 0.29 0.09 0.31 0.46 0.25 0.31 0.25 0.03 0.10 0.27 0.14 0.19 0.05 0.50 0.51 0.67 0.11 0.17 0.01 0.31 0.41 0.07 2.00 0.45 0.39 0.21 0.19 0.45 0.31 0.54 0.38 0.19 0.83 0.29 40.00%
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 6
Skripsi
PERHITUNGAN RASIO PROFITABILITAS Net Sales 2007 2008 2,321,870,554,557 2,376,798,079,053 tidak bagi 2,235,021,000,000 1,952,156,096,821 2,331,532,417,087 tidak bagi 647,125,621,201 70,183,000,000,000 97,064,000,000,000 4,184,279,000,000 5,337,720,000,000 493,717,353,000 539,762,355,000 1,547,111,952,000 1,637,886,215,000 tidak bagi 479,934,277,855 1,350,298,000,000 1,551,987,000,000 382,263,642,322 504,660,642,107 8,679,504,000,000 tidak bagi
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ALMI AMFG AQUA ARNA ASII AUTO BATA BRAM BRNA BUDI CLPI CPIN
13
CTBN
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
DLTA DVLA EKAD FASW FISH GDYR GGRM GJTL HMSP IGAR IKBI INDF
26
INDR
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
INDS INTP KAEF KLBF LION LMSH MASA MERK MLBI MRAT MYOR PBRX RMBA SCCO SMAR SMGR SMSM SOBI SUGI TBLA TCID TOTO TRST TSPC
tidak bagi 7,323,643,805,514 2,365,635,901,845 7,004,909,851,908 179,568,434,429 117,236,745,012 898,334,865,525 547,237,994,000 978,600,000,000 252,122,829,574 2,828,440,024,641 1,623,450,726,248 4,586,006,760,621 2,281,701,879,435 8,079,714,530,631 9,600,800,642,000 1,064,055,094,611 1,042,452,321,000 tidak bagi 1,844,206,985,000 1,018,333,575,287 885,829,351,343 1,496,541,311,101 3,124,072,589,811
51
UNIC
tidak bagi
52 53
UNVR YPAS
12,544,901,000,000 241,229,718,392
279,192,070 439,822,766,000 tidak bagi 146,912,072,369 tidak bagi tidak bagi 1,088,862,056,000 27,389,365,000,000 6,659,854,000,000 29,787,725,000,000 469,192,438,977 1,590,454,911,243 27,858,304,000,000 505,672,938
303,332,693 673,769,675,000 577,598,911,000 182,649,786,429 3,027,012,493,144 2,332,493,283,856 1,244,519,327,000 30,251,643,000,000 7,963,473,000,000 34,680,445,000,000 469,501,156,785 1,645,326,436,201 38,799,279,000,000 553,813,876 963,198,182,833 9,780,498,326,080 2,704,728,409,703 7,877,366,385,633 229,607,016,136 163,316,661,433 1,333,604,315,215 637,134,080,000 1,325,661,000,000 307,804,260,789 3,907,674,046,231 tidak bagi 5,940,801,161,593 2,127,031,561,787 16,094,424,718,253 12,209,846,050,000 1,353,586,085,743 1,493,210,885,000 42,911,263,522 3,955,846,298,000 1,239,775,396,779 1,124,346,781,952 1,810,919,828,384 3,633,789,178,647 343,543,024 15,577,811,000,000 tidak bagi
Analisis rasio profitabilitas ...
Total Assets 2007 2008 1,370,927,840,715 1,636,668,166,095 tidak bagi 1,993,033,000,000 891,529,586,396 1,003,487,929,389 tidak bagi 736,091,719,029 63,520,000,000,000 80,740,000,000,000 3,454,254,000,000 3,981,316,000,000 332,080,232,000 401,900,579,000 1,554,863,136,000 1,672,766,471,000 tidak bagi 432,641,907,567 1,485,651,000,000 1,698,750,000,000 167,582,612,627 258,897,722,157 4,760,491,000,000 tidak bagi
ITO 2007 2008 1.69 1.45 1.12 2.19 2.32 0.88 1.10 1.20 1.21 1.34 1.49 1.34 1.00 0.98 1.11 0.91 0.91 2.28 1.95 1.82
169,982,456
190,763,432
1.64
1.59
592,359,226,000 tidak bagi 84,926,214,500 tidak bagi tidak bagi 579,661,339,000 23,779,951,000,000 8,454,693,000,000 15,680,542,000,000 329,796,879,167 589,322,195,547 29,706,895,000,000
698,296,738,000 637,660,844,000 140,763,761,567 3,718,547,929,224 413,361,128,024 1,022,329,205,000 24,072,959,000,000 8,713,559,000,000 16,133,819,000,000 305,782,633,658 636,408,514,847 39,594,264,000,000
0.74
1.88 1.15 0.79 1.90 1.42 2.70 0.94
0.96 0.91 1.30 0.81 5.64 1.22 1.26 0.91 2.15 1.54 2.59 0.98
623,707,625
609,676,407
0.81
0.91
tidak bagi 10,037,926,509,334 1,386,739,149,721 5,138,212,506,980 216,129,508,805 62,812,399,313 1,799,172,358,609 331,062,225,000 621,835,000,000 315,997,722,658 1,893,175,019,860 833,092,974,381 3,859,160,327,022 1,293,677,068,133 8,063,168,750,738 8,515,227,431,000 830,049,538,892 842,504,689,000 tidak bagi 2,457,120,118,000 725,197,057,770 913,995,368,437 2,138,990,664,786 2,773,134,866,559
918,227,729,873 11,286,706,863,779 1,445,669,799,639 5,703,832,411,898 253,141,852,363 61,987,805,413 2,379,024,168,134 375,064,492,000 941,389,000,000 354,780,623,962 2,922,998,415,036 tidak bagi 4,455,531,963,727 1,126,782,347,718 10,025,915,920,087 10,602,963,724,000 929,753,183,773 1,111,099,598,000 44,192,682,387 2,802,497,072,000 910,789,677,565 1,031,130,721,298 2,158,865,645,281 2,967,057,055,450
tidak bagi 5,333,406,000,000 125,329,783,667
1.73
0.73 1.71 1.36 0.83 1.87 0.50 1.65 1.57 0.80 1.49 1.95 1.19 1.76 1.00 1.13 1.28 1.24 0.75 1.40 0.97 0.70 1.13
283,769,701 6,504,736,000,000 tidak bagi
Katherine Apriliani
1.05 0.87 1.87 1.38 0.91 2.63 0.56 1.70 1.41 0.87 1.34 1.33 1.89 1.61 1.15 1.46 1.34 0.97 1.41 1.36 1.09 0.84 1.22 1.21
2.35 1.92
2.39
Lampiran 7 No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
ALMI AMFG AQUA ARNA ASII AUTO BATA BRAM BRNA BUDI CLPI CPIN CTBN DLTA DVLA EKAD FASW FISH GDYR GGRM GJTL HMSP IGAR IKBI INDF INDR INDS INTP KAEF KLBF LION LMSH MASA MERK MLBI MRAT MYOR PBRX RMBA SCCO SMAR SMGR SMSM SOBI SUGI TBLA TCID TOTO TRST TSPC UNIC UNVR YPAS
Skripsi
Cash 2007 32,555,859,234 tidak bagi 44,200,124,158 tidak bagi 6,265,000,000,000 367,564,000,000 50,239,860,000 252,951,600,000 tidak bagi 153,947,000,000 9,170,946,789 132,685,000,000 29,213,792 164,549,503,000 tidak bagi 6,295,823,440 tidak bagi tidak bagi 63,260,400,000 486,586,000,000 572,947,000,000 557,239,000,000 33,325,906,372 131,865,888,429 4,538,051,000,000 3,377,645 tidak bagi 313,671,250,982 224,513,805,980 1,116,346,134,197 63,152,323,113 3,319,174,888 17,421,921,647 95,253,820,000 44,207,000,000 87,984,431,568 120,002,105,073 36,903,507,593 593,803,498,850 30,815,361,824 329,623,024,370 2,822,280,357,000 8,907,959,039 51,544,321,000 tidak bagi 220,400,373,000 104,859,857,682 58,555,480,723 71,004,844,794 951,992,371,407 tidak bagi 437,224,000,000 866,121,482
2008 27,002,346,214 260,638,000,000 60,938,360,436 10,086,655,139 8,785,000,000,000 525,658,000,000 5,218,940,000 276,768,673,000 44,263,794,531 143,395,000,000 4,040,957,711 tidak bagi 35,378,871 289,951,365,000 213,488,224,000 4,221,793,046 168,650,812,031 20,758,955,858 161,867,147,000 1,134,826,000,000 169,621,000,000 499,362,000,000 36,296,169,245 157,768,224,984 4,271,208,000,000 12,511,228 16,057,981,500 793,179,638,517 221,955,781,752 1,321,797,625,299 80,467,053,220 2,948,837,132 78,743,037,132 134,140,181,000 276,849,000,000 98,290,268,357 316,330,699,463 tidak bagi 76,694,242,894 18,177,084,410 480,277,284,158 3,746,684,082,000 13,616,224,914 51,938,812,000 5,480,848,715 357,901,885,000 99,238,814,953 131,190,541,871 102,800,661,656 1,008,252,575,497 14,251,224 722,347,000,000 tidak bagi
PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS Shortterm Investments Receivable 2007 2008 2007 2008 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga 130,575,610,153 143,190,729,896 142,004,358,735 96,273,069,968 tidak bagi 0 tidak bagi 175,181,000,000 0 0 454,496,861,429 520,256,071,975 tidak bagi 0 tidak bagi 146,490,373,907 201,000,000,000 67,000,000,000 14,703,000,000,000 15,973,000,000,000 0 0 742,497,000,000 597,059,000,000 0 0 21,635,311,000 17,065,643,000 48,372,716,000 20,809,960,000 285,586,513,000 239,189,079,000 tidak bagi 9,412,496,989 tidak bagi 104,136,567,436 23,797,000,000 5,656,000,000 266,009,000,000 165,377,000,000 0 0 98,469,297,515 156,053,907,690 0 tidak bagi 753,469,000,000 tidak bagi 1,013,463 0 48,349,181 39,222,670 0 0 222,592,932,000 163,458,930,000 tidak bagi 0 tidak bagi 149,804,074,000 11,187,110,717 4,282,260,000 22,386,221,244 21,610,137,207 tidak bagi 0 tidak bagi 349,616,851,533 tidak bagi 0 tidak bagi 105,655,939,976 0 0 130,618,424,000 101,022,882,000 0 0 2,639,274,000,000 2,098,598,000,000 672,497,000,000 376,634,000,000 821,247,000,000 657,217,000,000 0 0 996,999,000,000 705,362,000,000 53,569,981,037 51,337,243,950 86,790,682,770 87,971,906,075 0 0 197,024,927,315 208,096,557,549 227,337,000,000 623,134,000,000 2,367,831,000,000 2,760,971,000,000 70,750,000 69,500,000 75,282,816 53,367,156 tidak bagi 0 tidak bagi 156,911,996,657 0 0 804,717,544,995 931,635,579,942 0 0 304,070,556,661 268,929,922,240 175,833,152,370 124,748,588,599 927,073,639,504 1,001,160,996,167 11,221,785,163 11,097,902,728 39,784,269,237 36,704,982,552 5,662,071,098 2,447,608,463 41,043,587,554 41,800,768,754 0 0 55,149,942,820 100,959,725,900 0 0 87,480,964,000 89,932,263,000 3,216,000,000 0 111,694,000,000 107,305,000,000 0 5,983,541,214 90,113,537,786 113,110,363,349 12,812,087,792 27,767,941,221 585,999,492,120 751,625,607,335 0 tidak bagi 234,094,247,355 tidak bagi 1,182,317,283 0 172,412,354,425 137,831,848,266 20,000,000,000 0 626,752,104,003 390,548,796,833 687,784,729,835 1,514,989,600,000 930,341,565,680 852,775,619,069 117,000,000,000 89,500,000,000 1,174,072,565,000 1,518,940,433,000 0 0 207,857,141,541 244,416,752,381 473,340,000 0 152,573,947,000 181,246,577,000 tidak bagi 0 tidak bagi 25,517,888,930 0 0 177,831,466,000 196,210,680,000 2,783,878,346 3,239,748,095 118,615,382,905 156,196,036,435 0 0 175,536,588,173 213,638,936,662 0 0 326,192,243,468 274,252,134,107 93,471,187,347 54,847,862,157 344,863,621,476 391,158,590,681 tidak bagi 0 tidak bagi 48,510,860 0 0 771,174,000,000 993,923,000,000 0 tidak bagi 18,596,475,528 tidak bagi
Analisis rasio profitabilitas ...
Current Liabilities 2007 2008 896,065,723,251 1,150,412,704,483 tidak bagi 319,553,000,000 79,641,885,229 84,482,374,710 tidak bagi 263,277,984,666 21,343,000,000,000 26,883,000,000,000 758,853,000,000 873,185,000,000 109,667,229,000 110,428,767,000 183,230,034,000 446,099,086,000 tidak bagi 94,296,331,965 412,457,000,000 680,717,000,000 89,814,403,335 163,034,773,796 2,517,430,000,000 tidak bagi 68,925,835 85,804,706 103,664,382,000 143,621,406,000 tidak bagi 110,647,028,000 21,166,042,611 47,030,481,685 tidak bagi 524,873,016,108 tidak bagi 289,574,202,920 243,071,513,000 299,429,291,000 8,775,317,000,000 7,670,532,000,000 1,560,032,000,000 2,071,221,000,000 6,212,685,000,000 7,642,207,000,000 83,332,766,556 58,713,763,905 141,351,952,590 119,983,182,459 12,888,677,000,000 16,262,161,000,000 207,129,407 206,620,185 tidak bagi 635,364,486,692 779,019,806,693 1,934,884,694,003 433,564,022,986 449,854,948,189 754,629,114,054 1,250,371,830,955 33,978,658,878 38,607,410,040 27,631,776,230 18,605,671,564 268,270,762,076 688,819,526,603 38,420,491,000 42,684,736,000 386,816,000,000 561,144,000,000 30,706,064,855 43,498,272,728 555,772,762,224 769,800,272,970 700,481,580,265 tidak bagi 842,736,960,895 1,231,918,706,229 934,423,339,156 751,464,349,885 2,189,600,301,935 2,734,319,617,733 1,445,874,275,000 2,092,099,489,000 277,815,142,643 305,410,849,490 305,834,290,000 439,741,738,000 tidak bagi 3,693,979,388 542,010,928,000 1,014,802,225,000 29,049,922,915 33,222,622,832 354,345,348,770 441,307,612,093 673,338,164,345 714,076,209,075 459,696,284,792 536,504,707,248 tidak bagi 96,164,933 2,428,128,000,000 3,091,111,000,000 58,592,974,045 tidak bagi
Quick Ratio 2007 2008 0.34 0.23 1.36 6.26 6.88 0.59 0.99 0.92 1.46 1.29 0.66 0.20 3.20 1.20 1.67 1.08 0.46 1.20 0.98 0.35 1.14 0.87 3.73 3.16 3.28 1.88 0.64 0.99 0.44 0.80 0.88 0.36 0.42 1.32 0.58 0.25 0.16 2.08 2.99 2.33 3.05 0.55 0.47 0.72 0.66 0.27 1.44 0.89 1.22 1.09 2.94 1.96 3.36 3.32 1.81 2.54 0.27 0.26 4.76 5.25 0.41 0.68 5.80 5.00 1.29 1.42 0.39 0.91 0.17 0.73 0.54 0.89 1.04 2.84 2.56 0.78 0.84 0.67 0.53 8.39 0.73 0.55 7.79 7.79 0.66 0.78 0.59 0.53 3.02 2.71 0.65 0.50 0.56 0.33
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 8
Skripsi
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
ALMI AMFG AQUA ARNA ASII AUTO BATA BRAM BRNA BUDI CLPI CPIN CTBN DLTA DVLA EKAD FASW FISH GDYR GGRM GJTL HMSP IGAR IKBI INDF INDR INDS INTP KAEF KLBF LION LMSH MASA MERK MLBI MRAT MYOR PBRX RMBA SCCO SMAR SMGR SMSM SOBI SUGI TBLA TCID TOTO TRST TSPC UNIC UNVR YPAS
PERHITUNGAN RASIO REVERAGE DEBT (hutang usaha) 2007 2008 38,412,841,209 315,333,488,774 tidak bagi 162,263,000,000 55,784,974,277 61,576,894,440 tidak bagi 94,580,053,148 4,434,000,000,000 6,815,000,000,000 461,885,000,000 487,271,000,000 35,992,076,000 43,646,294,000 120,211,688,000 141,023,924,000 tidak bagi 44,962,822,271 75,851,000,000 67,286,000,000 29,476,805,160 32,135,435,976 915,308,000,000 tidak bagi 45,862,756 41,837,966 24,436,146,000 32,010,879,000 tidak bagi 20,766,336,000 15,907,179,200 9,446,278,617 tidak bagi 87,069,717,411 tidak bagi 236,602,713,583 170,914,223,000 132,281,303,000 223,701,000,000 175,185,000,000 547,354,000,000 1,279,893,000,000 566,495,000,000 474,660,000,000 31,931,414,311 34,158,049,241 98,905,918,501 73,410,291,787 1,835,266,000,000 2,514,689,000,000 155,311,091 137,497,618 tidak bagi 210,800,072,320 188,513,716,934 289,426,207,631 270,061,916,085 228,280,859,644 328,290,780,126 305,567,569,948 9,348,981,575 6,619,642,254 11,620,665,660 3,954,221,777 108,517,127,159 177,438,024,351 11,352,931,000 8,195,558,000 43,490,000,000 49,590,000,000 15,928,971,534 21,386,261,384 200,881,788,420 448,021,057,107 210,781,568,835 tidak bagi 116,090,385,966 220,126,544,469 547,708,704,343 275,633,117,579 696,229,171,194 510,466,395,460 517,743,502,000 805,151,609,000 68,679,052,452 70,776,611,305 56,961,621,000 32,948,568,000 tidak bagi 2,835,537,950 85,533,667,000 105,834,528,000 3,202,049,132 29,993,978,656 120,208,866,658 175,736,873,926 359,167,692,607 240,647,064,211 293,436,605,946 353,875,415,247 tidak bagi 9,810,159 864,149,000,000 1,096,673,000,000 17,207,023,784 tidak bagi
Total Assets 2007 2008 1,370,927,840,715 1,636,668,166,095 tidak bagi 1,993,033,000,000 891,529,586,396 1,003,487,929,389 tidak bagi 736,091,719,029 63,520,000,000,000 80,740,000,000,000 3,454,254,000,000 3,981,316,000,000 332,080,232,000 401,900,579,000 1,554,863,136,000 1,672,766,471,000 tidak bagi 432,641,907,567 1,485,651,000,000 1,698,750,000,000 167,582,612,627 258,897,722,157 4,760,491,000,000 tidak bagi 169,982,456 190,763,432 592,359,226,000 698,296,738,000 tidak bagi 637,660,844,000 84,926,214,500 140,763,761,567 tidak bagi 3,718,547,929,224 tidak bagi 413,361,128,024 579,661,339,000 1,022,329,205,000 23,779,951,000,000 24,072,959,000,000 8,454,693,000,000 8,713,559,000,000 15,680,542,000,000 16,133,819,000,000 329,796,879,167 305,782,633,658 589,322,195,547 636,408,514,847 29,706,895,000,000 39,594,264,000,000 623,707,625 609,676,407 tidak bagi 918,227,729,873 10,037,926,509,334 11,286,706,863,779 1,386,739,149,721 1,445,669,799,639 5,138,212,506,980 5,703,832,411,898 216,129,508,805 253,141,852,363 62,812,399,313 61,987,805,413 1,799,172,358,609 2,379,024,168,134 331,062,225,000 375,064,492,000 621,835,000,000 941,389,000,000 315,997,722,658 354,780,623,962 1,893,175,019,860 2,922,998,415,036 833,092,974,381 tidak bagi 3,859,160,327,022 4,455,531,963,727 1,293,677,068,133 1,126,782,347,718 8,063,168,750,738 10,025,915,920,087 8,515,227,431,000 10,602,963,724,000 830,049,538,892 929,753,183,773 842,504,689,000 1,111,099,598,000 tidak bagi 44,192,682,387 2,457,120,118,000 2,802,497,072,000 725,197,057,770 910,789,677,565 913,995,368,437 1,031,130,721,298 2,138,990,664,786 2,158,865,645,281 2,773,134,866,559 2,967,057,055,450 tidak bagi 283,769,701 5,333,406,000,000 6,504,736,000,000 125,329,783,667 tidak bagi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
DEBT RATIO 2007 2008 0.03 0.19 0.08 0.06 0.06 0.13 0.07 0.08 0.13 0.12 0.11 0.11 0.08 0.08 0.10 0.05 0.04 0.18 0.12 0.19 0.27 0.22 0.04 0.05 0.03 0.19 0.07 0.02 0.57 0.29 0.13 0.01 0.01 0.06 0.15 0.04 0.03 0.10 0.11 0.17 0.12 0.06 0.06 0.25 0.23 0.23 0.02 0.03 0.19 0.16 0.06 0.05 0.04 0.03 0.19 0.06 0.06 0.07 0.03 0.02 0.07 0.05 0.05 0.06 0.11 0.15 0.25 0.03 0.05 0.42 0.24 0.09 0.05 0.06 0.08 0.08 0.08 0.07 0.03 0.06 0.03 0.04 0.00 0.03 0.13 0.17 0.17 0.11 0.11 0.12 0.03 0.16 0.17 0.14
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 9 No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
ALMI AMFG AQUA ARNA ASII AUTO BATA BRAM BRNA BUDI CLPI CPIN CTBN DLTA DVLA EKAD FASW FISH GDYR GGRM GJTL HMSP IGAR IKBI INDF INDR INDS INTP KAEF KLBF LION LMSH MASA MERK MLBI MRAT MYOR PBRX RMBA SCCO SMAR SMGR SMSM SOBI SUGI TBLA TCID TOTO TRST TSPC UNIC UNVR YPAS
Skripsi
PERHITUNGAN RASIO AKTIVITAS Inventory 2007 2008 390,471,170,397 535,655,218,417 tidak bagi 619,342,000,000 24,700,679,220 26,278,139,926 tidak bagi 39,006,831,963 4,582,000,000,000 8,666,000,000,000 497,022,000,000 670,008,000,000 134,153,242,000 169,324,330,000 297,915,064,000 402,857,052,000 tidak bagi 55,005,371,771 160,066,000,000 239,894,000,000 37,828,881,529 66,397,211,768 1,927,404,000,000 tidak bagi 22,659,351 46,397,365 28,757,978,000 73,810,281,000 tidak bagi 60,247,254,000 21,436,558,620 19,475,268,282 tidak bagi 486,000,829,006 tidak bagi 197,118,265,586 123,441,087,000 150,949,721,000 13,502,038,000,000 13,528,987,000,000 936,260,000,000 1,399,407,000,000 8,929,824,000,000 7,657,848,000,000 71,645,516,770 60,959,991,341 102,044,685,026 120,903,602,279 4,169,150,000,000 6,061,219,000,000 83,967,474 75,548,434 tidak bagi 474,910,030,866 996,213,878,184 1,515,360,346,381 302,486,023,297 414,916,063,504 1,427,067,984,707 1,606,123,881,887 69,094,885,709 91,074,476,433 28,387,295,390 28,538,526,699 231,840,980,877 356,482,032,515 76,527,346,000 70,421,530,000 64,747,000,000 100,145,000,000 48,540,045,407 47,058,124,399 266,716,379,613 534,328,833,233 303,008,219,649 tidak bagi 2,106,725,621,762 2,644,168,608,078 353,218,472,862 441,378,732,943 1,460,036,982,320 1,340,573,695,347 1,047,871,704,000 1,580,551,957,000 245,088,171,071 286,370,184,563 299,380,334,000 476,710,942,000 tidak bagi 3,401,742,669 436,850,101,000 258,873,050,000 166,415,233,188 230,155,447,995 217,672,137,691 244,262,089,895 307,734,683,110 316,681,700,360 430,376,940,420 556,760,205,595 tidak bagi 95,832,543 857,463,000,000 1,284,659,000,000 37,282,426,989 tidak bagi
Total Assets 2007 2008 1,370,927,840,715 1,636,668,166,095 tidak bagi 1,993,033,000,000 891,529,586,396 1,003,487,929,389 tidak bagi 736,091,719,029 63,520,000,000,000 80,740,000,000,000 3,454,254,000,000 3,981,316,000,000 332,080,232,000 401,900,579,000 1,554,863,136,000 1,672,766,471,000 tidak bagi 432,641,907,567 1,485,651,000,000 1,698,750,000,000 167,582,612,627 258,897,722,157 4,760,491,000,000 tidak bagi 169,982,456 190,763,432 592,359,226,000 698,296,738,000 tidak bagi 637,660,844,000 84,926,214,500 140,763,761,567 tidak bagi 3,718,547,929,224 tidak bagi 413,361,128,024 579,661,339,000 1,022,329,205,000 23,779,951,000,000 24,072,959,000,000 8,454,693,000,000 8,713,559,000,000 15,680,542,000,000 16,133,819,000,000 329,796,879,167 305,782,633,658 589,322,195,547 636,408,514,847 29,706,895,000,000 39,594,264,000,000 623,707,625 609,676,407 tidak bagi 918,227,729,873 10,037,926,509,334 11,286,706,863,779 1,386,739,149,721 1,445,669,799,639 5,138,212,506,980 5,703,832,411,898 216,129,508,805 253,141,852,363 62,812,399,313 61,987,805,413 1,799,172,358,609 2,379,024,168,134 331,062,225,000 375,064,492,000 621,835,000,000 941,389,000,000 315,997,722,658 354,780,623,962 1,893,175,019,860 2,922,998,415,036 833,092,974,381 tidak bagi 3,859,160,327,022 4,455,531,963,727 1,293,677,068,133 1,126,782,347,718 8,063,168,750,738 10,025,915,920,087 8,515,227,431,000 10,602,963,724,000 830,049,538,892 929,753,183,773 842,504,689,000 1,111,099,598,000 tidak bagi 44,192,682,387 2,457,120,118,000 2,802,497,072,000 725,197,057,770 910,789,677,565 913,995,368,437 1,031,130,721,298 2,138,990,664,786 2,158,865,645,281 2,773,134,866,559 2,967,057,055,450 tidak bagi 283,769,701 5,333,406,000,000 6,504,736,000,000 125,329,783,667 tidak bagi
Analisis rasio profitabilitas ...
ITA 2007 2008 0.28 0.33 0.31 0.03 0.03 0.05 0.07 0.11 0.14 0.17 0.40 0.42 0.19 0.24 0.13 0.11 0.14 0.23 0.26 0.40 0.13 0.24 0.05 0.11 0.09 0.25 0.14 0.13 0.48 0.21 0.15 0.57 0.56 0.11 0.16 0.57 0.47 0.22 0.20 0.17 0.19 0.14 0.15 0.13 0.12 0.52 0.10 0.13 0.22 0.29 0.28 0.28 0.32 0.36 0.45 0.46 0.13 0.15 0.23 0.19 0.10 0.11 0.15 0.13 0.14 0.18 0.36 0.55 0.59 0.27 0.39 0.18 0.13 0.12 0.15 0.30 0.31 0.36 0.43 0.08 0.18 0.09 0.23 0.25 0.24 0.24 0.14 0.15 0.16 0.19 0.34 0.16 0.20 0.30
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 10 PERHITUNGAN PENGEMBALIAN INVESTASI
Skripsi
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
ALMI AMFG AQUA ARNA ASII AUTO BATA BRAM BRNA BUDI CLPI CPIN CTBN DLTA DVLA EKAD FASW FISH GDYR GGRM GJTL HMSP IGAR IKBI INDF INDR INDS INTP KAEF KLBF LION LMSH MASA MERK MLBI MRAT MYOR PBRX RMBA SCCO SMAR SMGR SMSM SOBI SUGI TBLA TCID TOTO TRST TSPC UNIC UNVR YPAS
Dividen per lembar 2007 2008 135.00 50.00 tidak bagi 80.00 630.00 1,000.00 tidak bagi 5.00 644.00 300.00 235.00 115.00 1,305.00 7,088.00 12.00 63.00 tidak bagi 50.00 5.00 6.95 5.00 9.50 38.00 tidak bagi 0.20 0.20 1,300.00 1,400.00 tidak bagi 45.00 3.00 2.00 tidak bagi 10.00 tidak bagi 5.00 588.00 88.00 250.00 250.00 5.00 5.00 150.00 390.00 3.00 5.00 45.00 100.00 31.00 43.00 14.00 17.00 tidak bagi 50.00 30.00 40.00 2.38 2.82 10.00 10.00 100.00 125.00 30.00 50.00 0.46 0.46 2,000.00 2,300.00 4,040.00 3,600.00 3.20 5.20 35.00 40.00 1.00 tidak bagi 7.50 15.00 70.00 30.00 46.00 5.00 1,092.06 149.66 15.00 40.00 60.00 32.00 tidak bagi 1.82 3.80 3.22 250.00 280.00 400.00 350.00 5.00 5.00 25.00 25.00 tidak bagi 36.00 215.00 262.00 25.00 tidak bagi
Laba per lembar 2007 2008 103.01 14.83 tidak bagi 526.00 5,008.00 6,255.00 tidak bagi 59.00 1,610.00 2,270.00 590.00 734.00 2,660.00 12,120.00 87.00 211.00 tidak bagi 212.00 19.00 9.00 32.00 65.00 61.00 tidak bagi 0.29 0.25 2,956.00 5,230.00 tidak bagi 126.00 7.57 8.24 tidak bagi 14.75 tidak bagi 52.20 1,034.00 20.00 750.00 977.00 29.00 (179.00) 827.00 889.00 14.69 7.00 253.00 319.00 115.00 120.00 38.33 123.74 tidak bagi 849.00 266.24 474.16 9.40 9.97 70.00 72.00 486.00 727.00 619.00 962.00 5.70 0.50 3,995.00 4,403.00 4,005.00 10,551.00 26.00 52.00 185.00 256.00 55.00 tidak bagi 39.00 35.52 263.69 54.57 344.00 364.00 299.00 426.00 56.00 64.00 104.65 158.15 tidak bagi 4.41 23.47 15.26 591.00 590.00 1,138.00 1,278.00 6.00 21.00 62.00 71.00 tidak bagi 93.26 257.00 315.00 43.00 tidak bagi
Analisis rasio profitabilitas ...
DPR 2007 2008 1.31 3.37 0.15 0.13 0.16 0.08 0.40 0.13 0.40 0.16 0.49 0.58 0.14 0.30 0.24 0.26 0.77 0.16 0.15 0.62 0.69 0.82 0.44 0.27 0.36 0.40 0.24 0.68 0.10 0.57 4.40 0.33 0.26 0.17 (0.03) 0.18 0.44 0.20 0.71 0.18 0.31 0.27 0.36 0.37 0.14 0.06 0.11 0.08 0.25 0.28 0.14 0.14 0.21 0.17 0.05 0.05 0.08 0.92 0.50 0.52 1.01 0.34 0.12 0.10 0.19 0.16 0.02 0.19 0.42 0.27 0.55 0.13 0.01 3.65 0.35 0.27 0.63 0.57 0.20 0.41 0.16 0.21 0.42 0.47 0.35 0.27 0.83 0.24 0.40 0.35 0.39 0.84 0.83 0.58
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 11
Skripsi
Hasil Uji Normalitas
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 12 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Collinearity Statistics t
Beta
(Constant)
.502
.079
x1
.055
.051
x2
-.076
x3 x4
Sig.
Tolerance
6.320
.000
.151
1.062
.291
.548
1.826
.022
-.417
-3.518
.001
.783
1.277
-.368
.376
-.134
-.979
.330
.586
1.708
-.402
.215
-.226
-1.869
.065
.753
1.328
a. Dependent Variable: y
Coefficient Correlationsa Model 1
x4 Correlations
Covariances
x3
x2
x1
x4
1.000
.214
.401
-.383
x3
.214
1.000
.317
-.622
x2
.401
.317
1.000
-.285
x1
-.383
-.622
-.285
1.000
x4
.046
.017
.002
-.004
x3
.017
.141
.003
-.012
x2
.002
.003
.000
.000
x1
-.004
-.012
.000
.003
a. Dependent Variable: y
Skripsi
VIF
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 13 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.374a
.140
.096
.23966
Durbin-Watson 1.712
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 14 Hasil Uji Signifikansi ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
F
.727
4
.182
Residual
4.480
78
.057
Total
5.208
82
Sig.
3.165
.018a
t
Sig.
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.502
.079
x1
.055
.051
x2
-.076
x3 x4
Coefficients Beta
6.320
.000
.151
1.062
.291
.022
-.417
-3.518
.001
-.368
.376
-.134
-.979
.330
-.402
.215
-.226
-1.869
.065
a. Dependent Variable: y
Skripsi
Analisis rasio profitabilitas ...
Katherine Apriliani