ANALISIS POTENSI EKONOMI SEKTORAL PADA EMPAT KABUPATEN DI PULAU MADURA Oleh: Azmi Faiz Nur Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang E-mail/No. Hp:
[email protected]/Ida Nuraini Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang E-mail/No. Hp:
[email protected]/08125271207 Abstract The purpose of this research is to determine the pattern of the economy, the advanced sector/subsector on each district, and determining the growth center on the Madura Island. The analysis tools that are used in this research are Typology Klassen, Location Quotient (LQ), and analysis of gravity. The research concluded there are four (4) patterns of economic growth on four districts in the Madura Island. An area that "fast advance and grow" is Bangkalan, “the advanced but depressed" is Sumenep, the "growing fast" is Pamekasan, and the "relatively low" is district Sampang. Keywords: Patterns of economic growth, competitive sector and growth pole. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perekonomian, sektor/subsektor unggulan dan bukan unggulan pada masing – masing kabupaten, dan menentukan pusat pertumbuhan di pulau Madura. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipologi Klassen, Location Quotient (LQ), dan analisis Gravitasi. Hasil penelitian menyimpulkan berdasarkan Tipologi Klassen diketahui ada empat pola pertumbuhan ekonomi pada masing – masing kabupaten di pulau Madura. Daerah yang “cepat maju dan tumbuh” adalah Kabupaten Bangkalan, daerah “maju tapi tertekan” adalah Kabupaten Sumenep, daerah “berkembang cepat” adalah Kabupaten Pamekasan, dan daerah “relatif tertinggal” adalah Kabupaten Sampang. Kata Kunci: Pola pertumbuhan ekonomi, sektor unggulan dan pusat pertumbuhan
waktu. Berbagai fakta ekonomi dan
PENDAHULUAN Fenomena
perekonomian
di
permasalahan begitu kompleks perlu
Indonesia belakangan ini begitu cepat
direspon dengan berbagai kebijakan
berubah seiring dengan berjalannya
yang tepat. Dinamika yang terjadi
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
pada sektor perekonomian Indonesia
di
pada massa lalu menunjukkan ketidak
meliputi,
berhasilan
pembangunan
dan penggalian, industri penggolahan,
Meskipun
listrik, gas dan air, bangunan atau
pembangunan ekonomi pada massa
konstruksi, perdangangan, hotel dan
lampau
restaurant,
dalam
bidang
ekonomi.
berorientasi
memfokuskan nasional
pada
dan
dan
pembangunan
semua
sektor
ekonomi
pertanian,
yang
pertambangan
pengangkutan,
komunikasi,
jasa
dan
keuangan,
mengutamakan
persewaan, dan jasa perusahaan, jasa-
pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi
jasa harus terus mengalami perbaikan.
pilar-pilar
pertumbuhan
ekonomi
Namun
demikian
masih sangat rapuh, dan pertumbuhan
pembangunan
ekonomi
yang
terjadi
tidak
sektor ekonomi tersebut masih jauh
berkualitas
karena
dinilai
belum
mampu
mengangkat
kesejahteraan
masyarakat.
dibanding
regional
perbaikan
potensinya.
kerangka
di
semua
Di
ekonomi
dalam daerah,
pembangunan ekonomi adalah suatu
Undang-undang No. 32 tahun
proses dimana pemerintah daerah dan
2004 tentang perubahan atas UU
masyarakatnya
mengelola
nomor
sumberdaya-sumberdaya
yang ada
22
tahun
1999
tentang
Otonomi Daerah, telah menyebabkan
dan membentuk suatu pola kemitraan
pergeseran
antara pemerintah daerah dengan
ekonomi
dalam yang
sentralisasi, desentralisasi, memberikan
pembangunan
bermula
bersifat
mengarah
pada
sektor swasta untuk menciptakan suatu
lapangan
kerja
baru
dan
yaitu
dengan
merangsang perkembangan ekonomi
keleluasaan
kepada
daerah. Menurut Arsyad, (1999:289)
daerah untuk membangun wilayahnya
untuk
termasuk dalam bidang ekonominya.
tujuan pembangunan ekonomi daerah
Hal ini menjadi angin baru bagi
tersebut
sistem pemerintahan di Indonesia
kebijakan
yang memberikan warna baru bagi
didasarkan pada kekhasan daerah
penyelenggaraan pemerintahan secara
(endogenous
multidimensi.
menggunakan
Dari
prespektif
geoekonomi, pembangunan regional
pencapaian
yang
dibutuhkan
menjadi
kebijakan-
pembnagunan
yang
developmen), dengan potensi
sumberdaya
lokal.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
22
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Perbedaan berimplikasi
kondisi
daerah
bahwa
pembangunan
yang
corak seharusnya
Diagram 1 menunjukkan bahwa pendapatan
perkapita
kabupaten-
kabupaten di Madura masih jauh dari
diterapkan di suatu daerah, sehingga
rata-rata
penekanan
perencanaan
kabupaten/kota di koridor utara Jawa
pembangunan yang didasarkan harus
Timur yakni sebesar (Rp. 13.553.475)
pada ciri khas dan karakteristik suatu
Pendapatan
daerah.
Sumenep tahun 2006 (Rp.5.297.082),
dalam
Untuk
mencapai
tujuan
pendapatan
perkapita
perkapita
Kabupaten
pembangunan daerah kebijakan yang
Kabupaten
Bangkalan
perlu dilakukan adalah mengusahakan
4.261.894), Kabupaten Sampang (Rp.
semaksimal mungkin agar prioritas
3.899.965),
pembangunan daerah sesuai dengan
Pamekasan (Rp. 3.094.709). Jika
potensi yang dimiliki masing masing
dibandingkan
daerah.
perkapita
dan
dengan
(Rp.
Kabupaten
pendapatan
disebagian
besar
Pulau Madura merupakan salah
kota/kabupaten di Koridor Utara Jawa
satu kepulauan di propinsi Jawa
Timur sangatlah rendah. Perbedaan
Timur
nilai pendapatan perkapita tersebut
yang
terdiri
dari
empat
kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang
merupakan
dan Sumenep yang saat ini masih
menunjukkan kesenjangan wilayah,
tergolong
hal tersebut juga menunjukkan tingkat
tertinggal
wilayah sekitarnya.
dibanding
Indikator
lain
yang
kemakmuran di daerah pulau Madura masih rendah.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
23
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Gambar 1. Perbandingan Pendapatan Perkapita Kabupaten di Madura dengan Kabupaten di Daerah Jawa Timur Koridor Utara Tahun 2006
25000000 20000000 15000000 10000000 pendapatan perkapita
5000000
La m on ga n G r Ba es n g ik k Sa a lan m Pa pa m ng ek a Su sa n m en Si e p do M arj o oj ok Su erto ra ba ya
0
Sumber: BPS Jawa Timur (diolah)
Permasalahan - permasalahan di
Pulau Madura yang terkenal
atas bila dikaji lebih jauh, ternyata
dengan kerapan sapinya memiliki
meninggalkan masalah bom waktu
berbagai macam potensi ekonomi.
yang justru dapat menghancurkan
Madura
perekonomian Jawa Timur
dalam
penghasil utama garam dan tembakau
jangka panjang jika diabaikan begitu
di Indonesia, di samping itu di pulau
saja.
lebih
Madura menyimpan potensi hasil
ekonomi
pertambangan, meliputi bahan galian,
selama ini lebih ditekankan pada
serta energi yang cukup menjanjikan
pertumbuhan ekonomi saja dan belum
seperti Gas alam dan minyak bumi.
pada
pertumbuhan
Namun demikian pengolahan serta
pembangunan itu sendiri yang dapat
pemanfaatan potensi-potensi yang ada
menciptakan efisiensi dan pemerataan
ini belum dilakukan secara optimal
ekonomi. Jadi yang perlu ditekankan
sehingga tingkat pembangunan yang
adalah
ada
Hal
disebabkan
ini
sebenarnya
pembangunan
tataran
pada
masalah
pemerataan
pembangunan
dan
kualitas
pembangunan itu sendiri.
di
maksimal.
merupakan
Pulau
salah
Madura
Dampak
yang
satu
belum terjadi
dengan adanya kondisi tersebut yaitu
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
24
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
kurangnya tingkat kesejahteraan dan
METODE PENELITIAN
adanya kesenjangan antar wilayah
Penelitian
ini
dilakukan
di
dan kabupaten yang terdapat di Pulau
Pulau madura dengan menggunakan
Madura.
empat
Kabupaten
yang
ada
di
Pulau Madura terdiri dari empat
Kepulauan Madura, yaitu Kabupaten
kabupaten mulai dari Bangkalan,
Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan
Sampang, Pamekasan dan Sumenep
Sumenep. Adapun alat-alat analisis
dan terdiri dari pulau-pulau kecil
yang digunakan untuk menganalisis
yang jumlahnya mencapai 127 pulau.
data
Berbagai
Quotient (LQ), Analisis Tipologi
upaya
pemerintah untuk
dilakukan
Propinsi
Jawa
memaksimalkan
oleh Timur
agar
Analisis
Location
Klassen, dan Analisis Gravitasi.
berbagai
potensi yang dimiliki oleh Pulau Madura,
adalah
dapat
PEMBAHASAN
memacu
Analisis Tipologi Klassen di
akselerasi pembangunan di wilayah
gunakan untuk mengetahui gambaran
Madura, dimana salah satunya yaitu
tentang pola pertumbuhan ekonomi
dengan
pada daerah atau kabupaten. Tipologi
dibangunnya
Jembatan
Suramadu yang merupakan akses
klassen
yang
untuk
daerah berdasarkan dua indikator
menghubungkan kota di Jawa Timur
utama, yaitu pertumbuhan ekonommi
ke
tahun
daerah dan pendapatan perkapita
Suramadu
daerah. Kriteria yang di gunakan
diharapkan secara tidak langsung
untuk membagi daerah kabupaten /
dapat
terpacunya
kota dalam penelitian ini sebagai
perekonomian, sehingga berdampak
berikut: Pertama, Daerah cepat maju
positif untuk mengembangkan potensi
dan cepat tumbuh (High growth and
yang dimiliki Pulau Madura dan tidak
high income), adalah daerah yang
lagi terpusat di wilayah Surabaya dan
memiliki
sekitarnya.
ekonomi dan pendapatan per kapita
paling
Pulau
beroprasinya
cepat
Madura. Jembatan
mendorong
Tiga
pada
dasarnya
tingkat
membagi
pertumbuhan
yang lebih tinggi dibandingkan ratarata kabupaten di Madura.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
25
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Kedua,
maju
tapi
berbeda antara yang satu dengan yang
but
low
lain. Dengan analisis tipologi Klassen
growth), adalah daerah yang memiliki
pada empat kabupaten di pulau
pendapatan perkapita lebih tinggi,
Madura
tetapi
pertumbuhan
menjadi empat pola pertumbuhan
rendah
ekonomi, pertama adalah “Daerah
dibandingkan rata-rata pulau Madura.
cepat maju dan cepat tumbuh” yang
Ketiga, Daerah berkembang cepat
termasuk dalam klasifikasi ini yaitu
(high growth but low income) adalah
kabupaten
daerah
tingkat
yang kedua adalah “Daerah maju tapi
pertumbuhan ekonomi tinggi, tetapi
tertekan” yaitu Kabupaten Sumenep,
tingkat pendapatan perkapita lebih
jika dilihat dari jumlah total Produk
rendah
Pulau
Domestik Regional Bruto (PDRB)
Madura. Keempat, Daerah relatif
yang di hasilkan Kabupaten Sumenep
tertinggal
(low growth and low
tergolong tinggi, hanya saja tingkat
income).adalah daerah yang memiliki
pertumbuhannya lambat. Berikutnya
tingkat pertumbuhan ekonomi dan
yang
pendapatan
lebih
berkembang cepat” yaitu kabupaten
rendah di bandingkan rata-rata Pulau
Pamekasan, Kabupaten Pamekasan
Madura.
memiliki tingkat pertumbuhan Produk
tertekan
Daerah
(high
income
tingkat
ekonominya
lebih
yang
memiliki
dibanding rata-rata
perkapita
yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
PDRB
perkapita
dapat
di
klasifikasikan
Bangkalan.
ketiga
Kemudian
adalah
”Daerah
Domestik Regional Bruto (PDRB)
dan
yang tinggi, akan tetapi nilai dari
pertumbuhan PDRB pada masing-
Produk Domestik Regional Bruto
masing kabupaten di Pulau Madura
(PDRB) masih relatif kecil. Dan
selama kurun waktu tahun 2005-
terakhir
2009, rata-rata diatas 4% untuk
adalah“Daerah
seluruh kabupaten di Pulau Madura
yang termasuk dalam klasifikasi ini
(lihat tabel 1).
yaitu Kabupaten Sampang.
yang
keempat
relatif
tertinggal“
Berdasarkan analisa Tipologi
Tahap analisis berikutnya yaitu
Klassen pada tabel 2, dapat dilihat
Metode Location Quotient (LQ) yang
pola pertumbuhan ekonomi pada
merupakan
empat kabupaten di pulau Madura
pengukuran yang paling terkenal dari
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
salah
satu
tehnik
26
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
model
basis
ekonomi
untuk
Pada tabel 3, dapat kita lihat
menentukan sektor unggulan atau non
bahwa pada empat kabupaten di
unggulan. Nilai LQ dapat dikatakan
Madura tidak ada satupun daerah
sebagai petunjuk untuk dijadikan
yang
dasar untuk menentukan sektor yang
unggulan secara keseluruhan. Tiap
potensial
daerah
untuk
dikembangkan.
memiliki
hanya
sembilan
memiliki
sektor
beberapa
Karena sektor tersebut tidak saja
sektor unggulan, kecuali Kabupaten
dapat memenuhi kebutuhan di dalam
Bangkalan
daerah,
dengan
akan
tetapi
dapat
juga
memenuhi kebutuhan di daerah lain. Seperti
diketahui
bahwa
yang
paling
memiliki
dominan
tujuh
sektor
unggulan.
sektor
Sektor
pertanian
merupakan
unggulan merupakan sektor-sektor
sektor unggulan di dua kabupaten
yang mempunyai nilai LQ > 1 sedang
yang ada di Pulau Madura sejak awal
sektor bukan unggulan adalah sektor-
tahun sampai akhir tahun analisis.
sektor yang mempunyai nilai LQ < 1.
Pada gambar di atas menggambarkan
Hasil perhitungan LQ pada empat
bahwa hasil analisis LQ rata-rata pada
kabupaten di Pulau Madura tahun
sektor pertanian tahun 2005 – 2009,
2005 sampai tahun 2009 lengkap
kabupaten yang mempunyai sektor
diuraikan dalam tabel 3.
unggulan pertanian adalah Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Pamekasan.
Tabel 1. Rata- rata PDRB Per Kapita & Pertumbuhan PDRB di Pulau Madura Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2009 NO
Kabupaten
PDRB Per Kapita
Pertumbuhan PDRB %
1
Bangkalan
3.267.762,5
4,66
2 3
Sampang Pamekasan
2.730.196,8 2.260.463,2
4,46 4,79
4
Sumenep 4.686.794,3 Rata-rata 3.236.304,2 Sumber : BPS pada empat kabupaten di pulau Madura (diolah)
4,24 4,54
Tabel 2. Pola Pertumbuhan Ekonomian Masing-Masing Daerah Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura NO 1
Kabupaten Bangkalan
Pertumbuhan
PDRB Per Kapita
Kriteria
Tinggi
Tinggi
Cepat Maju dan Tumbuh
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
27
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
2
Sampang
Rendah
Rendah
Relatif Tertinggal
3
Pamekasan
Tinggi
Rendah
Berkembang Cepat
4
Sumenep
Rendah
Tinggi
Maju Tapi Tertekan
Sumber : BPS pada empat kabupaten di pulau Madura (diolah)
Tabel 3. Rata-Rata Nilai LQ Sektor/subsektor Empat Kabupaten di Pulau Madura Tahun 2005 – 2009 Sektor/subsektor
Kabupaten Sumenep
Pamekasan
Sampang
Bangkalan
I. Pertanian
1.15
1.12
0.99
0.70
Tanaman bahan makanan
0.96
1.21
1.13
1.15
Tanaman perkebunan
1.81
0.95
0.44
0.21
Peternakan
0.59
2.25
1.35
0.78
Kehutanan
0.34
~
2.21
1.68
Perikanan
1.54
0.81
1.1
0.2
II. Pertambangan & penggalian
1.01
0.33
2.25
0.41
Pertambangan Migas
2.5
~
0
0.1
Pertambangan non migas
~
~
~
~
Penggalian
0.74
0.39
2.66
0.47
III. industri Pengolahan
1.04
0.42
0.38
1.77
Makanan dan minuman dan tembakau
1.57
0.37
0.11
1.68
Tekstil barang dari kulit dan alas kaki
0.17
1.25
0.87
4.08
Barangkayu dan hasil hutan lainnya
0.82
1.51
1.03
1.26
Kertas dan barang cetakan
0.04
0.07
0.11
3.75
Pupuk, kimia, danbarang dari karet
0.22
~
0.37
3.3
Semen dan barang galian bukan logam
0.8
0.64
2.25
0.53
Logam dasar besi dan baja
1.7
~
~
1.3
Alat angkutan mesin dan peralatan
1.81
0.55
0.57
0.35
Barang lainnya
0.7
0.54
0.83
1.87
IV. Listrik, Gas & Air Bersih
0.17
1.98
1.45
1.34
Listrik
0.1
2.01
1.52
1.38
Gas kota
~
~
~
~
Air bersih
0.74
1.86
0.84
1.01
V. Kontruksi
0.55
1.27
0.84
1.65
VI. Perdagangan Hotel & Restoran
0.87
0.64
1.03
1.39
Perdagangan
0.87
0.6
1.05
1.41
Hotel
0.74
1.04
1.22
1.2
Restoan
1.03
1.77
0.42
0.94
VII. Pengangkutan & Komunikasi
0.81
0.97
0.59
1.64
Angkutan
0.61
0.86
0.59
2.02
Komunikasi
1.06
1.51
0.73
0.81
VIII. Keuangan, Persewaan & Jasa prshn
0.94
1.3
0.8
1.07
Bank
0.75
2.61
0.25
1.01
Lembaga keuangan bukan bank
1.02
1
0.16
1.63
Sewa bangunan
1.03
1.07
1.04
0.88
Jasa perusahaan
0.44
0.68
0.75
2.26
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
28
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
IX. jasa - jasa
0.84
1.27
0.89
1.18
Pemerintahan umum
0.73
1.42
1.26
0.96
Swasta
1.02
1
0.23
1.57
Sumber: BPS empat kabupaten di pulau Madura (diolah)
Pada gambar 1, di paparkan
untuk wilayah Pulau Madura karena
keempat kabupaten di dukung oleh
empat kabupaten yang ada, sektor
beberapa
subsektor
unggulan,
pertanian merupakan sektor basis dan
sektor
perikanan,
selama
diantaranya peternakan,
dan
makanan.
Dalam
tanaman
periode
analisis
sektor
bahan
tersebut mempunyai kontribusi yang
ini
besar terhadap pembentukan PDRB.
Kabupaten Sumenep didukung oleh
Dengan kata lain sektor pertanian
subsektor perikanan dan tanaman
mempunyai
perkebunan. Sedangkan Kabupaten
peningkatan perekonomian di tiap
Pamekasan
kabupaten.
unggul
sektor
di
subsektor
kemampuan
terhadap
peternakan dengan nilai rata-rata LQ
Sejalan dengan hal tersebut
2.25 dan tanaman bahan makanan.
untuk kedepannya suatu kebijakan
Meskipun di Kabupaten Sampang
yang
sektor pertanian bukan merupakan
diarahkan pada penerapan sistem
sektor unggulan namun subsektor
agribisnis
perikanan daerah ini unggul dengan
memanfaatkan
nilai rata-rata LQ sebesar 1.10 dan
sumberdaya
unggul juga di subsektor kehutanan.
adanya kebijakan tersebut diharapkan
Begitu
bisa mengembangkan pertanian yang
pula
Bangkalan tanaman
dengan
unggul bahan
di
Kabupaten subsektor
makanan
dan
kehutanan. Sektor
pro
tangguh
masih
yang
terpadu
selalu
dengan
secara
optimal
pertanian.
Dengan
dengan
meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup petani melalui
pertanian
pertanian
peningkatan
produktifitas
tenaga kerja.
merupakan sektor yang diunggulkan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
29
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Gambar 1. Peta LQ Sektor Pertanian Pada Empat Kabupaten di Pulau
Sumber: GIS data diolah
Gambar 2. Peta LQ Sektor Pertambangan dan Penggalian Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
30
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Gambar 3. Peta LQ Sektor Industri Pengolahan Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Hasil analisis LQ untuk sektor
penggalian
masih
belum
bisa
pertambangan dan penggalian hanya
berkontribusi bagi kedua kabupaten
dua Kabupaten yang memiliki nilai
ini.
LQ > 1 yakni Kabupaten Sumenep
Hasil analisis LQ pada sektor
dan Kabupaten Sampang. Kabupaten
industri seperti terlihat dalam gambar
Sampang yang menunjukkan sektor
3
pertambangan dan penggalian sebagai
kabupaten
sektor unggulan untuk daerahnya
unggulan di sektor industri selama
dengan nilai rata-rata LQ tertinggi
periode analisis,
sebesar 2.25, Kabupaten Sampang
Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.
unggul
di
penggalian
Kabupaten Sumenep didukung oleh
dengan
nilai
LQ
beberapa
subsektor rata-rata
Kabupaten
Sumenep
subsektor
pertambangan
2.66.
unggul
di
migas
menunjukkan yang
terdapat memiliki
dua sektor
yaitu kabupaten
subsektor
diantaranya
makanan minuman dan tembakau. Sedangkan
Kabupaten oleh
Bangkalan
dengan nilai LQ 2.50. Sedangkan dua
didukung
enam
subsektor
kabupaten yang lain yakni Kabupaten
unggulan.
Banyaknya
subsektor
Pamekasan dan Bangkalan masih
unggulan di Kabupaten Bangkalan
mempunyai nilai LQ < 1 untuk sektor
karena dipengaruhi letaknya yang
ini, jadi sektor pertambangan dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
31
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
dekat dengan Surabaya sebagai pusat
tiga kabupaten dengan nilai LQ > 1
perekonomian di Jawa Timur.
yaitu
Bagi Kabupaten Sampang dan Pamekasan
sektor
industri
Kabupaten
Kabupaten
Bangkalan,
Pamekasan,
Kabupaten Sampang.
dan
berarti sektor
pengolahan belum termasuk sektor
listrik dan air bersih merupakan
unggulan karena nilai LQ < 1.
sektor unggulan pada tiga kabupaten
Minimnya sektor industri pengolahan
di wilayah Pulau Madura. Nilai rata-
disebabkan karena daerah di wilayah
rata LQ tertinggi 1.98 pada sepanjang
Madura menghasilkan bahan mentah
tahun
yang langsung di jual tanpa adanya
Kabupaten Pamekasan. Dari empat
proses penambahan nilai
barang.
kabupaten yang ada di Pulau Madura
Selain itu masih minimnya investasi
hanya terdapat satu kabupaten yang
juga menjadi salah satu penyebab
memiliki sektor non unggulan pada
sektor industri pengolahan belum bisa
sektor ini selama tahun analisis yaitu
menjadi
Kabupaten Sumenep. Dalam sektor
sektor
unggulan
tiap
analisis
ini,
analisis LQ pada sektor Litrik Gas
unggulan di tiga kabupaten yaitu
dan
Kabupaten Pamekasan, Sampang dan
Bersih
selama
periode
analisis 2005-2009 menunjukkan ada
merupakan
oleh
kabupaten di Pulau Madura. Hasil
Air
Listrik
dimiliki
subsektor
Bangkalan.
Gambar 4. Peta LQ Sektor Listrik Gas dan Air Bersih Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
32
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Gambar 5. Peta LQ Sektor Bangunan Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Gambar 6. Peta LQ Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Berdasarkan gambar 5, untuk
suasana yang nyaman dan kondusif
sektor bangunan hanya ada dua dua
sehingga
kabupaten yang ada di Pulau Madura
mendirikan
yang mempunyai sektor unggulan
Kabupaten Sumenep dan Kabupaten
selama
Sampang mempunyai nilai LQ < 1
periode
Kabupaten
analisis
Pamekasan
yakni dan
yang
banyak
orang
bangunan.
berarti
sektor
yang
Sedangkan
bangunan
Bangkalan, hal ini karena di kedua
merupakan non unggulan pada daerah
kabupaten tersebut didukung oleh
ini.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
33
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Hasil
untuk
Komunikasi seperti terlihat dalam
Perdagangan, Hotel dan Restoran
gambar menunjukkan bahwa dari
merupakan
dua
empat Kabupaten yang ada di Pulau
kabupaten di Pulau Madura yaitu
Madura hanya terdapat satu daerah
Kabupaten Sampang dan Kabupaten
yang memiliki sektor unggulan di
Bangkalan selama tahun analisis.
sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Kedua memiliki
analisis
LQ
unggulan
kabupaten unggulan
di
ini
umumnya
yakni Kabupaten Bangkalan yang
di
subsektor
konsiten sejak periode analisis, hal ini
perdagangan dan hotel. Kabupaten
karena
Bangkalan memiliki nilai rata-rata LQ
adanya
tertingi pada sektor ini dengan nilai
kapal Ferry dari Pelabuhan Kamal
1.39, hal ini didukung dengan letak
Bangkalan
Kabupaten Bangkalan yang dekat
Surabaya
dengan Kota Surabaya sebagai pusat
satunya pintu masuk menuju Pulau
perekonomian
Madura
di
Jawa
Timur,
bangkalan
didukung
penyeberangan
ke yang
oleh
angkutan
Dermaga
Perak
merupakan
satu-
sebelum
beroperasinya
sehingga memudahkan untuk aktifitas
jembatan
Suramadu,
perdagangaan. Begitu pula subsektor
merupakan sumber pendapatan bagi
hotel dan restoran masih belum bisa
daerah. Meskipun sektor ini bukan
berkontribusi dengan baik karena
sektor unggulan di daerah Madura,
masih minimnya industri pariwisata
namun
di Madura. Sektor ini masih belum
Kabupaten
menjadi non unggulan karena nilai
subsektor
LQ < 1.
komunikasi.
Kabupaten
sehingga
Sumenep
Pamekasan unggulan
dan
memiliki di
bidang
Hasil analisis LQ pada sektor Sektor
Pengangkutan
dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
34
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Gambar 7. Peta LQ Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Gambar 8. Peta LQ Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
35
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Gambar 9. Peta LQ Sektor Jasa - Jasa Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura
Sumber: GIS data diolah
Hasil analisis LQ untuk sektor
merupakan
unggulan
di
yaitu,
tiga
keuangan, persewaan, jasa perusahaan
kabupaten
untuk kabupaten terlihat bahwa hanya
Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan.
ada dua kabupaten yang mempunyai
Hasil analisis LQ pada sektor
nilai LQ > I sepanjang tahun analisis
jasa-jasa
yakni Kabupaten Pamekasan dengan
gambar di atas menunjukkan bahwa
LQ
dan
hanya dua kabupaten di pulau Madura
Kabupaten Bangkalan dengan nilai
memiliki sektor unggulan di sektor
rata-rata LQ sebesar 1.07. Kabupaten
jasa-jasa karena memiliki nilai LQ >
lain yakni Kabupaten Sampang dan
1 yaitu Kabupaten Pamekasan dan
Sumenep pada sektor ini masih bukan
Kabupaten
unggulan
subsektor
rata-rata
sebesar
di
1.30
masing-masing
seperti
Kabupaten
terlihat
Bangkalan.. jasa-jasa
dalam
Untuk
pemerintahan
wilayahnya karena mempunyai nilai
masih merupakan subsektor unggulan
LQ < 1.
pada
Hasil LQ subsektor Bank dan
Kabupaten
Kabupaten
Pamekasan
Sampang.
dan
Sedangkan
Lembaga Keuangan Bukan Bank juga
Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten
merupakan subsektor unggulan di
Sumenep
Kabupaten
unggulan dari swasta karena memiliki
Bangkalan,
Kabupaten
Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
memiliki
subsektor
nilai LQ > 1.
Sedangkan subsektor sewa bangunan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
36
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Sembilan sektor yang dianalisis
Bangkalan.
Sedangkan
Sektor
di empat kabupaten yang berada di
Pengangkutan dan Telekomunikasi
Pulau Madura tidak ada satupun
merupakan sektor unggulan yang
daerah
hanya
yang
mempunyai
sektor
dimiliki
oleh
Kabupaten
unggulan secara keseluruhan pada
Bangkalan. Untuk subsektor unggulan
tahun analisis. Kabupaten Bangkalan
kabupaten
merupakan
jumlah
daerah
yang
paling
Bangkalan terbanyak
memiliki
dengan
18
banyak memiliki sektor unggulan
subsektor unggulan, disusul kedua
yaitu sebanyak tujuh sektor dan kedua
Kabupaten Pamekasan dengan 13
yaitu Kabupaten Pamekasan dengan
subsektor,
lima
Sampang
sektor.
Sedangkan
kedua
masing-
masing
kabupaten
yang
memiliki
tiga
sepanjang
tahun
sektor
unggulan
analisis
kemudian dengan
12,
Kabupaten dan
yang
terakhir adalah Kabupaten Sumenep dengan
jumlah
11
subsektor
adalah
unggulan. Secara rinci kompilasi
Kabupaten Sumenep dan Kabupaten
analisis LQ untuk empat kabupaten di
Sampang.
Pulau
Sektor Listrik Gas dan air bersih
merupakan
sektor
paling
mempunyai
tersebut.
Sedang
yang
mempunyai
sektor unggulan sepanjang tahun analisis terlihat dalam tabel 4.
dominan di Pulau Madura karena tiga kabupaten
Madura
Tahapan
analisis
berikutnya
sektor
yaitu analisis gravitasi, analisis ini
Pertanian,
digunakan untuk mengetahui interaksi
Pertambangan Penggalian, Keuangan
antar daerah, dimana suatu daerah
dan sektor Jasa-jasa merupakan sektor
dapat
unggulan
masing-masing
daerah dengan adanya interaksi antar
dimiliki dua kabupaten di Pulau
wilayah maka suatu daerah akan saling
Madura. Sektor Pertambangan dan
melengkapi dan bekerjasama dengan
Penggalian merupakan unggulan bagi
daerah lain untuk meningkatkan laju
Kabupaten Sumenep dan Sampang.
pertumbuhan ekonomi masing-masing
Berikutnya adalah sektor Bangunan
wilayah. Pertumbuhan ekonomi daerah
merupakan sector unggulan yang
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
dimiliki oleh dua kabupaten yakni
intern tetapi juga faktor ekstern yaitu
Kabupaten
hubungan
yang
Pamekasan
dan
diketahui
bagaimana
interaksi
dengan
suatu
daerah
lainnya. Prosesnya ditandai dengan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
37
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
adanya interaksi antar daerah yang
kabupaten
berupa
Sampang
dengan
Pamekasan,
kemudian
kabupaten
sosial dan komunikasi antar penduduk.
Sumenep
dengan
kabupaten
Tolok ukur dari metode ini adalah
Pamekasan,
kabupaten
jarak antar daerah dengan jumlah
dengan kabupaten Bangkalan dan
penduduk dari masing masing daerah
yang
yang diteliti. Perhitungan besarnya
Bangkalan
interaksi antar kabupaten di Pulau
Sumenep. Berdasarkan pada tolak
Madura dengan daerah disekitarnya
ukur
dengan Metode Gravitasi hasilnya
interaksi spatial antara kabupaten
dapat dilihat dalam tabel 5.
Sampang
aktifitas
ekonomi,
Berdasarkan
tabel
aktifitas
5,
dapat
terendah
Sampang
yaitu
kabupaten
dengan
metode
kabupaten
Gravitasi
dengan
besarnya
Kabupaten
Pamekasan merupakan terbesar hal
diketahui bahwa interaksi spatial
ini
terbesar adalah antara Kabupaten
antara keduanya yaitu hanya 25 Km,
Sampang
dengan
Pamekasan
kemudian
besarnya
kemudian
Kabupaten
Sumenep
meningkat
sejalan
dikarenakan
kedekatan
jarak
interaksi
ini
bertambahnya
dengan Pamekasan, dan interaksi
jumlah penduduk dari masing-masing
spatial
daerah.
terendah
adalah
antara
Tabel 4. Hasil Kompilasi Analisis LQ Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura Tahun 2005-2009 Jumlah
Sektor No
Nama Kabupaten
sektor 1
2
3
4
5
6
7
8
9
unggulan
1
Sumenep
U
U
U
NU
NU
NU
NU
NU
NU
3
2
Pamekasan
U
NU
NU
U
U
NU
NU
U
U
5
3
Sampang
NU
U
NU
U
NU
U
NU
NU
NU
3
4
Bangkalan
NU NU
U
U
U
U
U
U
U
7
2
3
2
0
1
1
2
Jumlah kabupaten
2
2
Sumber : Hasil analisis LQ per sektor Keterangan : 1. Pertanian . 2. Pertambangan dan Penggalian . 3. Industri Pengolahan . 4. Listrik, Gas dan Air Bersih . 5. Bangunan . 6. Perdagangan Hotel & Restoran. 7.Pengangkutan & Telkom. 8. Keuangan,Persewaan ,Jasa Perusahaan . 9. Jasa – jasa
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
38
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Tabel 5. Urutan Nilai Gravitasi Antar Kabupaten di Pulau Madura Tahun 2006-2009 No
Tahun
Kabupaten Sampang –
1
Pamekasan Pamekasan –
2006
2007
2008
2009
6.533.118.897
7.112.988.633
7.828.239.411
8.566.906.398
2.309.672.633.
2.521.143.444
2.759.432.287
3.017.825.448
2
Sumenep
3
Bangkalan – Sampang
1.706.578.392.
1.870.630.618
2.047.824.980
2.228.739.910
4
Sampang – Sumenep
1.493.636.120.
1.630.097.814
1.776.225.955
1.927.916.274
667.256.893
731.531.674
804.406.501
882.117.713
617.200.891
678.272.041
738.446.292
803.156.022
Bangkalan – 5
Pamekasan
6
Bangkalan – Sumenep
Sumber : Berbagai Sumber diolah.
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa
nilai
terbesar
adalah
Kabupaten
Sampang
Kabupaten
Pamekasan
8.566.906.398,
di
dengan
kemudian
dan Kabupaten Sumenep, hal ini juga dilihat
dari
Kabupaten
hasil
analisis
Pamekasan
LQ
memiliki
yaitu
jumlah sektor unggulan terbanyak ke
antara
dua setelah Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Sumenep dengan Kabupaten
dengan
lima
sektor
Pamekasan dengan nilai 3.017.825.448,
disamping itu jarak antar kabupaten
hubungan
tersebut
dipengaruhi
tersebut
dengan
adanya
hubungan
juga
saling
unggulan,
berdekatan.
Dengan adanya interaksi antar wilayah
perekonomian antar daerah tersebut
maka
khususnya
perdagangan.
Dengan
melengkapi dan bekerjasama dengan
adanya
hubungan
tersebut
daerah lain untuk meningkatkan laju
mengakibatkan aliran uang, dan aliran
pertumbuhan ekonomi masing-masing
barang antar daerah melalui aktivitas
wilayah.
perekonomian antar satu dengan yang
PENUTUP
lain. Hal ini menujukkan bahwa Kabupaten dijadikan pengembangan
suatu
daerah
akan
saling
Berdasarkan kriteria Tipologi
Pamekasan
dapat
Klassen dapat di ketahui bahwa pada
sebagai
pusat
empat kabupaten di pulau Madura
pusat
termasuk
sekaligus
pada
klasifikasi
daerah
pertumbuhan bagi dua kabupaten
“cepat maju dan tumbuh” adalah
sekaligus yaitu Kabupaten Sampang
kabupaten Bangkalan, untuk daerah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
39
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
yang termasuk klasifikasi “daerah
Sumenep
maju tapi tertekan” adalah kabupaten
Pamekasan,
Sumenep, untuk ”daerah berkembang
analilisis masing daerah memiliki
cepat” adalah kabupaten Pamekasan
nilai tertinggi dengan nilai gravitasi
dan untuk “daerah relatif tertinggal “
sebesar
adalah kabupaten Sampang.
3.017.825.448. Hal ini menunjukkan
dengan karena
Kabupaten dari
8.566.906.398
hasil
dan
Sektor unggulan pada masing-
bahwa kabupaten Pamekasan dapat
masing pada empat kabupaten di
dijadikan sebagai pusat pertumbuhan
pulau Madura adalah sebagai berikut:
dan pengembangan bagi kedua daerah
Kabupaten Sumenep memeliki sektor
baik Kabupaten Sampang maupun
unggulang
Kabupaten Sumenep.
Pertambangan
yakni
Pertanian,
dan
Penggalian,
Nilai
urutan
gravitasi
Industri pegolahan, dan memiliki 11
selanjutnya adalah antara Kabupaten
subsektor
Bangkalan-
unggulan.
Kabupaten
Sampang,
Pamekasan memiliki sektor unggulan
Kabupaten Sampang
Pertanian,
berikutnya
Listrik,
Bangunan,
adalah
kemudian - Sumenep, Kabupaten
Keuangan, dan Jasa dan memiliki 13
Bangkalan - Sumenep, dan yang
subsektor unggulan. Sektor unggulan
terahir
Kabupaten
Bangkalan - Sumenep.
Sampang
Pertambangan
dan
yaitu
subsektor
unggulan
unggulan.
Kabupaten
Kabupaten
Sektor
DAFTAR PUSTAKA Arsyad
Lincolin, 2004. Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat, Yogyakarta: Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Arsyad
Lincolin, 1999, Ekonomi Pembangunan, Edisi Ketiga, Yogyakarta. Penerbit: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN:
Bangkalan
adalah Industri Pengolahan, Litrik, Bangunan,
antara
Penggalian,
Listrik, Perdagangan, dan memiliki 12
yaitu
Perdagangan,
Pengangkutan, Keuangan, Jasa-jasa dan memiliki 18 subsektor unggulan. Analisis Gravitasi menunjukkan bahwa keterkaitan antar wilayah di pulau madura meliputi kabupaten Sampang
dengan
kabupaten
Pamekasan,
kemudian
Kabupaten
Auliyaur Rahman, 2010, Analisa Potensi Ekonomi Sektoral Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura, Skripsi Universitas Muhammadiyah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
40
Analisis Potensi Ekonomi .… (Azmi Faiz Nur dan Ida Nuraini)
Malang, Dipublikasikan.
Tidak
Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota se Jawa Timur (2005-2009). Hakim
Abdul. 2004. Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: Ekoniska Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Kunarjo, 1997, Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan. Edisi ketiga Jakarta: UI Press. Nadiatulhuda Mangun (2007). Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. (Tesis S2, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang., dipublikasikan). RI UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 32 2004, Tentang Otonomi Daerah. Robinson Tarigan, 2004, Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta. Sjafrizal (1997), Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Regional Wilayah Indonesia Bagian Barat. Prisma. LP3ES No.3 Tahun XXVI. Jakarta. Subandi, 2007, Sistem Ekonomi Indonesia. Edisi ketiga, Bandung: ALFABETA. Sugiyanto. 2010, Penelitian Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lamandau, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, 202-215. Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Bagian penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Todaro, Maichel P, tahun 1999, Pembangunan Ekonomi Di Dunia ketiga, jilid 1, edisi keenam, Penerbit Erlangga, cetakan kedua. Wiyadi dan Rina Trisnawati, 2002,, Analisis Potensi Daerah Untuk Mengembangkan Wilayah Di Eks – Karesidenan Surakarta Menggunakan Teori Pusat Pertumbuhan, Fokus Ekonomi, Desember 2002, download.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
41