PERTUMBUHAN EKONOMI, SEKTOR UNGGULAN DAN KESENJANGAN PADA EMPAT KABUPATEN DI PULAU MADURA Oleh: Dedi Susanto Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta E-mail/No. Hp:
[email protected]/Abstract The objective of this research was to know economic growth levels, economy patterns, supreme and non-supreme sectors and gaps on each regencies in Madura Island. This research used descriptive quantitative method. According to the analysis’ results which had been conducted, it could be concluded that each regencies in Madura Island during the time period 2005 to 2009 the economic growth experienced fluctuation and the pattern of the economy had to be concerned in Sampang regency due to it fell in the relatively left behind criteria. While, for the supreme sectors, they needed to be more improved so that it would be more advanced. The gaps on these four regencies included in medium criteria, yet, the index value needed to be concerned because it tend to keep increase every year. Keywords: economic growth, economic basic sector, and economic gap. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pola perekonomian, sektor unggulan dan bukan unggulan dan kesenjangan pada masing-masing kabupaten di pulau Madura. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing kabupaten di pulau Madura selama kurun waktu dari tahun 2005 s/d 2009 pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi dan pola perekonomian yang harus di perhatikan di kabupaten Sampang karena termasuk dalam kreteria relatif tertinggal, sedangkan untuk sektor unggulan perlu ditingkatkan kembali agar menjadi lebih maju. Kesenjangan di empat kabupaten tersebut masuk dalam kereteria sedang, tetapi nilai Ideks perlu lebih di perhatikan karena tiap tahun terus cendrung meningkatan. Kata kunci: pertumbuhan ekonomi, sektor ekonomi unggulan, kesenjangan ekonomi.
PENDAHULUAN Pembangunan merupakan
usaha
nasional peningkatan
berkelanjutan
berdasarkan
kemampuan
nasional,
memanfaatkan
kualitas manusia dan masyarakat
pengetahuan
yang
teknologi
dilaksanakan
secara
kemajuan dan
dan
pada dengan ilmu
perkembangan serta
harus
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
memperhatikan
tantangan
seperti Jakarta sebagai kota yang
global.
mempunyai multi fungsi. Dalam hal
perkembangan Pelaksanaannya
mengaju
pada
ini
adalah
sebagai
pusat
kepribadian bangsa dan nilai luhur
pemerintahan, pusat bisnis, pusat
yang universal ditunjukkan untuk
industri
mewujudkan kehidupan masyarakat
Terpusatnya
yang berdaulat, keadilan sejahtera,
Indonesia dipicu dengan tersedianya
mandiri maju dan kokoh kekuatan
faktor-faktor produksi dan potensi
moral dan etikanya.
pasar, tetapi juga disebabkan dengan
Tujuan pembangunan nasional adalah
untuk
mewujudkan
dan
lain
sebagainya.
perekonomian
di
adanya pusat birokrasi yang terjadi. Dengan adanya fenomena di atas,
masyarakat adil dan makmur yang
menunjukkan
merata
hubungan yang signifikan kegiatan
materiil
berdasarkan
dan
Pancasila
spirituil di
dalam
birokrasi
bahwa
dengan
adanya
kegiatan
usaha
wadah Negara Kesatuan Republik
ekonomi di Indonesia yang cenderung
Indonesia yang merdeka, berdaulat,
sentralistik. Keadaan tersebut secara
bersatu dan berkedaulatan rakyat
tidak langsung akan menghambat
dalam suasana aman, tertib dan
perkembangan
dinamis
menyebabkan
serta
pergaulan
dalam
dunia
yang
lingkungan merdeka,
bersahabat, tertib dan damai. Dalam
pemerintah
memanfaatkan
harus
secara
dapat
maksimal
adanya
dan
kesenjangan
ekonomi antara pusat dan daerah semakin tajam.
rangka pencapaian tujuan tersebut maka
daerah
Salah mengatasi
satu
upaya
permasalahan
untuk tersebut
maka pemerintah daerah berusaha
sumber daya yang ada serta seluruh
untuk
potensi yang ada secara maksimal dan
kemampuan ekonomi masing-masing
jujur.
sektor. Pembangunan Nasional yang
selama
ini
Hal
tersebut
tingkat
mengingat
kemampuan masing-masing daerah
oleh
untuk menciptakan pendapatan asli
pemerintah cenderung sentralistik dan
daerah mempunyai korelasi yang
terpusat,
positif terhadap eksis dan tidaknya
hal
dilaksanakan
memperdayakan
tersebut
tercermin
dengan berperannya kota-kota besar
kemampuan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
yang
telah
dimiliki.
43
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Tolok ukur ini menjadi sangat penting
pengembangan
dan menjadi pilihan fundamental
sehingga yang terjadi yaitu adanya
untuk digunakan dalam rangka untuk
perbedaan yang sangat mencolok dari
menyikapi perubahan yang begitu
kedua wilayah tersebut.
cepat itu betul-betul terjadi. Seiring dengan
prinsip
Pulau Madura merupakan salah
iklim
satu kepulauan di propinsi Jawa
memberikan
Timur yang memiliki potensi yang
kontribusi dalam memberikan ruang
besar pada bidang pertanian, potensi
dan peran serta masyarakat secara
laut
terbuka.
pertambangan
perubahan
demokrasi,
pembangunan,
akan
Terkait
dengan
fenomena
dan
potensi serta
sumber
daya
energi
yang
cukup menjanjikan. Namun demikian
tersebut maka tingkat kemampuan
pengolahan
daerah dengan pemanfaatan sumber
potensi-potensi yang ada ini belum
daya yang dimiliki merupakan syarat
dilakukan secara optimal sehingga
wajib
tingkat pembangunan yang ada di
yang
harus
dimanfaatkan
digali
secara
dan
maksimal.
Pulau
serta
Madura
pemanfaatan
belum
maksimal.
Kenyataan tersebut akibat adanya
Dampak yang terjadi dengan adanya
pandangan secara umum yang lebih
kondisi
disandarkan pada asumsi dengan
tingkat kesejahteraan dan adanya
besarnya pendapatan asli daerah yang
kesejangan pada wilayah kota atau
telah
Kabupaten yang terdapat di Pulau
dimiliki
suatu
daerah.
Kenyataan menunjukkan bahwa di
atau
ketimpangan
yaitu
kurangnya
Madura.
Indonesia saat ini banyak terdapat kesenjangan
tersebut
yang
Sedangkan
potensi
ekonomi
dipunyai
Madura
meliputi
pembangunan antar suatu daerah, hal
tembakau, mente, kelapa, dan Kapuk
tersebut dapat diketahui pada tingkat
randu. Madura juga telah menjadi
pembangunan antara kawasan barat
penghasil
Indonesia
timur
garam. Untuk potensi sosial budaya
tersebut
Madura mempunyai beberapa hal
menunjukkan bahwa pembangunan
yang unik yaitu antara lain Karapan
kawasan barat Indonesia menjadi
Sapi,
pusat-pusat
kesetiakawanan yang tinggi, terbuka
Indonesia.
dan
kawasan
Kenyataan
pertumbuhan
atau
dan
Batik
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
pengekspor
Madura,
utama
semangat
44
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
dan ulet. Pulau Madura terdiri dari empat
kabupaten
mulai
dari
METODE PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan
Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan
utama
untuk
Sumenep dengan jumlah pulau-pulau
menganalisa
kecil yang mencapai 127 pulau.
ekonomi,
mengetahui
tingkat sektor
atau
pertumbuhan
unggulan
dan
Segala upaya oleh pemerintah
kesenjangan pada empat kabupaten
daerah Propinsi Jawa Timur untuk
di Pulau Madura selama kurun waktu
memaksimalkan segala potensi yang
2005-2009, dari tujuan diatas maka
dimiliki oleh Pulau Madura, dimana
peneliti melakukan penelitian dengan
salah
dengan
mengambil data-data sekunder yang
Suramadu
dipublikasikan oleh kantor statistik
yang merupakan akses yang paling
pada empat kabupaten yang ada di
cepat untuk menghubungkan kota di
Pulau Madura (Bangkalan, Sampang,
Jawa
Madura.
Pamekasan
jembatan
instansi terkait.. Adapun alat-alat
satunya
dibangunnya
Timur
Dengan Suramadu
yaitu
Jembatan
ke
Pulau
dibangunnnya secara
langsung dapat
analisis
dan
yang
Sumenep)
digunakan
dan
untuk
memberikan dukungan atau dampak
menganalisis data adalah Analisis
positif untuk mengembangkan potensi
Location Quotient (LQ), Analisis
yang dimiliki Pulau Madura dan tidak
Tipologi
lagi terpusat di wilayah Surabaya dan
Analisis Indeks Williamson.
Klassen,
dan
Analisis
sekitarnya. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka secara khusus akan
dibahas
mengenai
kondisi
PEMBAHASAN Hasil
analisis
pertumbuhan
tersebut melalui penelitian dengan
PDRB dan perkembangan PDRB per
judul
kapita untuk tiap kabupaten di pulau
Ekonomi,
“Analisis Sektor
Pertumbuhan Unggulan
Dan
Madura selama kurun waktu tahun
Kesenjangan Pada Empat Kabupaten
2005-2009, beserta rata-ratanya untuk
Di Pulau Madura”
seluruh kabupaten di pulau Madura (Bangkalan,
Sampang,
Pamekasan
dan Sumenep) (dapat dilihat pada tabel 1).
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
45
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Tabel 1. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangkalan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%) Sektor 2006 2007 2008 0,78 Pertanian 1,91 6,94 3,77 Pertambangan 13,48 (6,57) 3,92 Industri 0,48 2,52 1,70 Listrik, gas &Air 3,34 (4,44) 14,50 Bangunan 14,53 2,02 8,14 Perdagangan 3,92 4,05 3,82 Pengangkutan 6,14 4,24 7,78 Keuangan 9,13 5,14 6,35 Jasa-jasa 7,20 3,93 5,06 PDRB 4,57 4,58 Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan 2011. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan
apabila
2009 4,45 (2,96) 2,92 (2,34) 5,21 6,59 (1,52) 1,42 5,45 4,43
untuk tahun 2007 nilai produksi pada sektor
Bangunan
mencapai
tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi
pertumbuhan yang masih seimbang
dari apa yang telah dicapai pada masa
dengan tahun 2006 yaitu sebesar
sebelumnya. Artinya, pertumbuhan
14,50 %. Sedangkan pada tahun 2008
baru tercipta apa bila jumlah barang
semua sektor mengalami penurunan
dan jasa yang dihasilkan dalam
hampir semua sektor akan tetapi
perekonomian
hanya di bidang Pertanian mengalami
tersebut
menjadi
bertambah besar pada tahun-tahun
peningkatan yaitu sebesar
berikutnya.
sedangkan pada bidang Pertambangan
Pada tabel 1 dapat dilihat pertumbuhan
Produk
6,94 %,
dan Listrik, Gas & Air, mengalami
Domestik
penurunan yang sangat signifikan
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
yaitu sebesar -6,57 % dan -4,44 %.
Bangkalan selama kurun waktu 2006-
Pada
2009 menurut harga konstan. PDRB
tertinggi pada sektor perdagangan
mengalami penurunan pada tahun
sebesar 6,59 %. Angka terendah pada
2008 dan menurun lagi pada tahun
sektor Pertambangan yaitu -2,96 %.
2009. Untuk tahun 2006 pertumbuhan ekonomi
pada
sektor
Bangunan
tahun
2009
pertumbuhan
Dalam tabel 2 dapat dilihat pertumbuhan
Produk
Domestik
mencapai nilai tertinggi yaitu sebesar
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
14,53 % dan terendah pada sektor
Sampang selama kurun waktu 2006-
Industri sebesar 0,48%. Sedangkan
2009
menurut
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
harga
konstan
46
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
mengalami
fluktuasi.
Dimana
yaitu -2,61 %. Sedangkan untuk tahun
angkanya menurun pada tahun 2007,
2007 nilai tertinggi pada sektor
yaitu dari 4,41 % pada 2006 menjadi
Keuangan yaitu mencapai 10,87 %,
4,33 %. Angka tersebut mengalami
dan yang terendah 0,73 %. Sedangkan
kenaikan pada tahun 2008 sebesar
tahun 2008 tertinggi
4,67 % dan mengalami penurunan
Pengangkutan 9,52 % dan terendah
kembali pada tahun 2009, yaitu
pada sektor Listrik, Gas & Air
sebesar 4,22 %. Untuk tahun 2006
sebesar
pertumbuhan ekonomi pada sektor
pertumbuhan ekonomi tertinggi pada
Pengangkutan
sektor Pengangkutan sebesar 9,87 %
mencapai
nilai
pada sektor
-1,97 %, pada tahun 2009
tertinggi yaitu sebesar 7,32 % dan
sedangkan
terendah
pada
yang terendah pada sektor bangunan
Listrik, Gas & Air sebesar 0,85 %.
Tabel 2. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sampang Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%) Sektor 2006 2007 2008 Pertanian 4,2 0,73 2,08 Pertambangan 4,94 6,58 7,23 Industri 3,16 3,46 6,34 Listrik, gas&Air 1,11 4,16 (1,97) Bangunan (2,61) 2,11 3,01 Perdagangan 6,33 10,64 7,55 Pengangkutan 7,32 7,28 9,52 Keuangan 5,71 10,87 7,9 Jasa-jasa 3,09 4,97 6,77 PDRB 4,41 4,33 4,67 Sumber : BPS Kabupaten Sampang 2011.
sektor
2009 1,91 2,22 1,11 0,85 7,05 7,54 9,87 5,54 7,4 4,22
Tabel 3. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pamekasan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%) Sektor 2006 2007 2008 2009 Pertanian 4,66 2,65 3,14 3,86 Pertambangan 5,13 4,02 3,16 0,1 Industri (2,23) 2,24 4,06 (0,19) Listrik, gas&Air (0,31) 3,8 0,62 (0,25) Bangunan 4,11 4,71 7,2 5 Perdagangan 7,00 7,77 8,22 6,49 Pengangkutan 2,88 6,93 11,88 12,16 Keuangan 5,39 7,86 8,51 4,78 Jasa-jasa 3,91 5,8 6,65 7 PDRB 4,65 4,35 5,14 5,01 Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan 2011.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
47
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Tabel 4. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sumenep Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%) Sektor
2006 Pertanian 4,59 Pertambangan (1,62) Industri (5,92) Listrik, gas&Air (1,18) Bangunan 1,96 Perdagangan 4,67 Pengangkutan 3,99 Keuangan 8,89 Jasa-jasa 4,23 PDRB 4,08 Sumber : BPS Kabupaten sumenep 2011. Pada
tabel
pertumbuhan
3
dapat
Produk
2007 2,93 3,66 2,09 5,05 2,00 8,51 6,70 10,35 5,77 4,60
2008 2,01 (0,98) 5,06 6,03 5,24 7,39 8,72 10,94 7,13 4,10
2009 2,54 9,86 2,55 1,38 5,69 5,23 8,16 6,34 6,21 4,15
dilihat
sebesar 11,88 % dan terendah pada
Domestik
sektor Listrik, Gas & Air sebesar 0,62
Regional Bruto (PDRB) kabupaten
%,
Pamekasan selama kurun waktu 2006-
Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada
2009
konstan
sektor Pengangkutan sebesar 12,16 %
Dimana
sedangkan terendah pada sektor Listrik,
menurut
mengalami
harga
fluktuasi.
angkanya menurun pada tahun 2007,
sedangkan
pada
tahun
2009
Gas & Air yaitu sebesar -0,25 %.
yaitu dari 4,35 % pada 2006 menjadi
Dalam tabel 4 dapat dilihat
4,65 %. Angka tersebut mengalami
pertumbuhan
kenaikan pada tahun 2008 sebesar 5,14
Regional Bruto (PDRB) kabupaten
% dan mengalami penurunan kembali
Samenep selama kurun waktu 2006-
pada tahun 2009, yaitu sebesar 5,01 %.
2009
Untuk tahun 2006
mengalami
ekonomi
pada
sektor
pertumbuhan Keuangan
Produk
menurut
angkanya
Domestik
harga
fluktuasi. meningkat
pada
konstan Dimana tahun
mencapai nilai tertinggi yaitu sebesar
2007, dari 4,08 % pada 2006 menjadi
7,00 % dan yang terendah pada sektor
4,60 %. Angka tersebut mengalami
industri yaitu -2,23 %. Sedangkan
penurunan pada tahun 2008 sebesar
untuk tahun 2007 nilai tertinggi tetap
4,10 % dan mengalami peningkatan
pada sektor Keuangan yaitu mencapai
kembali pada tahun 2009, yaitu
7,86 %, dan yang terendah pada sektor
sebesar 4,15 %. Untuk tahun 2006
2,24
2008
pertumbuhan ekonomi pada sektor
pada sektor Pengangkutan
keuangan mencapai nilai tertinggi
%.
tertinggi
Sedangkan
tahun
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
48
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
yaitu sebesar 8,89 % dan yang
kota dalam penelitian ini sebagai
terendah pada sektor industri yaitu -
berikut : (1). Daerah cepat maju dan
5,92 %. Sedangkan untuk tahun 2007
cepat tumbuh yaitu, daerah yang
nilai tertinggi tetap pada sektor
memiliki
Keuangan yaitu mencapai 10,35 %.
ekonomi dan pendapatan per kapita
Dan
yang terendah pada sektor
yang lebih tinggi dibandingkan rata-
Bangunan yaitu sebesar 2,00 %.
rata kabupaten di Madura; (2).Daerah
Sedangkan tahun 2008 tertinggi pada
maju tapi tertekan yaitu, daerah yang
sektor Pengangkutan sebesar 10,94 %
memiliki perdapatan perkapita lebih
dan
ntinggi, tetapi tingkat pertumbuhan
terendah
pada
sektor
tingkat
pertambangan sebesar yaitu -0,98 %,
ekonomi
pada
bandingkan rata-rata pulau Madura;
tahun
ekonomi
2009
tertinggi
Pertambangan sedangkan
pertumbuhan pada
sebesar
terendah
sektor
9,86
pada
%
sektor
Listrik, Gas dan Air yaitu 1,38 %. Bila diamati dari pertumbuhan
nya
pertumbuhan
lebih
rendah
di
(3).Daerah berkembang cepat adalah daerah
yang
memiliki
tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi, tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah
dibanding
rata-rata
pulau
ekonomi yang terjadi, maka dapat
Madura; (4).Daerah relatif tertinggal
diketahui pola pertumbuhan ekonomi
adalah daerah yang memiliki tingkat
pada empat kabupaten di Pulau
pertumbuhan
Madura. Analisis Tipologi Klassen di
pendapatan
gunakan untuk mengetahui gambaran
rendah di bandingkan rata-rata pulau
tentang pola pertumbuhan ekonomi
Madura.
pada daerah atau kabupaten. Tipologi klassen
pada
dasarnya
membagi
ekonomi perkapita
yang
dan lebih
Hasil analisis PDRB per kapita dan
pertumbuhan
PDRB
pada
daerah berdasarkan dua indikator
masing-masing kabupaten di pulau
utama, yaitu pertumbuhan ekonomi
Madura selama kurun waktu tahun
daerah dan pendapatan perkapita
2005-2009, beserta rata-ratanya untuk
daerah. Kreteria yang di gunakan
seluruh kabupaten di pulau Madura
untuk membagi daerah kabupaten /
(dapat dilihat pada tabel 5).
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
49
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Tabel 5. PDRB Per Kapita & Pertumbuhan PDRB Di Pulau Madura Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2009 (%) Kabupaten
PDRB Per Kapita
Pertumbuhan PDRB
Bangkalan
3.222.146,78
4,66
Sampang
2.696.863,19
4,46
Pamekasan
2.228.700,15
4,79
Sumenep
4.588.718,04
4,24
Rata-rata 3.184.107,04 Sumber : BPS 4 Kabupaten di pulau Madura 2011.
4,54
Tabel 6. Pola Pertumbuhan Ekonomian Masing-Masing Daerah Di Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura Kabupaten
Pertumbuhan PDRB TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH
PDRB Per Kapita TINGGI RENDAH RENDAH TINGGI
Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Sumber : BPS 4 Kabupaten di pulau Madura 2011.
Kriteria CEPAT MAJU DAN TUMBUH RELATIF TERTINGGAL BERKEMBANG CEPAT MAJU TAPI TERTEKAN
Tabel 7. Identifikasi sektor unggulan pada kabupaten Bangkalan Tahun 2005-2009 Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Average Pertanian 0,7 0,69 0,68 0,7 0,71 0,70 Pertambangan 0,4 0,44 0,43 0,4 0,37 0,34 Industri 1,74 1,78 1,79 1,76 1,77 1,77 Listrik, Gas & Air 1,35 1,38 1,35 1,31 1,29 1,34 Bangunan 1,52 1,63 1,73 1,7 1,69 1,65 Perdagangan 1,43 1,41 1,4 1,36 1,37 1,39 Pengangkutan 1,69 1,7 1,67 1,62 1,52 1,64 Keuangan 1,1 1,11 1,09 1,06 1,02 1,08 Jasa-jasa 1,17 1,2 1,2 1,17 1,77 1,30 Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan 20011 Berdasarkan analisa Tipologi
pertama adalah “Daerah cepat maju
Klassen pada tabel 6 dapat dilihat
dan cepat tumbuh” yang termasuk
pola pertumbuhan ekonomi pada
dalam klasifikasi ini yaitu kabupaten
empat kabupaten di pulau Madura.
Bangkalan.
Dengan analisis tipologi Klassen pada
“Daerah muju tapi tertekan” yaitu
empat kabupaten di pulau Madura
kabupaten Sumenep. Yang ketiga
dapat di klasifikasikan menjadi empat
adalah ”Daerah berkembang cepat”
pola pertumbuhan ekonomi,
yaitu kabupaten Pamekasan. Dan
yang
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
Yang
kedua
adalah
50
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
untuk yang keempat atau yang terahir
masing kabupaten yang ada di pulau
“Daerah relatif tertinggal“ yang
Madura memiliki sektor unggulan.
termasuk dalam klasifikasi ini yaitu
Hasil perhitungan analisis Location
kabupaten Sampang.
Quentiens (LQ) untuk mengetahui
Pembahasan menggunakan
berikutnya
unggulan
di
empat
Location
kabupaten di pulau Madura yang
dapat
nantinya merupakan potensi daerah.
menunjukkan bahwa suatu kabupaten
Sektor unggulan terhadap Produk
baik yang memilik sektor ungglan
Domestik Regional Bruto (PDRB)
atau tidak, memiliki nilai LQ yang
untuk tahun 2005 hingga tahun 2009
lebih besar dari 1(satu) pada beberapa
kabupaten Bangkalan terlihat pada
sektor lapangan usaha. Hal tersebut
tabel 7.
Quentiens
Analisis
sektor-sektor
(LQ)
yang
menunjukkan bahwa pada masingTabel 8. Kode nilai LQ kabupaten Bangkalan tahun 2005-2009 2005 2006 2007 Sektor NU NU NU Pertanian NU NU NU Pertambangan U U U Industri U U U Listrik, Gas & Air U U U Bangunan U U U Perdagangan U U U Pengangkutan U U U Keuangan U U U Jasa-jasa Keterangan: NU = Non Unggulan; U = Unggulan
2008 NU NU U U U U U U U
2009 NU NU U U U U U U U
Average NU NU U U U U U U U
Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan 2011 Tabel 9. Identifikasi sektor unggulan pada kabupaten Sampang Tahun 20052009 2005 Sektor 2006 2007 2008 2009 Average 1,01 Pertanian 1,01 1 1 1 1,03 2,69 Pertambangan 2,16 2,20 2,24 2,34 2,29 0,38 Industri 0,36 0,38 0,38 0,39 0,39 1,45 Listrik, Gas & Air 1,45 1,44 1,46 1,45 1,47 0,84 Bangunan 0,93 0,85 0,81 0,8 0,81 1,02 Perdagangan 1 1,01 1,03 1,04 1,05 0,59 Pengangkutan 0,57 0,58 0,59 0,6 0,63 0,80 Keuangan 0,8 0,79 0,8 0,8 0,81
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
51
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Jasa-jasa 0,9 0,89 Sumber : BPS Kabupaten Samapang 2011. Pada
tabel
0,89
0,9
0,89
menunjukkan
sampai dengan tahun 2009. Rata-rata
bahwa dengan analisis LQ kabupaten
pertumbuhan nilai LQ nya untuk
Bangkalan dapat dijelaskan bahwa
masing-masing
sektor
sektor
adalah Industri sebesar 1,77, Listrik,
unggulan di kabupaten Bangkalan
Gas & Air sebesar 1,34, bangunanan
adalah Industri, Listrik, Gas & air,
sebesar 1,65, Perdagangan sebesar
Bangunanan,
Perdagangan,
1,39, Pengangkutan sebesar 1,64,
Pengangkutan, keuanganan dan Jasa-
Keuanganan sebesar 1,08 dan Jasa-
jasa. Sektor tersebut dapat dinyatakan
jasa sebesar 1,30.
yang
sebagai
merupakan
sektor
sektor-sektor
8
0,88
unggulan
tersebut
karena
mempunyai
sektor
unggulan
Jadi sektor yang merupakan sektor
unggulan
di
kabupaten
nilai LQ lebih besar dari 1 (satu). Hal
Bangkalan adalah Industri, Listrik,
ini berarti pula bahwa sektor tersebut
Gas
merupakan suatu potensi kabupaten
Perdagangan,
yang dapat terus dikembangkan untuk
Keuanganan dan Jasa-jasa, dan yang
mendukung pertumbuhan ekonomi
bukan merupakan sektor unggulan
kabupaten
adalah Pertanian dan pertambangan.
untuk
bangkalan.
sektor
Sedangkan
Air,
Bangunanan, Pengangkutan,
dan
Sektor unggulan terhadap Produk
merupakan
Domestik Regional Bruto (PDRB)
sektor unggulan dimana nilai LQ nya
untuk tahun 2005 hingga tahun 2009
lebih kecil dari satu, hal ini dapat
kabupaten Sampang terlihat pada
diperhatikan supaya dua sektor yang
tabel 9.
pertambangan
belum
pertanian
&
bukan
termasuk
sektor
unggulan
Tabel 10 menunjukkan bahwa
dapat dikembangkan kembali agar
dengan
dapat menjadi sektor unggulan dan
sampang dapat dijelaskan bahwa
dapat membantu pertumbuhan PDRB
sektor
di kabupaten setempat.
unggulan
Kontribusi
sektor-sektor
analisis
yang
adalah
di
LQ
kabupaten
merupakan kabupaten
Pertanian,
sektor Sampang
Pertambangan,
unggulan di kabupaten Bangkalan
Listrik, Gas &Air, dan Perdagangan.
mengalami fluktuasi dari tahun 2005
Sektor
tersebut
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
dapat
dinyatakan
52
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
sebagai
sektor
sektor-sektor
unggulan
tersebut
karena
Kontribusi
mempunyai
unggulan
di
sektor-sektor
kabupaten
Sampang
nilai LQ lebih besar dari 1 (satu). Hal
mengalami fluktuasi dari tahun 2005
ini berarti pula bahwa sektor tersebut
sampai dengan tahun 2009. Rata-rata
merupakan suatu potensi kabupaten
pertumbuhan nilai LQ nya untuk
yang dapat terus dikembangkan untuk
masing-masing
mendukung pertumbuhan ekonomi
adalah
kabupaten
Pertambangan sebesar 2,69, Listrik,
Sampang.
Sedangkan
sektor
Pertanian
unggulan
sebesar
1,01,
untuk sektor Industri, Bangunanan,
Gas & Air sebesar 1,45
pengangkutan, Keuanganan dan Jasa-
Perdagangan
sebesar 1,02. Jadi
jasa
sektor
merupakan
bukan
merupakan
sektor
yang
dan
sektor
unggulan dimana nilai LQ nya lebih
unggulan di kabupaten Sampang,
kecil dari satu dan pertanian yang
adalah Pertambangan, Listrik, Gas &
juga
unggulan
Air dan Perdagangan. Dan yang
dapat dikembangkan kembali agar
bukan merupakan sektor unggulan
dapat menjadi sektor ungglan, hal ini
adalah Pertanian dan Pertambangan,
dapat diperhatikan supaya sektor
Industri, Bangunanan, Pengangkutan,
tersebut, yang belum termasuk sektor
Keuanganan dan Jasa-jasa. Sektor
unggulan
dikembangkan
unggulan terhadap Produk Domestik
kembali agar dapat menjadi sektor
Regional Bruto (PDRB) untuk tahun
unggulan
2005
merupakan
dapat
dan
sektor
dapat
membantu
pertumbuhan PDRB di kabupaten
hingga
2009
kabupaten
Pamekasan terlihat pada tabel 11.
setempat. Tabel 10. Kode nilai LQ kabupaten Sampang tahun 2005-2009
Sektor Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan
2005 U U NU U NU U NU NU
2006 U U NU U NU U NU NU
2007 U U NU U NU U NU NU
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
2008 U U NU U NU U NU NU
2009 U U NU U NU U NU NU
Average U U NU U NU U NU NU
53
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Jasa-jasa NU NU NU Keterangan: NU = Non Unggulan; U = Unggulan
NU
NU
NU
Sumber : BPS Kabupaten Samapang 2011.
Tabel 11. Identifikasi sektor unggulan pada kabupaten Pamekasan Tahun 2005-2009 2005 Sektor 2006 2007 Pertanian 1,11 1,12 1,13 Pertambangan 0,33 0,33 0,33 Industri 0,43 0,43 0,42 Listrik, Gas & Air 1,99 1,96 1,97 Bangunan 1,3 1,27 1,24 Perdagangan 0,63 0,64 0,64 Pengangkutan 0,95 0,93 0,94 Keuangan 1,34 1,3 1,29 Jasa-jasa 1,28 1,26 1,27 Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan 2011.
2008 1,12 0,33 0,42 2 1,27 0,64 0,98 1,28 1,27
2009 1,12 0,31 0,41 2 1,26 0,64 1,04 1,28 1,27
Average 1,12 0,27 0,42 1,98 1,27 0,64 0,97 1,30 1,27
Tabel 12. Kode nilai LQ kabupaten Sampang tahun 2005-2009 2005 Sektor 2006 2007 Pertanian U U U Pertambangan NU NU NU Industri NU NU NU Listrik, Gas & Air U U U Bangunan U U U Perdagangan NU NU NU Pengangkutan NU NU NU Keuangan U U U Jasa-jasa U U U Keterangan: NU = Non Unggulan; U = Unggulan
2008 U NU NU U U NU NU U U
2009 U NU NU U U NU U U U
Average U NU NU U U NU NU U U
unggulan
karena
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan 2011. Tabel 11 menunjukkan bahwa dengan
analisis
LQ
kabupaten
sebagai
sektor
sektor-sektor
tersebut
mempunyai
Pamekasan dapat dijelaskan bahwa
nilai LQ lebih besar dari 1 (satu). Hal
sektor
sektor
ini berarti pula bahwa sektor tersebut
unggulan di kabupaten Pamekasan
merupakan suatu potensi kabupaten
adalah Pertanian, Listrik, Gas & Air,
yang dapat terus dikembangkan untuk
Bangunanan, Keuanganan dan Jasa-
mendukung pertumbuhan ekonomi
jasa. Sektor tersebut dapat dinyatakan
kabupaten
yang
merupaka
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
Bangkalan.
Sedangkan 54
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
untuk sektor Petambangan, Industri,
hingga
Perdagangan
Sumenep terlihat pada tabel 13.
dan
Pengangkutan
bukan merupakan sektor unggulan
tahun
2009
Berdasarkan
Kabupaten
tabel
14
dimana nilai LQ nya lebih kecil dari
menunjukkan bahwa dengan analisis
satu, hal ini dapat diperhatikan supaya
LQ
sektor-sektor yang belum termasuk
dijelaskan
sektor unggulan dapat dikembangkan
merupakan
kembali agar dapat menjadi sektor
kabupaten Sumenep adalah pertanian,
unggulan
membantu
pertambangan dan industri Sektor
pertumbuhan PDRB di kabupaten
tersebut dapat dinyatakan sebagai
setempat.
sektor unggulan karena sektor-sektor
dan
dapat
Kontribusi
kabupaten
Sumenep
dapat
bahwa
sektor
yang
sektor
unggulan
di
sektor-sektor
tersebut mempunyai nilai LQ lebih
unggulan di kabupaten Pamekasan
besar dari 1 (satu). Hal ini berarti pula
mengalami fluktuasi dari tahun 2005
bahwa sektor tersebut merupakan
sampai dengan tahun 2009. Rata-rata
suatu potensi kabupaten yang dapat
pertumbuhan nilai LQ nya untuk
terus
masing-masing
mendukung pertumbuhan ekonomi
sektor
unggulan
dikembangkan
adalah Pertanian sebesar 1,12, Listrik,
kabupaten
Gas & Air sebesar 1,98, Bangunanan
untuk sektor Listrik, Gas dan Air,
sebesar 1,27, Keuanganan sebesar
Bangunan,
1,30 dan Jasa-jasa sebesar 1,27. Jadi
Pengangkutan, Keuanganan dan Jasa-
sektor
jasa.
yang
merupakan
sektor
Sumenep.
untuk
bukan
Sedangkan
Perdagangan,
merupakan
sektor
unggulan di kabupaten Pamekasan
unggulan dimana nilai LQ nya lebih
adalah Pertanian, Listrik, Gas & air,
kecil
Bangunanan, Keuanganan dan Jasa-
diperhatikan
Jasa, dan yang bukan merupakan
yang belum termasuk sektor unggulan
sektor unggulan adalah Petambangan,
dapat dikembangkan kembali agar
Industri,
dan
dapat menjadi sektor unggulan dan
unggulan
dapat membantu pertumbuhan PDRB
Pengangkutan.
Perdagangan Sektor
terhadap Produk Domestik Regional
dari
satu,
hal
supaya
ini
dapat
sektor-sektor
di kabupaten setempat.
Bruto (PDRB) untuk tahun 2005
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
55
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Tabel 13. Identifikasi sektor unggulan pada kabupaten Sumenep Tahun 2005-2009 2005 1,14 1,06 1,07 0,16 0,59 0,87 0,8 0,91 0,83
Sektor Pertanian Pertambangan Industri Listrik, gas&Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa
2006 1,15 1,01 1,03 0,16 0,56 0,87 0,79 0,92 0,83
2007 1,16 1 1,03 0,16 0,53 0,87 0,8 0,93 0,83
2008 1,16 1 1,04 0,18 0,54 0,88 0,81 0,96 0,84
2009 1,15 1,02 1,04 0,18 0,55 0,88 0,84 0,97 0,84
Average 1,15 1,02 1,04 0,17 0,55 0,87 0,81 0,94 0,83
2009 U U U NU NU NU NU NU NU
Average U U U NU NU NU NU NU NU
Sumber : BPS Kabupaten Sumenep 2011.
Tabel 14. Kode nilai LQ kabupaten Sumenep tahun 2005-2009 2005 U U U NU NU NU NU NU NU
Sektor Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa
2006 U U U NU NU NU NU NU NU
2007 U U U NU NU NU NU NU NU
2008 U U U NU NU NU NU NU NU
Keterangan: NU = Non Unggulan; U = Unggulan Sumber : BPS Kabupaten Sumenep 2011. Tabel 15. Sektor Unggulan Pada Masing-Masing Kabupaten. KABUPATEN
SEKTOR UNGGULAN
Bangkalan
Indutri, Listrik, Gas &Air, Bangunan, Perdagangan, Pengangkutan, Keuanagan dan jasa-jasa.
Sampang
Pertanian, Pertambangan dan Listrik, Gas & Air.
Pamekasan
Pertanian, listrik, Gas & Air, Bangunan, Keuangan dan Jasa-jasa.
Sumenep
Pertanian, pertambangan dan Industri.
Sumber : BPS 4 Kabupaten di pulau Madura 2011. Kontribusi unggulan
di
sektor-sektor
kabupaten
Sumenep
masing-masing adalah
sektor
Pertanian
unggulan
sebesar
mengalami fluktuasi dari tahun 2005
Pertambangan
sampai dengan tahun 2009. Rata-rata
Industri sebesar 1,04. Jadi sektor yang
pertumbuhan nilai LQ nya untuk
merupakan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
sebesar
sektor
1,02,
1,15,
unggulan
dan
di
56
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
kabupaten Sumenep adalah Pertanian,
pertumbuhan
tenaga
Pertambangan, dan Industri. Dan
terserap
kemajuan
yang
(technological progress). Penciptaan
bukan
merupakan
sektor
dan
kerja
yang
teknologi
unggulan adalah Listrik, Gas & air,
peluang investasi
juga
Bangunanan,
lakukan
memberdayakan
Perdagangan,
dengan
dapat
di
Pengangkutan, Keuangan dan Jasa-
potensi sektor unggulan yang dimiliki
jasa.
oleh empat kabupaten yang ada di Secara umum sektor Pertanian,
Pertambangan, Indutri, Listrik, Gas & Air,
Bangunan,
pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep).
Perdagangan,
Agar mengetahui kesenjangan
Pengangkutan, Keuanagan dan Jasa-
di Pulau Madura dapat digunakan
jasa. Merupakan sektor unggulan
analisis Indek Williamson. Indek
pada empat kabupaten di pulau
Williamson meneliti hubungan antara
Madura
artinya
sektor
yang
kesenjangan regional dengan tingkat
dikembangkan/diprioritaskan
masih
pembangunan ekonomi, ditemukan
pada sektor Pertanian, Pertambangan,
bahwa
Indutri,
pembangunan, kesenjangan regional
Listrik,
Gas
Bangunan,
&
Air,
Perdagangan,
selama
menjadi
tahapan
lebih
awal
besar
dan
Pengangkutan, Keuanagan dan jasa-
pembangunan lebih konsentrasi di
jasa, namun yang dominan di pulau
daerah-daerah tertentu. pada tahapan
Madura ada dua sektor Pertanian dan
yang
Listrik, Gas & Air.
pertumbuhan ekonomi, tanpa adanya
Manfaat
dilihat
antar
unggulan yaitu mampu memberikan
kesenjangan
berkurang
indikasi bagi perekonomian nasional
signifikan.
regional.
dipastikan
Sektor
sektor
matang
keseimbangan
dan
mengetahui
lebih
unggulan
Proses
daerah
dari
dan secara
akumulasi
dan
sumber-sumber,
berupa
memiliki potensi lebih
mobilisasi
besar untuk tumbuh lebih cepat di
akumulasi
bandingkan sektor lainnnya dalam
tenaga kerja, dan sumber daya alam
suatu daerah terutama adanya faktor
yang di miliki
pendukung terhadap sektor unggulan
merupakan
tersebut
pertumbuhan ekonomi wilayah yang
yaitu
akumulasi
modal,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
modal,
keterampilan
oleh suatu daerah
pemicu
dalam
laju
57
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
bersangkutan. Adanya heterogenitas
kurun waktu dari tahun 2005 sampai
dan
wilayah
dengan tahun 2009. Indek Williamson
menyebabkan terjadinya ketimpangan
terendah di kabupaten Bangkalan
antar daerah dan antar sektor ekonomi
yaitu tahun 2006, 2008 & 2009
daerah. kesenjangan antara daerah
sebesar 0,01,
merupakan
karakteristik
konsekuensi
logis
tahun 2007 sebesar 0,17, sehingga
merupakan
suatu
kesenjangan
pembangunan tahapan
dan yang terbesar di
perubahan
dalam
pembangunan itu sendiri.
pembagunan
di
kabupaten Bangkalan sangat kecil, Indek Williamson terendah
yaitu
Indek Williamson adalah suatu
ditahun 2007 yaitu sebesar 0,03,
cara untuk mengukur kesenjangan
sedangkan yang terbesar ditahun 2008
atau ketimpangan antar daerah atau
& 2009 yaitu sebesar 0,15. Dapat
kabupaten dari distribusi pendapatan.
diartikan kesenjangan di kabupaten
Jika
Sampang termasuk dalam kereteria
nilai
Indek
Williamson
mendekati nol (0), maka tingkat
sedang,
ketimpangan distribusi pendapatan
dikabupaten
semakin
merata).
terendah yaitu ditahun 2005 & 2006
Indek
sebesar 0,25 dan yang terbesar tahun
sebaliknya
kecil
(semakin
jika
nilai
Indek
Williamson
Pamekasan
sebesar
0,72,
yang
Williamson semakin jauh dari nol (0)
2007
kesenjanga
maka ketimpangan atau kesenjangan
dikabupaten
semakin melebar.
dikatakan tinggi karna IW-nya hampir
Pamekasan
dapat
Hasil analisis Indek Williamson
mencapai 1, tapi hanya di tahun 2007
pada masing-masing kabupaten di
saja, sedangkan untuk kabupaten
pulau Madura selama kurun waktu
Sumenep kesenjangan yang terjadi
tahun 2005-2009, beserta rata-ratanya
cukup tinggi terlihat dari Indek
untuk seluruh kabupaten di pulau
Williamson
Madura, dapat dilihat pada tabel 16.
sebesar
Tabel 16 menunjukkan angka
ditahun
yang
0,39
dan
2007
terendah yang
yaitu
terbesar
sebesar
0,63,
dikabupaten
paling
indeks williamson PDRB per kapita
kesenjangan
antar kabupaten yang ada di pulau
tinggi
Madura
kabupaten lain di pulau Madura
(Bangkalan,
Sampang,
dibandingkan
kabupaten-
Pamekasan, dan Sumenep) selama
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
58
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
namun masih masuk dalam kriteria
dengan
sedang.
perekonomian yang ada di empat
Kesenjangan
demikian
kondisi
pada
empat
kabupaten di pulau Madura berada
nilai
rata-rata
pada kondisi yang relatif merata,
indeks yang tertinggi sebesar 0,38,
karena Indeks Williamson mendekati
ditahun 2007, yang terendah ditahun
nol. Hal ini perlu di waspadai karena
2005 sebesar 0,19. Hasil tersebut
kesenjangan
menunjukkan bahwa dari tahun 2005
dalam
hingga tahun 2009, pembangunan
kesenjangannya
pada empat kabupaten di pulau
cenderung meningkat.
kabupaten
dengan
yang
kriteria
terjadi
sedang
masuk
dan
semakin
nilai tahun
Madura masuk dalam kriteria sedang, Tabel 16. Indeks Williamson Empat Kabupaten Di Pulau Madura Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 ( Jutaan ) Kabupaten 2005 2006 2007 2008 2009 Bangkalan 0,02 0,01 0,17 0,01 0,01 Sampang
0,12
0,13
0,03
0,15
0,15
Pamekasan
0,25
0,25
0,72
0,26
0,27
Sumenep
0,39
0,41
0,63
0,44
0,46
0,19
0,20
0,38
0,21
0,22
pertumbuhan
Produk
Rata-rata
Sumber : BPS Empat Kabupaten Di Pulau Madura 2011.
tingkat
PENUTUP Secara garis besar berdasarkan hasil
analisis
telah
Pertumbuhan ekonomi pada masing-
diambil
masing kabupaten di pulau Madura
pertama,
selama kurun waktu 2006 sampai
Pertumbuhan ekonomi pada masing-
dengan 2009 mengalami fluktuasi
masing kabupaten di Pulau Madura
dalam pertumbuhan PDBR-nya.
dilakukan kesimpulan
data
atau
yang
Domestik Regional Bruto (PDRB).
dapat
yaitu:
secara umum di dominasi oleh sektor pertanian, bangunan,
jasa,
pertambangan,
keuangan
dan
Kedua,
Berdasarkan
kriteria
Tipologi Klassen dapat di ketahui bahwa pada empat kabupaten di pulau
pengangkutan dimana sektor-sektor
Madura
tersebut sangat berperan besar dalam
daerah “cepat maju dan tumbuh”
memberikan
adalah kabupaten Bangkalan, untuk
sumbangan
terhadap
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
termasuk
pda
klasifikasi
59
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
daerah
yang termasuk klasifikasi
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,
“daerah maju tapi tertekan” adalah
dalam mengemban tugas tersebut
kabupaten Sumenep, untuk ”daerah
sekaligus
berkembang cepat” adalah kabupaten
persaingan di era perdagangan bebas
Pamekasan dan untuk “daerah relatif
diperlukan percepatan pengembangan
“
tertinggal
adalah
kabupaten
Sampang.
kawasan
mengantisipasi
yang
terfokus
pengembangan
Ketiga, Sektor unggulan pada
adanya
pada
produk
sektor
unggulan dan non unggulan serta
masing-masing pada empat kabupaten
memanfaatkan
di pulau Madura sebagian besar
adanya jembatan Suramadu yang
masih mengandalkan Pertanian dan
hendaknya
Jasa-jasa sebagai sektor yang paling
yang baik antara pelaku ekonomi
dominan,
sektor
terkait dengan pemerintah daerah.
Pertambangan, Bangunan, Keuangan
Ada beberapa saran yang dapat
dan Pengangkutan juga merupakan
diberikan
sektor unggulan pada masing-masing
Pertumbuahan ekonomi suatu daerah
kabupaten di pulau Madura. Keempat,
tidak bisa lepas dari adanya campur
Kesenjangan
atau
tangan pemerintah, dalam hal ini
pendapatan
memakai
selain
itu
ketimpangan Indeks
perintah
secara
diperlukan
antara
lain:
sebagai
maksimal
kerjasama
Pertama,
fasilitator
dan
Williamson menghasilkan nilai rata-
katalisator seharusnya tetap berperan
rata yang berkisar antar 0,19 hingga
dalam
0,38.
Nilai
memberikan kesenjangan
pembangunan
fondasi
indek
tersebut
pembangunan ekonomi, seperti pada
indikasi
bahwa
pengembangan SDM, penelitian dan
antar
pengembangan, intensif fiskal, dan
yang
terjadi
kabupaten yang ada di pulau Madura masuk dalam kriteria sedang dalam
kemudahan berinvestasi. Kedua,
Diharapkan
pada
pembangunan
yang
kurun waktu 2005 sampai dengan
kebijakan
tahun 2009.
selanjutnya akan di tempuh oleh
Berdasarkan kesimpulan diatas
pemerintah pada empat kabupaten di
karena pulau Madura juga salah satu
pulau Madura dapat meningkatkan
bagian dari kawasan yang berperan
pertumbuhan
penting
dengan
dalam
peningkatan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
ekonomi,
demikian
sehingga kabupaten-
60
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
kabupaten yang ada di pula Madura
kesenjangan yang
memiliki pertumbuhan ekonomi yang
tahun semakin meningkat, hal ini
positif dan mampu bersaing dengan
perlu
kabupaten lainnya di Jawa Timur.
kesenjangan yang terjadi semakin
Ketiga, Kabupaten-kabupaten yang
diperkecil lagi.
ada pada
pulau Madura termasuk
di
Propinsi
Klassen,
pemerintah
pemerintah
perlu
Propinsi
dan
memperhatikan perekonomian
di
kiranya
pulau
perhatikan
supaya
Pemerintah daerah tingkat I
dalam empat klasifikasi Tipologi sehingga
terjadi semakin
Jawa
Timur
daerah
maupun
pada
empat
Pusat
kabupaten di pulau Madura lebih
kondisi
memaksimalkan potensi sektor-sektor
Madura
perekonomian
dengan
di
supaya tarap hidup masyarakat pulau
oprasikannya
jembatan
Suramadu
Madura
yang akan melancarkan
mobilitas
Meningkat
terutama
kabupaten Sampang, kerena termasuk
dalam pengembangan daerah-daerah
pada daerah relatif tertinggal, bila
di
dibandingkan
menumbuhkan
dengan
kabupaten-
kabupaten lain di pulau Madura.
pulau
Madura atau
agar
dapat
meningkatkan
pendapatan perkapita masing-masing
Keempat, Meningkatkan sektor-
kabupaten di pulau Madura.
sektor ekonomi non unggulan pada empat kabupaten di pulau Madura agar
mampu
suberdaya
memberdayakan
manusianya,
sehingga
nanti dapat menjadi sektor unggulan yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak. Kelima, Berdasarkan analisis
yang
telah
dilakukan
kesenjangan antara empat kabupaten di pulau Madura dari tahun 2005 sampai
dengan
tahun
2009,
kesenjangan yang terjadi di pulau Madura
masuk
dalam
kereteria
sedang, dan perlu diperhatikan juga
DAFTAR PUSTAKA Auliyaur Rahman, 2010. Analisa Potensi Ekonomi Sektoral Pada Empat Kabupaten di Pulau Madura. Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, Tidak Dipublikasikan. Abdul
Hakim. 2002. Pembangunan. Yogyakarta.
Ekonomi Ekonisia:
Firman Fandi Liswandana. 2010. Analisis Pertumbahan Ekonomi dan Sektor Unggulan Antar Kecamatan di Kabupaten Jember Tahun 2005-2008. Skripsi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
61
Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan .… (Dedi Susanto)
Universitas Muhammadiyah Malang, Tidak Dipublikasikan. Irawan
dan Suparmoko. 1987. Ekonomi Pembangunan. Liberty: Yogyakarta.
Lincolin Arsyad. 1997. Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN: Yogyakarta. ______________, 1999. Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN: Yogyakarta. Masri
Singarimbun dan Sofian Effendi. 1995. Metode
Penelitian LP3S
Survei.
Jakarta:
Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan Problematika dan Pendekatan. Salemba Empat: Jakarta. Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono. 2000. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT. Gramedia: Jakarta. Todaro, Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Erlangga: Jakarta.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No. 1 Juli 2011
62