ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) “BUNGA AIR” DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR
Oleh : Topan Candra Negara A14105618
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN TOPAN CANDRA NEGARA. Analisis Persepsi Anggota Terhadap Kinerja Organisasi Kelompok Usaha Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) “Bunga Air” Di Desa Ciawi Kabupaten Bogor. (Dibawah bimbingan EKA INTAN KUMALA PUTRI). Tujuan pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya. Upaya pembangunan erat kaitannya dengan upaya pengembangan sumberdaya manusia khususnya para petani, karena para petani yang mengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan hewan dalam usaha taninya. Dalam mencapai hal tersebut diperlukan adanya peningkatan kemampuan petani baik pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap dalam berusahatani. Peningkatan kemampuan petani ini dapat dilakukan lebih efektif melalui pendekatan kelompok, antara lain kelompok tani. Petani yang tergabung dalam suatu kelompok tani diharapkan mendapatkan pengetahuan baru yang akan dapat membantunya dalam pelaksanaan usaha taninya. Kelompok Usaha Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) ”Bunga Air” merupakan salah satu kelompok yang sedang mencoba mengembangkan potensi para pembudidaya tanaman hias akuarium di Ciawi guna menjadi petani yang mandiri. KUTHA ”Bunga Air” adalah satu – satunya kelompok usaha yang bergerak di bidang usaha tanaman hias akuarium di Kabupaten Bogor. KUTHA ”Bunga Air” saat ini tergolong kedalam kelas kemampuan kelompok ”PEMULA”. Keberlangsungan kelompok ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan contoh kepada petani lainnya untuk dapat bergabung dalam kelompok atau membentuk kelompok baru yang sejenis. Akan tetapi dalam perkembangannya kelompok ini mengalami berbagai kendala dan masalah. Berdasarkan pengamatan di lapangan ada beberapa kendala yang dihadapi oleh kelompok diantaranya : 1) banyaknya anggota yang tidak aktif, 2) adanya angota yang keluar masuk kelompok, dan 3) tidak terjadi penambahan anggota secara signifikan semenjak kelompok berdiri. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi karakteristik anggota yang berpengaruh terhadap perkembangan KUTHA ”Bunga Air”, dan (2) Manganalisis persepsi anggota terhadap kinerja organisasi KUTHA ”Bunga Air” dalam melaksanakan aspek – aspek kemampuan kelompok. Penelitian ini dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dengan sengaja (purposive), yaitu di Kelompok Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) ”Bunga Air” Desa Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dari bulan November tahun 2007 – Januari tahun 2008. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan metode analisis tersebut diharapkan mampu melihat secara objektif kinerja yang dilakukan oleh pengurus organisasi KUTHA ”Bunga Air”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik anggota KUTHA ‘Bunga Air’ menurut umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan utama, jumlah luas lahan, serta kepemilikannya, memberikan gambaran menyeluruh tentang karakteristik invididu anggota. Tingkat pendidikan menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan kelompok. Latar belakang pendidikan yang masih rendah dari anggota menyulitkan pengurus dalam memberikan informasi dan petunjuk – petunjuk lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional kelompok. Sehingga tidak jarang menimbulkan rasa memiliki keanggotaan yang
rendah dari anggota terhadap kegiatan kelompok khususnya yang bersifat administratif. Persepsi anggota KUTHA ‘Bunga Air’ terhadap pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok berdasarkan analisis IPA menunjukan bahwa atribut yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi, transparansi pelaporan keuangan kelompok, dan adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun. Sedangkan aribut yang perlu dipertahankan adalah kemampuan dalam membina hubungan dengan pihak lain, kemampuan dalam memberikan ORDER bagi anggota, ketepatan dalam memberikan kredit, daya serap dan pemamfaatan informasi pasar, dan kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman hias akuarium. Secara keseluruhan anggota merasa cukup puas terhadap pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok yang dilakukan oleh pengurus organisasi pada selang kepuasan 56 persen. Meskipun demikian Nilai tersebut masih belum maksimal untuk ukuran kepuasan anggota sehingga pengurus organisasi KUTHA “Bunga Air” harus terus meningkatkan kinerjanya agar kepuasan anggota terhadap atribut aspek kemampuan kelompok mendekati 100 persen atau pada taraf sangat puas.
ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) “BUNGA AIR” DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR
Oleh : Topan Candra Negara A14105618
Skripsi Sebagai Salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi : ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA)”BUNGA AIR” DI DESA CIAWI KABUPATEN BOGOR Nama
: Topan Candra Negara
NRP
: A14105618
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS NIP 131.918.659
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP 131.124.019
Tanggal kelulusan : 6 Maret 2008
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BERJUDUL “ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN – BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Januari 2008
Topan Candra Negara A14105618
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Bapak H. Toni dan Ibu Titi Kartika yang lahir pada tanggal 27 Juli 1984 di Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahun 1996 penulis menamatkan pendidikan dasar di SDN Mangkalaya 2 Cisaat, Sukabumi. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 1 Kadudampit serta menamatkan pendidikan SMU pada SMUN 1 Sukabumi pada tahun 2002. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai mahasiswa di Departemen Budidaya Perairan Program Studi Diploma Teknologi dan Manajemen Produksi Benih Ikan angkatan 39. Tahun 2005 penulis melanjutkan kuliah pada Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, IPB.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan yang terbaik bagi penulis dalam berbagai hal termasuk dalam penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik - baiknya. Skripsi yang ditulis mengambil topik mengenai “Kajian Kinerja Organisasi Kelompok Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) Bunga Air di Desa Ciawi, Kabupaten Bogor”. Tanaman hias akuarium merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan. Permintaan yang terus meningkat baik di lingkungan lokal (domestik) maupun dari luar negeri menjadi peluang tersendiri untuk terus – menerus mengembangkan komoditas ini. Ironisnya informasi pasar tanaman hias akuarium menjadi barang mahal yang sangat sulit diperoleh, sehingga tidak jarang petani yang bergelut pada komoditas perikanan tidak mengetahui apapun tentang tanaman hias akuarium. Kurangnya penyuluhan dari pemerintah juga menjadi salah satu penyebab sulitnya informasi tentang tanaman hias akuarium menyebar di kalangan petani khususnya petani perikanan. Menghadapi hambatan kurangnya informasi, petani dituntut untuk aktif mencari informasi sendiri. Beberapa petani ada yang bergabung dalam kelompok tani guna mendapatan informasi lebih mengenai tanaman hias akuarium, dan hal ini sangat efektif dalam menghadapi hambatan tersebut. Selain mudahnya mengakses informasi melalui kelompok tani, pembentukan kelompok tani juga dapat memacu investasi dalam meningkatkan usaha apabila didukung dengan kinerja kelompok yang baik, dari sisi organisasi, usaha, maupun keuangan kelompok.
Hal tersebut di atas yang menjadi alasan penulis dalam membuat skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan serta dapat memperkaya khasanah pembaca.
Bogor, Maret 2008
Topan Candra Negara A14105618
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, atas berkah, rahmat dan izin dari Allah SWT akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya. Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Dr. Ir. Eka Kumala Putri M.Si, selaku dosen pembimbing atas dorongan dan kesabarannya dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Ir. Burhanudin, MM selaku dosen evaluator pada kolokium dan telah memberikan banyak masukan untuk proposal penelitian. 3. Ir. Netti Tinaprilla, MM selaku dosen penguji utama pada sidang dan telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini. 4. Dra. Yusalina, MS selaku dosen wakil dari Komisi Pendidikan yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini, terutama teknik penulisan. 5. Bapak Inchan Maulana, ketua Kelompok Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) “Bunga Air” yang telah memberikan izin melakukan penelitian kepada penulis. 6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membantu dalam memberikan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Kakak dan Adik tercinta yang selalu memberikan motivasi bagi penulis. 8. Teman – teman seperjuangan dari DIII TRI dan seluruh angkatan 13 MAB tetap semangat maju terus pantang mundur 7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan, namun memiliki andil dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya, semoga amal baik Bapak/Ibu dan rekan – rekan mendapat balasan kebaikan yang lebih dari Allah SWT. Amin.
Bogor, Maret 2008
Topan Candra Negara A14195618
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR............................................................................................. iii
I PENDAHULUAN............................................................................................... 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 1.5 Ruang Lingkup penelitian .................................................................
1 1 4 5 6 6
II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 7 2.1 Tinjauan Umum Komoditas Tanaman Hias Akuarium ....................... 7 2.2 Tinjauan Umum Kelompok Tani ......................................................... 7 2.2.1 Definisi Kelompok......................................................................... 7 2.2.2 Definisi Kelompok Tani................................................................. 9 2.2.3 Peran Kelompok Tani ................................................................... 9 2.2.4 Indikator Kinerja Kelompok Tani...................................................10 2.3 Tinjauan Studi Terdahulu ...................................................................10 III KERANGKA PEMIKIRAN...............................................................................16 3.1 Kerangka Teoritis ...............................................................................16 3.1.1 Konsep Persepsi ..........................................................................16 3.1.2 Elemen Persepsi .........................................................................17 3.1.3 Dinamika Persepsi........................................................................18 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional.......................................................19 IV METODE PENELITIAN ..................................................................................21 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................21 4.2 Pengumpulan Data dan Penarikan Sampel .......................................21 4.3 Pengujian Kuisioner ...........................................................................22 4 3.1 Uji Validitas...................................................................................22 4.3.2 Uji Reliabilitas ...............................................................................26 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data.............................................. 28 4.4.1 Analisis Deskriptif ........................................................................ 28 4.4.2 Importance Performance Analysis (IPA).............. ........................28 4.4.2 Costumer Satisfaction Index (CSI) .............................................. 32 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ............................................................... 35 5.1 Gambaran Umum KUTHA ”Bunga Air” ............................................. 35 5.1.1 Nama dan Tahun Berdiri ............................................................. 35 5.1.2 Perkembangan Anggota.............................................................. 35 5.1.3 Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus ............................... 35 5.1.4 Kelas Kemampuan Kelompok ..................................................... 37 5.1.5 Daerah Pemasaran ..................................................................... 38
VI. KARAKTERISTIK ANGGOTA KUTHA ”BUNGA AIR”............................... 39 6.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota KUTHA ”Bunga Air” .............. 39 6.2 Karakteristik Anggota Terkait dengan Usaha Tanaman Hias Akuarium ....................................................................................... 41 6.3 Hak dan Kewajiban Anggota dalam Organisasi KUTHA “Bunga Air” ...................................................................................... 42 VII. ANALIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP ASPEK – ASPEK KEMAMPUAN KELOMPOK ........................................................................ 44 7.1. Analisis Kepentingan Kinerja (Importance Performance Analysis)........................................................................................... 44 7.2. Costumer Satisfaction Index (CSI) ................................................... 54 7.3 Keterkaitan antara Karakteristik Anggota dengan Persepsi Anggota Terhadap Kinerja Organisasi Kelompok ........................... 56 VIII. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 58 7.1 Kesimpulan ....................................................................................... 58 7.2 Saran................................................................................................. 59 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60 LAMPIRAN ........................................................................................................ 62
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1. Volume dan Nilai Ekspor Tanaman Air (aquarium plant) Tahun 2006 .......... 3 2. Matrik Tabel Penelitian Terdahulu .................................................................15 3. Variabel – variable Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Anggota .......23 4. Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat kinerja ..............................................25 5. Kriteria Indek Kepuasan Anggota ..................................................................29 6. Atribut Aspek – Aspek Kemampuan Kelompok yang di Uji ...........................34 7. Karakteristik Responden................................................................................40 8. Karakteristik anggota berdasarkan lama berusaha dan banyak jenis tanaman akuarium yang dihasilkan ...............................................................42 9. Hasil Perhitungan Nilai Rata – Rata Tingkat Kepentingan dan Kinerja Aktual.... . ...........................................................................................45 9. Analisis Costumer Satisfaction Index (CSI) ...................................................55
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
1. Kerangka Alur Pemikiran Operasional ..........................................................20 2. Diagram Kartesius Metode Importance Performance Analysis (IPA)............31 3. Kartesius Metode Importance Performance Analysis (IPA) ..........................46
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1. Hasil Perhitungan Tingkat Kepentingan dari Persepsi Anggota Terhadap Kemampuan Kelompok..................................................................62 2. Hasil Perhitungan Kinerja Aktual Atribut Kemampuan Kelompok .................64 3. Hasil Uji Validitas Pengujian Pertama (1)......................................................66 4. Hasil Uji Validitas Pengujian Kedua (2) .........................................................68 5. Hasil Uji Validitas Pengujian Ketiga (3) .........................................................70 6. Hasil Uji Validitas Pengujian Keempat (4) .....................................................72 7. Hasil Uji Validitas Pengujian Kelima (5) ........................................................74 8. Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................................76 9. Kuisioner Uji Validitas....................................................................................78 10. Kuisioner Karakteristik Responden ..............................................................79 11. Kuisioner IPA dan CSI..................................................................................80 12. Variabel Prinsip – prinsip Koperasi...............................................................82
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tujuan
pembangunan
pertanian
adalah
untuk
meningkatkan
kesejahteraan petani dan keluarganya. Upaya pembangunan erat kaitannya dengan upaya pengembangan sumberdaya manusia khususnya para petani, karena para petani yang mengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan hewan dalam usaha taninya (Mosher, 1967). Seiring dengan tujuan tersebut, pembangunan pertanian kedepan diarahkan pada pemberdayaan petani agar menjadi petani yang mandiri. Wujud petani yang mandiri digambarkan dalam perilaku yang efisien, modern dan berdaya saing tinggi. Dalam mencapai hal tersebut diperlukan adanya peningkatan kemampuan petani baik pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap dalam berusahatani. Selanjutnya Arimbawa (2004) menyatakan bahwa peningkatan kemampuan petani ini dapat dilakukan lebih efektif melalui pendekatan kelompok, antara lain kelompok tani. Petani yang tergabung dalam suatu kelompok tani diharapkan mendapatkan pengetahuan baru yang akan dapat membantunya dalam pelaksanaan usaha taninya. Menurut Torres (1976) dalam Mardikanto (1993) beberapa keuntungan pembentukan kelompok tani adalah : a) semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok; b) semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani; c) semakin cepatnya proses perembesan (difusi) penerapan inovasi (teknologi) baru; d) semakin naiknya kemampuan rata – rata pengembalian hutang (pinjaman) petani; e) semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input) maupun produk yang dihasilkannya; dan f) semakin
2
dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasannya oleh petani sendiri. Dalam upaya meningkatkan kemandirian para petani, pemerintah Indonesia
melalui
beberapa
instansi
dan
departemennya
membantu
memfasilitasi sarana dan prasarana untuk menunjang perkembangan kelompok tani. Adapun bentuk partisipasi pemerintah dalam membantu kelompok tani antara lain dengan pemberian bantuan kredit kepada kelompok tani. Skim Modal Kerja (SMK) merupakan salah satu bantuan kredit yang diperuntukan bagi kelompok nelayan dan kelompok tani lainnya yang bergerak dibidang perikanan. SMK dikeluarkan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) guna mempercepat peningkatan dan kemandirian usaha tani. Saat ini sektor perikanan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan devisa negara. Diantara berbagai komoditas yang akan menjadi andalan untuk meningkatkan devisa negara adalah komoditas tanaman hias akuarium. Hal ini dikarenakan tanaman hias akuarium memiliki prospek cerah untuk dikembangkan pada kondisi saat ini dan akan datang. Indonesia sebagai negara yang kondisi geografisnya sesuai dengan syarat tempat tumbuhnya tanaman hias akuarium, memiliki peluang bagus dalam bisnis tanaman hias air. Disamping teknis budidayanya yang mudah, pemasarannya pun relatif mudah karena pangsa pasarnya luas diberbagai negara khususnya Amerika dan negara – negara Eropa. Data yang diperoleh dari Dirjen Pemasaran dan Ekspor Hasil Perikanan menunjukkan bahwa permintaan ekspor untuk tanaman hias akuarium tiap bulannya mengalami peningkatan. Data ekspor tanaman hias akuarium tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 1.
3
Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Tanaman air (Aquarium plants) Indonesia Tahun 2006 Bulan
Tanaman Air (Aquarium plant) Air Laut (marine plant) Volume (Kg)
Tanaman akuarium lainnya
Nilai (US $)
Volume (Kg)
Nilai (US $)
Januari
202.438
318.812
32.150
20.530
Pebruari
132.964
220.713
93.866
132.782
Maret
161.703
279.394
81.479
37.412
April
204.515
336.989
110.120
79.068
Mei
182.689
328.989
77.099
63.407
Juni
154.493
258.525
135.954
63.886
Juli
120.449
191.467
89.441
61.210
Agustus
132.090
220.743
66.848
45.780
September
138.408
216.943
96.523
101.726
Oktober
169.576
717.770
35.152
28.030
November
176.278
340.662
28.428
20.033
Desember
177.214
296.078
23.089
22.540
1.952.817
3.727.085
882.149
676.404
Jumlah
Sumber : Dirjen Pemasaran dan Ekspor Hasil Perikanan DKP Tahun 2006 Tabel 1 menunjukkan bahwa ekspor tanaman hias akuarium perbulannya manjanjikan peluang yang cukup besar untuk terus diusahakan. Terjadinya penurunan yang cukup signifikan pada bulan Juli, berdasarkan hasil wawancara dengan staf Dirjen Pemasaran dan Ekspor Hasil Perikanan, menyatakan bahwa penurunan permintaan tersebut
lebih disebabkan oleh kondisi libur nasional
negara tujuan ekspor. Kelompok tani di Indonesia yang sedang mengembangkan komoditas tanaman hias akuarium adalah Kelompok Usaha Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) ”Bunga Air”. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok yang mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui DKP. Kelompok yang didirikan pada tahun 2001 terbentuk atas dasar rasa kebersamaan, keakraban, dan
4
kebutuhan, serta semangat gotong royong dari para pembudidaya tanaman hias di Ciawi Bogor. Dalam perkembangannya kelompok ini mendapat dukungan dari pemerintah berupa pelatihan teknis budidaya tanaman hias air tawar, bantuan berupa Skim Modal Kerja (SMK) dari DKP pada tahun 2004 sebesar Rp 80.000.000 melalui Direktorat Sistem Permodalan dan Investasi – DKP, juga dukungan dalam hal kelancaran usaha maupun dalam hal pemanfaatan usaha. Terkait dengan berbagai keuntungan yang diperoleh dari pembentukan kelompok tani, kinerja organisasi kelompok juga harus diperhatikan guna menjaga keberlangsungan kelompok. Pada keadaan sekarang banyak kelompok tani
yang
tidak
berjalan
karena
ditinggalkan
anggotanya.
Kurangnya
perencanaan dan manajemen yang baik menjadi salah satu penyebab utama anggota keluar dari kelompok karena angota merasa tidak puas terhadap kinerja organisasi kelompoknya. Dengan demikian sangat penting dilakukan suatu kajian mengenai persepsi anggota terhadap kinerja organisasi kelompok tani khususnya kelompok tani yang baru terbentuk atau kelompok tani yang masih dalam tingkat kemampuan kelompok ”PEMULA”. 1.2 Perumusan Masalah Kelompok Usaha Tanaman Hias Akuarium ”Bunga Air”
berdiri pada
tanggal 6 Desember 2001 dan merupakan satu – satunya kelompok usaha yang bergerak di bidang usaha tanaman hias akuarium di Kabupaten Bogor. Kelompok usaha ”Bunga Air” saat ini tergolong kedalam kelas kemampuan kelompok ”PEMULA”. Keberlangsungan kelompok ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan contoh kepada petani lainnya untuk dapat bergabung dalam kelompok atau membentuk kelompok baru yang sejenis. Tetapi dalam perkembangannya kelompok ini mengalami berbagai kendala dan masalah. Berdasarkan pengamatan dilapangan ada beberapa kendala yang dihadapi oleh kelompok diantaranya : 1) banyaknya anggota yang tidak aktif, 2) adanya
5
anggota yang keluar masuk kelompok, dan 3) tidak terjadi penambahan anggota secara signifikan semenjak kelompok berdiri. Jumlah anggota kelompok yang aktif saat ini ada 15 petani dari 20 petani yang ada. Calon anggota baru berjumlah 10 orang, sedangkan anggota yang sempat keluar masuk kelompok ada dua petani tetapi saat ini sudah menjadi anggota aktif kembali. Hal tersebut menunjukkan bahwa perencanaan dan manajemen organisasi KUTHA ”Bunga Air” belum baik, maka dari itu perlu dilakukan suatu kajian mengenai persepsi anggota terhadap kinerja organisasi KUTHA ”Bunga Air”. Penilaian persepsi anggota terhadap kinerja organisasi kelompok diukur berdasarkan pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok yang telah dilakukan oleh pengurus organisasi. Secara lebih rinci, permasalahan yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Apakah karakteristik anggota KUTHA ”Bunga Air” berpengaruh terhadap perkembangan KUTHA ”Bunga Air” ? 2. Bagaimana persepsi anggota terhadap kinerja organisasi KUTHA ”Bunga Air” dalam melaksanakan aspek – aspek kemampuan kelompok ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian, maka disusun tujuan penelitian ini yaitu : 1. Mengidentifikasi
karakteristik
anggota
yang
berpengaruh
terhadap
perkembangan KUTHA ”Bunga Air” 2. Menganalisis
persepsi
anggota
terhadap
kinerja
organisasi
KUTHA
”Bunga Air” dalam melaksanakan aspek – aspek kemampuan kelompok.
6
1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bahan masukan bagi pelaksana dan pelaku organisasi kelompok KUTHA ”Bunga Air” tentang pentingnya melibatkan anggota dalam menilai kinerja organisasi kelompok. 2. Bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan pembangunan pertanian, khususnya yang berhubungan dengan pengembangan kelompok tani. 3. Sebagai sarana yang efektif dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta kemampuan dalam menganalisis kasus berdasarkan fakta yang ada bagi penulis. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat objek penelitian ini hanya difokuskan pada kelompok tanaman hias akuarium ”Bunga Air” maka ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Penelitian terbatas pada KUTHA ”Bunga Air” 2. Penelitian hanya mengidentifikasi karakteristik anggota serta menganalisis persepsi
anggota terhadap pelaksanaan aspek - aspek kemampuan
kelompok yang dilakukan oleh pengurus organisasi kelompok. 3. Dalam menganalisis persepsi anggota hanya terbatas pada anggota yang tercatat dalam buku keanggotaan kelompok tani ”Bunga Air”, meliputi anggota aktif, tidak aktif, maupun yang masih menjadi calon anggota.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komoditas Tanaman Hias Akuarium Tanaman hias akuarium merupakan bagian dari tanaman air (hydrophytic plants) yang dapat beradaptasi pada lingkungan perairan. Dikarenakan hidup dibawah permukaan air, tanaman air memerlukan kondisi yang maksimal dalam perkembangannya, sehingga tidak semua tanaman air dapat dijadikan sebagai tanaman akuarium. Secara umum tanaman air dipisahkan menjadi dua macam yaitu : 1) Tanaman air tawar (freshwater plant), dan 2) tanaman air laut (marine plant). Masing – masing memiliki karakteristik berbeda tetapi keduanya dapat dijadikan sebagai tanaman hias akuarium. Tanaman air mulai diperkenalkan sebagai tanaman hias akuarium oleh para hobiis ikan hias dan digunakan sebagai penghias bagian dalam akuarium. Namun saat ini fungsi tanaman air dalam akuarium tidak hanya sebagai penghias akuarium saja tetapi lebih jauh dari itu dijadikan ekosistem buatan oleh para hobiis sehingga pemilihan tanaman harus disesuaikan dengan habitat aslinya. 2.2 Tinjauan Umum kelompok tani 2.2.1
Definisi Kelompok Kelompok menurut Iver dan Page (1979) dalam Mardikanto (1993) adalah
himpunan kesatuan manusia yang hidup bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik dan saling pengaruh mempengaruhi serta memiliki kesadaran untuk saling tolong menolong. Selanjutnya Sherif dan Sherif (1980) dalam Ahmadi, (1991) menyatakan kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sudah terdapat pembagian tugas, mempunyai struktur dan norma – norma tertentu yang khas bagi kelompok tersebut.
8
Menurut Tomosoa (1987) dalam Mardikanto (1993) salah satu ciri kelompok adalah sebagai suatu kesatuan sosial yang memiliki kepentingan bersama dan tujuan bersama. Cartwright dan Zander (1968) mengemukakan sepuluh ciri kelompok, yaitu : 1) Kelompok ditandai oleh adanya interaksi 2) Adanya pembatasan tertentu sebagai anggota 3) Menyadari bahwa mereka adalah kepunyaan kelompok 4) Berpartisifasi sesuai dengan kedudukannya terhadap objek model ideal yang sesuai dengan super egonya 5) Adanya ganjaran dari kelompok terhadap anggota yang melanggar norma dan ketentuan kelompok lainnya 6) Adanya norma sesuai dengan kepentingan umum 7) Harus ada identifikasi terhadap objek modelnya 8) Mempunyai sifat saling ketergantungan antar sesama anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama 9) Mempunyai persepsi kolektif yang sama tentang segala sesuatu hal sepanjang menyangkut kelangsungan hidup kelompok, dan 10) Adanya kecenderungan berperilaku yang sama terhadap lingkungan kelompok Pengertian kelompok juga dikemukakan oleh Mardikanto (1993), bahwa kelompok dapat diartikan sebagai himpunan yang terdiri dari dua atau lebih individu (manusia) yang memiliki ciri – ciri : (1) memiliki ikatan yang nyata, (2) memiliki interaksi dan interelasi sesama anggotanya, (3) memiliki struktur dan pembagian tugas yang jelas, (4) memiliki kaidah atau norma tertentu yang disepakati bersama, dan (5) memiliki keinginan dan tujuan bersama.
9
2.2.2
Definisi Kelompok Tani Menurut Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan (1986) dalam
Damanik (1997) kelompok tani dapat diartikan sebagai : ”Kumpulan petani (dewasa, wanita tani, dan pemuda tani) yang bersifat non formal dan terbentuk karena adanya pandangan, kepentingan kebutuhan yang samadidalam satu hamparan areal pertanian. dengan demikian, kelompok tani merupakan wahana dalam menumbuhkan partisipasi petani dalam usaha meningkatkan produksi kesejahtraan hidupnya”. Secara konsepsional kelompok tani diartikan sebagai kumpulan petani yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok, atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani (Soebiyanto, 1998). Pembentukan kelompok tani – nelayan bersifat fleksibel, anggota kelompok dapat sehamparan (terutama supra insus), dapat sesuai domisili dan dapat pula berdasar komoditi dengan jumlah kelompok berkisar antara 10 – 20 orang (Abbas, 1995). 2.2.3
Peran Kelompok Tani Peran kelompok dalam pembangunan pertanian menjadi pilar utama
keberhasilan suatu kegiatan pembangunan. Menurut Abbas (1995), kelompok petani memiliki potensi besar dalam peranannya sebagai : 1) Kelas belajar mengajar artinya kelompok tani merupakan wadah bagi setiap anggota kelompok untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan
sikap
dalam
berusahatani
yang
lebih
baik
dan
menguntungkan serta menumbuhkan dorongan untuk lebih mandiri. 2) Unit produksi usahatani artinya kelompok tani merupakan kesatuan unit usahatani untuk bertindak dalam (a) meningkatkan produktivitas, (b)
10
meningkatkan mutu hasil produksi, dan (c) mencapai skala ekonomi yang lebih menguntungkan. 3) Wahana kerjasama artinya kelompok tani merupakan wadah untuk mempererat kerjasama di antara petani dalam kelompok dan antar kelompok dengan pihak lain untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan pada pra panen, pasca panen, pemasaran dan pemupukan modal sehingga petani mempunyai kekuatan tawar (bargaining position). 2.2.4
Indikator Kinerja Kelompok Tani Penilaian kinerja kelompok tani didasarkan pada aspek – aspek
kemampuan kelompok menurut SK Mentan No. 41/Kpts/OT. 210/1992 yang indikatornya yaitu : 1) kemampuan merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usaha tani (termasuk pasca panen dan analisis usaha tani) dengan menerapkan rekomendasi yang tepat dan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. 2) Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan pihak lain 3) Kemampuan memupuk modal dan mamanfaatkannya secara rasional 4) Kemampuan meningkatkan hubungan yang melembaga antara kelompok dengan KUD 5) Kemampuan menerapkan teknologi dan memanfaatkan informasi serta kerja sama kelompok yang dicerminkan oleh tingkat produktivitas dari usaha tani anggota kelompok 2.3 Tinjauan studi terdahulu Palapa (2006) melakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja koperasi pada Koperasi Puspa Anggrek di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana koperasi berhasil dalam mengelola organisasi, usaha
11
dan menerapkan prinsip – prinsip koperasi dengan mengevaluasi kinerja koperasi secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kinerja koperasi dipisahkan berdasarkan kinerja internal dan eksternal koperasi. Kinerja internal menganalisis data organisasi, usaha, dan keuangan koperasi. Analisis data organisasi dan usaha diukur menggunakan metode deskriptif kuantitatif dari hasil laporan perkembangan
koperasi,
sedangkan
analisis
keuangan
diukur
dengan
menggunakan metode analisis rasio keuangan koperasi. Kondisi kinerja eksternal
koperasi
menganalisis
tingkat
kepuasan
anggota
terhadap
pelaksananaan prinsip – prinsip koperasi. kinerja diukur menggunakan analisis tingkat kepentingan dan kinerja/kepuasan anggota dengan metode Importance Performance Analysis dan metode Indek Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Index). Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kinerja internal koperasi belum ada
pembagian
tanggung
jawab
dan
wewenang
yang
spesifik
dalam
kepengurusan organisasi. Terjadi peningkatan pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) tetapi tidak berbanding lurus dengan peningkatan usaha koperasi, hal ini lebih diakibatkan adanya anggota yang keluar sehingga simpanan wajib dan pokok harus dikembalikan sesuai dengan awal setoran pembayaran. Kinerja keuangan koperasi secara umum memiliki kondisi keuangan cukup baik, hal ini dilihat dari rata – rata rasio lancarnya diatas standar (2.3), rata – rata rasio solvabilitas yang dibawah standar (0.46), rata – rata rasio SHU terhadap total aktiva diatas standar (0.28), rata – rata total SHU terhadap modal sendiri diatas standar (1.6). Tetapi untuk rasio rata – rata posisi kas masih dibawah standar (0.33) karena adanya tren hutang lancar yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi kas + bank. Kondisi kinerja eksternal koperasi dalam melaksanakan prinsip – prinsip koperasi masih belum cukup memuaskan berdasarkan penilaian anggota. Hal ini
12
menunjukan bahwa koperasi masih mengabaikan penerapan dan penjabaran prinsip – prinsip koperasi yang ada. Martes (2006) dalam penelitiannya berjudul Analisis Kinerja Keuangan dan Kemampuan Pelayanan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) menyatakan bahwa kondisi keuangan KOPTI relatif baik. Hal ini terlihat dari peningkatan SHU pada rasio rentabilitas yang memperlihatkan efisiensi KOPTI dalam usahanya mengurangi pemborosan dengan menurunkan biaya usaha. Tetapi pada rasio likuiditas dan solvabilitas tidak menunjukan efek yang memuaskan sehingga KOPTI harus mulai berhati – hati dalam meminta pinjaman jangka pendek, disamping itu nilai rasio solvabilitas yang rendah 0,77 (kurang dari 1), terlihat adanya kecenderungan penurunan nilai modal sendiri. Hal ini mengindikasikan bahwa partisipasi anggota dalam memberikan simpanan mulai menurun. Pada aspek pelayanan yang dirasakan anggota KOPTI sudah cukup memuaskan meskipun terdapat beberapa atribut yang dirasa kurang oleh anggota diantaranya jumlah kredit yang kurang dan sistem pembayaran kredit yang dirasa memberatkan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang meliputi rasio rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. sedangkan aspek pelayanan KOPTI diukur dengan metode importance performance analysis dan costumer satisfaction index Ida S. (2002) melakukan penelitian Kinerja Koperasi di Bidang Agribisnis (kasus ; Kabupaten Situbondo). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja koperasi, mengetahui perkembangan kinerja koperasi, dan mengetahui permasalahan yang dihadapi koperasi. Kajian kinerja dilakukan pada tiga bidang, yaitu : (1) Usaha; (2) organisasi; dan (3) keuangan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
13
rasio, analisis tren dan statistik koperasi. Sedangkan untuk pengukuran bidang organisasi dilakukan analisis manfaat koperasi dan partisipasi anggota. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peningkatan jumlah koperasi tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah anggota yang diserapnya. Selain itu semakin banyak koperasi tidak menyebabkan kinerja keuangan dan usaha seluruh koperasi di kabupaten situbondo menjadi lebih baik. Hal ini ditunjukan oleh data besarnya penyerapan modal, volume usaha dan SHU yang cenderung menurun. Kinerja organisasi juga tidak menjadi lebih baik, indikasi rendahnya kualitas organisasi ditunjukan oleh menurunnya persentase jumlah koperasi yang melaksanakan RAT maupun yang diaudit. Kurnia (2006) melakukan penelitian Partisipasi Anggota Koperasi Produsen Tahu Tempe (KOPTI) Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Penelitian ini mengkaji pengaruh karakteristik anggota KOPTI terhadap tingkat partisipasi anggota serta pengaruh persepsi anggota mengenai perkembangan KOPTI terhadap tingkat partisipasi anggota KOPTI Kuningan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari sembilan variabel karakteristik anggota yang diduga berpengaruh terhadap partisipasi anggota hanya tiga variabel yang berpengaruh yaitu : 1) Persepsi mengenai perkembangan KOPTI, 2) Tingkat penglolaan KOPTI, 3) Tingkat pendidikan anggota. Sedangkan untuk karakteristik anggota yang berpengaruh terhadap persepsi mengenai perkembangan KOPTI hanya tingkat pendidikan anggota diduga kuat berpengaruh. Matrik tabel penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.
14
Tabel 2. Matrik Tabel Penelitian Terdahulu Nama
Judul
Analisis
M.Kukut Panca Evaluasi Kinerja
- Deskriptif
Palapa (2006) Koperasi pada
- Rasio
Koperasi Puspa
keuangan
Hasil Kinerja koperasi secara keseluruhan dinilai cukup baik meskipun terdapat beberapa kekurangan seperti belum
Anggrek di
- IPA
adanya pembagian tanggung jawab
Kabupaten
- CSI
dan wewenang yang spesifik dalam
Tangerang
organisasi, rasio rata – rata posisi kas yang rendah pada rasio keuangan.
Widi Martes
Analisis Kinerja
D.P (2006)
Keuangan dan
Ida S. (2002)
- Rasio keuangan
Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi keuangan koperasi relatif baik.
Kemampuan
- IPA
Tetapi pada aspek pelayanan masih
Pelayanan Koperasi
- CSI
terdapat beberapa atribut yang dirasa
Produsen Tempe
kurang memuaskan seperti jumlah
Tahu Indonesia
kredit dan sistem pembayaran kredit
(KOPTI)
yang dirasa memberatkan.
Kinerja Koperasi di Bidang Agribisnis
- Rasio keuangan
Peningkatan jumlah koperasi tidak berbanding lurus dengan peningkatan
(Kasus : Kabupaten
- Trend
jumlah
Situbondo)
- Statistik
Selain itu banyaknya jumlah koperasi
koperasi - Manfaat &
bukan
anggota
jaminan
yang
diserapnya.
baiknya
kinerja
koperasi di situbondo.
Partisipasi A. Kurnia
Partisipasi Anggota
Korelasi Rank
1) Persepsi mengenai perkembangan
(2006)
Koperasi Produsen
Spearman
KOPTI, 2) Tingkat penglolaan KOPTI,
Tahu Tempe (KOPTI)
3)Tingkat pendidikan anggota
Kabupaten Kuningan
merupakan variabel yang
Jawa Barat
berpengaruh terhadap partisipasi anggota.
15
2.3.1 Kontribusi Penelitian Terdahulu Kontribusi
penelitian
sebelumnya
terhadap
penelitian
yang
akan
dilakukan adalah : 1) memberikan gambaran mengenai penilaian kinerja lembaga yang ada di masyarakat, 2) memberikan acuan terhadap penggunaan metode analisis data, dan 3) memberikan pedoman dalam pelaksanaan teknis penelitian. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah : 1) lembaga yang dijadikan objek penelitian, 2) permasalahan yang akan diselesaikan, dan 3) aplikasi dari penggunaan metode analisis.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 KERANGKA TEORITIS 3.1.1 Konsep Persepsi Persepsi adalah pendapat atau pandangan, pengertian dan interpretasi seseorang mengenai suatu objek yang di informasikan kepadanya, terutama bagaimana orang tersebut menghubungkan informasi tersebut dengan dirinya sendiri dan lingkungan dimana seseorang berada. Persepsi anggota terhadap pengurus memiliki efek psikologis, dimana dengan persepsi anggota cukup baik, maka partisipasi anggota akan tinggi (Schiffman dan Kanuk, 2000). Persepsi
didefinisikan
sebagai
proses
dimana
individu
memilih,
mengorganisasi dan menginterpretasikan stimuli atau perangsang menjadi sebuah gambaran yang utuh dan menyeluruh (Schiffman dan Kanuk, 2000). Persepsi juga bisa didefinisikan sebagai suatu proses dimana seorang memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi menjadi suatu gambaran yang berarti mengenai suatu objek. Sumarwan (2003) menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses dimana individu memperoleh informasi, memberi perhatian atas informasi tersebut dan pada akhirnya akan memahami informasi tersebut. Persepsi seseorang tergantung pada sejauh mana suatu objek memberi arti atau manfaat terhadap seseorang. Persepsi juga melibatkan derajat pengertian kesadaran, suatu arti atau penghargaan terhadap objek tersebut, karena pada umumnya setiap orang bertindak dan beraksi berdasarkan persepsi mereka tanpa menghiraukan kenyataan objektif.
17
Karakteristik penting dari faktor – faktor pribadi dan sosial yang dapat mempengaruhi persepsi adalah : •
Faktor ciri khas dari objek stimuli yang terdiri dari nilai, arti, familiaritas dan intensitas.
•
Faktor pribadi, termasuk di dalamnya ciri khas individu seperti taraf kecerdasan, latar belakang kultural, minat dan emosionalitas.
•
Faktor pengaruh keluarga, respon dari orang lain, dapat memberi arah ke suatu tingkah laku yang sesuai. Menurut Fauzi (2004) bentuk persepsi adalah kesan (makna) yang ada
pada seseorang atau sesuatu stimulus (rangsangan), makna atau kesan ini akan berubah sesuai dengan perubahan tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang
yang
berkaitan
dengan
stimulus.
Untuk
mengukur
persepsi
didasarkan pada tingkat kedalaman kesan (pemahaman dan penghayatan) yang berbentuk, dan identitas pengalaman yang berkaitan dengan stimulus tertentu. (sesuai yang dipersepsi). 3.1.2 Elemen Persepsi Persepsi terdiri dari sensasi, ambang mutlak, ambang differensial dan persepsi subliminal. Sensasi adalah jawaban atau tanggapan langsung dari organ sensorik seperti mata, telinga, mulut dan kulit terhadap stimuli yang sederhana. Sedangkan stimuli adalah unit input objek terhadap indera manusia seperti sifat, karakter, dan kinerja. Sensasi sangat tergantung pada faktor seberapa efektif stimuli terjadi. Ambang mutlak adalah batas minimum yang menyebabkan individu dapat merasakan sensasi. Hal ini dapat digambarkan sebagai keadaan dimana individu dapat merasakan perbedaan antara ada dan tidaknya suatu stimuli. Ambang diferensial adalah perbedaan minimum yang dapat diditeksi antara dua stimuli
18
yang serupa. Ambang diferensial memberikan gambaran bahwa semakin besar stimuli awal mengharuskan stimuli berikutnya lebih besar untuk menarik sensasi individu. Persepsi subliminal adalah kondisi dimana stimuli berada dibawah ambang, sehingga menyebabkan tidak timbulnya sensasi secara optimal bagi individu. 3.1.3 Dinamika Persepsi Persepsi yang dihasilkan individu tidak akan pernah dapat serupa untuk realitas yang sama. Setiap perubahan lingkungan yang terjadi akan diterima oleh sensor manusia dengan sensasi yang berbeda – beda. Persepsi setiap individu memiliki keunikan yang menyebabkan berbeda satu sama lain, karena individu memiliki harapan, kebutuhan, keinginan dan pengalaman yang berbeda. Dalam dinamikanya, perbedaan persepsi setiap individu berawal dari perbedaan dalam perceptual selection, perceptual organization, perceptual interpretation. Perceptual selection merupakan kemampuan individu untuk menerima stimuli berdasarkan kemampuan otak. Stimuli yang diseleksi untuk diterima oleh otak manusia tergantung pada dua faktor, yaitu faktor stimuli dan faktor personal. Faktor stimuli merupakan stimulus yang dapat menarik perhatian individu seperti sifat dan karakter objek. Faktor personal adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri untuk menentukan apakah stimuli diseleksi atau tidak. Faktor personal meliputi harapan, pengalaman sebelumnya, dan pengenalan kebutuhan. Faktor personal inilah yang menyebabkan perceptual selection setiap individu berbeda. Individu tidak langsung menyerap stimuli yang berasal dari lingkungan. Setiap stimuli yang ada di lingkungan sekitar akan dilakukan pengorganisasian secara utuh dan menyatu, bukan secara terpisah – pisah. Pengorganisasian terhadap stimuli disebut perceptual organization. Perceptual organization dilakukan berdasarkan tiga prinsip, yaitu figur dan latar belakang (figure and
19
ground), pengelompokan (grouping) dan penyelesaian (closure). Setiap stimuli memiliki figur dan latar belakang. Stimuli yang mudah diingat adalah stimuli yang memberikan sensasi berbeda kepada individu. Perceptual interpretation adalah proses memberikan arti kepada stimuli sensoris. Interpretasi juga memiliki keunikan tersendiri dari setiap individu karena dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kejelasan informasi dan motif individu. Stimuli terkadang begitu ambigu bagi individu, namun pengalaman sebelumnya, serta
cara
berinteraksi
individu
terhadap
lingkungan
dapat
membantu
mendefinisikan stimuli. Ketika stimuli berada pada taraf ambiguitas maksimum, maka individu menginterpretasikan stimuli secara berbeda beda sesuai dengan kebutuhan, harapan dan motif mereka masing – masing. Jauh dekatnya interpretasi individu dengan realitas tergantung pada kejelasan stimuli, pengalaman masa lalu serta motivasi dan minat individu pada saat pembentukan persepsi.
3.2 KERANGKA OPERASIONAL Keberlangsungan Kelompok Usaha Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) ”Bunga Air” diharapkan mampu memotivasi petani lainnya untuk ikut serta dalam kelompok ataupun membuat kelompok baru yang sejenis. Tetapi pada kondisi saat ini kelompok usaha tani ”Bunga Air” belum mampu mewujudkan harapan tersebut. Banyaknya anggota yang tidak aktif, adanya angota yang keluar masuk kelompok, serta tidak terjadinya penambahan nggota secara signifikan semenjak kelompok berdiri merupakan kendala yang hadapi kelompok ini. Diperlukan kajian mengenai persepsi anggota terhadap kinerja organisasi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Aspek yang perlu diukur dalam penilaian persepsi anggota adalah pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok yang dilakukan oleh pengurus organisasi. Penilaian
20
persepsi anggota terhadap aspek – aspek kemampuan kelompok dilakukan melalui survei kepada anggota kelompok yang tercatat dalam buku keanggotaan dengan jumlah 30 orang. Survei dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan anggota terhadap kelompok berdasarkan atribut dari aspek – aspek kemampuan kelompok. Penilaian persepsi anggota terhadap kinerja kelompok menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Custumer Satisfaction Index (CSI). Hasil pengukuran persepsi anggota secara objektif dapat ditentukan baik atau buruknya setelah kedua alat analisis (IPA dan CSI) telah diperoleh hasilnya. Hasil tersebut dapat dijadikan rujukan dalam perbaikan kinerja organisasi dan pengembangan kelompok kedepannya. Alur kerangka pemikiran penelitian ini secara lebih jelas telah tersusun secara sistematis pada Gambar 1. KELOMPOK TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) ”BUNGA AIR”
1) Banyaknya anggota yang tidak aktif 2) Adanya angota yang keluar masuk kelompok 3) Tidak terjadi penambahan anggota semenjak kelompok berdiri
Analisis Deskriptif
Imfortance Performance Analysis (IPA)
Karakteristik Anggota
Customer Satisfaction Indeks (CSI)
Persepsi Anggota
Rekomendasi Perbaikan Kinerja Organisasi Kelompok Gambar 1. Kerangka Alur Pemikiran Operasional
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dengan sengaja (purposive), yaitu di Kelompok Tanaman Hias Akuarium (KUTHA) ”Bunga Air”
Desa Ciawi Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Jawa
Barat. Pelaksanaan penelitian dan pengambilan data dilakukan mulai akhir November tahun 2007 sampai Januari tahun 2008. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan bahwa kelompok usaha tani ”Bunga Air” masih termasuk baru dibentuk yaitu sekitar enam tahun yang lalu dan merupakan satu – satunya kelompok tani yang bergerak dibidang budidaya tanaman hias akuarium di Kabupaten Bogor. Sejalan dengan tujuan penelitian, pada kelompok usaha tani ”Bunga Air” belum pernah dilakukan kajian kinerja organisasi kelompok berdasarkan persepsi anggota,
sehingga
diharapkan
penelitian
ini
dapat
membantu
dalam
pengembangan kinerja kelompok dimasa yang akan datang. Kelompok usaha tani ”Bunga Air” saat ini beranggotakan 20 orang petani yang secara keseluruhan tidak hanya tersebar di wilayah kabupaten Bogor saja tetapi juga mencakup Bandung, dan Sukabumi. 4.2 Pengumpulan Data dan Penarikan Sampel Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi, baik berupa data primer maupun data sekunder. a. Data Primer Data ini dikumpulkan untuk memperoleh informasi langsung tentang kondisi
organisasi
kelompok
secara
keseluruhan,
karakteristik
anggota,
keterlibatan/partisipasi anggota, persepsi langsung anggota terhadap kelompok
22
serta data lain yang perlu diamati secara langsung. Untuk itu, dalam pengumpulan data deskriptif mengenai organisasi, dilakukan wawancara langsung kepada lima orang pengurus dan pengawas kelompok. Sedangkan data persepsi anggota mengenai kinerja organisasi diperoleh dari sensus data terhadap anggota kelompok yang tercatat dalam buku keanggotaan berjumlah 30 orang. b. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keragaan lokasi penelitian, kelembagaan formal dan pihak – pihak yang terkait dengan KUTHA ”Bunga Air”, serta karakteristik kelompok sebagai organisasi dibandingkan dengan kelompok usaha tani lainnya. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi litelatur, yaitu mempelajari data – data atau bahan – bahan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Informasi data dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Karantina Jakarta, serta Badan Pusat Statistik (BPS). 4.3 Pengujian Kuisioner Pengujian kuisioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan dalam kuisioner dapat dimengerti oleh responden. Kuisioner diuji menggunakan dua pengujian yaitu uji validitas dan uji reabilitas terhadap 30 responden dengan kriteria anggota dan calon anggota kelompok ”Bunga Air”. 4.3.1
Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Cochran Q Test,
yaitu dengan memberikan kuisioner kepada responden dimana kuisioner yang disediakan mencakup atribut – atribut yang berhubungan dengan aspek – aspek kemampuan kelompok. Responden diminta untuk memilih atribut mana yang dianggap berkaitan dengan aspek – aspek kemampuan kelompok.
23
Atribut dari aspek – aspek kemampuan kelompok yang diuji dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Atribut Aspek – Aspek Kemampuan Kelompok yang di Uji
No
Atribut yang di UJI
1
Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar
2
Perencanaan kegiatan usaha tani
3
Kemampuan dalam pengadaan mesin dan peralatan pertanian Ketersediaan media informasi Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman Kemampuan dalam memberikan order (usaha) kepada anggota Ketepatan dalam pengembalian pinjaman kredit Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal-hal tidak terduga) Penyelenggaraan rapat umum anggota kelompok Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok Adanya audit keuangan Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain (eksportir) Penerangan dan penyuluhan bagi anggota kelompok Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas tanaman akuarium Transparansi pelaporan keuangan kelompok Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun
4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Apakah Menjadi Pertimbangan YA TIDAK
Kedua puluh aspek kemampuan kelompok diatas merupakan penjabaran dari lima indikator kinerja kelompok tani menurut SK Mentan No.41/Kpts/OT. 210/1992. Adapun dalam penjabaran setiap atribut pada aspek kemampuan
24
yang diuji, dibantu dengan pendekatan prinsip – prinsip koperasi. Adapun penjabaran variabel prinsip – prinsip koperasi tersaji pada Lampiran 12. Untuk mengetahui atribut yang valid, dilakukan test Cochran dengan prosedur sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis yang sudah dilakukan, yaitu : H0 : Kemungkinan semua atribut yang diuji dipertimbangkan oleh seluruh responden. H1 : Kemungkinan semua atribut yang diuji tidak dipertimbangkan oleh seluruh responden 2. Mencari Q hitung dengan rumus sebagai berikut : 2 ⎡ k 2 ⎛ k ⎞ ⎤ (k − 1) ⎢k ∑ Ci − ⎜ ∑ Ci ⎟ ⎥ ⎝ i ⎠ ⎥⎦ ⎢⎣ i Qhit = n n k ∑ Ri − ∑ Ri2 i
i
Keterangan : K : Jumlah atribut yang diuji Ci : Jumlah skor atribut i Ri : Jumlah skor responden i 3. Penentuan Q tabel dengan α = 0.05, derajat bebas (db) = k – 1, maka diperoleh Qtabel (0.05 ; db) dari tabel Chi Square Distribution. 4. Keputusan Tolak H0 dan terima H1, Jika Qhit > Qtabel Terima H0 dan tolak H1, Jika Qhit < Qtabel Untuk jawaban YA diberi nilai 1 (satu) dan jawaban TIDAK diberi nilai 0 (nol). secara lengkap hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 3 – 7. Uji validitas pada pengujian pertama, diperoleh hasil Qhit > Qtabel artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian kedua dengan mengeluarkan atribut ”adanya audit keuangan” dari daftar kuisioner. Hasil dari pengujian kedua Qhit > Qtabel artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian ketiga dengan mengeluarkan atribut
25
”penyelenggaraan rapat umum anggota kelompok” dan hasilnya masih tetap sama Qhit > Qtabel yang berarti tolak H0. Pengujian keempat dilakukan dengan mengeluarkan atribut ”penerangan dan penyuluhan bagi anggota kelompok” hasilnya yaitu Qhit < Qtabel yang berarti terima H0, tatapi nilainya masih terlalu besar yaitu Qhit = 28,7 dan Qtabel = 26,3. Untuk lebih meyakinkan, selanjutnya dilakukan pengujian kelima dengan mengeluarkan atribut ”ketersediaan media informasi” dari daftar kuisioner dan hasilnya Qhit < Qtabel yang berarti terima H0, maka diperoleh 16 atribut yang dianggap valid dari 20 atribut yang dijadikan bahan pertimbangan oleh responden. Berikut daftar atribut hasil uji validitas yang tersaji dalam Tabel 4. Tabel 4. Daftar Atribut Hasil Uji Validitas No
Atribut
1
Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar
2
Perencanaan kegiatan usaha tani
3
Kemampuan dalam pengadaan peralatan dan mesin pertanian
4
Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota
5
Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman
6
Kemampuan dalam memberikan ORDER (usaha) bagi anggota
7
Ketepatan dalam pengembalian pinjaman kredit
8 9
Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal – hal tidak terduga) Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan
10
Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok
11
Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak eksportir
12
Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman akuarium
13
Transparansi pelaporan keuangan kelompok kepada anggota
14
Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok
15
Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok
16
Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun
26
4.3.2
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji keterandalan instrumen yang digunakan dalam
riset. Instrumen riset yang terandal akan mampu mengungkapkan informasi yang sebenarnya dilapangan. Pada penelitian ini metode pengujian menggunakan metode Hoyt. Uji
reliabilitas
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
instrumen
pengumpulan data sudah reliable (dapat diandalkan) atau belum, sehingga dapat diperoleh atribut yang valid dan konsisten. Jumlah responden yang dilibatkan masih tetap yaitu 30 responden, apabila hasil pengujian ternyata tidak reliable, maka hal yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kuisioner. Sebaliknya apabila hasilnya reliable, maka penelitian dapat dilakukan dengan menyebarkan kuisioner. Pengujian reliabilitas dengan metode hoyt harus melalui tahap – tahap sebagai berikut : 1. Mencari nilai jumlah kuadrat responden JKr dengan rumus :
∑X JKr =
(∑ X ) −
2
2 t
t
k
kN
Keterangan : JKr k N Xt
: Jumlah kuadrat responden : Banyaknya butir pertanyaan (14) : Banyaknya responden (30) : Skor total responden
2. Mencari jumlah kuadrat butir JKb dengan rumus :
∑B JKb = N
Keterangan
2
(∑ X ) −
2
t
kN
: JKb : Jumlah kuadrat butir B 2 : Jumlah kuadrat jawab benar (YA) seluruh butir
∑ (∑ X )
2
t
: Kuadrat dari skor total
3. Mencari jumlah kuadrat total JKt dengan rumus :
27
JKt = Keterangan
(∑ B )(∑ S ) (∑ B )+ (∑ S ) : JKt
: Jumlah kuadrat total B : Jumlah jawaban benar (YA) seluruh butir
(∑ ) (∑ S ) : Jumlah jawaban salah (TIDAK) seluruh butir
2. Mencari jumlah kuadrat sisa dengan rumus : JKs = JKt – JKr – JKb 5. Mencari varians responden, varians butir dan varians sisa dengan rumus :
Vr =
JKr dbr
Vb =
Keterangan : Vr : Varians responden Vb : Varians butir Vs : Varians sisa
JKb dbb
Vs =
dbr dbb dbs
JKs dbs
: Derajat bebas responden : Derajat bebas butir : Derajat bebas sisa
6. Memasukan nilai varians yang diperoleh kedaam rumus :
rhit =1 −
Vs Vr
Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dari tabel r product moment. Nilai r product moment tabel ( α = 0,05) yaitu 0,444 dengan tingkat keyakinan 95%. Jika rhit < r product moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan tidak andal. Sebaliknya jika rhit > dari r product moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan andal dan penelitian dengan menggunakan instrumen yang sama dapat digunakan. hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 8. Adapun hasil uji reliabilitas adalah sebagi berikut :
rhit = 1 −
Vs Vr
= 1 – 1,669 = - 0.669
28
Nilai r tabel untuk N = 30 dengan interval kepercayaan 95% adalah 0,444 sehingga rhit > rtabel yang berarti 16 atribut aspek kemampuan kelompok dapat diandalkan. 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Untuk mencapai tujuan dari penelitian, yaitu mengetahui kinerja kelompok dari sudut pandang keuangan serta persepsi anggota terhadap pelaksanaan aspek kemampuan kelompok, dipakai metode analisis antara lain : 4.4.1
Analisis Deskriptif Metode ini merupakan suatu pendekatan untuk melihat gambaran umum
KUTHA ”Bunga Air” dari sisi organisasi kelompok. Analisis dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari hasil laporan perkembangan KUTHA ”Bunga Air”, serta data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus organisasi kelompok. 4.4.2
Importance Performance Analysis (IPA)
Dalam menganalisis kinerja organisasi kelompok berdasarkan aspek – aspek kemampuan kelompok, digunakan metode Importance Performance Analysis. Metode ini merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan itu sendiri yang berguna untuk pengembangan program kelompok yang efektif. Atribut yang digunakan dalam menganalisis kinerja organisasi kelompok usaha tani ”Bunga Air” terdiri dari 16 aspek kemampuan kelompok yang telah lolos uji validitas dan uji reliabilitas. Pengukuran tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan/kinerja terhadap 16 atribut aspek – aspek kemampuan kelompok digunakan skala likert lima tingkat yaitu, sangat penting, penting, cukup penting, kurang penting, dan tidak penting. Tingkat kepentingan dari aspek – aspek kemampuan kelompok adalah seberapa penting suatu variabel dari aspek kemampuan kelompok bagi anggota terhadap
29
kiinerja organisasi. Sedangkan tingkat kinerja adalah kinerja aktual dari pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok yang dirasakan anggota. Skor dari kelima tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan/kinerja dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Skala Nilai 1
2
3
4
5
Tidak penting
Kurang penting
Cukup penting
Penting
Sangat penting
Sangat penting
Sulit
Biasa
Mudah
Sangat mudah
Sangat lama
Lama
Kadang - kadang
Tepat waktu
Sangat tepat
Sangat tidak tepat
Tidak tepat
Kurang tepat
Tepat
Sangat tepat
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tidak baik
Kualitas tidak baik
Biasa
Kualitas baik
Sangat mahal
Mahal
Sedang
Murah
Kualitas sangat baik Sangat murah
Sangat tidak ramah
Tidak ramah
Biasa
Ramah
Sangat ramah
Sangat tidak bagus
Tidak bagus
Sedang
Bagus
Sangat bagus
Sangat lambat
Lambat
Sedang
Cepat
Sangat cepat
Sangat jauh
Jauh
Sedang
Dekat
Sangat dekat
Sangat tidak nyaman
Tidak nyaman
Biasa
Nyaman
Sangat nyaman
Sangat buruk
Buruk
Biasa
Bagus
Sangat bagus
Sangat tidak cukup
Tidak cukup
Kurang cukup
Cukup
Sangat cukup
Total penilaian tingkat kepentingan masing – masing variabel diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing – masing skala dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing – masing skala dengan jumlah responden yang memilih pada skala tersebut. Dalam menginterpretasikan bagaimana suatu variabel dinilai oleh keseluruhan tingkat pelaksanaannya, bibutuhkan suatu rentang skala. Adapun range untuk setiap skala adalah : Range =
( Xib − Xik ) Banyaknya Skala Pengukuran
Dimana : Xib
= Skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua
responden
memberikan
jawaban
sangat
30
penting/sangat baik (skor 5) terhadap setiap unsur i dari aspek kemampuan kelompok. Xik = Skor terkecil yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua responden memberikan jawaban tidak penting/tidak baik (skor 1) terhadap setiap unsur i aspek kemampuan kelompok. Maka besarnya range untuk tiap kelas yang diteliti adalah : Range =
[(5 × 30) − (1× 30)] = 24 5
Sehingga pembagian kelas berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan adalah : a) 30 – 53
: tidak penting/tidak puas
b) 54 – 77
: kurang penting/kurang puas
c) 78 – 101
: cukup penting/cukup puas
d) 102 – 125 : penting/puas e) 126 – 149 : sangat penting/sangat puas Hasil perhitungan di atas kemudian dinyatakan dalam diagram kartesius. Masing – masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata – rata penilaian terhadap kinerja/pelaksanaan (X) menunjukan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan posisi atribut pada sumbu Y ditunjukan oleh skor rata – rata penilaian tingkat kepentingan terhadap suatu atribut (Y). Rumus yang digunakan adalah :
Χi =
∑ Xi n
Keterangan :
dan Y i =
∑ Yi n
Xi = Skor rata – rata tingkat kinerja/pelaksanaan per indikator i Y i = Skor rata – rata tingkat kepentingan per indikator i Xi = Total skor tingkat kinerja/pelaksanaan pada responden ke-i Yi = Total skor tingkat kepentingan pada responden ke-i n = Jumlah responden
31
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus (Rangkuti, 2003) pada titik (A,B) dimana A adalah rata – rata dari skor rata – rata tingkat kinerja, sedangkan B adalah rata – rata dari skor rata – rata tingkat kepentingan seluruh dimensi bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen. Dalam penelitian ini terdapat enam belas atribut (K = 16) dari penjabaran aspek kemampuan kelompok yang diukur. Nilai A dan B diukur dengan menggunakan rumus : n
A=
n
∑ Xi i =1
k
dan
B=
∑ Yi i =1
k
A B
= Batas Sumbu x (tingkat kinerja) = Batas Sumbu x (tingkat kepentingan) = Skor rata – rata tingkat kinerja/pelaksanaan pada indikator ke – i Xi = Skor rata – rata tingkat kepentingan pada indikator ke – i Yi k = banyaknya indikator dimensi/atribut penjabaran aspek kemampuan kelompok (dalam penelitian ini k = 16) adapun diagram kartesius dapat ditunjukan pada Gambar 2 Y (Tingkat Kepentingan) Prioritas utama I Under Act
Pertahankan prestasi II Maintain
Prioritas rendah III Low Priority
Berlebihan IV Overact
X (Tingkat Kinerja Pelaksanaan) Sumber : Durianto et al (2001) Gambar 2. Diagram Kartesius Metode Importance Performance Analysis
32
Diagram kartesius diatas terbagi kedalam empat kuadran. Masing – masing kuadran menggambarkan keadaan yang berbeda – beda. Kuadran A. Prioritas Utama Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemampuan kelompok yang dirasa sangat penting oleh anggota, namun pihak pihak pengurus kelompok belum melaksanakannya sesuai dengan harapan anggota kelompok. Kuadran B. Pertahankan Prestasi Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemampuan kelompok yang dirasa sangat penting oleh anggota, telah dilaksanakan oleh pengurus kelompok sesuai dengan yang diharapkan anggota kelompok. Kuadran C Prioritas Rendah Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemampuan kelompok yang dirasa kurang penting oleh anggota dan pelaksanaannya masih kurang baik. Kuadran D. Berlebihan Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemapuan kelompok yang dirasakan kurang penting oleh anggota, namun pengurus kelompok telah melaksanakannya dengan baik sehingga dianggap berlebihan. 4.3.3 Costumer Satisfaction index (CSI) Metode index kepuasan konsumen (Costumer Satisfaction index) merupakan index yang mengukur tingkat kepuasan konsumen atau anggota berdasarkan atribut – atribut tertentu. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahaan terhadap konsumen (Massnick, 1997). Atribut yang diukur dapat berbeda untuk masing – masing industri, bahkan untuk masing – masing perusahaan. Adapun atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 aspek kemampuan kelompok. Menurut
Aritonang
2005
(2005)
terdapat
perhitungan Costumer Satisfaction index (CSI), yaitu :
empat
langkah
dalam
33
1. Menentukan Mean Importance Score (MIS). Nilai ini berasal dari rata – rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap anggota : n
MIS =
∑Yi i =1
n
Dimana :
n Yi Xi
= 30 responden = Nilai kepentingan atribut ke – i = Nilai kinerja atribut ke – i
2. Membuat Weight Factors (WF) Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut.
MISi
WIFi =
∑ MIS i =1
Dimana
× 100%
p
p I
i
= 15 aspek kemampuan kelompok = Atribut aspek kemampuan kelompok ke – i
3. Membuat Weight Score (WS) Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan rata – rata tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score = MSS)
WS i = WFi × MSS i Dimana :
i
= Atribut aspek kemampuan kelompok ke – i
4. Menentukan Costumer Satisfaction Index p
CSI = Skala
∑WS i =1
5
i
× 100%
kepuasan
konsumen/anggota
yang
umum
dipakai
dalam
interpretasi index adalah skala nol sampai satu. Seperti dijabarkan dalam Tabel 5 dibawah ini.
34
Tabel 5. Kriteria Indek Kepuasan Anggota Nilai Indek
Kriteria indek kepuasan anggota
0,81 – 1,00
Sangat Puas
0,66 – 0,80
Puas
0,51 – 0,65
Cukup Puas
0,35 – 0,50
Kurang Puas
0,00 – 0,34
Tidak Puas
Sumber : panduan survei kepuasan konsumen PT. Sucofindo dalam Fhebruanti, 2004.
BAB V GAMBARAN UMUM PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum KUTHA “Bunga Air” 5.1.1 Nama dan Tahun Berdiri KUTHA “Bunga Air” didirikan pada tanggal 6 desember 2001 oleh para petani pembudidaya tanaman hias akuarium di Ciawi. Pembentukan kelompok “Bunga Air” dimaksudkan sebagai wahana untuk belajar, yang berarti dapat meningkatkan pengetahuan dari, oleh dan untuk anggota serta dari sumber lain. Sebagai unit produksi, yang berarti usaha yang dikelola dapat meningkatkan produksi secara sesuai dengan potensi dan peluang pasar, dan sebagai wahana kerjasama antar anggota maupun dengan pihak lain dalam upaya meningkatkan pendapatan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan. 5.1.2 Perkembangan Anggota Perkembangan jumlah anggota kelompok “Bunga air” sampai saat ini tercatat berjumlah 20 orang dan 10 orang calon anggota. Berdasarkan jumlah tersebut diharapkan akan meningkat lagi seiring dengan peningkatan produksi dan skala usaha. 5.1.3 Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus Struktur organisasi dan susunan pengurus kelompok usaha tanaman hias akuarium “Bunga Air” pada saat ini adalah : a. Penasehat Penasehat untuk KUTHA “Bunga Air” adalah pejabat daerah setempat yang terdiri dari Camat Ciawi dan Kepala Desa Ciawi. Adapun fungsi dan tugas penasehat adalah ikut memberikan saran, bimbingan dan kontrol terhadap kegiatan serta perkembangan kelompok.
36
b. Pembina Pembina KUTHA “Bunga Air” diambil dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan UPTD Penyuluhan dan Pos Keswan Wilayah Ciawi. Fungsi dan tugas pembina memberikan arahan, petunjuk, bimbingan serta nasehat dalam pelaksanaan kegiatan kelompok. c. Ketua KUTHA “Bunga Air” dipimpin oleh seorang ketua yang berfungsi sebagai penggerak utama dalam berbagai kegiatan kelompok. Adapun tugas dari ketua adalah : - Pimpinan dan penanggung jawab kegiatan kelompok - Sebagai penghubung antar kelompok dengan pihak lain dan atau mitra kerja pemerintah. - Membina dan memotivasi pengurus dan anggota dibawahnya untuk menjalankan tugasnya masing – masing. - Menyampaikan evaluasi kelompok berupa laporan kepada anggota dalam rapat kelompok. d. Sekretaris KUTHA “Bunga Air” memiliki seorang sekretaris yang berfungsi membantu ketua dalam bidang administrasi. Tugas yang dibebankan kepada sekretaris adalah : - Membantu kelancaran pengadministrasian kegiatan kelompok. - Menghimpun dan menyebarkan informasi. - Memberi pertimbangan kepada ketua dalam meningkatkan dinamika kelompok.
37
e. Bendahara KUTHA “Bunga Air” memiliki seorang bendahara yang berfungsi membantu ketua dalam bidang administrasi keuangan kelompok. Tugas dari seorang bendahara adalah : - Membuat daftar inventarisasi keuangan kelompok. - Membuat administrasi keuangan kelompok. - Mencatat pengeluaran dan pemasukan keuangan kelompok f. Seksi Produksi KUTHA “Bunga Air” memiliki seorang seksi produksi yang berfungsi membantu ketua dalam urusan produktifitas usaha kelompok. Adapun tugas dari seksi produksi adalah : - Membina, membimbing dan mengawasi pengadaan pakan, benih dan sarana produksi perikanan lainnya. - Menampung dan menyebarkan informasi mengenai peningkatan produksi. g. Seksi Pemasaran KUTHA “Bunga Air” memiliki seorang seksi pemasaran yang berfungsi membantu ketua dalam bidang pemasaran hasil kelompok. Tugas dari seksi pemasaran adalah : - Melaksanakan pengelolaan pemasaran hasil - Mencari dan memanfaatkan peluang pasar - Mencari informasi harga pasar 5.1.4 Kelas Kemampuan Kelompok Seiring dengan dengan perkembangan dinamika kelompok, maka kelompok usaha tanaman hias akuarium “Bunga Air” saat ini telah mencapai kelas kemampuan “PEMULA”. Diharapkan dengan pembinaan dari instansi terkait, dimasa yang akan datang, kemampuan kelompok akan meningkat.
38
5.1.5 Daerah Pemasaran Pemasaran tanaman hias akuarium hasil produksi kelompok “Bunga Air” sudah menyebar ke kota – kota besar di Pulau Jawa, bahkan sudah sampai Sumatera. Adapun kota – kota tersebut adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Majalengka, Cirebon, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Lampung, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.
BAB VI KARAKTERISTIK ANGGOTA YANG BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KUTHA ”BUNGA AIR”
6.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota KUTHA ”Bunga Air” Kelompok usaha tanaman hias akuarium ”Bunga Air” merupakan kelompok yang bergerak dibidang agribisnis. Produk yang dibudidayakan kelompok ini merupakan salah satu komoditas perikanan yaitu tanaman hias akuarium. KUTHA ”Bunga Air” beranggotakan petani tanaman hias akuarium yang tersebar di Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Bandung. Keberhasilan suatu kolompok dalam pelaksanaan sebuah program maupun kegiatan dipengaruhi oleh peran serta anggota dalam mensukseskannya, oleh karena itu sangat penting mengetahui karakteristik anggota dari berbagai aspek. Profil karakteristik anggota dapat digambarkan menurut umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan utama, jumlah luas lahan, serta kepemilikannya. Karakteristik anggota yang menyangkut aspek – aspek tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Jumlah anggota kelompok “Bunga Air” yang disurvei sebanyak 30 responden yang semuanya berjenis kelamin laki – laki. Sebagian besar petani anggota berusia 25 – 45 tahun yaitu sekitar 53,3 persen, selebihnya berusia diatas 45 tahun sekitar 26,7 persen dan usia dibawah 25 tahun sebanyak 20 persen. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar anggota berada dalam usia kerja (produktif), dimana dalam usia tersebut petani/anggota lebih mudah menyerap informasi dan masih memiliki minat besar untuk meningkatkan skala usaha produksinya. Berdasarkan latar belakang pendidikannya, seluruh responden pernah mengenyam pendidikan secara formal meskipun tingkat pendidikannya masih rendah. Anggota yang mengenyam pendidikan SD menempati posisi terbanyak yaitu 76,7 persen, sedangkan sisanya berpendidikan setingkat SLTP sejumlah
40
23,3 persen. Latar belakang pendidikan yang masih rendah dari anggota kelompok, sangat menyulitkan pengurus dari pihak internal maupun eksternal kelompok dalam memberikan informasi dan petunjuk – petunjuk lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional kelompok. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelompok kedepannya karena akibat rendahnya pendidikan anggota, tidak jarang menimbulkan rasa memiliki keanggotaan yang rendah dari anggota sendiri terhadap kegiatan kelompok yang bersifat administratif, seperti pembuatan laporan keuangan bulanan, laporan peningkatan skala produksi, pencatatan agenda rutin kelompok. Kondisi ini diperparah lagi dengan tidak adanya pelatihan cara - cara pembuatan laporan yang berkaitan dengan masalah administratif bagi anggota. Tabel 7. Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Keterangan Jumlah anggota (orang) Kelompok umur < 25 tahun 6 25 – 45 tahun 16 > 45 tahun 8 Tingkat pendidikan SD 23 SLTP 7 Pekerjaan utama Pembudidaya Tanaman 30 Akuarium Kepemilikan Lahan 1. Milik sendiri 10 2. Menumpang keluarga / 7 orang lain 3. Kontrak/sewa 13 Luasan Lahan Garapan 1000 m2 3 > 1000 m2 27 Sumber : KUTHA “Bunga Air” Tahun 2007 (data diolah )
Persentase 20 53.3 26.7 76.7 23.3 100
33.3 23.3 43.3 10 90
Usaha budidaya tanaman hias akuarium merupakan pekerjaan utama seluruh anggota kelompok tanaman hias akuarium dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari. Keahlian berusaha tanaman hias akuarium sudah dimiliki oleh anggota kelompok sebelum kelompok berdiri.
41
Kondisi lain dari karakteristik anggota yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah kepemilikan lahan oleh anggota. Tingkat kemampuan penguasaan aset fisik utama (lahan) dari anggota kelompok, sebagian besar diperoleh dari sewa/kontrak sebesar 43,3 persen, sedangkan untuk penguasaan lahan milik sendiri sebesar 33,3 persen, dan penguasaan lahan dari menumpang keluarga/orang lain sebesar 23,4 persen. Untuk luasan lahan yang digunakan usaha budidaya tanaman hias akuarium secara ekonomis yang ditetapkan kelompok minimal 1000 m2. Luasan lahan yang diusahakan oleh anggota kelompok, sebanyak 90 persen anggota mempunyai luas lahan garapan lebih dari 1000 m2, dan sisanya sebanyak 10 persen memiliki luas lahan sebesar 1000 m2. Hal ini menunjukan bahwa usaha budidaya tanaman hias akuarium yang dilakukan oleh anggota kelompok “Bunga Air” sudah layak untuk diusahakan. 6.2 Karakteristik Anggota Terkait dengan Usaha Tanaman Hias Akuarium Anggota KUTHA “Bunga Air” merupakan para pembudidaya tanaman hias akuarium yang telah mengusahakan komoditas tersebut sebelum masuk menjadi anggota kelompok bunga air. Pada umumnya anggota KUTHA “Bunga Air” mendapatkan keahlian teknis budidaya tanaman hias akuarium semenjak bekerja di perusahaan tanaman hias di daerah cibinong. Lama anggota berusaha tanaman hias akuarium bervariasi dengan kisaran antara sepuluh sampai lebih dari 20 tahun. Sebelum masuk keanggotaan KUTHA “Bunga Air”, para pembudidaya tanaman hias akuarium berproduksi secara sendiri – sendiri dan hanya berproduksi untuk memenuhi kebutuhan domestik seperti memenuhi permintaan toko – toko akuarium dari Jakarta dan Kota Bogor. Pembudidaya tanaman hias akuarium yang tergabung dalam KUTHA “Bunga Air” mulai membentuk kelompok dan di sah kan secara tertulis oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor tahun 2001. Setelah tergabung
42
dalam keanggotaan KUTHA “Bunga Air”, anggota mulai merasakan banyak manfaat yang diperoleh. Kemudahan dalam menjual produk tanaman akuarium, sistem pembayaran yang tunai, serta adanya pelatihan dan pendidikan dari Dinas Perikanan dan Peternakan merupakan salah satu manfaat yang dirasakan oleh anggota. Produk tanaman hias akuarium yang dapat dibudidayakan oleh KUTHA “Bunga Air” mencapai 200 jenis tanaman akuarium. Adanya permintaan dari konsumen yang menentukan dibudidayakan atau tidaknya komoditi tersebut. Saat ini jenis tanaman yang dibudidayakan setiap anggota rata – rata mencapai 10 – 25 jenis tanaman yang paling banyak diminta oleh konsumen. Karakteristik responden yang terkait dengan usaha tanaman akuarium, dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Karakteristik anggota berdasarkan lama berusaha dan banyak jenis tanaman akuarium yang dihasilkan Keterangan Jumlah anggota (orang) Persentase Lama berusaha tanaman akuarium > 10 tahun 7 23.3 10 – 20 tahun 14 46.6 > 20 tahun 9 30.1 Banyak jenis tanaman yang dihasilkan > 10 jenis 4 13.3 10 – 25 jenis 18 60 > 25 jenis 8 27.7 Sumber : KUTHA “Bunga Air” Tahun 2007 (data diolah) 6.3 Hak dan Kewajiban Anggota dalam Organisasi KUTHA “Bunga Air” Persyaratan teknis masuk menjadi anggota KUTHA “Bunga Air” relatif mudah. Secara administratif calon anggota diwajibkan membayar simpanan pokok sebesar Rp 100.000, dan simpanan wajib sebesar Rp 10.000 perbulan. Setelah menjadi anggota kelompok, anggota berhak mendapatkan pesanan (order) dari kelompok sesuai dengan kapasitas produksi yang bisa diusahakn anggota. Anggota juga berhak untuk mengikuti pelatihan/pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Kabupaten maupun dari DKP pusat, dan
43
anggotapun berhak memperoleh informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan perencanaan kelompok. Selain itu anggota juga berhak meminta pinjaman untuk modal usaha baik dalam bentuk uang ataupun benih tanaman dari kelompok. Adapun kewajiban anggota kepada kelompok adalah : 1) anggota diwajibkan menjual produk tanaman akuarium apabila ada pesanan (order) dari kelompok, 2) anggota diwajibkan membudidayakan tanaman akuarium sesuai dengan kualitas standar yang ditetapkan kelompok, dan 3) anggota diwajibkan membayar simpanan wajib setiap bulannya sebesar Rp 10.000. Terkait dengan kewajiban anggota yang harus mendahulukan pesanan kelompok, anggota masih diberi kebebasan oleh kelompok untuk menjual tanaman akuarium secara personal kepada pihak lain apabila anggota memiliki kelebihan kapasitas produksi di atas pesanan dari kelompok.
BAB VII ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP ASPEK – ASPEK KEMAMPUAN KELOMPOK
7.1 Analisis Kepentingan Kinerja (Importance Performance Analysis) Penilaian persepsi anggota terhadap 16 aspek kemampuan kelompok dianalisis dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Anggota merupakan faktor penting dalam menentukan setiap kebijakan, kegiatan, maupun perencanaan pada kelompok, maka dari itu penilaian persepsi anggota terhadap kinerja organisasi kelompok penting untuk dilakukan. Analisis metode IPA dapat melihat sejauh mana anggota menilai kinerja kelompok pada tingkat kepentingan anggota serta tingkat kinerja aktual yang dirasakan oleh anggota. Berdasarkan hasil perhitungan analisis IPA, didapat X (skor rata – rata tingkat kepentingan masing – masing atribut), dan Y (skor rata – rata kinerja aktual/tingkat kepuasan masing – masing atribut). Selain itu didapat pula X (skor tingkat kepentingan seluruh atribut), Y (skor tingkat kepuasan seluruh atribut). Hasil perhitungan
tingkat kepentingan dan kinerja actual dari
pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. Secara terperinci nilai – nilai X , Y, X , Y dapat dilihat pada Tabel 9. Dalam analisis IPA, batasan yang dipakai adalah tingkat kepentingan rata – rata dan kinerja rata – rata sehingga terlihat atribut mana saja yang perlu diprioritaskan terhadap atribut lainnya. Hal ini terlihat lebih jelas pada Gambar 3.
45
Tabel 9. Hasil Perhitungan Nilai rata – rata Tingkat Kepentingan dan Kinerja Aktual Tingkat Kinerja Kepentingan Aktual No
Atribut
X 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar Perencanaan kegiatan usaha tani Kemampuan dalam pengadaan peralatan dan mesin pertanian Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman Kemampuan dalam memberiakan ORDER (pesanan) bagi anggota Ketepatan dalam pengembalian pinjaman kredit atas nama kelompok Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal – hal tidak terduga) Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain (eksportir) Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman akuarium Transparansi pelaporan keuangan kelompok Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun
Y
116
3,86
112
3,73
76
2,53
78
2,6
80
2,66
55
1,83
95
3,16
96
3,2
94
3,13
90
3
146
4,86
107
3,57
130
4,33
116
3,87
75
2,5
103
3,43
75
2,5
67
2,23
144
4,8
50
1,67
132
4,4
120
4
121
4,03
109
3,63
142
4,73
53
1,77
94
3,13
78
2,6
91
3,03
76
2,53
146
4,86
51
1,7
X=
58.57
Y =
45.37
46
Matrix Plot of kepentingan vs kinerja 5.0
2.835 16 10
6 13
kepentingan
4.5
7
11
12
4.0
1
3.660 3.5 15
3.0
14
5
4
3 2
9
2.5 2.0
2.5
8
3.0 kinerja
3.5
4.0
Gambar 3. Diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA)
Kuadran I (prioritas utama) merupakan kuadran yang menggambarkan atribut dari kemampuan kelompok sebagai atribut yang penting bagi anggota tetapi kinerjanya belum maksimal. Kinerja atribut ini mesti dijadikan prioritas utama KUTHA ”Bunga Air” untuk diperbaiki lebih lanjut demi keberlanjutan kelompok kedepannya. Adapun atribut – atribut yang masuk kuadran I adalah sebagai berikut : a. Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok Kurangnya kemauan dan kemampuan anggota maupun pengurus dalam melanjutkan kepengurusan organisasi menyebabkan tersendatnya regenerasi kepengurusan organisasi. Saat ini kepengurusan organisasi KUTHA “Bunga Air” dipegang oleh seorang ketua yang merangkap sebagai ketua divisi – divisi lainnya. Terjadi kepincangan dalam kepengurusan organisasi tetapi anggota tidak menanggapinya secara serius. Meskipun anggota menganggap sangat penting hal ini, tetapi tidak ada tindak lanjut yang nyata baik dari pengurus
47
maupun anggota. Ironisnya anggota merasa nyaman dengan kondisi saat ini karena anggota menganggap pengurus sudah baik dalam menjalankan kepengurusan. Selain itu ada ketakutan dari anggota, apabila terjadi perubahan kepengurusan maka order dari kelompok kepada anggota akan menurun. b. Transparansi pelaporan keuangan kelompok Transparansi pelaporan keuangan kelompok yang terjadi di KUTHA ”Bunga Air” saat ini tidak berjalan dengan semestinya. Idealnya KUTHA ”Bunga Air” harus membuat laporan keuangan secara tertulis setiap bulannya untuk diserahkan kepada pihak Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor sebagai bentuk pelaporan keuangan kelompok apabila ingin meningkatkan status kelompok dari ”PEMULA” menjadi ”LANJUT”, disamping sebagai bentuk pelaporan keuangan kepada seluruh anggota. Tetapi saat ini hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh pengurus organisasi, adapun tersendatnya pembuatan laporan keuangan di KUTHA ”Bunga Air” disebabkan kurangnya sumberdaya yang dimiliki oleh kelompok sebagai akibat dari tidak berjalannya struktur organisasi kelompok. Dampak dari pelaporan keuangan yang tidak rutin dilaporkan setiap bulannya oleh organisasi, dianggap anggota tidak transparan. Sedangkan anggota sendiri menganggap penting hal ini sebagai bukti kepada pihak lain terutama Dinas terkait dan investor bahwa KUTHA ”Bunga Air” masih berjalan dengan baik. c. Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun Dalam perkembangannya selama tujuh tahun berdiri, KUTHA ”Bunga Air” masih beranggotakan 20 orang. Tidak terjadinya penambahan anggota kelompok dalam kurun waktu tujuh tahun dianggap kinerja organisasi kurang baik oleh anggota. Anggota menganggap penting hal ini terkait dengan perkembangan kelompok selanjutnya. Ketatnya proses seleksi yang diberlakukan oleh pengurus organisasi kepada calon anggota menjadi penyebab tersendatnya penambahan
48
anggota baru di KUTHA ”Bunga Air”. Proses seleksi di KUTHA ”Bunga Air” yang diterapkan kepada calon anggota baru, dilakukan maksimal selama enam bulan. Dalam waktu tersebut pengurus maupun anggota melihat kinerja dan karakter pribadi yang dimiliki calon anggota. Selanjutnya calon anggota dinyatakan lulus atau tidaknya oleh rapat kelompok melalui musyawarah dan voting. Waktu yang terlalu lama dalam proses seleksi ini banyak membuat calon anggota berhenti ditengah proses seleksi dan hal ini yang sering terjadi di KUTHA ”Bunga Air” selama tujuh tahun berjalan. Kuadran II (pertahankan prestasi) adalah kuadran yang menggambarkan atribut dari kemampuan kelompok sebagai atribut yang dirasa sangat penting oleh anggota dan telah dilaksanakan oleh pengurus organisasi kelompok dengan baik sesuai harapan anggota kelompok. Kinerja atribut – atribut ini yang mesti dipertahankan oleh kelompok karena atribut ini merupakan kekuatan kelompok dalam menjaga kepercayaan anggota terhadap kinerja organisasi kelompok. Adapun atribut – atribut yang masuk dalam kuadran II adalah : a. Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain (eksportir) Tingginya permintaan tanaman akuarium dari pihak lain/eksportir kepada KUTHA “Bunga Air” menunjukan bahwa kinerja organisasi kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain/eksportir sudah baik. Saat ini KUTHA “Bunga Air” sudah menjalin kerja sama yang baik dengan para eksportir yang diantaranya yaitu Indotropica, C. Baru, NAE, dan Gloria. Anggotapun memberikan apresiasi yang baik atas kemampuan pengurus dalam menjaga hubungan baik dengan eksportir. Anggota menilai kerjasama yang baik ini berdampak pada banyaknya order (pesanan) tanaman akuarium dari kelompok (pengurus organisasi) kepada anggota. Tingginya order ini dirasakan banyak manfaatnya oleh anggota karena dapat meningkatkan pendapatan usaha
49
taninya. Sehingga anggota berasumsi bahwa semakin banyak order dari kelompok kepada anggota, berarti semakin banyak pula permintaan tanaman hias akuarium dari pihak lain / eksportir kepada kelompok. b. Kemampuan dalam memberikan order (pesanan) bagi anggota Kemampuan organisasi dalam memberikan order kepada anggota, dirasakan anggota sangat baik. Hal ini terkait dengan sistem pemberian order yang sama rata dan disesuaikan dengan kemampuan anggota dalam memenuhi order tersebut. Anggota sendiri mengakui bahwa terkadang pesanan tanaman akuarium dari kelompok memebihi kapasitas produksi yang dimiliki anggota. Sehingga dalam hal ini anggota menganggap pengurus organisasi sudah baik dan adil dalam memberikan jatah usaha bagi anggota. c. Ketepatan dalam pengembalian kredit atas nama kelompok Atribut lain yang dianggap anggota baik kinerjanya adalah ketepatan dalam pengembalian
kredit.
Anggota
menganggap
bahwa
organisasi
sangat
bertanggung jawab terhadap hutang yang dipinjam atas nama kelompok, meskipun anggota mengakui bahwa pelaporan keuangan kelompok tidak berjalan dengan baik serta adanya kredit macet dari dalam yaitu dari anggota kepada kelompok, tetapi secara umum anggota sepakat bahwa hutang yang mengatasnamakan kelompok selalu diselesaikan dengan baik oleh organisasi. d. Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar Informasi mengenai permintaan, komoditas tanaman akuarium baru, dan harga pasar yang diberikan dari pengurus organisasi kepada anggota, dirasakan anggota cukup baik. Informasi yang diberikan biasanya langsung pada saat seluruh anggota berkumpul (rapat kelompok). Hal ini dilakukan pengurus untuk memberikan informasi kepada anggota mengenai komoditas akuarium apa yang permintaannya
tinggi
dipasar
sehingga
dapat
ditingkatkan
produksinya.
Disamping anggota mengetahui harga pasar apabila anggota berniat menjual
50
tanamannya kepada pihak lain selain dari kelompok. Dalam hal ini anggota menganggap informasi yang disampaikan sangat cepat dan tidak ditutup – tutupi. e. Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman hias akuarium Ikut sertanya kelompok dalam pameran tanaman hias akuarium domestik dan luar negeri dimanfaatkan oleh kelompok guna menambah wawasan mengenai teknologi terbaru dalam perbanyakan tanaman akuarium, disamping dijadikan pula sarana mencari pasar baru untuk tujuan penjualan. Singapura dan Jerman menjadi target utama keikutsertaan KUTHA ”Bunga Air” dalam pameran tanaman akuarium internasional. Output dari peran serta kelompok dalam event tersebut dirasakan anggota cukup membantu dalam meningkatkan produktivitas tanaman hias akuarium. Kuadran III (prioritas rendah) merupakan kuadran yang menggambarkan atribut dari aspek kemampuan kelompok sebagai atribut yang kurang penting dan kinerja sesungguhnya juga masih rendah. Atribut – atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah : a. Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan Kurangnya sanksi yang tegas dan keras dari organisasi apabila anggota melanggar peraturan membuat anggota terkadang seenaknya melanggar peraturan seperti sering tersendatnya pembayaran kredit dari anggota kepada kelompok. Dalam kaitannya dengan kinerja organisasi, anggota menganggap hal ini tidak terlalu penting karena anggota sudah merasa nyaman dengan kondisi saat ini. Adapun apabila sanksi bagi anggota dipertegas dan diperkeras, ditakutkan akan menyebabkan suasana kurang kondusif antara pengurus dengan anggota yang dapat menicu keluarnya anggota dari kelompok. Pendekatan pengurus terhadap anggota yang melanggar peraturan, lebih bersifat persuasif dalam menerapkan sanksi – sanksinya.
51
b. Kemampuan dalam pengadaan peralatan dan mesin pertanian Belum tersedianya peralatan yang lengkap sebagai sarana penunjang kegiatan budidaya tanaman hias akuarium, dirasakan anggota kinerja organisasi kelompok masih rendah. Akan tetapi anggota menilai atribut ini kurang penting, anggota menganggap bahwa saat ini kegiatan budidaya masih bisa dilakukan dengan cara tradisional dan tidak terlalu membutuhkan alat – alat yang lengkap. Untuk kedepannya anggota berharap pengurus dapat mengusahakan sarana berupa peralatan pertanian yang lengkap guna membantu kelancaran kegiatan budidaya tanaman hias akuarium. c. Perencanaan kegiatan usaha tani Perencanaan kegiatan usaha tani yang belum tersusun rapi dan teratur oleh pengurus organisasi merupakan kendala kelompok yang dianggap kinerjanya kurang baik oleh anggota. Hal ini berpengaruh terhadap kelancaran bisnis tanaman akuarium di KUTHA ”Bunga Air”. Tidak jarang akibat dari perencanaan usaha yang belum tersusun rapi, KUTHA ”Bunga Air” kesulitan dalam memenuhi permintaan tanaman akuarium dari konsumen pada saat permintaan berlebih. Kondisi ini dikarenakan kelompok khususnya pengurus tidak memiliki data base dari setiap anggota mengenai kemampuan anggota dalam menghasilkan setiap jenis tanaman akuarium. Meskipun demikian, anggota tidak terlalu menganggap penting hal tersebut. Perencanaan kegiatan usaha tani khususnya dalam rangka menambah komoditas tanaman akuarium masih dianggap terlalu dini oleh anggota. Keterbatasan lahan yang dimiliki anggota saat ini belum memadai apabila ditambah komoditas baru untuk dibudidayakan. d. Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok Pelatihan dan pendidikan bagi anggota pada KUTHA “Bunga Air” yang pernah dilakukan adalah mengenai teknis budidaya tanaman hias akuarium. Pelatihan seperti ini dirasakan anggota tidak begitu penting. Hal ini disebabkan
52
anggota sudah mengetahui teknik budidaya tanaman hias akuarium sebelum anggota masuk kelompok. Kinerja organisasi pada atribut ini juga masih dirasa rendah mengingat pelatihan yang lebih dibutuhkan anggota seperti pelatihan pembuatan laporan administratif belum pernah dilakukan. e. Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok KUTHA ”Bunga Air” saat ini memiliki seorang karyawan diluar anggota untuk membantu kegiatan operasional dan administrasi kelompok. Anggota menilai perkembangan ini baik khususnya untuk membuktikan produktivitas kelompok. Penyerapan tenaga kerja di KUTHA “Bunga Air” masih bersifat kondisional atau sekali – kali apabila benar – benar dibutuhkan terkait dengan kegiaatan operasional kelompok, seperti tenaga kerja tambahan untuk packing. Meskipun demikian anggota menilai adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok dirasakan belum begitu penting karena anggota menilai penyerapan anggota baru lebih penting. Kuadran IV (berlebihan) adalah kuadran yang menggambarkan atribut dari aspek kemampuan kelompok sebagai atribut yang kurang penting tetapi kinerja sesungguhnya tinggi. Atribut – atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah : a. Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman b. Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal – hal tidak terduga) c. Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota Tiga atribut diatas dirasakan responden kurang begitu penting tetapi dalam kondisi aktualnya kepengurusan organisasi melaksanakan kinerja tersebut dengan sangat baik. Dalam penilaian kamampuan dalam mengembangkan modal pinjaman, anggota menilai pengurus organisasi sudah sangat baik dalam mengembangkan
53
modal pinjaman, tetapi anggota tidak terlalu menganggap penting atribut ini untuk diprioritaskan. Pada kondisi yang tidak terduga yang dialami anggota terkait dengan pengembalian pinjaman, pengurus masih memberikan kelonggaran waktu pembayaran bagi anggota. Lama tenggang waktu pembayaran disesuaikan dengan kesanggupan anggota dalam melunasi pinjaman. Hal ini terkait juga dengan kedekatan pemimpin dengan anggotanya, sehingga anggota tidak merasa dimudahkan dalam memohan adanya tenggang waktu pembayaran pinjaman. Hasil analisis IPA terhadap kinerja organisasi kelompok berdasarkan penilaian persepsi anggota terhadap 16 aspek kemampuan kelompok, menunjukan prioritas mana yang lebih utama untuk dilakukan perbaikan kinerjanya.
Atribut pada kuadran I merupakan atribut yang mesti menjadi
perhatian KUTHA “Bunga Air” untuk perbaikan kinerja orgnaisasi kedepannya. Pelatihan pembuatan laporan administratif untuk anggota menjadi perhatian utama kepengurusan yang mesti dilakukan. Regenerasi kepengurusan organisasi diharapkan dapat terus berjalan apabila pengurus mengadakan pelatihan secara rutin bagi anggota mengingat latar belakang pendidikan anggota yang masih rendah. Lamanya peoses seleksi untuk perekrutan calon anggota juga menjadi pemicu tidak adanya penambahan anggota setiap tahunnya. Kondisi ini menjadi krusial ketika dilakukan laporan perkembangan anggota untuk meningkatkan status dari “PEMULA” menjadi “LANJUT” kepada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten. Oleh karena itu pemilihan metode alternatif untuk proses penyeleksian organisasi.
calon
anggota
mesti
dipertimbangkan
oleh
kepengurusan
54
Kondisi kontradiktif dengan ketatnya proses penyeleksian calon anggota adalah lemahnya sanksi bagi anggota yang melanggar peraturan kelompok. Hal ini menunjukan kurangnya konsistensi pengurus organisasi dalam melaksanakan peraturan – peraturan kelompok. Kredit macet dari anggota disebabkan pula oleh lemahnya sanksi kepada anggota, sehingga masalah ini perlu mendapat perhatian khusus dari anggota untuk perbaikan kinerja organisasi kedepannya. 7.2 Customer Satisfaction Index (CSI) Hasil analisis Customer Satisfaction Index menunjukan sejauh mana tingkat kepuasan anggota terhadap pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok yang dilaksanakan oleh pengurus organisasi. Dalam menghitung CSI digunakan nilai mean (rata – rata) untuk tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan masing – masing atribut dari aspek kemampuan kelompok. Hasil analisis CSI dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan hasil perhitungan CSI pada tabel, terlihat bahwa nilai Customer Satisfaction Index adalah sebesar 56 persen atau selang 0.56. Jika nilai ini didasarkan pada indeks kepuasan konsumen, maka nilai CSI yang mencapai 0.56 berada pada selang 0.51 – 0.65 sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum indeks kepuasan anggota untuk atribut yang diuji berada pada kriteria cukup puas. Nilai indeks kepuasan anggota sebesar 56 persen menandakan bahwa tingkat kepuasan anggota terhadap pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok yang dilakukan oleh pengurus hanya masuk pada kriteria cukup puas. Nilai ini berada pada selang kepuasan (0.51 – 0.65) yang berarti kinerja KUTHA “Bunga Air” harus terus meningkatkan kinerjanya agar kepuasan anggota terhadap atribut aspek kemampuan kelompok mendekati 100 persen atau pada taraf sangat puas.
55
Tabel 10. Analisis Customer Satisfaction Index (CSI)
No
Atribut
1
Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar Perencanaan kegiatan usaha tani
2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12
13 14 15 16
Kemampuan dalam pengadaan peralatan dan mesin pertanian Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman Kemampuan dalam memberikan ORDER (pesanan) bagi anggota Ketepatan dalam pengembalian pinjaman kredit atas nama kelompok Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal – hal tidak terduga) Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain (eksportir) Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman akuarium Transparansi pelaporan keuangan kelompok Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun Total Rata – rata CSI
Mean Importance Score (MIS)
Weight Factors (WF)
Rata-rata Tingkat Kinerja
Weight Score
3,8667
0,07
3,73
0,25
2,533
0,04
2,6
0,11
2,667
0,04
1,83
0,08
3,1667
0,05
3,2
0,17
3,1333
0,05
3
0,16
4,8667
0,0831
3,56
0,29
4,33
0,07
3,86
0,28
2,5
0,04
3,43
0,14
2,5
0,04
2,23
0,09
4,8
0,08
1,67
0,14
4,4
0,07
4
0,30
4,0333
0,07
3,63
0,25
4,733
0,08
1,77
0,14
3,1333
0,05
2,6
0,14
3,0333
0,05
2,53
0,13
4,867
0,08
1,7
0,14
58,56
1
45,37
2,85
3,66
0.063
2,83
0,18 0,56
56
Melalui analisis IPA dapat diketahui hasil CSI yang menyatakan tingkat kepuasan anggota ada pada selang 56 persen. Untuk ukuran kepuasan anggota, nilai tersebut belum maksimal sehingga KUTHA ”Bunga Air” harus terus berupaya meningkatkan kinerjanya. Adapun atribut yang mesti menjadi prioritas untuk ditingkatkan kinerjanya berada pada kuadran I, dimana atribut tersebut kinerjanya belum optimal dan harus terus ditingkatkan. Sementara itu kinerja atribut
pada
kuadran
II
harus
tetap
dipertahankan,
sehingga
dalam
perkembangannya diharapkan dapat meningkatkan nilai CSI sampai pada kriteria sangat puas. 7.3 Keterkaitan antara Karakteristik Anggota dengan Persepsi Anggota terhadap Kinerja Organisasi Kelompok. Persepsi anggota dalam menilai 16 aspek kemampuan kelompok tidak terlepas dari karakteristik individu anggota itu sendiri. melalui penilaian karakteristik individu anggota, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa latar belakang pendidikan menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja organisasi KUTHA “Bunga Air”. Berdasarkan hasil analisis IPA, terdapat tiga atribut dari 16 atribut penilaian yang mesti menjadi prioritas utama KUTHA “Bunga Air” untuk ditingkatkan
kinerjanya.
Atribut
–
atribut
ini
antara
lain,
kemampuan
meregenerasi kepengurusan organisasi, transparansi pelaporan keuangan kelompok, dan adanya peningkatan jumlah anggota tiap tahun. Tidak adanya pelatihan pembuatan laporan – laporan administratif maupun pelatihan kepemimpinan (leadership) yang dilakukan pengurus organisasi bagi anggota kelompok menjadi penyebab rendahnya kinerja ketiga atribut diatas. Hal ini sejalan dengan karakteristik anggota kelompok yang memiliki latar belakang pendidikan rendah.
57
Regenerasi kepengurusan organisasi diharapkan dapat terus berjalan apabila setiap anggota mengetahui bagaimana cara menjalankan organiasi, tetapi kondisi saat ini regenerasi kepengurusan di KUTHA ”Bunga Air” tidak berjalan karena ketidaktahuan anggota dalam menjalankan organisasi. Hal serupa terjadi pada atribut transparansi pelaporan keuangan kelompok. Rendahnya
pendidikan
anggota
membuat
anggota
kebingungan
dalam
mengartikan segala bentuk laporan keuangan sehingga anggota menjadi malas apabila dihadapkan pada masalah keuangan. Kondisi ini diperparah lagi dengan kurangnya sumberdaya manusia di KUTHA “Bunga Air” yang mengerti mengenai masalah pembukuan laporan keuangan. Latar belakang pendidikan anggota yang rendah menjadi penyebab rendahnya kinerja disamping
kurangnya
perhatian
pengurus
atribut pada kuadran I,
organisasi
dalam
menjaga
keberlangsungan kelompok kedepannya dengan tidak melakukan pelatihan – pelatihan yang sangat dibutuhkan oleh anggota Akibat lain yang ditimbulkan dari adanya atribut pada kuadran I, terutama karena terkait dengan latar belakang pendidikan anggota, menyebakan hasil penilaian kepuasan anggota terhadap kinerja organisasi melalui analisis CSI hanya mencapai angka 56 persen. Hasil ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan anggota hanya berada pada kriteria kurang puas. Hasil ini dianggap kurang maksimal untuk kepuasan anggota sehingga pengurus harus terus meningkatkan kinerjanya agar tingkat kepuasan mendekati 100 persen atau pada taraf sangat puas.
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Karakteristik anggota KUTHA ‘Bunga Air’ menurut umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan,
pekerjaan
utama,
jumlah
luas
lahan,
serta
kepemilikannya, memberikan gambaran menyeluruh tentang karakteristik invididu anggota. Tingkat pendidikan menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan kelompok. Latar belakang pendidikan yang masih rendah dari anggota menyulitkan pengurus dalam memberikan informasi dan petunjuk – petunjuk lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional kelompok.
Sehingga
tidak
jarang
menimbulkan
rasa
memiliki
keanggotaan yang rendah dari anggota terhadap kegiatan kelompok khususnya yang bersifat administratif. 2. Persepsi anggota KUTHA ‘Bunga Air’ terhadap pelaksanaan aspek – aspek kemampuan kelompok berdasarkan analisis IPA menunjukan bahwa atribut yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan adalah kemampuan
meregenerasi
kepengurusan
organisasi,
transparansi
pelaporan keuangan kelompok, dan adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun. Sedangkan aribut yang perlu dipertahankan adalah kemampuan dalam membina hubungan dengan pihak lain, kemampuan dalam memberikan order (pesanan) bagi anggota, ketepatan dalam memberikan kredit, daya serap dan pemamfaatan informasi pasar, dan kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman hias akuarium.
59
3. Tingkat kepuasan anggota terhadap pelaksanaan aspek – aspek kemampuan
kelompok
yang
dilakukan
oleh
pengurus
organisasi
mencapai kriteria cukup puas. Nilai CSI sebesar 0.56 yang berada pada selang (0.51 – 0.65) masih belum maksimal untuk ukuran kepuasan anggota sehingga pengurus organisasi KUTHA “Bunga Air” harus terus meningkatkan kinerjanya agar kepuasan anggota terhadap atribut aspek kemampuan kelompok mendekati 100 persen atau pada taraf sangat puas. 7.2 Saran 1. KUTHA ‘Bunga Air’ sebaiknya mempertimbangkan untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan khusus kepada anggota mengenai kegiatan – kegiatan yang bersifat administratif. 2. Regenerasi kepengurusan erat kaitannya dengan proses rekruitment anggota baru. Oleh karenanya, proses seleksi bagi calon anggota sebaiknya dibuat secara tertulis berdasarkan standar yang telah ditetapkan kelompok, agar dapat menarik minat banyak petani lainnya untuk ikut masuk kelompok.
DAFTAR PUSTAKA Abbas, Syamsuddin. 1995. Sembilan Puluh Tahun Penyuluhan di Indonesia (1905 – 1995). Departemen Pertanian Jakarta. Ahmadi.H.A.1991. Psikologi Sosial (Edisi Revisi). Rineka Cipta. Jakarta
A. Kurnia. 2006. Partisipasi Anggota Koperasi Produsen Tahu Tempe (KOPTI) Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Cartwright, D. dan A. Zander. 1968. Group Dynamics : Research and Theory. Harper & Row Publisher. New york. Damanik, Inta.p.n.1997. Manfaat Transmigran Berkelompok (kelompok Tani) Dalam Penerapan Teknologi Intensifikasi Khusus (INSUS) Kasus di Desa Waimital dan Desa Waihatu Kee Kairatu, Kab Maluku Tengah. Prop Maluku. Tesis. IPB. Bogor. Dirgen Pemasaran dan Ekspor Hasil Perikanan. 2006. Volume dan Nilai Ekspor Perikanan Menurut Komoditi dan Bulan. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). Jakarta. Fatma, Dewi. 2002. Persepsi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peranan Kelompok Tani dalam Memenuhi Kebutuhan Usahatani Padi. Tesis. Program Pascasarjana IPB. Bogor. Fhebruanti, I. 2004. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor. Jurusan Statistik. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Bogor Ida. 2002. Kajian Kinerja Koperasi di Bidang Agribisnis. Skripsi. Jurusan Ilmu – Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor. Mardikanto, Totok. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret. Surakarta. M. Kukut, PP. 2006. Evaluasi Kinerja Koperasi pada Koperasi Puspa Anggrek di Kabupaten Tangerang. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Mosher, A.T. 1967. Menggerakan Pembangunan Pertanian. CV. Yasaguna. Jakarta. P. Arimbawa. 2004. Peran Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan Anggota Dalam Penerapan Inovasi Teknologi. Tesis. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Rangkuti, F. 2002. Measuring Customer Satisfaction – Teknik Mengukur dan Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Plus Analisis Kasus PLN – JP. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Schiffman, L G. Dan L.L Kanuk. 2004. Costumer Behaviour. Eight Edition. Prentice Hall International Inc, Upper Saddle River. New Jersey
61
Soebiyanto. 1998. Peranan Kelompok Dalam Menuju Kemandirian dan Ketangguhan Petani. Disertasi IPB. Bogor. Sri, Wahyuni. 2003. Kinerja Kelompok Tani Dalam Sistem Usaha Tani Padi dan Metode Pemberdayaannya. Jurnal Litbang Pertanian. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. MMA-Ghalia Indonesia. Jakarta Widi, M.S.P. 2006. Analisis Kinerja Keuangan dan Kemampuan Pelayanan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kabupaten Garut. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
62 Lampiran 1. Hasil Perhitungan Tingkat Kepentingan dari Persepsi Anggota Terhadap Kemampuan Kelompok HASIL PERHITUNGAN TINGKAT KEPENTINGAN DARI PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KEMAMPUAN KELOMPOK ATRIBUT RESPONDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16 SKOR RATA-RATA
1
4
2
3
3
3
5
5
3
3
4
5
4
4
3
3
5
59
3,6875
2
4
3
3
3
3
5
4
2
2
4
5
4
4
3
3
5
57
3,5625
3
4
3
3
3
3
5
5
2
2
4
5
5
4
3
3
5
59
3,6875
4
4
3
3
4
4
5
5
2
3
5
5
4
5
4
3
5
64
4
5
4
3
3
3
3
5
5
3
3
5
5
4
5
3
3
5
62
3,875
6
4
3
3
3
3
5
4
3
2
5
5
4
5
3
3
5
60
3,75
7
4
3
3
3
3
5
5
2
3
5
5
4
5
3
3
5
61
3,8125
8
3
3
2
4
3
4
5
3
2
5
5
4
5
3
4
5
60
3,75
9
4
3
3
3
3
5
5
2
3
5
5
4
5
3
3
5
61
3,8125
10
4
3
3
3
3
5
5
3
3
5
5
4
5
3
3
5
62
3,875
11
4
3
2
3
4
5
5
3
2
5
5
5
5
3
3
5
62
3,875
12
4
3
3
3
3
5
4
2
3
5
4
4
4
3
3
5
58
3,625
13
4
2
3
3
3
5
4
2
3
5
4
4
5
3
3
5
58
3,625
14
4
3
2
3
3
4
4
2
2
5
5
4
5
3
3
5
57
3,5625
15
4
2
3
3
3
5
4
2
2
5
4
4
4
3
3
5
56
3,5
16
3
2
2
3
3
5
4
3
3
5
4
3
5
3
4
5
57
3,5625
17
4
3
2
3
3
5
4
3
2
5
4
4
4
3
3
5
57
3,5625
18
4
2
2
4
3
5
5
2
3
5
4
4
5
4
3
5
60
3,75
19
4
2
2
3
3
4
4
3
2
4
4
4
5
3
3
5
55
3,4375
20
4
2
3
3
3
5
4
3
3
5
4
3
5
3
3
5
58
3,625
21
4
2
3
3
3
5
4
3
2
5
4
4
5
3
3
5
58
3,625
63 22
4
3
3
3
3
5
4
2
3
5
4
4
5
4
3
5
60
3,75
23
3
2
3
3
3
5
4
3
2
5
4
4
5
3
3
5
57
3,5625
24
4
2
3
3
3
5
4
2
2
5
4
4
5
3
2
5
56
3,5
25
4
2
3
3
3
4
4
3
3
5
4
3
5
3
3
5
57
3,5625
26
4
3
3
3
3
5
4
3
3
5
4
4
5
3
3
5
60
3,75
27
3
1
1
4
4
5
4
2
2
5
4
5
5
3
3
4
55
3,4375
28
4
3
3
3
3
5
4
2
2
5
4
4
5
3
3
4
57
3,5625
29
4
3
3
3
3
5
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
57
3,5625
30
4
2
2
4
4
5
4
2
2
4
4
5
4
4
3
4
57
3,5625
SKOR
116
76
80
95
94
146
130
75
75
144
132
121
142
94
91
146
1757
109,8125
RATA-RATA
3,87 2,53 2,667 3,167 3,13 4,87 4,33
2,5
2,5
4,8
4,4 4,033
4,73 3,13
3,03
4,87
64 Lampiran 2. Hasil Perhitungan Kinerja Aktual Atribut Kemampuan Kelompok HASIL PERHITUNGAN KINERJA AKTUAL ATRIBUT KEMAMPUAN KELOMPOK ATRIBUT RESPONDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16 SKOR RATA-RATA
1
4
3
2
4
3
4
4
4
2
2
4
4
2
3
3
2
50
3,125
2
4
3
2
4
3
3
3
3
2
1
4
4
1
3
3
2
45
2,8125
3
4
3
2
4
3
3
4
3
2
1
4
4
2
3
3
2
47
2,9375
4
4
3
2
4
3
4
4
3
2
2
4
4
2
3
3
2
49
3,0625
5
4
2
2
3
3
4
4
3
2
2
4
4
2
2
2
2
45
2,8125
6
4
2
2
3
3
4
4
4
2
2
4
4
2
3
3
2
48
3
7
2
3
1
2
3
4
4
3
2
1
4
3
1
2
2
1
38
2,375
8
3
2
1
2
3
3
4
3
2
1
4
3
1
2
2
1
37
2,3125
9
4
3
3
4
3
3
4
3
2
2
4
3
2
2
2
2
46
2,875
10
4
3
2
2
3
4
4
4
2
2
4
4
2
2
3
2
47
2,9375
11
4
3
2
3
3
3
3
3
2
2
4
3
2
3
2
2
44
2,75
12
4
3
2
3
3
4
4
3
2
2
4
3
2
2
2
2
45
2,8125
13
4
3
2
4
3
3
4
2
4
2
4
4
2
3
2
2
48
3
14
4
2
2
3
3
3
4
2
4
2
4
4
2
3
2
2
46
2,875
15
4
3
2
3
3
3
4
3
2
2
4
4
2
3
3
2
47
2,9375
16
4
2
3
3
3
3
4
4
2
2
4
4
2
3
3
2
48
3
17
3
2
1
3
3
3
2
4
2
1
4
2
1
2
2
1
36
2,25
18
4
3
2
3
3
3
4
4
2
1
4
4
2
4
2
2
47
2,9375
19
4
3
2
3
3
3
4
4
2
2
4
4
2
3
3
2
48
3
20
3
2
1
3
3
4
4
4
2
1
4
4
2
2
2
1
42
2,625
21
4
3
2
3
3
4
4
4
2
2
4
4
2
2
3
1
47
2,9375
65 22
4
3
2
4
3
4
4
4
3
2
4
4
2
3
3
1
50
3,125
23
4
3
2
4
3
4
4
4
2
2
4
4
2
2
3
2
49
3,0625
24
4
3
2
4
3
4
4
3
2
2
4
3
2
3
2
2
47
2,9375
25
3
2
1
3
3
4
4
4
2
1
4
3
1
2
2
1
40
2,5
26
3
2
1
3
3
4
4
4
2
1
4
3
1
2
3
1
41
2,5625
27
4
3
2
3
3
4
4
4
2
2
4
4
2
3
3
2
49
3,0625
28
3
2
1
3
3
3
4
2
4
1
4
4
1
2
2
1
40
2,5
29
4
2
2
3
3
4
4
4
2
2
4
3
2
3
3
2
47
2,9375
30
4
2
2
3
3
4
4
4
2
2
4
4
2
3
3
2
48
3
SKOR
112
78
55
96
90
107
116
103
67
50
120
109
53
78
76
51
1361
RATA-RATA
3,73
2,6 1,83
3,2
2,6 2,533
1,7
3 3,567 3,867 3,43 2,233 1,67
4 3,633 1,77
66
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Pengujian Pertama (1) Atribut yang diuji No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Ri
Ri2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
17
289
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
17
289
3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
17
289
4
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
17
289
5
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
196
6
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
13
169
7
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
14
196
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
15
225
9
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
14
196
10
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
14
196
11
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
17
289
12
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
14
196
13
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
15
225
14
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
15
225
15
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
16
256
16
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
15
225
17
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
15
225
18
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
16
256
20
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
15
225
21
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
15
225
22
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
18
324
67
Ci Ci2
23
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
13
169
24
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
324
25
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
17
289
26
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
14
196
27
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
15
225
28
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
16
256
30
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
14
196
25
25
25
15
24
26
28
24
24
13
26
26
12
25
14
25
25
27
27
26
462
7239
625 625 625 225 576 676 784 576 576 169 676 676 144 625 196 625 625 729 729 676 11158
Uji pertama qhit = 89.27
68 Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Pengujian Kedua (2) Atribut yang diuji No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
Ri
Ri2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
17
289
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
17
289
3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
4
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
17
289
5
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
6
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
12
144
7
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
14
196
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
15
225
9
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
196
10
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
14
196
11
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
289
12
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
13
169
13
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
15
225
14
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
15
225
15
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
225
16
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
14
196
17
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
15
225
18
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
15
225
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
16
256
20
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
14
196
21
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
14
196
22
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
17
289
69 23
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
169
24
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
289
25
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
17
289
26
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
196
27
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
14
196
28
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
15
225
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
30
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
14
196
Ci
25
25
25
15
24
26
28
24
24
13
26
26
25
14
25
25
27
27
26
450
6877
Ci2
625
625 625 225 576 676 784 576 576 169 676 676 625 196 625 625 729 729 676 11014 Uji kedua
qhit = 69.91 qtab = 28.85
70 Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Pengujian Ketiga (3) Atribut yang diuji No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
12
14
15
16
17
18
19
20
Ri
Ri2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
16
256
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
17
289
3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
4
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
16
256
5
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
6
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
12
144
7
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
13
169
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
15
225
9
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
196
10
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
13
169
11
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
289
12
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
12
144
13
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
15
225
14
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
14
196
15
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
225
16
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
14
196
17
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
15
225
18
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
14
196
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
15
225
20
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
14
196
21
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
14
196
22
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
71 23
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
169
24
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
256
25
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
26
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
196
27
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
14
196
28
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
196
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
30
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
13
169
25
25
25
15
24
26
28
24
24
26
26
25
14
25
25
27
27
26
Ci Ci2
625 625
437 6490
625 225 576 676 784 576 576 676 676 625 196 625 625 729 729 676 10845 Uji ketiga qhit = 49.83 qtab = 27.59
72 Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Pengujian Keempat (4) Atribut yang diuji No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
12
14
16
17
18
19
20
Ri
Ri2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
225
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
16
256
3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
256
4
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
15
225
5
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
13
169
6
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
12
144
7
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
12
144
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
15
225
9
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
10
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
12
144
11
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
256
12
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
12
144
13
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
15
225
14
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
13
169
15
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
14
196
16
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
169
17
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
14
196
18
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
14
196
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
15
225
20
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
14
196
21
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
196
22
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
256
73 23
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
12
144
24
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
25
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
256
26
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
27
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
13
169
28
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
16
256
30
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
13
169
Ci
25
25
25
15
24
26
28
24
24
26
26
25
25
25
27
27
26
423
6092
Ci2
625
625
625
225
576
676
784
676 625 625
625
Uji keempat qhit = 28.72
576 576 676
729 729 676 10649
74 Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Pengujian Kelima (5) Atribut yang diuji No
1
2
3
5
6
7
8
9
11
12
14
16
17
18
19
20
Ri
Ri2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
225
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
15
225
3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
4
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
14
196
5
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
13
169
6
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
12
144
7
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
12
144
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
14
196
9
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
10
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
12
144
11
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
12
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
12
144
13
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
196
14
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
12
144
15
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
14
196
16
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
169
17
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
13
169
18
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
14
196
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
14
196
20
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
13
169
21
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
13
169
22
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
75
Ci Ci2
23
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
12
144
24
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
25
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
26
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
27
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
12
144
28
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
29
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
15
225
30
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
13
169
25
25
25
24
26
28
24
24
26
26
25
25
25
27
27
26
625 625 625 576 676 784 Uji kelima qhit = 5.09 qtab = 25
576 576 676
408 5661
676 625 625 625 729 729 676 10424
76 Lampiran 8. Hasil Uji Realibilitas BUTIR ATRIBUT Xt2
Xt
No
1
2
3
5
6
7
8
9
11
12
14
16
17
18
19
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
225
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
15
225
3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
4
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
14
196
5
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
13
169
6
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
12
144
7
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
12
144
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
14
196
9
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
10
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
12
144
11
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
12
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
12
144
13
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
196
14
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
12
144
15
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
14
196
16
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
169
17
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
13
169
18
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
14
196
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
14
196
20
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
13
169
77
b B2 S
21
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
13
169
22
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
23
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
12
144
24
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
25
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
26
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
27
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
12
144
28
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
29
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
15
225
30
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
13
169
25
25
25
24
26
28
24
24
26
26
25
25
25
27
27
26
408
5663
625
625
625
576
676
784
576
576
676
676
625
625
625
729
729
676
10424
5
5
5
6
4
2
6
6
4
4
5
5
5
3
3
4
72
Rhitung = - 0.67
78
Lampiran 9. Kuisioner Uji Validitas Menurut anda, Apakah menjadi pertimbangan atau tidak variabel – variabel dibawah ini yang menunujukan kemampuan kelompok :
Dimohon untuk memberikan Tanda (X) pada kolom/kotak yang sesuai dengan pendapat anda. No
Atribut yang di UJI
1
Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar
2
Perencanaan kegiatan usaha tani
3
Kemampuan dalam pengadaan mesin dan peralatan pertanian Ketersediaan media informasi Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman Kemampuan dalam memberikan order (usaha) kepada anggota Ketepatan dalam pengembalian pinjaman kredit Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal-hal tidak terduga) Penyelenggaraan rapat umum anggota kelompok Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok Adanya audit keuangan Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain (eksportir) Penerangan dan penyuluhan bagi anggota kelompok Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas tanaman akuarium Transparansi pelaporan keuangan kelompok Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun
4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 0
Apakah Menjadi Pertimbangan YA TIDAK
79
Lampiran 10. Kuisioner Karakteristik Responden
Assalamualaikum WR.WB nama saya Topan C.N mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi yang berjudul “Kajian Kinerja Organisasi Pada Kelompok Tanaman Hias Akuarium “Bunga Air” di Ciawi, Kabupaten Bogor”. Saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuisioner ini. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan hal yang sangat berharga dan akan dijaga kerahasiaannya serta digunakan untuk kepentingan akademik dan manajemen kelompok. Atas kesediaan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih PERTANYAAN Karakteristik Anggota 1. Nama 2. Alamat
: .......................................... : .......................................... Telp : ...........................
3. Jenis kelamin
: (1) Laki-laki, (2) Perempuan
4. Umur
: ......................
5. Pendidikan
: (1) SD, (2) SMP, (3) SMA/sedrajat, (4) Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan utama : ........................................................ 7. Jumlah tanggungan keluarga Terdiri dari :
Istri/suami :............. orang Anak : ............. orang Lain – lain : .............. (sebutkan)
1) .......... 2),,,,,,,,,,
8. Kepemilikan Lahan : (1) milik sendiri, (2) kontrak/sewa (bulanan/tahunan) 9. Lama berusaha
: (1) > 10 tahun, (2) < 10 tahun
10. Luas lahan usaha : (1) < 1000 m2, (2) 1000 m2, (3) > 1000m2 11. Jumlah jenis tanaman yang diusahakan : (1) <10, (2) 10 – 25, (3) >25 12. Apakah Bapak/Ibu langsung menjadi anggota kelompok sejak pertama kali berusaha tanaman hias akuarium
A) ya
B) Tidak
13. Masuk menjadi anggota kelompok sejak tahun : .................. 14. Apakah Bapak/Ibu merasakan adanya perbedaan sebelum menjadi anggota kelompok dan setelah menjadi anggota kelompok A) ya
B) tidak
Jika ya, perbedaan apa yang bapak rasakan : ....................... Keterangan : -
” > ” : Lebih dari
-
” < ” : Kurang dari
Catatan :
80
Lampiran 11. Kuisioner IPA dan CSI I.Tingkat Kepentingan dari Persepsi Anggota Terhadap Kemampuan Kelompok Menurut anda, Seberapa Pentingkah variabel – variabel dibawah ini yang menunujukan kemampuan kelompok :
Dimohon untuk memberikan Tanda (X) pada kolom/kotak yang sesuai dengan pendapat anda No
Atribut Tidak penting (A)
1
Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar
2
Perencanaan kegiatan usaha tani
3
Kemampuan dalam pengadaan peralatan dan mesin pertanian Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman Kemampuan dalam memberiakan ORDER (usaha) bagia anggota Ketepatan dalam pengembalian pinjaman kredit dari anggota Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal – hal tidak terduga) Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain (eksportir) Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman akuarium Transparansi pelaporan keuangan kelompok
4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun
KET
Tingkat Kepentingan Kurang penting (B)
Cukup penting (C)
Penting (D)
Sangat penting (E)
81
II. Tingkat Kepuasan Anggota Terhadap Kinerja kelompok Bagaimana penilaian anda mengenai kinerja kelompok yang sesungguhnya berdasarkan variabel-variabel dibawah ini :
Dimohon untuk memberikan Tanda (X) pada kolom/kotak yang sesuai dengan pendapat anda No
Atribut
1
Daya serap dan pemanfaatan informasi pasar
2
Perencanaan kegiatan usaha tani
3
Kemampuan dalam pengadaan peralatan dan mesin pertanian Kedekatan pemimpin kelompok dengan anggota
4
5 6
Kemampuan dalam mengembangkan modal pinjaman Kecukupan dalam pemberian ORDER (usaha) bagi anggota
7
Ketepatan dalam pengembalian pinjaman kredit
8
Kemampuan kelompok dalam memberikan kelonggaran waktu pengembalian pinjaman bagi anggota (terkait hal – hal tidak terduga) Adanya sanksi bagi anggota yang tidak menaati peraturan Kemampuan meregenerasi kepengurusan organisasi kelompok
9 10
11
Kemampuan kelompok dalam membina hubungan dengan pihak lain (eksportir)
12
Kemampuan dalam meningkatkan produktivitas usaha tanaman akuarium
13
Transparansi pelaporan keuangan kelompok
14
Adanya pendidikan dan pelatihan bagi anggota kelompok Adanya penyerapan tenaga kerja oleh kelompok Adanya peningkatan jumlah anggota setiap tahun
15 16
KET
Tingkat Kepuasan Tidak puas (A) Sangat tidak bagus Sangat lambat Sangat buruk sangat tidak ramah Sangat rendah Sangat tidak cukup Sangat lama
Kurang puas (B) Tidak bagus
Cukup puas (C) Sedang
Puas (D) Bagus
Lambat
Sedang
Cepat
Buruk
biasa
bagus
tidak ramah
biasa
ramah
Rendah
Sedang
Tinggi
Tidak cukup
Kurang cukup
Cukup
Lama
Tepat waktu Mudah
Sangat Puas (E) Sangat bagus Sangat cepat sangat bagus sangat ramah Sangat Tinggi Sangat cukup
Sangat sulit
Sulit
Kadang kadang biasa
Sangat tepat waktu Sangat mudah
Sangat rendah sangat tidak bagus sangat tidak bagus sangat tidak bagus Sangat tidak baik Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah
rendah
Sedang
Tinggi
tidak bagus
sedang
bagus
tidak bagus
sedang
bagus
sangat bagus
tidak bagus
sedang
bagus
sangat bagus
Tidak baik Rendah
sedang
baik
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat baik Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Sangat tinggi sangat bagus