ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET BIOLOGIS PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing
: Hamzah Mutakin : 23212274 : Akuntansi : Dyah Palupi, SE., MMSI
Latar Belakang Masalah
Sektor pertanian dan perkebunan
Tanaman Pertanian/Perkebunan
Aset Biologis
Perlakuan Aset Biologis
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Transformasi
Rumusan, Tujuan, dan Batasan Penelitian Rumusan Masalah : 1. Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap aset biologis PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)? 2. Bagaimana perbedaan perlakuan akuntansi terhadap aset biologis berdasarkan IFRS (IAS 41) dengan perlakuan aset biologis PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)? Tujuan Penelitian : 1. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi terhadap aset biologis PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). 2. Untuk mengetahui perbedaan perlakuan akuntansi terhadap aset biologis berdasarkan IFRS (IAS 41) dengan perlakuan aset biologis PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Batasan Masalah: Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah pada : 1. Penelitian yang dilakukan hanya pada objek aset biologis berupa tanaman perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. 3. Data yang digunakan berupa laporan keuangan periode tahun 2013.
Metode Penelitian
Pengakuan Aset Biologis
Pengungkapan Aset Biologis
Deskriptif Kualitatif
Penyajian Aset Biologis
Pengukuran Aset Biologis
Pembahasan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha agro bisnis dan agro industri milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Komoditi Utama Yaitu : Kelapa Sawit dan Teh : Komoditi Kelapa Sawit Tanaman Menghasilkan (TM) >24 Tahun 3.206 Ha 21 – 24 Tahun 8.907 Ha 14 – 20 Tahun 32.280 Ha 9 – 13 Tahun 16.317 Ha 4 – 8 Tahun 44.757 Ha Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 25.506 Ha Tanaman Baru + Tanaman Ulang 4.509 Ha Tanaman rehabilitasi 1.434 Ha Komoditi Teh Tanaman Menghasilkan (TM) 1.883 Ha Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 552 Ha
Berdasarkan Perlakuan Akuntansi menurut IFRS (IAS 41)
Perlakuan Akuntansi terhadap Aset Biologis Berdasarkan Perlakuan Akuntansi menurut PT Perkebunan Nusantara IV ( Persero )
Perbedaan Perlakuan Aset Biologis PTPN IV dengan IFRS ( IAS 41 ) No.
Menurut PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Menurut IFRS (IAS 41)
1.
Pengakuan
•
Perusahaan mengakui aset biologis sebagai Tanaman Belum Menghasilkan dan Tanaman Menghasilkan
•
Perusahaa dianjurkan mengakui aset biologis sebagai Aset Biologis Belum Dewasa dan Aset Biologis Dewasa
2.
Pengukuran
•
Aset biologis diukur menggunakan nilai historis (historical cost) Pada reklasifikasi, aset biologis diukur berdasarkan akumulasi dari nilai sebelumnya. Perusahaan tidak mengakui adanya keuntungan dan kerugian
•
Aset biologis diukur menggunakan nilai wajar (fair value) Aset biologis harus diukur pada pengakuan awal dan pada tanggal pelaporan berikutnya pada nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan. Apabila dalam satu periode mengalami kenaikan atau penurunan dari nilai wajar maka harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian dan dimasukan dalam laporan L/R
• •
•
•
3.
Penyajian
•
Aset biologis berupa tanaman • belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan disajikan ke komponen aset tidak lancar dan persediaan.
Aset biologis berupa aset biologis belum dewasa dan aset biologis dewasa disajikan ke komponen aset tidak lancar dan persediaan.
4.
Pengungkapan
•
Perusahaan membuat jenis dan • jumlah aset biologis, metode penyusutan, umur ekonomis dan tarif penyusutan serta rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Perusahaan dianjurkan membuat rincian mengenai jenis dan jumlah aset biologis, metode penyusutan, umur manfaat dan tarif penyusutan serta rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Pencatatan Jurnal Transaksi Berdasarkan PTPN IV (Persero) No. 1.
Keterangan
TBM Kas/Utang Usaha
xxx
Menurut IAS 41 Biaya Perataan Tanah Kas/Utang Usaha
xxx
Ketika harga perolehan dari aset biologis sama besar dengan nilai wajarnya
Aset Biologis Belum Dewasa Kas/Utang Usaha
xxx
3.
Ketika harga perolehn dar aset biologis lebih besar daripada nilai wajarnya
Aset Biologis Dewasa/Blm Dewasa xxx Kerugian/Penilaian Aset Biologis xxx Kas xxx
4.
Ketika harga perolehan dari aset biologis lebih rendah dari nilai wajarnya
Aset Biologis Dewasa/Blm Dewasa xxx Kas xxx Laba atas penilaian aset Biologis xxx
5.
pembayaran gaji tenaga kerja langsung
2.
Persiapan lahan untuk penanaman tanaman baru
Menurut PTPN IV xxx
TBM xxx Kas/Utang Usaha xxx
Biaya tenaga kerja langsung Kas/Utang Usaha
xxx
xxx
xxx xxx
Lanjutan 6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pembelian bahan perlengkap, seperti: pupuk, obat tanaman, pestisida, dll
Persediaan Bhn Perlengkap Kas/Utang Usaha
xxx
Biaya perawatan rutin sebelum usia produktif tanaman
TBM Kas/Utang Usaha
xxx
Kecacatan pada Tanaman Belum Menghasilkan
Beban Perawatan Kas/Utang Usaha
xxx
Kerusakan pada tanaman belum menghasilkan, seperti: bencana alam, angin kencang, dll.
Beban Perawatan Kas/Utang Usaha
xxx
Biaya perawatan tanaman belum menghasilkan terlalu besar
Kas
xxx
Reklasifikasi TBM ke TM dengan adanya kerusakan sebagian pada tanaman
TM Beban Perawatan TBM Kas/Utang Usaha
Keuntungan/Laba
xxx
xxx
Biaya Pupuk Kas/Utang Usaha
Biaya Pemeliharaan Kas/utang Usaha
xxx
xxx
xxx
xxx
Biaya Pemeliharaan Kas/Utang Usaha
xxx
xxx
Biaya Kerugian Kas/Utang Usaha
Kas/Utang Usaha Biaya Pemeliharaan
xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Aset biologis Dewasa xxx Biaya Kerugian xxx Biaya lain0lain yg ditangguhkan xxx
Pencatatan Jurnal Transaksi Berdasarkan IFRS (IAS 41) 12.
Reklasifikasi TBM ke TM
TM
xxx TBM
13.
14
Pencatatan biaya penyusutan
Pengakuan produk agrikultur ke dalam akun persediaan
Beban Peny. TM Akum. Peny. TM
xxx
Persediaan Kas/Utang Usaha
xxx
xxx
Aset Biologis Dewasa xxx Biaya lain-lain yg ditangguhkan xxx
xxx
Biaya Peny. Aset Biologis Dewasa Akum. Peny. Aset Biologis
xxx xxx
xxx
15
Pengakuan awal produk
Produk Agrikultur xxx Keuntungan Penilaian Persediaan xxx
16
Pencatatan Nilai Wajar Pada Tanggal Neraca Lebih Tinggi Daripada Nilai Wajar Yang Tercatat
Aset Biologis Dewasa/Blm Dewasa Laba Penilaian Aset Biologis Dewasa/Belum Dewasa
Pencatatan Nilai Wajar Pada Tanggal Neraca Lebih Rendah Daripada Nilai Wajar Yang Tercatat
Rugi Penilaian Aset Biologis Dewasa/Belum Dewasa xxx Aset Biologis Dewasa/ Belum Dewasa xxx
17.
xxx xxx
Rangkuman Hasil Penelitian Perlakukan akuntansi terhadap tanaman perkebunan berupa aset biologis yang meliputi tanaman kelapa sawit dan teh dikelompokan menjadi 2, yaitu: tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan diukur berdasarkan harga perolehan sedangkan tanaman menghasilkan diukur berdasar nilai yang direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan. Ketentuan tanaman kelapa sawit dan teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila berumur 36 bulan. Karena tanaman menghasilkan telah memberikan kontribusi manfaat bagi perusahaan berupa kemampuan menghasilkan produk agrikultur maka perlu dilakukan penyusutan dengan tariff penyusutan per tahun 4% untuk tanaman menghasilkan kelapa sawit dan 2% untuk tanaman menghasilkan teh. Aset biologis milik PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berupa tanaman menghasilkan disajikan pada neraca kedalam kelompok persediaan dan aset tidak lancar (non-current asset) berupa tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
Kesimpulan & Saran • Kesimpulan Kesimpula yang dapat diambil dari hasil analisis yang dilakukan yaitu: Standar Akuntansi Keuangan yang digunakan PTPN IV (Persero), yang mengacu pada Surat Edaran Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam), serta peraturan pemerintah lainnya yang mengatur tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan untuk Perusahaan Publik Industri Perkebunan. Tetapi masih kurang andal dan relevan informasi mengenai aset biologis pada PTPN IV (Persero) yang menyebabkan berbagai kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya-biaya yang berhubungan dengan aset biologis. Terjadi perbedaan dan persamaan dalam perlakuan akuntansi terhadap aset biologis yang berdasarkan PTPN IV (Persero) dengan IFRS (IAS 41) dalam hal pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. • Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan, antara lain: Bagi Perusahaan Perusahaan harus segera mengatasi kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya-biaya yang berhubungan dengan aset biologis berupa tanaman perkebunan agar informasi yang disajikan lebih andal serta relevan dan supaya informasi yang disajikan tidak salah saji. Bagi Para Peneliti Penelitian selanjutnya bisa memberikan gambaran mengenai pengakuan dan pengukuran aset biologis berupa hewan perternakan dan bisa membandingkan perusahaan yang satu dengan yang lainnya dalam hal pengakuan dan pengukuran aset biologis.. Sehingga mampu memberikan kelengkapan tentang penelitian terhadap aset biologis.