ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET BIOLOGIS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)
Disusun Oleh: Fitri Annisa 23213535
1. Sektor perkebunan di Indonesia. 2. Karakteristik unik yang terdapat pada jenis perusahaan sektor agribisnis. 3. Penerapan IAS 41 mengenai perlakuan akuntansi atas aset biologis pada perusahaan agribisnis.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
1.
Bagaimana perlakuan akuntansi atas aset biologis pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)?
1. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi atas aset biologis pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
2.
Apakah perlakuan akuntansi atas aset biologis pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sesuai dengan International Accounting Standards (IAS 41)?
2. Untuk menganalisis apakah perlakuan akuntansi atas aset biologis pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sesuai dengan International Accounting Standards (IAS 41).
Teknik Analisis : Deskriptif kualitatif Jenis Data: Data Sekunder
Sumber Data: Data berupa laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tahun 2015 yang diperoleh melalui www.ptpn7.co.id
Metodologi Penelitian
Teknik Pengumpulan Data: 1. Content Analysis 2. Studi Dokumentasi 3. Studi Pustaka
1. Pengakuan Aset Biologis 2. Pengukuran Aset Biologis 3. Penyajian Aset Biologis 4. Pengungkapan Aset Biologis
Berdasarkan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Perlakuan Akuntansi Atas Aset Biologis Berdasarkan IAS 41
No.
1.
2. 3.
4.
Keterangan
Berdasarkan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Diakui sebagai tanaman belum Pengakuan aset biologis menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan Pengukuran aset biologis Diukur berdasarkan harga perolehan Penyajian aset biologis Disajikan sebagai akun persediaan dan aset tidak lancar dalam neraca Pengungkapan aset biologis Diungkap berdasarkan jenis dan jumlah aset biologis, metode penyusutan, umur manfaat, tarif penyusutan serta rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Berdasarkan IAS 41
Diakui sebagai aset biologis belum dewasa dan aset biologis dewasa Diukur berdasarkan nilai wajar Disajikan sebagai akun persediaan dan aset tidak lancar dalam neraca Diungkap berdasarkan jenis dan jumlah aset biologis, metode penyusutan, umur manfaat, tarif penyusutan serta rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Rangkuman Hasil Penelitian 1. Pengakuan Aset Biologis Aset biologis berupa tanaman perkebunan pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dikelompokan ke dalam kelompok tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Dalam IAS 41 aset biologis berupa tanaman perkebunan dikelompokan ke dalam kelompok aset biologis belum dewasa dan aset biologis dewasa. 2. Pengukuran Aset Biologis Aset biologis berupa tanaman perkebunan pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) diukur berdasarkan harga perolehan. Dalam IAS 41 aset biologis berupa tanaman perkebunan diukur berdasarkan nilai wajar. 3. Penyajian Aset Biologis Aset biologis berupa tanaman perkebunan pada PT Perkebunan Nusantara Perkebunan VII (Persero) dan IAS 41 memiliki persamaan yaitu dikelompokan dalam akun persediaan dan aset tidak lancar pada neraca. 4. Pengungkapan Aset Biologis Aset biologis berupa tanaman perkebunan pada PT Perkebunan Nusantara Perkebunan VII (Persero) dan IAS 41 memiliki persamaan mengenai jenis dan jumlah aset biologis, metode penyusutan, umur manfaat, tarif penyusutan serta rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dalam melakukan perlakuan akuntansi mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas aset biologis berupa tanaman perkebunan, telah dilakukan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku di Indonesia, yaitu prinsip akuntansi yang didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK), peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam), serta peraturan pemerintah lainnya yang mengatur tentang pedoman penyajian laporan keuangan untuk perusahaan publik industri perkebunan. 2.
Perlakuan akuntansi atas aset biologis berupa tanaman perkebunan pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) telah sesuai dengan IAS 41, hanya terdapat perbedaan dalam istilah yang digunakan dan juga dalam segi pengukuran aset biologis dimana pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) aset biologis diukur berdasarkan harga perolehan, sedangkan dalam IAS 41 aset biologis diukur berdasarkan nilai wajar, tetapi hal tersebut tidak mengurangi keandalan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Saran 1. Bagi Perusahaan Perusahaan harus segera mengatasi kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya-biaya yang berhubungan dengan aset biologis berupa tanaman perkebunan agar informasi yang disajikan lebih andal, sehingga informasi yang disajikan tidak terjadi salah saji. 2. Bagi Para Peneliti Bagi para peneliti yang melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk menambah objek penelitian agar peneliti dapat menganalisis perusahaan yang satu dengan yang lainnya dalam hal perlakuan akuntansi atas aset biologis yang berupa tanaman perkebunan. Penelitian ini hanya sebatas memberikan gambaran mengenai perlakuan akuntansi atas aset biologis yang hanya berupa tanaman perkebunan, maka dari itu diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan gambaran mengenai perlakuan akuntansi atas aset biologis berupa hewan perternakan, sehingga mampu memberikan kelengkapan tentang penelitian terhadap aset biologis.
Terima Kasih