ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA KATERING SEHATI
Oleh SRI RAHAYU H24104109
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 i
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA KATERING SEHATI
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh SRI RAHAYU H24104109
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 ii
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA KATERING SEHATI
ABSTRACT Catering Sehati is one of the businesses that are moving in the field of food production. Located the Catering Sehati at Kampus Gunung Gede Diploma IPB. The purpose of this study is to analyze cost of production meal box of Catering Sehati and the management of working capital. Calculation method cost of production used is full costing and simple calculations applied by Catering Sehati. The results of this research is in the determination cost of production meal box on Catering Sehati best use full costing method. Good Catering Sehati apply business unit or not business unit. Where obtainable cost of product unit business is Rp. 8.481 – Rp. 9.190, and cost of production not business unit is Rp. 6.231 – Rp. 6.957. Managemet of working capital at Catering Sehati already good enough, this is apparent from the calculation or the ratio ROA that is good and likuid, where Catering can restore capital quickly. Key Word : food, Cost of production, management of capital.
Judul Skripsi : Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Pengelolaan Modal Kerja pada Katering Sehati Nama
: Sri Rahayu
NIM
: H24104109
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Farida Ratna Dewi, SE, MM NIP. 19710307 200501 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
i
RINGKASAN SRI RAHAYU. H24104109. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Pengelolaan Modal Kerja pada Katering Sehati. Di bawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI. Katering Sehati merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang jasa makanan. Katering Sehati didirikan oleh Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi yang terletak di Kampus Gunung Gede Diploma IPB. Tujuan dari pendirian usaha ini adalah sebagai tempat praktik bagi mahasiswa Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi dimana tempat untuk belajar dalam proses pengelolaan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisa cara perhitungan harga pokok produksi nasi box yang dilakukan oleh Katering Sehati, (2) Menganalisa cara perhitungan harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode Full Costing, (3) Menganalisa perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh Katering Sehati dengan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode full costing serta bagaimana pengaruhnya terhadap harga jual, (4) Menganalisa pengelolaan modal kerja di Katering Sehati. Perhitungan harga pokok produksi menurut Katering Sehati hanya memasukan komponen bahan baku, transportasi, kemasan dan gas, sedangkan dengan metode full costing memperhitungkan seluruh biaya yang terkait kedalam proses produksi. Biaya-biaya yang dimaksud seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap. Perbedaan diantara kedua perhitungan tersebut dimana perhitungan berdasarkan Katering sehati didapat harga pokok produksi yang lebih rendah, dibandingkan dengan perhitungan full costing. Hal ini berpengaruh terhadap harga jual yang ditetapkan. Perhitungan Harga pokok produksi dengan metode Katering, telah sesuai apabila nasi box tersebut akan dijual dengan harga Rp.10.000 karena keinginan untuk mendapatkan keuntungan sebesar 100% telah terpenuhi, sedangkan dengan perhitungan full costing sebagai bukan unit bisnis keuntungan yang diperoleh sebesar 50% dan sebagai unit bisnis sebesar 20%. Apabila Katering Sehati akan dijadikan sebagai unit bisnis berdasarkan perhitungan full costing, maka diperoleh harga pokok produksi pada nasi box sebesar Rp. 8.481 sampai Rp. 9.190 dengan harga jual yang disarankan adalah sebesar Rp. 20.000 untuk mendapatkan keuntugan 100%. Pengelolaan modal kerja pada Katering Sehati kelompok satu dan dua, berdasarkan perhitungan rasio ROA didapat setiap penambahan total assets sebesar Rp.1 maka menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 46,59, sedangkan untuk Katering sehati kelompok dua setiap penambahan total asset sebesar Rp. 1 maka menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 44,83. Rasio ROA yang diperoleh, telah menunjukkan bahwa kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba, dan apabila dilihat dari sisi likuiditas, dimana kemampuan perusahan dalam memenuhi kebutuhan dana secara cepat dan tergolong cukup likuid. Hal ini terlihat dari kemampuan Katering Sehati dalam mengembalikan modal yang digunakan dengan cepat, sehingga dapat digunakan kembali untuk proses kegiatan selanjutnya.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 06 September 1988 di Jakarta. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, putri pasangan ayahanda Syafrudin dan ibunda Misnawati. Penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri 39 Impres Guguk Tinggi Tabek Sarojo pada tahun 2000, dan melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 4 Bukittinggi. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 4 Bukittinggi, selama 3 tahun kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bukittinggi. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menegah atas pada tahun 2006, kemudian melanjutkan pendidikan di Diploma Institut Pertanian Bogor melalui jalur Mahasiswa Undangan, dan diterima pada Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi. Penulis menyelesaikan pendidikan di Diploma Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009. Penulis langsung bekerja di Diploma Institut Pertanian Bogor, pada Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi. Penulis melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skirpsi yang berjudul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Pengelolaan Modal Kerja Pada Katering Sehati” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam membuat skripsi ini karena tanpa bantuan serta motivasinya penulis tidak dapat membuat skripsi ini dengan baik dan lancar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan kedepanya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Bogor, Mei 2013
Penulis
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan termakasih kepada : 1.
Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, dorongan, masukan, dan motivasi pada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai.
2.
Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Nur Hadi Wijaya, STP, MM selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3.
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc sebagai Kepala Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.
4.
Kedua orangtua atas perhatian, doa, restu, serta dukungan kepada penulis.
5.
dr. Vera Uripi, S.Ked, selaku Ketua Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, Program Diploma Institut Pertanian Bogor, yang telah memberikan izin dalam pengambilan data di Katering Sehati, serta motivasi dan waktu yang diberikan dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai.
6.
Teman satu bimbingan, Cahyo Widodo, Chinderaka Yulandita, dan Irvan Sandy atas bantuan dan dukungannya.
7.
Seluruh dosen, staf dan pengurus Program Sarjana Alih Jenis Manajemen.
8.
Teman-teman kuliah Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Angkatan 8, terimakasih atas masukan, saran dan motivasinya.
9.
Semua pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
v
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................................. v DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 2 1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4 1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4 1.5. Ruang Lingkup ............................................................................................ 5 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 6 2.1. Biaya ............................................................................................................ 6 2.2. Penggolongan Biaya .................................................................................... 6 2.3. Harga Pokok Produksi ................................................................................. 8 2.4. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi .................................................. 9 2.5. Modal Kerja ............................................................................................... 10 2.5.1. Jenis-Jenis Modal Kerja .................................................................. 10 2.5.2. Perputaran Modal Kerja .................................................................. 11 2.5.3. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja................................. 12 2.6. Profitabilitas .............................................................................................. 13 2.6.1. Return on Assets (ROA) ................................................................. 13 2.6.2. Return on Equity (ROE) .................................................................. 13 2.7. Cash Conversion Cycle ............................................................................. 14 2.8. Analisis Titik Impas (BEP) ....................................................................... 14 2.9. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 14 III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 16 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................. 16 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 18 3.3. Jenis Data dan Sumber Data ...................................................................... 18 3.4. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................... 18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 21 4.1. Gambaran Umum Katering Sehati ............................................................ 21 vi
4.1.1. Sejarah Katering Sehati ................................................................... 21 4.1.2. Visi dan Misi Katering Sehati ......................................................... 21 4.1.3. Struktur Organisasi Katering Sehati ................................................ 22 4.2. Pengolahan Makanan Sehat....................................................................... 22 4.3. Proses Produksi ......................................................................................... 23 4.4. Biaya Produksi .......................................................................................... 26 4.5. Perhitungan Harga Pokok Produksi Nasi Box .......................................... 27 4.5.1. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Katering Sehati ................................................................... 27 4.5.2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Katering Sehati Sebagai Unit Bisnis dan Bukan Unit Bisnis dengan Metode Full Costing ...................................................................... 29 4.5.3. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Katering Sehati dan Metode Full Costing ......................... 35 4.6. Pengelolaan Modal Kerja .......................................................................... 37 4.7. Break Event Point (BEP) ........................................................................... 40 4.8. Implikasi Manajerial.................................................................................. 41 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 42 1. Kesimpulan ................................................................................................... 42 2. Saran ............................................................................................................. 43 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44 LAMPIRAN ......................................................................................................... 46
vii
DAFTAR TABEL No
Halaman
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Harga pokok produksi berdasarkan metode katering sehati ....................... 29 Biaya bahan baku ......................................................................................... 30 Biaya tenaga kerja langsung ........................................................................ 31 Perhitungan biaya listrik .............................................................................. 32 Biaya overhead variable pabrik ................................................................... 32 Biaya overhead variable tetap pabrik .......................................................... 33 Beban penyusutan peralatan perbulan.......................................................... 33 Harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati sebagai bukan unit bisnis dengan metode full costing .............................................. 34 9. Harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dengan metode full costing ......................................................... 35 10. Perbandingan HPP nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode full costing ...................... 35 11. Perbandingan perhitungan hpp nasi box Katering Sehati dengan metode Katering Sehati dan metode full costing sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis .......................................................................................... 36 12. Perbandingan keuntungan yang diperoleh berdasarkan harga jual dengan metode Katering Sehati dan full costing sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis ................................................................................... 37 13. Analisis titik impas Katering Sehati ............................................................ 41
viii
DAFTAR GAMBAR No
Halaman
1. Perputaran barang dagangan, penjualan dengan kredit ................................... 12 2. Perputaran barang dagangan, penjualan dengan tunai .................................... 12 3. Perputaran barang dagangan yang mengalami proses produksi ..................... 12 4. Kerangka pemikiran ....................................................................................... 17 5. Struktur organisasi Katering Sehati ................................................................ 22 6. Proses produksi nasi ........................................................................................ 23 7. Proses produksi lauk hewani ayam rica-rica ................................................... 24 8. Proses produksi chili potato ............................................................................ 25 9. Proses produksi vegetable soup ...................................................................... 26
ix
DAFTAR LAMPIRAN No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Halaman
Daftar menu .................................................................................................... 47 Perhitungan harga bahan baku kelompok satu ............................................... 48 Perhitungan harga bahan baku kelompok dua ................................................ 60 Laporan keuangan Katering kelompok satu ................................................... 72 Laporan keuangan Katering kelompok dua.................................................... 73 Analisi perhitungan titik impas (BEP) ........................................................... 74
x
1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan setiap makhluk hidup. Mengkonsumsi makanan yang cukup serta bergizi dapat memberikan kekuatan untuk menjalani bermacam aktivitas. Unsur yang terkandung didalam makanan terdiri dari energi, zat pembangun, dan zat pengatur. Makanan yang baik selain dilihat dari penampilan yang ditawarkan, haruslah diketahui bahan-bahan apa saja yang digunakan, bagaimana cara proses pembuatannya, serta bagaimana cara pemorsian sehingga makanan tersebut layak untuk dikonsumsi karena makanan yang layak untuk dikonsumsi tidak hanya memiliki cita rasa yang enak saja. Industri jasa makanan merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang sangat bagus, apabila dikelola dengan baik dan benar. Industri jasa makanan dapat pula terbagi kedalam dua golongan, yakni Profit Oriented yaitu yang mengutamakan keuntungan dan Cost Provision yaitu mempunyai batasan tertentu dalam kegiatannya dan tidak terlalu mengutamakan keuntungan. Munculnya usaha yang bergerak dibidang makanan yang tergolong kedalam Profit Oriented membuat para wirausaha bersaing semakin ketat untuk menarik konsumen yang sebanyak-banyaknya. Menurut
definisi
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
715/Menkes/SK/V/2003 dalam bina UKM, jasa boga atau catering adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan diluar tempat usaha atas dasar pesanan. Sedangkan menurut sumber Departemen Perindustrian dan Perdagangan usaha jasa boga adalah meliputi usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk perayaan, pesta, seminar, rapat, paket perjalanan haji, angkutan umum dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan melayani tamu-tamu/peserta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar berlangsung. Industri jasa boga dapat juga diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) golongan utama yaitu golongan A atau bisa disebut juga dengan industri jasa boga skala kecil, golongan B (industri jasa boga skala besar) dan golongan C (industri jasa boga
2
skala besar sekali atau yang dikenal dengan industri jasa boga yang melayani angkutan udara (penerbangan). Industri jasa boga kecil (golongan A) adalah industri jasa boga yang melayani kebutuhan masyarakat umum (pesta) pernikahan, ulang tahun dan hajatan lainnya dengan skala relatif kecil. Jasa boga golongan A dibedakan menjadi golongan A1, A2 dan A3 yang masing-masing dibedakan atas ukuran kemampuan menyediakan makanan (porsi), bangunan dapurnya serta penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga. Industri jasa boga golongan B (skala besar) adalah jasa boga yang melayani kebutuhan khusus seperti jasa boga haji, perusahaan, pertambangan, pengeboran minyak, rumah sakit dan lain-lain. Golongan B ini bisa disebut juga dengan corporate catering. Industri jasa boga golongan C adalah jasa boga berskala sangat besar yang melayani kebutuhan alat angkutan umum internasional dan pesawat udara (Bina UKM, 2010). Program Diploma Institut Pertanian Bogor khususnya Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi mempunyai kompetensi dan keahlian salah satunya dalam hal berwirausaha. Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi mendirikan Kantin dan Katering Sehati sebagai tempat melaksanakan Pengelolaan Usaha Jasa Boga untuk mahasiswa semester 5 dan 6, selama sepuluh minggu. Kantin dan Katering Sehati ini didirikan semenjak tahun 2007. Khusus untuk Katering Sehati memproduksi makanan berupa Nasi Box dengan beragam menu yang ditawarkan. Nasi Box tersebut kemudian dijual kepada konsumen yang berada di sekitar lingkungan kampus atau diluar kampus, dimana target utamanya adalah kalangan mahasiswa karena harga yang ditawarkan pun sebesar Rp. 10.000. Katering Sehati ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan Katering-katering lainnya, dimana di Katering ini selain yang mengelola adalah mahasiswa, juga terdapat kandungan zat gizi dari menu yang ditawarkan, sehingga konsumen mengetahui kandungan zat gizi dari menu yang mereka konsumsi. 1.2 Perumusan Masalah Katering Sehati merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang Industri Jasa Makanan. Katering Sehati didirikan oleh Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi sebagai tempat untuk mahasiswa
3
semester 5 dan 6 melakukan Pengelolaan Usaha Jasa Boga yang sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi di Diploma Institut Pertanian Bogor. Produk yang disajikan dalam Katering Sehati ini berupa nasi box, terdiri dari menu lengkap yakni, makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, dan sayur, dengan menggunakan siklus menu 6 hari. Jumlah mahasiswa yang melakukan Pengelolaan Usaha Jasa Boga di Katering Sehati ini sebanyak 4 mahasiswa, dimana masing-masing mahasiswa memiliki peran yakni yang bertugas dalam mengolah hidangan makanan pokok, mengolah hidangan lauk hewani, mengolah hidangan lauk nabati dan yang mengolah hidangan sayur. Mahasiswa yang melaksanakan Pengelolaan Usaha Jasa Boga di Katering Sehati ini dibimbing oleh satu orang dosen, yang bertugas untuk mengawasi, serta mengarahkan mahasiswa yang sedang melakukan praktek Pengelolaan Usaha Jasa Boga. Lama praktek Pengelolaan Usaha Jasa Boga selama sepuluh minggu yang mana sembilan minggu masa aktif produksi nasi box, dan satu minggu terakhir masa pembuatan laporan. Semenjak didirikannya Katering Sehati ini dari tahun 2007 sampai saat ini dalam perhitungan harga pokok produksi masih menggunakan perhitungan yang sederhana dengan cara memperhitungkan harga kebutuhan bahan baku, kemasan, transportasi serta kebutuhan gas saja. Penyusutan alat, tenaga kerja, listrik, air dan kebutuhan lainya tidak diperhitungkan karena Katering Sehati ini dalam penentuan harga jual langsung menentukan asumsi laba yang diinginkan kurang lebih sebesar 100% dari kebutuhan bahan yang dikeluarkan. Hal ini disebabkan karena Katering Sehati merupakan katering pendidikan yang tidak terlalu memperhitungkan keuntungan yang ingin dicapai namun mengajarkan kepada mahasiswa secara sederhana cara untuk melakukan wirausaha. Akibat penentuan harga pokok produksi dengan cara sederhana tersebut, beberapa komponen yang penting tidak dicantumkan dalam perhitungan yang mengakibatkan penentuan harga jual akan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dengan kondisi seperti ini, maka dikhawatirkan pembelajaran kepada mahasiswa juga akan terjadi simpangan yang artinya terjadi kekeliruan dalam penentuan harga pokok produksi yang akan mengakibatkan kekeliruan dalam penentuan harga jual. Di samping itu pembelajaran juga dilihat bagaimana pengelolaan
4
modal kerja yang terkait dengan seringnya pergantian kelompok yang menangani usaha ini sehingga perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana perhitungan harga pokok produksi nasi box yang dilakukan oleh Katering Sehati ?
2.
Bagaimana perhitungan harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode Full Costing ?
3.
Bagaimana perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh Katering Sehati dengan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode Full Costing serta bagaimana pengaruhnya terhadap harga jual ?
4.
Bagaimana pengelolaan modal kerja di Katering Sehati?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian penentuan harga pokok produksi dan pengelolaan modal kerja ini bertujuan untuk : 1.
Menganalisis cara perhitungan harga pokok produksi nasi box yang dilakukan oleh Katering Sehati
2.
Menganalisis cara perhitungan harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode Full Costing
3.
Menganalisis perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh Katering Sehati dengan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode Full Costing serta bagaimana pengaruhnya terhadap harga jual
4.
Menganalisis pengelolaan modal kerja di Katering Sehati
1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai masukan oleh pihak yang membutuhkannya, antara lain: 1.
Bagi Katering Sehati, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menghitung harga pokok produksi, serta penentuan variabel-variabel apa saja yang harus dimasukan, sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan dengan berdasarkan penentuan harga jual yang akurat dan pengelolaan modal yang seharusnya.
5
2.
Bagi pembaca, diharapkan dapat memberikan masukan, dalam perhitungan harga pokok produksi hingga penentuan harga jual, serta cara pengelolaan modal kerja.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ini dilakukan di Katering Sehati Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, Program Diploma IPB, mengenai perhitungan harga pokok produksi pada Nasi Box yang di produksi oleh Katering Sehati. Data diambil mulai 22 Oktober 2012 sampai 22 Desember 2012 untuk kelompok satu dan 03 Januari 2013 sampai 03 Maret 2013 untuk kelompok dua. Perhitungan harga pokok produksi ini dengan menggunakan metode full costing, kemudian melihat bagaimana pengelolaan modal yang telah diberikan, selanjutnya melihat usaha Katering Sehati dari segi unit bisnis dan bukan unit bisnis.
6
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biaya Biaya menurut Mulyadi (2010) adalah merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntasi biaya. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah tarjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yakni ; 1.
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2.
Diukur dalam satuan uang
3.
Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi
4.
Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu Hansen dan Mowen (2009) menjelaskan biaya adalah kas atau nilai
setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan bagi organisasi. Biaya menurut Bustami dan Nurlela (2006) yaitu pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca. 2.2 Penggolongan Biaya Penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting. Mulyadi (2010), menjelaskan bahwa Akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep “Different cost for different purpose”, biaya dapat digolongkan menurut :
7
1.
Objek pengeluaran Objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya, misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
2.
Fungsi pokok dalam perusahaan Fungsi pokok dalam perusahaan dapat dibagi tiga yaitu : a. Biaya produksi Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi ini dibagi menjadi : biaya bahan baku, biaya tenga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. b. Biaya pemasaran Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. c. Biaya administrasi dan umum Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.
3.
Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai Biaya dapat mengelompokkan menjadi dua golongan : a. Biaya langsung Biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. b. Biaya tidak langsung Biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biayai tidak langsung dalam hubungannya dengan produk tersebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.
4.
Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi : a. Biaya variabel Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
8
b. Biaya semivariabel Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengadung unsur biaya tetap dan biaya variabel c. Biaya semifixed Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu d. Biaya tetap Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. 5.
Jangka waktu manfaatnya Berdasarkan jangka waktu pemanfaatanya dapat digolongkan menjadi : a. Pengeluaran modal Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi. b. Pengeluaran pendapatan Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
2.3 Harga Pokok Produksi Pendapat dari beberapa ahli mengenai harga pokok produksi, menurut Garisson and Norren (2000) menyatakan bahwa harga pokok produksi adalah biaya manufaktur yang berkaitan dengan barang–barang yang diselesaikan dalam periode tertentu, terdiri dari biaya–biaya sebagai berikut : a.
Biaya Bahan Baku adalah bahan yang digunakan untuk bahan jadi disebut bahan mentah.
b.
Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah tenaga kerja pabrik yang dapat ditelusuri dengan mudah ke masing–masing unit produk.
c.
Biaya Overhead adalah semua biaya yang berkaitan dengan proses produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Mulyadi (2010) menyatakan penentuan harga pokok produksi dapat
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing. Full costing atau sering juga disebut absorption atau conventional costing adalah
9
metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi, baik yang berprilaku tetap maupun variabel kepada produk. Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari : Biaya Bahan Baku
: XX
Biaya tenaga kerja langsung
: XX
Biaya overhead pabrik variabel
: XX
Biaya overhead pabrik tetap
: XX
Harga Pokok Produk
: XX
Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. 2.4 Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Mulyadi (2010), Dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk : 1. Menentukan harga jual produk 2. Memantau realisasi biaya produksi 3. Menghitung laba atau rugi periodik 4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. a. Menentukan harga jual produk. Perusahaan yang berproduksi massa memproses produknya untuk memenuhi persediaan di gudang. Dengan demikian biaya produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi biaya produksi persatuan produk. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi perunit merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya. b. Memantau realisasi biaya produksi. Jika rencana produksi untuk jangka waktu
tertentu
telah
diputuskan
untuk
dilaksanakan,
manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut.
10
c. Menghitung laba atau rugi bruto periode tertentu. Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya nonproduksi dan menghasilkan laba atau rugi. d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. 2.5 Modal Kerja Riyanto (2010) mengungkapkan bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan. Pengertian modal kerja menurut Kamaruddin (2002), secara umum modal kerja dapat berarti : 1.
Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor (Gross working capital) atau konsep kuantitatif
2.
Aktiva lancar dikurang utang lancar atau (Net working capital) atau konsep kualitatif.
3.
Keseluruhan dana yand diperlukan untuk menghasilkan laba tahun berjalan atau Functional working capital atau konsep fungsional. Termasuk dana yang berasal dari penyusutan
2.5.1 1.
Jenis-Jenis Modal Kerja
Modal Kerja Permanen Modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan kedalam :
11
a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontuinitas usahanya. b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. 2.
Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital) Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara : a. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal karja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur. c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yakni tidak diketahui sebelumnya.
2.5.2 Perputaran Modal Kerja Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaranya atau makin tinggi tingkat perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Periode perputaran modal dapat terbagi kedalam dua yakni perputaran barang dagangan dan perputaran barang yang mengalami proses produksi. Periode perputaran barang dagangan dapat terbagi dua yakni penjualan dengan kredit dan penjualan dengan tunai. Berikut alur dari periode perputaran barang dagangan.
12
Kas1
Barang
Pembelian
Piutang
Penjualan
Kas2
Penerimaan uang
Gambar 1. Perputaran barang dagangan, penjualan dengan kredit Berikut alur perputaran barang dagangan penjualan dengan tunai Kas1
Barang
Kas2
Pembelian
Penjualan/ Penerimaan uang
Gambar 2. Perputaran barang dagangan, penjualan dengan tunai Berikut alur perputaran barang dagangan yang mengalami proses produksi
Upah buruh Kas1
Barang jadi Material
Piutang
Penjualan
Kas2
Penerimaan uang
Proses Produksi Gambar 3. Perputaran barang dagangan yang mengalami proses produksi 2.5.3 Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada 2 faktor berikut : 1.
Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja. Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode-periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya barang jadi disimpan di gudang dan jangka waktu penerimaan piutang.
2.
Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya. Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu. Pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya lainya.
13
Berikut contoh dari periode perputaran dan pengeluaran kas setiap harinya : Periode perputaran : Lamanya proses produksi Lamanya barang disimpan di gudang Jangka waktu penerimaan piutang Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
= XX hari = XX hari = XX hari = XX hari
Pengeluaran setiap harinya : Bahan mentah Bahan pembantu Upah buruh Pengeluran – pengeluran lain Jumlah pengeluran setiap harinya
= Rp. XX = Rp. XX = Rp. XX = Rp. XX = Rp. XX
Kebutuhan modal kerja bagi perusahaan yang menjalankan aktivitas usaha setiap harinya untuk dapat menjamin kontinuitas usahanya dibutuhkan modal kerja sebesar Rp. XXX hari. 2.6 Profitabilitas 2.6.1 Return on Assets (ROA) Menurut Hanafi (2007), Return on Assets adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total assets (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah dengan biaya-biaya untuk menandai assets tersebut. Rasio ini dapat diperoleh dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Return on Assets yang positif menunjukan bahwa total aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan, sebaliknya, Return on Assets negetif menunjukan bahwa total aktiva yang digunakan perusahaan mendapatkan kerugian, hal ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan laba. 2.6.2
Return on Equity (ROE) Return on Equity atau return on net worth mengukur kemampuan
perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk
14
setiap rupiah modal dari pemilik. Ratio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka ratio ini juga akan makin besar (Sawir, 2001). 2.7 Cash Conversion Cycle Cash Conversion Cycle merupakan waktu dalam satuan hari yang diperlukan untuk mendapatkan kas dari hasil operasi perusahaan yang berasal dari penagihan piutang ditambah penjualan inventori dikurangi dengan pembayaran hutang (Keown, et al, 2001). Perhitungan CCC tersebut memberikan gambaran bagi perusahaan bahawa semakin pendek waktu yang diperlukan, semakin baik bagi perusahaan. Sebaliknya semakin panjang waktu yang diperlukan semakin banyak modal yang harus ditanamkan. 2.8 Analisis Titik Impas (BEP) Titik impas (break event point atau BEP) adalah jumlah penjualan output yang akan menyamakan pendapatan total dengan biaya total yaitu jumlah penjualan output yang akan menghasilkan laba operasi Rp. 0 (nol). Titik impas menjelaskan berapa banyak output yang harus terjual agar tidak menanggung rugi operasi (Horngren, et all, 2008). 2.9 Penelitian Terdahulu Risma (2007) meneliti tentang Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Penentuan Harga Jual Produk Coca Cola Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan yang bertujuan untuk mengetahui apakah pembebanan biaya yang menjadi unsur-unsur harga pokok produksi, perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual sudah efisien dan efektif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual produk Coca-cola telah efektif dan efisien. Penulis menyarankan agar perusahaan sebaiknya menetapkan kriteria suatu biaya digolongkan ke dalam biaya tidak langsung agar tidak terjadi kesalahan dalam pembebana biaya serta membuat dasar perhitungan persentase mark-up dan komisi outlet dalam penentuan harga jual.
15
Silviana (2011) meneliti tentang Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu dengan Metode Full Costing pada Industri Kecil (Studi Kasus CV Laksa Mandiri) yang bertujuan untuk (1) Menganalisa perhitungan harga pokok produksi produk tahu yang dilakukan oleh CV Laksa Mandiri (2) Menganalisa perhitungan harga pokok produksi produk tahu dengan metode Full Costing pada CV Laksa Mandiri (3) Menganalisa perbedaan antar metode Full Costing dan metode yang digunakan oleh CV Laksa Mandiri serta pengaruhnya terhadap harga jual. Penelitian ini membandingkan antara cara perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan metode full costing, sehingga didapat hasilnya bahwa perhitungan yang paling tepat adalah dengan menggunakan metode full costing, karena metode ini memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Yuyun (2009) meneliti tentang Analisis Pengelolaan Modal Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Perusahaan (Studi pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan modal kerja dalam perusahaan dan produktivitasnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis modal kerja, analisis rasio keuangan, dan analisis rasio produktivitas. Hasil penelitian ini adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pada tahun 2004 mengalami kekurangan modal kerja karena jumlah aktiva yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dan biaya produksi. Namun pada empat tahun terakhir modal kerja bersih yang dimiliki oleh PT ITP Tbk. Diatas modal kerja optimal yang harus dimiliki perusahaan sehingga ada kelebihan modal kerja, kelebihan modal kerja ini dapat dimanfaatkan perusahaan untuk investasi yang lebih produktif atau untuk menutupi kekurangan perusahaan. Rasio produktivitasnya terus mengalami peningkatan, kenaikan ini disebakan tingkat penjualan perusahaan terus mengalami kenaikan pada tiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa perusahan perlu menggunakan modal kerja yang tersedia secara lebih optimal.
16
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Usaha yang bergerak dibidang makanan seperti Katering merupakan salah satu usaha yang paling diminati oleh para wirausahawan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya Katering yang bermunculan, menawarkan beraneka ragam menu dengan beragam macam harga yang ditawarkan. Variasi menu yang ditawarkan tidak hanya menu-menu khas Indonesia, menu-menu Kontinental bahkan Oriental pun semakin diminati oleh para konsumen. Beragam variasi menu yang ditawarkan merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk menarik minat konsumen. Biaya merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam memproduksi sebuah produk. Penentuan biaya-biaya serta penggolonganya secara tepat dapat membuat perhitungan harga jual secara tepat. Cara untuk perhitungan biaya pokok produksi dengan cara memperhitungkan seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang ada dan overhead pabrik. Katering Sehati dalam penentuan harga jual, tidak berdasarkan perhitungan harga pokok produksi secara tepat. Katering Sehati hanya memperhitungkan kebutuhan bahan yang digunakan kemudian menentukan keinginan pengambilan keuntungan secara asumsi. Dalam penelitian ini akan membandingkan cara perhitungan dengan metode full costing, sehingga didapat harga jual yang tepat, sehingga Katering Sehati dapat menentukan perhitungan mana yang lebih efektif, tepat dan efisien, untuk dapat bersaing dipasaran apabila di jadikan sebagai unit bisnis. Selanjutnya pengelolaan modal kerja digunakan untuk mengetahui modal yang diberikan dialokasikan untuk apa saja serta bagaimana perputaran dari modal tersebut, yang akan berujung kepada efisiensi dan produktifitas dari modal kerja tersebut serta melihat titik impas dari produksi nasi box. Alur penelitian ini telah disusun, dan dapat dilihat pada Gambar 4.
17
Katering Sehati
Visi dan Misi
Pengolahan Makanan Sehat
Proses Produksi
-
Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode Katering Sehati
Indentifikasi biaya produksi : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tetap
Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode Full Costing
Penentuan harga jual yang tepat
Rekomendasi
Gambar 4. Kerangka pemikiran
Pengelolaan Modal Kerja
18
3.1
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Katering Sehati Program Keahlian Manajemen
Industri Jasa Makanan dan Gizi, Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 22 Oktober 2012 sampai 2 Maret 2013. 3.2
Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan terdiri dari data Primer dan data Sekunder. Data
primer diperoleh dari pihak Katering Sehati, atau berdasarkan hasil wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan keuangan katering, berbagai studi literatur yang relevan, internet, dan buku. 3.3
Pengolahan dan Analisis Data Penelitian tentang analisis penentuan harga pokok produksi dan
pengelolaan modal kerja pada Katering Sehati, yang terletak di kampus diploma IPB Gunung Gede, membahas tentang perhitungan yang dilakukan oleh Katering Sehati dalam menentukan harga pokok produksi nasi box, sehingga mendapatkan harga jual. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing dan metode yang digunakan oleh Katering Sehati. Cara perhitungan yang dilakukan oleh Katering Sehati dengan memperhitungkan kebutuhan bahan yang digunakan, penggunaan gas, serta biaya transportasi. Sedangkan cara perhitungan dengan metode full costing dengan memperhatikan unsur-unsur kebutuhan bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan tetap. Berikut unsur-unsur yang temasuk kedalam metode full costing menurut Mulyadi (2010) dapat dilihat sebagai berikut: Biaya Bahan Baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tetap Harga Pokok Produk
: XX : XX : XX : XX : XX
19
Analisis data kuantitatif juga digunakan untuk pengelolaan modal kerja. Modal kerja yang digunakan untuk memproduksi nasi box setiap harinya, baik untuk Katering kelompok satu maupun kelompok dua, dengan modal untuk memproduksi nasi box sebesar Rp. 190.000. modal yang telah diberikan maka akan dilihat bagaimana tingkat profitabilitas yakni dari segi tingkat pengembalian total aktiva (Return on Assets), kemudian melihat perputaran kas yang telah diberikan dengan melihat cash conversion cycle. Selanjutnya menganalisa break event point (BEP) yang merupakan titik impas, dimana melihat hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume aktivitas. Rasio ROA dihitung dengan laba bersih terhadap total aktiva setelah beban bunga dan pajak. ROA =
x 100 % ................................................................ (1)
Cash conversion cycle dapat dihitung dengan menggunakan rumus : CCC = DSO + DSI – DPO .................................................................... (2) 1.
Days of Sales Outstanding Adalah rata-rata umur piutang perusahaan atau rata-rata periode penagihan. Dengan rumus : DSO =
2.
!" #$%/'()
..................................................................... (3)
Days of Sales in Inventory Adalah rata-rata umur persediaan atau rata-rata jumlah hari perusahaan menyimpan 1 dolar persediaan. Dengan rumus : DSI =
3.
*!% % + ,"% %"/'()
................................................................ (4)
Days of Payables Outstanding Adalah umur rata-rata (dalam jumlah hari) dari utang dagang perusahaan. Dengan rumus : DPO =
-$.$ % + ,"% %"/'()
............................................................... (5)
20
Break event point dapat dihitung dengan menggunakan rumus ; BEP (unit) =
BEP (Rp) =
/ 0 12 34 056 7 / 8 056
Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel
1-(Total Hasil Penjualan)
..................... (6)
.........................................................(7)
21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Katering Sehati 4.1.1 Sejarah Katering Sehati Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi mendirikan usaha Katering Sehati pada tahun 2007, dibawah naungan Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Katering Sehati didirikan atas ide dari Ketua Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Ibu dr. Vera Uripi, S. Ked, dan disetujui oleh Direktur Diploma Institut Pertanian Bogor Bapak Ir. M. Zairin Junior, M. Sc. Ibu Vera mendirikan Katering Sehati dimana beliau memiliki tujuan dengan mendirikan Katering Sehati yang mana sebagai tempat mahasiswa Gizi pada semester 5 dan 6 melakukan Pengelolaan Usaha Jasa Boga. PUJB tersebut ditujukan agar mahasiswa gizi dapat mengaplikasikan apa yang telah diterima selama perkuliahan, serta membekali kepada mahasiswa jiwa untuk berwirausaha. Nama dari Katering Sehati berasal dari singkatan Sehat dan Bergizi, atas usulan dari Bapak Ir. Eddy Setyo Mudjajanto. PUJB di Katering Sehati dilaksanakan di Kampus Gunung Gede, di gedung Biokim. Selain dari Katering Sehati, PK Gizi juga memiliki Kantin Sehati, dimana pelaksanaanya ditempat yang sama. Kantin Sehati hanya menjual makan dan minuman ringan, sedangkan Katering Sehati memproduksi nasi box sebanyak 40 porsi perharinya dengan siklus menu enam hari. Masa pelaksanaan pujb di katering ini selama sepuluh minggu dengan sembilan minggu aktif produksi nasi box, dengan masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai enam mahasiswa. 4.1.2
Visi dan Misi Katering Sehati Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi memiliki
Kantin dan Katering Sehati, dimana memiliki visi dan misi yang sama. Adapun Visinya adalah : Menjadikan Kantin dan Katering Sehati menjadi unggulan serta panutan bagi usaha-usaha yang bergerak dibidang makanan dan pelayanan. Misi dari Kantin dan Katering Sehati adalah :
22
1.
Menyelenggarakan Kantin dan Katering yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang.
2.
Mengaplikasikan ilmu yang telah diterima serta menerapkan langsung dalam menjalani usaha dibidang makanan dan pelayanan.
3.
Meningkatkan jiwa wirausaha mahasiswa PK Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi yang berorientasi pada mutu dan profesionalisme.
4.1.3 Struktur Organisasi Katering Sehati Katering Sehati memiliki struktur organisasi yang sangat sederhana, yang terdiri dari Koordinator Program Keahlian yang bertanggung jawab penuh atas Katering Sehati ini, dan dibantu oleh Dosen pembimbing yang mengawasi jalanya Katering Sehati, serta membimbing mahasiswa yang melaksanakan Pengelolaan Usaha Jasa Boga di Katering Sehati, dimana mahasiswa yang melakukan PUJB tersebut terdiri dari yang bertugas dalam memproduksi makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, dan sayur. Adapun struktur organisasi Katering Sehati adalah sebagai berikut : Koordinator Program Keahlian Pembimbing
Bagian Produksi Makanan Pokok
Bagian Produksi Lauk Hewani
Bagian Produksi Lauk Nabati
Bagian Produksi Sayur
Gambar 5. Struktur organisasi Katering Sehati Mahasiswa Gizi yang melaksanakan PUJB di Katering Sehati sebanyak empat orang dimana yang masing-masing dari mereka telah memiliki tugasnya masing-masing. Dimana 1 mahasiswa bertugas untuk mengolah makanan pokok, 1 mahasiswa bertugas mengolah lauk hewani, 1 mahasiswa bertugas mengolah lauk nabati, dan 1 mahasiswa bertugas mengolah sayur. Proses pemorsian dilakukan oleh mahasiswa yang pekerjaannya telah selesai duluan. Waktu produksi nasi box dimulai dari pukul 06.30 WIB dan selesai pukul 10.30 WIB. 4.2 Pengolahan Makanan Sehat Makanan sehat merupakan makanan yang apabila dimakan memenuhi syarat kesehatan dan tidak menimbulkan penyakit serta keracunan. Proses
23
pengolahan makanan sehat agar tetap terjaga dengan baik, maka harus dipastikan bahwa bahan-bahan yang dipilih dalam keadaan segar, dan apabila akan disimpan bahan tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mengurangi bakteri yang ada pada makanan dan supaya makanan tersebut dapat bertahan lama. 4.3 Proses Produksi Katering Sehati melakukan kegiatan produksi nasi box dimulai pada pukul 06.30 Wib sampai 10.30 Wib setiap harinya dengan menu yang berbeda, dimana menggunakan siklus menu enam hari. Walaupun menu yang digunakan berbeda – beda, namun untuk tahapan dalam proses produksi tidak jauh berbeda. Berikut proses produksi yang dilakukan pada Katering Sehati untuk menu hari Senin berupa hidangan Nasi putih, Dak Doritang, Chili Potato, dan Vegetable Soup. 1.
Proses Produksi Makanan Pokok Makanan pokok terutama nasi merupakan salah satu bahan yang
menyumbangkan energi yang cukup tinggi. Katering Sehati memproduksi nasi putih, dimana waktu pengolahannya dimulai pukul 06.30 sampai 08.30, dengan tenaga pengolah satu orang. Berikut tahapan produksi nasi putih. Persiapan alat dan bahan
Mencuci Beras Pemorsian
Mengaron
Kukus hingga matang
Gambar 6. Proses produksi nasi Tahapan dalam memproduksi nasi putih ini dimulai dari beras ditimbang sebanyak 3,5 liter untuk 40 porsi, dimana satu porsinya terdiri dari 70 g beras, kemudian beras dicuci terlebih dahulu. Beras yang telah dicuci kemudian diaron dalam panci dengan menggunakan perbandingan antara beras dengan air yakni 1:1. Pengaronan tersebut dilakukan sampai nasi setengah matang dan airnya meresap, setelah itu langsung di kukus kedalam dandang yang telah dipanaskan sebelumnya hingga matang. Nasi yang telah matang diangkat kemudian dimasukan kedalam waskom kemudian ditimbang total, setelah ditimbang total nasi tersebut dibagi menjadi 2,
24
hal ini bertujuan mempermudah proses pemorsian. Rata-rata satu porsi nasi sekitar 140-150 gram. Nasi yang telah ditimbang sesuai dengan porsinya langsung diletakan kedalam kotak. 2.
Proses Produksi Lauk Hewani Lauk hewani merupakan salah satu makanan yang menyumbangkan
energi dan kandungan gizi yang tinggi. Olahan dari Lauk hewani yang digunakan di Katering Sehati adalah ayam dan daging. Proses produksi dari lauk hewani ini dilakukan oleh satu orang, yang dimulai pukul 06.30-9.00. berikut salah satu tahapan dari proses produksi lauk hewani yang berbahan dasar ayam dapat dilihat pada Gambar 7. Persiapan alat dan bahan
Persiapkan Bumbu
Cuci ayam
Tumis semua bumbu hingga harum
Masukan ayam, tambahkan air, masak ayam hingga matang, dan kuah mengental
Porsikan
Gambar 7. Proses produksi lauk hewani dak doritang Pengolahan lauk hewani khususnya ayam dengan menu dak doritang, di Katering Sehati dimulai dari proses persiapan bumbu. Bumbu dihaluskan dengan menggunakan blender, kemudian ditumis untuk mendapatkan aroma dari bumbu tersebut, dan setelah itu ayam yang telah di bersihkan dimasukkan dan tuangi air aduk hingga rata, masak ayam sampai ayam matang atau empuk kemudian diangkat dan diporsikan. Banyaknya daging ayam yang diproduksi sebanyak 3 kg, untuk 40 porsi. Sehingga rata-rata untuk satu porsinya sekitar 70-80 gram. 3.
Proses Produksi Lauk Nabati Olahan dari bahan nabati yang digunakan oleh Katering Sehati adalah
kentang, tahu dan tempe. Dimana diolah menjadi hidangan bitterbalen, chili
25
potato, perkedel, dofu, siotofu, dan soy tiram. Rata-rata penggunaan kentang yakni 2 kg untuk menghasilkan 40 porsi, dimana masing-masing porsinya dihitung sekitar 40-50 gram. Penggunaan tempe dan tahu sebanyak 1.500 gram, dengan masing-masing porsinya sekitar 37 gram. Produksi lauk nabati ini dilakukan oleh satu orang yang rata-rata proses pengerjaanya memakan waktu hingga 2 jam. Berikut salah satu contoh pengolahan lauk nabati dengan bahan dasar kentang menjadi hidangan chili potato. Persiapan Alat dan Bahan
Kupas, potong dadu
Persiapan bumbu
Goreng kentang
Tumis bumbu
Campurkan bumbu yang telah di tumis dengan kentang yang telah digoreng, sampai tercampur rata Porsikan
Gambar 8. Proses produksi chili potato Proses produksi Chili potato dimulai dari kentang sebanyak 2 kg dicuci bersih, dikupas dan dipotong dadu langsung di goreng. Bumbu dihaluskan kemudian di tumis, campurkan dengan kentang yang telah digoreng, sampai merata kemudian porsikan. 4.
Proses Produksi Sayur Sayur yang digunakan oleh Katering Sehati berupa wortel, buncis, toge,
bayam, sawi putih, kol, dan jagung manis. Dimana proses produksinya dilakukan oleh 1 orang mahasiswa. Banyaknya sayuran yang digunakan berbeda-beda, Salah satu sayur yang diproduksi Katering Sehati adalah vegetable soup, dimana terdiri dari bermacam-macam sayuran yang telah dicuci kemudian dipotong, lalu langsung direbus kedalam rebusan yang telah dicampurkan dengan bumbu. Menu ini terdapat pada hari Senin. Proses produksi vegetable soup ini dilakukan oleh dua orang mahasiswa, dimana dapat terlihat pada gambar dibawah ini :
26 Bersihkan sayuran, potong dan cuci
Persiapkan bumbu, tumis
Rebus sayuran Masak hingga matang
Porsikan
Gambar 9. Proses produksi vegetable soup 4.4 Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang terkait ke dalam pembuatan nasi box, dimana biaya produksinya terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel pabrik, dan biaya overhead tetap pabrik. a.
Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku yang ada pada Katering Sehati dalam memproduksi
nasi box terdiri dari pembelian beras, sebagai makanan pokok, ayam dan daging sebagai lauk hewani, tahu, tempe, dan kentang sebagai lauk nabati, serta wortel, buncis, bayam, toge, kol dan jagung sebagai sayuran dan bahan-bahan lainnya. Hal ini terlihat dari menu yang ditawarkan mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu dan dapat dilihat pada Lampiran 1. Bahan-bahan tersebut dibeli oleh mahasiswa di pasar Jambu Dua, pasar Bogor dan Supermarket Giant. Waktu pembelian bahan baku dilakukan pada sore hari, dengan 2 orang mahasiswa yang bergantian setiap harinya. b.
Biaya Tenaga Kerja Langsung Katering Sehati memiliki empat orang mahasiswa dengan tanggung
jawabnya masing-masing. Katering Sehati berproduksi setiap hari, kecuali hari minggu dan tanggal merah, sehingga waktu libur mereka pada saat tersebut. Kegiatan produksi dari nasi box ini dimulai dari pukul 06.30 – 10.30, dan langsung dipasarkan hingga pukul 15.00 Wib, dan belanja pada pukul 16.00 – 17.00, untuk mahasiswa yang mendapat giliran belanja. Bahan yang telah
27
dibelanjakan terlebih dahulu dibersihkan terutama untuk ayam, kemudian disimpan kedalam plastik dan langsung disimpan kedalam kulkas. c.
Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead pabrik terdiri dari biaya overhead variabel dan biaya
overhead tetap. Biaya overhead variabel yang ada pada Katering Sehati terdiri dari box sterofoam, plastik, sendok, kertas nasi, tissu, label dan bahan bakar gas LPG. Katering Sehati tidak memperhitungkan biaya listrik dan air, karena listrik dan air dibayar oleh pihak Diploma IPB, dimana semua penggunaan listrik dan air untuk keseluruhan gedung yang ada di kampus Gunung Gede. Biaya overhead tetap terdiri dari bangunan, dan peralatan yang digunakan seperti kompor gas, blender, dandang, panci, wajan, sendok kayu, waskom, piring stainless, mangkuk stainles, namun tidak diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi nasi box. 4.5 Perhitungan Harga Pokok Produksi Nasi Box 4.5.1
Perhitungan HPP berdasarkan metode Katering Sehati Katering Sehati dalam perhitungan harga pokok produksi masih
dilakukan secara sederhana, dimana tidak merinci semua biaya-biaya yang berpengaruh dalam memproduksi nasi box. Biaya-biaya yang diperhitungkan hanya biaya bahan baku, kemasan, gas, dan transportasi. Biaya listrik, air, tenaga kerja, dan penyusutan peralatan tidak diperhitungkan. Namun diakhir setelah selesai pelaksanaan Katering, mahasiswa akan diberikan penghargaan berupa uang sebesar keuntungan yang diperoleh dibagi dua dan dibagi banyak mahasiswa yang melakukan praktek. Katering Sehati dalam penentuan harga jual langsung menentukan harga jual dari nasi box tersebut, sehingga dalam penentuan harga pokok produksinya dengan cara menentukan setengah dari harga jual seperti, nasi box tersebut ingin dijual dengan harga Rp. 10.000,- sebanyak 40 porsi/hari, sehingga kebutuhan bahan baku, kemasan, gas dan transportasi langsung ditentukan kurang lebih sebesar Rp.4.750,- hal ini terlihat bahwa laba yang diinginkan dari satu buah nasi box adalah 105% yakni Rp.5250,-. dengan modal awal yang diberikan sebesar Rp. 190.000,-. Keuntungan yang didapat dari penjualan 40 box/hari yakni Rp. 210.000.
28
Katering Sehati menggunakan siklus menu enam hari dimana bahanbahan yang digunakan tidak jauh berbeda dari menu-menu yang lainya. Sehingga didapat biaya bahan baku untuk Katering kelompok satu dan dua untuk menu hari Senin Rp. 4.034, menu hari Selasa Rp. 3.631, menu hari Rabu Rp. 4.340, menu hari Kamis Rp. 3.987, menu hari Jumat Rp. 4.357, menu hari Sabtu Rp. 3.897, dimana perhitungan dari biaya bahan baku tersebut didapat dari rata-rata perporsi nasi box dari Katering kelompok satu dan dua. Rincian dari biaya perhari dari masing-masing menu dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Biaya kemasan terdiri dari biaya sterofoam, biaya sendok, biaya plastik, biaya tissu, biaya kertas nasi, dan biaya label, sehingga didapat total biaya kemasan perharinya adalah Rp. 503. Tabung gas yang digunakan adalah ukuran 3 Kg dengan harga Rp. 15.000, dimana dapat digunakan selama empat hari, sehingga biaya perharinya sebesar Rp. 3.750 dan untuk biaya perporsinya sebesar Rp. 93.75. Perhitungan biaya perporsi dari gas tersebut didapat dari biaya perhari Rp. 3.750 dibagi dengan 40 porsi nasi box. Biaya transportasi sebesar Rp. 8.000 digunakan untuk mahasiswa membeli bahan belanjaan, sehingga diperoleh biaya perporsi untuk nasi box sebesar Rp.200, karena jumlah biaya transportasi sehari dibagi dengan 40 porsi nasi box. Berdasarkan rincian tersebut sehingga didapat rata-rata harga pokok produksi untuk Katering Sehati menu hari Senin Rp. 4.830,75, harga pokok produksi untuk menu hari Selasa Rp. 4.427,75, harga pokok produksi untuk menu hari Rabu Rp. 5.136,75, harga pokok produksi untuk menu hari Kamis Rp. 4.783,75, harga pokok produksi untuk menu hari Jumat Rp. 5.153,75, sedangkan untuk hari Sabtu Rp. 4.693,75. Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pencatatan Katering Sehati dapat dilihat pada Tabel 1.
29
Tabel 1. Harga pokok produksi berdasarkan metode Katering Sehati Menu hari
Uraian biaya
Senin
Biaya bahan baku Kemasan Gas Ongkos Total Selasa Biaya bahan baku Kemasan Gas Ongkos Total Rabu Biaya bahan baku Kemasan Gas Ongkos Total Kamis Biaya bahan baku Kemasan Gas Ongkos Total Jumat Biaya bahan baku Kemasan Gas Ongkos Total Sabtu Biaya bahan baku Kemasan Gas Ongkos Total Sumber : Data diolah, 2013
Biaya perporsi (Rupiah) 4.034 503 93,75 200
Biaya perhari/ 40 porsi (Rupiah) 161.360 20.120 3.750 8.000
HPP (Rupiah)
4.830,75 3.620 503 93,75 200
137.680 20.120 3.750 8.000
4.340 503 93,75 200
173.600 20.120 3.750 8.000
3.987 503 93,75 200
159.480 20.120 3.750 8.000
4.357 503 93,75 200
174.280 20.120 3.750 8.000
3.897 503 93,75 200
155.880 20.120 3.750 8.000
4.427,75
5.136,75
4.783,75
5.153,75
4.693,75
4.5.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi Katering Sebagai Unit Bisnis dan Bukan Unit Bisnis Dengan Metode Full Costing Katering Sehati dalam memproduksi nasi box, menggunakan siklus menu enam hari, yakni untuk menu hari Senin sampai Sabtu akan berbeda tetapi bahan makanan yang digunakan tidak begitu berbeda. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 22 Oktober sampai 3 Maret 2013. 1.
Biaya bahan baku Biaya bahan baku untuk memproduksi satu porsi nasi box oleh Katering
Sehati untuk hari Senin dengan menu nasi putih, dak doritang, chili potatoes, dan vegetable soup, dengan harga bahan Rp. 4.034, dimana bahan yang digunakan terdiri dari beras, ayam, kecap, gula merah, minyak, cabe merah, lengkuas, salam garam, gula, lada, bawang merah, bawang putih, kentang, kemiri, daun jeruk, buncis, wortel, dan kol. Menu hari Selasa yakni nasi putih, fried tesum, doufu, talisaag dengan harga bahan Rp. 3.631, dimana bahan yang digunakan terdiri dari
30
beras, telur puyuh, daging cincang, tepung panir, telur, bawang merah, bawang putih, garam, gula, saus tomat, maizena, kulit pangsit, tahu, kecap, gula merah, salam, lengkuas, cabe merah, minyak, daun bawang, bayam, jagung, dan lada. Menu hari Rabu dengan nasi putih, chicken coconut, perkedel, hot capcay, dengan harga Rp. 4.340, dimana bahan yang digunakan terdiri dari beras, ayam, kelapa parut, gula merah, ketumbar, lengkuas, kunyit, daun jeruk, salam, sereh, daun bawang, lada, garam, gula, minyak, kentang, telur, maizena, bawang merah, bawang putih, wortel, sawi putih, kembang kol, tomat, cabe merah, saus tomat dan saus cabe. Menu hari Kamis nasi putih, ayam asam manis, siotofu, Sauted sweet vegetable, dengan harga Rp.3.987, dimana terdiri dari beras, ayam, saus tomat, bawang merah, bawang putih, saus cabe, lada, garam, gula, garam, lengkuas, sereh, tomat, tahu, kulit pangsit, telur, tepung kanji, minyak, terigu, wortel, jagung manis, sawi putih dan cabe merah. Menu hari Jumat, nasi putih, rollade daging, soy tiram, capcay, dengan harga Rp. 4.357, dimana terdiri dari beras, daging cincang, telur, wortel, tepung panir, bawang merah, bawang putih, maizena, saus tomat, lada, gula garam, bawang bombay, minyak, daun pisang, tempe, saus tiram, kecap, cabe merah, sawi putih, dan kembang kol. Menu hari Sabtu, nasi putih, ayam rica-rica, bitterballen, sauteed vegetable, dengan harga Rp. 3.897, dimana terdiri dari bahan beras, ayam, cabe merah, gula merah, lada, bawang merah, bawang putih, gula, garam, lengkuas, salam, sereh, kentang, tepung maizena, kacang panjang, toge, minyak, telur, dan tepung panir. Rincian dari biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi 40 nasi box dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Biaya bahan baku Menu hari
Uraian biaya
Senin Selasa Rabu Biaya bahan baku Kamis Jumat Sabtu Sumber : Data diolah, 2013
Biaya perporsi (Rupiah) 4.034 3.631 4.340 3.987 4.357 3.897
Biaya perhari/ 40 porsi (Rupiah) 161.360 145.240 173.600 159.480 174.280 155.880
31
2.
Biaya Tenaga Kerja Operasional Katering Sehati dimulai pada pukul 6.30 – 15.00 Wib.
dengan empat orang mahasiswa yang melaksanakan Pengelolaan Usaha Jasa Boga mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu. Mahasiswa tersebut mendapat libur pada saat tanggal merah dan hari Minggu. Perhitungan tarif/upah pada Katering sebagai bukan unit bisnis yang diterima oleh mahasiswa adalah Rp.12.500/hari sehingga dalam sehari mengeluarkan upah sebesar Rp. 50.000 untuk 4 orang mahasiswa. Sedangkan perhitungan tarif/upah sebagai unit bisnis sebesar Rp. 35.000/hari/orang, sehingga mengeluarkan upah sebesar Rp.140.000 untuk 4 orang. Perhitungan upah yang akan diterima oleh mahasiswa untuk Katering Sehati sebagai bukan unit bisnis dan unit bisnis dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya tenaga kerja langsung Keterangan Jam operasional @ (Rupiah) Jumlah mahasiswa Total perhari (Rupiah) Sumber : Data diolah, 2013
3.
Bukan unit bisnis 6.30 – 15.00 12.500 4 50.000
Unit bisnis 6.30 – 15.00 35.000 4 140.000
Biaya overhead variabel Katering Sehati Biaya overhead variabel Katering Sehati dimana terdiri dari biaya
kemasan, plastik, sendok, tissu, kertas nasi, label, dan gas LPG. Dimana harga satuan dari sterofoam adalah Rp. 350, harga dari sendok bebek adalah Rp. 40, harga dari kertas nasi Rp. 26, harga dari plastik yang digunakan untuk mengemas sayuran yang berkuah adalah Rp. 50, harga dari tissu Rp. 20, harga dari label adalah Rp.15. Bahan bakar yang digunakan adalah tabung LPG ukuran 3 kg, dengan harga Rp. 15.000 pertabung selama 4 kali menu atau 4 hari, sehingga penggunaan bahan bakar dalam sehari adalah sebesar Rp. 3.750 untuk memproduksi 40 nasi box baik untuk Katering dari segi bukan unit bisnis dan unit bisnis. Biaya transportasi sebesar Rp. 8.000 perhari dengan 2 orang mahasiswa yang bertugas untuk belanja bahan baku. Biaya listrik perhari dihitung berdasarkan peralatan yang digunakan dikalikan dengan biaya listrik perKwh selama satu bulan, dimana asumsi daya listrik yang digunakan adalah 900 watt. Hal ini dilakukan karena biaya listrik untuk Katering Sehati merupakan gabungan dari seluruh gedung yang ada di Kampus Gunung Gede dan dibayar oleh IPB
32
pusat. Berhubungan pada metode full costing listrik termasuk kedalam biaya overhead variabel maka harus diperhitungkan. Perhitungan biaya listrik Katering dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perhitungan biaya listrik Lamanya Jumlah Daya pemakaian Barang (p) dalam sehari (n) (t) Lampu 1 12 watt = 0,12 kWh 15 jam/hari Kulkas 1 62 watt = 0,062 kWh 24 jam/hari Blender 1 350 watt = 0,35Wh 0,25 jam/hari Sealer 1 310watt = 0,31 kWh 1 jam/hari Jumlah energi listrik yang digunakan dalam sebulan Biaya energi listrik yang dikeluarkan tiap bulan Biaya energi listrik perhari/40 porsi Biaya energi listri perporsi Sumber : Data diolah, 2013
Nama Barang
Energi listrik dalam satu bulan (nxpxt) 1x0,012x15x30 = 5,4 J 1x0,062x24x30= 44,64J 1x0,35x0,25x30=2,275J 1x0,31x1x30 = 8,06 J 61,965 J 61,965J x Rp.605 = Rp. 37.489 Rp. 1250 Rp. 31
Biaya air dihitung dengan cara asumsi penggunaan galon seharga Rp. 3.000, yang digunakan selama dua hari, sehingga biaya untuk air dengan menggunakan galon adalah Rp. 1.500 untuk memproduksi 40 nasi box, Biaya overhead variabel pabrik pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dan bukan bisnis dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Biaya overhead variabel pabrik Overhead Pabrik Variabel Box sterofoam Sendok bebek Plastik Kertas nasi Tissu label Bahan bakar gas LPG Transportasi listrik Air Total Sumber : Data diolah, 2012
4.
Satuan (Rupiah) 350 42 50 26 20 15 93,75 200 31 37,5 864,92
Biaya 40 porsi (Rupiah) 14.000 1.667 2.000 1.040 800 600 3.750 8.000 1.250 1.500 34.607
Biaya Overhead Tetap Katering Sehati Biaya overhead tetap pabrik pada Katering Sehati terdiri dari dua
kompor gas dengan empat tungku, satu blender yang digunakan untuk menghaluskan bumbu, satu kulkas tempat untuk penyimpanan bahan makanan, satu sealer, dua dandang untuk mengukus nasi putih dan rollade daging, tiga wajan, yang masing-masing digunakan untuk pengolahan lauk hewani, lauk nabati dan sayur, dua panci, lima sodet, empat waskom, delapan piring stainless, lima mangkuk stainles, dan satu tabung gas Rincian biaya overhead tetap dapat dilihat
33
pada Tabel 6. Alat-alat yang ada pada Katering Sehati akan mengalami penyusutan karena digunakan untuk produksi nasi box. Penyusutan tersebut akan menimbulkan biaya. Perhitungan biaya penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus atau berdasarkan nilai ekonomis. Beban penyusutan = (harga perolehan - nilai sisa)......................... (6) Umur ekonomis Tabel 6. Biaya overhead tetap pabrik Overhead Pabrik Tetap
Jumlah
kompor gas kulkas tabung gas blender sealer dandang panci wajan waskom talenan sodet piring stainles mangkuk stainles
2 1 1 1 1 2 2 4 4 2 5 8 5
Harga (Rupiah)
Biaya (Rupiah)
450.000 900.000 2.000.000 2.000.000 120.000 120.000 385.000 385.000 160.000 160.000 100.000 200.000 100.000 200.000 75.000 300.000 5.000 60.000 20.000 40.000 5.000 25.000 10.000 80.000 7.500 37.500 Total
Nilai Sisa (Rupiah)
Nilai ekonomis
200.000 800.000 -
4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Biaya penyusutan (Rupiah) 175.000 300.000 30.000 385.000 160.000 200.000 200.000 300.000 60.000 40.000 25.000 80.000 37.500 1.992.500
Sumber : Data diolah, 2012
Tabel 7. Beban penyusutan peralatan perbulan Penyustan/Tahun Keterangan (Rupiah) Penyusutan Peralatan 1.992.500 Sumber : Data diolah, 2012
Penyusutan/Bulan (Rupiah) 166.042
Penyusutan/ 40 box (Rupiah) 138,36
Berdasarkan Tabel 6 dan 7 dapat dilihat bahwa beban penyusutan peralatan pertahun Rp. 1.992.500. Berdasarkan pengeluaran tersebut Katering Sehati harus mengeluarkan biaya penyusutan tiap bulannya sebesar Rp. 166.042 dan pengeluaran biaya perporsi perhari untuk 40 box Rp. 138,36. Biaya sewa tempat untuk Katering Sehati tidak diperhitungkan sama dengan biaya listrik dan air, namun dalam penentuan harga pokok produksi komponen sewa tempat harus diperhitungkan, dimana dengan mengasumsi biaya sewa tempat untuk Katering Sehati adalah Rp. 5.000.000 Pertahun, dengan ukuran tempat sebesar 4 x 3 meter sehingga biaya untuk perbulan sebesar Rp. 416.666, dan biaya perharinya sebesar Rp. 13.889 dan jika dibebankan untuk biaya pernasi box sebesar Rp. 347. Total dari biaya overhead tetap Katering Sehati sebesar Rp. 485,36.
34
5.
Harga Pokok Produksi Perunit Perhitungan harga pokok produksi dengan cara memperhitungkan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dimana terdiri dari biaya overhead variabel dan overhead tetap. Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya maka diperoleh harga pokok produksi katering sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode full costing dapat dilihat pada Tabel 8 dan 9. rincian dari perhitungan harga pokok produksi Katering sebagai bukan unit bisnis dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati bukan sebagai unit bisnis dengan metode full costing Jenis Biaya Senin Biaya bahan baku 4.034 Biaya tenaga kerja 1.250 langsung Biaya overhead 865 variabel Biaya overhead 485 tetap Total Harga Pokok 6.634 Produksi Perporsi Sumber : Data diolah, 2013
Selasa 3.631 1.250
Harga (Rupiah) Rabu Kamis 4.340 3.987 1.250 1.250
Jumat 4.357 1.250
Sabtu 3.897 1.250
865
865
865
865
865
485
485
485
485
485
6.231
6.940
6.587
6.957
6.497
Berdasarkan Tabel 8 perhitungan harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati sebagai bukan unit bisnis dengan metode full costing didapat untuk hari Senin biayanya sebesar Rp. 6.634, hari Selasa Rp. 6.231, hari Rabu Rp. 6.940, hari Kamis Rp. 6.587, hari Jumat Rp. 6.957, dan hari Sabtu Rp. 6.497. Perhitungan harga pokok produksi Katering sebagai unit bisnis dengan metode full costing yakni sebesar Rp. 8.884 pada hari Senin, hari Selasa Rp. 8.481, hari Rabu Rp. 9.190, hari Kamis Rp. 8.837, hari Jumat Rp. 9.207, dan hari Sabtu Rp. 8.747, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Harga pokok produksi nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dengan metode full costing Jenis Biaya Senin Biaya bahan baku 4.034 Biaya tenaga kerja 3.500 langsung Biaya overhead 865 variabel Biaya overhead 485 tetap Total Harga Pokok 8.884 Produksi Perporsi Sumber : Data diolah, 2013
Selasa 3.631 3.500
Harga (Rupiah) Rabu Kamis 4.340 3.987 3.500 3.500
Jumat 4.357 3.500
Sabtu 3.897 3.500
865
865
865
865
865
485
485
485
485
485
8.481
9.190
8.837
9.207
8.747
35
Setelah
diperoleh
perhitungan
harga
pokok
produksi
Katering
berdasarkan unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode full costing maka akan diperbandingkan untuk melihat seberapa besar selisih antara kedua perbandingan tersebut. Tabel 10.Perbandingan hpp nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode full costing Menu hari Bukan unit bisnis Unit bisnis Selisih (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) Senin 6.634 8.884 Selasa 6.231 8.481 Rabu 6.940 9.190 2.250 Kamis 6.587 8.837 Jumat 6.957 9.207 Sabtu 6.497 8.747 Sumber : Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 10 yang memperbandingkan perhitungan harga pokok produksi Katering berdasarkan bukan unit bisnis dengan unit bisnis dimana baik untuk bukan unit bisnis dengan unit bisnis, banyaknya produksi nasi box samasama menggunakan asumsi 40 box, sehingga didapat selisih sebesar Rp. 2.250. Selisih tersebut berasal dari biaya tenaga kerja yang ditentukan pada unit bisnis, berdasarkan biaya yang seharusnya dibayarkan sehari. 4.5.3 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Katering Sehati dan Metode Full Costing Perhitungan harga pokok produksi yang telah diperoleh berdasarkan metode Katering Sehati dan perhitungan dengan metode full costing sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis maka dilakukan perbandingan untuk melihat seberapa besar selisih antara kedua metode tersebut. Perbandingan perhitungan harga pokok produksi tersebut dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Perbandingan perhitungan hpp nasi box Katering Sehati dengan metode Katering Sehati dan metode Full Costing sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis Metode Katering Menu hari (Rupiah) Senin 4.830,75 Selasa 4.427,75 Rabu 5.136,75 Kamis 4.783,75 Jumat 5.153,75 Sabtu 4.693,75 Sumber : Data diolah, 2013
Bukan unit bisnis (Rupiah) 6.634 6.231 6.940 6.587 6.957 6.497
Unit bisnis (Rupiah)
8.884 8.481 9.190 8.837 9.207 8.747
36
Perbedaan yang timbul antara perhitungan dengan metode Katering Sehati dengan metode full costing baik untuk unit bisnis dan bukan unit bisnis berdasarkan Tabel 11, bahwa perhitungan dengan metode Katering Sehati harga pokok produksi yang didapat lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan dengan bukan unit bisnis dan unit bisnis. Perhitungan dengan metode Katering lebih rendah karena hanya memperhitungkan biaya bahan baku, transportasi, kemasan dan biaya bahan bakar, sedangkan dengan metode full costing bukan unit bisnis dan unit bisnis sudah memperhitungkan seluruh biaya yang termasuk kedalam perhitungan harga pokok produksi seperti, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap. Namun antara bukan unit bisnis dan unit bisnis terdapat perbedaan dalam hal penentuan baiya tenaga kerja langsung, dimana pada unit bisnis biaya tenaga kerja langsung ditentukan berdasarkan upah yang sebenarnya diterima apabila Katering tersebut dijadikan usaha unit bisnis yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Perhitungan tenaga kerja bukan unit bisnis, penentuan biaya tenaga kerja berdasarkan upah minimum perhari yang diterima pada sebagian besar usahausaha Katering. Katering Sehati menetapkan harga jual dari nasi box tersebut adalah sebesar Rp. 10.000. dimana penentuan harga jual yang dilakukan oleh Katering Sehati dengan menentukan asumsi keuntungan yang diinginkan sebesar 100% dari harga bahan keseluruhan yang dikeluarkan, sehingga didapat harga jual. Berdasarkan penentuan tersebut maka dapat dibandingkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari Katering Sehati dengan membandingkan berdasarkan metode full costing baik untuk unit bisnis dan bukan unit bisnis. Perbandingan keuntungan yang diperoleh berdasarkan harga jual dengan metode Katering Sehati dan metode full costing sebgai unit bisnis dan bukan unit bisnis dapat dilihat pada Tabel 12.
37
Tabel 12. Perbandingan keuntungan yang diperoleh berdasarkan harga jual dengan metode Katering Sehati dan full costing sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis Metode Katering Sehati Menu Biaya hari Untung bahan (Rupiah) (Rupiah) Senin 4.830,75 5.169,25 Selasa 4.427,75 5.572,25 Rabu 5.136,75 4.863,25 10.000 Kamis 4.783,75 5.216,25 Jumat 5.153,75 4.846,25 Sabtu 4.693,75 5.306,25 Sumber : Data diolah, 2013
Harga jual (Rupiah)
Full costing bukan unit bisnis Biaya Untung bahan (Rupiah) (Rupiah) 6.634 3.366 6.231 3.769 6.940 3.060 6.587 3.413 6.957 3.043 6.497 3.503
Full costing unit bisnis Biaya Untung bahan (Rupiah) (Rupiah) 8.884 1.116 8.481 1.519 9.190 810 8.837 1.163 9.207 793 8.747 1.253
Berdasarkan Tabel 12, dapat dilihat bahwa keuntungan yang diperoleh apabila biaya bahan dikurangi dengan harga jual maka diperoleh antara Rp. 4.843,25 sampai Rp. 5.572,25 atau dengan rata-rata keuntungan 100% telah tercapai. Sedangkan keuntungan berdasarkan perhitungan full costing sebagai bukan unit bisnis dimana harga jual dikurangi dengan harga bahan diperoleh keuntungan dari Rp. 3.060 sampai Rp. 3.769 atau dengan rata-rata keuntungan 50% dan keuntungan berdasarkan unit bisnis diperoleh antara Rp. 793 sampai Rp. 1.519 atau sebesar 15%. Dilihat dari hasil tersebut, apabila Katering tetap menjual dengan harga Rp.10.000 berdasarkan unit bisnis, Katering masih tetap mendapatkan keuntungan, sebesar 15%. Apabila menginginkan keuntungan sebesar 100% maka Katering harus menaikan harga jual dari nasi box tersebut menjadi Rp. 20.000 4.6 Pengelolaan Modal Kerja Modal kerja pada Katering Sehati pada awal periode usaha diberikan modal sebesar Rp. 190.000 untuk memproduksi 40 porsi nasi box selama dua bulan. Uang sebesar Rp. 190.000 digunakan oleh mahasiswa untuk pembelian bahan baku, kemasan, gas, serta biaya transportasi. Antara kelompok satu dengan kelompok dua, sama-sama diberikan modal sebesar Rp.190.000, dengan samanya modal kerja yang diberikan maka akan dilihat bagaimana pengelolaan modal kerja antara kelompok satu dengan kelompok dua. Pengelolaan modal kerja tersebut dilihat dari nilai profitabilitas, dimana dilihat dari laporan keungan laba dan rugi,
38
serta neraca, dengan melihat nilai ROA (Return on Assets atau tingkat pengembalian atas aktiva). Modal yang diberikan sebesar Rp.190.000 selama dua bulan digunakan untuk memproduksi 40 porsi nasi box perhari, dengan total penjualan nasi box sebanyak 2040 porsi baik untuk kelompok satu maupun kelompok dua. Total pendapatan selama dua bulan adalah sebesar Rp. 20.400.000. Kelompok satu mendapatkan laba kotor sebesar Rp. 7.838.676, dimana laba tersebut dibagi dua atau 50% yang akan diberikan kepada mahasiswa yang telah melaksanakan Pengelolaan Usaha Jasa Boga, sehingga laba bersih yang diterima oleh Katering Sehati sebesar Rp. 3.919.338. kelompok dua mendapatkan laba kotor sebesar Rp. 7.299.756, dimana laba tersebut sama dengan kelompok satu, yakni sama-sama dibagi 50% sehingga laba bersih yang diterima oleh Katering Sehati pada kelompok dua adalah sebesar Rp. 3.649.878. Rincian dari laporan keuangan Katering Sehati kelompok satu dan dua dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5, mengacu kepada laporan keuangan Katering pada kelompok satu dan dua, maka akan terlihat bahwa kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total assets yang dimiliki perusahaan setelah dengan biaya-biaya untuk menandai asset tersebut, sehingga return on asset merupakan rasio yang diperoleh dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan, dengan kata lain dapat dinyatakan dengan a. Katering kelompok satu ROA = Laba bersih x 100% Total assets ROA = 3.919.338 x 100% 8.410.754 = 46,59 % b. Katering kelompok dua ROA = Laba bersih Total assets ROA = 3.649.878 8.141.294 = 44,83 %
x 100% x 100%
Berdasarkan perhitungan rasio ROA maka laba bersih atas total assets yang digunakan oleh Katering Sehati kelompok satu sebesar 46,59%, sehingga
39
setiap penambahan Rp. 1 total asset akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 46,59. Nilai ROA yang didapat oleh Katering Sehati kelompok dua sebesar 44,83%, sehingga setiap penambahan Rp. 1 total asset akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 44,83. Terdapat perbedaan antara nilai ROA yang diperoleh dari Katering Sehati kelompok satu dengan kelompok dua, dimana terdapat selisih sebesar 1,76%. Perbedaan ini disebabkan penurunan ROA pada kelompok dua, karena pendapatan yang diperoleh sedikit menurun yang disebabkan biaya bahan baku yang sedikit meningkat. Rasio ROA yang diperoleh, telah menunjukkan bahwa kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba, dan apabila dilihat dari sisi likuiditas, dimana kemampuan perusahan dalam memenuhi kebutuhan dana secara cepat dan tergolong cukup likuid. Rasio ROE seharusnya diperhitungkan karena untuk melihat kemampuan perusahaan dalam pengembalian setiap rupiah modal dari pemilik, dimana ratio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan. Kateing Sehati tidak memperhitungkan rasio ROE karena pada Katering Sehati tidak terdapat pinjaman dari pihak luar atau utang dalam penambahan modal pemilik, sehingga tidak diperhitungkan. Pengelolaan modal kerja selain untuk melihat rasio ROA maka dilihat juga Cash Convension Cycle dimana siklus konversi kas adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan mulai dari perusahaan mengeluarkan uang untuk pembelian bahan baku sampai dengan perusahaan mengumpulkan uang dari penjualan barang jadi. Semakin pendek waktu yang diperlukan maka semakin baik bagi perusahaan, sebaliknya semakin panjang waktu yang dibutuhkan maka semakin banyak modal yang harus ditanamkan. Katering Sehati dalam penentuan siklus konversi kas hanya memperhitungkan Days of sales in inventory yakni nilai persediaan dibagi dengan harga pokok penjualan. Perhitungan DSI baik untuk Katering Sehati kelompok satu dan kelompok dua . Days of sales in inventory (DSI) kelompok satu Days Inventory Outstanding =
Days Inventory Outstanding =
Inventories Cost of Goods Sold
126.000 12.561.324 = 0 hari
: 365
: 365
40
Days of sales in inventory (DSI) kelompok dua Days Inventory Outstanding =
126.000 13.100.244 = 0 hari
: 365
Perhitungan CCC pada Katering Sehati hanya pada DSI, yakni nilai persediaan serta harga pokok penjualan, yang terdapat pada laporan neraca dan laba rugi yang dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Perhitungan DSO dan DPO tidak dicantumkan karena tidak terdapat piutang atau pun utang usaha pada Katering Sehati. Hal ini disebabkan Katering Sehati dalam proses pembelian atau penjualan nasi box terjadi secara tunai. Nilai dari DSI pada Katering Sehati untuk kelompok satu maupun kelompok dua adalah sebesar 0 hari hal ini menyimpulkan bahwa tingkat pengembalian persediaan barang dagang terhadap harga pokok produksi selama 0 hari atau pada saat hari itu langsung. Tingkat pengembalian tersebut merupakan tingkat pengembalian yang bagus, karena semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian persediaan terhadap harga pokok penjualan, sehingga modal yang tertanam semakin sedikit. Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasi seharihari, dimana uang yang telah dikeluarkan diharapkan akan kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan. Begitu juga bagi Katering Sehati. Katering Sehati baik untuk kelompok satu maupun kelompok dua menggunakan modal kerja untuk pembelian bahan baku, transportasi, bahan bakar, dan kemasan, sehingga tingkat pengembalian modal kerja haruslah cepat, karena modal kerja tersebut akan digunakan kembali untuk pembelian yang sama untuk seterusnya selama katering tersebut beroperasi. 4.7 Break Event Poin (BEP) Break event point merupakan suatu kondisi perusahaan tidak mengalami untung dan tidak mengalami kerugian. BEP juga dapat dikatakan bahwa perusahaan dapat memperoleh keuntungan adalah sebesar Rp. 0 (nol). Titik impas Katering Sehati dapat dilihat pada Tabel 13.
41
Tabel 13. Analisis titik impas Katering Sehati Katering Sehati Sumber : Data diolah, 2013
BEP (unit) 57
BEP (Rupiah) 566.955
Tabel 13 menunjukan bahwa dengan modal Rp. 190.000 dapat memproduksi nasi box dimana jumlah nasi box pada saat titik impas atau tidak untung tidak rugi pada Katering Sehati rata-rata disaat memproduksi 57 box perhari. Sehingga penjualan yang diperoleh pada saat titik impas adalah sebesar Rp. 566.955 Hasil perhitungan BEP dapat dilihat pada Lampiran 6. 4.8 Implikasi Manajerial Hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh Katering Sehati baik dari segi unit bisnis maupun buksn unit bisnis. Penerapan dari segi bisnis, dengan menggunakan perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing keuntungan yang diperoleh berkisar 20%, namun apabila Katering menginginkan keuntungan sebesar 100% maka Katering Sehati harus menaikan harga jual dimana harga jual yang ditawarkan menjadi Rp. 20.000. Sedangkan dari segi bukan unit bisnis dengan menjual seharga Rp. 10.000, merupakan harga jual yang telah tepat mengingat orientasi dari Katering sebagai tempat untuk pembelajaran mahasiswa. penentuan keuntungan yang diharapkan sebesar 100% dalam usaha Katering, melihat bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang cepat rusak atau tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama serta pergeseran harga yang tidak menentu. Dari segi manajemen, Katering Sehati harus dapat menerapkan manajemen pemasaran yang tepat untuk dapat bersaing dengan katering dan usaha lainnya yang bergerak dibidang makanan. Mahasiswa yang melakukan praktik pengelolaan usaha jasa boga tidak hanya fokus terhadap pengolahan makanan saja, namun harus mampu memperhatikan cara untuk melakukan pemasaran dari nasi box tersebut, serta harus mampu melihat peluang yang ada dipasar, karena Katering Sehati memiliki nilai tambah dari Katering-katering lainnya berupa perhitungan dari kebutuhan zat gizi makanan yang ditawarkan. Dengan nilai tambah tersebut merupakan salah satu modal dari Katering Sehati.
42
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a.
Harga pokok produksi yang ditentukan oleh Katering Sehati dalam penentuan harga jual nasi box dimana Katering Sehati, hanya memasukan komponen bahan baku, transportasi, kemasan, dan gas.
b. Harga pokok produksi pada nasi box pada Katering Sehati sebagai unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode full costing didapat harga pokok produksi untuk unit bisnis berkisar antara Rp. 8.481 – Rp. 9.190, sedangkan harga pokok produksi sebagai unit bukan bisnis didapat harga pokok produksi berkisar antara Rp. 6.231 – Rp. 6.957. baik perhitungan harga pokok produksi untuk unit bisnis dan bukan unit bisnis dengan metode full costing dimana seluruh biaya yang terkait kedalam proses produksi diperhitungkan. Biayabiaya yang dimaksud seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap. c. Perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode Katering dengan metode full costing, dimana hasil yang diperoleh untuk perhitungan berdasarkan Katering Sehati didapat harga pokok produksi yang terlalu rendah, dibandingkan dengan perhitungan full costing. Hal ini berpengaruh terhadap harga jual yang ditetapkan. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode Katering, telah sesuai apabila nasi box tersebut akan dijual dengan harga Rp. 10.000 karena keinginan untuk mendapatkan keuntungan sebesar 100% telah terpenuhi, sedangkan dengan perhitungan full costing sebagai unit binis dan bukan unit bisnis keuntungan yang diperoleh sebesar 50% dan 20%. d. Pengelolaan modal kerja pada Katering Sehati kelompok satu dan dua, berdasarkan perhitungan rasio ROA tergolong baik, dan likuid, dimana Katering dapat mengembalikan modal yang digunakan dengan cepat, sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan selanjutnya.
43
2.
SARAN Sebaiknya Katering Sehati dalam menentukan harga jual dari nasi box,
dengan menggunakan metode full costing, karena metode ini lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan Katering Sehati yang hanya memperhitungkan kebutuhan bahan baku, bahan bakar, dan transportasi. Selain itu juga, mengajarkan kepada mahasiswa yang sedang melakukan praktek pengelolaan usaha jasa boga, sehingga mengetahui apa saja faktor-faktor yang harus diperhitungkan untuk penentuan harga pokok produksi, sehingga dapat menentukan harga jual dari nasi box yang akan ditawarkan, dan sebagai bekal untuk kedepannya bagi mahasiswa tersebut apabila terjun langsung dalam berwirausaha. Modal kerja yang diberikan kepada mahasiswa untuk pengelolaan usaha jasa boga, sebaiknya sedikit dilebihkan dari harga pokok produksi, hal ini sebagai dana cadangan apabila terjadi hal-hal yang tidak terduga.
44
DAFTAR PUSTAKA Bustami dan Nurlaela. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu. Bina UKM. 2010. Gambaran Umum Mengenai Industri Jasa Boga dalam Usaha Catering. [internet]. Jakarta (ID) : BinaUKM. [Diunduh 2012 Desember 06]. Tersedia pada http://binaukm.com/2010/04/gambaran-umummengenai -industri-jasa-boga-dalam-usaha-catering/ Garrrison RH., dan Norren EW. 2000, Akuntansi Manajerial, buku Satu, Terjemahan A. Totok Budi Santoso. Jakarta (ID): Salemba Empat. Hanafi dan Halim A. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta (ID): UPP AMP YKPN. Hansen DR dan MM Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial, buku Satu, Edisi Delapan, Terjemahan Deny Arnos Kwary. Jakarta (ID) : Salemba Empat Horngren CT, Datar SM, Foster G. 2008. Akuntansi Biaya, Jilid 1, Terjemahan P. A. Lestari. Jakarta (ID): Erlangga. Kamaruddin A. 2002. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja, Cetakan Pertama. Jakarta (ID) : Rineka Cipta. Keown AJ., Martin JD., Petty JW., and Scott DF. 2001. Foundations of Finance. (3rd ed). Upper Saddle River,N.Y : Pearson Education. Dalam Jurnal Moch. Edman Syarif dan Ita Prihatining Wilujeng. 2009. Cash Conversion Scycle dan Hubungannya dengan Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Manajemen Modal [Internet]. [2013 April 04]; Jurnal Ekonomi Bisnis. Tahun 14. Nomor 1. Maret 2009 : Malang Mulyadi. 2010. Akuntasi Biaya, Edisi 5. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta (ID) : STIE YKPN. Risma CRS. 2007. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Penentuan Harga Jual Produk Coca Cola Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan. [skripsi]. Medan (ID) : Universitas Sumatera Utara. Riyanto B. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta (ID) : BPFE-Yogyakarta, Sawir A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahan. Jakarta (ID) : PT. Gramedia Pustaka Utama. Silvana E. 2011. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Dengan Metode Full Costing pada Industri Kecil (Studi Kasus CV Laksa Mandiri) [skripsi]. Bogor (ID) : Intitut Pertanian Bogor.
45
Yuyun N. 2009. Analisis Pengelolaan Modal Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Perusahaan (Studi pada Pt.Indocement Tunggal Prakarsa Tbk). [skripsi]. Malang (ID) : Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang.
46
LAMPIRAN
47
Lampiran 1. Daftar menu Senin
Selasa
Rabu
Nasi Putih
Nasi Putih
Nasi Putih
Dak Doritang
Fried Tesum
Chicken Coconut
Chili Potatoes
Doufu
Perkedel
Vegetable Soup
Tali Saag
Hot Cap Cay
Kamis
Jumat
Sabtu
Nasi Putih
Nasi putih
Nasi Putih
Ayam Asam Manis
Rollade with Bolognaise Sauce
Ayam Rica-Rica
Siotofu
Soy Tiram
Bitterballen
Sauted Sweet Vegetable
Hot Capcay
Sauted Vegetable
48
Lampiran 2. Perhitungan harga bahan baku kelompok satu senin
nama hidangan
bahan
22-Okt-12
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
Harga/ Unit
Total Biaya
29-Okt-12
harga /rporsi
Harga/ Unit
Total Biaya
5 nov 12
Harga/ porsi
harga /Unit
Total Biaya
12 nov 12
harga /porsi
Harga/ Unit
Total Biaya
19 nov 12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.500
22.750
569
6.800
23.800
595
6.500
22.500
563
6.500
22.500
563
6.500
22.500
563
dak dori tang
ayam
3000
g
75
g
27.000
81.000
2.025
27.000
81.000
2.025
26.000
78.000
1.950
26.000
78.000
1.950
26.000
72.000
1.800
chilli potatoes
kecap
70
ml
ml
6.000
1.680
42
13.500
1.575
39
13.000
1.517
38
13.000
1.517
38
13.000
1.517
38
vegetable soup
gula merah
1,75
40
g
1
g
14.000
560
14
14.000
560
14
14.000
560
14
14.000
560
14
14.000
560
14
minyak
270
g
6,5
g
10.000
2.700
68
10.000
2.700
68
10.000
2.700
68
10.000
2.700
68
10.000
2.700
68
cabe merah
100
g
2,75
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
15.000
1.500
38
20
g
0,5
g
15.000
300
8
15.000
300
8
15.000
300
8
15.000
300
8
15.000
300
8
salam
5
g
0,125
g
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
250
6
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
267
7
500
222
6
500
222
6
500
222
6
gula
30
g
1,5
g
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
lengkuas
lada
15
g
0,38
g
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3.500
53
1
3.000
1.500
38
100
g
2,25
g
10.000
1.000
25
20.000
2.000
50
10.000
1.000
25
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,25
g
14.000
1.400
35
15.000
1.500
38
10.000
1.000
25
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
kentang
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.500
13.000
325
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300 40
b.merah
kemiri
20
g
0,5
g
79.000
1.580
40
79.000
1.580
40
79.000
1.580
40
79.000
1.580
40
79.000
1.580
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
buncis
1500
g
25
g
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
4.000
6.000
150
wortel
2000
g
50
g
10.000
20.000
500
10.000
20.000
500
10.000
20.000
500
10.000
20.000
500
10.000
20.000
500
500
g
12,5
g
12.000
6.000
150
12.000
6.000
150
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
4.500
163.152
4078
165.992
4.150
157.839
3.946
157.141
3.929
daun jeruk
kol
4.500
113
151.089
3.777
49
Lanjutan Lampiran 2 senin nama hidangan
bahan
26 nov 12 berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
Harga/ Unit
Total Biaya
03-Des-12 harga /porsi
Harga/ Unit
Total Biaya
10-Des-12 Harga/ porsi
Harga/ Unit
Total Biaya
17-Des-12 harga/ porsi
Harga/ Unit
Total Biaya
Rata-rata
Harga/ porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
23.800
595
dak dori tang
ayam
3000
g
75
g
26.000
72.000
1.800
26.000
72.000
1.800
24.000
72.000
1.800
26.000
78.000
1.950
chilli potatoes
kecap
70
ml
ml
13.000
1.400
35
13.000
1.400
35
13.000
1.517
38
13.000
1.517
38
vegetable soup
gula merah
40
g
1
g
14.000
560
14
14.000
560
14
14.000
560
14
14.000
560
14
minyak
270
g
6,5
g
9.000
2.430
61
9.000
2.430
61
10.000
2.700
250
10.000
2.700
68
cabe merah
100
g
2,75
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20
g
0,5
g
15.000
300
8
15.000
300
8
15.000
300
8
15.000
300
8
salam
5
g
0,125
g
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
250
6
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
13
500
222
6
gula
30
g
1,5
g
11.000
330
8
11.000
330
8
11.000
330
8
12.000
360
9
lada
15
g
0,38
g
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
b.merah
100
g
2,25
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,25
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
kentang
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.500
13.000
325
7.000
14.000
350
20
g
0,5
g
25.000
500
13
79.000
1.580
40
97.000
1.940
49
79.000
1.580
40
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
buncis
1000
g
25
g
5.000
5.000
125
5.000
5.000
125
6.000
6.000
150
8.000
12.000
300
wortel
2000
g
50
g
9.000
18.000
450
9.000
18.000
450
9.000
18.000
450
8.000
16.000
400
500
g
12,5
g
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
7.000
3.500
88
7.000
3.500
88
146.092
3.652
147.172
3.679
150.419
3.760
161.389
4.035
lengkuas
kemiri daun jeruk
kol
1,75
3.890
50
Lanjutan Lampiran 2 nama hidangan
bahan
selasa berat 40 porsi
23-Okt-12
sat
berat /porsi
sat
Total Biaya
30-Okt-12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
6 nov 12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
13 nov 12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
20 nov 12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
6500
22750
569
6.500
22.750
569
6.500
22.750
569
6.500
22.750
569
6.500
22.500
563
fried tesum
telur puyuh
800
g
12,5
btr
20.000
16.000
400
25.000
20.000
500
25.000
20.000
500
25.000
20.000
500
25.000
20.000
500
dofu
d.cincang
600
g
12,5
g
80.000
48.000
1200
80.000
48.000
1.200
78.000
46.800
1170
85.000
51.000
1.275
90.000
45.000
1.125
tali saag
t.panir
50
g
1,25
g
16000
800
20
4.000
800
20
4.000
800
20
4.000
800
20
16.000
800
20
telur
60
g
1,5
g
1000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.500
38
b.merah
100
g
2,25
g
10.000
1.000
25
20.000
2.000
50
10.000
1.000
25
20.000
2.000
50
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,25
g
14.000
1.400
35
15.000
1.500
38
14.000
1.400
35
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
garam
70
g
1,75
g
500
194
5
500
233
6
500
233
6
500
194
5
500
194
5
gula
55
g
1,375
g
12000
660
17
12.000
660
17
12.000
660
17
12.000
660
17
12.000
660
17
saus tomat
68
ml
1,7
g
4000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
maizena
50
g
1,25
g
3500
1.167
29
4.000
1.333
33
5.000
1.667
42
4.000
1.333
33
5.000
1.667
42
100
g
10
g
90
9.000
225
4.500
4.500
113
180
9.000
225
4.500
9.000
225
90
9.000
225
kulit pangsit tahu
g
harga /Unit
2000
g
50
g
6500
13.000
325
6.500
13.000
325
5.000
10.000
250
6.500
10.500
263
6.500
13.000
325
kecap
50
g
1,25
g
6000
1.200
30
13.500
1.125
28
13.000
1.083
27
13.000
1.083
27
13.000
1.083
27
gula merah
50
g
1,25
g
14000
700
18
14.000
700
18
14.000
700
18
14.000
700
18
14.000
700
18 3
salam
2
g
1,25
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
10
g
0,25
g
15000
150
4
15.000
150
4
15.000
150
4
15.000
150
4
15.000
150
4
cabe merah
100
g
2,5
g
16000
1.600
40
20.000
2.000
50
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
15000
1500
38
minyak
250
g
6,25
g
10000
2.500
63
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
10.000
2.500
63
9000
2250
56
30
g
0,75
g
5000
150
4
5.000
150
4
5.000
150
4
5.000
150
4
6.000
180
5
bayam
3000
g
60
g
1.000
3.000
75
2.000
6.000
150
600
8.000
200
2.000
12.000
300
2000
10000
250
jagung
1200
g
30
g
6000
7.200
180
6.000
7.200
180
6.000
8.000
200
6.000
7.200
180
8000
9600
240
15
g
0,375
g
3500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3000
1500
38
135.336
3383
139.091
3.477
141.133
3528
150.636
3.766
147.151
3.679
lengkuas
daun bawang
lada
51
Lanjutan Lampiran 2 selasa
nama hidangan
bahan
27 nov 12
berat 40 porsi
sat
berat /porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
04-Des-12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
12-Des-12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
18-Des-12
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
Rata-rata
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
23.800
595
fried tesum
telur puyuh
800
g
12,5
btr
25.000
20.000
500
25.000
20.000
500
25.000
20.000
500
26.000
20.800
520
dofu
d.cincang
500
g
12,5
g
90.000
45.000
1.125
90.000
45.000
1.125
50.000
25.000
625
50.000
25.000
625
t.panir
50
g
1,3
g
4.000
800
20
4.000
800
20
4.000
800
20
16.000
800
20
telur
60
g
1,5
g
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
b.merah
100
g
2,25
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,25
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
garam
70
g
1,75
g
500
194
5
500
194
5
500
194
5
500
194
5
gula
55
g
1,38
g
11.000
605
15
11.000
605
15
3.000
660
17
12.000
660
17
saus tomat
68
ml
1,70
g
4.500
2.267
57
4.500
2.267
57
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
maizena
50
g
1,25
g
5.000
1.667
42
4.000
1.333
33
4.000
1.333
33
5.000
1.667
42
100
g
10
g
9.000
900
23
9.000
900
23
9.000
9.000
225
90
9.000
225
kulit pangsit tahu
2000
g
50
g
4.500
9.000
225
6.500
13.000
325
13.000
13.000
325
6.500
13.000
325
kecap
50
g
1,25
g
13.500
1.125
28
13.000
1.083
27
13.000
1.000
25
13.000
1.083
27
gula merah
50
g
1,25
g
14.000
700
18
14.000
700
18
3.500
700
88
14.000
700
18
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
13
500
100
3
10
g
0,25
g
15.000
150
4
15.000
150
4
15.000
150
4
15.000
150
4
cabe merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
minyak
250
g
6,25
g
9.000
2.500
63
9.000
2.250
56
9.000
2.250
56
9.000
2.250
56
30
g
0,75
g
8.000
2.500
63
8.000
240
6
8.000
240
6
6.000
180
5
bayam
3000
g
60
g
2.000
10.000
250
2.000
10.000
250
2.000
10.000
200
2.000
12.000
300
jagung
1200
g
30
g
8.000
9.600
240
5.000
6.000
150
5.000
6.000
150
7.000
8.400
210
15
g
0,375
g
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
137.608
3.440
135.123
3.378
122.943
3.104
129.051
3.226
salam lengkuas
daun bawang
lada
3.442
52
Lanjutan Lampiran 2 Rabu
24-Okt-12
berat 40 porsi
sat
Berat 1 porsi
sat
harga/ Unit
Total Biaya
31-Okt-12
harga /porsi
harga/ Unit
Total Biaya
7 nov 12
harga /porsi
harga/ Unit
Total Biaya
14 nov 12
Harga/ porsi
harga/ Unit
Total Biaya
21 nov 12
harga /porsi
harga/ Unit
Total Biaya
harga /porsi
nama hidangan
bahan
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.500
22.750
569
6.500
22.750
569
6.500
22.750
569
6.500
22.750
569
6.500
22.500
563
chicken coconut
ayam
3000
g
75
g
26.000
91.000
2.275
26.000
78.000
1.950
25.000
75.000
1875
25.000
75.000
1.875
24.000
72.000
1.800
perkedel
kelapa parut
500
g
12,5
g
4.000
4.000
100
4.000
4.000
100
4.000
4.000
100
4.000
4.000
100
4.000
4.000
100
hot capcay
gula merah
100
g
2,5
g
14000
1.400
35
4.000
1.600
40
14.000
1.400
35
14.000
1.400
35
14.000
1.400
35
ketumbar
20
g
0,5
g
25000
500
13
25.000
500
13
25.000
500
13
25.000
500
13
25.000
500
13
lengkuas
35
g
0,88
g
15000
525
13
15.000
525
13
15.000
525
13
15.000
525
13
15.000
525
13
kunyit
20
g
0,5
g
7000
140
4
7.000
140
4
7.000
140
4
14.000
280
7
7.000
140
4
daun jeruk
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
200
5
500
200
5
salam
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
150
4
500
300
8
500
300
8
sereh
10
g
0,25
g
1000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
daun bawang
30
g
0,75
g
5000
150
4
5.000
150
4
5.000
150
4
5.000
150
4
6.000
180
5
lada
15
g
0,38
g
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
100
g
2,5
g
500
278
7
500
333
8
500
333
8
500
278
7
500
278
7
30
g
0,75
g
12000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
minyak
500
g
12,5
g
10.000
5.000
125
9.500
4.750
119
9.500
4.750
119
10.000
5.000
125
9.000
4.500
113
kentang
garam gula
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
telur
60
g
1,5
g
1000
1.000
25
16.000
960
24
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
maizena
30
g
0,75
g
5000
1.000
25
5.000
1.000
25
5.000
1.000
25
5.000
1.000
25
5.000
1.000
25
b.merah
100
g
2,50
g
10.000
1.000
25
10.000
1.000
25
10.000
1.000
25
15.000
1.500
38
10.000
1.000
25
b.putih
100
g
2,5
g
10.000
1.000
25
20.000
2.000
50
14.000
1.400
35
20.000
2.000
50
15.000
1.500
38
wortel
1750
g
40
g
10.000
17.500
438
10.000
17.500
438
10.000
17.500
438
12.000
21.000
525
12.000
21.000
525
sawi putih
1500
g
35
g
5.000
7.500
188
6.000
9.000
225
4.000
6.000
150
4.000
6.000
150
4.000
6.000
150
500
g
10
g
12.000
6.000
150
4.000
8.000
200
20.000
10.000
250
12.000
6.000
150
12.000
6.000
150
75
g
1,875
g
5000
1.500
38
5.000
1.500
38
5.000
375
9
5.000
375
9
5.000
375
9
cabe merah
100
g
2,5
20.000
2.000
50
15.000
6.000
150
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4500
2.267
57
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
saus cabe
68
ml
1,7
ml
4500
2.267
57
4.500
2.267
57
4.500
2.267
57
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
183.185
4.580
178.150
4.454
168.065
4202
168.747
4.219
164.391
4.110
kembang kol tomat
53
Lanjutan Lampiran 2 Rabu
28 nov 12
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
nasi putih
beras
2800
g
chicken coconut
ayam
3000
perkedel
kelapa parut
500
hot capcay
gula merah
berat 1 porsi
sat
harga/ Unit
Total Biaya
05-Des-12
harga /porsi
harga/ Unit
Total Biaya
13-Des-12
harga /porsi
harga/ Unit
Total Biaya
19-Des-12
Rata-rata harga /porsi
harga/ Unit
Total Biaya
harga /porsi
70
g
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
22.500
563
6.800
23.800
595
g
75
g
24.000
72.000
1.800
24.000
72.000
1.800
26.000
78.000
1.950
26.000
78.000
1.950
g
12,5
g
4.000
4.000
100
4.000
4.000
100
4.000
4.000
100
4.000
4.000
100
100
g
2,5
g
14.000
1.400
35
14.000
1.400
35
3.500
1.400
88
14.000
1.400
35
ketumbar
20
g
0,5
g
20.000
400
10
25.000
500
13
25.000
500
13
25.000
500
13
lengkuas
35
g
0,88
g
15.000
525
13
15.000
525
13
15.000
525
13
15.000
525
13
kunyit
20
g
0,5
g
8.000
160
4
7.000
140
4
7.000
140
4
7.000
140
4
daun jeruk
4
g
0,1
g
500
200
5
500
200
5
500
200
5
500
200
5
salam
6
g
0,15
g
500
300
8
500
300
8
500
300
8
500
300
8
sereh
10
g
0,25
g
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
daun bawang
30
g
0,75
g
8.000
240
6
8.000
240
6
8.000
240
6
6.000
180
5
lada
15
g
0,38
g
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
100
g
2,5
g
500
278
7
500
278
7
500
278
7
500
278
7
30
g
0,75
g
12.000
360
9
12.000
360
9
3.000
360
9
12.000
360
9
minyak
500
g
12,5
g
9.000
4.500
113
9.000
4.500
113
9.000
4.500
113
9.000
4.500
113
kentang
garam gula
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.500
13.000
325
7.000
14.000
350
telur
60
g
1,5
g
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
maizena
30
g
0,75
g
4.000
800
20
4.000
800
20
3.500
700
18
5.000
1.000
25
b.merah
100
g
2,50
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
wortel
1750
g
40
g
12.000
21.000
525
10.000
17.500
438
10.000
17.500
438
8.000
14.000
350
sawi putih
1500
g
35
g
4.000
6.000
150
4.000
6.000
150
5.000
7.500
188
4.000
6.000
150
500
g
10
g
12.000
6.000
150
12.000
6.000
150
9.000
4.500
113
20.000
10.000
250
74
g
1,85
g
5.000
370
9
5.000
500
13
5.000
500
13
5.000
375
9
cabe merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
saus cabe
68
ml
1,7
ml
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
165.162
4.129
161.872
4.047
167.772
4.247
171.191
4.280
kembang kol tomat
4.252
54
Lanjutan Lampiran 2 kamis
25-Okt-12 nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
1 nov 12
Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
8 nov 12 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
kamis harga /porsi
22 nov 12 harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.500
22.750
569
6.500
22.750
163
6.500
22.750
569
6.800
23.500
588
ayam asam manis
ayam
3000
g
75
g
26.000
91.000
2.275
26.000
78.000
650
26.000
78.000
1.950
24.000
72.000
1.800
siotofu
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4500
2.267
57
4.000
2.015
100
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
sauteed sweet vegetable
b.merah
100
g
2,5
g
10.000
1.000
25
10.000
1.000
250
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,5
g
10.000
1.000
25
15.000
1.500
375
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
saus cabe
50
ml
1,25
ml
4.000
1.481
37
4.500
1.667
113
4.500
1.667
42
4.000
1.481
37
lada
15
g
0,375
g
3500
1.750
44
3.000
1.500
75
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
267
13
500
267
7
500
267
7
gula
50
g
1,25
g
12000
600
15
12.000
600
300
12.000
600
15
12.000
600
15
lengkuas
15
g
0,38
g
15000
225
6
15.000
225
375
15.000
225
6
13.000
195
5
sereh
5
g
0,13
g
1000
50
1
1.000
50
25
1.000
50
1
1.000
50
1
tomat
70
g
1,75
g
1000
1.000
25
5.000
350
125
5.000
350
9
5.000
350
9
1500
g
37,5
g
6500
9.750
244
2.500
3.750
63
2.700
4.050
101
6.500
9.750
244
kulit pangsit
50
g
10
g
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
90
4.500
113
telur
50
g
1,25
g
1000
1.000
25
16.000
800
400
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
tp.kanji
20
g
0,5
g
2.000
160
4
2.000
160
50
2.000
160
4
8.000
320
8
g
6,25
g
10000
2.500
63
10.000
2.500
250
9.500
2.375
59
9.000
2.250
56
g
0,25
g
2000
80
2
2.000
50
2.000
2
2.000
80
2
10.000
2.500
63
12.000
3.000
75
6.000
9.000
188
7.000
10.500
263
5.000
12.500
250
4.000
10.000
250
16.000
1.600
38
15.000
1.500
38
148.358
3.709
tahu
minyak
terigu
250
10
wortel
250
g
6,25
g
jagung manis
1500
g
30
g
sawi putih
2500
g
45
g
cabe merah
100
g
2,5
g
166.935
80
63
10.000
2.500
250
10.000
225
6.000
9.000
150
5.000
313
4.000
10.000
100
4.000
40
15.000
1.500
375
15.000
144.713
4.363
4173
80 2.500 7.500 10.000 1.500 144.338
3.608
55
Lanjutan Lampiran 2 Kamis
29 nov 12 nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
06-Des-12 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
13-Des-12 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
19-Des-12 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
23.800
595
ayam asam manis
ayam
3000
g
75
g
24.000
72.000
1.800
24.000
72.000
1.800
25.000
78.000
1.950
27.000
81.000
2.025
siotofu
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
sauteed sweet vegetable
b.merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
saus cabe
50
ml
1,25
ml
4.000
1.481
37
4.500
1.667
42
4.500
4.000
100
4.500
225
6
lada
15
g
0,375
g
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3.500
3.500
88
3.000
1.500
38
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
500
13
500
222
6
gula
50
g
1,25
g
12.000
600
15
3.000
600
15
3.000
600
15
12.000
600
15
lengkuas
15
g
0,38
g
15.000
225
6
1.000
150
4
1.000
150
4
15.000
225
6 1
sereh
5
g
0,13
g
1.000
50
1
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
50
tomat
70
g
1,75
g
5.000
350
9
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
5.000
350
9
1500
g
37,5
g
6.500
9.750
244
6.000
9.000
225
9.000
9.000
225
4.000
6.000
150
tahu
kulit pangsit
50
g
10
g
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
telur
50
g
1,25
g
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
tp.kanji
20
g
0,5
g
8.000
160
4
2.000
160
4
2.000
160
4
2.000
160
4
minyak
250
g
6,25
g
10.000
2.500
63
10.000
2.500
63
2.500
2.500
63
10.000
2.500
63
terigu
10
g
0,25
g
2.000
80
2
2.000
80
2
2.000
80
2
2.000
80
2
wortel
250
g
6,25
g
10.000
2.500
63
10.000
2.500
63
10.000
2.500
63
10.000
2.500
63
jagung manis
1500
g
30
g
6.000
9.000
225
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
sawi putih
2500
g
45
g
3.200
8.000
200
4.000
8.000
200
4.000
8.000
200
4.000
10.000
250
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
1.500
1.500
38
1.500
1.500
38
15.000
1.500
38
143.934
3.598
142.744
3.569
153.105
3.828
148.979
3.724
cabe merah
Rata-rata
3822
56
Lanjutan Lampiran 2 jumat
nama hidangan
bahan
02 nov 12 berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga per Unit
Total Biaya
9 nov 12
harga perporsi
harga per Unit
Total Biaya
23 nov 12
16 nov 12
harga perporsi
harga per Unit
Total Biaya
harga perporsi
harga per Unit
Total Biaya
harga perporsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.500
22.750
569
6.500
22750
569
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
rollade daging
d.cincang
1200
g
25
g
83.000
99.600
2.490
80000
96000
2400
90.000
108.000
2.700
90.000
108.000
2.700
soy tiram
telur
capcay
wortel
500
g
12,5
g
18.000
9.000
225
16000
8000
200
17.000
8.500
213
17.000
8.500
213
1750
g
43,75
g
10.000
17.500
438
9000
15750
394
10.000
17.500
438
10.000
17.500
438
tp.panir
50
g
1,25
g
4.000
800
20
14000
700
18
4.000
800
20
4.000
800
20
b.merah
100
g
2,5
g
10.000
1.000
25
15000
1500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
20000
2000
50
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
maizena
50
g
1,25
g
5.000
1.667
42
5000
1667
42
5.000
1.667
42
3.500
1.167
29
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4.000
2.015
50
4000
2015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
lada
15
g
0,375
g
3.000
1.500
38
3000
1500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
gula
30
g
0,75
g
12.000
360
9
12000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
garam b.bombay minyak daun pisang tempe saus tiram kecap cabe merah sawi putih kembang kol
80
g
2
g
500
267
7
500
267
7
500
222
6
500
222
6
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
15000
1500
38
1.000
1.000
25
10.000
1.000
25
0,5
g
10.000
200
5
10000
200
5
10.000
200
5
9.000
180
5
g
1.500
1.500
38
1500
1500
38
1.500
3.000
75
500
1.500
38
20
g
250
g
2000
g
50
g
5.000
10.000
250
5000
10000
250
5.000
12.500
313
5.000
12.500
313
20
g
0,5
g
2.000
800
20
2000
800
20
2.000
800
20
2.000
800
20 16
30
g
0,75
g
13.000
650
16
13000
650
16
7.000
350
9
13.000
650
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15000
1500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
1500
g
35
g
4.000
6.000
150
4000
6000
150
4.000
6.000
150
4.000
6.000
150
500
g
10
g
6.000
3.000
75
12000
6000
150
12.000
6.000
150
12.000
6.000
150
183.608
4.590
180.658
4516
198.414
4.960
196.694
4.917
57
Lanjutan Lampiran 2 jumat nama hidangan
30 nov 12 bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga per Unit
total
07-Des-12 harga 1 porsi
harga per Unit
total
14-Des-12 harga 1 porsi
harga per Unit
Total Biaya
21-Des-12 harga perporsi
harga per Unit
Total Biaya
harga perporsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
6.800
23.500
588
6.800
23.500
588
6.800
23.800
595
6.800
23.800
595
rollade daging
d.cincang
1300
g
25
g
47.500
61.750
1.544
50.000
90.000
2.250
49.000
58.800
1.470
49.000
58.800
1.470
soy tiram
telur
capcay
wortel
500
g
12,5
g
17.000
8.500
213
17.000
8.500
213
17.000
8.500
213
17.000
8.500
213
1750
g
43,75
g
10.000
17.500
438
10.000
17.500
438
8.000
14.000
350
8.000
14.000
350
tp.panir
50
g
1,25
g
4.000
800
20
4.000
800
20
16.000
800
20
16.000
800
20
b.merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
maizena
50
g
1,25
g
3.500
1.167
29
4.000
1.333
33
5.000
1.667
42
5.000
1.563
39
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4.500
2.267
57
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
4.500
2.267
57
lada
15
g
0,375
g
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
gula
30
g
0,75
g
3.000
360
9
3.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
250
6 25
b.bombay minyak daun pisang tempe
100
g
2,5
g
10.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
25
1.000
1.000
20
g
0,5
g
9.000
180
5
4.500
180
5
10.000
200
5
10.000
200
5
250
g
g
1.500
1.500
38
1.500
1.500
38
38
g
g
5.000
12.500
313
5.000
12.500
313
5.000
313
500 5.000
1.500 10.000
38
2000
1.500 12.500
250
800
800
20 16
50
saus tiram
20
g
0,5
g
2.000
800
20
2.000
800
20
2.000
20
2.000
kecap
30
g
0,75
g
13.000
650
16
13.000
650
16
13.000
650
16
13.000
650
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
2000
g
35
g
4.000
6.000
150
4.000
6.000
150
3.500
5.250
131
3.500
5.250
131
500
g
10
g
12.000
6.000 150.696
150 3.767
15.000 187.860
375 4697
cabe merah
sawi putih kembang kol
15.000
7.500 145.816
188 3.645
15.000
7.500 143.239
188 3.581
Ratarata
4.334
58
Lanjutan Lampiran 2 sabtu
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
3 nov 12 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
10 nov 12 Total Biaya
17 nov 12 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
24 nov 12 Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
3,5
liter
70
g
6.500
22.750
569
6.500
22.750
569
6.500
22.750
569
6.800
23.800
595
ayam rica-rica
ayam
3000
g
75
g
26.000
78.000
1.950
25.000
75.000
1.875
24.000
72.000
1.800
24.000
72.000
1.800
bitterbalen
cabe merah
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
sauted vegetable
gula merah
20
g
0,5
g
4.000
320
8
14.000
280
7
14.000
280
7
14.000
280
7
lada
15
g
0,375
g
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
b.merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
b.putih
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
15.000
1.500
38
gula
30
g
0,75
g
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
garam
90
g
2,25
g
500
300
8
500
300
8
500
250
6
500
250
6
lengkuas
15
g
0,38
g
15.000
225
6
15.000
225
6
15.000
225
6
15.000
225
6
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
salam sereh
15
g
0,38
g
1.000
150
4
1.000
150
4
1.000
150
4
1.000
150
4
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
tp.maizena
42
g
1,05
g
5.000
1.400
35
5.000
1.400
35
5.000
1.400
35
5.000
1.400
35
kc.panjang
kentang
2000
g
50
g
8.000
16.000
400
13.000
26.000
650
8.000
16.000
400
6.000
12.000
300
toge
500
g
12,5
g
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
minyak
250
g
6,25
g
10.000
2.500
63
9.500
2.375
59
9.000
2.250
56
9.000
2.250
56
telur
250
g
6,25
g
16.000
4.000
100
16.000
4.000
100
18.000
4.500
113
18.000
4.500
113
50
g
1,25
g
4.000
800
20
4.000
800
20
16.000
800
20
16.000
800
20
148.405
3.710
154.740
3869
142.815
3.570
139.365
3.484
tp.panir
59
Lanjutan Lampiran 2 sabtu
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
01-Des-12 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
07-Des-12 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
14-Des-12 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
22-Des-12 Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
3,5
liter
70
g
6.800
23.800
595
6.800
23.500
588
6.800
23.800
595
6.800
23.800
595
ayam rica-rica
ayam
3000
g
75
g
24.000
72.000
1.800
26.000
78.000
1.950
27.000
81.000
2.025
27000
81000
2.025
bitterbalen
cabe merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15000
1500
38
sauted vegetable
gula merah
20
g
0,5
g
14.000
280
7
14.000
280
7
14.000
280
7
14000
280
7
lada
15
g
0,375
g
3.000
1.500
38
120.000
3.600
90
3.000
1.500
38
35000
17500
438
b.merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
15000
1500
38
b.putih
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
15.000
1.500
38
15000
1500
38
gula
30
g
0,75
g
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
12000
360
9
garam
90
g
2,25
g
500
250
6
700
350
9
500
250
6
500
250
6
lengkuas
15
g
0,38
g
15.000
225
6
15.000
225
6
15.000
225
6
15000
225
6
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
salam sereh
15
g
0,38
g
1.000
150
4
500
250
6
1.000
150
4
1000
150
4
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
7.000
14.000
350
7.000
14.000
350
6000
12000
300
tp.maizena
42
g
1,05
g
5.000
1.400
35
3.500
25
1
5.000
1.400
35
5000
1400
35
kc.panjang
kentang
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
8.000
16.000
400
8.000
16.000
400
6000
12000
300
toge
500
g
12,5
g
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
6000
3000
75
minyak
250
g
6,25
g
9.000
2.500
63
10.000
2.500
63
10.000
2.500
63
10000
2500
63
telur
250
g
6,25
g
18.000
4.500
113
17.000
4.250
106
17.000
4.250
106
21000
5250
131
50
g
1,25
g
4.000
800
20
4.000
800
20
16.000
800
20
16000
800
20
139.365
3.484
152.240
3.806
154.115
3.853
165.115
4128
tp.panir
Ratarata
3738
60
Lampiran 3. Perhitungan harga bahan baku kelompok dua Senin
07-Jan-13
nama hidangan nasi putih
bahan
berat 40 porsi
sat
beras
2800
g
sat
harga /Unit
Total Biaya
14-Jan-13 harga /porsi
70
g
7.000
24.500
613
75
g
30.000
90.000
ml
13.000
1.517
harga /Unit
Total Biaya
21-Jan-13 harga /porsi
7.000
24.500
613
2.250
29.000
87.000
38
13.000
1.517
harga /Unit
Total Biaya
28-Jan-13 harga /porsi
harga /Unit
7.000
24.500
613
2.175
27.000
81.000
38
13.000
1.517
Total Biaya
harga /porsi
7.000
24.500
613
2.025
27.000
81.000
2.025
38
13.000
1.517
38
dak dori tang
ayam
3000
chilli potatoes
kecap
70
ml
vegetable soup
gula merah
40
g
1
g
10.000
400
10
20.000
800
20
14.000
560
14
14.000
560
14
minyak
270
g
6,5
g
9.500
2.565
64
10.000
2.700
68
10.000
2.700
68
9.500
2.565
64
cabe merah
100
g
2,75
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
30.000
3.000
75
lengkuas
g
berat 1 porsi
1,75
20
g
0,5
g
15.000
300
8
15.000
300
8
15.000
300
8
15.000
300
8
salam
5
g
0,125
g
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
250
6
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
222
6
gula
30
g
1,5
g
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
lada
15
g
0,38
g
3.500
53
1
3.500
53
1
3.500
1.750
44
3.500
292
7
b.merah
100
g
2,25
g
16.000
1.600
40
15.000
1.500
38
16.000
1.600
40
24.000
2.400
60
b.putih
100
g
2,25
g
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
30.000
3.000
75
27.000
2.700
68
kentang
2000
g
50
g
8.000
16.000
400
8.000
16.000
400
16.000
32.000
800
6.000
12.000
300
18
kemiri
20
g
0,5
g
30.000
600
15
30.000
600
15
30.000
600
15
35.000
700
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
buncis
1500
g
25
g
8.000
12.000
300
8.000
12.000
300
5.000
7.500
188
6.000
9.000
225
wortel kol
2000 500
g g
50 12,5
g g
8.000 4.000
16.000 2.000
400 50
10.000 14.000
20.000 7.000
500 175
7.000 6.000
14.000 3.000
350 75
6.000 6.000
12.000 3.000
300 75
172.466
4.312
179.301
4.483
177.359
4.434
156.466
3.912
daun jeruk
61
Lanjutan Lampiran 3 Senin
04-Feb-13
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
18-Feb-13
11-Feb-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
25-Feb-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
dak dori tang
ayam
3000
g
75
g
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
chilli potatoes
kecap
70
ml
vegetable soup
gula merah
40
g
minyak
270
cabe merah
100
lengkuas
1,75
ml
13.000
1.517
38
5.000
921
23
13.000
1.517
38
13.000
1.517
38
1
g
14.000
560
14
14.000
560
14
14.000
560
14
14.000
560
14
g
6,5
g
10.000
2.700
68
9.000
2.430
61
9.500
2.565
64
9.000
2.430
61
g
2,75
g
27.000
2.700
68
20.000
2.000
50
16.000
1.600
40
20.000
2.000
50
20
g
0,5
g
15.000
300
8
16.000
320
8
16.000
320
8
16.000
320
8
salam
5
g
0,125
g
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
250
6
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
222
6
gula
30
g
1,5
g
11.000
330
8
11.000
330
8
12.000
360
9
10.000
300
8
lada
15
g
0,38
g
3.500
292
7
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
b.merah
100
g
2,25
g
20.000
2.000
50
16.000
1.600
40
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
b.putih
100
g
2,25
g
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
kentang
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
7.000
14.000
350
7.000
14.000
350
5.000
10.000
250
20
g
0,5
g
35.000
700
18
35.000
700
18
35.000
700
18
35.000
700
18
kemiri daun jeruk
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
buncis
1500
g
25
g
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
wortel
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
7.000
14.000
350
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
500
g
12,5
g
5.000
2.500
63
8.000
4.000
100
12.000
6.000
150
12.000
6.000
150
160.171
4.004
165.183
4.130
164.694
4.117
161.149
4.029
kol
Ratarata
4177
62
Lanjutan Lampiran 3 Selasa
08-Jan-13
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
15-Jan-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
22-Jan-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
29-Jan-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
fried tesum
telur puyuh
800
g
12,5
btr
28.000
22.400
560
28.000
22.400
560
27.000
21.600
540
27.000
21.600
540
dofu
d.cincang
600
g
12,5
g
48.000
28.800
720
65.000
39.000
975
70.600
42.360
1.059
88.000
52.800
1.320
tali saag
t.panir
50
g
1,25
g
16.000
800
20
7.000
350
9
8.000
400
10
8.000
400
10
telur
60
g
1,5
g
1.000
60
2
20.000
1.200
30
20.000
1.200
30
20.000
1.200
30
b.merah
100
g
2,25
g
16.000
1.600
40
16.000
1.600
40
24.000
2.400
60
24.000
2.400
60
b.putih
100
g
2,25
g
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
27.000
2.700
68
27.000
2.700
68
garam
70
g
1,75
g
500
194
5
500
233
6
500
194
5
500
194
5
gula
55
g
1,375
g
12.000
660
17
11.000
605
15
12.000
660
17
12.000
660
17
saus tomat
68
ml
1,7
g
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
maizena
50
g
1,25
g
5.000
1.563
39
4.500
1.500
38
4.000
1.333
33
4.500
1.500
38
100
g
10
g
90
9.000
225
90
9.000
225
90
9.000
225
90
9.000
225
kulit pangsit tahu
2000
g
50
g
5.000
10.000
250
5.000
10.000
250
5.000
10.000
250
4.000
8.000
200
kecap
50
g
1,25
g
13.000
650
16
13.000
650
16
13.000
1.083
27
13.000
1.083
27
gula merah
50
g
1,25
g
14.000
700
18
22.000
1.100
28
14.000
700
18
14.000
700
18 3
salam
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
10
g
0,25
g
15.000
150
4
15.000
150
4
17.000
170
4
17.000
170
4
cabe merah
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
25.000
2.500
63
30.000
3.000
75
minyak
250
g
6,25
g
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
10.000
2.500
63
30
g
0,75
g
8.000
240
6
8.000
240
6
8.000
240
6
9.000
270
7
bayam
3000
g
60
g
4.000
12.000
300
4.000
12.000
300
6.000
18.000
450
6.000
18.000
450
jagung
1200
g
30
g
6.000
7.200
180
5.000
6.000
150
7.000
8.400
210
8.000
9.600
240
15
g
0,375
g
3.000
45
1
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
150.719
3.768
141.420
3.536
153.681
3.842
164.143
4.104
lengkuas
daun bawang
lada
63
Lanjutan Lampiran 3 Selasa nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
berat 1 porsi
sat
sat
harga /Unit
05-Feb-13 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
12-Feb-13 Total Biaya
19-Feb-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
26-Feb-13 Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2.800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
fried tesum
telur puyuh
800
g
13
btr
28.000
22.400
560
21.000
16.800
420
21.000
16.800
420
21.000
16.800
420
dofu
d.cincang
600
g
13
g
75.000
45.000
1.125
70.000
42.000
1.050
70.000
42.000
1.050
90.000
54.000
1.350
tali saag
t.panir
50
g
1
g
8.000
400
10
8.000
400
10
8.000
400
10
8.000
400
10
telur
60
g
2
g
21.000
1.260
32
21.000
1.260
32
21.000
1.260
32
20.000
1.200
30
b.merah
100
g
2
g
20.000
2.000
50
16.000
1.600
40
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50 50
b.putih
100
g
2
g
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
20.000
2.000
garam
70
g
2
g
500
194
5
500
194
5
500
194
5
500
194
5
gula
55
g
1
g
11.000
605
15
11.000
605
15
12.000
660
17
12.000
660
17
saus tomat
68
ml
2
g
4.000
2.015
50
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
4.500
2.267
57
maizena
50
g
1
g
4.000
1.333
33
4.000
1.333
33
5.000
1.667
42
5.000
1.667
42
100
g
10
g
90
9.000
225
90
9.000
225
95
9.500
238
90
9.000
225 200
kulit pangsit tahu
2.000
g
50
g
5.000
10.000
250
7.000
14.000
350
6.000
12.000
300
4.000
8.000
kecap
50
g
1
g
13.000
1.083
27
5.000
658
16
13.000
1.083
27
13.000
1.083
27
gula merah
50
g
1
g
14.000
700
18
3.500
700
18
14.000
700
18
14.000
700
18
salam
2
lmbr
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
10
g
0
g
17.000
170
4
17.000
170
4
17.000
170
4
17.000
170
4
cabe merah
100
g
3
g
27.000
2.700
68
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
20.000
2.000
50
minyak
250
g
6
g
10.000
2.500
63
9.000
2.250
56
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
30
g
1
g
8.000
240
6
8.000
240
6
8.000
2.400
60
1.000
300
8
lengkuas
daun bawang bayam
3.000
g
60
g
6.000
18.000
450
6.000
18.000
450
6.000
18.000
450
5.000
15.000
375
jagung
1.200
g
30
g
6.000
7.200
180
6.000
7.200
180
6.000
7.200
180
6.000
7.200
180
15
g
0
g
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
156.151
3.904
150.279
3.757
152.428
3.811
153.366
3.834
lada
Ratarata
3.819
64
Lanjutan Lampiran 3 Rabu
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
09-Jan-13 Total Biaya
16-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
23-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
30-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2.800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
chicken coconut
ayam
3.000
g
75
g
30.000
90.000
2.250
29.000
87.000
2.175
27.000
81.000
2.025
30.000
90.000
2.250
perkedel
kelapa parut
500
g
13
g
3.000
3.000
75
3.000
3.000
75
3.000
3.000
75
3.000
3.000
75
hot capcay
gula merah
100
g
3
g
14.000
1.400
35
22.000
2.200
55
14.000
1.400
35
14.000
1.400
35
ketumbar
20
g
1
g
25.000
500
13
25.000
500
13
26.000
520
13
26.000
520
13
lengkuas
35
g
1
g
15.000
525
13
15.000
525
13
16.000
560
14
16.000
560
14
kunyit
20
g
1
g
14.000
280
7
14.000
280
7
8.000
160
4
8.000
160
4
daun jeruk
4
g
0
g
500
200
5
500
200
5
500
200
5
500
200
5
salam
6
g
0
g
500
300
8
500
300
8
500
300
8
500
300
8
sereh
10
g
0
g
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
daun bawang
30
g
1
g
8.000
240
6
8.000
240
6
8.000
240
6
8.000
240
6
lada
15
g
0
g
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
100
g
3
g
500
278
7
500
278
7
500
278
7
500
278
7
30
g
1
g
12.000
360
9
10.000
300
8
10.000
300
8
11.000
330
8
500
g
13
g
9.000
4.500
113
9.000
4.500
113
9.500
4.750
119
9.500
4.750
119
garam gula minyak kentang
2.000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
telur
60
g
2
g
1.000
1.000
25
20.000
1.200
30
20.000
1.200
30
20.000
1.200
30
maizena
30
g
1
g
5.000
1.000
25
4.500
900
23
4.500
900
23
4.500
900
23
b.merah
100
g
3
g
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
24.000
2.400
60
b.putih
100
g
3
g
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
27.000
2.700
68
27.000
2.700
68
wortel
1.750
g
40
g
8.000
14.000
350
8.000
14.000
350
6.000
10.500
263
6.000
10.500
263
sawi putih
1.500
g
35
g
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
7.000
10.500
263
7.000
10.500
263
500
g
10
g
14.000
7.000
175
14.000
7.000
175
10.000
5.000
125
10.000
5.000
125
75
g
2
g
5.000
375
9
5.000
375
9
5.000
375
9
5.000
375
9
cabe merah
100
g
3
g
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
25.000
2.500
63
30.000
3.000
75
saus tomat
68
ml
2
ml
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
saus cabe
68
ml
2
ml
5.000
2.519
63
4.500
2.267
57
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
181.591
4.540
181.081
4.527
171.666
4.292
181.196
4.530
kembang kol tomat
65
Lanjutan Lampiran 3 Rabu
06-Feb-13
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
13-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
20-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
27-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2.800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
chicken coconut
ayam
3.000
g
75
g
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
perkedel
kelapa parut
500
g
13
g
8.000
8.000
200
4.000
4.000
100
2.500
1.250
31
2.500
1.250
31
hot capcay
gula merah
100
g
3
g
14.000
1.400
35
3.500
1.400
35
14.000
1.400
35
14.000
1.400
35
ketumbar
20
g
1
g
26.000
520
13
26.000
520
13
26.000
520
13
26.000
520
13
lengkuas
35
g
1
g
16.000
560
14
16.000
560
14
16.000
560
14
16.000
560
14
kunyit
20
g
1
g
8.000
160
4
8.000
160
4
8.000
160
4
8.000
160
4
daun jeruk
4
g
0
g
500
200
5
500
200
5
500
200
5
500
200
5
salam
6
g
0
g
500
300
8
500
300
8
500
300
8
500
300
8
sereh
10
g
0
g
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
1.000
100
3
daun bawang
30
g
1
g
8.000
240
6
8.000
240
6
8.000
240
6
8.000
240
6
lada
15
g
0
g
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
garam
100
g
3
g
500
278
7
500
278
7
500
278
7
500
278
7
gula
30
g
1
g
11.000
330
8
11.000
330
8
9.500
285
7
9.500
285
7
minyak
500
g
13
g
9.500
4.750
119
9.500
4.750
119
10.000
5.000
125
9.500
4.750
119
kentang
300
2.000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
telur
60
g
2
g
21.000
1.260
32
21.000
1.260
32
21.000
1.260
32
20.000
1.200
30
maizena
30
g
1
g
4.000
120
3
4.000
800
20
4.000
120
3
4.000
12.000
300
b.merah
100
g
3
g
20.000
2.000
50
18.000
1.800
45
20.000
2.000
50
16.000
1.600
40
b.putih
100
g
3
g
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
20.000
2.000
50
b.putih
100
g
3
g
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
20.000
2.000
50
wortel
1.750
g
40
g
6.000
10.500
263
6.000
10.500
263
7.000
12.250
306
6.000
10.500
263
sawi putih
1.500
g
35
g
6.000
9.000
225
7.500
11.250
281
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
kembang kol
500
g
10
g
5.000
2.500
63
4.000
2.000
50
4.000
2.000
50
4.000
2.000
50
tomat
75
g
2
g
5.000
375
9
12.000
900
23
10.000
750
19
8.000
600
15
cabe merah
100
g
3
27.000
2.700
68
20.000
2.000
50
16.000
1.600
40
20.000
2.000
50
saus tomat
68
ml
2
ml
4.000
272
7
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
saus cabe
68
ml
2
ml
5.000
340
9
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
5.000
174.155
4.354
176.635
4.416
171.060
4.276
2.519
63
179.730
4.493
Ratarata
4.428
66
Lanjutan Lampiran 3 kamis
nama hidangan
bahan
03-Jan-13 berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
10-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
17-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
24-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
31-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
ayam asam manis
ayam
3000
g
75
g
29.000
87.000
2175
29.000
87.000
2175
29.000
87.000
2.175
31.000
93.000
2.325
30.000
90.000
2.250
siotofu
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4.500
2.267
57
4.500
2.267
57
4.500
2.267
57
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
sauteed sweet vegetable
b.merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
16.000
1.600
40
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
24.000
2.400
60
b.putih
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
27.000
2.700
68
27.000
2.700
68
50
ml
1,25
ml
4.500
1.286
32
4.500
1.286
32
4.500
1.667
42
4.500
1.667
42
4.500
1.667
42
saus cabe lada
15
g
0,375
g
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
222
6
gula
50
g
1,25
g
11.000
550
14
11.000
550
14
11.000
550
14
12.000
600
15
12.000
600
15
lengkuas
15
g
0,38
g
15.000
225
6
15.000
225
6
15.000
225
6
16.000
240
6
16.000
240
6
sereh
5
g
0,13
g
1.000
50
1
1.000
50
1
1.000
50
1
1.000
50
1
1.000
50
1
tomat
70
g
1,75
g
5.000
350
9
5.000
350
9
6.000
420
11
6.000
420
11
6.000
420
11
1500
g
37,5
g
7.000
10.500
263
10.000
15.000
375
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
kulit pangsit
tahu
50
g
10
g
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
4.500
4.500
113
telur
50
g
1,25
g
19.000
950
24
19.000
950
24
20.000
1.000
25
20.000
1.000
25
20.000
1.000
25
tp.kanji
20
g
0,5
g
6.000
120
3
6.000
120
3
19.000
380
10
19.000
380
10
19.000
380
10
minyak
250
g
6,25
g
10.000
2.500
63
10.000
2.500
63
6.000
1.500
38
12.000
3.000
75
9.500
2.375
59
terigu
10
g
0,25
g
12.000
120
3
12.000
120
3
6.000
60
2
8.500
85
2
8.000
80
2
wortel
250
g
6,25
g
6.000
1.500
38
6.000
1.500
38
7.000
1.750
44
6.000
1.500
38
6.000
1.500
38
jagung manis
1500
g
30
g
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
sawi putih
2000
g
45
g
7.000
14.000
350
6.000
12.000
300
7.000
14.000
350
7.000
14.000
350
7.000
14.000
350
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
25.000
2.500
63
25.000
2.500
63
165.390
4135
167.990
4200
163.241
4.081
173.029
4.326
169.651
4.241
cabe merah
67
Lanjutan Lampiran 3 kamis
07-Feb-13
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
14-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
21-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
27-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
ayam asam manis
ayam
3000
g
75
g
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
siotofu
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4.500
2.267
57
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
sauteed sweet vegetable
b.merah
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
16.000
1.600
40
b.putih
100
g
2,5
g
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
30.000
3.000
75
20.000
2.000
50
saus cabe
50
ml
1,25
ml
4.500
225
6
5.000
1.852
46
5.000
1.852
46
5.000
1.852
46
lada
15
g
0,375
g
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
267
7
gula
50
g
1,25
g
11.000
550
14
11.000
550
14
9.500
475
12
12.000
600
15
lengkuas
15
g
0,38
g
16.000
240
6
16.000
240
6
16.000
240
6
16.000
240
6
5
g
0,13
g
1.000
50
1
1.000
50
1
1.000
50
1
1.000
50
1
70
g
1,75
g
6.000
420
11
12.000
840
21
10.000
700
18
1.000
700
18
1500
g
37,5
g
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
113
sereh
tomat tahu
kulit pangsit
50
g
10
g
90
4.500
113
90
4.500
113
90
4.500
113
4.500
4.500
telur
50
g
1,25
g
21.000
1.050
26
21.000
1.050
26
21.000
1.050
26
1.000
1.000
25
tp.kanji
20
g
0,5
g
19.000
380
10
19.000
380
10
19.000
380
10
19.000
380
10
minyak
250
g
6,25
g
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
terigu
10
g
0,25
g
8.000
80
2
6.000
60
2
6.000
60
2
6.000
60
2
250
g
6,25
g
6.000
1.500
38
6.000
1.500
38
7.000
1.750
44
6.000
1.500
38
jagung manis
wortel
1500
g
30
g
5.000
7.500
188
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
sawi putih
2000
g
45
g
6.000
12.000
300
7.500
15.000
375
5.000
10.000
250
5.000
10.000
250
100
g
2,5
g
3.000
300
8
20.000
2.000
50
16.000
1.600
40
30.000
3.000
75
159.409
3.985
167.888
4.197
164.023
4.101
163.892
4.097
cabe merah
Ratarata
4.151
68
Lanjutan Lampiran 3 jumat
nama hidangan
bahan
04-Jan-13
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
11-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
18-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
25-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
01-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
rollade daging
d.cincang
1200
g
25
g
80.000
96.000
2.400
48.500
58.200
1.455
70.000
84.000
2.100
71.400
85.680
2.142
83.000
99.600
2.490
soy tiram
telur
500
g
12,5
g
20.000
10.000
250
20.000
10.000
250
20.000
10.000
250
25.000
12.500
313
20.000
10.000
250
capcay
wortel
1750
g
43,75
g
10.000
17.500
438
9.500
16.625
416
6.000
10.500
263
6.000
10.500
263
6.000
10.500
263
tp.panir
50
g
1,25
g
3.000
1.500
38
3.000
1.500
38
7.000
350
9
16.000
800
20
8.000
400
10
b.merah
100
g
2,5
g
16.000
1.600
40
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
24.000
2.400
60
b.putih
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
25.000
2.500
63
24.000
2.400
60
27.000
2.700
68
27.000
2.700
68
maizena
50
g
1,25
g
4.000
1.333
33
4.000
1.333
33
4.000
1.333
33
4.500
1.500
38
5.000
1.667
42
saus tomat
68
ml
1,7
ml
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.000
2.015
50
4.500
2.267
57
4.500
2.267
57
lada
15
g
0,375
g
6.000
1.800
45
6.000
1.800
45
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
gula
30
g
0,75
g
3.000
360
9
3.000
360
9
12.000
360
9
12.000
360
9
11.000
330
8
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
222
6
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
b.bombay minyak
20
g
0,5
g
9.500
190
5
9.500
190
5
10.000
200
5
12.000
240
6
9.500
190
5
250
g
6,25
g
1.500
1.500
38
2.000
2.000
50
2.000
2.000
50
2.000
2.000
50
2.000
2.000
50
2000
g
50
g
5.000
10.000
250
5.000
10.000
250
5.000
5.000
125
6.000
12.000
300
5.000
10.000
250
saus tiram
20
g
0,5
g
500
200
5
500
200
5
500
200
5
500
200
5
500
200
5
kecap
30
g
0,75
g
13.000
650
16
13.000
650
16
13.000
650
16
13.000
650
16
13.000
650
16
cabe merah
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
25.000
2.500
63
30.000
3.000
75
sawi putih
1500
g
35
g
5.000
7.500
188
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
6.000
9.000
225
7.000
10.500
263
500
g
10
g
14.000
7.000
175
10.000
5.000
125
14.000
7.000
175
6.000
3.000
75
6.000
189.870
4.747
152.095
3.802
167.480
4.187
176.769
4.419
daun pisang tempe
kembang kol
3.000
75
187.876
4.697
69
Lanjutan Lampiran 3 jumat nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
harga /Unit
sat
08-Feb-13 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
15-Feb-13 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
22-Feb-13 Total Biaya
harga /porsi
harga /Unit
28-Feb-13 Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
2.800
g
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
rollade daging
d.cincang
1.200
g
25
g
75.000
90.000
2.250
70.000
84.000
2.100
70.000
84.000
2.100
90.000
108.000
2.700
soy tiram
telur
500
g
13
g
21.000
10.500
263
21.000
10.500
263
21.000
10.500
263
20.000
10.000
250
capcay
wortel
1.750
g
44
g
6.000
10.500
263
6.000
10.500
263
7.000
12.250
306
6.000
10.500
263
tp.panir
50
g
1
g
8.000
400
10
8.000
400
10
8.000
400
10
8.000
400
10
b.merah
100
g
3
g
16.000
1.600
40
18.000
1.800
45
16.000
1.600
40
20.000
2.000
50
b.putih
100
g
3
g
30.000
3.000
75
32.000
3.200
80
30.000
3.000
75
18.000
1.800
45
maizena
50
g
1
g
4.000
1.333
33
5.000
1.667
42
5.000
1.667
42
5.000
1.667
42
saus tomat
68
ml
2
ml
4.500
2.267
57
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
5.000
2.519
63
lada
15
g
0
g
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
gula
30
g
1
g
11.000
330
8
11.000
330
8
11.000
330
8
12.000
360
9
garam
80
g
2
g
500
222
6
500
222
6
500
222
6
500
267
7
100
g
3
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
2.000
200
5
20
g
1
g
9.500
190
5
9.500
190
5
9.500
190
5
9.500
190
5
250
g
g
2.000
2.000
50
2.000
2.000
50
2.000
2.000
50
500
1.500
38 300
b.bombay minyak daun pisang tempe
2.000
g
50
g
5.000
5.000
125
5.000
10.000
250
5.000
10.000
250
6.000
12.000
saus tiram
20
g
1
g
500
200
5
500
200
5
500
200
5
500
200
5
kecap
30
g
1
g
13.000
650
16
5.000
250
6
13.000
650
16
13.000
650
16
cabe merah sawi putih kembang kol
100
g
3
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
20.000
2.000
50
1.500
g
35
g
7.000
10.500
263
7.500
11.250
281
5.000
7.500
188
5.000
7.500
188
500
g
10
g
6.000
3.000
75
4.000
2.000
50
4.000
2.000
50
4.000
171.942
4.299
171.027
4.276
169.677
4.242
2.000
50
190.002
4.750
Rata-rata
4380
70
Lanjutan Lampiran 3 sabtu
nama hidangan
bahan
05-Jan-13
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
12-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
19-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
26-Jan-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
02-Feb-13
harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
nasi putih
beras
3,5
liter
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
ayam rica-rica
ayam
3000
g
75
g
30.000
90.000
2.250
29.000
87.000
2.175
30.000
90.000
2.250
31.000
93.000
2.325
30.000
90.000
2.250
bitterbalen
cabe merah
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
25.000
2.500
63
27.000
2.700
68
sauted vegetable
gula merah
20
g
0,5
g
14.000
280
7
14.000
280
7
14.000
280
7
14.000
280
7
14.000
280
7
lada
15
g
0,375
g
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
b.merah
100
g
2,5
g
15.000
1.500
38
15.000
1.500
38
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
24.000
2.400
60
b.putih
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
27.000
2.700
68
27.000
2.700
68
gula
30
g
0,75
g
12.000
360
9
12.000
360
9
11.000
330
8
12.000
360
9
12.000
360
9
garam
90
g
2,25
g
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
250
6
lengkuas
15
g
0,38
g
15.000
225
6
15.000
225
6
15.000
225
6
16.000
240
6
16.000
240
6
salam
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
sereh
15
g
0,38
g
1.000
150
4
1.000
150
4
1.000
150
4
1.000
150
4
1.000
150
4
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.500
13.000
325
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
tp.maizena
42
g
1,05
g
4.000
1.120
28
4.000
1.120
28
4.000
1.120
28
4.000
1.120
28
4.000
1.120
28
kc.panjang
2000
g
50
g
8.000
16.000
400
8.000
16.000
400
10.000
20.000
500
10.000
20.000
500
5.000
10.000
250
toge
500
g
12,5
g
6.000
3.000
75
6.000
3.000
75
8.000
4.000
100
8.000
4.000
100
8.000
4.000
100
minyak
250
g
6,25
g
9.000
2.250
56
9.500
2.375
59
10.500
2.625
66
9.500
2.375
59
10.000
2.500
63
telur
250
g
6,25
g
18.000
4.500
113
18.000
4.500
113
20.000
5.000
125
26.000
6.500
163
20.000
5.000
125
50
g
1,25
g
16.000
800
20
16.000
800
20
16.000
800
20
8.000
400
10
8.000
162.785
4.070
160.910
4.023
169.530
4.238
174.625
4.366
kentang
tp.panir
400
10
160.200
4.005
71
Lanjutan Lampiran 3 sabtu
09-Feb-13
nama hidangan
bahan
berat 40 porsi
sat
berat 1 porsi
sat
harga /Unit
Total Biaya
16-Feb-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
23-Feb-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
01-Mar-13 harga /porsi
harga /Unit
Total Biaya
harga /porsi
Rata-rata
nasi putih
beras
3,5
liter
70
g
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
7.000
24.500
613
ayam rica-rica
ayam
3000
g
75
g
27.000
81.000
2.025
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
29.000
87.000
2.175
bitterbalen
cabe merah
100
g
2,5
g
20.000
2.000
50
20.000
2.000
50
24.000
2.400
60
20000
2.000
50
sauted vegetable
gula merah
20
g
0,5
g
14.000
280
7
3.500
280
7
14.000
280
7
14000
280
7
lada
15
g
0,375
g
3.500
1.750
44
3.000
1.500
38
3.500
1.750
44
3500
1.750
44
b.merah
100
g
2,5
g
16.000
1.600
40
18.000
1.800
45
16.000
1.600
40
16000
1.600
40
b.putih
100
g
2,5
g
30.000
3.000
75
32.000
3.200
80
20.000
2.000
50
20000
2.000
50
gula
30
g
0,75
g
11.000
330
8
11.000
330
8
11.000
330
8
12000
360
9
garam
90
g
2,25
g
500
250
6
500
250
6
500
250
6
500
300
8
lengkuas
15
g
0,38
g
16.000
240
6
16.000
240
6
16.000
240
6
16000
240
6
2
g
0,05
g
500
100
3
500
100
3
500
100
3
500
100
3
salam
sereh
15
g
0,38
g
1.000
150
4
1.000
150
4
1.000
150
4
1000
150
4
2000
g
50
g
6.000
12.000
300
6.000
12.000
300
7.000
14.000
350
6000
12.000
300
tp.maizena
42
g
1,05
g
4.000
1.120
28
5.000
1.400
35
5.000
1.400
35
5000
1.400
35
kc.panjang
2000
g
50
g
500
5.556
139
8.000
16.000
400
6.000
12.000
300
5000
10.000
250
kentang
toge
500
g
12,5
g
16.000
8.000
200
5.000
2.500
63
6.000
3.000
75
5000
2.500
63
minyak
250
g
6,25
g
500
12.500
313
9.500
2.375
59
9.500
2.375
59
9500
2.375
59
telur
250
g
6,25
g
1.000
2.500
63
21.000
5.250
131
21.000
5.250
131
22500
5.625
141
50
g
1,25
g
6.000
300
8
8.000
400
10
8.000
400
10
8000
400
10
157.176
3.929
161.275
4.032
159.025
3.976
154.580
3865
tp.panir
4.056
72
Lampiran 4. Laporan keuangan Katering Sehati kelompok satu Laporan Laba Rugi Katering Sehati Periode 22 Oktober - 22 Desember 2012 pendapatan penjualan 2.040 x 10.000
20.400.000
beban biaya bahan baku biaya kemasan biaya transportasi biaya bahan bakar biaya listrik biaya air biaya tenaga kerja beban penyusutan total beban laba kotor bagi hasil 50% laba bersih
7.961.560 960.330 408.000 191.250 81.600 76.500 2.550.000 332.084 12.561.324 7.838.676 3.919.338 3.919.338
Laporan Perubahan Modal Katering Sehati Periode 22 Oktober - 22 Desember 2012 modal awal laba bersih modal akhir
190.000 3.919.338 4.109.338 Neraca Katering Sehati Periode 22 Oktober - 22 Desember 2012
kas peralatan penyusutan persedian bd total aktiva
4.109.338 4.507.500 332.084 126.000 4.175.416 8.410.754
ekuitas modal awal laba bersih
4.491.416 3.919.338
total modal
8.410.754
73
Lampiran 5. Laporan keuangan Katering Sehati kelompok dua Laporan Laba Rugi Katering Sehati Periode 3 Januari - 3 Maret 2013 pendapatan penjualan 2.040 x 10.000
20.400.000
beban biaya bahan baku biaya kemasan biaya transportasi biaya bahan bakar biaya listrik biaya air biaya tenaga kerja beban penyusutan total beban laba sebelum pajak bagi hasil 50% laba bersih
8.500.480 960.330 408.000 191.250 81.600 76.500 2.550.000 332.084 13.100.244 7.299.756 3.649.878 3.649.878
Laporan Perubahan Modal Katering Sehati Periode 3 Januari - 3 Maret 2013 190.000 3.649.878 3.839.878
modal awal laba bersih modal akhir Neraca Katering Sehati Periode 3 Januari - 3 Maret 2013 kas peralatan penyusutan pesediaan bd total aktiva
3.839.878 4.507.500 332.084 126.000 4.175.416 8.141.294
ekuitas modal awal laba bersih
4.491.416 3.649.878
total modal
8.141.294
74
Lampiran 6. Perhitungan Break event point Ket Katering Sehati
Biaya tetap
Harga per unit
Ratarata biaya
BEP (unit)
Penjualan (unit)
Penjualan (Rupiah)
BEP (Rupiah)
190.000
10.000
6.644
57
40
400.000
566.955