ANALISIS PERBANDINGAN PENCITRAAN BUDAYA LIMA VERSI DRAMA SERIAL METEOR GARDEN Carolline Setiadharma, Yuliana, Kelly Rosalin BINUS UNIVERSITY, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Film maupun drama serial telah menjadi ketertarikan masyarakat dalam kehidupan modern ini dimana di dalamnya terdapat unsur – unsur kebudayaan dalam kehidupan bersosialisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan maupun persamaan pencitraan budaya yang terlihat dalam lima versi drama serial Meteor Garden, yaitu versi Taiwan, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Metode penelitian yang telah dilakukan adalah melalui studi pustaka, baik elektronik maupun non- elektronik. Analisis dilakukan berdasarkan Teori Definisi Kebudayaan dan dibagi atas dua aspek, aspek kebiasaan dan aspek moral. Disimpulkan, dari lima versi Meteor Garden yang memiliki tema yang sama, setiap versinya terdapat beberapa hal yangmencerminkan budaya lokal setiap versinya. Kata Kunci
(C, Y)
: Meteor Garden, Pencitraan Budaya, Drama Serial
ABSTRACT Film or drama series have been people’s interest in this modern life that has cultural image in the social life. The research analyses both differences and similarities of cultural image inside the five version of Meteor Garden drama series, Taiwanese, Indonesian, Japanese, South Korean, and Chinese version. Method of research is library research. The analysis is based on The Definition of Culture and divide into two important aspects, habitual aspect and moral aspect. It is concluded that although the main storyline of the five versions are same, but every version has its different style to present the local culture of each version. Keywords
: Meteor Garden, Cultural Image, Drama Series
1
PENDAHULUAN Drama serial telah menjadi tren di kehidupan masyarakat modern terkini, terutama drama serial Asia. Berbagai judul drama serial telah dibuat dengan banyak versi dengan cerita yang sama. Hal ini menarik bagi penulis, karena meskipun tema yang diberikan sama, namun cara mempertunjukkan sebuah adegan yang sama berbeda di setiap versinya, menyesuaikan dengan buaya lokal dari setiap versinya sendiri. Meteor Garden telah menjadi salah satu judul drama serial yang telah dibuat dalam lima versi dari budaya yang berbeda. Setiap versinya, baik Taiwan, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, maupun Tiongkok, pernah menjadi perhatian masing – masing masyarakat lokal maupun internasional. Telah banyak penelitian dilakukan mengenai film dan masyarakatnya. Misalnya, dalam penelitian yang berjudul Konstruksi Identitas Budaya Etnis Tionghoa dalam Film The Photograph (Kusuma, 2009) menyimpulkan adanya representasi identitas budaya etnik Tionghoa yang terdapat dalam film The Photograph dengan menguraikan makna - makna dan melakukan interpretasi terhadap tanda tanda yang terdapat di dalamnya. Dan juga dalam penelitian berjudul Konstruksi Teori – Teori Dalam Perspektif Kajian Budaya dan Media (Ariffianto, 2003), menyimpulkan bahwa membahas media dalam perspektif budaya adalah memahami cara – cara produksi budaya alternative dalam media menghadapi arus budaya itu sendiri. Dari beberapa penelitian terdahulu, penulis meneliti perbandingan pencitraan budaya dalam lima drama serial dengan tema yang sama namun berbeda kebudayaan berdasarkan dengan teori definisi kebudayaan dimana dijelaskan bahwa kebudayaan melingkupi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, tradisi serta kebiasaan – kebiasaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. (E.B. Taylor, 2010).
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adlaah studi pustaka. Media yang digunakan adalah drama serial Meteor Garden dalam versi Taiwan, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan China. Instrumen yang digunakan berupa teori, yakni Teori Definisi Kebudayaan. Setelah itu, dilakukan penjabaran dari seluruh pencitraan budaya lokal dari setiap versinya, yang lalu dikelompokkan dalam beberapa aspek. Setelah dikaji ulang, aspek yang dipilih dalam penelitian ini adalah aspek kebiasaan, aspek moral, aspek hukum dan aspek kepercayaan. Dari keempat aspek tersebut, dapat dilihat persamaan maupun perbedaan yang terlihat dari masing – masing versi.
HASIL DAN BAHASAN Aspek Kebiasaan Dalam aspek kebiasaan, terdapat dua kebiasaan yang menonjol dalam kelima versinya, yakni kebiasaan menunjukkan keakraban, dan kebiasaan minum minuman beralkohol. Menunjukkan keakraban Dalam kelima versi Meteor Garden, ada beberapa adegan yang menunjukkan hubungan keakaraban. Dalam hal ini, terlihat persamaan dalam versi Taiwan, Indonesia, dan Tiongkok dan perbedaan dalam versi Jepang dan Korea Selatan. Dalam versi Taiwan, Indonesia dan Tiongkok, dalam situasi dan kondisi apapun, F4 selalu bersama – sama, dan masalah apapun yang dihadapi salah satu dari mereka selalu dipikul bersama – sama. Contohnya ada dalam Meteor Garden versi Taiwan : (Saat Ibunda Dao Mingsi mengurungnya dalam kamar, sahabatnya rela menyelinap masuk ke rumah Dao Mingsi melalui jalan rahasia untuk membantu Dao Mingsi kabur.) (Meteor Garden, episode 24 13:20-16:11) Hal ini juga mewakili kebudayaan dalaam kehidupan bermasyarakat di Taiwan, Indonesia dan Tiongkok. Di Tiongkok dan Taiwan, terdapat peribahasa ‘Hormati yang tua, Cintai yang muda’ dan ‘Tiga Sahabat Menerjang Dingin’. menunjukkan rasa hormat terhadap orang tua dan mencintai anakanak adalah tradisi orang-orang Tiongkok. Pada periode Warring States, Mengzi berkata, “Hormatilah orang tua lain sama seperti kita menghormati orang tua sendiri dan cintailah anak orang lain seperti kita mencintai anak sendiri.” Masyarakat Tiongkok hingga sekarang masih mempertahankan tradisi ini. Sedangkan ‘Tiga Sahabat Menerjang Dingin’, merupakan sebuah idiom yang diambil dari cerita rakyat Tiongkok yang sangat terkenal. Cerita ini menceritakan tentang tiga jenis pohon, yaitu pinus, bambu dan winter plum. Ketiga tanaman ini adalah tanaman yang paling dicintai di Tiongkok, karena mereka juga menunjukkan vitalitas yang kuat saat musim dingin, seperti tiga orang sahabat yang
1
2 terikat dalam kondisi apapun. Hal inilah yang sampai saat ini dipertahankan. Karena Taiwan memiliki sejarah yang sama dengan Tiongkok, kedua daerah inipun memiliki kebiasaan yang sama dalam
3 kehidupan masyarakat. Dalam buku Relasi dengan Sesama (Babari, 2002) dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia telah memiliki dua hubungan sosial yang paling penting, yaitu keluarga dan hubungan In-group, termasuk hubungan persahabatan dan hubungan non-darah lainnya. Masyarakat Indonesia percaya bahwa prinsip yang paling penting dalam hidup adalah prinsip anti-individualisme (Pulandari, 2011). Setiap masyarakat Indonesia mempunyai pemikiran bahwa mereka adalah salah satu anggota dari sebuah kelompok, yang membuat mereka tidak dapat hidup sendiri tanpoa kontak dengan orang lain. Hal inilah yang memungkinkan masyarakat Indonesia menjadi mudah dekat dan akrab dengan orang asing dan menyebabkan karakteristik masyarakat Indonesia yang ramah dikenal di mancanegara. Dalam versi Korea Selatan, terlihat kebiasaan yang unik untuk menunjukkan keakaraban, yakni meukul kepala. Contohnya ada pada salah satu adegan Boys Over Flower berikut : (Geum Jan Di memukul kepala Goo Jun Pyo setelah mendengar Goo Jun Pyo mengatakan bahwa Shancai adalah kekasihnya.) (Boys Over Flower, episode 5 00:43-54) Ini adalah kebiasaan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Korea Selatan. Sejak zaman kuno, para leluhur mempunyai pandangan bahwa memukul kepala anak dapat membuat anak menjadi cerdas, jadi ini telah menjadi semacam gaya hidup masyarakat Korea Selatan. Di Korea Selatan, ketika seseorang memukul kepala orang lain menunjukkan adanya hubungan yang erat antarpihak. Kebiasaan ini benar-benar berbeda dengan empat versi lain. Karena, di Tiongkok, Taiwan, Indonesia dan Jepang, menyentuh kepala orang lain adalah sebuah tindakan yang tabu. Sebagai contoh, di Indonesia, orang tua tidak dianjurkan untuk memukul kepala anak, karena masyarakat Indonesia berpikir bahwa kepala adalah salah satu bagian yang paling penting dari tubuh, sehingga tidak diperkenankan untuk melukai kepala. Sedangkan dalam versi Jepang, Penulis tidak menemukan adanya perilaku khusus yang menunjukkan keakraban. Semua adegan yang menunjukkan keakraban di versi Jepang merupakan skenario yang ada di setiap versinya. Hal ini dikarenakan Jepang adalah Negara dengan etiket moral yang sangat tinggi. Kepribadian masyarakat Jepang yang secara umum tertutup, membuat mereka sulit untuk berbagi keluh kesah dengan orang lain, sekalipun orang terdekat. Tidak peduli kepada orang tua, teman sebaya maupun anak yang lebih muda, masyarakat Jepang tetap menunjukkan rasa hormatnya. Minuman beralkohol Minum minuman beralkohol dianggap sebagai suatu gaya hidup di banyak daerah, terutama di daerah yang memiliki empat musim. Dalam lima versi Meteor Garden, satu-satunya yang tidak memiliki adegan minuman beralkohol adalah versi Indonesia, sementara empat versi lainnya memiliki adegan tersebut. Di Taiwan dan Tiongkok, minuman beralkohol menjadi minuman nasional. Berikut ini adalah adegan minum minuman beralkohol yang ada dalam Meteor Garden versi di episode 8 dan versi Taiwan di episode 7: (Setelah F4 dan Shancai selesai bertanding basket, mereka minum bersama di rumah Dao Mingsi) (Meteor Garden, episode 7 24:12-37) Arak Tiongkok telah memiliki 5.000 tahun sejarah. Dari Kaisar hingga budak sangat mencintai arak. Selain alasan untuk menjaga kehangatan dalam cuaca dingin, masyarakat Tiongkok dan Taiwan memiliki pandangan bahwa arak mewakili rasa pengharapan, permohonan dan keakraban (Gong, 2007). Masyarakat Tiongkok mempertahankan kebiasaan minum arak, sehingga dalam setiap kesempatan di kehidupan masyarakat Tiongkok pasti diharuskan meminum arak. Dalam masyarakat modern, minum bukan hanya untuk menjaga suhu tubuh, tetapi juga untuk menjaga hubungan erat dengan orang lain. Jepang dan Korea Selatan juga memiliki kebiasaan meminum alkohol untuk menghangatkan diri. Berikut adalah contoh adegan minum alkohol yang ada pada Hana Yori Dango episode 15:
4 (Saat musim dingin, F4 dan Tsukushi pergi berlibur ke vila milik keluarga Doumyoji, kemudian mereka minum anggur bersama – sama.) (Hana
Yori Dango, episode 15 13:22-42)
Di dalam drama serial Korea Selatan juga kerap terlihat beberapa adegan minum minuman beralkohol, seperti contohnya: (F4 bersama – sama berkumpul di lounge dan bersama – sama minum minuman beralkohol)
(Boys Over Flower, episode 3 12:08-14) Budaya minum masyarakat Korea Selatan memiliki makna simpati, kegembiraan, keakraban serta kehidupan bebas masyarakat Korea Selatan. Masyarakat Korea memiliki kebiasaan menjamu tamu dengan ramah dengan minum alkohol, hal ini telah berakar menjadi budaya tradisional Korea. Ketika pemujaan leluhur, biasanya pada akhir upacara, para tetua akan memberikan arak yang digunakan untuk pemujaan kepada generasi penerus. Pada saat itu Ayah atau Paman, tanpa ragu akan memberikan alkohol kepada anak atau keponakan laki-laki yang lebih muda. Dalam Siapa Takut Jatuh Cinta, tidak ada adegan minum arak. Di skenario yang sama dengan versi lainnya, Indonesia akan menggunakan soda atau minuman lain sebagai pengganti arak, seperti berikut ini: (F4 dan Leony mengobrol bersama-sama di rumah Indra setelah bertanding basket, mereka minum air mineral dan jus buah)
(Siapa Takut Jatuh Cinta, episode 9 12:22-47) Indonesia bukanlah Negara yang memiliki empat musim, hanya ada musim kemarau dan musim hujan, sehingga suhu di Indonesia sangat tinggi. Hal ini pula yang membuat masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan meminum arak. Aspek Moral Dalam aspek ini, penulis menemukan pencitraan yang paling menonjol ialah dalam adegan yang menunjukkan kemesraan, dan cara penghormatan kepada orang yang lebih tua Adegan Mesra Di negara maju, terutama di Negara dengan budaya Barat, laki-laki dan perempuan yang belum menikah tetapi hidup bersama bukanlah sesuatu yang mengherankan. Misalnya dalam Meteor Garden:
(Dao Ming Si dan tunangannya menempati kamar yang sama) (Meteor Garden, episode 16 03:24-54) Hal ini dapat terjadi karena budaya Taiwan dipengaruhi oleh budaya barat. Masyarakat Taiwan memiliki pandangan, berciuman atau berhubungan seksual antara pria dan wanita adalah hal yang biasa. Maka, dalam film maupun drama serial Taiwan, pasti ada adegan tersebut. Dalam Boys Over Flower dan Hana Yori Dango tidak terkecuali. Penulis menemukan adegan berciuman dalam versi Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Daerah - daerah ini telah menjadi daerah yang lebih terbuka karena masuknya pengaruh Barat di daerah tersebut. Oleh karena itu, di keempat daerah tersebut, adegan berciuman bukanlah sebuah pelanggaran penyiaran. Bahkan, Korea Selatan yang merupakan Negara dengan tradisi yang kental, karena budaya Barat, aspek seksualitas mereka juga cukup terbuka. Masyarakat Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan tidak menganggap sepasang pria dan wanita berciuman di tempat umum sebagai suatu hal yang tabu, orang-orang sekitarpun tidak begitu peduli. Mereka tidak berpikir bahwa ini adalah pelanggaran aturan. Sedangkan Indonesia merupakan sebuah Negara yang menjunjung tinggi nilai religi. Terlihat pada Siapa Takut Jatuh Cinta, sama sekali tidak ada adegan ciuman.
5 Penghormatan Kepada Orang Yang Lebih Tua Selain adegan mesra, penulis juga mengamati bahwa setiap daerah memiliki persamaan dan perbedaan dalam penghormatan kepada orang yang lebih tua. Penulis menemukan dalam kelima versi, menggunakan cara yang berbeda – beda untuk mengekspresikan hal tersebut. Penulis menemukan dalam Meteor Garden versi Indonesia memiliki cara unik untuk mengekspresikan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Misalnya dalam episode pertama, ketika Shancai akan berangkat sekolah, dia mencium punggung tangan orang tuanya untuk pamit. Di Indonesia, beberapa ajaran Islam di Indonesia mempengaruhi semua aspek kehidupan sosial. Mencium tangan orang yang lebih tua, dimulai dari kisah Rasullullah. Menurut kitab al-Quran, saat Rasullullah dalam perjalanan menuju Madinah, Ia bertemu dengan seorang kuli yang tangannya hitam terbakar matahari dan penuh kotoran. Rasullullah bertanya kepada kuli tersebut apa yang menyebabkan tangannya seperti itu, kuli itu bercerita bahwa ia harus melakukan pekerjaan keras demi menghidupi keluarganya. Rasullullah terharu mendengar kegigihan kuli tersebut yang bekerja keras demi keluarganya, lalu kemudian mencium tangan kuli tersebut. Inilah mengapa umat muslim menyampaikan rasa hormat terhadap orang yang lebih tua dengan mencium tangan mereka. Ini merupakan salah satu seimbol penghormatan bagi orang tua yang telah bekerja keras demi keluarganya. Di Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Tiongkok menghormati orang tua adalah tugas dari generasi muda. Keempat daerah ini terpengaruh oleh Konfusianisme. Jadi, cara masyarakatnya berpikir hampir sama. Han Kam Tong (2005) menunjukkan bahwa Konfusius, pendiri Konfusianisme, mengatakan bahwa inti dari kebajikan adalah bakti, kesetiaan, dan pengampunan. Di Jepang, bertemu dengan orang yang lebih tua harus membungkukkan badan. Dari Meteor Garden versi Jepang banyak ditemukan adegan membungkuk. Penulis menemukan bahwa perilaku ini merupakan demonstrasi
お
yang jelas dari citra budaya asli Jepang. Di Jepang, tikungan ritual disebut (ojigi), menurut artikel J-CU pada tahun 2012, membungkukkan badan adalah ritual masyarakat Jepang terhadap orang lain. Postur membungkuk adalah perilaku yang unik ketika bertemu orang yang harus dihormati, dan bahkan ketika berkomunikasi lewat telepon, untuk menunjukkan rasa hormat satu sama lain, penelepon akan berbicara sambil membungkukkan badan. Seperti dalam Hana Yori Dango dalam episode 17 dan 18
:
(Saat Tsukushi menerima telepon dari pelanggan, ia berbicara sambil membungkuk – bungkukkan badannya) (Hana Yori Dango, episode 17 34:12-20) Membungkuk di Korea Selatan digunakan untuk menghormati tamu atau orang tua. Korea Selatan dan Jepang memiliki kesamaan postur yang unik. Seperti pada Boys Over Flower episode 18: (Geum Jan Di membungkukkan badannya untuk mengucap terima kasih.)
(Boys Over Flower, episode 18 24:22-28) Di Korea, jika pergi untuk mengunjungi para tetua, diwajibkan untuk membungkukkan badan 90°. Sedangkan di versi Tiongkok, berbeda sikap penghormatannya dengan Jepang dan Korea Selatan. Tidak ada cara yang unik untuk menyampaikan penghormatan pada orang yang lebih tua. Namun, penulis menemukan dalam Let’s Watch Meteor Shower Together episode 14: (Murong Yunhai yang duduk bermain game, saat Ibunya masuk, ia akan segera berdiri dan menuruti perintah Ibunya. Bahkan meskipun Ibunya sangat ketat terhadapnya, Ia tidak berdaya melawan dan membantah Ibunya dengan kasar) (Let’s Watch Meteor Shower Together, episode 14 24:15-27) Dalam Meteor Garden, Penulis menemukan sebuah adegan yang menunjukkan bakti dan penghormatan kepada orang tua, yakni ketika Ibu Shancai mengirimnya ke sekolah elit. Ibunya berharap Shancai dapat hidup seperti orang – orang kaya. Saat pertama diusulkan oleh Ibunya, Shancai sangat menolak, namun akhirnya mengikuti keinginan Ibunya.
6 Dari kelima versi tersebut, Penulis menemukan perbedaan yang unik untuk menunjukkan penghormatan kepada orang yang lebih tua dalam setiap versinya. Aspek Hukum Pada China Daily terbitan tahun 2006, dijelaskan bahwa Tiongkok telah melarang penjualan alkohol untuk anak di bawah umur. Di Tiongkok, warga yang dianggap telah dewasa ialah yang berumur 18 tahun. Banyak toko yang sejauh ini telah memasang pengumuman bahwa mereka tidak menjual alkohol kepada anak-anak di bawah umur, tapi Tiongkok tidak pernah secara resmi memiliki hukum yang melarang penjualan tersebut. Satu-satunya hukum yang berlaku adalah hukum perlindungan anak di bawah umur, yang menyebutkan bahwa setiap anak dibawah umur harus dicegah untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. Maka dari itu, dalam Meteor Garden maupun Let’s Watch Meteor Shower Together, semua karakter yang telah menginjak lebih dari 18 tahun, memiliki adegan minum alkohol. Hukum Jepang melarang warga yang usianya dibawah 20 tahun untuk mengkonsumsi alkohol. Namun, tidak ada hukum yang melarang anak di bawah umur untuk minum sake. Masyarakat Jepang menggunakan istilah ‘seijin’ untuk menyebut seseorang yang telah dewasa. Setelah menginjak usia 20 tahun, mereka baru memiliki hak sebagai orang dewasa Jepang, termasuk minum minuman beralkohol. Di Jepang, begitu seseorang menginjak usia 20 tahun, berarti seseorang dapat memiliki hak untuk memasuki dunia orang dewasa, seperti minum, merokok, menikmati kehidupan malam dan banyak lagi. Orang tua di Jepang, akan mengajak anaknya yang baru menginjak usia dewasa untuk minum arak bersama. Karena alasan inilah, di Hana Yori Dango terdapat adegan dimana Tsukushi minum sake bersama Ayahnya ketika umurnya menginjak 20 tahun. Sedangkan di Siapa Takut Jatuh Cinta, tidak adanya adegan minum minuman beralkohol selain karena Indonesia tidak memiliki kebiasaan minum alkohol, dalam Peraturan Menteri Perdagangan Indonesia pasal 34 UU No 15/M.DAG/PER/3/2006 tentang pemantauan produksi, impor dan penjualan minuman beralkohol, juga telah dijelaskan bahwa dilarang keras mengedarkan, menjual, dan mendistribusi minuman beralkohol kepada warga Indonesia dibawah 21 tahun. Selain itu, tidak seperti keempat versi lainnya, Indonesia juga memiliki hukum mengenai adegan mesra. Alasan mengapa program televisi Indonesia tidak dapat menyiarkan adegan sejenis dikarenakan aturan dari Komisi Penyiaran Indonesia mengenai standar Penyiaran Indonesia Bab XVII dari bagian kedua yang melarang setiap penyiaran di televisi yang dapat memicu hasrat seksualitas. Oleh karena itu, siaran televise yang mengandung adegan sejenis akan dipotong. Menurut C&R pada tahun 2013, adegan ciuman diklasifikasikan sebagai pelanggaran etika penyiaran bergambar. Oleh karena itu, berciuman atau adegan sejenis tidak muncul dalam Meteor Garden versi Indonesia. Hal ini membuat versi Indonesia berbeda dari empat versi lainnya. Aspek Kepercayaan Dalam aspek kepercayaan, penulis menemukan keunikan pada versi Indonesia. Misalnya pada larangan minum alkohol. Selain karena hukum yang berlaku, menurut statistik sensus penduduk tahun 2010 yang tercatat di Indonesia, umat Muslim yang ada di Indonesia sebanyak 207, 176, 162 jiwa, setara dengan 87,2% dari penduduk Indonesia. Data ini menunjukkan bahwa Islam memiliki dampak besar pada kebudayaan Indonesia. Ajaran Islam melarang pengikutnya untuk mengkonsumsi alkohol, seperti yang terdapat pada kitab Al-Quran bab 5 ayat 90 yang mengatakan, “Hai, orang – orang yang beriman! Sesungguhnya minum arak, berjudi, menyembah berhala, dan mengadu nasib dengan panah ialah pebuatan setan. Hendaklah engkau menjauhi perbuatan tersebut, maka engkau akan berhasil.” Selain itu, bisa dilihat dari adegan pernikahan. Di Siapa Takut Jatuh Cinta, semua adegan pernikahan, memakai sistem pernikahan umat Islam yang mengundang penghulu sebagai pengesah pernikahan. Sedangkan di empat versi lainnya, adegan pernikahan biasanya diadakan di sebuah gereja dengan dekorasi yang cantik dan indah ataupun menggunakan cara tradisional daerahnya.
KESIMPULAN DAN SARAN Budaya adalah salah satu identitas sebuah bangsa. Budaya membuktikan gaya hidup masyarakat dan perkembangan sosialnya, Film atau drama serial adalah salah satu media dalam mempresentasikan
7 budaya yang mencerminkan citra budaya suatu negara. Semua film atau drama serial diproduksi berdasarkan pada realitas sosial dan budaya suatu negara, oleh karena itu, adegan yang sama juga dapat diekspresikan dengan cara yang berbeda. Dalam kelima versi Meteor Garden, mengandung banyak faktor budaya. Namun, Penulis menemukan faktor budaya yang paling menonjol adalah aspek kebiasaan, moral, hukum, dan kepercayaan. Melalui adegan atau dialog dari skenario yang sama, dapat mencerminkan budaya lokal setiap versinya. Penulis menemukan dalam aspek kebiasaan, kelima versi Meteor Garden memiliki kebiasaan unik, terutama dalam keakraban dan kebiasaan minum. Sedangkan dalam aspek moral, paling besar ada pada adegan mesra dan cara penghormatan kepada orang yang lebih tua. Dalam aspek hukum, Indonesia memiliki lebih banyak faktor hukum yang mempengaruhi isi dan visualisasi dari drama serial itu sendiri. Sedangkan dalam aspek kepercayaan, Siapa Takut Jatuh Cinta, memiliki lebih banyak faktor agamisnya dibandingkan dengan empat versi lainnya. Dengan demikian, setiap versi Meteor Garden memiliki gaya dan cara berbeda dalam menyampaikan suatu tujuan yang sama menyesuaikan dengan budaya lokal masing – masing versinya. Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya mengenai Meteor Garden, untuk meneliti dalam aspek adat dan aspek kesenian.
REFERENSI
蔡岳勋.(2001). 流行花园 [偶像剧]. 台北 :可米瑞智文化傳播事業有限公司. 丁仰国. (2009).一起看流星雨 [电视剧]. 中国 : 湖南电视台. 格雷姆·特纳. (2010). 电影作为社会实践. 北京:北京大学出版社. 龚纹.(2007).中国生活之族. 北京 :高等教育出版社. 中国汉语国际推广领导小组办公室.(2007). 《中国文化常识》. 北京:中国汉语国际推广领导小 组办公室. Ariffianto, S. (2003). Konstruksi Teori – Teori Dalam Perspektif Kajian Budaya dan Media. Paper. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, Universitas Surabaya, Surabaya. Arifin, T. (2014). Pengantar Sistem Sosial Budaya di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Babari, Y. (2002). Relasi Dengan Sesama. Jakarta : Elex Media Komputindo. Cho, S. (2013). Budaya Minum Orang Korea. Koreana. Retrieved 2 July 2014, from https://www.koreana.or.kr:444/months/news_view.asp?b_idx=3327&lang=in&page_type=list Dj4869. (2011). Dinamika Perkembangan Dakwah Warga Muslim Indonesia di Taiwan. Retrieved 5 July 2014, from http://dj4869.wordpress.com/tag/taiwan/ Islampos.com. (2014). Mengapa Islam Melarang Minum Miras « Islampos. Retrieved 6 July 2014, from http://www.islampos.com/mengapa-islam-melarang-minum-miras-62792/ J-cul.com. (2014). Budaya Jepang - Japan Pop Culture | News, Event, Manga, Cosplay, Food, Game, Music, Place !. Retrieved 10 July 2014, from http://J-CUL.com Jamilah, Y. (2012). Televisi Dan Budaya Populer (Studi Korelasional Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Asia (Korea) di Indosiar terhadap Perilaku Budaya Populer di Kalangan Siswa/i SMAN 1 Medan. Student Paper. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara, Sumatera. Komisi Penyiaran Indonesia. (2014). Peraturan Perundangan Penyiaran Indonesia. Retrieved 10 July 2014, from http://www.kpi.go.id Kumampung, R., Utami, A., Purbaningrum, T., Purbaningrum, T., Kurniawan, A., & Kurniawan, A. et al. (2014). C&R Digital - Indonesia's Leading Entertainment News Online - C&R Digital. Cekricek.co.id. Retrieved 5 July 2014, from http://www.cekricek.co.id/index.php Kusuma, A. (2009). Konstruksi Identitas Budaya Etnis Tionghoa dalam Film The Photograph. Skripsi (S1). Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta. Paggaru, G. (2003). Siapa Takut Jatuh Cinta (Drama Serial). Indonesia : Surya Citra Televisi Film. Prasetya, J.T. (2013). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
8 Putri, D. (2013). Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dan Motif Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dengan Perilaku Berpakaian Remaja. Skripsi (S1). Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang. Sutanto, A. (2003). Studi Perilaku Konsumen Film Serial Drama Asia di Surabaya. Skripsi (S1). Jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomi, Universitas Surabaya, Surabaya. Vriscilasari, K. (2012). KEIZA AYU VRISCILASARI. Keiza-ayu-fisip10.web.unair.ac.id. Retrieved 5 July 2014, from http://keiza-ayu-fisip10.web.unair.ac.id/profil.html Choi, J.H. (2007). This Is Korea : All You Wanted To Know About Korea. Seoul : Newrun Publisher. Creeber, G. (2004). Serial Television: Big Drama on the Small Screen. London: British Film Institute. Ha, T.H. (1968). Guide To Korean Culture. Seoul : Yonsei University Press. Ishii, Y. (2005). Hana Yori Dango (Drama Serial). Jepang : TBS Network. Jun, K.S. (2009). Boys Over Flowers (Drama Serial). Korea Selatan : KBS Network Nakane, C. (1070). Japanese Society. Los Angeles : University of California Press. Para, A.D. (2001). Living In Japan. Tokyo : ASK Co., Ltd. Stokes, J. (2003). How To Do Media & Culture Studies. London : Sage Publication. The Organizing Committee of The 29th International Geographical Congress. (2000). Korea, The Land and The People. Seoul : Kyohaksa Co., Ltd.
RIWAYAT HIDUP Carolline Setiadharma lahir di kota Tangerang pada tanggal 3 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang sastra pada tahun 2014 Yuliana lahir di kota Medan pada tanggal 16 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan di BINUS University dalam bidang sastra pada tahun 2014 Kelly Rosalin lahir di kota Pontianak pada tanggal 21 November 1987. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang sastra pada tahun 2010 serta pendidikan S2 di Nankai University dalam bidang linguistik pada tahun 2012.