ANALISIS PERANANJALURPINJAMANBANK PADA MEKANISME TRANSMlSl KEBIJAKANMONETER Dl INDONESIA oleh : Aula Ahmad Hafidh ABSTRACT The research separated into two blocks: monetary block and real block. Separation is aimed to identifying which more dominate in the transmission mechanism. The empirical result show that transmission mechanism through bank lending channel is influence by demand side that represent by total lending variable. These result not suitable with the theory, where monetary policy instruments (SBI interest rate) can be used to influence real sector through banking sector in adjustment proses of lending supply. Analysis of impulse response show that all variables that analyze need the long time about two years to back the fin[ equilibrium after monetary policy shocks. Real sector had the similar result, lending shocks adjusted slowly. Panel data analysis show that big bank influenced by SBI bur still supply of fund, likewise little bank declining the lending activity because depostis are the main sources of fund. Bank-dependent firm will decline his bank debt when SBI interest rate rise, likewise for non bank-dependent firm. This research use secondary data. Spesification of models and analysis tools used as the base in this research involve VARfor agregate data. To reach better spesification, analysis have done using panel data.
Key Words : Transmission Mechanism, Bank LRnding Channel, lmptllse Response, bank-dependent, non bankdependent
Penulis Dosen Tetap Yayasan Program Studi Manajemen Fakuitas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
KO M P E T E NS l Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi
~ d .~o.3Sept-~es. 1 w 167-186 F a k Ekonorni-Universitas Cckroarninotc 'iugyakarta ISSN: 14::!-9450
--
PENDAHULUAN Mekanisme transmisi kebijakan moneter adalah suatu proses di mana keputusan dalam kebijakan moneter akan ditransmisikan dalam sektor riil seperti GDP dan inflasi (Taylor,1995: 11). Di negara berkembang dengan sistem perekonomian terbuka seperti Indonesia, bekerjanya mekanisme transmisi kebijakan moneter juga harus memperhatikan pembangunan pasar modal, kekakuan harga, kurs dan beberapa kemungkinan non-linier serta prosedur operasi bagi Bank Sentral. Hal penting lainnya adalah kemampuan untuk mengidentifikasi apakah kejutan yang terjadi bersifat temporer atau permanen, nominal atau riil (Misaico,2001 :210) Sejak tahun 1983, Bank Indonesia (selanjutnya disingkat BI) telah melakukan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui instrumen langsung seperti menghapus sistem batas/ pagu kredit dan mengenalkan instrumen tidak langsung melalui operasi pasar terbuka seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) t?:. Surae Rerharga Pasar TJarig (SBPU). Dalarn perkembangan
Aula Ahmad Hafidh Analisis Peranan Jalur Pinjaman Bank Pada Mekanisme Transrnisi Kebijakan Moneter Di Indonesia
sekarang ini, BI mulai mengubah tujuan kebijakan moneternya dari target kuantitatif (target ganda) menjadi target harga (target tunggal). Dalam pandmgan pertama (target ganda), dampak k e b i i b moneter tatliadap perekonoinian dap hhga diasumsikan bekerja melalyi mdneter agregat (MI dan M2), sehingga BI menggunakan MO (uang inti) sebagai sasaran operasional (Warjiyo dan Agung,2002:4). Dengan asumsi adanya stabilitas pengganda uang dan velositas uang beredar, sasaran operasional akan mempengaruhi sasaran antara yakni M1 dan M2, kredit perbankan dan nilai tukar. Tigkat moneter agregat harus mendukung upaya pertumbuhan ekonomi tetapi menghindari ketidakseimbangan makroekonomi internal dan eksternal. Asumsi tersebut menjadi kurang relevan karena perkembangan perekonomian domestik dan internasional yang cepat sehingga proses kreasi uang terjadi di luar jangkauan atau kontrol BI. Tantangan yang dihadapi oleh BI adalah perubahan tren jalur sekarang dan hadirnya jalur lain dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter. Dengan perkembangan lingkungan yang cepat berubah, adalah sangat sulit untuk mengidentifikasikan jalur yang tepat dilalui kebijakan moneter untuk mempengaruhi perekonomian. Secara m u m , meskipun target kuantitatifmasih diperlukan, perhatian yang leblh besar diarahkan pada indikator harga, seperti kurs, suku bunga dan inflasi.(Iljas,1999) Beberapa penelitian mengenai jalur
kredit telah ddakdan untuk perekonomian Amerika Serikat oleh Bernanke (1993), Bernanke dan Gertler (1995), Cecchetti (1995), Hubbard (1995) dan Kashyap dan Stein (1994). Penelitian tersebut didorong adanya kegentingan kredit tahun 19901991 yang ditandai dengan sulitnya perbankan dalam menyalurkan pinjaman pada sektor riil. Jalur kredit berangkat dari anggapan bahwa pasar keuangan dikarakteristikkansebagai tidak sempurna dan substitusi tidak sempurna antara pinjaman dan sekuritas dalam aktiva perbankan (Bernanke dan Gertler, 1995 ; Kakes, 2000). Studi mengenaiperanan jalur pinjaman bank masih berputar pada tataran peranan perbankan dalam menyalurkan kredit dan menghimpun dana sebagai proses penyesuaian terhadap kejutan kebijakan dkk.(2002) moneter. Altunbas menggunakan pendekatan yang pernah dilakukan oleh Kishan dan Opiela (2000). Altunbas dkk.(2002) mengklasifiikan bank berdasarkan ukuran aktiva dan kekuatan modalnya. Chrystal dan Mizen (2002) membangun model empiris perrnintaan kredit, uang dan pengeluaran perusahaan, rurnah tangga dan perusahaan keuangan. Analisis ini menunjukkan bahwa mekanisme transrnisi kredit bank terhadap pengeluaran riil melalui dua variabel yaitu investasi dan konsurnsi. Perbankan dapat membiayai konsurnsi dan investasi melalui sumber internal dan sumber eksternal dengan mengeluarkan obligasi atau kertas komersial lainnya. Chrystal dan Mizen juga memasukkan LKBB seperti lembaga
KOMPETENSI Jurnal Ekonomi, Manajemen Akuntansi Vol.1 No.3 Sept-Des. '03 167-186
pensiun dan asuransi karena dapat Perusahaan kecil dan menengah dan rumah menyalurkan kredit. Fountas dan Papagitos tangga merupakan contoh dari peminjam (2001) menggunakan data agregat bank. Kondisi di atas nampaknya sesuai menyimpulkan bukti tidak langsung dengan kondisi di Indonesia, di mana eksistensi jalur kredit dengan perbankan tidak bisa mengabkan sumber memprediksikan quality spread yaitu dananya begitu saja dengan sumber perbedaan suku bunga sekuritas pemerintah pembiayaan alternatiflainnya terutarna bagi dan swasta dalam mempengaruhi fluktuasi perbankan kecil. Peranan perbankan di Inpendapatan nasional. donesia juga penting karena pasar modal Studi peranan jalur pinjaman bank & belum optimal dalam penyediaan surnber Indonesia masih sedikit. Hakim (2000) dana yang lebih likuid. Perusahaan dan menggunakan model VAR menyimpulkan rumah tangga juga sangat tergantung dari bahwa jalur pinjaman bank mempunyai kre&t perbankan. Peranan jalur pinjarnan peran lebih besar daripada jalur suku bank akan efektif jika dana digunakan oleh bunga. Hariadi (1999) mengaplikasikan peminjam dalam kegiatan produktif model Kim (1999). Agung dkk.(2002) sehingga mendorong sisi penawaran. menganalisis jalur pinjaman bank secara Kegiatan konsurnsi juga akan rneningkat lebih komprehensifdenganmenggunakan yang bisa mendorong permintaan agregat. variabel yang relatif besar. Akhirnya jalur pinjaman bank dapat Jalur pinjaman bank menjadi tidak mempengaruhisektor riil. relevan jika peminjam mengalihkan Penelitian ini disusun untuk kebutuhan dananya dengan mengeluarkan menjawab perrnasalahan utama dari surat berharga atau obligasi. Sementara itu, mekanisme transrnisi kebijakan moneter perbankan dapat melindungi portapel melalui jalur pinjaman bank yang dapat dananya dengan menggunakan aktiva lain, diformulasikan ke dalam pertanyaan misalnya obligasi untuk menyesuaikan pokok bagaimana jalur pinjaman bank dengan perubahan kebijakan moneter. bekerja dalam mekanisme transmisi Peranan jalu; pinjaman bank dipengaruhi kebijakan moneter di Indonesia. Adapun oleh besar kecilnya perbankan. Bank besar tujuan penelitian ini adalah: dapat mengahhkan kebutuhan likuiditasnya 1. Menganalisis hubungan kebijakan dengan mengeluarkan obligasi atau moneter dengan perubahan mencarinya ke luar negeri. Bukti empiris kemampuan perbankan dalam menunjukkan bahwa perbankan kecil memberikan pinjaman. mempunyai peran yang besar dalam 2 Menganalisis peran perbankan dalam mekanisrne transmisi melalui jalur pinjaman mekanisme transrnisi kebijakan moneter. bank. Jalur pinjaman bank juga dipengaruhi 3. Menilai ketergantungan pelaku oleh peminjm bank, apabila pihak ini ada, ekonorni terutama perusahaan maka jdur plnjaman bank akan efektif. terhadap perbankan.
AlJa Ahmad Hafidh Analisis PerananJalur Pinjaman Bank Pada Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Di Indonesia
Dengan memperhatikan teori dan temuan empiris jalur pinjaman bank, dapat b u s k a n beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut: . 1. Diduga perubahan suku bunga SBI akan berpengaruh terhadap perubahan penawaran pinjaman bank. 2. Diduga tumnnya pinjaman bank menyebabkanvolume utang permahaan menurun. 3. Diduga bank besar dan h n k kecil merespon kebijakan moneter secara berbeda-beda. 4. Diduga perusahaan tergantung bank lebih tertekan dengan pembahan suku bungs SB1 karma tidak mempunyai alternatif pendanaan. Berdasarkan hipotesis di atas dapat disusun mekanisme transrnisi kebijakan moneter melalui jdur pinjaman sebagai berikut: - Blok Moneter Penawaran pinjaman
Kebijakan rnoneter
+
lndeks Produksl 1
Sumber. Mihkin (1995:7)
GDP
I
Vector Autoregressive Model vector autoregressive WAR) merupakan model mbkariate thv5eriu dan dapat dipanding sebagai pengembangan model. univariate autoregressive moving average (ARMA) Box dan Jenkins (1970). Anggap X,adalah vektor variabel nxl dan et adalah vektor nx 1 rata-rata no1 inovasi struktural. f hadalahorde model VAR yang ditulissebagai berikut: B(L)xf = Et EEtEt9= L EE~E'~,~ = 0, dimana "s 1 0; tanda (') menunjukkan transpose operator. Untuk t = -(p-1). ..T. B Q adalah pth matrik polinominal dalam operator kelambanan L (bgq~m), B(L)= B0 - B1L - B,L2 - ...BpLp. B, mempakan matrik non-singular dan berada dalam satu diagonal. Matrik menjelaskan hubungan serentak antar variabel dalam model. VAR dilengkapi dengan responsi terhadap inovasi yaitu respon variabel endogen akan adanya inovasi (kejutan) dari variabel endogen lainnya (Pindycks dan Rubinfeld, 1995). Dengan menggunakan analisis responsi terhadap inovasi dapat disimulasikan efek perubahan salah satu variabel independen i agregat variabel masa mendatang. Menurut Greene (2000), responsi terhadap inovasi mempakan suatu alur (Path) yang memungkinkansuatu variabel kembali ke posisi ekuilibrium setelah
1
1 1 1 1
4
oleh karena itu, kontribusi'hovasi ,;?; stthogonal I terhadap MSE a&&? ' , V~=~,(I.F+~L&T~~'%:..+$"~.,L~,@~,> &@@ . .
Jadi, d e k ~ ~ ~ pvariasi s k i .kesdahan predikri ke-i atku +&mpp$&yariasi kei drperoleh :, dalia:Tlem&$&mdmatrik vi. i
r
r
.2
Uji Akar Unit d m Derajat Inqegrqi. ~
.,. Data ~ a k c u biwnya tidak 3 . f stasioner yang b s q m e n % g & h estirnasi y w ticlakppat.atah*. Qleh karena iiu dibu&an uji akarudt'.~ i kdata a tidak stasioner~ xada P .*tingkat arap, .p,8;4a dil& uji dkrajat%ir;te&&i @npai aata -. . -. tersebut stasloner. -, . , 1
L
r""
urailgaa i n m $ $ yelpuah variabel 'endogen terhadap kejutan dari variabel endogen lainnya. Secara .qatemM r$& d f & o ~ p ~ ~variasi i ~ i t dap& diegC&an ... sebagai berikut: MSE &langk&g&i ke-m dapt !
matrik MSE dapat &tadis:.
VAR...-ggwyarat-kan pnednt,uqn ..
kelarnbanw bbtimi, k ' ~ n 'dab d esensi dari VAR iiu sendiri. riter ria untuk menentukk kelambanan ap&al dengan ~enggunakanAkaike infbrmation criteha (MC]Jan Schwartr criterii (SO yaitu dengan menggunakan angka yang terkd. J ?
Ada Ahmad Hafidh Analisis PerananJalur Piniaman Bank Pada Mekanisme Transmisi Kebiiakan Moneter Di Indonesia
SpesifrkasiModel
BIok Riil
Blok Moneter
P e b LFIRM =ao
+
a,LFIRMt-l.
z. a
2
i = ' a3IP -i C
I
CAPc=
+ ni=lp3mkD + ~ ‘ ~ ~ T D E+P
.i='$ IP~ =
ti
+ P~~
I=I 1
(11)
1=1
PDBt i
4
I=I
ti
nxi=l~,UQi
+ ~X'=~A~LFIRM~< + c-I
+ Yc PDBc= o0+ nX. o,PDB .+ + nC. 0 INVti "x. 0 IP +
t-l
1=1 3
n ~ I=l . 4
+ nZ. Allp . +
5. Ai&c-i
+ "C. y TLEND . + nxi=l~2CAP,+ "x. y CBI . + ~ T D ~ + P
TLENDc= yd
'T +
1=1
t-I.
-
Po+ n C i = l p p v. + [-I
nx. p2G1 .
nxi=lB,UQ,
(15)
B2LFIRM. ni=1p31~ 4PDBt-i +pZc (16)
Do+ 9. plCAPc-l. + 1=1 4
+ +hc
nEi= Ia4PDBc-i
INvc=
+
+
(17)
c-l
1=1 2
+ ~ 1 , (12) ~
r=l
3
c-i
'E.1=104LFIRMc-l.
+C L ~ ,
(18)
-=gga LHOUSE =ao a,LHOUSEI-I. C ~ ~ K (-aO . N~
LIQc=
+ nX.
+ + + ~ " ~ T D E P+
.i. + ~X'='~,IHK~~+ ~z'='~,PDB . +p I=
o,LIQ . "C. CF2CAP. G,
I=
n
i
r=l
=
I
t-1
~ [-I. 3
1
4
~
~
~
t-1.
'X. 1C F , ~ B I . + y S c (14) I=
t-1
~
I
[-I
+
(19)
Dengan mdahkan m a i dl yang dikembangkan aleh Huang (2003:496), akan diperoleh persarnaan sebagai berikuc
Untuk mendukung jalur pinjaman
bank dan hipotesis berkenaan, analisis juga a
dikembangkan menjadi dua yaitu tergantung bank (BD) dan tidak tergantung b d W D ) .
Blok Monete~ - ,I
+
BDEBT, = 6. G,BDEBT(-1). genaijak;ltginjtummbank,ma
manaukkandummy betdas%b$dcti'~anya.
@B{*DBIG )
+
(25)
+
.+u&
:in;tb~fl 7): 1L '.
+
+ FAS SET.
+
It
(28)
Aula2Ahmad Hafidh Analisis Peranan Jalur Pinjaman Bank Pada Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Di Indonesia
Apabila ddihat hubungan dalam satu variabel, variabel DSBI konsisten dari bulan Uji Kelambanan Optimal ke-4 sampai bulan ke-1 dalam mempengaruhi DSBI sehingga prosesnya Tabel 1 berjalan lebih lambat, ha1 ini berkaitan Uji T i g k a t Kelambanan Optimal dengan prinsip kehati-hatian @mhzt)yang dilakukan oleh BI, karena penurunan atau kenaikan suku bunga SBI 1% saja akan mempunyai dampak yang sangat besar dalam perekonomian baik sektor moneter maupun sektor rid. DCAP mempunyai mekanisme yang lambat yaitu pada kelambanan keempat, DTDEP berlangsung cepat yaitu pada kelambanan satu dan DTLIQ pada kelarnbanan satu Dari hasil pengolahan data, baik blok dan dua. Tidak berpengaruhnya variabel moneter maupun blok riil mempunyai kelarnbanan dapat ditnterpretasikan bahwa tingkat kelambanan optimal ke-4, pemberian pinjaman tidak dipengaruhi sehmgga tingkat kelambanan k e 4 ini akan oleh jumlah pinjaman yang dilakukan dpakai dalam model VAR. periode sebelumnya. Akan tetapi, model tersebut mash bisa dpakai karena variabel Estimasi VAR independen tersebut masih bisa mempengaruhi variabel dependen lainnya. Justru pada hubungan inilah diharapkan Blok Moneter Pada model blok moneter, diperoleh dapat menjelaskan adanya mekanisme hubungan antar variabel yang 1010s uji t transmisi kebijakan moneter. Hubungan sepertiterangkurn dalam tabel di bawah ini: tersebut dapat bersifat kausalitas atau satu arah, tetapi yang penting adalah apakah Tabel2 hubungan tersebut konsisten dengan HubunganAntarVariabelBlokMoneter proses mekanisme transmisi atau tidak. Dalarn model blok moneter, terdapat Dengan variabel lag sendiri Dengan variabel lag lain DCAP(-1) + DTLEND dua hubungan kausalitas antara DCAP dan DCAP(4) + DCAP DTDEP(-3) + DTLEND DSBI(-I) + DSBI DTLEND, DTDEP dan DLIQ, DTLEND DTDEP(4) + DLIQ DSBI(-2) + DSBI dan DLIQ yang ditunjukkanoleh beberapa DTLEND(-2) +DLIQ DSBI(-3) + DSBI DTLEND(4) + DCAP DSBI(4) + DSBI hubungan, yaitu DCAP (-1) + DLIQ(-2) + DTDEP DTDEP(-1) -+ DTDEP DTLEND), DTDEP(4) +DLIQ DLIQ(DLIQ(-2) + DTLEND DLIQ(- 1) + DLIQ DLIQ(-3) + DTDEP DLIQ(-2) + DLIQ 2) +DTDEP, DLIQ(-3) +DTDEP dan DLIQ(-3)+ DTLEND DTLEND(-2) + DLIQ, DLIQ(-2) + DLIQ(-4) + DSBI
ManajertrenAkuntansi Vd.1 No.3 Sepr-D&. '03 167-186
Adanya knbungmkaMtas &antam variabel-variabel tersebut, mekanisme menjdi-dibalik, yaitu hnaikan total pinjaman pada gilirannyaakan mengurangi likuiditasperbankan dan jurnlah deposito yang telah dihimpun.
Perubahan suku bunga SBI tidak mempengaruhi baik DTDEP maupun DLIQ, tetapi sektor perbankan mempengaruhi kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga SBI. DLIQ+ DSBI
is dilakukan rahkp mekanisme transmisi berikutnya:
Peranan jalur pinjaman bank dalarn model ini dapat dijelaskan bahwa dalam DTDEgs)+ DTLEND -- - - sektor moneter, permintaan pinjaman total bank yang direpresentasikan oleh pinjaman d k a n kelarnbanan 3, artinya komponen DTLEND lebih berperan dalarn deposito yang b i b d dihimpun oleh memehtukan jalamya proses mekanisme clisalurkanpada transmisi kebijakan moneter. Besar perbankan ti&k!angsung sektor nil pa&periode berikutnya, tetapi kednya DTLEND merupakan cerminan baru pa e ketiga berikutnya. d a c i p z e r ~ t m pinjaman. Proses t t mencerminkan adanya Hasil analisis tersebut dapat mekanisme t w m i s i dimana peningkatan drrangkum dengan skema seperti: Pi.
mjw
bank bisk 7menm&~tr banyak . k. g i . aPltoms tersebut dapbt di , - DTDEP+ DLIQ-, DTLEND
.
I
I