ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PARIWISATA ( SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN ) DI KOTA BATU
Oleh : CORI AKUINO ABSTRACT Target of this research is to analyse impact change of commercial sector added value, restaurant and hotel in absorbtion of labour in Batu City year 2002-2011. This research use method research of analysis of regressi doubled linear. Result of research indicate that there is positive influence between PDRB commercial sector, restaurant and hotel (X) to Labour in commercial sector, restaurant and hotel (Y) equal to 43%. Becoming if PDRB commercial sector, restaurant and hotel (X) mount equal to 1 % of hence Labour in commercial sector, restaurant and hotel (Y) will go up equal to 43% conversely if commercial sector, restaurant and hotel (X) equal to 1 % of hence Labour in commercial sector, restaurant and hotel ( Y) will go down equal to 43% with other variable assumption remain to. Keyword:
PDRB, Commercial Sector, Sector Hotel, Sector Restaurant, Town Stone, Labour ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak perubahan nilai tambah sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Batu tahun 2002-2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran (X) terhadap Tenaga Kerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran (Y) sebesar 43%. Jadi apabila PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran (X) meningkat sebesar 1 % maka Tenaga Kerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran (Y) akan naik sebesar 43% dan sebaliknya apabila sektor perdagangan, hotel dan restoran (X) menurun sebesar 1% maka Tenaga Kerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran (Y) akan turun sebesar 43% dengan asumsi variabel lain tetap Kata kunci:
PDRB, Sektor Perdagangan, Sektor Hotel, Sektor Restoran, Kota Batu, Tenaga Kerja
PENDAHULUAN Sektor pariwisata memegang peranan
penting
perekonomian
dalam
Indonesia
baik
dalam pembentukan
Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) mengindikasikan
bahwa
kegiatan
sebagai salah satu sumber penghasil
kepariwisataan mampu menjadi salah
devisa maupun sebagai pencipta
satu kekuatan pembangunan yang
lapangan kerja serta kesempatan
dapat diandalkan dan tetap bertahan,
berusaha.
sehingga
Untuk
meningkatkan
kebijaksanaan
kesejahteraan rakyat, pengembangan
pembangunan dapat lebih diarahkan
pariwisata perlu dilanjutkan dan
pada peningkatan pariwisata menjadi
ditingkatkan
sektor andalan.
melalui
perluasan,
Dapat
kita
lihat
pemanfaatan sumber dan potensi
bahwa sektor pariwisata dalam hal
pariwisata
sehingga
ini usaha perdagangan perhotelan
diharapkan mampu mendorong dan
dan restoran yang tergabung dalam
menggerakkan
sektor
nasional,
sektor-sektor
perdagangan,
hotel
dan
ekonomi lainnya (Heriawan, 2002).
restoran memiliki kontribusi yang
Sektor pariwisata yang salah satunya
besar terhadap pembentukan PDRB.
terbentuk
sector
Sejak
dan
sektor
melalui
perdagangan,
perhotelan,
tahun
2002
perdagangan,
hotel
restoran, secara signifikan memiliki
restoran
kontribusi
PDRB terbesar di Kota Batu.
yang positif
terhadap
penerimaan devisa negara. Sektor dan
tingkat
dapat
yang
penyumbang
hotel
Kota Batu sebesar Rp. 814.228,12
mengurangi
dan sektor perdagangan, hotel dan
kemiskinan
pengangguran
dan
Pada tahun 2002 Total PDRB
perdagangan,
restoran
merupakan
hingga 2011,
dan
restoran menyumbang sebesar Rp.
merupakan
383.386,49. Pada tahun 2003 total
permasalahan besar di Indonesia.
PDRB
Dengan
sektor
848.669,97 dan sektor perdagangan
dan restoran
hotel dan restoran menyumbang
menyebabkan terbukanya lapangan
sebesar Rp. 400.516,55. Dan pada
kerja dari hulu ke hilir.
tahun 2004 total PDRB sebesar Rp.
berkembangnya
perdagangan, hotel
Peranan
pariwisata
Kota
Batu
sebesar
Rp.
895.261,94 dan sektor perdagangan,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
154
hotel dan restoran menyumbang
Produk Domestik Regional Bruto
sebesar Rp. 420.351,14.
(PDRB).PDRB merupakan salah satu
Dalam hal ini pengembangan
indikator perekonomian yang dapat
kepariwisataan di Kota Batu sangat
digunakan sebagai bahan penentuan
penting dalam rangka memperluas
kebijakan pembangunan khususnya
lapangan kerja serta pemerataan
dalam bidang perekonomian dan
pendapatan.
bahan
Sektor
perdagangan,
evaluasi
pembangunan
hotel dan restoran mampu menyerap
ekonomi
tenaga kerja sebanyak 2379 dari 6542
perlu
orang yang bekerja pada tahun 2011.
kajian tentang Analisis
Sedangkan kontribusinya terhadap
Tenaga
pendapatan
(Sektor Perdagangan,
adalah
sebesar
regional. Oleh karena itu,
adanya
Kerja
suatu
Sektor
studi
atau
Penyerapan Pariwisata Hotel
dan
Rp.729.736,87 pada tahun 2011 dari
Restoran) di Kota Batu Tahun 2002-
total Rp.1.547.387,28 PDRB Kota
2011.
Batu
Berdasarkan
(Badan Pusat Statistik Kota
uraian
diatas,
tujuan dari penelitian ini adalah: 1)
Batu) Sejalan dengan usaha untuk
Untuk mengetahui seberapa besar
meningkatkan perekonomian daerah,
kontribusi sektor pariwisata (sektor
maka
Batu
perdagangan, hotel dan restoran) di
kemampuan
Kota Batu tahun 2002-2011; 2)
dapat
mengembangkan
Untuk menguji besarnya pengaruh
potensi-potensi
ekonomi
pemerintah
diharuskan untuk
Kota
memiliki
sektor
pariwisata
(sektor
yang dimiliki wilayahnya secara
perdagangan, hotel dan restoran)
lebih efektif dan efisien. Sangat
terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
diharapkan pemerintah Kota Batu
di Kota Batu tahun 2002-2011.
mampu
mengembangkan
memanfaatkan
potensi
di
dan sektor
METODE PENELITIAN Jenis
perdagangan, hotel dan restoran ini,
penelitian
karena keberadaan sektor tersebut
dilakukan
akan
mengembangkan
kuantitatif, yaitu penelitian yang
perekonomian Kota Batu melalui
sifatnya memberi gambaran secara
pengaruhnya terhadap pembentukan
umum, menekan analisisnya pada
mampu
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
tergolong
yang deskriptif
155
data-data numerik (berupa angka)
Y= A
yang kemudian dianalisa,diolah dan
LogY=Log A +
diinterprestasikan
dalam
bentuk
Tenaga
uraian. yang
menganalisis
digunakan data
penelitian
ini
diskriptif
kuantitatif.
sektor
adalah
yang berubah apabila ada perubahan
metode
pada variable bebasnya dengan kata
Analisis
lain variable ini dipengaruhi oleh variable bebas. Variabel terikat pada
menggambarkan sektor p pariwisata
penelitian ini adalah jumlah tenaga
dalam hal ini sektor perdagangan, dan
restoran
kerja di sektor perdagangan, hotel dan
terhadap
restoran dengan menggunakan data
penyerapan tenaga kerja di Kota Batu.
di
adalah variable terikat atau factor
dalam
diskriptif kuantitatif digunakan untuk
hotel
Kerja
perdagangan, hotel dan restoran (Y) Metode
untuk
LogX +
Untuk
menguji
dari tahun 2002 kwartal I – 2011
hipotesa
kwartal IV. Adapun yang menjadi
digunakan analisis Regresi Linier
variable bebas yaitu Nilai PDRB
Ganda yang dimana menggunakan
diketiga sektor (perdagangan, hotel
persamaan sebagai berikut :
dan restoran).
PEMBAHASAN Tabel 1. PDRB Kota Batu tahun 2002-2011 Sektor
2006
2007
2008
2009
2010
2011
383.386,49 400.516,55 420.351,14 445.828,90
473.432,61
502.155,49
576.043,60
616.184,16
668.027,72
729.736,87
Lainnya 430.841,63 448.108,41 474.910,80 506.716,34
544.777,25
585.334,1
668.902,94
715.808,45
764.166,18
817.650,42
VI
PDRB
2002
2003
2004
2005
814.228,12 848.669,97 895.261,94 952.545,24 1.018.209,86 1.087.489,59 1.244.946,54 1.331.992,60 1.432.193,90 1.547.387,28
Sumber : BPS Kota Batu 2011, data diolah Keterangan : Sektor VI = Sektor Lainnya =
Perdagangan Besar dan ecer, Hotel, dan restoran Pertanian, Pertambangan, Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air, Bangunan, Angkutan, Keuangan, Jasa-jasa
Produk Domestik Regional
814.228,12 dan pada tahun 2003
Bruto Kota Batu pada tahun 2002-
sebesar Rp. 848.669,97 dan
2011 mengalami peningkatan yang
tahun
cukup signifikan. Hal ini terbukti
Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp.
pada tahun 2002 Produk Domestik
1.087.489,59 dan meningkat pada
Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp.
tahun 2008 sebesar Rp.1.244.946,54.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
2007
Produk
pada
Domestik
156
Pada tahun 2009 juga mengalami
Domestik
peningkatan
Rp.
1.244.946,54. Dan pada tahun 2011
1.331.992,60.Pada tahun 2010 dan
mengalami peningkatan yang cukup
2011 juga meningkat sebesar Rp.
besar yakni Rp 729.736,87 dari total
1.432.193,90 dan Rp. 1.547.387,28.
Produk Domestik Regional Bruto
Pada
sebesar
tahun
perdagangan, hotel
2002
sektor
dan restoran
Regional
Bruto
Rp
Rp. 1.547.387,28. Dari tabel diatas dapat
dilihat
bahwa
sektor
menyumbang sebesar Rp.383.386,49
perdagangan, hotel
dari total Produk Domestik Regional
penyumbang
Bruto Rp. 814.228,12 dan pada tahun
Produk
2003
Bruto.Hal ini membuktikan bahwa
menyumbang
sebesar
Rp.400.516,55 dari total Produk
sektor
Domestik
restoran
Regional
Bruto
dan restoran
terbesar
dari
Domestik
perdagangan, di
Kota
total
Regional
hotel Batu
dan sangat
Rp.848.669,97 dan pada tahun 2007
berperan aktif dalam pembentukan
menyumbang sebesar Rp.502.155,49
Produk Domestik Regional Bruto
dari total Produk Domestik Regional
dan
Bruto
dan
positif
bagi
meningkat pada tahun 2008 sebesar
sektor
tersebut
Rp 576.043,60 dari total Produk
pendukung pariwisata di Kota Batu
Rp.
1.087.489,59
memberikan
dampak
pemerintah, sebagai
yang karena sarana
Tabel 2. PDRB sektor perdagangan, Hotel dan Restoran Kota Batu Atas Harga Konstan 2002-2011 (Juta Rupiah) Tahun
Perdagangan
2002 261.096,85 2003 271.697,37 2004 282.983,37 2005 298.988,71 2006 319.052,42 2007 338.056,17 2008 381.145,21 2009 405.670,90 2010 438.553,53 2011 477.906,74 RATA-RATA
Hotel
Restoran
107.066,45 112.688,47 119.648,04 127.729,46 134.014,41 142.116,09 161.273,96 174.066,00 189.612,96 207.899,39
15.233,19 16.175,71 17.719,73 19.110,73 20.365,78 21.983,23 33.624,43 36.447,26 39.861,23 43.930,74
Total PDRB pendukung pariwisata 383.396,49 400.561,55 420.351,14 445.828,90 473.432,61 502.155,49 576.043,60 616.184,16 668.027,72 729.736,87 521.571,85
Total PDRB 814.228,12 848.669,97 895.261,94 952.545,24 1.018.209,86 1.087.489,59 1.244.946,54 1.331.992,60 1.432.193,90 1.547.387,28 1.117.292,50
Sumber: BPS Kota Batu 2011, Data diolah Pada Tabel 2 dapat dilihat
mengalami peningkatan. Pada tahun
bahwa PDRB sektor perdagangan
2002 jumlah PDRB dari sektor
Hotel dan Restoran setiap tahunnya
tersebut
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
sebesar
383.396,49.
157
Selanjutnya setiap tahunnya selalu
sebesar 729.736,87. Dan rata-rata
mengalami peningkatan dan jumlah
PDRB sektor perdagangan, hotel dan
PDRB sektor tersebut yang paling
restoran selama 10 tahun terakhir
tinggi adalah pada tahun 2011 yaitu
adalah sebesar 521.571,85.
Tabel 3. Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB Kota Batu Tahun 2002-2011 Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 RATA-RATA
Total PDRB pendukung pariwisata 383.396,49 400.561,55 420.351,14 445.828,90 473.432,61 502.155,49 576.043,60 616.184,16 668.027,72 729.736,87 521.571,85
Total PDRB
kontribusi
814.228,12 848.669,97 895.261,94 952.545,24 1.018.209,86 1.087.489,59 1.244.946,54 1.331.992,60 1.432.193,90 1.547.387,28 1.117.292,50
47.09 47.20 46.95 46.80 46.50 46.18 46.27 46.26 46.64 47.16 46.68
Sumber: BPS Kota Batu 2011, Data diolah Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa
kontribusi
perdagangan, hotel cukup
sektor
dan restoran
tinggi.Walaupun
setiap
restoran sebesar 46,68 %. Ini berarti sektor
perdagangan,
hotel
dan
restoran cenderung berpotensi untuk meningkatkan PDRB di Kota Batu.
tahunnya terjadi fluktuasi yang tidak
Kota Batu merupakan salah
menentu. Seperti pada tahun 2004
satu tujuan wisata di Provinsi Jawa
kontribusinya
Timur, oleh karena itu kegiatan
sebesar
menurun
46,95
%
menjadi
dari
tahun
pariwisata
di
daerah
ini
2003.Selanjutnya pada tahun 2005
potensial
mengalami
menjadi
pembangunan daerah. Paling tidak,
sebesar 46,80% dari tahun 2004. Dan
dapat diandalkan sebagai salah satu
pada
sumber devisa untuk membiayai
tahun
penurunan
2006
mengalami
untuk
cukup
menunjang
penurunan menjadi sebesar 46,50 %
pembangunan
dari tahun 2005 . Sedangkan pada
wisatawan yang berkunjung ke objek
tahun
wisata
2007
juga
mengalami
di
daerah.
Kota
Jumlah
Batu
dapat
pendapatan
pada
penurunan menjadi sebesar 46,18 %
meningkatkan
dari tahun 2006. Rata-rata kontribusi
sektor
sektor
restoran karena dengan datangnya
perdagangan,hotel
dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
perdagangan,
hotel
dan
158
wisatawan
akan
tercermin melalui jumlah kunjungan
membutuhkan
baik
wisata
tempat untuk menginap dan makan.
kunjungan wisata.
Sektor pariwisata merupakan
maupun
bukan
Salah satu indicator hotel
salah satu andalan Kota Batu untuk
yang
meningkatkan perekonomian daerah
indikator lainnya adalah jumlah tamu
khususnya
dalam
yang datang ke hotel. Dari data
penerimaan
PAD
peningkatan
indicator-
positif
jumlah tamu yang datang ke hotel
pembangunan
akan berpengaruh sekali terhadap
lainnya. Pengembangan pariwisata
indicator TPK (Tingkat Penghunian
diarahkan pada peningkatan destinasi
Kamar), TPTT (Tingkat Penghunian
wisata berupa kawasan wisata, objek
Tempat Tidur)
wisata,
Penghunian
terhadap
yang
mempengaruhi
sektor
akomodasi
yang
mendukungnya
serta
wisata
akhirnya
yang
keberhasilan
pemasaran
hotel
dan
Ganda atas Kamar).
Berikut ini adalah data indicator
ukuran
perhotelan menurut jenis hotel di
pembangunan
perdagangan,
dan GPR (Tingkat
Kota
Batu.
restoran
Tabel 4. Indikator Perhotelan Menurut Jenis Hotel di Kota Batu Tahun 2011 Indikator Perhotelan Jumlah hotel Kamar tersedia Tempat tidur tersedia Malam kamar terpakai Rata-rata tamu menginap a. Asing b. Domestik c. Jumlah Jumlah tamu yang datang a. Asing b. Domestik c. Jumlah Malam tamu a. Asing b. Domestik c. Jumlah TPK TPTT GPR
Bintang 8 724 1.669 135.776
Jenis Hotel Non Bintang 434 3.475 7.071 623.902
Total 446 4,199 8,770 759,678
1,94 1,59 1,60
1,29 1,29 1,29
1,93 1,35 1,35
6.806 195.459 202.265
20 855.621 855.641
6.826 1.051.080 1.057.906
13.176 310.259 323.435 48,71 55,08 2,38
26 1.106.519 1.106.546 38,17 41,69 1,77
13.202 1.416.778 1.429.981 39,71 44,11 1,88
Sumber : BPS Kota Batu 2011, Data diolah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
158
Tabel 5. Jumlah Hotel Menurut Kecamatan Jumlah No Kecamatan Hotel 1 Batu 421 2 Bumiaji 16 3 Junrejo 5 Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu 2011,Data diolah 500 400 300
Jumlah Hotel
200 100 0 Batu
Bumiaji
Junrejo
Gambar 1. Jumlah Hotel Menurut Kecamatan Pada gambar 1 jumlah sarana
Junrejo yakni 421 buah. Hal ini
dan prasarana hotel di Kota Batu
dikarenakan
belum
merupakan wilayah
cukup
merata
dimana
Kecamatan
Batu
yang obyek
Kecamatan Batu memiliki jumlah
wisatanya paling banyak diminati
hotel/penginapan
oleh para wisatawan baik dalam
terbanyak
disbanding Kecamatan Bumiaji dan
negeri maupun mancanegara.
Tabel 6. Jumlah Restoran Menurut Kecamatan No Kecamatan Jumlah Restoran 1 Batu 21 2 Bumiaji 2 3 Junrejo 5 Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu 2011,Data diolah Pada gambar 2 dapat dilihat
wisata .Dimana kawasan wisata pada
untuk jumlah restoran di Kota Batu
umumnya
terbanyak terdapat di Kecamtan Batu
restoran di dalam obyek wisata itu
yakni 21 buah. Hal ini dikarenakan
sendiri.
Kecamtan
merupakan
masyarakat sekitar untuk membuka
Kecamatan yang memiliki obyek
usaha rumah makan di kawasan jalan
Batu
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
tidak
Sehingga
menyediakan
kecenderungan
159
menuju obyek wisata. 25 20 15 Jumlah Restoran
10 5 0 Batu
Bumiaji
Junrejo
Gambar 2. Jumlah Restoran Menurut Kecamatan Penyerapan
tenaga
kerja
perlahan mengalami
peningkatan.
pada sektor perdagangan, hotel dan
Peningkatan penyerapan tenaga kerja
restoran dari tahun 2002 hingga 2011
pada sektor perdagangan hotel dan
cenderung mengalami peningkatan,
restoran
meskipun ditahun 2006 dan 2008
memberikan
mengalami
tanaga
penurunan,
tetapi
diharapkan dampak
total
yang
mampu penyerapan
besar
Tabel 7. Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor- sektor Perekonomian Kota Batu Tahun 2002-2011 Sektor 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 VI 1336 1414 1694 1743 1699 1708 1683 1640 1787 Lainnya 3520 5842 3184 3303 3129 3181 3859 4097 4403 Total 4856 7256 4878 5046 4828 4889 5542 5737 6190 Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Batu 2011, Data diolah Keterangan : Sektor VI = Perdagangan Besar dan ecer, Hotel, dan restoran Sektor Lainnya = Pertanian, Pertambangan, Industri Pengolahan, Listrik, dan Air, Bangunan, Angkutan, Keuangan, Jasa-jasa Tahun 2002 jumlah tenaga kerja di Kota Batu yang bekerja di
sektor
perdagangan,
hotel
pula.
2011 2379 4163 6542
Gas
dan
restoran dengan 1336 orang.
sektor perekonomian berjumlah 4846
Sektor perdagangan, hotel dan
orang. Dari tabel 4.3 diketahui
restoran
bahwa tenaga kerja di Kota Batu
pertama karena di Kota Batu terdapat
sektor
menyerap
beberapa objek wisata yang indah dan
tenaga kerja yang banyak adalah
mampu menarik perhatian wisatawan
yang
mampu
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
menduduki
peringkat
160
baik domestik maupun manca negara. Dengan wisata
banyaknya
selain
tenaga
objek
makan,
pedagang-pedagang
trasportasi lain-lain.
mampu
menyerap
Selain itu dengan jumlah yang
juga
mampu
banyak, pertanian berbeda dengan
kerja
menciptakan lapangan kerja yang
perdagangan,
banyak
datangnya
karena perdagangan membutuhkan
wisatawan ke objek wisata maka
tenga kerja yang memiliki tingkat
wisatawan
tersebut
pendidikan yang sesuai dengan apa
akomodasi
baik
daerah
juga,
dengan
maupun
membutuhkan
dari
pemerintah
penduduk
yang
yang
hotel
dibutuhkan
perdagangan,
hotel
dan
restoran
dalam dan
sektor restoran
berada di objek wisata tersebut seperti
tersebut seperti di perhotelan dan
penginapan-penginapan,
restoran.
rumah
2500 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2000 1500 1000 500 0
TK Gambar 3. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengembangan kepariwisataan
tersebut. Sektor perdagangan hotel
di Kota Batu sangat penting dalam
dan
rangka memperluas lapangan kerja
tenaga kerja sebanyak 2379 di tahun
serta
2011.
pemerataan
pendapatan.
Perkembangan sektor perdagangan,
restoran
mampu
menyerap
Selain memiliki peran terhadap
hotel dan restoran perlu diimbangi
penyerapan
dengan penyediaan akomodasi yang
perdagangan, hotel dan restoran Kota
lainnya sehingga tidak menimbulkan
Batu
kesenjangan antara permintaan dan
terhadap
penawaran
perdagangan, hotel dan restoran telah
untuk
akomodasi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
ini
tenaga
kerja,
memiliki pendapatan.
sektor
kontribusi Sektor
161
mampu memberikan kontribusinya
meningkat menjadi Rp.729.736,87
sebesar Rp.668.027,72 pada tahun
pada
tahun
2011.
2010 dan kemudian kontribusinya Tabel 9. Analisa Regresi Dependent Variable: LY Method: Least Squares Date: 04/24/13 Time: 10:59 Sample: 2002:1 2011:4 Included observations: 40 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LX1
-314.7874 0.436275
462.9662 0.057116
-0.679936 7.638342
0.5007 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.605581 0.595202 33.55319 42781.03 -196.2570 0.134668
Berdasarkan
regresi
Berdasarkan hasil pengolahan
linier berganda dengan menggunakan
data maka diperoleh nilai t hitung
program eviews 4 diperoleh estimasi
untuk
sebagai berikut:
PDRB sektor perdagangan, hotel dan
Y
restoran (X) sebesar 7,63 dan nilai t
=A
LogY= Log A + Y
hasil
hasil
koefisien
regresi
variabel
signifikan 5 %, karena
t hitung > t
tabel maka Ho ditolak dan Ha
regresi
sebesar 0.605 atau 0,60 artinya variabel terikat dapat di jelaskan oleh variabel bebas sebesar 60 % dan sisanya di jelaskan oleh variabel di
diterima, yang berarti bahwa variabel PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran (X) secara parsial ada pengaruh terhadap Tenaga Kerja di sektor
luar model.
3221.275 52.73688 9.912848 9.997292 58.34427 0.000000
tabel sebesar 2,021 pada tingkat
LogX +
= -314,78 + 0,43X1 + 33,55 Dalam
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic)
perdagangan,
hotel
dan
restoran (Y). Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
-2,02
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
2,02
7,63
162
Berdasarkan data
F
hitung
pengolahan sebesar
dilihat
pada 2
58,38
besarnya X
tabel
diatas
yaitu
hitung (nilai obs*R-
sedangkan F tabel sebesar 3,23 pada
squared) sebesar 37.85. Pada tingkat
taraf nyata 5% jadi F hitung > F
level signifikan 5% X2 table 55,75
tabel, artinya menolak Ho dan Ha
maka obs*R-squared < X2 tabel jadi
diterima yang berarti ada pengaruh
korelasi tidak signifikan sehingga
variabel
sektor
dinyatakan tidak terjadi autokorelasi.
perdagangan , hotel dan restoran (X)
Dari hasil output tampak
bebas
PDRB
terhadap Tenaga Kerja di sektor
bahwa nilai dari X1
perdagangan, hotel dan restoran (Y).
sebesar 7,63, sedangkan untuk hasil
Pada
penelitian
ini
sebesar
pengujian autokorelasi menggunakan
2,021
>
metode LM test. Hasil yang didapat
adalah
berarti
maka terjadi
heterokedasitisitas.
6 Series: Residuals Sample 2002:1 2011:4 Observations 40
5 4 3 2
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
-2.90E-13 -3.215546 80.17653 -47.66658 33.12023 0.341678 2.120895
Jarque-Bera Probability
2.066336 0.355878
1 0 -40
-20
0
20
40
60
80
Gambar 4. Normality Test Berdasarkan pengolahan data
telah dilakukan maka dapat diambil
diatas sebesar nilai Jarque bera
kesimpulan
sebagai
sebesar 2,066 sedangkan X2 tabel
pertama,
sebesar 55,75, jadi Jarque bera< X2
perdagangan, hotel
tabel, maka residualnya berdistribusi
cukup
normal
tahunnya terjadi fluktuasi yang tidak
Kontribusi
berikut: sektor
dan restoran
tinggi.Walaupun
setiap
menentu. Seperti pada tahun 2004 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang
kontribusinya
menurun
menjadi
sebesar 46,95% dari tahun 2003.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
163
Selanjutnya
2005
Kerja di sektor perdagangan, hotel
menjadi
dan restoran (Y) akan turun sebesar
sebesar 46,80% dari tahun 2004. Dan
43% dengan asumsi variabel lain
pada
tetap.
mengalami
pada
tahun
penurunan
tahun
2006
mengalami
penurunan menjadi sebesar 46,50%
Melihat hasil analisis Tabel
dari tahun 2005 . Sedangkan pada
Regresi Kota Batu Tahun 2002-2011
tahun
mengalami
tentang sektor perdagangan, hotel
penurunan menjadi sebesar 46,18%
dan restoran, maka saran penelitian
dari tahun 2006. Rata-rata kontribusi
yang
sektor
adalah sebagai berikut:
2007
juga
perdagangan,hotel
dan
dapat
dikemukakan pertama,
restoran sebesar 46,68%. Ini berarti
Dengan berbagai potensi pariwisata
sektor
dan
yang dimiliki, Pemerintah Kota Batu
restoran cenderung berpotensi untuk
diharapkan lebih memperhatikan dan
meningkatkan PDRB di Kota Batu.
meningkatkan
perdagangan,
Kedua, regresi
hotel
Berdasarkan
berganda
maka
usaha
sektor
hasil
perdagangan, hotel
dapat
dalam rangka menciptakan lapangan
disimpulkan 0,43, koefisien regresi
dan restoran
kerja bagi masyarakat Kota Batu.
variabel PDRB sektor perdagangan,
Kedua, Sektor perdagangan,
hotel dan restoran (X) sebesar 43%
hotel dan restoran di Kot Batu perl
berarti bahwa ada pengaruh positif
dikembangkan
antara PDRB sektor perdagangan,
Perkembangan
hotel dan restoran (X) terhadap
mampu
Tenaga Kerja di sektor perdagangan,
perekonomian lainnya sehingga pada
hotel dan restoran (Y) sebesar 43%.
akhirnya
Jadi
perekonomian
apabila
PDRB
sektor
lanjut. sektor
ini
akan
mendorong
akan
sektor
meningkatkan Kota
Batu
perdagangan, hotel dan restoran (X)
secara keseluruhan.
meningkat sebesar 1 % maka Tenaga
Berdasarkan hasil penelitian analisis
Kerja di sektor perdagangan, hotel
regresi berganda, pendapatan dan
dan restoran (Y) akan naik sebesar
tenaga
43% dan sebaliknya apabila sektor
dijadikan
perdagangan, hotel dan restoran (X)
pemerintah
menurun sebesar 1 % maka Tenaga
mengambil kebijakan pengembangan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
kerja
Ketiga,
hendaknya
sebagai Kota
landasan Batu
dapat bagi dalam
164
Angka 2009. Batu
sektor perekonomian Kota Batu. Keempat,dari hasil penelitian ini sektor perdagangan, hotel dan rest oran
sangat
berpotensi
untuk
dikembangkan
sehingga
dapat
meningkatkan pendapatan daerah, penyerapan
tenaga
kerja
dan
menghapuskan kemiskinan di Kota
__________ 2009. Kota Batu dalam Angka 2010. Batu __________ 2010. Kota Batu dalam Angka 2011. Batu Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu. 2011. Statistik Perhotelan Kota Batu tahun 2011. Batu.
Batu.
DAFTAR PUSTAKA Askary, M. 2009. Menyelesaikan Potensi Seni. (pikiran Rakyat Online). http://www.pikiranrakyat.com /artikel/menyelaraskan_poten si_seni.htm [23 mei 2009] Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu. 2009. Tabel InputOutput Kota Batu Tahun 2007. Batu. __________ 2002. Kota Batu dalam Angka 2003. Batu __________ 2003. Kota Batu dalam Angka 2004. Batu __________ 2004. Kota Batu dalam Angka 2005. Batu __________ 2005. Kota Batu dalam Angka 2006. Batu __________ 2006. Kota Batu dalam Angka 2007. Batu __________ 2007. Kota Batu dalam Angka 2008. Batu __________ 2008. Kota Batu dalam
Bangun, Oktavianita BR. 2008. Analisis Peran Sektor Industri Pengolahan terhadap Perekonomian Pro vinsi Sumatera Utara. Skrip si. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertania n Bogor, Bogor. Tidak Dipublikasikan. Darmadjati, R.S : Pengantar Pariwisata; Pradya Paramita, 2002., Dinas Pariwisata Kota Batu: Statistik Kunjungan Wisata, Kota Batu, 2011. Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. Mc Graw Hill, New York. Hartono, Hari: Perkembangan Pariwisata, Kesempatan Kerja dan Permasalahannya, Prisma No. 1, 1974. Hasan, Dahliana. 2008.”Pendapatan Asli Daerah dari Industri Pariwisata dalam Menunjang Otonomi Daerah” [Wisata Melayu Online]. http://www.wisatamelayu.co m/artikel_0503/pendapatan_a
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
165
sli_daerah_dari _industri_pariwisata_dalam_ menunjang_otonomi_daerah_ 16578.htm [2 Maret 2009] Heriawan, R. 2004. Peranan dan Dampak Pariwisata pada Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Model IO dan SAM . Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bog or Irmayanti. 2006. Peranan Pariwisata Dalam Perekonomian Daerah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ramli,
2003, “Perkembangan Industri dan Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Pangkep Periode 1996-2000” ,Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makassar, Tidak di Publikasikan.
Salah, Wahab. 2003. Manajemen Kepariwisataan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Spilane, James DR: Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya; Yogyakarta: Kanisius, 1987. Sukirno, Sadono: Ekonomi Pembangunan, Medan: Borta Gorat, 1996.
Marpaung, H. 2002. Pengantar Ilmu Kepariwisataan. Band ung: Penerbit Erlangga.
Sumarjan , Selo: Pariwisata dan Kebudayaan, Prisma No.1, 1974.
Nuril,
Tjitroresmi, E. 2003. “Peran Indu stri Kepariwisataan dalam P erekonomian Nasional dan Daerah”. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 2 :104-135.
David. 2009. Analisis Perkembangan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Mojokerto. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak dipublikasikan.
Oktavianti. 2005. Peranan Pariwisata Terhadap Perekonomian Indonesia Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tidak Dipublikasikan. Payaman J Simanjuntak. 1985. Pe ngantar Ekonomi Sumber D aya Manusia. Jakarta: LPFEUI
Vicky hanggara, 2009, Pengertian Tingkat Hunian Hotel, (http://vickyhanggara. blog.friendster.com/2009/pen gertian-tingkat hunian hotel/),diakses 2 Maret 2010. Yoeti,
Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata. Jakarta: Kompas.
Yoeti,
Oka A: Pariwisata, Bandung, 1985.
Yoeti,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
Oka.
1997.
Pemasaran Angkasa,
Ekowisata
:
166
Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta :
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No 02 Desember 2013
P. Per
167