JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA Tumpal Manik, M.Si (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh laporan keuangan segmen interim terhadap pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahandi PT Telkom Indonesia. Penelitian ini adalah penlitian kuantitatif dan data times series tahun 20042011, terdiri dari 32 data untuk sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak, seluler, pendidikan dan kesehatan. Penelitian ini diuji melalui uji asumsi klasik, uji T, uji F dan regresi berganda. Hasil penelitian ini terdapat dua variable yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahaan yakni aset segmen (0,00), pendapatan (0,00) sedangkan laba-rugi segmen (0,448) berpengaruh tidak signifikan. Secara simultan berpengaruh sebesar 99,5% dan nilai koefisien residual sebesar 0,71 Kata Kunci : Segmen, Interim, Aset, Pendapatan, Laba-Rugi
LATAR BELAKANG PENELITIAN Meningkatnya jumlah perusahaan yang menjual surat-surat berharga di pasar modal maka laporan keuangan segmen interim semakin diperlukan oleh para calon investor dan para calon pembeli saham atapun obligasi untuk memperoleh informasi dan gambaran kemajuan perusahaan. Laporan interim menyediakan informasi yang tepat waktu. Meskipun demikian sebagian besar informasinya didasarkan pada estimasi dan laporan yang tidak diaudit. Setiap laporan interim merupakan bagian integral dari laporan tahunan namun laporan interim ditentukan berdasarkan standar akuntansi keuangan. Laporan keuangan interim dikembangkan berdasarkan pandangan yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan periode tahunan, sehingga laporan keuangan interim menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kurang dari satu tahun, laporan tersebut diterbitkan setiap tiga bulan dan biasanya berisi informasi kumulatif dari awal tahun sampai dibuatnya laporan tersebut mencakupi seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Secara konseptual,laporan keuangan interim menyediakan informasi yang lebih tepat waktu tetapi kurang lengkap dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan. Komponen utama yang dilaporkan di
47
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA
dalam laporan keuangan interim adalah neraca, laporan laba rugi dan saldo laba interim, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Industri komunikasi dan jaringan berkembangan seiring dengan perkembangan teknologi. Begitu juga dengan perkembangan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), dimulai pada tahun 1961 telah beberapa kali berubah status jawatannya hingga saat ini menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia. Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya, sehingga terbentuk segmen dan interim yang wajib menyajikan laporan keuangan segmen. Penyusunan laporan keuangan membutuhkan kebijakan akuntansi segmen, sebab segmen harus disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi perusahaan, karena tujuan informasi segmen ialah untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan membuat penilaian yang lebih memadai mengenai perusahaan secara keseluruhan, pernyataan ini mensyaratkan bahwa kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam pelaporan informasi segmen untuk pegambilan keputusan alokasi sumber daya kepada segmen tersebut dan penilaian kinerja segmen tersebut. Rumusan Masalah Permasalahan penelitian ini adalah: ”apakah laporan keuangan segmen interim melalui asset, pendapatan dan laba rugi pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahan di PT Telkom Indonesia ” Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laporan keuangan segmen interim melalui asset, pendapatan dan laba rugi secara signifikan terhadap pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahan di PT Telkom Indonesia LANDASAN TEORITIS DAN TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan Informasi laporan keuangan mengandung informasi kondisi keuangan untuk menilai keberhasilan operasi dari kebijakan strategi manajemen serta pandangan atas kinerja masa masa lalu suatu perusahaan pada periode akuntansi atau periode fiskal. Menurut Marshal B. Romney dan Paul John (2006), Laporan keuangan merupakan produk akuntansi, oleh kerena itu, setiap organisasi yang menyusun laporan keuangan mau harus memenuhi standar akuntansi. Sehingga tujuan laporan keuangan dapat terpenuhi,
48
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
yakni memberikan informasi ekonomi perusahaan pada periode tententu dan membantu para pemakai laporan keuangan kepada pihak internal maupun eksternal untuk mengatahui kondisi perusahaan yang sebenarnya, serta sebagai alat untuk menentukan suatu keputusan. Laporan keuangan dipersiapkan oleh pimpinan dan manajemen perusahan untuk memberikan gambaran kemajuan perusahaan, laporan ini terdiri dari lima laporan keuangan (PSAK,2011) antara lain : (a) laporan posisi keuangan/neraca (balance sheet) dalam PSAK no.1, (b) laporan laba–rugi (income statement) dalam PSAK no.1, (c) laporan ekuitas (equity statement) atau modal pemilik (capital) dalam PSAK no.1, (d) laporan arus kas (cash flow statement)dalam psak no.2 dan (d) Catatan atas laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK, 2011)adalah pertama untuk memberi informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi, kedua menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas pengguanaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (para pembuat laporan keuangan, manajemen dan karyawan) dan ketiga manyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi : aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, arus kas. Pelaporan Interim Menurut PSAK no.3 (2010), tentang laporan keuangan interim merevisi. Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi baik laporan keuangan lengkap atau laporan keuangan ringkas suatu periode interim. Periode interim adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari satu tahun buku penuh. Jika entitas menerbitkan laporan keuangan ringkas dalam laporan keuangan interimnya, maka laporan keuangan ringkas tersebut mencakup dalam laporan keuangan tahunan dan catatan penjelasan. Menurut Beams Floyad. A, Anthony. H. Joseph, Robin, Suzanne. (2007), Laporan interim adalah laporan keuangan yang di terbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan interim dapat di susun secara bulanan, triwulan atau periode lainnya yang kurang dari setahun dan mencangkup seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Secara konseptual, laporan interim menyediakan informasi yang lebih tepat waktu tetapi kurang lengkap di bandingkan laporan keuangan tahunan. Laporan Interim diberlakukan untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan perundangan, misalnya Pasar modal, dan lain-lain. Entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan interim sebagaimana yang diterapkan dalam laporan keuangan tahunan, kecuali untuk perubahan kebijakan
49
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA
akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini yang akan tercermin dalam laporan keuangan tahunan berikutnya. Namun, frekuensi pelaporan entitas (tahunan, semesteran, atau kwartalan) tidak mempengaruhi pengukuran hasil tahunannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengukuran untuk tujuan pelaporan interim dibuat atas dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan, (Pricewaterhouse Coopers,2008). Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim (Beams Floyad. A, Anthony. H. Joseph, Robin, Suzanne:2007) antara lain : (a) Harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahunan, (b) Dapat disusun secara bulanan, triwulan, atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Unsur yang sama antara pelaporan keuangan interim dengan pelaporan keuangan tahunan adalah (a) Dasar pengakuan pendapatan, (b) Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada perubahan dalam standar akuntansi, (c) Penyajian penggolongan aset sebagai lancar atau tidak lancar, serta kewajiban sebagai jangka pendek dan jangka panjang. Informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan interim,dalam laporan laba rugi antara lain : Pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih, terdiri dari : (a) Data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan, (b) Pendapatan dan beban musiman, (c) Perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan, (d) Pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak sering terjadi, (e) Kewajiban kontinje, (f) Perubahan akuntansi, (g) Perubahan yang material pada unsur laporan arus kas,(Prihadi Toto, 2011) Laporan interim menunjukkan adanya trade off antara ketepatan waktu dan kehandalan data-data keuangan karena memerlukan adanya estimasi untuk melakukan review piutang, utang dagang, persediaan, dan informasi lainnya yang mendukung pengukuran yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan. Kebutuhan minimum pengungkapan sebagaimana diatur dalam opinion tidak mewajibkan penyajian keuangan yang wajar hasil operasi dan posisi keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Oleh karenanya,laporan keuangan interim biasanya diberi label tidak diaudit. Penilaian Segmen Laporan keuangan segem terdiri dari beberapa unsur antara lain pendapatan, beban segmen, hasil segemn dan aset segmen. Pendapatan segmen adalah pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan secara langsung dapat dikaitkan
50
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
dengan suatu segmen dan porsi yang relevan dari pendapatan perusahaan yang dapat dialokasikan secara rasinal kepada suatau segmen, bak berasal dari penjualan kepada pelanggan eksternal maupun dari transaksi dengan segmen lainnya dalam perusahaan yang sama. Pendapatan segman mencakup bagian perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint venture) atau investasi lainnya yang dilaporkan berdaarkan metode ekuitas, hanya jika pos-pos tersebut dalam pendapatan konsolidasi atau pendapatan perusahaan keseluruhan. Definisi segmen menurut Beams Floyad. Joseph dan Robin,(2007), terdiri dari : a).Segmen perusahaan, b).Segmen Industri dan c).Segmen Geografis. Hasil Segmen adalah pendapatan segmen dikurangi beban segmen. Hasil segmen ditentukan sebelum disesuaikan dengan hak minoritas. Aset Segmen adalah asset operasi yang digunakan segmen dalam aktivitas operasinya dan dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen tersebut atau dialokasikan ke segmen tersebut secara rasional. Ruang lingkup pelaporan segmen adalah: Pernyataan ini berlaku bagi perusahaan yang menerbitkan surat-surat berharga yang diperdagangkan kepada publik. Entitas yang secara ekonomi signifikan, termasuk anak perusahaan, adalah entitas dengan tingkat pendapatan, laba, aktiva atau jumlah tenaga kerja yang signifikan di negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan (Boyton, Johnson dan Kel, 2002). Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk perusahaan maupun laporan keuangan konsolidasi, maka informasi yang dimaksud dalam Pernyataan ini hanya perlu disajikan dalam bentuk informasi yang dikonsolidasikan. Apabila laporan keuangan anak perusahaan juga diterbitkan, maka informasi menurut segmen juga perlu disajikan untuk anak perusahaan. Penilaian segmen diperlukan untuk mengetahui kemajuan segmen tersebut. Penilaian dilakukan pada setiap segmen industri yang memenuhi satu atau lebih uji 10% masih harus dievaluasi kembali sebelum penentuan akhir sebagai segmen pelaporan dibuat. Suatu segmen yang hanya memenuhi satu pengujian namun tidak dapat diharapkan untuk memenuhi pengujian ditahun mendatang, tidak perlu dpertimbangkan sebagai segmen pelaporan. Sebaliknya, suatu segmen yang gagal memenuhi salah satu pengujian namun telah menjadi segmen pelaporan di tahun sebelumnya dan diharapkan akan memenuhi pengujian ditahun mendatang harus dipertimbangkan sebagai segmen pelaporan. Pelaporan segmen harus menyajikan suatu bagian substansial dari total operasi perusahaan. Jika pendapatan gabungan dari penjualan kepada pihak tidak terafiliasi suatu segmen industri adalah kurang dari 75% dari gabungan pendapatan dari penjualan kepada pihak tidak terafiliasi seluruh segmen industri, maka tambahan segmen harus diidentifikasi sebagai segmen pelaporan untuk mencapai total sampai 75%. Serupa dengan itu, jika jumlah segmen pelaporan adalah lebih dari 10%, maka mungkin bagi
51
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA
perusahaan untuk menggabungkan segmen industri yang saling terkait menjadi satu segmen yang lebih besar sebagai segmen pelaporan. Informasi yang harus dimasukkan dalam segmen pelaporan dan segmen industri secara agregat dapat diikhtisarkan antara lain jumlah aktiva, total pendapatan dan laba-rugi. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data sekuntder dari data times series tahun 2004-2011 yang diterbitkan dan diarsip PT.Telekom Indonesia maupun dari www.telkom.com. Adapun data olahan dari laporan keuangan dan laporan segmen dalam penelitian ini yang terdiri dari 32 data, selama 8 tahun untuk sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak, seluler, pendidikan dan kesehatan. Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Ruang lingkup penelitian ini adalah laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan segmen yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2004:72). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh segmen tahun 2004-2011 sebanyak 14 (empat belas) Anak Perusahaan dalam 4 (empat) segmen antara lain: Sambungan Kabel Tidak Bergerak, Sambungan Nirkabel, Selular dan Pendidikan-Kesehatan Penarikan sampel dalam penelitian ini dengan kriteria(1) Laporan keuangan konsolidasi dan anak perusahaan PT Telkom yang tersedia dari tahun 2004 sampai 2011, (2) Laporan segemen dan anak perusahaan PT Telkom yang tersedia nilai asset, pendapatan dan laba rugi tahun 2004 sampai 2011. Setelah dilakukan penilaian maka segmen perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia yang terpilih adalah sebanyak 14 (empat belas) perusahaan. Definifi Operasional Pengukuran Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas dan terikat. Variabel bebas adalah pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahan (Y), sedangkan variable bebas adalah laporan keuangan segmen interim dalam asset segmen (X1), pendapatan segmen (X2), laba-rugi segmen (X3)
52
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Variabel Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel independen (X) adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain melalui perhitungan nilai absolute dari laba atau ruginya berjumlah 10% atau lebih dari jumlah seluruh laba dari segmen usaha yang melaporkan laba, atau jumlah absolute semua segmen usaha yang melaporkan rugi. Jumlah asetnya 10% atau lebih dari gabungan aktiva seluruh segmen usaha. Rumus yang digunakan untuk variable bebas adalah sebagai berikut : a. Laporan keuangan segmen untuk menentukan uji 10% nilai dari aset atau penilaian aset segmen Aset Segmen
Aset Segmen- Eliminasi x 10%...................................................................................1) Aset
b. Laporan keuangan segmen untuk menentukan uji 10% nilai dari pendapatan atau penilaian pendapatan segmen Pendapatan Segmen
Pendapatan Segmen - Eliminasi x 10% .....................................................2) Pendapatan
c. Laporan keuangan segmen untuk menentukan uji 10% nilai dari laba-rugi segmen atau uji laba rugi
LabaRugi Segmen Variabel Terikat
LabaRugi Segmen- Eliminasi x 10%..................................................3) TotalLaba- Rugi
(Dependent Variable)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Penilaian Segmen perusahaan berdasarkan hasil pengujian Z-Score (Toto Prihadi. 2010), diformulasikan sebagai berikut : Z–Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 Dimana : X1 = (Aktiva Lancar – Hutang Lancar) dibagi Total Aktiva X2 = Laba Ditahan dibagi Total aktiva X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak dibagi Total aktiva X4 = Nilai Pasar Modal Saham dibagi Nilai Buku Hutang X5 = Penjualan : Total Aktiva Dari rumus tersebut disimpulkan bahwa penilalain segmen perusahaan terbagi dari tiga, antara lain : 1.Sehat apabila hasil nilai Z > 2,99 2.Rawan apabila hasil nilai Z diantara 1,81 - 2,99 3.Tidak sehat atau bangkrut apabila nilai Z < 1,81 Teknik Analisis
Data
Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 19. Sebelum dilakukan pengujian hipotesisi teori, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memenuhi sifat dari estimasi regresi yang bersifat BLUES (Best Linier Unbiased Estimator) yang meliputi heterokedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi. Untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda. Kemudian dilakukan pengujian uji T (TTest)dan Uji F (FTest)
53
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Asumsi Klasik Salah satu syarat agar dalam pelaksanaan regresi berganda tidak terjadi bias maka dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri dari empat pengujian yaitu, uji normalitas data, heteroskedastisitas, ujiautokorelasi dan uji multikolinearitas di uraikan pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Pengujian Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp. Sig. (2-tailed) Durbin-Watson
0,642 1,719 Heteroskedastisitas Multikolinearitas (Uji Gletser) Variabel Tolerence VIF thitung Signifikan Log_Aset Segmen 0,205 4,887 13,118 0,000 LOg_Pendapatan Segmen 0,184 5,433 21,787 0,000 Log_Laba-Rugi Segmen 0,798 1,255 0,771 0,448 Sumber : Ouput pengolahan data menggunakan SPSS.19,(2011) Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Cara untuk menguji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan jika Asymp.Sig.(2-tailed)>0,05 maka berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas menunjukkan 0,642 > 0,05 maka data berdistribusi normal Menguji apakah pada model regresi ditemukan ada korelasi di antara variabel independen melalui Uji multikolinearitas. Dari table 4.1 diatas menunjukkan bahwa nilai variable independen mempuyai angka VIF kurang dari 10 (VIF < 10) dan nilai tolerance semua variabel independen mendekati angka 1, Hal ini berarti tidak terdapat masalah multikolinearitas antar variabel-variabel dalam pengujian asumsi klasik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data times series maka dilakukan pengujian autokorelasi. Hasil pengujian asumsi klasik dari table 4.1 diatas menunjukkan nilai Durbin Watson (D-W) sebesar 1,719. Dengan demikian tidak terjadi autokolelasi. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Gletser. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser, dengan keputusan; Jika signifikan< 0,05, maka ada heteroskedastisitas dan jika > 0,05 maka tidak ada heteroskedastisitas (Homoskedastisitas). Pengujian menunjukkan nilai thitung variable Log_Aset Segmen (13,118) dan LOG_Pendapatan Segmen (21,787) > signifikansi (0,000) sedangkan thitung variable Log_Laba-Rugi
54
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Segmen(90,771) > signifikansi (0,448), maka HO ditolak dengan demikian tidak terjadi heteroskedastisitas. UJI HIPOTESIS Uji T (T-Test) Uji ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran pengaruh pengaruh laporan keuangan segmen interim dari aset segmen, pendapatan segmen dan laba-rugi segmen terhadap pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahan secara parsial H1 : Laporan Keuangan Segmen Interim dari Aset Segmen Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Pengambilan Keputusan Pemisahan Laporan Anak Perusahan. Menguji hipotesis pengaruh pengaruh laporan keuangan segmen interim dari nilai aset terhadap pengambilan keputusan penilaian segemen dengan metode Z-Score secara parsial atau masing-masing variable dilakuakan dengan uji T atau uji secara individu (Ttest). Berdasarkan tabel Coefficient 4.2 menunjukkan hasil bahwa nilai variabel log_aset segmen adalah tstatistik 13,118 > Ttabel (0,000) maka Ho ditolak (H1 diterima) artinya log_aset segmen terbukti mempengaruhi secara signifikan pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahaan. H2 : Laporan Keuangan Segmen Interim Dari Pendapatan Segmen Berpengaruh Secara Signifikan terhadap Pengambilan Keputusan Pemisahan Laporan Anak Perusahan Menguji hipotesis pengaruh pengaruh laporan keuangan segmen interim dari nilai pendapatan terhadap pengambilan keputusan penilaian segemen dengan metode Z-Score secara parsial atau masing-masing variable dilakuakan dengan uji T atau uji secara individu (Ttest). Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hasil bahwa nilai variabel log_pendapatan segmen adalah tstatistik (21,787) > Ttabel (0,000)maka Ho ditolak (H2 diterima) artinya log_pendapatan segmen terbukti mempengaruhi secara signifikan pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahaan. H3 : Laporan Keuangan Segmen Interim Dari Nilai Laba-Rugi Segmen Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Pengambilan Keputusan Pemisahan Laporan Anak Perusahan Menguji hipotesis pengaruh pengaruh laporan keuangan segmen interim dari nilai laba rugi terhadap pengambilan keputusan penilaian segemen dengan metode Z-Score secara parsial atau masing-masing variable dilakuakan dengan uji T atau uji secara individu (Ttest). Berdasarkan tabel coefficient 4.2 menunjukkan hasil bahwa nilai variabel log_laba-rugi segmen adalah tstatistik (0,770) > Ttabel (0,448)maka Ho ditolak (H3 diterima) artinya log_laba-rugi segmen terbukti mempengaruhi secara tidak
55
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA
signifikan perusahaan.
pengambilan
keputusan
pemisahan
laporan
anak
Koefisien Determinasi (R2) Nilai Adjusted R-Square table 4.1 menunjuukan nilai R2 sebesar 0,995 atau 99,5% artinya kontribusi variabel log_aset segmen, log_pendapatan segmen, log_laba-rugi segmen mempengaruhi log_penilaian segmen adalah sebesar 99,5%, sisanya 0,05% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diikutsertakan di dalam model penelitian ini. Besarnya Standart Error of the Estimate (SEE) < dari Standart Deviasi artinya anngka SEE baik untuk dijadikan menuntukan keputusan penilaian segmen. Tabel 4.2 Uji T (TTest) Secara Parsial Koefisien Standar Variabel Beta thitung Sig (B) Error (Constant) -0,680 0,090 -7,571 0,00 Log_Aset** 0,344 0,026 0,371 13,118 0,00 Log_Pendapatan** 0,662 0,030 0,650 21,787 0,00 Log_Laba Rugi 0,004 0,005 0,111 0,770 0,448 Koefisien Determinasi = 0,995 (R12) F-hitung = 2024,614 Log_Penilaian Segmen = (1 – 0,995)1/2 = 0,71 Sumber: Data Sekunder Diolah SPSS V.19 (2011) Variabel Dependen = Log_Keputusan Pemisahan Laporan Anak Persh. *Sig.pada α = 0,05 **Sig.pada α= 0,01 Uji F (F-test) Menguji secara serempak atau bersama-sama seluruh variabel independent apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent maka dilakukan pengujian melalui uji F (FTest). Tabel 4.3 Uji Anova menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 2024,614d dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (Sig.Fstatistic < 0,05) maka Ho ditolak (Ha diterima) sehingga terbukti secara bersamasama seluruh variable independent mempeunyai pengearuh yang signifikan terhadap variable dependent dengan penilaian segmen. Tabel 4.3 Uji F (T-Test) dengan Anova ANOVAa Model Sum of df Mean F Sig. Squares Square Regression 17,030 3 5,677 2024,614 ,000b 1 Residual ,079 28 ,003 Total 17,109 31 a. Dependent Variable: Log_Penilaian Segemen b. Predictors: (Constant), Log_Laba - Rugi (X3), Log_Aset (X1), Log_Pendapatan (X2)
56
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Koefisien Regresi Koefisien regrisi digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi liner berganda tujuanya adalah untuk mengetahui angka konstanta serta uji hipotesis koefisen regresi. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan nilai konstanta sebesar -0,680; log_aset segmen sebesar 0,344; log_pendapatan segmen sebesar 0,662 dan log_laba-rugi segmen sebesar 0,004 maka persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : LnY = Lnβ0 + β1LnX1+ β2LnX2 + β3LnX3 + ɛ Log_PKP = Konstanta + β1Log_AST + β2Log_ICM + β3Log_FLS + ɛ Log_KPS = -0,680 + 0,344 Log_AST + 0,662 Log_ICM + 0,004 Log_FLS + ɛ Keterangan : PKP = Pengambilan keputusan pemisahan laporan anak perusahan AST = Aset Segmen (Assets) ICM = Pendapatan Segmen (Income) FLS = Laba Rugi-Segmen (Profit and Loss Statement ɛ = Error KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN PENELITIAN Kesimpulan Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh laporan keuangan segmen interim dalam aset, pendapatan dan laba-rugi secara signifikansi terhadap pengambilan keputusan penilaian segemen. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berukut : 1. Laporan keuangan segmen interim melalui nilai aset segmen berpengaruh secara signifikan terhadapat keputusan pemisahan laporan anak perusahan, nilai uji tstatistik 13,118 > Ttabel (0,000. 2. Laporan keuangan segmen interim melalui pendapatan segmen berpengaruh secara signifikan terhadapat keputusan pemisahan laporan anak perusahan, nilai uji tstatistik (21,787) > Ttabel (0,000) 3. Laporan keuangan segmen interim melalui laba-rugi segmen berpengaruh secara tidak signifikan terhadapat keputusan pemisahan laporan anak perusahan, nilai uji tstatistik (0,770) > Ttabel (0,448) 4. Pengaruh secara simultan laporan keuangan segmen interim dalam (aset segmen, pendapatan segmen dan laba-rugi segmen) berpengaruh sebesar 99,5% terhadap keputusan pemisahan laporan anak perusahan Implikasi Penelitian Dengan menggunakan metode uji hipotesis untuk memberikan gambaran tentang pengaruh laporan keuangan segmen interim dalam pendapatan, aset dan laba rugi terhadap pengambilan keputusan penilaian segemen, mendeteksi segmen melalui uji hipotesis Hasil
57
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA
penelitian ini kiranya dapat dijadikan pertimbangan bagi para pelaku bisnis mengenai gambaran tentang laporan keuangan segmen interim dalam pendapatan, aset dan laba rugi terhadap pengambilan keputusan penilaian segemen Saran Penelitian Selanjutnya Karena adanya keterbatasan–keterbatasan maka penulis menyadari bahwa penelitian ini untuk dikembangkan bagi penelitian selanjutnya. Untuk penelitian–penelitian sejenis dimasa yang akan datang, penulis mengajukan saran – saran yang dapat dikembangkan dan diperbaiki dari penelitian ini sebagai berikut : (a) Untuk periode pengamatan hendaknya melakukan penelitian dengan periode yang baru dan menambah variabel independen (b) Menambahkan jenis perusahaan dan bidang perusahan
58
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
DAFTAR PUSTAKA Baker Richard. E, Lembke Valden. C., Thomas (2006), Advanced Accounting Ed 6, Terjemahan Salemba Empat – Jakarta. Beams Floyad. A, Anthony. H. Joseph, Robin, Suzanne. (2007), Akuntansi Lanjutan 2, Prentice Hall Edisi ke-8, Terjemahan PT Indeks Jakarta. Chen, Peter F. dan Guochang Zhang. 2003. Heterogeneous Investment Opportunities in Multiple-Segment Firms and the Incremental Value Relevance of Segment Accounting Data. The Accounting Review, 78 (April): 397-428. Hartono, Jogiyanto. 2005. Pasar Efisien Secara Keputusan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Gujarati (2003), Basic Econometric, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia (2010), PSAK REVISI (2010) ……………………………………………………………….(2011), PSAK REVISI (2011) Prihadi Toto, (2011), Analisis Laporan Keuangan, Teori dan Aplikasi, PPM Jakarta Pricewaterhouse Coopers (2008), A practical guide to segment reporting Romney Marshall.B dan John Paul Steinbart (2006), Accounting Information System Edisi 9, Terjemahan Bahasa Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Alfabeta : Bandung.
59
ANALISIS PENGARUH LAPORAN KEUANGAN SEGMEN INTERIM TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAN DI PT TELKOM INDONESIA
60