PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) – 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian (tidak diaudit)
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian (tidak diaudit)
3
Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian (tidak diaudit)
4
Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian (tidak diaudit)
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (tidak diaudit)
6
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Catatan
30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) Rp Juta
31 Desember 2011 (Audit) Rp Juta
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.119 juta pada 30 Juni 2012 dan Rp1.068 juta pada 31 Desember 2011 Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.125 juta pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 53.871 juta pada 30 Juni 2012 dan Rp 15.678 juta pada 31 Desember 2011 Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
5
1.696.451
1.222.486
6
1.153.950
1.201.452
71.506
54.556
2.728.564 578.142 12.248 1.488.505
2.593.512 438.199 32.618 1.414.151
7.729.366
6.956.974
20 37 9
158.600 17.295 8.218 31.263
134.697 18.723 11.418 74.891
10
104.091
104.325
11
348.704
298.899
12
88.100
88.364
13 14
11.568.241 171.599
11.003.788 151.648
Jumlah Aset Tidak Lancar
12.496.111
11.886.753
JUMLAH ASET
20.225.477
18.843.727
7
8
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Rekening yang dibatasi penggunaannya Piutang kepada pihak berelasi Aset keuangan lainnya Investasi pada entitas asosiasi Hutan tanaman industri - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 21.854 juta pada 30 Juni 2012 dan Rp 21.620 juta pada 31 Desember 2011 Tanaman perkebunan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 1.001 juta pada 30 Juni 2012 dan Rp 746 juta pada 31 Desember 2011 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 17.594 juta pada 30 Juni 2012 dan Rp 17.330 juta pada 31 Desember 2011 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 10.455.462 juta pada 30 Juni 2012 dan Rp 9.717.708 juta pada 31 Desember 2011 Aset tidak lancar lainnya
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-1-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Catatan
30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) Rp Juta
31 Desember 2011 (Audit) Rp Juta
-
226.700
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain dan uang muka yang diterima Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Pinjaman dari pihak berelasi Obligasi Sewa pembiayaan
15 16
816.797 3.307.319
2.934.253
17
109.865 154.396 24.169
83.521 162.122 29.934
18 19,37 20 21
17.230 237.000 45.526 976
16.909 41.901 864
4.713.278
3.496.204
510
428
1.563.843 1.422.000 1.641.764 20.865 1.347.562 152.076 17.908
747.341 1.586.900 1.800.165 20.151 1.391.377 155.291 17.132
6.166.528
5.718.785
10.879.806
9.214.989
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada pihak berelasi Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Pinjaman dari pihak berelasi Obligasi Sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca kerja Estimasi biaya pembongkaran aset tetap
37
18 19,37 20 21 32
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 27.900.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 6.979.892.784 saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba (defisit)
22 23 24
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
25
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.979.893 330.362 (39.440) (428.550)
6.979.893 330.362 (246.818) 25.119
6.842.265
7.088.556
2.503.406
2.540.182
9.345.671
9.628.738
20.225.477
18.843.727
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-2-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 dan 2011
Catatan
2012 (Tidak Diaudit) Rp Juta
2011 (Audit) Rp Juta
PENDAPATAN
26
10.731.228
10.023.231
BEBAN POKOK PENDAPATAN
27
10.648.554
9.311.882
82.674
711.349
(234.290) (153.578) (248.689) (140.847)
(211.127) (111.758) (265.495) 1.341 229.520
(694.730)
353.830
93.096
(62.986)
(601.634)
290.844
316.506
(449.308)
LABA BRUTO Beban umum dan administrasi Beban penjualan Beban keuangan Bagian laba bersih entitas asosiasi Keuntungan dan kerugian lain-lain
28 29 30 31
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK - BERSIH
32
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Selisih kurs penjabaran mata uang asing Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual
9
(2.061)
(97.562)
Jumlah pendapatan komprehensif lainnya
314.445
(546.870)
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
(287.189)
(256.026)
(453.669) (147.965)
226.369 64.475
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
(601.634)
290.844
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN DIATRIBUSIKAN KEPADA: Entitas induk Kepentingan non-pengendali
(250.413) (36.776)
(221.870) (34.156)
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
(287.189)
(256.026)
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN DIATRIBUSIKAN KEPADA: Entitas induk Kepentingan non-pengendali
25
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
33
(65,00)
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-3-
32,43
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011
Catatan
Saldo per 1 Januari 2011 Jumlah laba rugi komprehensif Selisih penilaian aset dan liabilitas dalam rangka kuasi-reorganisasi Eliminasi defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi
10, 11 12, 13 39
Tambahan modal disetor bersih Rp Juta
Modal disetor Rp Juta
Saldo laba (Defisit) Sudah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Juta Rp Juta
6.979.893 -
5.908.786 -
40.000 -
-
-
-
-
(5.578.424)
(6.028.867) 226.369
(40.000)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rp Juta (950.420) -
komponen ekuitas lainnya Rp Juta (90.341) (448.239) 1.128.915
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp Juta
Kepentingan non-pengendali Rp Juta
5.859.051 (221.870) 1.128.915
2.010.408 (34.156) -
Jumlah ekuitas Rp Juta 7.869.459 (256.026)
-
-
1.128.915
5.802.498
950.420
(1.134.494)
-
-
-
-
-
(544.159)
6.766.096
1.976.252
8.742.348
Saldo per 30 Juni 2011 (Audit)
6.979.893
330.362
-
Saldo per 1 Januari 2012 Rugi bersih periode berjalan Jumlah laba rugi komprehensif
6.979.893 -
330.362 -
-
25.119 (453.669) -
-
(246.818) 207.378
7.088.556 (453.669) 207.378
2.540.182 (147.965) 111.189
9.628.738 (601.634) 318.567
-
-
-
(453.669)
-
207.378
(246.291)
(36.776)
(283.067)
6.979.893
330.362
-
(428.550)
-
(39.440)
Jumlah pendapatan komprenhensif lainnya Saldo per 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)
6.842.265
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-4-
2.503.406
9.345.671
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 2012 (Tidak Diaudit) Rp Juta ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
2011 (Audit) Rp Juta
10.849.216
9.572.730
(9.812.617)
(9.585.573)
Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan restitusi pajak
1.036.599 (209.214) (280.775) 321.995
(12.843) (273.684) (227.698) 130.585
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
868.605
(383.640)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset keuangan lainnya Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan aset keuangan lainnya Perolehan tanaman perkebunan Pembayaran uang muka pembelian aset Perolehan properti investasi Pengembalian aset keuangan lainnya Penerimaan deviden tunai Perolehan investasi sementara
4.725 15.222 (559.993) (36.067) (11.011) (301.187)
206.534 7.808 6.700 (103.797) (135.855) (40.276) (15.691) (538) 34.757 28 -
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(888.311)
(40.330)
(237.000) -
(8.669) (1.826) -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran sewa pembiayaan Penerimaan pinjaman berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman
730.671
Kas Bersih Digunakan dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
493.671
(10.495)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
473.965
(434.465)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1.222.486
1.732.213
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.696.451
1.297.748
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-5-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011
1.
UMUM a.
Pendirian Dan Informasi Umum PT Barito Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H. No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 24 tanggal 19 Oktober 1979. Berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 19 tanggal 12 Mei 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-27243.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin. Kantor Perusahaan berada di Jakarta dengan alamat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, properti, perdagangan, energi terbarukan dan transportasi. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak sebanyak 2.130 karyawan dan 2.135 karyawan masingmasing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Barito Pacific. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Prajogo Pangestu Harlina Tjandinegara F. Parno Isworo Didi Achdijat Rifqi Musharnanto Loeki Sundjaja Putra Agus Salim Pangestu Salwati Agustina Simon Nurgiri Simansjah Henky Susanto F. Parno Isworo Rifqi Musharnanto Serena Karlita Ferdinandus
-6-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
b.
Entitas anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak dan/atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut ini:
Anak Perusahaan
Petrokim ia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ("CAP") ** (dahulu PT Tri Polyta Indonesia Tbk ("TPI")) Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui MG, entitas anak PT Chandra Asri ("CA") ** Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui MG, entitas anak PT Styrindo Mono Indonesia ("SMI") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak PT Petrokimia Butadiene Indonesia ("PBI") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries ("TAIWI") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui MTP, entitas anak PT Mangole Timber Producers ("MTP") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak PT Barito Kencanamahardika ("BKM") * Pemilikan langsung Hutan tanam an industri PT Kirana Cakraw ala ("KC") Pemilikan tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak PT Kalpika Wanatama ("KW") Pemilikan tidak langsung melalui MTP, entitas anak PT Rimba Equator Permai ("REP") Pemilikan langsung Lem (perekat) PT Binajaya Rodakarya ("BJRK") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui WT, entitas anak PT Wiranusa Trisatrya ("WT") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui BJRK, entitas anak Properti PT Griya Idola ("GI") Pemilikan langsung PT Griya Tirta Asri ("GTA") * Pemilikan tidak langsung melalui GI, entitas anak TAIWI, entitas anak
Domisili
Persentase Pemilikan (%) 30 Jun 31 Des 2012 2011
Jakarta
59,35 5,52
99,99 0,01
99,99 0,01
51,00
51,00
Jakarta
Ternate
-
1993
2.337.727
Tahap pengembangan
140.155
1986
83.161
1983
138.507
Tahap pengembangan
45.865
2003
20.820
2003
33.456
60,00
Ambon 60,00
60,00
60,00
60,00
Pontianak
Tahap pengembangan
Banjarmasin 99,97 0,03
99,98 0,02
99,98 0,02
99,99
99,99
Jakarta Jakarta
1992
151.282
1991
180.063
1991
834.726
Tahap pengembangan 99,92 0,08
107
99,97 0,03
Ambon
-7-
1995
99,99 0,01
Ambon
60,00
16.013.350
64,86
Ternate
99,99 0,01
1993
64,86
Jakarta 64,86
Rp Juta
-
Jakarta 64,86
Jumlah aset sebelum eliminasi 30 Jun 2012
59,35 5,52
Jakarta -
Tahun Operasi Komersial
99,92 0,08
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Anak Perusahaan
Perkebunan PT Agropratama Subur Lestari ("ASL") * Pemilikan langsung PT Wahanaguna Margapratama ("WM") * Pemilikan langsung PT Royal Indo Mandiri ("RIM") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui GI, entitas anak PT Grand Utama Mandiri ("GUM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Tintin Boyok Saw it Makmur ("TBSM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Multi Kusuma Cemerlang ("MKC") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Tintin Boyok Saw it Makmur Dua ("TBSMD") Pemilikan tidak langsung melalui TBSM, entitas anak RIM, entitas anak Lain-lain Marigold Resources Pte. Ltd. ("MG") Pemilikan langsung Altus Capital Pte., Ltd. ("AC") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak PT Wiradaya Lintas Sukses ("WLS") * Pemilikan langsung PT Barito Wahana Lestari ("BWL") * Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak
* ** c.
Domisili
Persentase Pemilikan (%) 30 Jun 31 Des 2012 2011
Jakarta 60,00
60,00
60,00
60,00
Jakarta Jakarta 99,00 1,00
Belum beroperasi
-
Belum beroperasi
-
2005
488.898
2006
274.948
2007
210.950
2007
-
2009
-
2005
163.642
2009
1.919.368
1998
5.179
99,99
Kalimantan Timur 99,92
Rp Juta
99,99
Kalimantan Barat 99,99
99,92
Kalimantan Barat 99,19 0,80
99,19 0,80
100,00
100,00
Singapura Singapura 70,00
70,00
98,00
98,00
Jakarta Jakarta
Tahap pengembangan 99,00 1,00
Jumlah aset sebelum eliminasi 30 Jun 2012
99,00 1,00
Kalimantan Barat 99,99
Tahun Operasi Komersial
-
99,00 1,00
Tidak dikonsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, CA bergabung dengan CAP (dahulu TPI).
Penawaran Umum Saham Perusahaan dan Entitas anak Perusahaan Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) dengan Surat No. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 7.200 per saham. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak satu (1) saham untuk setiap saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Januari dan Agustus 2003, Perusahaan telah mencatatkan tambahan masingmasing 1.177.988.116 saham, 35.524.510 saham dan 3.947.168 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan. Pada tanggal 14 November 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-5268/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 4.362.432.990 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 30 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.979.892.784 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
-8-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
d.
Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan Pada tanggal 30 Juni 2012, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik Perusahaan dan entitas anak yang belum berakhir masa konsesinya adalah 137.375 hektar, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 74.065 hektar. Rincian luas areal HPH Perusahaan dan entitas anak tersebut adalah sebagai berikut: No. dan Tanggal Surat Keputusan Hak Pengusahaan Hutan
Perusahaan: Wilayah Banjarmasin Unit HPH II SK No. 818/Kpts-II/1992 19 Agustus 1992 Anak Perusahaan: - TAIWI Unit HPH I SK No. 368/Menhut-II/2009 23 Juni 2009 (perpanjangan)
Lokasi
Masa HPH Tahun
Sisa masa HPH
20
2 bulan
Hutan primer Hektar
Kalimantan Tengah
64.000
Maluku Utara
39.337
42 tahun 73.375
Jumlah
2.
Luas Hektar
137.375
45
34.728 74.065
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan nonpemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Sebagai tambahan, standar revisi mengharuskan penyajian laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2010 karena perubahan klasifikasi kepentingan non-pengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) menjadi bagian dari ekuitas. Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan syarat-syarat pengungkapan, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara pihak-pihak berelasi. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya, mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori kompensasi. Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.
-9-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan: PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 19 (revisi 2010), Aset Takberwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011) Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba per Saham PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 17, Laporan Keuangan dan Penurunan Nilai ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah
- 10 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat 3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Penyajian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan untuk basis pengukuran disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
langsung
dengan
Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Efektif 1 Januari 2011, kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Sebelumnya, kepentingan non-pengendali diukur pada pengakuan awal pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali dalam biaya historis dari aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi (acquiree). Bila kerugian dari kepentingan non-pengendali melebihi kepentingannya dalam ekuitas entitas anak, kelebihan dan setiap kerugian lebih lanjut yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali dibebankan kepada pemegang saham mayoritas kecuali kepentingan non-pengendali tersebut mempunyai liabilitas mengikat dan dapat menanggung rugi tersebut. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
d.
Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya, setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung pada kombinasi bisnis dianggap sebagai bagian dari biaya kombinasi bisnis. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai
- 11 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat dicatat. Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. e.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
f.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak, kecuali CAP, SMI, AC dan MG, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi. Pembukuan CAP, SMI, AC dan MG, diselenggarakan dalam Dollar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal pelaporan dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs Rupiah yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan Rupiah kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari laba rugi komprehensif.
g.
Transaksi Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor): a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
- 12 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. h.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut: Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham yang dimiliki oleh Perusahaan dan entitas anak yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian. Investasi dalam instrumen yang tidak diperdagangkan di bursa, tidak mempunyai harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal juga diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat hak Perusahaan dan entitas anak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
- 13 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dilakukan penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak dan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
- 14 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
i.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain, obligasi dan wesel bayar serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
j.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
k.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
l.
Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan dan entitas anak mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan dan entitas anak atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Perusahaan dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Perusahaan dan entitas anak telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.
- 15 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan dan entitas anak atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan efektif 1 Januari 2011 tidak lagi diamortisasi tetapi diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dan entitas anak dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laporan laba rugi. Sebelumnya goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama 20 tahun. Ketika Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi. m. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya termasuk di dalamnya biaya tetap dan biaya variabel, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, dimana mayoritas persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan jumlah perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan. n.
Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
o.
Hutan Tanaman Industri (HTI) Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan HTI, seperti penanaman, pemeliharaan, bunga pinjaman dana reboisasi, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus. Beban bunga yang terjadi dari pinjaman dana reboisasi yang diperoleh untuk mendanai proyek HTI dikapitalisasi. Kapitalisasi bunga dihentikan pada saat HTI siap menghasilkan.
p.
Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan diklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang meliputi biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan alokasi biaya tidak langsung yang dikapitalisasi berdasarkan luas hektar. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan. Tanaman kelapa sawit dinyatakan telah menghasilkan bila telah berumur empat (4) tahun yang pada umumnya telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS). Jangka waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus selama 25 tahun sesuai dengan taksiran masa produktif perkebunan kelapa sawit dan terhitung sejak produksi komersial dimulai.
q.
Properti Investasi Properti investasi yang merupakan tanah atau bangunan yang dikelola untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk apresiasi modal, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (depreciated cost) dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut:
- 16 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Tahun 5 – 30 4 – 30
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. r.
Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Perusahaan telah menilai kembali aset tetap tertentu pada periode-periode sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka kuasi-reorganisasi. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 5 – 30 4 – 43 5 – 15 4–8 4–8 4
Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Peralatan kebun Perlengkapan mess
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama periode masa sewa, yang mana lebih pendek. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Kapitalisasi biaya berkala untuk overhaul mesin dan peralatan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berlaku sampai overhaul berikutnya. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Nilai suatu aset termasuk estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Liabilitas yang timbul atas estimasi tersebut dicatat sebagai ”Estimasi biaya pembongkaran aset tetap”. s.
Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
- 17 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
t.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi harga perolehan penjualan dan nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3h.
u.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan entitas anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban didalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset sewa yang dinikmati pengguna.
v.
Imbalan Pasca Kerja Program Pensiun Iuran Pasti CAP menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Iuran yang ditanggung CAP diakui sebagai beban pada periode berjalan. Untuk pendanaan CAP secara konsolidasian untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi, sebagai hak penggantian. Imbalan Pasca Kerja Imbalan Pasti Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi, sebagai hak penggantian. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai - 18 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Perusahaan mengakui haknya dalam penggantian berdasarkan polis asuransi sebagai aset terpisah, yang diukur sebesar nilai wajarnya. Dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, beban terkait dengan program imbalan pasti dapat disajikan secara neto setelah dikurangkan dengan jumlah yang diakui dalam penggantian. w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Perusahaan dan entitas anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Perusahaan dan entitas anak tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak tersebut; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan handal. Pendapatan Sewa dan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak. Pendapatan Dividen Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. x.
Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan tersebut sudah kena pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
- 19 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Pajak Penghasilan Final Atas penghasilan sewa, jasa pelayanan dan pemeliharaan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Akun pajak penghasilan final dibayar di muka disajikan terpisah dari utang pajak penghasilan final. Aset atau liabilitas yang timbul dan berhubungan dengan pajak penghasilan final tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. y.
Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
z.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Standar sebelumnya yang mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c)
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
- 20 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di periode sebelumnya. aa. Kuasi–Reorganisasi Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi dimana aset dan liabilitas dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Rincian dari saldo defisit yang dieliminasi dijelaskan pada Catatan 39. Sebagai tambahan, nilai wajar dari aset dan liabilitas yang digunakan dalam kuasi-reorganisasi menjadi saldo awal di dalam laporan keuangan yang dimulai tanggal 1 Juli 2011 dan selanjutnya diukur menggunakan kebijakan akuntansi yang relevan seperti yang dijelaskan pada Catatan 3. 4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya adalah Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Pada tahun 2011, Perusahaan dan entitas anak tertentu mengganti estimasi masa manfaat ekonominya untuk aset tetap berdasarkan evaluasi teknikal eksternal yang dilakukan oleh penilai. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13. Penurunan nilai asset Pengujian dilakukan atas penurunan nilai aset apabila terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Penentuan nilai pemulihan aset ditentukan berdasarkan nilai pakainya yang melibatkan estimasi arus kas masuk dan keluar di masa yang akan datang yang akan diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dari aset dan dari penghentian utama aset tersebut; dan menerapkan tingkat diskonto yang tepat untuk arus kas masa depan ini. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan
- 21 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Perusahaan dan entitas anak. 5.
KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2012 Rp Juta Kas Bank Rupiah Bank DBS Indonesia Bank Central Asia Bank Danamon Indonesia Bank Mandiri Lain-lain Dollar Amerika Serikat Bank DBS Indonesia Bank Mandiri Bank Central Asia HSBC Indonesia Bank Danamon Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta Bank DBS Singapura Lain-lain Yen Jepang Euro SGD Deposito berjangka Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Mandiri Dollar Amerika Serikat UBS AG Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka pertahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
- 22 -
31 Desember 2011 Rp Juta
3.895
577
49.107 13.123 9.556 8.752 22.618
17.747 32.082 1.155 201.337 10.462
557.863 201.868 187.133 67.659 31.401 6.238 138.111 85 6.238
300.236 130.165 63.357 42.848 7.771 17.674 4.205 7.201 234 89 168
5.030 13.027
3.056 13.027
374.747
369.095
1.696.451
1.222.486
4,00% - 7,00% 0,15%
5,50% - 7,00% 0,15%
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
6.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 30 Juni 2012 Rp Juta a. Berdasarkan pelanggan Pihak ketiga Ekspor Lokal
31 Desember 2011 Rp Juta
313.124 841.945
258.256 944.264
1.155.069 (1.119)
1.202.520 (1.068)
1.153.950
1.201.452
1.050.026
1.094.692
102.621 1.270 1.152
105.371 1.322 1.135
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.155.069 (1.119)
1.202.520 (1.068)
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
1.153.950
1.201.452
841.952 313.117
105.729 1.096.791
1.155.069 (1.119)
1.202.520 (1.068)
1.153.950
1.201.452
1.068
1.013
51
55
1.119
1.068
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - Bersih b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - Bersih Mutasi penyisihan oiutang ragu-ragu adalah sebagai berukut: Saldo awal Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Saldo akhir
Dalam menentukan penyisihan piutang ragu-ragu, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dan perubahan dalam kualitas piutang usaha dari pertama kali kredit tersebut diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Berdasarkan penilaian ini, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang adalah cukup. Piutang usaha CAP, SMI, KC, REP dan KW digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan pinjaman jangka panjang (Catatan 18 dan 37).
- 23 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
7.
PERSEDIAAN 30 Juni 2012 Rp Juta Petrokimia Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang dan lainnya Kayu olahan dan pendukungnya Barang jadi Kayu lapis Kayu gergaji/wood works Particle board dan laminated board Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan Perkebunan Pupuk Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan
31 Desember 2011 Rp Juta
1.172.856 159.766 1.000.349 391.382
856.571 128.156 1.196.359 373.818
5.518 1.627 5.273 4.338 3.671
5.518 1.607 2.617 4.747 4.744
30.280 666
29.530 625
4.814
3.036
1.895
1.862
Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan
2.782.435 (53.871)
2.609.190 (15.678)
Bersih
2.728.564
2.593.512
15.678
19.295
36.269
(3.933)
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan: Saldo awal Penyisihan (pemulihan) periode berjalan Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Saldo akhir
1.924
316
53.871
15.678
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup. Persediaan CAP, SMI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan pinjaman jangka panjang (Catatan 18 dan 37). Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul. 8.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA 30 Juni 2012 Rp Juta Pajak penghasilan Pasal 28A (anak perusahaan) Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
31 Desember 2011 Rp Juta
654.728 833.777
865.412 548.739
1.488.505
1.414.151
Pada tahun 2011, CAP dan SMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan CA (sekarang bergabung dengan CAP) dan SMI tahun 2009. Restitusi bersih setelah dikompensasikan dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masing-masing sebesar Rp 89.163 juta untuk CAP dan Rp 23.380 - 24 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
juta untuk SMI. CAP mengajukan keberatan atas kelebihan pajak yang tidak dikembalikan sebesar Rp 55.774 juta yang dicatat sebagai pajak dibayar dimuka. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, CAP dan SMI sedang dalam proses pengajuan keberatan atas ketetapan pajak tersebut. Pada tahun 2012, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2010 diterima untuk CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI. Restitusi bersih masing-masing sebesar Rp 416.362 juta untuk CAP dan Rp 77.496 juta untuk SMI.. 9.
ASET KEUANGAN LAINNYA – TIDAK LANCAR
Perusahaan Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation Tbk Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Biaya perolehan Rp Juta
30 Juni2012 Laba yang belum direalisasi Rp Juta
5.567
(1.232)
3.883
Jumlah
-
9.450
(1.232)
31 Desember 2011 Laba yang Biaya belum perolehan direalisasi Rp Juta Rp Juta
Perusahaan Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation Tbk Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
10.877
(3.292)
3.833
Jumlah
-
14.710
(3.292)
Nilai tercatat Rp Juta 4.335
3.883 8.218
Nilai tercatat Rp Juta 7.585
3.833 11.418
Rincian perubahan rugi (laba) yang belum direalisasi dari pemilikan investasi tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Juta
31 Desember 2011 Rp Juta
Saldo awal Eliminasi sehubungan dengan kuasireorganisasi (Catatan 42) Keuntungan (kerugian) revaluasi atas investasi yang tersedia untuk dijual Akumulasi kerugian (keuntungan) yang direklasifikasi ke laba rugi atas penjualan investasi yang tersedia untuk dijual
(3.292)
Jumlah
103.141
-
(5.579)
360
(33.762)
1.700
(67.092)
(1.232)
(3.292)
Selama tahun 2012, Perusahaan telah menjual sebanyak 13.624.000 lembar atas investasi perusahaan pada PT Gozco Plantation Tbk. Harga perolehan dari seluruh investasi yang dijual tersebut adalah sebesar Rp 4.837 juta dan dijual dengan jumlah penjualan senilai Rp 4.725 juta.
- 25 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
10. HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) - BERSIH Rincian jumlah tercatat HTI adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Juta Biaya perolehan Saldo awal Kenaikan nilai wajar akibat kuasi-reorganisasi Penambahan Saldo akhir Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi periode berjalan Saldo akhir Bersih
31 Desember 2011 Rp Juta
125.945
100.262
-
25.683 -
125.945
125.945
21.620 234
20.268 1.352
21.854
21.620
104.091
104.325
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tercatat dari HTI tersebut di atas dapat dipulihkan seluruhnya. HTI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dana reboisasi yang diperoleh (Catatan 18). 11. TANAMAN PERKEBUNAN 1 Januari 2012 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
30 Juni 2012 Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
14.591
-
-
-
14.591
285.054
50.060
-
-
335.114
Jumlah
299.645
50.060
-
-
349.705
746
255
-
-
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
298.899
1 Januari 2011 Rp Juta
1.001 348.704
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Selisih penilaian kembali tanaman perkebunan dalan rangka kuasi-reorganisasi Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
2.755
-
-
11.249
197.477
89.216
-
(11.249)
Jumlah
200.232
89.216
-
-
174
572
-
-
-
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
200.058
31 Desember 2011 Rp Juta
587
14.591
9.610
285.054
10.197
299.645
746 298.899
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali tanaman perkebunan pada tanggal 30 Juni 2011 (Catatan 39).
- 26 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
12. PROPERTI INVESTASI 1 Januari 2012 Rp Juta Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
Penambahan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
30 Juni 2012 Rp Juta
84.898 10.903 9.893
-
-
84.898 10.903 9.893
105.694
-
-
105.694
Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
10.794 6.536
4 260
-
10.798 6.796
Jumlah
17.330
264
-
17.594
Jumlah Tercatat
88.364
Jumlah
1 Januari 2011 Rp Juta Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Jumlah Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Jumlah Jumlah Tercatat
88.100
Penambahan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
Selisih penilaian kembali properti investasi dalam rangka kuasi-reorganisasi Rp Juta
31 Desember 2011 Rp Juta
6.469 8.845 8.020
542
1.345 1.944 1.331
77.084 114 -
84.898 10.903 9.893
23.334
542
4.620
77.198
105.694
8.929 4.988
34 536
1.831 1.012
-
10.794 6.536
13.917
570
2.843
-
17.330
9.417
88.364
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali properti investasi pada tanggal 30 Juni 2011 (Catatan 39). Nilai wajar properti investasi pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp 86.847 juta berdasarkan penilaian penilai independen menggunakan metode biaya dan pendapatan. Tidak terdapat perubahan signifikan atas nilai wajar sampai dengan 31 Desember 2011. Beban penyusutan sebesar Rp 264 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan Rp 570 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dicatat sebagai beban umum dan administrasi. Pendapatan sewa dari properti investasi sebesar Rp 8.792 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan Rp 16.868 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, properti investasi telah diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).
- 27 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
13. ASET TETAP
Biaya perolehan: Pengusahaan Hutan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Industri Pengolahan kayu dan Properti Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat Berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah Petrokim ia Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Perkebunan Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
1 Januari 2012 Rp Juta
Selisih kurs penjabaran mata uang asing Rp Juta
339 44.372
-
60
-
-
339 44.432
40.784 16.131
-
51 264
-
-
40.835 16.395
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
30 Juni 2012 Rp Juta
3.012
-
284
-
-
3.296
104.638
-
659
-
-
105.297
171.817 171.506
-
507 -
-
-
172.324 171.506
291.074 14.716
-
1.817 -
-
-
292.891 14.716
15.527
-
-
-
-
15.527
-
-
333
-
-
333
664.640
-
2.657
-
-
667.297
776.684 1.178.811
25.554 57.743
1.043 -
-
-
803.281 1.236.554
17.356.555 29.334 121.704
677.665 925 5.489
197.601 815 6.740
370 5.394
-
18.231.821 30.704 128.539
364.170
16.547
303.995
-
-
684.712
23.075
1.051
-
-
-
24.126
19.850.333
784.974
510.194
5.764
-
21.139.737
41.799 25.051
-
1.981 3.286
-
1.265
43.780 29.602
23.912 3.138
-
3.501 21
-
-
27.413 3.159
1.307 1.118
-
11 687
-
-
1.318 1.805
5.560
-
-
-
101.885
-
9.487
-
-
111.372
20.721.496
784.974
522.997
5.764
-
22.023.703
- 28 -
(1.265)
4.295
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
31 Desember 2011 Rp Juta Akum ulasi Penyusutan: Pengusahaan Hutan Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Industri Pengolahan Kayu dan Properti Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Petrokim ia Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Perkebunan Bangunan dan prasarana Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
Selisih kurs penjabaran mata uang asing Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
30 Juni 2012 Rp Juta
32.276
-
245
-
-
32.521
40.693 15.194
-
38 80
-
-
40.731 15.274
3.081
-
125
-
-
3.206
91.244
-
488
-
-
91.732
70.459
-
1.083
-
-
71.542
200.474 12.428
-
56.387 988
-
-
256.861 13.416
16.070
-
169
-
-
16.239
299.431
-
58.627
-
-
358.058
742.410
33.680
22.382
-
-
798.472
8.443.820 21.834 98.394
363.242 893 4.424
249.627 483 5.347
370 5.394
-
9.056.689 22.840 102.771
6.937
317
1.062
-
-
8.316
9.313.395
402.556
278.901
5.764
-
9.989.088
2.484
-
605
-
-
3.089
8.589 1.584
-
1.740 262
-
-
10.329 1.846
636 345
-
217 122
-
-
853 467
13.638
-
2.946
-
-
16.584
9.717.708
402.556
340.962
5.764
-
10.455.462
11.003.788
11.568.241
- 29 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Biaya perolehan: Pengusahaan Hutan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Industri Pengolahan kayu dan Properti Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat Berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah Petrokim ia Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Perkebunan Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
Selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam rangka kuasi-reorganisasi Rp Juta
1 Januari 2011 Rp Juta
Selisih kurs penjabaran mata uang asing Rp Juta
714 38.688
-
-
-
-
(375) 5.684
339 44.372
40.721 14.072
-
3 -
-
-
60 2.059
40.784 16.131
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
31 Desember 2011 Rp Juta
2.942
-
-
-
-
70
3.012
97.137
-
3
-
-
7.498
104.638
28.927 76.050
-
1.943
-
(1.345) (1.944)
144.235 95.457
171.817 171.506
212.291 20.419
-
1.177 2.290
101
12.722 (470)
14.683
-
-
-
-
64.884 (7.422) 844
291.074 14.716 15.527
5.117
-
8.466
-
(13.583)
-
-
357.487
-
13.876
101
(4.620)
297.998
664.640
540.980 1.267.981
4.500 9.705
33.811 16.801
-
250.983 3.394
15.619.071 33.222 108.662
130.525 (788) 949
777.846 8.699
11.204 -
274.449
(6.041)
776.684 1.178.811
578.130 8.104 -
17.356.555 29.334 121.704
-
364.170
350.139
-
22.879
196
-
-
-
-
23.075
17.867.244
139.046
1.187.296
11.204
-
667.951
19.850.333
4.488 7.351
-
25.874 2.499
-
2.137
11.437 13.064
41.799 25.051
21.917 2.403
-
3.467 559
57 -
-
(1.415) 176
23.912 3.138
873 569
-
220 549
-
-
1.249
-
6.448
-
38.850
-
39.616
57
18.360.718
139.046
1.240.791
11.362
- 30 -
(254.377)
197.393 (115.676)
(2.137) (4.620)
214 -
1.307 1.118
-
5.560
23.476
101.885
996.923
20.721.496
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Akum ulasi Penyusutan: Pengusahaan Hutan Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Industri Pengolahan Kayu dan Properti Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Petrokim ia Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Perkebunan Bangunan dan prasarana Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Jumlah
1 Januari 2011 Rp Juta
Selisih kurs penjabaran mata uang asing Rp Juta
30.450
-
1.826
-
40.198 14.523
-
61 1.105
-
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam rangka kuasi-reorganisasi Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
434 (434)
31 Desember 2011 Rp Juta
-
32.276
-
40.693 15.194
3.022
-
59
-
-
-
3.081
88.193
-
3.051
-
-
-
91.244
65.783
-
6.507
-
(1.831)
-
70.459
186.743 11.166
-
14.743 1.327
65
(1.012) -
-
200.474 12.428
14.933
-
1.137
-
278.625
-
23.714
65
697.975
7.056
37.379
-
73.249 (317) 939
379.136 2.409 9.312
7.991.435 27.946 88.143
-
-
16.070
-
299.431
-
-
742.410
8.204 -
-
-
8.443.820 21.834 98.394
(2.843)
5.094
101
1.742
-
-
-
6.937
8.810.593
81.028
429.978
8.204
-
-
9.313.395
826
-
1.653
-
5
-
2.484
5.886 1.002
-
2.752 582
49 -
-
-
8.589 1.584
358 149
-
278 201
-
(5)
-
636 345
8.221
-
5.466
49
(5)
-
13.638
Jumlah Akumulasi Penyusutan
9.185.632
81.028
462.209
8.318
(2.848)
-
9.717.708
Jumlah Tercatat
9.175.086
11.003.788
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2012 1 Jan - 30 Jun Rp Juta
2011 1 Jan - 31 Des Rp Juta
Beban pokok pendapatan Beban umum dan administrasi Tanaman kebun - tanaman belum menghasilkan Penghasilan dan kerugian lain-lain
274.176 63.190
424.141 31.713
2.726 870
4.635 1.720
Jumlah
340.962
462.209
Sebagian beban penyusutan aset tetap Perusahaan dan entitas anak dialokasikan ke beban lain-lain karena kapasitas aktual yang digunakan dibawah kapasitas normal. Pada tahun 2011, Perusahaan dan entitas anak merubah taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap. CAP dan SMI merubah taksiran ekonomis mesin dari 30 tahun menjadi 30-43 tahun, selain itu, Perusahaan dan GI, merubah taksiran masa manfaat ekonomis bangunan dan mesin dari 20 tahun dan 30 tahun menjadi 30 tahun dan 35 tahun. Perubahan tersebut berdasarkan hasil analisa sisa masa manfaat ekonomis dari aset tersebut yang didukung oleh laporan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen. Perubahan ini menyebabkan beban penyusutan mesin CAP dan SMI menurun sebesar Rp 101.602 juta dan Rp 96.698 juta untuk periodeperiode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2011 dan 30 Juni 2011, dan penurunan penyusutan bangunan dan mesin Perusahaan dan GI sebesar Rp 44.431 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2011. Pengaruh perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif.
- 31 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Aset dalam penyelesaian terutama terdiri dari pembangunan pabrik Butadine Extraction. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2013. Aset tetap milik CAP, SMI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang dan obligasi yang dijamin dan bersifat senior (Catatan 18 dan 20). Aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, serta persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 2.750 juta dan Rp 84.562 juta pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan entitas anak. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 6.823.257 meter persegi. HGB tersebut berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2035. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap pada tanggal 30 Juni 2011 (Catatan 39). 14. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 30 Juni 2012 Rp Juta
31 Desember 2011 Rp Juta
Uang muka untuk pembelian aset tetap Aset pajak tangguhan Aset imbalan pasca kerja Biaya pengelolaan hak penguasaan hutan - bersih Lainnya
11.011 5.687 -
24.125 5.687 -
4.878 150.023
4.941 116.895
Jumlah
171.599
151.648
15. UTANG BANK Pada tanggal 26 September 2011, CAP memperoleh fasilitas Kredit Berulang (Revolving Credit Facility) dari DBS Bank Ltd, Singapura, jatuh tempo 17 Nopember 2012, dengan nilai maksimal USD 25 juta (setara dengan Rp 237.000 juta), dengan tujuan untuk mendanai kebutuhan modal kerja CAP. Tingkat bunga per tahun SIBOR + 2,5%, dengan periode pembayaran bunga berkisar antara 1 – 3 bulan. Fasilitas ini merupakan tambahan dari perjanjian Revolving Credit Facilty tanggal 19 Nopember 2010 (Catatan 37f). Pinjaman sebesar USD 25 juta ini dicairkan tanggal 17 Nopember 2011. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 28 Maret 2012. 16. UTANG USAHA 30 Juni 2012 Rp Juta Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Sub jumlah Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Sub jumlah Jumlah
- 32 -
31 Desember 2011 Rp Juta
104 816.693
-
816.797
-
436.345 2.870.974
9.778 2.924.475
3.307.319
2.934.253
4.124.116
2.934.253
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
17. UTANG PAJAK 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp Juta
Rp Juta
Pajak penghasilan: Pasal 21
7.818
7.053
Pasal 23
792
2.116
Pasal 25
38
8.210
Pasal 26
2.672
2.884
Pasal 29
6.895
6.896
5.954
2.775
24.169
29.934
Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG 30 Juni 2012 Rp Juta
31 Desember 2011 Rp Juta
Rupiah Bank Negara Indonesia Pinjaman Dana Reboisasi Dollar Amerika Serikat Pinjaman Berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi (USD 145 juta)
170.425 31.611
166.030 32.940
1.379.037
565.280
Jumlah
1.581.073
764.250
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(17.230)
Bagian Jangka Pajang
1.563.843
(16.909) 747.341
Bank Negara Indonesia (BNI) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.900 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan kantor dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 115.704 juta dan Rp 25.025 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 10 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun. Saldo pinjaman fasilitas KI-Kebun GUM pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 94.934 juta dan Rp 92.482 juta. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.588 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 109.679 juta dan Rp 23.559 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 10 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun. Saldo pinjaman fasilitas KI-Kebun TBSM pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 75.491 juta dan Rp 73.548 juta. Fasilitas pinjaman GUM dan TBSM tersebut dijamin dengan persediaan, tanah dan bangunan, kendaraan dan alat berat dan peralatan kebun milik GUM dan TBSM dan jaminan perusahaan dari RIM.
- 33 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Pinjaman Dana Reboisasi Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh entitas anak yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri (Mandiri) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri entitas anak tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR tanpa bunga dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo antara 2015 sampai dengan 2016. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat, hasil hutan tanaman industri, persediaan, piutang entitas anak tersebut dan jaminan perusahaan oleh Perusahaan dan entitas anak tertentu. Hingga tanggal jatuh tempo, KC belum dapat memenuhi liabilitasnya sehingga KC melakukan restrukturisasi utang pada tanggal 15 Januari 2008 yang diperpanjang hingga 15 Juli 2012. Saldo utang KC pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 14.030 juta yang akan jatuh tempo pada 2012. Pada tanggal 4 Juni 2009, REP merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2015. Saldo utang REP pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 5.250 juta dimana Rp 1.500 juta dari utang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Pada tanggal 2 Maret 2010, KW juga merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2016. Saldo utang KW pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 1.700 juta, dimana, Rp 1.200 juta dari utang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri. Pinjaman Berjangka Pada tanggal 21 Nopember 2011, CAP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai USD 150 juta dari beberapa bank dalam dan luar negeri, dengan rincian sebagai berikut:
Bank
Saldo 30 Juni 2012 USD Rp Juta
Nilai komitmen USD
Standard Chartered Bank, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Indonesia EXIM Bank DBS Bank Ltd. Singapura PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia, Tbk PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk
30.166.000
30.166.000
285.974
25.000.000 20.000.000 18.417.000 18.417.000 19.500.000 18.500.000
25.000.000 20.000.000 18.417.000 18.417.000 19.500.000 18.500.000
237.000 189.600 174.593 174.593 184.860 175.380
Jumlah Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
150.000.000
150.000.000
1.422.000
Bersih
150.000.000
-
(4.532.000) 145.468.000
(42.963) 1.379.037
DB Trustees (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin. Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan sebagai berikut: Membayar tagihan dan biaya yang berkaitan dengan fasilitas ini Mendanai rekening Debt Service Reserve Mendanai pengeluaran modal untuk proyek turunan C4 dan proyek terminal LPG Pinjaman ini dijamin antara lain dengan jaminan fidusia atas asurasi dan aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat kedua, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak. Klaim dari bank-bank diatas terhadap jaminan berperingkat minimal pari passu dengan klaim dari semua kreditur lain tanpa jaminan dan kreditur unsubordinated milik CAP kecuali kreditur yang piutangnya wajib diutamakan oleh hukum yang berlaku umum untuk CAP.
- 34 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
CAP setiap saat diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: Interest Service Coverage ratio diatas 2:1, dimulai sejak 31 Maret 2012; Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi 40%. CAP juga diwajibkan untuk menjaga saldo tertentu pada Debt Service Account. Pada tanggal 6 Januari 2012, CAP menempatkan dana sebesar USD 1,8 juta pada Debt Service Account. Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi CAP, SMI, PBI dan AC (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut:
Bulan setelah tanggal penarikan pinjaman 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84
Pelunasan pokok pinjaman % 6,67 6,67 6,67 6,67 10,00 10,00 10,00 10,00 8,33 8,33 8,33 8,33
Jumlah/Total
100,00
Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + 4,90%. Pembayaran bunga dilakukan per bulan atau periode lain yang disetujui oleh para pemberi pinjaman. 19. PINJAMAN JANGKA PANJANG DARI PIHAK BERELASI 30 Juni 2012 Rp Juta
31 Desember 2011 Rp Juta
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
237.000 1.422.000
1.586.900
Jumlah hutang
1.659.000
1.586.900
Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan menerima penawaran untuk menerbitkan surat utang tanpa jaminan (unsecured notes) melalui UBS AG – Singapura sebagai arranger dengan maksimum sebesar USD 200 juta dengan tingkat bunga 11% per tahun dimana pembayaran bunga dilakukan setiap enam bulan. Pembayaran pokok akan dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo tahun 2011, tetapi pada tanggal 18 Maret 2011 perjanjian ini diperpanjang sampai 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk melunasi setiap saat tanpa denda. Sehubungan dengan akuisisi CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) oleh Perusahaan, Perusahaan hanya mencairkan USD 180 juta dari fasilitas ini. Pada tanggal 30 Mei 2008, Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC), pemegang saham mayoritas Perusahaan, telah menyetujui untuk membeli seluruh surat utang tanpa jaminan tersebut. Pada bulan Agustus 2008 Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar USD 30 juta. Pada tanggal 12 Januari 2009 MRC menandatangani persetujuan (consent) atas perjanjian tambahan surat utang tanpa jaminan, dimana MRC menyetujui penurunan suku bunga dari 11% per tahun menjadi 3% per tahun untuk periode 23 Desember 2008 sampai dengan 23 Juni 2011.
- 35 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Pada tanggal 9 Juni 2010, Perusahaan menerbitkan kembali surat utang tanpa jaminan sebesar USD 25 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun dimana pembayaran bunga dilakukan setiap enam bulan. Surat utang tanpa jaminan tersebut dibeli seluruhnya oleh MRC. Dana yang diperoleh tersebut seluruhnya digunakan untuk pembelian obligasi tukar sebesar USD 24,4 juta yang diterbitkan oleh RIM kepada Forrestal Holdings, Ltd (Forrestal). Saldo terutang pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar USD 175 juta (setara dengan Rp 1.659.000 juta pada 30 Juni 2012 dan Rp 1.586.900 juta pada 31 Desember 2011). Setelah melakukan pemberitahuan kepada MRC, Perusahaan diperbolehkan untuk melunasi seluruh atau sebagian surat utang tanpa jaminan sebesar pokok beserta bunga yang diakui pada tanggal pelunasan. Perusahaan akan melunasi surat utang tanpa jaminan sebesar USD 150 juta pada tanggal 23 Juni 2014 dan USD 25 juta pada tanggal 9 Juni 2013. 20. UTANG OBLIGASI 30 Juni 2012 Rp Juta Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior (USD 177 juta pada 30 Juni 2012 dan USD 208 juta pada 31 Desember 2011 setelah dikurangi diskonto dan biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi) Obligasi Konversi Tanpa Kupon (USD 4,80 juta pada 30 Juni 2012 dan USD 4,62 juta pada 31 Desember 2011) Jumlah Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
1.641.764
1.800.165
45.526
41.901
1.687.290
1.842.066
(45.526)
Bagian Jangka Panjang
31 Desember 2011 Rp Juta
1.641.764
30 Juni 2012 Rp Juta
(41.901) 1.800.165
31 Desember 2011 Rp Juta
Pada tahun pertama Pada tahun kedua Pada tahun ketiga Pada tahun keempat
45.526 1.641.764 -
41.901 1.800.165
Jumlah
1.687.290
1.842.066
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(45.526)
Bagian Jangka Panjang
1.641.764
- 36 -
(41.901) 1.800.165
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Utang obligasi akan dilunasi sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Juta
31 Desember 2011 Rp Juta
Pada tahun pertama Pada tahun kedua Pada tahun ketiga Pada tahun keempat
45.526 1.641.764 -
41.901 1.800.165
Jumlah
1.687.290
1.842.066
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(45.526)
Bagian Jangka Panjang
1.641.764
(41.901) 1.800.165
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior Pada tanggal 10 Februari 2010, AC menerbitkan Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior sebesar USD 230 juta, jatuh tempo 10 Pebruari 2015. Obligasi ini ditawarkan pada 97,942% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,875% per tahun dan dibayarkan setiap tanggal 10 Pebruari dan 10 Agustus dimulai sejak 10 Agustus 2010. Obligasi ini tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited. Dana yang diperoleh digunakan melunasi pinjaman bank dan utang lain-lain jangka panjang milik CA (Catatan 18). Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu “B+” dari Standard and Poor’s Rating Services dan “B2” dari Moody’s Investors Service Inc. Obligasi ini dijamin antara lain dengan (i) saham AC yang dimiliki oleh CA; (ii) tanah milik CA tempat pabrik petrokimia berada; (iii) seluruh aset tetap dan bergerak milik CA (kecuali persediaan dan piutang usaha); (iv) seluruh hak dan bunga milik AC yang terdapat dalam Intercompany Loan dengan CA; (v) Secured Operating Account; dan (vi) Interest Reserve Account milik AC. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, rekening yang dibatasi penggunaannya tersebut memiliki saldo masing-masing Rp 158.600 juta (setara dengan USD 16.730 ribu), dan Rp 134.697 juta (setara dengan USD 14.854 ribu) yang merupakan penempatan pada Deutsche Bank. Setiap saat sebelum tanggal 10 Pebruari 2013, AC dapat membeli kembali seluruh atau sebagian obligasi dengan harga 100% dari nilai nominal obligasi ditambah dengan premium berlaku dan bunga masih harus dibayar berikut bunga yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal pembelian. Selain itu, setiap saat sebelum ulang tahun ketiga dari tanggal penerbitan obligasi, AC juga dapat melakukan pembelian kembali sampai dengan 35% pokok obligasi dengan penerimaan dari sejumlah equity offering dengan harga pembelian 112,875% dari nilai nominal, ditambah bunga yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal pembelian. Berdasarkan Solicitation Agency Agreement tanggal 9 November 2010, AC merencanakan untuk melakukan persetujuan untuk melakukan perubahan pada beberapa hal di dalam perjanjian obligasi tanggal 10 Februari 2010 antara AC, CA, SMI dan DB Trustees. Perubahan tersebut antara lain melakukan penurunan nilai pada rekening yang dibatasi penggunaannya dan sebagai kompensasinya, CA setuju untuk melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi yang setuju dengan Solicitation tersebut jumlah tertentu sesuai dengan perhitungan dalam perjanjian. Pada bulan Desember 2010, sebanyak 91% dari jumlah pemegang obligasi memberikan persetujuan atas Solicitation ini. Pada tanggal 23 Juni 2011, berdasarkan Solicitation Agency Agreement, AC mengajukan melakukan perubahan terhadap perjanjian obligasi tanggal 10 Pebruari 2010 mengenai perubahan jadwal pembayaran obligasi, dimana obligasi tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Pebruari 2015. Perubahan ini berlaku efektif pada tanggal 23 Juni 2011. Selama 2011, AC melakukan pelunasan sebagian obligasinya, yang sebelumnya dibeli melalui pasar dengan jumlah seluruhnya sebesar USD 18,22 juta, sehingga saldo obligasi menjadi USD 211,78 juta.
- 37 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Sehubungan dengan penerbitan obligasi yang bersifat senior ini, CAP dan entitas anak yang terkonsolidasi di dalamnya dibatasi untuk memperoleh pinjaman tambahan atau saham diskualifikasi, kecuali jika pada tanggal timbulnya pinjaman tersebut, CAP secara konsolidasian dapat memenuhi beberapa kondisi, pembatasan pinjaman tertentu dan rasio keuangan berikut: Rasio Fixed Charge Coverage tidak lebih rendah dari 3,0:1; Rasio Total Debt to Capitalization tidak lebih dari 40%. Saldo Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior adalah: 30 Juni 2012 Rp Juta Nilai nominal (USD 185 juta pada 30 Juni 2012 dan USD 212 juta pada 31 Desember 2011) Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
*]
31 Desember 2011 Rp Juta
1.753.610 (71.972)
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *] (USD 4.206.080 pada 30 Juni 2011)
1.681.638
Bersih
1.641.764
(39.874)
1.920.421 (82.115) 1.838.306 (38.141) 1.800.165
Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali.
Obligasi Konversi Tanpa Kupon (Zero coupon Redeemable Convertible Bond) Obligasi Konversi Tanpa Kupon diterbitkan sehubungan dengan restrukturisasi perjanjian pinjaman Perusahaan). Jumlah pinjaman yang termasuk dalam Tranche C dari pinjaman yang telah direstrukturisasi adalah USD 57.420.949. Jumlah Obligasi Konversi Tanpa Kupon yang diterbitkan sehubungan dengan restrukturisasi adalah sebesar USD 57 juta. Selisih saldo pinjaman yang tersisa, yaitu sebesar USD 420.949 merupakan selisih karena denominasi obligasi konversi yang diterbitkan dan telah dilunasi pada tahun 2010. Obligasi Konversi Tanpa Kupon tersebut memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Jangka waktu 10 tahun Jatuh tempo 31 Desember 2012 Denominasi USD 100.000 per 1 lembar obligasi Premi pelunasan 78% pro rata terhadap nilai pokok Jika terjadi kelebihan kas setelah tanggal 1 Januari 2003, Perusahaan memiliki hak untuk melunasi lebih awal obligasi konversi yang diterbitkan, setelah dilakukan pemberitahuan kepada kreditur 30 hari sebelumnya. Pelunasan lebih awal obligasi oleh Perusahaan dilakukan dengan memperhitungkan nilai pokok konversi obligasi ditambah dengan premi sebesar 5,96% per tahun. Jika Perusahaan tidak dapat melakukan pelunasan pada saat jatuh tempo karena kurangnya dana Perusahaan, maka obligasi konversi ini dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada nilai pokok obligasi ditambah premi pelunasan. Nilai kurs yang digunakan untuk pengkonversian obligasi ini ditetapkan sebesar Rp 9.450 per USD 1. Sedangkan harga konversi ditentukan berdasarkan rata-rata harian atas harga penutupan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) selama tiga bulan sebelum tanggal konversi dilakukan dengan maksimum tambahan ekuitas sebesar 25% dari modal Perusahaan setelah memperhitungkan konversi obligasi tersebut (expanded capital).
- 38 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Perincian Obligasi Konversi Tanpa Kupon dan selisih saldo denominasi obligasi konversi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Obligasi konversi tanpa kupon 30 Juni 2012 31 Desember 2011 USD USD JG Summit Holdings Inc., Filipina Banc of America Securities Ltd., London Bank Austria - Creditanstalt AG, Austria ING Asia Private Limited, Singapura Credit Industriel et Commercial, Singapura Jumlah
30 Juni 2012 Setara Rp Rp Juta
31 Desember 2011 Setara Rp Rp Juta
2.229.673
2.145.344
21.137
19.455
1.029.080
990.159
9.755
8.979
514.539
495.079
4.878
4.489
514.539
495.079
4.878
4.489
514.539
495.079
4.878
4.489
4.802.370
4.620.740
45.526
41.901
Sehubungan dengan penerapan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah, yang berlaku sejak 1 Januari 2010, Perusahaan mereklasifikasi potongan liabilitas pembayaran di masa depan atas pinjaman yang diresktrukturisasi sebesar USD 2.222.160 kedalam saldo utang obligasi pada tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan kemudian menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari utang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif pernyataan tersebut. Selisih sebesar USD 1.016.962 (setara dengan Rp 9.559 juta) antara nilai yang dihitung kembali dan nilai tercatat disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010. 21. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 30 Juni 2012 Rp Juta a. Berdasarkan jatuh tempo Kurang dari satu tahun Antara satu dan dua tahun Lebih dari dua tahun Jumlah pembayaran minimum sewa Dikurangi: jumlah yang merupakan beban bunga Nilai sekarang pembayaran minimum sewa Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang b. Berdasarkan lessor PT Redeco Petrolin Utama (RPU) PT IBM Indonesia Jumlah liabilitas sewa pembiayaan
31 Desember 2011 Rp Juta
3.555 7.119 52.851
6.805 6.806 50.268
63.525
63.879
41.684
42.864
21.841
21.015
976
864
20.865
20.151
19.803 2.038
18.805 2.210
21.841
21.015
SMI menyewa tangki sesuai perjanjian Tank Lease and Jetty and Pipe Lease dengan RPU untuk kurun waktu hingga tahun 2021. SMI juga menyewa peralatan dan infrastuktur IT sesuai perjanjian dengan PT IBM Indonesia untuk kurun waktu hingga tahun 2015. Sewa tangki dan peralatan IT tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
- 39 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
22. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Sirca Datapro Perdana, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Nama Pemegang Saham
30 Juni 2012 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp Juta
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. DZ Bank International S.A. DZ Bank International, Singapore Ltd UOB Kay Hian Pte Ltd PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Koperasi-koperasi Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
3.638.494.330
52,13
3.638.494
549.713.623 333.562.500 255.702.400 246.060.000
7,88 4,78 3,66 3,53
549.714 332.248 255.702 246.060
34.050.650 16.207.800 855.000
0,49 0,23 0,01
34.051 16.208 855
37.333
-
37
1.905.209.148
27,29
1.906.524
Jumlah
6.979.892.784
100,00
6.979.893
Jumlah Saham
Nama Pemegang Saham
31 Desember 2011 Persentase Jumlah Modal Pemilikan Disetor % Rp Juta
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. DZ Bank International S.A. DZ Bank International, Singapore Ltd Whistler Petrochemical Corporation PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Koperasi-koperasi Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
3.638.494.330
52,13
3.638.494
549.713.623 332.247.971 255.702.400 246.060.000
7,88 4,76 3,66 3,53
549.714 332.248 255.702 246.060
34.050.650 16.207.800 855.000
0,49 0,23 0,01
34.051 16.208 855
37.333
0,00
37
1.906.523.677
27,31
1.906.524
Jumlah
6.979.892.784
100,00
6.979.893
- 40 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Akun ini merupakan tambahan modal disetor - bersih dengan perincian sebagai berikut: Rp Juta Penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat tahun 1993 sebesar 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 7.200 per saham
527.000
Penerbitan 125.000.000 saham kepada PT Taspen (Persero) di tahun 1993 dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 3.000 per saham
250.000
Penerbitan 523.764.351 saham tahun 2002 sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham
1.047.529
Penawaran Umum Saham Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2007 4.362.432.990 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 2.100 per saham Dikurangi: Biaya emisi saham
4.798.676 (14.419)
Jumlah Dikurangi dengan pembagian saham bonus di tahun 1994
6.608.786 (700.000)
Saldo tambahan modal disetor sebelum kuasi-reorganisasi Dikurangi: penyesuaian kuasi-reorganisasi
5.908.786 (5.578.424)
Saldo tambahan modal disetor setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi
330.362
24. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan efek Rp Juta
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Rp Juta
Saldo per 1 Januari 2011 Pendapatan komprehensi lainnya
(3.292) 2.061
(243.526) 205.317
(246.818) 207.378
Saldo per 30 Juni 2012
(1.231)
(38.209)
(39.440)
- 41 -
Jumlah Rp Juta
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
25. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 30 Juni 2012 Rp Juta a. Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak: CAP Jumlah
2.503.406
2.540.182
2.503.406
2.540.182
2012 Rp Juta b. Kepentingan non-pengendali atas laba bersih entitas anak: CAP Jumlah
31 Desember 2011 Rp Juta
2011 Rp Juta
(147.965)
64.475
(147.965)
64.475
26. PENDAPATAN 2012 Rp Juta Ekspor Petrokimia Industri pengolahan kayu Jumlah Lokal Petrokimia Industri pengolahan kayu Perkebunan Jumlah
3.446.367 1.170
3.113.339 922
3.447.537
3.114.261
7.230.162 27.753 3.327
6.859.036 27.276 2.788
7.261.242
6.889.100
22.449
19.870
10.731.228
10.023.231
Pendapatan sewa dan lainnya Jumlah
2011 Rp Juta
Tidak terdapat pendapatan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi. Tidak terdapat pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk masingmasing periode.
- 42 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
27. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2012 Rp Juta Petrokimia Pemakaian bahan baku Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode
8.374.813 139.803 1.076.539
7.508.663 146.544 1.092.707
9.591.155
8.747.914
150.239 (124.756)
Biaya Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian barang jadi Akhir periode Beban Pokok Pendapatan Petrokimia
2011 Rp Juta
89.236 (113.551)
9.616.638
8.723.599
869.325 1.222.609 (1.093.178)
757.688 1.004.558 (1.202.390)
10.615.394
9.283.455
Beban Pokok Industri Pengolahan Kayu Beban Pokok Perkebunan
30.201 2.959
26.488 1.939
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
10.648.554
9.311.882
Tidak terdapat pendapatan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi. 28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2012 Rp Juta
2011 Rp Juta
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Penyusutan Representasi Transportasi dan perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
117.006 13.859 9.718 4.952 2.213 1.673 84.869
152.039 13.120 8.348 1.008 4.170 4.083 28.359
Jumlah
234.290
211.127
29. BEBAN PENJUALAN 2012 Rp Juta
2011 Rp Juta
Pengangkutan dan asuransi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain
138.206
98.153
4.114 11.267
8.990 4.615
Jumlah
153.587
111.758
- 43 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
30. BEBAN KEUANGAN 2012 Rp Juta
2011 Rp Juta
Bunga pinjaman Lain-lain
209.929 38.760
238.930 26.565
Jumlah
248.689
265.495
31. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN 2012 Rp Juta Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Realisasi laba (rugi) dari penjualan investasi Lain-lain - bersih Jumlah
2011 Rp Juta
(81.291)
76.697
769 (60.325)
68.000 84.823
(140.847)
229.520
32. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak Perusahaan dan entitas anak terdiri dari : 2012 Rp Juta Pajak kini Entitas anak Final Non final
2011 Rp Juta
1.739 9.001
3.285 34.449
10.740
37.734
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
1 (103.837)
(1.944) (123.371)
Jumlah beban (manfaat) pajak tangguhan - bersih
(103.836)
(125.315)
(93.096)
(87.581)
Jumlah beban pajak kini
Jumlah beban (manfaat) pajak - net
Pajak kini Pajak Penghasilan Final Merupakan pajak penghasilan final milik GI atas sewa ruangan kantor dan lainnya.
- 44 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Pajak Penghasilan Non Final Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Rp Juta Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak dan penyesuaiandi level konsolidasian Rugi sebelum pajak - Perusahaan
2011 Rp Juta
(693.848)
(164.976)
585.660
110.561
(108.188)
Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan komersil dan fiskal Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Keunutngan bersih atas penjualan investasi tersedia untuk dijual Sumbangan dan representasi Imbalan pasca kerja Bagian atas rugi bersih entitas anak yang tidak dikonsolidasikan - bersih Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final
(54.415)
1.038
7.778
4.798 882
(67.092) 7.983 1.549
40 (78)
Jumlah
5.642
79 (3.364) (60.845)
Rugi fiskal Perusahaan periode berjalan
(108.712)
(107.392)
Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya yang belum dikompensasikan
(624.831)
(521.375)
Rugi Fiskal Perusahaan
(733.543)
(628.767)
Sampai dengan 30 Juni 2012 Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskal. Liabilitas Pajak Tangguhan Akun ini merupakan liabilitas pajak tangguhan entitas anak setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha dengan rincian sebagai berikut: 2012 Rp Juta Entitas anak Rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Beban sewa guna usaha Penyisihan penurunan nilai persediaan Amortisasi biaya ditangguhkan
2011 Rp Juta
105.260 27.035 -
41.858 30.338 1.219 (294)
Penyusutan aset tetap Lain-lain
(1.494.461) 14.604
(1.451.652) (12.846)
Jumlah
(1.347.562)
(1.391.377)
- 45 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012 Rp Juta Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak dan penyesuaiandi level konsolidasian
2011 Rp Juta
(693.848)
(164.976)
585.660
110.651
Rugi sebelum pajak - Perusahaan
(108.188)
(54.325)
Manfaat pajak sesuai dengan tarif yang berlaku
(27.047)
(13.581)
1.411
(15.211)
25.638 -
26.848 -
Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Kompensasi rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan dimasa mendatang Koreksi dasar pengenaan pajak Beban (manfaat) pajak - entitas anak
2
Beban (manfaat) pajak - entitas anak Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
(1.944)
10.740 (103.837)
37.734 (123.371)
(93.096)
(87.581)
33. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar: 2012 Rp Juta Laba (rugi) periode berjalan
2011 Rp Juta
(451.578)
Lembar Jumlah rata-rata tertimbang saham
6.979.892.784
226.369
Lembar 6.979.892.784
Pada tanggal pelaporan Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang dilutif. 34. PENJUALAN SEBAGIAN SAHAM ENTITAS ANAK Pada tanggal 19 September 2011, Perusahaan melakukan Block Trade Commitment Letter dengan SCG Chemicals Co., Ltd (“SCG”), dimana dalam perjanjian tersebut Perusahaan akan menjual kepemilikan saham CAP kepada SCG sebanyak 218.520.300 lembar dengan harga jual Rp 4.088 per lembar. Penjualan ini menyebabkan penurunan kepemilikan Perusahaan di CAP dari 72% menjadi 64,87%. Nilai aset bersih CAP (termasuk kenaikan nilai wajar dari nilai akuisisi awal) pada tanggal tersebut sebesar Rp 7.217.316 juta sementara bagian nilai aset bersih Perusahaan di CAP pada tanggal tersebut sebesar Rp 548.532 juta. Perbedaan sebesar Rp 344.772 juta diakui sebagai saldo laba pada ekuitas, karena perubahan pada bagian nilai aset bersih Perusahaan tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.
- 46 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Hubungan Pihak Berelasi a.
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC) merupakan pemegang saham utama Perusahaan.
b.
PT Redeco Petrolin Utama (RPU) merupakan perusahaan asosiasi SMI.
c.
PT Petrogas Pantai Madura (PPM) merupakan perusahaan asosiasi.
Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a.
SMI menyewa fasilitas jetty milik RPU. Utang kepada RPU yang berasal dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari utang lain-lain kepada pihak berelasi.
b.
Perusahaan menerbitkan Surat Utang Tanpa Jaminan ke MRC (Catatan 19).
c.
Perusahaan memberikan fasilitas pembiayaan kepada PPM dengan jumlah maksimum sebesar USD 7,5 juta untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak 19 Mei 2010, dengan tingkat bunga 10% per tahun sejak tanggal penarikan sampai Februari 2011 dan LIBOR + 5% per tahun untuk tahun berikutnya. PPM akan menggunakan dana pinjaman sebagai modal kerja atas 10% kepemilikannya di Madura Offshore PSC. Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan telah memberikan Fasilitas Pembiayaan-2 Modal Kerja kepada PPM untuk modal kerja dengan jumlah pokok maksimum sebesar USD 0,58 juta. Pembiayaan ini dicairkan pada bulan September 2011 untuk jangka waktu 2 tahun, dengan jaminan fidusia atas pendapatan PPM (“Transaksi Pembiayaan”). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 10% untuk satu tahun pertama dan LIBOR plus 5% per tahun untuk selanjutnya. Piutang kepada PPM telah dilunasi pada tanggal 16 Mei 2012.
36. INFORMASI SEGMEN Di periode sebelumya, informasi segmen yang dilaporkan adalah berdasarkan segmen bisnis dan segmen geografis. Efektif 1 Januari 2011, standar baru mengharuskan segmen operasi diidentifikasi sesuai dengan informasi yang direview oleh pengambil keputusan yang digunakan dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai segmen operasi. Perusahaan dan entitas anak melaporkan segmen menurut PSAK 5 (revisi 2009) yang didasarkan pada divisidivisi operasionalnya; yang serupa dengan segmen bisnis dibawah standar sebelumnya: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Petrokimia Industri pengolahan kayu Pengusahaan hutan Perekat Pembangunan dan pengelolaan gedung (properti) Perkebunan
- 47 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Berikut adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 1Jan - 30 Jun 2012
P ENDA P A TA N DA N HA SIL SEGM EN P endapatan eksternal P endapatan antar segment Jumalah pendapatan H A S IL Hasil segmen
P etro kimia Rp Juta
Industri P engo lahan Kayu Rp Juta
10.690.186 -
28.726 -
196 -
12.941
8.793 6.893
3.327 -
(19.834)
10.731.228 -
10.690.186
28.726
196
12.941
15.686
3.327
(19.834)
10.731.228
103
134
15.686
368
(6.893)
82.674
74.792
(1.516)
P engusahaan Hutan Rp Juta
P erekat Rp Juta
P ro perti Rp Juta
P erkebunan Rp Juta
Eliminasi Rp Juta
P enghasilan (beban) yang tidak dapat dialo kasikan B eban umum dan administrasi B eban penjualan B eban keuangan B agian laba bersih entitas aso siasi Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
Ko nso lidasi Rp Juta
(233.408) (153.578) (248.218) (140.109)
Laba sebelum pajak
(692.639)
1Jan - 30 Jun 2011
P ENDA P A TA N DA N HA SIL SEGM EN P endapatan eksternal P endapatan antar segment Jumalah pendapatan H A S IL Hasil segmen
P etro kimia Rp Juta
Industri P engo lahan Kayu Rp Juta
9.984.342 -
27.503 -
696 -
11.433
7.902 7.311
2.788 -
(18.744)
10.023.231 -
9.984.342
27.503
696
11.433
15.213
2.788
(18.744)
10.023.231
700.888
2.041
93
15.213
849
(7.311)
711.349
P engusahaan Hutan Rp Juta
(424)
P enghasilan (beban) yang tidak dapat dialo kasikan B eban umum dan administrasi B eban penjualan B eban keuangan B agian laba bersih entitas aso siasi Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
P erekat Rp Juta
P ro perti Rp Juta
P erkebunan Rp Juta
Eliminasi Rp Juta
Ko nso lidasi Rp Juta
(211.127) (111.758) (265.495) 1.341 229.520
Laba sebelum pajak
353.830
37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING a.
Pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan, Pasal 4(2), 21 dan 26 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp 502.613 juta. Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan membayar seluruh SKPKB tersebut kecuali atas sebagian SKPKB pajak penghasilan Pasal 26, yang terkait dengan akuisisi PT Chandra Asri pada tahun 2007 dimana Perusahaan telah mengajukan surat keberatan pada bulan Januari 2011. Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku atas surat keberatan tersebut, sampai dengan 31 Desember 2011, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 189.862 juta untuk pemeriksaan pajak penghasilan pasal 26. Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku atas surat keberatan diatas, sampai dengan laporan keuangan ini terbit, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 205.862 juta untuk assesment pajak penghasilan ayat 26.
b.
Pada tanggal 23 Januari 2006, Perusahaan menghadapi gugatan yang diajukan oleh PT Resource Alam Indonesia (RAI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PNJB) berkenaan dengan posisi Perusahaan sebagai induk perusahaan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP), entitas anak yang telah dijual pada tanggal 24 Mei 2006, yang lalai membayar liabilitasnya kepada RAI sebesar USD 0,4 juta dan Rp 278 juta. PNJB telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan RAI untuk sebagian dan mengharuskan Perusahaan dan TYSP untuk secara tanggung renteng membayar liabilitasnya kepada RAI. Pada tahun yang sama, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta (PTJ).
- 48 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Berdasarkan putusan PTJ tanggal 26 Februari 2008, PTJ menerima eksepsi Perusahaan dan membebaskan Perusahaan dari segala gugatan. Terhadap putusan PTJ tersebut RAI mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI pada tanggal 23 Mei 2008. Pemberitahuan kasasi disampaikan oleh juru sita PNJB pada 23 Juni 2008. Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, perkara tersebut di atas masih dalam proses. c.
Pada tanggal 17 Maret 2008, CAP memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor dari BNI yang meliputi Sight L/C, Usance L/C dan Trust L/C dengan maksimum sebesar USD 15 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada tanggal 17 Maret 2011 fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 16 Maret 2012.
d.
Pada tanggal 28 September 2011, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menyetujui perpanjangan dan penggabungan fasilitas Omnibus Trade Finance yang bersifat revolving sebelumnya secara terpisah diperoleh CAP dan CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) yang meliputi: Fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) Impor dan Surat Kredit (SKBDN) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar USD 47 juta.
Berdokumen Dalam Negeri
Fasilitas Trust Receipt (TR) dan Open Account Financing (OAF) dengan jumlah pokok setinggitingginya sebesar USD 23 juta, tenor maksimum 90 hari. Fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok sebesar USD 3 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya dengan nilai jaminan 100% dari jumah fasilitas yang terutang. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 27 September 2012. e.
Pada tanggal 28 Oktober 2009, CAP memperoleh fasilitas dari Bank DBS Indonesia berupa fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C dan Usance L/C dengan sub-fasilitas uncommitted usance letter of credit payable at sight dengan maksimum limit sebesar USD 30 juta pada tahun 2011 dan USD 25 juta pada tahun 2010. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 27 Oktober 2012. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.
f.
Pada bulan April 2006, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI memperoleh Trade Finance Facility dan Revolving Credit Facility yang mana bernilai masing-masing sebesar USD 142 juta dan USD 25 juta pada tahun 2011 dan limit gabungan USD 150 juta pada tahun 2010 dari DBS Bank, Ltd., Singapura. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan Nopember 2012. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik Perusahaan dan SMI dan perjanjian pembagian jaminan.
g.
Pada bulan Desember 2004, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) memperoleh fasilitas Letter of Credit dari Bank Central Asia, sampai sejumlah USD 26 juta pada tahun 2011 dan 2010. Fa silitas ini dijamin dengan piutang dan persediaan tertentu milik CA secara paripassu dengan fasilitas kredit dengan bank lain dan telah diperpanjang sampai dengan 27 Juli 2012.
h.
Pada bulan Juni 2007, CAP memperoleh fasilitas Letter of Credit dari Standard Chartered Bank dengan maksimum kredit sebesar USD 75 juta tahun 2011 dan USD 50 juta tahun 2010. Fasilitas ini dijaminkan dengan fidusia atas piutang dan persediaan secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 29 Pebruari 2012. Sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, fasilitas tersebut masih dalam proses perpanjangan.
i.
Pada 15 Juni 2010, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI mengadakan perjanjian pemberian fasilitas perbankan korporasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
- 49 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Limited (HSBC) yang meliputi fasilitas impor dan penerbitan bank garansi dengan limit gabungan sebesar USD 75 Juta pada tahun 2011 dan USD 50 juta pada tahun 2010. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang dengan jumlah gabungan sebesar USD 465 juta dari CAP dan/atau SMI secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 30 Juni 2012. j.
Pada tanggal 15 September 2011, CAP memperoleh fasilitas kredit dari Bank Australia dan New Zealand Banking Group Limited (ANZ), Singapura yang meliputi: Fasilitas Sight/Usance Documentary Credit dan Trade Finance Loan dengan maksimum kredit limit USD 30 juta, tenor 90 hari Fasilitas Export Credit dengan kredit limit USD 30 juta dan tingkat bunga 2% per tahun dari SIBOR. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Fasilitas ini akan direview pada tanggal 30 Juni 2012.
k.
Pada tanggal 3 Maret 1998, SMI mengadakan perjanjian Ethylene Tank dengan PT Showa Esterindo Indonesia (SEI), yang menyatakan bahwa SEI menyetujui untuk menyewa tangki milik SMI yang berada di pabrik SMI dengan kapasitas 2.800 metrik ton. Berdasarkan revisi perjanjian pada tanggal 1 Januari 2008, perjanjian ini diperpanjang selama 15 tahun hingga tahun 2013 dan biaya sewa tahunan menjadi sebagai berikut: USD 18.750 per bulan selama 2008 USD 18.194 per bulan selama 2009 USD 16.667 per bulan selama 2010 USD 37.500 per bulan selama 2011 hingga 2013.
l.
Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak On-Shore dengan Toyo Engineering Korea Limited (TEKL), dimana TEKL bersedia untuk menyediakan rincian desain, pengadaan, konstruksi, precommissioning dan persiapan kerja untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak USD 33 juta.
m. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak Off-Shore dengan Toyo Engineering Corporation (TEC), dimana TEC bersedia untuk memasok peralatan dan material untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak USD 47,5 juta.dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu selama 7 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2017, termasuk masa tenggang selama 2 tahun. n.
o.
Pada tanggal 25 Juli 2011, PBI mengadakan perjanjian License and Engineering Butene-1 dengan Sumitomo Chemical Company Limited (SCC), dimana SCC menyetujui untuk memberikan lisensi untuk pelatihan dan pembuatan produk butene-1, menggunakan dan menjual produk-produk butene-1 di seluruh negara di dunia. Selain itu juga memberikan Technical Assistance atas pembuatan produk butene-1. Jangka waktu dari perjanjian ini adalah 10 tahun sejak tanggal permulaan kontrak. PBI dikenakan royalti atas lisensi dan Technical Assistance ini. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk berupa Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 50.560 juta terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok sebesar Rp 47.090 juta dan Kredit Investasi Interest During Construction sebesar Rp 3.470 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu selama 7 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2017, termasuk masa tenggang selama 2 tahun. Fasilitas ini akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas sebesar 30 ton - 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam.
p.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk berupa Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 41.039 juta yang terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok sebesar
- 50 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Rp 37.829 juta dan Kredit Investasi Interest During Construction sebesar Rp 3.210 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu selama 7 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2017, termasuk masa tenggang selama 2 tahun. Fasilitas ini akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas sebesar 30 ton - 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. 38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan entitas anak, kecuali CAP, SMI, AC dan MG mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Juta 1 USD 1 Euro 1 JPY
31 Desember 2011 Rp Juta
9.480 11.801 120
9.068 11.739 117
39. KUASI-REORGANISASI Sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, Perusahaan memiliki akumulasi defisit yang signifikan sejumlah Rp 5.762.498 juta pada tanggal 30 Juni 2011. Berdasarkan Akte Notaris No. 48 atas nama Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, Mkn., tanggal 17 Nopember 2011, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan kuasi-reorganisasi dengan tujuan untuk mengeliminasi akumulasi saldo kerugian pada tanggal 30 Juni 2011 dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (revisi 2003) (Catatan 3aa). Kuasi-reorganisasi tersebut dilakukan sebagai berikut: 1)
Seluruh aset dan liabilitas direvaluasi dengan nilai wajar. Kenaikan dari revaluasi aset yang dilakukan oleh penilai independen adalah sebagai berikut:
Aset tetap
Penilai
Perusahaan MTP & KW
KJPP Benny Desmar & Rekan KJPP Benny Desmar & Rekan & KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan KJPP Benny Desmar & Rekan KJPP Benny Desmar & Rekan KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan KJPP Antonius Setiady & Rekan
109.521
BJRK GI GUM & TBSM CAP & SMI Properti investasi
Kenaikan revaluasi Rp Juta
Perusahaan
5.208 6.883 183.885 23.477 667.949
GI
KJPP Benny Desmar & Rekan
77.198
Hutan tanaman industri
KC KW
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
15.841 9.842
Tanaman perkebunan
GUM & TBSM
KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan
10.197
WT TAIWI MTP
KJPP Benny Desmar & Rekan KJPP Benny Desmar & Rekan KJPP Benny Desmar & Rekan
5.226 804 12.884
Aset lain-lain
Jumlah
1.128.915
Tidak terdapat penyesuaian atas nilai liabilitas Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 karena jumlah tercatat sebelum kuasi-reorganisasi telah mencerminkan nilai wajarnya. 2)
Pada tanggal 30 Juni 2011, eliminasi saldo defisit adalah sebagai berikut:
- 51 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
Eliminasi saldo laba (defisit) Rp Juta Selisih penilaian aset dan liabilitas Selisih nilai transaksi resrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek Tambahan modal disetor
1.128.915
Jumlah
5.762.498
(950.420) 5.579 5.578.424
Kuasi-reorganisasi di atas merupakan yang pertama dari serangkaian tahapan yang akan diambil oleh Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya sekaligus mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Manajemen dan pemegang saham Perusahaan berkeyakinan dan senantiasa berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki prospek usaha yang baik dimasa depan berdasarkan: 1.
Perkembangan industri petrokimia di masa depan sangat cerah. Berdasarkan Chemical Market Associates, Inc., (CMAI), pertumbuhan propylene berkisar 5,5% per tahun.
2.
Dalam waktu dekat, entitas anak yang bergerak di bidang kelapa sawit akan memulai produksi. Selain itu, diharapkan pertumbuhan industri CPO di masa depan diperkirakan berkisar 7%-10% per tahun.
40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
Manajemen risiko modal Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 17, 18, 19 dan 20, kas dan setara kas dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, tambahan modal disetor, saldo laba, komponen ekuitas lainnya dan kepentingan nonpengendali yang dijelaskan pada Catatan 5, 23, 24 dan 25. Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing ratio pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Juta Pinjaman Kas dan setara kas
4.948.733 1.696.451
4.440.931 1.222.486
Pinjaman - bersih Ekuitas
3.252.282 9.345.001
3.218.445 9.628.738
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
b.
31 Desember 2011 Rp Juta
34,80%
33,43%
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
- 52 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
i. Manajemen Risiko Mata Uang Asing Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penjualan ekspor, pembelian barang impor dan pinjaman dalam mata uang asing. Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang, dan secara periodik melakukan pengawasan terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan.. ii. Manajemen Risiko Tingkat Bunga Pada tanggal 30 Juni 2012, nilai tercatat dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, tingkat suku bunga tetap yang terkena risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan tingkat suku bunga mengambang yang terkena risiko tingkat suku bunga atas arus kas. Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Perusahaan dan entitas anak bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Perusahaan dan entitas anak menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. iii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak. Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama melekat pada rekening bank, pinjaman piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Risiko kredit pada saldo bank beresiko kecil karena ditempatkan pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan entitas anak dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direview dan disetujui oleh manajemen secara tahunan. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko kredit. iv. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. 41. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai dengan 53 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012.
- 53 -