ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh: ARFATUN UFFUN AINULLIA B 200 090 223
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI,
LEVERAGE,
UKURAN
PERUSAHAAN
TERHADAP
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Yang ditulis oleh : ARFATUN UFFUN AINULLIA B 200 090 223
Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.
Surakarta,
Agustus 2013
Pembimbing Utama
(Agus Endro Suwarno, SE, M.Si)
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, SE, M.Si)
ii
ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara karakteristik perusahaan yang dalam penelitian ini diproksi dalam kepemilikan manajerial, kepemilikan institusi, ukuran perusahaan, leverage terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai 2010. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, berdasarkan kriteria yang ditetapkan diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan tiap tahun. Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskesdastisitas dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil pengujian statistik t variabel kepemilian manajerial memiliki nilai signifikan t < 0,05. Hal ini menunjukkan variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan untuk variabel kepemilikan institusi, ukuran perusahaan, dam leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial karena memiliki nilai signifikansi t > 0,05. Dan untuk variabel CSR memiliki nilai signifikan t < 0,05, artinya variabel tersebut berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kata kunci: pengungkapan tanggung jawab sosial, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusi, leverage, ukuran perusahaan, kinerja perusahaan.
iii
A. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur, dan pemerintah. Laporan keuangan digunakan untuk memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Semakin lengkap laporan keuangan yang diungkapkan oleh perusahaan, semakin lengkap pula informasi yang diperoleh oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
Menurut
Anggraini
(2006), tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate governance) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya. Masyarakat membutuhkan
informasi
mengenai
sejauh
mana
perusahaan
sudah
melaksanakan aktivitas sosialnya sehingga hak masyarakat untuk hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan, dan keamanan mengkonsumsi makanan dapat terpenuhi. Tumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat safety produk, serta hak dan status tenaga kerja. Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk menerima tanggung jawab atas dampak aktivitas bisnisnya terhadap masyarakat (Gray et. al. (1987) dalam Sembiring (2005)).
Berdasarkan
berbagai uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
1
penelitian lebih lanjut mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun judul dari penelitian ini adalah: “ANALISIS
PENGARUH
KEPEMILIKAN
MANAJEMEN,
KEPEMILIKAN INSTITUSI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN
RESPONSIBILITY
DAN
CORPORATE
DAMPAKNYA
TERHADAP
SOCIAL KINERJA
PERUSAHAAN”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh variabel kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi, laverage, dan size perusahaan terhadap pengungkapan CSR dan dampaknya terhadap kinerja perushaan.
B. LANDASAN TEORI 1. Corporate Social Responsibility Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social responsibility adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin (2004) dalam Rawi dan Muchlish (2010)). Hackston dan Milne (1996) dalam Rawi dan Muchlish (2010) menyatakan bahwa corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi
terhadap kelompok khusus
yang
berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. 2. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Pengungkapan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan
2
lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut
memperluas
tanggung
jawab
organisasi
di
luar
peran
tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas disbanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray et. al, (1987) dalam Sembiring (2005)). 3. Karakteristik perusahaan Karakteristik
perusahaan
dapat
menjelaskan
variasi
luas
pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan merupakan prediktor luas pengungkapan (Lang and Lundholm (1993) dalam Anggraini (2006)). Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial diproksikan dalam kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi, tingkat leverage, ukuran perusahaan. a. Kepemilikan manajerial Secara khusus kepemilikan manajer terhadap perusahaan atau yang
biasa
dikenal dengan
didefinisikan sebagai
persentase
istilah suara
Insider Ownership
ini
yang berkaitan dengan
saham dan option yang dimiliki oleh manajer dan direksi suatu perusahaan (Mathiesen, (2004) dalam Rawi dan Muchlish (2010)).
3
b. Kepemilikan institusi Komposisi kepemilikan saham memiliki dampak yang penting pada sistem kendali perusahaan (Adhi, (2002) dalam Rawi (2010)). Namun sebagaimana dalam teori keagenan (Agency theory), perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan manajemen
rentan terhadap
sebagai agen,
konflik
mempunyai
keagenan,
pihak
kecenderungan untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dan hal
ini yang
sering menimbulkan konflik dengan pemegang saham sebagai prinsipal. c. Leverage Menurut Van Horn
(1997) dalam Rawi (2010), Financial
Leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya, sehingga keuntungan pemegang saham bertambah. d. Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Di samping itu perusahaan besar merupakan emiten
4
yang banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Sembiring, 2005). 4. Kinerja perusahaan Laporan tahunan guna
merupakan salah satu sumber informasi
mendapatkan gambaran
kinerja
perusahaan.
Informasi
ini
diberikan oleh pihak manajemen perusahaan merupakan salah satu cara untuk memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan kepada para stakeholder. Kinerja manajemen perusahaan memiliki dampak terhadap likuiditas dan volatilitas harga saham, yang dijadikan dasar oleh para investor dalam melakukan investasi (Junaedi, (2005) dalam Titisari, et. al., 2010)) 5. Tinjauan penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis Berbagai penelitian mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial telah banyak dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai penelitian tersebut masih menunjukkan adanya keanekaragaman hasil. Penelitian
Rawi
(2010),
menunjukkan
bahwa
kepemilikan
manajemen berpengaruh positif dan signifikan antara kepemilikan manajemen terhadap corporate social responsibility. Penelitian ini tidak berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kepemilikan institusi dan leverage. Febrina (2011), meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
5
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kepemiikan manajerial leverage, profitabilitas, dan ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan pada pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan untuk ukuran perusahaan adalah satu-satunya variable yang berpengaruh signifikan pada pengungkapan corporate social responsibility. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian diperoleh rumusan hipotesis sebagai berikut: H1 : Kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility H2 : Kepemilikan
institusi
berpengaruh
terhadap
Corporate
Social Responsibility H3 : Leverage
perusahaan
berpengaruh
terhadap
Corporate
Social
berpengaruh
terhadap
Corporate
Social
Responsibility H4 : Ukuran
Perusahaan
Responsibility H5 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
C. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari data sekunder berupa Annual Report atau laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010 melalui BEI dan ICMD. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
6
manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia secara konsisten pada tahun 2008 sampai dengan
tahun 2010. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Variable dependen dalam analisis ini adalah pertanggungjawaban sosial (CSR) tiap perusahaan dan kinerja perusahaan. Sedangkan variabel independen dalam analisis ini adalah kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi, leverage, dan ukuran perusahaan (size). Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi dengan tujuan agar dapat diketahui nilai duga rata-rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model regresi linier ganda untuk model 1 dan analisis regresi linier sederhana untuk model 2. Variabel-variabel penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut : CSR = α+ β1MAN + β 2INST + β 3LEV + β 4SIZE + ................ (1) Kinerja = α + βCSR + .............................................................. (2) Dengan penjelasan CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan, adalah konstanta, 1 adalah koefisien regresi kepemilikan manajemen, 2 adalah koefisien regresi kepemilikan institusi, 3 adalah koefisien regresi leverage, 4 adalah koefisien regresi size, Kinerja adalah ROI, dan adalah error term. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilakukan setelah model dari penelitian memenuhi asumsi klasik yaitu terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Uji Asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji Heteroskedastisitas. Pengujian Hipotesis yang dilakukan menggunakan model uji F, uji koefisien determinasi
7
(R2), dan hipotesis t. Level of significance untuk uji F dan t yang digunakan sebesar 0,05.
D. HASIL PENELITIAN Pengujian model persamaan regresi dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik dengan diperoleh hasil model terdistribusi normal, bebas dari multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis. 1. Pengaruh kepemilikan saham manajemen terhadap pengungkapan CSR Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
kepemilikan
saham
manajemen berpengaruh positif terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung sebesar 3,668 dan p-value = 0,001 dan H1 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya perusahaan yang kepemilikan
saham
manajemennya
tinggi
cenderung
melakukan
pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas daripada perusahaan dengan kepemilikan saham manajemen yang rendah. Konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Rawi (2010), Nurlela dan Islahudin (2006), serta Irmawati (2011) yang membuktikan bahwa kepemilikan saham manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate social responsibility. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan saham institusi tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = 1,113 dan p-value = 0,274 dan H2 ditolak pada taraf
8
signifikansi 5% (p>0,05). Artinya perusahaan yang kepemilikan saham institusinya
tinggi
tidak
berdampak
pada
keluasan
laporan
pertanggungjawaban sosial. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Rawi (2010), Permanasari (2010), dan Novrianti dkk (2012) yang membuktikan bahwa kepemilikan saham institusi tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility. 3. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
leverage
tidak
berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = -0,077 dan p-value = 0,939 dan H3 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya perusahaan yang leverage-nya tinggi tidak berdampak pada keluasan laporan pertanggungjawaban sosial. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Sembiring (2005),
Rawi
(2010),
dan
Febrina
(2011)
yang
membuktikan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility. 4. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
ukuran
perusahaan
tidak
berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = 1,718 dan p-value = 0,096 dan H4 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya perusahaan besar tidak berarti akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban sosial yang lebih luas. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Anggraini
9
(2006), Sitepu dan Siregar (2009), serta Novrianti dkk (2012) yang tidak berhasil membuktikan pengaruh ukuran perusahaan dengan pengungkapan CSR. 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks pengungkapan CSR berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan nilai thitung sebesar 2,086 dan p-value = 0,045 dan H5 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan memiliki pengaruh yang nyata pada kinerja perusahaan dalam memperoleh laba. Perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas akan memperoleh tanggapan positif dari pasar, sehingga produknya diminati oleh pasar. Ini akan memberikan keuntungan yang lebih bagi perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh
Lindrawati dkk (2008), Yuniasih dan Made
(2009)
dkk
serta
Novrianti
(2012)
yang
membuktikan
bahwa
pengungkapan informasi CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Kepemilikan saham manajemen berpengaruh positif terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung sebesar 3,668 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) dan H1 diterima atau terdukung. Artinya perusahaan yang kepemilikan saham manajemennya tinggi cenderung melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang
10
lebih luas daripada perusahaan dengan kepemilikan saham manajemen yang rendah. b. Kepemilikan saham institusi tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = 1,113 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H2 ditolak atau tidak terdukung. Artinya perusahaan yang kepemilikan saham institusinya tinggi tidak berdampak pada keluasan laporan pertanggungjawaban sosial. c. Leverage tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = -0,077 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H3 ditolak atau tidak terdukung. Artinya perusahaan yang leverage-nya tinggi tidak berdampak pada keluasan laporan pertanggungjawaban sosial. d. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR dalam laporan keuangan dengan nilai thitung = 1,718 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H4 ditolak atau tidak terdukung. Artinya perusahaan besar tidak berarti akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban sosial yang lebih luas. e. Indeks pengungkapan CSR berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan nilai thitung sebesar 2,086 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) dan H5 diterima atau terdukung. Artinya perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas akan memperoleh tanggapan positif dari pasar, sehingga produknya diminati
11
oleh pasar. Ini akan memberikan keuntungan yang lebih bagi perusahaan. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: a. Penelitian
mendatang
hendaknya
menggunakan
semua
jenis
perusahaan, sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua karakteristik dalam populasi dan dapat mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya. b. Periode pengamatan pada penelitian selanjutnya hendaknya lebih diperpanjang yaitu lebih dari satu tahun, sehingga hasil penelitian mencerminkan fenomena yang sesungguhnya dan hasil penelitian akan lebih baik. c. Penelitian mendatang dapat menambah variabel lainnya karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang lebih berpengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam laporan keuangan seperti umur perusahaan, harga pasar saham, dan lain-lain.
12
DAFTAR PUSTAKA Agrawal A., dan C.R. Knoeber. 1996. “Firm Performance and Mechanism to Control Agency Problems Between Managers adn Shareholders”. Journal of Financial and Quantitative Analysis 31, 377-397. Anggraini, Fr.Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada PerusahaanPerusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi IX. Barnea, Amir And Amir Rubin. 2005. “Corporate Social Responsibility as a Conflict between Shareholdesr”. SSRN. Brammer S, Brooks C, dan Pavelin S. 2005. Corporate Social Performance and Stock Returns: UK Evidence from Disaggegate Measures, Financial Management. Brigham, Eugene. F. and Houston, Joel F. Fundamentals of Financal Management Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1. 2006. Jakarta: Salemba Empat. Brigham, Eugene. F. and Houston, Joel F. Fundamentals of Financal Management Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 2. 2006. Jakarta: Salemba Empat. Christyas Lutfi Hanning. 2011, Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Indonesia. FE UMS, Surakarta. Curuk, T. 2009. An Analysis of the Companies Complience with the EU Disclosure Requirements and Corporate Characteristic Influencing it: A Case Study of Turkey. Critical Perspective on Accounting 20, 635-650. Demsetz, Harold, 1983. The structure of ownership and the theory of the firm. Journal of Law and Economics 26, 375-390. Diamond, Douglas, 1991. Monitoring and reputation: the choice between bank loans and directly placed debt. Journal of Political Economy 99, 689—721. Febrina. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV.
13
Fiori G, Donato F, and Izzo M F. 2007. Corporate social responsibility and firms performance, an analysis Italian listed companies. www.ssrn.com. Gao, S. S., Heravi, S., dan Xiao, J. Z. 2005. Determinants of Corporate Social and Environmental Reporting in Hongkong: A Research Note. Accounting Forum 29, 233-242. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gilson, Stuart, 1990. Bankruptcy, boards, banks, and block holders. Journal of Financial Economics 27, 355-387. Hendra, Titisari Kartika dkk. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto. Horne, J.C.V., dan J.M. Wachowicz. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi kesembilan. Jakarta: Salemba Empat. Irmawati, Didin. 2011. Pengaruh Size, Leverage, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manajemen terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). (Studi pada Perusahaan-perusahaan dalam JakartaIslamic Index 2009-2010). FE UNNES, Semarang. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jensen, Michael C. 1986. Agency costs of free cash flow, corporate finance, and takeovers. American Economic Review 76, 323-329. Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs, and ownership structure. Journal of Financial Economics 3, 305-360. Jensen, G.R, Solberg and T.S.Zorn. 1992. Simultaneous Determinant of Insider ownership, debt and devident policies. Journal of financial and quantitative analysis. Joseph, C., dan Taplin, R. 2011. The Measurement of Sustainability Disclosure: Abundance versus Occourence. Accounting Forum, 35, 19-31. Junaedi, Dedi. 2005. Dampak tingkat pengungkapan informasi perusahaan terhadap volume perdagangan dan return saham: penelitian empiris
14
terhadap perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 2 (2) : 1-28. Kusumawati, Eny, dan Zulfa Irawati. 2013. Manajemen Keuangan. FEB UMS. Surakarta. Lako, Andreas. 2011. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Lindrawati, Nita Felicia, dan J.Th.Budianto T. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD Research & Analytics. Majalah Ekonomi, Tahun XVIII, No. 1. Mathiesen, H. 2004. Empirical Studies on Ownership Structure and Performance. http://www.encycogov.com Megginson, William L. 1997. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publisher Inc. Naser, K., Al-Hussaini, A., Al-Kwari, D., dan Nuseibeh, R. 2006. Determinants of Corporate Social Disclosure in Developong Countries: The Case of Qatar. Advance in International Accounting, 19, 1-23. Novrianti, Gusnardi, dan Riardi Armas. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Gorvernance terhadap Kinerja Perusahaan. Pendidikan Ekonomi-FKIP, Universitas Riau. Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional akuntansi XI. Politon, dan Sri Rustiyaningsih. 2013. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Mnufaktur Go Publik. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, Vol 1 No. 1. Prayogi. 2003. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis Magister Akuntansi Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan). Rawi, Muchlish. 2010. Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusi, Leverage, dan Corporate Social Responsibility. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial : Study empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional akuntansi VII.
15
Sitepu, Andre Siregar dan Hasan Sakti Siregar. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. FE USU, Medan. Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika. Zuhroh, D., dan Sukmawati. 2003. Analisis pengaruh luas pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan terhadap reaksi investor (studi kasus pada perusahaan perusahaan high profile di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi VI, 1314-1341. Zweibel, Je.rey. 1996. Dynamic Capital Structure Under Entrenchment. American Economic Review 86, 1197-1215. www.idx.co.id
16
Managerial