Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, SIZE DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Minanari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta Email:
[email protected] Abstract: This study aims to: To test empirically the effect. "The influence of institutional ownership, size and leverage on the disclosure of Corporate Social Responsibility. The method used is causal research, which describes the effect of an independent variable (independent variable) on the dependent variable (dependent variable). The independent variables in this study include the influence of institutional ownership, size and leverage to the dependent variable and the disclosure of Corporate Social Responsibility is the object of the study include property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2011-2013. Results of this research are ownership and size institutionally significant influence and leverage partially no significant effect. But collectively all independent variables institutional ownership, size and leverage significant effect on the disclosure of Corporate Social Responsibility. Keywords: institutional ownership, size, leverage and Corporate Social Responsibility. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: Untuk menguji secara empiris efek. "Pengaruh kepemilikan institusional, ukuran dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Metode yang digunakan adalah penelitian kausal, yang menggambarkan pengaruh variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi pengaruh kepemilikan institusional, ukuran dan leverage terhadap variabel dependen dan pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah objek dari penelitian ini meliputi perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013. Hasil penelitian ini adalah kepemilikan dan ukuran kelembagaan pengaruh yang signifikan dan leverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan. Tapi secara kolektif semua variabel independen kepemilikan institusional, ukuran dan leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Kata kunci: kepemilikan institusional, ukuran, leverage dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. PENDAHULUAN Sudah banyak kasus – kasus yang terjadi di Indonesia khusus nya karena kurangnya kesadaran masyarakat luas mengenai penerapan CSR di Indonesia. Salah satunya kasus yang terjadi di tahun 2012 PT. ANTAM sebelumnya yang berdiri di Pomalaa. Setelah sekian lama beroperasi dan sampai sekarang PT Antam sudah merubah sosial kultural pada masyarakat sekitar. Dari masyakarat yang mempunyai budaya yang sama menjadi masyarakat heterogen. Dalam konteks ini menunjukkan bahwa keberadaan perusahaan PT
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
36
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
Antam di Pomalaa langsung atau tidak langsung telah mengubah sistem sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal yang seharusnya di lindungi (id.wikipedia.org). Perkembangan CSR di Indonesia di dukung dengan adanya peraturan pemerintah. Undang-undang Perseroan Terbatas Nomer 40 Tahun 2007 pasal 66 dan 74 menyatakan bahwa ; (1) pasal 66 ayat (2) bagian c menyebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan melaporkan Corporate Social Responsibility dan lingkungan, (2) pasal 74 menjelaskan bahwa perusahaan melaksanakan Corporate Social Responsibilitydan lingkungan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam. Kewajiban pengungkapan CSR juga diatur dalam undang-undang Penanaman Modal No. 25 tahun 2007 pasal 15 bagian (b), pasal 17, dan pasal 34 yang mengatur bahwa setiap penanaman modal diwajibkan untuk ikut serta dalam Corporate Social Responsibility. Rawi dan Muchlish (2010), membuktikan bahwa kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan terhadap CSR, sedangkan kepemilikan institusional dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap CSR. Devina, Suryanto dan Zulaikha (2004) menggunakan variabel bebas ukuran perusahaan, tipe industri, profitabilitas dan jenis kepemilikan perusahaan. Penelitian Machmud dan Djakman (2008),memberikan bukti empiris bahwa kepemilikan asing dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Penelitian Dahlia dan Siregar (2008), memberikan bukti empiris bahwa CSR berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, akan tetapi CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pasar. Perusahaan dengan ukuran perusahaan (size) yang besar cenderung mendapat sorotan dan tekanan dari berbagai pihak, sehingga perusahaan mengurangi tekanan tersebut dengan mengeluarkan biaya untuk melakukan Corporate Social Responsibility Disclosure yang lebih luas. Profitabilitas perusahaan merupakan hal yang sering disorot karena menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Artinya perusahaan denga profitabilits tinggi mendapat tekanan dari stakeholder, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan Corporate Social Responsibility Disclosure yang lebih luas, Sari (2012). Leverage mencerminkan resiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui resiko tak tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi sehingga menjadi sorotan dari para debtholders. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung ingin melaporkan laba lebih tinggi agar dapat mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang. Penelitian yang dilakukan Simanjuntak dan Widiastuti (2004) menemukan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR, Penelitian lain juga diungkapkan oleh Sembiring (2005) menunjukan tidak ada hubungan antara leverage dengan CSR. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti selain ingin menganalisa pengaruh kepemilikan institusional, size dan leverage terhadap pengungkapan CSR, peneliti juga ingin mengetahui apakah pengungkapan CSR ini berpengaruh terhadap nilai perusahaan. KAJIAN TEORI Corporate Social Responsibility. Pertanggungjawan Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
37
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan social ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders yang melebih tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004). Menurut The World Business Council for Sustainable Development (Nurlela dan Ishlahuddin, 2008), Corporate Social Responsibility atau Corporate Social Responsibility perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Menurut Ghozali dan Chariri (2007), pengungkapan Corporate Social Responsibilityperusahaan merupakan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan. Dalam UU No.40 pasal 66 ayat 2 tahun 2007 telah dijelaskan bahwa perusahaan wajib memuat pelaporan tentang pertanggungjawaban social dan lingkungan. Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan sejak di keluarkannya UU No.40 pasal 74 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dimana perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang/berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan Corporate Social Responsibilitydan lingkungan. Undangundang tersebut menjadi landasan bahwa pengungkapan pertanggungjawaban sosial merupakan mandatory disclosure untuk setiap perusahaan di Indonesia bukan lagi voluntary disclosure. Kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yangmayoritas dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, bank,perusahaan investasi, asset management dan kepemilikan institusi lain).Kepemilikan institusional merupakan pemegang saham terbesar sehinggamerupakan sarana untuk memonitor manajemen (Djakman dan Machmud,2008). Investor institusional dapat meminta manajemen perusahaan untukmengungkapkan informasi sosial dalam laporan tahunannya untuk transparansikepada stakeholders untuk memperoleh legitimasi dan menaikkan nilaiperusahaan melalui mekanisme pasar modal sehingga mempengaruhi harga sahamperusahaan (Mahoney, 2007). Leverage. Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Tingkat leverage perusahaan dengan demikian menggambarkan resiko keuangan perusahaan (Sembiring, 2005). Menurut Schipper (1981) dan Meek et. al., (1995) dalam Anggraini (2006) menyebutkan bahwa tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Size (Ukuran Perusahaan). Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Menurut Siregar dan Utama dalam Nofandrilla (2008), semakin besar ukuran
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
38
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
perusahaan, informasi yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan investasi saham semakin banyak. Menurut Cowen et, al., (1987) dalam sembiring (2005), secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan, dan perusahaan yang lebih besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat mungkin akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan sehingga pengungkapan Corporate Social Responsibilityperusahaan akan semakin luas. Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) menemukan pengaruh positif ukuran perusahaan (size) terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini menggunakan total aset untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.Penelitian ini menggunakan total aset untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. METODE Penelitian ini mengambil data laporan tahunan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 – 2013. Variabel dependen. Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengukuran pengungkapan CSR tersebut digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR Jika perusahaan mengungpkan CSR diberi skor 1 dan perusahaan yang tidak melakukan CSR diberi skor 0. Variabel independen. Ukuran Perusahaan (size) :Ukuran perusahaan yang dapat diukur dengan jumlah aktiva (aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan aktiva lain-lain). Dalam penelitian ini digunakan logaritma total asset sebagai ukuran untuk size perusahaan (Sembiring, 2005). Leverage menunjukan struktur pendanaan perusahaan. Leverage dapat diartikan sebagai tingkat ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan operasinya, dengan demikian leverage juga mencerminkan tingkat resiko keuangan perusahaan, Sembiring (2005). Variabel ini diharapkan dengan total kewajiban dibagi dengan ekuitas pemegang saham. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional (Institutional Ownership) diukur dari jumlah kepemilikan saham yang dimilki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, atau perusahaan lainnya. Rumus yang digunakan untuk variabel ini sebagai berikut (Susanti, 2013): Hipotesis. Berdasarkan landasan teori dan tinjauna penelitian terdahulu, maka hipotesis dapat di rumuskan sebagai berikut: H1: Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap pengungkapan CSR H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR H 3 : Leverage berpengaruh terhadap luas pengungkapan CSR Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling. Pada penelitian ini hanya menganalisis pengungkapan CSR dari annual report tahun 2011 - 2013. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: Laporan tahunan 2011 – 2013 seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI.
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
39
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
Tabel 1. Daftar Sampel Penelitian No
Kriteria
1 2
Perusahaan property & realestate yang terdaftar di BEI Perusahaan property & realestate yang baru terdaftar di BEI Menyajikan Laporan Tahunan secara berturut-turut periode 3 2011-2013 4 Tidak mengalami kerugian 5 Mata uang Rupiah Jumlah Perusahaan Sampel Tahun Pengamatan Jumlah Sampel total selama periode penelitian
Jumlah Perusahaan 46 (4) (6) (5) 0 31 3 93
Sumber:data diolah oleh Peneliti Metode Analisis Data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan kemudian dianalisis dengan alat statistik sebagai berikut: Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi (Ghozali, 2013, h. 19). Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi umur perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, dan kepemilikan publik, maka akan dapatdiketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel. Uji Multikolonieritas. Uji Multikolonieritas dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah terdapat korelasi atau hubungan antara dua variabel dengan nilai berkisar antara 0 sampai dengan 1.Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2012:105). Uji Hipotesis. Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan regresi logistik (logistic regression).Karena menurut (Ghozali, 2013, h. 8) metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik seperti halnya dalam penelitian ini. Model analisis logistic regression yang digunakan adalah sebagai berikut: a + β 1 Kep + β 2 DER + β 3 SIZE + e Keterangan: = Dummy Variable pengungkapan CSR; Kep = Kepemilikan; Institusional; DER = Leverage Perusahaan; Size = Ukuran perusahaan; e = Error.
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
40
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif. Statistik deksritptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Tabel 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif N Kep DER SIZE Valid N (listwise)
Descriptive Statistics Minimum Maximum 93 17,52 94,74 93 ,08 4,28 93 20,00 62,15 93
Mean Std. Deviation 63,2882 20,98640 ,8574 ,61162 28,8142 3,81539
Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 21 Dari hasil uji statistik deskriptif pada tabel diatas, didapatkan informasi sebagai berikut: 1. Variabel kepemilikan Institusional (kep) memiliki rentang nilai dari 17,52 hingga 97,74, rata-rata kepemilikan institusional dari sampel adalah sebesar 63,2882. Kepemilikan institusional denga nilai minimum dari perusahaan Kawasan Industri Jababeka Tbk (2012) adalah 17,52 dan yang terbesar dari perusahaan COWELL DEVELOPMENT Tbk (2012) yaitu 94,74. 2. Variabel leverage (DER) memiliki rentang nilai dari 0,08 hingga 4,28 rata-rata leverage perusahaan rata-rata sebesar 0,8574. Nilai terendah DER 0,08 pada MNC Land Tbk (2011) dan DER tertinggi pada perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk (2011) dengan nilai 4,28. 3. Hal ini berarti bahwa secara rata-rata SIZE 28,8142. Size dengan nilai terendah 20,00 pada PT. Sentul City Tbk (2013) dan tertinggi nilai Size Lippo Karawaci Tbk (2013) adalah 62,15. Uji Multikolonieritas. Uji Multikolonieritas dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah terdapat korelasi atau hubungan antara dua variabel dengan nilai berkisar antara 0 sampai dengan 1. Tabel 3. Rorrelation Matrix Constant
Step 1
Kep
DER
SIZE
Constant
1.000
.010
-.060
-.958
Kep DER SIZE
.010 -.060 -.958
1.000 .164 -.283
.164 1.000 -.055
-.283 -.055 1.000
Sumber: Data Sekunder diolah melalui SPSS 21, 2013 Hasil Tabel 3 menunjukan tidak ada nilai matriks antara variabel independen berbeda yang lebih besar dari 0,9. Maka tidak ada gejala multikolonieritas yang serius antar variabel bebas (Ghozali, 2013:105). Oleh karena itu, tidak ada variabel yang memiliki hubungan
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
41
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
sangat kuat dengan variabel lainnya sehingga tidak perlu ada variabel yang dikeluarkan dari model atau ditransformasikan. Pengujian Kesesuaian Model. Variabel dependen bersifat dummy (ketepatan waktu pelaporan keuangan), maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan dalampengujian menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali,2013). Analisis Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test). Uji ini dilakukan untuk mendapatkan kepastian bahwa data empiris yang digunakan dalam penelitian cocok ataupun sesuai dengan model regresi yang digunakan, Dengan demikian model yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan fit. Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshows’s Goodness of Fit Test. Pengujian Goodness of Fit ini menjadi penting sebab bila model diketahui tidak layak maka analisis selanjutnya tidak dapat dilakukan. Jika nilai Hosmer and Lemeshows’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Godness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. H0 : Model telah cukup mampu menjelaskan data H1 : Model tidak cukup mampu menjelaskan data Tolak H0 jika nilai sig < 0,05. Tabel 4. Hasil Uji Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square
df 12.810
Sig. 8
.119
Sumber: Data Sekunder diolah melalui SPSS 21, 2013 Hasil uji menunjukan nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit test menunjukan nilai Chi-Square sebesar 12.810. Besaranya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit test sebesar 12.810 dengan probabilitas signifikansi 0.119 yang nilainya jauh diatas 0.05 .Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima. Model regresi layak diterima dan dipakai karena model logistik yang dihasilkan penelitian ini mampu memprediksi nilai observasinya dan sesuai dengan data observasinya. Analisis Uji Keseluruhan Model (Overall Fit Model). Overall test ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian telah sesuai atau fit sehingga output dari analisis regresi layak untuk diinterpretasikan. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2Log Likelihood pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2Log Likelihood pada akhir (Block Number = 1). Tabel 5. Block Number 0 Iteration Historya,b,c -2 Log likelihood
Iteration
Step 0
1 2 3
99.659 99.354 99.354
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
Coefficients Constant 1.097 1.228 1.232
42
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
4 99.354 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 99.354 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.
1.232
Sumber : Data Sekunder diolah melalui SPSS 21,2013 Tabel 6. Block Number 1 Iteration
Iteration Historya,b,c,d -2 Log Coefficients likelihood Constant Kep DER 91.604 1.628 -.021 -.274 86.711 -1.352 -.034 -.373 84.956 -6.066 -.044 -.413 84.907 -6.326 -.047 -.423 84.906 -6.341 -.047 -.423 84.906 -6.341 -.047 -.423
SIZE 1 .037 2 .182 3 .376 Step 1 4 .394 5 .395 6 .395 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 99.354 d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber: Data Sekunder diolah melalui SPSS 21,2013 Tabel 7. Hasil Rata-Rata Block 0 dan Block 1 Block 0 99.659 99.354 99.354 99.354
Block 1 91.604 86.711 84.956 84.907 84.906 84.906
Sumber: Data Sekunder diolah melalui SPSS 21,2013 Nilai -2Log Likelihood awal (block number 0) sebesar 99.659 turun menjadi 84.906 (block number 1), setelah variabel bebas dimasukan dalam model. Penurunan tersebut menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data dan angka yang signifikan ini memiliki arti penambahan variabel bebas yaitu kepemilikan institusional, Leverage perusahaan, dan size perusahaan dapat memperbaiki model. Dengan cara lain melihat ratarata Block 0 dengan Block 1. Berdasarkan dua tabel diatas nilai rata-rata -2Log Likelihood pada Block 0 (99.659) > Block 1 (84.906) sehingga dapat diartikan bahwa model tersebut dapat digunakan dengan baik. Analisis uji Koefisiensi Determinasi (Nagelkerke R square). Besarnya koerfisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukan oleh nilai Nagelkerke R square. Uji Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox & Snell R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Semakin nilai Nagelkerke R Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
43
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
Square mendekati angka 1, maka semakin kuat variabel bebas memprediksi variabel terikat. Output uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hail Uji Koefisien Determinasi Model Summary Step -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R likelihood Square Square 1 84.906a .144 .219 a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber: Data Sekunder diolah melalui SPSS 21,2013 Dilihat dari output SPSS, nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.219. Hasil ini menunjukan bahwa 21.9% kecenderungan dalam pengungkapan CSR dipengaruhi oleh variabel kepemilikan institusional, leverage dan umur perusahaan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya sebesar 78,1% variasi dalam pengungkapan CSR dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam variabel penelitian ini. Matriks Klasifikasi. Matriks klasifikasi menunjukan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi perusahaan mengungkapakan CSRnya. Tabel klasifikasi 2 x 2 menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect). Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen dan dari Tepat waktu pelaporan keuangan dan yang tidak tepat waktu, sedangkan pada baris menunjukan observasi sesungguhnya dari variabel dependen Tepat waktu dan tidak tepat waktu. Pada model yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkatan ketepatan peramalan 100%. Jika model logistik mempunyai homoskedastisitas, maka persentasi yang benar (correct)akan sama untuk kedua baris. Tabel 9. Matrik Klasifikasi
Step 1
Classification Tablea Observed Predicted CSR Percentage Correct ,00 1,00 ,00 4 17 19.0 CSR 1,00 2 70 97.2 Overall Percentage 79.6
Sumber : Data Sekunder diolah melalui SPSS 21,2013 Hasil SPSS menunjukan bahwa pada kolom, prediksi perusahaan yang mengungkapakan CSR 87 perusahaan. Sedangkan pada baris, hasil observasi sesungguhnya yang mengungkapkan CSR sebanyak 70 perusahaan (0+97) perusahaan. Jadi ketepatan model ini adalah 70/97atau 79.6%. Classification Table menunjukan nilai overall percentage yang dihasilkan adalah sebesar 79.6%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan model untuk memprediksi dengan benar perusahaan yang mengungkapkan CSR, yang dipengaruhi oleh variabel kepamilikan institusional, leverage, size perusahaan adalah sebesar 79.6%. Artinya dari 97 observasi ada 70 observasi yang tepat pengklasifikasiannya oleh model regresi logistik. Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
44
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan adanya perusahaan yang mengungkap CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah sebesar 99%. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 2 perusahaan yang diprediksi akan menungkap CSR total 97 perusahaan yang mengungkapkan CSR. Kekuatan prediksi model perusahaan yang tidak mengungkap CSR sebesar 19%. Hal ini menunjukan bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 7 perusahaan yang diprediksi tidak mengungkap CSR dari total 17 perusahaan yang tidak mengungkap CSR. Pengujian Hipotesis. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai koefisien dan signifikansi dari tiap-tiap variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.Omnibus test of model coefficients adalah tes untuk mengetahui kemampuan semua variabel dependen. Pada tabel 4.10 terlihat pada step, block, dan model tidak ada perbedaan nilai, ini disebabkan metode yang dipakai adalah metode enter, yaitu metode dimana semua variabel independen bersama-sama di uji pengaruhnya terhadap variabel independen. Tabel 10. Hasil Omnibus Test Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 14.447 3 .002 Step 1 Block 14.447 3 .002 Model 14.447 3 .002
Sumber: Data Sekunder diolah melalui SPSS 21,2013 Data Tabel 10 memberikan nilai Chi-Square sebesar 19,702 dimana nilai tersebut merupakan selisih dari nilai -2Log Likelihoodpada block number 0 yaitu 103.806 dengan 2Log Likelihood pada Block number 1 yaitu 84,104. Degree of freedom (df) sederajat kebebasan sebesar 4 menunjukan total dari variabel independen pada penelitian ini. Dari output hasil uji statistik yang terdapat dalam tabel 4.10, dapat diperoleh nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,001. Jadi, karena tingkat signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen yaitu kepemilikan institusioanal, DER, size perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependennya yaitu pengungkapan CSR perusahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis Variables in the Equation B S.E. Wald df Kep -.047 .018 6.773 DER -.423 .400 1.118 Step 1a SIZE .395 .178 4.935 Constant -6.341 4.803 1.743 a. Variable(s) entered on step 1: Kep, DER, SIZE.
1 1 1 1
Sig. .009 .290 .026 .187
Exp(B) .954 .655 1.485 .002
Sumber : Data Sekunder diolah melalui SPSS 21,2013
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
45
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.11, terlihat bahwa hanya variabel kepemilikan institusional dan size perusahaan menunjukan pengaruh yang signifikan positif terhadap variabel dependennya yaitu pengungkapan CSR perusahaan kurang dari taraf signifikansi 5%. Hal ini dapat dilihat dari nilai signfikansi kepemilikan institusional perusahaan sebesar 0,009 (sig < 0,05) dan size perusahaan sebesar 0.026 (<0.05). Sedangkan untuk variabel DER tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan CSR karena probabilitas jauh diatas 5%. Berdasarkan pada tabel 4.11 dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan mamtematis sebagai berikut : CSR = -6.431 – 0,047Kep - 0,423DER + 0.345Size + e Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Angka konstanta sebesar 0.6431 menunjukan bahwa nominal pengungkapan CSR perusahaan akan bernilai 0.6431 jika semua variabel independen dianggap konstan. 2. Variabel Kepemilikan institusi (Kep) memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar 0,047. Nilai koefisien regresi negatif menunjukan bahwa kepemilikan intitusi berhubungan negatif terhadap pengungkapan CSR perusahaan. Dari nilai koefisien regresi negatif tersebut menunjukan bahwa kepemilikan institusi tidak mempengaruhi pengungkapan CSR perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan intitusi atas kepemilikan saham dalam suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap niat baik perusahaan untuk mengungkap CSRnya. 3. Variabel leverage perusahaan (DER) memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar 0,423. Nilai koefisien regresi negatif menunjukan bahwa DER negatif terhadap pengungkapan CSR. Hal ini menunjukan bahwa tingkat leverage perusahaan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan pengungkapan CSR sebesar 0,162 kali. 4. Variabel ukuran perusahaan (size) memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0.345. Nilai koefisien regresi postif menunjukan bahwa ukuran perusahaan berhubungan positif terhadap pengungkapan CSR perusahaan. Artinya bahwa perusahaan besar yang diukur dengan total asset yang dimiliki belum tentu sadar untuk mengungkapkan CSRnya.. Persamaan regresi diatas kemudian dapat dibuktikan kebenarannya dengan memasukkan variabel kepemilikan institusi, DER dan size perusahaan untuk pengungkapan CSR perusahaan. Hasil persamaan regresi logistik tersebut kemudian dieksponenkan untuk mengetahui kecocokan dengan pengungkapan CSR, yaitu 1 dan 0. Jika nilai eksponen di atas 0,5 (50%) atau mendekati 1 (100%), maka diasumsikan bahwa perusahaan akan mengungkapkan CSR, sedangkan jika nilai eksponen di bawah 0,5 (50%) atau jauh dari 1 (100%), maka perusahaan akan diasumsikan bahwa perusahaan akan mengungkapan CSR perusahaan. Pembahasan. Pertama. Pengaruh kepemilikan institusi berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan CSR. Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini menjelaskan bahwa besarnya kepemilikan saham perusahaan oleh intitusional ternyata memiliki pengaruh bagi perusahaan tersebut untuk bertanggung jawab dalam hal pengungkapan CSR. Hal ini dapat menambah kepercayaan public dalam berinvestasi dimana umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Dengan semakin besarnya kepemilikan institusional (lebih dari 5%) mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
46
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Faizal, 2004). Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008), memberikan bukti empiris bahwa CSR berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Kedua. Pengaruh Leverage Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan CSR. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR, hal ini menunjukkan bahwa saat ini investor semakin cerdas untuk menilai perusahaan bukan semata-mata hanya kinerja keuangannya saja, tapi niat baik perusahaan untuk terbuka dan peka terhadap kepedulian mereka terhadap sosial dan lingkungan. Sehingga beban hutang perusahaan bukan satu-satunya alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005), Anggraini (2006) dan Theodora Martina Veronica (2009) menunjukkan leverage perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Ketiga. Pengaruh Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh signifikan positif terhadap pengungpan CSR.Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sembiring (2005) dan Nofandrilla (2008) menemukan pengaruh yang signifikan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan. Perusahaan besar juga akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil, karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan uraian di bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan property dan real estate periode 2011-2013. Kinerja perusahaan saat ini bukan hanya dinilai dari kinerkja keuangan saja, namun pengungkapan CSR perusahaan juga menjadi factor yang harus diperhatikan karena adanya tuntutas dari investor; (2) Leverage perusahaan yang diproksi DER tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan property dan real estate periode 2011-2013. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Meskipun demikian investor tidak terpengaruh dengan tingkat hutang perusahaan. Investor lebih peduli terhadap kepedulian perusahaan unutk mengungkap CSR.; (3) Size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan property dan real estate periode 2011-2013. Perusahaan besar juga akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil, karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Saran. (1) Untuk penelitian yang akan datang memproksi CSR bukan lagi dengan variabel dummy, tapi menggunakan GRI (Global Reporting Indeks). Yang terkini saat ini dengan 91 pertanyaan.; (2) Mengembangkan penelitian dengan menguji variabel intervening atau variabel moderating yang mungkin saja ada dalam penelitian ini; (3) Perkembangan saat ini adalah bahwa investor semakin pandai untuk menilai perusahaan untuk berinvestasi, maka diharapkan perusahaan semakin “aware” dengan CSR. Artinya dengan tetap menjaga kinerja keuangan perusahaannya.
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
47
Minanari: Pengaruh Kepemilikan Institusional, Size, dan Leverage Terhadap…
DAFTAR RUJUKAN Anggraini, Reni Retno. (2006) Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Keuangan Tahunan: Studi Empiris Pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Ati Harmoni. (2010) Media Richness Theory DanPotensi Website Sebagai Media Komunikasi CSR Oleh Perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis, Nomor I Vol 15, 9-17. April 2010. Diba, Farah. (2012) Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Regulasi Pemerintah Terhadap Pengungkapan Laporan Corporate Social Responbility (CSR) Pada Laporan Tahunan di Indonesia. Skripsi.Universitas Hasanuddin: Makassar. Dahlia, Lely. (2010) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Corporate Social Responsibility. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak. Eka Nanda Putra. (2011) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan CorporateSocial Responsibility (Csr).Skripsi, Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. (2011) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hartman, Laura dan Joe DesJardins. (2011) Etika Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Linda dan Erline. (2012) Pengaruh Profitabilitas, ukuran perusahaan, Leverage, Umur Perusahaan, dan Dewan Komisaris Independen dalam Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.Volume 14. Lovink dan Etna. (2013) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR. Jurnal Akuntansi Diponegoro. Volume 2. Machmud, Novita dan Chaerul D. Djakman. (2008) Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan: Study Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2006. Simposium Nasional Akuntansi 11. Marzully dan Denies. (2012) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Berkategori High Profile yang Listing di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Nominal. Volume 1. Raharja, Virgiwan Aditya Permana. (2012) Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI). Jurnal AkuntansiUniversitas Diponegoro.Volume 1. Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. (2010) Manajemen Keuangan. Bogor: Penerbit Mitra Wacana Media. Sembiring, Eddy Rismanda. (2005) Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII.Solo. Sari, Rizkia Anggita. (2012) Pengaruh Karakteristik PerusahaanTerhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal.Volume 1.
Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 36-48
48