ANALISIS PENGARUH ENTREPRENURIAL LEADERSHIP DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. FOCUS NETWORK AGENCIES INDONESIA Willy Sutantyo Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
Jerry Marcellinus Logahan Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
ABSTRACT
PT. Focus Network Agencies Indonesia is a company that import and distribution of chocolates, sweets, and biscuits foreign branded that located in Jakarta. The purpose of this study was to analyze the effect of entrepreneurial leadership and work environment on employee performance at PT. Focus Network Agencies Indonesia. The method used in this study is a simple regression and multiple regression. The processed data is based on data obtained from the questionnaire to 38 employees as respondents. The results from this study is that there is a high enough influence between Entrepreneurial Leadership and Employee Performance work environment to 90.8%. hopefully this research can provide new ideas to the PT. Focus Network Agencies Indonesia in order to improve employee performance.
Keywords : Entrepreneurial leadership, Work Environment, Employee Performance
ABSTRACT PT. Focus Network Agencies Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang import dan pendistribusian coklat, permen dan biskuit bermerek luar negeri yang berlokasi di Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh entrepreneurial leadership dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Focus Network Agencies Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Regresi Sederhana dan Regresi Berganda. Data yang diolah berdasarkan data yang didapatkan dari hasil kuesioner kepada 38 karyawan sebagai responden. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang cukup tinggi antara Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 90,8%. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada PT. Focus Network Agencies Indonesia dengan harapan mampu meningkatkan kinerja karyawan. Kata Kunci : Entrepreneurial Leadership, Lingkungan kerja, Kinerja karyawan
PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Focus Network agencies Indonesia merupakan sebuah anak cabang perusahaan luar negeri sekaligus sebagai distributor yang bediri di Jakarta utara tepatnya di jalan kapuk kamal raya. Perusahaan ini telah berdiri selama 6 tahun yaitu tepatnya berdiri pada tahun 2006. Produk utama dari perusahaan ini adalah Coklat, permen, dan biscuit yang bermerek luar negeri yang di dapat dengan cara mengimpor produk tersebut kemudian akan didistribusikan ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. Dalam penelitian yang penulis lakukan terdapat masalah utama pada perusahaan ini yaitu naik turunnya penjualan diperusahaan ini anatara tahun 2009 – 2012. Penulis menduga bahwa Variabel Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan kerja merupakan faktor dari menurunnya kinerja karyawan yang mengakibatkan naik turunnya penjualan perusahaan ini. Dari hasil wawancara langsung ke pemilik perusahaan dan sekaligus berkedudukan sebagai General Manager di perusahaan ini penulis berkesimpulan pemimpin tersebut menggunakan gaya kepemimpinan Entrepreneurial. Terlihat bahwa pemimpin tersebut sangat aktif memantau semua kegiatan perusahaan tersebut seperti: membantu karyawannya yang kesulitan, memberikan ide-ide kepada karyawan, ikut serta dalam kegiatan pengurusan pendistribusian. Sehingga pemimpin tersebut ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara kepemimpinan yang beliau jalankan selama 6 tahun tersebut dengan menurunnya kinerja karyawan. Selanjutnya hasil wawancara kepada beberapa orang karyawan yang kebanyakan dari mereka mengeluhkan tentang hubungan karyawan di perusahaan yang kurang harmonis sehingga menurunkan kinerja mereka. Untuk itu penulis ingin meneliti apakah kedua variabel tersebut memiliki atau memberikan pengaruh kepada kinerja karyawan di perusahaan tersebut.
Identifikasi Masalah 1. Apakah ada pengaruh Entrepreneurial Leadership terhadap Kinerja karyawan pada PT. Focus Network agencies Indonesia? 2. Apakah ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja karyawan pada PT. Focus
Network agencies Indonesia? 3. Apakah ada pengaruh Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja karyawan pada PT. Focus Network agencies Indonesia?
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh Entrepreneurial Leadership terhadap Kinerja Karyawan 2. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan 3. Untuk mengetahui pengaruh Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
LANDASAN TEORI Landasan Teori Pengertian Entreprenurial Leadership Menurut Corbin (2007:61), entrepreneurial leadership adalah gaya kepemimpinan yang mampu mendelegasikan, mampu membangun karyawan-karyawan berperilaku bertanggungjawab, mampu membuat dan menetapkan keputusan, dan bekerja secara independen. Menurut Thornberry (2006:24), entrepreneurial leadership adalah lebih sebagai pengusaha yang bisa menciptakan perubahan daripada bertransaksi dengan perusahaan lain, karena dengan adanya perubahan akan menjadikan perubahan lebih berkembang dan berjalan mengikuti tren pasar yang berlaku. Menurut Winardi (2008:20), entrepreneur yang inovatif bereksperimentasi secara agresif dan mereka tampil mempraktekkan transformasi-transformasi kemungkinan atraktif. Menurut Goosen (2007:104), entrepreneurial leadership, baik individu maupun organisasi menciptakan kebudayaan entrepreneur dengan mengembangkan pelatihan budaya kewirausahaan dan penggabungan proses-proses entrepreneur, serta inisiatif-inisiatif baru yang brilian. Pengertian Lingkungan Kerja Sihombing (2004) menyatakan lingkungan kerja adalah faktor – faktor di luar manusia baik fisik maupun non fisik, dimana lingkungan kerja yang kurang mendukung pelaksanaan pekerjaan ikut menyebabkan kinerja yang buruk, seperti kurangnya alat kerja, ruangan kerja pengap, serta ventilasi yang kurang. Menurut Sedarmayanti (2009,p.21), lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan kerja sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik secara perseorangan maupun kelompok.
Pengertian Kinerja Karyawan Robert L. Mathis dan John Jackson terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2006,p.78) menyatakan bahwa ”kinerja pada dasarnya adalah apa yang di lakukan atau tidak dilakukan karyawan”.
Sedangkan kinerja karyawan menurut Henry Simamora (2004) adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu
Kerangka Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Tujuan
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Penelitian
T-1
Asosiatif
T-2 T-3
Time Horizon
Unit Analisis
Survei
Cross-sectional
Individu-karyawan
Asosiatif
Survei
Cross-sectional
Individu-karyawan
Asosiatif
Survei
Cross-sectional
Individu-karyawan
Jenis dan Sumber Data penelitian 1. Primer : didapat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada koresponden 2. Sekunder : didapatkan langsung dari perusahaan seperti struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, data penjualan 2009 – 2012 Teknik pengumpulan data 1. Wawancara: Tanya jawab yang dilakukan antara kedua belah pihak yang tujuannya untuk mengetahui informasi – informasi yang diinginkan 2. Observasi: peneliti melakukan kunjungan langsung ke perusahaan, mempelajari perusahaan dan melakukan kegiatan analisis untuk memperoleh data-data yang diperlukan 3. Kuesioner: pertanyaan-pertanyaan yang dibagikan kepada para koresponden untuk mendukung pengukuran variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan diperusahaan tersebut
4. Penelitian kepustakaan: materi dari sumber-sumber referensi dari jurnal,buku, karya tulis dengan tinjauan kepustakaan juga dengan sumber yang pernah diterbitkan secara relevan dengan penelitian ini
Teknik pengambilan sample Dalam pengambilan sample penulis menggunakan rumus “slovin” dimana pada taraf uji signifikansi 5% yaitu didapat hasil 38 orang dari total populasi di perusahaan itu.
Teknik Pengolahan Data 1. Uji Validitas: digunakan untuk mengetahui butir-butir dari mana sajakah dari pertanyaan kuesioner yang valid. 2. Uji Reliabilitas: digunakan untuk mengetahui apakah data-data bersifat reliable atau layak untuk di uji. 3. Uji Normalitas: sebagai salah satu syarat untuk melakukan uji regresi. Digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. 4. Uji Regresi: metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel yaitu variabel dependen dan independen.
HASIL DAN BAHASAN Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS.16 setelah melakukan uji validitas, reliabilitas, dan normalitas, maka di dapat hasil dari uji regresi sebagai berikut:
Uji Regresi variabel Entrepreneurial Leadership Terhadap Kinerja Karyawan b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
df
Mean Square
20.396
1
20.396
2.118
36
.059
22.514
37
F 346.654
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Sig dalam tabel anova menunjukkan bahwa : 0.000 < 0.05 ----- tolak ho Tolak ho maka ada pengaruh yang signifikan antara Entrepreneurial Leadership terhadap Kinerja Karyawan
b
Model Summary
Model 1
R .952
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.906
.903
.242562
a. Predictors: (Constant), Entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Angka R square pada Model Summary menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sbesar antara variabel Entrepreneurial Leadership terhadap Kinerja Karyawan yaitu 0.906 = 90,6%
Uji Regresi variabel Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
6.805
1
6.805
Residual
15.709
36
.436
Total
22.514
37
F 15.595
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Lingkungan_kerja b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Sig dalam tabel anova menunjukkan bahwa : 0.000 < 0.05 ----- tolak ho Tolak ho maka ada pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan b
Model Summary
Model 1
R .550
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.302
.283
.660577
a. Predictors: (Constant), Lingkungan_kerja b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Angka R square pada Model Summary menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kecil antara variabel Entrepreneurial Leadership terhadap Kinerja Karyawan yaitu 0.302 = 30,2%
Uji Regresi variabel Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan b
ANOVA Model
Sum of Squares
1
Regression Residual Total
df
Mean Square
20.447
2
10.223
2.067
35
.059
22.514
37
F 173.106
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Lingkungan_kerja, Entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Sig dalam tabel anova menunjukkan bahwa : 0.000 < 0.05 ----- tolak ho Tolak ho maka ada pengaruh yang signifikan antara Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .953
a
.908
.903
.243020
a. Predictors: (Constant), Lingkungan_kerja, Entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Angka R square pada Model Summary menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang besar antara variabel Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan yaitu 0.908 = 90,8%
Implikasi Penelitian 1. Kelemahan dari variabel entrepreneurial leadership di perusahaan ini adalah pemimpin mengalami kesulitan mengendalikan sumber daya yang dimiliki. Pemimpin tersebut kurang bisa menyempatkan waktu untuk mengendalikan sumber daya yang ada karena jabatan rangkap yang pemimpin kendalikan mengakibatkan kurangnya waktu atau perhatian terhadap pengendalian sumber – sumber daya. Untuk itu agar kinerja meningkat pemimpin perusahaan harus lebih dapat mengendalikan sumber – sumber daya dengan baik. Dengan meningkatkan hal tersebut maka kinerja karyawan akan meningkat. 2. Kelemahan dari variabel lingkungan kerja di perusahaan ini yaitu hubungan antar sesama karyawan dan hubungan antara atasan dan bawahan yang kurang terjaga. Hubungan karyawan di perusahaan ini masih kurang harmonis dan juga hubungan antara pemimpin dan karyawan yang kurang terjaga diduga karena status pemimpin yang juga sebagai owner akan konflik dengan para karyawan. Untuk itu perlu dilakukannya penciptaan lingkungan yang kondusif di perusahaan tersebut agar dapat meningkatkan kinerja karyawan. 3. Dari hasil penelitian ini terdapat kelemahan dari variabel Kinerja karyawan yaitu kemampuan bekerja sama. karyawan masih cenderung bekerja secara sendiri-sendiri.
Karyawan masih banyak yang bersifat individual dan kurang ingin membantu sesama karyawan di perusahaan ini. Maka, Kecenderungan jika Entrepreneurial Leadership semakin meningkat dan penciptaan Lingkungan Kerja yang baik maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Focus Network Agencies Indonesia.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian “ Analisis Pengaruh Entrepreneurial Leadership Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Focus Network Agencies Indonesia” maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Entrepreneurial Leadership memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Focus Network Agencies Indonesia..Dengan pemimpin meningkatkan Entrepreneurial Leadership maka kinerja karyawan juga akan meningkat. 2. Lingkungan kerja memliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Focus Network Agencies Indonesia. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik maka kinerja karyawan juga akan meningkat. 3. Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Focus Network Agencies Indonesia. Jika Entrepreneurial Leadership dan Lingkungan kerja meningkat secara bersamaan, maka kinerja karyawan juga akan meningkat.
Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran – saran sebagai berikut: 1. Untuk Entrepreneurial Leadership dimana pemimpin mengalami kesulitan mengendalikan sumber daya yang dimiliki perusahaan.hasil wawancara menunjukkan bahwa banyak jabatan atau fungsi rangkap yang dijalankan oleh pemimpin tersebut sehingga belum bisa fokus untuk memperbaiki pengendalian sumber daya. Disarankan agar pemimpin menambah staff yg khusus untuk menangani pengendalian sumber daya. 2. Untuk Lingkungan Kerja bahwa hubungan antara sesama karyawan dan hubungan atasan dan bawahan kurang harmonis. Masalahnya adalah pemimpin sekaligus merupakan pemilik dari perusahaan. Kalaupun ingin diperbaiki keharmonisan tersebut tentu akan konflik dengan status pemimpin sebagai owner dari perusahaan itu. Sehingga jalan tengahnya adalah gaya kepemimpinan tidak perlu dirubah tetapi pemimpin disarankan memberikan instruksi yang lebih terarah dan bersifat delegatif serta membangun kepercayaan antara atasan dan bawahan. cara seperti ini lambat laun dapat berpengaruh kepada keharmonisan hubungan atasan dan bawahan dan hubungan sesama karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. 3. Untuk Kinerja Karyawan dimana kurangnya kemampuan bekerja sama antar sesama karyawan ini diakibatkan karena kurangnya hubungan yang harmonis terhadap sesama karyawan. Masih banyak karyawan yang cenderung bekerja secara sendiri – sendiri (individual). Untuk itu diharapkan bagi para karyawan agar lebih memiliki kesadaran bahwa dengan bekerja sama dengan sesama karyawan akan membuat pekerjaan lebih cepat dan efektif. Untuk mencegah hal seperti ini diharapkan bagi pemimpin agar memberikan tugas – tugas dalam bentuk tim, dengan membangun sebuah tim kerja dan membagi-bagikan tugas ke tim kerja maka akan meningkatkan kesadaran bagi para karyawan bahwa pentingnya bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan- pekerjaan yang diberikan
REFERENSI Achmad Gani (2009) Jurnal Aplikasi Manajemen, vol 7, no 1, Februari 2009. EkaI.L.K Lewa & Subowo. (2005) Pengaruh Kepemimpinan,Lingkungan Kerja Fisik dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Pertamina (Persero) Daerah Operasi Hulu Bagian Barat, Cirebon. Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen, 2(3). 129-140 Corbin, Bill. (2007). Entrepreneurial LINE),www.redsamara.com.
Leadership
-
Fundamentals_finance,
(ON-
Dubrin, Andrew J. (2005). Leadership (terjemahan) edisi kedua. Jakarta: Prenada Media. Gibson, James. L. & Donelly,J.H. (2007). Organization Behaviour, Structure, Processes. Dallas: Business Lab. Goossen, Richard. (2007). Entrepreneurial Excellence. USA: Book Mart Press. Handoko, T.Hani. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE Hasibuan, Malayu S.P. (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Cetakan ketujuh. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Lupiyoadi, Rambat. (2007). Entrepreneurship, from Mindset to Strategy. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mathis, R.L. & Jackson J.H. (2006). Human Resource Management. Jakarta: Salemba Empat. Panggaben, Mutiara S. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghallia Indonesia. Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. MediaKom, Yogyakarta. Sentoso, Suryadi P.(2002). Model Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Bumi Aksara: Jakarta. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi IV). Jakarta: STIE YKPN. Sudarmayanti. (2007). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Suryadi Bandung: Mandar Maju Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit CV Alphabeta. Thornberry, Neal. (2006). Lead like an entrepreneur. USA: The McGraw-HILL Companies, Inc. Wahyuddin, Muhammad and A. Djumino. (2002). Analisis Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat Di Kabupaten Wonogiri. Dayasaing, 3 (1). Pp. 13-24. Issn 1411-3422. Winardi, J. (2008). Entrepreneur dan Entrepreneurship. Jakarta: Kencana. Yulianto, Puspita D. (2009). Entreprenuerial Leadership Usaha Kecil Pada Industri Kreatif Di Jawa Timur Menurut Profil Alumni Universitas Kristen Petra dan Hubungannya Dengan PertumbuhanPerusahaan,(ON-LINE), http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=15&submit.y=24&submit=prev&page=2&qua l=high&submitval=prev&fname=/jiunkpe/s1/eman/2009/jiunkpe-ns-s1-2009-3140502411719-industri_kreatif-chapter2.pdf, 13 Juli 2012.
Zenger, John H. dan Joseph Folkman. (2004). The Handbook for Leaders. Jakarta: PT.Buana Ilmu Popular, Kelompok Gramedia. Zimmerer dan Scarborough. (2004). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. http://akbar-fadilah.blogspot.com/2010/01/teori-kepemimpinan-dan-tipe-tipe.html Juli 2012
diakses
13
RIWAYAT PENULIS Willy Sutantyo lahir di Sidikalang – Sumatera Utara, tanggal 08 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di School of Business Management Binus University dalam bidang ilmu manajemen pada peminatan entrepreneurship pada tahun 2013.
Jerry Marcellinus Logahan lahir di Jakarta, tanggal 19 Januari 1959. Penulis menamatkan pendidikan S1 di University of Indonesia dalam bidang ilmu sosiologi/kriminologi pada tahun 1985, dan S2 di University of Indonesia dalam bidang Administrasi Niaga pada tahun 1999.