ANALISIS PENGARUH INTRAPRENEURSHIP DAN LEADERSHIP TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Tegrit Universitas Bina Nusantara, Perumahan permata mediterania cluster diamon I nomor 71, +6281388777718,
[email protected]
Jerry Marcelinus Logahan Universitas Bina Nusantara, Jl. Bukit Cinere No. 50 B, +628116505405
Abstrak Tujuan penelitian ini, ialah untuk mengetahui pengaruh intrapreneurship dan leadership terhadap kepuasan kerja karyawan. Subyek penelitian adalah semua karyawan berjumlah 44 orang di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Metode pengukuran menggunakan skala likert untuk penentuan bobot variabel dan indikator sebagai tolak ukur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi dan regresi berganda. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Hasil yang dicapai adalah kita bisa mengetahui pengaruh Intrapreneurship dan sifat Leadership dalam perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari hasil penelitian adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Intrapreneurship terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, intrapreneurship mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 0,6%. Untuk variabel Leadership, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Leadership mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 1,1%. Untuk variabel terakhir yaitu Intrapreneurship dan Leadership Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Intrapreneurship dan Leadership Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Intrapreneurship dan Leadership mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 1,6% ( T ) Kata Kunci: Intrapreneurship, Leadership, Kepuasan Kerja Karyawan
Abstract The purpose of this study, was to determine the Influence of intrapreneurship and leadership on job satisfaction of employees. Research subjects are all employees of the 44 people on PT. Danamon Indonesia Tbk. Branch Mega Kuningan. Measurement method using a Likert scale for determining the weight of the variables and indicators as benchmark. The method of analysis used is the analysis of correlation, regression and multiple regression. The method used was survey research. The outcome is that we can get an idea of Intrapreneurship and Leadership nature of the enterprise and job satisfaction among employees. From the results of this study are no significant influence between variables Intrapreneurship on Employee Job Satisfaction, Employee Job Satisfaction intrapreneurship affect the size of 0.6 %. For variable Leadership, no significant influence of Leadership on Employee Job Satisfaction. Employee Job Satisfaction Leadership influence the size of 1.1 %. For the last variable that is Intrapreneurship and Leadership On Employee Job Satisfaction, no significant influence of Intrapreneurship and Leadership On Employee Job Satisfaction. Intrapreneurship and Leadership influence the size of Employee Job Satisfaction 1.6 % ( T ) Keyword: Intrapreneurship, Leadership, Employee Job Satisfaction
PENDAHULUAN
Latar Belakang Aktivitas kehidupan manusia cenderung berubah dan berkembang seiring dengan perubahan zaman. Perubahan tersebut mencakup perubahan dalam tahapan kehidupan, pola pikir, tingkat pendidikan, gaya hidup, serta resiko kehidupan. Selain itu, perubahan eksternal juga mungkin saja terjadi dan berpengaruh terhadap setiap orang, seperti perubahan ekonomi skala makro ataupun mikro, lingkungan sekitar, manusia itu sendiri terutama untuk para entrepreneur, organisasi dan politik. Jiwa dan semangat kewirausahaan memainkan peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis dan ekonomi dewasa ini. Apalagi, belakangan ini elemen pemerintahan dan intelektual sangat menekankan pentingnya jiwa kewirausahaan di kalangan orang muda. Semangat kewirausahaan dianggap perlu dibangun sejak dini sebagai fondasi di masa depan agar lapangan kerja semakin terbuka lebar dengan iklim bisnis yang penuh dengan inovasi. Entrepreneurship bukan berarti harus memiliki suatu usaha. Entrepreneurship secara umum adalah suatu proses untuk menghadapi tantangan – tantangan dan memanfaatkan peluang – peluang yang ada. Entrepreneurship menurut Hisrich (2005, p8) adalah process of creating something new and assuming the risk and rewards. (Journal of Business and Management Invention), Sehingga Entrepreneurship sering digunakan oleh perusahaan (Intrapreneurship) sebagai penambah daya saing dalam inovasi dan kreativitas. Inovasi dan kreativitas merupakan bagian dari Intrapreneurship. Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan pada inovasi dan kreativitas dan yang mentransformasi suatu mimpi atau gagasan menjadi usaha yang menguntungkan yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, agar sukses Intrapreneurship harus diimplementasikan dalam strategi perusahaan. (Budiharjo, 2011, p152). Perubahan zaman yang memaksa demand terus berubah – ubah dan supply yang sangat terbatas sehingga menyebabkan manusia lebih kritis dan maju tanpa arah. “Leadership is defined as the ability of an individual to influence, motivate, and enable others to do what they would not do otherwise” (House et al., 2002: 4). (Journal of Organizational Behavior) Salah satu unsur terpenting bagi perusahaan adalah sumber daya manusia, dalam hal ini adalah karyawan. Dimana karyawan merupakan motor penggerak pada suatu perusahaan. Perusahaan yang dapat mengembangkan serta memaksimalkan karyawan yang ada akan cendrung berkembang lebih baik dan dapat memenangkan suatu kompetisi bisnis. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan karyawan yang ada. Kinerja karyawan suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh banyak hal dan biasanya tercermin pada kepuasan dari karyawan tersebut. Biasanya karyawan yang puas cendrung memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan karyawan yang kecewa ataupun tidak puas. PT. Danamon Indonesia Tbk. merupakan perusahaan berbasis perbankan yang didirikan pada tahun 1956 dan menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia sejak diluncurkannya PAKTO 88 pada tahun 1988. Saat ini PT. Danamon Indonesia Tbk. adalah salah satu institusi keuangan terbesar di
Indonesia dari jumlah pegawai sekitar 72,000 (termasuk karyawan anak perusahaan) pada desember 2012 sehingga kepuasan kerja karyawan perusahaan sangat penting karena kepuasan kerja mencerminkan kinerja karyawan dalam perusahaan. “PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan Khususnya perusahaan yang bergerak di bidang perbankan ini, sangat memperhatikan kinerja dari karyawan. Oleh karena itu, PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan senantiasa berusaha memperhatikan kepuasan kerja karyawan. Hal ini diperhatikan untuk mendukung kualitas layanan dan kinerja bank danamon” menurut Hanna Susilowati (Relationship Manager, 2013). Adek Adisujono (kepala cabang, 2013) menyadari diperlukan perubahan karakter Intrapreneurship dan leadership pada seorang pemimpin didalam perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, agar menjadi lebih produktif dan dapat memajukan perusahaan. Perusahaan dapat mencapai hasil yang maksimal jika didukung dengan budaya Intrapreneurship perusahaan serta kemampuan leadership yang baik sehingga mampu menciptakan kepuasan kerja karyawan. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang baik diharapkan mampu meningkatkan produktivitas karyawan, dengan menerapkan intrapreneurship dan leadership didalam perusahaan. Berdasarkan survey selama ini, perusahaan masih belum bisa meningkatkan kepuasan kerja karyawan walaupun sudah memberikan peluang dan pemberian pelatihan kepada karyawan. Sehingga diperlukan usaha lain dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dikarenakan adanya kemungkinan bahwa intrapreneurship dan leadership tidak berpengaruh besar terhadap kepuasan kerja karyawan. Untuk mendukung hal ini maka dilakukan penelitian dalam rangka memperjelas pengaruh Intrapreneurship dan leadership dalam perusahaan. apakah memiliki pengaruh dengan kepuasan kerja karyawan, sehingga perusahaan mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan cara yang tepat dan siap dalam menghadapi tantangan bisnis dan unggul dalam persaingan. Penulis menggunakan masalah ini sebagai bahan penelitian pengaruh Intrapreneurship dan leadership terhadap kepuasan kerja karyawan dalam bank danamon tersebut. Penelitian akan dilakukan terhadap karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan baik tingkat manajerial maupun tingkat staf sebagai referensi dan sumber data untuk pengaruh Intrapreneurship dan leadership terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini disusun sebagai pendahuluan untuk mengetahui pengaruh Intrapreneurship dan leadership terhadap kepuasan kerja karyawan, sebagai upaya pengetahuan referensi untuk karyawan di tingkat manajerial dalam memperhatikan kepuasan kerja karyawan di tingakt staf agar dapat lebih baik kedepannya.
Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ”Apakah terdapat pengaruh antara Intrapreneurship dan leadership terhadap Kepuasan kerja Karyawan di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan?”. a)
Apakah ada pengaruh antara Intraprenuership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan? b) Apakah ada pengaruh antara Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan? c) Apakah ada pengaruh antara Intraprenuership dan Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan?
Tujuan Masalah Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a)
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Intraprenuership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. b) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Intraprenuership dan Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah survey langsung secara individu berupa kuesioner, yang berisi daftar pertanyaan dari masing-masing variabel dan akan diajukan kepada responden. Dari jawaban-jawaban responden tersebut akan diketahui pengaruh Intrapreneurship dan Leadership terhadap kepuasan kerja karyawan. Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
T-1
Asosiatif
T-2
Asosiatif
T-3
Asosiatif
Desain Penelitian Metode yang Unit Analisis digunakan Survey Individu Karyawan Survey Individu Karyawan Survey Individu Karyawan
Time Horizon Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional
Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi: (2) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain, dan (1) variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel dependen. (X1) = Intrapreneurship; (X2) = Leadership; (Y) = Kepuasan Kerja Karyawan
Operasional
Variabel
Konsep Variabel
Intrapreneurship
Intrapreneurship adalah kewirausahaan (entrepreneurship) dalam perusahaan (enterprenership inside of the organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Burgelman (2007)
Leadership
Indikator
Ukuran
Skala Pengukur an
Interval
Skala likert
Interval
Skala Likert
• Memahami lingkungan • Visioner dan fleksibel • Mendorong sama tim
kerja
• Mendorong terbuka
diskusi
• Membangun pendukung
koalisi
• Gigih • saling mempercayai
• Menghargai ide Menurut Handoko (2008:155) bahwa leadership adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
• Menghargai bawahan • Peduli terhadap kenyamanan bawahan • Perhatian kesejahteraan bawahan
pada
• Memperhitungkan faktor kepuasan kerja para bawahan
Kepuasan Karyawan
Kerja
Robbins (2009, p300) mengatakan walaupun kepuasan kerja merupakan sikap bukan prilaku, tetapi hasilnya penting bagi manajer karena karyawan yang puas lebih rajin masuk kerja, memiliki kinerja yang lebih baik, dan niat untuk bertahan di organisasi.
• Pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan professional • Kesempatan untuk maju • Keamanan kerja • Gaji/Upah • Manajemen Kerja • Kondisi Kerja • Pengawasan • Faktor intrinsik pekerjaan • Komunikasi • Aspek sosial dalam pekerjaan • Fasilitas
Interval
Skala Likert
Sumber data : data primer yang diolah, 2013
Teknik Analisa Data Tujuan Penelitian Alat Analisis T-1 Uji Regresi T-2 Uji Regresi T-3 Uji Regresi Berganda Sumber data : data primer yang diolah, 2013
Bahan Penelitian Populasi dan Sampel Orang yang diminta menjelaskan obyek yang diteliti disebut responden. Dalam penelitian ini populasi target adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan.
Populasi Terjangkau Populasi terjangkau adalah seluruh karyawan berjumlah 44 orang di PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan.
Sampel/Target Penelitian Yang menjadi syarat pertimbangan dalam non probability sampling pada penelitian ini adalah seluruh Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini berupa Sampling Jenuh dengan mengambil sampling seluruh karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan sebagai sampel data dikarenakan jumlah populasi yang sedikit.
Metode Pengumpulan Data Penelitian Lapangan ( Field Research ) Subyek penelitian adalah seluruh karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan mengikuti penelitian berdasarkan sukarela yang akan dimasukan sebagai sampel penelitian sampai jumlah yang dibutuhkan terpenuhi.
Kuesioner Peneliti menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert untuk mengetahui tingkat pentingnya pengaruh intrapreneur dan leadership terhadap keputusan bisnis dengan menentukan skor pada setiap pertanyaan. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena. Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas memasukkan pernyataan yang relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada berbagai aplikasi. Penelitian ini mengunakan sejumlah statement dengan skala 5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut. 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = Netral 4 = setuju 5 = sangat setuju
Studi Kepustakaan (Library Study) Subyek penelitian mengikuti penelitian yang sudah ada ( bila ada ) dan mengikuti buku – buku panduan penelitian yang berhubungan dengan topik serta memiliki hubungan dengan Intrapreneurship, Leadership dan Kepuasan Kerja Karyawan.
Cara Kerja Cara Memperoleh Subyek Penelitian Setelah mendapatkan persetujuan dari Bina Nusantara University, dilakukan pengumpulan data. Subyek diberikan lembar informasi dan dijelaskan mengenai tujuan penelitian, penelitian yang akan dilakukan, serta manfaat penelitian. Subyek yang bersedia ikut serta diminta untuk mengisi dan menandatangani lembar persetujuan penelitian yang akan dikembalikan pada peneliti sebagai bukti turut serta dalam penelitian. Penelitian akan menggunakan metode kuesioner.
Intervensi yang Diberikan Subyek penelitian diberikan Kuesioner untuk semua karyawan yang bersedia menjadi sampel penelitian. Mereka akan diberikan lembar kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan penelitian.
HASIL DAN BAHASAN Dalam penelitian ini, penulis membahas pengaruh Intrapreneurship dan Leadership terhadap kepuasan kerja karyawan. Intrapreneurship dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu: saling mempercayai, menghargai ide, menghargai bawahan, peduli terhadap kenyamanan bawahan, perhatian pada kesejahteraan bawahan, dan memperhitungkan faktor kepuasan kerja para bawahan Leadership dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu: Memahami lingkungan, visioner dan fleksibel, mendorong kerja sama tim, mendorong diskusi terbuka, dan membangun koalisi pendukung Kepuasan Kerja Karyawan dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu: Kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji/upah, manajemen kerja, kondisi kerja, pengawasan, faktor intrinsik pekerjaan, komunikasi, aspek sosial dalam pekerjaan, dan kasilitas. Berikut ini adalah hasil dari penelitian: 1.
T-1 = Untuk mengetahui pengaruh antara Intrapreneurship terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. a)
Tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel Intrapreneurship terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, hubungan antara dua variabel bersifat lemah (-0.078) dan negatif (berlawanan arah).
b) Intrapreneurship tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Angka R square adalah 0.006 yang terdapat dalam tabel model summary. Ini berarti intrapreneurship mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 0.6% dan sisanya sebesar 99.4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian ini. Dengan Sig. = 0.613 ≥ 0.05 maka H0 diterima, artinya Intrapreneurship tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang sama dan variabel dari faktor lain. 2.
T-2 = Untuk mengetahui pengaruh antara Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. a)
Tidak terdapat hubungan yang kuat antara variabel Intrapreneurship terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, hubungan antara dua variabel bersifat lemah (-0.107) dan negatif (berlawanan arah).
b) Leadership tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Angka R square adalah 0.011 yang terdapat dalam tabel model summary. Ini berarti Leadership mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 1.1% dan sisanya sebesar 98.9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian ini. Dengan Sig. = 0.489 ≥ 0.05 maka H0 diterima, artinya Leadership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang sama dan variabel dari faktor lain. 3. T-3 = Untuk mengetahui pengaruh antara Intrapreneurship dan Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. a)
Intrapreneurship dan Leadership secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. R Square disebut koefisien determinan karena persamaan menggunakan lebih dari satu variabel, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Intrapreneurship dan Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Dalam perhitungan diatas adalah sebesar 0.016. sehingga besarnya pengaruh Intrapreneurship dan Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan adalah 1.6%, dengan sisanya 98.4%, dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang sama dan variabel dari faktor lain.
b) Nilai variabel Intrapreneurship adalah sebesar -0.045, yang menyatakan bahwa jika tingkat Intrapreneurship naik, maka akan menurunkan Kepuasan Kerja Karyawan.
c)
Nilai variabel Leadership adalah -0.072, yang menyatakan bahwa jika tingkat Leadership naik, maka akan menurunkan Kepuasan Kerja Karyawan. Berdasarkan analisis diatas, maka dapat di identifikasi model persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y= 0.05 - 0.045(0) - 0.072(0) Y = 0.05 Y = 0.05 - 0.045(1) - 0.072(1) Y = -0.067
d) Dan menurut pernyataan hasil output persamaan regresi berganda diatas, didapatkan bahwa jika terjadi peningkatan 1 angka secara simultan pada variabel Intrapreneurship dan Leadership akan menurunkan kepuasan kerja karyawan sebesar -0.067
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Intrapreneurship tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Apabila terjadi peningkatan Intrapreneurship, maka hanya sedikit mempengaruhi peningkatan kepuasan kerja karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan.
2.
Leadership tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Apabila terjadi peningkatan Leadership, maka hanya sedikit mempengaruhi peningkatan kepuasan kerja karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian terdahulu pada FISE UNY tidak terbukti pada PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan.
3.
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Intrapreneurship dan Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Nilai variabel Intrapreneurship berbanding terbalik dengan kepuasan kerja karyawan. Jika tingkat Intrapreneurship naik, maka akan menurunkan Kepuasan Kerja Karyawan. Nilai variabel Leadership berbanding terbalik dengan kepuasan kerja karyawan. Jika tingkat Leadership naik, maka akan menurunkan Kepuasan Kerja Karyawan PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan. Dan menurut pernyataan hasil output persamaan regresi berganda, didapatkan bahwa jika terjadi peningkatan 1 angka secara simultan pada variabel Intrapreneurship dan Leadership akan menurunkan kepuasan kerja karyawan.
Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada PT. Danamon Indonesia Tbk. Cabang Mega Kuningan sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut: 1.
Pihak perusahaan diharapkan terus meningkatkan sifat Intrapreneurship didalam perusahaan, walaupun hasil penelitian tidak berpengaruh secara signifikan. Karyawan rata-rata berumur 18 – 39 Tahun, mayoritas berjenis kelamin perempuan, sangat berpotensial dalam mengembangkan ide-ide, mampu beradaptasi dengan cepat, dan bekerja secara efektif. Sehingga sebaiknya perusahaan lebih memberikan peluang kepada karyawan yang masih muda tersebut dan memberikan peluang yang seimbang antara perempuan dan laki-laki. Diharapkan juga pemimpin yang lebih senior dapat beradaptasi dengan situasi perusahaan dan keadaan karyawan yang berubah-ubah sehingga bisa bekerja secara efektif. Dengan cara melakukan pendekatan kepada karyawan dengan melakukan diskusi terbuka dengan karyawan terhadap pemberian peluang dan Intrapreneurship.
2.
Pihak perusahaan diharapkan terus meningkatkan sifat Leadership didalam perusahaan, walaupun hasil penelitian tidak berpengaruh secara signifikan. Diharapkan Pemimpin lebih menghargai karyawan dalam bekerja, dengan pemberian peluang yang sama kepada karyawan perempuan dan laki-laki, pemimpin juga sebaiknya menghargai ide-ide karyawan yang muncul, lebih memperhatikan keinginan karyawan dalam bekerja, tetap disiplin dan hubungan yang profesional.
3.
Berdasarkan hasil, karyawan perusahaan mungkin merasakan bahwa Intrapreneurship dan Leadership perusahaan yang bersifat kaku memberikan nilai otoriter kepada karyawan. Disarankan juga perusahaan memberikan gaji/upah yang sesuai dengan pekerjaan yang diberikan, sehingga harapan perusahaan terhadap karyawan yang berupa investasi peluang dan pendidikan yang diberikan pemimpin perusahaan kepada karyawan tidak dianggap sebagai nilai otoriter oleh karyawan. Pemimpin perusahaan sebaiknya bersikap lebih fleksibel dalam menghadapi karyawan yang memiliki berbagai ragam sifat, dan lebih memahami kepuasan kerja karyawan. Disarankan perusahaan melakukan penyesuaian pemahaman Intrapreneurship dan Leadership dengan karyawan melalui pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar serta diskusi terbuka dengan karyawan.
REFERENSI Andreas Budiharjo. (2011). Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimum. Jakarta: Prasetya Mulya Publishing As’ad, M. (2004). Psikologi Industri Seri Umum Sumber Daya Manusia 4th Edition. Yogyakarya: Liberty Burgelman, Robert A. (2004). Strategic Management of Technology and Innovation 4th edition. Irwin: McGraw-Hill Danim, Sudarman. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: PT. Rineka Cipta Danim, Sudarman. (2007). Dasar-Dasar Komunikasi. Bandung: Satu Nusa Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen 18th edition. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Handoko, T. Hani. (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Hendro, Chandra WW. (2006). Be a Smart and Good Entrepreneur. Jakarta: Erlangga Hisrich, Robert D, Petters, Michael P. (2004). Entrepreneurship. New York: McGraw-Hill John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson. (2011). Organizational Behavior and Management 9th Edition. New York: McGew-Hill International Edition Robbins, Stephen and Judge, Tumothy. (2009). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Veithzal Rivai. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Winnetouw, Adiko. (2008). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Operasional Rothabama Event Organizer di Surabaya, Dari: http://www.adln.lib.unair.ac.id > (2009-06-16) http://www.rmci.ase.ro/no12vol5/12.pdf Journal of Entrepreneurship versus Intrapreneurship. Diakses tanggal 5 Desember 2013 http://www.academia.edu/3998119/International_Journal_of_Business_and_Management_Invention_IJB MI_ International Journal of Business and Management Invention. Diakses tanggal 5 Januari 2014
RIWAYAT PENULIS
Nama
:
Tegrit
Alamat
:
Perumahan Permata Mediterania Jl. Diamond Raya I nomor 71 Jakart
Nomor Telefon :
+62813 8877 7718
Pendidikan 2010 – 2014
S.E. Ekonomi / Entrepreneurship, Universitas Bina Nusantara
Saat ini
GPA 3.10 / 4.0 Skripsi : “ANALISIS PENGARUH INTRAPRENEURSHIP DAN LEADERSHIP TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. DANAMON INDONESIA Tbk. CABANG MEGA KUNINGAN” Abstrak terlampir; Pembimbing: Jerry Marcellinus Logahan
Tidak Bekerja