SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016
ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK, PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN GETUK MAREM DI KOTA MAGELANG Mei Lestari, Istiko Agus Wicaksono, dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Proses produksi Getuk Marem di Kota Magelang, 2) Sistem distribusi Getuk Marem di Kota Magelang, 3) Pengaruh brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, perceived quality, promosi dan harga secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Getuk Marem di Kota Magelang, 4) Mengetahui pengaruh brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, perceived quality, promosi penjualan, dan harga secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk Getuk Marem di Kota Magelang. Sampel penelitian berjumlah 100 orang, ditentukan dengan mengaplikasikan rumus Leme show dengan presisi sebesar 0,10. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan Uji kuantitatif, Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Hipotesis, Uji Penyimpangan Asumsi Klasik dan AdjustedR². Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, ditemukan bahwa variabel brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, persepsi kualitas, harga dan promosi penjualan dan frekuensi pembelian yaitu promosi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, ditemukan bahwa secara parsial atau individu, variable brand awareness, brand assosiation, brand loyalty, persepsi kualitas, harga dan frekuensi pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel promosi penjualan tidak berpengaruh. Kata kunci : Getuk Marem, Ekuitas Merek, Promosi Penjualan, Harga
PENDAHULUAN
Data Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdaganagan (Diskoperindag) Kota Magelang menunjukan terdapat 10 industri getuk di Kecamatan Magelang Selatan, 5 industri getuk di Kecamatan Magelang Tengah, dan 1 industri getuk di Kecamatan Magelang Utaradengan berbagai merek. Dari 16 produk Getuk di Kota Magelang home industry Getuk yang memiliki penghasilan terbanyak adalah Getuk
Marem dengan
penghasilan per bulan Rp.384.000.000,00 sedangkan yang paling kecil penghasilanya adalah Getuk Ketela yaitu Rp.448.000,00. Kota Magelang dikenal dengan Getuk merek Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
13
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 Trio namun penghasilan perbulan home industry Getuk Trio hanya Rp. 99.000.000,00 lebih sedikit dari Getuk Marem.
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian 1. Pengambilan sampel lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel yang dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu, dan pertimbangan yang diambil berdasarkan tujuan penelitian. 2. Teknik pengambilan keputusan dalam penelitian ini menggunakan rumus dari Lemeshow yang dikutip oleh Azam (2015) n
=
n= n=96,04 ≈100 orang 3. Metode pengambilan sampel yang digunakan accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel secara kebetulan atau acak, sampel yang diambil adalah yang bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan ciri-ciri yang sesuai dengan yang telah ditentukan oleh peneliti Asnawi (2011). B. Metode analisis 1. Analisis Regresi Linear Berganda Model hubungan keputusan pembelian dengan varibel-variabel dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut: Y = ßo+ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + ß4 X4 + ß5 X5 + ß6 X6+ß7 X7+µ Dimana: Y : keputusan pembelian Getuk Marem µ : standar error ß1 : koefisien regresi X1 ß2 : koefisien regresi X2 ß3 : koefisien regresi X3 ß4 : koefisien regresi X4 ß5 : koefisien regresi X5 ß6 : koefisien regresi X6 ß7 : koefisien regresi X7 X1 : Pengaruh Brand Awareness (Kesadaran Merek Getuk Marem) X2 : Pengaruh Brand Assosiation (Asossiasi Merek Getuk Marem) Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
14
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 X3 X4 X5 X6 D D D 2.
: Pengaruh Brand Loyalty (Loyalitas MerekGetuk Marem) : Pengaruh Persepsi Kualitas Getuk Marem (Perceived Quality) : Harga Getuk Marem (Rp) : Promosi penjualan Getuk Marem : frekuensi pembelian (dummy) :frekuensi pembelian ≥3 :frekuensi pembelian < 3 Uji Hipotesis Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan secara parsial dan secara simultan. Pengujian secara parsial menggunakan uji t, sedangkan pengujian secara simultan menggunakan uji F.
3.
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. b. Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. c. Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akan berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya d. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi bebas dari autokorelasi.
4. Analisis Koefisien Determinasi (R²)dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi.
Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
15
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Proses Produksi Getuk Marem Proses pembuatan Getuk Marem dilakukan dengan cara sebagai berikut:proses pengupasan dimulai dari pengupasan kulit luar menggunakan pisau yang tajam, proses pencucian ketela pencucian dapat dilakukan pada bak perendam ataupun dengan menggunakan air mengalir. Pencucian dilakukan hingga ketela benar-benar bersih dengan ditandai ketela pohon tersebut kesat dan tidak licin, ketela yang sudah dicuci dan dipotong kecil-kecil dikukus sampai matang kira-kira selama ±3 jam dengan kapasitas pengukusan 20 kg. Ketela yang sudah matang lalu didiamkan biar dinggin. Setelah ketela yang sudah matang dan dinggin ditumbuk menggunakan mesin penggilingan. Hasil akan memisahkan daging ketela dengan akar bagian tengah ketela, akar bagian tengah ketela akan dibuang. Penambahan bahan baku seperti gula dan garam dilakukan setelah proses pemisahan daging ketela dengan bagian tengah ketela, setelah itu adonan digiling menggunakan mesin penggiling. Setelah Getuk menjadi halus beri pewarna sesuai yang diinginkan (merah, coklat, putih), lalu diberi pewarna Getuk dipilin dan dipotongpotong, lalu potongan Getuk yang sudah dipotong-potong disatukan dengan Getuk warna lain sehingga menjadi 3 warna sesuai ciri khas Getuk Marem (merah, coklat, putih), proses selanjutnya yaitu pembungkusan Getuk menggunakan plastik putih bening dan masukkan ke dalam dus, dalam satu dus terdapat 18 Getuk. 2. Proses Distribusi Getuk Marem Pendistribusian GetukMarem berada disekitar Kota Magelang seperti Muntilan, Secang, Semarang, Jogja, Solo dan Madiun. Pendistribusian yang dilakukanhome industry Getuk Marem dengan menjual produk Getuk Marem ke distributor tanpa mengetahui bagaimana penjualan selanjutnaya. Harga penjualan Getuk Marem di home industry Rp 17.000 namun home industry Getuk Marem tidak menentukan harga jual untuk para distributor dan pusat oleh-oleh. Harga Getuk Marem di pusat oleh-oleh yang diteliti yaitu toko Srabi notosuman Magelang dengan harga Rp 21.000, Cahaya tidar Rp 24.000 dan Endang jaya Rp 20.000. 3. Analisis Hasil Penelitian Analisis regresilinier dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel brand awareness (X1), pengaruh brand assosiation (X2), pengaruh brand loyalty (X3), Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
16
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 pengaruh perceived qualityGetuk Marem (X4), harga Getuk Marem (X5), promosi penjualan Getuk Marem (X6), frekuensi pembelian (X7)terhadap kepuasan pelanggan. Hasil annalisis dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Keputsan Pembelian Getuk Marem di Kota Magelang No Variabel Koefisien Regresi Std Error t-hitung 1 Kostanta 1,966 0,139 14,137 2 Brand Awareness 0,041 0,024 1,733 3 Brand Assosiation 0,203 0,064 3,199 4 Brand Loyalty 0,056 0,027 2,040 5 Persepsi Kualitas 0,098 0,024 4,139 6 Harga 0,069 0,022 3,163 7 Promosi Penjualan 0,008 0,027 ,310 8 Frekuensi pembelian 0,034 0,015 2,230 2 Adjusted R 0,951 F –hitung 272.747 Sumber: Analisis Data Primer, 2015 Keterangan *** : Signifikan pada 𝛼 0,01 ** : Signifikan pada 𝛼 0,05 * : Signifikan pada 𝛼 0,10 ttabel pada 𝛼 0,01 : 2,36 ttabel pada 𝛼 0,05 : 1,98 ttabel pada 𝛼 0,10 : 1,70 Ftabel pada 𝛼 0,01 : 1,83 a.
Sig. 0,000 0,086 * 0,002 ** 0,044 ** 0,000 *** 0,002 ** 0,757 0,028 **
Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Berdasarkan hasil analisis regresi linier diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,951 menunjukkan bahwa 95,1% variasi variabel dependen (keputusan pembelian) mampu dijelaskan oleh 7 variasi independen, sedangkan 4,9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam model, seperti citra merek.
b.
Uji F Berdasarkan hasil analisis, nilai Fhitung adalah sebesar 272,747. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Fhitung> Ftabel0,01 atau sebesar 272.747>1,83. Tingkat signifikan juga menunjukkan 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan (𝛼) yaitu 0,01. Artinya keputusan pembelian Getuk
Marem dipengaruhi secara
simultan (bersama-sama) oleh variabel independen yang ada dalam model.
Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
17
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 c. Uji t 1) Variabel Brand Awareness (Kesadaran Merk) Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh thitung sebesar 1,733. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (1,733) > ttabel pada 𝛼 0,10 (1,70) disimpulkan bahwa ada pengaruh nyata dari variabel brand awareness (kesadaran merk). Variabel brand awareness (kesadaran merk)berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Getuk Marem, karena kesadaran merek merupakan komponen ekuitas merek yang sangat penting. Konsumen cenderung membeli produk Getuk Marem dengan pertimbangan yang sudah dikenal atas dasar rasa dan kualitas. Bertambahnya kesadaran merek dibenak konsumen akan menambah keputusan pembelian Getuk Marem. 2) Variabel Brand Assosiation (Asossiasi Merk) Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh thitung sebesar 3,199. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (3,199) > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,98) disimpulkan bahwa ada pengaruh nyata dari variabel brand assosiation (asossiasi merk).Brand assosiation (asossiasi merk)berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Getuk Marem, apabila brand assosiation (asossiasi merk) Getuk Marem semakin tinggi, maka akan meningkatkan keputusan pembelian Getuk Marem. Oleh karena itu kesan yang muncul dalam benak konsumen yang berkaitan dengan Getuk Marem perlu diperkuat denagn cara memperhatikan asosiasi-asosiasi yang berkaitan dengan Getuk Marem seperti atribut produk atau harga produk. 3) Brand Loyalty (Loyalitas Merk) Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh thitung sebesar 2,040. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (2,040) > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,98) disimpulkan bahwa ada pengaruh nyata dari variabel brand loyalty (loyalitas merk).Brand loyalty (loyalitas merk) berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Getuk Marem, apabila brand loyalty (loyalitas merk) Getuk Marem semakin tinggi, maka akan meningkatkan keputusan pembelian Getuk Marem. 4) Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh thitung sebesar 4,139. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (4,139) > ttabel pada 𝛼 0,10 (2,36) disimpulkan bahwa ada pengaruh nyata dari variabel persepsi kualitas (perceived quality).Persepsi kualitas (perceived quality) berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
18
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 Getuk
Marem, apabila persepsi kualitas (perceived quality) Getuk
Marem
semakin tinggi, maka akan meningkatkan keputusan pembelian Getuk Marem. Oleh karena itu perlu upaya penguatan presepsi konsumen mengenai keseluruhan produk Getuk Marem meliputi pelayanan penjualan Getuk Marem, penjelasan ketahanan produk, kesesuaian isi produk dengan promosinya dan kualiatas produk Getuk Marem. 5) Harga Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh thitung sebesar 3,163. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (3,163) > ttabel pada 𝛼 0,05 (1,98) dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh nyata dari variabelharga. Harga berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Getuk Marem, apabila hargaGetuk Marem rendah atau stabil dan diikuti dengan kualitas Getuk yang baik maka akan meningkatkan keputusan pembelian Getuk Marem. 6) Promosi Penjualan Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh thitung sebesar 0,310. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (0, ,310) tidak singnifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh nyata dari variabelpromosi penjualan. Promosi penjualan yang dilakukan home industry Getuk Marem tidak signifikan karena hanya melakukan promosi lewat personal selling( interaksi langsung antara penjual dan pembeli) dan melalui mengikuti festifal dan pameran. 7) Frekuensi pembelian Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh thitung sebesar 2,230. Hal ini menunjukkan bahwa thitung2,230> ttabel pada 𝛼 0,05 (1,98). disimpulkan bahwa ada pengaruh nyata dari variabelfrekuensi pembelian Frekuensi pembelian berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Getuk
Marem, apabila
konsumen semakin sering membeli Getuk Marem maka keputusan pembelian Getuk Marem akan meningkat. Peningkatan frekuensi pembelian berarti semakin banyak yang suka dan loyal terhadap produk Getuk Marem.
Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
19
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1.
Proses produksi yang dilakukan Getuk Marem adalah proses pengupasan ketela, proses pencucian ketela, proses pengukusan ketela, proses penumbukan ketela, proses penggilingan, proses pewarnaan, proses pemilinan dan pemotongan, proses pembungkusan dan finising.
2.
Berdasarkan proses pendistribusian Getuk Marem dilakukan menjual produk ke distributor dan distributor yang menentukansistem pemasaran dan harga Getuk tersebut.
3.
Berdasarkan hasil uji regresi berganda, ditemukan bahwa secara parsial atau individu, variabel brand awareness, brand assosiation), brand loyalty, perceived quality, hargadan frekuensi pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel promosi penjualan tidak berpengaruh.
4.
Berdasarkan hasil uji regresi berganda, ditemukan bahwa Variabel brand awareness , brand assosiation, brand loyalty, perceived quality, hargadanpromosi penjualan dan frekuensi pembelian yaitu promosi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
B. Saran 1.
Perlu penambahan promosi penjualan Getuk Marem seperti menggunakan pamflet, spanduk, pelebaran iklan di radio dan lain sebagainya.
2.
Perlu penambahan suplayer di beberapa kota lain yang seperti Purworejo dan Kebumen.
3.
Sebaiknya ada patokan harga penjualan Getuk Marem dari home industry sehingga tidak terjadi perbedaan harga yang mencolok di setiap pusat oleh-oleh.
Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
20
SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016
DAFTAR PUSTAKA Anonom (d). 2015.www rumus-lemeshow.html. by acut-azamhttp://www.magelangkota.go.id/. Diakses pada 03 Maret 2015. Asnawi Nur, Masyuri. 2011.Metodologi Riset Menejemen Pemasaran.Malang. UIN-MALIKI PRESS (Anggota IKIPI). Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang .2015. Kota Magelang dalam angka 2014. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Analisis Pengaruh... – Mei Lestari dkk
21