ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KEMASAN PRODUK KOPI ACEH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DHAPU KUPI BANDA ACEH
NOVI TRIA MARDALENA
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisis Pengaruh Atribut Produk Kemasan Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Kupi Banda Aceh” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah digunakan skripsi atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2014
Novi Tria Mardalena NIM H24100009
ABSTRAK NOVI TRIA MARDALENA. Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Kupi Banda Aceh. Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA. Di Indonesia produk kopi sangat beraneka ragam macam dan mereknya. Salah satu kota penghasil kopi terbesar adalah Aceh. Kopi Aceh telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Kedai kopi yang terkenal di Aceh adalah kedai kopi Dhapu Kupi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan dan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Dhapu Kupi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner lalu diolah alat analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan perangkat lunak IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel merek, jaminan dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan variabel pengemasan, harga, desain dan kualitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen kedai kopi Dhapu Kupi. Kata kunci: atribut produk, kedai kopi dhapu kupi, kepuasan konsumen
ABSTRACT NOVI TRIA MARDALENA. Analysis of the Influence of the Aceh Coffee Product Attributes to the Satisfaction of the Consumer at Dhapu Kupi Banda Aceh. Under guidance of MA’MUN SARMA. Coffee products are very diverse and range of the brand In Indonesia. One of the largest coffee producer is Aceh. Aceh coffee has become Indonesia top-seeded production and quality excellence. The famous coffe shop in Aceh is the Dhapu Kupi coffee shop. This research was conducted to analyze the product attributes that include brand products covering packaging, price, design, assurance, quality, service and partially influence to Dhapu Kupi customer satisfaction. The data used are the primary data obtained from the questionnaire results processed by multiple linear regression analysis tool by using the IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) Version 20. The research results show the brand products, assurance and service variables influence significantly to the customer satisfaction. Other variables of packaging, price design and quality do not influence significantly to customer satisfaction Dhapu Kupi coffee shop. Keyword: customer satisfaction, dhapu kupi coffee shop, product attributes
ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KEMASAN PRODUK KOPI ACEH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DHAPU KUPI BANDA ACEH
NOVI TRIA MARDALENA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi
Nama NIM
: Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Khupi Banda Aceh : Novi Tria Mardalena : H24100009
Disetujui oleh
Dr Ir Ma’mun Sarma, MS, MEc Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MSi Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
Judul Skripsi
Nama NIM
Analisis/ Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Oi Ohapu Khupi Banda Aceh Novi Tria Mardalena H241 00009
Oisetujui oleh
Dr Ir Ma'mun Sarma, MS. MEc
Pembimbing
STP MSi
Tanggal Lulus:
1 4 M~,R 2014
PRAKATA Segala puji senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam senantisa kita limpahkan kehadirat manusia paling mulia di muka bumi Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan safa’atul udzma diakhirat nanti, amin. Skripsi berjudul Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Kupi Banda Aceh merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian mengenai atribut produk kopi sepengetahuan penulis belum terlalu banyak, hal ini yang mendorong penulis untuk mencoba menelitinya sehingga menjadi informasi yang berguna bagi seluruh stake holder pertanian kopi Indonesia terutama di bagian hilir produksi. Persaingan yang ketat antara kedai kopi semakin memperketat bisnis di bidang ini. Penulis berpendapat kepuasan konsumen menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong terdongkraknya omset pebisnis di masa yang akan datang, dengan mempelajari dan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen serta memilih strategi pemasaran yang tepat diharapkan pebisnis dapat bersaing dengan pebisnis kedai kopi lainnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan kendala yang dihadapi. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya penelitian berikutnya sebagai penyempurna skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan dukungan pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan. Bogor, Maret 2014
Novi Tria Mardalena
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
3
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
4
Ruang Lingkup Penelitian
4
METODE
4
Kerangka Pemikiran
4
Lokasi dan Waktu Penelitian
5
Pengumpulan Data dan Sumber Data
6
Metode Pengumpulan Data
7
Uji Validitas
8
Uji Reliabilitas
8
Uji Asumsi Klasik
9
Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN
12 12
Gambaran Umum Dhapu Kupi Banda Aceh
12
Karakteristik Responden
13
Analisis Deskriptif Responden
14
Regresi Linear Berganda
20
Pengujian Secara Simultan (Uji F)
21
Pengujian Secara Parsial (Uji t)
21
Implikasi Manajerial
23
SIMPULAN DAN SARAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26
RIWAYAT HIDUP
28
DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Kota penghasil kopi di Aceh Skala pengukuran Batas penelitian Uji multikolinearitas Uji linieritas Uji heteroskedestisitas Karakteristik responden Persepsi responden terhadap atribut produk Penilaian responden terhadap merek Penilaian responden terhadap pengemasan Penilaian responden terhadap harga Penilaian responden terhadap desain Penilaian responden terhadap jaminan Penilaian responden terhadap kualitas Penilaian responden terhadap pelayanan Penilaian responden terhadap kepuasan konsumen Regresi linier berganda Pengujian secara simultan Pengujian secara parsial
2 7 8 10 11 11 13 15 15 16 16 17 18 18 19 19 19 21 22
DAFTAR GAMBAR 1. 2.
Kerangka pemikiran Uji normalitas
5 9 DAFTAR LAMPIRAN
1. 2. 3.
Uji validitas Uji reliabilitas Gambar produk kopi dhapu kupi
26 27 27
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia telah mengenal buah kopi sejak zaman dahulu. Buah kopi dapat digunakan sebagai bahan makanan, bahan dasar obat, serta minuman. Buah kopi yang setelah dinikmati dalam bentuk bubuk dapat dibuat minuman. Kopi memang telah menjadi bagian erat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kopi pada dasarnya merupakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan, karena kopi merupakan salah satu komoditi terlaris saat ini, yang selalu diburu para penikmat kopi dimanapun ia berada (Nurazizi 2013). Kopi sebagai minuman keluarga dapat pula dijadikan tema promosi karena mengkonsumsi kopi merupakan bagian dari kebiasaan keluarga (Wahyudin 2003). Banyak orang beranggapan bahwa kopi dapat membuat orang tetap terjaga dalam waktu lama. Selain itu juga memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Kopi sudah menjadi sesuatu yang mendarah daging disebagian orang, rasanya satu hari tidak meminum kopi terasa ada yang kurang. Oleh karena itu kopi adalah sebuah bisnis yang sangat potensial. Jenis kopi yang dibudidayakan yakni kopi arabika dan robusta. Sementara itu, ada juga jenis kopi liberika yang merupakan perkembangan dari jenis robusta (Spillane 1990). Kopi jenis arabika sangat baik ditanam di daerah yang berketinggian 1000-2100 meter di atas permukaan laut (dpl). Tanaman kopi jenis robusta memiliki adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan kopi jenis arabika. Kopi jenis robusta dapat tumbuh di ketinggian yang lebih rendah dibandingkan dengan lokasi perkebunan arabika. Sedangkan jenis kopi liberika karakteristik bijinya hampir sama dengan jenis arabika yang merupakan pengembangan dari jenis arabika. Kelebihan jenis kopi liberika ini lebih tahan terhadap serangan hama Hemelia vastratixi dibandingkan dengan kopi jenis arabika (Panggabean 2010). Di Indonesia produk kopi sangat beraneka ragam macam dan mereknya. Kecintaan masyarakat Indonesia yang beraneka ragam terhadap kopi tidaklah didominasi oleh beberapa kalangan saja, tetapi juga hampir semua kalangan mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Mereka yang mempunyai pendidikan dan yang tidak berpendidikan juga dapat menikmati kopi. Kedai kopi juga terbilang cukup banyak di Indonesia. Salah satu kota yang memiliki kedai kopi terbanyak dan mempunyai cita rasa kopi yang khas adalah Aceh. Aceh adalah satu provinsi di Indonesia yang memiliki 23 kabupaten dengan beraneka ragam jenis budaya. Aceh sangat terkenal dengan cita rasa kopi Aceh. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Aceh hanya untuk menikmati kopi Aceh. Kopi Aceh memang telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Selain itu Aceh juga merupakan salah satu sentra penghasil kopi yang terbesar di Indonesia. Jenis kopi yang dibudidayakan di provinsi Aceh sebagian besar merupakan jenis arabika. Daerah yang paling luas areal kebun kopi berada di Aceh Tengah, kabupaten Takengon dengan luas 73.499 hektare dengan produksi sekitar 26.000 ton/tahun. Petani yang terlibat lebih dari 55.000 keluarga. Panggabean (2010) menyajikan total luas areal perkebunan kopi di provinsi Aceh pada tahun 2006. Total areal perkebunan kopi di Aceh sekitar 100.939 hektare
2
dengan produksi 35.694 ton/tahun. Tabel 1 menyajikan kota penghasil kopi di Nanggroe Aceh Darussalam. Tabel 1 Kota penghasil kopi di Aceh No Kabupaten Kecamatan Kuta Cane 1. Aceh Tenggara Badar Lawe Sigalagala 2. Gayo Lues Blangkejeren 3. Aceh Tengah Takengon Timang Gajah Bukit 4. Bener Meriah Bandar Permata 5. Aceh Selatan Tapak Tuan
Jenis Kopi A A/R A/R A/R A A/R A A/R A/R A
Sumber : Buku pintar kopi (2010) Keterangan : A: Arabika R: Robusta Produk kopi di Aceh memiliki banyak jenisnya. Di setiap kedai kopi yang terletak di Aceh, memiliki produk kopi tersendiri untuk dinikmati oleh para konsumennya. Aceh sangat terkenal dengan cita rasa kopinya. Kedai kopi tradisional di Aceh awalnya adalah minuman kopi yang direbus, lalu menggunakan saringan pada saat menyajikannya. Kedai kopi tradisional digolongkan sebagai generasi pertama. Generasi kedua adalah kedai kopi yang dikembangkan dengan waralaba. Generasi ketiga adalah kedai kopi yang memberikan fasilitas tidak hanya minuman dan makanan, tetapi juga musik, televisi satelit, dan akses internet. Kedai kopi yang termasuk generasi ketiga adalah Dhapu Kupi, Solong Coffe, Yellow Corner, Tower Coffe, 3in1, Cut Nun Coffe, Zakir Kupi, Black Jack coffe, Haba coffe, dan masih banyak lagi kedai kopi yang lainnya. Kedai kopi yang memiliki konsumen yang cukup banyak adalah Dhapu Kupi. Dhapu kupi (DK) merupakan salah satu kedai kopi yang terletak di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Kedai kopi ini cukup terkenal di kalangan warga Banda Aceh. Terletak di Simpang Surabaya menjadikan DK selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat Aceh. Kedai kopi ini memiliki 2 cabang di Banda Aceh. Dhapu Kupi berasal dari bahasa aceh, yang berarti Dapur Kopi. Kenikmatan kopi yang khas membuat para konsumennya kerap datang untuk membeli kopi di DK. Di sana kita juga dapat melihat atraksi yang menarik saat pelayan membuat kopi untuk pelanggannya (Wonderful Indonesia 2013). Produk kopi di kedai kopi DK memiliki 2 jenis produk kopi yang di pasarkan kepada konsumennya, yaitu kopi dalam kemasan goodie bag dan kopi dalam kemasan kotak. Cita rasa yang khas, enak, harga yang terjangkau, dan pelayanan yang diberikan membuat DK berbeda dengan kedai kopi yang lainnya. Karena ketika atribut produk suatu produk tidak sebaik produk pesaing, maka tidak akan berhasil bagaimanapun faktor penunjang lainnya (Kotler 2004). Hal
3
ini yang membuat DK lebih banyak dikunjungi oleh para pelanggannya untuk membeli kopi dibandingkan dengan warung kopi yang lainnya. Atribut produk merupakan hal yang paling penting didalam memasarkan suatu produk. Penempatan posisi produk yang tepat dibenak konsumen, terutama melalui pengembangan atribut produk menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran dari sebuah produk (Anggipura 2012). Produk menduduki urutan yang terpenting dalam suatu bauran pemasaran. Atribut yang dimililki oleh suatu produk harus berbeda dengan produk lain agar konsumen dapat membedakan produk yang satu dengan produk yang lainnya (Tjiptono 2007). Begitu pula dengan produk kopi, kopi yang memiliki atribut produk yang profesional akan membuat konsumen tertarik dan memiliki kepuasan tersendiri sehingga lebih banyak mengunjungi kedai kopi tersebut. Atribut produk kopi sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, dalam hal ini adalah membeli kopi di DK. Atribut produk yang berbeda dan menarik lebih banyak mendapatkan pelanggan atau konsumen. Konsumen yang memiliki kepuasan terhadap suatu produk akan membeli lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka. Konsumen lah yang berhak memilih produk mana yang lebih layak dibeli diantara produk yang lain (Kotler 2008). Kepuasan konsumen akan menjadi penentu keberhasilan suatu bisnis. Berdasarkan hal ini diperlukan penelitian atribut produk yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen DK? 2) Apakah atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen DK?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen DK.
4
2) Menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen DK.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Maka berdasarkan tujuan penelitian, manfaat dari penelitian sebagai berikut: 1) Bagi pemilik kedai kopi Untuk membantu dalam memberikan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen DK. 2) Bagi Akademisi Dapat menambah buku referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan dan memerlukan informasi mengenai pengaruh atribut produk dalam kepuasan konsumen.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada analisis pengaruh atribut kemasan produk kopi aceh terhadap kepuasan konsumen di lingkungan masyarakat Aceh. Sedangkan yang menjadi objek dalam pengkajian ini adalah masyarakat aceh yang membeli kopi. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada masyarakat aceh yang membeli kopi di DK. Penelitian dilakukan pada kedai kopi DK yang beralamat di jalan Dr. Mohd. Hasan Simpang Surabaya, Banda Aceh dan kedai kopi DK di Punge, Banda Aceh.
METODE Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran merupakan sebuah penjelasan awal terhadap fenomena-fenomena yang terjadi pada objek permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat diketahui tentang atribut-atribut produk kopi DK yang berpengaruh kepuasan konsumen DK. Atribut-atribut produk dalam penelitian ini meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan. Atribut-atribut produk dalam penelitian ini mengacu pada teori atribut produk Kotler dan Amstrong serta Tjiptono. Atribut-atribut produk diyakini dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan antara lain ; mutu produk dan pelayanannya, kegiatan penjualan, dan pelayanan setelah penjualan. Pengetahuan atas persepsi dan sikap pelanggan terhadap produk suatu perusahaan
5
akan menghasilkan peluang untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan dimuka mengenai variabel merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan serta pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen DK, maka kerangka pemikiran teoritis yang diajukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.
Teori Atribut Produk (Kotler dan Amstrong) Teori Atribut Produk (Tjiptono)
Teori Kepuasan (Kotler) Teori Kepuasan Pelanggan (Aritonang)
Merek (X1) Pengemasan (X2) Harga (X3) Desain (X4)
Kepuasan Konsumen Dhapu Kupi (Y)
Jaminan (X5) Kualitas (X6) Pelayanan (X7)
Gambar 1 Kerangka pemikiran
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan survei terhadap konsumen Dhapu Kupi yang membeli produk Dhapu Kupi secara langsung pada Kedai Kopi DK. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Agustus-Oktober 2013 di Kedai Kopi DK Banda Aceh yang beralamat di Jalan Dr. Mohd. Hasan Simpang Surabaya Banda Aceh dan di Punge Banda Aceh.
6
Pengumpulan Data dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dengan cara melakukan penelitian langsung terhadap responden, yaitu konsumen kedai kopi DK Banda Aceh dengan metode kuesioner dan wawancara. Data sekunder merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak entitas usaha DK yaitu berupa laporan-laporan pendukung seperti gambaran awal berdirinya entitas tersebut, struktur entitas maupun profil entitas DK yang menjadi objek penelitian, buku-buku, teori yang terkait serta literatur-literatur lain.
Populasi dan Sampel Dalam menentukan populasi dan jumlah sampel yang akan diteliti, peneliti harus memahami konsep dan teori dari populasi dan sampel itu sendiri, serta bagaimana cara penetepan dari variabel tersebut.
Penetapan Populasi Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak dapat diketahui secara pasti, maka besarnya sampel ditentukan dengan mengkalikan 25 dengan variabel independen, di mana hal ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Ferdinand (2006) yaitu penelitian multivariate (termasuk yang menggunakan analisis regresi multivariat) besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel independen. Berdasarkan ketentuan tersebut maka besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 7 x 25 = 175 responden
Penetapan Sampel Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik judgement sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteriakriteria yang telah ditetapkan sebagai acuan penarikan sampel. Kriteria konsumen yang dijadikan akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Konsumen yang membeli kopi di kedai kopi DK dan bersedia untuk mengisi kuesioner yang dibagikan. 2) Responden berusia di atas 17 tahun karena diyakini telah cakap dalam memberikan tanggapan. 3) Dalam satu kelompok hanya akan diambil responden sebanyak 1 orang pada saat penelitian dilakukan. 4) Konsumen yang telah membeli kopi di DK lebih dari 1 kali.
7
Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menggunakan metode survei, yaitu dengan cara melakukan penelitian langsung terhadap responden. Adapun metode seurvei yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1) Wawancara Peneliti mengadakan wawancara langsung dengan manajemen kedai DK dan juga dilakukan kepada konsumen yang berkunjung di kedai DK pada saat penelitian berlangsung secara tidak terstruktur yang terkait dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian. 2) Kuesioner Peneliti menyebarkan kuisioner yang telah berisi pertanyaan-pernyataan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti kepada konsumen DK. Responden diminta untuk menentukan alternatif pilihan jawaban mereka terhadap masingmasing pertanyaan/pernyataan terkait. Jenis data penelitian ini adalah cross sectional data dimana data yang dikumpulkan hanya satu kali pada waktu yang bersamaan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan langsung menyerahkan kuisioner pada responden yang dituju dengan pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Data yang diperoleh melalui kuisioner dengan menggunakan 5 (lima) skala likert dalam bentuk interval. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Skala pengukuran Keterangan (Pilihan) Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Sumber: Data diolah (2014)
Skor 1 2 3 4 5
Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui range maka selisih antara bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, dan untuk mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut: 𝑖=
𝑅 4 = = 0,8 𝐾 5
Keterangan: R = Range (rentang kelas) k = Jumlah Interval Kelas i = Besar Interval Kelas
8
Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3 Batas penelitian Batasan 1 – 1,8 1,81 – 2,6 2,61 – 3,4 3,41 – 4,2 4,21 – 5 Sumber: Data diolah (2014)
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju
3) Studi Kepustakaan Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip dari berbagai sumber buku, jurnal, dan artikel untuk memperoleh landasan teori dan penunjang yang berkaitan dengan materi penelitian. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur. Untuk mengetahui apakah instrumen yang telah disusun memiliki validitas atau tidak, sehingga instrumen yang diharapkan konsisten. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Pearson Product Moment Coefficient of Correlation dengan bantuan IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Untuk item pernyataan yang berhubungan dengan merek (X1) diperoleh nilai korelasi antara skor alternatif pilihan jawaban responden terhadap item pernyataan pertama (dilambangkan dengan a1) dengan total skor semua pernyataan dalam variabel tersebut sebesar 0,773, sedangkan nilai korelasi tabel dengan n = 30 menunjukkan angka sebesar 0,361 dan seluruh item pernyataan pada variabel tersebut dianggap valid karena nilai r kritis hitung > nilai r kritis tabel dan dapat dimasukkan dalam uji selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Hal yang serupa juga terjadi pada item-item pernyataan variabel selanjutnya yaitu variabel pengemasan (X2), harga (X3), desain (X4), jaminan (X5), kualitas (X6), pelayanan (X7), dan kepuasan konsumen (Y) dimana seluruh item pernyataan dari ketujuh variabel tersebut valid dan juga dapat dimasukkan dalam uji selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Adapun hasil pengujian terhadap 30 responden penelitian untuk masing-masing pernyataan disajikan pada Lampiran 1.
Uji Realibilitas Pengujian reliabilitas ditujukan untuk menguji sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Tinggi dan rendahnya keandalan digambarkan melalui koefisien reliabilitas dalam suatu angka tertentu. Dalam pengujian keandalan ini digunakan tes konsistensi internal yaitu system pengujian terhadap
9
kelompok tertentu, kemudian dihitung skornya dan di uji konsistensinya terhadap berbagai item yang ada dalam kelompok tersebut. Pengujian reliabilitas terhadap instrumen penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (). Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel merek (X) yang mewakili 4 item pernyataan memiliki nilai sebesar 0,781. Dikarenakan nilai yang diperoleh diatas kriteria cronbach alpha yang ditetapkan yaitu > 0,60 dan dianggap variabel tersebut dianggap reliabel. Selanjutnya, untuk item pernyataan variabel pengemasan (X2) yang mewakili 3 item pernyataan menunjukkan nilai cronbach alpha sebesar 0,711 yang berarti reliabel. Hasil serupa juga dapat dilihat pada variabel harga (X3) dimana nilai conbrach aplha yang diperoleh sebesar 0,727, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel desain (X4) sebesar 0,793, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel jaminan (X5) sebesar 0,799, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel kualitas (X6) sebesar 0,809, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel pelayanan (X7) sebesar 0,685, dan nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel kepuasan konsumen (Y) sebesar 0,827 sehingga dapat disimpulkan bahwa keenam variabel tersebut dianggap reliabel. Dengan demikian, seluruh variabel dalam penelitian ini dapat digunakan untuk diuji lebih lanjut dengan menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil pengujian dengan menggunakan teknik cronbach alpha disajikan pada Lampiran 2. Uji Asumsi Klasik Untuk menjaga akurasi model hasil regresi linier berganda yang diperoleh, maka dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu analisis regesi. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji linieritas dan uji heteroskedestisitas. Uji Normalitas Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal atau tidak, hal ini dapat dilakukan dengan melihat sebaran standarized pada kurva P-P plots, bila standarized residual berada pada kisaran garis normal maka data mempunyai terdistribusi secara normal (Santoso 2000). Adapun uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Uji normalitas
10
Pada Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal karena garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti dan tersebar di sekitar garis diagonalnya.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara dimana salah satunya dengan nilai toleransi (Tolerance, TOL) dan faktor inflasi varians (Variance Inflation Factor). Jika nilai Tolerance-nya yang diperoleh lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi masalah multikolinieritas. Pengujian multikolinieritas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara nilai Tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Adapun hasil pengujian multolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Uji multikolinearitas Model
1
(Constant) Merek Pengemasan Harga Desain Jaminan Kualitas Pelayanan
Collinearity Statistics Tolerance
VIF .533 .552 .639 .540 .405 .380 .591
1.877 1.810 1.565 1.852 2.471 2.630 1.692
Sumber: Data diolah (2014) Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas dalam penelitian yang dilakukan. Hal ini karena nilai Tolerance yang diperoleh pada variabel merek adalah sebesar 0,533 atau > dari 0,10 dan nilai VIF yang diperoleh adalah sebesar 1,877 atau < dari 10. Hal yang serupa terjadi pada variabel pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan desain dimana nilai Tolerance-nya yang diperoleh lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi antara nilai observasi yang berurutan dari variabel bebas. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan Durbin Watson statistik. Hasil uji autokorelasi yang telah dilakukan didapatkan nilai sebesar 2,031. Nilai tersebut akan kita bandingkan dengan nilai D-W tabel yang bernilai antara dL = 1,670 dan dU = 1,836 pada taraf signifikansi 5% dan k = 7. Berdasarkan
11
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi dalam penelitian ini karena du
0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear. Begitu juga sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah tidak linear. Adapun hasil uji linieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan hasil uji linieritas yang pada Tabel 6 diperoleh nilai Fhitung = 1,581 > Ftabel = 3,05 dan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,125 > 0,05 sehingga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear. Tabel 5 Uji linieritas ANOVA Table
Within Groups
Sum of Squares 833,668 743,480 90,187 1039,441
Mean Df Square F Sig. 10 83,367 13,153 ,000 1 743,480 117,304 ,000 9 10,021 1,581 ,125 164 6,338
Total
1873,109
174
Kepuasan Between Groups Konsumen * Pelayanan
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Sumber: Data diolah (2014) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Umar 2011). Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser. Adapun uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Uji heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) -2,233E-15 1,232 Merek ,000 ,091 Pengemasan ,000 ,120 Harga ,000 ,101 Desain ,000 ,088 Jaminan ,000 ,100 Kualitas ,000 ,126 Pelayanan ,000 ,109 a. Dependent Variable: Uji Heteroskedastisitas Model
Standardized Coefficients Beta ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
t
Sig. ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
12
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi variabel merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan terhadap absolut residual diperoleh sebesar <0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dimana dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (independen) mempengaruhi variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan konsumen DK, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini diolah dan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak IBM SPSS (Statistical Package for the Social Science) versi 20. Model persamaan regresi linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + ε . . . (1) Keterangan: y = a = b = X1 = X2 = X3 = X4 = X5 = X6 = X7 = ε =
Kepuasan konsumen Dhapu Kupi Konstanta Koefisien regresi Merek Pengemasan Harga Desain Jaminan Kualitas Pelayanan Error term
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dhapu Kupi Banda Aceh Dhapu Kupi (DK) merupakan salah satu kedai kopi yang terletak di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam yang berdiri pada tahun 2009. Kedai kopi ini merupakan kedai kopi yang cukup terkenal di kalangan warga Banda Aceh. DK Terletak di Simpang Surabaya menjadikan DK selalu ramai dikunjungi masyarakat Aceh. Kedai kopi ini memiliki 2 cabang di Banda Aceh dan memiliki 24 pelayan di setiap cabangnya. Cabang DK yang kedua terletak di daerah Punge Banda Aceh. Dhapu Kupi berasal dari bahasa aceh, yang berarti Dapur Kopi. Kedai kopi ini memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuannya. Visi kedai kopi
13
DK adalah menjadikan kedai kopi DK sebagai tempat dan rasa untuk dikenang bagi para pelanggan. Sedangkan misi dari kedai kopi DK adalah menjaga standarisasi dalam menyediakan minuman kopi yang sehat, lezat, sehat dan higienis dengan harga yang murah dan bersaing, dan berkeyakinan bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan kedai kopi DK dalam mempertahankan keberadaan dan mencapai pertumbuhan. Kedai kopi DK ini telah terdaftar dan memiliki izin dalam menjalankan usahanya dengan SPP IRT NO: 169/1171/2009 untuk mengedarkan produknya kepada konsumen. Jenis produk kopi yang dipasarkan kepada konsumen yaitu kopi dalam kemasan goodie bag dan kopi dalam kemasan kotak. Produk kopi dalam kemasan goodie bag memiliki berat bersih (netto) 200 gram dengan harga Rp 25.000,-. Sedangkan dalam kemasan kotak memiliki berat bersih (netto) 250 gram dengan harga Rp 28.000,-. Jenis kopi yang dipasarkan oleh kedai kopi DK adalah bubuk kopi robusta. Adapun macam-macam produk kopi DK di sajikan pada Lampiran 3.
Karakteristik Responden Responden berasal dari konsumen yang membeli kopi di kedai kopi DK Banda Aceh. Responden yang diteliti sebanyak 175 responden. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia, status pekerjaan, pendapatan dan frekuensi kunjungan. Penjelasan lebih lanjut mengenai karakteristik responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Karakteristik responden No 1
2
3
4
Karakteristik Responden Jenis Kelamin Pria Wanita Usia Responden 17-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun Status Pekerjaan Responden Pelajar/Mahasiswa Pegawai (PNS dan Swasta Wiraswasta Lainnya Pendapatan Responden < Rp 500.000 Rp 500.001 - Rp 1.000.000 Rp 1.000.001 - Rp 1.500.000 Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000 > Rp 2.000.000
Jumlah
Frekuensi
94 81
53,7% 46,3%
72 85 16 2
41,10% 48,60% 9,10% 1,10%
122 17 31 5
69,70% 9,70% 17,70% 2,90%
56 33 28 24 34
32,00% 18,90% 16,00% 13,70% 19,40%
14
Lanjutan Tabel 7 Karakteristik responden Karakteristik Jumlah Frekuensi Responden 5 Frekuensi Kunjungan Responden (dalam 1 bulan terakhir) Sekali (1x) 41 23,40% Jarang (1-2x) 70 40,00% Sering (>2x) 64 36,60% Sumber: Data diolah (2014) No
Berdasarkan Tabel 7, diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi DK secara mayoritas berjenis kelamin pria, yaitu sebanyak 94 orang dengan persentase 53,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumen kedai kopi di Aceh adalah pria. Berdasarkan usia responden diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi DK mayoritas berusia 21-30 tahun yaitu sebanyak 85 orang dengan persentase 48,60%. Hal ini menunjukkan bahwa usia 21-30 tahun lebih banyak menghabiskan waktu di kedai kopi dibandingkan dengan usia lainnya. Ditinjau berdasarkan status pekerjaan responden diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi DK mayoritas pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 122 orang dengan persentase 69,7%. Hal ini menunjukkan bahwa status pekerjaan pelajar/mahasiswa lebih sering mengunjungi kedai kopi DK dibandingkan dengan pekerjaan yang lain. Ditinjau berdasarkan pendapatan responden diperoleh hasil bahwa ratarata pendapatan konsumen kedai kopi DK adalah < Rp 500.000 yaitu sebanyak 56 orang dengan presentase 32 %. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang
Analisis Deskriptif Responden terhadap Atribut Produk Atribut produk terdiri dari 7 indikator, yakni merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pengaruh dari atribut produk terhadap kepuasan konsumen DK Banda Aceh. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.
15
Tabel 8 Persepsi responden terhadap atribut produk Atribut Produk Nilai Interpretasi Merek 3,52 Setuju Pengemasan 3,29 Kurang Setuju Harga 3,57 Setuju Desain 3,25 Kurang Setuju Jaminan 3,76 Setuju Kualitas 3,42 Kurang Setuju Pelayanan 3,46 Kurang Setuju Rataan 3,47 Sumber: Data diolah (2014) Berdasarkan Tabel 8 dari ketujuh indikator atribut produk diketahui bahwa rataan skor tertinggi dengan skor 3,76 terdapat dalam jaminan. Untuk penjelasan lebih lanjut yang berkenaan dengan variabel-variabel atribut produk dapat dilihat sebagai berikut:
Merek Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk yang lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Adapun persepsi responden terhadap merek dapat dilihat pada Tabel 9. a.
Tabel 9 Persepsi responden terhadap merek No
Indikator
Kopi DK merupakan merek yang terkenal Kopi DK memiliki 2 merek yang mudah diingat Kopi DK memiliki 3 merek yang bernilai tinggi Kopi DK memiliki 4 citra yang baik dimata konsumen Merek Sumber: Data diolah (2014) 1
Rataan Kriteria Skor
SS
S
KS
TS
STS
13
84
69
3
6
3,55
Setuju
14
94
51
9
7
3,58
Setuju
7
60
84
19
5
3,27
Kurang Setuju
22
84
61
4
4
3,69
Setuju
3,52
Setuju
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan merek rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki citra yang baik di mata konsumen.
16
b. Pengemasan Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Adapun persepsi responden terhadap pengemasan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Penilaian responden terhadap pengemasan No
1
2
3
Indikator
SS
S
KS
TS
STS
Rataan Skor
Kriteria
13
55
88
13
6
3,33
Kurang Setuju
7
50
95
18
5
3,22
Kurang Setuju
8
57
92
15
3
3,31
Kurang Setuju
3,29
Kurang Setuju
Kopi DK memiliki keamanan yang memadai dalam kemasan produk Kopi DK memiliki berbagai bentuk (ukuran) kemasan produk Kopi DK memiliki variasi warna kemasan yang dapat menarik minat konsumen Pengemasan
Sumber: Data diolah (2014) Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan pengemasan rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki keamanan yang memadai dalam kemasan produk. c.
Harga Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Adapun persepsi responden terhadap harga dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Penilaian responden terhadap harga No
1
2
Indikator Kopi DK dapat diperoleh dengan harga terjangkau sesuai dengan kualitas dan mempengaruhi kepuasan konsumen Kopi DK memiliki kesesuaian harga dengan produk dan mempengaruhi kepuasan konsumen
SS
S
KS
TS
STS
Rataan Skor
Kriteria
23
70
66
8
8
3,53
Setuju
22
75
61
16
1
3,59
Setuju
17
No
Indikator
Kopi DK bersaing dengan 3 harga produk kopi dari kedai kopi lainnya Harga Sumber: Data diolah (2014)
SS
S
KS
TS
STS
Rataan Skor
Kriteria
20
76
65
11
3
3,58
Setuju
3,57
Setuju
Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan harga rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki kesesuaian harga dengan produk dan mempengaruhi kepuasan konsumen.
d. Desain Desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan. Adapun persepsi responden terhadap desain dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Penilaian responden terhadap desain No 1
2
3
4
Indikator Kopi DK memiliki bentuk dan desain kemasan yang menarik dan bagus Kopi DK memiliki ciri khas produk tersendiri dibanding produk kopi lain Kopi DK memiliki dimensi berat bersih produk yang bervariasi dan beragam Kopi DK memiliki warna produk yang berbeda dari produk kopi lain Desain
Rataan Kriteria Skor
SS
S
KS
TS
STS
9
56
89
15
6
3,27
Kurang Setuju
14
55
77
24
5
3,29
Kurang Setuju
9
51
90
23
2
3,26
Kurang Setuju
11
44
86
31
3
3,19
Kurang Setuju
3,25
Kurang Setuju
Sumber: Data diolah (2014) Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan desain rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki ciri khas produk tersendiri dibanding produk kopi lain. e.
Jaminan Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen. Di mana konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata
18
tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan dan dijanjikan. Adapun persepsi responden terhadap jaminan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Penilaian responden terhadap jaminan Rataan Kriteria Skor
No
Indikator
SS
S
KS
TS
STS
1
Kopi DK halal dikonsumsi
70
77
21
3
4
4,18
Setuju
32
74
61
4
4
3,73
Setuju
22
60
82
9
2
3,54
Setuju
22
73
67
7
6
3,58
Setuju
3,76
Setuju
Kopi DK memberi 2 jaminan kepuasan konsumen pada produknya Kopi DK memiliki 3 jaminan kualitas tahan lama Kopi DK selalu mengutamakan 4 kenyamanan konsumsi konsumen pada produknya Jaminan Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan jaminan rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK halal dikonsumsi. f.
Kualitas Kualitas merupakan kemampuan suatu produk dalam memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya. Adapun persepsi responden terhadap kualitas dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Penilaian responden terhadap kualitas No
Indikator
Kopi DK memiliki kualitas produk yang tinggi Kopi DK mengandung komposisi atau kandungan 2 produk yang baik dan aman dikonsumsi Kopi DK memiliki citra aroma yang khas dan 3 sesuai dengan selera konsumen Kualitas Sumber: Data diolah (2014) 1
Rataan Kriteria Skor
SS
S
KS
TS
STS
15
48
91
16
5
3,30
Kurang Setuju
18
63
79
10
5
3,46
Kurang Setuju
20
63
76
13
3
3,50
Kurang Setuju
3,42
Setuju
19
Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan kualitas rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memiliki citra aroma yang khas dan sesuai dengan selera konsumen.
g.
Pelayanan Pelayanan adalah upaya memberikan kesenangan-kesenangan kepada pelanggan dengan adanya kemudahan-kemudahan agar pelanggan dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun persepsi responden terhadap pelayanan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Penilaian responden terhadap pelayanan No
Indikator
Keramahan pelayan DK dalam melayani konsumen 1 mempengaruhi kepuasan konsumen Kopi DK memberi kemudahan transaksi 2 kepada konsumen secara tunai maupun dengan kartu Debit/Kredit Konsumen mendapatkan 3 kemudahan informasi terhadap produk DK Pelayanan Sumber: Data diolah (2014)
Rataan Kriteria Skor
SS
S
KS
TS
STS
24
47
83
16
5
3,40
Kurang Setuju
22
72
66
14
1
3,58
Setuju
17
52
88
16
2
3,39
Kurang Setuju
3,46
Setuju
Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan pelayanan rata-rata responden berpendapat bahwa kopi DK memberi kemudahan transaksi kepada konsumen secara tunai maupun dengan kartu Debit/Kredit.
Analisis Deskriptif Responden terhadap Kepuasan Konsumen Kepuasan pelanggan/konsumen sebagai hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk, dimana harapan tersebut kemudian dibandingkan dengan persepsinya terhadap kinerja yang diterimanya setelah mengkonsumsi produk tersebut. Adapun persepsi responden terhadap kepuasan konsumen dapat dilihat pada Tabel 16.
20
Tabel 16 Penilaian responden terhadap kepuasan konsumen No
1
2
3
4
5
Indikator Produk kopi DK memenuhi semua apa yang anda harapkan dibanding produk kopi lainnya DK memiliki tempat yang nyaman Karyawan selalu cepat dan tanggap ketika anda mengalami masalah Kemudahan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan Produk DK telah melekat di hati konsumen
Rataan Kriteria Skor
SS
S
KS
TS
STS
9
40
104
18
4
3,19
Kurang Setuju
27
82
51
10
5
3,67
Setuju
16
56
80
20
3
3,37
Kurang Setuju
19
68
76
9
3
3,54
Setuju
35
78
51
9
2
3,69
Setuju
3,49
Setuju
Kepuasan Konsumen Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 16 diketahui bahwa dalam hal atribut produk yang berkenaan dengan kepuasan konsumen rata-rata responden berpendapat bahwa Produk Dhapu Kupi telah melekat di hati konsumen.
Regresi Linear Berganda Regresi linear adalah hubungan secara linear antara variabel dependen dengan variabel independen yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabel dependen berdasarkan variabel independen. Dari hasil analisis regresi, lihat pada output model summary dan disajikan pada tabel 17 berikut: Tabel 17 Model Summary pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a 1 .742 .551 .532 2.245 a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengemasan, Harga, Desain, Merek, Jaminan, Kualitas b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Keeratan hubungan antara variabel independen dan dependen dalam penelitian ini dapat dikatakan sangat erat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,742 (lebih besar dari 0,50). Selanjutnya, nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,551. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 55,1% variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh atribut produk yang
21
meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan sedangkan sisanya sebesar 44,9% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji F Uji secara simultan atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara bersama-sama atau tidak terhadap variabel dependen. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara nilai Fhitung dan Ftabel. Jika nilai Fhitung > dari Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (<5%) maka seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika Fhitung < dibandingkan dengan Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (>5%) maka variabel-variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependennya secara bersama-sama. Adapun hasil penelitian yang baik adalah apabila hasil menunjukkan signifikansi atau jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Hasil uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1031.151 7 147.307 29.218 .000b Residual 841.958 167 5.042 Total 1873.109 174 a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen b. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengemasan, Harga, Desain, Merek, Jaminan, Kualitas
Nilai Fhitung sebagaimana terlihat dari Tabel 18 menunjukkan angka sebesar 29,218 dengan tingkat signifikansi 0,000 sementara nilai Ftabel yang diperoleh adalah sebesar 3,05 pada tingkat signifikansi 0,05 (5%). Karena nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (<5%), maka secara keseluruhan variabel atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan konsumen DK yang diartikan bahwa hipotesis alternatif (Ha1) dalam penelitian ini diterima dan menolak hipotesis nol (H01). Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya atribut-atribut produk yang baik, konsumen akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam menikmati produk tersebut, yang dalam hal ini adalah produk kopi DK. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya kepuasan dari konsumen maka kualitas atribut produk kopi DK akan semakin meningkat pula. Uji t Uji t (uji koefisien regresi secara parsial) digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen DK. Hasil pengolahan data uji t dapat dilihat pada Tabel 19.
22
Tabel 19 Hasil uji t Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) 2.512 Merek .241 Pengemasan -.111 Harga -.078 Desain .024 Jaminan .343 Kualitas .229 Pelayanan .544 a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Std. Error 1.232 .091 .120 .101 .088 .100 .126 .109
Standardized Coefficients Beta .188 -.065 -.051 .019 .280 .153 .338
t 2.039 2.644 -.931 -.779 .269 3.437 1.822 5.003
Sig. .043 .009 .353 .437 .788 .001 .070 .000
Variabel X1 yaitu merek memiliki nilai sig 0,009, nilai tersebut lebih kecil dari pada nilai alpha yang digunakan yaitu 5% (0,05). Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa merek memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK. Begitu juga dengan variabel X5 (jaminan) dan X7 (pelayanan) diketahui memiliki nilai sig 0,001 dan 0,000. Variabel-variabel ini dapat dinyatakan memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK. Variabel X2 (pengemasan), X3 (harga), X4 (desain), X6 (kualitas) masing-masing mempunyai nilai sig 0,353, 0,437, 0,788, dan 0,070 maka variabel-variabel ini dapat dinyatakan tidak memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK karena nilai sig nya lebih besar dari alpha yang digunakan. Bahkan pada X2, X3, X4 akan memberi pengaruh negatif terhadap kepuasan konsumen karena nilai koefisien regresinya bernilai negatif. Hasil regresi linear berganda diatas dapat ditulis dalam persamaan berikut ini: y = 2,512 + 0,241 X1 – 0,111 X2 – 0,078 X3 + 0,024 X4 + 0,343 X5 + 0,229 X6 + 0,544 X7 Berdasarkan persamaan regresi linear berganda yang dihasilkan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 2,512 mengandung makna besarnya nilai Y jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel terikat kepuasan konsumen (Y) adalah sebesar 2,512. 2) Nilai koefisien dari variabel merek (X1) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,241 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan variabel merek (X1) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,241 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 3) Nilai koefisien variabel pengemasan (X2) diperoleh sebesar 0,111 dan bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel pengemasan (X2) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan risiko sistematis. Hal tersebut mengandung makna bahwa setiap kenaikan variabel pengemasan (X2) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan turun sebesar 0,111 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
23
4) Nilai koefisien variabel harga (X3) diperoleh sebesar 0,078 dan bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel harga (X3) mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan risiko sistematis. Hal tersebut mengandung makna bahwa setiap kenaikan variabel harga (X3) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan turun sebesar 0,078 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 5) Nilai koefisien dari variabel desain (X4) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,024 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan variabel desain (X4) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,024 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 6) Nilai koefisien dari variabel jaminan (X5) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,343 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan variabel jaminan (X5) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,343 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 7) Nilai koefisien dari variabel kualitas (X6) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,229 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan kualitas (X6) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,229 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 8) Nilai koefisien dari variabel pelayanan (X7) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,544 yang mengandung makna bahwa setiap peningkatan pelayanan (X7) satu satuan maka variabel kepuasan konsumen (Y) akan naik sebesar 0,544 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
Implikasi Manajerial Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengunjung kedai kopi Dhapu Kupi (DK) berusia 21-30 tahun dan mayoritas merupakan mahasiswa. Sebagian besar pengunjung memiliki kepentingan untuk membeli dan menikmati kopi saat mengunjungi kedai kopi DK. Berdasarkan hasil temuan di lapang, secara umum tampak bahwa atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas dan pelayanan secara parsial berpengaruh secara positif dan negatif terhadap kepuasan konsumen kedai kopi DK. Merek, jaminan, pelayanan, dan kualitas berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen tersebut dipengaruhi oleh kopi DK memiliki citra yang baik dimata konsumen, kopi DK memberikan kemudahan transaksi kepada konsumen secara tunai maupun dengan kartu debit/kredit, kopi DK memiliki ciri khas produk tersendiri dibanding produk kopi lain, dan kopi DK memiliki cita aroma yang khas dan sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan atribut produk yang berpengaruh secara negatif dalam penelitian ini adalah pengemasan, harga dan desain. Kedai kopi DK perlu meningkatkan kualitas pengemasan dan desain yang dimiliki seperti menggunakan fasilitas dan teknologi yang lebih canggih yang memadai untuk membuat wadah atau pembungkus produk kopi DK. DK perlu memiliki ciri khas
24
produk tersendiri dibandingkan produk kopi yang lain. Kemudian DK perlu mencantumkan izin produksi dan alamat produksi agar konsumen percaya bahwa produk yang mereka beli bukan merupakan barang illegal dan dapat dipertanggung jawabkan oleh produsen yaitu pihak kedai kopi DK. Selanjutnya pada harga, sebaiknya kedai kopi DK dapat menetapkan harga dibawah standar harga kopi pada umumnya, bagi konsumen sensitif harga yang murah merupakan sumber kepuasan yang penting. Menurut Tjiptono (2007), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk yang baik tentu akan meningkatkan kepuasan konsumen kedai kopi DK sedangkan atribut produk yang buruk tidak akan meningkatkan kepuasan sehingga kedai kopi DK perlu memperhatikan faktor yang mempengaruhi konsumen agar dapat meningkatkan kepuasannya.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1) Atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Dhapu Kupi (DK) dengan nilai F hitung yang diperoleh sebesar 29,218 dengan tingkat signifikansi 0,000. 2) Atribut produk yang meliputi merek, jaminan, dan pelayanan dengan nilai sig 0,009, 0,001, dan 0,000 memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen, namun atribut produk yang meliputi pengemasan, harga, desain dan kualitas dengan nilai sig 0,353, 0,437, 0,788 dan 0,070 tidak memiliki pengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen DK.
Saran Untuk menambah referensi penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang dikemukakan sebagai berikut: 1) Diharapkan pihak manajemen DK dapat terus meningkatkan strategi pemasaran produknya yang berhubungan dengan atribut produk di mana atribut produk yang meliputi pengemasan, harga, desain, dan kualitas masih perlu diperhatikan dengan seksama bagi kepuasan konsumen terhadap produk yang dipasarkan. 2) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah atribut-atribut produk lainnya yang diyakini dapat mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
25
DAFTAR PUSTAKA Anggipura EA. 2012. Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Suzuki Satria Fu 150cc. Jurnal Manajemen Bisnis Universitas Negeri Malang. [internet]. [diunduh 2013sep22]. Tersedia pada: http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/165/128 Aritonang R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Ferdinand A. 2006. Metode Penelitian : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler P, G Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta (ID): PT Prehallindo Kotler P. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Arianto, penerjemah; Fety, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Nurazizi R. 2013. Kedai Kopi Dan Gaya Hidup Konsumen. Jurnal Sosiologi Fisip Universitas Brawijaya Malang. [internet]. [diunduh 2013des10]; (1): 59-72. Tersedia pada: http://www.academia.edu/4409625/JURNAL Panggabean E. 2010. Buku Pintar Kopi. Jakarta (ID): PT Agromedia Pustaka. Santoso S, Tjiptono F. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo. Siregar S. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara. Spillane J. 1990. Komoditi Kopi Peranannya dalam Perekonomian Indonesia. Yogyakarta (ID): Kanisius. Umar H. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada. Wahyudin. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi dan Analisis Pemetaan Beberapa Merek Kopi dan Implikasinya pada Pemasaran Kopi. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. (1): 55-68 Wonderful Indonesia. 2013. Kopi Aceh: Menikmati Keharuman dan Kenikmatan Kopi yang Khas. [Internet]. Banda Aceh (ID): Wonderful Indonesia. [diakses pada 28 Juli 2013]. Tersedia pada: http://www.indonesia.travel/id/destination/494/banda-aceh/article/41/kopi aceh-menikmati-keharuman-dan-kenikmatan-kopi-yang-khas
26
LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil uji validitas
No
Item Pernyataan
1 2 3 4 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
a1 a2 a3 a4 b1 b2 b3 c1 c2 c3 d1 d2 d3 d4 e1 e2 e3 e4 f1 f2 f3 g1 g2 g3 h1 h2 h3 h4 h5
Variabel
Merek (X1)
Pengemasan (X2)
Harga (X3)
Desain (X4)
Jaminan (X5)
Kualitas (X6)
Pelayanan (X7)
Kepuasan Konsumen
Koefisien Korelasi 0,773 0,717 0,609 0,532 0,727 0,613 0,615 0,762 0,834 0,598 0,680 0,598 0,816 0,765 0,419 0,791 0,857 0,650 0,652 0,616 0,586 0,761 0,543 0,665 0,677 0,775 0,724 0,781 0,673
Nilai Kritis r tabel N = 30 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
27
Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas Variabel Merek Pengemasan Harga Desain Jaminan Kualitas Pelayanan Kepuasan Konsumen
Jumlah Item 4 3 3 4 4 3 3 5
Cronbach Alpha 0,781 0,711 0,727 0,793 0,779 0,809 0,685 0,827
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Lampiran 3 Produk kopi dhapu kupi (1) Kopi Kemasan Kotak (250gr)
Tampak Depan
Tampak Belakang
(2) Kopi Kemasan Goodie Bag (200gr)
Tampak Depan
Tampak Belakang
28
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Novi Tria Mardalena lahir pada tanggal 8 November 1992 di Meulaboh, Aceh. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan H. Marzuki Yasin, SE dengan Hj. Herlina. Penulis mengikuti pendidikan formal pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Drien Rampak, Aceh Barat dan lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Model, Aceh Barat dan lulus pada tahun 2007. Pendidikan tingkat atas diselesaikan penulis pada tahun 2010 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1, Aceh Barat. Pada tahun yang sama (2010) penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dan diterima di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Departemen Manajemen. Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam himpunan mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Ikatan Mahasiwa Tanah Rencong (IMTR).