k/MAfi/ nLro ;i Jq/
ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SOFA PADA UKM AD1 JAYA FURNITURE DENGAN METODE ACTI VZTY BASED COSTING (ABC)
Ole11 ANDRI YUHAN CAHYANA I124051496
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ABSTRAK Andri Yulian Cahyaila. H24051496. Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Sofa Pada U K M Adi Jaya Furniture dengan Metode A~li!Jilji Baser( Costirrg (ABC). D i bawall bimbingan Farida Ratr~aDewi. Peranan usaha kecil me~le~igah (UI<M) sering dikaitkan deligall upaya pelllerintalt untuk tne~lgura~lgi pengangguran, illengentaskan kelniskinan dan pe~llerataanpendapatan.. Berdasarka~idata yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), Departerne11 koperasi dan U K M (DepKop) tahun 2007, U K M mengalami peili~igkatandengan rata-rata pertumbuhan 3% dari tallun 1998 sa~iipaitaliun 2006, jumlal\ unit U K M menurut sektor ekonorni sebanyak 47.102.744 unit pada tahun 2005 dan mengalami peningkatan sebesar 48.929.636 unit pada tallun 2006. Dalam llal penyerapat1 tenaga kerja U K M juga merigalami peningkatan yaitu sebesar 83.233.793 orang pada tahun 2005 dan meningkat tne~ijadi85.416.493 orang pada tahun 2006. Salah satu 1nasala11UKM adalah pengelolaan keuangan dan permodalan. U K M belull1 ~ n e ~ n i l i k i bukti operasional dan laporan keuntongan perusaliaan dalam laporan keuanga~i.Masalah serius yang juga dihadapi U K M adalah pencatatan biaya yang masill sangat sederhana d a ~tidak i rinci. Hal i~ii beriinplikasi pada perhitungan Ilarga pokok produksi yang masili belutn akurat. Peiielitiao ini bertujuan untuk (I) ~ne~lgetahui klasifikasi biaya pada proses produksi sofa. (2) nieilga~ialisatiletode penetapan harga pokok produksi ole11 perusahaan. (3) menganalisa penetapan inetode ABC jika diterapkan perusahaan. Data yaig digunakan dalarn penelitian ini adalah data pri~nerd a ~ idata sekunder. Data primer diperoleli dari wawatlcara. Data sekuilder diperoleh dari internet, dokumen i~lstitusi terkait dan studi pustaka. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif untuk mengetahui harga pokok produksi dengau rnetode perusaliaan dan metode ABC, sedarigkan analisis kualitatif untuk membandingkan llasil dari ltedua inetode perhitungan harga pokok produksi. Penetapanan harga pokok produksi dengan metode perusallaa~i menghasilkan perbedaa~idengan rnetode ABC. Harga pokok produksi deitgan metode perusahaan untuk produk sofa ini~iirnalissebesar Rp. 830.000, sofa hongko~lgsebesar Rp. 810.000, dan sofa Ro~nawisebesar Rp. 1.700.000. Penetapan harga pokok produksi berdasarkan metode ABC mengliasilkan perhitungan untuk sofa minimalis Rp. 870.248,05, sofa hongkong sebesar Rp. 868.573,67, dan sofa romawi sebesar Rp. 1.918.180,14. Berdasarkan Ilasil perhitunganjuga diketahui bahwa liarga pokok produksi deilgan metode ABC lebih besar dibandingkan metode perusahaan. Perbedaan atau selisih tersebut sebesar Rp. 40.248,05 untuk sofa minimalis, Rp. 58.573,67 uotuk sofa hongkoug, dan Rp. 218.180,14 untuk produk sofa ro~nawi. Nilai perhituogao yang berbeda atitara kedoa nietode yang digunakan karena klasifikasi biaya yang tidak tepat dilakukan ole11 perusahaan. Metode ABC metigliasilkan perhitungan Ilarga pokok produksi yang lebih besar dibandingkan metode yang digunakan perusahaan ha1 ini terjadi karena biaya oi~erl1eadpabrik dibeba~ikansecara Iebih rinci ke daiam produk. [Hal ini ~ne~nbuat liarga poltok produksi yang dillasilkan menceminkan penggunaati biaya yang sesunggullnya terjadi. Sedaogkan Perhitungan perusahaan u~ltuk penetapan l~argapokok produksi tidak secara r i ~ l cmenghitung i biaya surrrber daya tidak langsung. Perhitungall biaya oi~whendpabrik tidak disesuaikan dengall aktivitas yallg benar-benar terjadi pada proses produksi letapi hanya berdasarkan perkiraan atau estimasi pillak perusaliaan da11dikelo~npokkatldalam biaya lain-lain.
ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SOFA PADA UKM AD1 JAYA FURNITURE DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
SKlUPSI Sebagai salah satu syarat unluk memperoleh gelar
SARJANA EICONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekono111idan Mallaje~lle~l Institut Pertanian Bogor
Ole11 ANDRI YUHAN CAHYANA
HZ4051496
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAICULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEI'AIITEMEN MANAJEMEN ANALISIS PENETAPAN HARGA 1'01<01< PRODUKSI SOFA PADA UI(M AD1 JAYA FURNITURE DENGAN METODE ACTIVITI'UASEL) COSTING (ABC)
SKRIPSI Sebagai salall satti syarat untul< t~~emperoleh gela~
SARJANA EI
Olcl1 ANDRI YUI-IAN CAIlYANA 1-124051496
V
Farida Ratna Denzi, SE. MM Dosen Pelubimbing
Tanggal lulus :
'22
MAY 2009
Penulis dilahirkan di Jakarta pada 31 Maret 1988. Penulis inerupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Drs. Wamo Ekariyanto dan Ani Sumami. Penulis meinulai pendidikan di MI. Al-I'tishom pada tahun 1993, Tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pondok Pinang, Jakarta dan pada tahun 2002 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 74 Jakarta pada program IPA. Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Tingkat Persiapan Bersaina (TPB) dan diterima di Departeinen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan manajemen pada tahun 2006. Selama menjalani perkuliahan, penulis berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan, yaitu anggota himpunan profesi Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor yang bernama Center
Of Management (COM@). Pada t a b periode 2006-2008. Selain aktif di COM@, penulis juga aktif pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal pada periode 2007-2008. Selain itu, penulis juga aktif pada kegiatan di lingkungan kampus seperti kepanitiaan, kegiatan olah raga, seminar-seminar, pelatihan, seperti panitia Make The Real Bussiness Plan, panitia Temu Kangen Alumni Manajemen, dan kontingen futsal FEM IPB untuk FEU1 Cup dan OMI. Penulis juga pernah melakukan kegiatan suwai di kelurahan Leuwi Nanggung dan Bedahan
dalam
rangka
"Program
Penanggulangan
Kemiskinan"
yang
diselenggarakan oleh BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Depok tahun 2009.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT yang telall melimpahkan rahrnat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat nlenyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk ruemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departe~nenManajemen, Fakultas Ekonorni dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini nlenga~nbil judul "Analisis Penetapan Iiarga Pokolc Produksi Sofa Pada UKM Adi Jaya Furniture Dengan Metode Activity Based
Costing (ABC)" dan bertujuan untuk mengetahui nletode yang lebih efektif untuk digunakan pada perusahaan. Penyusunan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril ruaupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pe~nbirnbingyang tdah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.
2. Ibu Wita Juwita Ernlawati, S.TP, MM dan Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd. Selaku dosen penguji atas kritik dan saran yang diberikan kepada penulis.
3. Bapak Suki~nindan pill& UKM Adi Jaya Furniture yang telalj ~ne~nberikan kesenlpatan bagi penulis untuk ~nelalcsanakanpenelitian serta meruberikan masukan d a l informasi demi terselesaika~ulyaskripsi ini.
4. Seluruh Dosen Pengajar Departernen Manajenlen yang telah nlemberikan illnu dan pengetahuan yang berguna bagi penulis, Kel~alaTala Usaha Fakultas Ekonon~idan Manaje~nendan star atas bantuan selama penulis menyelesaikan perkuliahan.
5. Kedua orang tuaku (Warno Ekariyanto dan Ani Sunlami), adik-adikliu (Euis Intan Anovani dan M. Baihalci Aseptian), d m seluruh keluarga besar yang senantiasa inemberikan doa yang tulus, senlangat dan kasih sayang kepada penulis.
6. Edi, Widhi, Lulud, Irsa~n, Bagus, Novembrianto, dan Adib yang telah ~ne~nberikan indahnya persahabatan, lteceriaan, dan kebersa~naa~l selalna ini serta kasih sayallg dan ~notivasiyang telah diberikan kepada penulis.
7. Sahabat-sahabat terbaik Manajemen Angkatan 42 yang selalu bersama-sama membuat lte~la~lgall dan persahabatan yang indah serta illnu kellidupan yang diberikatl.
8. Rekan-rekan satu bimbingan: Ria Agustina, Dedeh, dan Diah Rismayanti, untuk kerjasama dan tnotivasi selalna proses bi~nbingatl dan pellyusullan skripsi.
9. Keluarga besar wisma Uganda untuk kerjasama, ~ n a s u k a dan ~ l inotivasi yang selalu diberikan kepada penulis. 10. Edi, Fajar, Andre, Ai dan Tita untuk ~notivasi dan masukan yang telah
diberikan kepada penulis.
11. Senlua pill& yang telah ~ne~nbantu dala~npe~lulisatlskripsi ini. Se~nogaAllah SWT senantiasa memberiltan pahala atas kebaikaiulya. Tidak ada kese~npurnaa~l pada manusia. Pe~lulismenyadari bahwa masih terdapat kekurangan dala~upenyusunan skripsi ini. Ole11 karena itu, kritik d m saran konstruktif sangat diperlukan untuk kenlajuatl yang lebih baik. Akhirnya, penulis berharap selnoga skripsi ini ber~nanfaat bagi kernaslahatan u ~ n a tdan bemilai ibadah dalam pa~lda~lga~l ALLAI-I SWT. Amin.
Bogor, Mei 2009
Penulis
DAFTAR IS1
Hataman
ABSTRAK
.. KATA PENGANTAR ............................................................................. ... 111 DAFTAR IS1 ........................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix RIWAYAT HIDUI' .....................................................................................
11
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x I.
PENDAHULUAN 1.I. Latar Belaltang .................................................................................. I .2. Peru~nusanMasalah ........................................................................... 1.3. Tujilan Peilelitiau ............................................................................... .. 1.4. Manfaat Penel~t~an ............................................................................. 1.5. Ruang Lingkup ..................................................................................
11. TINJAUAN PUSTAKA 2. I. Usaha Kecil Menengall ......................................................................
2.2. Konsep Biaya ..................................................................................... 2.2.1. Pengertian Biaya ...................................................................... . . 2.2.2. Klasifikas~B~aya ...................................................................... 2.3. Penyerapan Biaya dalarn Penentuan Harga Pokok Produk ................ 2.3.1. Aliran Biaya Produksi.............................................................. 2.3.2. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ......................... 2.3.3. Metode Pengltitu~lganHarga Poltok Pe~~jualan ....................... 2.4. Penetapan I-Iarga Jual ......................................................................... 2.4.1. Pengertian Harga Jual .............................................................. 2.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jual ..... 2.4.3. Metode Penetapan Harga Jual ................................................. 2.5. Metode Act,?lri(yBased Gosling .......................................... ................ .. 2.6. Peneld~auTerdahulu ..........................................................................
111. METODE PENELITIAN
..
3.1. Kerangka Pe~luk~rrul .......................................................................... 3.2. Lokasi dall Waktu Penelitian ............................................................ 3.3. Metode Pengumpulan. Data . ............................................................... 3.4. Petlgolahan da11Anal~s~s Data ........................................................... 3.4.1. Metode Perhitutlga~lHarga Pokolc Produksi yatlg Digu~lalca~l Perusahaan ............................................................ 3.4.2. Metode Perhitungan Harga Pokok Produltsi dengan Me~lgg~~~laltan Metode Activily Based Costirzg (ABC) ...........
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4 .I . Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................... 4.2. Maksud dan Tujuan Penlbentulcan Usaha .......................................... 4.3. Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................... 4.4. Kegiatan Perusahaan .......................................................................... 4.5. Perhitungan Harga Pokok Produlcsi Sofa Adi Jaya Furniture ........... 4.5.1. Perhitungan Harga Pokolc Produksi Sofa Adi Jaya Furniture dengan Metode yang digunakan Perusahaan .......... 4.5.2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Sofa Adi Jaya Furniture dengan Metode Activity Based Costing (ABC) ....... 4.6. Analisis Perbandingan Harga Pokok Produksi Antara Metode Perusahaan dengan Metode ABC ......................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ...............................................................................................
DAFTAR TABEL No
Hala
1. Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengall I-larga Poltok Produksi 2. Perhitu~lganHarga Pokolc Produksi Sofa Minimalis dengall Metode Perusahaan ................................................................................................. 3. Perhitungart I-Iarga Pokok Produksi Sofa I-iongkong dengall Metode Perusahaan .................................................................................................. 4. Perhitungan Harga Poltok Produksi Sofa Roma\vi dengall Menggunakan Metode Perusahaa~l.................................................................................... 5. Penggu~laanBiaya Bahan Baku pada Adi Jaya Funliture (AJF) Januari hingga April Tahun 2009 ........................................................................... 6. Biaya Te~laga . .Kerja Langsung AJF Bula~lJanuari Iiingga April 2009 ...... 7. Ilchtisar A k t ~ v ~ t ........................................................................................ as 8. Biaya Penggunaan Ballan Pe~lolo~lg pada AJF Bulan Januari Hingga April 2009 ................................................................................................... Listrik AJF Periode Ja~luasiSampai April 9. Rincian Biaya Pe~lggu~laan 2009 ............................................................................................................ 10. Biaya Pernelihwaa~lMesin dan Kendaraan AJF Bulan Ja~luariSatnpai April 2009 ................................................................................................... 11. Total Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan Adi Jaya Furtliture 4 Bulan Pertailla 2009 .............................................................................................. 12. Biaya Petlyusutatl Kendaraan Adi Jaya Furniture Ja~luariSanlpai April 2009 ................................................................................................... 13. Jumlah Produksi sofa Adi Jaya Furniture Bulan Januari Sa~llpaiApril 2009 ............................................................................................................ 14. Ko~lsumsiPemicu Biaya Jam Peralatan AJF Bulan Januari Sa~npaiApril 2009 ............................................................................................................ 15. Konsurusi Pemicu Biaya K i l o ~ / a Hour ft AJF Bulan Januari Sanlpai April 2009 ................................................................................................... 16. Jumlah Pembeliatl Bahan Adi Jaya Furniture Bulan Januari Sampai April 2009 ................................................................................................... 17. Penggunaan Sumber Daya Tidak Langsu~lgyang Timbul pada Produksi Sofa AJF Periode Januari San~paiApril 2009 ............................................ 18. Pe~lgelo~llpokkan dan Pe~llbebatlanBiaya Ol~erlzeadPabrik Berdasarkru~ Pemicu Biaya Jumlah Unit yang Diproduksi .............................................. 19. Pengelo~npokka~l dan Pe~nbebananBiaya O~crheudPabrik Berdasarkan pada Pe~uicuBiaya Jam Peralatan (JP) ....................................................... 20. Pengelompokkan da11Pe~nbebananBiaya O~ierl~ead Pabrik Berdasarkan pada Pe~nicuKwh ....................................................................................... 21. Pe~lgelompokkandan Pe~nbebananBiaya Overhead Pabrilc Berdasarkan pada Pernicu JPB ........................................................................................ 22. Perhitungatl Tarif Kelompok Biaya Overlzecrd Pabrik AJF Sela~naBulan Januari Sampai April 2009 ......................................................................... 23. Perhitungan Alokasi Biaya Oaerheacl Pabrik pada Masing-Masitlg Produk SoEa ................................................................................................
24. Perhitungall Harga Pokok Produltsi per Set (Rplset) dengall Metode ABC ........................................................................................................... 25. Perba~ldillgartHarga Pokok Produksi dengait Metode Perusahaan dart Metode ABC ....................................................................................
55 56
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perhilungan biaya selanla bulan Januari sa~npaiApril 2009 ...................... 2 . Cara Perhitungan Biaya Penyusutan ........................................................... 3. Perhitungan Biaya Penyusutan Kendaraan ................................................. 4 . Perhilungan Jarn Peralatan ........................................................................ 5 . Perhitungan Penlicu Biaya Berdasarkan Kiloll~allHour. ............................ 6 . Perhitungall Biaya pada Kelo~npolcBiaya 1 ...............................................
61 62 63 64 65 66
I. PENDAHULUAN
I-la1 yang sangat berharga dalam rangka 11roscs pembangunan perekonomian di I~ldo~lesia adalah kekayaa~lsu~nberdaya manusia (SDM) dan sumber daya a l a ~ n(SDA). ICedua ha1 yang sangat berharga tersebut belurn dapat bersinergi secara sempurna dcngan sistem perekonomian yang berlaku
di
Indonesia
sel~ingga dampaknya
belum
terasakan
bagi
kesejahteraan masyarakat. Mayoritas masyaraltai ltita adalah nlasyarakat yang berpenghasilan kecil dan tingyal dipedesaa~l dengan inata pencaharian sebagian besar petani dan nelayan. Metihat ha1 ini tidaklah tepat jika perhatian pembangunan hanya difoltuskan kepada usaha-usaha berskala besar yang kita sudah mengetahui justru mengalami kegagalan dan bahka11 m e ~ ~ j a d i beban pemerintah. Peranan usaha kecil menengah (UKM) sering dikaitkan de~lgatlupaya pemeriatah untuk mengurangi pengangguran, rnengentaskan kerniskina~ldan pemerataan
pendapatan.
Peranan
UKM
pada
program
~nengura~lgi
pengangguran sangat membantu pelaksanaan pembangunatl dari sistein perekona~nian nasional karena berperan untuk me~npercepatpertu~nbuhan ekonomi ~nelaluimisi penyediaan lapangan kerja, petli~lgkatanpendapatan masyarakat, dan ikut berperan dalam me~lingltatkanperolehan devisa serta ~nemperkuatstruktur industri nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistilc (BPS), dalanl departemen koperasi dan UKM (DepKop) tahun 2007, UKM mengalanli pe~lingkatandengall rata-rata pertumbuhan 3% dari tahun 1998 sa~npaitahun 2006, jumlah unit UKM menurut sektor elcono~nisebanyak 47.102.744 unit pada tahun 2005 dan mengalanli peningltatan sebesar 48.929.636 unit pada tahun 2006. Sedatlgltan penyerapan tenaga kerja UKM juga lnengalalni peningltata~lyaitu sebesar 83,233,793 orang pada tahun 2005 dan ~neni~lgkat menjadi 85.416.493 orang pada tahu1l2006. Perlte~ubanganUKM pada saat ini harus menjadi perhatian yang lebih serius dari berbagai kalangan. Agar nasala ah yang paling seriog rn~~ncul oleh
para pelaku UKM antara lain mengenai pemasaran produk, teknologi, pengalahan keuangan, lcualitas sumber daya manusia dan pem~odalandapat diminitnalkan. S e ~ n a k iketatnya ~l persaingan dunia usaha membuat lingkungan bisnis berubah semakitl cepat, baik domestik nlaupull lokal. Untuk dapat terus bersaing, UKM harus n~e~niliki strategi yang tepat dalam memproduksi serta memasarkan produknya agar produk buatannya laku dipasaran. Selain itu, UKM juga harus mencari cara unti~k~ u e n e k a ~biaya l yang akan dikeluarkan dengan seefisie~l1nungki11agar perusahaan dapat 111enyesuaikan diri disegala kondisi pasar dan ikut dalam ~nenentulcan harga pasar yang berlaku dipasaran. Berdasarkan prinsip ekouomi, UKM seperti juga perusahaan yang memiliki tujuan umum untuk mencapai keuntungan yang maksitnal dengan pengorbanan yang sewajarnya. Hal tersebut tnendorong perusahaan untuk bekerja
seefisien dan seefektif
mungkin
dalam
menghasilkan
dan
memasarkan suatu produk. Salah satu masalah UKM adalah pengelolaao keuangan dan pertnodalan dimana UKM masih mengalami ltendala yang cukup serius. Investor sulit untuk merninjanlka~ldan menanamkan ~uodalnyapada UKM, walaupu~l usaha tersebut menghasilkan laba yang cukup besar. Alasan tnendasar adalah UKM tidak dapat menunjukan bukti operasional dan keuntu~lganperusahaan dalam bentuk laporan keuangan. I-Ial ini disebabkan karena mereka tidak mengerti harus bagairnana, apa yang 11arus dipersiapkan, dan bagaimana menerapkannya. Banyak ha1 yang perlu diperhatikan ole11 UKM dala~nmemprodulcsi dan memasarkan produknya. UKM harus mampu ~nenciptaltanprodulc yang sesuai dengall selera l
pengan~bilan keputusan beserta kebijakan-kebijaka~ yang diambil oleh perusahaan. Berdasarkan inforiuasi yang telah disebutkan diatas, perusahaan dapat menentulca~lstrategi penetapan biaya produksi dan harga jual yang tepat atas suatu produk. Perhitungan harga pokok produksi yang tepat aka11 dapat menciptakan harga jual yang lcompetitif dipasar. Perusahaatl biasa~lya inelakukan penyerapan biaya produksi derlgan tujuatl efisiensi biaya. Hal itu dilakukan agar perusahaan dapat menetaplca~lharga jual yang lebih retldah dibandiilgkatl dengan perusahaan lain yang ~lle~llproduksi produk sejenis. 1.2. Perumusan Masalah
Penghitungan harga pokok produksi yang tepat aka11 memudahkan pihak perusahaa~l dalam ~ne~nperkirakanstruktur biaya produksinya. Informasi harga pokok produksi ini aka11 menjadi sangat penting bagi perusahaa~ldalam meru~lluslcan Iebijakan serla strategi harga yang akan diten~puhperusahaan. Untuk menghasilkan perhitungan harga pokok yang tepat maka perlu didulung oleh illformasi aku~ltansiyang baik. Perhitungan harga pokok harus berdasarkarl metode yang tepat, sehingga dapat menlperhitungkan dengan akurat seluruh biaya yang dikorbankan untuk memproduksi suatu produk. Salah satu Usaha Kecil Menengah yang bergerak dalam bidatlg penyediaan peralatan rumah tangga adalah Adi Jaya Furniture. Proses produksi yang dilakukan oleh Adi Jaya Furniture adalah produksi sofa. Dalam melakukan perhitungan terlladap harga pokok produksi sofa perusahaaul imasih 111enggunakan ~uetode sendiri yailg ~uasih sangat sederhatla. Biaya-biaya yang berliubuulga~ldengan proses produksi masill ada yang belum dicatat sehingga tidak teraloltasiltan deugan bailc kepada produk, biaya-biaya tidalc langsung atau biaya oirer.hencf pabrik hanya dikeloinpokal kedalam biaya lain-lait1 oleh perusahaan. Berdasarkan ha1 tersebut, malca dirutnuslcall permasalalla~lsebagai berikut :
1. Bagaimanakah klasifikasi biaya pada poses pladuksi sofa ?
2. Bagairna~laltahpenetapan harga polcok produltsi yang digunakan selama ini oleh perusahaan ?
3. Bagaimana pelterapail ruetode Aclivily Bused Cosling (ABC) dalam perhittu~~gan harga pokok sofa bagi perusahaan ?
1.3. Tujuan Penelitiarl Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui klasifikasi biaya yang terkait dengan poses produltsi sofa. 2. Meuganalisa metode penetapan harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan. 3. Menganalisa penerapan metode Aciivilji Biised C O S ~ ~ (ABC) I T ~ dalam perititungan harga poltok produksi sofa bagi perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusallaan yang menjadi objek penelitian, hasil penelitian dapat
digunakan sebagai bahan perti~nbangan atau masukan serta pelengkap informasi dalam usaha nleni~lgkatkanpendapatan perusahaan.
2. Bagi masyarakat, pada umumnya untuk pembaca diharapkan dapat mernperoleh tambahan informasi untulc mernperluas wawasan dan khususnya
untuk
rekan-rekan
mahasiswa
Manajemen
IPB
dapat
inemberikan manfaat bagi yang membutuhkan bahan-bahan
yang
beri~ubungandengall topik skripsi ini.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penulis membaiasi agar pembahasail ini tidak terlalu luas maka pernlasalahan yang akan dibahas hanya dari ruang lingkup cara menghitung biaya produksi sofa yang telah diproduksi. Produlc sofa yang dibahas dan aka1 dihitung harga pol
11. TINJAUAN L'USTAICA
2.1. Usaha Kecil men en gal^ Pe~~gertian mengellai Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan Negara masing-masing. Dua aspek penting dalam definisi UKM yaitu penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelorupoka~lperusahaan ditinjau dari ju~nlalltenaga kerja yang diserap dalan kelolnpok perusallaan tersebut. Pratomo dan Soejoedono (2002) inenyatakan INPRES No. 10 Tahun 1999 ~uendefinisikan usaha kecil menengah adalah unit kegiatan yang meiuiliki kekayaan bersih Iebih besar dari Rp. 200 juta sa~npai~llaksimalRp. 10 Miliar (tidak ternlasuk tanah d m bangunan telnpat usaha). Di Indonesia, pengerlian UKM berdasarkan kriteria ju~nlallpekerja yang dimiliki, yaitu kriteria usaha kecil jika karyawannya 5 sampai 19 orang, jika kuralg dari 5 karyawan digolongkan usaha ruinah tangga, dan usaha menengah terdiri atas 20-99 lcaryawan. Kriteria ~tmumUKM dilihat dari ciricirinya pada dasarnya bisa dianggap sama, yaitu sebagai berikut : 1. Struktur orga~~isasi yang sangat sederhana.
2. Tanpa staff yang berlebihan. 3. Penlbagian kerja yang tidak icetat.
4. Merniliki hirarki rnanajerial yang pendek.
5. Aktivitas formal yang sedikit dan sedikit ~~lenggunaka~l proses perencaman.
6. Kurang ~uen~bedakan asset pribadi dan asset perusahaan. 2.2. Konsep Biaya Seiring berjalatlnya roda operasi perusallaan banyak kepuiusan ~nanajenlen yang harus dibuai untuk memantapkatl posisiuya sebagai perusabaan kuat yang dapat menembus pangsa pasar yang ada. U~ltukilu banyak ha1 yang harus diperti~nbanglcannlanaje~ne~l perusahaan. I-Ial yang paling nlendasar untuk diperhituugkan dan rnendahului faktor-falttor lain dala~n~nelllbuatsuatu keputusan iuanajei~lelladalah biaya.
Ketidaktepatan dan kesalahan tafsiran biaya dapat ~nembuatpihakpihak yang berkepentingan di dala~nperusahaan menetapkan keputusan yang salah atau lturang tepat. Informasi yang salah tentang biaya juga tidak akan lnembantu manajemen dalam nlelaksa~~altan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu penlahaman yang tepat nlengenai konsep serta penggolongan biaya menjadi awal pemhahasan dalam keputusan manajemen, yang salah satilnya adalah Iceputusan altan harga jual.
2.2.1. Pengertian Biaya Istilah Biaya (cost), Supriyono rnendefinisilcannya berbeda dengan istilah beban (expense). Menurut Supriyono (1993) dalanl ekonomi keuangan. istilah biaya didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yallg diperbuat untuk ~nemperoleh barang atau jasa. Sedangkan beban (expense) adalah biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi tertentu. Mulyadi (1999) nle~ldefinisikanbiaya melalui dua cakupan atau lingkup pengertian. Dalanl arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalanl satuan uang, yang telah tejadi atau yang kelnungkinan akan terjadi untuk tujuan te~tentu.Dalan~arti sempit, biaya adalah pengorba~lansumber ekonomi untuk memperoleh altiva. Sedangkan pengertian cost menurut I-Iansen dan Mowen (1997) cost is the cash or cash equivalent value sacrifised for goods and services that are expected to bring nccurent or future value benefit to organization. Jika diterjemahkan inaka akan ~ne~niliki arti, Biaya adalah kas atau setara kas yang diltorbankan untulc barang dan jasa yang
diharapltau memberikan manfaat pada saat ini atau di masa
tnendatang bagi organisasi. 2.2.2. Klasifikasi Biaya Klasifikasi atau penggolongan adalah proses pengelompokan secara sistematis atas lceseluruhall ele~nen yang ada ke dalanl golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk menlberikan informasi yang lebih tnempunyai arti atau lebih penting. Klasifikasi
atau penggolongan ini akan meinudahkan ~nanajernen perusahaan dalam melakukan kalkulasi terhadap biaya-biaya perusahaan. biaya yang Berikut ini adalah cara klasifikasi atau pe~~ggolongan pokok menurut Supriyollo (1993) :
1. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Fungsi Polioli Kegiatan Perusahaan a. Biaya Produksi Biaya produksi n~eliputiseinua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalan~tiga kelolnpolc yaitu :
1)
Biaya bahan baku Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi
produk
jadi
dan
peinakaiannya
dapat
diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti jejaknya, atau inerupakan bagian integral dari produk tertentu. Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai lnacam bahan balcu yang dipakai di dalam pengolahan produk.
2)
Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat didefinisikan atau diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kexja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaall kepada tenaga lcerja langsung dan jejak manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.
3)
Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrilt adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dail biaya tenaga lterja langsung, elelnennya dapat digolongkan ke dalanl :
a) Biaya bahan penolong b)
Biaya tenaga lterja tidak langsung
c)
Biaya depresiasi dan ainortisasi aktiva tetap pabrik
d)
Biaya reparasi dan perneliharaan aktiva tetap pabrilc
e)
Biaya listrik dan air pabrik Biaya asuransi pabrik biaya overhead pabrik lain-lain
g)
Biaya penelitian dan pe~lgenlbangan
b. Biaya Non Produksi Biaya
produksi sesuai dengall fungsi atau kegiatan no11
11011
produksi digolongltan menjadi 3 (tiga) macan1 biaya, yaitu biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum, serta biaya finansial. Berikut pe~~jelasan secara singkat keliga lnacanl biaya tersebut :
1)
Biaya pemasaran Biaya pemasarau meliputi semua biaya dalan~ rangka melaksanakan kegiatan penlasaran atau kegiatan untuk ~nenjualbarang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai dengall pengumpulan piutang ~nenjadikas.
2)
Biaya Administrasi dan U ~ n u m Biaya adnlinistrasi dan umuln ineliputi selnua biaya dalan rangka melaksanaltan fungsi adnlinistrasi dan ulnum seperti biaya perencauaan, penentuan strategi dan kebijaksanaan, pengarahan dan pe~lgendaliankegiatan agar berdaya g u m dan berhasil guna.
3)
Biaya Finansial Biaya Finansial adalah senlua biaya dalam rangka nlelaksanakan fungsi finansial yaitu fungsi penlenuhan dana yang diperlukan ole11 perusahaan, misalnya : a)
Biaya bunga
b) c)
Biaya penerbitan atau etnisi obligasi Biaya finansial lainnya.
2. Penggolonga~iBiaya lie Dalan~Biaya Produk dao Biaye Periode a. Biaya Produk Biaya produk (product cost) adalah biaya yang diidentifikasikal sebagai bagian harga perolehan persediaan, biaya ini ~nerupakan harga perolehan barang dagangan yang dibeli dengall tujuan
untuk dijual atau harga pokolc produk
yang dihasilkan
perusallaan-perusahaan dengan tujuan untuk dijual. b. Biaya Periode Biaya periode (period cost) adalah n ~ e l i p ~ biaya ~ t i yang dapat diidentifikasikan dengan ukurall periode atau jarak waktu tei-tentu daripada dengan pemindahan barang atau penyerahan jasa. 3. Penggolongan Biaya berdasaritan Perilaku Biaya Penggolongan biaya berdasarl
2. Biaya Tetap Operasional Biaya tetap iili diperlukan untuk mengoperasikan fasilitas perusahaan, nlisalnya : asura~si,biaya gaji tetap, pajak bumi dan bangunan. 3. Biaya tetap Dipl.ograunkan Biaya tetap ini tidal<secara langsuilg berhubungan dengan fasilitas dan pengoperasian kapasitas tersebut, tetapi manajemen me~npuilyaikomitmen atau program terhadap biaya tetap tersebut, lnisalnya : biaya penelitian dan pengembangan. biaya crdverti.mzeni.
b. Biaya Variabel Biaya yang juntlah totalnya berubah secara sebanding atau proposional
dengan perubahan
volunle
kegiatan
atau
alctivitas. Misalnya, biaya variabel terdiri alas biaya balun baku, teilaga kerja langsung yang dibayar per produk atau per jam,
overhead
pabrik
variabel,
pemasarail
variabel,
adrninistrasi dan utuu~nvariabel. c. Biaya Semi-Variabel Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai perubahan volun~eltegiatan atat1 aktivitas tetapi tingkat perubahannya tidal< proposional atau sebanding. Sebagai contoh biaya semivariabel ~nisalnyabiaya listrik, biaya teiepon, biaya reparasi dan peineliharaan mesin, biaya kendaraan.
4. Pe~iggolongariBiaya Sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya a. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadiilya atau nlanfaatnya dapat diidentifikasika~l kepada obyelt atau pusat biaya tertentu. b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Biaya tidak la~lgsung adalah biaya yang terjadiilya atau rnanfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya digunakan oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
5. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Altuntansi di mana Biaya akan Dibebanltan a. Pengeluarau Modal (Capital Expenditures) Pengeluaran rnodal adalah pengeluaran yarlg akan dal~at menlberikan
inailfaat
pada
periode
akuntailsi
atau
pe~lgeluaran yang akan dapat inemberikan manfaat pada periode akuntansi yang altan datang.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenues Expenditures) Pengeluaran penghasiian adalah pengeluaran yang akan menlberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dintana pengeluaran terjadi.
6 . Penggolongan Biaya untuli Tujuan Pengendalian Biaya Penggolongan pada biaya ini dibagi me~ljadi dua macam, yaitu : a. Biaya Terkendalikan (Controliable Cost) Biaya terlcendalikan adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pi~npi~ran tertentu dalam jangka waktu tertentu. b. Biaya Tidak Terkendalikan (Uncontrollable Cost) Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh
seorang
pimpina~dpejabat tertentu
berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalanl jangka waktu tertentu. 7. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengan~bilan Keputusan
a. Biaya Relevan Biaya relevan adalah biaya rnasa depan yang berbeda pada berbagai
macam
altenlatif.
Biaya
tersebut
akan
mempengaruhi pengan~bilankeputusan. Oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dala~npenganlbilan keputusan. b. Biaya Tidak Relevan Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidalc tnempengaruhi penganlbilan keputusan, ole11 karcna itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkal dalanl pengambila~l keputusan.
2.3. I'enyerapan Biaya dalam Pe~lentuanIlarga I'okoli Produk
Perusallaan yang mengolah produknya melalui proses dari bahan bale11 sampai dengan menjadi produk jadi, d i s e b ~ ~perusallaan t pabrilc atau perusaliaali manufalctur (manufact~~ring). Di dala~nme~ijala~ikan aktivitas produksinya per~~saliaan melaltulca~ipenyerapan biapa ~~ntulc setiap proses yang terjadi. Beriltut akan dijelasltan secara singleat mengenai alira~ibiaya dalani l ~ e r ~ ~ s a h amanufaktur. an 2.3.1. Alirau Biaya Produfisi
Me~iurut Machfoedz (1993) pendapatan pabrilc (manufaktur) memp~~nyai tiga lahap dalam nie~igikutiarus biaya produknya, sampai barang (produk) siap dijual atau dipindahkan pada pemakai. Pertanla : Pencatatan biaya dalam pembelian balian sebagai ballan untulc diolali (diproses) lebili laxijut sampai bahan balcil disimpan digudang bahan baku sebagai persediaan ballan baltu. Icedua : Pengolalian balian baltu, dalani tahap ini bahan baku dikombinasilcan dengall upah langsung dan biaya overhead pabrik. sarnpai taliap di~iianabahan balcu tersebut ~uenjadibarang dalaln proses atau barang setengall jadi. Ketiga : Adalah merubah barang dalam proses melijadi barang jadi lcemudian memindahkannya ltedala~iigudang barang jadi sebagai persediaan yang alcan dijual. Biaya yang dilceluarlta~lsanipai bahan baku menjadi barang jadi disebut "tn7expireti prodzicr cost" srunpai barang tersebut twjual, pada saat barang dijual nialca menjadi "expired cost" yang disebut liarga pokolc pe~i.jualan(cost of good sold). 2.3.2. Metode Pengurnpulan I-Iarga Poliok Produksi
Metode pang dipakai dalani mengliitung harga pokolc produltsi tergant~~ng pada sil'at produlcsinya. Supriyo~io(1993) nienibagi metode pengumpulan harga poltok produlcsi menjadi dua sistem, yaitu metode harga pokolc pesanan (job order cost method) dan metode harga polcolc proses (process cost method).
Metode harga poicok pesanan adalalt metode pengu~npula~l harga untuk setiap pesanan pokok produk dimana biaya-biaya diku~upulka~l atau kontrak atail jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya. Pengolahan produk akan dimulai setelah datangnya pesallall dari langganan atau penlbeli ~nelalui doku~lle~l pesanan penjualan (sales order), yang memuat jellis dan jumlah produk yang dipesan, spesifikasi pesanan, tanggal pesanan diterima dan harus diserahkan. Metode harga pokok proses d i ~ u a ~ lbiaya-biaya a dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, tahun. Dalanl metode harga pokok proses yang menjadi obyek biaya adalah bagian perusallaan atau pusat biaya dan bukan pada suatu produk. Metode itli sangat tepat jika produk dibuat melalui produksi ~nassalatau proses berkela~ljutart.Berikut aka11 dibandingkan karakteristik metode harga pokok pesanan dengall harga pokok proses.
'l'abel 1. Perbedaan Metode Ilarga Polioli Pesanan dengan Harga Pokolc I'roses ~
Segi Perbedaan
Metode I-Iarga Poltok Pesa~lan
I
Metode Harga Pokok I'roses
Budget Produltsi
1
Tergant~rng spesifilcasi Ho~llogendan sta~ldar pemesan dan dapat dipisahlcan identitasnya Biaya Produksi Setiap Pesanan Setiap S a t ~ ~ aWalctu n dikunlp~illtan Bentuk Produlc
Kapan Biaya Produlcsi Dihitung Menghitung Harga Pokok Per unit
Contoh Perusahaan
Pada saat suatu pesanan selesai
I'ada akhir waktu
periodelsatuan
Harga Polcolt Pesanan tertenlu Junllah produk pesanan yang bersa~lglcutan Percetakan, kontralctor, kantor aku~ltatl
Harga pokok periode tertent~l Jumlali produlc periode yang bersangltutan Semen, kertas, tekstil, PLN, angkutan.
2.3.3. Metode Pengliitui~ganI-Iarga Poliok Penjualan
Pe~lentuan harga pokok
pe~ljualan da11 penggunaan
basil
penelltuan sebagai dasar perencanaan dan pengatnbilan Iceputusan
perltembangan operasi perusahaan. Machfoedz (1993) mengunglcapltan dua metode perhitungan harga poltok prodult, yaitu metode harga polcok penu11 clan nlelode harga polcok variabel. Metode penyerapan biaya dengan pendekatan harga poltok penuh lebill banyalc diltaitltan dengan akuntansi biaya lconvensio~lal sehingga ada yang menyebut pendeltatan ini dengan nanla co~~iienlio~~nl cosiing nDso,p/io~~, atau Jztll
costing. Metode harga poltolc penuh adalah metode yang lazim
digunakan, dimatla semua produksi tidak langsung (baik variabel maupun tetap) bersama-sama dengall biaya bahan langsung dan upah la~lgsu~lg dianggap sebagai biaya produksi. Dala~nmetode ini yang tennasuk biaya operasi adalal~seluruh biaya untuk menawarka~ld a ~ i111e11jual produk setelah keluar dari fu11gsi produksi, meliputi biaya operasi tetap dan variabel ( atau bisa dikelompokkan menjadi fungsi lebih terinci, seperti
fungsi adruinistrasi, fungsi per~jualan,dan sebagainya). 2.3.3.2 Metode Harga Pokok Variabel Metode penyerapan biaya dengan pendekataii harga pokok variabel lebih diltetlal dengan llama variabel costing,
direct costing, atau nzarginml costing. Dalam nletode ini biaya produksi yatlg dihitung untuk suatu periode akuntansi adalah biaya produksi tidak la~lgsu~lg yang bersifat variabel saja. De~nikianjuga yang terjadi pada biaya operasi. Biaya operasi dipisalkan dellgall biaya operasi tetap, karena biaya operasi variabel berubah sesuai dengan perubal~anoperasi perusahaan sedatlg biaya operasi tetap tidak dipengaruhi oleh operasi perusahaan. Manfaat melode variabel costing atitara lain dapat nlenyediakan informasi yang lebih terinci, karena pola perilaku biaya variabel dan biaya tetap digambarkan dengall jelas. 2.3.3.3 Penyajian Laporan Laba Rugi I'erusal~aan Penyajian laporan laba rugi ~ile~lurutabsorption
costing me~lggu~lalcanpendekatan fu~lgsional (functional approach), yakni ~rne~lgura~~gka~l seluruh biaya produltsi (variabel
d a ~ i tetap)
dari
mengurmgka~u~ya dengan
pe~~jualatl dan biaya-biaya
ke~nudian
operasi
yang
diklasifikasilta~x ruenurut fungsi-fungsi pokok perusahaan. Laporan dengan format i~lilahyang diperbolehlcan untulc pihak ekster~lkarena sesuai dengan pri~isipakuntansi yang lazim.
Penyajian laporan laba rugi lnenurut vnrinbel costing menggunakan format con[~ihzriionnzc~rgin,yaltni menyajikan informasi dengan inengurangkan lebih dahulu seluruh biaya variabel dari penjualan, baru ke~nudian mengurangltannya dengan seluruh biaya tetap. Laporan dengan format ini hanya dipergunakan untuk laporan intern dan dilarang dipergunakan untuk laporan ekstern, karena tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. 2.4. I'enetapan I-larga Jual
Teori harga nler~~pakan ltaidah utalna dan yang pertalna dala~nillnu ekonon~i.Dari awal terbentuknpa pasar, berdasarltan transaksi yang terjadi, harga tnenjadi organ yang paling peka didalam tubuh suatu unit usaha. Apapun kondisi perusahaan dan situasi yang terjadi serta berke~nbang disekitar perusahaan, setiap keputusan yang diambil perusahaan akan mempengaruhi harga. Dengan kata lain tiap perubahan yang dibuat di dalam perusahaan akan menghasilkan keputusan yang paling ald~ir,yaitu keputusan inengenai penetapan harga untuk produk yang akan dipasarkan. 2.4.1. Pengertian Harga J u a l Berangkat dari analisa diatas maka altan dibahas bagai~nana penetapan harga jual, nainun sebelun~nya altan disajikan terlebih dal~ulupengertian mengenai harga jual itu sendiri. Definisi harga jual menurut Supriyono (1993) adalah Jumlah inoneter yang dibebankan oleh suatu unit isa aha kepada pembeli atari pelanggan atas barang atau jasa untuk dijual atau diseral~kan. Mulyadi (1993) me~~yebutltan bahwa Pada dasarnya dalan~ keadaan normal, harga jual produk atau jasa harus dapat lnenutup harga produk yang dikehendaki. Sedangkan dalam bukunya Kotler (1997) nlembagi definisi atau pengertian harga jual dalam dua sudut pandang, yaitu dalanl arli se~npitdan dalam arti yang lebih luas. Dalanl arti seinpit harga adalah jumlah uang yang ditagilkan untuk suatu produk atau jasa. Lebih luas harga adalah jumlah dari
nilai yang dipertukarkan ko~lsurnen untuk manfaat rnemiliki atau menggunakan produk atau jasa. Kemudian delinisi atatr petlgertian harga jual lllellurut Kohler (1983) adalah sejumlah uang atau suatu nilai yang dipertukarkan ilntuk mendapalkan barang alau jasa. Dari beberapa definisi atau pengertian diatas, maka dapat harga jual merupaka~l kesesuaian sejumlah uang atau alat tukar lainnya yang mellyatakan tlilai tukar antara pe~ubeli dan pei~.jual ~111tuksuatu barang atau jasa. Nilai pertulcara~l yang diberikan ole11 penjual merupaltm ju~nlah hxga pokok produksi yang ditambah dengall laba yang d i h a q k a n oleh penjual.
2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jual Peiltillg~lyasuatu produk yang dipasarkan untuk tidak hanya dapat dinikmati llanlun juga diminati ole11 ko~lsumellnlenjadi suatu perhatian khusus bagi perusahaan dalam inelu~lcurkanproduknya kepasaran. Banyak faktor diluar biaya yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk nleraih laba yang maksimal. Kotler (1997) inenyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempe~lgauhi penetapal ltarga tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Dibawah ini pembahasan mengeilai faktor-faktor tersebut. 2.4.2.1 Faktor-faktor Intern yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jual
1. Sasaran Pemasaran Dalain mengambil suatu keputusan mengenai harga jual, manajemen perusahaail perlu ruenetapkan segmen pasar yang akan dicapai atau diraih. Peilentuan segmen pasar ini merupakan ha1 ya11g pentirtg bagi perusahaan utltuk selal~jutnyatnencari berbagai alter~latifdalam strategi bauran pemasaran, termasuk harga. Hal tersebut dikaenakan lingkup pasar yang ille~~~jadi target ko~lsume~l dari produk yang dikeluarkan perusahaan me~ljadilebih jelas datl lebih spesifik. Jadi strategi penetal~anharga terulama ditentukan oleh lteputusa~lmengenai pemosisian pasar.
Semakin jelas sebuah perusahaan menetapkan sasarannya, semakin mudah penetapan harga. Sasaratl yang umum dari suatu perusahaan juga dikenal sebagai tujua~lumutll yang ingin dicapai ole11 perusahaan. Tujuan umum perusahaan dalam menentukan harga jual produknya adalah : a. Bertahan hidup Perusahaan
menetapkan
bertahan
ltidup
sebagai
sasaran utama bila menghadapi masalah akibat kelebihan kapasitas, persaingan berat, atau keinginan konsumen yang berubah. Agar pabrik tetap berjalan, sebuah perusahaan ~ n u i l g k i ~me~letapltan ~ harga
rendah,
dengall
harapan
permi~ltaa~l aka11 naik. Asalkan harga sudah menutup biaya variabel dan sedikit biaya tetap, tnereka dapat bertahan dalarn bisnis. b. Memaksimalka~lLaba Saat Ini Perusahaan-perusahaa~l me~nperkirakan berapa besar permintaan dan biaya pada beberapa harga yang berbeda dan memilih harga yang aka11 men~aksimalka~l laba, arus kas, atau pengembalia~linvestasi maksimal saat ini.
c. Kepemimpinan Pasar Pentsahaacl yang ingin me~ljadipe~nimpindalam pangsa pasar aka11 me~letapka~l harga seretldah mungkin. Variasi dari sasarau ini adalah mengejar pangsa pasar tertentu. d. Kepemimpina~lMutu Produk Biasmya keputusan i ~ l ime~lgharuska~l penetapan harga tinggi untuk menutup biaya rnutu tersebut dan biaya tinggi dari litbang. Sebuall perusahaan inungltin juga rnenggu~lakatlhmga u ~ ~ t ~nencapai r~k sasaran yang lebih spesifik. Perusahaan dapat me~letapltatlharga rendah untuk mencegah pesaing agar tidak memasuki pasar atau menetapkan harga pada tingkat pesaing untuk menstabilkan harga.
2. Strategi Bauran Pemasaran Harga adalah satu-satunya alat bauran pernasaran yang digunakan perusahaan u~itrrk ~nencapai sasaran penlasaraluliya. Keputusan harga harus diltoordi~lasikandengal1 rancangall produk, distribusi, da11promosi yang mcmbe~ltukprograin pemasaran yang konsisten da11 efekttif. Bahkan ketika m e ~ l o ~ ~ j o l kharga, a n penlasar harus ingat bahwa pelangga~l jarang ~nembeliberdasarkan pada harga saja. Sebaliknya, mereka ~ne~lcari produk yang ~nemberikan nilai terbaik dalam arti ruanfaat yang diterirna untuk harga yang dibayarkan.
3. Biaya Biaya menjadi dasar bagi liarga yang dapat ditetapkan oleh perusahaan untuk produknya. Perusahaan ingin ~nenetapkanharga yang
llle~lutup semua
memproduksi,
biaya
nlendistribusi,
yang dan
dikeluarkannya
untuk
met~jual produk
serta
menge~nbalikanusaha da11 resiko yang dita~lggu~lg~lya pada tingkat yang sedang. Perusahaan de~lganbiaya lebil~rendah dapat menetapkai harga lebih rendah yang menghasilkaiz penjuaian dan laba yang Iebih besar.
4. Pertimbangan Organisasi Manaje~ne~l harus ~ n e ~ n u t u s ksiapa a ~ l dalam organisasi yaug sebaiknya inenetapkatl harga. Setiap perusahaan me~npunyaicara yang berbeda dala~nmenga~nbilkeputusan mengenai penetapan harga jual, demikian pula pillalt yang berwena~lgdalam upaya petlgambila~lkeputusan. Dalarn perusahaan kecil, harga sering ltali ditetapkan oleh manaje~nen puncak daripada ole11 b a g i a ~ pemasaran atau pe~?jualan.Dalatll perusal~aan besar, penetapan harga biasailya ditangani oleh nla~lajer divisi atau lini produk. Dalam pasar industri, te~laga penjual ~ n u n g k i ~ diberi l wewellallg untuk
lnelakukan negosiasi dengan pelanggan dalam rentang harga tertentu.
2.4.2.2 Faktor-faktor Ekstern yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jual 1. Pasar dan Per~uintaan
Sebelum menetapkan harga, pemasar harus memahami hubungan
antara harga dan permintaan
Perusahaan
harus
~ ~ n t u kproduknya.
mempertin~bangkan persepsi
konsu~nen
lnengenai harga dan bagaimana persepsi ini ~neinpengaruhi lceputusan lneinbeli dari konsumen. Bila pelanggan menganggap bahwa harga lebih tinggi dibandingkan nilai produk, mereka tidak akan rnembeli produk tersebut. Oleh karena itu pemasar harus berusaha ~nernaha~ni alasan konsuinen rnembeli suatu produk dan menetapkan harga menurut persepsi konsumen mengenai nilai produk. 2. Pesaing
Falctor ekste~nal lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinan reaksi pesaing terhadap perubahan harga perusahaan sendiri. Perusahaan juga perlu mengetahui harga dan mutu dari setiap produk yang dijual pesaing. 3. Faktor-faktor Eltstern yang Lain Ketika
menetapkan
harga,
perusahaan
juga
harus
memikirkan faktor-faktor lain dalanl lingkungan eltsternalnya. Kotler (1996) menyebutkiu~ faktor-falctor tersebut autara lain kondisi ekonomi, pedagang, pemerintah, dan pertiinbangan sosial. Banyak faktor-faktor yallg n~empengaruhi harga jual produk sel~inggatidak rnenutup ke~uu~lgkinan terdapat situasi dan kondisi lain diluar hal-ha1 yang telah disebutkan di atas yang alcan mempengaruhi manajerial.
perusahaan
dalam
~nenganlbil keputusan
2.4.3. Metode Penetapan Harga Jual
Narga barang dan jasa
perlu ditetapkan guna menghadapi
pesaing-pesaiiig. Apabila harga ditetapkan lebih tinggi dari harga pesaing maka akan sukar untuk menarik pembeli, kecuali kalau disertai kupon-kupon dan selllacaiilnya atau memang kualitas barang atau jasa yang dijual it11 lebih baik dari barang pang lain. Sedaligkan bila harga ditetapkan lebih rendah, niungltin akan menarik pembeli, tetapi keu~ituiiganyang diperolels juga akan melljadi rendah. Satu ha1 yaiig pasti, pe~ientuan liarga harus dapat menutup ongkos-ongkos pl.oduksi. Sugiri (1999) membagi metode harga jual ltedalalli dua luetode yaitu metode cost-p1u.r pricing dan metode ri~ne
and nzaterial pricing. Metode cost-plus pricir~g digunakan oleh perusahaan industri atau manufaktur sedailgkan metode time and
nzarerial pricing digunakan untuk perusahaa~iyang bergerak dibidang jasa. 2.4.3.1 Cost-Pl~rsPriciitg
Pendekatail yang lazim untuk ~llenentulcanharga jual produk standar adalah formula cost-plus. Menurut pendekatan ini, harga jual adalah cosi ditambah dengan mark up sebesar persentase tertentu dari cost tersebut. i k r k up harus ditentukan sedemikiail rupa, sebiiigga laba yang diiliginkan dapat tercapai. Dalam bukunya Sugiri (1999) melnbagi pendekatan
cosr-p1u.r. pricing nienjadi empat inacam pelideltatan atau metode, yaitu :
1. Biaya Produksi Penuh (Absorption Costing atau Full Costing) Salah
satu
dasar
yang
digunakan
untuk
rneiie~ltulca~l harga jual prodult adalah harga polcok produk yang dihitung dengan pelidekatan Absorption Costing (Full Costing). Menurut pendekatan i~ii, harga pokok produk terdiri atas biaya bahan baku, biaya teilaga kerja
jual yang ditargetkan adalah harga pokok produk dita~nbah dengan nzurk zip. Meskipun pendekatan ini berna~nacost-plus, ~nasih ada bagian biaya yang terse~nbunyidala~nnic~rkup. Biayabiaya yang terse~nbu~lyi (buried) tersebut adalah biayabiaya administrasi dan penjualan. Biaya-biaya ini dapat pula dita~npaltkansecara terpisah dan ditambahkan dengan biaya produksi. Jadi mark
L ~ dapat I
dihitung dari seluruh
biaya, baik biaya produksi maupun biaya non produksi. Kalau ~ne~lggunakan seluruh biaya (produksi dan 1lo11produksi)
sebagai dasar penentuan ilarga, berarti aka11
didasarkan pada ,full cosi. Nanlu~ldemikian, cara seperti itu jarang dilakukatl dala~n praktik. Alasa~lnya adalah kesulitan yang dihadapi dalanl mengalokasikan biaya
IIOII
produksi jika perusahaan banyak jenisnya. Berikut ini adatah perhitungall biaya produksi beserta for~nulaperhitungan ~riarktry untuk n~enetapka~l harga jual
suatu produk
berdasarkan rnetode biaya
perhitungan penuh. Biaya ballan baku
xxx
Biaya tenaga kerja Langsung
xxx
Biaya overhead pabrik : -
Tetap
xxx
-
Variabel
xxx
Biaya produksi penuh
xxx
Mark tip
xxx
Target harga j ual
XSX
%mnrkup = ROI =
+
Tar;et ROI Biaya Penjualan d m adniinistrasi (Volurjedala11 uit)x (Har~apokokproduk per unit)
Laba Bersjh Penjualan f Penjualan Rata - rata aktiva operasi
...(2)
...(1)
2. Biaya Penuh (Full Cost)
Pendckatan
ltedua
yang
digunakan
dala~n
menelapkan harga jual adalah dengan nlelode biaya penuh atau fir11 cosr. fir11 cost adalah seluruh biaya baik biaya produksi
maupun
biaya
nonproduksi.
Sebagailnana
dijelaskan sebelumnya, pendekatan ini diterapkan apabila produk yang dibuat ole11 perusahaan terdiri atas berbagai jenis. Untuk n~en~udahka~l pemahaman, anggaplah hanya satu jenis produk yang dibuat dan dijual perusahaan. Beriltut ini merupakan perhilungan full cost beserta for~nulaperhitungan nzark up u ~ l t ~nle~letapkatl ~lt harga jual suatu produk berdasarkan metode biaya penull. Biaya bahan baku
xxx
Biaya tenaga kerja langsung
xxx
Biaya overlzead pabrik :
-
Tetap
xxx
Variabel
XXX
Biaya produksi penuh
XXX
Biay penjualatl dan administrasi variabel
xxx
Biaya penjuala~idan adlninistrasi tetap
xxx
Fzill cost
xxx
xxx -
Mark up Target harga jual
SXX
dimana : Target R01
D , ~ ? n a r k= z~~ [volume dalanl u i d x {Yoral biayaperunitj
...(3)
3. Biaya Produksi Variabel (Variable Costing) Dasar
lcetiga
yang
dapat
digunakan
u~ltuk
lnenentukan harga jual adalah harga pokok produk yang dillitung dengan pendekataa i~ur.inble cosfing. Menurut pendekatan ini, harga pokok produk hanya terdiri atas biaya variabel yang diperlukan untuk me~npludulcsibarang atau jasa. Elemen harga pokok produk ilanya nleliputi biaya
bahan baku, biaya tetlaga kerja langsung, dan biaya oi~erherid pabrik variabel. Biaya overhead pabrik tetap dianggap bukan biaya produksi, i~lelai~lka~l biaya periode (period cost). Berikut di bawah ini adalah perhitungan biaya produksi beserta formula perhitungall 111ark up untuk rue~letapka~l harga jual produk berdasarkan metode biaya produksi variabel. Biaya bahan baku
xxx
Biaya tenaga k e j a l a ~ ~ g s u i ~ g
xxx
Biaya overhead pabrik variabel
xxx
Biaya produksi variabel
xxx
Mark up
XXX
Target harga jual
% mirk 11p =
XYX
Target ROI t Biaya tetap t Biayanol~produksiwiabd (Volurne dala11 cnit) n (Harga pokokVariabel per unit:l ...(4)
4. Biaya Variabel (Variable Cost) Dasar kee~npatutltuk rnenentuka~~ harga jual adalah variable cost, yaitu seluruh biaya variabel baik biaya produksi variabel maupun biaya ~lonproduksivariabel. Berikut ini adalah perhitungan biaya variabel dan for~llulaperhitungan markup untuk nlenetapkan harga jual berdasarkan metode biaya variabel (variable cost). Biaya bahan baku
xxx
Biaya tenaga kerja langsu~lg
xxx
Biaya overhead pabrik variabel
xxx -
Biaya penjualan dall adlninistrasi variabel
xxx xxx
Biaya variabel
XXX
i!dc~rkup
XXX
Biaya produksi variabel
Target harga jual dimana :
XXX
%?narkzip =
Target ROI + Biayatetap [Voluri~edalain mlit) x (BiayaVariabel per unit)
...(5)
Dari pelljelasan di atas. maka dapatlah dipahami bahwa penentuan harga jual produk dengan ~lleildasarkau pada biaya tidal< dapat dipa~ldangsebagai for~uulayang kaku dall deterministik (pasti). Berbagai hanyalah
cara menentukan target
for~nula yang ada 11arga jual
sebagai
pendekatan coba-coba. Pada akhimya, konsumenlah yang dapat menentukan harga, sehingga perusahaan harus selalu ~lle~iyesuaikall harga jualnya atau mengubah lini produkllya. Selalu ~uenyesuaika~~ harga jual dilaltuka~iapabila pasar yang dihadapi perusahaan adalah persingan sempuma. 2.4.3.2 Tiwe nl~cl~VfaterirrlPricirrg
Pendekatan lime and inalerial l~ricirzgmenggunakan dua buah tarif penentuan harga jual, yaitu pada waktu te~laga kerja langsurtg dan pada bahan. Tarif tersebut dibentuk untuk menutup biaya administrasi dan penjualan, biaya tak langsung lainnya, dan laba yang diingitlka~l.Penelltuan harga jual detlgan metode ini lazim digunakan ole11 bengkel reparasi jam,
bengkel reparasi
inobil dan motor,
perusahaan
percetalcan, dan perusahaan-perusal~aatllain yang bergerak di bidang jasa. Melode ini juga digu~lakatl oleh berbagai persekutuan para ahli, seperli akuntan, pengacara, dokter, dail konsultan. Komponen waktu dillyataka11 secara khusus sebagai tarif per jam tenaga lcerja langsung. Tarif ini dihitung dari pc~~jumlahan tiga elemell berikut : (1) biaya tenaga kerja langsung, ternlasuk gaji dan t u ~ l j a ~ l g atambahan; ~l (2) biaya penjualan dan administrasi; dan (3) laba yang diiagiilkan. Adapun komponen bahan mcliputi harga beli ballan yang digullaltan scla~lla pengerjaan ditambah material loadfig
charge. Material loading charge di~i~aksudkan untuk me~lutup
biaya-biaya pemasaran, hcrndling dan penyimpanan ballan, plusproJi/ nzcrrgin untuk bahan itu sendiri.
2.5. Metode Actii~ityBased Costirrg Activioi Bused Costing merupakan ~neiodepencntuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajilcan infor~nasi harga pokok produk secara cernlat bagi kepentinga~l manajemen, dengall n~e~lgukur kotlsu~nsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk (Mulyadi, 1993). Untuk nlengevaluasi profitabilitas lini produltsi, perlu untuk ~nelakuka~l penelusura~l biaya overhead pabrik secara tepat. Meskipun demikian, karena biaya overhead pabrilc berhubungan secara tidak langsung dengall produk aldlir, ~ n a k al~arusditemukan dasar yang sesuai untuk ~nelnbebankanbiaya tersebut ke produk individual.
Activily Bnsed Costiizg menitikberatkan penentuan harga pokok produk diselnua fase pembuatan produk, sejak fase desain dan pengembangan produk sacnpai dengan peilyeraha~l produk kepada konsumen. Jika perusahaatl
nlenggunakan pendeltata~l Activilji Bused
Coslirzg dalam
penentuan harga pokok produksinya, jzrll cosl of producf ~nencakuptotal biaya desain dan pengembangan produk (seperti biaya desain, biaya pengujian produk), biaya proditksi (Cacility sustaining activity cost + product sustaining activity cost + batch related activity cost + unit level activity cost) ditambah dellgall biaya dukungan logistilc (biaya iklan + biaya distribt~si+ biaya garansi produk).
2.6. Penelitian Terdahulu Yunita (2002) meneliti tentang penerapan metode harga pokok produksi pada perusahaan kopi bubulc cap "S", di Bekasi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk tnenelapka~lmetode perhitungan harga pokok yang tepat bagi perusahaan dengall cara inembandingkan antara metode yang biasa
digunakan
oleh
perusahaan
selama
ini
dengall
rnetode
departementalisasi. Dari hasil penelitia~ltersebut menut~~juklcan bahwa ada perbedaan
antara
harga
pokolc
yang
dihitung
dengall
inetode
departe~nentalisasi yaitu sebesar 2,SS persen. Perbedaan ini disebablca~l
perusallaan tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik sebagai ko~nponen harga pokok produksi. Nasil penelitian tersebut juga me~~jelaskan dengan adanya depa~tementalisasi terlihat bahwa masih terdapat penunlpukanpe~lutllpukan biaya yang masih dapat diefisienkan untuk menekan harga pokok produksi. Penelitian Gulton~(2003) mempelajari penetapan harga pokok pakan ternak pada Pengolahan Makana11 Ternalc Koperasi Peternakan Bandung Selatan
(PMT-KPBS)
Cirebon.
Tujuan
peilelitia~l~lyaadalah
untuk
mempelajari penetapan harga pokolc yang dilakulca~l PMT-KPBS dan men~bandingka~lnya dengan memperllitungkan komponen-komponen biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Berdasarkan hasil penelitian harga pokok yang dihitung dengall menggunalcan metode ,fitll cosfirzg ternyata menunjukan perbedaan angka yang lebih tinggi bila ia dibandingkan dengan perhitungall yang dilakukan oleh perusallaan. Perbandillgall ini menu~~jukan bahwa terjadi selisih yang cukup besar yaitu sekitar Rp. 18,25/kg. perbedaan tersebut disebabkan karena perhitungan yang dilakukan perusallaan tidak mengakumulasilcan seluruh biaya yang rue~~jadi bagian dari biaya produksi.
111. METODE PENELITIAN
Bagi pihalt ntanajemen di perusahaan pemahaman ~nengenaibiaya sangat penling, Itarena inforruasi nlengenai biaya dapat digunakan untuk ~nenelitultanharga jual produk. Berdasarkan prinsip ekonomi, tujuan unlunl dari perusahaan adalah untuk mencapai lceuntunga~iyang maksi~naldengan pengorbanan yang sewajarnya. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk bekerja
seefisien dan
seefektif
nlungkin
dalani menghasilkan
dan
~nenlasarkansuatu produk. Pihak ~uanajemenharus lnanlpu nlenelltukan harga jual yang tepat dalam n~e~nasarltanprodukuya. Penetapan harga jual tersebut sangat berkaitan dengan penetapan harga pokok prodt~ksi dari produk. Dalam menghadapi
persaingan
harga
antar perusahaan,
maka
manajenien
perusahaan perlit rnelakukan suatu pengendalian yang tepat dan tereucana dalani ha1 penentuan biaya dasar produksi. Perhitungan biaya produksi yang tepat akan dapat lne~nbantu lnanajenlen perusahaan dalam penga~nbilan keputusan beserta kebijakan-kebijakan yang diambil ole11 perusahaan. Perusahaan dapat meneutukan strategi penetapan biaya produksi dan harga jual yang tepat atas suatu produk. Perhitungan biaya produksi yang tepat akan dapaat inenciptakan harga jual yang konlpetitif di pasar. Perusahaan biasanya ~nelakukan penyerapan biaya produksi dengan tujuan efisiensi biaya. I-Ial itu dilakukan agar perusallaan dapat ~nenetapltanharga jual yang lebih rendah dibandingkan deugan perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis. Salah satu cara untuk memperoleh infornlasi biaya yang akurat adalah dengall melalcukan perhitungan liarga polcolc produksi yang nlampu ~nerefleksikanltonsu~llsisunlber daya dalanl aktivitas produksinya. Sisten~iui dilenal dengall llama Aclhtlji Based Coslirzg (ABC). Penelitian ini dilakulcan untuk nienganalisis biaya produltsi yang dikeluarkan guna menghitung llarga pokok produltsi sofa pada Adi Jaya Furniture. I-Iarga pokolc produksi yang ditetaplcan belunl menceminkan
berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk karena unsur biaya overl~emcl pabrik tidak diperhitullgkan secara rinci dala~ll perhitungan harga pokok produltsi. Perhitungan harga pokok produksi akan dibandingkan antara perhitungan yang selanla ini dilakukan oleh perusahaan dengall perhitungan harga pokok produltsi 11lenggu11alta11~ ~ ~ e t ABC o d e yang menghilung selnua biaya berdasarltan kegiatan dan aktivitas yang benarbenar terjadi pada proses produksi secara terltoordinasi. Perhitungan harga poltok prod~~ksi denga~linelode ABC dilakultan dengan terlebih dahulu rnengetahui tahapan dalanl proses pelnbuatan sofa, pada penelitian ini konsu~usisumber daya hanya dikhususltan pada kegiatan proses produksinya. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan kedua metode tersebut kemudian
dibandingka~l untulc
n~engetahui pengarululya
terhadap
perhitungan harga pokok produksi. Dalanl kaitallnya untuk rnengetahui nletode yang lebih efektif dan efisien yang sehari~snyadigunakan dalam perusahaan, sehingga lteuntunga~l perusahaan dapat maksimal. Kerangka penlikiran penelitian ini dapat dilihat pada Ga~nbar1.
I Adi Jaya Furniture
Adi Jaya Furniture
Produksi
a. b. c.
d.
Metode ABC Unil Level Aclil'ily Batch Level Aclivify Product Sustaining AclA~itjl Facility Sustaining Aclivily
Perhitungall Harga Pokok Produksi dengall metode yang diguilakatl oleh perusal~aal
I
Analisis perballdingail dall pengaruh txetode tersebut terhadap perhitungan I-Iarya Pokok Produksi
Penetapan I-Iarga Pokok Produksi yang paling efektif dan efisien Gambar 1. Kerorzghz Peniikiran Petle~ili~l~
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakuka~ldi Adi Jaya Furniture yang beralan~atdi Jalan Pondolc Cabe Raya No. 27, Pondok Cabe Ilir, Panlulang, Tangerang. Pemilihan Iokasi penelitian ini d i l a l t ~ ~ ksecara a ~ l sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut inerupakan salah satu usaha kecil nlenengah yang sudah ~najudan belunl menliliki pencatatan biaya yang akural. Penelitian dilalcukan pada bulan Februari sampai April 2009. 3.3. Sumbcr Data Data yang digunakan dala~npenelitian ini adalah data pri~uerdan data sekunder. Data pritner diperoleh nlelalui wawancara langsung dengan pihak perusahaan. Sedangkan data sekunder n~erupakandata primer yang telall diolah lebih lanjut dail disajikan, baik oleh pihak pengumpul data prinler atau ole11 pihak lain nlisalnya dala~nbentuk tabei, diagram, dan lainlain (Juanda, 2003). Data sekunder didapat dari bukti penlbelian dan produksi perusahaan. Data yang diperoleh dikelo~npokkanrnenurut periode tahunan dellgan mempergunakan ~MicrosoflExcel 2007.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini dalam menetapkan harga pokok produksi menggunakan ~netodeAcfivily Bcised Costing (ABC). Metode ini dipilih berdasarkan pada pengalokasian biaya overhead pabrik nlenggunakan lnetode ABC berhubungan dengan konsunlsi aktivitas dan penanganan produk yang benar-benar terjadi sehingga pengalokasian biaya untuk rnenetapkan harga pokok produksi lebih alturat. Data yang telah didapatltan dalam tahapan pengumpulan data kemudian dirinci tiap bulan dan diolah secara n~anualdengan kalkulator dan konlputer yaitu dengan tnenggunaltan program Microsofc Excel. Analisis pang digunakan pada pe~lelitianini dibagi menjadi aualisis kttantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitaiif dilaltukan pada perhilungan harga pokolc produltsi yang selama ini telah dilakukan oleh perusahaan dan perhitungall harga poltok produksi menggunakan ~netode
Activify Bnsed Costing (ABC). Untuk analisis k~~alitatifyaitu dengall
mengguuakan analisis deskriptif komparatif yang iuenlbandingkan hasil perllitungan harga polcok produksi yang sela~naini telah digunakan oleh perusahaan dengall perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode Aciivify Bcrsed Cososling (ABC). Serta melihat perbandingan dari hasil perhitungan harga poltok berdasarkan kedua nletode tersebut.
3.4.1. Metode I'erbitungan Iiarga I'oltolc Produltsi yang Digunakan Perusabara Perusallaan dalatu menghitung harga pokok produksi masih menggunakan
~uetode yang
sangat
sederhana
yaitu
dengan
n~enjumlahltanbiaya bahan baku dan biaya tenaga icerja langsu~lgyang terkait dalam proses produksi. Biaya overhead (biaya tidak langsung) pabrik tidak diperhitungkan secara rinci dan tidak disesuaikan dengan pemakaian biaya secara nyata ~uelainkan lianya merupakan suatu esti~nasibiaya yang dianggarkan dan dikelo~npokkandalani biaya lainlain. Kenludian proses produksi dilakukan sesuai lcetersediaan bahan baku, setelah n~engetall~ii berapa harga pokok produksinya.
3.4.2. Metode Perhitungan Harga Pokolc Produltsi dengan Menggunakan Metode Activity Bnsed Costir~g(ABC) Perllitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode ABC diawali dengall tahapan identifikasi dari aktivitas produksi uutuk menghasilkan produk sofa. Biaya overlzead pabrik (biaya lidak langsung) yang m u ~ ~ c uakibat l pelaksanaan aktivitas produksi nleliputi biaya penggunaan bahan penolong, biaya penlbelian ballan, biaya listrik, biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan, biaya penyusutan mesin dan peralatan, serta biaya penyusutan kendaraan. Kegiatan pe~nicuyang dapat menilnbulkan biaya (cost driver) yang dipilih untuk perhitungan meliputi junllah unit yang diproduksi, jam peralatan, kilolcia~thour (Kwh), dan jumlah pe~llbelianbahan.
Perhitungat1 harga pokok berdasarkait aktivitas terdiri dari dua tahap (Tunggal, 1995). Tahap pertallla yaitu : 1. Pengelompoltkan biaya overl~ead pabrik kedalam kelompok biaya yang homogen.
2. Pene~ltua~l tarif kelompok (pool rate). Penenltuan Pool Rate =
Jumlah Biaya Jumlahpemicu biaya terpilih
...(6)
Dari hasil perhitungan tne~lgguuaka~l~ L I I ~ L Idiatas S illaka aka11 diperoleh tarif per pemicu biaya. Tahap kedua perhitungan harga pokok berdasarkan aktivitas yaitu penelusuran masing-niasing biaya overhead pabrik ke berbagai model produk. I-Ial ini dilakukan dengall n~enggunakatttarif kelornpok (pool rate). Dengan demikian biaya o~lerheadpabrik yang dibeba~lkan dari setiap kelotnpok biaya untuk setiap produk dihitung berdasrkan runius berikut :
...(7)
Pembebanan Biaya = Pool rate x unit pemacu biaya terpilih
Total oi~erlzecrdpabrik per unit dari produk diperolah dengan me~lelusuri biaya overl~ecrd pabrik dari kelompok kepada masingmasing produk. Kemudian iota1 dari biaya overhead pabrik masingmasi~lgproduk ini dibagi dengall jumlah unit yang dihasilkan. Maka ttasil dari perl~itungantersebut aka11 didapatkan biaya overhead pabrik per unit. Seluruli
biaya
yang
akan
diperhitungkan
selanjut~lya
dilcelo~npokka~l kedalam : 1. Biaya langsung yang nlelip~~ti biaya bahan baku dan upah
tenaga kerja langsung.
2. Biaya overhead pabrik (biaya tidak langsung) yang melipitti
biaya
penggunaan
bal~an penolong,
biaya
pembelian bahan, biaya listrik. biaya ~~emeliharaan mesin dan kendaraan, biaya ~~en)~usutan mesin clan peralalan, serla biaya penyusutan lcendaraan.
IV. IIASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejaral~Singltat Perusahaan Adi Jaya Furniture merupakan pcrusahaan yang didirikan oleh Bapak Suki~uinpada Marel 2002 yang berlokasi di .laIan Pondok Cabe Raya No. 27, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang. Pada awal berdirinya, Adi Jaya Furniture merupakan Usaha ICecil Menengall (UKM) yang bergerak dala~n usaha penyediaan peralatan rumah t a ~ ~ g gseperti a lemari, kasur, sofa, kursi, buffet, dan kitclterz set. Berawal dari pinjaman BRI sebesar Rp. 50.000.000 Bapak Sukimin mendirikan usahanya dengall tujuan untuk menghidupi keluarganya. Dalam
menjalankan
bisnisnya
bapak
Sukimin banyak
mengalami permasalahan dalt kesulitan. Permasalahan yang paling besar dan sering inuncul adalah piutang yang tidali tertagih dari para konsumennya, pern~asalahanlain yang juga sering ~ ~ ~ u nadalah c u l keterlambatan kedatangan bahan baku kayu untuk produksi dikarenakan ballan bakunya dipesan dari Jepara. Hingga saat ini modal pi~ljamankredit dari Bank sudah mampu dilunasi oleh perusahaan. Seiring pertambahan modal dan se~nakin luastlya peluang dalam berbis~lis,Adi Jaya Furniture kenludian tne~lgembangkanusahanya dengan llle~nbukabeberapa cabang di sekitar Pamulang. Selama lebih dari 7 tahun beroperasi, Adi Jaya Furniture telah il~e~lgalatniperubahau yang cukup banyak dikarenakan usahanya yang semakin nlaju dan berkembang. Adi Jaya
Furniture banyak mendapatkan pesanan dari konsurnen. pengerjaan setiap pesanan dari para konsu~nendikerjakan ole11 para pekerja secara tepat waktu, serta selalu berprinsip untuk menjaga mutu dan kualitas yang dihasilkan illaka Adi Jaya Furniture sa~lgat di~ninati oleh para konsumeiu~ya. Berdasarkan liepercayaan para 11enlesan terhadap produksi perusahaan, kini Adi Jaya Furniture telah memiliki banyak cnilra usaha telap salah salunya yaitu perusahaan ltapu dari jepara yaitu Abid Jays Fnmilure.
4.2. Maksud dan Tujuan Pembentukan Usaha
Maksud dari petnbentuka~lusaha Adi Jaya Furniture adalah untuk ~ne~llbina generasi inuda agar dapat menyalurkan potensi dibidang usaha, selain itu adalah untuk mengurangi tingkal kerniskinan dan mengurangi ju~nlahpengangguran. Dengan menyerap cukup banyak pekerja untuk proses produksi sofa diharapkan tingkat kesejahteraan ~nasyarakatterutama para pekerjanya dapat meningka(. Tujuan dari pembentukan usaha Adi Jaya Furniture pada awalnya adaiah unluk ~ n e ~ n e n i ~kebuluhan hi keluarga. Kemudian setelah mengaiatni ke~najuan yang cukup signifikan tujuan pendirian UKM adalah untuk n~enge~nbangkankreatifitas agar lebih produktif selain itu tujuan dari pembentukan usaha ini adalah untuk rnenunjang program penlerintah dalam menyalurkan bakat dan potensi dikalangan generasi muda, M~ususayayang putus sekolah dan yang tne~npunyaiketerampilan khusus.
4.3. Strnktur Organisasi Perusallaan Adi Jaya Furniture memiliki bentuk struktur organisasi garis, dimana kekuasaan mengalir secara langsu~lgdari pimpinan ke supervisor kemudian ke karyawan. Adi Jaya Furniture dipimpin ole11 seorang pemilik perusahaan, dan dalam nlenjalankan tugasnya, pemilik perusahaan dibantu oleh karyawan yang berjumlah 70 orang dengall ~ne~niliki dua buah anak,cabang perusahaan yang masing-masing anak cabaug diisi sekitar 20 orang karyawan, serta ~nemililcisebuah outlet di daerah Pondok Cabe Ilir.
4.4. Icegiatan Perusahaan a. Kegiatan Produksi Produlc yang dihasilkan oleh perusabaan adalah produk jadi yang digunakan sebagai stok untuk memenuhi kebutuhan lconsumen sewakluwaktu. Selain itu perusahaan juga menjual produk-produk jadi dari
styplier.. untuk Produlc yang dihasilkan dan diproduksi sendiri oleh perusahaan adalah berbagai macam jenis sofa dengan bahan baku yang berasal dari Jepara. Sedangkan untuk produk jadi yang dijual di outletnya antara lain berupa leruari, kursi, buffet, kasur, dan kilchen sel.
Bahan baku yang digunakan pada proses produksi sofa adalah kayu dengan kualitas tinggi yang berasal dari jepara. Untuk menunjang proses produksi, dibutuhkan juga bahan penolong seperti busa, kain, paku, cat, ballan perekat dan bahan-bahan yang lainnya. Proses produksi sofa melalui beberapa tahapan. Setelah produk di buat pola, kemudian pemotongan kayu untuk dibuat ~nengikutipola yang sudal~ditetaplcan. Proses ini n~enggunalcan perkalcas dan ~nesinuntuk memotong lcayu agar ~ne~lgikuti pola sehingga menjadi rangka sofa yang siap untulc dicat, proses pengecatan kenludian dilakukan dengan menggunakan ~nesinpenyemprot. Setelall cat mengering dilapisi dengan jok dan busa dan dijahit sesuai pola yang direncanakan. Maka proses pembuatan satu set sofa selesai. b. Kegiatan Pemasaran Pemasaran dari produk sofa yang dilakukan Adi Jaya Furniture yaitu penjualan langsung yang dilakukan dioutlet perusahaan. Kegiatan prolnosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah pronlosi langsung.
4.5. Perhitungan Harga Pokok Produksi Sofa Adi Jaya Furniture 4.5.1. Perhitungan Harga Pokolc Produksi Sofa Adi Jaya Furniture dengan Metode yang digut~altanPerusahaan Sofa yang diproduksi oleh Adi Jaya Furniture rnemiliki berbagai jenis dan bentuk, diantaranya sofa Minimalis, sofa Hongkong dan sofa Romawi. Perltitungan harga pokok produksi sofa per unit yang selama ini dilakulcan olelt perusahaan masih sangat sederhana. Biaya-biaya yang diperhitunglcan dalatn penetapan harga polcok produksi nleliputi biaya bahan baku, bahan penolong, upah pekeja, dan biaya oi~erheadpabrik. Tetapi, biaya overhead pabrik yang dihitung ole11 perusahaan tidalc dihitung secara rinci melainkan Itanya dikelompokan kedalanl kelo~npok biaya
lain-lain
dan
merupakan suatu cstimasi biaya yang dianggarkan. Sehingga perhitungan biaya overhead pabrik tersebut tidak sesuai dengan penlakaian biaya secara nyata.
Biaya tenaga kerja langsung dalanl perhitungan 11arga pokok produksi n~erupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja langsung yang dihitung berdasarkan hari kerja. Penetapan harga poltok produksi dilakukan sebelunl meinbeli bahan baku yang diperlukan. Sedangkan I-iarga pokok produksi dihitung dengan terlebih dahulu mengetahui bahan-bahan yang diperlukan untuk inemproduksi satu set sofa. Penetapan biaya ballan yang dibutultkan selama ini, perusahaan inenetapltan biaya yang sesuai dengan kebutuhan bahan untuk ~nemproduksi satu set sofa. Biaya bahan baku yang digunakan lnerupakan perhitungan dari proporsi ballan yang diperlukan untuk menlproduksi satu set sofa dikalikan dengall harga satuan bahan yang berlaku dipasar. Penetapan harga pokok produksi ini hanya dilakultan pada awal proses produksi, sehingga jika bulan berikutnya akan memproduksi sofa dengan jenis dan bentuk yang sama, perusahaan tidak meinbuat perhitungan harga pokolt produksi lagi. Perhitungan harga pokok produksi sofa minimalis, sofa hongkong dan sofa ronlawi dapat dilihat pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4.
Tabel 2. Perliitungan Harga Poltolt Produltsi Sofa Minimalis dengan Metode Perusahaati Biaya
Jumlah (Rp)
Bahan Baku / Kayu
400.000
Jok
50.000 I
Cat
100.000
Busa
80.000
Paku
10.000
Pengirirnan
20.000
Upah pekerja
100.000
Biaya lain-lain
50.000
HPP per set sofa (Rp)
830.000.
Sunlber: Data Adi Jaya Furniture Tabel 3. Perliitungan Harga Pokok I'rodultsi Sofa Hongkong dengan Metode Perusahaan Jurnlah (Rp)
Biaya
380.000
Bahan Baku / Kayu Jok
50.000
Cat
100.000
Busa
80.000 15.000
Palcu I
Len1
15.000
Pe~lgirinlan
20.000 100.000
Upah pekerja 1
50.000
Biaya lain-lain I
EIPP per set sofa (Rp) Sumber: Data Adi Jaya Furniture
810.000
Tabcl 4. Pcrltitungan Harga Pokok Produksi Sofa Romarvi dcngan MctodePerusahaan Biaya I
Jumlah (Rp)
Bahan Baku 1 Kayu
700.000
Jok
80.000 I
Cat
150.000
Busa
250.000
Kain
300.000
Paku
15.000
Lern
Sumber: Data Adi Jaya Furniture
4.5.2. Pcrhitungan Aarga Pokok Produlisi Sofa Adi Jaya Furniture dcngan Mctode Activity Bnsed Costit~g(ABC) Activity Based Cosfirzg (ABC) merupakan suatu metode yang
digunakan untuk nlengatasi masalah pembebanan biaya o~~erlzead pabrik yang aka11 ditujukan kepada produk berdasarkan aktivitas yang secara nyata terjadi dalam proses produksi. Proses produksi terdiri dari penggunaan sulnber daya langsuag dan surltber daya tidak larlgsung dimam sumber daya tersebut akan menimbulka~lbiaya. Dimana biaya-biaya tersebut akan dihitung dalam penetapan harga pokok produksi.
1. Sumber daya dan biaya la~lgsung Dalam proses produlcsi sofa minimalis, sofa l~ongkong,da11 sofa ro~uawisumber dya langsung yang digunakan adalah bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya yarlg ditimbullca~lalcibat penggullaan sumber daya langsung tersebut meliputi:
Biaya bahan baku Balian baku yang digunakan untulc ~nenlproduksisetiap set sofa nierul~akankayu yang didapat dari produsen kayu di Jepara. Perhitungan biaya ballan baku dengan mengalikan seluruli bahan baku yang digunakan dengan harga bahan baku per set dala~nwalctu satu bulan. Pemakaian biaya ballan baku selalna 4 bulan awal pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel
5. Tabel 5. Penggurlaar~Biaya Ballan Baku pada Adi Jaya Furniture Jarluari Hillgga April Tahun 2009 Jenis Sofa Bal~an Produksi Biaya ballan baku
I I
1
Baltu(Rp)
I
(set)
/
per unit (Rp)
I-Iongkong
50.160.000
132
380.000
Rotnawi
22.400.000
32
700.000
/
Sumber: Data Adi Jaya Furniture Penggunaan tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung merupakan para pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi sofa, yang meliputi pekerjaan n~embuatpoia, perakitan dan penjahitan, pengejokan, pengecatan, dan finishing. Perl~itunga~~ biaya tenaga
kerja
langsilng
diperoleh
dengall
menghitu~lg
persentase prodult yang dihasilkan dengall total biaya tenaga kerja langsung selama empat bulan pertanla pada tahun 2009. Sedangkau u~ltukmendapatltau biaya tenaga kerja per set sofa ~ u a k atotal biaya produksi dibagi dengan jumlall produksi sofa. Perhitungan biaya tenaga lterja langsung dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Biaya Tenaga Kerja Langsung Adi Jaya Furniture Bulan Januari Hingga April 2009 Jellis Sofa
Jumlah
Biaya (Rp)
Biaya Tenaga
Produltsi
k e j a langsung
(set)
per set(Rp)
Minimalis
19.200.000
100.000
Hongkong
13.200.000
100.000
Romawi
3.200.000
100.000
Suinber: Data Adi Jaya Furniture Berdasarkan Tabel 6. Dapat diketallui bahwa biaya tenaga lterja langsung untuk seinua jenis sofa terserap secara rata bagi masing-masing jenis sofa. Hal ini disebabkan karena jurnlah produksi yang sama untuk selurul~jenis sofa, sehingga biaya tenaga kerja langsung per set untuk masing-masing jenis sofa dibebankan dengan jumlah biaya yang sama. Hal ini menunjukan ballwa pembebanan biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas altan ~uenciptakatlbiaya yang adil untuk setiap jenis sofa.
2. Sumber daya tidak langsu~lg Aktivitas pang diakibatkan penggunaan sumber daya tidak la~lgsungdapat diltelo~npolckanberdasarkan hierarki aktivitas d m penlacu biayanya. Aktivitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Hierarki aktivitas pada inetode ABC terdiri dari empat level aktivitas, yaitu Unil Level Aclivil~!,Batch Le11el Aclivily, Product
Sustninir?gAclivif~!, dan ficility Szrsfair?ir?gficlivilj!.
Tabel 7. Iltlltisar Aktivitas I-Iierarki Aktivitas
Jenis Aktivitas
Pelnacu Biaya
Unil Level Aclivily Batch
Penggunaan Bahan Penolong
JU
Level Pembelian Bahan
Acfivilj)
JTP
Pemakaian Mesin
Kwh
Pe~nakaianLa~npu
Kwh
Prod~[cf Stislaitzil?g Pemeliharaan Mesin
/ Activity I
JU
/ Pemeliharaan Kendaraan
-
I
Keterangan:
JU JP Kwh JTP
I
I
= Jumlah
Unit Produlcsi = Jam Peralatan = K i l o ~ u fHozrr t = Jumlah Transportasi Pe~nbelianBahan
Su~nberdaya tidak langsullg yaug digunakan tersebut alcan menghasilkan suatu biaya tidak langsung atau biaya overhead pabrik yaitu biaya selain pellggunaan bahan baltu langsung dan tetlaga kerja langsung.
Unit Level Aclivily Cost Unit Lei~el Acliviiy
Cosl nlerupakan
biaya yang
ditinlbulkan dari alctivitas pada level unit sebagai akibat penggunaan sun~berdaya oleh aktivitas tersebut. Aktivitas yang ti~nbulpada level ini adalah penggunaan bahan-bahan penolong untuk inenciptaltan sofa. Sehingga biaya yang ditinlbulkan adalah biaya penggunaan bahan penolong. Penggunaan bahan penolong dalanl proses prod~tksisofa terdiri dari jok, cat, busa, paltu, bahan perekat I lem, dan ltain. bahan penolong ini sangat bervariasi dala~npenggunaannya. Bahan untuk luengemas sofa yang sudah jadi rne~lggunaka~l plastik. Biaya total untuk penygunaan bahan penolong sela~na empat bulan pertama tahun 2009 adalah sebesar Rp.
110.160.000. Alokasi untuk masing-masing jenis sofa dapat dilihat pada Tabel 8. Tabet S. Biaya Per~ggunaanBallan Per~oIor~g pada Adi Jaya Furniture Bulan Januari Hingga April 2009
Jellis Sofa
Biaya Bahan Pe~lolo~lg (Rp)
Total
110.160.000
I
Sumber : Data Adi Jaya Furniture (diolah) Batcl~Level Activity Cost Batch Level Activity Cost adalah biaya aktivitas pada Batch Level Aclivity sebagai akibat dari penggunaan su~nber daya oleh aktivitas tersebut yang ~neliputi: a. Biaya Petnbelian Bahan Pe~nakaia~l biaya untuk pelnbelia~~ bahan merupakan biaya operasiortal yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan yang diperlukan untuk proses produksi bagi perusahaan. Biaya pernbelian atau biaya transpol-t untuk pengadaan ballan ini m e ~ ~ c a k useluruh p biaya bail< untuk pengadaan bahan bahan baku ataupun bahan penolong. Total biaya pe~nbeliallbahan selama bulan Ja~luarisa~npaiApril 2009 adalah sebesar Rp. 14.000.000. b. Biaya Pe~lggu~laa~l Listrilt Listrik yang digunakan oleh perusahaa~l dalam ~ne~nproduksi sofa adalah listrik yang berasal dari PLN. Listrik tersebut digunakan untulc pe~nakaia~l listrik dan la~upupada proses produltsi. Total seluruh biaya u~ltuk penggunaali listrilt adalah sebesar Rp. 28.000.000. Rincian pellggullaan biaya listrilc dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rincian Biaya I'enggunaan Listrik Adi Jaya Furniture Periode Januari Sa~upaiApril 2009
Sumber : Data Adi Jaya Furniture (diolah)
Piodrrcr Stcslninirzg Actii~ilyCost Prodtrcf Szrstaining Activil)i Cost n~erupakanbiaya yang tirnbul pada Prodttcf Susiair?ir~gActivify sebagai akibat dari penggunaan sunlber daya ole11 aktivitas yang ~neliputibiaya pemeliharaan inesitl dan kendaraan. Biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan ini digunakan untuk melakukan perawatan dan perbaikan pada komponen ~nesinataupuil kendaraan, serta untuk pembeliaan spare part ~nesin d m kendaraan. Biaya pemeliharaan mesin yang dikeluarkan seperti biaya penggantian dinamo, pelumas mesin, pisau potong, dan gurinda. Sedangkm biaya pemeliharaan untuk kendaraan seperti biaya gallti oli, service nlesin, rnengga~ltilcanvas rem, dan penggantia~lbahan. Total biaya pe~neliharaa~ltnesi~l da11 kendaraan adalah sebesar Rp. 29.625.000, dengan rincian pada Tabel 10. Tabcl 10. Biaya Perneliharaan Mesill dau Kendaraan Adi Jaya Furniture Bulan Januari sampai April 2009 Jellis Mesin Mesin Gergaji Mesin Serut Mesiu Bobok Ko~npresor Kendaraan 6 Mobil ICijang Bak Terbuka
Biaya (Rp) 500.000 325.000 300.000 1.500.000 27.000.000 I
Total
29.625.000
Facilily Sustaining Activily Cost Focilily Suslui~zilzg Ac/iviQ Cos/ tnerupakan
biaya
aktivitas yang tinlbul pada Facility Sustaining Activity sebagai akibat dari penggunaan suniber daya ole11 aktivitas tersebut. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya penyusutan ~nesindan peralatan serta biaya penyusutan kendaraan. 1. Biaya penyusutan mesin dart peralatan Penggunaan mesin dan peralatan produksi dikenakan biaya penyusutan. Mesin dan peralatan yang digunakan pada proses produksi nlelip~~ti n~esinpotong, nlesin untuk mengeeat, palu, tang, gunting, dan pisau. Perkiraan jant mesin dan peralatan yang digunakan rnerupakan kebijakan yang telah ditetapkan ole11 perusallaan. Untuk menghitung tarif penyusutan menggu~lakantnetode jam kerja, di~nana:
Txi?Petlyusutan =
Harga Perolehan - nila! sisa Taksiran l a ~ n~nesiny ang digunakan
...(8)
Biaya penyusutan yang dibebankan kepada ~nesin dan peralatan yang digunakan dihasilkan dari hasil perltaliau antara tarif penyusutan dengan jumlah jani pemakaian aktual. Pemakaian jam k e j a aktual bervariasi untuk masingmasing nlesin dan peralatan produksi sesuai dengan kebutuhan dala~ilpenggunaannya. Total jam k e j a yang digunakan untuk mesin zergaji adalah selana 1100 Jam, nlesin serut 1100 jam, niesin bobok 1000 jam, dan kompresor 1000 jam . Sedangkan unluk peralatan produksi telah digunaltau selanla SO0 jam. Untuk nienlperoleh total biaya penyusutan mesin dan peralatan dihasilkan dari metode jam keqa kemudian dikalikan dengan jumlah mesin dan peralataa. Total biaya penyusutan mesin dan peralatan adalah sebesar Rp
21.187.742 .dengan rincian dal~atdilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Total Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan Adi Jaya Furniture 4 Bulan Pertama 2009 Jenis
Biaya Penyusuta~l(Rp)
Mesin Gergaji
6.136.344 I
Mesin Serut
2.863.620
Mesin Bobok
2.700.000
Kompresor
9.450.000
Peralatan Produltsi
37.777,78
Total
21.187.742
I
I
I
Sumber : Data Adi Jaya Furniture (diolah)
2. Biaya penyusutan kendaraan Adi Jaya Furniture me~nilikienam buah kendaraan rnobil bak terbuka untuk pengadaan bahan baku. Kendaraan tersebut dikenakan biaya penyusutan dengall taksiran uluur kegunaau ~nerupakan kebijaltan yang ditetapkan oleh pemilik perusahaan yaitu sela~na5 tahun. Perhitungal biaya penyusutan Lcendaraan diperoleh dengan menggunakatl metode garis lurus. Biaya Peny~sctan=
Harga Pero1:h.m - nilai sisa Taksiran u n u r kegusan
.. .(9)
Total biaya penyusutall ltendaraan adalah sebesar Rp lS.OOO.OOO, dengall rincian pada Tabel 12.
Tabel 12. Biaya Penyusutan Kendaraan Adi Jaya Furniture Januari Sa~npaiApril 2009
I
Jenis ICendaraan
Jumlah
Mobil ICijang Balt Terbuka
6
Biaya Penyusuta~l
1S.OOO.000 18.000.000
Total I
I
Sumber : Data Adi Jaya Furniture (diolah)
I
3. Perhitungan Pemicu Biaya Peinicu biaya diperlultan utlti~kn ~ e ~ l e ~ l t utarif k a ~ kelompolt l biaya over-lzenci pabrik. Pemicu biaya yang aka11 diperhitungkan untuk proses produksi sofa minimalis. sofa Hongkong, dan sofa Romawi adalah : a. Perhitungan j u m l a unit yang diprodultsi (JU) Jun~lahproduksi sofa pada Adi Jaya Furniture untuk Iceseluruhan jenis sofa adalah 15 set setiap harinya. Penentua~l produksi untuk jellis sofa yang diproduksi sudah me~niliki ketetapan yang pasti. Untuk sofa minimalis setiap bulannya diproduksi sejumlah 48 set, sofa Hongkong 23 set, dan sofa ronlawi 8 set. Jumlah masing-masing jellis sela~na4 bulan awal pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Jumlal~Produksi Sofa Adi Jaya Furniture Bulan danuari Sarl~paiApril 2009 Jurnlah Produksi (set)
Jenis Sofa
192
Minimalis .
132
Hongkong
32
Romawi !
Total
356
Sunlber : Data Adi Jaya Furniture (diolah) b. Jarn Peralatan (JP) Jam Peralatan adalah waktu yaug . digunakan dalanl pemakaian nlesin dan peralatan untuk tnemproduksi berbagai macam produk pada Adi Jaya Furniture. Total ko~lsu~llsi jam peralatan selatlla empat bulan adalah 2880 jam dengan jumlah produksi keseluruhan sebanyak 1440 set. Keinudian konsulnsi jam peralatan dibebankan pada setiap jenis produk yatlg dillasilkan pada setiap tahap produksi. Pe~nbebana~l konsulnsi jam peralatan dilakulca~ldengan nle~lggu~lalcan runlus : Konsu~lsiJ P =
Total ]P s Jumnld~ Procluksi tiap jellis sofa Total Produksi
...(1 0)
K O I I S U I ~jam S ~ peralalan u~~tulc masing-masing jenis sofa dapat dilillat pada Tabel 14 Tabel 14. Konsumsi L'ernicu Biaya J a m Peralatau Adi Jaya Furniture Dulan Januari Satnpai April 2009 Jenis Sofa
Jumlah Produlcsi
K o ~ l s t ~ ~JP n s(Ja~n) i
Minimalis
192
384
Ho~lgkollg
132
264
,
1
Sutnber : Data Adi Jaya Furniture (diolah)
c. Kilo~vnltHour (Kwh) Perhitungall konsumsi Kwh mesill merupakan hasil perkalian antara daya mesin dengall ju~nlahjam pemakaia~l mesin serta jumlah 1nesi11tersebut. Latnpu untuk peilerangail pada saat produksi digutlakan sesuai dengan keperluan. Konsumsi Kwh lampu penerangan juga dilakulca~ldengan cara yang sama. Konsurnsi listrik selanla e~npat bula~l sebesar 597,56 Kwh. Pembebanar~ konsumsi KWII pada setiap jellis produk dilakukan dellgall cara : Ko~lsumsiK ~ v l 1=
~ o t a~l w h Total Produkisi
x Jum3ah Produksi tiap jellis sofa
Ko~lsumsi Pe~nicu biaya kilo~c~ullhour dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Konsu~nsiPen~icuBiaya Kilorvntt Hour Adi Jaya Furniture Bulan Jauuari Sampai April 2009 Jellis Sofa
Jumlah Produksi (set)
Ko~lsu~nsi Kwh
192
295,68
Minimalis .
-
I
I
98,6
32
Ro~nawi
Sunlber : Data Adi Jaya Furniture (diolah0 d. Ju~nlahTra~lsportasiPelnbelian Bahan (JTP) Jumlah
transportasi
pelnbelian
bahall
merupaka~~
jumlah berapa lcali perusahaa~lmelakukan transportasi untulc petubelian bahan pada proses produlcsi. Sela~uabula~lJanuari
sampai April 2009 Perusahaan telah melakukan pembelian bahan sebanyak 54 kali. Jumlah trailsportasi pelubelian bahan untuk masing-masing produk sofa dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Jumlah I'embelian Ballan Adi Jaya Furniture BuIan Jailual-i Sampai April 2009
Jenis Sofa
Jumlah
Jumlah Transportasi
Produksi (set)
Peillbelian Bahan (kali)
Minimalis
192
14
Nongkong
132
12
Romawi
32
S
358
34
Total
Sumber : Data Adi Jaya Furniture (diolah)
4. Pengelompokkan Aktivitas Aktivitas yang menilnbulkan kotlsutnsi pada sumber daya tidak langsung secara bersama dalarn proses produksi sofa dapat dikelompokkan ke dalam satu kelompok. Biaya aktivitas yang tinlbul rnerupakar~biaya overhead bersama yang dikelompokka~l dalam satu kelompok biaya berdasarkan pemicu biayanya. Biaya yang diti~ubulkan dari aktivitas penggunaan sumber daya dan potensial pemicu biaya dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 17. Penggunaan Sunlber Daya Tidak Langsung yang Tin~bul pada I'roduksi Sofa Adi Jaya Furniture i'eriode Januari Sanlpai April 2009 Sumber Daya Tidak
Aktivitas
Pemicu
Langsung
Biaya
Biaya Bahan Pellolong
Penggutlaatl Bahan Penolong
JU
Biaya Penyusuta~l
Pe~lyusutanMesin Gergaji
JP
Penyus~~tan Ivlesi~~ Serut
JP
Penyusutan Ivfesin Bobok
JP
Pe~lyusutanKonlpresor
JP
I
Biaya Listrik
Biaya Pemeliharaan
Biaya
I
Penlalcaian Mesin
Kwh
Pe~llakaianLampu
Kwh
Pemeliharaan Mesin
JU
Pemeliharaan Kendaraan
JTP
Penlbelian Transportasi Pembelian Bahan
JTP
Ballan Keterangan : JU JP Kwh JTP
= Jutnlah Unit yang Diproduksi = Jam Peralalan = Kilotoall Hour = Ju~nlahTransportasi Pembeliail
Bahan
Biaya tidak langsung atau overlzend pabrik me~niliki peinicu
biaya
yang
berbeda-beda
sehiugga
perlu
untuk
dikelornpokkan ke dalam satu kelompok biaya berdasarltan pemicu biayanya masing-masing. Kemudian biaya tersebut dibebanltan ke dalaln masing-masing alctivitas dari tahapan produksi berdasarkan pemicu biayanya. Pengelompokltan pembebanan tersebut akan dilakukan sebagai berikut : a) Kelonlpolt Biaya 1 Kelompok biaya I merupakan Itelompolt biaya aktivitas yailg timbul akibat pc11ggi;naaii suiuber daya lidak Iangsung berdasarkan pada pemicu biaya jumlah unit yang diproduksi
oleh perusahaan. Pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas tersebut ditut~jukkar~ seperti pada Tabel 18. Tabel
18. Peagelotnpoltkan dan I'etnbebanan Biaya Oserlrecrd I'abrili Berdasarkan I'emicu Biaya Ju1111ailUnit jlang Diprodultsi
Jenis Sofa
I
Biaya bahan
Biaya Pemeliharaan
I
Total
t
I
Sulnber : Data Adi jaya Furniture (diolah) b) Keio~npokBiaya 2 Pada kelompok biaya ini aktivitasnya diakibatkan karena penggutlaan siu~nberdaya tidak l a ~ ~ g s u ~berdasarkan lg pada pe~nicujam peralatan (JP). Pe~nicujam peralatan dihitung berdasarkan besarnya penyusutan penggunaan peralatan dan mesin yang digutlakan. Total biaya aktivitas berdasarkan pe~nicubiaya jam peralatan sela~nabulan Januari sa~npaiApril 2009 sebesar Rp. 21.187.742. Pe~nicubiaya secara rinci dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel
19. Pengelornpokltan dan Pe~nbebanan B i a p Overl~eadPabrilcBerdasarkan Pada Pe~nicu Biaya Jam Peralatan (JP) Biaya Aktivitas (Rp)
Aktivitas
6.136.344
Penyusutm Mesin Gergaji I
2.863.620
Penyusutan Mesin Serut I
I
Penyusuta~lMesin Bobolt
2.700.000
Petlyusuta~lKompresor
9.450.000
Pe~lyusutanPeralatan Produltsi
37.777,78 I
Sumber : Data Adi jaya Furniture (diolah)
I
c ) Kelo~npokBiaya 3 Pada kelorupok biaya itli biaya ditimbulkan karena aktivitas yang ti~nbulakibat pellggutlaall su~nberdaya tidak l a ~ ~ g s u nberdasarkan g pe~nicu biaya Kilolc~cr~rHozir (ICwh). Pengelompokkan biaya aktivilas ini dapat dilihat pada Tabel
Tabel
20.
Pengeloinpolclcan d a i ~ Pernbebanan Biaya Ovcrlrend Pabrilc Berdasarkan Pemicu Biaya Kwli
Sumber : Data Adi Jaya Furniture (diolah) d) Kelompok Biaya 4 Pada kelo~npok biaya aktivitas diti~nbulkan akibat penggunaan suinber daya tidak langsung berdasarkan pernicu biaya jumlah kali pelnbelia~lbaltan. Pengelompokkart biaya aktivitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 1. Tabel 21.
Pengeloinpoldian dan Peinbebanan Biaya Overlurd Pabrilc Berdasarkan Pemicu Biaya
JPB Aktivitas
Biaya Aktivitas (Rp)
Penyusuta~lKendaraan
18.000.000
Pemeliharaan Kendaraan
27.000.000
Pembelian Bahan
10.000.000
Total
55.000.000
Su~nber: Data Adi Jaya Furniture (diolal~)
5. Penghitungan Tarif Biaya Tarif Biaya overhead pabrik merupaka~ipe~nbagia~l antara jumlah biaya ol~erherrd pabrik yang homogen dala~n satu kelompok dengall jumlah itonsun~si pemicu biayanya. I-Iasil pembagia~l tersebut di~lalnaka~l tarif kelompok. Perhitu~lga~l tarif lcelompok biaya oi~erl~ead pabrilc dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Perhitungan Tarif Kelompok Biaya Overlrcnd Pabrik Adi jaya Furniture Sela~naBulan Januari Sampai April 2009 Kelompok Biaya (A)
--
Kelomvok 1 Mininlalis Hongkong Roruawi Kelompok 2 Kelo~llpok3 Kelompok 4
Nilai Biaya (RP) (B)
Penlicu Biaya (C)
Tarif Biaya (D)=B/C
50.270.000 192 JU Rp. 261.822,9/JU Rp. 261.822,9/JU 132 JU 34.560.000 25.978.333 32 JU Rp. 81 1.812,9/JU 21.187.742 2880 JP 7356,861JP 28.000.000 2217,6Kwh 12.626,26/Kwh 1.018.518,52/JTP 55.000.000 54 JTP
6. Pengalokasian Biaya Setelah diltetahui tarif per kelo~npokkemudian dilakukan peugalokasian
biapa
ke
dala~n masing-masing
produk.
Pengalokasian dilakukan dengan mengalikan tarif lcelotnpok biaya dan aktivitas yang diko~lsumsi oieh masing-masing produk. Perhitungan alokasi biaya overlieud pabrik kepada masing-masing produk terdapat pada Tabel 23.
Tabel 23. Perhitungan Alokasi Biaya Overltcnrl Pabrik pada MasingMasing I'roduk Sofa Keterangan
Minimalis
i-iongkong
-
Ronlawi
Kelo~npokBiaya I I
Konsumsi JU Tarif per Penlicu (Rplset) Jumlah Biaya (Rp)
192
132
32
26 1.882,9
261 .S22,9
81 1.812,9
50.270.000
34.560.625
25.978.333
384
264
64
Kelo~~lpolc Biaya 2 Konsumsi JP
/
Tarif per Penlicu (Rpljam) Ju~nlahBiaya (Rp)
7356,86
/
7356,86
1
7356,86
2.825.034
1.942.211,04
470.839,04
295,68
203,28
98,56
12.626,26
12.626,26
12.626,26
Kelompok Biaya 3 Koilsu~llsiKwh (Kwh) Tarif per Pemicu (RpKwh) Jumlah Biaya (Rp) Kelompok Biaya 4 Konsulnsi JTP (Kali) Tarif per Pemicu (Rplkali JPB) Jumlah Biaya (Rp) Total
Keseluruhan
Biaya
Kelompok Jumlah Produksi (Set) Biaya
Overl~ead per
Set
1
7. Perhitungall Harga Pokok Produksi Setelah didapatkan biaya o~~erherrd pabrik per set produk kemudian dapat langsu~lgdiketahui besarnya harga pokok produksi per set sofa. I-IPP per set sofa didapatkan dengall mel?jumlahkan biaya sumber daya langsung dan su~nberdaya tidak langsung, biaya sunlber daya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsu~lg(BTKL), sedangkan biaya berdasarkan sumber daya Lidak langsuog adalah biaya overhead pabrik (BOP). Perhitungall harga pokok produksi untulc masing-masing jenis sofa dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Perliitungan Harga Pokok l'roduksi per Set (Rplset) dengall Metode ABC Jenis Sofa
I
Bahan
1
Baku
BTKL
I
4.6. Analisis Perbandingan Harga l'okok Perusallaan dengan Metode ABC
Jumlah
BOP
I
I
HPP/Set
Produksi Antara Metode
Berdasarkan hasil perhitungan harga polcok produltsi dengan metode yang digunalan oleh perusahaan dan perl~itu~gan der~ganmetode Aclivib) Based Costing (ABC) dapat dilihat perbedaa~mya dan dapat dilaltukan
perbandingan antara kedua metode tersebut. Perbedaan dan perbandingan hasil perhitungan kedua ~lxetodetersebut dapat dilihat pada Tabel 25.
1
Tabel 25. Perbandingan H a r p I'okok I'roduksi dengan Metode I'erusaharn dan Metode ABC Jellis Sofa
Perusahaan
ABC
Minimalis
830.000
870.248,05
40.248,05
Ho~lgkong
810.000
868.573,67
58.573,67
Rornawi Ketera~~gan :
1.700.000 1.918.180,14 218.180,14
" = Selisih terhadap metode ABC
Sofa minimalis ntelniliki selisill harga pokok produksi sebesar Rp. 40.248,05 autara 111etode ABC dengan metode perusahaan dengall persentase sebesar 4,62 % rue~llbuatjellis ini me~llilikiselisih yang terkecil jika dibandingkan kedua jenis sofa yang lainnya. Sofa ro~nawimemiliki selisih harga pokok produksi yailg paliilg besar selisih antara kedua metode perhitungan sebesar Rp. 21 8.180,14 atau sebesar 11,37 %. Sedangkan sofa I~ongkong berada diantara kedua sofa sebelumtlya. Nilai selisih harga pokok produksi untuk sofa l~ongkongadalah Rp. 58.573,67. Perhitungan harga pokok produksi dengan ~uetodeABC berdasarkan tabel diatas mengl~asilkanharga pokok produksi sofa per set yang lebih besar untuk selurull jenis sofa. Perhitungan harga pokok produksi yang lebih besar dengall ~netodeABC ini me~lcerlllinlca~x bahwa su~nberdaya yang digu~laka~l dalam proses produksi secara nyata dicatat dan dihitung serta dialokasikan pada tiap proses produltsi. Hal ini sesuai dengat1 tujuan metode ABC yang berupaya untuk ~nenyeimbangkan biaya, ko~lsutnsi su~nber daya, dan aktivitas setiap jellis produk dengall melakulta~l identifikasi terhadap ko~lsu~nsi sumber daya yang sesunggu1111ya terjadi dalam produksi tiap set sofa. Sehingga pihalc perusahaan dapat menggnnakan inibrlnasi ini untuk meni~lgkatltanefisiensi dan efelctivitas untuk proses produksi~lya. Metode perhitunga~tharga pokok produltsi yang selama ini digu~laka~l ole11 perusahaan i~lenghasilkanharga yang lebih rendah dibandingkan perhilungan dellgall nletode ABC. Perhitu~lga~l perusal~aanuntuk penetapall
harga pokok produksinya tidak secara rinci menghitung biaya sumber daya tidalc langsung dalam ha1 ini adalah biaya overhead pabrik. Perhitungan biaya overhead pabrik tidak disesuaika~ldengan aktivitas yang benar-benar terjadi pada proses produlisi tetapi hanya berdasarkan perkiraan atau esti~nasi pihak perusahaan dan dilcelo~upokka~ldalam biaya lain-lain. Sehingga informasi untuk biaya tidak diperoleh secara akurat dan pembebanan biaya untuk tiap produk me~ljadilebih rendah.
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan Berdasarkan pembaliasan patla bagia~lsebelu~nnyadapat dilce~uulcakan beberapa kesimpula~lsebagai berilcut : a. Klasifikasi biaya yang terltait untuk proses produlcsi sofa pada Adi Jaya Furniture terdiri dari biaya langsung dan biaya tidalc langsung. Klasifikasi untuk biaya la~lgsu~lg adalah biaya yang secara la~lgsu~lg terlcait pada proses produksi, contoh biaya ini adalah biaya bahan haku, biaya cat, biaya jok, biaya tenaga kerja, perlengkapan, dan biaya peralatan. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya listrik, pengiriman, d a ~ i biaya pengiriman. Sebagian besar biaya tidak langsung tidak dihitung secara ri~lcioleh perusahaan dan hanya dikelompokkan ke dalaln biaya lain-lain. b. Harga pokok
produksi
yang
ditetaplcan oleh perusaliaan
masih
mengguaakan metode yaug sangat ,sederhana. Perhitungan harga pokok produksi yang dilakulca~lole11 perusahaan tidak mengalokasikan biaya overlzeud pabrilc utltuk tiap-tiall produk. Biaya overlzend tidak dihitung dengall rinci dan juga tidalc disesuailca~ldengan alctivitas proses produksi yang benar-benar terjadi. Pe~letapanuntuk biaya ini hanyalah berdasarkan asurnsi atau esti~nasi yaug dilakulca~~oleh pihalc perusahaan. Hal ini berimplikasi pada ketidaktepatan penetapan harga pokolc produksi untuk tiap produk. Harga pokolc produksi berdasarkan metode perusahaan untuk sofa mini~nalisadalah sebesar Rp. 830.000, sofa hongkong Rp. 810.000, d a ~sofa i romawi sebesar Rp. 1.700.000. c. Perhitungal liarga polok produksi dengan metode Activig Based Costing (ABC) dilakukan dengall mengliitung alokasi i ~ ~ l t ubiaya k over-head pabrik pada tiap jenis produk sofa. Alokasi ini berdasarkan pads jurnlah konsumsi pe~nicu biayanya. Petnicu biaya yang digu~laltall adalah berdasarkan jumlah unit produksi, jam peralatan, kr/o~c~nfl Iio~o-,dan jumlah pembelian bahan. Berdasarltan hasil perhitu~lgan detlgan metode ABC diperoleh harga pokok produlcsi
L I I I ~ Ljellis I~
s o h minimalis sebesar Rp. 870.248,05,
870.248.05, sofa l~ongkongsebesar Rp. 868.573,67, dan sofa romawi sebesar Rp. 1.918.180,14. Berdasarkan hasil perhitungan juga diketahui bahwa harga pokok produksi dengan metode ABC lebih besar dibandingkan metode perusahaan. Perbedaan atau selisih tersebut sebesar Rp. 40.248,05 untuk sofa minimalis, Rp. 58.573,67 untuk sofa hongkong, dan Rp. 2 18.180,14 untuk produk sofa rornawi. d. Nilai perhitungan yang berbeda antara kedua metode yang digunakan karena klasifikasi biaya yang tidak tepat dilakukan ole11 perusahaan. Metode ABC menghasilkan perhitungan harga pokok produksi yang lebih besar dibandingkan metode yang digunakan perusahaan ha1 ini terjadi karena biaya oiierhend pabrik dibebankan secara lebih rinci ke dalatn produk. Hal ini membuat harga pokok produksi yang dihasilkan menceminkan penggunaan biaya yang ses~ingguhnyaterjadi.
2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut : a. Adi Jaya Furniture sebailtnya melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan metode untuk penetapan harga pokok produksinya. Biaya overhend pabrik
sebaiknya
dicatat
dengan rinci
sehingga dapat
dialokasikan keproduk. Seluruh biaya yang terkait pada proses produksi dihitung secara rinci agar kinerja perusahaan dapat berjalan lebih efisien. b. Penggunaan metode ABC bisa menjadi solusi altematif penetapan harga pokok produksi untuk perusahaan yang ingin n~endapatkanperhitungan biaya yang lebih akurat. Karena dengan perhit~mganbiaya yang akurat informasi untuk penetapan harga jual dapat ditentukan dengan efelttif juga sehingga laba yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan. c. Untuk produk sofa jenis lain perlu dilaltukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar harga pokok produksi yang ditetaplca~loleh perusahaan dan selisihnya dengan metode ABC.
DAFTAR PUSTAKA
Garrison, R. H. 1998. Akuntansi Malajemen. Terjemahan Drs. Kusnedi. ITB, Jaltarta Kohler, E. 19S3. A dictionuryfor accountants. Prentige Hall. Jakarta Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Indeks, Jalcarta Machfoedz. M. 1993. Akuntansi Keuangan Menengah. BPFE, Yogyakarta Mulyadi. 1993. Altuntansi Biaya Edisi ke-5. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi I l n ~ uEkollomi YKPN, Yogyakarta Munawir, S. 1999. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta Roslinawati, E.2007. Analisis Penetapan Harga Pokolt Produksi Benih Padi Pada PT. Sang Hyang Seri RM 1 Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Skripsi pada Departemen Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Soemarso, SR. 2000. Altuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. PT. Rineka . . Cipta, Jakarta Sugiri, S. 1999. Akuntansi Manajemen. AMP YKPN, Yogyakarta Supriyono, R. A. 1993. Akuntansi Biaya Perencallaan dan Pengendalian Biaya serta Data Relevan untuk Pengambilan Keputusan. BPFE - UGM, Yogyaltarta Tunggal, A. W. 2003. Activity Based Costing Untuk Manufakturing dan P emasaran. Harvarindo, Jaltarta Warren, C.S dan James M. Reeve. 2005. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta Widiyastuti, S. 2007. Analisis Perhitungan I-Iarga Polcok Produksi Tas Wanita (Studi Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Eltonolni datl Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Lampirail I. Perhitungan biaya selama bulan Januari sampai April 2009
Mesin Serut
I
Peralatan Kertdaraan
5 Unit
I
10 Unit
Rp. 6.136.344 Rp. 2.863.620
Rp. 572.724 I
I
Rp. 900.000
3 Unit
Mesin Bobok Kompresor
Rp. 1.022.724
6 unit
Mesin gergaji
/
I
I
I
I
Rp. 2.700.000 Rp. 37.777,78
I
6 Unit
Rp. 3.000.000
Rp. 9.000.000
Lampiran 2. Cara Perhitungan Biaya Pe~lyusuta~l Biaya penyusutan ~uesindan peralatart didapatkan dengan : Biaya Penyusutan = Tarif Penyusutan x Jam Aktual dimana : Talif Penyus~tan=
HarSa Perolelnn - nllal ;isa Taksirar Iam mesin .yax: - d i-w n a h ~
Mesin Gergaji (6) IHarga Perolehan
= Rp.
1.500.000
Talcsiran jam nlesi11
=
Nilai Sisa
= Rp.
250.000
Jam Aktual
= 900
Biaya Penyusutan
=Rp 1.022.724
Tarif Pe~lyusutan = Rp. 1136,36
l I00 Jan1 Jam
Total Biaya Penyusutan Mesin Gergaji = Rp. 1.022.724 x 6'=Rp. 6.136.344 Mesin Serut (5) Harga Perolehall
= Rp.
900.000
Taksiran janl mesin
=
l I00 Jam
Nilai Sisa
= Rp.
200.000
Jarn Aktual
= 900 Jan1
Tarif Penyusutan
= Rp.
636,36
Biaya Penyusutan
= Rp
572.724
Total Biaya Penyusutan Mesin Serut = Rp. 572.724 x 5 = Rp. 2.863.620 Mesin Bobok (3) Harga Perolehan
= Rp.
1.200.000
Taksiran jam mesin
=
Nilai Sisa
= Rp.
200.000
Jan1 Aktual
= 900
Tarif Penyusutan
= Rp.
1000
Biaya Penyusutan
= Rp
1000 Jan1 Jam
900.000
Total Biaya Penyusutan Mesin Bobolc = R p 900.000 x 3 = Rp. 2.700.000 Kompresor (10) Harga Pel-olehan
=R
p 1.200.000
Nilai Sisa
= Rp.
Tarif Penyusutan
= Rp.
Talcsiran jani 111esin
=
1000 Jan1
150.000
Jam Aktual
= 900 Jam
1050
Biaya Penyusutan
= Rp
945.000
Total Biaya Pe~lyusutanICompresor = Rp. 945.000 x 10 = Rp. 9.450.000 Pe~alatan Harga Perolehan
= Rp.
500.000
Taksiran jam mesin
= 900 Jan1
Nilai Sisa
= Rp.
75.000
J a n ~Aktual
= 800 Jam
Tarif Penyusutan
= Rp.
47,22
Biaya Per~yusutan
=Rp 37.777,78
Total Biaya Pel~yusutanPeralatan
= R~I.37,777,78
Total Biaya Penyi~sutaumesin dan peralatan = Rp. 21.187.742
Lampiran 3. Perhitungan Biaya P e ~ ~ y i ~ s uKendaraan tan Biaya Penyusuta~lKendaraan dihitung menggunakan ruu~us: H z z a Perolellail - niiai sisa Bia~'aPe~~yyusutan = Taksiran cmu: kegman Dimana : Harga Perolehan Sebuah Mobil
= Rp.
105.000.000
Nilai Sisa
= Rp.
60.000.000
U~llurKegullaan
=5
Tahun
Jurnlah Mobil
=6
Unit
Biaya Pe~~yusutar~IUnit/Tahun
= R~I.9.000.000
Biaya PenyusutaldUnitl4 Bulan
= Rp.
3.000.000
Total Biaya Petlyusuta~lKendaraan
= Rp.
3.000.000 x 6 = Rp. lS.000.000
Lampiran 4. Perhitungan Jan1 Peralatan Diketahui
:
Total ko~lsu~nsi jam peralatan
= 2880
Total Produksi
=
1440
Ko~lsu~nsi jam peralatan untuk masing-masing produk dihitung mellggunakan
KcnsulxsijP =
Tctal JP x l u ~ l l i hPrcduksi tiy jellis sofa Total Produki
Ko~xsumsijam peralatan sofa ~nillimalis
Konsumsi jam peralatan sofa hongkong
Ko~lsu~nsi j a ~ nperalatan sofa Ro~uawi
Lampiran 5. Perhitungan Pemicu Biaya Berdasarkan Kiluivalt Huzir
Diketahui : Konsumsi listrik selama 4 bulan
= 2217,6
Total produlcsi keseluruhan
=
Kwh
1440 set
Konsumsi Kwh untuk masing-masing produk dihitung menggunakan rumus :
Konsumsi Kwh =
TodKlsh
TotslPmdu$i
x junllah Produksi Gap jenis sofa
Konsumsi Kwh untulc sofa minimalis: 2217,6
x 192 = 295,68 Kwh = -
1440
Konsumsi Kwh untuk sofa hongkong:
2217,E; 1440
Kwh = x 132 = 203,2S
Konsumsi Kwh untuk sofa Romawi:
2217,6
K?vh = x 3 2 = 98,56 1440
Lampiran 6. Perhitungail Biaya pada Kelornpok Biaya 1
Biaya bahan perlolong : Sofaminimalis = 260.000 x 192 = 49.920.000 Sofa Ho~lgko~lg = 260.000 x 132 = 34.320.000 Sofaromaui = 810.000 x 32 = 25.920.000
Biaya pemeliharaan ~nesirl Alokasi B. Pemeljharaan =
Sofa Minimalis = Sofa Hongkong = Sofa Romaw4 =
Total Biaj-a Pemeliharaan
2.625.000 14-10
2.625.000
14-10 2.625 .OOO 14-40
Total Produksi
x 192 = 350.000 x 132 = 240.625
x 32 = 58.333,33
x Jurnlahproduksi jenis sofa