ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L)
Oleh : AKBAR ZAMANI A. 14105507
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
AKBAR ZAMANI. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Belimbing Depok Varietas Dewa-Dewi (Averrhoa Carambola L). Dibawah bimbingan NUNUNG NURYARTONO. Kota Depok merupakan salah satu kota di Propinsi Jawa Barat yang sejak dahulu giat mengembangkan usaha hortikultura buah-buahan khususnya belimbing. Menanam pohon belimbing dapat dikatakan sudah menjadi tradisi petani di Kota Depok. Hal ini disebabkan karena tanaman belimbing yang telah ditanam sejak tahun 1970-an dan tetap dilestarikan secara turun temurun hingga sekarang. Pada saat ini, pengembangan belimbing Dewa-Dewi di Kota Depok tidak lagi bersifat ekstensifikasi tetapi lebih difokuskan pada pola intensifikasi. Hal ini dikarenakan makin berkurangnya lahan-lahan pertanian sebagai akibat dari meningkatnya jumlah penduduk dan pemukiman. Pola intensifikasi ini lebih menekankan pada perbaikan teknis produksi berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Good Agriculture Practices (GAP). Tujuan penelitian ini, antara lain : (1) menganalisis pendapatan usahatani belimbing Dewa-Dewi, baik yang menerapkan SOP dan yang tidak menerapkan SOP, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani belimbing Dewa-Dewi, baik yang menerapkan SOP dan yang tidak menerapkan SOP dan (3) menghitung sejauh mana tingkat efesiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usahatani belimbing Dewa-Dewi, baik yang menerapkan SOP dan yang tidak menerapkan SOP. Penelitian ini dilakukan di enam kecamatan yaitu Kecamatan Sawangan, Pancoran Mas, Sukmajaya, Cimanggis, Limo dan Kecamatan Beji, Kota Depok. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena petani yang menerapkan SOP jumlahnya sangat sedikit dan tersebar di enam kecamatan yang ada di Kota Depok. Data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu secara sensus dan snowballing sampling. Metode sensus digunakan untuk petani yang menerapkan SOP, hal ini dikarenakan jumlah petani yang masih sedikit yaitu 33 orang dan tersebar pada enam kecamatan di Kota Depok. Metode snowballing sampling digunakan untuk mengambil sampel pada petani yang tidak menerapkan SOP. Jumlah responden untuk petani non SOP diambil sebanyak 35 orang petani yang ada di enam kecamatan. Berdasarkan komponen biaya, pengeluaran biaya terbesar untuk petani SOP dan non SOP adalah biaya untuk Tenaga Kerja dalam Keluarga (TKDK) dan Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK). Biaya TKLK yang dikeluarkan petani SOP yaitu sebesar Rp 1.247.200,00 atau sekitar 30,97 persen dari biaya total produksi dan untuk petani non SOP mengeluarkan biaya tersebut sebesar Rp 1.177.600,00 atau sekitar 30,98 persen dari biaya total produksi. Komponen biaya terbesar pertama adalah biaya TKDK, petani SOP mengeluarkan biaya ini sebesar Rp 1.331.600,00 atau sekitar 33,06 persen dari total biaya produksi, sedangkan petani
non SOP mengeluarkan biaya TKDK sebesar Rp 1.705.600,00 atau sekitar 44,87 persen dari total biaya produksi. Penerimaan tunai yang diterima petani SOP dan petani non SOP yaitu masing-masing sebesar Rp 6.288.876,00 dan Rp 4.803.976,00. Pendapatan usahatani belimbing petani SOP atas biaya tunai dan biaya total untuk satu musim panen masing-masing sebesar Rp 3.701.019,00 dan Rp 2.261.114,00, sedangkan untuk petani non SOP masing-masing sebesar Rp 2.816.139,00 dan Rp 1.002.916,00. Sehingga R/C rasio atas biaya tunai dan total untuk petani SOP masing-masing sebesar 2,43 dan 1,56, sedangkan rasio R/C atas biaya tunai dan total yang diperoleh petani Non SOP yaitu sebesar 2,42 dan 1,26. Berdasarkan hasil analisis regresi, untuk model penduga produksi petani SOP diperoleh koefisien determinsi (R2) sebesar 98,9 persen dan koefisien determinasi terkoreksi (R2adj) sebesar 98,7 persen. Dari hasil uji-t diketahui bahwa produksi belimbing petani SOP secara statistik nyata dipengaruhi oleh pupuk NPK, insektisida Decis dan tenaga kerja pada taraf nyata 95 persen. Input produksi lainnya seperti pupuk Gandasil tidak berpengaruh nyata terhadap produksi petani SOP pada taraf nyata 95 persen. Nilai koefisien determinsi (R2) dari model penduga produksi petani non SOP, adalah 93,8 persen dan koefisien determinasi terkoreksi (R2 adj) model tersebut adalah 92,8 persen. Hasil uji koefisien regresi secara parsial untuk petani non SOP diketahui bahwa koefisien regresi yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 95 persen yaitu insektisida Curacon dan tenaga kerja. Koefisien regresi pupuk NPK, insektisida Decis dan pupuk Gandasil memiliki nilai t-hitung yang lebih rendah dari t-tabel (2,045). Hal ini berarti koefisien regresi tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap produksi pada taraf nyata 95 persen. Tingkat penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani belimbing untuk petani SOP dan petani non SOP masih belum efisien. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan rasio NPM-BKM dari masing-masing faktor produksi yang tidak sama dengan satu. Petani SOP perlu meningkatkan penggunaan faktor produksi berupa pupuk NPK, insektisida Decis dan pupuk Gandasil untuk mencapai efisiensi. Hal sebaliknya untuk faktor produksi berupa tenaga kerja perlu dikurangi agar efisensi tercapai. Efisiensi penggunaan faktor produksi petani non SOP dapat tercapai yaitu dengan cara meningkatkan penggunaan semua faktor produksi. Hal ini berdasarkan nilai NPM-BKM semua faktor produksi yang digunakan oleh petani SOP yang lebih besar dari satu. Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah perlunya pemberian bantuan berupa modal maupun sarana pertanian oleh Dinas Pertanian Kota Depok, khususnya kepada petani belimbing Non SOP. Hal ini bertujuan agar petani non SOP dapat menerapkan teknis budidaya belimbing sesuai dengan SOP, sehingga akhirnya dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani tersebut. Perlunya pengawasan dan pemberian informasi kepada petani Non SOP terhadap intensitas serangan hama yang terjadi secara berkala untuk mencegah kerugian yang akan diderita petani non SOP karena rusak dan berkurangnya produksi buah yang dihasilkan. Petani perlu merencanakan dan mengorganisasikan kembali penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahatani belimbing dengan jumlah input secara tepat dan optimal untuk mencapai keuntungan maksimal.
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L.)
Oleh : AKBAR ZAMANI A. 14105507
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul
:
Analisis Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Belimbing Depok Varietas Dewa-Dewi (Averrhoa carambola L.)
Nama
:
Akbar Zamani
Nrp
:
A14105507
Menyetujui: Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS NIP. 132 104 952
Mengetahui: Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus Ujian:
LEMBAR PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTORFAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L.)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, 9 September 2008
Akbar Zamani A 14105507
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 08 November 1983, Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak H. Chairul Zahidin dan Ibu Hj. Marwiyah. Penulis memulai jenjang pendidikan dasar di SDN 07 Pagi Pondok Labu Jakarta Selatan pada tahun 1990 dan lulus tahun 1996. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke SLTP Negeri 226 Cilandak Jakarta Selatan dan lulus pada tahun 1999. Selama tahun 1999 sampai tahun 2002, penulis meneruskan pendidikan di SMU Negeri 49 Jagakarsa Jakarta Selatan. Pada tahun 2002 penulis meneruskan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan diterima pada Program Studi Diploma III Perlindungan Sumberdaya Hutan Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan studi di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, IPB.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas nikmat islam, kekuatan, kesehatan, serta kemudahan yang selalu penulis dapatkan selama menjalani perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Belimbing Depok Varietas Dewa-Dewi (Averrhoa carambola L.)” disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Sarjana (S1) Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pemilihan topik dan judul mengenai belimbing diawali dengan ketertarikan penulis pada salah satu artikel di internet yang menginformasikan mengenai program pemerintah daerah Kota Depok yang hendak menjadikan belimbing sebagai ikon kota. Salah satu kebijakan untuk mendukung program tersebut adalah membuat suatu panduan tentang teknis budidaya belimbing untuk petani berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Good Agriculture Practices (GAP). Tehnik budidaya belimbing berdasarkan SOP, memungkinkan adanya ketentuan penggunaan faktor-faktor produksi pada kegiatan budidaya belimbing. Faktor-faktor produksi dalam usahatani belimbing yang menjadi ketentuan SOP adalah dosis pemupukan, penyemprotan pestisida dan teknis budidaya lainnya. Penerapan teknis budidaya berdasarkan SOP tidak sepenuhnya dapat dijalankan oleh petani di Kota Depok, terutama petani yang memiliki modal terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari usahatani belimbing petani SOP maupun petani non SOP dari aspek ekonomi dan produksi. Aspek ekonomi yang dimaksud adalah kondisi pendapatan usahatani. Aspek produksi yang
dipelajari antara lain faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi dan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Hasil penelitian yang dapat digambarkan secara umum bahwa pendapatan dari masing-masing petani cukup menguntungkan. Produktivitas belimbing petani SOP dipengaruhi oleh pupuk NPK, insektisida Decis dan tenaga kerja, sedangkan produktivitas belimbing petani non SOP dipengaruhi oleh insektisida Curacon dan tenaga kerja. Tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dari masing-masing petani di atas masih belum optimum, berdasarkan kondisi tersebut keuntungan yang lebih tinggi masih berpeluang diperoleh melalui penggunaan faktor produksi secara optimum. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Bogor, 9 September 2008
Akbar Zamani A 14105507
UCAPAN TERIMA KASIH Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Chairul Zahidin dan Ibu Marwiyah, atas doa dan kasih sayang serta dukungan berupa materil maupun moril yang selalu diberikan kepada penulis. 2. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS selaku dosen pembimbing yang secara tulus meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam memberikan bimbingan dan pengarahan sejak perencanaan penulisan proposal, pelaksanaan penelitian hingga penulisan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen penguji utama yang telah memberikan saran dan masukan yang berharga untuk perbaikan skripsi ini. 4. Tintin Sarianti, SP sebagai dosen penguji komisi pendidikan atas masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 5. Pemerintah Kota Depok, Dinas Pertanian Kota Depok dan Pengelola Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok atas segala bantuan, informasi serta izin yang diberikan untuk melakukan penelitian. 6. Petani Belimbing di seluruh Kota Depok atas bantuan, diskusi dan informasi yang diberikan. 7. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis. Terima kasih atas kesediaannya membantu penulis. 8. Lina Mardiana A.Md, atas dukungan doa, perhatian, serta pengertian yang menambah semangat dan motivasi penulis.