ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERUSAHAAN INDEKS SRI KEHATI-BEI MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (2013-2015)
Farah Widia Defri Moch. Dzulkirom AR. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail:
[email protected]
ABSTRACT This research aims to know: 1) the company’s stock in the Sri Kehati Index that form the optimal portfolio using Single Index Model; 2) the right proportion of funds for each stock which form an optimal portfolio; 3) the amount of expected return and risk are resulting from the optimal portfolio formation. The kind of research used in this research is descriptive research with a quantitative approach. The population used in this research are all of company’s stock in the Sri Kehati Index period 2013-2015. The stock sampled in this research are 19 stocks. The results of this research showed that of the 19 stocks were sampled, there are only four stocks which form an optimal portfolio. The stocks which form an optimal portfolio are UNVR (64,48%), PJAA (21,85%), BBRI (11,77%) and BBCA (1,90%). The optimal portfolio formation resulting 2,4758% of expected return at 0,0885% level of risk. Keywords: Optimal Porfolio, Single Index Model, Sri Kehati Index ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) saham perusahaan dalam Indeks Sri Kehati yang membentuk portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal; 2) besarnya proporsi dana untuk masing-masing saham pembentuk portofolio optimal; 3) besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan dan risiko yang dihasilkan dari pembentukan portofolio optimal. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah saham Indeks Sri Kehati periode 2013-2015. Saham yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 19 saham. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 19 saham yang dijadikan sampel, hanya terdapat 4 saham yang membentuk portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal. Saham yang membentuk portofolio optimal tersebut ialah UNVR (64,48%), PJAA (21,85%), BBRI (11,77%), dan BBCA (1,90%). Pembentukan portofolio optimal yang terdiri dari 4 saham tersebut menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 2,4758% pada tingkat risiko sebesar 0,0885%. Kata Kunci: Portofolio Optimal, Indeks Sri Kehati, Model Indeks Tunggal Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
147
A. PENDAHULUAN Investasi pada dasarnya merupakan penempatan sejumlah dana kedalam suatu aktiva di masa kini yang diharapkan dapat membuahkan keuntungan dimasa yang akan datang. Berdasarkan bentuknya, menurut Fahmi (2012:4), investasi dapat dilakukan kedalam investasi nyata (real investment) yaitu kedalam aset berwujud yang produktif dan investasi keuangan (financial investment) yaitu kedalam aset keuangan seperti saham dan obligasi. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati bagi sebagian besar investor. Saham merupakan bukti penyertaan atau pemilikan seseroang atau badan dalam suatu perusahaan akibat adanya penanaman modal yang dilakukan seseorang atau badan tersebut (Widoatmojo, 2012:55). Saham merupakan instrumen pasar modal yang paling diminati karena saham memberikan return berupa capital gain dan dividen yield. Return saham yang akan diterima oleh investor berkaitan erat dengan risiko yang dihadapi investor. Risiko merupakan suatu ketidakpastian yang memungkinkan terjadinya return yang diperoleh investor tidak seperti yang diharapkan. Risiko dibagi menjadi dua, yaitu: risiko sistematis yang merupakan risiko yang sulit untuk dihindari karena berkaitan dengan pasar dan risiko non-sistematis yang merupakan risiko yang dapat dihindari karena tidak berkaitan dengan pasar (Jones, 2002:134). Risiko non-sistematis dapat dihindari dengan melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio optimal dalam berinvestasi. Portofolio optimal merupakan teori yang dikemukakan oleh Harry M. Portofolio optimal merupakan sebuah alternatif yang dapat dilakukan investor untuk meminimalisir risiko yang akan ditanggungnya dan juga dapat digunakan untuk memperoleh return yang maksimal. Menurut Hartono (2013:315), terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menganalisis portofolio yang optimal ialah Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal. Metode yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal dalam penelitian ini ialah Model Indeks Tunggal. Model Indeks tunggal merupakan perkembangan dari model Markowitz yang
dikemukakan oleh William F. Sharpe pada tahun 1963 (Hartono, 2013:369). Model Indeks Tunggal dipilih dikarenakan model ini memberikan perhitungan yang lebih sederhana dibandingkan dengan model Markowitz sehingga akan lebih mudah untuk dipahami. Selain itu, model ini juga memilki kelebihan bahwa mempertimbangkan adanya aset bebas risiko, dimana pada model Markowitz aset bebas risiko tidak dipertimbangkan. Pada penelitian ini, saham yang dianalisis untuk membentuk portofolio optimal ialah saham perusahaan yang masuk kedalam Indeks Sri Kehati periode 2013-2015. Indeks Sri Kehati merupakan indeks yang mengacu pada Sustainable and Responsibility Investment. Indeks Sri Kehati dibuat sebagai pedoman investasi bagi pemilik modal dengan memuat emiten yang memiliki kinerja yang baik terhadap usaha-usaha yang keberlanjutan dan memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan perusahaan. Adanya laporan keberlanjutan yang dimuat emiten dalam indeks ini diharapkan akan menarik minat dari para calon investor. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Investasi Investasi merupakan pengeluaran dana yang ditanamkan kedalam satu atau lebih aset yang biasanya berjangka waktu lama dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Sunariyah, 2006:4). Berikut adalah tujuan dilakukannya investasi menurut Tandelilin (2010:7): a. Investasi bertujuan agar investor memiliki kehidupan yang lebuh layak. b. Investasi bertujuan untuk meminimalisir tekanan inflasi. c. Investasi mendorong penghematan pajak. 2.
Pasar Modal Pasar modal adalah sebuah gedung yang menjadi tempat yang memperjual-belikan saham, obligasi, dan surat berharga (efek) lainnya melalui jasa perantara yaitu pedagang efek (Sunariyah, 2006:4-5). Terdapat 5 instrumen yang diperjual-
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
148
belikan di pasar modal, yaitu saham, obligasi, warran, right, dan reksadana (Halim, 2015:6-12) Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian negara karena menjalankan 2 fungsi sekaligus, yaitu: a. Fungsi ekonomi Pasar modal menjadi tempat pertemuan bagi pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. b. Fungsi keuangan Pasar modal memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan penanaman modal yang dilakukan. (Halim, 2015:2) 3.
Saham Saham merupakan kertas yang menjadi bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang terhadap perusahaan yang diinvestasikannya dan menunjukkan hak yang dimiliki investor tersebut untuk mendapatkan bagian dari kekayaan perusahaan atas kegiatan penanaman modal yang dilakukannya (Husnan, 2008:29). Berikut adalah jenis-jenis saham menurut Darmadji & Fakhruddin (2012:6-7): a. Dari segi kemampuan dalah hak tagih: 1) Saham biasa 2) Saham Preferen b. Dari segi peralihan: 1) Saham atas unjuk 2) Saham atas nama c. Dari segi kinerja perdagangan: 1) Saham unggulan 2) Saham pendapatan 3) Saham pertumbuhan 4) Saham spekulatif 5) Saham silikal 4.
Return Return merupakan tingkat pengembalian atau imbalan yang diperoleh investor dalam bentuk presentase atas kegiatan investasi yang dilakukannya (Samsul, 2006:291). Jenis return saham dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
b.
Return realisasi, yang merupakan tingkat pengembalian yang sudah diperoleh investor sehingga nilainya sudah pasti. Return ekspektasi, yang merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor sehingga memiliki nilai yang belum pasti.
5.
Risiko Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara tingkat pengembalian yang diperoleh dengan tingkat pengembalian yang diharapkan investor (Tandelilin, 2010:103). Risiko dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Risiko sistematis Risio sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihindari karena berkaitan dengan kondisi pasar. b. Risiko non-sistematis Risiko non-sistematis merupakan risiko yang dapat dihindari ridak berkaitan dengan kondisi pasar, melainkan berkaitan dengan kondisi perusahaan itu sendiri. (Jones, 2002:134) 6. Portofolio Portofolio merupakan sekumpulan sekuritas yang dibentuk dalam rangka memenuhi tujuan umum kegiatan investasi (Hadi, 2013:207). Portofolio merupakan teori yang menunjukkan kepada investor bagaimana memlilih suatu aset alternatif untuk diversifikasikan dan untuk mengurangi tingkat risiko portofolio (Utami, 2010:44). Gabungan atau kombinasi dalam investasi yang memberikan tingkat return yang sama dengan tingkat risiko yang rendah atau memberikan tingkat return yang maksimal dengan tingkat risiko yang sama disebut portofolio efisien (Brigham dan Daves, 2002:68). Menurut Tandelilin (2010:157), menjelaskan bahwa “portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien”. Dengan demikian, portofolio optimalsudah pasti merupakan portofolio efisien, tetapi portofolio efisien belum tentu menjadi poertofolio optimal.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
149
7.
Model Indeks Tunggal Model indeks tunggal merupakan teori yang dikembangkan oleh William F. Sharpe pada tahun 1963 untuk menyederhanakan perhitungan yang terbilang banyak pada model yang dikembangkan Markowitz. Selain untuk menyederhanakan perhitungan Markowitz, model indeks tunggal juga dapat digunakan untuk menghitung besarnya expected return dan besarnya tingkat risiko (Hartono, 2013:369). Konsep model indeks tunggal ini adalah bahwa tingkat keuntungan suatu saham mempunyai korelasi terhadap perubahan pasar karena harga suatu saham cenderung akan mengalami peningkatan apabila indeks harga saham meningkat dan sebaliknya harga suatu saham cenderung akan mengalami penurunan apabila indeks harga saham turun (Zubir, 2013:97). C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitantif dikarenakan penelitian ini dilakukan dengan mengolah data berbentuk angka yang kemudian dideskripsikan tanpa membuat kesimpulan yang luas. 2.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jl. MT Haryono No. 165, Malang 65145 dan di website Bursa Efek Indonesia yaitu http://www.idx.co.id. Lokasi penelitian ini dipilih karena PT. Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) untuk meluncurkan Indeks Sri Kehati, dan lembaga yang mempublikasian data perusahaan yang masuk kedalam Indeks Sri Kehati ialah PT. Bursa Efek Indonesia. 3.
Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini ialah pembentukan portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal. Berdasarkan fokus tersebut, maka fokus penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Return dan risiko masing-masing saham. b. Return dan risiko pasar.
c. d. e.
Rasio excess return to beta. Cut-off point. Proporsi dana masing-masing pembentuk portofolio optimal. Return dan risiko portofolio.
saham
4.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Sri Kehati periode 2013-2015. Berdasarkan populasi yang terdiri dari 30 perusahaan, peneliti kemudian akan memilih perusahaan yang dijadikan sampel. Peneliti menggunakan salah satu teknik non probability sampling yaitu purposive sampling untuk menentukan sampel dengan kriteria sebagai berikut: a. Saham perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2015. b. Saham perusahaan tersebut merupakan saham yang aktif dalam indeks selama periode penelitian. c. Membagikan dividen selama periode 20132015. d. Saham tersebut tidak mengalami stock split selama periode 2013-2015. Berdasarkan kriteria tersebut, maka terdapat 19 saham perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini. 5.
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan peneliti dalam peneitian ini ialah data sekunder karena peneliti tidak memperoleh data tersebut secara langsung, Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini seperti daftar perusahaan yang masuk dalam Indeks Sri Kehati periode 2013-2015, gambaran umum perusahaan, data harga penutupan saham bulanan selama periode 2013-2015, data harga penutupan indeks saham gabungan bulanan, data suku bunga Bank Indonesia selama periode 2013-2015. Sumber data yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini untuk diolah ialah berasal dari PT Bursa Efek Indonesia. 6.
Teknik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data yang berbentuk Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
150
catatan, arsip, dan dokumen yang didapatkan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
5.
Menghitung beta (βi) dan alpha (αi) masingmasing saham dengan rumus sebagai berikut: 𝜎𝑖𝑚 𝜎𝑚 2 (Husnan, 1996:98) 𝛽𝑖 =
7.
Analisis Data Teknik yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal ialah Model Indeks Tunggal. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data, yaitu: 1. Menghitung return realisasian dari masingmasing saham (Ri) dan return ekspektasian dari masing-masing saham (E(Ri)) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 𝑅𝑖 =
𝛼𝑖 = 𝐸(𝑅𝑖 ) − (𝛽𝑖 . 𝐸(𝑅𝑚 ))
(Husnan, 1996:99) 6.
𝜎𝑒𝑖 2 =
𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1 + 𝐷𝑡 𝑃𝑡−1
(Hartono, 2013:236-237) ∑𝑛𝑖=1 𝑅𝑖𝑗 𝐸(𝑅𝑖 ) = 𝑛 (Husnan, 1996:43) 2.
7.
Menghitung return realisasian pasar (Rm) dan return ekpektasian pasar (E(Rm)) berdasarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dapat dihitung dengan rumus: 𝑅𝑀,𝑡
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 = 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
8.
(Hartono, 2013:370) 𝐸(𝑅𝑀 ) =
Menghitung risiko investasi yang terdiri dari varian kesalahan residu (σ2ei) dan risiko saham (σ2i) dengan rumus: ∑𝑛𝑖=1(𝑅𝑖 − 𝛼𝑖 − 𝛽𝑖 . 𝑅𝑚 )2 𝑛
(Hartono, 2013:378) 𝜎 2 𝑖 = 𝛽𝑖 2 . 𝜎 2 𝑚 + 𝜎 2 𝑒𝑖 (Husnan, 1996:95) Menghitung tingkat pengembalian bebas risiko (RBR) dengan menggunakan rata-rata suku bunga Bank Indonesia selama periode 20132015. Saham yang memliliki return ekskpektasian yang lebih besar dibandingkan return bebas risiko (E(Ri) > RBR) akan dimasukkan kedalam tahap (analisis) selanjutnya. Menghitung excess return to beta (ERBi) dengan rumus sebagai berikut: 𝐸(𝑅𝑖 ) − 𝑅𝐵𝑅 𝛽𝑖 (Hartono, 2013:392)
𝐸𝑅𝐵𝑖 =
∑𝑛𝑡=1 𝑅𝑀 𝑛
Sumber: (Hartono, 2014:25) 9. 3.
Menghitung kovarian Ri dengan Rm (𝜎𝑖𝑚 ) dengan rumus: 𝑛
𝜎𝑖𝑀 = ∑ 𝑖=1
[(𝑅𝑖 − 𝐸(𝑅𝑖 )) − (𝑅𝑀 − 𝐸(𝑅𝑀 ))] 𝑛
(Hartono, 2013:292) 4.
Menghitung varian return pasar (σm2) dengan rumus: 𝜎𝑚 2 =
Menghitung nilai Ai dan Bi, Ci dan Cut-Off Point Cut-off point didapat dari nilai Ci tertinggi diantara saham-saham yang dianalisis. Rumus yang digunakan untuk menghitung Ai, BI, dan Ci adalah sebagai berikut: 𝐴𝑖 =
[𝐸(𝑅𝑖 ) − 𝑅𝐵𝑅 ]. 𝛽𝑖 𝜎𝑒𝑖 2 𝛽𝑖 2 𝐵𝑖 = 𝜎𝑒𝑖 2
∑𝑛𝑖=𝑛(𝑅𝑚 − 𝐸(𝑅𝑚 ))2 𝑛
(Hartono, 2013:259)
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
151
𝐶𝑖 =
𝜎𝑚 2 ∑𝑖𝑗=1 𝐴𝑗 1 + 𝜎𝑚 2 ∑𝑖𝑗=1 𝐵𝑗
(Hartono, 2013:393) Saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dari Cut-off point merupakan saham yang akan masuk kedalam tahap analisis selanjutnya. 10. Menghitung besarnya proporsi dana masingmasing saham (Wi) yang membentuk portofolio optimal dengan rumus sebagai berikut: 𝑊𝑖 =
𝑧𝑖 ∑𝑘𝑗=1 𝑧𝑗
Tabel 1. Return Realisasi dan Return Ekspektasi Masing-masing saham
Dimana, 𝛽𝑖 (𝐸𝑅𝐵𝑖 − 𝐶 ∗ ) 𝜎𝑒𝑖 2 Sumber: (Hartono, 2013:396) 11. Menghitung beta portofolio (βp) serta alpha portofolio (αp) dengan rumus sebagai berikut: 𝑧𝑖 =
𝛼𝑝 = ∑
No.
Nama Saham
Total Ri
E(Ri)
1.
AALI
0,078696692
0,002186019
2.
ADHI
0,664413909
0,018455942
3.
ASII
-0,048903951
-0,001358443
4.
BBCA
0,480398551
0,013344404
5.
BBNI
0,534591477
0,014849763
6.
BBRI
0,743673729
0,020657604
𝑖=1
7.
BDMN
-0,332752244
-0,009243118
𝑛
8.
BMRI
0,313619629
0,008711656
9.
INDF
0,036171111
0,001004753
10.
JSMR
0,090057573
0,002501599
11.
KLBF
0,332436218
0,009428784
12.
LSIP
-0,010286332
-0,000285731
13.
PGAS
-0,237466135
-0,006596282
14.
PJAA
1,570283588
0,043618989
15.
PTBA
-0,76827211
-0,021340892
16.
SMGR
-0,143158783
-0,003976633
17.
TINS
-0,733152067
-0,020365335
18.
UNTR
0,01572799
0,00436883
19.
UNVR
0,700247656
0,019451324
𝑛
𝛽𝑝 = ∑
investor. Terdapat dua buah keuntungan yang didapat akibat adanya kegiatan investasi pada saham, yaitu capital gain dan yield. Capital gain ialah keuntungan yang didapat akibat selisih harga investasi sekarang dengan harga sebelumnya benilai positif, dimana jika sebaliknya dinamakan capital loss. Yield adalah presentase dividen yang akan diterima investor. Return ekspektasi masing-masing saham merupakn rata-rata perbulan dari total return realisasi maisng-masing saham. Berikut adalah tabel rangkuman hasi perhitungan return realisasi dan return ekspektasi masing-masing saham selama periode 2013-2015:
𝑊𝑖 . 𝛽𝑖 𝑊𝑖 . 𝛼𝑖
𝑖=1
(Zubir, 2013:106) 12. Menghitung tingkat pengembalian ekspektasian portofolio (E(Rp)) dengan rumus sebagai berikut: 𝐸(𝑅𝑝 ) = 𝛼𝑝 + 𝛽𝑝 . 𝐸(𝑅𝑚 )
(Husnan, 1996:97) 13. Menghitung risiko portofolio (σ p) dengan rumus sebagai berikut: 2
(Sumber: Data diolah, 2017) 𝜎 2 𝑝 = 𝛽𝑝 2 . 𝜎 2 𝑚 Sumber: (Zubir, 2013:107) D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Return Realisasi (Ri) dan Return Ekspektasi (E(Ri)) Masing-masing Saham. Return realisasian merupakan tingkat pengembalian atau keuntungan nyata yang didapat
2.
Return Realisasi Pasar (Rm) dan Return Ekspektasi Pasar(E(Rm)). Return realisasi pasar dihitung berdasarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan untuk menentukan return ekspektasian pasar, peneliti menggunakan rata-rata return realisasian pasar selama periode pengamatan, yaitu periode Januari 2013 hingga Desember 2015. Berikut Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
152
adalah tabel rangkuman hasi perhitungan return realisasi dan return ekspektasi pasar selama periode 2013-2015:
return sutu sekuritas bergerak searah dengan return pasar. Varian Pasar (σm2) Varian adalah sebuah indikator yang dapat menunjukkan besarnya risiko, maka untuk mengetahui besarnya risiko pasar adalah dengan cara menentukan varian pasar (σm2). Hasil perhitungan mengenai risiko pasar menunjukkan bahwa risiko pasar perbulan selama periode pengamatan yaitu Januari 2013 hingga Desember 2015 adalah sebesar 0,001602394 atau 0,1602394%. 4.
Tabel 2. Return Realisasi dan Return Ekspektasi Pasar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Rm E(Rm)
2013 0,031741009 0,076809343 0,030275936 0,02427309 0,001523241 -0,049270335 -0,043270916 -0,090076798 0,028863988 0,045052611 -0,056354643 0,004168041
Rm 2014 0,033826395 0,045591781 0,032046337 0,015072321 0,011107516 -0,003131649 0,04309039 0,009444463 0,000139385 -0,009349151 0,011855869 0,014963238
2015 0,01194904 0,030417416 0,012546296 -0,07832496 0,025549182 -0,058607896 -0,022019249 -0,074195908 -0,049996165 0,054753086 -0,001957721 0,032958818 0,0914634 0,00254065
(Sumber: Data diolah, 2017) Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa hasil perhitungan menghasilkan return ekspektasian pasar (E(Rm)) sebesar 0,00254065 atau 0,254065%. Kovarian Ri dengan Rm (σim). Kovarian antara return suatu sekuritas dengan return pasar menunjukkan bahwa return suatu sekuritas dengan return pasar berkorelasi atau berkaitan. Keterkaitan atau hubungan antara return suatu sekuritas dengan return pasar dapat dilihat dari positif atau negatifnya nilai kovarian tersebut. Berikut adalah tabel rangkuman hasi perhitungan kovarian Ri dengan Rm: 3.
Tabel 3. Kovarian Ri dengan Rm No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode Saham AALI ADHI BBCA BBNI BBRI BMRI INDF JSMR KLBF PJAA UNTR UNVR
σim 0,000226164 0,003692565 0,001704468 0,00293863 0,002861957 0,002743178 0,001423005 0,001729187 0,001550569 0,00186415 0,000630507 0,000642393
(Sumber: Data diolah, 2017) Berdasarkan 3, maka dapat dilihat 12 saham diatas memiliki nilai kovarian yang positif. Nilai kovarian yang positif tersebut menunjukkan bahwa
Beta (βi) dan Alpha (αi) Masing-masing Saham Beta merupakan sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur besarnya risiko sistematis dari suatu sekuritas terhadap risiko pasar. Beta juga dapat digunakan untuk menunjukkan volatilitas return suatu sekuritas terhadap return pasar. Alpha merupakan salah satu komponen dari return atau tingkat pengembalian yang unik yang tidak dipengaruhi oleh return pasar. Berikut adalah tabel rangkuman hasil perhitungan beta dan alpha masing-masing saham: 5.
Tabel 4. Beta (βi) dan Alpha (αi) Masing-masing Saham No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode Saham AALI ADHI BBCA BBNI BBRI BMRI INDF JSMR KLBF PJAA UNTR UNVR
βi 0,141141317 2,304405159 1,063700937 1,833899777 1,786050747 1,711924783 0,888049381 1,079127231 0,967657767 1,163353083 0,393478133 0,400895785
αi 0,001827428 0,012601255 0,010641912 0,010190466 0,016119874 0,004362254 -0,00125147 -0,000240086 0,006970304 0,040663316 -0,000562807 0,018432788
Keterangan: Biru : Tertinggi Merah : Terendah (Sumber: Data diolah, 2017) 6.
Risiko Investasi Risiko investasi terbagi menjadi dua, yaitu risiko sistematis yang ditunjukkan oleh beta dan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
153
risiko tidaksistematis yang ditunjukkan oleh varian dari kesalahan residu masing-masing saham. Varian masing-masing saham merupakan sebuah indikator yang dapat menunjukkan besarnya risiko masingmasing saham yang akan ditanggung investor. Risiko tersebut adalah total dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Berikut adalah tabel rangkuman hasil perhitungan varian dari kesalahan residu (σei2) dan varian (σi2) masing-masing saham: Tabel 5. Varian dari Kesalahan Residu (σei2) dan Varian (σi2) Masing-masing Saham No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode Saham AALI ADHI BBCA BBNI BBRI BMRI INDF JSMR KLBF PJAA UNTR UNVR
σei 0,012625446 0,015521798 0,001848081 0,003100488 0,003966791 0,001612192 0,003089126 0,003109835 0,003189005 0,024090798 0,003462066 0,002951312 2
σi 0,012657367 0,024030964 0,003661125 0,008489641 0,009078391 0,006308306 0,004352825 0,004975848 0,004689425 0,026259463 0,003710157 0,003208845 2
Keterangan: Biru : Tertinggi Merah : Terendah (Sumber: Data diolah, 2017) 7.
Return Bebas Risiko (RBR) Return bebas risiko dapat dikatakan tidak adanya risiko pada return ekspektasi tertentu dalam suatu aktiva seperti saham misalnya. Besarnya return bebas risiko ini dihitung dengan menggunakan rata-rata dati BI rate per bulan selama periode pengamatan, yaitu Januari 2013 – Desember 2015. Hasil perhitungan menunjukkan besarnya return bebas risiko adalah sebesar 0,005975. 8.
Excess Return to Beta (ERB) Rasio excess return to beta digunakan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat masuk kedalam portofolio optimal berdasarkan tinggi rendahnya nilai ERB masing-masing saham. Berikut adalah tabel rangkuman hasil perhitungan ERB masing-masing saham:
Tabel 6. Excess Return to Beta (ERB) Masing-masing Saham No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode Saham AALI ADHI BBCA BBNI BBRI BMRI INDF JSMR KLBF PJAA UNTR UNVR
ERB -0,02685 0,005416 0,006928 0,004839 0,008221 0,001599 -0,0056 -0,00322 0,003569 0,032358 -0,01408 0,033615
Keterangan: Biru : Tertinggi Merah : Terendah (Sumber: Data diolah, 2017) 9.
Ai, Bi, Ci, dan Cut-off Point Saham yang memiliki nilai ERB lebih besar daripada cut-off point akan masuk kedalam kelompok portofolio optimal sedangkan saham yang memiliki nilai ERB lebih kecil daripada cutoff point tidak akan masuk kedalam portofolio optimal. Cut-off point diperoleh dari saham yang memiliki nilai Ci tertinggi, sedangkan Ai dan Bi merupakan indikator yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai Ci. Berikut adalah tabel hasil perhitungan Ai, Bi, dan Ci masing-masing saham: Tabel 7. Ai, Bi, dan Ci Masing-masing Saham No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode Saham UNVR PJAA BBRI BBCA ADHI BBNI KLBF BMRI INDF JSMR UNTR AALI
Ai
Bi
Ci
1,830560437 1,817835827 6,610801693 4,241544906 1,85293481 5,249242427 1,047965953 2,905826754 -1,428859744 -1,205326579 -0,629443107 -0,042358752
54,4562657 56,17872831 804,1707443 612,2348985 342,1177841 1084,728724 293,621852 1817,827196 255,2928249 374,4621759 44,72041872 1,577835061
0,002697863 0,004965823 0,0066667 0,006741061 0,006559248 0,006037787 0,005850561 0,004491985 0,00405872 0,003627466 0,003503066 0,003495543
Keterangan: Biru : Tertinggi Merah : Terendah (Sumber: Data diolah, 2017) Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka saham yang menjadi kandidat pembentuk portofolio
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
154
optimal berdasarkan ERB dan cut-off point ialah sebagai berikut:
menghasilkan return ekspektasi portofolio sebesar 0,024758108 atau 2,4758%.
Tabel 8. Saham Pembentuk Portofolio Optimal
13. Varian Portofolio Varian portofolio merupakan sebuah indikator yang digunakan untuk menunjukkan besarnya tingkat risiko yang akan ditanggung investor atas kegitan investasinya pada portofolio optimal. Pembentukan portofolio optimal yang terdiri dari UNVR, PJAA, BBRI, dan BBCA menghasilkan tingkat risiko sebesar 0,000884816 atau 0,0885%.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode Saham UNVR PJAA BBRI BBCA ADHI BBNI KLBF BMRI INDF JSMR UNTR AALI
ERB 0,03361524 0,032358081 0,008220644 0,00692797 0,005416073 0,004839221 0,003569101 0,001598516 -0,005596944 -0,003218821 -0,014075072 -0,026846122
Ci 0,002697863 0,004965823 0,0066667 0,006741061 0,006559248 0,006037787 0,005850561 0,004491985 0,00405872 0,003627466 0,003503066 0,003495543
Cut-off Point (C*)
0,006741061
Kandidat √ √ √ √ -
(Sumber: Data diolah, 2017) 10. Proporsi dana masing-masing saham (Wi) Setelah diketahui saham-saham apa saja yang masuk kedalam kelompok saham pembentuk portofolio optimal, maka tahap selanjutnya adalah menentukan besarnya proporsi dana masing-masing saham. Hasil perhitungan menunjukkan besarnya proporsi dana yang tepat untuk masing-masing saham pembentuk portofolio optimal adalah UNVR (64,48%), PJAA (21,85%), BBRI (11,77%), dan BBCA (1,90%). 11. Beta Portofolio (βp) dan Alpha Portofolio (αp) Beta portofolio dan alpha portofolio merupakan karakteristik dalam pembentukan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal. Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari beta masing-masing saham yang menjadi kelompok saham pembentuk portofolio optimal, sedangkan Alpha portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari alpha masing-masing saham. Hasil perhitungan menunjukkan beta portofolio sebesar 0,743090884 dan alpha portofolio sebesar 0,022870174. 12. Return Ekspektasi Return ekspektasi portofolio merupakan sebuah indikator yang menunjukkan besarnya tingkat pengembalian yang dapat diharapkan oleh seorang investor dalam kegiatan investasi dalam portofolio optimal. Pembentukan portofolio optimal yang terdiri dari UNVR, PJAA, BBRI, dan BBCA
E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pembentukan portofolio optimal saham perusahaan Indeks Sei Kehati periode 2013-2015 menggunakan Model Indeks Tunggal, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Sebanyak 19 saham yang dianalisis, terdapat 12 saham yang memiliki return ekspektasi bernilai positif dan 7 saham yang memiliki return ekspektasi bernilai negatif, yaitu ASII, BDMN, LSIP, PGAS, PTBA, SMGR, dan TINS. Ketujuh saham tersebut tidak akan dianalisis pada tahap selanjutnya dan tidak akan masuk kedalam kelompok saham pembentuk portofolio optimal karena dilihat memberikan kerugian pada return ekspektasinya. b. Keduabelas saham yang memiliki return ekspektasi yang bernilai positif juga memiliki beta yang bernilai positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa return dari keduabelas saham tersebut bergerak mengikuti pergerakan return pasar. c. Dilihat dari Excess return to beta masingmasing saham terhadap cut-off point, dari 12 saham yang dianalisis hanya terdapat 4 saham yang masuk kedalam kelompok saham pembentuk portofolio optimal. Keempat saham tersebut ialah UNVR, PJAA, BBRI, dan BBCA. d. Besarnya proporsi dana masing-masing saham agar terbentuk portofolio yang optimal adalah UNVR sebesar 64,48%, PJAA sebesar 21,85%, BBRI sebesar 11,77% dan BBCA sebesar 1,90%. e. Berdasarkan proporsi dana tersebut, keempat saham pembentuk portofolio optimal Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
155
menghasilkan return ekspektasi sebesar 2,4758% pada tingkat risiko sebesar 0,0885%.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Saran Sesuai dengan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka beberapa saran yang akan disampaikan adalah sebagai berikut: a. Investor sebaiknya melakukan diversifikasi dalam berinvestasi dengan cara melakukan investasi kedalam portofolio optimal yang terdiri dari beberapa saham yang menguntungkan agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal pada tingkat risiko tertentu atau dapat meminimalisir risiko pada tingkat keuntungan tertentu. b. Sebaiknya investor melakukan investasi pada saham UNVR, PJAA, BBRI, dan BBCA sesuai dengan proporsi dana yang sudah diperhitungkan di bab empat karena keempat saham tersebut merupakan pembentuk portofolio optimal yang sudah diperhitungkan berdasarkan Model Indeks Tunggal.
. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta: Salemba Empat.
2.
DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F & Davis, Philip R. 2002. Intermediate Financial Management. Seventh Edition. United States of America: Thomson Learning, Inc. Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Darmadji & Fakhruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Jones, Charles P. 2002. Investment: Analysis and Management. Eighth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc. Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius. Utami, Endah Tri. 2010. Cara Cerdas Berinvestasi via Online Trading, Cetakan Pertama. Jakarta: Transmedia Pustaka. Widoatmojo, Sawidji. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi Pemula. Jakarta: PT. Elex Media. Zubir, Zalmi. 2013. Manajemen Portofolio: Penerapaannya Dalam Investasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Husnan, Suad. 1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. . 2008. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1 Juni 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
156