ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRENDING NEWS ‘Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia’ Edisi 30 November - 4 Desember 2010 Harian Umum Republika Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom.I)
Disusun Oleh: Eni Suheni NIM: 107051000006
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011
ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRANDING NEWS “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia ” Edisi 30 November - 4 Desember 2010 Harian Umum Republika Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom.I)
oleh:
Di bawah Bimbingan
Prof. Andi M, Faisal Bakti, MA. Ph. D NIP. 1962123101988031032
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi judul Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News ‘Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia’ Edisi 30 November 2010 - 4 Desember 2010 Harian Umum Republika sudah diujikan dalam sidang munaqasyah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Juni 2011. skripsi ini sudah di terima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 21 Juni 2011
Sidang Munaqasyah Ketua Sidang
Sekertaris Sidang
Drs. H. Mahmud Djalal, MA NIP. 19520422 198103 1 002
Umi Musyarofah, MA NIP. 19710816 199703 1004
Anggota Penguji I
Penguji II
DR. H. Arief Subhan, MA NIP. 19710816 198103 1 002
Rully Nasrulloh, M.Si NIP. 19750318 200801 1 008
Pembimbing
Prof. Andi M, Faisal Bakti, MA. Ph. D NIP. 19621231 019880 3 1032
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Mei 2011
Eni Suheni
ABSTRAK ENI SUHENI Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia ” Edisi 30 November- 4 Desember 2010 Harian Umum Republika. Nilai berita adalah perisitiwa atau informasi yang didapat dari lapangan disampaikan oleh wartawan melalui media. Baik itu media cetak (koran, majalah), media elektronik (Radio, TV) ataupun melalui media online (Internet) dan peristiwa tersebut sudah memiliki kelayakan berita. Sebelum mengetahui nilai berita sekiranya harus mengetahui jenis berita apa yang ia tulis maka akan di ketahui nilai-nilai berita apa saja yang terdapat dalam berita tersebut. Alesan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending news (Harian Umum Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November- 4 Desember 2010. Adapun indentifikasian dan rumusan masalah ini lebih terfokus pada nilainilai berita trending news mengenai „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ Bagian 1-5 (habis) pada edisi 30 November-4 Desember 2010, apa dan bagaimana cara menilai suatu peristiwa yang layak disebut sebagai berita menurut jurnalis Harian Umum Republika, Wulan Tunjung Palupi dalam memutuskan dan menyeleksi nilai berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November- 4 Desember 2010 ? Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan dalam isi judul „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ Edisi 30 November- 4 Desember 2010? Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode content analisis, dimana data-data yang telah diperoleh dikaji terebih dahulu dan kemudian dianalisis. Hanyalah memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan mengetahui nilai berita apa yang dipakai. Dalam pendekatan kualitatif, peneliti melakukan pencarian melalui dokumentasi berupa data-data bersifat teoritis berupa buku-buku, data-data dokumen yang berupa catatan formal, Koran Harian Umum Republika yang terkait dengan pembahasan skripsi ini, Internet, dan sebagainya yang bersangkutan dengan judul. Observasi juga dilakukan ke kantor Harian Umum Republika untuk memenuhi referensi mengenai data yang mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Ditambah dengan memwawanacarai langsung dengan penulis berita tersebut yang peneliti angkat dari wartawan Harian Umum Republika yaitu Wulan Tunjung Palupi di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta Selatan Kantor Harian Umum Repubilika. Berita „Dokumen WikiLeaks Mneguliti Dunia‟ edisi 30 November-4 Desember 2010 Harian Umum Republika adalah berita yang sudah layak disebut dengan berita karena isinya sudah memiliki kelayakan untuk disebut sebagai berita. Layak dan tidaknya suatu berita itu tergantung dengan memiliki kriteria umum nilai berita, karena itu nilai kriteria umum berita menjadi patokan bagi seorang reporter dalam menentukan fakta mana yang pantas dijadikan berita dan memilih berita fakta apa yang lebih baik untuk di publikasikan oleh khalayak.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabil’alamin itulah ungkapan rasa syukur dan kegemiraan saya dari lubuk hati yang teramat dalam. Atas segala limpahan rakhmat dan karunia Allah SWT. yang tak terhitung nilai kasihNya, berkat cintaNyalah penulis diberikan kemudahan walaupun tak semudah apa yang penulis jalankan itulah konsekuensi hidup. Tak selamanya lurus pasti ada krikil-krikil yang terbentang. Skripsi inilah, bukti hasil empat tahun penulis menimba ilmu. Banyak kisah dan makna dibalik penggarapan skripsi ini. Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Mu ya Rabbul jalalah akhirnya engkau kabulkan do‟a saya selama ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan junjungan umat, kepada baginda nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat yang mulia, para tabi‟in, para ulama dan para mujahid dan mujahidah yang tersebar dipenjuru alam. Senang sekali, akhirnya Allah SWT telah mengizinkan saya untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News „Dokumen Wikileaks Menguliti dunia‟ Edisi 30 November-4 Desember 2010 Harian Umum Republika. Selesainya skripsi ini tidak akan selesai tanpa jasa dari berbagai pihak, maka penulis ingin menghaturkan banyak terimaksih sedalam-dalamnya kepada: 1. Kedua orang tuaku, ayahanda Ade Samani (Alm.), skripsi ini tanda bukti bahwa “Aa” sudah menjalankan amanat Ayah, dan teruntuk Ibundaku,
ii
Suheti, yang tak henti-hentinya berdoa, dengan doa dan ridhanya penulis bisa diberikan kemudahan dalam menyelesaikan semua persoalan dan masalah. 2. Kakakk-kakakku tercinta Rudi Mulyadi (Aa), Siti Solihat (Teteh), Dedi Budiman (Aa N‟det), Abdul Fikri (Aa Iki), yang sudah menyisihkan rejekinya untuk membiayai kuliah Ny. Terimakasih untuk pengorbanan mereka, untuk adik bungsu kalian, kebaikan kalian tak akan neng lupakan sampai akhir hayat. 3. Prof. Andi M. Faisal Bakti, MA, Ph.D, sebagai pembimbing skripsi yang sudah banyak meluangkan waktu, fikiran, saran, kritik, dan motivasi dalam membimbing penyelesaian skripsi ini. 4. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Drs, Wahidin Saputra, MA, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, dan Drs. Study Rizal L.k, MA, selaku para pembantu dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan juga dosen metodologi penelitian yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Umi Musyarrofah, MA selaku sekretaris jurusan KPI yang juga membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di jurusan komunikasi dan penyiaran islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Serta seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuannya kepada saya.
iii
7. Kepada pihak surat kabar Republika, khususnya kepada mbak Wulan Tanjung Palupi, selaku wartawan harian umum Republika yang sudah memberikan waktunya untuk diwawancarai, tanpa hal itu semua skripsi penulis tak akan bisa berjalan. 8. Untuk sahabat-sahabat BEC Girl ( Boarding English Cource), Galuh Kartika Prabandari ( tiktok ) yang sudah mau meminjamkan charger laptop selama laptop penulis rusak, tanpa chargermu skripsi ini tak akan selelsai, Disfa Lidian Handayani ( woh Disfa), yang sudah memberikan korannya untuk dijadikan bahan penelitian skripsi dan berkenan untuk
menjadi
readernya, terimakasih atas waktu dan tenagamu sahabat, Lyaly Rahma ( Iot) yang sudah banyak membantu ketika „ny‟ mengalami krisis keuangan dan sudah banyak membantu pula tatkala aku sedang sakit, jasamu tak kan pernah „ny‟ lupakan. Sampai kapanpun, Ade Rina Suralani ( Lani), terimakasih sudah banyak membantu persiapan sidang, sudah rela mondarmandir untuk mencetak photo untuk persyaratan wisuda walaupun kita sering “cekcok” „ny‟ selalu sayang semua sahabat-sahabat „ny‟, Rohimah, Anahe, Imah, Day, Juni, ka Sely, ka Inab, ka Ola, ka Maria, ka Wiwit, Miss Mila, kalian semua sahabat-sahabat terbaik eni, semoga persahabatan kita tetap abadi selama-lamanya. 9. Teman-teman KPI, Nurlaelatul Fajriah (Ela), Eka Kurniawati (Ecca), Yulianti Batubara ( Yuli), Fauziah HMY ( Papau), Noor Hidayati ( Ida), Herman dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebukain satu persatu tanpa mengurangi rasa sayang penulis, semoga persahabatan kita tetap
iv
utuh dan semoga kalian menjadi orang-orang sukses dunia dan akhirat, amiinnn. 10. Teman-teman KKN “Bintang” ( Sisil, Ari, Hafas, Aldi, Krisna, Halim, Dirgan, Rangga, Tohir, Hasan, Dicky) terimakasih untuk satu bulan yang tak akan „Ny‟ dapatkan dimananpun. 11. Teruntuk teman kos Ruko Hijau Gg. Jamblang, Ka San-san, Hayin, Nur dll. Canda tawa kalian akan selalu kuingat. Dan orang-orang yang terkasih lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu. tanpa dukungan kalian tentulah skripsi ini belum sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik yang maha sempurna. Oleh karenanya atas segala kekurangan skripsi ini penulis mohon tegur sapa, koreksi dan kritik yang komunikatif sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Serta tentu harapan penulis dapat bermanfaat meski dalam bentuk yang sederhana.
Jakarta, 26 Mei 2011
Eni Suheni
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Permasalahan ....................................................................................... 1 1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 2. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5 3. Batasan Masalah............................................................................ 5 4. Perumusan Masalah ...................................................................... 6 B. Penelitian ............................................................................................. 6 1. Pernyataan penelitian .................................................................... 6 2. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7 3. Manfaat penelitian ......................................................................... 7 5. Bingkai Penelitian……………………………………………......8 4. Metodologi Penelitian ................................................................... 9 C. Pembahasan....................................................................................... 12 1. Tinjauan Pustaka Pembahasan.................................................... 12 2. Sistematika Pustaka Pembahasan................................................12 D. Bagan Metodologis............................................................................ 15 E. Bagan Teoritis.................................................................................... 14
vi
BAB II: MEDIA MASSA: NILAI BERITA dalam SURAT KABAR................ 16 A. Nilai Berita........................................................................................ 16 1. Berita............................................................................................ 16 a. Pengertian Berita.................................................................... 16 c. Jenis-jenis berita...................................................................... 19 d. Konsep berita.......................................................................... 26 2. Nilai............................................................................................. 30 a. Pengertian nilai..................................................................... 30 b. Nilai Berita………………………………………………... 32 B. Media Masa....................................................................................... 41 1. Pengertian Media Masa................................................................43 2. Ciri-ciri Media Masa ................................................................... 43 3. Fungsi Media Masa...................................................................... 44 C. Surat Kabar (Koran)........................................................................... 45 1. Pengertian Surat Kabar................................................................ 45 2. Ciri-ciri Surat Kabar.................................................................... 45 3. Fungsi Surat Kabar.......................................................................48 D. Trending News....................................................................................48 1. Pengertian Trending News......................................................... 48 2. Pengertian Berita Trending News.............................................. 49 BAB III: GAMBARAN UMUM REPUBLIKA DAN WIKILEAKS.................... 50 A. Republika........................................................................................... 50 1. Sejarah......................................................................................... 50 2. Visi dan Misi............................................................................... 65
vii
3. Struktur Redaksional................................................................... 66 B. WikiLeaks.......................................................................................... 61 1. Sejarah.......................................................................................... 61 2. Visi dan Misi................................................................................ 65 3. Struktur Redaksional.................................................................... 66 BAB IV: TRENDING NEWS: „DOKUMEN WIKILEAKS MENGULITI DUNIA‟ dalam FRAMING....................................................................................67 A. Berita Trending News „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟......... 67 1. Berita ‘trending news’.................................................................. 67 2. Analisis Berita………………………………………………….. 68 3. Penjeasan berita "featurized"....................................................... 70 4. Konsep Berita…………………………………………………... 73 5. Aplikasi nilai-nilai berita feature………………………………. 73 BAB V: PENUTUP............................................................................................... 84 A. Kesimpulan.........................................................................................84 B. Saran................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Boleh dikatakan, tiada hari dalam hidup kita yang terlewat tanpa komunikasi. Dalam berkomunikasi, terjadi penyaluran informasi dari satu pihak kepada pihak lain melalui sarana tertentu. Sarana ini tentu saja, beragam bentuknya; mulai dari yang paling sederhana seperti bahasa tubuh, sampai yang paling canggih seperti internet. Salah satu sarana komunikasi yang sudah akrab dengan kehidupan kita adalah media massa, baik media cetak maupun elektronik.1 Secara umum, media massa menyampaikan informasi yang ditujukan kepada masyarakat luas (coba bandingkan dengan telepon yang hanya ditujukan kepada orang tertentu). Karena ditujukan kepada masyarakat luas, informasi yang disampaikan haruslah informasi yang menyangkut kepentingan masyarakat luas atau yang menarik perhatian mereka. Agar informasi dapat sampai ke sasaran (khalayak/masyarakat) sesuai yang diharapkan, maka media massa harus mengolah informasi ini melalui proses kerja jurnalistik. Dan informasi yang diolah oleh media massa melalui
1
AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis dan Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 63.
1
2
proses kerja jurnalistik ini merupakan apa yang selama ini kita kenal sebagai berita.2 Berita adalah sesutu yang nyata “news is real.” Wartawan adalah pencari fakta. Fakta yang dilengkapi dengan kebenaran itu sendiri. Rem Rieder, editor American Journalism Review, berkata: “fakta adalah fakta, fiksi adalah fiksi. Jika ingin mengarang (fiksi), tulisan novel. Berita juga adalah peristiwa yang segar, yang baru saja terjadi, plus dan minus. Dari peristiwa itu, berita merentang sedikit ke masa lampau dan masa datang.”3 Menurut AS Sumadiria Haris, secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar (koran, majalah, tabloid), apa yang disiarkan radio, apa yang ditayangkan televisi, dan apa yang dipublikasikan lewat dunia maya. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orangorang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia.4 Menurut Ashadi Siregar, banyak peristiwa yang diberitakan oleh berbagai media massa baik media elektronik, cetak mapun Internet. Misalnya, kasus bom bunuh diri, teroris, bom buku, kebakaran, gagal panen,
2
Jonriah Ukur Ginting, “Mengenal Jurnalistik,” artikel diakses pada 1 April 2010 dari http://flpusaCanada.Org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:mengenaljurnalisk & catid=56:jurnalistik& Itemd =59. html. 3 Luwi Ishwara, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002), h. 52. 4 Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80.
3
UN (Ujian Nasional), kecelakaan, macet, kubang mirip dengan kepiting, tunanetra menjadi guru, bom sudah masuk ke media massa, panen ulat bulu, pangeran William Arthur Philip Louis dan Catherina Elizabeth Middelton akan menikah, isu nuklir dan sebagainya. Semua peristiwa itu tidak akan menjadi layak berita kalau peristiwa tersebut tidak memiliki kriteria umum nilai berita.5 Sumadiria berpendapat bahwa kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria nilai berita merupakan berita pemahaman dari reporter, dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan harus dilupakan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan. Kriteria umum nilai berita juga sangat penting bagi para editor dalam mempertimbangkan dan memutuskan mana berita terpenting dan terbaik untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui medianya kepada masyarakat.6 Setiap wartawan pastinya memiliki cara pandang yang berbeda dalam menulis suatu berita, baik dari segi jenis berita yang disajikan, pola berita yang ia gunakan sehingga dari itu semua akan membentuk suatu nilai berita, sebelum mengetahui nilai berita sebaiknya harus tahu dulu jenis berita apa yang ingin ditulis, dari situlah nilai berita akan terbentuk.
5
Ashadi Siregar, dkk., “Catatan Seorang Wartawan,” artikel diakses pada 1 April 2011 dari http://catatancalonwartawan.Wordpress. com/ category/perkuliahan/page/3/. html. 6 Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80.
4
Ada lima topik yang penulis akan analisis, setelah penulis menganalisis topik tersebut, menurut penulis berita itu termasuk dalam kategori interpretative news karena berita tersebut berdasarkan fakta yang dikembangkan oleh wartawan. Setelah penulis mewawancarainya langsung, ternyata berita yang ia tulis termasuk jenis featurized atau berita yang di feature-kan. Timbul pertanyaan, apakah berita yang di-feature-kan itu mengandung nilai berita sehingga sudah layak disebut berita atau tidak. Berita yang sudah layak disebut berita akan memiliki semua kriteria umum nilai berita. Sedangkan feature sendiri tidak memiliki nilai berita seperti: aktualitas (timeliness), kedekataan (proximity), keterkenalan (prominence) dan dampak (consequence) dan apakah featurized sendiri sama dengan feature. Maka dari itu penulis bermaksud akan mengkaji nilai-nilai berita dari „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ yang berjenis featurized tersebut. Dari penelitian nilai-nilai berita tersebut kita akan mengetahui apakah berita yang penulis analisis sudah layak atau belum dikatakan sebagai berita. Dengan adanya permasalahan tersebut penulis akan mengadakan penelitian ilmiah tentang nilai-nilai berita „Dokumen wikileaks menguliti dunia‟ sehingga dapat diketahui apakah berita tersebut sudah layak atau belum disebut berita. Penulis akan memaparkan penelitian ini dalam skripsi yang berjudul: Analisis Nilai-Nilai Berita Trending News „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ Edisi 30 November-4 Desember 2010 Harian Umum Republika.
5
2. Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikasi masalah penelitian tentang nilai-nilai berita trending news mengenai „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ pada edisi 30 November-4 Desember 2010, apa dan bagaimana cara menilai suatu peristiwa yang layak disebut sebagai berita menurut jurnalis Harian Umum Republika, Wulan Tunjung Palupi. 3. Batasan Masalah Banyaknya media massa memberitakan masalah WikiLeaks sehingga penulis tertarik untuk memberikan perhatian khusus pada persoalan tersebut. Untuk mempermudah, penulis membatasi masalah WikiLeaks di Harian Umum Republika edisi surat kabar 30 November-4 Desember 2010. Berita WikiLeaks yang dipublikasikan di Harian Umum Republika, penulis hanya meneliti trending newsnya saja karena beritanya dibatasi sampai bagian 1 dan bagian 5 (habis), kenapa dibatasi karena jenis beritanya feature (cerita atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui proses jurnalistik).7 dan menggunakan pola topikal,8 sehingga penulis lebih mudah untuk menganalisis.
7
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 150. Wawancara Pribadi dengan Wulan Tunjung Palupi Sebagai wartawan Harian Umum Republika, 1 April 2011. 8
6
4. Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang menjadi pusat perhatian penulis adalah: bagaimana analisis nilai-nilai berita trending news atas „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi
30 November- 4 Desember 2010
Harian Umum Republika? a. Bagaimana cara Wulan Tanjung Palupi selaku jurnalis Harian Umum
Republika dalam memutuskan dan menyeleksi nilai
berita dokumen WikiLeaks tersebut, yang sudah dianggap layak di masyarakat. b. Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan dalam isi judul „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ tersebut. Lebih jauh, penulis akan: 1) Mengetahui jenis berita apa yang disajikan 2) Mengetahui nilai berita apa saja yang digunakan B. Penelitian 1. Pernyataan Penelitian Dari penelitian berkas-berkas yang penulis analisis dalam Koran Republika, diketahui bahwa berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November- 4 Desember 2010, yang ditulis oleh Wulan Tunjung Palupi, menurut penulis termasuk jenis berita featurized (berita yang difeature-kan). Karena berita tersebut termasuk kategori featuized maka pola yang digunakan adalah pola topikal (intro sampai penutup semuanya dianggap penting). Jika sudah mengetahui jenis berita dan pola apa yang
7
digunakan, maka nilai-nilai berita yang menempel dalam topik tersebut mudah untuk diketahui. Topik berita tersebut adalah: 1) Arab Saudi Ingin Iran segera diserang.9 2) Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS.10 3) Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟11 4) Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia.12 5) Nasib Assage di Tangan Scotland Yard.13 Kelima topik tersebut sudah layak untuk dikatakan berita dikarenakan jenis berita tersebut sudah mengandung nilai berita (news value). Peneliti akan paparkan lebih jauh mengenai jenis berita featurized ini. 2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending news (Harian Umum Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November-4 Desember 2010. 3. Manfaat Penelitian a. Kegunaan Akademis Skripsi ini diharapkan dapat berguna secara akademis yaitu dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya tentang konstruksi media
9
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 1 edisi Selasa 30 November 2010/23 Dzulhijah 1431 H. 10 Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 2 edisi Rabu 1 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H. 11 Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 3 edisi Kamis 2 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H. 12 Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 4 edisi Jumat 3 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H. 13 Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia,” Republika, bagian 5 edisi Sabtu 5 Desember 2010/23 Dzulhijah 1431 H.
8
cetak atas suatu berita dengan menggunakan analisis nilai-nilai trending news. Khususnya model featurized. b. Kegunaan Praktis Dari hasil penelitian ini, penulis berharap analisis nilai-nilai trending news dapat diterapkan untuk mulai menekuni teks berita surat kabar. Model featurized ini, yang digambarkan oleh wartawan Wulan Tunjung Palupi, adalah contoh berita yang membahas konflik ketimbang peace (perdamaian).
4. Bingkai Penelitian a. Pendekatan Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kualitatif,
dengan
menggunakan metode analisis is (content analiysis), di mana data-data yang telah diperoleh dikaji terebih dahulu dan kemudian dianalisis. Hanyalah memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan mengetahui nilai berita apa yang dipakai dan akan menarik suatu kesimpulan, layak atau tidaknya berita terrsebut dikatakan sebagai berita. b. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di kosan karena penulis sendiri harus menganalisis koran-koran yang terkait dengan pembahasan skripsi tersebut, kemudian setelah selesai menganalisis, dilanjutkan dengan mewawancarai wartawan via e-mail pada 1 April 2011. Kemudian
9
dilanjutkan ke Kantor Harian Umum Republika yang beralamat di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta Selatan pada 6 April 2011. 5. Metodologi Penelitian Teknik pengumpulan data
yang dilakukan peneliti untuk
mengetahui nilai-nilai berita trending news (berita yang sedang booming) Harian Umum Republika adalah sebagai berikut: a. Observasi Teks Pengamatan langsung mengenai objek yang diteliti yaitu Koran Republika edisi 30 November-4 Desember 2010, tentang „Dokumen Wikileaks Meguliti Dunia‟ (Bagian1-Bagian 5) di antaranya: 1) Arab Saudi Ingin Iran segera diserang.14 2) Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS.15 3) Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟16 4) Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia.17 5) Nasib Assage di Tangan Scotland Yard.18 Kemudian penulis menganalisis isi beritanya, nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam isi berita tersebut, sebelumnya penulis mengetahui jenis beritanya terlebih dahulu sehingga memudahkan bagi penulis untuk mengetahui isi nilai yang terkandung di dalamnya. Sehingga akan menarik suatu kesimpulan layak atau tidaknya berita tersebut dikatakan sebagai berita.
14
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia”” Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.” 16 Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.” 17 Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.” 18 Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.” 15
10
Observasi juga dilakukan ke kantor Harian Umum Republika untuk memenuhi referensi mengenai data yang mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Guna menambah referensi mengenai berita tersebut peneliti juga melakukan pencarian data via Internet yaitu www.google.com
dan
situs
Wikileaks
itu
sendiri
yaitu
www.wikileaks.org karena peneliti mengangkat kasus Wikileaks peniliti lebih banyak mencari data-data melalui Internet karena kasus tersebut berawal dari dunia maya. Ditambah dengan mewawancarai langsung penulis berita tersebut yang peneliti peroleh dari wartawan yang bersangkutan. b. Wawancara Wawancara langsung dengan wartawan Harian Umum Republika yang bersangkutan. Tak hanya mewawancarai secara tatap muka, peniliti juga mewawancarai via e-mail, guna untuk jaga-jaga apabila ada data-data yang peniliti peroleh informasinya kurang lengkap. Peneliti mengawali wawancarainya via e-mail kemudian dilanjutkan dengan secara tatap muka di kantor Harian Umum Republika guna agar data yang diperoleh lebih akurat. Peniliti melakukan wawancara seputar kenapa mengangkat kasus Wikileaks, dari mana mendapatkan data-data mengenai Wikileaks, apakah ketika mendapatkan data-data tersebut ada pihak-pihak lain yang terlibat, dalam menulis berita wartawan tersebut menggunakan acuan apa untuk menentukan layaknya suatu berita, jenis berita apa yang digunakan, isi dari berita tersebut memiliki nilai-nilai berita apa
11
saja, apa nilai trending yang digunakan, strategi apa yang digunakan oleh Wulan Tunjung Palupi dalam menulis berita agar beritanya diminati pembaca, pesan apa yang ingin di sampaikan dari berita yang ia tulis. c. Dokumentasi Penulis menghimpun data-data yang terkumpul berupa; Koran Republika mengenai „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November-4 Desember 2010, Internet, buku-buku, jurnal, kutipan menurut yang berhubungan dengan masalah penelitian sebagai bahan penunjang penelitian. Kemudian penulis menggunakan content analiysis, artinya dari data yang terkumpul penulis kaji dengan memberikan analisis untuk kemudian diambil kesimpulan. Hanyalah memaparkan jenis berita apa yang digunakan kemudian akan mengetahui nilai berita apa yang dipakai. d. Pengolahan Data dan Analisis Data Dari data-data yang sudah peneliti peoleh, maka peneliti mempelajari berkas-berkas yang telah terkumpul kemudian peneliti melakukannya dengan cara: editing yaitu mempelajari kembali berkasberkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas tersebut dapat diketahui dan dapat dinyatakan baik agar dapat diproses selanjutnya.
12
C. Pembahasan 1. Tinjauan Pustaka Pembahasan Dari pengamatan peneliti di lingkungan UIN Jakarta, peneliti belum pernah menemukan penelitian tentang analisi nilai-nilai berita trending news „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November-4 Desember 2010 Harian Umum Republika. Peneliti hanya menemukan suatu penelitian yang terkait dengan analisis nilai-nilai di antaranya: “Analisis Nilai-Nilai Islam Budaya Pada Budaya Oraganisai
Bank
Syariah Mandiri” oleh Andi Haston. 2. Sistematika Pustaka Pembahasan Untuk mempermudah penulisan, skripsi ini terdiri atas beberapa bab secara teliti, maka penulis akan menyajikan karya ilmiah ini ke dalam beberapa pembahasan mengenai sistematika penulisan tersebut dengan bab-bab yang ada. Sistematika pada skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I membahas tentang permasalahan yang terdiri atas: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah. Kemudian membahas penelitian diantaranya: pernyataan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, bingkai penelitian dan metodologi penelitian. Ditutup dengan pembahasan yaitu tinjauan pustaka pembahasan, dan sistematika pembahasan. Pembahasan bab berikutnya yaitu Bab III, adalah landasan teori yang menjelaskan tentang pengertian berita, klasifikasi berita, jenis-jenis berita dan konsep berita. Kemudian mengenai nilai yang menjelaskan tentang pengertian nilai, pengertian nilai berita dan kriteria umum nilai
13
berita. Menjelaskan media masa. Mengenai pengertian media masa, ciriciri media masa dan fungsi media masa. Menjelaskan surat kabar mengenai pengertian surat kabar (Koran), ciri-ciri surat kabar dan fungsi surat kabar, trending news kemudian ditutup dengan bagan metodologis, dan bagan teoritis. Selanjutnya, penulis menjelaskan tentang profil Republika dan WikiLeaks yang meliputi sejarah, visi dan misi, struktur redaksional, pada Bab III. Adapun pada analisis nilai-nilai berita trending news „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ bagian 1-5 edisi 30 November- 4 Desember 2010 Harian Umum Republika. Penulis tempatkan pada Bab IV. Akhirnya, Bab V merupakan penutup terdiri dari kesimpulan dan saran, selain itu diakhir skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
14
BAGAN METODOLOGIS
Star
Metodologi Penelitian
Metodologi Kualitatif
Metodologi Pengumpulan Data
Observasi Texs
Wawancara
Profil Republika
Sejarah Republika, Visi, Misi, Struktur Redaksional
Studi Pustaka
Metode Analisis Dokumentasi
Content Analisis
Berita Pengolahan Data dan Analisa Data
Nilai Berita
15
BAGAN TEORITIS
TEORI NILAI A. Bagaimana cara Wulan Tunjung Palupi selaku jurnalis selaku Harian Umum Republika dalam memutuskan dan menyeleksi nilai berita tersebut, yang sudah dianggap layak di khalayak.
ANALISIS NILAI-NILAI BERITA TRENDING NEWS
B. Kategori nilai-nilai berita apa yang dipaparkan dalam isi judul tersebut. Lebih jauh penulis akan: 1)Mengetahui jenis berita apa yang disajikan 2)Mengetahui nilai berita apa saja yang digunakan 3)Mengetahui pola apa yang dipakai, dan 4)Mengetahui layak atau tidaknya berita tersebut sebagai berita
Untuk mengetahui nilai-nilai dalam trending news (Harian Umum Republika) atas berita „Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia‟ edisi 30 November-4 Desember 2010.
Mengetahui jenis berita apa yang digunakan sehingga penulis mudah untuk mengetahui nilai apa yang digunakan sehingga mengasilkan pesan yang ingin disampaikan oleh khlayak?
Kerangka Teoritis
Featurized
Observasi Teks, Wawancara, Studi Pustaka, dan Dokumen.
Jenis Berita Feature dan Menggunakan Pola Topical
Bukan Interpretative News
Featurized memiliki nilai berita (news value): Featurized memiliki nilai berita (news value) diantaranya: keluarbiasan (unusualness), akibat (impact), aktual (timeliness), kedekataan (proximity), informasi (information), konflik (conflict), orang penting atau ternama (prominence), ketertarikan manusiawi (human interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).
Berita „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟: Arab Saudi Ingin Iran segera diserang (bagian 1 edisi Selasa ), Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS (bagian 2 edisi Rabu), Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja.‟(bagian 2 edisi Kamis), Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia (bagian 3 edisi Jumat), Nasib Assage di Tangan Scotland Yard (bagian 4 edisi Sabtu), berita tersebut terbit 2010 dan itu semua termasuk jenis berita featuried.
BAB II MEDIA MASSA: NILAI BERITA dalam SURAT KABAR
A. Nilai Berita 1. Berita a. Pengertian Berita Istilah “berita” berasal dari bahasa Sansekerta, yakni vrit yang kemudian masuk dalam Bahasa Inggris menjadi write, yang memiliki arti “ada” atau “terjadi.” Berita juga dalam Bahasa Inggris yakni “news”. Menurut AS Haris Sumadiria, nilai berita atau news adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interprestasi yang penting, menarik dan masih baru. Harus secepatnya di sampaikan.1 Sebagian ada yang menyebutnya vritta artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi.” Vritta masuk dalam Bahasa Indonesia menjadi “berita” atau “warta.”2 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.3 Menurut
buku
Hikmat
Kusumaningrat
dan
Purnama
Kusumaningrat, ungkapan Edward Jay Freidlander dkk dalam bukunya Excellence in Reporting seperti yang dikutip oleh menyatakan:
1
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis dan Profesional, h. 64. 2 Totol Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), h. 46. 3 Depdiknas, Kamus Besar Bahsa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 40.
16
17
“News is what you should know that you don’t know. News is what has happened recently that is important to you in daily life. News is what fascinates you, what excites you enough to say to a friend, “hey, did you hear about. News is what local, national, and international shakers and movers are doing to affect your life. News is the unexpected event, that fortunately or unfortunately, happened.”4
Ada beberapa definisi tentang berita, di antaranya: 1) Paul De Massenner, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik serta minat khalayak pendegar.5 2) Charnley dan James M. Neal, berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak. 3) Doung Newsom dan James A. Wollert, berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat. 4) Dean M. Lyle Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca. 5) Dr. Williard C. Bleyer menganggap berita adalah sesuatu termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan yang dimuat dalam surat kabar.
4
Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 39. “berita adalah yang harus anda ketahui. Berita adalah apa yang menarik bagi anda, apa yang cukup menggirahkan anda untuk mengatakan kepada seorang teman, “he, apakah kamu sudah mendengar…?”” berita adalah apa yang dilakukan oleh pengguncang tingkat local, nasional, an internasional untuk mempengaruhi kehidupan. Berita adalah kejadian yang tidak disangka-sangka yang untungnya atau sayangnya telah terjadi”. 5 Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 64.
18
Karena itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca surat tersebut. 6) William S. Maulsby menyebut berita sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut. 7) Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum. 8) Dja‟far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termasa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa; karena penting atau akibatnya; karena mencakup segi-segi human intereset seperti humor, emosi, dan ketegangan. 9) J. B. Wahyudi mendefinisikan menulis berita sebagai laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan media massa secara periodik. 10) Amak Syarifudin mengartikan berita adalah suatu kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik mass media.
19
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online Internet.6 Secara ringkas berita dapat dikatakan yaitu jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita. b. Jenis-Jenis Berita 1) Straight news adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. 2) Depth news adalah menghimpun informasi dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut. 3) Comprehensive news adalah laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, sesungguhnya merupakan jawaban terhadap kritikan sekaligus kelemahan yang terdapat dalam berita langsung (straight news). Sebagai gambaran, berita langsung bersifat sepotong-sepotong, tidak utuh, hanya merupakan serpihan fakta setiap hari. Berita langsung seperti tidak peduli dengan hubungan atau keterkaitan antara berita yang satu dengan berita yang lain.7 4) Interpretative news adalah berita yang biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun
6 7
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65. Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
20
demikian fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter menganalisis dan menjelaskan, karena laporan interpretatif bergantung kepada pertimbangan nilai “opini”. Biasanya, para reporter interpretatif menemui sedikit masalah dalam pencarian fakta. Mereka umumnya mencoba menerangkan berbagai peristiwa publik. Sumber informasi bisa diperoleh dari nara sumber yang mungkin hanya memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Laporan interpretatif biasanya dipusatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa. 5) Feature story adalah menyajikan informasi yang penting untuk para pembaca. Sedangkan dalam feature, penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan pengalaman pembaca (reading experiences) yang lebih bergantung pada gaya (style). Kelebihan berita Ini, teknik jurnalistiknya yang disajikan secara khas, berbeda dengan penulisan berita biasa yang disajikan lurus dan cenderung singkat serta kurang padat. Melalui feature, latar belakang sutau masalah dapat diungkap lebih jauh. Wartawan dapat menjelaskan mengapa, (why) dan bagaimana (how) suatu peristiwa memiliki perbedaan atau persamaan dengan yang lain, menerangkan sebab akibat anatar dua fakta atau lebih. Feature juga membuat wartawan lebih leluasa memaparkan duduk perkara suatu persoalan. Pendek kata, lewat feature wartawan bisa menyajikan berita secara panjang lebar dan mendalam, bahkan bisa
21
menyimpulkan tentang suatu perkara atau peristiwa yang tidak mungkin bisa dilakukan lewat berita biasa. a) Jenis Jenis Feature Tulisan feature kini mendapat temapat dalam surat kabar, dan dimuat dalam berbagai seksi khusus, seperti seksi gaya hidup, seksi selera, seksi tentnag manusia (people), seksi pelayanan, seksi cerita khusus, dan banyal lagi. Dari cakupan yang begitu luas, feature dapat dikelompokan menjadi: i) Bright Bright juga sering disebut brite, yaitu sebuah tulisan kecil yang menyangkut kemanusiaan (humman interest featurette), biasanya ditulis dengan gaya anekdot (cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya) dengan klimaks (puncak dari suatu hal, kejadian, keadaan dan sebagainya) pada akhir cerita.8 ii) Sidebar Cerita feature ini mendampingi atau melengkapi suatu berita utama. Cerita tentang banjir besar, misalnya bisa disajikan dengan sidebar tentang wawancara dengan suatu keluarga korban, cerita latar belakang penyebab banjir; atau
8
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 61.
22
tulisan menarik tentang usaha regu penolong—mungkin malah suatu kisah pertolongan yang dramatik. iii) Sketsa Kepribadian atau Profil Suatu seketsa biasanya pendek dan hanya mengenai suatu aspek dari kepribadian, seperti misalnya sseorang yang hobinya mengumpulkan model kapal layar antik atau seseorang yang bekerja dengan anak-anak cacat. Profil lebih panjang dari sketsa, lebih detail, dan secara psikologis lebih dalam.Profil mencoba menggambarkan dasar yang dalam seperti apa sebenarnya individu itu. iv) Profil Organisasi atau Proyek Sama dengan seketsa kepribadian atau profil; hanya artikel organisasai atau proyek ini mengenai grup atau perusahaan, bukan mengenai individu. Misalnya:, cerita tentang gerakan sekelompok wanita yang membentuk komite untu menjamin perlakukan yang baik terhadap para istri yang disiksa dengan membawa kasus ini ke pangadilan, legislator, polisi dan sebagainya.9 v)
Berita Feature (News Feature) Ini adalah sebuah berita yang ditulis dengan gaya feature. Ditulis secara langsung dan lugas, cerita ini disamapaikan dengan menggunakan teknik feature, seperti pembukaan cerita dengan menggunakan teknik feature,
9
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 62.
23
seperti
pembukaan
cerita
dengn
ilustrasi
anekdot,
walaupun tujuan utama cerita itu adalah menyampaikan berita. vi) Berita Feature yang Komprehensif (Comprehensive News Feature) Tulisan ini menggambarkan arah dan perkembangan suatu isu berita. Jenis tulisan mendasarkan riset yang lebih baik daripada berita-berita lainnya, sebab berasal dari berbagai sumber yang luas. Berita ini pun biasanya lebih analitik dan interpretatif; menggambarkan tidak hanay mengenai apa berita itu tetapi apa arti berita itu. Misalnya, berita pembangunan pembangkit tenaga nuklir yang dilaporkan media dalam bentuk fragmen. Hari ini ada beritanya, keesokan hari atau beberapa hari kemudian baru ada lagi, dan begitu seterusnya, ada yang pro dan ada yang kontra, sehingga sering membingungkan masyarakat. Salah satu
cara
mengatasai
masalah
ini
adalah
dengan
menyajikan suatu laporan yang komprehensif (bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik, luas dan lengkap tentang ruang lingkup atau isi).10 vii) Artikel Pengalaman Pribadi Ditulis oleh seorang wartawan atau wartwan yang sedang menulis (ghost write) untuk orag lain yang
10
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 62.
24
mengalami peristiwa yang unik, seperi melintasi benua seorang diri dengan blaon udara. Kadang-kadang wartwan mengatur sutau pengalaman unik untuk ditulis, seperti pengalaman wartwan Washington Post, Ben H. Bagdikian, yang apada tahun 1971 tinggal dalam penjara selama satu minggu. Ia menyamar sebagai Benyamin Barsamain dan tidak seorangpun dalam pnjara itu, teramasu petugasnya, yang tahu bahwa ia sebenarnya seorang wartawan. Ada pula wartwan yang tinggal brsaa gelandangan di kolong jembatan. Dengan deikian selain observasi, wartwan akan mengalami sendiri hidup sebagai seorang narapidana atau gelandangan (participant obsrvation).11 viii) Feature Layanan (Service Feature) Ini adalah cerita tentang “bagaimana-caranya” atau howto. Tulisan ini menggambarakan bagaimana caranya menjawab kebutuhan hidup sehari-hari, seperti memelihara anak, bersantai, berkebun, menata ruang, menyiapkan makanan, dan banyak lagi. Feature seperti ini makin popular sejak surat kabar untuk lebih dekat dengan kebutah dan
minta
pembaca.
Laporan
jurnalisme
yang
menggambarakan pelayanan ini dikenal sebagai service journalisme. Wartwan menyampaikan informasi yang membantu masyarakat menanggulangi kebutuhan sehari-
11
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 63.
25
hari
mereka.
Dalam
jurnalisme
terkandung
sepirit
pelayanan. Inti dari semngat ini adalah mengubah sikap arogan dari wartawan (“ini berita hari ini; mau baca baik, tidak ya sudah!”) kepada pendekatan yang lebih rendah hati, berorentasi pada pembaca („inilah berita yang kami kira menarik untuk anda-kami harap anda suka”). ix) Wawancara Walaupun kebanyakan feature didasarkan pada wawancara, feature wawancara khusus melukiskan suatu dialog antara seorang wartawan dengan orang lain, sering seorang tokoh masyarakat atau selebriti. Terkadang ditulis dalam format tanya-jawab. x)
Untaian Mutiara Ini adalah suatu feature “kolektif,” seperti pada seri anekdot mengenai topik umum. Wawancara dengan orangorang di jalan (“person on the street” interview) termasuk dalam kategori ini, seperti juga feature Hari Valentine yang menggambarkan “sepuluh surat cinta terkenal sepanjang masa.”12
xi) Narasi Ada pengamatan yang melihat cerita atau narasi ini sebagai
salah bentuk feature, dan dalam pengertian
murninya memang demikan. Narasi ini bgaikan cerita
12
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 65.
26
pendek, namun narasi berhubungan dengan materi yang faktual. Narasi memaparkan adegan demi adegan dengan memanfaatkan deskripsi, karakterisasi, dan plot. Dan sebagai teknik penulisan, narasi bisa diterapkan untuk penulisan jenis feature lainnya.13 6) Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual. 7) Investigative
reporting
adalah
berita
jenis
ini
biasanya
memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. 8) Editoral writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajiaan fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum. c. Konsep Berita. 1) Berita Sebagai Laporan Tercepat Berita adalah laporan tercepat yang disiarkan surat kabar, radio, televisi atau media on line Internet mengenai opini atau fakta atau kedua-duanya, yang masuk menarik perhatian dan dianggap penting oleh sebagian besar khalayak pembaca, pendengar,
atau
pemirsa.14
Kecepatan
dalam
mencari,
menemukan, mengumpulkan, dan mengolah berita, menjadi 13 14
Luwi, Jurnalisme Dasar, h. 65. Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
27
karakter dasar reporter dan editor. Lebih cepat suatu berita disiarkan, lebih baik. Karena faktor kecepatan itu pula, mengapa berita itu dibuat dalam pola atau rumusan baku piramida terbalik. 2) Berita Sebagai Rekaman Rekaman peristiwa dalam pengertian “dokumentasi” dapat disajikan dalam berita dengan menyisipkan rekaman suara nara sumber dan peristiwa atau penyiaran proses peristiwa detik demi detik secara utuh melalui reportase dan siaran langsung sebagai rekaman gambar peristiwa (Errol Jonathan dalam Sumadiria, 2005:65). Rekaman tidak hanya berlaku untuk radio. Untuk surat kabar, tabloid, dan majalah, atau sebut saja produk media cetak, berita juga mengandung arti rekaman peristiwa. Ia dinyatakan dalam berbagai gambar bentuk tulisan dan laporan, foto dan gambar dalam untaian kata dan kalimat yang tersusun dengan rapi dan baik, jelas cermat. Sifatnya terdokumentasikan. Menurut pakar Linguistik, tulisan lebih menekankan strktur dan makna, sedangkan lisan atau ujaran lebih mengutamakan perhatian, pengertian, dan penerimaan (Tarigan dalam Sumadiria, 2005:65).
3) Berita Sebagai Fakta Objektif Berita adalah laporan tentang fakta secara apa adanya (das sein), dan bukan laporan tentang fakta seharusnya (das sollen). Sebagai fakta, berita adalah rekonstruksi peristiwa melalui prosedur jurnalistik yang sangat ketat dan terukur. Dalam teori
28
jurnalistik di tegaskan, fakta-fakta yang di sajikan media kepada khalayak sesungguhnya merupakan realitas tangan kedua (second hand reality). Realitas tangan pertama adalah fakta atau peistiwa itu sendiri (frist reality). 4) Berita Sebagai Interpretasi Teori jurnalistik mengingatkan, tidak semua berita dapat berbicara sendiri. Sering terjadi, berita yang diliput dan dilaporkan media, hanya serpihan-serpihan fakta yang belum berbicara. Tugas media adalah membuat fakta yang seolah membisu itu menjadi dapat berbicara sendiri kepada khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa dalam bahasa yang enak dibaca dan mudah dicerna. Untuk ini, redaksi menyajikan analisis berita, menyelenggarakan wawancara dengan para ahli, berbagai fenomena dan fakta yang muncul, antara lain melalui artikel dan tajuk rencana.15 5) Berita Sebagai Sensasi Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya (Rakhmat dalam Sumadiria, 2005:64). Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra (Wolman dalam Sumadira, 2005:64). Berita media masa
15
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
29
dipahami sebagai sensasi, bisa dimaknai sebagai persepsi, tetapi juga benar-benar diartikan sebagai informasi. Sensasional adalah salah satu bentuk tahayul pers yang harus dijauhi.16 6) Berita Sebagai Minat Insani Berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini, dari dulu hingga kini sering membuat hati dan perasaan kita luluh lantak. Kita sedih, menangis. Kita bahkan histeris. Terlalu banyak berita yang disajikan media massa merobek-robek pikiran, perasaan, dan alam kejiwaan kita. Pemboman. Pembunuhan. Penyiksaan. Kekejaman. Tsunami. Semua itu amat sangat memukul hati dan nurani kita. Akal sehat kita. Tapi kita seperti tak berdaya. Tak bisa berbuat apa selain menangis histeris. 7) Berita Sebagi Ramalan Berita sesungguhnya tidak sekedar melaporkan perbuatan atau
keadaan
yang
kasat
mata.
Berita
juga
sekaligus
mengisyaratkan dampak dari perbuatan atau keadaan itu. Berita sanggup
memberikan
interpretasi,
prediksi,
dan
konklusi.
Pandangan semacam ini mewajibkan siapa pun yang kerap berhubungan dengan media massa, untuk tidak lari ke “dunia uji nyali”
melalui
menyesatkan.
“berbagai
Schramm
penampakan”
sudah
menekankan
yang
mungkin
ketidakpastian.
Membaca, mendengar, dan melihat informasi, dengan demikian selayaknya harus membuat mata hati kita kaya dan bercahaya. 16
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65.
30
8) Berita Sebagai Gambar Dalam dunia jurnalistik dikenal dengan aksioma: satu gambar seribu kata (one picture one thousand words). Jadi, betapa dahsyatnya efek sebuah gambar dibandingkan dengan kata-kata. Sekarang,
dalam
dunia
persuratkabaran,
gambar
karikatur
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mempengaruhi khalayak setelah kolom editorial dan artikel. Sikap dan bahkan prilaku publik dapat digerakan dengan bantuan gambar karikatur. Sebab gambar, foto, dan karikatur pesan-pesan yang hidup sekaligus menghidupkan deskripsi verbal lainnya. Karena itu, surat kabar dan majalah hanya akan menjadi lembaran-lembaran mati yang membosankan jika hadir tanpa foto dan gambar. 2. Nilai a.
Pengertian Nilai Nilai (value) berasal dari bahasa latin “valere” yang berarti berguna, berdaya, dan berlaku. Dalam hal ini mengandung beberapa pengertian, bahwa nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang disukai, diinginkan, dimanfaatkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan.17 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai berarti sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Misalnya dalam konteks keagamaan, nilai merupakan konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada
17
Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Golo Riwu, 2000), h. 721.
31
beberapa masalah pokok di kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadi pedoman tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.18 Seperti yang dikutip Andreas A. Danandjaja berpendapat bahwa nilai adalah pengertian-pengertian (conseptions) yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar.19 Masih dalam buku yang sama, J. M Soebijanta menyatakan bahwa nilai hanya dapat dipahami jika dikaitkan dengan sikap dan tingkah laku dalam sebuah model metodologis:
Nilai
Sikap
Tingkah Laku
Sebuah nilai dapat dikategorikan sebagai: 1)
Nilai Subjektif Sesuatu yang oleh seseorang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya pada suatu waktu dan oleh karena itu (seseorang tadi) berkepentingan atasnya (sesuatu itu), disebut bernilai atau mengandung nilai bagi orang yang bersangkutan. Oleh karena itu ia dicari, diburu, dan dikejar dengan mengunakan berbagai cara dan alat. Dalam hal ini nilai dianggap subjektif dan ekstrinsik.
18 19
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 713. Taliziduhu Ndraha, Budaya Organisasi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h. 18.
32
Nilai ekstrinsik sesuatu atau suatu barang berbeda menurut seseorang dibanding orang lain. 2)
Nilai Objektif Nilai yang didasarkan pada standar dan kriteria tertentu, yang objektif, yang disepakati bersama atau ditetapkan oleh lembaga berwenang. Dalam hal ini nilai dianggap intrinsik. Dari berapa definisi nilai yang telah disebutkan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa nilai adalah kualitas dari sesuatu yang membuat sesuatu itu dihargai dan nilai tinggi sebagai suatu kebaikan dan dapat dijadikan pedoman oleh seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku. 20
2. Nilai Berita Nilai berita (news values), menurut Downie JR dan Kaiser, merupakan istilah yang tidak mudah didefinisikan. Istilah ini meliputi segala sesuatu yang tidak mudah dikonsepkan. Ketinggian nilainya tidak mudah untuk dikonkritkan. Nilai berita juga menjadi tambah rumit bila dikaitkan dengan sulitnya membuat konsep apa yang disebut berita.21 Jurnalisme adalah bercerita dengan suatu tujuan. Dalam cerita atau berita itu tersirat pesan yang ingin disampaikan wartawan kepada pembaca. Ada tema yang diangkat dari suatu peristiwa. Dalam berita ada karakter intrinstik yang dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai
20
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 713. Septian Santana K, Journalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005), h.17 21
33
berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang bisa diterapkan, untuk menentukan layaknya berita (newsworthy).22 Maksud penjelasan di atas mengenai nilai berita tersebut adalah peristiwa atau informasi yang didapat dari lapangan disampaikan oleh wartawan melalui media. Baik itu media cetak (koran, majalah), media elektronik (radio, TV) ataupun melalui media online (Internet) dan peristiwa tersebut sudah memiliki kelayakan berita. 3. Kriteria Umum Nilai Berita a.
Keluarbiasaan (unusualness) Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa, berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk menunjukan berita bukanlah suatu peristiwa biasa, Lord Northchliffe pujangga dan editor di Inggris abad 18, menyatakan: Apabila orang digigit anjing maka itu bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila orang menggigit anjing, maka itulah berita (if a dog bites a man it is not news, but if a man bites a dog, it is news) (Mot dalam Luwi, 2002:53). Prinsip seperti itu hingga kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor di manapun.
b. Kebaruan (impact) Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru, seperti sepeda motor baru, mobil baru, rumah baru, gedung baru, walikota baru, bupati baru, gubenur baru, 22
Luwi Ishwara, Catatan-catatan: Jurnalisme Dasar (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002), h. 53.
34
presiden semua hal yang baru, apa pun namanya, pasti memiliki nilai berita. c.
Akibat (impact) Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat.
d. Kedekatan (proximity), Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti. Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat dengan suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak dan mengikutinya. Kedekatan psikologis lebih bayak ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita. e.
Informasi (information) Berita adalah informasi. Menurut Willbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita. Setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan media massa. Hanya informasi yang memiliki nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media.
f.
Konflik (conflict)
35
Berita adalah layak berita. Konflik fisik seperti perang atau perkelahian adalah layak berita karena biasanya ada kerugian dan korban. Kekerasan itu sendiri membangkitkan emosi dari yang menyaksikan dan mungkin ada kepentingan langsung. Selain konflik fisik ini, adapula debat-debat (konflik) mengenai pencemaran, rektor nuklir dan ratusan isu yang menyangkut kualitas dari kehidupan mendapat tempat yang penting.23 g.
Orang penting (prominence) Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama, pensohor, selebriti, figur publik. Orang-orang penting dan terkemuka dimana pun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah mebuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan berita (name makes news).
h. Kejutan (surprising) Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. i.
Ketertarikan manusia (human interest) Banyak cerita disurat kabar yang bila dilihat sepintas tidak seperti berita karena tidak memenuhi unsur-unsur konflik, konsekuensi, progres dan bencana, keganjilan, atau nilai berita khusus lainnya. Cerita-cerita itu disebut human interest atau feature. Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa nilai berita dari cerita-cerita demikian merupakan kombinasi dari berbagai unsur yang sudah disebutkan
23
Luwi, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, h. 53.
36
seperti bencana, progres, konflik, dan sebagainya. Dalam hal ini maka wartawan akan bertindak lebih dalam mengenai unsur-unsur kemanusiaan dengan mengumpulkan bahan-bahan tambahan seperti yang menyangkut emosi, fakta biografis, kejadian-kejadian yang dramatis, deskripsi, motivasi, ambisi, kerinduan, dan kesukaan dan ketidaksukaan umum dari masyarakat. Semua ini bukan peristiwa (the background of events). Sebenarnya, cerita human interest berisi nilai cerita (story vaule) dan bukan nilai berita.24 j.
Seks (sex) Berita dalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan perempuan. Perempuan identik dengan seks. Dua sisi mata uang yang tak terpisah, selalu menyatu. Tak ada berita tanpa perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan tanpa berita. Seks ini umum dipertimbangkan oleh para editor sebagai nilai berita. Tabel 1.1 MATRIKS KARAKTERISTIK BERITA DAN FEATURE25
No Berita . 1. Ditulis dengan menggunakan teknik melaporkan (to report) suatu peristiwa secara faktual. 24 25
Feature
Keterangan
Ditulis dengan teknik mengisahkan (to tell) suatu situasi, peristiwa, atau keadaan secara faktual.
Berita ditulis dengan gaya laporan yang sifatnya kaku, tegak lurus, ringkas, tegas. Feature ditulis dengan gaya menulis cerita pendek
Luwi, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, h. 57. Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 153.
37
2.
Berisi laporaan peristiwa yang sifatnya aktual, faktual, objektif, benar, akurat.
Berisi tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual, objektif, benar, akurat.
3.
Hasil karya liputan jurnalistik melalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi dan konfirmasi dengan pihak nara sumber.
Hasil karya liputan jurnalistik melalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi dan konfirmasi dengan pihak nara sumber.
4.
Bertujuan hanya ingin memberitahu atau menyampaikan informasi kepada khalayak (informatif).
Bertujuan untuk memberitahu atau menyampaikan informasi tetapi sekaligus juga menghibur khalayak (informatif dan rekreatif).
5.
Rangkaian fakta Rangkaian fakta atau disajikan secara informasi secara tidak informasi atau resmi, informal. formal.
6.
Sangat terikat kepada faktualitas. Berita adalah laporan tercepat peristiwa faktual terkini. Cepat tetapi tak abadi (out of
Tidak terikat pada aktualitas. Cerita feature bisa dipersiapkan, diliputi, ditulis, dan disajikan kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Tahan lama. Awet.
(cerpen) yang sifatnya lentur, hidup, memikat. Laporan fakta atau peristiwa pada berita bersifat tembak langsung (to the point). Cerita faktual pada feature menggunakan alur dan pemantik. Liputan jurnalistik untuk berita sering dilakukan secara tibatiba, tak terduga, tanpa perencana, singkat. Liputan jurnalistik untuk cerita feature lebih banyak direncanakan sebelumnya. Cukup lama. Laporan berita hanya menyentuh wilayah kognitif khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Cerita feature tak hanya menyentuh kognitif tetapi juga wilayah efektif khalayak. Laporan berita hanya memaparkan peristiwa secara singkat dan lugas. Cerita feature melukiskan peristiwa secara naratif memikat. Hanya feature news yang peliputan dan penyajiannya yang sangat terikat kepada konsep aktualitas. Pemuatan atau penyajian feature news (soft news)
38
date).
7.
Nama lengkap wartawan atau reporter peliput biasanya tidak dicantumkan. Cukup dengan nama inisial (singkatan atau akronim) Berita mencerminkan karya kolektif institusional suatu media massa.
Nama lengkap wartawan atau reporter penulis cerita feature biasanya dicantumkan lengkap.
Selalu mencantumkan baris tanggal (date line) pada awal teras berita (lead).
Tidak mencantumkan baris tanggal (date line) pada awal intro cerita atau paragraf pertama.
10. Karena disajikan dengan pola piramida terbalik, maka berita dapat dipotong pada bagian bawah sesuai dengan keperluan tanpa mengubah dan mengganggu isinya.
Karena ditulis dengan teknik mengisahkan di luar pola piramida terbalik, maka setiap bagian cerita feature sama pentingnya satu sama lain sehingga pada bagian bawah tidak bisa dipotong begitu saja.
11. Tidak menyampaikan pesan moral tertentu, kecuali
Selalu membawa pesan moral tertentu yang ingin disampaikan kepada
8.
9.
Cerita feature diceritakan sebagai cermin karya kreatif individual seorang reporter atau wartawan.
bisaanya digandengkan dengan straight news (hard news). Pada berita, nama lengkap wartawan tidak dicantumkan lebih banyak karena pertimbangan teknis jurnalistik dan alasan politis keamanan.
Karena berita dianggap karya kolektif institusional, maka pada berita tidak ada hak cipta penulisnya itu ada, dihargai, dihormati. Sebagian media cetak, hanya mencantumkan nama tempat cerita feature, hak cipta penulisnya itu ada, di hargai, dihormati. Berita disusun dengan skala prioritas dimulai dari urutan pesan sangat penting (lead, teras berita), penting (bridge, perangkai) cukup penting (body, tubuh berita), dan kurang penting (leg, kaki). Cerita feature ditulis dengan urutan pesan bagian awal-atas (intro) dan bagian akhir-bawah (penutup) tetap sama penting Laporan berita hanya untuk mengisi kepala (pengetahuan atau dimensi kognitif)
39
informasi atau khalayak seperti laporan fakta nilai-nilai kejujuran, peristiwa semata. kesetiaan, sikap tulus tanpa pamrih, pengorbanan, kegigihan, suatu perjuangan, kebersihan hati, keluhuran budi, pengabdian cinta kasih.
khalayak. Cerita feature lebih banyak bersifat menusuk dada dan hati (emosi, perasaan, empati) khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.
40
Gambar I.26 Anatomi Feature
Anatomi feature sebagai sebuah cerita, feature memiiki anatomi atau susunan rangka cerita yang tidak sulit dan rumit. Sederhana sekali. Susunan bangunan cerita feature terdiri atas: judul, intro, perangkai, tubuh, dan penutup. Bahkan secara garis besar, susunan cerita feature terbagi dalam tiga bagian saja: pembukaan, penceritaan, penutup. Bagian pembukaan disebut
26
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 192.
41
intro, bagian penceritaan dinamakan tubuh cerita. Pada bagian inilah cerita dikembangkan. Bagian penutup lazim disebut juga klimaks. Cerita featrue ditulis dengan menggunakan teknik mengisahkan. Selain itu, menurut teori jurnalistik sastra, sebagai sebuah cerita kreatif yang berpijak kepada fakta objektif maksudnya sesuatu yang faktual, benar, nyata, adalah rangkaian informasi yang dibangun dari hasil visitasi (kunjungan), konfirmasi dan adakalanya investigasi (penyidikan). Inilah yang disebut proses jurnalistik. feature tidak dapat ditulis dengan menggunakan pola piramida terbalik. Asumsinya jelas dan tegas: bagian bawah feature tidak berarti tidak penting dan bisa dibuang kapan saja. Feature justru sebaliknya. Bagian penutup sama pentingnya dengan bagian intro. Pola khas feature ini disebut pola benjana sein. B. Media Masa 1. Pengertian Media Masa Istilah media massa bisa perantara, media berasal dari bahasa Yunani, yakni media. Adapun pengertian semantiknya yaitu “segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (alat untuk mencapai suatu tujuan)”.27 Sebelum membahas media massa, maka perlu memahami komunikasi massa, definisi komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (modern). Media massa atau mass media berasal dari bahasa Inggris, singkatan dari mass media of commnucation atau mass 27
Sugeng Haryanto, Origins of Tororisem: Tinjauan Psikologi, Ideologi, Teologi, dan Sikap Mental, h.19.
42
communication, yang artinya komunikasi media massa atau komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan dengan area yang seluas-luasnya. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitter, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.28 Definisi jauh lebih rinci mengenai komunikasi massa dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu G, Gerbener: Komunikasi Massa adalah produksi dan distribusi berdasarkan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu serta paling luas dimiliki orang dari masyarakat industri.29 Selain definisi-definisi komunikasi massa di atas, masih banyak lagi para ahli komunikasi yang memberikan definisi komunikasi massa. Jalaludin Rakhmat merangkumnya dalam satu definisi: “Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau menyampaikan dari komunikator kepada komunikan dalam komunikasi massa”.
28 29
Y.S, Gunandi, Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta: Gransindo, 1988), h.75. Siti Karlinah, dkk., Komunikasi Massa (Jakarta: Grasindo, 1998), h.75.
43
2. Ciri-ciri Media Masa Media massa memiliki ciri-ciri khas,
diantaranya mempunyai
kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simulutaneous) dan sesaat (instanteous). Pers
atau
media
cetak
memiliki
ciri-ciri
yang
berbeda
dibandingkan dengan media lainnya. Diantaranya khalayak yang membaca bersifat aktif dan pesan yang disampaikan, diungkapkan dengan kata-kata. Adapun ciri-ciri media massa di antaranya:30 a. Komunikasi yang melembaga. Komunikator dalam media massa itu bukan satu orang wartawan melainkan kumpulan orang. Media massa hanya muncul karena gabungan kerjasama beberapa orang dan unsur. Artinya gabungan antara berbagi macam unsur dan individu berkerja satu sama lain. Dalam sebuah lembaga dengan demikian, setidaknya dalam komunikasi massa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Pertama, kumpulan individu-individu. Kedua, dalam komunikasi individu itu terbatasi peranannya dengan sistem dalam media massa itu sendiri. Ketiga, pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama media massa yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Keempat, apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapat laba secara ekonomis. b. Komunikasi yang heterogen, komunikasi terdiri atas berbagi individu yang tidak tahu atau tidak mengenal yang satu dengan yang lainnya, 30
Karlinah, dkk., Komunikasi Massa (Jakarta: Grasindo, 1998), h.17.
44
juga tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, agama, suku, status sosial, ekonomi, dan pendidikan. c. Pesan yang bersifat umum. Pesan dalam media massa itu harus bersifat umum yang tidak ditunjukan kepada satu kelompok tertentu. Dalam surat kabar, artikel, yang biasanya dikehendaki redaksi itu tidak ilmiah, tetapi ilmiah populer. Ini dilakukan karena media massa itu untuk umum, dan pesannya juga harus bersifat umum. d. Berlangsung satu arah. Dalam media massa khususnya media cetak, komunikasi hanya berlangsung satu arah yakni tertundanya umpan balik (delayed) dari komunikan bahkan boleh jadi tidak ada umpan balik. e. Menimbulkan keserempakan. Pesan-pesan yang disampaikan media massa itu bermuatan sama selama itu masih satu produksi dan terjadi dalam waktu yang serempak. f. Dikontrol oleh gatekeeper. Gatekeeper atau sering disebut sebagai penapis informasi, palang pintu atau penjaga gawang, adalah orang yang berperan dalam penyebaran berita melalui media massa. Dalam media cetak peristiwa yang untuk bahan calon berita sangatlah banyak, tentu tidak semua berita itu dimuat dan dicetak karena terbatasnya halaman. Di sini perlu adanya pemilihan, pemilihan dan penyesuaian dengan media yang bersangkutan. 3. Fungsi Media Massa Dan banyak pendapat yang mengungkapkan untuk mengupas apa fungsi-fungsi media massa. Definisi fungsi media massa juga mempunyai
45
latar belakang dan tujuan yang berbeda satu sama lain. Meskipun satu pendapat dengan pendapat yang lain berbeda, tetapi titik tekan mereka bisa jadi sama. Menurut Elvinaro, media massa berfungsi sebagai pemberi informasi, sarana edukasi, pengawas, pewarisan nilai-nilai, hiburan dan persuasif. Dari keenam fungsi media massa yang paling menonjol adalah berfungsi sebagai informasi.31 Fungsi media massa menurut H.R.G Radityo Gambiro adalah “pers” sebagai media massa, berfungsi sebagai pemberi informasi, penyalur aspirasi rayat, dan sebagai mitra kritis bagi pemerintah.”32 C. Surat Kabar (Koran) 1. Pengertian Surat Kabar Menurut Y.S Gunandi, Koran atau Surat Kabar adalah media komunikasi yang memuat serba-serbi pemberitaan meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Surat kabar merupakan media komunikasi cetak
yang sisanya lengkap ditunjukan
kepada masyarakat. Di Indonesia surat kabar ada yang terbit secara harian, mingguan, bulanan.33 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, surat kabar adalah lebaranlebaran kertas bertuliskan kabar (berita) dan terbagi dalam kolom-kolom (8--9), terbit secara tiap hari atau priodik.
31
Elvinaro, dkk., Komunikasi Massa (Bandung: Simbiosis Media, 2004 ), h.4. “13 tahun menuju kematangan,” Republika, 4 Januari 2006. 33 Gunandi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 112. 32
46
Menurut Kasali, surat kabar adalah salah satu media cetak, yaitu suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya.34 2. Ciri-ciri Surat Kabar Pada umumnya, kalau berbicara mengenai pers sebagai media cetak adalah dalam pengertian sempit, yakni ada tiga yang juga dapat dikatakan sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh surat kabar. Effendi dalam buku “Komunikasi Teori dan Praktek” mengatakan pada ciri surat kabar yaitu:35 a. Publisitas Bahwa surat kabar diperuntukan untuk umum: karenanya berita, tajuk rencana, artikel, dan lain-lain harus menyangkut kepentingan umum. Mungkin saja harus ada instansi dan organisasi, misalnya sebuah universitas, yang menerbitkan secara berkala dalam bentuk dan kualitas kertas seperti harian umum, tetapi penerbitan tersebut tidak berpredikat surat kabar atau pers. Sebab diperuntukan khusus bagi sivitas akademik universitas tersebut. b. Universalitas. Bahwa surat kabar harus memuat aneka berita kejadian-kejadian diseluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan manusia. Untuk memenuhi ciri-ciri inilah maka surat kabar melengkapi dirinya dengan 34
Gunandi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 112. Effendi S. Susanto, Komunikasi dalam teori dan Praktek (Bandung: Bins Cipta, 1988),
35
h. 28.
47
wartawan-wartawan khusus mengenai bidang tertentu, menempatkan koresponden di kota-kota penting. Baik didalam negeri untuk meliputi berita-berita nasional maupun diluar negeri guna meliputi berita-berita internasional. b. Aktualitas. Kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian dimasyarakat kepada khalayak. Bagi surat kabar, aktualitas ini merupakan faktor yang amat penting karena menyangkut persaingan dengan surat kabar lain dan berhubungan dengan nama baik surat kabar yang bersangkutan. c. Priodesitas Adalah menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat ini sangat penting dimiliki media massa, khususnya surat kabar bagi khalayaknya . Kebutuhan manusia akan informasi adalah sama halnya dengan kebutuhan manusia akan makan, minum, pakaian. Tidak pernah walau dalam satu haripun manusia tidak memerlukan informasi. Dan tidak sulit bagi surat kabar untuk terbit secara periodik berkesinambungan. Selama ada dana dan tenaga yang terampil karena disekelilingi kita banyak sekali fakta serta peristiwa yang dijadikan isi berita surat kabar.36
36
Karlina, dkk., Komunikasi Massa, h. 6-8.
48
3. Fungsi Surat Kabar Ada beberapa fungsi dari surat kabar, di antaranya: a. Penyebaran informasi adalah meyalurkan informasi yang sudah diolah sehingga khalayak dapat mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya. b. Area pendidikan adalah surat kabar yang menyebarkan tentang pendidikan secara non formal kepada masyarakat melalui informasiinformasi yang bersifat mencerdaskan. c. Area hiburan, kini surat kabar meluaskan fungsinya sebagai sarana hiburan, karena kini banyak surat kabar yang mempunyai kolom tersendiri untuk hiburan, agar masyarakat juga terhibur dengan membaca koran. d. Bisnis dan kontrol adalah fungsi lain dari bisnis, karena kini banyak khalayak yang menggunakan surat kabar sebagai media iklan usaha mereka. Selain itu media massa juga menjadi watch dog bagi pemerintah dan masyarakat. D. Trending News. 1. Pengertian Trending News Trending
berasal
dari
bahasa
Inggris
yaitu
trend
yang
berkedudukan sebagai noun atau kata benda. Trending berasal dari kata kerja ke-1 (verb 1): yang disebut dengan Simple Present Tense. Trend memiliki arti tren; mode kini; gaya masa kini. Sedangkan trending itu sendiri berkedudukan sebagai present participle atau kata kerja yang
49
sedang berlangsung. Jamaknya trend adalah trends yang memiliki arti banyak mode terkini.37 Ada dua penjelasan mengenai makna trend: a.
Tendency:
a
general
tendency,
movement,
or
direction
(Kecenderungan: secara umum memberikan kecenderungan, aksi atau tujuan). A report documenting recent social trends (sebuah berita sosial mengenai berita terkini yang didokumentasikan secara bertahap). b.
Prevalling Style (membumi atau berita yang sedang hot dan banyak diberitakan di berbagai media, baik media cetak elektronik maupun media online atau Internet ). Current fashion or mode (berita terkini atau mode terkini)
2. Berita Trending News Berita Tending News adalah peristiwa yang banyak diberitakan di berbagai media dan sebelumnya belum pernah disiarkan sehingga berita tersebut menjadikan informasi atau peristiwa yang booming saat itu.
37
Kamus Elektronik Indonesia-Inggris (E-kamus).
BAB III GAMBARAN UMUM HARIAN REPUBLIKA DAN WIKILEAKS
A. Republika 1. Sejarah Republika merupakan Koran atau Harian Umum Nasional yang dilahirkan oleh kalangan Komunitas Muslim bagi publik di Indonesia. Dengan motto “Pegangan Kebenaran” menujukan semangat baru untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia yang memasuki era baru yaitu era perubahan di segala aspek.1 Penerbitan tersebut dalam upaya panjang kalangan umat, khususnya para kalangan wartawan muda yang telah menempuh dalam berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang berdiri di Malang tahun 1990, menginginkan sebuah wadah inspirasi Umat Islam serta menembus pembatasan ketat pemerintah untuk mengijinkan penerbitan saat itu untuk mementingkan upaya-upaya tersebut berubah. Republika terbit pertama kali pada 4 Januari 1993.2 Republika hadir dalam pers nasional dengan latar belakang sosialpolitik yang sangat penting. Republika dilihat sebagai salah satu titik yang menandai kebangkitan politik Islam 1990-an. Nama Republika berasal dari
1
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3 April
2
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3 April
2011). 2011).
50
51
ide Presiden Soeharto yang disampaikan saat beberapa pengurus ICMI pusat menghadap untuk melapor rencana peluncuran harian umum tersebut. Kalangan ICMI salah satu bentuk akomodasi kekuatan politik Islam dalam bangunan Kekuasaan Orde Baru. Adapun bentuk lainnya adalah Peradilan Agama dan pendirian Bank Islam.3 Aspirasi Islam yang meluas ini
bersinggungan pula dengan
kenyataan di dunia pers. Sampai tahun 1990an belum ada media pers Islam sebelumnya. Harapan ini menjadi kenyataan dengan di terbitkanya Harian Republika pada tahun 1993. Republika lahir diatas upaya refleksi kegagalan pers Islam sebelumnya. Manejemen Republika mencoba meretas persoalan klasik bagaimana mengedepankan misi Islam dalam sebuah negara yang sangat “state-centered” ─kepemerintahan yang terpusat. Dalam konteks jurnalisme, bagaimana menerapkan kaidah yang profesional tanpa meninggalkan misi keislaman. Dalam rumusan yang berbeda, bagaimana memformulasikan peran Surat Kabar Islam tanpa terjebak dalam prilaku partisipan eksplisit.4 Menurut Parni Hadi pemimpin redaksi pertama, Islam dalam berita Republika akan bersikap sublime dan subtil, bagaimana nafas, ia tidak terlihat rapi terasa. Islam seperti apa yang akan di tampilkan Republika? Menurut Haidar Bagir, konteks Islam. Republika adalah konteks kosmopolitan. Islam akan ditempatkan dalam kontek yang luas. Dalam
3
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3 April
2011). 4
Agus Sudibyo dan Hamad Qadari, Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa (Jakarta: ISAI, 2001), h. 9.
52
redakturnya seperti dicatat oleh Hefner (1997), Republika tidak hanya di tujukan untuk mendukung partai politik atau untuk saleh belaka. Tapi, ditunjukan untuk orang yang belum mantap dan tidak suka dengan seruan moralistik. Dengan demikian, Republika memuat secara teratur artikel-artikel mengenai seni, televisi, sastra, dan trendmode yang menarik bagi muslim kelas menengah dan atas bagi pembacanya. „Kosmopolianisme‟ Republika adalah suatu upaya untuk menunjukan bahwa Islam bukan hanya sekedar persoalan untuk orang dewasa atau ulama, tetapi sebuah agama yang bisa mengilhami suatu kesadaran sosial yang sesuai dengan aspirasi rakyat sebagai keterbukaan, pluralisme, dan pemahaman hal-hal yang profane secara cerdas. Penerbitan Republika mendapatkan respon yang besar bagi masyarakat dan menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu, aspirasi umat tidak mendapatkan tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media ini sebelumnya bukan hanya meberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat. Terbit, bertahan dan maju dengan kreativitas. Merupakan motto lain merupakan sekaligus gambaran perjalanan lain dari Republika itu sendiri. Karena mengelola usaha penerbitan koran bukan perkara sederhana. Selain tergolong sara. Dengan medan dan sarat SDM, bisnis ini pun sarat teknologi. Keberhasilan Republika menapaki usia 10 tahun merupakan buah usaha keras manajemen.
53
Sejak awal, Republika memang dekat sesuatu yang baru. Tatkala lahir, Republika menggerak dengan tampilan blok yang tak lazim namun tetap yaman untuk dibaca oleh koran-koran lain yang sudah terlebih dulu terbit. Tak heran di usianya yang belum segenap setahun, Republika mampu menyabet gelar juara pertama lomba perwajahan media cetak 1993 yang diadakan serikat Grafika Pres. Banyak keberhasilan yang telah di ukir Republika, diantaranya melahirkan instansi sosial Dompet Dhuafa Republika, sebuah yayasan mandiri yang bergerak di bidang kemanusiaan. Selain itu, Republika juga telah menjadikan pelopor desain modern yang pernah membuahkan penghargaan “perwajahan terbaik” versi surat kabar pada 1994.5 Selain dituntut dalam piawai berhitung, pengelola koran juga harus jeli, cerdik dan kreatif bersiasat untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Sejak awal, Republika memang dekat dengan segala “sesuatu yang baru.” Tatkala lahir, Republika menggebrak dengan tampilan “desain blok” yang tak lazim. Tahun 1995, Republika membuka situs web di Internet. Republika menjadi yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) pada tahun 1997. Tahun 2001, Republika sebagai perusahaan pers (koran) pertama yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (listed). Dan Republika juga sebagai koran komunitas muslim terbesar dan sebagai koran nasional ke-2 di Indonesia. Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman 5
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13 April 2011).
54
khusus daerah. Selalu dekat dengan publik pembaca adalah komitmen Republika untuk maju. Adapun filosofi yang di pegang Republika adalah menjadikan Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilainilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman rahmatan lil alamin. Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT Media Mandiri (RMM). Sementara PT. Abadi Bangsa naik menjadi perusahaan induk (holding company). Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan inovasi penyajian untuk kepuasan pelanggan. Salah satu ciri yang melekat pada surat kabar ini adalah suplemennya yang terbit setiap hari yang bertujuan untuk memberi wawasan yang lebih luas kepada para pembaca, harian Republika menyajikan berbagai macam ulasan informasi yang lebih mendalam bentuk suplemen yang terbit mulai hari Senin hingga Sabtu. 6 Suplemen tersebut adalah pendidikan (Senin) yang membedah konsep dan metode pendidikan nasional, dari tingkat sekolah anak-anak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai tingkat universitas serta informasi seputar lembaga-lembaga pendidikan informal. Medika (Selasa), yang mengangkat informasi perkembangan dunia farmasi atau dunia kesehatan, terutama dari sisi perkembangan teknologi farmasi 6
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13 April 2011).
55
(obat-obatan), herbal, jamu dan sebagainya. Tren teknologi (Rabu) yang menulis perkembangan di dunia telekomunikasi (CDMA dan GSM) maupun operator seluler, lengkap dengan peta persaingan bisnis. Termasuk peluncuran produk baru, teknologi baru dan sebagainya otomotif (Kamis). Mengangkat informasi tentang perkembangan teknologi otomotif. Bisnis otomotif dengan segala pernak-perniknya, termask industri ban, cat mobil, velg, pelumas. Pengkilap atau aksesoris lainnya. Properti (Jum‟at), menulis perkembangan bisnis properti, target pasar, pelayanan dari pengembang. Bedah produk sarana penunjang seperti cat, lampu dan lain-lain. Suplemen akhir pekan (Sabtu), mengulas seputar selebritis tentang artis, TV/Radio guide, DVD info, objek-objek wisata terpilih yang menjadi unggulan lengkap dengan profil air-line dan agen perjalanan serta informasi Resto dan Hotel. Serata (Ahad), tampilan baru yang terbit setiap hari minggu, menampilkan rubrik unggulan seperti laporan utama yang membuat isu aktual dalam persepektif keluarga Indonesia. Kiriman anda membahas liputan peristiwa dan foto kiriman pembaca, foto nostalgia yaitu foto zaman dahulu beserta penjelasannya kiriman pembaca dan yang terakhir adalah Korcil (Koran Cilik). Selain itu, secara berkala setiap bulan Ramadhan, Republika jugga menerbitkan lembar khusus yang mengangkat profil-profil yang telah berjasa membangun Indonesia seperti, Soekarno, Hatta, Hamka, dan lain sebagainya. Republika juga menerbitkan Dialog Jum‟at yang terbit setiap hari Jum‟at
yang
menginformasikan
ulasan
lebih
mendalam
seputar
56
perkembangan dunia Islam baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri. Akrab dan cerdas, demikian semboyan Republika. Semangat ini menuwai harian umum yang beralamat di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta untuk meneruskan usahanya di bidang informasi. 2. Visi dan Misi a. Visi Menjadikan Harian Umum Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatanya menjaga persatuan bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman rahmatan lilalamin. 1) Sikap Umum7. a) Mengembangkan Demokrasi. b) Optimilisasi peran lembaga-lembaga negara. c) Mendorong partisipasi politik semua lapisan masyarakat. d) Mengutamakan kejujuran dan moralitas dalam politik. e) Penghargaan terhadap hak-hak sipil. f)
Mendorong terbentuknya pemerintahan yang bersih.
b. Misi Menciptakan dan menghidupkan manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara profesional.
7
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13 April 2011).
57
1) Politik a) Mengembangkan demokrasi. b) Optimilisasi peran lembaga-lembaga. c) Mengutamakan kejujuran. d) Penghargaan terhadap hak-hak sipil. e) Mendorong terbentuknya pemerintah yang bersih. 8 2) Ekonomi a) Mendukung keterbukaan dan demokrasi ekonomi. b) Mempromosikan profesionalisme. c) Berpihak kepada kepentingan ekonomi domestik dari pengaruh globalisasi. d) Pemerataan sumber-sumber daya ekonomi. e) Mempromosikan etika dan moral dalam berbisnis. f) Mengembangkan ekonomi syariah. g) Berpihak pada usaha menengah, kecil, mikro dan koperasi (UMMK). 3) Budaya a) Kritis –Apresiatif terhadap bentuk ekspresi kreatif budaya yang berkembang di masyarakat. b) Mengembangkan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan yang sehat, mencerdaskan,
menghaluskan
perasaan,
dan
mempertajam
kepekaan nurani.
8
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13 April 2011).
58
c) Menolak bentuk-bentuk kebudayaan/kesenian yang merusak moral, akidah, dan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan. d) Menolak pornografi dan pornoaksi. 9 4) Agama a) Menyiarkan Islam. b) Mempromosikan semangat toleransi. c) Mewujudkan “Islam rahmatan lil alamin” dalam segala bidang kehidupan. d) Membela, melindungi, dan melayani kepentingan umat. 5) Hukum a) Mendorong terwujudnya masyarakat yang sadar hukum. b) Menjunjung tinggi supermasi hukum. c) Mengembangkan mekanisme cheeks dan balances pemerintah masyrakat. d) Menjunjung tinggi HAM. e) Mendorong pemeberantasan KKN secara tuntas. 3. Struktur Redaksional Pemipin Redaksi
: Ikwanul Kiram Mashuri
Wakil Pemimpin Redaksi
: Nasihin Masha
Redaktur Pelaksana
: Arys Hilman
Redaktor Senior
: Anif Punto Utomo
Wakil Redaktur Pelaksana I 9
: Agung Pragitya Vazza
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13 April 2011)
59
Wakil Redaktur Pelaksana II
: Selamat Ginting
Assisten Redaktur Pelaksana I
: Endro Cahyono dkk
-Redaktur Hal 1
: Darmawan Septiyoso
-Redaktur Hal 13
: Nurhasan Murtiaji
-Redaktur Bisnis
: Firkah Fansuri
-Redaktrur Syariah
: Arbaiyah Satriani
Assisten Redaktur Pelaksana II
: Rakhmat Hadi Sucipto
-Redaktur Bola
: Teguh Setiawan
-Redaktur Arena
: Johar Arif
-Redaktur Internasional
: Yeyen Rostiani dan : Nurul Saleh Hamami
-Redaktur Warna
: Khoirul Azwar Siregar
-Redaktur City
: Maman Sudiaman, Budi Utomo
-Redaktur Opini
:Rakhmat Hadi Sucipto
Assisten Redaktur Pelaksana III
: Subroto
-Redaktur Hal I
: Harun Husein
-Redaktur Politik
: Sabarkah
-Redaktur Hukum
: M. Irwan Arifyanto
-Redaktur Kesra
: Siti Darojah, Sri Wahyuni
-Redaktur Nusantara
: Asep Nurzaman
-Redaktur Dilog Jum‟at
: Siwi Tri Pujiktur
-Redaktur Islam Digest
: Fatur Fatkhuri
-Redaktur Iptek
: Magfiroh Yenny
Assisten Redaktur Pelaksana IV
: Nina Chairani
60
Staf Redaksi
: Ahmadun Y Herfandra dkk
Sekertaris Redaksi
: Fachrul Ratzi
GAMBAR II10 STRUKTUR REDAKSIONAL HARIAN REPUBILKA
Pemipin Redaksi
Wakil Pemimpin Redaksi
Redaktur Pelaksana
Redaktur Senior
Wakil Redaktu Pelaksana I (Berita)
Wakil Redaktur Pelasana II (Non Berita, Desain)
10
-Dialog Jum’at\ Hikmah -Halaman City News Iptek -Berita Edisi Ahad -Halaman Nsional -Politik 3 Berita
Redaktur Republika Online
Wakil Redaktur Pelasana II (Non Berita)
Asisten Redaktur Pelaksana I (Berita)
Beita Hal. 1 Hal. Internasional Hal. Ekonomi: -Ekonomi Bisnis -Bisnis -Investasi -Syariah -Global/NST -Pareto Bursa Hal. Olahraga: -Arena -Sepak Bola
Redaktur Daerah
Asisiten Redaktur Pelaksana III (Non Berita)
-Berita halaman 1 abad, cerpen, puisi, wancana, horison, cerber, pustaka, senggang. -Ficer halaman 1, analisis resonasi, refleksi, opini, suara. -warna, ikhwal, TV Guide. -Laporan utama mingguan. -Prilaku, dibalik layar, hobi dan habit layar perak dan DV, gaya. - sosok, wawancara, dari kami, koncil, belia, remaja. -Griya, jalan-jalan, wanita, kesehatan boga. -ayah bunda.
Asisten Redaltur Pelaksana IV (Non Berita)
Dsain
Redaktur Photo
Dokumentasi Foto
Lab. Scanner
Dokumentasi Harian Umum Republika, (Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 13 April 2011).
61
B. WikiLeaks 1. Sejarah Wikileaks terdiri atas gabungan kata “Wiki dan “Leaks”. Wiki adalah media dunia maya yang terkenal, seperti Wikipedia. Leaks dalam bahasa Inggris itu berarti bocor. Jadi Wikileaks adalah situs organisasi dunia maya internasional yang banyak membocorkan dokumen-dokumen negara dunia khususnya dokumen rahasia AS. Berikut topik sejumlah bocoran dari dokumen rahasia AS yang dipublikasikan oleh Wikileaks: a. AS tengah menjalankan kampanye intelijen rahasia yang ditargetkan pada pimpinan PBB, termasuk Sekretaris Jenderal PBB dan para wakil anggota Dewan Keamanan PBB dari Cina, Rusia, Prancis dan Inggris. Bahkan, AS berusaha untuk mengetahui kata sandi dari sistem jaringan komunikasi, termasuk kata sandi yang digunakan secara pribadi, jadwal kerja dan meminta data Biometrik perinci, misalnya data genetik DNA dan sidik jari dari pejabat-pejabat kunci di PBB, seperti wakil sekjen kepala badan khusus PBB, penasehat utama PBB, dan orang-orang yang terdekat sekjen PBB, dan meminta informasi mengenai Biografi dan Biometrik Dr Margaret Chan, direktur jendaral WHO, Tentang
rincian
peran
kepribadian,
efektivitas
gaya
manjemen. Selain itu, Washington pun menginginkan nomor kartu kredit, alamat e-mail, telepon, fax, nomor rekening, bahkan keterangan penerbangan yang digunakan para pejabat
62
PBBpun ikut dikuak. Dan mengumpulkan rincian tentang hubungan militer negara-negara diwilayah Afrika dengan Cina,
Libya,
Korea
Utara,
Iran,
dan
Rusia.
Staf
kedutaanyapun di perintahkan untuk membantu dalam menyusun informasi, misalnya membuat peta potensi minyak dan mineral di wilayah Danau Besar Afrika, termasuk stok senjata dan rencana pangkalan-pangkalan militer di wilayah tersebut. b. Arab Saudi dan sekutunya gelisah akan aksi militer terhadap Teheran. Pimpinan Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir menyebut Iran sebagai ancaman eksistensial yang akan membawa keadaan ini ke dalam perang. c. Iran
telah
memperoleh
rudal
canggih
yang
didesain
berdasarkan desain Rusia dan dipercaya menjadi senjata utama terhadap serangan di Teheran.11 d. Iran memperoleh 19 rudal dari Korea Utara pada 24 Februari 2010.12 e. Badan Intelijen AS telah meningkatkan kewaspadaan akan program senjata nuklir di Pakistan. Para pejabat AS berpendapat kondisi ekonomi yang tengah terpuruk di Pakistan
11
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
11 Arif, “Seputar Fakta Wikileaks,” artikel diakses http://www.ocke.co.cc/2011/01/seputar-berita-fakta-Wikileaks. html. 12
Arif, “Seputar Fakta Wikileaks.”
pada
24
April
2011
dari
63
dapat memungkinkan penyelundupan bahan nuklir kepada para teroris.13 f. Upaya
untuk
mengosongkan
kamp
penjara
di
Teluk
Guantanamo. Salah satunya adalah permintaan kepada diplomat Slovenia agar bersedia memungut seorang napi bila mereka ingin bertemu dengan Presiden AS Barack Obama.14 g. Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan kepada Jenderal David Petraeus bahwa ia akan terus menyalahkan AS atas basis-basis Al-Qaidah di negaranya. “Kami akan terus mengatakan bahwa bom adalah milik kita, bukan milikmu,” kata
Saleh
seperti
dikutip
dalam
ringkasan
terbaru
pembicaraan.15 Situs tersebut berpusat di Swedia.16 Ia diluncurkan sejak Desember 2006. Situs tersebut didirikan oleh salah seorang aktivis Internet sekaligus wartawan asal Australia yang merupakan pendiri sekaligus jurubicara Wikileaks dialah Julian Paul Assange. Sebelum menangani Wikileaks pria kelahiran 3 Juli 1971 tersebut hanyalah seorang siswa matematika dan fisika yang bekerja sebagai programmer. Tidak hanya seorang diri untuk membangun situs tersebut, Assange juga dibantu oleh disiden politik Cina, jurnalis, matematikawan, dan teknologi dari Amerika Serikat,
Taiwan,
Eropa, Australia, dan Afrika Selatan.
13
Arif. “Seputar Fakta Wikileaks.” Arif, “Seputar Fakta Wikileaks.” 15 Arif, “Seputar Fakta Wikileaks.” 16 Djuwari, “Wikilekas dan Keterbukaan Informasi Publik.” Artikel diakses pada 24 April 2011 dari http://gagasan hukum.wordpress.com/2011/01/06/Wikileaks-dan-keterbukaaninformasi-publik/. html. 14
64
Situs Wikileaks menggunakan mesin MediaWiki
makanya tak heran
kalau Wikileaks hampir mirip dengan Wikipedia, tapi tak ada sangkut pautnya sama sekali antara keduanya.17 MediaWiki adalah sebuah paket perangkat lunak wiki yang menggunakan lisensi GNU (General Public License). MediaWiki merupakan perangkat lunak yang dibuat secara khusus untuk Wikipedia dan proyek-proyek lainnya dari Yayasan Wikimedia, tetapi sekarang ini sudah digunakan secara luas. MediaWiki
dibuat dengan
menggunakan PHP untuk proses render simbol-simbol matematika, dan menggunakan sistem manajemen basis data relasional MySQL. MediaWiki mampu untuk bekerjasama dengan perangkat lunak lainnya untuk meningkatkan kinerja dan kemampuannya antara lain dengan mencached, sebuah sistem squid cache dan TeX sebuah math rendering. Dengan menggunakan extension dan hook system, pengguna dapat menambahkan fitur-fitur yang mereka buat untuk digunakan di MediaWiki.18 Situs Wikileaks didukung banyak organisasi nonpemerintah. Dukungan diberi karena mereka mengusung prinsip hak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan tukar-menukar informasi. Keinginan ini didukung dengan hasrat agar identitas sumber tak terlacak dan sang sumber berita itu tidak terancam bahaya. Situs Wikileaks bermula sebagai forum dialog di jejaring internet antara para aktivis dari manca negara. Forum ini didasarkan pada prinsip saling menghormati dan tujuan lain adalah penegakan hak asasi manusia. Para aktivis itu berkeyakinan bahwa jalan terbaik untuk
17
Hendra, “Kontroversi Wikileaks.” Diakses pada 24 April 2011 http://www.freetaskat campuss.co.cc/2010/12/kontroversi-Wikileaks.html. 18 Hendra, “Kontroversi Wikileaks.”
65
menghentikan pelanggaran adalah dengan mengungkap pelanggaran itu sendiri ke permukaan. Mereka ingin menggiring perhatian publik ke arah pelanggaran tersebut serta mendorong para pegawai pemerintah di mancanegara membocorkan bukti-bukti tentang praktik kezaliman dan ketimpangan. Keberhasilan situs Wikileaks mempublikasikan dokumen resmi negara sangat rahasia itu membuat situs tersebut meraih popularitas secara cepat. Keberhasilan Wikileaks itu juga tak terlepas dari dukungan sekitar 800 sukarelawan dan puluhan ribu simpatisan. Situs Wikileaks tidak memiliki muatan politis dalam melaksanakan misinya. Obsesi situs tersebut hanya semata-mata mengungkap kebenaran atau menampilkan sebuah realitas yang buruk. Namun, dampak politik dari aksi situs Wikileaks itu akan pasti signifikan. Sikap politik hakiki terburuk dari para pemimpin di berbagai belahan bumi ini tampak sudah terang benderang alias tidak ada rahasia lagi berkat bocoran dari situs Wikileaks. 2. Visi dan Misi a. Visi Sebagai forum dialog di jejaring Internet antara para aktivis dari manca negara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan tukarmenukar informasi.19 b. Misi Meningkatkan transparansi di dunia, berdasarkan kebenaran temuan dan laporan yang didasarkan pada bukti dan fakta, bukan 19 Dunia Piyen, “Motif Sejarah Wikileaks,” diakses pada 24 April dari http://duniapiyen. blogspot .com/2010/12/motif-sejarah-Wikileaks.html.
66
semata-mata opini dan mengungkap aksi rezim yang menindas negara-negara di Asia, beberapa negara pecahan Uni Soviet, Afrika, dan Timur Tengah. Dan juga berharap dapat membantu orang-orang di mana pun yang ingin mengungkapkan perilaku tidak etis di dalam pemerintahan dan perusahaan.20 3. Struktur Redaksional Wikileaks merupakan proyek dari Sunshine Press. Sekarang sudah cukup jelas bahwa Wikileaks bukanlah website yang dimotori oleh suatu organisasi atau pemodal berlatar belakang politik. Ia murni muncul sebagai Website Independen. Ia adalah kelompok global independen yang mewadahi orang-orang berdedikasi tinggi dengan ide pers bebas.21
20 21
Dunia Piyen, “Motif Sejarah Wikileaks.” Dunia Piyen. “Motif Sejarah Wikileaks.”
BAB IV TRENDING NEWS: ‘DOKUMEN WIKILEAKS MENGULITI DUNIA’ dalam FRAMING A. Berita Trending News ‘Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia’ Bagian 1-5 1. Berita ‘Trending News’ Ditahun 2010 banyak berbagai media massa yang menayangkan, menyiarkan, menuliskan peristiwa yang membuat heboh seluruh negeri terkhusus untuk negara AS, tak hanya Amerika saja yang dibuat kaget oleh pemberitaan tersebut, Arab Saudi, Libiya, Rusia, dan berbagai negara lainnya. Dibuat tercengang atas dokumen-dokumen rahasia yang menyangkut
negara
mereka.
Tak
hanya
negara
adikuasa
saja,
Indonesiapun turut diperbincangkan didalamnya. Pro-kontra banyak menghujat situs tersebut sehingga situs tersebut dituntut oleh AS, karena sudah membokar dokumen rahasia yang tak seharusnya dokumen tersebut disebarluaskan keseluruh penjuru negeri yang seakan situs tersebut ingin menjatuhkan
nama
baik
negara
AS.
situs
tersebut
adalah
www.wikileaks.org yang didirikan oleh Julian Assange. Tetapi situs tersebut ditutup dan pemiliknya pun dituntut dengan berbagai spekulasi. Peristiwa tersebut awal heboh (booming) diperbincangkan di dunia maya atau lebih dikenal dengan sebutan Internet karena situs tersebut memang latarbelakangnya dari Internet. Karena peristiwa itu tak hentihentinya diperbincangkan di Internet, media massa lainyapun tergelitik untuk ikut menguak tabir persoalan kasus situs tersebut seperti, televisi, radio, koran, majalah dan medialainya. Berbagai macam cara yang mereka
67
68 sampaikan mengenai persoalan tersebut, berbagai macam jenis berita pula yang mereka gunakan seperti straight news (laporan langsung), depth news (berita mendalam), comprehensive news (laporan menyeluruh), interpretative news (berita yang meusatkan kontrofersi), feature story (mengisahkan berita fakta), investigative news (berita investigasi), editorial news (pikiran sebuah institusi) dan berbagai konsep berita yang mereka pakai untuk menarik perhatian penonton, pendengar dan pembaca. Walaupun banyak peristiwa yang diberitakan diberbagai media massa, belum tentu berita tersebut bisa dikatakan berita yang layak disebut berita. Sesuatu bisa dikatakan sebagai berita jika mengandung nilai-nilai berita, yakni: keluarbiasan (unusualness), akibat (impact), aktual (timeliness), kedekataan (proximity), informasi (information), konflik (conflict), orang penting atau ternama (prominence), ketertarikan manusiawi (human interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).1 Sebelum mengetahui berita itu disebut layak atau tidaknya menjadi berita, penulis akan menjelaskan jenis berita apa yang disajikan diberita yang penulis akan analisis. 2. Analisis Berita Ada lima berita yang akan penulis analisis mengenai: Arab Saudi Ingin Iran Segera Diserang.2 Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS.3 Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja‟.4 Cara Amerika Menjuluki Pemimpin Dunia.5 Nasib Assange di Tangan Scotland Yard.6 Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan baik via e-mail maupun wawancara langsung dengan wartawan Harian Umum Republika yaitu Wulan 1
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80. Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.” 3 Wulan, Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia” 4 Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.” 5 Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia” 6 Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.” 2
69 Tunjung Palupi di Jl. Warung Buncit No. 37 Jakarta Selatan. Menurutnya ke lima berita tersebut termasuk jenis featurized.7 a. Featurized (Featurized news) Lima macam topik berita tersebut disebut featurized news atau berita yang di-feature-kan. Berita-berita tersebut seperti sidebar dalam ketergantungannya pada peristiwa-peristiwa aktual. Perbedaanya, berita feature memperlakukan berita seringkali berita-berita penting dengan penekanan pada unsur human interestnya atau sekundernya (karangan khas yang ringan untuk melengkapi berita media massa). Lima macam topik tersebut menurut wartawan yang bersangkutan, lebih menekankan pada human interest-nya, karena adanya perahatian pada kehidupan, kesejahteraan orang lain serta pada
kemajuan
umat
manusia
secara
keseluruhan,
yang
menyebabkan orang akan membaca, dengan penuh perhatian dan simpati. Sebenranya, setiap perhatian pembaca adalah human interest. Karena para pembaca berbeda-beda minatnya sesuai dengan pekerjaanya, hobinya, bentuk hiburanaya dan kegiatan lainnya masing-masing, beberapa berita terentu yang memiliki daya tarik pribadi bagi seorang pembaca belum tentu menarik bagi pembaca tajuk. Tetapi, setiap pembaca, betapapun egoisnya dia, memiliki perhatian yang penuh tenggang rasa pada kehidupan dan penderitaan manusia lain. Tenggang rasa ini mencakup dua ekstrim yang berlawanan, baik yang bersifat patetik (ikut bersedih) maupun
7
Wawancara dengan Reporter Harian Umum Republika pada 4 April 2011.
70 yang bersifat humor (mentertawakan), apapun alasanya seseorang itu ikut bersedih atau merasa lucu melihat penderitaan orang lain. Perhatian terhadap doumen rahasia Amerika yang salah satu isinya banyak membicarakan orang-orang penting diseluruh dunia. jika kalau orang yang diberitakan adalah orang nomor 1 di negara tersebut otomatis akan menarik perhatian warga terkhususnya, masyarakat
yang
bertempat
dinegara
tersebut.
Misalnya:
Pemimpin Libiya Moammar Khadafi yang memiliki citra gagah di mata warganya ternyata di beritakan oleh situs tersebut, kalau dia memiliki rasa takut jika sudah berbau ketinggian, jika dia naik pesawat saja, dia lebih memilih untuk tinggal di rumahnya. Tak hanya itu saja dia juga tak bisa lepas dengan asisten cantiknya yang selalu mendampingi dia kemanapun ia pergi. berita tersebut bisa jadi akan membawa dampak negatif untuk ketehanan negara yang ia miliki karena pemimpinnya saja sudah demikian gimana dia akan memipin warganya. b . Penjelasan berita “featurized” Alasannya kenapa ke lima jenis berita tersebut bisa dikatakan feature. Pertama, karena judul berita di atas dicetak secara normal, tipis dan sederhana. Ke dua, nama lengkap wartawan atau reporter penulis cerita feature dicantumkan, misalnya Wulan Tunjung Palupi. Tapi berbeda dengan berita, nama lengkap wartawan biasanya tidak dicantumkan, cukup dengan nama inisial karena pertimbngan teknisi jurnalistik dan alasan
71 politisi keamanan.8 Ke tiga, tidak mencantumkan baris tanggal (date line) pada awal intro cerita atau paragraf pertama.9 Ke empat, ditulis dengan teknik mengisahkan (to tell) suatu situasi, peristiwa, atau keadaan secara faktual. Karena feature sendiri ditulis dengan menggunakn gaya menulis cerita pendek (cerpen) yang sifatnya lentur, hidup, memikat.
Ke lima, berisi tentang suatu situasi,
keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual, objektif, benar, akurat. Maksudnya laporan fakta atau peristiwa pada berita bersifat tembak langsung (to the point) sedangkan feature menggunakan alur dan pemantik. Kemudian Ke enam, hasil karya liputan jurnalistik melalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi dan konfirmasi dengan pihak nara sumber. Maksudnya feature lebih banyak direncanakan sebelumnya. Sedangkan liputan jurnalistik berita sering dilakukan secara tiba-tiba, tak terduga, tanpa perencana dan singkat.10
Ke
tujuh,
bertujuan
untuk
memberitahu
atau
menyampaikan informasi tetapi sekaligus juga menghibur khalayak (informatif dan rekreatif) dan feature tak hanya menyentuh kognitif saja tetapi wilayah efektif khalayakpun disentuhnya. Kalau laporan berita, hanya menyentuh wilayah kognitif khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa. Ke delapan, rangkaian fakta atau informasi secara tidak resmi, informal karena cerita feature melukiskan peristiwa secara naratif memikat. Ke sepuluh, tidak
8
Lihat Lampiran. Lihat Lampiran. 10 Wawancara dengan Reporter Harian Umum Republika pada 4 April 2011. 9
72 terikat pada aktualitas karena cerita feature bisa dipersiapkan, diliput, ditulis, dan disajikan kapan saja sesuai dengan kebutuhan dan sifatnya tahan lama atau awet. Ke sebelas, cerita feature diceritakan sebagai cermin karya kreatif individual seorang reporter atau wartawan karena tidak dianggap sebagai karya kolektif institusional, maka ada hak cipta penulisnya. Ke duabelas, karena ditulis dengan teknik mengisahkan diluar pola piramida terbalik, maka setiap bagian cerita feature sama pentingnya satu sama lain sehingga pada bagian bawah tidak bisa dipotong begitu saja. Ke tigabelas, selalu membawa pesan moral tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayak seperti nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, sikap tulus tanpa pamrih, pengorbanan, kegigihan, suatu perjuangan, kebersihan hati, keluhuran budi, pengabdian cinta kasih. Maksudnya Cerita feature lebih banyak bersifat menusuk dada dan hati (emosi, perasaan, empati) khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa. Ke empatbelas, ditulis dengan tidak perlu menggunakan pola piramida terbalik. Bisa jugga meggunakan pola piramida induktif, kronologis, logis, topikal, atau spasial. Meski tidak menggunakan pola piramida terbalik, setiap unsur 5W+1H harus terdapat dalam karya feature. Ke limabelas, ditulis menggunakan gaya Bahasa Jurnalistik sastra karena feature ditulis dengan teknik mengisahkan (to tell), teknik menulis cerita pendek, maka karya cerita feature bersifat naratif ekspretif. Sedangkan berita lebih banyak bersifat eksplanatif dan produktif.
73 Ke enambelas, cerita feature cukup banyak mengadopsi teknik penulisan fiksi terutama cerita pendek. Maksudnya cerita feature mencerminkan karya jurnalistik sastra yang harus selalu dibangun di atas landasan kreativitas dan kepiawaian reporter tidak hanya sebagai wartawan tetapi juga sebagai seniman (cerpenis sastrawan).11 3. Konsep Berita Berita sebagai minat insani (human interset). Menuru MacDougl, interset atau perhatian pada manusia dan pada perisitwa-peristiwa karena manusia, serta peristiwa-peristiwa tersebut menyangkut pria atau manusia yang berada dalam situasi yang biasa saja dialami oleh setiap orang, disebut human interset. Misalnya saja Julian Assange sudah banyak membokar dokumen rahasia
milik
Amerika.
Situ
Wikileaks
membocorkan
dokumen
pembicaraan diplomatik dari 274 kantor Kedubes AS ke Washington. Situs tersebut mengeluarkan sekitar 842 dari 251.287 dokumen kawat diplomatik Kedubes AS di dunia. Dalam situs tersebut, kawat diplomatik yang berisi memo laporan rahasia ini bertanggal sejak 28 Desember 1966 hingga 28 Februari 2010. 4. Aplikasi nilai-nilai berita feature. Tidak setiap berita layak diangkat menjadi cerita feature. Sama halnya tidak setiap feature mengandung bobot dan nilai berita seperti yang disyaratkan dalam teori dan kaidah baku bahasa jurnalistik. Karena feature
11
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 153.
74 masuk dalam family atau keluarga besar berita, maka nilai dasar (news value) sebuah feature, pertama-tama haruslah mengacu pada sebelas kriteria umum nilai berita: keluarbiasan (unusualness), akibat (impact), aktual (timeliness), kedekataan (proximity), informasi (information), konflik (conflict), orang penting atau ternama (prominence), ketertarikan manusiawi (human interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).12 a. Keluarbiasaan (unusualness). Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa, berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk menunjukan
berita
bukanlah
suatu
peristiwa
biasa,
Lord
Northchliffe pujangga dan editor di Inggris abad 18, menyatakan: Apabila orang digigit anjing maka itu bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila orang menggigit anjing, maka itulah berita (if a dog bites a man it is not news, but if a man bites a dog, it is news) (Mot, 1985:63 dalam Effendy, 2003:131). Prinsip seperti itu hingga kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor di manapun. Contohnya Berita Wikileaks, berita tersebut adalah berita yang luar biasa menurut penulis, karena situs-situs tersebut sudah berani dengan terang-terangan mempublikasikan dokumen rahasia adikuasa dunia tersebut dan Wikileaks mempublikasikan 400 ribu dokumen, antara lain berisi laporan penyiksaan dan pemerkosaan oleh tentara Amerika di Irak. Enam bulan sebelumnya, situs itu juga mempublikasikan 90 ribu dokumen yang sama yang berkaitan
12
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 80.
75 dengan perang di Afganistan, dan isi yang dokumen yang sangat menggemparkan adalah Kawat diplomatik dari kedutaan Amerika di Republik Demokratik Kongo, Uganda, Rwanda, dan Burundi. Memaparkan tentang Washington yang melakukan kampanye intelejen terhadap kepemimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk memata-matai Sekjen PBB Bank Ki-moon serta Negara-negara yang punya kursi permanen di Dewan Keamanan PBB, Yakni Cina, Rusia, Prancis, dan Inggris, misalnya saja ia meminta perincian teknisi mengenai sistem komunikasi yang digunakan oleh pejabat PBB, termasuk kata sandi yang digunakan secara pribadi, meminta data Biometrik perinci, misalnya data genetik DNA dan sidik jari dari pejabat-pejabat kunci di PBB, seperti wakil sekjen kepala badan khusus PBB, penasehat utama PBB, dan orang-orang yang terdekat sekjen PBB, dan meminta informasi mengenai Biografi dan Biometrik Dr Margaret Chan, direktur jendaral WHO, Tentang rincian peran kepribadian, efektivitas gaya manjemen.13 Tak Cuma itu saja komandan pasukan PBB pun tak luput dari incaran. Selain itu, Washington pun menginginkan nomor kartu kredit, alamat e-mail, telepon, fax, nomor rekening, bahkan keterangan penerbangan yang digunakan para pejabat PBB pun ikut dikuak. Kedutaan Amerika Serikat di Afrika Tengah juga, menugaskan kepada petugas kedutaanya untuk mengumpulkan rincian tentang hubungan militer Negara-negara diwilayah Afrika
13
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
76 dengan Cina, Libiya, Korea Utara, Iran, dan Rusia. Staf kedutaanya pun diperintahkan untuk membantu dalam menyusun informasi, misalnya membuat peta potensi minyak dan mineral di wilayah Danau Besar Afrika, termasuk stok senjata dan rencana pangkalanpangkalan militer di wilayah tersebut. Ada juga tentang isu Palestina, tetapi isu pesan kawat tersebut dikirim ke Kairo, Tel Aviv, Yerusalem, Amman, Damaskus, dan Riyadh infomasi yang diminta adalah rencana perjalanan rinci dan kendaraan yang digunakan oleh para anggota Hamas dan Otoritas Palestina. Kawat diplomatik Amerika juga membahas mengenai Korea Utara, di mana Korea Utara adalah teman komunisnya Cina, namun kesabaran Cina mulai menipis dengan Korea Utara, dan keyakinan itu semakin jelas terlihat saat Korea Utara menyerang Pulau Yeonpyeong dengan 200 peluru meriam. Informasi tersebut terkuak dalam kawat Diplomatik resmi Amerika Serikat (AS), di dalam kawat diplomatik yang dibocorkan oleh WikiLeaks juga dibahas mengenai bersedia Cina dalam menerima reunifikasi Korea informasi ini terungkap dalam percakapan pribadi antara pejabat senior Partai Komunis Cina dan diplomat AS serta Korea Selatan.14 Kawat Diplomatik Amerika juga menyebutkan sifat sejumlah pemimpin dunia yang terungkap dari dokumen yang dibocorkan Wikileaks. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi disebut diplomat Amerika Serikat sebagai orang "yang lemah, 14
Wulan Tunjung Palupi, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
77 angkuh dan tidak efektif sebagai pemimpin modern Eropa". Tahun 2008, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow melukiskan Presiden Dmitry Medvedev sebagai "Robin untuk Batman." Perdana Menteri Vladimir Putin orang kuat Rusia digambarkan sebagai Batman.15 Kabel diplomatik dari Kedutaan Besar AS itu juga berkomentar mengenai kedekatan hubungan antara Berlusconi dengan Putin. Komentar bocoran dari Kedutaan Besar AS itu juga menyebutkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il sebagai "pemimpin tua yang lembek" yang menderita strok. Sedangkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sebagai "Hitler". Dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks disebutkan Menteri Kerja Sama Internasional Afrika Selatan menyebut Presiden Zimbabwe Mugabe sebagai "orang tua gila". Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dikatakan orang yang kurus dan otoriter. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel dilukiskan orang yang ingin "menghindari risiko dan jarang kreatif". Bahkan Presiden Afghanistan Hamid Karzai juga digambarkan diplomat Amerika "sangat lemah". Sementara Kolonel Muammar Khadafi dari Libya selalu melakukan perjalanan dengan perawat Ukraina "berambut pirang yang montok." Para pejabat Amerika Serikat tidak mengungkapkan sumber dari kebocoran itu namun kecurigaan diarahkan ke Bradley Manning,
15
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
78 mantan agen intelijen militer yang ditangkap setelah video serangan terhadap wartawan di Irak disiarkan. b. Kebaruan (impact), berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru, seperti sepeda motor baru, mobil baru, rumah baru, gedung baru, walikota baru, bupati baru, gubenur baru, presiden semua hal yang baru, apa pun namanya, pasti memiliki nilai berita. Berita Wikileaks memang baru saja terjadi pada saat berita tersebut di muat di koran. c. Akibat (impact), berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Akibat dari bocornya dokumen rahasia Amerika oleh situs Wikileaks. Mengakibatkan perusahaan Toyota memutuskan untuk menghentikan ekspor mobil mereka ke Iran, sehingga rakyat Iran tidak bisa lagi membeli Toyota, alasanya Toyota berhenti bekerja sama karena produsen mobil jepang tersebut menyatakan bahwa keputusan itu diambil setelah mempertimbangkam masalah lingkungan internasional hingga batas waktu yang belum ditentukan.16 d. Kedekatan (proximity),
berita adalah kedekatan. Kedekatan
mengandung dua arti. Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat dengan suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak 16
Chadie, “Rakyat Iran tidak bisa beli lagi Toyota,” pada 4 April 2011 http://www.media indonesia .com/mediaoto/index.php/read/2010/08/15/1535/2/Rakyat-Iran-tidak-Bisa-lagi-Beli-Toyota. html.
79 dan mengikutinya. Kedekatan psikologis lebih bayak ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita. Di dalam berita Wikileaks, berita yang sudah dipublikasikan oleh khalayak mendapat respon dari orang yang diberitakan khususnya Amerika, sehingga Amerika marah besar kepada pemilik situs tersebut yaitu Julian Assange. Karena sudah membokar dokumen Amerika.17 e. Informasi (information), berita adalah informasi. Menurut Willbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita. Setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan media massa. Hanya informasi yang memiliki nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media. Dari ke lima jenis berita yang penulis analisis mengenai berita „Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia‟ informasi yang terkandungnya adalah bahwa selalu ada sisi lain dari sebuah informasi resmi yang beredar, cerita yang melatarbelakangi sebuah keputusan (pemerintah) menjadi penting diketahui supaya publik memahami motif sebuah kebijakan. Di sisi lain, semua informasi bisa dicerna mentahmentah, sehingga publik memang harus kritis terhadap informasi yang terima.18
17 18
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.” Wawancara dengan Reporter Harian Umum Republika pada 1 April 2011.
80 f. Konflik (conflict) adalah layak berita. Konflik fisik seperti perang atau perkelahian adalah layak berita karena biasanya ada kerugian dan korban. Kekerasan itu sendiri membangkitkan emosi dari yang menyaksikan dan mungkin ada kepentingan langsung. Selain konflik fisik ini, adapula debat-debat
(konflik) mengenai
pencemaran, rektor nuklir dan ratusan isu yang menyangkut kualitas dari kehidupan mendapat tempat yang penting.19 Contohnya saja dampak isu nuklir Iran yang dibongkar oleh situs Wikileaks
dimana
isi
situs
tersebut
memaparkan
tentang
kegelisahan negara Arab terhadap isu nuklir Iran, tidak hanya negara Arab saja pejabat di Yordania dan Bahrain ikut kelimpungan dengan meminta program nuklir di hentikan karena akan menimbulkan peperangan.20 g. Orang penting (prominence), berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama, pensohor, selebriti, figur publik. Orang-orang penting dan terkemuka dimana pun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah mebuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan berita (name makes news). Contohnya Kawat Diplomatik Amerika juga menyebutnya sifat sejumlah pemimpin dunia yang terungkap dari dokumen ang dibocorkan Wikileaks. Yang sudah menyebutkan nama-nama orang penting di dalam situs tersebut, misalnya saja: Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi disebut diplomatik Amerika Serikat sebagai “orang yang lemah, angkuh dan tidak 19 20
Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar , h. 53. Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
81 efektif sebagai pemimpin modern Eropa.” Tahun 2008, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow melukiskan Presiden Dmitry Medvede sebagai “Robin untuk Batman”. Perdana Menteri Vladimir Putin orang kuat Rusia digambarkan sebagai Batman. Kabel diplomatik dari kedutaan besar AS itu juga berkomentar mengenai kedekatan hubungan antara Berlusconi dengan Putin. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il sebagai “pemimpin tua yang lembek” yang menderita stroke. Sedangkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sebagai “Hitler.” Dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks disebutkan Menteri Kerja Sama Internasional Afrika Selatan menyebut Presiden Zimbabe Mugabe sebagai “oran tua gila.” Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dikatakan orang yang kurus dan otoriter. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel dilukiskan orang yang ingin “menghindari risiko dan jarang kreatif.”
Bahkan
Presiden
Afganistan
Hamid
Karzi
juga
digambarkan diplomat Amerika “sangat lemah.” Sementara Kolonel Muammar Khadafi dari Libiya selalu melakukan perjalanan dengan perawat Ukrania “berambut pirang yang montok.” Itu semua sudah jelas berita feature karena sudah memberitakan nama-nama orang terkenal yang memiliki jabatan penting dimasing-masing negaranya. Sehingga memilki nilai berita yang layak untuk dipublikasikan.21 h. Kejutan (surprising), kejutan adalah sesuatu yang datangnya tibatiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak
21
Wulan, “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia.”
82 diketahui sebelumnya. Berita mengenai situs Wikleaks sangat menggemparkan dunia termasuk di Indonesia di mana situs tersebut sudah melakukan aksinya dengan membokar dokumen rahasia milik Amerika. i. Ketertarikan manusia (human interest), banyak cerita disurat kabar yang bila
dilihat sepintas tidak seperti berita karena tidak
memenuhi unsur-unsur konflik, konsekuensi, progres dan bencana, keganjilan, atau nilai berita khusus lainnya. Cerita-cerita itu disebut human interest atau feature. Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa nilai berita dari cerita-cerita demikian merupakan kombinasi dari berbagai unsur yang sudah disebutkan seperti bencana, progres, konflik, dan sebagainya. Dalam hal ini maka wartawan akan bertindak lebih dalam mengenai unsur-unsur kemanusiaan dengan mengumpulkan bahan-bahan tambahan seperti yang menyangkut emosi, fakta biografis, kejadian-kejadian yang dramatis, deskripsi, motivasi, ambisi, kerinduan, dan kesukaan dan ketidaksukaan umum dari masyarakat. Semua ini bukan peristiwa (the background of events). Sebenarnya, cerita human interest berisi nilai cerita (story vaule) dan bukan nilai berita.22 Contoh berita yang bernilai human interest atau feature yaitu Arab Saudi Ingin Iran Segera Diserang,23 Mata-Mata Berselubung Misi Diplomatik AS,24 Cina Mulai Abaikan Si „Anak Manja‟,25 Cara
22
Luwi, “Catatan-catatan Jurnalisme Dasar,” h. 57. Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia,” 24 Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.” 25 Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.” 23
83 Amerika Menujuluki Pemimpin Dunia,26 dan Nasib Assage di Manja.‟27 j.
Seks (sex), berita dalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang sejarah
peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan perempuan. Perempuan identik dengan seks. Dua sisi mata uang yang tak terpisah, selalu menyatu. Tak ada berita tanpa perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan tanpa berita. Seks ini umum dipertimbangkan oleh para editor sebagai nilai berita. Misalnya heboh mengenai situs Wikileaks yang membocorkan masalah khadafi pemimpin asal Libya yang sangat bergantung pada sang perawat Galyna Kolotnystska sehingga banyak yang mengklaim Khadafi memiliki hubungan romantis dengan Kolotnystka28 dan hubungan akrab Putin dengan Perdana Menteri Italia Silvino Berclusconi. Dan Berclusconi disebut orang yang gemar berpesta hingga larut malam sehingga digambarkan lemah secara fisik karena tak cukup istirahat.
26
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.” Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
27 28
Wulan, “Dokumen Wikileaks Menguliti Dunia.”
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berita ‘Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia’ bagian 1-5 (habis) edisi 30 November-4 Desember 2010 Harian Umum Republika adalah berita yang sudah layak disebut dengan berita karena isinya sudah memiliki kelayakan untuk disebut sebagai berita. Layak dan tidaknya suatu berita itu tergantung dengan memiliki kriteria umum nilai berita, karena itu nilai kriteria umum berita menjadi patokan bagi seorang reporter dalam menentukan fakta mana yang pantas dijadikan berita dan memilih berita fakta apa yang lebih baik untuk di publikasikan oleh khalayak. Wulan Tunjung Palupi sendiri dalam menulis beritanya tak terlepas dari kriteria umu nilai berita dan mengikuti garis batas kode etik jurnalistik. Sehingga menurut penulis, berita yang ia tulis sudah layak dikatakan sebagai berita. Dari ke lima jenis berita yang ia tulis temasuk dalam kategori feature. berita feature adalah berita yang menceritakan sebuah peristiwa fakta tetapi peristiwa tersebut sudah tidak memiliki keaktualan suatu berita karena feature hanya memaparkan dan menyajikan berita yang sudah ada tetapi masih tetap berkategori fakta yang ada. Kenapa berita tersebut dikatakan sebagai jenis berita feature salah satu alasannya karena tertera nama penulis dalam beritanya yaitu Wulan Tunjung Palupi sebagai reporter Harian Umum Republika. Jenis berita tersebut memiliki pola topikal yang jenis pembahasan beritanya sudah dibatasi dalam ruanglingkupnya. Seperti, berita tersebut
84
85
mencantumkan ‘Bagian 1-5 (habis)’ dan kalimatnya utuh, maksudnya utuh berita tersebut berlanjut misalnya berita edisi 30 November-4 Desember 2010, tanpa ada kerenggangan hari terbit dan jenis berita feature judul-penutup memiliki nilai yang sama-sama. B. Saran Hendaknya para wartawan yang akan menilai suatu peristiwa sehingga peristiwa tersebut dapat layak di kategorikan atau disebut berita. Agar para wartawan menilainya secara objektif. Nilai yang didasarkan pada standar dan kriteria tertentu, yang objektif, yang disepakati bersama atau di tetapkan oleh lembaga berwenang. Dalam hal ini nilai akan dianggap intrinstik. Nilai adalah kualitas dari sesuatu yang membuat sesuatu itu di hargai dan nilai tinggi sebagai suatu kebaikan dan dapat dijadikan pedoman oleh seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA
Arif.
“Seputar
Fakta
Wikileaks”.
Artikel
diakses
pada
24
April
dari
http://www.ocke.co.cc/2011/01/seputar-berita-fakta-Wikileaks.html.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Chadie. “Rakyat Iran tidak bisa beli lagi Toyota”. Diakses pada 1 April 2011 dari http://www.mediaindonesia.com/mediaoto/index.php/read/2010/08/15/1535/2/ Rakyat-Iran-tidak-Bisa-lagi-Beli-Toyota. Djuroto, Totol. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000. Djuwari. “Wikilekas dan Keterbukaan Informasi Publik”. Diakses pada 24
April
2011 dari http://gagasanhukum.wordpress.com/2011/01/06/Wikileaks-dan-keter bukaan-informasi-publik/. Dokumentasi Harian Umum Republika. Buncit Raya Raya: PT. HU Republika, 3 April 2011. Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosis Media, 2004. Ginting, Jonriah Ukur. Mengenal Jurnalistik. (Ditulis 5 Desember 2008 11:00) http://flpusaCanada.Org/index.php?option=com_content&view=article&id=53: mengenaljurnalistik& catid=56:jurnalistik& Itemd =59. Di akses tanggal 1 april 2010. Gunandi,Y.S. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Grasindo, 1998. Hendra.
“Kontroversi
Wikileaks”.
Diakses
pada
24
April
2011
http://www.freetaskatcampuss.co.cc/2010/12/ kontroversi -Wikileaks.html.
dari
Iswara, Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002. Kamus Elektronik Indonesia-Inggris (E-kamus). Karlina, Siti, dkk. „Komunikasi Massa‟. Jakarta: PT. Universitas Terbuka, 2007. Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktek. Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Golo Riwu, 2000. Ndraha, Taliziduhu. Budaya Organisasi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997. Palupi, Wulan Tunjung. “Dokumen WikiLeaks Menguliti Dunia” Jakarta: PT. HU Republika, 2010.
Bagian 1-5 (habis) edisi Selasa-Sabtu, 30 November -4
Desember2010/23 Dzulhijah 1431 H. Piyen,
Dunia.
“Motif
Sejarah
Wikileaks”.
Diakses
24
April
2011
dari
http://duniapiyen.blogspot.com/2010/12/mot if-sejarah-Wikileaks.html. Siregar, Ashadi. dkk. “Catatan Seorang Wartawan: Bagaimana Meliput dan Menulis Berita
untuk
media
massa”.
Diakses
pada
1
April
2011
dari
http://catatancalonwartawan.Wordpress. com/ category/perkuliahan/page/3/.
Sudibyo, Agus dan Hamad Qadari. Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa. Jakarta: ISAI, 2001.
Sumadiria, AS. Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis dan Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.
Susanto, Effendi S. Komunikasi dalam teori dan Praktek. Bandung: Bins Cipta, 1988. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Wawancara Pribadi dengan Wulan Tunjung Palupi Sebagai wartawan Harian Umum Republika 1 April 2011. “13 tahun menuju kematangan,” Republika, 4 Januari 2006.