ANALISIS MAKNA KANJI DALAM N4 NIHONGO NO NOURYOKUSHIKEN TAHUN 2011 Anita Anggraini¹, Syahrial², Anwar Nasihin² ¹Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ²Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract In this paper the author analyze the form of Chinese Character and Meaning in terms of the JLPT N4 in 2011. These sources are basic of Chinese characters with the shaping diverse ways and with varying meanings. The purpose of this research is to describe shape and meanings of Chinese characters based on shaping of Chinese characters. The method used in this research is descriptive method. This research used the theory of meaning by Dedi Sutedi which is explain that lexical meaning, grammatical meaning and Chinese characters shaping theory or rikusho. The analyzing the data used agih method with basic technique and techniques for direct element (BUL) raised by Sudaryanto. Data collected by the technique noted. The results of the research found five of six shaping Chinese chracters, that shoukei moji, shiji moji, Keisei moji, ka'i moji and tenchuu, while the kasha is not found. This shape resulting from the lexical meaning of Chinese characters. Keywords : shape, meaning and Chinese character Pendahuluan Bahasa dapat dinyatakan dengan dua cara, yang pertama melalui medium lisan dan yang kedua melalui medium tulisan. Kedua cara itu mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menyampaikan ide, pikiran, pendapat, perasaan, berita, atau hal-hal lan keadaan orang lain sebagai bahan
informasi.
penyampaian pertama
Perbedaannya
informasi
dilakukan
dengan secara
ialah cara lisan
menggunakan alat ucap manusia dengan
katakana, romaji, dan sebagainya. Ada yang menyebut huruf ini dengan istilah monji dan ada pula yang menyebutnya hanya dengan istilah ji. Bahasa Jepang adalah bahasa yang dapat dinyatakan dengan tulisan yang menggunakan hurufhuruf (kanji, hiragana, katakana, romaji) Iwabuchi (dalam Sudjianto dan Ahmad Dahidi, 2007:55). Berdasarkan alasan di atas penulis tertarik
untuk
meneliti
makna
kanji.
Selanjutnya untuk data penulis mengambil dari kumpulan soal N4 nihongo no nouryokushiken tahun 2011.
bantuan udara pernapasan. Berdasarkan uraian latar belakang yang Sedangkan penyampaian informasi dengan cara yang kedua dilakukan secara tertulis menggunakan huruf-huruf yang dapat diterima, dibaca, dan dimengerti oleh penerima informasi tersebut. Huruf dalam bahasa Jepang disebut moji, termasuk di dalamnya huruf-huruf kanji, hiragana,
telah dijelaskan, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk dan arti kanji yang terdapat dalam soal N4 言 語 知 識 ( 文 法 ) . 読 解
1
Sumber data yang digunakan dalam
(gengochishiki (bunpo) . dokkai) tahun
penelitian ini adalah kanji-kanji yang
2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna dari kanji-kanji
terdapat dalam dari soal N4 言語知識(文 法 ) . 読 解 (gengochishiki (bunpo) .
berdasarkan pembentukkan kanji yang
dokkai) tahun 2011. Soal N4 ini bagian
terdapat dalam soal N4 言 語 知 識 ( 文
gengochishiki (tata bahasa) dan dokkai
法 ) . 読 解 (gengochishiki (bunpo) .
(bacaan) ada 15 halaman. Untuk
dokkai) tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna dari kanji-kanji berdasarkan pembentukkan kanji yang
1.
mengambil
makna
data
kanji
mengumpulkan
tahun 2011. Klasifikasi
data,
mengelompokkan
data berdasarkan pembentukan kanji. 3.
Menganalisis data dari kelompokkelopok kanji yang sudah ditentukan.
kelompok pembentukan kanji. 4. Metodologi
Membuat
kesimpulan
dari
hasil
penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode deskiptif. Menurut J.W Creswell (2004) metode deskriptif yaitu metode penelitian yang
data,
soal N4 nihongo no nouryokushiken
penulis
berdasarkan
Klasifikaasi
kanji-kanji yang terdapat dalam soal-
2.
sumber
penulis
berikut.
法 ) . 読 解 (gengochishiki (bunpo) .
Berdasarkan
ini
menggunakan teknik analisis data sebagai
terdapat dalam soal N4 言 語 知 識 ( 文
dokkai) tahun 2011.
penelitian
berusaha
menggambarkan
dan
menginteprestasikan objek apa adanya. Berdasarkan
ketersedian
data,
Hasil dan Pembahasan 1.
Shoukei moji
Shokei moji adalah Kanji yang dibuat dengan cara meniru atau menggambarkan bentuk sebuah benda. 1.1 Tsuki
metode yang digunakan untuk penelitian
Mikazuki no katachi. Tsuki wa mikazuki ni
ini adalah metode observasi dengan proses
nattari, mangetsu ni nattari to katachi wo
pencatatan pola prilaku subjek (orang),
kaerunode taiyou dearu (hi) kubetsu suru
objek(benda),
yang
tameni, mikkazuki no katachi ni natta. Yuu
sistematis tanpa adanya pertanyaan atau
to niteru ga,ima no ji ha ten wo hitotsu,
komunikasi dengan individu-individu yang
tsuki ha ten wo futatsu tsukete kubetsu
diteliti.
shiteiru. (KnSe, 2011 : 29)
atau
kejadian
2
Merupakan bentuk dari mikkazuki (bulan
membentuk bentuk mizu (air). (KnSe,
tiga hari). Bulan dapat berubah-ubah
2011 : 37)
menjadi bentuk sepertiga, dapat menjadi bulan penuh tapi untuk membedakan cahayanya
berubah
menjadi
bentuk
sepetiga bulan. Sama dengan bentuk yuu (sore) tapi, bentuk hurufnya sekarang Berdasarkan
memiliki satu titik sedangkan tsuki (bulan)
diatas
gambar bahwa
kanji
dan
dipisahkan oleh dua buah titik. (KnSe,
penjelasan
kawa
2011 : 29)
terbentuk dari bentuk aliran sungai yang mengalir dengan deras dengan membagi menjadi tiga bagian seperti yang tertera pada gambar diatas. Bentuk ini menjukkan
Berdasarkan gambar dan penjelasan diatas
pada makna aslinya (leksikal) sungai yang
bahwa
mengalir dengan volume air yang banyak
kanji
tsuki
itu
terbentuk
berdasarkan bentuk bulan yang sebenarnya
(deras)
dan
sungai.
ini
merupakan
(sebenarnya)
dari
makna bulan,
leksikal sehingga
terbentuklah seperti kanjinya seperti yang ada pada saat sekarang ini.
sehingga
terbentuklah
sebuah
1.3 日(hi) : matahari Taiyou no katachi. (hi, taiyo, hikari) no imi ni tsukau. Taiyou wa marui katachi de
1.2 川 (kawa) : sungai
arawasu ga, naka ga karappo no marui wa Nagarete iru mizu no katachi. Mitsu no
de wa naku, nakami ga aru koto wo
suji ni natte nareteru no mizu no katachi
shimesu no tame ni, naka ni chiisana ten
de, ikioi yoku nagareru ookina mizu no
wo tsukekuwaete iru. (KnSe, 2011 : 41)
nagare wo arawashite iru. Chiisana mizu no nagare no katachi wa mizu dearu. (KnSe, 2011 : 37)
Merupakan bentuk dari matahari. Bisa digunakan artinya menjadi “ hari, matahari dan cahaya”. Bentuk matahari dijelaskan
Merupakan bentuk dari aliran air. Bentuk
dengan symbol bulat tapi di dalamnya
air yang mengalir membentuk menjadi 3
bukan bentuk cincin bulat yang kosong
bagian otot, dan menjelaskan air yang
tapi untuk menjelaskan hal yang ada yang
mengalir
didalamnya
deras
an
selalu
banyak.
Sedangkan aliran air yang sedikit akan
ditambahkan
denga
titik
kosong. ( KnSe, 2011 : 41) 3
menjadi huruf yang disebut dengan yama (gunung). (KnSe, 2011 : 31) Berdasarkan
gambar
dan
penjelasan diatas, bentuk dari kanji hi ini terbentuk dari bulatan bentuk matahari yang kita lihat sehari-hari dengan sebuah titik
didalam
menunjukkan
lingkaran pada
tersebut.
makna asli
Ini yaitu
matahari yang bersinar menerangi bumi dan dapat juga diartikan dengan arti matahari itu sendiri. Jadi kanji hi ini dapat diartikan sebagai matahari, cahaya, dan hari.
Dari gambar dan penjelasan diatas, bahwa kanji yama itu terbentuk dari susunan gunung-gunung pada umumnya, ada bagian yang tinggi dilengkapi dibagian kiri kanannya gunung yg lebih rendah atau kecil
seperti
pada
gambar.
Dan
terbentuklah huruf atau kanji dari yama seperti yang digunakan orang Jepang pada
1.4 山 (yama) : gunung
saat ini yang diartikan dengan gunung.
Takai yamayama ga tsuranatte iru katachi.
1.5 手 (te) : tangan
Chuugoku no yama wa nihon no Fujisan no youni hitotsu no takai yama de wa naku, yama ga tsuranatte iru youna katachi ga ooi. Yama no utsukushii sugata wa takai
Te no katachi. Tekubi kara saki no, gohon no yubi wo hiraita katachi dearu. (KnSe, 2011: 33)
bubun ga ari, sono sayuu ni hikui bubun
Merupakan bentuk dari tangan. Bentuknya
ga tsuranatte iru katachi de, sore ga yama
adalah seperti tangan yang dibuka dari
to iu ji ga natta. (KnSe, 2011 : 31)
pergelangan tangan. (KnSe, 2011 : 33)
Merupakan bentuk dari perluasan gununggunung. Gunung di Cina tidak ada satupun yang seperti gunung Fuji, tapi kebanyakan bentuknya
hanya
seperti
perluasan
(bertingkat-tingkat). Keindahan gunung itu
Dari gambar dan penjelasan diatas
ada dari bagian yang tinnginya dan kiri
bahwa kanji tangan (te) terbentuk dari
kanannya dilengkapi dengan bentuk kecil
bentuk tangan manusia yang dibuka. Dari
dari gunung-gunung,
bentuk inilah kanji te menjadi bentuk
maka dari itu
4
seperti saat ini (手) dan diartikan sebagai
Ue kara mita no katachi. Shita no bubun
tangan.
(ka) wa sakana no o no katachi. Sakana wa mizu fukaku sumu node reibutsu
1.6 水 (mizu) : air
tosareta. (KnSe , 2011 : 53)
Nagarete iru mizu no katachi. Mannaka ni
Merupakan bentuk ikan yang dilihat dari
ookina nagare ga ari, sayuu ni chiisana
atas. Bagian bawahnya adalah ekor dari
nagare ga aru katachi dearu. Ookina
ikan. Karena ikan hidup di dasar air yang
nagare ga mitsu suji ni natte nagarete iru
dalam maka ia menjadi makluk hidup yang
katachi wa kawa dakara, mizu wa chiisana
mempunyai roh. (KnSe, 2011 : 53)
mizu no nagare wo arawasu. (KnSe, 2011: 35) Merupakan bentuk dari air yang mengalir. Ditengah-tengahnya ada aliran yang besar, dan di samping kiri kanannya ada aliranDari gambar dan penjelasan diatas
aliran kecil. Ketika alirannya membesar atau deras dan membentuk tiga bagian otot, bentuk ini akan menjadi sungai, makanya
bahwa kanji sakana terbentuk dari bentuk ikan
yang
sebenarnya.
Dan
bagian
air menjelaskan aliran air yang kecil.
bawahnya (灬) ini merupakan simbol
(KnSe, 2011 : 35)
dari ekor ikan. Jadi makna leksikal dari kanji sakana adalah ikan. 1.8 大 (dai) : besar
Dari gambar dan penjelasan diatas bahwa kanji mizu ini terbentuk dari aliran air yang kecil. Tapi sebaliknya kalau aliran air ini menjadi besar dan alirannya deras akan menjadi sungai atau kawa. Jadi, arti dari mizu secara makna leksikalnya adalah air. 1.7
魚 (sakana) : ikan
Teashi wo hirogete tatsu hito wo shoumen kara mita katachi. (ookii, sakan, sugureru) to iu imi ni tsukau. Dai no ue ni ookina atama wo kuwaeta katachi ga ten. Dai to ichi to wo kumiawaseta katachi no ritsu wa hito ga ittei no basho ni tatsu wo tsukau. (KnSe, 2011 : 38) Merupakan bentuk orang yang sedang merentangkan kaki
yang dilihat dari
permukaan. Digunakan sebagai arti dari “besar, ramai, lebih”. Bentuk kepala yang 5
ditambahkan di atasnya adalah langit.
Merupakan bentuk dari bendera. Pada
Bentuk berdiri dari penggabungan dai dan
zaman dinasti yin, ada tiga tentara yaitu
ichi sebenarnya merupakan bentuk dari
tentara kiri, tentara tengah dan tentara
tempat berdiri manusia. (KnSe, 2011 : 38)
kanan. Bendera ini ada tentara bagian tengah,
tentara
bagian
tengah
ini
merupakan jendral dan dikelilingi oleh kumpulan Dari penjelasan di atas bahwa sebenarnya kanji ookii/dai itu terbentuk dari
gambar
orang
yang
naka
tentara-tentara.
menjadi
berartikan
Selanjutnya “pusat
dan
tengah”. (KnSe, 2011 : 39)
sedang
merentangkan tangan dan kaki. Ketika manusia merentangkan tangan dan kakinya pasti akan terlihat lebih besar dan lebar. Dari makna inilah kanji ookii/dai dapat diartikan sebagai besar, ramai dan sesuatu hal yang berarti lebih (banyak). Makanya kanji ookii/dai ini sampai saat sekarang digunakan untuk
arti sebuah kata yang
bermakna besar, ramai dan banyak.
Dari penjelasan diatas bahwa kanji naka berasal dari kumpulan tentara pada dinasti Yin di Cina. Sebenarnya kanji naka ini merupakan bentuk bendera dan bendera ini dipakai oleh tentara pada waktu upacara. Pada
zaman
ini
ketika
mengibarkan
bendera, diiringi oleh tiga orang yaitu
2. Shiji Moji Shiji moji adalah kanji yang dibuat
tentara kiri, tentara tengah dan tentara
untuk menyatakan suatu perkara yang
kanan dengan posisi bendera dibawa oleh
bersifat
tentara yang bagian tengah. Bukan di Cina
abstrak
dengan
tanda-tanda
tertentu. 2.1 中 (naka) : dalam
saja, di Indonesia ketika kita mengibarkan bendera ke tiangnya, terlebih dahulu bendera diantarkan oleh tiga orang dan
Hata no katachi. In no jidai, un wa sagun,
orang yang berada di tengah membawa
chuugun, ugun no mitsu no gun
bendera dan diiringi oleh dua orang kiri
tsukurarete ita. Kono hata wa chuugun no
dan kanan. Jadi, karena alasan inilah kanji
hata de, chuugun ni wa gun no taishou ga
naka mempunyai arti pusat dan ditengah-
ite, unzentai wo matomete ita. Sore de
tengah.
naka wa (naka, mannaka) no imi to natta.
2.2. 下 (shita) : bawah
(KnSe, 2011 : 39) 6
Te no hira wo shita ni mukete, sono shita
Chuugoku no mukashi no sensou wa basha
ni ten wo tsukete (te no hira) no imi wo
de tatakai, basha ni wa ni tou no uma wo
arawasu. Subete no mono no (shita, shita
tsunaida. Chuugoku de furukukara kuruma
no hou), shita ni (sageru, sagaru, orosu,
wo tsukutte ita. (KnSe, 2011 : 33)
oriru) nado no imi ni tsukau. (KnSe, 2011 : 26)
Merupakan bentuk dari mobil. Bentuk dari badan mobil dan disisi kiri dan kanan
Menjelaskan arti dari bentuk telapak
terdapat roda dari mobil tersebut. Selain itu
tangan yang menhadap kebawah dan diberi
juga ada simbol-simbol penanda dari mobil.
titik. Digunakan untuk semua hal “bawah,
Dulu ketika perang di Cina, beperang
bagian bawah” dan bagian bawah yang
menunggangi kereta kuda, pada kereta
“menurun, turun, turun ke bawah dan
kuda ditarik oleh dua ekor kuda. Di Cina
menuruni’. (KnSe, 2011 : 26)
membuat mobil dari bentuk lama. (KnSe, 2011 : 33)
Dari penjelasan diatas bahwa kanji shita terbentuk dari bentuk telapak tangan manusia yang dibalikkan dan dibagian bawahnya diberi titik. Ketika telapak tangan dibalikkan akan terlihat seperti
Dari gambar dan penjelasan diatas
lengkungan dan dibawah lengkungan ini
jelas bahwa kanji kuruma terbentuk dari
diberi titik atau sebuah garis, lama
beberapa alat yang menempel pada mobil
kelamaan membentuk kanji shita dan
seperti roda mobil. Dari simbol-simbol
sampai sekarang kanji ini digunakan untuk
itulah
mengartikan hal atau segala sesuatu yang
mengambil acuan untuk kanji kuruma
berada dibawah dan juga menyatakan
(mobil).
kegiatan yang dilakukan kebawah seperti
orang
Cina
memikirkan
atau
3. Ka’i Moji
menurun, turun ke bawah dan menuruni. 2.3 車 (kuruma) : mobil
Ka’i moji adalah kanji yang dibuat dengan cara menggabungkan dua buah
Kuruma no katachi. Kuruma no shatai to
kanji atau lebih terutama melihat makna
sono hidari to migi ni sharing wo
kanji-kanji yang digabungkan tersebut.
tsukekuwaeta katachi. Kuruma ni wa hoka
3.1 映 (ei) : refleksi)
ni mo iro iro na kodaimoji ga aru. 7
On wo arawasu no wa ou. Ou ni ei no on
Menjelaskan bunyi kou (campur). Bentuk
ga aru. Ou ni wa utsukushiku sakan na
kou merupakan bentuk kaki orang yang
mono to iu imi ga aru. Ei wa hi no hikari
disilangkan
wo ukete, utsukushiku kagayaku hikari ni
dari depan. Kou ini disebut dengan
akaruku utsushi dasareru to iu. (utsuru,
bangunan yang dibuat dari dari kayu yang
utsusu, haeru) no imi ni tsukau. (KnSe,
disilangkan pada atap. Pada zaman kuno,
2011 : 227)
demi pendidikan anak-anak ada dibuat
Menjelaskan bunyi dari ou (tengah).
sedang berdiri yang dilihat
bangunan. (KnSe, 201 : 30)
Ditengahnya ada bunyi ei. Ou memiliki arti cantik atau menjelaskan untuk hal yang ramai. Ei (refleksi) menerima cahaya dari matahari, dan disebut dengan cahaya terang yang indah. Dan digunakan untuk
木
+
交
=校
き
+
こう
=こう
Ki
+
kou
= kou
Kayu
+
silang = sekolah
arti ‘refleksi, proyeksi dan kilauan yg indah”. (KnSe, 2011 : 227)
Dari gambar dan penjelasan diatas dapat
3.3.強 (tsuyoi) : kuat)
dijelaskan sebagai berikut : Ko to mushi to wo kumiawaseta katachi. 日
+
央
=
映
ひ
+
おう
=
えい
Kou wa yumi no tsuru wo hazuhita katachi. Mushi wa tsuru ga tegusuga (mushi no nakama) kara dekiru tegusuito dearu koto
Cahaya matahari + tengah
=
refleksi
3.2. 校(kou) : sekolah
wo shimesu. Tsuri ito nado ni tsukawareru taihen tsuyoi ito nanode, kyou wa (tsuyoi) no imi to naru. (KnSe, 2011 : 54)
On wo arawasu no wa kou. Kou wa ashi wo kundetatteru hito wo shoumen kara mita katachi. Kou wa yane ni kousa shita ki wo kunde tsukutta tatemono no koto iu. Furui jidai, kodomotachi wo kyouiku suru tame no tatemono deatta. (KnSe, 201 : 30)
Merupakan bentuk penggabungan dari kou (luas/lebar) dan mushi (serangga). Kou merupakan bentuk dari sebuah dawai (samisen) yang dilepas. Sedangkan mushi menjelaskan
dari
tegusuga
(sejenis 8
temannya serangga) yang menghasilkan
belajar
disana
(bangunan
sekolah).
benang. Karena digunakan untuk tali
Sedangkan boku mempunyai arti menyapu,
pancing yang sangat kuat, makanya kyou
diartikan bahwa senior (yang tertua)
artinya menjadi “kuat”. (KnSe, 2011 : 54)
medorong atau menyemangati muridnya dengan menyapu. Pada zaman Cina kuno, pada
bangunan
(sembahyang),
tempat
pemujaan
murid-murid
seumuran
berkumpul dan belajar dengan para senior. Maka artinya menjadi “mengajar”. (KnSe, 弘
+ 虫 = 強
2011 : 54)
こう+むし=きょう Kou +mushi
=
Lebar + serangga =
kyou kuat
3.4. 教 (kyou) : mengajarkan
爻+ 子 + 攴
Moto no ji wa kyou de, kou to ko to boku
こう+ こ + ぼく
(boku) to eo kumi awaseta katachi. Kou wa
Kou
+
教(敎)
= =
ko + boku
きょう = kyou
yane ni kousha shita ki no aru tatemono de, kousha no koto. Ko wa tsukatte seito wo
Bagian atas atap
hagemashita koto wo imi wo suru.
mengajar
Kodaichuugoku dewa shinseina tatemono
+ anak + menyapu =
3.5.時 (toki/ji) : ketika
ni ittei no nenrei no seito wo atsumete, chourou tachi ga kyouiku shita. (oshieru)
On wo arawasu no ha ji. Ji ni mono wo
no imi to naru. (KnSe, 2011 : 54)
hoyuu
Bentuk huruf yang sebenarnya adalah kyou ( 敎 ), dengan penggabungan dari bentuk kou ( 爻 ) ko ( 子 ) dan boku ( 攴 ). Kou
shi,
mata
sono
joutai
wo
tamotsutsuzukeru to iu imi ga aru. Ji wa jikanteki ni jizoku suru koto wo iu. (toki, sono toki, toki ni) nado no imi ni tsukawareru. (KnSe, 2011 : 64)
merupakan atap dari sebuah bangunan dengan kayu yang disilangkan diatasnya
Menjelaskan bunyi dari ji (kuil). Ji
(atap),
bangunan
mempunyai arti kepemilikan dan selalu
sekolah. Ko merupakan murid-murid yang
menjaga . Ji secara artian waktu memiliki
merupakan
sebuah
ini
9
arti
berkelanjutan.
Dan
digunanakan
dengan arti ‘ ketika, ketika itu dan pada saat”.(KnSe, 2011 : 64)
艸 + 日 +月 =
朝
そう+ひ+つき
=
あさ
Sou +hi + tsuki
=
asa
Rumput
+ cahaya (matahari) +
bulan
= pagi 日 +
寺
=
時 3.7 海 (umi) : laut
ひ + てら =
じ・とき On wo arawasu no wa mai. Mai ni kai no
Hi + tera
=
Matahari + kuil =
ji / toki waktu / kretika
on ga aru. Mai wa kami wo musubi, kamikazari wo tsuketa josei no katachi. Mizu (氵) wo tsukete umi to nari, (umi) no
3.6. 朝 (asa) : pagi
imi ni tsukawareru.
Sou to hi to tsuki to wo kumiawaseta
Menjelaskan bunyi dari mai (tiap). Mai
katachi. Sou wa kusa de, hi no jyouge ni
juga memiliki bunyi kai. Mai merupakan
kakiwakete iru. Kusa no aida ni taiyou (hi)
bentuk ikatan rambut perempuan yang
ga dete iru ga, tsuki ga mada nokotte iru
memakai
katachi de, asaake no toki wo iu. (asa,
dibubuhi dengan bushu air (sanzui) dan
ashita) no imi to naru. (KnSe, 2011 : 73)
menjadilah umi yang berarti laut. (KnSe,
Merupakan bentuk penggabungan dari sou ,
hiasan
(KnSe, 2011: 50)
(pita
rambut).
Dan
2011: 50)
hi dan tsuki. Sou merupakan rumput, dan penulisannya dipisahkan yaitu diatas dan dibawah matahari (hi). Diantara rumput muncul cahaya matahari (hi), dengan bentuk bulan yang tersisa sedikit dan memiliki arti pembukaan pagi. Dan artinya menjadi “pagi dan besok”. (KnSe, 2011 :
氵
+
毎
=
海
さんずい
+
まい
=
うみ
Sanzui
+
mai
=
umi
Air
+
tiap
=
laut
73)
10
3.8 電 (den) : listrik
dilengkungkan, dan disebutlah dengan orang mati. Dan artinya digunakan sebagai
Ame to shin to wo kumiawaseta katachi.
‘lupa’. (KnSe, 2011 : 261)
Shin wa inazuma no katachi. Shin ni kishou wo arawasu moji ni tsukeru amakanmuri wo tsuketa den wa, (inazuma, inabikari no youni hayai) no imi ni tsukawareta. (KnSe, 2011 : 75)
亡
+
心
=
忘
Merupakan bentuk penggabungan dari ame
ぼう
+
こころ=
ぼう
Bou
+
kokoro =
bou
Mati
+
hati
lupa
(hujan) dan shin (salah satu tanda dalam zodiak Cina). Shin merupakan bentuk dari kilatan petir. Shin merupakan simbol yang berarti cuaca yang dibubuhkan pada den diartikan
sebagai
“kilatan
petir
dan
=
4 Keisei Moji
kecepatan seperti kilat”. (KnSe, 2011 : 75) Keisei moji adalah kanji yang dibuat dengan cara menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menumjukkan bunyi ucapan. 雨
+
申
=
電 4.1 頭
あめ
+
しん
=
(atama) : kepala
でん On wo arawasu no wa tou. Tou wa ashi no
Ame
+
shin
=
Hujan
+
kilatan petir =
den listrik
takai shokki no katachi de massugu nobashita kubi no ue ni hito no atama ga aru katachi ni nite iru. Mata, ketsu wa
3.9 忘 (bou) : lupa On wo arawasu no wa bou. Bou wa teashi wo furimagete iru shisha no hone no katachi de, shinda hito wo iu. (wasereru) no imi ni tsukau. (KnSe, 2011 : 261)
gishikiyou no boushi wo kabutta hito wo yoko kara mita katachi. Sore de, tou wa (atama, kashira) no imi ni tsukawareru. (KnSe, 2011 : 76) Mejelaskan bunyi dari tou (kacang). Tou merupakan bentuk dari tangkai panjang
Menjelaskan bunyi dari bou (meninggal). Bou merupakan bentuk dari tulang orang
dari alat makan (sendok), mirip dengan bentuk kepala orang yang diluruskan dari
mati yang kaki dang tangannya dilipat lalu 11
atas leher. Selanjutnya, ketsu merupakan
banyak berkumpul di bagian sawah, dan
bentuk orang yang memakai topi perayaan
artinya pun digunakan sebagai kota dan
yang diliat dari samping. Selanjutnta, tou
perdesaan. (KnSe, 2011 : 40).
digunakan artinya sebagai ‘kepala dan yang ada diatas kepala (rambut)”. (KnSe, 2011 : 76) 田
+ 丁 =
町
た+ちょう = Ta + chou
ちょう
= chou
Penunjuk arti +penunjuk bunyi 豆 + 頁
=
頭
とう+けつ
=
とう
Tou + ketsu
=
tou
5. Tenchuu Kanji yang dipergunakan dengan cara memakai arti kanji yang lain. 5.1 新しい (atarashii) : baru
Bagian penujuk bunyi + bagian penunjuk arti
= kepala
Shin to ki to kin to wo kumiawaseta katachi. Shin wa irezumiyou nototte no tsuita
Jadi dari kanji ketsu inilah kanji atama ini dapat diartikan dengan kepala dan tou sebagai penunjuk bunyi. 4.2 町 (chou) : kota
ookina hari. Kin wa ki wo kiru toki ki wo erabu toki no ono. Shisha no namae wo kaita ki no fuda (I wa i) wo tsukuru tameno ki wo erabu toki, hari wo nagete atatta ki woo no de kitta. Sono koto wo shin to ii, ki
On wo arawasu no wa chou. (aze,
wo atarashiku kiridasu koto de, “atarashii,
azemichi) no imi dearu. Nihon de wa, ta no
hajime” no imi to natta. (KnSe, 2011 : 67)
kukaku, hito no takusan atsumatta (machi), shichouson no machi no imi ni
Merupakan bentuk penggaabungan dari
tsukuwareru. (KnSe, 2011 : 40)
shin, ki dan kin. Shin merupakan jarum besar yang digunakan untuk membuat tato.
Menjelaskan bunyi dari chou (kota). Dan
Kin merupakan kapak yang digunakan
munculah artinya sebagai “petakan sawah
ketika menebang pohon. Ketika memlih
dan pematang sawah”. Di Jepang orang 12
kayu yang akan digunakan untuk papan
yang putih adalah gerincing, bagian kiri dan
nama orang yang sudah meninggal, kapak
kanan merupakan hiasan benang dan kayu
dilayangkan, kayu yang dikenai tersebut
merupakan yang dibawa oleh tangan. Ketika
dipotong dengan kapak. Semakin baru,
mengibur dewa alat ini diputar dan digunakan
kaynya semakin bagus, ketika akan mulai memotong ,artinyanya menjadi “baru, memulai”. (KnSe, 2011 : 67)
sebagai
alat
musik.
Selanjutnya,
untuk
menyembuhkan penyakit, digunakan sebagai alat penetrlisir. Ketika arti nya “musik” dibaca gaku, sedangakan ketika artinya “senang” dibaca “raku”. (KnSe, 2011 : 51)
Dari asal usul inilah kata atarashii diartikan sebagai baru. Dapat dijabarkan seperti berikut : 辛
+ 木 +斤
=
しん+き+きん=
しん
Shin + ki +
shin
新
KESIMPULAN kin =
Kanji-kanji yang terdapat dalam soal N4 5.2 楽しい(tanoshii) : senang
setelah dikelompokkan kedalam rikusho
Moto no ji wa gaku de, mochi no aru tesuzu no katachi. Shiro no bubun wa suzu, sono sayuu no you wa itokazari, ki wa mochi te. Kami wo tanomaseru tameno odori no toki, kore wo futte gakki toshite tsukatta. Mata, byouki wo naosu tameni, oharai no dougu toshite tsukatta. “ongaku” no imi no toki wa gaku, “tanoshimu”no imi no toki wa raku no on de yomu. (KnSe,
(pembentukan kanji) hanya terdapat lima dari enam pembentukan yang ada dan memiliki arti leksikal atau arti sebenarnya. Pembentukan dalam shoukei moji terdapat delapan buah data dan merupakan kanji yang terbentuk dari bentuk asli dari alam. Shiji moji dalam sumber data ada tiga buah data dan ketiga kanji ini terbentuk dari tanda-tanda abstrak yang ada pada suatu benda. Kai moji di dalam sumber data ada
2011 : 51)
sembilan buah data. Semua kanji ini Huruf
yang
sebenarnya
adalah
gaku,
merupakan bentuk dari sesuatu yang dibawa oleh tangan dan menghasilkan bunyi. Bagian
terbentuk dari dua buah unsur atau lebih yang memiliki arti yang berbeda tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya. 13
Keisei moji di dalam sumber data ada dua
Rambe, Anggreni Rita. 2002. "Aksara
buah kanji, satu diantara kanji tersebut
Kanji
mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai
Padang: Universitas Bung Hatta.
penunjuk bunyi sekaligus penunjuk arti. Sedangkan untuk tenchuu di dalam sumber data ditemukan dua buah kanji yang juga
Pada
Afiks".
Makalah.
Shinmura, Izuru. 1973. Kojien. Tokyo : Iwanami Shoten.
dapat menunjukkan arti yang lain selain
Shirokawa, Shizuka. 2011. Kanji no Sekai
arti yang sebenarnya.
e. Tokyo : Tokyo Inshoten
DAFTAR PUSTAKA
Sudaryanto. 1992. “Metode Linguistik ke
Aminuddin. 1985. Malang : Sinar Baru
Arah Memahami Metode Linguistik”. Yogyakarta : Gajah Mada Univesity Press
Ayu, Dhaniswari Ananta. 2013. “Makna Kanji dan Jukugo Berkarakter Dasar Sanzui yang
tidak Berhubungan dengan
Air dalam Shogakkou Kanji Shinjiten”.
Sudjianto dan Ahmad Dahidi. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Sutedi, Dedi. 2003. Nihongo Gaku no
Jurnal. Surabaya : Universitas Airlangga Kiso . Bandung: Humaniora Utama Press Jabrohim. 2001 “Metodologi Penelitian Sastra”. Yogyakarta : Hanindita Graha Widia
DAFTAR ACUAN ELEKTRONIK http://www.alc.co.jp
Kristina, Maria. 2003. "Pemakaian Verba Berkata Iu ( 言 う ) dalam Kalimat". Makalah. Padang: Universitas Bung Hatta.
http://www.nikkei.com http://meeauch.blogspot.com/2009_06_01_ archive.html
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
http://belajar-
Novella, Utari. 2006. "Verba Te-Shimau dalam
kanji.blogspot.com/2009/01/pengelompoka
Autobiografi Dakara Anatamo Ikinuite
n-kanji.html
Karya Ohira Mitsuyo Kajian Semantik". Skripsi. Padang: Uniersitas Bung Hatta.
Parera,
J.D.2004.”Teori
Jakarta : Erlangga
DAFTAR KAMUS ACUAN
Semantik”. Kamus aplikasi imiwa?
14
1
2
3