NIHONGO NO BAKARI NO JOUDOUSHI NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H
MARIANI SARI NIM 062203016
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN 2009 Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
NIHONGO NO BAKARI NO JODOUSHI NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H
MARIANI SARI NIM 062203016
Pembimbing
Pembaca
Drs. H. Yuddi Adrian, M.MA
Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum
NIP.131945675
NIP. 131763365
Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian pendidikan Non-Gelar Fakultas Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN 2009 Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
Disetujui Oleh :
Program Diploma Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan
Program Studi D3 Bahasa Jepang Ketua,
Adriana Hasibuan S.S, M,Hum NIP. 131662152
Medan,
JUNI 2009
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
PENGESAHAN Diterima Oleh : Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk Melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang
Pada
:
Tanggal
:
Hari
:
Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. NIP. 132098531
Panitia : No
Nama
Tanda Tangan
1
Adriana Hasibuan, S.S., M. Hum
(
)
2
Drs. H.Yuddi Adrian M.MA
(
)
3
Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum
(
)
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas berkah dan rahmatNyalah Penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “NIHON GO NO BAKARI NO JODOUSHI NO TSUKAIKATA” Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, dan masih terdapat kekurangan dari tata bahasa maupun isi pembahasan. Dengan kerendahan hati penulis menyambut kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga, terutama: 1. Bapak Drs. Syaifuddin,M.A.Ph.d, selaku dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Adriana Hasibuan,S.S.M.Hum. selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. H. Yuddi Adrian,S.S.M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini. 4. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum selaku Dosen Pembaca. 5. Bapak Drs. Eman Kusdiyana,M.Hum. selaku Dosen Wali. 6. Bapak dan Ibu Dosen Bahasa Jepang, yang dengan ikhlas memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menjadi Mahasiswa. 7. dari semuanya, yang teristimewa buat Orang Tua, Bapak Iskandar Muda dan Ibu Titin Rahmadani, yang telah mencurahkan tenaga dan sumbangan serta Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
jerih payahnya untuk menjadikan Penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik. 8. Buat Agus Hermanto yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada Penulis. 9. Buat Kakakku Puspita Sari dan Adik-adikku Hatta Idris dan Sulaiman Hatta yang selalu menghiburku. 10. Buat teman-teman Mahasiswa di Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara. Terutama buat sahabatku Novi dan Evi. 11. Buat teman teman SMUN 13 Medan terutama anak-anak IPA 2 Angkatan 06, terutama buat sahabatku Yudha Pratama Putra yang telah memperbaiki komputerku dan buat Novri yang telah memberikan tenaga sehingga Penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. 12. Buat seluruh Pengajar dan Anak didik di SMP/SMA Mayjend Sutoyo 13. Buat seluruh teman-teman Yumei Dancers. 14. Dan terakhir buat kesunyian yang selalu setia menemaniku.
Medan,
Juni 2009
MARIANI SARI NIM : 062203016
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ....................................................................... 1 1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................ 2 1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 2 1.4 Metode Penulisan ................................................................................ 2 BAB II : PENGERTIAN JODOUSHI (Kata Kerja Bantu) 2.1 Karakteristik Jodoushi ......................................................................... 3 2.2 Bentuk – bentuk Jodoushi .................................................................... 3 2.3 Bentuk – bentuk Perubahan Jodoushi .................................................. 6 BAB III : PENGGUNAAN KATA VERBA BANTU BAKARI 3.1 Bakari digunakan dalam Verba bentuk Ta + Bakari ...........................11 3.2 Bakari digunakan dalam Verba bentuk Te + Bakari Iru .....................11 3.3 Bakari digunakan dalam Verba bantu Kamus + Bakari .....................12 3.4 Bakari digunakan dalam Kata Benda .................................................12 3.5 Bakari digunakan dalam Kata Keterangan .........................................13 BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 14 4.2 Saran .................................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk menyatakan suatu maksud kepada orang lain. Apabila kita berada di tengah-tengah suatu lingkungan masyarakat yang menggunakan suatu bahasa yang sama sekali tidak kita pahami dan mendengar percakapan orang-orang yang menggunakan bahasa tersebut, maka kita akan bingung sehingga komunikasi pun akan terhambat. Hubungan kerjasama Indonesia dengan Jepang, akhir-akhir ini semakin meningkat baik dalam bidang teknologi maupun ekonomi dan sosial budaya. Dengan adanya hubungan kerjasama ini orang Jepang pun semakin banyak yang ingin mempelajari bahasa Jepang dan sebaliknya orang Jepang pun semakin banyak yang ingin mempelajari bahasa Indonesia sehinga ini menyebabkan hubungan kerjasama tersebut dapat berjalan dengan baik. Tetapi dalam mempelajari bahasa Jepang bukanlah hal mudah karena bahasa Jepang mempunyai tata bahasa yang berbeda dengan behasa Indonesia. Karena adanya perbedaan tata bahasa ini, sering ditemui kejanggalan dalam penerjemahan. Di dalam bahasa Jepang yang selama ini penulis pelajari, penggunaan bakari yang masing-masing memiliki perbedaan arti. Oleh karena itu, dalam kertas karya ini Penulis, mencoba membahas tentang cara penggunaan verba bantu bakari pada kalimat.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
1.2 Tujuan Penulisan Dalam penulisan kertas karya ini Penulis berusaha menjelaskan penggunaan dan arti yang terkasndung dalam kalimat yang menggunakan bakari sebagai kata kerja bantu.
1.3 Pembatasan Masalah Dalam kertas karya ini Penulis hanya memaparkan cara penggunaan bakari pada waktu digunakan dalam kalimat.
1.4 Metode Penulisan Metode penulisan kertas karya ini adalah metode kepustakaan, yaitu Penulis membaca buku tentang gramatikal bahasa Jepang yang berhubungan dengan penggunaan bakari dalam kalimat.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
BAB II PENGERTIAN JODOUSHI (KATA VERBA BANTU)
Jodoushi adalah kelas kata yang termaksud fuzokugo ( kata yang tidak berdiri sendiri dan tidak mempunyai arti tertentu) yang dapat berubah bentuknya.kelas kata ini dengan sendirinya tidak dapat membentuk sebuah bunsetsu (membentuk cabang) apabila dipakai bersamaan dengan kata lain yang dapat menjadi sebuah bunsetsu.
2.1 Karakteristik Jodoushi (Kata Kerja Bantu) 1. Merupakan fuzokugo 2. Dapat berubah bentuknya 3. Terutama dipakai setelah yoogen dan menambah berbagai macam arti.
2.2 Bentuk–bentuk Jodoushi (kata Kerja Bantu) Dalam bahasa Jepang, bentuk-bentuk jodoushi ada 2 yaitu yang mengikuti kata yang berkonjugasi dan yang mengikuti kata benda.
1. Yang mengikuti kata yang berkonjugasi Dalam bahasa Jepang arti konjugasi sendiri adalah mengalami perubahan bentuk. Setelah kita mengerti konjugasi, maka ada beberapa bentuk-bentuk perubahan konjugasi dalam bahasa Jepang. Bentuk-bentuk konjugasi dalam bahasa Jepang adalah :
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
a. Mizenkei Mizenkei adalah verba yang menyatakan aktifitas atas tindakan yang belum terjadi sampai sekarang. Verba mizenkei dapat diikuti dengan akhiran bentuk …nai. Contoh : 1.
Ikimasu + Nai = Ikanai (tidak pergi). Tomodachi wa konsaato e ikanai. (Teman saya tidak pergi ke konser).
b. Renyoukei Renyoukei adalah verba yang menyatakan kelanjutan atau akan dilaksanakan aktifitas. Verba renyoukei dapat diikuti dengan akhiran bentuk masu, tai, dan tagaru. Contoh : 1.
Masu + Iku = Ikimasu (pergi) Kyou, watashi wa jitensha de gakkoe ikimasu. Hari ini, saya pergi ke sekolah dengan sepeda.
2.
Tai + Yomu = Yomitai (ingin membaca) Watashi wa kono hon o yomitai (ingin baca) Saya ingin membaca buku ini.
c. Sushikei Sushikei adalah verba yang pada waktu dipakai mengikuti ujaran. Verba sushikei dapat diikuti dengan akhiran bentuk ...mai dan ..sou da.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
Contoh : 1.
Mai + Furi = Furimai (tidak turun) Shinbun ni yoru to, ashita ame ga furimai Menurut surat kabar, besok hujan tidak turun.
2.
Sou da + Takaku = Takaku sou da (katanya mahal) Nihon ni wa tabemono ga takaku sou da. Di Jepang, makanan katanya mahal.
d. Rentaikei Rentaikei adalah verba yang diikuti taigen (kata yang menghubungkannya). Verba rentaikei dapat diikuti dengan akhiran bentuk waga, dono, ano dan lain-lain. Contoh : 1.
Waga + Kuni = Waga kuni (negri saya). Waga kuni no kinen hi desu. Hari kenangan negri saya.
2.
Ano + Toki = Ano toki (waktu itu). Ano toki wa shiken ga totemo muzukashikatta. Waktu itu ujian sangat susah.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
2. Yang mengikuti kata benda Contoh: 1. Rashii + Otooko no ko = Otooko no ko rashii (seperti anak laki-laki). 2. Da + Hito = Hito da (orang). 3. Desu + Watashi = Watashi desu (saya).
2.3 Bentuk – bentuk Perubahan Jodoushi 1. Shieki (perintah) Contoh: 1.
Sensei ga minna ni uta o utawasemasu. (Pak guru menyuruh semuanya menyanyikan lagu).
2.
Chichi ga ani o koujou ni kosasemasu. (Ayah menyuruh kakak laki-laki saya datang ke pabrik).
Kata semasu dan sasemasu menyatakan bahwa aktifitas tersebut merupakan suruhan untuk melakukan suatu kejadian. Orang yang melakukan kejadian tersebut menjadi subjek dalam kalimat itu.
2. Ukemi (pasif) Contoh: 1.
Taroo san ga Chichi ni tagaremasu. (Taroo dipeluk Ayah).
2.
Tanaka ga Taroo ni tasukaremasu. (Tanaka ditolong oleh Taroo).
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
Pemakaian kata raru dan rareru sebagai bentuj pasif menunjukkan bahwa aktifitasnya tidak dilakukan oleh diri sendiri. Tetapi menunjukkan bahwa diri
sendiri mendapat perlakuan dari orang lain. Subjek dalam kalimat diatas adalah oarang yang menerima perlakuan dari orang lain, sedangkan orang yang melakukan aktifitas dinyatakan dengan pelengkap.
3. Kanoo (dapat) Contoh: 1.
Koko kara choojoo e ikaremasu. (dari sini dapat pergi ke puncak).
Menyatakan makna potensial melakukan suatu aktifitas.
4. Jihatsu (pendapat sendiri) Contoh: 1.
Mukashi no koto ga omowaremasu. (Teringat hal-hal yang terjadi dulu).
Menyatakan makna suatu kejadian, keadaan, atau aktifitas terjadi atau dilakukan secara alami.
5. Sonkei (Bentuk hormat) Contoh: 1.
Shachoo wa yoso e dekakeremasu. (Pemimpin perusahaan pergi ke tempay lain).
Kata raremasu dalam kalimat diatas, menyatakan rasa hormat terhadap orang yang Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
dibicarakan (termaksud benda-benda, keadaan, atau hal-hal yang berhubungan dengannya) dengan cara menaikkan derajat orang yag dibicarakan.
6. Uchikeshi (sangkalan) Contoh: 1.
Taroo san wa mikan o tabenai. (Taroo tidak makan jeruk).
Akhiran nai pada kata kerja diatas, menidakkan atau menyangkal suatu kegiatan yang dilakukan.
7. Teinei (halus) Contoh: 1.
Ame ga furimasu. (turun hujan).
Kata masu menyatakan perasaan hormat dan sopan.
8. Suiryo (niat) Contoh: 1.
Gogo ni wa sora mo hareyoo. (Pada siang hari (mungkin) langit pun akan cerah).
Yoo dipakai pada ungkapan perkiraan yang sederhana. Apabila subjek pada kalimat itu orang pertama, maka kata yoo dapat menyatakan suatu kemauan.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
9. Kako (lampau) Contoh: 1.
Kinoo, boku wa suika o tabemashita. (Kemarin, saya makan semangka).
Akhiran ta menyatakan bahwa suatu kegiatan sudah terjadi dilakukan.
10. Kiboo (keinginan, harapan) Contoh: 1.
Natsuyasumi ni wa umi ni ikitai desu. (Pada waktu liburan musim panas ingin pergi ke laut).
Kata tai, menyatakan harapan diri sendiri. Oleh karena itu, yang menjadi subjek dalam kalimat tersebut adalah pembicara seniri (orang pertama).
11. Handan (pernyataan) Contoh: 1.
Kasa jizoo wa nihon no minwa desu. (Kasa jizoo adalah cerita rakyat jepang).
Kata desu menyatakan keputusan yang jelas.
12. Tatoe (pemisalan) Contoh: 1.
Ano yama wa marude Fujisan no yoo desu. (Gunung itu kelihatannya seperti gunung fuji).
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
13. Denbun (kedengarannya, katanya) Contoh: 1.
Ano mori ni wa tengu ga deru soo desu. (Katanya di hutan ada hantu berhidung panjang).
Denbun adalah jenis jodoushi yang dipakai pada waktu menyampaikan atau memberitahukan lagi berita atau kabar yang didengar orang lain kepada orang lain.
14. Youtai (kelihatannya) Contoh: 1.
Kono mori wa kuma ga isoo desu. (Kelihatannya dihutan ini ada beruang).
Youtai menyatakan dugaan atau perkiraan setelah melihat keadaan atau suasana yang sebenarnya.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
BAB III PENGGUNAAN KATA VERBA BANTU BAKARI
Penggunaan verba bantu bakari dalam kalimat mempunyai makna yang berbeda-beda. Hal ini karena posisi bakari dalam kalimat mempengaruhi arti.
3.1 Bakari digunakan dalam verba Ta + bakari. Penggunaannya dirangkaikan di belakang bentuk “ ta” dari kata kerja. Bagi pembicara, V-ta bakari digunakan terutama ketika ingin mengatakan singkatnya waktu setelah suatu kejadian berakhir. Contoh: 1. Kare wa sengetsu nihon e kita bakari desu. (Dia datang ke jepang baru bulan lalu). 2. A : Osoku natte, sumimasen. (Maaf, saya terlambat). B : Iie, watashi mo ima kita bakari desu. (Tidak apa, saya juga baru datang). Pola kalimat ini melukiskan si pembicara bahwa kejadian itu terjadinya belum lama berselang. Bentuk Ta + Bakari bisa pula dipakai waktu setelah kejadiannya, asal si pembicara merasa bahwa waktu itu pendek
3.2 Bakari digunakan sebagai Verba Te + Bakari Iru Pada ungkapan V-te bakari iru, pembicara menggunakannay secara kritis pada kasus yang menyatakan “mengulangi berkali-kali hal yang sama” atau “hal yang terdapat pada keadaan yang selalu sama” atau menyatakan hanya melakukan kegiatan Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Contoh: 1. Kare wa nete bakari iru. (Dia hanya tidur terus). 2. Asonde bakari inakute, benkyoushinasai. (Belajarlah dan jangan bermain terus).
3.3 Bakari digunakan dalm Verba bentuk kamus + Bakari Bakari yang menyatakan selesainya persiapan dan menjadi situasi yang kapan pun dapat beralih ketindakan berikutnya. Dan menyatakan seseorang siap melakukan sesuatu. Bakari dirangkaikan dibelakang kata kerja bentuk kamus. Contoh: 1. Ryouri wa junbi ga dekite, shokujisaseru bakari desu. (Makanan sudah siap dan siap untuk disantap). 2. Ato wa shaken o ukeru bakari desu. (Selanjutnya siap untuk mengikuti ujian).
3.4 Bakari digunakan dalam Kata Benda + Bakari Bakari yang penggunaannya dirangkaikan dengan ’denaku..mo”. Bentuk bakari denaku..mo menyatakan arti “tidak hanya.. tapi juga”. Selain partikel “mo” sering juga digunakan partikel “made” atau “sae”.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
Contoh: 1. Harada san wa piano bakari denaku, uta mo umai desu. (Harada tidak hanya main piano tetapi juga menyanyi) 2. Eigo bakari denaku, furansugo mo benkyoushitai desu. (saya ingin belajar tidak hanya bahasa Inggris tetapi juga ahasa Perancis).
3.5 Bakari digunakan sebagai Kata Keterangan + Bakari Penggunaannya dihubungkan dengan kata-kata yang menyatakan jumlah dan pada dasarnya menyatakan angka. Pemakaian bakari ini biasanya mengandung konotasi yang menunjukkan jumlah terendah atau tidak begitu banyak. Menunjukkan arti kira-kira. Bakari dihubungkan juga dengan kata sukoshi (sedikit), wazuka (sedikit), shoushou (sedikit,agak) dan lain-lain. Contoh: 1. Ashita kara futsaka bakari ryokouni itte kimasu. (Mulai besok pagi, saya mengadakan perjalanan kira-kira dua hari) 2. Ringo o mitte bakari kudasai. (Berikan apel kira-kira tiga buah).
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan Penggunaan bakari didalam kalimat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bakari yang menyatakan suatu kegiatan dilakukan secara berulang-ulang. 2. Bakari menyatakan persiapan. 3. Bakari yang mempunyai arti hanya. 4. Bakari yang menyatakan kira-kira.
4.2 Saran Penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui pengertian dan cara penggunaan bakari secara tepat, teliti, dan berlatih dengan sungguh-sungguh.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Akiko Makino 1998.Minna No Nihongo II. Tokyo: surlie Nettowaku.
Massatoshi Hisose, Kakuko Shoji. Dkk.1994. Effective Japanese Usage Guide. Tokyo: Kondansha Ltd.
Naoko chino. 2002. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Seiichi makino, Michio Tsusui. 1996. A Dictionary Of Basic Japanese Grammar. Tokyo: The Japan Times.
Situmorang Hamzon. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.
Sudjianto, Dahidi Ahmad. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Mariani Sari : Nihongo No Bakari No Joudoushi No Shiyou, 2009.