ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat – Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama : Risca Damayanthi NPM : 26210025 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Zaidatun Ekastuti, SE, MM
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan diwajibkan membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan labarugi, perubahan modal serta laporan arus kas. Laporan arus kas mulai diwajibkan untuk dibuat setiap perusahaan sejak 1 Januari 1995 berdasarkan PSAK no. 2. Tujuan dibuatnya laporan arus kas adalah untuk menggambarkan penerimaan dan penggunaan kas untuk kegiatan operasi dan kegiatan yang berkaitan dengan kas dalam suatu periode. Setiap perusahaan wajib mencantumkan laporan arus kas namun seperti yang tercantum pada PAI bahwa perusahaan bebas memilih untuk membuat laporan posisi keuangan atau laporan arus kas, sebelum akhirnya benar-benar di pastikan oleh PSAK no. 2, akibatnya banyak perusahaan yang tidak mencantumkan laporan arus kas, oleh sebab itu membuat manfaat dari laporan arus kas itu sendiri kurang disadari oleh pengguna laporan keuangan. Sampai saat ini, pemakai laporan keuangan hanya mengandalkan laporan laba-rugi dan neraca sebagai alat ukur pengambilan keputusan, begitupun dengan investor dan kreditur hanya berfokus dengan bagaimana kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, tanpa mempertimbangkan kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih. Analisis terhadap laporan arus kas masih kurang mendapatkan perhatian, padahal, kas merupakan sumber penting yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jadi, dengan menambahkan laporan arus kas untuk dianalisis akan mendapatkan informasi tambahan mengenai kinerja keuangan perusahaan, selanjutnya dapat menjadi salah satu informasi untuk pengambilan keputusan yang akan diambil.
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Bagaimana peran laporan arus kas dalam mengatasi keterbatasan dalam analisis laporan keuangan dan Apakah laporan arus kas dapat digunakan sebagai alat dalam menilai kinerja keuangan perusahaan
Batasan Masalah
Dalam menyusun penelitian ini, penulis membatasi pembahasan hanya pada perhitungan Rasio Keuangan dan Rasio arus kas
Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan oleh penulis, maka tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah :
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bahwa laporan arus kas dapat mengatasi keterbatasan dari analisis keuangan. 2. Untuk mengetahui kegunaan laporan arus kas sebagai analisis tambahan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Metode Penelitian Objek Penelitian
Data / Variabel
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai objek dalam penulisan adalah PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk yang berkantor pusat di Wisma Indocement Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71, Jakarta.
Data yang penulis gunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang didapat dari situs www.indocement.co.id. Data tersebut berupa laporan keuangan PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk periode Desember 2008 – Desember 2012. Laporan keuangan yang diguakan yaitu laporan arus kas, laporan laba/rugi dan neraca.
BAB IV PEMBAHASAN
Current Ratio Current Ratio Rasio ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek yang dapat dijamin dengan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini paling sering digunakan untuk mengukur kewajiban jangka pendek perusahaan.
Perhitungan Current Ratio PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Tahun 2008-2012
Tahun
Current Asset
Current Liabilities
Current Ratio
2008
3.471.276.001.333
1.943.884.694.003
1,7857
2009
5.341.089.150.042
1.779.231.394.954
3,0019
2010
7.484.807.063.858
1.347.705.747.072
5,5537
2011
10.309.717.000.000
1.476.597.000.000
6,9820
2012
14.579.400.000.000
2.418.762.000.000
6,0276
Current Cash Debt Coverage Current Cash Debt Coverage Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas dari aktivitas operasi.
Perhitungan Current cash debt coverage PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk Tahun 2008-2012
Cash from Operating
Average Current
Current Cash
Activities
Liabilities
Debt Coverage
2008
1.619.202.132.220
1.361.452.250.348
1,1893
2009
3.184.421.623.015
1.861.558.044.479
1,7106
2010
3.376.092.402.560
1.563.468.571.013
2,1593
2011
3.883.711.000.000
1.412.151.373.536
2,7502
2012
5.674.822.000.000
1.947.679.500.000
2,9136
Tahun
Cash Flow to Net Income Ratio Cash Flow to Net Income Ratio Rasio ini mengukur kualitas laba yang dihasilkan untuk kas untuk aktivitas operasi. semakin besar rasio ini semakin baik. Perhitungan Cash flow to net income ratio PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk Tahun 2008-2012
Cash Flow to Net
Tahun
Cash from Operating
Net Income
2008
1.619.202.132.220
1.745.500.936.215
0,9276
2009
3.184.421.623.015
2.746.654.071.082
1,1593
2010
3.376.092.402.560
3.224.941.884.793
1,0468
2011
3.883.711.000.000
3.601.516.000.000
1,0783
2012
5.674.822.000.000
4.763.388.000.000
1,1913
Income Ratio
BAB V PENUTUP
Kesimpulan Keterbatasan analisis laporan keuangan dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis likuiditas yaitu current ratio yang memiliki hasil rata-rata tahun 2008 sampai 2012 sebesar 466,94%. Untuk mengetahui keterbatasan pada analisis laporan keuangan pada analisis likuiditas yaitu current asset akan dibandingkan dengan analisis laporan arus kas yaitu current cash debt coverage yang memiliki rata-rata sebesar 214,42%. Dari angka tersebut terdapat selisih sebesar 252,52%, selisih tersebut disebabkan oleh adanya aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan perusahaan. Dikarenakan terdapat selisih antara perhitungan current ratio dan current cash debt coverage sebab adanya aktivitas investasi dan pendanaan memberikan informasi bahwa angka yang dihasilkan current ratio tidak menggambarkan angka yang pasti untuk harta lancar yang dicantumkan dilaporan keuangan. Sedangkan pada current cash debt coverage memberikan informasi seberapa mampu perusahaan membayar kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas yang dihasilkan.
Kesimpulan Selain dasar perhitungan yang berbeda, pada analisis laporan keuangan hanya memberikan informasi mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Sedangkan pada analisis laporan arus kas memberikan informasi tambahan mengenai kualitas laba yang dihasilkan. Kualitas laba adalah laba yang secara akurat menggambarkan operasional perusahaan, kualitas laba yang baik berhubungan secara kuat dengan arus kas operasi. Seperti yang terlihat dari perhitungan cash flow to net income ratio memberikan hasil peningkatan di tahun 2009 sebesar 115,9% setelah sebelumnya di tahun 2008 sebesar 92,7%, namun terjadi penurunan di tahun 2010 menjadi 104,6% dan mengalami peningkatan kembali di tahun 2011 dan 2012 sebesar 107,8% dan 119,1%, angka ini menggambarkan kualitas laba yang baik karna laba yang dihasilkan perusahaan berhubungan secara langsung terhadap kas untuk aktivitas operasinya.