Buletin Sariputra. Oktober, 2014 Vol.1 (1)
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM RANGKA PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN TALAUD Cash Flow Analysis For A Regional Financial Performance Appraisal District Talaud Ivanly R.Essing¹,Rooije R H.Rumende2, Joost Rumampuk3 “Fakultas Ekonomi/Ps. Manajemen” Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Abstrak. Ketidak stabilan kondisi keuangan pada pemerintah daerah kabupaten talaud tentu sangatlah berpengaruh pada kesejahteraan masyarakatnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten talaud pada beberapa tahun belakangan ini melalui analisis laporan arus kas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang merupakan sala satu penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mempelajari latar belakang keadaan pemerintah daerah dan objek dalam penelitian ini adalah perkembangan kinerja keuangan pemerintah Daerah Kabupaten Talaud selama tahun 2008-2011. Untuk menilai kinerja keuangan pemerintah daerah talaud peneliti menggunkanan teknik analisis laporan arus kas yaitu, analisis pertumbuhan arus kas, analisis arus kas untuk setiap komponen (aktivitas operasi, aktivitas Investasi, aktivitas pembiayaan) dan analisis arus kas bebas. Setelah dilakukan analisis laporan arus didapatkan bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten talaud pada tahun 2009 memiliki kinerja yang baik dari tahun sebelumnya, namun terjadi penurunan kinerja keuangan sampai pada tahun 2011. Jelas ini tidak baik untuk kemajuan perekonomian daerah. Manfaat dari penelitian ini adalah merupakan langkah untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah khususnya di bagian keuangan untuk itu melalui laporan arus kas ini bisa dilihat penerimaan dan pengeluaran kas pemerintah dalam periode tertentu yang berjangka pendek dan bisa memprediksikan kondisi keuangan dimasa mendatang. Kata kunci : Laporan arus kas, Kinerja keuangan daerah Abstract. Instability in the financial condition of the district local government Talaud certainly very influential on welfare. The purpose of the study is to determine how the government's financial performance Talaud district in recent years through the analysis of the cash flow statement. The method used in this research is a case study which is the sala of the descriptive research aimed to study the background of state and local governments object of this research is the development of the government's financial performance during the year Talaud District 2008-2011. To assess the performance of local government finance researchers Talaud menggunkanan analysis technique that is the cash flow statement, cash flow growth analysis, cash flow analysis for each component (operating activities, investment activities, financing activities) and free cash flow analysis. After analyzing the current report found that the government's financial performance Talaud district in 2009 has a good performance from the previous year, but a decline in financial performance until the year 2011. Obviously this is not good for the progress of the regional economy. The benefit of this research is a step to improve the performance of local governments, especially in the finance department for it through the cash flow statement can be seen cash receipts and government spending in the short-term period of time and can predict the future financial condition. Keywords: cash flow statement, financial performance area
56
PENDAHULUAN Sejak masa reformasi masalah keuangan daerah merupakan masalah yang banyak dibicarakan dalam konteks sektor publik. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu daerah pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja daerah tersebut. Salah satunya laporan Arus Kas yang merupakan suatu laporan pendukung yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu. Oleh karena itu laporan arus kas sangat berguna untuk menilai kinerja finansial pemerintah daerah (Mahmudi, 2010). Kabupaten kepulauan talaud merupakan suatu daerah membangunan yang dalam waktu beberapa tahun belakangan ini terjadi ketidak stabilan di bagian keuangan pemerintah daerah, yang penyebabnya belum jelas diketahui. Hal ini tidak baik untuk kesinambungan fiskal pemerintah daerah serta berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu melalui analisis data-data laporan arus kas ini kita dapat menilai kinerja keuangan pemerintah dari tahun ke tahun, sebab laporan arus kas disini dapat memberikan informasi tentang penyebab terjadinya surplus atau defisit anggaran, memprediksikan kesinambungan fiskal pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan public (Sumber : Data dari Dinas PPKAD Kab. Talaud, Terlampir). Pemerintahan yang baik tercermin dari kinerja keuangan yang baik, penelitian mengenai kinerja keuangan pemerintah daerah telah dilakukan oleh Brujin (2002) dan Greiling (2005) pada pemerintah daerah di jerman, serta Nolan dkk (2004) di U.S.A dan kanada. Di indonesia, penelitian mengenai kinerja keuangan pemerintah pemerintah daerah telah dilakukan oleh Hamzah (2009) yang meneliti mengenai kinerja keuangan pemerintah derah jawa
57
timur. Hasilnya menunjukan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap pengangguran dan kemiskinan. Pengukuran kinerja keuangan pemerintah daerah dilakukan untuk memenuhi tiga tujuan yaitu, memperbaiki kinerja pemerintah, membantu mengalokasikan sumber daya dan pembuatan keputusan dan mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan (Mardiasmo, 2002). Pemerintah pusat dan daerah harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan standar dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan lainnya untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Ini disebabkan karena laporan arus kas merupakan laporan yang tidak dapat dimanipulasi dan dapat menilai kinerja finansial pemerintah daerah selama periode tersebut juga digunakan untuk memprediksikan kondisi keuangan dimasa mendatang (Mahmudi, 2010). Perhatian yang besar terhadap pengukuran kinerja disebabkan oleh opini bahwa pengukuran kinerja dapat meningkatkan efisiensi, keefektifan, penghematan dan produktifitas pada organisasi sektor publik (Halacmi, 2005). Pengukuran kinerja ini dimaksudkan untuk mengetahui capaian kinerja yang telah dilakukan organisasi dan sebagai alat untuk pengawasan serta evaluasi organisasi. Pengukuran kinerja akan memberikan umpan balik sehingga terjadi upaya perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan di masa mendatang (Bastian, 2006).
METODE PENELITIAN
3.
1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempatpenelitian dilaksanakan di Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset Daerah Kabupaten Talaud. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2013. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalaah metode analisis deskriptif, berupa penyusunan data-data untuk menyajikan informasi deskriptif. Transformasi data kedalam bentuk yang mudah di pahami dan diinterpretasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Teknik Analisa Data Untuk teknik analisa data digunakan teknik analisis laporan arus kas sebagai berikut : a. Analisis pertumbuhan arus kas b. Analisis arus kas untuk setiap komponen, maliputi : Analisis arus kas dari aktivitas operasi Analisis arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan Analisis arus kas dari aktivitas pembiayaan c. Analisis arus kas bebas
membangun, oleh sebab itu penilaian kinerja di bagian keuangan sangatlah penting untuk mengetahui danya perkembangan dn kemajuan daerah.
Kabupaten Talaud Merupakan suatu Kabupaten yang berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Derah ini masih terbilang sebagai daerah yang
Table 1. Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud untuk Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011. URAIAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus kas masuk Pendapatan pajak daerah Hasil retribusi daerah Lain-lain PAD yang sah Bagi hasil pajak/ bukan pajak Dana alokasi umum Dana alokasi khusus Pedapatan hibah Dana darurat Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan da erah pemerintah lainnya otonomi khusus Dana penyesuaian Tunjangan kependidikan Dana penyesuaian pencepatan pembangu nan infrastruktur Dana penyesuaian bidang pendidikan
2011
2010
1.220.614.325,00 1.097.843.072,00 1.494.113.193,00 1.418.115.960,00 5.983.834.299,00 5.139.576.528,00 17.343.150.421,00 19.158.818.522,0 0 278.637.894.000,0 256.907.753.000,0 045.286.200.000,00 045.112.000.000,00 0,00 4.197.205,00 0,00 0,00 6.969.512.734,00 5.219.191.373,00 34.048.335.160,00 24.062.301.200,0 0 0.00 0.00 7.391.496.000,00 0,00 0,00
58
436.360.000,00
2009
2008
924.912.888,00 1.000.004.417,00 1.389.148.595,00 19.940.674.463,0 0 255.090.500.000,0 059.973.000.000,0 0 0,00 17.039.290.000,0 0 4.488.325.180,00
723.759.045,00 1.633.211.676,00 1.979.145.302,81 21.106.097.915,0 0 248.890.970.000,0 062.085.000.000,0 0 0,00 8.500.000.000,00 6.066.581.024,00
5.422.288.000,00 5.365.875.000,00 4.436.417.000,00
1.391.320.000,00 816.023.000,00 0,00
0,00
0,00
Lain-lain PAD yang sah lainnya Jumlah arus kas masu k Arus kas keluar Belanja pegawai Belanja sunsidi Belanja hibah dan bantuan sosial Belanja bagi hasil kpd provinsi/kabupaten/ kota dan pemerintah Belanja bantuandesa keuangan kpd provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah d esa Belanja tidak terduga Belanja bantuan keuangan kepada partai politik Belanja barang dan jasa Jumlah arus kas kelu ar Arus kas bersih dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI N ON KEUANGAN Arus kas masuk Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi Penjualan hasil pertanian Penjualan hasil kehutanan Penjualan hasil perkebunan Penjualan hasil perikanan Jumlah arus kas masu k Arus kas keluar Belanja modal pengadaan tanah Belanja modal pengadaan lat-alat berat Belanja modal pengadaan angkutan darat dan air bermotor Belanja modal alat-alat pengolahan pertan ian dan peternakan Belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor Belanja modal pengadaan komputer Belanja modal pengadaan meubelair Belanja modal pengadaan peralatan dapur dan penghiasmodal rumah tangga alat-lat studio Belanja pengadaan Belanja modal pengadaan alat komunikasi Belanja modal alat-alat ukur Belanja modal pengadaan alat-alat kedokt eran dan laboratorium Belanja modal pengadaan konstruksi jalan , jembatanmodal dan jaringan air Belanja pengadaan instalasi list rik dan telepon Belanja modal kostruksi pembelian bangu nan Belanja modal pengadaan buku/kepustaka an Belanja modal pengadaan barang bercora k kesenian, kebudayaan
0,00 0,00 398.375.150.132,0 358.556.256.660,0 0 0
126.571.370,00 0,00 375.197.006.913,0 353.192.116.962,8 0 1
200.572.536.983,0 169.003.127.206,0 0 0 0,00 300.000.000,00
141.427.205.166,0 150.766.215.352,0 0 0 1.123.000.000,00 1.620.343.000,00
325.237.293,00
324.538.298,00
11.352.600.000,00 11.684.800.000,00 389.096.536,00 92.000.000,00 429.522.520,00 457.853.181,00 67.885.020.083,00 64.446.928.890,0 0 311.816.503.712,0 262.365.018.095,0 0 0 86.513.646.420,00 96.919.238.765,00
162.963.847,00
390.210.062,00
5.522.800.002,00 10.718.856.560,0 0 1.200.000.000,00 353.000.000,00 0,00 0,00 52.728.264.427,0 58.358.392.263,0 0 0 211.829.108.442,0 256.599.618.587,0 0 0 163.367.898.471,00 96.592.498.375.81
0,00 0,00 0,00 0,00 37.426.275,00 37.426.275,00
0,00 0,00 0,00 0,00 48.491.000,00 48.491.000,00
0,00 7.400.000,00 950.000,00 290.633.750,00 18.295.750,00 236.279.500,00
5.090.600,00 0,00 0,00 227.439.500,00 24.994.000,00 257.524.100,00
6.102.329.222,00 237.947.500,00 2.529.421.600,00
2.312.348.519,00 660.246.000,00 7.768.280.582.00
1.979.877.327,00 0,00 4.938.696.000,00
1.504.083.745,00 0,00 8.524.414.175,00
1.321.320.000,00
415.940.000,00
331.112.000,00
2.249.930.000,00
131.518.934,00
965.930.400,00
118.898.000,00
97.800.000,00
2.291.700.327,00 969.213.700,00 256.857.800,00
665.171.900,00 1.268.950.700,00 6.110.000,00
997.943.000,00 1.699.304.500,00 22.345.000,00
628.376.800,00 355.995.000,00 12.222.500,00
254.535.600,00 418.710.933,00 0,00 1.918.515.850,00
46.110.000,00 93.775.000,00 0,00 7.094.224.800,00
6.800.000,00 0,00 0,00 4.343.195.700,00
12.480.000,00 309.500.000,00 1.029.635.000,00 6.652.046.700,00
18.950.737.497,00 25.620.530.614,0 0 363.150.000,00 862.500,00
25.264.814.181,0 0 69.024.650,00
25.987.949.779,0 0 41.114.500,00
16.051.768.403,00 12.957.153.617,0 0 142.466.800,00 0,00 00,00 0,00
27.515.212.415,0 0 0,00 42.543.600,00
16.499.164.378,0 0 554.450.000,00 0,00
59
Belanja modal pengadaan hewan/ternak d 1.361.453.100,00 500.374.000,00 304.580.000,00 703.492.000,00 an tanaman Belanja modal pengadaan mebeluer/buku/ 0,00 14.151.346.748,0 0,00 1.894.200.000,00 alat 0 peraga/rehabilitasi gedung Belanja modal pengadaan pagar d 667.889.900,00 310.076.400,00 0,00 1.714.538.700,00 an tong sampah modal pengadaan alat perikanan Belanja 263.347.000,00 0,00 0,00 0,00 Belanja modal pengadaan rambu-rambu 0,00 0,00 lalulintas dan penataan halaman kantor Belanja modal pengadaan alat-alat perag 2.809.974.637,00 0,00 0,00 0,00 a pendidikan Jumlah arus kas kelu 62.615.657.815,00 79.881.097.005,0 75.199.482.147,0 74.131.057.958,0 ar 0 0 0 Arus kas bersih dari aktivitas investasi n (62.614.231.540,00) (79.832.606.005,00) (74.963.202.647,00) (73.873.533.858.00) on keuangaan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAA N Arus kas keluar Penyetaraan modal(Investasi)pemerintah 500.000.000,00 0.00 0,00 500.000.000,00 derah Pembayaran poko utang 13.757.655.328,00 0,00 74.002.111.141,00 39.482.758.842,0 Jumlah arus kas kelu 14.257.655.328,00 0,00 74.002.111.143,00 0 39.982.758.842.0 ar 0 Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaa (14.257.655.328,00) 0.00 (74.002.111.143,00) (39.982.758.842.00) n ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN Arus kas masuk Penerimaan perhitungan fihak ketiga di B 27.015.089.905,00 22.934.411.854,00 14.310.966.290,0 0,00 UD 0 Penerimaan perhitungan fihak ketiga di S 694.652.123,00 153.707.320,00 0,00 0,00 KPD Koreksi penambahan kas bendahara peng 0,00 1.004.289.214,00 0,00 0,00 eluran Pendapatan yang ditangguhkan bendahar 25.082.873,00 0,00 27.634.873,00 27.764.873,00 a penerimaan Koreksi kas bendahara pengeluaran yang 0,00 76.223,00 0,00 0,00 negatif Jumlah arus kas masu 27.734.824.901,00 24.092.484.611,00 14.338.601.163,0 27.764.873,00 k 0 Arus kas keluar Pengeluaran perhitungan fihak ketiga di B 27.011.375.632,00 21.135.946.447,0 15.165.621.551,0 0.00 UD 0 0 Pengeluaran perhitungan fihak ketiga di 694.455.381,00 153.707.320,00 0,00 0,00 SKPD Koreksi pengeluaran kas bendahara peng 0,00 21.588.096,00 0,00 0,00 eluran Pendapatan yang ditangguhkan bendahar 27.634.873,00 0,00 27.764.873,00 0,00 a penerimaan Koreksi dibendahara pengeluaran (yg sud 13.757.708,00 0,00 0,00 0,00 ah di SKTJM) 27.747.222.594,00 21.311.241.863,00 15.193.386.424,0 0.00 Jumlah arus kas kelu 0 Arus kas bersih dari aktivitas non anggar (12.397.693,00) 2.781.242.748,00 (854.785.261,00) 27.764.873,00 ar an Kenaikan /(penurunan) bersih kas selama 9.629.361.859,00 19.139.875.508,0 13.547.799.420,0 (17.236.029.451,19 periode 0 0 ) Saldo awal kas 35.830.105.055,00 16.690.229.547,5 5.147.537.452,00 22.383.566.903,6 Saldo akhir kas 45.459.466.914,00 0 35.830.105.055,0 16.690.229.547,5 95.147.537.452,50 0 0 Terdiri dari : Kas dari aktivitas daerah 43.072.613.474,00 33.257.340.950,00 15.366.309.581,00 1.161.145.766,00 Kas dari bendahara penerimaan 25.082.873,00 27.634.873,00 27.634.873,00 27.764.873,00 Kas dari bendahara pengeluaran 2.361.770.567,50 2.545.129.232,00 1.296.285.093,00 3.958.626.813,50
60
Berdasarkan laporan arus kas pemerintah daerah kabupaten talaud tersebut, kita dapat melakukan analisis arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten talaud pada tahun laporan serta memprediksikan kondisi keuangan pemerintah daerah untuk tahun berikutnya. Sebagaimana telah dibahas di awal bahwa dalam membaca laporan arus kas, hendaknya perhatian kita tertuju pada kenaikan/ penurunan kas selama satu periode serta saldo akhir kas, tetapi yang perlu diperhatikan justru komponen arus kas secara individual baik pada aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun
1.
aktivitas pembiayaan. Dengan membaca laporan arus kas tersebut akan dpat diketahui penyebab terjadinya surplus/ defisit, penyebab terjadinya kenaikan/penurunan kas. Laporan arus kas juga memberikan pesan selama ini aktivitas apa yang mendominasi pemerintah daerah, apakah pemerintah daerah hanya disibukkan oleh urusan rutin saja ataukah disibukkan dengan kegiatan investasi pembangunan daerah. Berdasarkan informasi laporan arus kas pemerintah daerah kabupaten talaud untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2011, dapat dianalisis hal-hal berikut :
ANALISIS PERTUMBUHAN ARUS KAS
Tabel 2. Pertumbuhan Arus Kas Tahun 2008 dan 2009 Arus Kas Bersih 2008 Jumlah Pertumbuhan (Rp) (%) Arus kas bersih dari aktivitas operasi 96.592.498.375.81 Arus kas bersih dari aktivitas investasi (73.873.533.858.00) Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan (39.982.758.842.00) Kenaikan /penurunan kas (17.236.029.451.19) Tabel 3. Pertumbuhan Arus Kas Tahun 2010 dan 2011 Arus Kas Bersih 2010 Jumlah Pertumbuhan (Rp) (%) Arus kas bersih dari aktivitas operasi 96.919.238.765,00 - 41,11 Arus kas bersih dari aktivitas investasi (79.832.606.005,00) 6,49 % Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan Kenaikan/penurunan kas 19.139.875.508,00 Dengan melihat pertumbuhan arus kas selama tiga tahun terakhir, secara sekilas dapat di tangkap sinyal adanya penurunan kinerja keuangan pada tahun
2009 Jumlah (Rp)
Pertumbuhan (%)
163.367.898.471,00
69,14 %
(74.963.202.647,00)
1,47 %
(74.002.111.143,00) 13.547.799.420,00
85,08 % -
2011 Jumlah (Rp) 86.513.646.420,00 (62.614.231.540,00)
Pertumbuhan (%) - 10,06 % - 21,56 -
(14.257.655.328,00) 9.629.361.859,00
2011 di bandingkan tahun 2010 dan 2009. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
61
-
1. Arus kas operasi selama tahun 20082011 bersaldo positif, ini merupakan hal yang bagus yang menunjukkan tidak adanya kesulitan keuangan pemerintah daerah. Namun jika dilihat dari pertumbuhannya pada tahun 2009 masih bersaldo positif tetapi pada tahun berikutnya pertumbuhan arus kas justru negatif, yaitu – 41,11 % tahun 2010 dan hingga pada tahun 2011 yaitu menjadi – 10,06 % . Pada tahun 2011 terjadi penurunan arus kas sangat drastis sebesar 9.677.592.345,00 dari tahun sebelumnya. Hal ini kurang bagus, sebab diharapkan pertumbuhan arus kas operasi bersaldo positif yang berarti ada peningkatan dari tahun ke tahun, bukan justru sebaliknya menurun sampai negatif. 2. Arus kas investasi selama empat tahun bersaldo negatif, ini berarti pemerintah daerah selama tiga tahun tersebut aktif melakukan pembangunan fisik dalam bentuk investasi aset tetap yang ditandai dengan telah terjadi pengeluaran kas untuk belanja modal yang lebih besar dibandingkan penerimaan kas dari penjualan aset tetap. Pertumbuhan arus kas investasi yang besar bisa berarti bagus tetapi bisa juga malah kurang bagus tergantung dari besarnya peningkatan serta keseimbangan arus kas yang lain. Arus kas investasi pada tahun ini akan mempengaruhi arus kas bersih operasi tahun depan . jika pada tahun ini arus kas investasi besar, maka arus kas keluar pada aktivitas operasi akan naik sehingga bisa berakibat jumlah arus kas bersih operasi lebih rendah jika tidak terjadi peningkatan pendapatan daerah yang signifikan. 3. Berdasarkan informasi Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud, jika dilihat sekilas tampak bahwa pada tahun 2010 telah terjadi sedikit peningkatan arus kas investasi, yaitu meningkat sebesar 4.869.403.358,00
62
atau 6,49 % dari tahun 2009 dan 2008. Peningkatan arus kas investasi pada tahun 2010 ini harus dicermati lebih lanjut apakah investasi modal tersebut untuk kepentingan publik ataukah aparatur dalam bentuk investasi modal. Pada tahun 2010 terjadi investasi modal dalam bentuk belanja modal yang sangat tinggi dilakukan oleh pemerintah daerah seperti belanja modal pengadaan alatalat berat, angkutan bermotor(darat/laut), pengadaan alat-alat kedokteran dan laboratorium, pengadaan konstruksi jalan dan jembatan serta belanja modal pengadaan mebeluer/ buku/ alat peraga/rehabilitasi gedung yang tinggi. Tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan aktivitas investasi oleh pemerintah yaitu sebesar 17.218.374.465,00 atau – 21,56 % ini dikarenakan pengeluaran belanja modal yang rendah. 4. Arus kas dari aktivitas pembiayaan bersaldo negatif dari pada tahun 2008, 2009 dan 2011 sedangkan pada tahun 2010 tidak ada aktivitas pembiayaan oleh pemerintah daerah, tetapi pada tahun 2009 nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2008 dan 2011. Hal itu melambangkan adanya kinerja yang baik dari pemerintah daerah dibuktikan dengan adanya pembayaran pokok utang yang tinggi. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan yang sangat drastis dari aktivitas pembiayaan ini mengindikasikan adanya penurunan kinerja keuangan pemerintah pada tahun tersebut. 5. Jika dilihat dari kenaikan/penurunan kas, selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 terjadi kenaikan kas. Hal itu bagus baagi kesinambungan fiskal pemerintah daerah. Tetapi meskipun terjadi kenaikan kas , kenaikan pada tahun 2011 secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan tahuntahun sebelumnya. Penurunan jumlah kenaikan kas dari taahun sebelumnya
menunjukan adanya penurunan kinerja keuangan, meskipun tidak bisa dikatakan terjadi kegagalan keuangan, tetapi hal itu
2.
perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan pada tahun berikutnya.
ANALISIS ARUS KAS UNTUK SETIAP KOMPONEN
Table 4. Arus Kas dari setiap komponen Tahun 2008 sampai dengan 2011 Arus Kas Bersih
2008
2009
2010
2011
Aktivitas Operasi 96.592.498.375.81
163.367.898.471,00
96.919.238.765,00
86.513.646.420,00
(73.873.533.858.00)
(74.963.202.647,00)
(79.832.606.005,00)
(62.614.231.540,00)
(39.982.758.842.00)
(74.002.111.143,00)
-
(14.257.655.328,00)
Aktivitas Investasi Aktivitas Pembiayaan
Berdasarkan informasi tersebut, kita dapat dianalisis sebagai berikut : 1. Arus kas operasi tahun 2008 sampai dengan 2011 bersaldo positif walaupun jumlahnya mengalami kenaikkan pada tahun 2009 serta menurun kembali pada tahun 2010 sampai 2011. Arus kas operasi yang positif akan dapat digunakan pemerintah untuk sumber pembiayaan daerah dalam rangka pengembalian pinjaman daerah, menambah investasi daerah atau memberi subsidi bagi masyarkat. Dengan menggunakan data diatas terlihat bahwa arus kas bersih dari aktivitas operasi pada tahun 2009 lebih tinggi karena kurangnya arus kas keluar dari aktivitas operasi pada tahun tersebut di bandingkan dengan tahun 2008 dan 2009 dan arus kas keluar yang lebih tinggi terjadi di tahun 2011. 2. Arus kas investasi pada tahun 2008 sampai 2011 semuanya bersaldo negatif menunjukkan bahwa adanya pengeluaran kas untuk belanja modal yang lebih besar dibandingkan penerimaan kas dan penjualan aset tetap. Arus kas investasi yang
bersaldo negatif juga menunjukkan adanya pertumbuhan aset yang positif yang dalam pemerintah daerah berarti terjadi pembangunan fisik berupa pembangunan infrastruktur daerah. Berdasarkan data diatas terlihat bahwa sejak tahun 2008 pemerintah daerah kabupaten talaud cukup gencar melakukan investasi modal sampai pada tahun 2010. Tetapi pada tahun 2011 terjadi penurunan arus kas investasi sebesar 21,56 %. Hal ini menujukkan adanya penurunan kinerja pemerintah daerah. 3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan berfluktuasi nilainya dalam waktu 4 tahun terakhir sedangkan pada tahun 2010 tidak terjadi aktivitas pembiayaan pada sektor pemerintah daerah. Arus kas pembiayaan yang bersaldo negatif mengindikasikan terjadinya surplus anggaran sehingga kelebihan dana tersebut digunakan untuk pengeluaran pembiayaan berupa pembayaran pokok utang dan investasi pemerintah daerah.
63
3.
ANALISIS ARUS KAS BEBAS (FREE CASH FLOW)
Table 5. Arus Kas Bebas(Free Cash Flow) Tahun 2008 dan 2009
2008
Arus Kas Bebas Tahun 2008 dan 2009 2009
Naik/Turun
Kas dari Operasi
96.592.498.375.81
163.367.898.471,00
66.775.400.095,19
Belanja Modal
74.131.057.958,00
75.199.482.147,00
1.068.424.189,00
Arus Kas Bebas
22.461.440.417,81
88.168.416.324,00
65.706.975.906,19
Tabel 6. Arus Kas Bebas(Free Cash Flow) Tahun 2009 dan 2010 Arus Kas Bebas Tahun 2009 dan 2010 2009 2010
Naik/Turun
Kas dari Operasi
163.367.898.471,00
96.191.238.765,00
67.176.659.706,00
Belanja Modal
75.199.482.147,00
79.881.097.005,00
(4.681.614.858,00)
Arus Kas Bebas
88.168.416.324,00
16.310.141.760,00
71.858.274.564,00
Table 7. Arus Kas Bebas(Free Cash Flow) Tahun 2010 dan 2011
P a d Kas dari a Operasi
2010
Arus Kas Bebas Tahun 2010 dan 2011 2011
96.191.238.765,00
Belanja 79.881.097.005,00 p Modal r i Arus Kas 16.310.141.760,00 n Bebas sipnya semakin besar arus kas bebas, maka hal itu semakin baik bagi organisasi karena tidak ada masalah likuiditas yang melilit organisasi. Berdasarkan informasi dalam laporan arus kas, kita dapat menghitung arus kas bebas suatu pemerintah daerah. Arus kas bebas pemerintah daerah kabupaten talaud untuk tahun 2008 sampai 2011 semuanya bersaldo positif.
64
Naik/Turun
86.513.646.420,00
(9.677.592.345,00)
62.651.657.815,00
(17.229.439.190,00)
23.861.988.605,00 7.551.846.845,00 Kenaikan terjadi di tahun 2009 dan terjadi penurunan pada tahun 2010 . Hal ini juga mengindikasikan adanya penurunan kinerja pada tahun 2010 di bandingkaan tahun-tahun sebelumnya. Serta pada tahun 2011 pemerintah mulai membangun kinerjanya lagi, hal dibuktikan dengan adanya peningkatan arus kas bebas sebanyak 46,3%.
KESIMPULAN Hasil analisis laporan arus Pemerintah Kabupaten Talaud pada tahun 2008 sampai dengan 2011 dilihat dari analisis pertumbuhan arus kas didapatkan bahwa kinerja yang baik oleh pemerintah daerah terletak pada tahun 2009 di tandai dengan adanya pertumbuhan kas yang tinggi dengan bernilai positif, sedangkan pada tahun berikutnya terjadi penurunan yaitu memiliki pertumbuhan arus kas bersih yang bernilai negatif. Analisis arus kas untuk setiap komponen yaitu aktivitas operasi tahun 2008 sampai dengan 2011 bersaldo positif ini berarti adanya usaha yang baik dari pemerintah daerah walaupun puncak kinerja yang baik terjadi pada tahun 2009 dan mengalami penurunanan yang cukup tinggi sampai pada tahun 2011. Analisis aktivitas investasi bersaldo negatif ini menunjukkan pemerintah aktif melakukan pembangunan fisik berupa pembangunan infrastruktur daerah, sedangkan untuk aktivitas pembiayaan nilainya juga negatif ini mengindikasikan terjadinya kenaikan anggaran yang bisa digunakan untuk pembayaran pokok pinjaman daerah atau investasi daerah.
Sedangkan dilihat dari arus kas bebas pada tahun 2009 mengalami peningkatan tertinggi. Kenaikan arus kas bebas ini memberikan sinyal positif yang direfleksikan dari adanya kenaikan arus kas operasi yang dibarengi dengan kenaikan belanja modal. Maka kesimpulannya pada tahun 2009 menunjukkan kinerja keuangan yang paling baik di bandingkan tahun sebelumnya serta terendah pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 mengalami sedikit peningkatan arus kas bebas walaupun memiliki kas operasi yang sedikit maka pemerintah melakukan belanja modal yang rendah. Ini bisa di simpulkan bahwa Pemerintah daerah kabupaten talaud memiliki arus kas bebas selama empat tahun terakhir yang bersldo positif yang berarti bahwa pemerintah daerah memiliki kelebihan kas (surplus) yang dapat digunakan untuk menambah dana cadangan, melunasi utang daerah atau bisa digunakan untuk investasi daerah dalam bentuk penyetaraan modal. .
SARAN membuat gedung atau mobil dinas baru, tetapi lebih baik untuk infrastruktur publik daerah dalam rangka perbaikan pelayanan publik, menarik investor dan menggerakkan perekonomian daerah. Sedangkan bagi pihak lain atau peneliti lain, hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.
Bagi institusi tempat penelitian, Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud lebih lagi meningkatkan kinerja di bagian keuangan karena penurunan yang terjadi bisa berdampak buruk pada kesejahtraan masyarakat. Perlu diperhatikan juga bahwa hendaknya pemerintah daerah tidak berorientasi untuk terus memperbesar belanja modal dengan
65
DAFTAR PUSTAKA Bastian Indra, 2006. “Sistem Akuntansi Sektor Publik”. Edisi ke-2 Jakarta , Penerbit Selemba Empat, 2006.
Mardiasmo, 2002. “Reformasi pengelolaan keuangan daerah Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia , No 1,2000.
Devas, Nick, et al., Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonsia. Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia, 1989.
“:
Nurlan Darise, 2008. “Akuntansi Keuangan Daerah (Sector Publik)”. Penerbit PT Indeks .
Halim Abdul, (2001). “Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah”, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan per 1 juli 2009. Jakarta : Selemba Empat
Nurlan Darise, “Pengelolaan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)”, Jakarta, Penerbit PT Indeks, 2007. Wiratraman, R. Herlambang Perdana. 2009. Paradigma Hukum dan Demokratisasi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah. www.google.com.
Mahmudi, 2010. “Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah “ Edisi ke -2 Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
66