ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA Nurul Hidayah, Masyhad, Anggraeni Rahmasari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
[email protected] ABSTRAK Arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan, yang mana laporan keuangan adalah laporan yang dibuat untuk para pembuat keputusan, terutamanya adalah pihak di luar organisasi maupun instansi yang isinya posisi keuangan dan hasil dari usaha. Maka dari itu arus kas merupakan faktor penting dalam laporan keuangan, Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah rasio laporan arus kas. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui tingkat likuiditas dan fleksibilitas keuangan PT. Indosat, Tbk dengan menggunakan rasio arus kas Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat likuiditas keuangan PT. Indosat dilihat dari rasio likuiditas yang mampu membayar kewajiban dan komitmennya hanya rasio cakupan kas terhadap bunga(CKB) dan rasio pengeluaran modal (PM). Sedangkan tingkat fleksibilitas keuangan PT. Indosat, Tbk dilihat dari rasio kecukupan arus kas untuktahun 2013 sampai tahun 2015 sangat rendah, bahkan bernilai negatif. Kata Kunci: Analisis Laporan Arus Kas, Rasio likuiditas Arus Kas, Rasio Fleksibilitas Arus Kas ABSTRACT Cash Flow is part of the financial statements, which the financial statements are statements that are made for decision maker, is principally a party outside the organization or institution whose contents financial position and results of the business. Therefore the cash flow is an important factor in the financial statements. One analysis of financial performance using the cash flow statement is the ratio of cash flow statement. Issues examined in this study was to determine the level of liquidity and financial flexibility PT. Indosat, Tbk using cash flow ratio. The researchers concluded that the level of financial liquidity PT . Indosat seen from liquidity ratio that is able to pay its obligations and commitments only to interest coverage ratio of cash (CKB) and the ratio of capital expenditure (PM). While the level of financial flexibility PT. Indosat, Tbk seen from cashflow adequacy ratio of cash for the years 2013 to 2015 is very low, even negative. Keywords: analysis cash flow statement, ratio of cash flow liquidity, ratio of cash flow flexibility
182
PENDAHULUAN Laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya dan untuk menilai kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Maka dari itu diperlukan analisa agar terlihat kelemahankelemahan perusahaan serta hasil yang dianggap baik kemudian hasil analisa tersebut digunakan untuk membuat perbaikan penyusunan rencana yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Laporan arus kas merupakan laporan yang menyediakan informasi yang relevan tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan kondisi likuiditas perusahaan di masa mendatang. Oleh sebab itu, kas merupakan faktor penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Hanafi (2016:50) “Laporan arus kas menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan”. Menurut Baridwan (2010:40), “Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.” Analisis laporan arus kas merupakan analisis finansial yang sangat penting bagi seorang manajer keuangan suatu perusahaan disamping analisis finansial lainnya. Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan selama satu periode tertentu. Carl, dkk (2000:45) dalam Octavianus (2015:14), banyak investor dan kreditor beranggapan bahwa menilai kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari besarnya laba yang dicapai perusahaan. Ketika laba tinggi maka kinerja keuangan perusahaan tersebut sudah baik, tetapi itu sangat keliru karena laba yang tinggi belum dapat menjamin perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dari kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan laporan arus kas untuk dapat menilai kinerja keuangan perusahaan. Dalam laporan arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
183
kas yang berasal dari aktivitas operasi dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, serta membayar deviden. Darsono dan Ashari (2005:218), untuk menilai kinerja keuangan perusahaan maka digunakan analisis rasio arus kas sebagai berikut: rasio likuiditas arus kas dan rasio fleksibilitas arus kas. Rasio likuiditas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio fleksibilitas digunakan untuk membayar kembali kewajibannya di masa yang akan datang dengan kas bersih dari aktivitas operasi. Selama periode 2013-2015 PT. Indosat selalu mengalami rugi. Penilaian yang tepat atas kinerja perusahaan tidak hanya memperhatikan kemampuan perusahaan menghasilkan laba tetapi juga memperhatikan kemampuan arus kas positif dari kegiatan operasinya. Jika perusahaan profitable tapi arus kasnya defisit maka perusahaan diindikasikan mengalami masalah keuangan dan dikhawatirkan tidak mampu mengambalikan pinjaman kepada investor maupun membayar deviden kepada investor. Jika perusahaan memiliki arus kas positif namun laba yang
diperoleh
negatif,
kondisi
tersebut
menjadikan
investor
tidak
mempercayakan invesasinya kembali kepada perusahaan karena dai kondisi laba yang negatif menjadikan tidak adanya deviden.
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Sesuai dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan, maka penelitian ini tergolong penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif sendiri merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, serta menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi untuk melihat, mengungkapkan atau menggambarkan secara tepat hal-hal yang sedang dihadapi sekarang. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 1. Studi Kepustakaan
184
Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi atau data sebanyakbanyaknya dari kepustakaan 2. Teknik dokumentasi Dengan teknik ini peneliti mengumpulkan data laporan keuangan perusahaan dari tahun 2013-2015. Data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan situs resmi Indosat (www.indosatooredoo.com) Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis terhadap data dan informasi yang diperoleh, akan dianalisis antara kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan analisis rasio arus kas dengan membandingkan nya dengan laporan arus kas tiap tahun dimulai dari 2013-2015. Menurut Darsono dan Ashari di dalam bukunya “Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan” (2005 : 91), Alat analisis rasio laporan arus kas yang diperlukan untuk menilai kinerja keuangan antara lain: Rasio arus kas operasi (AKO), Rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB), Rasio cakupan kas terhadap hutang Lancar (CKHL) Rasio pengeluaran modal(PM), Rasio total hutang (TH), ), Rasio cakupan arus dana (CAD) dan Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK).
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN a. Rasio Likuiditas Arus Kas 1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Rasio ini digunakan untuk menghitung kecukupan arus kas operasi dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Jumlah Arus Kas Operasi AKO = Kewajiban Lancar
185
Tabel 1 Hasil Perhitungan Rasio Arus Kas Operasi PT. Indosat, Tbk (Disajikan dalam jutaan rupiah Tahun
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
%
2013
8.392.129
13.494.437
62,2
2014
7.348.789
21.147.849
34,7
2015
8.264.993
20.052.600
41,2
Rata-rata Rasio AKO :
46,1
Sumber : Peneliti (2016)
Dari hasil perhitungan rasio di atas menggambarkan bahwa kemampuan arus kas dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (hutang lancar) berfluktuatif Rasio AKO PT. Indosat masih di bawah satu karena kewajiban lancarnya lebih besar dari jumlah arus kas operasinya.
2.
Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi ditambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak kemudian dibagi dengan pembayaran bunga. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak CKB = Bunga
Tabel 2 Hasil perhitungan Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) PT. Indosat, Tbk (Disajikan dalam jutaan rupiah) Tahun Arus Kas Pembayaran Pembayaran Perputaran Operasi Bunga Pajak (Kali) 2013 311.134 5,06 2.145.722 8.392.129 2014 370.543 4,25 2.378.199 7.348.789 2015 209.170 4,19 2.658.816 8.264.993 Rata-rata Rasio CKB : Sumber : Peneliti (2016)
4,50
186
Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa nilai rasio cakupan kas terhadap bunga mengalami penurunan terlihat selama tiga tahun terakhir angka rasio menurun dari tahun ke tahun. 3.
Rasio Cakupan Arus Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar
berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio diperoleh dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar, rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Arus Kas Operasi + Deviden Kas CKHL = Hutang Lancar
Tabel 3 Hasil perhitungan Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) PT. Indosat, Tbk (Disajikan dalam jutaan rupiah) Tahun Arus Kas Penerimaan Hutang Perputaran Operasi Deviden Kas Lancar 2013 53.141 0,63 8.392.129 13.494.437 2014
7.348.789
23.261
21.147.849
0,35
2015
8.264.993
20.283
20.052.600
0,41
Rata-rata Rasio CKHL : Sumber : Peneliti (2016)
0,46
Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa nilai rasio cakupan kas terhadap hutang lancar mengalami fluktuasi. Tahun 2014 Rasio CKHL nya paling kecil karena perusahaan menambah hutang lancarnya. 4.
Rasio Pengeluaran Modal (PM) Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan
pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Arus Kas Operasi PM = Aset Tetap
187
Tabel 4 Hasil perhitungan Rasio Pengeluaran Modal (PM) PT. Indosat, Tbk (Disajikan dalam jutaan rupiah) Jumlah Arus Tahun Aset Tetap Perputaran Kas Operasi 2013 8.392.129 9.322.410 0,90 2014 7.348.789 6.432.134 1,14 2015 8.264.993 7.344.833 1,13 Rata-rata Rasio Pengeluaran Modal : 1,06 Sumber : Peneliti (2016)
Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa nilai rasio pengeluaran modal mengalami kenaikan. Rasio PM paling baik terjadi di tahun 2014 karena perusahaan tidak terlalu banyak investasi untuk asset tetap.
5.
Rasio Total Hutang (TH) Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan
mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas dari aktivitas normal perusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Arus Kas Operasi Total Hutang = Total Hutang Tabel 5 Hasil perhitungan Rasio Total Hutang (TH) PT. Indosat, Tbk (Disajikan dalam jutaan rupiah) Jumlah Arus Tahun Total Hutang % Kas Operasi 2013 8.392.129 38.003.293 22,08
2014
7.348.789
2015 8.264.993 Rata-rata Rasio Total Hutang :
39.058.877
18,81
42.124.676
19,62 20,17
Sumber : Peneliti (2016)
188
Dari hasil perhitugan diatas terlihat bahwa nilai rasio total hutang mengalami penurunan. Rasio TH paling kecil terjadi pada tahun 2014 karena jumlah arus kas operasi perusahaan lebih rendah dibanding tahun 2013 & 2015. 6.
Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak dan deviden preferen). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Laba sebelum pajak dan bunga CAD = Bunga + Penyesuaian Pajak + Deviden preferen Tabel 6 Hasil perhitungan Rasio Cakupan Arus Dana PT. Indosat, Tbk (Disajikan dalam jutaan rupiah) Pembayaran Pembayaran Dividen Tahun EBIT Bunga Pajak Preferen 2013 -3.333.837 2.145.722 311.134 0 2014 -1.935.901 2.378.199 370.543 0 2015 -1.785.835 2.658.816 209.170 0 Rata-rata Rasio CAD : -0,89
Perputaran -1,36 -0,70 -0,62
Sumber : Peneliti (2016)
Dari Tabel 6 terlihat bahwa rasio CAD minus karena selama tahun 20132014 PT. Indosat, Tbk mengalami rugi sehingga dapat dikategorikan perusahaan ini tidak likuid dilihat dari rasio CADnya.
b. Rasio Fleksibilitas Arus Kas 7.
Rasio Kecukupan Arus Kas Rasio ini mengukur kemampuan perusahan dalam menyediakan kas untuk
memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. EBIT – Bunga – Pajak – Aset Tetap KAK = Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun
189
Tabel 7 Hasil perhitungan Rasio Kecukupan Arus Kas PT. Indosat, Tbk (Disajikan dalam jutaan rupiah) Pembayaran Pembayaran Rata-rata hutang lancar Tahun EBIT Aset Tetap % Bunga Pajak selama 5 tahun 2013 -3.333.837 2.145.722 -126,14 311.134 9.322.410 11.980.838 2014 -1.935.901
2.378.199
370.543
6.432.134
13.970.384
-79,57
2015 -1.785.835
2.658.816
209.170
7.344.833
15.538.698
-77,22
Rata-rata Rasio Kecukupan Arus Kas PT. Indosat, tbk :
-94,31
Sumber : Peneliti (2016)
Dari hasil perhitungan diata terlihat bahwa nilai rasio kecakupan kas untuk tiap tahunnya mengalami minus dikarenakan EBIT perusahaan minus. SIMPULAN Dari hasil analisis laporan arus kas terhadap tingkat likuiditas perusahaan pada PT. Indosat, Tbk selama kurun waktu tiga tahun, yaitu dari 2013-2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis rasio arus kas rata-rata PT. Indosat, Tbk adalah sebagai berikut : a. Rasio Arus Kas Operasi sebesar (AKO) sebesar 46,1% b. Rasio Cakupan Arus Kas Terhadap Bunga (CKB) sebesar 4,50 kali c. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) sebesar 0,46 kali d. Rasio Pengeluaran Modal (PM) sebesar 1,06 kali e. Rasio Total Hutang (TH) sebesar 20,17% f. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) sebesar -0,89 kali g. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) sebesar -94,31%
2. Tingkat likuiditas yang dimiliki PT. Indosat, Tbk jika dinilai dari rata-rata nilai Rasio Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL), Rasio Total Hutang (TH) dan Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) dinilai rendah atau dengan kata lain perusahaan tersebut dalam keadaaan tidak likuid karena nilainya di bawah satu. Hal ini terlihat dari perhitungan rasiorasionya berarti perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya. Tapi jika di nilai dari rasio pengeluaran modal (PM) dan
190
rasio cakupan arus kas terhadap bunga (CKB) PT. Indosat, Tbk dikatakan likuid dalam pembayaran bunga dan pemenuhan aset tetapnya. Tapi dari 5 Rasio yang di nilai baik Cuma 3 rasio dapat dikatakan perusahaan tidak likuid. 3. Tingkat fleksibilitas keuangan PT. Indosat, Tbk yang dianalisis dengan menghitung Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) dikatakan tidak fleksibel karena rasio nya di bawah satu bahkan minus yang berarti arus kas tidak dapat memenuhi untuk kesempatan dan kebutuhan kas di masa yang akan datang.
SARAN Beberapa saran yang dapat peneliti berikan untuk perbaiakan atau peningkatan kinerja lebih lanjut dimasa yang akan datang setelah menganalisis informasi arus kas dalam bentuk rasio adalah sebagai berikut: 1. Dari perhitungan rasio likuiditas arus kas PT. Indosat dinyatakan tidak likuid. Hal ini berarti terdapat kemungkinan PT. Indosat, Tbk tidak mampu membayar kewajiban lancar. Tanpa menggunakan arus kas dari aktivitas lain. Untuk itu PT. Indosat, Tbk harus lebih mengupayakan peningkatan arus kas dari aktivitas operasinya. Sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah hutang dan pembelian aktiva tetap karena perusahaan mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam membayar semua kewajiban dari arus kas yang berasal dari aktivitas normal perusahaan. 2. Dari perhitungan rasio fleksibilitas arus kas PT. Indosat dinyatakan tidak fleksibel yang berarti arus kas tidak dapat memenuhi untuk kesempatan dan kebutuhan bisnis baru yang tidak terduga. PT. Indosat, Tbk hendaknya memperhatikan jumlah hutang jangka panjang yang diinvestasikan dengan laba bersih maupun penggunaan modal dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga mampu memenuhi kewajiban kas di masa mendatang.
191
DAFTAR PUSTAKA Carl, C. Rollin dkk 2000, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jakarta : Erlangga Darsono dan Ashari 2005, Pedoman Praktis Memahami laporan Keuangan, Yogyakarta : Andi. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) 2014, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Jakarta : Salemba Empat Mamduh, M. Hanafi dan Abdul Halim 2016, Analisis Laporan Keuangan, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, Octavianus 2015, Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada PTP Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu, Skripsi, Universitas Katolik Santo Thomas, Sumatera Utara Medan. Sawir, Agnes 2009, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
192