ANALISIS KONSEP OMOIYARI DALAM DRAMA MISAKI NUMBER ONE!! Fransiska, Rosita Ningrum Universitas Bina Nusantara, Jl. Kemanggisan Ilir III no.45, Kemanggisan, Palmerah, Jakbar 11480, (+6221) 5327630,
[email protected]
ABSTRAK Sastra merupakan hal yang menghubungkan semua manusia, bisa dilihat namun tidak berbentuk karena berupa imajinasi pengarangnya. Sastra mempunyai banyak jenis dan salah satunya adalah drama. Drama di Jepang bisa menjadi sarana hiburan maupun pendidikan, termasuk pendidikan moral. Konsep moral omoiyari adalah kemauan merasakan penderitaan dan kebahagiaan orang lain, seperti penderitaan dan kebahagiaan kita sendiri. Tindakan omoiyari dilakukan untuk membantu orang lain, tanpa mengharapkan imbalan dan dilakukan dengan adanya pengorbanan serta tanpa paksaan atau secara sukarela. Salah satu drama yang menarik untuk dinikmati adalah Misaki Number One!! yang diadaptasi dari komiknya dengan judul yang sama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsep omoiyari yang merupakan salah satu dari banyak jenis moral di Jepang dan untuk membangun kembali moral bangsa kita. Dengan menggunakan metode deskriptif analitis, beberapa episode drama diteliti berdasarkan teori yang ada. Sedangkan untuk mencari data-data yang diperlukan, digunakan metode kepustakaan. Setelah menganalisis, terbukti bahwa dalam drama ini terdapat konsep moral omoiyari. Kata kunci: Omoiyari, Moral, Misaki Number One!!, Drama
ABSTRACT Literature is a thing which relates all human beings, can be seen but has no shapes because it is in the form of its author’s imagination. Literature has many types and one of them is drama. Drama in Japan could be a means of entertainment and education, including moral education. The concept of Omoiyari is the will to feel the suffering and happiness as our own feeling. The act of omoiyari is done to help others without expecting returns and done by the sacrifice without compulsion or voluntarily act. One of the interesting dramas to be enjoyed is Misaki Number One!! which is adapted from the comic with the same title. The purpose of this search is to know the omoiyari concept which is one of the many kinds of moral in Japan, and to rebuild the moral of our nation. Using descriptive analysis method, some of the episodes in the drama are researched based on the theories that are existed. While finding the data needed, the method of bibliographical is used. After analyzing the drama, it is proven that there are the concepts of omoiyari in this drama. Keywords: Omoiyari, Moral, Misaki Number One!!, Drama
1
PENDAHULUAN Sastra adalah penghubung antara manusia yang dapat dilihat namun tidak dapat disentuh karena ia berupa imajinasi (Kresna, 2001, hal.24). Di dunia ini terdapat berbagai macam sastra dan salah satunya adalah manga atau komik Jepang dan juga drama. Drama termasuk sebuah karya sastra karena drama merupakan gabungan dari berbagai macam kesenian, yaitu seni musik, seni tari, seni rupa, dan lain sebagainya (Siswanto, 2008, hal.70) Negara Jepang, seperti yang sudah kita ketahui, merupakan negara dengan rakyat yang sangat tertib, disiplin dan bersih. Mereka sangat patuh pada hukum dan sangat menghargai waktu. Ramli (2009, para.36) mengatakan bahwa semua itu berhubungan erat dengan pendidikannya terutama pendidikan moralnya yang diajarkan sejak sekolah dasar sampai SMA. Beberapa jenis moral yang dipelajari di bangku sekolah, seperti yang disebutkan oleh Khan (1997, hal.201-202) adalah sikap terhadap peraturan (setsudo aru seikatsu taido), kerajinan dan kerja keras (kinben doryoku), keberanian (yuuki), kejujuran dan ketulusan (shojiki seijitsu), keterusterangan (meiryo), tata krama (reigi saso), kepedulian dan kebaikan (omoiyari, shinsetsu), kepercayaan dan persahabatan (shinrai yuujyo), penghargaan (kansha), sapaan (aisatsu), penggunaan bahasa (kotobazukai), dan sikap ramah (kimochi no yoi dousa). Nilai-nilai moral tersebut sudah masuk dan menjadi bagian dari budaya mereka, sehingga mereka bisa sangat patuh dan disiplin secara otomatis, seperti yang sudah kita ketahui. Karena sudah menjadi bagian dari budaya, maka di dalam karya sastra orang Jepang, pasti terdapat nilainilai moral mereka. Misaki No.1 adalah salah satu drama Jepang yang cocok sebagai sarana hiburan dan juga sarana edukasi moral. Drama ini tayang pada 12 Januari 2011. Menceritakan tentang seorang hostess nomor satu di sebuah klub malam Roppongi yang tiba-tiba menjadi guru di Sekolah Midou, sebuah sekolah unggulan di mana murid-muridnya selalu berprestasi dalam pelajaran maupun olahraga. Akan tetapi di sekolah tersebut, ada juga murid-murid yang jatuh dalam kedua hal tersebut. Murid-murid tersebut dikumpulkan dalam satu kelas, yaitu kelas 2Z. Kelas ini yang akan diajar oleh guru baru ini. Dia diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat murid-murid tersebut (2010, para.2). Dikemas dengan campuran komedi sehingga para penontonnya tidak merasa bosan saat menonton. Rating keseluruhan drama ini juga termasuk tinggi jika dibandingkan dengan drama yang tayang bersamaan dengan drama ini, yaitu 10.5%, berada pada posisi keempat dalam ranking Tokyohive (2011) setelah Aibou Season 9 (20.4%), Utsukushii Rinjin (12.9%), dan Honboshi (11.3%). Rumusan permasalahan penelitian ini adalah omoiyari yang terkandung dalam drama Misaki No.1. Penulis akan membatasi penelitian ini pada tiga tokoh murid dalam beberapa episode saja, yaitu tokoh Kujou Kazuma dalam episode 1, 4, 6, 7, dan 9, tokoh Minato Ryosuke dalam episode 4, 6, dan 7, serta tokoh Sakurai Yui dalam episode 2, 6, dan 9. Tujuan penelitian adalah agar penonton drama Misaki No.1 dapat mengetahui dan lebih memahami pesan moral yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh, terutama tokoh muridnya. Selain itu, penulis berharap dengan adanya penelitian ini, dapat membantu meningkatkan moral bangsa Indonesia.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kepustakaan. Pertama-tama, penulis mencari dan mengumpulkan data dari media internet. Setelah semua data terkumpul, penulis membacanya dan mencari drama yang dirasa cocok dengan data yang ditemukan. Lalu, penulis melakukan analisis terhadap drama tersebut. Penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu membahas masalah dengan menata dan memberikan penjelasan terhadap masalah tersebut.
2
HASIL DAN BAHASAN Pengertian omoiyari merujuk pada kemampuan dan kemauan seseorang untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, seolah-olah merasakan sendiri kegembiraan dan kesedihan yang sedang mereka alami, dan menolong memenuhi keinginan mereka (Lebra dalam Shimizu, et al., 2001, hal.3). Seorang antropologis, Akanuma dalam Hara (2006, hal.27) mengartikan omoiyari sebagai sikap menebak perasaan orang lain dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh perasaan mereka, menerima hal-hal yang telah terjadi (atau akan terjadi) pada orang lain, seperti menerima hal-hal yang telah terjadi (atau akan terjadi) pada diri sendiri, dan seorang psikologis sosial, Ninomiya dalam Hara (2006, hal.27) mengartikan omoiyari sebagai tindakan sukarela yang dilakukan demi kepentingan orang lain. Berdasarkan pengertianpengertian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa omoiyari adalah intuisi pemahaman perasaan sesama yang biasanya akan menuntun dan mengarahkan seseorang untuk memahami hal-hal yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan kepada sesama (Hara, 2006, hal.27). Omoiyari juga dilakukan untuk membantu orang lain, tidak mengharapkan imbalan, disertai dengan resiko atau pengorbanan diri, dan dilakukan secara sukarela (Kikuchi dalam Hara, 2006, hal.28-29). Eisenberg, et al. dalam Rena (2005, hal.144) juga menyatakan hal yang sama seperti yang dinyatakan oleh Kikuchi di atas.
Analisis Omoiyari Pada Tokoh Kujou Kazuma Episode 1 Menit : 30:12 – 31:20 Percakapan :
黒服スタフ:彼女、かわいいね。うち初めてだよね? 唯:何ですか? 黒服スタフ:いいものあるんだけど。これ、欲しくて来たんでしょ?君さ、かわいいから安く しとくよ。 唯:いらないから。 黒服スタフ:みんなやってるよ。 唯:離して!離して! 和真:俺の連れに何か用か? 唯:行こう。 八神:うちの従業員に手荒なマネは困るな。 唯:和真! 八神:お前、高校生だろ、あ!? 和真:行くぞ! 八神:てめぇ!おい!あいつら捕まえろ! (美咲ナンバワン!!2011) Terjemahan : Staff Red Eye: Kamu, manis deh. Baru pertama kali datang ke sini kan? Yui: Ada apa? Staff Red Eye: Aku punya barang bagus. Ini, kamu datang karena mau ini kan? Karena kamu manis, aku berikan harga murah deh. Yui: Aku tidak butuh. Staff Red Eye: Semuanya juga pakai kok. Yui: Lepaskan! Lepaskan! Kazuma: Ada perlu apa dengan temanku? Yui: Ayo pergi. Yagami: Aku tidak suka ada yang menggunakan kekerasan pada anak buahku. Yui: Kazuma! Yagami: Kamu, anak SMA kan, ha!? Kazuma: Ayo pergi! Yagami: Kamu! Oi! Tangkap mereka! (Misaki Number One!! 2011)
3
Situasi : Kazuma dan kawan-kawannya sedang berada di sebuah klub malam untuk sekadar bermain saja. Saat Yui sedang berada di bar untuk meletakkan botol minumannya, dia didatangi seseorang yang mengenakan baju hitam yang dikenal sebagai penjaga klub tersebut. Orang tersebut menawari obatobatan kepada Yui dengan harga murah. Ketika Yui mengatakan bahwa dia tidak butuh obat-obatan tersebut, orang itu memaksa dan menahannya. Saat itu, Kazuma segera datang dan membantu Yui melepaskan diri dari orang itu. Aksinya membuat orang-orang berbaju hitam yang lainnya marah dan akhirnya memukuli Kazuma. Analisis : Tindakan Kazuma tersebut termasuk sikap omoiyari. Kazuma melihat temannya, Yui berada dalam masalah, dan dia bermaksud menolongnya lepas dari orang yang mengganggunya tanpa diminta oleh siapapun. Hal itu membuktikan bahwa Kazuma menolong Yui dengan sukarela. Selain itu, sikap yang Kazuma tunjukkan juga memiliki ke empat karakteristik omoiyari. Kazuma menolong Yui dan membantunya lepas dari masalah. Dia tidak mengharapkan imbalan dari Yui karena dia hanya ingin menolongnya lepas dari masalah tersebut. Selain itu, Kazuma juga sempat dipukul oleh orang dalam klub tersebut karena tindakannya menolong Yui, membuatnya terluka karena pukulan yang diterimanya. Lalu, tindakan yang Kazuma lakukan bukan atas permintaan atau perintah orang lain, tapi karena dia sendiri yang melihat Yui dalam masalah dan segera menolongnya dengan sukarela. Hal ini membuktikan bahwa tindakan Kazuma adalah omoiyari. Episode 6 Menit : 42:18 – 43:15 Percakapan :
美咲:何でわざと殴られたりしたの? 和真:次問題起こしたら退学なんだろ?今さらそんなん面倒くせぇから。 唯:ねぇ、ホントにそれだけ? 星田:どういうことだよ。 唯:美咲ちゃんのためなんじゃないの? 亮介:和真はあんたに先生続けてほしいんだよ。だから、ボコボコにされても手出せなかった んだ。そうだよな? 美咲:え?私のため? 和真:違ぇよ。 唯:和真って意外と分かりやすいんだから。 和真:バ~カ。 (美咲ナンバワン!!2011) Terjemahan : Misaki: Kenapa kamu sengaja tidak melawan? Kazuma: Kalau terjadi masalah lagi, aku akan dikeluarkan bukan? Sekarang, hal yang seperti itu sangat merepotkan. Yui: Benarkah hanya itu saja? Hoshida: Apa maksudnya sih? Yui: Bukannya demi Misaki? Ryosuke: Kujou ingin kamu tetap menjadi guru. Karena itu, biarpun dipukuli begini dia tidak melawan. Benar kan? Misaki: Eh? Demi aku? Kazuma: Bukan begitu. Yui: Kazuma itu sebenarnya sangat mudah dimengerti. Kazuma: Bodoh~ (Misaki Number One!! 2011) Situasi : Kazuma pergi sendirian ke lapangan tempat teman lamanya minta untuk bertarung ulang, memutuskan siapa yang lebih kuat dan menyelesaikan masalah diantara mereka. Namun, ternyata Kazuma sama sekali tidak melawan saat dipukuli temannya itu. Analisis : Omoiyari yang ditunjukkan oleh Kazuma yaitu menebak perasaan orang lain dan menjaga dengan sungguh-sungguh perasaan tersebut. Di dalam potongan percakapan di atas, Kazuma sengaja
4
membiarkan dirinya dipukuli karena dia tidak ingin gurunya, Misaki berhenti mengajar. Kazuma memutuskan untuk melakukan hal itu karena sebelumnya dia sudah mengetahui hasil rapat guru, di mana Misaki berhasil meyakinkan guru-guru lain bahwa Kazuma dan murid kelas 2Z yang lain bukanlah anakanak yang tidak baik yang hanya menimbulkan masalah saja. Kepercayaan yang Misaki berikan kepada murid-murid kelas 2Z yang lain sampai kepada Kazuma dan dia bermaksud untuk menjaga rasa percaya itu dengan tidak berkelahi lagi. Karena itu, Kazuma membiarkan dirinya dipukuli saat bertarung ulang dengan teman lamanya. Pengorbanan diri Kazuma tersebut juga sikap yang disertai resiko atau pengorbanan diri. dilakukan secara sukarela, tidak mengharapkan imbalan dan membantu atau menolong orang lain. Kazuma membiarkan dirinya dipukuli tanpa melawan dan membalas pukulan temannya sedikitpun, karena dia ingin membantu wali kelasnya supaya bisa tetap mengajar dengan tidak menimbulkan masalah lagi baginya. Jika Kazuma membalas pukulan, berarti dia menimbulkan masalah bagi Misaki, karena itu, dia lebih memilih untuk tidak membalas satu pukulan pun yang ditujukan kepadanya. Karena itu, tindakan dan sikap Kazuma di atas termasuk ke dalam sikap omoiyari.
Analisis Omoiyari Pada Tokoh Minato Ryosuke Episode 4 Menit : 28:35 – 29:40 Percakapan :
お父さん:何なんだ君達は、何しに来た? 和真:唯さんを転校させないでください。 お父さん:えっ? 長瀬:もし俺らといるのがよくないんだったら、もう近づきません。 星田:夜遊びもしません。 亮介:唯さんの話ちゃんと聞いてあげてくれませんか? 和真:お願いします。 一緒:お願いします。 お父さん:商売の邪魔だ、帰ってくれ。帰ってくれ! お母さん:おとうさん。 (美咲ナンバワン!!2011) Terjemahan : Ayah: Kalian, untuk apa datang ke sini? Kazuma: Tolong jangan pindahkan Yui ke sekolah lain. Ayah: Eh? Nagase: Kalau kami kurang baik, kami tidak akan mendekati dia lagi. Hoshida: Juga tidak akan bermain sampai malam lagi. Ryosuke: Maukah paman mendengarkan dengan sungguh-sungguh cerita Yui? Kazuma: Kami mohon. Bersama: Kami mohon. Ayah: Kalian mengganggu tokoku. Pergilah! Pergi! Ibu: Ayah. (Misaki Number One!! 2011) Situasi : Kazuma, Ryosuke dan yang lainnya pergi ke rumah Yui untuk menghadap orang tua Yui. Mereka bermaksud untuk memohon pada ayah Yui agar tidak memindahkan Yui ke sekolah lain karena mereka mengerti perasaan dan keinginan Yui yang tidak ingin pindah ke sekolah lain. Mereka juga rela untuk tidak mendekati dan mengajak Yui main lagi jika menurut ayahnya mereka bukan teman yang baik dan memberikan pengaruh yang buruk pada Yui. Analisis : Tokoh Ryosuke di dalam potongan percakapan di atas menunjukkan sikap peduli kepada perasaan temannya, Yui dan membantunya tanpa mengharapkan imbalan apapun dari orang yang dibantu. Sehingga bisa dikatakan bahwa Ryosuke melakukan omoiyari terhadap Yui. Tokoh ini juga menunjukkan keempat karakteristik omoiyari. Ryosuke dan yang lainnya mendatangi rumah Yui untuk memohon kepada orang tuanya supaya membatalkan niat mereka memindahkan Yui ke sekolah lain. Sikap ini adalah sikap membantu orang lain karena Ryosuke dan yang lainnya membantu Yui mendiskusikan
5
masalah ini kepada orang tuanya. Mereka melakukan ini karena mereka tahu dan mengerti perasaan Yui dan bahwa Yui tidak ingin dipindahkan ke sekolah lain. Ryosuke membantu temannya hanya karena dia ingin membantunya menyelesaikan masalah kepindahannya tersebut, bukan karena dia mengharapkan imbalan tertentu dari Yui. Sikap ini adalah sikap omoiyari yang kedua. Ryosuke juga sepakat dengan teman laki-lakinya untuk rela tidak mendekati Yui dan mengajaknya bermain, jika menurut orang tuanya mereka bukanlah teman yang baik untuk Yui kalau orang tuanya tidak memindahkannya ke sekolah lain. Sikap ini adalah karakteristik omoiyari yang ketiga, yaitu disertai resiko atau pengorbanan diri. Jika Yui tidak dipindahkan ke sekolah lain, Ryosuke dan yang lainnya tidak boleh mendekati dan mengajaknya bermain lagi sesuai dengan kesepakatan yang mereka tawarkan untuk orang tuanya. Ini adalah bukti pengorbanan mereka untuk Yui. Karakter omoiyari yang terakhir adalah dilakukan dengan sukarela. Sikap ini juga jelas terlihat karena Ryosuke dan yang lainnya melakukan hal ini atas kemauan diri mereka sendiri atau secara sukarela. Mereka tidak melakukannya atas permintaan atau perintah orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ryosuke melakukan omoiyari terhadap Yui. Episode 6 Menit : 42:18 – 43:15 Percakapan :
美咲:何でわざと殴られたりしたの? 和真:次問題起こしたら退学なんだろ?今さらそんなん面倒くせぇから。 唯:ねぇ、ホントにそれだけ? 星田:どういうことだよ。 唯:美咲ちゃんのためなんじゃないの? 亮介:和真はあんたに先生続けてほしいんだよ。だから、ボコボコにされても手出せなかった んだ。そうだよな? 美咲:え?私のため? 和真:違ぇよ。 唯:和真って意外と分かりやすいんだから。 和真:バ~カ。 (美咲ナンバワン!!2011) Terjemahan : Misaki: Kenapa kamu sengaja tidak melawan? Kazuma: Kalau terjadi masalah lagi, aku akan dikeluarkan bukan? Sekarang, hal yang seperti itu sangat merepotkan. Yui: Benarkah hanya itu saja? Hoshida: Apa maksudnya sih? Yui: Bukannya demi Misaki? Ryosuke: Kujou ingin kamu tetap menjadi guru. Karena itu, biarpun dipukuli begini dia tidak melawan. Benar kan? Misaki: Eh? Demi aku? Kazuma: Bukan begitu. Yui: Kazuma itu sebenarnya sangat mudah dimengerti. Kazuma: Bodoh~ (Misaki Number One!! 2011) Situasi : Kazuma pergi sendirian ke lapangan tempat teman lamanya minta untuk bertarung ulang, memutuskan siapa yang lebih kuat dan menyelesaikan masalah diantara mereka. Namun, ternyata Kazuma sama sekali tidak melawan saat dipukuli temannya itu. Analisis : Peristiwa di atas adalah omoiyari yaitu kemauan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, seperti merasakan kegembiraan dan kesedihan diri sendiri, dan menolong mereka memenuhi keinginannya. Saat Ryosuke melihat Kazuma dipukuli dan tidak melawan sama sekali, dia ingin menolongnya. Namun, ketika Kazuma tidak memperbolehkannya ikut campur, dia segera mengurungkan niatnya, karena dia mengerti apa yang Kazuma lakukan. Ryosuke mau memahami perasaan Kazuma, seperti yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, yaitu tidak ingin menimbulkan masalah lagi bagi wali kelasnya. Karena itu, Ryosuke tidak memaksakan diri untuk maju dan menolongnya. Dengan
6
mematuhi permintaannya, Ryosuke juga sudah membantu Kazuma memenuhi keinginannya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Selain itu, saat Ryosuke melihat temannya dipukuli orang lain, dia ingin menolongnya. Tapi ketika Kazuma tidak mengizinkannya ikut campur, dia mengurungkan niatnya dengan segera. Hal itu dilakukan Ryosuke karena dia memahami perasaan Kazuma dengan benar dan pemahaman perasaannya pada Kazuma membimbingnya kepada tindakan terbaik yang akan dilakukan kepada Kazuma. Tindakan terbaik tersebut adalah dengan mengikuti keinginan Kazuma dan tidak menolongnya. Karena itu, bisa disimpulkan bahwa Ryosuke menunjukkan omoiyari kepada Kazuma. Episode 7 Menit : 32:20 – 34:07 Percakapan :
唯:ねぇ、辞めるなんて、本気でいったんじゃないよね? 亮介:本気だよ。 長瀬:たかがバイトしただけで、何で…。 星田:教頭だって、別に辞めろなんていってねえじゃん。 亮介:もう学校なんてうんざりなんだよ。 長瀬:何だよそれ。 唯:亮介らしくないよ。 亮介:とにかく、お前らには関係ねえから。 和真:いいかげんにしろよ!!おかあさんのためなんだろ。この前、おかあさんが寝込んで、 1週間店開けられなかった時、お前すげぇ落ち込んでたよな。おかあさん助けたくて、バイト してんだろ。 唯:だったら、何でそういわないの? 長瀬:そうだよ。 星田:学校辞める必要なんかないだろ。 亮介:お前らに何が分かんだよ。俺のせいでお袋はすっげぇ苦労してんだ。昼も夜も働いて、 まともに寝る時間もなくて。揚げ句体こわして。俺なんかのために苦労しなくていいんだよ。 だから、学校だって辞めたほうがいいんだ。ムダに高い学費払ったって、そんなの意味ねえじ ゃねぇか!俺が辞めれば、お袋だって苦労しなくて済むんだよ。そのほうがお袋のためなんだ よ! (美咲ナンバワン!!2011) Terjemahan : Yui: Hei, kamu tidak benar-benar mengatakan ingin berhenti kan? Ryosuke: Aku serius. Nagase: Padahal hanya paruh waktu saja, kenapa… Hoshida: Wakil kepala sekolah juga tidak bilang berhenti kan. Ryosuke: Aku sudah muak dengan sekolah. Nagase: Apa-apaan itu. Yui: Tidak seperti Ryousuke yang biasanya. Ryosuke: Bagaimanapun ini tidak ada hubungannya dengan kalian. Kazuma: Yang benar saja!! Ini demi ibumu kan? Sebelum ini, ketika ibumu tidak bisa buka toko selama satu minggu karena masuk rumah sakit, kamu sangat terpukul kan? Untuk menolong ibumu, kamu bekerja paruh waktu kan? Yui: Lalu, kenapa tidak bilang begitu saja? Nagase: Iya, benar. Hoshida: Tidak perlu sampai berhenti sekolah kan? Ryosuke: Kalian tahu apa? Karena salahku, ibuku menjadi sangat menderita. Siang malam bekerja tidak kenal waktu sampai merusak tubuhnya. Tidak perlu menderita demi aku juga tidak apa-apa. Karena itu, lebih baik aku berhenti sekolah. Bukannya tidak ada artinya membayar uang sekolah yang sangat mahal itu! Kalau aku berhenti, ibuku kan tidak perlu menderita. Aku melakukan itu demi ibuku! (Misaki Number One!! 2011) Situasi : Ryosuke, ibunya dan Misaki, wali kelasnya dipanggil ke ruang guru karena ada guru yang menemukan bahwa Ryosuke bekerja paruh waktu pada malam hari di sebuah restoran yang menjual
7
alkohol. Setelah ibunya meminta maaf berkali-kali kepada wakil kepala sekolah, Ryosuke memutuskan untuk berhenti sekolah dan segera keluar dari ruang guru. Khawatir pada Ryosuke, teman-temannya pun menyusulnya dan menanyakan kembali tentang keputusannya berhenti sekolah. Analisis : Ryosuke tidak ingin melihat ibunya bekerja siang dan malam sampai kurang memperhatikan kesehatannya sendiri. Untuk itu, dia memutuskan untuk bekerja paruh waktu. Dia juga rela bekerja sampai tengah malam untuk membantu ibunya menghasilkan uang yang lebih banyak. Semua itu dia lakukan supaya ibunya dapat istirahat lebih banyak lagi. Tindakan Ryosuke mengambil kerja paruh waktu adalah tindakan untuk membantu ibunya yang bekerja siang dan malam untuk menghidupinya. Untuk meringankan beban ibunya, dia memutuskan untuk ikut bekerja. Karakter omoiyari yang kedua adalah tidak mengharapkan imbalan. Ryosuke ikut bekerja paruh waktu, membantu ibunya menghasilkan uang yang lebih banyak bukan untuk dipuji oleh ibunya ataupun teman-teman dan orang lain. Dia bekerja bukan untuk mendapatkan imbalan apapun. Dia bekerja untuk membantu ibunya dan supaya ibunya dapat beristirahat lebih banyak lagi juga dapat lebih merawat diri dan menjaga kesehatannya. Sesuai dengan karakter omoiyari yang ketiga, yaitu omoiyari disertai dengan resiko atau pengorbanan diri, tindakan yang dilakukan Ryosuke untuk membantu ibunya dengan bekerja paruh waktu juga memiliki resiko dan pengorbanan diri. Dia rela mengorbankan dirinya bekerja setiap hari sepulang sampai malam hari untuk membantu ibunya. Resiko yang diambilnya adalah jika sekolah mengetahuinya, dia bisa dikeluarkan dari sekolahnya. Selain itu, sesuai dengan karakter omoiyari yang keempat, Ryosuke mengambil kerja paruh waktu, mengambil resiko dan rela bekerja sampai larut malam, semuanya dilakukan dengan sukarela, tanpa ada paksaan dari orang lain. Semua ini membuktikan bahwa Ryosuke menunjukkan omoiyari kepada ibunya.
Analisis Omoiyari Pada Tokoh Sakurai Yui Episode 2 Menit : 24:25 – 25:55 Percakapan :
唯:見捨てないよね あいつらのこと。 美咲:え? 唯:みんな、口では遊んでるほうが楽しいっていってるけど、ホントは違うと思うんだ。ホン トは来たいんだよ、学校。でも、学校来ても、どうせまた邪魔者扱いされるだけだって分かっ てるんだよ。今までずっとそうだったし、この学校に私達の味方はいないから。みんなこれ以 上傷つくのが怖いんだよ。だから、お願い、あいつらのこと見捨てないで。 美咲:見捨てないよ 絶対に。 (美咲ナンバワン!!2011) Terjemahan : Yui: Kamu tidak akan mengacuhkan mereka kan. Misaki: Eh? Yui: Meskipun mereka bilang bermain lebih menyenangkan, tapi kupikir sebenarnya tidak begitu. Sebenarnya mereka mau datang ke sekolah. Tapi, biarpun datang ke sekolah, hanya akan dianggap sebagai penghalang. Aku mengerti. Karena sebelumnya juga selalu seperti ini dan tidak ada yang membela kami di sekolah ini. Semuanya tidak mau terluka lebih dari pada ini. Karena itu, kumohon, jangan mengacuhkan mereka. (Misaki Number One!! 2011) Situasi : Misaki bermaksud untuk mencari Kazuma, Ryosuke dan yang lainnya di luar sekolah. Saat berjalan ke gerbang sekolah, dia bertemu dengan Yui, salah satu teman Kazuma dan Ryosuke yang sering bersama-sama dengan mereka. Yui menceritakan semua yang dia ketahui tentang Kazuma dan yang lainnya, tentang keinginan mereka untuk datang ke sekolah dan ketakutan mereka karena mereka tidak ingin terluka lagi. Yui juga memohon pada Misaki untuk tidak membiarkan mereka seperti ini. Analisis : Yui memiliki pemahaman tentang perasaan teman-temannya, karena itu dia dapat menceritakan pada Misaki bahwa mereka sebenarnya ingin pergi ke sekolah, namun karena di sekolah pun mereka dianggap sebagai penganggu, maka mereka memutuskan untuk tidak datang ke sekolah. Pemahaman Yui tentang perasaan teman-temannya ini membawanya membuat keputusan tentang apa yang harus dia
8
lakukan untuk mereka, yaitu dengan menceritakan apa yang dia mengerti tentang teman-temannya, dan memohon kepada wali kelasnya untuk tidak membiarkan mereka dikeluarkan dari sekolah. Tindakan Yui menceritakan pemahaman perasaan terhadap teman-temannya kepada wali kelasnya ini dilakukan untuk membantu teman-temannya keluar dari masalah mereka. Tindakan ini termasuk salah satu dari empat karakteristik omoiyari, yaitu aksi yang membantu orang lain. Yui membantu teman-temannya ini karena dia tidak ingin mereka dikeluarkan dari sekolah. Karena Yui mengerti perasaan mereka yang masih ingin kembali ke sekolah, maka dia memutuskan untuk membantu mereka. Bukan karena mengharapkan imbalan tetapi Yui hanya ingin menolong teman-temannya. Sikap ini sama dengan karakter omoiyari yang kedua, yaitu menolong tanpa mengharapkan imbalan. Pengorbanan yang Yui lakukan untuk temantemannya adalah ketika dia bermaksud menceritakan tentang teman-temannya, Yui menunggu wali kelasnya Misaki dengan sabar di dekat gerbang sampai dia keluar dari sekolah. Hal ini sesuai dengan karakter omoiyari yaitu omoiyari disertai dengan resiko atau pengorbanan diri. Tindakan yang dilakukan Yui untuk teman-temannya ini dilakukannya secara sukarela, tanpa adanya paksaan atau permintaan dari pihak lain. Karena dia ingin menolong teman-temannya, maka dia melakukan hal-hal tersebut, dan semuanya atas keinginan dirinya sendiri. Sikap ini menunjukkan karakter omoiyari yang keempat, yaitu omoiyari dilakukan secara sukarela. Karena itu, bisa disimpulkan bahwa Yui menunjukkan omoiyari kepada teman-teman terdekatnya. Episode 9 Menit : 29:50 – 31:10 Percakapan :
唯:私分かる気がする。鶴橋さんの気持。私も中学の時さ、クラスの女子全員に無視されるよ うになって…。ずっと独りぼっちでこのまま消えたいって毎日思ってた。でも、私にはそんな 時、支えてくれる友達がいたから、立ち直れた。その支えが彼女にはなかったんじゃないか な? 和真:あいつ捜しに行こうぜ。 (美咲ナンバワン!!2011) Terjemahan : Yui: Aku mengerti perasaannya. Perasaan Tsuruhashi. Waktu di sekolah menengah, aku juga diabaikan oleh semua murid perempuan di kelasku. Aku selalu sendirian sampai setiap hari berpikir lebih baik aku akan menghilang saja. Tapi, waktu itu karena ada teman-teman yang mendukungku, aku bisa berdiri kembali. Mungkin dia tidak ada teman yang mendukungnya. Kazuma: Ayo kita cari dia! (Misaki Number One!! 2011) Situasi : Teman-teman kelas 2Z akhirnya mengetahui bahwa ternyata Ayumi memiliki blog yang menuliskan keburukan-keburukan tentang kelas mereka. Karena marah mereka mengusir Ayumi dari kelas itu. Setelah mengetahui kejadian tersebut, wali kelas mereka menegur dan menasihati mereka semua, kemudian pergi mencari Ayumi. Setelah itu, Yui mulai mengungkapkan perasaannya tentang Ayumi. Analisis : Yui mau merasakan apa yang dirasakan oleh Ayumi seperti merasakan sendiri rasa kesepian yang dialami Ayumi. Karena dia sendiri juga sudah pernah merasakan hal yang sama, dia bisa memahami lebih cepat dan sungguh-sungguh bagaimana kesepian tersebut. Selain itu, Yui yang sudah memahami perasaan Ayumi dengan benar, berusaha menjelaskannya kepada teman-teman sekelas dan secara tidak langsung mengajak mereka untuk sadar, memahami perasaan Ayumi dan ikut mencarinya seperti yang wali kelas mereka lakukan. Karena itu, bisa disimpulkan bahwa Yui menunjukkan omoiyari terhadap Ayumi.
SIMPULAN DAN SARAN Setelah menyaksikan drama Misaki No.1 episode satu sampai episode sepuluh, serta melakukan penelitian terhadap drama tersebut, penulis menemukan bahwa dalam drama Misaki No.1 terdapat amanat atau pesan moral. Salah satu pesan moral yang dapat diambil dari drama ini adalah konsep omoiyari yang ditunjukkan dan dilakukan oleh tokoh-tokohnya. Terutama tokoh-tokoh yang diteliti oleh penulis, yaitu Kujou Kazuma, Minato Ryosuke, dan Sakurai Yui. Sikap omoiyari telah ditunjukkan oleh tokoh Kujou Kazuma kepada Yui terdapat dalam episode 1 dan 4. Pada episode 6, sikap omoiyari Kazuma ditujukan
9
kepada wali kelasnya, Misaki. Sedangkan dalam episode 7, sikap omoiyari tersebut ditujukan kepada Ryosuke, dan dalam episode 9, ditujukan kepada teman sekelasnya yang baru, Ayumi. Tokoh Minato Ryosuke menunjukkan sikap omoiyari dalam episode 4. Sikap omoiyari tersebut ditujukan kepada Yui. Sedangkan dalam episode 6, sikap omoiyari tersebut ditujukan kepada Kazuma, dan dalam episode 7 ditujukan kepada ibunya. Tokoh Sakurai Yui menunjukkan sikap omoiyari seperti yang dijelaskan di atas dalam beberapa episode. Dalam episode 2 yang ditujukan kepada keempat teman dekatnya. Dalam episode 6, omoiyari tersebut ditujukan kepada Kazuma, dan dalam episode 9 ditujukan kepada Ayumi, teman kelas mereka yang baru.
REFERENSI Amanuma, Kaoru. (1995). Nipponteki ningen kankei to shite no Omoiyari e no shiron. Bulletin of Tokai Women’s College. Diakses 23 Juli 2012 dari http://ci.nii.ac.jp/naid/110001219042 Anshoriy, M. Nasruddin. (2008). Dekonstruksi kekuasaan: konsolidasi semangat kebangsaan. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara. Athanasiadou, Angeliki, et al. (1998). Speaking of emotion: conceptualisation and expression. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co. Bertens, K. (2007). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Briggs, Asa, et al. (2006). Sejarah sosial media. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Dirgantara, Yuana Agus. (2012). Pelangi bahasa sastra dan budaya Indonesia: kumpulan apresiasi dan tanggapan. Yogyakarta: Garudhawaca Digital Book and POD. Farrand, William. (2009). Understanding movies through the lenses of genre, story, morality, and art. Diakses 23 Juli 2012 dari http://ezinearticles.com/?Understanding-Movies-Through-the-Lenses-ofGenre,-Story,-Morality,-and-Art&id=3033334 Hara, Kazuya. (2006). The concept of Omoiyari (altruistic sensitivity) in Japanese relational communication. International Association for Intercultural Communication Studies Journal, vol. 15 (1). Diakses 23 Juli 2012 dari http://www.uri.edu/iaics/content/2006v15n1/03%20Kazuya%20Hara.pdf Harahap, Safinatul Hasanah. (2012). Kajian semiotik dan nilai moral. Diakses 23 Juli 2012 dari http://repository.upi.edu/operator/upload/t_ind_1005018_chapter1.pdf HPriest. (2010). First teaser for “Misaki Number One!!” starring Karina. Diakses 23 Juli 2012 dari http://www.tokyohive.com/2010/12/first-teaser-for-misaki-number-one-starring-karina/ HPriest. (2011). Drama prime time report – March 14th~17th. Diakses 23 Juli 2012 dari http://www.tokyohive.com/2011/03/drama-prime-time-report-%E2%80%93-march-14th17th/ Iskak, Ahmad, et al. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: Esis. Jones, Donna Michelle. (1995). Why people http://www.aber.ac.uk/media/Students/dzj9401.html
watch
TV.
Diakses
23
Juli
2012
dari
Keraf, Dr. A. Sonny. (2000). Etika bisnis, tuntunan dan relevansinya. Yogyakarta: Kanisius. Khan, Yoshimitsu. (1997). Japanese moral education past and present. London: Fairleigh Dickinson University Press. Kishimoto, Kenji. (2003). Yoi omoi, warui omoi. Jepang: Bungeisha.
10
Kresna, Sigit B. (2001). Mengenal lebih dekat: Putu Wijaya sang teroris mental dan pertanggungjawaban proses kreatifnya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Lugik. (2011). Rekonstruksi karakter peduli bagi generasi sejak dini. Diakses 23 Juli 2012 dari http://lugik.blog.uns.ac.id/rekonstruksi-karakter-peduli-bagi-generasi-sejak-dini.html Moran, Victoria. (1999). Bahagia dalam kesibukan. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. Ramli, Murni. (2008). Pendidikan moral orang Jepang. Diakses http://murniramli.wordpress.com/2009/01/03/pendidikan-moral-orang-jepang/
23
Juli
2012
dari
Sakai, Rena. (2005). Omoiyari ni kansuru kenkyuu no gaikan to tenbo: koudou ni arawarenai Omoiyari ni chuumoku suru hitsuyou-sei no teisho. Bulletin of the Graduate School of Education, the University of Tokyo. Diakses 23 Juli 2012 dari http://ci.nii.ac.jp/naid/110006389808 Semiawan, Conny R. (n.d). Pengaruh film terhadap pembentukan watak (the effect of movie on attitude). Diakses 23 Juli 2012 dari http://episentrum.com/artikel-psikologi/pengaruh-film-terhadappembentukan-watak-effect-of-movie-on-attitude/ Shimizu, et al. (2001). Japanese frames of mind: cultural perspectives on human development. Cambridge: Cambridge University Press. Shimizu, et al. (2001). Japanese frames of mind: cultural perspectives on human development. Diakses 23 Juli 2012 dari http://bilder.buecher.de/zusatz/29/29338/29338911_vorw_1.pdf Siswanto, Wahyudi. (2008). Pengantar teori sastra. Jakarta: Grasindo. Sudarma, Rangga. (2012). Urgensi pembelajaran moral. Diakses http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/29/urgensi-pembelajaran-moral/
23
Juli
2012
dari
Sulistyorini, Dwi. (2011). Nilai moral dalam cerita rakyat sebagai sarana pendidikan budi pekerti. Kongres Bahasa Jawa V Tahun 2011. Diakses 23 Juli 2012 dari http://www.kbj5.com/index.php?option=com_content&view=article&id=114:nilai-moral-dalam-ceritarakyat-sebagai-sarana-pendidikan-budi-pekerti-&catid=49:makalah-makalah-konggres-bahasa-jawa-vkomisi-b&Itemid=71 Syafii, Mohammad. (2011). Moral di SD Jepang. Diakses 23 Juli 2012 http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/MoraldiSDJepang_MohammadSyafii_10086.pdf
dari
Tilaar, H. A. R. (2003). Kekuasaan dan pendidikan. Magelang: IndonesiaTera. Wibowo, Wahyu. (2009). Menuju jurnalisme beretika: peran bahasa, bisnis, dan politik di era mondial. Jakarta: Kompas Media Nusantara Wiyanto, Asul. (2002). Terampil bermain drama. Jakarta: Garsindo.
RIWAYAT PENULIS Fransiska lahir di kota Jakarta pada tanggal 6 Februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang sastra Jepang pada tahun 2012.
11