KONSEP OMOIYARI DALAM LAGU “YUUKI NO HANA” Eva Lestari, Sri Dewi Adriani Universitas Bina Nusantara, JL. Kemanggisan Ilir III No.45, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat, (+6221) 532 7630,
[email protected]
ABSTRAK Kemajuan spektakuler yang terjadi dalam dunia hiburan paling terasa pada bidang musik. Sebagai salah satu bentuk seni, musik mengajak pendengarnya untuk mencari makna terdalam dari liriknya. Salah satu lagu tersebut adalah Yuuki no Hana yang dinyanyikan oleh boyband KAT-TUN. Lagu ini merupakan buah pemikiran kelima personil KAT-TUN untuk menyemangati orang yang mendengarkan lagu ini terutama karena ketika itu Jepang baru saja dilanda gempa dan tsunami. Skripsi ini menganalisis unsur Omoiyari yang mungkin terdapat dalam lagu Yuuki no Hana karena adanya kemiripan tema yaitu dukungan. Lirik lagu Yuuki no Hana dianalisis secara sintaksis untuk menemukan makna denotatif dan kemudian dianalisis secara konteks untuk mencari apakah ada unsur omoiyari dalam kata atau kalimat pada lirik lagu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apakah lagu ini, sebagai salah satu karya literatur, memiliki unsur Omoiyari. Simpulan dari skripsi ini adalah adanya unsur omoiyari dalam lirik lagu Yuuki no Hana. Kata kunci: Omoiyari, Yuuki no Hana, KAT-TUN, Doa, Dukungan, Dorongan
ABSTRACT Music is the most progressing field in the world of entertainment. As an art, music invites the listeners to find the deepest meaning of the lyrics. One of that kind of lyric is Yuuki no Hana which sung by a boyband name KAT-TUN. This song is KAT-TUN member personal thought to encourage people who listen to the song, especially because Japan has been strucked by earthquake and tsunami. This thesis is analyzing omoiyari elements that maybe contained in Yuuki no Hana, because the theme were same which is, support. Yuuki no Hana lyric will be syntactically analyzed to find out the denotative meaning and context analyzed to find whether there is an element of Omoiyari in the words or phrase of the lyric.The purpose of this study was to find out whether this song, as a work of literature, has elements of Omoiyari. The conclusions of this thesis were there are Omoiyari elements in the lyrics of the song Yuuki no Hana. Keywords : Omoiyari, Yuuki no Hana, KAT-TUN, Prayer, Support, Encouragement
PENDAHULUAN Dunia hiburan di negeri ini telah mengalami kebangkitan dan kemajuan yang luar biasa. Kemajuan spektakuler yang terjadi dalam dunia hiburan paling terasa pada bidang musik. Sebagai salah satu bentuk seni, musik mengajak pendengarnya untuk mencari makna terdalam dari liriknya. Sehingga banyak bermunculan tema lagu tentang cinta, persahabatan, sosial ataupun lagu politik, membuat pesan-pesan yang terdapat di dalam lirik terlihat lebih kaya, lebih persuasif, lebih emosional dan memiliki makna yang
1
lebih dalam jika dimasukkan ke dalam konteks musikal dibandingkan hanya membaca sebuah teks (Thompson & Russo, 2004, hal. 54). Banyak sekali pengarang lagu yang menyisipkan pesan-pesan tertentu ke dalam lagunya. Dan sering kali pesan yang ingin disampaikan oleh penulis lagu tersebut tidak dapat dimengerti secara langsung meskipun si penikmat lagu tersebut sudah mengetahui ataupun membaca liriknya. Sehingga apabila kita mengetahui alasan sang penulis lagu membuat lagu itu, maka akan lebih mudah bagi kita untuk memahami keseluruhan makna dari lagu tersebut.
勇気の花
Dalam penulisan makalah ini, penulis memilih lagu “ ” (Yuuki no Hana) yang dinyanyikan oleh grup boyband KAT-TUN dan ditulis oleh “Sean-D”. Penulis memilih lagu “Yuuki no Hana” dikarenakan pada 11 Maret 2011, Jepang dilanda sebuah musibah yang sangat dahsyat dan menewaskan banyak orang. Membuat banyak penyanyi yang menulis lagu untuk menyemangati para korban gempa dan tsunami tersebut, salah satunya adalah “Yuuki no Hana”. Untuk menganalisis korpus data dalam penelitian ini, penulis menggunakan Konsep Omoiyari, Teori Kesetiakawanan Sosial, Teori Semantik, Teori Sintaksis dan wawancara majalah dengan KAT-TUN untuk mendukung hasil penelitian ini. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, penulis mengambil tema “Konsep Omoiyari dalam Lagu “Yuuki no Hana” ”.
METODE PENELTIAN Metode yang akan digunakan adalah metode kajian kepustakaan dan metode deskriptif analitis. Penggunaan pada korpus data dan metode kajian kepustakaan akan dilakukan untuk mengumpulkan datadata. Metode kepustakaan digunakan melalui berbagai sumber yaitu pengambilan data melalui internet, jurnal, buku-buku di perpustakaan Bahasa Universitas Bina Nusantara (SALLC), perpustakaan Japan Foundation dan buku-buku milik pribadi. Penelitian kepustakaan adalah cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang diperoleh dari perpustakaan (Kartini, 1996, hal. 33). Penelitian ini akan dimulai dengan pencarian data-data yang berhubungan dan sesuai dengan permasalahan, kemudian akan dikembangkan dengan data-data yang telah dikumpulkan dengan mendeskripsikan teori-teori yang ada. Sedangkan metode deskriptif analitis adalah sebagai penggambaran atau pelukisan secara otomatis, nyata dan akurat mengenai beberapa fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara terperinci, agar dapat ditarik kesimpulan serta memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan (Nazir, 2003, hal. 71).
HASIL DAN BAHASAN Pada pembahasan, penulis melakukan analisis konsep omoiyari, dan unsurnya yaitu, doa, dorongan, dukungan serta bantuan pada setiap bait lagu Yuuki no Hana.
Teori Kesetiakawanan Sosial Dalam sebuah seminar bertema Kesetiakawanan Sosial Dalam Penanganan Bencana yang diadakan pada tahun 2009 Menteri Sosial RI, Dr. Salim Segaf Al Jufri menyatakan bahwa jika suatu bangsa khawatir dengan peristiwa bencana namun harus ada optimisme dan kesiapan karena setiap manusia memiliki nilai kesetiakawanan sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kesetiakawanan adalah “perasaan bersatu, sependapat dan sekepentingan”, namun apabila ditambahkan dengan kata sosial artinya berubah menjadi “adanya solidaritas sosial, tenggang rasa yang sanggup merasakan perasaan sesamanya, ditunjukan dalam toleransi kepada orang lain serta bersedia mengulurkan tangan apabila diperlukan”. Menurut Jufri (2009, hal. 3) pertama kesetiakawanan sosial muncul karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang hidup berkelompok baik kelompok kecil maupun besar. Manusia hidup saling tergantung satu dengan lainnya, adanya perasaan saling menyatu serta saling membutuhkan. Karena itu manusia mempunyai perasaan empati dan simpati.
Konsep Omoiyari Dalam psikologi sosial, konsep Jepang terhadap omoiyari telah diteliti dari segi altruism, simpati, empati dan perilaku prososial serta berbagai model kognitif dari perilaku prososial. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kazuya Hara yang berjudul “The Concept of Omoiyari (altruistic Sensitivity) in Japanese Relational Communication” ia merumuskan bahwa asumsi dasar dan karakteristik omoiyari dalam bidang semantik adalah doa, dorongan, bantuan dan dukungan.
2
Ketika orang Jepang merasakan kebaikan orang lain terhadap diri mereka dan melihat perasaan hangat, pikiran serta perilaku seseorang, mereka akan menghargai perasaan tersebut, perasaan inilah yang disebut omoiyari. Makna utama dari omoiyari adalah kepekaan seseorang untuk membayangkan perasaan dan urusan pribadi orang lain termasuk keadaan orang tersebut (Hara, 2006, hal. 24). Menurut Hara (2006, hal. 27) kata omoiyari terdiri dari 2 kata yaitu omoi dan yari. Omoi berarti perhatian penuh terhadap orang lain dan Yari adalah bentuk kata benda dari kata kerja yaru, yang artinya adalah mengirimkan sesuatu untuk orang lain. Maka dari itu, secara harafiah kata omoiyari berarti mengirim perasaan altruistik seseorang kepada orang lain. Ootsuka (1991, hal. 10) juga berpendapat bahwa apabila seseorang ingin memahami tentang omoiyari maka orang itu juga harus memahami tentang rasa simpati. Menurut Sakai (2005, hal. 145), omoiyari bukanlah sekedar mengetahui keadaan orang yang menderita saja, namun juga ikut merasakan penderitaan orang tersebut, karena dengan bersama-sama ikut merasakan penderitaan orang tersebut maka seseorang akan tergerak untuk membantu. Omoiyari adalah hubungan antara manusia terutama pada orang Jepang dalam memberikan kasih sayang antara manusia satu dengan manusia yang lainnya (Kaoru, 1995, hal. 3). Dalam banyak survei dari opini masyarakat, orang Jepang telah mendaftarkan omoiyari sebagai salah satu konsep yang penting dalam budaya Jepang. Sehingga hal ini menandakan bahwa konsep omoiyari menjadi salah satu konsep yang mencerminkan sifat orang Jepang. Dalam psikologi sosial Kikuchi dalam Hara (2006, hal. 28) membagi omoiyari menjadi 4 karakteristik. Yang pertama adalah omoiyari sebagai perilaku prososial termasuk ide dari suatu tindakan untuk membantu orang lain. Kedua, omoiyari sebagai perilaku prososial yang tanpa mengharapkan imbalan apapun. Ketiga, omoiyari sebagai perilaku prososial yang disertai pengorbanan dari diri sendiri. Yang terakhir adalah omoiyari sebagai perilaku prososial yang bersifat sukarela. Keempat hal ini menunjukkan bahwa omoiyari adalah suatu perilaku yang tidak terikat oleh rasa tanggung jawab terhadap orang lain namun bersedia untuk melakukan kegiatan prososial. Sakai (2005, hal. 144) juga mengungkapkan bahwa omoiyari memiliki arti yang mirip dengan prosocial behavior dan altruistic behavior. Berikut adalah kutipannya
「 思 い や り 」 は 「 向 社 会 的 行 動 ( Prosocial behavior ) 」 や 「 愛 他 行 動 ( Altruistic )」とほぼ同じ意味として考えられ、研究されてきた。したがって「思いやり」の定 義には、「向社会的行動」や「愛他行動」の定義が用いられてきている”
“ behavior
Terjemahan: Omoiyari memiliki arti yang hampir sama dengan Prosocial behaviour dan Altruistic behavior. Yang berarti dapat dikatakan definisi dari omoiyari adalah Prosocial behaviour dan Altruistic behavior. Seperti yang telah dijelaskan di atas, omoiyari terdiri dari aspek afektif yaitu altruism, simpati dan empati serta perilaku prososial. Kemudian Hara (2006, hal.30) membagi 4 area semantik dari omoiyari
3
Gambar 1 Bagan Karakteristik Omoiyari dalam Bidang Semantik Area A dan B merupakan area intrapersonal dan mencakup aspek kognitif dan afektif seseorang. Area C mencakup interaksi yang berasal dari Area A dan D meliputi Area B. Area A dan C didasarkan atas perasaan simpati, sementara Area B dan D berdasarkan atas empati. Area A adalah untuk menggambarkan situasi dimana seseorang sedang merasa khawatir tentang keadaan yang tidak diinginkan oleh orang lain dan berdoa agar keadaan itu dapat menjadi lebih baik . Perasaan pada daerah ini berdasarkan altruisme dan perasaan simpati. Sebaliknya dalam area B adalah keadaan dimana ketika seseorang memiliki pikiran untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang. Perasaan ini berdasarkan altruisme dan empati. Area C dan D mencakup aspek kebiasaan dalam komunikasi dan aktifitas sosial. Dalam area ini, interaksi verbal dan non verbal ditukar dan bila diperlukan akan ditambahkan kebiasaan untuk membantu. Area C yang berasal dari perasaan psikologis Area A merupakan perilaku prososial yang berdasarkan altruisme dan simpati. Aktivitas seperti kebiasaan membantu seseorang atau kegiatan seorang relawan termasuk ke dalama area ini. Area D yang berasal dari perasaan psikologis area B juga berdasarkan pada altruisme dan empati termasuk situasi dalam mendukung keberhasilan seseorang atau berpartisipasi dalam kegiatan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Analisis Bait Pertama
もし君が笑うことを忘れたなら そばに行って隣 ピエロのふりではしゃぐ 希望に満ちた ( DON'T LOOK BACK )朝陽が今( STEP BY STEP )闇を破っ て( KEEP WISHING) Menurut Gonollen dan Bloney dalam Masbow (2009, par. 1) sebuah dukungan sosial adalah derajat dukungan yang diberikan kepada individu khususnya ketika dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tersebut. Sehingga kata “ ” dan ” ” dalam bait pertama menandakan bahwa KAT-TUN menunjukkan rasa omoiyari mereka dalam bentuk dukungan terhadap para korban gempa dan tsunami di Jepang dengan cara mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan para korban tersebut.
そば
ピエロ
隣
物笑いになる人 何かにつけてよく笑うこと 笑う 喜び・うれしさ ピエロ
Kata ” ” memiliki arti konotatif orang yang menjadi bahan tertawaan atau ” ”. ” memiliki makna “ ” atau “sesuatu yang Menurut Matsumura kata “ berhubungan dengan tertawa”. Sedangkan kata “ ” memiliki arti “ ” atau “kebahagiaan”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kata ” ” pada bait pertama kalimat pertama memiliki makna “ ” atau ”kebahagiaan”. Kata ini menandakan bahwa KAT-TUN menunjukkan omoiyari kepada orang lain melalui lagu ”Yuuki no Hana” dengan berpura-pura sebagai
物笑い
喜び・うれしさ
4
ピエロ
“ ” agar orang-orang termasuk para korban bencana di Jepang dapat merasakan kebahagiaan. Dalam wawancara majalah TV Navi bulan Juli (Tagaya, 2011, hal. 31) KAT-TUN juga menjelaskan bahwa lagu “Yuuki no Hana” adalah lagu yang berisikan kumpulan pesan yang ingin mereka sampaikan agar orang-orang yang mendengarkan lagu ini mendapatkan keberanian untuk bangkit serta dapat “menghapus” air mata mereka dan merubahnya menjadi “senyuman”. Menurut seorang pemikir Mesir terkemuka, Ahmad Amin dalam Santoso (2007, hal. 154) sebuah senyuman bukan saja membuat seseorang lebih bahagia dengan keadaan dirinya, tapi juga merupakan sebuah dukungan agar orang tersebut lebih mampu memikul tanggungjawab, lebih tangguh menghadapi kesulitan,
希望
” memiliki arti denotatif mewujudkan keinginan dan juga harapan untuk masa depan. Kata ” Menurut Hara (2006, hal. 29), dorongan adalah keadaan dimana ketika seseorang memiliki pikiran untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang berdasarkan altruisme dan empati. Menurut Cox (2005, par. 1), dorongan adalah kaedah untuk memberikan keteguhan dan keyakinan dalam diri orang lain, dimana dorongan berguna memberikan motivasi kepada seseorang untuk bekerja di dalam satu situasi yang sulit dan menanamkan harapan pada masa depan yang lebih cerah. Larik ini menunjukkan bahwa KAT-TUN menunjukkan omoiyari dalam bentuk dorongan yaitu, memberitahukan para korban gempa dan tsunami di Jepang meskipun pada saat ini mereka sedang dilanda musibah, namun harapan menuju masa depan yang lebih baik akan muncul.
Analisis Bait Kedua
独りじゃないよ 仲間がいるよ 立ち上がれ今振り向かずに 仲間 仲間がいるよ
Kata ” ” memiliki arti denotatif hubungan orang yang bersama-sama melakukan suatu hal. Dalam larik ” ” KAT-TUN ingin mengingatkan kepada para korban gempa dan tsunami di Jepang bahwa mereka tidaklah sendirian karena ada sahabat yang bernasib sama seperti mereka. Larik ini menggambarkan omoiyari karena omoiyari adalah hubungan antara manusia terutama pada orang Jepang dalam memberikan kasih sayang antara manusia satu dengan manusia yang lainnya Kaoru (1995, hal. 3). Menurut Kail dan Neilsen dalam Bow (2009, par. 13) salah satu sumber dukungan sosial adalah teman dekat. Dikarenakan seorang teman dekat dapat memberikan rasa senang dan dukungan selama mengalami suatu permasalahan. Sedangkan menurut Ahmadi (1991, hal.191) bahwa persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling memelihara, pemberian dalam persahabatan dapat terwujud barang atau perhatian tanpa unsur eksploitasi. Selain itu Jufri (2009, hal. 3) juga mengatakan bahwa dalam penanganan bencana yang paling utama adalah bencana rasa senasib dan sepenanggungan, saling setia kawan, saling tolong menolong, gotong royong adalah hal yang lebih penting daripada kesediaan sarana dan prasarana.
立ち上がる
Kata ” ” memiliki arti konotatif mengambil kembali rasa semangat pada saat keadaan yang tidak baik. Menurut Riana dalam Endah (2011, hal. 8), pada saat-saat seseorang terpuruk, dorongan dapat tumbuh sehingga seseorang dapat bangkit dari keterpurukan tersebut. Hara (2006, hal. 29), juga mengungkapkan bahwa dorongan adalah keadaan dimana ketika seseorang memiliki pikiran untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang. Dalam wawancara majalah Songs edisi 102 bulan Juni, (Yamada, 2011, hal. 4) KAT-TUN mengatakan bahwa tujuan lagu “Yuuki no Hana” ditulis adalah untuk menyemangati orang-orang termasuk orang-orang yang baru saja terkena musibah gempa dan tsunami Maret 2011 di Jepang. Pada larik ini, KAT-TUN ingin menyampaikan omoiyari berupa dorongan kepada orang-orang bahwa saat ini mereka harus bangkit dan melangkah maju demi menuju masa depan yang lebih baik.
Analisis Bait Ketiga
聞こえるかい?WE WILL MAKE YOU SMILE 笑って 少しずつ優しさ集めたら ほら、勇気の花が咲く そう、君のため そう、遠くまで 届くように 笑顔を咲かそう Kata ” 聞こえる” memiliki arti denotatif dirasakannya suara, bunyi dan sebagainya di telinga. Menurut
Hara (2006, hal. 29), doa adalah untuk menggambarkan situasi dimana seseorang sedang merasa khawatir
5
tentang keadaan yang tidak diinginkan oleh orang lain dan berdoa agar keadaan itu dapat menjadi lebih baik. Lirik lagu “Yuuki no Hana” merupakan lagu yang ditulis oleh KAT-TUN untuk menunjukkan omoiyari berupa doa karena menurut wawancara majalah Songs, Nakamaru Yuuichi, salah satu anggota KAT-TUN, mengungkapkan bahwa salah satu tujuan penulisan lagu ini adalah KAT-TUN ingin menyampaikan pesan berupa doa kepada orang-orang yang mendengarkan lagu ini serta korban-korban musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang 11 Maret 2011 sehingga keadaan setelah peristiwa tersebut dapat menjadi lebih baik. Melalui lagu ”Yuuki no Hana” KAT-TUN ingin menumbuhkan keberanian yang ada di dalam diri mereka dan membuat mereka tersenyum kembali.
優しい
Kata ” ” memiliki arti denotatif memiliki rasa omoiyari terhadap orang lain. Dan untuk mengetahui lebih jelasnya kata ” ” termasuk ke dalam omoiyari bermakna apa, penulis akan menganalisis kata berikutnya yaitu, ” ”. Kata ” ” memiliki arti rasa berani dan tidak takut akan kesulitan serta bahaya. Menurut Marpaung (2006, hal. 145), dorongan adalah keberanian. Rasa berani untuk bangkit dari keterpurukkan dari kesulitan yang sedang dialami oleh seseorang. Hal ini ” memiliki unsur omoiyari bermakna dorongan. Namun untuk lebih membuktikan bahwa kata “ ”. kata ” ” memiliki arti denotatif kuncup bunga jelasnya lagi penulis akan menganalisis kata “ yang terbuka. Bahasa Jepang kuncup adalah “ ” dan dalam kamus Matsumura kata “ ” memiliki makna “ ” atau “ haparan akan masa depan”. Sehingga dalam kalimat “ ”, KAT-TUN ingin menunjukkan omoiyari berupa dorongan kepada orang-orang. Apabila kita memiliki motivasi-motivasi ataupun dorongan dan mengumpulkannya maka rasa berani untuk bangkit menghadapi masa depan yang penuh harapan akan tumbuh dengan sendirinya. Seperti yang Cox (2005, par. 1) kemukakan bahwa untuk memberikan rasa yakin kepada orang lain, diperlukan dorongan ketika menghadapi situasi yang sulit agar harapan pada masa depan akan menjadi lebih cerah daripada sebelumnya dan menurut salah satu anggota KAT-TUN, Taguchi Junnosuke, dalam wawancara majalah Songs ia mengatakan bahwa KAT-TUN mendapatkan rasa semangat atau dorongan dari rasa berani yang mereka dapatkan.
優しい 勇気
勇気
勇気
咲く つぼみ 将来が期待される ずつ優しさ集めたら ほら、勇気の花が咲く
届く
咲く
つぼみ 少し
届く
Kata ” ” memiliki arti konotatif harapan yang dikabulkan serta mengalirkan perasaan. Kata “ ” yang memiliki unsur omoiyari doa ini menggambarkan bahwa KAT-TUN ingin mengalirkan perasaan mereka melalui lagu “Yuuki no Hana” yang merupakan pesan berisi doa agar dapat menumbuhkan senyuman kepada banyak orang. Berdasarkan wawancara KAT-TUN dalam majalah Songs edisi 102 bulan Juni, (Yamada, 2011, hal. 4) seluruh personil KAT-TUN berpendapat bahwa senyuman adalah sesuatu yang segera mereka ingin kirimkan kepada korban bencana gempa dan tsunami di Jepang.
Analisis Bait Keempat
離れてても心一つ同じ明日を夢見る 手を取り合って固くつないで 二度と はぐれないで 楽しいこと(DON’T LOOK BACK)想像して(STEP BY STEP)君の笑顔(KEEP WISHING)見たいよ Berdasarkan bagan medan makna di atas kata ” 明日” memiliki arti konotatif masa depan. Cox (2005, par
1) mengemukakan bahwa untuk merubah masa depan menjadi lebih cerah ketika dalam keadaan sulit kita harus memiliki dorongan dari orang lain. Menurut Hara (2006, hal. 29), dorongan adalah keadaan dimana ketika seseorang memiliki pikiran untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang berdasarkan altruisme dan empati. Dalam kalimat ini menggambarkan bahwa KAT-TUN ingin menunjukkan omoiyari berunsur dorongan dengan memberitahukan kepada orang-orang yang sedang terkena musibah di Jepang bahwa, meskipun mereka tidak berada dalam tempat yang sama, namun mereka sama-sama memiliki masa depan yang sama oleh karena itu mereka harus menyatukan hati untuk menyambut masa depan tersebut.
取り合う
Kata ” ” memiliki arti denotatif saling menggenggam tangan dengan kuat. Menurut Ilardi (2009, hal. 137), sebuah sentuhan tangan adalah bentuk dukungan dikarenakan oleh sentuhan yang ramah dan bersahabat akan mengantarkan sinyal rem pada otak yang bertanggung jawab pada stress. Menurut Bow (2009, par. 2), dukungan sosial diberikan dengan tujuan agar individu yang mengalami masalah merasa diperhatikan, mendapat dukungan, dihargai dan dicintai. Pada kalimat ini KAT-TUN mengajak untuk berpegangan tangan karena tindakan ini merupakan salah satu bentuk dukungan untuk menyampaikan rasa omoiyari mereka terhadap para korban gempa dan tsunami di Jepang.
6
笑顔 笑う
笑い
Kata ” ” memiliki arti denotatif wajah yang tersenyum. Kata “ ” merupakan kata kerja dari kata benda “ ”yang memiliki arti “ ” atau “kebahagiaan”. Menurut Kishimoto (2003, hal. 221), salah satu pesan untuk menunjukkan omoiyari adalah dengan memperlihatkan senyuman. Pada kalimat ini menandakan bahwa KAT-TUN memberikan semangat atau dorongan agar orang-orang dapat tersenyum karena mereka ingin melihat kebahagiaan semua orang termasuk korban bencana gempa dan tsunami di Jepang. Menurut Ahmad dalam Santoso (2007, hal. 154), sebuah senyuman dapat membuat seseorang menjadi lebih bahagia dan mampu memikul tanggung jawab serta tangguh dalam menghadapi kesulitan.
喜び・うれしさ
Analisis Bait Kelima
そのままでいいよ 焦ることないよ この気持ちで包み込むから 包み込む
Kata ” ” memiliki arti denotatif dibungkus dan dimasukkan ke dalam. Sheridan dan Radmacher (1992, hal. 115) membagi dukungan sosial kedalam lima bentuk salah satunya adalah dukungan pada harga diri. Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu serta pemberian semangat Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi. Dalam kalimat ini KAT-TUN ingin menunjukkan rasa omoiyari berupa dukungan pada diri setiap orang termasuk korban gempa dan tsunami di Jepang dengan mengatakan bahwa mereka juga merasakan kesedihan yang sama. KAT-TUN ingin memberikan semangat untuk membungkus perasaan sedih tersebut sehingga para orangorang dan para korban gempa dan tsunami di Jepang mendapatkan kembali rasa semangat dalam diri mereka masing-masing. Karena menurut Decety (2010, hal. 886-889) simpati adalah perasaan kebersamaan yang membuat seseorang dapat merasakan perasaan sedih orang lain di dalam dirinya sendiri. Contohnya saat mengetahui orang lain terkena bencana, kita dapat merasakan kesedihan yang sama. omoiyari bukanlah sekedar mengetahui keadaan orang yang menderita saja, namun juga ikut merasakan penderitaan orang tersebut. Karena dengan bersama-sama ikut merasakan penderitaan orang tersebut maka seseorang akan tergerak untuk membantu Sakai (2005, hal. 145).
Analisis Bait Keenam
もう一度 WE WILL MAKE YOU SMILE 笑って 今日までの涙を拭ったら ほら、勇気の花が咲く そう、君にため そう、遠くまで 届くように そう、どこまでも Kata ” 拭う” memiliki arti denotatif mengelap dan membersihkan. Pada kalimat kedua, sesuatu yang ingin dibersihkan adalah ” 涙”. Kata ” 涙” yang memiliki arti “air mata”. Menurut McGuire (1995, hal. 2)
air mata merupakan salah satu lambang dari kesedihan, rasa sakit dan juga kemarahan. Sehingga kalimat ini bermakna bahwa KAT-TUN ingin menunjukkan rasa omoiyari berupa pemberian dorongan dengan cara menghapus kesedihan, rasa sakit dan amarah yang ada di dalam diri seseorang yang ada hingga saat ini sehingga dapat menumbuhkan rasa berani yang ada dalam di dalam diri masing-masing individu untuk bangkit menghadapi masa depan yang penuh harapan. Karena menurut Cox (2005, par 1), untuk memberikan rasa yakin kepada orang lain, diperlukan dorongan ketika menghadapi situasi yang sulit agar harapan pada masa depan akan muncul.
どこまでも
どこまでも
” memiliki arti denotatif jauh ke depan. Kata “ ” merupakan kata Kata ” pendukung unsur omoiyari bermakna doa. Menurut liputan konser yang ditayangkan di NHK dalam sebuah acara berjudul Shounen Club Premium, lagu “Yuuki no Hana” merupakan sebuah lagu yang berisikan doa anggota KAT-TUN untuk para korban tsunami dan gempa di Jepang. Hal ini menandakan bahwa KAT-TUN ingin menunjukkan perasaan omoiyari dengan memasukkan pesan-pesan mereka yang berupa doa agar dapat didengar oleh semua orang yang berada dimanapun, karena menurut wawancara majalah Songs, Nakamaru Yuuichi salah satu anggota KAT-TUN mengungkapkan bahwa ia merasa bahagia karena dapat menyampaikan pesan-pesan ini kepada orang yang mendengarkan lagu ini terutama korban gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang.
Analisis Bait Ketujuh
どこまでも どこまでも 7
どこまでも
Bait ketujuh merupakan bait pengulangan dari kata ” ” atau dimanapun yang sudah dianalisis sebelumnya pada bait keenam. Kata ” ” mengandung unsur omoiyari bermakna doa.
どこまでも
Analisis Bait Kedelapan
今どこ?何してる?聴こえるよ 勇気出して WE’RE WITH YOU
WE LOVE YOU
今どこ?何してる?聴こえるよ
Bait kedelapan kalimat pertama dari lagu “Yuuki no Hana” adalah “ ”. Pada kalimat ini kata “ ” mengandung unsur omoiyari. Namun kata ini sudah dianalisis sebelumnya pada bait ketiga. Kata ” ” mengandung unsur omoiyari bermakna doa.
聴こえる 聴こえる
勇気出して
WE’RE WITH YOU Bait kedelapan kalimat pertama dari lagu “Yuuki no Hana” adalah “ WE LOVE YOU”. Pada kalimat ini kata “ ” mengandung unsur omoiyari. Namun kata ini sudah dianalisis sebelumnya pada bait ketiga. Kata ” mengandung unsur omoiyari bermakna dorongan.
勇気 勇気
Analisis Bait Kesembilan
聞こえるかい?WE WILL MAKE YOU SMILE 笑って 少しずつ優しさ集めたら ほら、勇気の花が咲く そう、君のため そう、遠くまで 届くように 笑顔を咲かそう Bait kesembilan dari lagu ”Yuuki no Hana” merupakan bait pengulangan dari bait ketiga.
SIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan penelitian terhadap lirik lagu “Yuuki no Hana”, penulis menemukan adanya konsep omoiyari bermakna doa, dorongan dan dukungan pada bait-bait lagu tersebut, seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini: BAIT
LARIK
そばに行って隣
KESIMPULAN Bermakna dukungan
もし君が笑うことを忘れたなら そばに行って隣 ピエロのふりで ピエロのふりではしゃぐ はしゃぐ 希望に満ちた(DON'T LOOK BACK)朝陽が今(STEP BY STEP)闇を破って(KEEP WISHING)
希望に満ちた
Bermakna dorongan
Bermakna dorongan
8
独りじゃないよ 仲間がいるよ 立ち上がれ今振り向かずに
仲間がいるよ
Bermakna dukungan
立ち上がれ今振り向かずに
Bermakna dorongan
聞こえるかい
Bermakna doa
少しずつ優しさ集めたら ほ ら、勇気の花が咲く
Bermakna dorongan
聞こえるかい?WE WILL MAKE YOU SMILE 笑って 少しずつ優しさ集めたら ほら、 勇気の花が咲く
そう、君にため そう、遠くまで 届くように 笑顔を咲かそう 届くように笑顔を咲かそう
離れてても心一つ同じ明日を 夢見る 離れてても心一つ同じ明日を夢見 る 手を取り合って固くつないで 二 君の笑顔見たいよ 度とはぐれないで 楽しいこと(DON’T LOOK BACK)想像して(STEP BY STEP)君の笑顔(KEEP WISHING)見たいよ そのままでいいよ 焦ることない よ この気持ちで包み込むから
Bermakna doa
Bermakna dorongan
Bermakna dorongan
手を取り合って固くつないで
Bermakna dukungan
この気持ちで包み込むから
Bermakna dukungan
9
もう一度
今日までの涙を拭ったら
Bermakna dorongan
そう、どこまでも
Bermakna doa
どこまでも どこまでも
Bermakna doa
聴こえるよ
Bermakna doa
WE WILL MAKE YOU
笑って 今日までの涙を拭ったら ほら、 勇気の花が咲く
SMILE
そう、君にため そう、遠くまで 届くように そう、どこまでも どこまでも どこまでも
今どこ?何してる?聴こえるよ 勇気出して WE’RE WITH YOU 勇気出して
Bermakna dorongan
WE LOVE YOU
聞こえるかい?WE WILL MAKE YOU SMILE 笑って 少しずつ優しさ集めたら ほら、 勇気の花が咲く
聞こえるかい
Bermakna doa
少しずつ優しさ集めたら ほ ら、勇気の花が咲く
Bermakna dorongan
届くように笑顔を咲かそう
Bermakna dorongan
そう、君にため そう、遠くまで 届くように 笑顔を咲かそう Tabel 1 Tabel Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam lagu “Yuuki no Hana” yang merupakan lagu penyemangat yang berisikan kumpulan pesan para member KAT-TUN, mengandung unsur omoiyari.
10
Karena berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, pada setiap bait lagu “Yuuki no Hana” penulis menemukan konsep omoiyari. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa lagu “Yuuki no Hana” memiliki kaitan dengan konsep omoiyari yang ada pada masyarakat Jepang. Lagu ini menjadi bukti bahwa hingga saat ini masyarakat Jepang masih menganggap omoiyari adalah salah satu konsep yang penting dalam budaya Jepang karena konsep ini mencerminkan sifat orang Jepang. Penulis menyarankan, ada baiknya, peneliti selanjutnya meneliti lagu “Yuuki no Hana” dengan menggunakan konsep Ganbaru.
REFERENSI Ahmadi, Abu. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta Akanuma, K. (2004). Nihonjin wa naze gambaru noka (Why do the Japanese make efforts to anything?). Tokyo: Daisan-shokan Amanuma, Kaoru. (1995). Nihon teki Ningen Kankei toshite no Omoiyari he no Shiron. Gifu: Tokai Gakuin University Bow, Maz. (2009). Apa itu Dukungan Sosial?. Diunduh dari http://www.masbow.com/2009/08/apa-itudukungan-sosial.html Cahyono, Bambang Yudi. (1994). Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta Chaer, Abdul. (1994). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Cox, Wade. (2005). Dorongan dan Putus Asa. Jemaat-jemaat Allah Al Masehi. Diunduh dari http://www.logon.org/indonesian/s/p130.html\ Decety, J; Michalska, KJ. (2010). Neurodevelopmental Changes in The Circuits Underlying Empathy and Sympathy From Childhood to Adulthood. Developmental Science 13 (6): 886–899 Effendy, Onong Uchjana. (1993). Human Relation & Public Relation. Bandung: Mandar Maju Hara, Kazuya. (2006). The Concept of Omoiyari (altruistic Sensitivity) in Japanese Relational Communication. IAICS Journal (International Association for Intercultural Communiction Studies), vol. 15 (1), hal. 24-32 Jufri, Salim Segaf. (2009). Kesetiakawanan Sosial dalam Penanggulangan Bencana, hal. 2-6 Kikuchi, A. (1991). Omoiyari wo kangaeru: Hito to hito tono kakawarigaku. Kyoto: Tanko-sha Kikuchi, A. (1998). Mata omoiyari wo kagaku suru. Tokyo: Kawashima-shoten. Kishimoto, Kenji. (2003). Yoi Omoi Warui Omoi. Tokyo : Bungeisha Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Kushartanti, Untung Yuwono & Multamia RMT Lauder. (2005). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Marpaung, Parlindungan. (2006). Setengah Isi Setengah Kosong. Bandung: MQS Publishing
11
McGuire, Kathleen N. (1995). Being Touched and being Moved: The Spiritual Value of Tears. The Folio: A Journal for Focusing and Experiental Theraphy Nazir, Moh. (2003). Metode Analisis Deskriptif. Yogyakarta: Erlangga O'Laoire S. (1997). An experimental study of the effects of distant, intercessory prayer on self-esteem, anxiety, and depression. Altern Ther Health Med, hal. 38-53 Ootsuka, Munemoto. (1991). Nihon no Kokoro Touyou no Kokoro. Tokyo: Keizaiouraisha Parent’s Guide. (2011). Bagaimana memberi umpan balik yang tepat untuk anak. Diunduh dari http://parentsguide.co.id/?p=427 Permadi, Dadi. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah dan Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karsa Riana, Merry. (2011). Mimpi Sejuta Dolar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sakai, Rena. (2005). Omoiyari ni Kansuru Kenkyuu no Gaikan to Tenhou. Tokyo: The University of Tokyo. Santoso, Eko Jalu. (2007). HEART REVOLUTION, Revolusi Hati Nurani Menuju Kehidupan Penuh Potensi. Jakarta: Elex Media Komputindo Sheridan, C. L.& Radmacher, S. A. (1992). Health Psychology: Challenging. The Biomedical Model. Canada: John Wiley dan Sons, Inc. Tagaya, Hiroko. (2011). KAT-TUN Shuku!! CD Debut 5 Shuunen & Kessei 10 Shuunen!!. TV Navi, July. 30-31 Yamada, Kumiko. (2011). KAT-TUN Toshite no Omoi wo Kono Single de Minna ni Todoketai. Songs, vol. 102, June. 4
RIWAYAT PENULIS Eva Lestari lahir di kota Jakarta pada 10 Oktober 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sastra Jepang pada tahun 2012. Penulis aktif di KAT-TUN Indonesia sebagai Moderator.
12