ONOMATOPE DALAM LAGU ANAK-ANAK RUSIA Pitra Dewi Sekartaji, M. Nasir Latief Program Studi Rusia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini menganalisis onomatope yang terdapat dalam lagu anak-anak Rusia secara kaidah semantik Stephen Ullmann dan kaidah onomatope Rusia A.N Tikhonov. Dalam penelitian ini, onomatope dalam bahasa Rusia mencerminkan kenyataan referensial kepada bunyi yang diacunya sehingga kata-kata ini digunakan dalam lagu anak-anak Rusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa onomatope yang terdapat dalam lagu anak-anak Rusia didominasi oleh onomatope primer. Selain itu, dalam skripsi ini juga ditemukan bahwa kata onomatope mempunyai sifat terbuka dan tertutup jika dilihat dari ada atau tidaknya pengaruh motivasi morfologis dalam pembuatan kata baru yang berasal dari kata onomatope.
Onomatopoeia in Russian Children Songs Abstract This research analyzes onomatopoeia in the Russian children songs with semantic rules from Stephen Ullmann and Russian onomatopoeia rules from A. N. Tikhonov. In this research, onomatopoeia in Russian language reflects the reality of the referential to the sound which it refers, so that these words are used in the Russian children songs. The results indicate that onomatopoeia in Russian children songs dominated by primary onomatopoeia. Besides, in this thesis is also found that the word onomatopoeia has the open and closed characteristics in views of whether there are influences of morphological motivation in making new word derived from an onomatopoeia. Keywords: Onomatopoeia, semantic, motivation, imitation of sound.
Pendahuluan Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 1997:1). Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan pemikiran-pemikirannya mengenai segala sesuatu yang terjadi dengan
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
sekelilingnya dan lingkungan sekitar. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter1 yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri (Chaer, 1994:32). Dua definisi di atas sama-sama menyimpulkan bahwa bahasa adalah lambang bunyi. Bunyi memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bunyi-bunyi peristiwa alam, suara-suara hewan merupakan bentuk-bentuk bunyi yang mengisi kehidupan sehari-hari manusia. Manusia berusaha melukiskan bentuk-bentuk bunyi atau suara di sekitarnya dengan meniru atau menciptakan bentuk-bentuk bunyi atau suara yang mereka dengar tersebut. Dalam ilmu bahasa, kata yang melukiskan bunyi itu diberi nama onomatope2. Kata onomatope sudah muncul sejak abad ke-19. Onomatope berasal dari bahasa Yunani Kuno “onomatopoeia”. Kata onoma yang berarti ‘nama’ dan poeia yang berarti ‘membuat’ (Keraf, 1985: 83). Ketika mendengar kata dering, tok-tok, bum manusia langsung tahu bahwa kata-kata tersebut berasal dari bunyi telepon, bunyi ketukan dan bunyi jatuhan benda yang besar massanya. Dapat disadari bahwa onomatope merupakan komponen penting dalam mengekspresikan berbagai bunyi. Ada yang menarik dalam onomatope, karena onomatope melibatkan suatu hubungan intrinsik antara nama dan makna, maka orang bisa mengharapkan bentukan-bentukan yang sama dalam berbagai bahasa. Contohnya terdapat pada nama burung cuckoo (baca: kuku) yang bunyinya sama dengan namanya. Burung ini mempunyai kesejajaran dengan bentukanbentukan lain di berbagai bahasa: Prancis coucou, Spanyol cuclillo, Italia cuculo, Rumania cucu, Latin cuculus, Jerman kuckuck, Rusia kukushka, Hungaria kakuk, dan seterusnya. Ini biasanya disebut kaitan elementer yang dalam arti berbagai orang yang berbeda mendengar bunyi yang sama dan “mengembalikan” bunyi yang sama (Ullman, 1964: 86). Dalam
bahasa
Rusia,
onomatope
disebut
dengan
Звукоподражания
/zvukopodražanija/. Menurut Popov(1978: 262), onomatope dalam bahasa Rusia terdiri dari suara alam, suara manusia, hewan dan benda. Dalam bahasa Rusia kata мяу /mjau/ dikenal sebagai bunyi kucing ‘meong’, кря-кря /krja-krja/ dikenal sebagai bunyi bebek ‘kwek-kwek’, гав-гав /gav-gav/ dikenal sebagai bunyi anjing ‘guk-guk’, курареку /kurareku/ sebagai bunyi ayam ‘kukuruyuk’, хрю-хрю /xrju-xrju/ sebagai suara babi ‘grok-grok’, yang merupakan bentuk onomatope yang berasal dari hewan. Hal tersebut merupakan perspektif dan kesepakatan pengembalian bunyi dari negara asal. 1
Kata arbiter mengandung arti manasuka. Tetapi istilah arbiter disini adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut (Chaer, 1994:45) 2 Suprana, Jaya. 2005. Antologi Kelirumologi. Jakarta: PT. Gramedia. Hal. 180
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
Menurut Tikhonov (1985 dalam Klimas, 2009: 2), dalam bahasa Rusia onomatope dapat membuat kata baru dan bukan bagian dari kelas kata di antaranya kata-kata мяу /mjau/ ‘meong’ menjadi kata мяукать /mjaukat’/ ‘mengeong’, kata хрю-хрю /xrju-xrju/ menjadi kata хрюкать /xrjukat’/ ‘mengorok’. Tikonov menganggap hal ini sudah menjadi suatu sistem dalam bahasa. Menurutnya, onomatope juga dapat membuat suatu perspektif suara dengan pembentukan kata baru. Onomatope dalam bahasa Rusia banyak terdapat pada komik Rusia, puisi, dongeng, serta cerita anak-anak. Hal ini bertujuan supaya memudahkan dalam penyampaian pesan terhadap penikmat karya tersebut khususnya pada anak-anak. Penyampaian pesan tersebut juga tertuang melalui lagu. Adakalanya kekuatan bahasa lebih dominan dengan alunan alat musik, sehingga alunan musik hanya menjadi sebatas media untuk membantu agar bahasa yang merupakan sekumpulan maksud manusia lebih mudah dan nyaman diterima objek pendengarnya. Perwujudan bahasa yang diungkapkan melalui lirik lagu bisa sangat efektif mempengaruhi orang-orang yang mendengarkannya. Dalam untaian kata-kata yang tersusun apik menjadi kesatuan bahasa yang mudah dimengerti, pada akhirnya dapat mensugesti para pendengar dan penikmatnya untuk turut merasakan tujuan yang sama seperti ketika lirik lagu tersebut diciptakan oleh pengarangnya3. Fungsi onomatope dalam lagu adalah untuk memperkuat konsep musik atau tema yang disampaikan oleh lirik. Konsep musik yang dimaksud berupa tampilan dari konteks sebuah lagu seperti latar atau situasi yang diinginkan contohnya lirik мяу /mjau/ yang diberikan di dalam lagu Котёнок /kotenok/ ‘Anak kucing’ untuk memperkuat konteks lagu yang ingin diberikan oleh pengarangnya. Onomatope merupakan istilah literatur yang diterapkan untuk kata-kata yang menunjukkan makna dari suatu suara. Misalnya kata “mendesis” yang menjadikannya bersuara menyerupai tindakannya. Seseorang bercerita mungkin ia mengatakan bahwa ia terkejut oleh desisan ular. Meskipun ular secara fisik tidak mengucapkan kata ‘mendesis’, namun yang menceritakan dapat menyampaikan suara yang serupa seperti yang dikeluarkan ular. Ketika digunakan dalam puisi, onomatope dapat menambahkan kesan akustik dengan kata-kata yang diucapkannya. Onomatope dalam lagu dapat menyajikan kekuatan sebuah konsep musik yang disampaikan oleh lirik-liriknya4. Onomatope dalam lagu juga digunakan untuk menggantikan suara yang tidak dapat dihasilkan dari seorang penyanyi, namun hanya perkiraan. Lagu anak-anak “Are You 3
Sumber: http://www.wisegeek.com/what-is-the-function-of-onomatopoeia-in-songs.htm diunduh pada 13 Mei 2013 pukul 12.21 WIB. 4 Ibid.
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
Sleeping” mereferensikan bunyi lonceng pagi yang membangunkan Brother John. Suara lonceng ditiru oleh penyanyi saat di akhir lagu penyanyi berkata “ding ding dong” untuk membuat suara yang mendekati yang dihasilkan oleh lonceng disaat penyanyi tidak mungkin membunyikan lonceng asli di dalam lagu tersebut. Kata ‘Dong’ yang ditambahkan untuk mengakhiri lagu tersebut membuat sajak rima dengan kata “John”, yang masing-masing menggunakan vokal ‘o’ untuk menyamakan suara. Dengan ini, onomatope di dalam sebuah lagu juga dapat berfungsi untuk melengkapi rima dari sebuah lirik dan menyajikan kembali tema dari sebuah lagu5. Menurut pendapat penulis, hal ini sangat menarik ketika kita mengetahui bahwa Rusia mempunyai banyak sekali lagu anak-anak. Onomatope kerap kali dimanfaatkan sebagai elemen pendukung komunikasi maupun estetika. Sebagai salah satu informasi tertulis, onomatope dalam lagu anak-anak Rusia juga berperan penting dalam membantu untuk memahami maksud dari lagu tersebut. Tanpa peran serta onomatope, lagu anak-anak Rusia menjadi kurang menarik dan terkesan membosankan. Dalam penelitian ini, penulis akan mengangkat onomatope dalam lagu anak-anak Rusia yang terdapat dalam website www.audiopoisk.com dalam pilihan Детские песни /detskie pesni/. Terdapat 41 lagu anak-anak Rusia yang mempunyai kata onomatope di dalam liriknya dan akan diteliti lebih lanjut menurut kaidah onomatope dari Stephen Ullmann (1964) dan kaidah onomatope Tikhonov (1985 dalam Klimas, 2009: 2). Tinjauan Teoritis Teori Semantik Stephen Ullmann (Ullmann 1964:82-93) Dalam bukunya, Gorys Keraf (1985:84) menulis mengenai seorang pakar linguistik, Stephen Ullmann, melakukan penelitian terhadap onomatope. Sebenarnya ia meneliti mengenai tipologi semantik. Di dalam penelitiannya, Stephen Ullmann memiliki teori mengenai pembentukan kata. Ullman mencetuskan istilah kata 'transparan' dan 'nontransparan' berdasarkan asal-usul kata. Yang disebut kata transparan atau lejas ialah kata yang masih mencerminkan asal-usulnya atau kata yang bermotivasi, sedangkan kata non-transparan atau legap ialah kata-kata yang tidak mencerminkan asal-usulnya atau kata yang tidak bermotivasi.
5
Ibid.
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
Dapat kita lihat bahwa kata onomatope termasuk kata transparan karena ia menggambarkan pada kita mengenai asal-usulnya. Stephen Ullman menjelaskan bahwa kata transparan/bermotivasi terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Motivasi Fonetis 2. Motivasi Morfologis 3. Motivasi Semantis Selanjutnya akan dijabarkan secara lebih rinci mengenai motivasi-motivasi tersebut menurut Stephen Ullmann. Motivasi Fonetis/Onomomatope (Ullmann, 1964: 82-91) Dari pembagian ini, onomatope adalah kata lain dari motivasi fonetis. Berdasarkan cara penafsiran mengenai asal-usul bunyi yang terkandung dari suatu kata, maka motivasi fonetis terbagi 2, yaitu. 1. Onomatope Primer (Pertama) Bentuk onomatope pertama adalah tiruan bunyi atas bunyi. Di sini bunyi itu betulbetul suatu “gema atas makna”; referennya sendiri adalah suatu pengalaman akustik yang sedikit banyak sangat mirip dengan struktur—fonetik kata. Kata-kata seperti buzz, crack, growl, hum, plop, roar, squeak, squeal, whizz dan lainnya termasuk kedalam kategori ini. Sebagai contoh, kata buzz dan whizz mendapatkan efek onomatopis dari struktur fonetik yang ditimbulkan oleh huruf ‘z’ yang terdapat dalam katanya dan mempunyai efek menyerupai asal tiruan bunyinya yaitu angin. Sumarsono (2007:102) linguis yang mengadaptasi buku Ullmann menambahkan contoh dalam bahasa Indonesia. Kata-kata seperti dengung, ketik, bum, pang, desis, decak bisa masuk pada onomatope pertama dikarenakan kata dengung, desis, decak meupakan tiruan bunyi dari suara hewan yaitu kumbang, ular, dan cicak, Kata bum, pang, ketik merupakan tiruan bunyi dari suara benda yang jatuh, benda bertabrakan dan suara mesin tik. Boleh dikatakan bahwa bahasa-bahasa di dunia memiliki kata-kata peniru bunyi ini. Walaupun sumber bunyi identik namun tiap masyarakat bahasa menangkap bunyi-bunyi alamiah itu dan menirunya dengan cara yang berbeda sesuai persepsi (persetujuan) masyarakat bahasa itu sendiri, sehingga kata-katanya berbeda antar bangsa. Dengan
acuan
dari
Словарь
Звукоподражательных
Глаголов
/Slovar’
Zvukopodražatel’nyx Glagolov/ oleh Сергей Бен-Лев /Sergej Ben-Lev/, penulis dapat menambahkan, kata-kata seperti гром /grom/, мяу /mjau/, гав-гав /gav-gav/, чух-чух /čuxčux/ dalam bahasa Rusia juga dikategorikan ke dalam onomatope primer karena kata tersebut
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
mewakili referennya. Kata гром /grom/ merupakan tiruan bunyi dari alam yaitu suara petir yang bergemuruh. Kata мяу /mjau/ dan гав-гав /gav-gav/ merupakan tiruan bunyi dari hewan yaitu suara bunyi ‘meong’ kucing dan suara ‘guk-guk’ anjing serta suara чух-чух /čux-čux/ merupakan tiruan bunyi dari alam yaitu suara kereta api. Semua referen dari contoh-contoh diatas membangkitkan pengalaman akustik. 2. Onomatope Sekunder (Kedua) Pada onomatope kedua, bunyi-bunyi tersebut tidak membangkitkan pengalaman akustik, melainkan suatu gerakan, seperti dither ‘gentar’, dodder ‘gemetar’, quiver ‘getaran’, slink ‘menyelinap’, slither ‘tergelincir’, slouch ‘gontai’, squirm ‘menggeliat’, wriggle ‘liuk’, аtau membangkitkan suatu kualitas fisik atau moral, biasanya yang tak mengenakkan, seperti suram (gloom), muak (mawkish), becek (sloppy)6. Onomatope sekunder disebut juga simbolik bunyi karena berwujud nilai bunyi individual. Dikatakan bahwa ada semacam penilaian yang menunjukkan tiap bunyi menimbulkan sugesti bentuk tertentu. Unsur lain yang menarik dari pola onomatope ialah bahwa pola itu bekerja melalui alternasi atau perubahan vokal. Dalam bahasa Inggris, dengan menggantikan satu vokal dengan vokal yang lain kita dapat mengekspresikan kesan kegaduhan yang berbeda, misalnya: snip(suara menggunting)— snap (suara menggigit, menangkap); sniff (mengendus)— snuff (menghembuskan nafas); flip (menepuk)-flap (mengepak-ngepakkan)-flep (suara menampar). Pola perubahan vokal ini pun bisa terjadi pada onomatope tingkat kedua. Pola semacam ini disebut antifoni vokal (vowel antiphony) atau selang-seling vokal, dan memegang peranan penting dalam bentuk-bentuk peniruan (imitatif) dan interjeksi murni yang banyak kita jumpai dalam bahasa yang rapi. Misalnya dalam bahasa Inggris ding dong (=Indonesia ting-tong) dalam bahasa Rusia Динь-дан-дон /Din’-dan’don/, orang Indonesia sudah biasa menggunakan ungkapan hati dag dig dug. Motivasi Morfologis dan Semantis (Ullmann, 1964:91-93) Sebagian besar kata lainnya dimotivasi oleh struktur morfologisnya. Kata preacher ‘pengkhotbah’ merupakan kata yang ‘jelas’ (transparent) karena kata tersebut dapat dianalisis menjadi beberapa morfem yang masing-masing mempunyai makna tersendiri. Verba preach ‘berkhotbah’ dan akhiran –er yang menyebabkan terjadinya perubahan dari kata kerja menjadi kata benda (speak-er, read-er, sing-er, think-er, dll). Orang asing yang mendengar kara 6
Mengacu arti dari kamus An English-Indonesian Dictionary by John M. Echols, Hassan Shadily (1975).
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
preacher untuk pertama kalinya akan mengetahui maknanya jika dia tahu verba dan akhirannya. Jenis motivasi yang ketiga didasarkan atas faktor-faktor semantik (makna). Tiga tipe motivasi yang terdapat di dalam bahasa, mencakup kata-kata yang benar-benar onomatopis, derivatif (kata turunan), kata majemuk dan ungkapan figuratif. Kata-kata yang tidak termotivasi dengan cara tersebut boleh dimasukkan ke dalam kata-kata yang konvensional (tak dapat ditelusuri motivasinya). Meskipun ada perbedaan-perbedaan penting antara motivasi morfologis dengan motivasi semantik, kedua motivasi itu mempunyai unsur-unsur yang sama dan unsur ini membedakan kedua motivasi ini dari onomatope: 1.
Dalam banyak hal, sebuah kata ternyata dimotivasi secara morfologis dan semantis.
2.
Kedua motivasi ini juga umum muncul meskipun secara relatif.
3.
Seperti onomatope, motivasi morfologis dan semantik juga melibatkan suatu unsur subjektif, meskipun jauh lebih kecil dibandingkan dengan onomatope.
Teori Onomatope Rusia A.N. Tikhonov (1985 dalam Klimas 2009:2) Mengenai onomatope, Tikhonov menganggap hal ini sudah menjadi suatu sistem dalam bahasa. Menurutnya, onomatope juga dapat membuat suatu persepsi subjektif suara dengan pembentukan kata baru. Dalam beberapa kasus terdapat kata- kata onomatope yang tidak termasuk dalam aturan linguistik umum. Para ilmuwan terdahulu mengelompokkan sistem pembentukan bunyi secara leksikal dengan dua sistem: 1.
Pembentukan
bunyi/звукосимволическая
/zvukosimboličeskaja/
(tanpa
denotasi
akustik) 2.
Onomatope/звукоподражательная /zvukopodražatel’naja/ (dengan denotasi akustik) Kata-kata onomatope selalu disamakan dengan kata seru. Hal ini disebabkan karena di
dalam kamus tidak dibatasi antara onomatope dan kata seru. Terlepas dari fakta tersebut, katakata onomatope dan kata seru di dalam morfologi dan sintaksis berdiri sendiri, yang memiliki fungsi yang berbeda. Begitu pula dalam sintaksis, onomatope dan kata seru juga memiliki perbedaan. Di dalam semantik dan semiotik kedua kata tersebut juga memiliki perbedaan. Tikhonov membedakan kata seru dan onomatope sebagai berikut: 1.
Kata seru, di dalam gramatika adalah bagian dari kelas kata, sedangkan onomatope
bukan bagian kelas kata.
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
2.
Kata seru, kata yang secara langsung mengungkapkan perasaan, emosi dan kemauan,
tanpa menamainya. Kata seru juga sangat bergantung pada gerakan, situasi, kondisi kontekstual penggunanya, seperti suka dan duka, marah, kagum, dan lain-lain. Onomatope seperti ayam berkokok “kukuruyuk” tidak mengungkapkan emosi atau perasaan, namun menunjukkan bunyi alami. 3.
Kata seru menunjukkan pada perasaan, tetapi tidak menamainya. Onomatope
mengartikannya sebagai sesuatu fenomena spesifik dari dunia luar dan memiliki prinsip yang jelas. 4.
Onomatope menunjukkan pada obyek alami dan fenomena suara, kata seru memiliki
beberapa makna leksikal. 5.
Onomatope memiliki banyak derivasi7, kata seru tidak memiliki derivasi. buzz (v) – жужжать /žužžat’/, гудеть /gudet’/ buzz (n) – гудок /gudok/, сирена /sirena/, зуммер /zummer/ buzz (n) (разг.) – телефонный звонок /telefonnyj zvonok/ buzz-saw (n) (амер.) – круглая пила /kruglaja pila/
6.
Dalam kebanyakan hal, kata onomatope adalah anggota kalimat. Dalam mengadakan penelitian mengenai onomatope, harus dimulai dengan
pemunculan bunyi yang terjadi secara alami (natulaute). Pertama-tama suara yang dihasilkan hewan kemudian dibandingkan dengan kata yang dipandang sebagai onomatope. Selanjutnya bunyi-bunyi yang terdapat di sekitar manusia. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptifanalitis. Metode deskriptif-analitis dapat diartikan sebagai penelitan yang menggambarkan keadaan data yang terkumpul melalui sumber-sumber untuk selanjutnya dilakukan interpretasi dengan melakukan perbandingan dan perlengkapan dari sumber yang didapat (Suryabrata, 2003). Data dan informasi yang didapat akan dideskripsikan lalu dianalisis kemudian pada tahap akhir akan diberi kesimpulan dari hasil analisis tersebut. Selanjutnya metode kepustakaan melengkapi dari metode deskriptif-analisis. Studi pustaka untuk menemukan literatur-literatur yang mendukung penelitian. Studi pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca 7
derivasi adalah perubahan morfemis yangmenghasilkan kata dengan identitas morfemis yang lain (Verhar, 1996:121)
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dalam melakukan pencatatan, peneliti mengumpulkan buku-buku dan literatur lainya yang sesuai dengan tema penelitian ini. Semua catatan dari buku-buku dan literatur tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu (Koentjaraningrat, 1983:113). Pembahasan Dari 41 lagu anak-anak yang telah dipilih dalam website www.audiopoisk.com, penulis menemukan 45 bentuk tiruan bunyi. Di dalam penelitian ini, pengklasifikasian tiruan bunyi dalam korpus data dilakukan atas dasar teori semantik Stephen Ullmann (1964) yang membagi onomatope ke dalam dua jenis yaitu onomatope primer dan sekunder serta teori onomatope Rusia dari A.N Tikhonov yang mengklasifikasikan tiruan bunyi berasal dari manusia, hewan dan alam. Berikut akan penulis jabarkan 45 jumlah kata tiruan bunyi (onomatope) dalam tabel 1. Tabel 1. Data Onomatope No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Kata Onomatope Тили-тили, трали-вали Тарам – пам – пам Ах Трах-бабах Трам-па-рам-па-рам-па-рам-па. Трум-пу-рум-пу-трум-пу-рум-пу. Ай Кря-кря Кар-кар-кар Гав-гав-гав Му-му-му Лап то бу ди дубудай фу Эх Ля-ля-ля Ой Кхо-кхо-кхо Тра-та-та Мяу Динь-дан-дон Пиф Паф Ворковать А-а-а хлопая Хи-хи-хи-хи Ме-ме Кысь-кысь. Эхе-хе-хе-хе... Мычание
Transliterasi /Tili-tili, trali-vali/ /Taram-pam-pam/ /Ax/ /Trax-babax/ /Tram-pa-ram-pa-ram-pa-ram-pa/ /Trum-pu-rum-pu-trum-pu-rum-pu/ /Aj/ /Krja-krja/ /Kar-kar-kar/ /Gav-gav-gav/ /Mu-mu-mu/ /Lab to bu di budubaj/ /Fu/ /Ėx/ /Lya-lya-lya/ /Oj/ /Kxo-kxo-kxo/ /Tra-ta-ta/ /Mjau/ /Din’-dan-don/ /Pif paf/ /Vorkovat’/ /A-a-a/ /Xlopaja/ /Xi-xi-xi-xi/ /Me-me/ /Kys’-kys’/ /Ėxe-xe-xe-xe/ /Myčanie/
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
Terjemahan Lalala lilili Taram pam pam Ah Duar dar dar Tralalalalala trilililililili Cih Kwek kwek Kaak-kaaak Guk guk guk Moo-moo Senandung Ih Alah lalala Oh hohoho tralala Meong Ding-dong-ding dor dor mengdengkur Aaa tepukan Hihihi mbeee Pus…pus… Hehehe melenguh
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
Pычание Pжание Гром Зевай Ммм Чух-чух-чух Тук-тук-тук. Иа-иа-иа Ква-ква-ква Ам-ам-ам З-з-з Тик-так, Тик-так, Цыц-цыц Кыш – кыш Жужжит Кап-кап-кап Пи-пи
/Ryčanie/ /Ržanie/ /Grom/ /Zebaj/ /Mmm/ /čux- čux- čux/ /tuk-tuk-tuk/ /ia-ia-ia/ /Kva-kva-kva/ /Am-am-am/ /z-z-z/ /tik-tak, tik-tak/ /cyc-cyc/ /Kyš-kyš/ /žužžit/ /kap-kap-kap/ /pi-pi/
menggeram ringkikan gemuruh menguap Hmm ‘tuut tuuut’ ‘tok tok tok’ ‘hiiik-hiiik’ ‘koak koak’ ‘nyaam nyaam’ ‘Nggggggg’ ‘tik-tak, tik-tak’ psst Hus. hus mendengung ‘tik-tik-tik’ ‘cit-cit’
Dalam naskah ringkas ini hanya ditampilkan 3 contoh pembahasan dari 45 kata onomatope, 2 contoh
kata untuk mewakili onomatope primer yang menunjukkan sifat
onomatope yang tertutup dan terbuka dan 1 contoh kata yang mewakili onomatope sekunder, selebihnya mempunyai pola yang sama. Onomatope Primer 1.
Тарам – пам – пам /taram-pam-pam/ ‘taram pam pam’
Kata тарам-пам-пам /taram-pam-pam/ ditemukan di dalam lagu anak-anak Rusia yang berjudul Антошка /Antoška/: Это мы не проходили,Это нам не задавали! Тарам – пам – пам,Тарам – пам – пам /Éto my ne proxodili, Éto nam ne zadavali! Taram-pam-pam, Taram-pam-pam/ ‘kami tidk harus menjalani ini, kami tidak meminta ini’ Sumber
lirik
lagu
Антошка
/Antoška/
diunduh
dari
H
http://romance.ru/cgi-
bin/index.cgi?page=140&item=340 pada 15 Mei 2013 pukul 11.57 WIB. H
Analisis: Dalam onomatope, kata Тарам – пам – пам /taram-pam-pam/ termasuk onomatope jenis primer, karena bunyi yang keluar berasal dari tiruan suara manusia yang sedang bersenandung. Di sini terjadi proses persetujuan di antara persepsi masyarakat Rusia bahwa
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
dengan hanya mendengar tiruan bunyi atau melihat tulisan Тарам – пам – пам /taram-pampam/ maka kata tersebut mencerminkan kenyataan referensial sebagai bunyi yang berasal dari senandung manusia yang sedang gembira. Daya onomatopis kata Тарам – пам – пам /tarampam-pam/ seolah diadaptasikan untuk menirukan senandung kegembiraan manusia yang sedang melakukan gerakan yang lincah 8 . F
F
Dalam kata Тарам – пам – пам /taram-pam-pam/ tidak ditemukan bentuk derivasinya. Dengan begitu, tidak terdapat motivasi morfologis dalam kata Тарам – пам – пам /taram-pam-pam/ karena kata ini tidak dapat membentuk kata baru. Untuk selanjutnya penulis akan menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa onomatope mempunyai potensi atau membuka kemungkinan untuk pembentukan kata baru. Penulis memberi istilah bahwa onomatope mempunyai sifat tertutup dan terbuka, dalam artian onomatope tertutup merupakan onomatope yang tidak terkena proses morfologis dan onomatope terbuka merupakan onomatope yang terkena proses morfologis sehingga dapat membuat kata baru. Maka untuk kata Тарам – пам – пам /taram-pam-pam/ digolongkan ke dalam onomatope tertutup. 2. Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ ‘ho-ho-ho’ Kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ ditemukan di dalam lagu anak-anak rusia yang berjudul какое небо голубое /kakoe nebo goluboe/: Как летом эскимо… кхо-кхо-кхо! /Kak letom ėskimo, kxo-kxo-kxo!/ ‘Seperti musim panas di Eskimo, ho-ho-ho’ Sumber lirik: Lagu А я такой голодный diunduh dari http://myradio.ua/group/8375/DetskieH
pesni-lyrics/A-ya-takoyi-golodniyyi-131.html pada 15 Mei 2013 pukul 12.28 WIB. H
Analisis: Dalam onomatope, kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ merupakan onomatope jenis primer, karena kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ berasal dari tiruan bunyi orang tertawa. Referennya sendiri adalah suara tawa manusia. Di sini terjadi proses persetujuan di antara persepsi masyarakat Rusia bahwa dengan hanya mendengar tiruan bunyi atau melihat tulisan Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ maka kata tersebut mencerminkan kenyataan referensial sebagai bunyi yang berasal dari suara tawa manusia. Hal ini juga mendapat pengaruh dari konvensi 8 H
Penulis melakukan penelitian dan didukung dengan tampilan video dari lagu Антошка /Antoška/ pada website www.youtube.com serta memaknai lirik dari lagu Антошка /Antoška/ sendiri. H
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
yang ada pada masyarakat tersebut. Daya onomatopis kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ seolah diadaptasikan intuk menirukan suara tawa manusia dengan suara sangat berat. Onomatope dapat membentuk kata baru. Kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ mempunyai bentuk derivasi sebagai verba yaitu kata Хохотать /xoxotat’/ dalam bentuk несовершенный вид /nesoveršennyj vid/ ‘aspek imperfektif’ yang mempunyai arti tertawa tergelak-gelak (terbahak-bahak) dan sebagai nomina yaitu kata хохот /xoxot/ berjenis мужской род /mužskoj rod/ ‘maskulin’ yang mempunyai arti gelak tawa. Kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ juga mempunyai bentuk lain seperti хи-хи-хи /xi-xi-xi/; хе-хе-хе /xe-xe-xe/; ха-ха-ха/ xa-xa-xa/. Dengan begitu kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ memperoleh motivasi morfologis karena mempunyai potensi untuk membentuk kata baru. Maka untuk selanjutnya kata Кхо-кхо-кхо /Kxo-kxo-kxo/ digolongkan ke dalam onomatope terbuka Хо-хо (kata onomatope)
хохот (Nomina) хохотать (Verba) Хи-хи-хи
Хохотать
Ха-ха-ха Хе-хе-хе Хо-хо-хо
Onomatope Sekunder 1. Хлопая /Xlopaja/ ‘menepuk’ Kata Хлопая /Xlopaja/ ditemukan di dalam lagu anak-anak Rusia yang berjudul Чучело H
мяучело /čučelo mjaučelo/. Berikut kata Хлопая /Xlopaja/ di dalam lirik lagu Чучело H
H
мяучело /čučelo mjaučelo/: H
Утро начинается, начинается. Город улыбается, улыбается. Открываются окошки, Выбегая на дорожки, Громко хлопая в ладошки, Запели звонко дети /utro načinaetsja, načinaetsja. Gorod ulybaetsja,ulybaetsja Otkryvajutsja okoški, Vybegaja na dopožki
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
Gromko xlopaja v ladoški, Zapeli zvonko deti/ ‘Pagi haripun dimulai, dimulai. Kota tersenyum, senyum Jendela terbuka, Berlari pada suatu arah Bertepuk kencang dalam tepukan tangan Anak kecil memulai bernyanyi dengan keras’ Sumber H
lirik
lagu
H
Чучело
мяучело
/čučelo
H
mjaučelo/:
Diunduh
dari
http://jooov.org/text/1138396/chuchelo-myauchelo-utro_nachinaetsya.htmls diunduh pada 15 H
Mei 2013 pukul 15.35 WIB. Analisis: Dalam onomatope, kata Хлопая /Xlopaja/ merupakan onomatope jenis sekunder, karena sudah dalam bentuk konjugasi dari verba хлопать /xlopat’/ (несовершенный вид /nesoveršennyj vid/ ‘aspek imperfektif’) dan kata хлопнуть /xlopnut’/ dalam bentuk совершенный вид /soveršennyj vid/ ‘aspek perfektif’ yang mempunyai arti menepuk atau bertepuk tangan. Kata хлопать /xlopat’/ berasal dari kata хлоп /xlop/ yang meniru bunyi dari suara tepukan yang berderivasi menjadi verba. Dengan begitu kata Хлопая /Xlopaja/ memperoleh motivasi morfologis karena mempunyai potensi untuk membentuk kata baru. Maka untuk selanjutnya kata Хлопая /Xlopaja/ digolongkan ke dalam onomatope terbuka. Menurut Словарь Звукоподражательных Глаголов /Slovar’ Zvukopodražatel’nyx Glagolov/ oleh Сергей Бен-Лев /Sergej Ben-Lev/, хлопать /xlopat’/ merupakan onomatope yang berasal dari kata clap 9 dalam bahasa Inggris. F
F
Хлоп
à
(nomina onomatope)
хлопать/ хлопнуть (verba)
Di sini terjadi proses persetujuan di antara persepsi masyarakat Rusia bahwa dengan hanya mendengar tiruan bunyi atau melihat tulisan Хлопая /Xlopaja/ maka kata tersebut mencerminkan kenyataan referensial sebagai bunyi yang berasal dari tepukan tangan Daya onomatopis kata Хлопая /Xlopaja/ seolah diadaptasikan untuk menirukan suara tepukan tangan manusia. 9 clap vi. [OE clappan, to throb, beat] 1 to make a sudden, explosive sound, as of two flat surfaces being struck together хлопать 2 to strike the palms of the hands together, as in applauding хлопать, аплодировать - vt. 1 to strike together briskly and loudly хлопать 2 to applaud by clapping the hands аплодировать 3 to strike with an open hand, as in hearty greeting or encouragement хлопать 4 to put, move, set, etc. swiftly мчаться 5 to put together or contrive hastily упрятывать, упекать, Сергей Бен-Лев dalam Словарь звукоподражательных Глаголов, Hal. 5.
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
Setelah menganalisis, penulis dapat mengkasifikasikan onomatope menurut asalusul referennya menurut teori Stephen Ullmann (1964) yaitu Onomatope Primer dan Sekunder. Kemudian, penulis klasifikasikan menjadi sesuai asal-usul bunyi yaitu tiruan dari manusia, tiruan dari hewan, dan tiruan dari alam. Berikut penulis jabarkan dalam tabel 2. Tabel 2. Klasifikasi Onomatope
no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Onomatope Primer Manusia Hewan Тарам – пам – пам Лап тo бу ди дубудай фу Эх Ля-ля-ля Ой Тра-та-та Ммм Кысь-кысь А-а-а Ам-ам-ам Цыц-цыц Кыш-кыш Тили-тили, трали вали Ах Трам-па-пам, трум-пу-пум Ай -
Onomatope Sekunder Hewan Alam
Bentuk Derivasi
Alam
Manusia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ахать (V)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Хохот (N) Хохотать (V) Хохот (N) Хохотать (V) Хохот (N) Хохотать (V) Крякать / крякнуть (V) Kаркать / Kаркнуть (V) Гавкать Мычать Мяукать (V) Мяуканье(N) Блеять (V) квакать / квакнуть (V) Жужжать (V) Жужжание (N)
18
Кхо-хо-хо
-
-
-
-
-
19
Xи-хи-хи
-
-
-
-
-
20
Эхе-хе-хе
-
-
-
-
-
21
ворковать
-
-
-
-
-
22
-
Кря-кря
-
-
-
-
23
-
Kар-кар
-
-
-
-
24 25
-
Гав-гав Му-му
-
-
-
-
26
-
Мяу
-
-
-
-
27
-
Ме-ме
-
-
-
-
28
-
Ква-ква
-
-
-
-
29
-
З-з-з
-
-
-
-
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
30
-
Жужжит
-
-
-
-
31 32
-
Иа-иа-иа Пи-пи
-
-
-
33
-
-
-
-
-
-
34
-
-
-
-
-
-
35
-
-
Чух-чухчух Диньдан-дон Пиф Паф
Жужжать (V) Жужжание (N) Пищать (V)
-
-
-
36
-
-
Tрахбабах
-
-
-
37
-
-
Тук-туктук
-
-
-
38
-
-
Тик-так
-
-
-
39
-
-
Кап-капкап
-
-
-
40
-
-
Гром
-
-
-
41
-
-
Pычание
-
-
42
-
-
Зевай
-
-
43 44
-
-
-
-
Мычание Pжание
-
45
-
-
-
-
-
Хлопая
трахать / трахнуть бабахнуть / бахнуть Стук стукать / стукнуть Тиканье тикать капать / капнуть Громовой громыхать Рычать Зевать зевнуть Мычать Ржать Хлоп Хлопать хлопнуть
Hasil analisis menyatakan bahwa onomatope primer merupakan jenis onomatope yang paling banyak ditemukan di dalam korpus data. Sebanyak 40 kata dari total 45 kata onomatope yang dianalisis merupakan jenis onomatope primer. Dapat dilihat dalam tabel 2 bahwa 24 kata onomatope mempunyai bentukan baru/derivasi, dengan begitu kata-kata tersebut memperoleh motivasi morfologis. Selanjutnya akan penulis jabarkan dalam tabel 3 motivasi-motivasi apa saja yang terdapat dalam masing-masing kata onomatope yang telah dianalisis. Tabel 3. Motivasi-Motivasi yang Terdapat dalam Kata Onomatope Motivasi Semantis
∨
Motivasi Morfologis -
Лап тo бу ди дубудай
∨
-
-
3
фу
∨
-
∨
4
Эх
∨
-
∨
No.
Kata Onomatope
Motivasi Fonologis
1
Тарам – пам – пам
2
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
-
5
Ля-ля-ля
∨
-
-
6
Ой
∨
-
∨ -
7
Тра-та-та
∨
-
8
Ммм
∨
-
-
9
Кысь-кысь
∨
-
-
10
А-а-а
∨
-
-
11
Ам-ам-ам
∨
-
-
12
Цыц-цыц
∨
-
-
13
Кыш-кыш
∨
-
-
14
Тили-тили, трали вали
∨
-
15
Ах
∨
∨
∨
16
Трам-па-пам, трум-пу-пум
∨
∨
17
Ай
∨
-
18
Кхо-хо-хо
∨
∨
∨ -
19
Xи-хи-хи
∨
∨
-
20
Эхе-хе-хе
∨
∨
-
21
ворковать
∨
∨
22
Кря-кря
∨
∨
∨ -
23
Kар-кар
∨
∨
-
24
Гав-гав
∨
∨
-
25
Му-му
∨
∨
-
26
Мяу
∨
∨
-
27
Ме-ме
∨
∨
-
28
Ква-ква
∨
∨
-
29
З-з-з
∨
∨
-
30
Жужжит
∨
-
31
Иа-иа-иа
∨
∨ -
32
Пи-пи
∨
-
33
Чух-чух-чух
∨
∨ -
34
Динь-дан-дон
∨
-
∨
35
Пиф Паф
∨
-
36
Tрах-бабах
∨
∨
∨ -
37
Тук-тук-тук
∨
∨
-
38
Тик-так
∨
∨
39
Кап-кап-кап
∨
∨
∨ -
40
Гром
∨
∨
-
41
Pычание
∨
∨
-
42
Зевай
∨
∨
-
43
Мычание
∨
∨
-
44
Pжание
∨
∨
-
45
Хлопая
∨
∨
-
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
-
Terlihat pada tabel 3 bahwa semua kata-kata onomatope mendapatkan motivasi fonologis. Dari 45 total kata onomatope, 25 kata onomatope mendapatkan motivasi morfologis. Sedangkan hanya 10 kata onomatope yang mendapatkan motivasi semantis. Hal ini dapat penulis simpulkan bahwa ternyata benar bahwa onomatope mempunyai potensi atau membuka kemungkinan untuk pembentukan kata baru. Penulis memberi istilah bahwa onomatope mempunyai sifat tertutup dan terbuka, dalam artian onomatope tertutup merupakan onomatope yang tidak terkena proses morfologis dan onomatope terbuka merupakan onomatope yang terkena proses morfologis sehingga dapat membuat kata baru. Selanjutnya, penulis akan merekapitulasi kata-kata onomatope berdasarkan sifatnya yang tertutup dan terbuka pada tabel 4. Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Onomatope primer tertutup
terbuka
No
hewan
alam
Рычан ие
Мыча ние
Хлопая
Зевай
Ржан ие
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
hewa n
Чух-чухчух
Ах
Крякря
-
Пифпаф
Кхокхокхо
Каркар
Фу
-
Диньдан-дон
Хихи-хи
Гавгав
4.
Эх
-
-
Муму
5.
Ля-ляля
-
-
Эхехе-хе Ворк оват ь
6.
Ой
-
-
-
7.
Трата-та
-
-
-
Ммм Кыськысь
-
-
-
-
-
-
A-a-a
-
-
-
-
-
-
-
-
-
hewan
alam
1.
Тарампампам
Иа-иаиа
2.
Лап то бу ди будубай
3.
9. 10. 11. 12. 13. 14
Ам-амам Цыццыц Кыш кыш Трам-
ma nus ia
Onomatope sekunder terbuka manusi a
manu sia
manusia
8.
tertutup
Мяумяу Меме Квакваква З-з-з жуж жит Пипи
alam
hew an
ala m
Туктуктук Тиктак, Тиктак, Капкапкап Трахбабах Гром -
--
--
--
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
15. 16.
па-пам, трумпу-пум Тилитили, траливали Ай
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dari hasil rekapitulasi data, onomatope primer dengan sifat terbuka merupakan onomatope yang mendominasi pada lagu anak-anak dalam korpus data. Terdapat 25 kata yang tergolong dalam onomatope primer terbuka yang didominasi oleh kata-kata yang berasal dari tiruan suara hewan sebanyak 10 kata. Onomatope primer tertutup juga merupakan golongan terbanyak kedua setelah onomatope primer terbuka dengan jumlah 20 kata onomatope yang didominasi oleh kata-kata yang berasal dari tiruan suara manusia sebanyak 16 kata. Untuk onomatope sekunder, ditemukan kata-kata yang semuanya tergolong ke dalam jenis onomatope sekunder tertutup dengan jumlah yang paling sedikit berasal dari tiruan alam. Kesimpulan Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Onomatope dalam bahasa Rusia yang terdapat pada korpus data banyak ditemukan dalam bentuk onomatope primer. Hal ini dikarenakan, lagu anak-anak Rusia membutuhkan efek tiruan bunyi atas bunyi yang memperkuat konsep musik atau tema yang disampaikan oleh lirik. 2. Dari hasil analisis, penulis menemukan bahwa ternyata terdapat onomatope yang mempunyai potensi atau membuka kemungkinan untuk pembentukan kata baru. Penulis memberi istilah bahwa onomatope mempunyai sifat tertutup dan terbuka, dalam artian onomatope tertutup merupakan onomatope yang tidak terkena proses morfologis dan onomatope terbuka merupakan onomatope yang terkena proses morfologis sehingga dapat membuat kata baru 3. Dalam onomatope sekunder, ditemukan kata-kata yang semuanya mendapatkan motivasi morfologis. 4. Motivasi semantis ditemukan dalam kata-kata onomatope yang mendapatkan pergeseran makna seperti kata Фу /Fu/ ‘ih’ dan terdapatnya antifoni vokal seperti pada kata Пиф Паф /pif paf/ ‘dor-dor’
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
Daftar Referensi Sumber Buku: Akademija Nauk USSR Institut Russkogo Jazyka. (1980). Russkaja Grammatika Tom I. Moskow: Izdatelstvo Nauka. Barrentsent, A.A., dkk. (1976). Russische Gramatika. Amsterdam: Universiteit van Amsterdam. Berlin, Brent. (1992). Ethnobiological classification. Princeton, N.J. : Princeton University Press. Bloomfield, F. (1993). Language. New York dalam Ullmann, Stephen. (1964). Semantics, An Introduction to The Science of Meaning. Oxford: Basil Blackwell. Chang, Andrew C. (1990). A thesaurus of Japanese mimesis and onomatopoeia. Tokyo : Taishukan Shoten. . Chaer, Abdul &Leonie Agustina. (1994). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta Crystal, David. (2002). The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge: Cambridge Kuzmin, Mikhail & Alexander Scriabin. 2008. Music and Literature in Silver Age Russia. The University of Michigan. Gonda, J (1940). Some Remarks on Onomatopoeia, Sound-symbolism and ord-formation a Propos on The Theories of C.N. Maxwell. TBG 80:133-210 Keraf, Gorys. (1980). Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah –– ––.(1985). Linguistik Bandingan Tipologis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. –– ––. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores: Nusa Indah Koentjaraningrat. (1983). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. (1984). Kamus Linguistik. ed 2. Jakarta: PT. Gramedia Обвинцева О.В. /Obvinceva O.V/ (2009). Звукоподражание в современном английском языке курсовая работа по дисциплине «Лексикология английского языка» /Zvukopodražanie v sovremennom anglijskom jazyke kursovaja rabota po discipline ‘Leksikologija anglijskogo jazyka’/. Екатеринбург /Ekaterinburg/: канд. филол. наук, доц. Popov. R.N., dkk (1978). Современный русский язык /Sovremennyj russkij jazyk/.Moskow: Provescenie. Sumarsono. (2007). Pengantar Semantik Judul asli Semantics, An Introduction to the Science of Meaning, Stephen Ullman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprana, Jaya. (2005). Antologi Kelirumologi. Jakarta: PT. Gramedia. Suryabrata, Sumadi. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tim Penyusun Kamus. (2005). KBBI Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Ullmann, Stephen. 1964. Semantics, An Introduction to The Science of Meaning. Oxford: Basil Blackwell. Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Zed, Mestika. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sumber Internet: http://www.audiopoisk.com/album/detskie-pesni/ diunduh pada 08 Februari 2013 pukul 08.05 WIB Hhttp://romance.ru/cgi-bin/index.cgi?page=140&item=340H pada 15 Mei 2013 pukul 11.57 WIB.
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013
http://jooov.org/text/1138396/chuchelo-myauchelo-utro_nachinaetsya.htmlsH diunduh pada 15 Mei 2013 pukul 15.35 WIB. Hhttp://myradio.ua/group/8375/Detskie-pesni-lyrics/A-ya-takoyi-golodniyyi-131.htmlH
pada 15 Mei 2013
pukul 12.28 WIB. Sumber Artikel: Тихонов, А.Н. (1985) .Словообразовательный Словарь Русского Языка /Slovoobrazovatel’nyj Slovar’ Russkogo Jazyka/: в 2 т. dalam Klimas. I.S. (2009). Междометия, Звукоподражания И Их Дериваты В Словнике Прозы Аркадия Гайдара /Meždometija, Zvukopodražanija i ix derivaty v slovnike prozy arkadija gajdara/. URL: http://scientific-notes.ru/pdf/011-6.pdf diunduh pada 1 Maret 2013 pukul 14.21 WIB
Onomatope Dalam..., Pitra Dewi Sekartaji, FIB UI, 2013