Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Chaidir Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
Mutia Chaniago Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan ABSTRAK Perkembangan tekhnologi dan informasi yang pesat telah menyebabkan investasi mengalami perubahan dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi laporan rugi laba pada PT AALI, LSIP dan SGRO, untuk mengidentifikasi kemampuan dalam keuntungan per lembar saham, menganalisis kinerja saham untuk mengetahui tingkat pengembalian dan resikonya pada PT AALI, LSIP dan SGRO. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data lainnya diperoleh dari studi pustaka dan media internet. Untuk menentukan kinerja saham sektor industri pertanian dilakukan dengan menghitung nilai expected return (Ri) dan risiko dari masing-masing saham PT AALI, PT LSIP dan PT SGRO.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan tekhnik penel itian menggunakan statistik kuantitatif. Metode analisis yang digunakan yaitu Metode Analisis saham, Tingkat pengembalian dan Risiko. Kata Kunci: Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, Deviden Per Share, Deviden Yield. I.
PENDAHULUAN Negara Indonesia sampai saat ini masih dikenal sebagai Negara agraris, dimana dalam
sejarahnya, sektor pertanian memiliki peranan yang besar untuk memajukan perekonomian bangsa Indonesia. Namun, pesatnya perkembangan sektor industri lainnya tidak diikuti dengan perkembangan pertanian di Indonesia dan berdampak pada tergesernya peranan industry pertanian dalam memajukan perekonomian. Keadaan ini terindikasi oleh kecilnya volume dan value saham sektor industri pertanian di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika investor mengetahui kinerja setiap saham pada sektor industri pertanian, maka ini dapat menjadikan saham pertanian sebagai salah satu alternatif investasi sesuai dengan preferensi mereka. Pemilihan sekuritas di BEI yang dilakukan oleh para investor berpengaruh terhadap Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2013
30
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
perkembangan sektor industri yang bersangkutan. Banyaknya jumlah emiten dan besarnya nilai saham pertanian yang dipejualbelikan dipasar modal dapat menjadikan semakin efisiennya saham pertanian serta memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan dan industri pertanian di Indonesia. Investor yang mulai melirik saham pertanian secara otomatis akan melakukan optimalisasi dengan melakukan portofolio saham untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar. Dampak dari optimalisasi pasar modal adalah terciptanya stabilitas sosial, Karena pasar modal menggunakan prinsip full disclosure, yang menuntut perusahaan yang telah go public membuka informasi tentang dirinya secara transparan. Pengungkapan usaha perusahaan tersebut bukan hanya mengenai prospek saja tetapi juga risiko usaha. Selain itu, dengan semakin banyaknya perusahaan pertanian yang masuk ke pasar modal perusahaan tersebut memberikan keuntungan secara politis yaitu transparansi informasi atau ekonomis dalam memberikan fungi ekonomis dan financial yang sudah dibahas sebelumnya. Perusahaan yang sudah masuk dapat melakukan perencanaan keuangan dengan baik, sehingga perusahaan pertanian di Indonesia bias berjalan lebih fleksibel (suta, 2000). Saham sektor pertanian di BEI, belum menunjukkan perkembangannya. Sedikitnya volume serta value perdagangan saham pada sector ini mengindikasikan bahwa sector pertanian belum dapat dikatakan sebagai sector yang diminati oleh para investor. Volume dan value perdagangan saham BEI ditunjukkan pada Tabel 1. Dengan mengetahui kinerja setiap saham pada sector industri pertanian, maka investor dapat melakukan pemilihan portofolio sahamnya sesuai dengan preferensi mereka. Karakteristik sektor pertanian yang berisiko tinggi diduga kuat menjadi penyebab rendahnya minat lembaga pembiayaan untuk mendanai sektor ini. Sektor pertanian yang sarat akan risiko memiliki ancaman yang tinggi baik dalam produksi maupun jatuhnya harga. Disamping itu, pertumbuhan pasar modal dalam sektor industri selain pertanian di Indonesia yang cenderung meningkat mengakibatkan para investor beralih untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki, hal ini disebabkan investor menginginkan tingkat pengembalian lebih tinggi dibandingkan dengan alternative investasi lainnya. Dalam berinvestasi pada saham, investor tidak lepas dari faktor ketidakpastian (risiko). Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah: 1) Untuk mengobservasi laporan rugi laba pada PT AALI, LSIP dan SGRO. 2) Untuk mengidentifikasi kemampuan dalam keuntungan per lembar saham. 3) Menganalisis kinerja saham untuk mengetahui tingkat pengembalian dan resikonya pada PT AALI, LSIP dan SGRO. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2013
31
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
II.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu suatu metode dengan
menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Tujuannya untuk membelikan gambaran yang detail mengenai masalah yang timbul dan harus dicarikan cara pemecahan masalahnya.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan jenis saham untuk investasi berkaitan erat dengan tipe investor. Namun,
dalam memutuskan pilihan sahamnya investor sebaiknya mempertimbangkan kinerja setiap saham yang menjadi alternative investasinya. Kinerja saham dapat dianalisis melalui berbagai pendekatan, salah satunya adalah dengan memperhatikan tingkat keuntungan (Return), Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected Return), serta nilai resikonya. Tabel 3.1. Hasil Perhitungan Risiko Saham & Return PT Astra Agro Lestari tbk Tahun 2007 - 2010 PT Astra Agro Lestari Tbk Keterangan
2007
2008
2009
2010
1) Return AALI
0,0789
(0,0618)
0,0716
0,0117
Return IHSG
0,0427
(0,0640)
0,0626
0,0337
2) Covarians
(0.0051)
(0,0052)
(0,0011)
(0,0014)
3) Varians AALI
0,0018
0,0610
(0,0050)
(0,0066)
(0,0026)
(0,0094)
(0,0051)
(0,0029)
4)Standar Deviasi AALI
0,1134
0,2469
0,0707
0,0812
Standar Deviasi IHSG
0.0509
0,0969
0,0721
0,0538
1,04
7,28
Varians IHSG
5) Koefisien Variasi
1,78
(4,19)
6) Beta
1.9930
(0,5570)
0,2217
0,4850
7) CAPM
(1,19%)
0,61%
5,91%
4,98%
Sumber : Data diolah
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2013
32
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Risiko Saham & Return PT London Sumatera Indonesia Plantation tbk Tahun 2007 - 2010 PT London Sumatera Indonesia Plantation Tbk
Keterangan
2007
2008
2009
2010
1) Return LSIP
0,0704
(0,0881)
0,1049
0,0418
Return IHSG
0,0427
(0,0640)
0,0626
0,0337
2) Covarians
(0,0026)
(0,0090)
(0,0060)
(0,0022)
3) Varians LSIP
0,01
0,0596
0,0187
(0,0070)
(0,0026)
(0,0094)
(0,0052)
(0,0029)
4) Standar Deviasi LSIP
0,1095
0,2441
0,1367
0,0836
Standar Deviasi IHSG
0.0509
0,0969
0,0721
0,0539
1,62
2,91
1,36
2,10
Varians IHSG
5) Koefisien Variasi 6) Beta
1,0134
(0,9581)
1,1781
0,7571
7) CAPM
4,21%
(5,74%)
(0,71%)
4,13%
Sumber : Data diolah
Tabel 3.3. Hasil Perhitungan Risiko Saham & Return PT Sampoerna Agro tbk Tahun 2007 - 2010 PT Sampoerna Agro Tbk Keterangan 2007
2008
2009
2010
1) Return SGRO
0,0680
(0,1055)
0,0824
0,0137
Return IHSG
0,0427
(0,0640)
0,0626
0,0337
2) Covarians
(0,0009)
(0,0052)
(0,0030)
(0,0016)
3) Varians SGRO
(0,0067)
0,0194
(0,0078)
(0,0059)
Varians IHSG
(0,0026)
(0,0094)
(0,0052)
(0,0029)
4) Standar Deviasi SGRO
0,0818
0,1392
0,0833
0,0768
Standar Deviasi IHSG
0.0509
0,0969
0,0721
0,0539
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2013
33
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
5) Koefisien Variasi
1,47
(1,38)
1,12
5,89
6) Beta
0,3828
0,1117
0,4368
0,5323
7) CAPM
6,95%
7,65%
3,35%
4,38%
Sumber : Data diolah
IV.
KESIMPULAN Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan data
dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 pada perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT London Sumatera Indonesia Plantation Tbk. Dilihat dari rasio saham yang terdiri dari Earning Per Share (EPS), dan Book Value Per Share Hasil tertinggi yang diperoleh PT Astra Agro Lestari Tbk terjadi pada tahun 2008 sebesar 1.670,76 pada PT London Sumatera Indonesia Plantation EPS tertinggi diperoleh pada tahun 2010 sebesar 757,26 dan pada PT Sampoerna Agro Tbk EPS tertinggi diperoleh pada tahun 2008 sebesar 241,61. Book Value Per Share tertinggi pada PT AALI terjadi pada tahun 2010 sebesar 4,58 , Book Value Per Share pada PT LSIP terjadi pada tahun 2010 sebesar 3,34 dan Book Value Per Share pada PT SGRO terjadi pada tahun 2010 sebesar 1,12 hal ini dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan dan jumlah saham yang beredar. Namun hasil yang berbeda terlihat pada rasio saham lainnya, yaitu Price Earnings Ratio pada PT AALI memilki hasil tertinggi sebesar 17,25 yang terjadi pada tahun 2010, Pada PT LSIP PER tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 17,14 dan pada PT SGRO PER tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 23,66 hal ini disebabkan pada rasio-rasio tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan dan jumlah saham yang beredar, tetapi dipengaruhi faktor harga pasar saham dan tingkat Earnings Per Share (EPS) yang dihasilkan oleh perusahaan. Deviden Per Share tertinggi pada PT AALI terjadi pada tahun 2008 sebesar 974,99, pada PT LSIP Deviden Per Share tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 208,99, pada PT SGRO Deviden Per Share tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 146,64. Deviden Yield tertinggi pada PT AALI terjadi pada tahun 2008 sebesar 58,35, pada PT LSIP Deviden Deviden Yield tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 40,30, pada PT SGRO Deviden Per Share tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 129,17. Penambahan deviden tidak setiap bulan dilakukan. Hal ini dikarenakan pada corporate activity terdapat aktivitas yang berbedabeda pada setiap perusahaan.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2013
34
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
Dilihat dari analisis risiko saham yang dilakukan oleh perusahaan. Analisis risiko sangat diperlukan agar dapat membantu investor untuk memperhitungkan secara tepat memilih instrument investasi untuk menghindari kerugian. Pada hasil perhitungan risiko pada tahun akhir yaitu tahun 2010 pada saham PT AALI memiliki nilai resiko sebesar 4,98% dengan expected return sebesar 0,0117 atau 1,17% hal ini sesuai sesuai dengan peryataan investasi pasar modal yang mengatakan hubungan antara tingkat resiko yaitu high risk high return. Pada hasil perhitungan risiko pada tahun akhir yaitu tahun 2010 pada saham PT LSIP memiliki nilai resiko sebesar 4,13% dengan expected return sebesar 0,0337 atau 3,17% hal ini sesuai dengan teori dasar keuangan yang menyatakan bahwa semakin besar nilai resikonya maka semakin besar pula tingkat keuntungannya. Pada hasil perhitungan risiko pada tahun akhir yaitu tahun 2010 pada saham PT SGRO memiliki nilai resiko sebesar 4,38% dengan expected return sebesar 0,0137 atau 1,37% hal ini sesuai dengan teori dasar keuangan yang menyatakan bahwa semakin besar nilai resikonya maka semakin besar pula tingkat keuntungannya.
V.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, k, 2004. Dasar-dasar Manajmen Investasi dan Portofolio. Rineka Cipta, Jakarta. Ang, Robert 1997. Buku Pintar pasar Modal Indonesia (The Intelligent guide to Indonesia capital market). Mediasoft Indonesia. Jakarta. Brigham, F. Eugene, and Joel F. Houston 2006. Fundamentals of financial Management. Dasar-dasar Management Keuangan, Buku 2 edisi 10. Salemba empat Jakarta. Daniri, A. 2008. Menakar Dampak Krisis Finansial Global. Artikel. Eun, S, Cheol and resnick, Bruce, G. 2005. “International Financial Management”. New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc. James C. Van Horne; Jhon M. wacowics: Penerjemah Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwany. 2005, Fundamental of Financial Management, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Edisi 12. Salmeba Empat. Jakarta Keown et all, 2004. Manajemen Keuangan : Prinsip-prinsip dan Aplikasi (Terjemahan). Indeks, Jakarta. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2013
35
Analisis Kinerja Saham untuk Mengetahui Tingkat Pengembalian dan Risikonya pada Saham Sektor Industri Pertanian di Bursa Efek Indonesia
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard. 1980. Management Of Organizational Behavior 3rd edition. New delhi : Prentice Hall. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2005. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Rodoni, A dan Ali herni. 2002. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media, Jakarta. Samsul, Mohamad 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JIMAFE) Volume Semester I 2013
36