PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
ANALISIS KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Oleh: MUHAMMAD KHOLIL ROMADHAN NIM. E01107067 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail:
[email protected] ABSTRAK Penulisan skripsi ini dilatar belakangi karena masih rendahnya tingkat kinerja pegawai yang ada di Kantor Kecamatan Pontianak Selatan, hal ini dikarenakan belum optimalnya para pegawai dalam melaksanakn pekerjaan yang diberikan, dan adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah, untuk mengetahui kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Pontianak Selatan, dan Penelitian ini fokus pada beberapa hal terkait dengan pengukuran kinerja terhadap pegawai yaitu kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu para pegawai dalam bekerja, dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu hanya menggambarkan atau melukiskan keadaan sesuai dengan apa yang ada saat penelitian dilakukan. Dari hasil analisa data menunjukkan kinerja pegawai yang dihasilkan oleh pegawai Kantor Kecamatan Pontaianak Selatan masih belum optimal, hal ini ditunjukkan dari kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu kinerja pegawai kerja pegawai yang masih rendah dan belum mencapai target yang telah ditentukan, sehingga perlu dilakukan peningkatan, agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat memuaskan, dan keluhan-keluhan dari masyarakatpun dapat diminimalisir. Karena itu peneliti menyarankan agar pengawasan yang dilakukan pimpinan terhadap para pegawai lebih ditingkatkan lagi, dan juga peneliti menyarankan agar dibuat standar kerja yang lebih sederhana, agar mampu dipahami dan diimplementasikan oleh pegawai yang kurang optimal dalam melakukan pekerjaan. Kata Kunci: Kinerja pegawai, Kualitas kerja pegawai, Kuantitas kerja Pegawai, Ketepatan waktu kerja pegawai, Masyarakat.
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
1
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
ABSTRACT
The background of this thesis because of the low level of employee performance in Office District of South Pontianak, this is not optimal because melaksanakn employees in a given job, and as for what became the formulation of the problem in this research is "How Performance Officer at the District Office Pontianak the south. and this study focused on several issues related to employee performance measurement against which the quality, quantity, and timeliness of the employees in the work, in this study the author uses descriptive research, which only describe or depict the state according to what time of the study. From the analysis of the data shows the performance of employees produced by the staff of the District of South Pontaianak still not optimal, it is shown on the quality, quantity and timeliness of the employee's performance is still low so necessary to increase, for services provided to the community can be satisfying, and complaints keluhan of masyarakatpun can be minimized. Therefore, researchers suggest that the leadership's control of the employees further enhanced, and the researchers also suggested that labor standards are made more simple, to be able to be understood and implemented by employees less than optimal in doing the job.
Keywords: employee performance, employee quality, quantity of work Employees, employee Timeliness,Society.
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
2
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
pembangunan dewasa ini, maka tidaklah
A. PENDAHULUAN Sebagaimana diketahui bahwa dalam
berlebihan jika dikatakan bahwa perlu
rangka meyempurnakan standar pelayanan
adanya peningkatan dan penilaian kerja
dan usaha kerja optimal, tergantung pada
untuk membangun kualitas pegawai yang
kemampuan
merupakan salah satu faktor utama dalam
sumber
daya
manusia,
peralatan, prosedur kerja serta tekhnologi
keberhasilan pelaksanaan pemerintahan.
informasi yang tepat. Sumber daya manusia
Peningkatan kualitas kerja pegawai
pada suatu organisasilah yang merancang,
dalam
menghasilkan dan meneruskan pelayanan
melalui penilaian kerja. Penilaian kerja
tersebut. Karena salah satu sasaran dari
dilaksanakan agar dapat mengetahui prestasi
manajemen sumber daya manusia adalah
yang diraih oleh para pegawai. Perubahan
menciptakan
paradigma baru membawa akibat tuntutan
kegiatan
yang
merupakan
melaksanakan
pelayanan
lebih
tujuan
pemerintah, yang dituntut agar segera
perkembangan
menyelesaikan suatu permasalahan yang ada
Untuk
mencapai
organisasi
dalam
pembangunan
sekarang
dari
istansi
pemerintah
dimasyarakat atau yang disampaikan oleh
yang sangat
masyarakat kepada instansi pemerintah.
penting. Dalam hal ini organisasi publik
Pegawai pemerintah diharapkan mampu
yang
memberikan pelayanan publik yang lebih
daerah
mempunyai
ini
cepat
adalah
kontribusi menuju kinerja instansi yang baik.
yang
pekerjaan
tugas
merupakan
pemerintahan
dan
penyelenggara pelayanan
kepada
bermutu kepada masyarakat. Untuk itu
masyarakat, memiliki posisi yang sangat
diperlukan
penting pula dalam sistem pemerintahan
memanfaatkan sumber daya manusia dan
demi tercapainya tujuan nasional.
disisi lain juga diperlukan pemeliharaan
Untuk mencapai organisasi yang
kebijakan-kebijakan
kualitas dalam memberikan pelayanan yang
efektif dan efisien, diperlukan adanya
memuaskan
pengelolaan organisasi yang memadai, dan
rangka mencapai kinerja organisasi.
perbaikan memperbaiki
kinerja
terutama
tingkat
dalam
dalam
kepada
Instansi
masyarakat,
pemerintah
dalam
merupakan
kepercayaan
organisasi yang dilaksanakan oleh sejumlah
masyarakat kepada pemerintah. Semakin
orang dengan tujuan untuk meningkatkan
kompleksnya permasalahan yang dihadapi
kesejahteraan
dalam peyelenggaraan pemerintahan dan
material maupun spiritual. Sejalan dengan
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
masyarakat
baik
berupa
3
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
perubahan zaman, instansi dituntut dengan
masyarakat sehingga menghasilkan kinerja
sungguh-sungguh
yang baik.
motivasi
dalam
kerja
permintaan
yang
melaksanakan
dapat
masyarakat.
memenuhi Untuk
Kemampuan
dan
keterampilan
itu
seseorang yang menduduki jabatan sebagai
diperlukan adanya pegawai yang benar-
pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi
benar mempunyai tanggung jawab yang
perilaku orang lain seperti bawahannya
tinggi terhadap pekerjaannya.
terutama
pegawai
yang
ada
di
seksi
Tanggung jawab organisasi terhadap
pemerintahan, untuk berfikir dan bertindak
tercapainya tujuan nasional tersebut sangat
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku
besar, mengingat begitu besarnya tanggung
yang positif ia memberikan sumbangsih
jawab tersebut, sangat perlu membangun
nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
kualitas sumber daya manusia yang ada dilngkungan aparatur
organisasi.
pemerintah
Penyempurnaan
Kecamatan
Pontianak
yang
pemerintah
yang
merupakan
terutama terhadap pembinaan aparatur yang
mempunyai
diarahkan pada segi-segi kepegawaian dan
pelayanan
ketatalaksanaan, penyempurnaan tersebut
merupakan ujung tombak atau perpanjangan
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
tangan dari Pemerintah Kota Pontianak,
kerja pegawai, serta tercapainya kepuasan
dimana setiap pegawainya di tuntut agar
pelanggan. Dalam hal ini juga dituntut peran
dapat
serta seorang pemimpin, untuk meraih
diberikan
kualitas yang tinggi pemimpin hendaknya
kepada masyrakat secara optimal, serta
mengambil
memiliki loyalitas yang besar terhadap tugas
menyangkut
inisiatif yang
atau
dibuat
produktifitas,
kebijakanbaik
yang maupun
pelayanan jasa kepegawaian hendaknya
organisasi
Selatan
ditingkatkan,
kebijakan
terus
Demikian pula halnya di Kantor
tugas
untuk
terhadap
menyelesaikan dan
memberikan
masyarakat
tugas-tugas
memberikan
dan
yang
pelayanan
yang diberkan, sehingga tujuan-tujuan yang tetapkan sebelumnya dapat tercapai. Namun
pada
kenyataannya
selalu mengacu pada, terbentuknya kualitas
berdasarkan pengamatan penulis, terdapat
yang sesuai dengan harapan. Oleh karena
beberapa
salah satu tugas aparatur pemerintah adalah
dijumpai, antara lain :
memberikan pelayanan yang terbaik kepada
1. Pelayanan yang tidak tepat waktu.
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
permasalahan
yang
sering
4
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
2. Masih ada pegawai yang sering tidak
maka untuk mempersempit ruang lingkup
berada di lingkungan tempat mereka
masalah diperlukan adanya pembatasan
bekerja pada saat jam kerja yang
masalah. Untuk itu masalah dalam penelitian
nantinya
akan
ni difokuskan pada “Pengukuran Kinerja
menurunkan efisiensi dan efektifitas
Pegawai Di Kantor Kecamatan Pontianak
kerja.
Selatan”.
secara
otomatis
3. Masih ada pegawai yang memanfaatkan fasilitas kantor seperti bermain komputer
B. KAJIAN TEORI
di saat jam kerja berlangsung, sehingga
Kinerja merupakan penilaian terhadap
mengakibatkan adanya pekerjaan yang
suatu
organisasi,
bagaimana
sering tertunda penyelesaiannya
sasaran kerja, program atau tugas-tugas
Berdasarkan permasalahan yang ada di
khusus yang telah dilakukan, diukur atau
atas, maka hal ini tentu saja menjadi fokus
dievakuasi dengan menggunakan berbagai
kajia yang menarik untuk diteliti dkarenakan
metode. Manajemen tanpa sasaran-sasaran
kinerja adalah sesuatu yang penting dan
yang dapat diukur akan sulit bersaing
harus dimiliki oleh setiap individu yang
dalam dunia yang begitu dinamis dan
terlibat di dalam organisasi. Kinerja bukan
kompetitif.
saja dinyatakan tentang soal akhir tapi juga
diharapkan dapat mempunyai kinerja yang
bagaimana proses kerja berlangsung, yang
lebih tinggi untuk menghadapi persaingan
mana proses inilah yang akan menentukan
yang lebih kompleks.
Maka
setiap
sasaran-
pegawai
pencapaian kerja seseorang. Yang perlu
Konsep kinerja atau performance
diperhatikan adalah bagaimana proses dari
adalah sebagai pencapaian hasil, sering juga
kinerja pegawai bisa berjalan secara optimal,
disebut sebagai tingkat pencapaian tujuan
para
memperhatikan
organisasi. Kinerja merupakan gabungan
bagaimana para pegawai bisa meningkatkan
dari kemampuan, usaha dan kesempatan
kinerja mereka. Hal ini mendasari penulis
yang
mengangkat judul tentang “Analisis Kinerja
dihasilkannya. Oleh karena itu kinerja bukan
Pegawai Di Kantor Kecamatan Pontianak
menyangkut
Selatan”.
ditunjukkan oleh seseorang melalui hasil
pemimpin
harus
Berdasarkan paparan pada bagian latar belakang masalah dan identifkasi masalah, Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
dapat
diukur
dari
karakteristik
akibat
pribadi
yang
yang
yang telah dan akan dilakukan seseorang. Kinerja
dapat
pula
diartkan
sebagai 5
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
kesuksesan
individu
dalam
melakukan
ukuran
kesuksesan
Negara Republik Indonesia (1999: 5) bahwa
masing-masing pegawai tergantung pada
yang dimaksud dengan pelayanan adalah
fungsi dari pekerjaannya yang spesifik
cara melayani, membantu, menyiapkan,
dalam bentuk aktivitas selama kurun waktu
mengurus, menyelesaikan keperluan orang
tertentu.
ukuran
lain, kebutuhan seseorang atau sekelompok
kesuksesan kinerja tersebut didasarkan pada
orang. Artinya obyek yang dilayani adalah
ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan
masyarakat yang terdiri dari individu,
jenis pekerjaannya.
golongan
pekerjaannya,
dan
Dengan
kata
lain
Setiap organisasi baik itu instansi pemerintah maupun swasta, selalu berusaha untuk
meningkatkan
prestasi
kerja
Menurut
dan
mengidentifikasikan
yang baik di semua tingkat organisasi,
pencapaian
maka
berikut :
keberhasilan
organisasi atau perusahaan menjadi sulit untuk direalisasikan.
(dalam
menggambarkan dirancang
(sekelompok
faktor-faktor
langsung kinerja
yang
terhadap
tingkat
organisasi
sebagai
1. Teknologi yang meliputi perlatan kerja dan metode kerja yang digunakan untuk
Proses knerja sebagaimana dikatakan Swanson
organisasi
Selanjutnya Menurut Ruky (2001: 7)
berpengaruh
dan
Administrasi
anggota organisasi).
pegawainya. Tanpa adanya prestasi kerja
pencapaian
Lembaga
Keban,
194)
dihasilkan
proses
yang
berkualitas tekhnologi yang digunakan,
organisasi
yang
maka akan
suatu
dalam
2004:
menghasilkan produk atau jasa yang
memungknkan organisasi tersebut mencapai misinya dan tujuan para individu, didesain sebagai suatu sistem, kemampuan untuk
oleh
organisasi
semakin
semakin
tinggi
tingkat
kinerja organisasi tersebut. 2. Kualitas
input
atau
material
yang
digunakan oleh organisasi.
menghasilkan baik secara kuantitas, kualitas,
3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi
dan tetap waktu, memberikan informasi dan
keselamatan kerja, penataan ruangan dan
factor-faktor
keberhasilan.
manusia
yang
dibutuhkan
untuk memlihara sistem tersebut dan apakah
4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah
proses pengembangan keahlian telah sesuai
laku dan pola kerja yang ada dalam
dengan tuntutan yang ada.
organisasi yang bersangkutan.
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
6
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk
dikerjakan, apakah sudah mencapai
mengendalikan anggota organisasi agar
target yang telah ditentukan atau belum.
bekerja sesuai dengan standard an tujuan organisasi.
Berdasarkan
pemaparan
tentang
indikator kinerja di atas bahwa dapat
6. Pengelolaan sumber daya manusia yang
disimpulkan bahwa penerapan indikator
meliputi aspek kompensasi, mbalan,
kinerja merupakan proses identifikasi dan
promosi dan lain-lainnya.
kualifikasi indikator kinerja melalui sistem
Tujuan utama penilaian kerja adalah
pengumpulan
dan
pengelolaan
untuk menjelaskan cara menganalisis dan
data/informasi untuk menentukan capaian
menentukan tugas dan tanggungjawab sesuai
tingkatan kinerja program organisasi dalam
pekerjaan. Dilihat dari tujuan yang ingin
mencapai tujuan, dapat diketahu dengan
dicapai melalui penilaian kinerja tersebut,
menggunakan
secara tidak langsung menginformasikan
kegiatan
bahwa dengan penilaian kinerja dapat
peraturan, norma dan etika yang berlaku.
memberikan manfaat
yang
evaluasi
atau
organisasitersebut
penilaian berdasarkan
besar bagi
Kinerja merupakan hasil kerja secara
individu yang berpossi sebagai pegawai di
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
satu sisi dan organisasi di sisi lain.
seorang
pegawai
dalam
melaksanakan
Selanjutnya Untuk mengukur tinggi
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
rendahnyan kinerja pegawai tergantung pada
yang diberikan kepadanya. Sesuai dengan
pegawai itu sendiri dalam melaksanakan
teori yang dikemukakan oleh para ahli di
pekerjaannya. Menurut Dharma (2000: 5)
atas, penilaian kinerja dapat diukur oleh 3
untuk mengukur kerja seseorang dalam
faktor
melaksanakan pekerjaan adalah sebagai
pekerjaan yang dikerjakannya, yang kedua
berikut.
dari kualitas, dan kemudian yang ketiga dari
1.
Kuantitas, yaitu berupa banyak jumlah
ketepatan waktu yang digunakan oleh
pekerjaan yang dihasilkan
pegawai
Kualitas, yatu mutu yang dihasilkan
pekerjaannya. Ketiga faktor tersebut saling
atau baik atau tidaknya pekerjaan yang
berkaitan,
telah dikerjakan.
pimpinan untuk menilai baik atau tidaknya
2.
3.
Ketepatan penyelasaian
waktu, suatu
yaitu
lamanya
pekerjaan
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
,
yang
tersebut
dan
pertama
dari
dalam
dapat
kuantitas
menyelesaikan
digunakan
para
kinerja bawahan atau pegawainya.
yang 7
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Dalam
penelitian
ini
penulis
Kinerja
sumber
daya
manusia
menggunakan jenis penelitian deskriptif
merupakan istilah yang berasal dari kata
dengan pendekatan kualitatif, yang pada
prestasi kerja atau prestasi seungguhnya
umumnya dilakukan untuk menggambarkan
yang dicapai seseorang dan untuk defenisi
secara
kondisi
kinerja pegawai adalah perbandingan hasil
dilapangan sesuai dengan fakta sebagaimana
yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
adanya. Tekhnik pengumpulan data yang
persatuan
dgunakan oleh peneliti adalah observasi,
dalam pencapaian tujuan suatu organisasi
wawancara,
dapat
jelasdan
akurat
suatu
dokumentasi
dan
daftar
waktu.
diukur
Tingkat
dengan
keberhasilan
suatu
penilaian
checklist. Untuk menentukan subjek, penulis
akumulatif terhadap kinerja yang telah
menggunakan tekhnik purposive artinya
dilakukan. Sebagaimana diketahui bahwa
tekhnik
dengan
pengertian kinerja dapat diartikan sebagai
subjek
suatu prosedur penilai terhadap pelaksanaan
benar-benar
tugas-tugas dan hakikat pekerjaan serta
memiliki informasi yang diperlukan oleh
pelaksana (orang) yang berkaitan dengan
peneliti. Disini penulis menentukan sumber
keterampilan dan pengalamannya dalam
data
penentuan
pertimbangan penelitian
dipertimbangkan dengan
tertentu
yang
atau
cepat
subjek yakni
dianggap
informan secara
yang
telah
melaksanakan suatu pekerjaan. Penilaian
seksama
agar
kinerja di sini mendeskripsikan data tentang
informasi-
uraian pekerjaan (sistem kerja) dan respok
memperoleh
informasi yang diperlukan. Subjek atau informan tersebut adalah :
pelaksana pekerjaan. Idealnya untuk mencapai kinerja
1. Camat Pontianak Selatan
yang produktif, maka kegiatan-kegiatan
2. Sekretaris Camat Pontianak Selatan
tersebut seharusnya dapat terlaksana sesuai
3. Kasi Kepegawaian dan Pemerintahan di
dengan target yang telah ditetapkan dan
Kantor Kecamatan Pontianak Selatan
ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan
4. Masyarakat
Kecamatan
Pontianak
Selatan.
serta keakuratan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan demikian mempermudah dan mempercepat dalam
1. Kinerja
Pegawai
Di
Kantor
Kecamatan Pontianak Selatan
mengambil keputusan dalam organisasi. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari informan
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
pokok
operator
pelayanan 8
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
pembuatan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda
dilengkapi/dipenuhinya persyaratan teknis
Penduduk di Kantor Camat Pontianak
atau
Selatan
bagian
dengan selesainya suatu proses pelayanan.
fungsi
Hal ini menjelaskan bahwa dalam suatu
pelayanannya guna menunjang kegiatan
pelayanan harus ada kejelasan dan kepastian
serta
waktu
merupakan
organisas
salah
yang
aktivitas
satu
memberikan
administrasi,
di
dalam
persyaratan
administratif
penyelesaian
awal
selesainya
yang menghambat dalam mencapai hasil
diselenggarakan oleh organisasi pemberi
pekerjaan secara maksimal yang meliputi
layanan. Waktu tunggu dan waktu pelayanan
kualitas kerja seperti keterampilan dan
pengguna jasa layanan merupakan salah satu
inisiatif, selanjutnya beban kerja dengan
tolak ukur mutu pelayanan suatu lembaga
jumlah Petugas Operator Pelayanan KK dan
baik swasta maupun pemerintah. Lamanya
KTP
waktu
Selatan,
Kantor dan
Kecamatan
ketepatan
Pontianak
waktu
yang
digunakan dalam memberikan pelayanan
telah
Ketiga
waktu
pelayanan
dan buruknya suatu pelayanan. Untuk mengetahui kapan sebenarnya
hamabatan
pelayanan di Kantor Camat Pontianak
tersebut sangat amat berpengaruh besar
Selatan dibuka utuk masyarakat penulis
dalam terciptanya kinerja pegawai yang
melakukan wawancara dengan Camat di
baik.
Kantor Kecamatan Pontianak Selatan, yaitu Ketiga
dibuat.
dan
yang
dianggap sebagai salah satu indikator baik
harus sesuai dengan prosedur pelayanan yang
tunggu
layanan
sampai
melaksanakan pekerjaan terdapat hal-hali
di
suatu
dari
sampai
hambatan
yang
dihadapi
sebagai berikut:
yaitu, kualitas, kuantitas, dan ketepatan
“untuk jadwal waktu buka loket pelayanan
waktu, akan dibahas satu persatu sesuai
sebenarnya dimulai jam 08:00, jikapun
dengan hasil wawancara yang diperoleh dari
dalam
sumber
dan
keterlambatan itu tidak lama. Kemudian
berhubungan erat dengan kinerja pegawai
untuk perencanaan waktu penyelesaian
yang ada di Kantor Kecamatan Pontianak
layanan memang sudah ada tetapi hanya
Selatan. Menurut Ratminto dan Winarsih
sebagai bahan acuan bagi petugas kami
(2005 : 212-213) bahwa waktu penyelesaian
dalam
pelayanan adalah jangka waktu penyelesaian
masyarakat saja. selanjutnya untuk petugas
suatu
yang tidak berada ditempat kerja dijam
informasi
pelayanan
yang
publik
berkaitan
mulai
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
dari
implementasinya
memberikan
pelayanan
terjadi
kepada
9
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
kerja tentu mungkin mereka punya alasan
Sedangkan Menurut penulis jangka waktu
tersendiri, ada kepentingan yang sifatnya
penyelesaian pelayanan yang ada di Kantor
mendesak
Kecamatan
dan
itupun
cuma
sebentar.
Pontianak
memang
Mengenai sangsi atas pelanggaran jelas
sudah
saya
teguran,
penyelesaian layanan namun untuk tahap
kemudian SP 1 sampai yang ke tiga.
pelaksanaannya saja yang masih tidak
Kemudian jika ini tidak diindahkan maka
efektif.
tegas
pertama
berupa
untuk selanjutnya berupa mutasi bahkan pada pemecatan ”.
memiliki
Selatan
perencanaan
Selanjutnya
mengenai
waktu
ketiadaan
petugas dijam kerja juga harus menjadi
Berikut adalah rincian lama waktu
perhatian kepala Camat sebagai pihak yang
layanan yang ada dikantor Camat Pontianak
mempunyai tanggung jawab mengelola dan
Selatan :
mengurusi
1. Pembuatan KTP : 2 – 3 Hari
seperangkat pegawainya. Sebagai pimpinan
2. Pembuatan KK: 2 – 5 Hari
kepala Kantor Kecamatan seharusnya tidak
3. Pembuatan Surat Pengantar : 0,5 – 1 Jam
boleh melakukan pembiaran terhadap kasus
Berdasarkan
dan
ini, pimpinan harus jeli dalam melakukan
Kecamatan
pengawasan terhadap pegawainya dalam hal
membuat
ini apakah pegawainya sudah menjalankan
penyelesaian
tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan
layanan, namun perencanaan yang sudah
fungsi dan semestinya atau belum, jika
disepakati
diaplikasikan
belum lakukan pengawasan dan teguran
kepada masyarakat yang berkunjung ke
bahkan pada sangsi yang lebih tegas lagi.
Kantor
Jikapun
pihak
Pontianak
Selatan
perencanaan
lama
tersebut
Camat
Kantor sudah waktu
tidak
tersebut.
di
Kecamatan
atas
sebenarnya
informasi
Kantor
Tentunya
hal
sudah
menjalankan
fungsinya
tersebut menandakan bahwa di Kantor
dengan baik maka sebagai pimpinan harus
Kecamatan Pontianak Selatan tidak terbuka
tetap memotivasi anak buahnya untuk terus
dalam
penginformasian
jangka
waktu
berusaha
penyelesaian pelayanan. badahal
sesuai
dengan demikian citra baik organisasi dapat
dengan undang-undang nomor 25 tahun
dinilai dan dirasakan oleh masyarakat
2009 tentang standar pelayanan, terutama
sebagai penerima pelayanan. mengingat
mengenai transparansi harus dilaksanakan
pentingnya
oleh setiap organisasi pemberi pelayanan.
pencitraan dan kemajuan suatu organisasi
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
mempertahankannya.
posisi
pemimpin
Sehingga
dalam
10
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
maka seorang pemimpin dituntut untuk
focus penelitian pada pengembangan diri.
cerdas dan tanggap atas organisasi yang
Dalam pengembangan potensi yang tepat
dipimpinnya, maju dan mundurnya suatu
sasaran, yaitu tepat orang, tepat kompetensi,
organisasi tergantung dari pemimpin yang
tepat
memimpin organisasi tersebut.
pengembangannya adalah harus didasarkan
2.
Kualitas Kerja Pegawai di Kantor
pada pengembangan pegawai yang efektif
Kecamatan Pontianak Selatan
melalui hasil analisis kebutuhan pendidikan
Secara umum kualitas adalah segala
pegawai
tepat
program
Menurut pendapat penulis, bahwa
melaksanakan
program kerja perlu diterapkan dengan
tugas-tugas yang telah diprogramkan, agar
sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan agar
tepat sasaran serta menghasilkan output
setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan
yang
peningkatan
sistematis, terarah dan terevaluasi. Dengan
produktivitas kweja atau dengan kata lain
demikian akan dapat menentukan dan
bahwa kualitas kerja adalah mutu pekerjaan
memperoleh solusi yang tepat apabila
yang dihasilkan pegawai. Pada dasarnya
terdapat kendala yang menyebabkan salah
organsasi yang ideal senantiasa bergerak,
satu elemen tidak berfungsi sesuai dengan
tumbuh dan berkembang secara dinamis, hal
apa yang direncanakan. Sehingga dapat
ini sejalan dengan perkembangan zaman.
dirumuskan beberapa strategi yang akurat
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
untuk langkah-langkah berikutnya. Oleh
selaras dengan kebutuhan organisasi dan
karena itu, jika ditinjau dari satu segi bahwa
masyarakat maupun pengaruh globalisasi.
kegagalan merupakan pembukaan jalan
Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri
menuju
bahwa
keberhasilan tersebut tidak datang dengan
relevan
sumber
untuk
dan
dan latihan.
sesuatu yang menyangkut kemampuan dan kemauan
jumlah
dalam
daya
manusa
tersebut
keberhasilan.
sendirinya,
misi secara berdayaguna dan berpenghasilan
faktor-faktor penyebabnya dan kemudian
guna
melakukan action kembali.
kompetensi,
yang
berupa pengetahuan, keteramplan dan sikap. Unsure-unsur
tersebut
di
atas,
harus
tetapi
dituntut mengemban tugas dan fungsi atau
pengembangan
melainkan
Akan
mengkaji
Menurut pendapat penulis, bahwa
dapat
program peningkatan kompetensi sumber
diperoleh melalui proses pendidikan dan
“daya” manusia selalu berpijak pada hasil
penelitiaan yang berkesinambungan dengan
analisis jabatan dan analisis kebutuhan. Hal
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
11
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
ini dilakukan dalam upaya mewujudkan efisiensi
dan
organisasi.
efektifitas
Dilain
dalam
pihak,
suatu
peningkatan
kompetensi sumber daya manusia tersebut dapat
berjalan
sebagaimana
mestinya
5. Pelatihan
ditempat
kerja,
kegiatan
pelatihan diluar tempat kerja dengan su dan aktual. Semua unsur yang terpola di atas mempunyai makna, tujuan dan target.
(wajar), tanpa adanya kesan dipaksakan.
Sehubungan
Jika terjadi pengontrolan karena adanya
dipertanyakan
unsure-unsur subjektif dapat menciptakan
pengembangan kompetensi sumber daya
gape
manusia
internal
organisasi,
sehingga
berdampak pada totalitas kegagalan. Pada
hakikatnya,
hal
ini
maka
apakah
yang
dilakukan
perlu program
oleh
suatu
organisasi sudah berorentasi pada tujuan
pengembangan
yang diharapkan. Jika tidak mempunyai
kompetensi sumber daya manusia dalam
tujuan dan target yang jelas hanya untuk
suatu organisasi dilakukan, antara lain :
melengkapi
1. Pembekalan
melalui
pemborosan. Para ahli dan cendikiawan
pembekalan ini diberikan suatu materi
saling mengetengahkan bahwa manusia
inti yang sangat signifikan terhadap
organisasional merupakan sumber terpenting
pelaksanaan tugas dan fungsi atau misi
yang dimilki oleh suatu organisasi. Mengapa
organisasi.
dikatakan sumber terpenting yang dimiliki
(coaching),
program
dapat
dikatakan
2. Pelatihan ditempat kerja, ini meliputi :
oleh suatu organisasi, karena daya piker,
rotasi pekerjaan dimana para pegawai
rasio dan kemampuan bertumbuh yang
selama jangka waktu tertentu bekerja
secara intern melekat dalam diri setiap
pada
orang, barangkali tidaklah berlebihan jika
serangkaian
pekerjaan
dengan
demikian berbagai macam keterampilan. 3. Tugas
belajar,
dimana
pekerjaan
dikombinasikan
pengajaran
dalam
kelas
seseorang yang mempunyai daya pikr, rasio
pelatihan
dan kemampuan yang berkualtas tinggi
dengan
dikatakan memilih harkat dan martabat yang
yang
ada
pautannya dengan pelatihan tersebut. 4. Magang, dimana pegawai dlatih dibawah bimbingan teman sekerja yang sangat terampil.
harus dihormati, dihargai dan dipercayai. Kualitas kerja atau dalam pengukuran kualitas kerja dapat dilihat dari kemampuan dan inisiatif. Berdasarkan dengan warga
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
wawancara
yang
peneliti
sedang mengurus 12
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
pembuatan KTP yang bernama wahyudi, dia
masyarakat di atas peneliti berpendapat
mengatakan
diberikan
bahwa betapa pentingnya kedisiplinan yang
dikarenakan
harus ditanamkan oleh semua para pegawai
ketika dia datang dan ingin membuat KTP,
didalam dirinya pribadi, agar masyarakat
loket pelayanan masih tutup, dikarenakan
yang
pegawai yang bersangkutan masih belum
nyaman dan puas akan pelayanan yang
datang atau tidak ada ditempat, padaha jam
diberikan. Sehingga dengan demikian proses
buka pelayanan seharusnya dibuka pada jam
kinerja dan pelayanan yang diberikan dapat
08.00, namun pegawai yang berkerja malah
menjadi lebih baik.
datang pada jam 08.25, sehingga masyarakat
3.
kurang
pelayanan
begitu
yang
memuaskan
yang datang diharuskan menunggu beberapa
pelayanan
merasa
Kuantitas Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Pontianak Selatan
menit hingga pegawai yang bersangkutan datang.
membutuhkan
Kuantitas adalah banyaknya benda atau jumlah sesuatu yang dhasilkan oleh
Selanjutnya pendapat lain mengenai
seseorang maupun kelompok. Kuantitas
hal yang sama disampaikan pula oleh
kerja
masyarakat/ warga kecamatan Pontianak
(output) dapat diperoleh nformasi mengenai
Selatan
volume pekerjaan serta kemampuan Petugas
yang
bernama
ningsih,
dia
merupakan
yang
telah habis, pegawai yang bersangkutan
menyelesaikan pekerjaannya yang menjadi
masih
loket
tanggung jawabnya. Dalam penelitian ini
pelayanan, sehingga membuat dia harus
kuantitas dinilai dari keluaran (output) yang
menunggu
dihasilkan.
ada
di
beberapa
tempat/di
menit
untuk
mendapatkan pelayanan yang dia inginkan.
Berdasarkan
pelayanan
keluaran
mengatakan bahwa pada waktu jam istirahat
belum
memberikan
banyaknya
data
yang
dalam
penulis
Selanjutnya guna memperoleh nformasi lain
peroleh, diketahui capaian kinerja output
penulis juga mewawancarai salah satu
untuk pengukuran rata-rata peningkatan
petugas yang bertugas, menurutnya dia
kualitas unsur-unsur pelayanan prima pada
mengakui bahwa kadang-kadang masih
tahun 2013 yang ditargetkan, naik sebesar
sering terlambatnya dia ada di tempat dia
3% jika dibandingkan tahun 2012 belum
bekerja
alasan,
dapat terealisir, dan terjadi penurunan
mengantar anaknya sekolah dan menjemput
sebesar 2,39%. Masih adanya 12 unsur
anaknya sekolah. Berdasarkan pendapat
pelayanan prima yang tidak mencapai target
dkarenakan
beberapa
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
13
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
peningkatan. bahwa
Hasil
semakin
ini
menggambarkan
dipungkiri masih adanya kesalahan yang
dan
dilakukan
kritis
pedulinya
oleh
bawahannya
masyarakat, serta semakin tingginya tingkat
melaksanakan
kebutuhan
kualitas
pelayanan, walaupun semua kemungkinan
pelayanan prima yang harus diberikan oleh
dan kesalahan tersebut selalu diantisipasi
Kantor Kecamatan Pontianank Selatan.
dan dievaluasi.
masyarakat
Berdasarkan peneliti
terhadap
akan
hasil salah
wawancara satu
4.
tugas
atau
dalam
memberikan
Ketepatan Waktu Kerja Pegawai di
warga
Kantor
masyarakat kecamatan Pontianak Selatan
Selatan
yang bernama yuni. Dia mengatakan bahwa
Kecamatan
Ketepatan
waktu
Pontianak
kerja
pegawai
pada saat KTP nya sudah jadi dan sudah
adalah penggunaan waktu kerja dengan
diambil dia menemukan kesalah dalam
efektif dan efisien dalam melaksanakan
penulisan nama di KTP nya, sehingga
pekerjaan, dengan kata lain kesesuaian
mengharuskan dia untuk meminta petugas
penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang
yang
tersebut
telah ditentukan tepat pada waktunya.
memperbaikinya lagi. Dengan demikian
Ketepatan waktu kerja sangat berpengaruh
peneliti berpendapat bahwa kinerja yang
terhadap kinerja seorang pegawai apabila
dihasilkan atau kuantitas dari kinerja dari
dapat menggunakan waktu sebaik mungkin
pegawai tersebut belum maksimal karena
maka pekerjaan akan terselesaikan dengan
masih
waktu yang telah ditentukan.
memberikan
pelayanan
terdapatnya
kesalahan
dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diberikannya.
Berdasarkan
wawancara
dengan
Dan untuk memperoleh informasi yang
salah satu nformasi pokok mengenai waktu
akurat
atau
kerja, a mengatkan bahwa masih ada
tersebut
pegawai yang masih datang terlambat dan
peneliti
menanyakan kepada
mekonfirmasi
kembali
coordinator
maslah
seksi
pulang awal serta pergi tanpa ada alasan
kepegawaian yang ada di Kantor Kecamatan
yang jelas, walaupun sudah mendapat
Pontianak
Selatan
teguran mereka teguran tersebut hanyalah
informasi
yang
kenyataannya
atau
kepala
demi
mendapatkan
akurat,
kepala
dan
seksi
pada
teguran yang biasa saja.
bagian
Hal ini dibenarkan oleh informan
pemerintahan yang bernama bapak edy
kunci
mulyono, membenarkan hal tersebut, tidak
pemerintahan
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
yaitu
koordinator dan
atau
kepegawaian,
Kasi dari 14
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
informan ini penelti memperoleh informasi
Keberhasilan suatu pekerjaan yang
bahwa masih belum baik dan masih ada
dikerjakan oleh Petugas Operator KK dan
pegawai yang bertuga untuk memberikan
KTP d Kantor Camat Pontianak Selatan,
pelayanan yang sering datang terlambat dan
tergantung dri kemampuan dan keterampilan
pulang awal, dan pegawai yang serng
serta kerjasama yang baik antara atasan
melakukan pelanggaran atau kesalahan itu
dengan
adalah orang yang sama dan itu-itu saja.
menghasilkan kualitas kerja yang baik dan
Berdasarkan
wawancara
kepada
dapat
bawahan
cepat
sehingga
serta tepat
waktu
dapat
dalam
informan pokok yaitu pegawai yang sedang
melaksanakan tugas, hal ini sesuai dengan
bertugas, dari 3 (tiga) informan pokok
informasi dan wawancara dengan sasaran
terdapat 2 (duan) yang datang terlambat
utama yaitu beberapa Warga Masyarakat
tetapi tidak setiap harinya, alasan yang
Kecamatan Pontianak Selatan bahwa dalam
mereka gunakan adalah mengantar anak dan
pembuatan KK dan KTP kadang kala masih
urusan
untuk
memakan waktu yang cukup panjang dan
mengetahui para pegawai yang bertugas
lama atau sama juga dengan pemborosan
memberikan pelayanan pembuatan KK dan
waktu serta menyita banyak waktu lagi bagi
KTP
para warga masyarakat pembuat KK dan
keluarga,
dapat
dan
adapun
menyelesaikan
pekerjaan
tepat
pada
diperoleh
informasi
pekerjaan-
waktunya
dapat
KTP di Kantor Camat Pontianak Selatan.
berdasarkan
hasil
Berdasarkan hasil wawancara dengan
wawancara dengan sasaran utama yaitu
sasaran utama yaitu warga masyarakat
beberapa warga masyarakat Kecamatan
Kecamatan Pontianak Selatan, diperoleh
Pontianak Selatan, bahwa pekerjaan yang
informasi
dibebankan kepada petugas Operator KK
pembuatan KK dan KTP sangat menyita
dan KTP masih belum seluruhnya dapat
banyak waktu dalam proses pembuatan KK
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
dan KTP,
masyarakat atau warga camat
ditentukan, hal ini membuktikan bahwa
Pontianak
selatan
kesadaran dan tanggung jawab pegawai
misalnya, dia sangat kecewa atas lamanya
yang dibebankan kepada mereka masih
pelayanan yang diberikan, seharusnya dalam
belum cukup tinggi dan masih harus
proses pembuatan KTP itu hanya sebentar
ditingkatkan lagi.
tapi pada kenyatannya harus memakan
berkenaan
yang
dengan
bernama
waktu
yuni
waktu lama dikarenakan para pegawai yang Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
15
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
bersangkutan masih belum maksimal dalam
warga
melaksanakan pekerjaannya.
Selatan
atau
masyarakat
yang
Pontianak
mengeluh
dengan
Keterangan warga masyarakat tu
pelayanan yang diberikan dan belum
dibenarkan oleh informasi yaitu coordinator
optimalnya pegawai dalam memberikan
Operator Pelayanan Pembuatan KK dan
pelayanan,
KTP di Kantor Camat Pontianak Selatan,
terdapatnya beberapa kesalahan dalam
sering diperoleh informasi dari masyarakat
pencetakan nama warga yang membuat
bahwa waktu pembuatan KTP dan KK
KTP.
memakan
cukup
lama
karena
belum
yang
dimana
2. Kuantitas kerja pegawai di
masih
Kantor
optimalnya pegawai yang bersangkutan
Kecamatan Pontianak Selatan, dapat
dalam menyelesaikan pekerjaannya, belum
dikatakan sudah sangat baik, hal ini
optimalnya pegawai dikarenakan masih
dapat di lihat dari banyaknya target dan
adanya
pelayanan yang diberikan rata-rata sudah
pegawai
pekerjaannya
yang
sambil
mengerjakan
mengobrol
dan
mencapai target dan sesuai dengan
bercanda, bahkan ada pula yang pada saat
prosedur
jam kerja suedang berlangsung, pegawai
sebelumnya. Pelayanan yang diberikan
tersebut belum ada ditempat atau terlambat
terdiri dari 14 unsur pelayanan prima
datang.
yang mencapai 99% atau sangat berhasil
telah
ditetapkan
3. Ketepatan waktu atau efesiensi waktu
C. PENUTUP Berdasarkan
yang
pembahasan
kerja
di
Kantor
Pontianak Selatan masih belum optimal
Kecamatan Pontanak Selatan yang telah
dan dapat dikatan baik. Dikarenakan
dkemukakan
sering
terhadap
Kinerja
hasil Pegawai
sebelumnya
dapat
ditark
kesimpulan yaitu : 1. Kualitas Kerja
pegawai
Kantor
terlambatnya
Kecamatan
pegawai
dalam
menyelesaikan pekerjaan yang telah Pegawai
di
Kantor
diberikan kepadanya. Hal ini sesuai
Kecamatan Pontianak Selatan khususnya
dengan
pegawai Operator Pelayanan Pembuatan
beberapa warga kecamatan Pontianak
KK dan KTP di Kantor Kecamatan
Selatan yang masih sering mengeluh
Pontianak Selatan masih belum optimal
dengan
dengan kata lain belum dapat dikatakan
dengan harus menunggunya warga untuk
baik, hal ini dikarenakan masih adanya
dapat bisa membuat KTP dan KK,
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
apa
yang
pelayanan
dikatakan
yang
oleh
diberikan,
16
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
dikarenakan pegawai yang bersangkutan
pekerjaan daripada kepentingan pribadi
dalam
pada saat jam kerja sedang berlangsung.
mengerjakan
pekerjaannya
banyak memakan waktu yang melebihi dari
target
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya Adapun saran-saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pegawai di Kantor Kecamatan Pontianak Selatan
harus
loyalitasnya
dapat
meningkatkan
dalam
memberikan
pelayanan kepada masyarakat, sehingga segala bentuk keluhan dan kesalahan yang dilakukan oleh pegawai dalam mengerjakan diminimalisir,
pekerjaannya dengan
dapat demikian
masyarakat akan merasa puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya. 2. Pegawai di Kantor Kecamatan Pontianak Selatan
harus
dapat
meningkatkan
kinerja dan merubah segala bentuk kegiatan yang dapat mengganggu dan membuat pekerjaan pegawai menjadi tertunda dan tidak selesai tepat pada waktunya. 3. Setiap para pegawai seharusnya dapat menanamkan didalam dirinya masing-
D. REFERENSI Dharma, Surya. 2000. Manajemen Prestaasi Kerja : Pedoman Praktis untuk Menngkatkan Prestasi Kerja. Rajawali. Jakarta. Dwiyanto, Agus. 1995. Penilaian Kinerja Organisasi Publik. UGM Press. Yogyakarta Lembaga Administrasi Negara. 1999. Manajemen Pelayanan Masyarakat. Jakarta: LAN. Keban, T, Yeremias. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik. Yogyakarta. Gava Media. Ruky, S. Achmad. 2001. Sistem Manajemen Kinerja. PT. Gramedia. Jakarta. Muslimin. 2004. Humas dan Konsep Kepribadian. UMM Press. Malang. Prawirosentono, Suryadi. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPRRUGM. Yogyakarta. Ruky, S. Achmad. 2001. Sistem Manajemen Kinerja. PT. Gramedia. Jakarta. Siagian, P. Sondang. 1989. Bunga Rampai Manajemen Modern. CV. Haji Masagung. Jakarta.
masing atas tanggung jawab dan tugas yang diembannya, dengan kata lain para pegawai harus bersikap professional dalam
bekerja
dan
mengutamakan
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
17
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 4 edisi Desember Tahun 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Muhammad Kholil Romadhan, NIM E01107067 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura
18