Seminar Nasional Informatika 2014
ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati1, Wing Wahyu Winarno2, Andi Sunyoto3 1,2,3
Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Analisis kesuksesan sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta merupakan sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dari penerapan sistem bimbingan online tersebut. Sistem bimbingan online di STMOK AMIKOM Yogyakarta bukan hanya sebatas sistem yang dapat digunakan untuk proses bimbingan saja, namun sistem ini juga mencakup hampir semua proses pelaksanaan skripsi mulai dari pengajuan judul hingga proses bimbingan. Penelitian ini menggunakan model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) untuk mengukur tingkat kesuksesan dari penerapan sistem ini. Model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) ini memiliki enam variabel sebagai pengukurannya yaitu: Kualitas sistem, Kualitas informasi, Kualitas pelayanan, Penggunaan, Kepuasan pengguna dan Netbenefit. Keenam variabel tersebut semuanya digunakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini diperoleh 6 hipotesis yang digunakan untuk proses analisis. Hasil penelitian yang dilakukan ke-6 hipotesis dinyatakan diterima. Dari hasil analisis yang dilakukan menyatakan bahwa penerapan sistem ini dapat dikatakan sukses untuk proses pengajuan judul, namun pada proses bimbingan masih belum sukses. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa menu yang error dan belum semua dosen menggunakan sistem tersebut. Kata Kunci : kesuksesan, sistem, bimbingan online, DeLone dan McLean (2003) 1.
PENDAHULUAN
Sistem bimbingan online STMIK AMIKOM Yogyakarta merupakan sebuah media yang dapat digunakan oleh dosen pembimbing dan mahasiswa yang sedang menempuh skripsi untuk melakukan proses bimbingan. Sistem ini tidak hanya dapat digunakan untuk proses bimbingan saja, namun sistem ini juga dapat digunakan mulai dari pengecekan judul skripsi, pengajuan surat pengantar ijin penelitian sampai dengan proses pendadaran. Sistem bimbingan online ini dibuat dengan harapan agar membantu kelancaran proses bimbingan di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini pengguna sistem bimbingan hanya 381 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang menempuh skripsi sejak sistem ini diluncurkan telah mencapai 5862 mahasiswa. Perbedaan yang sangan jauh ini tentunya menimbulkan sebuah tanda tanya besar tentang tingkat keberhasilan pemanfaatan sistem bimbingan online tersebut. Untuk itu dirasa perlu untuk melakukan analisis kesuksesan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari penerapan sistem terhadap tujuan pembuatan sistem tersebut. Analisis kesuksesan sistem bimbingan online ini dilakukan untuk tingkat keberhasilan sistem bimbingan online terhadap tujuan utama dalam pembuatan sistem terebut. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengevaluasi sistem
12
bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode DeLone and McLean (2003). Dari hasil evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan masukan yang terbaik dan dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk kemajuan sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kesuksesan DeLone and McLean (2003). Model kesuksesan sistem DeLone dan McLean 2003 merupakan model yang telah diperbarui dari model kesuksesan DeLone dan McLean sebelumnya. Pembaruan tersebut dilakukan oleh DeLone dan McLean atas dasar beberapa kritikan yang disampaikan oleh peneliti lain. Model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) menggunakan enam faktor dalam mengukur tingkat kesuksesan yaitu System quality, Information quality, Service Quality, User, User satisfaction dan Net Benefit. Hubungan ke-enam variabel tersebut diilustrasikan pada gambar 1.
Seminar Nasional Informatika 2014
Gambar 1. Model kesuksesan sistem DeLone dan McLean (2003) [2] Berdasarkan keenam elemen atau variabel tersebut model kesuksesan DeLone dan McLean (2003) beberapa faktor pengukuran pada masingmasing variabel antara lain:[2] 1) Information Quality Kualitas informasi digunakan untuk mengukur kualitas keluaran dari sebuah sistem informasi. Kualitas informasi menurut DeLone & McLean (1992) diukur menggunakan beberapa hal yaitu; [3] a) Informasi harus di personalisasi. b) Kelengkapan (complete). c) Relevansi (relevant). d) Mudah dipahami (easy to understand). e) Memberi keamanan terhadap pengguna. f) Konsistensi. 2) System Quality Kualitas sistem digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kualitas sistem pada teknologi informasi itu sendiri. Kualitas sistem menurut DeLone dan McLean (1992) diukur menggunakan beberapa aspek antara lain : [3] a) Usability b) Ketersediaan (availability). c) Waktu keandalan (time reliability). d) Kemapuan beradaptasi (adaptability). e) Respon (response). 3) Service Quality Peneliti-peneliti sistem informasi yang memasukkan pengukuran kualitas pelayanan (service qualiti) kedalam model DeLone dan McLean mengambilnya dari penelitian pemasaran. Para peneliti yang berpendapat bahwa kualitas layanan akan ditambahkan ke model keberhasilan telah menerapkan dan menguji 22item instrumen pengukuran SERVQUAL dari pemasaran untuk IS konteks. Beberapa sampel SERVQUAL item instrumen meliputi: [2] a) Tangible b) Reability c) Responsiveness d) Jaminan (assurance e) Empati (emphaty)
4) Use (penggunaan) Penggunaan digunakan untuk mengetahui intensitas penggunaan informasi yang mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi [8]. Dalam kaitannya dengan hal ini penting untuk membedakan apakah pemakaiannya termasuk keharusan yang tidak bisa dihindari atau sukarela. Penggunaan (Use) menurut DeLone dan McLean (1992) diukur menggunakan beberapa aspek antara lain : [3] a. Frekwensi penggunaan. b. Waktu penggunaan. c. Jumlah akses. d. Pola penggunaan. e. Ketergantungan. 5) User Satisfaction Kepuasan pemakai (User Satisfaction) adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. Kepuasan pengguna menurut DeLone dan McLean (1992) diukur menggunakan kepuasan informasi dan kepuasan menyeluruh. Kepuasan informasi yaitu mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap informasi yang diberikan oleh sistem. Sedangkan kepuasan menyeluruh yaitu mencakup kepuasan terhadap kinerja sistem, kepuasan terhadap pelayanan dan informasi[3]. 6) Net Benefits Menurut DeLone dan McLean (2003) manfaat bersih (netbenefit) adalah ukuran keberhasilan yang paling penting karena dapat menangkap keseimbangan antara dampak positif dan negative dari sistem informasi. Manfaat bersih merupakan langkah-langkah paling penting tetapi tidak dapat dianalisis dan dipahami tanpa pengukuran kualitas sistem dan kualitas informasi. [2] 2.2. Pengolahan Data Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM). Dalam penelitian ini SEM digunakan untuk mengukur dimensi-dimensi yang mempengaruhi kesuksesan penerapan sistem bimbingan on line di STMIK AMIKOM Yogyakarta dengan mengadopsi model kesuksesan sistem informasi DeLone & McLean. Selain itu juga menggunakan pengukuranpengukuran dari penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Data-data pada penelitian ini merupakan data mentah yang kemudian akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan software SmartPLS. Data yang dihasilkan dalam pengolahan data akan disajikan dalam bentuk statistik deskriptif.
13
Seminar Nasional Informatika 2014
2.3. Hipotesis Berdasarkan model penelitian dan temuan penelitian terdahulu maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 :Kualitas informasi (information quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). H2 :Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). H3 :Kualitas pelayanan (service quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna(user satisfaction). H4 :Kepuasan pengguna (user satisfaction) berpengaruh positif terhadap penggunaan (use). H5 :Penggunaan (use) berpengaruh positif terhadap manfaat bersih (net benefits). H6 :Kepuasan pengguna (user satisfaction) berpengaruh positif terhadap manfaat bersih (net benefits).
INFORMATION QUALITY
H1 H5 INTENTION TO USE
SYSTEM QUALITY
USE
H2
NET BNEFITS
H4
H6 USER SATISFACTION H3 SERVICE QUALITY
Gambar 2. Hipotesis Model Kesuksesan Sistem DeLone and McLean (2003) pada Analisis Kesuksesan Sistem Bimbingan Online STMIK AMIKOM Yogyakarta. 3.
Hasil dan Pembahasan
Sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta mencakup hampir semua proses pelaksanaan skripsi mahasiswa. Pada sistem ini mahasiswa dapat melakukan pengecekan judul skripsi, pendaftaran judul skripsi, pengajuan surat pengantar ijin penelitian, melihat histori bimbingan, upload file skripsi dan pendaftaran ujian pendadaran. Gambaran proses pelaksanaan skripsi mahasiswa dapat dilihat pada halaman utama http://bimbingan.amikom.ac.id/index.php. 3.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut [1].
14
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pengujian konstruk, dimana pengujian yang digunakan adalah uji validitas konvergen. Validitas konvergen dievaluasi menggunakan kriteria faktor loading yang seharusnya signifikan dan nilainya lebih dari 0,70 dan Average Variance Extracted (AVE) untuk masing-masing konstruk seharusnya lebih varian yang diakibatkan oleh kesalahan pengukuran konstruk tersebut yaitu nilainya harus meleibihi 0,50, sehingga probabilitas indikator tersebut konvergen dan masuk di konstruk yang di maksud lebih besar yaitu diatas 50% [5]. Nilai loading factor dari semua indikator yang ada pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Uji validitas konvergen Pengukuran Muatan AVE faktor Kualitas 0,659423 Informasi X1.1 0,827849 X1.2 0,861228 X1.3 0,742443 X1.4 0,387373 Kualitas 0,647522 Sistem X2.1 0,788402 X2.2 0,809698 X2.3 0,871009 X2.4 0,380303 X2.5 0,744475 Kualitas 0,626253 Pelayanan X3.1 0,850974 X3.2 0,812650 X3.3 0,702996 Penggunaan 0,670648 X4.1 0,907183 X4.2 0,815182 X4.3 0,724183 Kepuasan 0,736941 pengguna X5.1 0,854688 X5.2 0,862201 NetBenefit 0,815101 X6.1 0,906479 X6.2 0,899165
Ketera ngan
Valid Valid Valid Tidak
Valid Valid Valid Tidak Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa tidak semua indikator memiliki memiliki muatan faktor diatas 0,70 sehingga indikator tersebut dinyatakan tidak valid, namun untuk masingmasing variabel masih memenuhi sarat AVE diatas 0,50 sehingga untuk masing-masing variabel dapat dinyatakan valid.
Seminar Nasional Informatika 2014
3.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cronbachs alpha dan Composite reliability. Suatu variabel dapat dikatakan reliable jika nilai cronbachs alpha > 0,60 dan Composite reliability > 0,7 [5]. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Uji reliabilitas Cronbachs Alpha Kepuasan pengguna 0,643086 Kualitas informasi 0,751268 Kualitas servis 0,697008
Composite Reliability 0,848548 0,852649 0,833202
Kualitas sistem Net benefit Use
0,818397 0,773227 0,748437
0,879875 0,898132 0,858316
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan hasil nilai cronbachs alpha > 0.60 dan Composite reliability > 0,7, yang berarti masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah reliable. Dari hasil olah data dan pengujian yang dilakukan maka diperoleh 6 variable dan 17 indikator yang valid yang akan digunakan dalam penelitian ini. Gambaran hasil olah data dan pengujian dijelaskan pada gambar.
Gambar 3. Diagram alur setelah dilakukan pengujian 3.3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis statistic menggunakan uji t. Uji t dilakukan pada tingkat signifikan 95% sebesar 1,645. Hipotesis dapat diterima jika t-statistik lebih besar dari t-tabel. Apabila nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel maka pengaruh antara konstruk yang satu dengan konstruk yang lain adalah signifikan dan sebaliknya. Hasil uji t pada penelitian ini dijelaskan pada Tabel 3.
Hipotesis Kepuasan pengguna -> Net benefit Kepuasan pengguna -> Use Kualitas
Tabel 3. Uji Hipotesis T-tabel Koefisien T-Statistics Jalur 4,733611
16,401521 1,818211
1,658
1,658
0,534432
0,696085
informasi -> Kepuasan pengguna
1,658
Kualitas servis -> Kepuasan pengguna
3,397625
Kualitas sistem -> Kepuasan pengguna
3,276414
Use -> Net benefit
1,930526
0,214163
0,347901 1,658
1,658
1,658
0,323691
0,208018
Berdasarkan hasil olah data dan analisis yang ditunjukkan pada tabel dapat dilihat bahwa keenam hipotesis memiliki nilai t-statistik lebih besar dari nilai t-tabel, hal ini berarti keenam hipotesis dinyatakan signifikan. Sedangkan untuk nilai koefisien jalur dari keenam hipotesis memiliki nilai koefisien jalur yang positif, maka
15
Seminar Nasional Informatika 2014
dapat diambil kesimpulan bahwa keenam hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima 3.4. Statistik Deskriptif Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan sistem bimbingan tersebut dinilai dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka perlu dibuat kategori untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan sistem bimbingan online tersebut. Rincian frekuensi deskriptif statistic penelitian ini dijelaskan pada Tabel 4. Tabel 4. Statistik deskriptif Mean Std. Deviation Kualitas informasi 15,6900 2,56903 Kualitas Sistem 20,4800 2,71353 Kualitas servis 15,6400 2,95597 Penggunaan 10,2400 2,28796 Kepuasan 11,0500 1,85524 pengguna Net benefit 16,6400 2,36780 Dari data tentang hasil pengukuran mean dan standar deviasi, maka dibuatlah beberapa kategori untuk menentukan tingkat keberhasilan penerapan sistem berdasarkan data dari responden. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 kategori penilaian. Rincian kategori tersebut antara lain:[7] a. Baik, bila nilai responden (X) > mean + 1SD b. Cukup baik, bila nilai mean – 1SD < X < mean + SD c. Kurang baik, bila nilai responden (X) < mean – 1SD Hasil analisis frekuensi pada masing-masing variabel ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Analisis frekuensi Kategori Baik Cukup Variabel Baik
Kurang baik
Kualitas Informasi
17%
64%
19%
Kualitas Sistem
13%
77%
10%
Kualitas Pelayanan
24%
65%
11%
Use/Penggunaan
15%
73%
12%
Kepuasan Pengguna
21%
62%
17%
NetBenefit
11%
77%
12%
Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem bimbingan online sudah cukup berhasil.
3.5. Rekomendasi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa rekomendasi yang
16
ditujukan untuk sistem bimbingan online tersebut. Adapun rekomendasi tersebut antara lain : a. Pihak jurusan perlu mengadakan sosialisasi kepada dosen-dosen pembimbing tentang adanya sistem bimbingan online agar semua dosen bisa menggunakan sistem bimbingan online. b. Pihak jurusan dirasa perlu untuk menambah staf yang khusus menangani pengajuan judul skripsi. c. Sistem bimbingan online perlu ditambahkan informasi mengenai pedoman dalam pemilihan topik penelitian, judul penelitian dan kasuskasus yang sudah sering terjadi. d. Melakukan perubahan pada sistem dimana sistem memungkinkan satu mahasiswa untuk mengajukan judul lebih dari satu dan pengajuan judul perlu disertai dengan abstrak. e. Staf IC perlu melakukan perbaikan dan penyempurnaan beberapa menu pada sistem bimbingan online untuk mahasiswa. f. Menambahkan pencarian judul skripsi yang masih dalam proses pengerjaan.
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesuksesan pada sistem bimbingan online di STMIK AMIKOM Yogyakarta baik dari segi sistem maupun dari segi proses pelaksanaan skripsi. Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem mempengaruhi tingkat keseringan pengguna dalam memanfaatkan sistm bimbingan online, sehingga semakin puas pengguna maka akan semakin sering pengguna dalam memanfaatkan sistem. b. Penerapan sistem bimbingan online telah berjalan meskipun masih terdapat beberapa permasalahan dalam proses dan sistem bimbingan online itu sendiri. c. Dengan adanya sistem bimbingan online mahasiswa akan lebih cepat dalam menyelesaikan skripsi karena untuk proses skripsi dan bimbingan mahasiswa tidak perlu mengantri. d. Secara keseluruhan tingkat kesuksesan sistem untuk proses pengajuan judul dan pengecekan judul sudah cukup berhasil, ini dibuktikan dengan banyaknya responden yang menyatakan bahwa sistem untuk proses pengajuan judul dan pengecekan judul sudah cukup baik. Namun untuk proses bimbingan online masih belum berhasil. Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Seminar Nasional Informatika 2014
a. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan sample lebih banyak dari mahasiswa yang telah melakukan bimbingan secara online. b. Untuk penelitian yang selanjutnya sebaiknya dilakukan pada obyek penelitian yang berbeda. c. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambahkan pengukuran pada segi desain sistem agar dapat diketahui bahwa pengguna merasa nyaman dengan design dan tampilan sistem yang ada.
[3]
[4]
[5] DAFTAR PUSTAKA [1]
[2]
Agustina,N.H.2010. Pengaruh Pemanfaatan Ssistem Iinformasi Aakademik Tterpadu (SIKADU) Terhadap Kinerja Individual Dengan Kemudahan Pengguna Sebagai Variabel Moderating. Tesis , Magister Akutansi, Universitas Diponegoro, Semarang. DeLone, W. & McLean, E. 2003. The DeLone and McLean Model of Information
[6]
[7]
Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management Information Systems (19:4). Spring. DeLone, W., & McLean, E. (1992). Information systems success: the quest for the dependent variable. Information System Research , 60-95. Hasibuan, Z. A. (2007). Metode Penelitian pada Bimbingan Ilmu Komputer dan Teknik Informasi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Jogiyanto, & Willy, A. (2009). Konsep dan aplikasi PLS(Patrial Least Square) untuk penelitian empiris. Yogyakarta: BPFE. Riwidikdo, H. (2010). Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Sulipan. (2011). Penelitian Deskriptif Analitis. Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Profesi Guru Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
17