ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUNGA POTONG PADA PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DAN HASIL HUT AN RA'¥ABELONG
LULU HOLILAH
JURUSAN SOS EK PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEilliOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1426 H/2005 M
ANALISIS KELAY AKAN USAHA BUN{;A POTONG PADA PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERT ANIAN DAN HASIL HUTAN RAWABELONG
LULU HOLILAH
100092020270
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Jmusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1426 H/2005 M
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat Promosi Dan Pemasaran Basil Pertanian Dan Basil Butan Rawabelong. Telah diuji dan dinyatakan lulus sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari sabtu, 9 Juli 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satn syarat untnk memperoleh gelar Sarjana Strata Satn (S 1) pada Jurnsan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis.
Jakarta, Juli 2005 Tim Penguji, Penguji I
;,A~~
(_)'/ft~,,_
(Ir. Lilis L Ichdayati, MSi) NIP. 131 861 314 Pengujill
Penguji III
__sii;~vfs
~~ht:4{u_(Tr. Setyo Adhie, MM)
(Ors. Acep Muhib, MMA) NIP.150317959 Mengetahui, Dekan Fakultas Sains an Teknologi
1,(Dr. Syopians h Jaya Putra, M.Sis) 'r NIP. 150 317 956
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juli 2005
Lulu Holilah 100092020270
RINGKASAN LULU HOLILAH. Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong, Jakarta Barat. Di bawah bimbingan Setyo Adhie dan Acep Muhib. Pertanian dalam Program Pembang1man Nasional diarahkan pada swasembada pangan dan pembangunan tanaman hortikultura. Pengembangan komoditi hortikultura dilakukan melalui pendekatan agribisnis dan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk hortikultura.Bunga potong merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang memilild bentuk dan warna yang inda11. Komoditi bunga potong lebih diutamakan dalam program pengembangan tanaman hias Indonesia karena industri bunga potong memberikan peluang ekonomi yang tinggi. Dengan pertumbuhan sebesar 15-25% per tahun, pada tahun 2005 permintaan dtmia untulc florikultura diperkirakan bemilai US$ 129 juta (Ismet dalam Trisnoherlambang, 2001 ). Hal ini memberikan peluang pasar yang baik bagi masyarakat untuk mengusahakannya. Pasar bunga Rawabelong yang terletak di kawasan Jakarta Barat merupakan pasar bunga grosir terbesar, banyaknya pedagang yang ditampung di PusP2HPHH membuat tempat yang disediakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakaiia tidak mencukupi. Para pengusaha bunga potong di PusP2HPHH Rawabelong sudah banyak yang menguasai konsumen dari berbagai kota di Pulau Jawa khususnya Jakarta, karena mereka telah mengetahui selera atau keinginan dari para konsumen. Masalah yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha bunga potong saat ini berkaitan dengan pengalokasian keuangan yang belum diterapkan secara sempurna. Hal ini akan membuat perencanaan investasi yang telah direncanakan secara matang mengalami kesalahan yang mengakibatkan kerugian. Untak menghindari ha! tersebut maka perlu dilakakan analisis kelayakan yang berfokus pada analisis kelayakan finansial dari segi cash flow yang bertujuan : (1) Menganalisis layak atau tidaknya usaha bunga potong baik di kios maupun di los pada PusP2HPHH. (2) Menganalisis perubahan biaya dan manfaat yang sewaktuwaktu terjadi dengan menggunakan analisis sensitivitas. Penelitian ini dilakukan di Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong, Jakarta Barat. Pemilihan lokasi ini dilalrukan secara sengaja (pusposive ), hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi yang dipilih merupakan pasar bw1ga terbesar di wilayah DKI Jakarta. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pemilihan responden pedagang bunga potong dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dari jwnlah pedagang bw1ga potong yang ada di tempat penelitian. Kenyataan dilapangan menunjukkan responden terbagi menjadi dua golongan berdasarkan tempat penjualan, yaitu yang berada di kios dan los. Jumlah pedagang bunga potong yang dijadikan responden sebanyak 26 pedagang yang terdiri
dari 11 pedagang yang menjual bunga potong di kios dan 15 pedagang yang menjual bunga potongnya di Jos. Kios maupun los di tempat penelitian menjual bunga potong yang relatif homogen sehingga pengambilan sampel sebanyak 11 di kios dari 2 I pedagang bunga potong dan I 5 di los dari 30 pedagang bunga potong gunung dianggap telah mewakili usaha bunga potong lainnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer Excel. Data kualitatif mengenai analisis aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen disajikan dalam bentuk uraian deskliptif. Sedangkan analisis aspek finansial digunakan alat ukur atau kliteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit/Cost (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji kepekaan usaha bunga potong terhadap kemungkinan perubahan-perubahan dari sisi harga output, harga input, dan tingkat suku bunga. Perubahan dari sisi harga output iurun sebesar 5% dan harga input naik sebesar 5%, sedangkan tingkat suku bunga yang diujikan tetap 15%. Hasil analisis aspek pasar menunjukkan bahwa pangsa pasar bunga potong cukup luas yaitu konsumen yang berada di Jabodetabek, seperti hotel-hotel, restoran, stasiun televisi, tempat peribadatan, dekorator-dekorator, sampai pengusaha sejenis, dan konsumen perorangan. Hasil analisis aspek teknis, terdiri dari sortasi, pengemasan, dan pemeliharaan telah dilakukan dengan baik sehingga kualitas bunga potong yang diperdagangkan memberikan kepuasan terhadap konsumennya. Seda11gkan lay out bangnnan yang tersusun dengan rapi memudahkan konsumen untuk mencari jenis bunga yang diinginkannya serta lokasi yang dapat dilalui oleh kendaraan. Hasil analisis aspek manajemen, terlihat bahwa manajemen yang diterapkan atau dijalankan pedagang perlu dilakukan evaluasi kembali baik dari sistem pembukuan atau pun pembagian tugas tenaga kerja. Hasil analisis aspek finansial baik di kios maupun di los layak untuk dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPV yang bernilai positif yaitu Rp 4.383.996 di kios dan di los Rp 1.125.508, Net B/C yang lebih dari satu 2,25 di kios dan 2, 11 di los, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suk:t1 bunga yang ditetapkan sehingga didapat nilai IRR di kios 22,93% dan 22,97% di los, dan payback period atau masa pengembalian investasi yang kurang dari umur proyek yaitu di kios selama 1 tahun 3 bulan 14 hari dan di los 1 tahun 2 bulan 28 hari sehingga kriteria kelayakan investasi dapat dipenuhi. Hasil analisis sensitivitas dengan tingkat suku bunga sebesar 15% menunjukkan bahwa pada saat kenaikan harga input 5% di kios diperoleh NPV -Rp 5.882.933, IRR 8,02%, Net B/C 0,40 dan di los diperoleh NPV - Rp 625.141, IRR 11,14%, Net B/C 0,58. Sedangkan pada penurunan harga output sebesar 5% diperoleh NPV - Rp 8.698.345, Net B/C 0,27 di kios dan di los diperoleh NPV - Rp 1.833.357, Net B/C 0,27. Karena NPV di kios dan di los bernilai negatif sehingga tidak didapat nilai IRR, maka usaha bunga potong tersebut tidak layak dijalankan. Hal ini menunjukkan bahwa kesensitifan usaha bunga potong terhadap perubahan yang akan terjadi sangat besar.
Kata Pengantar Puja dan puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan slaipsi ini. Skripsi yang penulis beli judul "Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong Pada Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Rutan Rawabelong" merupakan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sai:jana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas !slain Negeri SyalifHidayatullah Jakarta. Selama menyusun skripsi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada :
1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ir. Mudatsir Najainuddin, MM selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ir. Setyo Adhie, MM dan Drs. Acep Muhib, MMA selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si selaku dosen penguji atas rnasukan yang berguna demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DIG Jakarta dan Staff Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong yang telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian. 6. Pedagang bunga potong baik di kios maupun di los yang telah berkenan untuk diwawancarai dan memberikan data-data yang penulis butuhkan. 7. Kedua orang tua ku tercinta yang telah memberikan do' a dan kasih sayang serta dukungan baik moril maupun materil. 8. Kakak-kakak dan adikku tercinta terima kasih atas do' a dan dukungannya. 9. Keponakanku yang cantik dan lucu terima kasih telah memberikan senyuman yang menentramkan hati. 10. My Friends: Amel, Imah, Lia, dan Naty terima kasih atas kebersamaan baik suka maupun duka, do'a dan dukungannya selama kuliah sampai saat ini
semoga
persahabatan ini akan tetap abadi. 1 L Dini Ardani terima kasih telah setia menemani lulu selama penelitian dan Firda terima kasih telah mempercayai lulu sebagai teman curhat semoga persahabatan yang baru kita jalin akan tetap abadi. 12. Anak-anak KKN : Pite, Citra, Yulis, Ratna, Wahyu, Lubena, Ronggo, Anwar, Syahril, Renal, Deni, Nova!, Bahrul, Dhani, dan David.
13. Teman-teman Agri angkatan 2000 : Yusuf, Gewe, Acak, Ina, Tanti, Mila, Dewi, Gofur, Papau, Arman, Jeri, Afifah, dan lain-lain.
DAFTARISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... . DAFTARISI ······································································································
IV
DAFTARTABEL ·····························································································
VII
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
VIII
DAFTARLAMPmAN .....................................................................................
IX
BAB I.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang....... ... .... .. ... ... ... ... .... ... ... .. ... .... .. ... .... .. ... ... .... ... .... .. ..
I
1.2. Perumusan Masalah ......................................................................
4
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .. .... .. ... .. .... .. .... ... .... . .. . .... ..... ..... ..
5
1.3. l. Tujuan Penelitian .................................................................
5
1.3 .2. Kegunaan Penelitian ... ... .... .. ... ... ... ... .. .... .. .... .. .... .... .. ..... ... ....
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori .......... .. ... ... ... ... ... .... ... ... .. .... ....... .. ... ... ... .. .... ..... ..... ..
7
2.1. l. Bunga Potong .......................................................................
7
2.1.2. Studi Kelayakan Proyek .............................. .........................
15
2.1.3. AnalisisBiayadanManfaat .................................................
16
2.1.4. Aspek-aspek dalam Penilaian Usaha ...................................
17
2.1.4.1. Aspek Pasar .............................................................
17
2. l.4.2. Aspek Teknis ..........................................................
19
2.1.4.3. AspekManajemen ..................................................
21
2.1. 4 .4. Aspek Finansial ... .... ... .. .... .. ... .... ... ... .. ... ............ ..... ..
21
2.1. 5. Kriteria Kelayakan Investasi .. ... ... ... .... .. ... .... ... .. .... ...... .. .... ...
22
2.1.5.1. Net Present Value (NPV) ........................................
22
2.1.5.2. NetB/C ...................................................................
23
2.1.5.3. Internal Rate ofReturn (IRR) .................................
23
2.1.5.4. Payback Period........................................................
23
2.1.6. Analisis Sensitivitas .............................................................
24
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu .................................... .........................
24
2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual ...................................................
27
BAB Ill. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................
30
3.2. Jenis dan Sumber Data....................................................................
30
3.3 Metode Pengumpulan Data ................. ...........................................
30
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data............................................
3l
3. 4 .1. Analisis Kelayakan Investasi ... ... .. ..... .. ...... .. ........... ... ... ........
32
3.4.1.1. Net Present Value (NPV) .......................................
32
3.4.1.2. NetB/C ...................................................................
33
3.4.1.3. Internal Rate of Return (IRR) .................................
34
3.4.1.4. Payback Period .......................................................
35
3.4.2. Analisis Sensitivitas .............................................................
35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum ...........................................................................
38
4.1.1. Sejarah Singkat PusP2HPHH ..............................................
38
4.1.2. Fasilitas Sarana dan Prasarana PusP2HPHH .......................
39
4.2 Pedagang Bunga ............... ..............................................................
41
4.2.1.Kios ......................................................................................
41
4 .2.2. Los ... _............................... __ .... __ .... ... .. ... ... .......... ... ............ .... .
42
4.3 Analisis Kelayakan Usaha .............................................................
43
4.3.1. Aspek Pasar ..........................................................................
43
4.3. 1. 1. Pangsa Pasar .... ... .. .... .. ..... .... ... ... .... ... .......... ..... .. ......
43
4.3. 1.2. Strategi Pasar ..........................................................
43
4.3.2. Aspek Teknis .......................................................................
46
4.3.2.1. Kegiatan Usaha .......................................................
46
4.3.2.2. Pemilihan Lokasi Usaha .........................................
48
4.3.2.3. Layout Bangunan ....................................................
50
4.3.3. Aspek Manajemen ...............................................................
50
4.3.4. Aspek Finansial ....................................................................
51
4.3.4.1.Biaya .......................................................................
51
4.3.4.2. Manfaat ...................................................................
58
4.4. Kriteria Kelayakan Investasi .........................................................
59
4 .4 .1. Net Presen Value (NPV). .. ....... .. .. .. .. ... ... .... .. ..... .... ...... ...... .. ..
59
4.4.2. Net B/C ................................................................................
60
4.4.3. Internal Rate of Return (IRR) ..............................................
61
4 .4 .4. Payback Period .. .... .. .... ... .... .. ...... .. .. .. ...... ... .. ... .... ... ...... ....... ..
61
4.5. Analisis Sensitivitas .......................................................................
62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5 .1. Kesimpulan .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... .. ... .......... ... .. ... ... ... .... ... .. ... ... .
65
5 .2. Saran ... ... ... .. . .... ... ... .. .... .. .... .. ... ....... .. .... .. .... ....... .. ... ....... ........ ... ... ...
66
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
67
LAMPIRAN .. ... ... ..... ......... .... ... ... ...... .... ..... ... ... ... ... ... ... ...... ... ......... ... .... ... ... ..... ...
69
DAFTAR TABEL No.
Teks
Hal
1. Perkembangan Produksi Tanaman Hias Tahun 1996-2002 ........................ 2. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di Kios Berdasarkan Lan1anya Pengalaman Menjual Bunga Potong ··············································--·-···-·-······ 3. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di Los Berdasarkan Lamanya Pengalaman Menjual Bunga Potong .............................................................. 4. Harga Jual Bunga Potong ............................................................................... 5. Biaya Peralatan Kios ...................................................................................... 6. Biaya Peralatan Los . ... ... .... ... .. ... ... ... ... ... ... .. .... ... ... ... ... ... .. .... ... .. ... .... ... ... ...... .. 7. Biaya Pengemasan Kios ................................................................................. 8. Biaya Pengemasan Los ...................................... ............................................ 9. Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Input ......................................... 10. Hasil Analisis Sensitivitas Penurunan Output ...............................................
2 42 43 45 53 53 56 56 63 63
DAFTAR GAMBAR Teks
Hal
1. Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan Usaha Bunga Potong di PusP2HPHH... .. .... .. ... ... .... .. ... ... ... ... ... ... .......... .. ... ... ...... ... ... ... ...... ... ...... ....... 2. Jalur Pemasaran Bunga Potong pada PusP2HPHH ....................................... 3. Jenis Bunga Potong yang Diteliti .... ..... ......... .. .. ...... ... ... ... ... ........ .... ...... ...... ...
29 45 70
No.
DAFTAR LAMPIRAN Teks
Hal
1. Jenis Bunga Potong yang di Teliti ................................................................. 2. Omzet Penjualan Bunga di PusP2HPHH dari tahun 1999-2003 ................... 3. Biaya Rata-rata Penjualan dan Pendapatan Bunga Potong pada Kios Selama Dua Tahun ...................................................................................................... 4. Biaya Rata-rata Penjualan dan Pendapatan Bunga Potong pada Los Selama Dua Tahun ...................................................................................................... 5. Analisis Cash Flow Usaha Bunga Potong pada Kios .................................... 6. Analisis Cash Flow Usaha Bunga Potong pada Los ...................................... 7. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Kios dengan Kenaikan Input5% ......................................................................................................... 8. Anaiisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Los dengan Kenaikan lnpnt 5% ......................................................................................................... 9. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Kios dengan Penurunan Output 5% .. ......... ... .... .. ... ... .. .. .. .... .. ..... .... ...... .... ... ...... ...... .. .... .. .... ...... ... ......... 10. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Los dengan Penurunan Output 5% .. .................... ....... ... .. ... ... ...... ... ... .... .. ... .... ..... ....... ... .. ... ... ...... ... .....
70 74
No.
75 77 79 81 83 85 87 89
BABI PENDAHULUAN 1.l. Latar Belakang Pe1tanian
dalam
Program
Pembangunan
swasembada pangan dan pembangnnan komoditi
Nasional
diarahkan
pada
tanaman hortikultura. Pengembangan
hortikultura dilakukan melalui pendekatan agribisnis dan agroindustri
untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk hortikultura. Di Indonesia berbagai jenis tanaman tumbuh dengan baik termasuk tanan1an bunga dan tanaman hias yang mempunyai
keunikan
tertentu,
sehingga
Indonesia
dikenal
sebagai
pusat
keanekaragaman tanaman hias tropis. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat melalui pembangnnan industri florikultura. Perkembangan produksi tanaman hortikultura khususnya tanaman hias bunga dalam kurun waktu 1996 - 2002 mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh perubahan pola pennintaan konsumen terhadap komoditi tanaman hias tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Tabel l, sebagai berikut :
2
Tabel 1. Perkembangan Produksi Tanaman Hias Tahun 1996 - 2002 (Tangkai) No.
Tahun
Komoditi 1996
1 Anaarek 2 Anthurium
3 Gladiol 4 Heliconia 5 Krisan
1997
1998
1999
2000
9.367.866
6.502.669
2.671.249
4.282.433
1.670.465
404.127
583.728
13.334.922 12.504.879
6.471.772
2.532.171
4.843.188
7.780.202
3.206.992
3.260.858
1.027.474
929.683
483.89
384.464
1.479.006 10.062.753
4.445.770
1.468.213
2.281.125
864.259
2001
2002
4.450.787
4.995.735
773.299
1.006.075
4.448.199 10.876.948 448.338
797.139
7.387.737 25.804.630
173.111.552 17.270.984 35.582.398 33.594.352 78.147.515 84.951.741 55.708.137 6 Mawar 7 Sedap Malam 25.720.657 10.473.043 10.476.367 9.360.298 13,2i'3.441 11.482.190 19.666.425 226.549.511 62.124.235 67.356.657 51.030.043 102.774.319 113.942.291 118.855.08E Jumlah 114.885.730 7.584.660 25.052.464 13.450.881 15.134.842 19.524.815 18.233.644 8 Melati *) 426.964 1.189.617 9 Palem **) 2.191.458 3.051.940 2.401.066 3.002.643 7!>4.067 Sumber : Direktorat Jenderal Bina Praduksi Hortikultura Keterangan : *} dalam satuan Kg **} dalam satuan Pohon
Berdasarkan Tabel I di atas, dapat dilihat bahwa perkembangan produksi tanaman hias yang paling banyak diprodnksi setiap tahunnya adalah mawar yaitu pada tahun 1996 sebanyak 173.111.552 dan volume terkecil pada tahun 1997 yaitu sebesar 17.270.984 tetapi masih unggul bila dibandingkan dengan jenis bunga yang lainnya. Tanaman hortikultura khususnya tanaman hias yang di dalamnya termasuk bunga potong mendapat perhatian luas karena permintaannya yang semakin meningkat. Bunga potong merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang memiliki bentuk dan wama yang indah. Komoditi bunga potong lebih diutamakan dalam program pengembangan tanaman hias Indonesia karena industri bunga potong memberikan peluang ekonomi yang tinggi. Menurut Ismet dalam Trisnoherlambang (2001), permintaan bunga potong di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Malang, dan
3
Denpasar terus meningkat. Konsurnen bunga potong untuk kota-kota tersebut didominasi oleh Jakarta sebesar 70% dari produksi bunga Nasional. Nilai produksi florikultura Indonesia pada tahun 1996 adalah sekitar US$ 25 Juta. Dengan pertumbuhan sebesar 15-25% per tahun, pada tahun 2005 permintaan dunia untuk florikultura diperkirakan bernilai US$ 129 Juta. Melihat besarnya prospek pengembangan permintaan komoditi tanarnan hias dan bunga potong akan membawa dampak peluang pasar yang baik bagi para pelaku bisnis bunga potong. Jurnlah produsen bunga potong yang selalu bertambah setiap waktunya, menunjukkan bahwa keadaan pangsa pasar masih relatif terbuka. Di samping itu pula dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan kegunaan bunga potong yang didukung oleh meningkatnya penghasilan, maka perkernbangan industri bunga potong pun ikut meningkat terutarna di kota-kota besar. Pusat Promosi
dan
Pemasaran Hasil
Pertanian
dan
Hasil Hutan
(PusP2HPHH) Rawa Belong, merupakan salah satu pusat grosir tananlan hias dan bunga terbesar di wilayah DKI Jakarta bahkan di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan bunga diwilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dipasok rnelalui Pasar Bunga Rawabelong yang didatangkan dari daerah produsen seperti dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat (Cipanas, Lembang, Sukaburni, Bandung, dan Garut), Jawa Tengah (Bandungan, Magelang, dan Tega!), Jawa Timur (Surabaya dan Pasuruan), dan Batam.
4
l.2. Perumusan Masalah Potensi alam yang mendukung pertumbuhan tanaman hias, pengembangan pennintaan bunga potong Indonesia yang semakin cerah dan pennintaan btmga potong luar negeri, memberi peluang besar bagi perkembangan bunga potong di Indonesia. Kenyataannya prodnksi rata-rata setiap tabun belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen, terutama pada saat kebutuhan konsumen akan bunga potong meningkat sampai tiga kali lipat. Konsekuensi dari ha! tersebut Indonesia hams mengimport bunga potong w1tuk memenuhi permintaan dalam negeri. Konsumen bunga potong beranekaragam, mulai dari yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi, sampai hotel-hotel, restoran sert'l kantor-kantor yang menginginkan kenyamanan tempat ketika mereka sedang bekerja atau sebagai salah satu alat untuk menarik konsumen Jebih banyak lagi. Hal tersebut membuat tingkat pennintaan bunga potong mengalami peningkatan. Pasar bunga Rawabelong yang terletak di kawasan Jakarta Barat disebut sebagai pasar bunga terbesar di Indonesia. Di tempat tersebut setiap hari terjadi transaksi bunga potong oleh pedagang pengumpul atau petani produsen bunga dengan para tengkulak, floris, dekorator, jasa boga (catering) dan lain-lain. Banyaknya para pengusaha bunga potong yang ditampung di PusP2HPHH, membuat tempat yang disediakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakarta tidak mencukupi, baik di kios maupun di Jos. Banyak dari mereka yang memanfaatkan tempat-tempat parkir untuk menjual bunga.
5
Para pengusaha bunga potong di PusP2HPHH Rawabelong sudah banyak yang menguasai konsumen dari berbagai kota di Pulau Jawa khususnya Jakarta, karena mereka telah mengetahui selera atau keinginan dari para konsumen. Masalah yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha bunga potong saat ini berkaitan dengan pengalokasian keuangan yang belwn diterapkan secara sempurna. Hal ini akan membuat perencanaan investasi yang telah direncanakan secara matang mengalami kesalahan yang mengakibatkan kerugian. Untuk menghindari ha! tersebut maka perlu dilakukan analisis kelayakan yang berfokus pada analisis kelayakan finansial dari segi cash jlow agar dapat diketahui apakah usaha bunga potong ini layak dijalankan atau tidak. Berdasarkan uraian di atas, maka pemmusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : l. Bagaimana kriteria kelayakan finansial usaha bunga potong di kios dan di los ?
2. Bagaimana sensitivitas kelayakan usaha bunga potong terhadap pembahan biaya dan manfaat yang sewaktu-waktu terjadi ?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : I. Menganalisis layak atau tidak layaknya usaha bunga potong baik di kios maupun di los pada PusP2HPHH.
6
2. Menganalisis pernbahan biaya clan manfaat yang sewaktu-waktu terjadi dengan menggunakan analisis sensitivitas.
1.3.2. Kegunaan Peuelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi bagi pengusaha bunga potong yang telah menjalakan
usahanya di PusP2HPHH dalam upaya pengembangan atau perluasan usahanya. 2. Sebagai bahan informasi bagi pengusaha bunga potong pemula untuk menyusun kelayakan usaha. 3. Sebagai bahan infom1asi bagi instansi lainnya yang ingin meneliti kelayakan usaha bunga potong.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Bunga Potoug Bunga adalah bagian dari tumbuhan berbiji yang berfungsi sebagai alat reproduksi yang mempunyai empat bagian utama, yaitu sepal (da1m kelopak), petal (daun mahkota), pistil (putik), dan stamen (benang sari). Dann kelopak merupakan bagian bunga yang terletak pada lingkaran terluar dan berwarna hijau. Sedangkan daun mahkota merupakan bagian bunga yang biasanya mempunyai wama-warni yang cerah. Warna-warni bunga ini untuk menarik serangga atau binatang lain guna membantu penyerbukan. Benang sari dan putik merupakan organ reproduksi yang biasanya bergabung dengan daun mahkota dan daun kelopak (Widyawan dan Prahastuti, 1994). Bunga potong adalah bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia : mulai dari kelahiran, perkawinan, dan kematian. Oleh karena itu, wajarlah jika btmga mempunyai nilai ekonomi (Widyawan dan Prahastnti, 1994). Telah ribuan tahun bunga dimanfaatkan sebagai simbol keagamaan dan sosial, serta sebagai motif dalam arsitektur, tekstil, lukisan, dan keramik. Sudah menjadi kesepakatan unrnm bahwa bunga dipakai sebagai pengejawantahan pemuliaan pribadi dan di atas segalanya sebagai simbol penyambung, pemelihara, dan pemutus
8
hubungan antara seseorang, dengan yang mati rnaupun yang hidup, dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia (Widyawan dan Prahastuti, 1994). Bunga potong di samping sebagai bahan untuk merangkai bw1ga juga mernpakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan, dan keperluan ritual lainnya. Bahkan dibutuhkan puJa w1tuk berbagai keperluan industri makanan, minuman, obat maupun kosmetika atau minyak wangi (\Vidyawan dan Prahastuti, 1994). Endah (2002) menyatakan bahwa komoditi bunga potong rnemiliki cm khusus, antara lain : 1. Diperdagangkan dalan1 keadaan segar
2. Sifatnya bervolume besar tapi nilainya kecil (bulky) 3. Tidak dapat disimpan dalam waktu yang relatiflama 4. Diusahakan pada daerah khusus 5. Memerlukan biaya yang relatiftinggi Jenis bw1ga potong yang diperdagangkan di PusP2HP.HH Rawabelong dikategorikan menjadi dua macam yaitu bunga potong anggrek dan bunga potong non anggrek (bunga gunung). Dalam penelitian ini bunga potong yang diteliti adalah jenis bunga potong non anggrek (bunga gunung), ha! ini dikarenakan bunga gunung memberikan omzet yang relatif lebih besar. Dari segi harga bunga gWlung memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan bunga anggrek sehingga dengan harga tersebut dapat dijangkau oleh konsW11en bunga potong.
9
Bunga gunung adalah bunga potong yang berasal dari daerah dataran tinggi yang berhawa sejuk seperti Cipanas, Sukabumi, Garut, dan Puncak; seperti Anyelir (Carnation), Gerbera, Gladiol, Krisan, Sedap Malam, Lily, dan Mawar. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentangjenis bunga potong yang diteliti:
Anyelir (Carnation)
Anyelir
dengan
nama
latin Dianthus
sp.,
termasuk
dalam
famili
Caryophyllaceae sebenamya tanaman asal daerah Mediterania dan tipe aslinya berbunga satu dengan 5 petal dan berbunga hanya pada rnusim semi (Dokumentasi Trubus, 1993). Sekarang dengan telah berkembangnya anyelir "tipe Sim" yang memiliki 4 - 5 tangkai bunga, berwarna aneka merah, putih, pink, kuning, orange sampai kombinasi dari wama-warna tersebut diketahui dapat berbunga terns menerus sepanjang tahun. Tangkai bunganya terdiri atas 15 - 18 buku dengan masing-masing buku terdapat dua pasang daun (Suryowinoto, 1997). Anyelir atau sering disebut Carnation merupakan salah satu bunga potong yang paling banyak digandrungi di dunia karena keserasian dan kecantikan bentuk dan warna bunganya, hingga dibanyak negara sering digunakan sebagai lambang suatu persembahan, layakuya bunga Rose sebagai lambang cinta.
Gerbera Gerbera (Gerberajamesonii Bolus) sudah dikenal lama di Indonesia dan saat ini merupakan salah satu bunga potong yang cukup mahal harganya. Bunganya wama
I0
wami, seperti rnerah, kuning, dan orange. Gerbera berasal dmi daerah tropis dtm subtropis Afrika Selatan. Tanarnan berbenluk herba yang renc!ah, membentuk rumpun, clan berurnur panjt.ng. Batang p0koknya lc:rlana111 di c!alam lanah se11a membentuk cabang (stolon) di c!alam ianah. Helaian c!aunnya par\iang, bercelah tidak merata, membentuk roset. Bunganya soliter berbentuk cakram, terletak pada ujung tangkai bunga yang panjang. Bunga terdiri atas c!ua bagian, yang pertarna terletak c!ipinggir cakrarn yang disebut bunga pita dan yang kedua terlclak di tcngah lingk·1ran dengan bunga pembuluh sernpurna, berhelai pendek (Rismunandar, 1991). Menurut Rahrnat Rukmana ( l "95) terdapat tiga jenis Gerbera berdasarkan strnktur helai 111ahkota bunganya, yaitu :
1. Gerbern berbunga Selapis (tunggal, single), helai kunturn (mahkota) bunganya tersusun nan .;a selapis, dan umumnya berwarna tunggal misalkan merah dan kuning. 2. Gerbera !3erbunga Dua Lapis (double). helai mahkota bunganya tersusun dua lapis dan variasi wamanya lebih clari satu macam, misalkan helai mahkota bunga bagian luar berwarna mcrah i<•rnbu dan helai mahkota bunga bagian dalam (tengah) berwarna kuning. Lapisan helai mahkota bagian luar nampak sekali perbeclaan susunannya dengan lapisan rnahkota bunga berikutrnya, karena makin ke bagian tengah ukurannya makin pendck. 3. Gerbera 13erbunga Tiga Lapis (triple), helai mahkota berbunga tiga lapis dan variasi warnanya lcbih dari dua macam.
ll
Gla
Gladin! (Gladio/11s .1p) 111erupakan salah satu tanaman hias yang disukai oleh konsumen. Sclain scbagai tanaman hias di kcbun atau taman, gladiol juga diperjualbelikan sebagai bunga potong. Warna bunganya bervariasi, yaitu putih, merah, merah rnuda, krem, orange, kuning, ung'.l, serta kombinasinya. Gladiol merupakan tai,am<:n herba berbatang tunggal, mempunyai subang umbi yang bersi:,ik. Tinggi tanaman d'1pat mencapai 0,8 - l ,5 meter. Daun berbentuk lanset dan meruncing. Setiap tanarnan tercliri clari 6 he 1ai daun ata11 lebih. Bunganya membcntuk bulir bt:rbaris, rnen1buka kesatu arnh, ada yangjarang ada pula yang rapal letaknya. B-.1ng•mya tercliri dari 8
16 kunttm1 clan tidak berbau. Tanarnan ini
mernbentuk subang barn di ams subang yang Jama, sedangkan anak subang y<.ng kecil-kel:il t111nbuh dari induk s.ibang yang baru (Rismunanclar, J99 J ).
Krisan
Krisan (C/11ysa111hc1m1m .1p) scnng pula discbut bunga scrunai yang merupakan salah satu komoditi tanamr.n bias yr.ng dibudidayakan secara kornersil. Mcnurut Budirahardjo (2003 ), rncnyatakan bahwa sl!liap tahun, pasar dalam negcri membutuhkan kbih dari 2 juta tangkai krisan clan akan bcrtarnbah tcrus sckitilr 11) % per tahun. Bila dilihat dari jenis bunganya, dikenal jenis krisan yang berbunga
tunggal besar, dan krisan yang bcrbunga banyak tctapi kccil-kccil pada satu tangkai. Dari perbedaan warna mahkota kad<'ng dapat dijumpai gradasi warna bun1oa krisan yang begitu lengkap sehingga sulit untuk menyebutkan 1ems warnanya. Namun
12
dernikian, pada u111u111nya wnnrn dasar yang dikenal adalah putih, ktming, merah, oranye, rnerah jam bu, dan unpt. Di sarnping rncnghasilkan bunga krisan yang berbatang tunggal berbunga satu, dikernbangkan pula krisan bcrbatang tunggal yang berbunga dua sarnpai tiga buah. Bunga krisan sclain bentuknya cukup bcsar, juga tersusun dengan bunga pitanya. Sifatnyr. beragc1111 scrla warnanya pun beragam, sebingga dikenal lima tipe bunga yang hingga saat ini rnasih dibudidayakan, yaitu (I) belaian bunganya melengkung keluar (recurved), (2) hclaian bunganya rnelengkung ke dalam
(incurved), (3) he!aian bunganya bc;rbcntuk pita atau cornng, (4) helaian bunganya berbulu, dan (5) helaian bunganya bcrgig1 (Soekartawi, l 995).
Sedap Malam Bung.i sedap malam dcngan nama botani Folia11rhes tuherosa termasuk tana1nan beru1nbi keJuarga
!{~U\'(ICCt'fC
dari keJuarga beSDf f_,j/jaceoe. rfanai11311
tahunan ini berasal dari negara Mcksiko yang dapat tumbuh pada kctinggian tanah antara 5 - l.350 meter dari permukaan laut. Curah lll~jan yang dikehendaki sekitar 1.700 mm per !ahun, sedangkan tanah yang dipilih sebaiknya yang kaya,akan humus d~ngan
pH antara 5,5 - 5,9. Pencahayaan matahari menghendaki langstmg dan penuh
sepanjang hari. Tanarnan ini mcmbcntuk rumpun, daun kccil rnemanjang agak scdikit tcbal menyerupai daun bawang putih. Di tengah-tengah rurnpun muncuJ tangkai bunga lengkap dengan kuncup bunganya pada setiap ruas. Tanaman yang sudah berumur 7 -
13
8 bulan setelah tanam biasanya sudah siap dipetik. Ciri-cirinva clalam tiap tandan bunga terdapat 2 - 3 kuntum liunga sudah mekar (Suryowinoto, 1997). Kelebihall bunga potong •;cdap malam adalah aromanya yang harum sekali, terularna di1nalam hari. Warna bunga putih bersih, tahan hingga 5 - HJ hari.
Lily
Lily (Lilium sp) tennasuk famili Liliaceae merupakan tanaman herba yang berasal claii Cina atau Jepang (Suryowinoto, 1997). Bunga li.!y memiliki umbi sejati (bulb), bentuk cawan yang dikelilingi oleh sisik yang menyernpai lembaran berdaging
clan dapat dipisahkan dengan mudah yang kemudian dapat ditumbuhkan menjadi tunas baru. Tanaman lily uikclornpokkan rncnjadi tiga kelompok, yaitu : I. Lily usiotik, 111en1iliki ukuran lingkar u111bi 10 - 14 cm, batang tanaman tegar
dengan panjang berkisar an'ara 50 - I00 cm. Daunnya melekat pada batang dan tumbuh berselang-scling, bcntuk daunnya lansct mcruncing dan tidak bertangkai daun. Tandan bunga berada di uj ung batang terdiri dari 4 ··· 15 kuntum bunga per batang. Bunga lily asiatik bennacam-macam warnanay sesuai denganjeuisnya. 1. Lily o."iental, memiliki ukuran lingkar umbi 14 - 18 cm, tinggi tanaman bisa
mencapai
~O
- 85 cm. Daun lily oriental lebih hesar l:ari lily asiatik, setiap batang
bunga mcmptmyai 2 - 6 kuntum bung1. Bunganya bcrbentuk scperti mangkuk, dan bila sudah mekar baunya harurn.
14
3. Lily /011gif/on11', mempunyr.i ukuran lingkar umbi 12 - 14 cm dan 14 - 16 cm,
batang tanaman tegar, tingginya anatara 50 - 100 crn. Daunnya tnelengkung, lebih panjang dan lebih besar dari riada daun lily asiatik. Bunganya berbentuk seperti terompel, dengan jumlah bunga 2 - 5 kuntum per tangkai.
Lvla,var Mawar (!?osa .1p) merupakan "Ratu dari scgala jenis bunga", selain bentuk dan warnanya indah, bunga ma war juga mcnycbarkan bau harwn. Bahkan bebcrapa jenis mawar mengandung minyak atsiri yang harum sehingga dapat disuling untuk
dijadikan n1inyak n1a\var. 15unga 111a\var herhentuk sen1ak,_ tetapi ada juga yang bersi fat memanjat. Warna bunganya bervariasi dari putih, kuning, orange, merah, merah muda, dan ungu muda. Helaian mahkola bunganya ada yang satu lapis, ada :mla yang bersusun (Rismunandar, 1991 ). Ditinjau dari penampilan sifatnya, mawar dapat dibagi rne11jadi
lima
kelompok, yaitu : 1. Hybrid Tea; tanaman berbentuk perdu, bunganya tunggal berukuran besar dengan susunan bunga kompak dan padat, dan l<1ngkai bunga pailiang. Contoh: Varietas Crimsom Glory, Peace, Mr. Lincoln, Tiffany, clan Charlotte Amstrong. 2. I'olya111ha; dikenal sebagai baby rose, tanaman berbentuk semak, biasa digunakan sebagai tanaman tr.man. Ukurnn bunganya kccil (diameter± 4,5 cm). Contoh : lrian Mcrah clan Orange Pcrkction
15
3. Floribunda, merupakan gabungan sifat-sifnt yang baik dari Hybnd Tea dan Polyantlw. Tanarnan berbcntuk perdu dan semak atau menampilkap bentuk antara Hybrid Tea dan Polva111ha, biasa digunakan sebagai tanaman taman a'au bunga tabur. 4.
Ulandi/loru, gabungan silitl-siiitl yang baik Jari !Iyhrid Fea dan Vioribwll/u. Penampilannya antara [Jvbml Tea dan "irmbunda.
5. Climbing Rose; lanaman 111cra111in1l atau mcmanjal, ukuran bunga bcnnacammacam dengan bunga tunggal atau rangkap.
2.1.2. Studi Kelayalrnn Proyek Proyek adalah sualu kcsel uruhan aktivitas yang rnenggunakan surnber-sumber untuk me:1dapal.ka11 kernanliutlan (hrne/il) alau sualu aklivilas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mcndapatkan hasil (relum) di waktu yang akan datang, dan dapat dircncw1akan, dibiavai dan dilakoanak
Sama halnya
dengan ll1rahi111 (1998), yang menyalakan bahwa studi kdayakan proyek merupakan bahan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan, apakah 111eneri111a a:au 111enolak dari
sua~u
gagasan usaha atau proyek yang direncanakan.
Proyck invcstasi mcrupakan gabungan suatu aktivitas yang mcmerlukan penggunnn sumber daya dan modal dengan harapan memperoleh manfaat atau b'Onefit. Studi kelayakan proyek memerlukan biaya, tetapi biaya yang dibutuhkan
16
relatif lebih kecil apabila clibandingkan dengan kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah bcsar. Tujuan dilakukannya analisis proyck r.dalah untuk rnenghindari keterlanjuran penanarnan 111odal yang
terlalu
bcsar
untuk
kegiatan yang ternyata
tidak
menguntungkan (Husnan clan Suwnrsono, 2000). Sedangkan menurut Kadariah (1999), tujuan analisis proyck adalah untuk mcmperbaiki pcnilaian invcstasi, karcna
suml>er-surnber yang tcrsedia bagi petnbangunan terbatas tnaka perlu diadakan pemilihan antara berbagai 111acam proyck.
2.1.3. Analisb Biaya dan Manfaat
Dalam an.ilisa suatu proyek, tujuan-tuju:m analisa hams discrtai dengan definisi-definisi mengenai rnanfoat-manfoat dan biaya-biaya. Secara sederhana :;uatu biaya adalnh segala sesuatu yang mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat adalah segala sesuatu yang rnernbantu suatu tujuan (Gittinger, 1986). Dalam suatu analisis finansial, biaya yang urnurnnya digunakan adalah biaya invcstasi, biaya opcrasional, dan biaya lainnya, sedangkan 111anfaatnya berupa nilai produksi total, pinjaman, nilai sisa, dan pendaµatan. Scbagai dasar persctt(iuan atau penolakan suatu proyek yang di!aksanakan, digunakan suatu kriteria investasi. Dasar penilaian investasi adalah perbandingan antara jumla:1 nilai yang ditcr;1.ia scbagai manfaat dari investasi tcrsebut dcngan r:mnfaat-mar1faat dalarn situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya adalah berupa
17
tambahan rnanfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek (Gittinger, 1986).
2.1.4. Aspek-aspck dalam Pcnilaian llsaha Perencanaan rnempcrti;11bangkan
dan
penilaian
bcbcrapa
aspek
terhaclap suatu yang
sc:cara
proyek
' agar efektif perlu
bersarna-sarna
mcnentukan
keuntungan y:rng akan cliperoleh dari suatu penanarnan modal tertentu. Husnan clan Suwarsono (2000), rnenyatakan babwa ll'ltuk rnelakukan studi kelayakan terlebih clahulu clitentukan aspek··aspek apa yang akan dipelf\iari. dan cliteliti dari empat
keciln~1a
dana yang tertanam dalam investasi
t~rsebut.
Sedangkan
Gittinger (1986) rnembagi aspek-aspek clalarn penilaian proyek mencakup teknis, manajemen, sosial ekonomi, finansial dan komersial. Semua aspek tersebut hams dipertimbangkrn secara bersama-sama untuk menentukan manfaat-manfaat yang diperoleh dari suatu investasi. Sccara umum aspck-aspck tcrsebut adalah:
2.1.4.L Aspck Pasar Banyak d;jumpai kegagalan proyek karenu tidak tersedianya pasar potensial. Oleh karena itu, aspek pasar rnenernpati prioritas pertama dari suatu studi kelayakan investasi. Beberapa ha! yang pcrlu cliperhatikan clalam aspek pasar menurut Husnan dan Suwarsouo (2000 ), yaJtu :
18
l. Pangsa Pasar Pangsa pasar adalah bagian yang dapat cliserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar potensial clan bagaimana pcrkcmbangannya di masa yang akan clatang. Pcrusahaan cliharapkan
rnemili~;
pangsa pasar yang besar.
2. Stratcgi l'crnasaran Strategi pemasaran yang cligunakan untuk mencapai pangsa pasar yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran dapat ditentukan oleh marketing mix. Afarketing mi.x mernpakan ha! penting untuk ciiteliti, d.imana mencakup seju.mlah variabel pemasaran yang terkontrol oleh perusahaan clan cligunakan oleh perusahaan un,tuk mencapai target pasar yan3 telah clitetapkan clan memberikan kepuasan kepada konswnen.
/vfnrketing mix yaitu seperangkat alal pemasaran yang digunakan perusailaan untuk mencapa1 sasaran dalam pasar sasaran. lv!arketing mix dapat digolongkan mcnjadi a
emp<~l,
yaitu :
Produk Prociuk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan dan dikonsumsi dalam rangka memenuhi suatu keinginan dan kebutuhan. Prociuk merupakan faktor yang penting dalam bauran pemasaran yang juga menjadi elemen kunci dalam penawaran dengan pcnilaian dari kualitas produknya.
19
b. HargP Harga
adalah jum'.ah
nilai
yar;g dikcluarkan
oleh
konsumen
untuk
rnemperoleh suatc1 manfaat dcngan 111e111;Jiki dan menggunakan produk tersebut. Setiap perusahaan bcrusaha untuk rnenggunakan lu.rga yang dapat bersaing dengan perusa11aan Jain. c. Distribusi Distribusi terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk menjadi
tersedia dan mudah dicapai konsumen melalui
pcng1dentifikasiaan saluran pemasaran yang efisien. Setiap perusahaan diharapkan rncmiliki saluran distribusi yang efektif dan efisien. d. Promosi Promosi
meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk
rnengkomunikasikari produk kc pa;;ar sasaran. Elemen ini dapat dilakukan dengan periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan secara pribadi serta pemasarnn langsung.
2.1.4.2. Aspek Teknis Aspek teknis 111erupakan switu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek s,:cara tclrnis dan operasi setelah proyek tersebut selesai dibangun (Husnan dan SuwarsonG, 2000). Aspck tcknis bcsar pengaruhnya terhadap kelancaran ja la1wya usaha. Eva! uasi aspek teknis mernpelajari kebutuhan-kebutuhan
20
teknis proyek, seperti lokasi di 1~1ana proyek akan didirikan diln prasarana pendukungnya; serta lay-0111 I1angunan yang di pilih (Husnan dan Suwarsono, 2000).
1.
Lokasi Usaha Pernilihan lokasi usaha harus hisa mernberikan keuntungan bai:,>i kemajuan
usal11 untuk masa yang akan datang. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pc'milihan lokasi, seperti sumher input perusahaan, tenaga listiik dan air, pasar yang d1tuju, supply tcnaga kcrja, dan fasilitas transportasi (J-lusnan dan Suwarsono, 2000).
2. Lay-out Bangunan Lay-0111 merupakan kesduruhan proses pencntuan "bentuk" dan penempatan
fasilitas-fasilitas yang dirniliki suatu perusahaan (Husnan dan Suwarsono, 2000). Menurut Lewinson dan DeLo7.icr i}_g/am Pribudi (2002), apabila dilihat dari fungsi atau kegunaannya, lay-out bangunan toko umumnya terbagi atas dua bagian atau area, yaitu bagian 1e111!'1t untuk bukan pen_;ualan (11011-sc/ing areas) dan bagian tempat untuk penjualan (selling areas). No11-se!/i11g areas adalah ternpat yang ditujukan untuk kepent:ngan pe!ayanan konsurnen, pemro~esan produk, dan tempat untuk para manajer dan stafnya melakukan kegiatannya. Sedangkan selling areas adalah tempat yang ditujukan untuk memajang atau rnencrnpatkan produk yang ditawarkan perusahaao dnn merupakan te111fial tc1:jadinya intcraksi antara konsumen dcngan para personil toko.
21
2.1.4.3. Aspek Mannjemcn Menurut Kadariah, ( 1999), anal is is terhadap aspek mam\jemen dilakukar. untuk mengetahui kemampuan staff dari pada proyek untuk menjalankan adrninistrasi aktivita> dalam ukuran besar. Kea hi ian manajemen hanya clapat clieva\uasikan secara suJyektif,
m~ski1:un
demikian kalau ha! ini tidak mendapatkan perhatian yang khusus
maku banyak kemungkinan terjadi pengambilan keputusan yang kurang realistis clalam proyek yang clirencanakan. Dalam aspek ini, struktur organisasi menclapat perhatian pcnuh, karena dcng1rn susunan organisasi yang baik clan spesifikasi jabatan yangjelas, kegiatan opcrasional dimungkinkan dapal berjalan lancar.
2.1.4.4. Aspel, Finansial i\spek 11nansial rncnyangkut te1 utama perba11di1:gan antara pengeluaran uang dengan re1'e1111e earning proyek, apakah prnyek itu akan te1jamin dananya yang diperlukan, apakah proyek akan mampu membayar kembali clana tersebut clan apakah proyek tersebut <'kan bcrkembang >edemikian rupa sehingga secara flnansial clapat berdiri sendiri (Kadariah, 1999). i\da beberapa unsur dalam analisis finansial yang membedakan dengan analisis ekonomi, yaitu: ( l) Harga yang digunakan adalah harga pasar, (2) Pembayaran transfer yang terdiri dari pajak, subsidi, clan bunga. Pajak dimasukkan dalam manfaat proyek yaitu sebagai pengurang laba. Subsidi mengurangi biaya proyek. Seclangkan bunga dibe(h\kan menjadi dua yaitu bunga yang dibayarkan kepada orang-orang dari luar yang meminjamkan uangnya kepada proyek yang
22
ci;anggap sebagai biaya, sedang pembayaran kembali hutang dari luar proyek dikurangkan dari hasil bruto sebclum c'idapatkan arus manfaat; dan hunga alas modal pcoyek yang tidak dianggap sebagai biaya, karena merupakan bagian dari financial
return yang ditc'rima oleh modal proyek.
2.1.5. Kritcria Kclayakan lnvcstasi Kriteria penilaian kcl<.yaLan investasi terdiri alas dua, yakni kriteria diskonto
(discounted criteria) dan kriteria non cliskonto (undiscounted criteria). Dalam kriteria non diskonto tidak menyertakan konsep t1111e value of money sedangkm1 pada kriteria diskonto menggunakan kon:;ep tersebut. l(elemahan clalam kTitetia non cliskonto adalah tidak me1.ipersoalkan apa yang akan diperoleh dikemudian hari (in thefilture), berapa nilainyn sekarang (prc:sent vuhie) diukur dengan nilai sekarang. Bebe:·apa kriteria yang digunakan dalam mengevnluasi keputusan investasi terhadap pendirian proyek adalah Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), lnrernal Rate of Return (!RR), da,1 Pay Back Period (PBP).
2.1.5.1. Net P1·cscnt Value (NP\') Net Present Value (NPV) aclalah jumlah nilai arus tunai pada waktu sckarang setelah dikurangi dengan modal investasi yang dianggap sebagai ongkos investasi selama waktu tertentu. lnvestt1si dapat c.lilaksanakan apabila NPV lcbih besar dari nol (NPV > 0), begitu juga sebaliknya apabila NPV lebih kecil dari nol (NPV < 0) investasi tidak layak dilaksanak
23
2.1.5.2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Menurut Kadariah ( 1999), Net B/C rnerupakan perbandingan antara present
value total dari benefit bcrsih dalam tahun-tahun di mana benefit bersih itu bemilai positii' dengan present vu!ue to tr I dari bi a ya bersih clalam tahun-tahun di mana benefit bersifat negatif, y1itu biaya kotor kbiil bcsar clari pada benelit kotor. Jadi Net B/C > I rnerupakan tanda "go" untuk suatu proyck, sedangkan Net B/C < l rnerupakan
tanda "no-go''.
2.1.5.3. Internal Rate of Return (IRR)
TRR
dari suatu proyek adalah suatu tingkat pcngurangan atau potongan
(Discount Rate) basil yang suclah dipoton0 pajak, yang menjadikan jumlah nilai sekarang per tahun atau per periode clari arus tunai sama dengan jumlah investasi awal yang dianggap scbagai ongkos pelaksanaan proyek (Kadarsan, 1995). Menurut Kadariah ( 1999), IRR adalah nilai /)1sco11111 Rate i yang dapat membuat NPV dari proyek sama dcngan nol. fRR clapat j uga clianggap scbagai tingkat kcuntungan atas investasi bersih dalarn suatu proyek, asal sctiap benefit bcrsih yang diwujudkan secara otomatis, ditarwm kembali dalam tahun berikutnya dan menclapatkan tingkat keuntungan i yang sama yang diberi bunga selama sisa umur proyek.
2.1.5.4. Pay Back Period (PBP)
l'ay back period (PB!') adalah jangb waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cush
111
jlows) secara kumulatif sarna dengan jumlah
invcstasi dalam bcntuk NPV. Analisis PBP juga untuk mcngctahui bcrapa lama usaha
24
atau proyek yang diker:jakan baru dapat mcngembalikan investasi, semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sdrnah proyek, semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar pcrputaran modal I Ibrahim, 1998).
Analisis sensitivitas di!a!.Lrkan untuk melihat kembali suatu analisis agar dapat melihat pe::igaruh-pengaruh yan1; te1jadi akibat keadaan yang benrbah-ubah. Analisis sensitivitas mencoba melihat kembali rcalitas analisis suatu proyek, didasarkan pada kenyataan bahwa proyeksi atau rencmia suatu proyek sangat dipengaruhi oleh unsurunsur ketidakpastian mengen
2.2. llasil Pcnclitian Tcrdahulu Penelitian Trisnoherlambang (200 I) tentang analisis kelayakan investasi dan sistem tataniaga bunga potong krisan pacla PT. Kebun Ciputri Molek, Desa Ciputri, Cianjur, Jawa Barnt menyatakan bahw:t investasi menguntungkan pada tingkat suku bunga 18 % dan tingkat harga Rp 6.250/ikat. Hal ini juga dituitjukkan oleh NPV yang lebih besar d:iri n,ll (Rp 169.035.693,16), TRR sebesar 38,5 % yang ]ebih besar dari tingkat cliskonto yang berlaku (18 ')'O), nilai Net B/C lcbih besar clari satu (5,17), scrta
25
masa pengembalian invcstasi (MP!) yang lebih kccil dari umur proyek. Hasil analisis sensitivitas kontri;1usi pcrmodalan mcnu1tjukkan kcmungkinan pinjaman modal yang diperoleh dari
bank cfisien d:111
bcrmanfaat secara signifikan
pada tingb1t
kepemilikan ntodal pribadi yang besar, sedangkan hasil analisis sensitivitas kenaikan harga penjualnn sebesar 20 'Yo menyebabkan tingginya nilai NPV, IRR, dan Net B/C yang berarti investasi layak diusahakan, berbeda dengan analisis sensitivitas penurunan penjualan sebesar S % yang diperoleh IRR sebasar 1 % dan Net B/C kurang dari satu yaitu 0,97 berarti inveslasi tidak Jayak diusahakan_ Penelitian Candra ( 1998), lcnlang analisis kelayakan finansial pengusahaan anggrek potong De11drobiu111 Sp
pada
berbagai
alternatif teknologi_
Penelitian
dilaksanakan di tiga lokasi yaitu: Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP), Jakarta; PT
Tinggal
Orchid,
Ciputat,
Tangerang;
clan
PT
Wijaya
Orchid,
Desa
Kedungmangu, Citcurcup, Bugor. i\nalisis kclayakan finansial menggunakan kriteria NPV, IRR, Net B/C, MP! clan scnsitivitas dengan metodc swztclzing value. Teknologi pengusahaan anggrek potong diklasifikasikan menjadi 6 jenis teknologi, terdiri dari 5 _1enis tekncllogi pengusahaan anggrek potong dan I jenis tcknologi pengusahaan anggrek pot Teknologi l (T J) adalah teknologi anggrek potong di PT Wijaya Orchid, T2 2dala:1 teknologi anggrek potong Ci PT Tinggal Orchid, T6 adalah teknologi pembibitan anggrek di TAIP. T3 merupakan perpaduan teknologi Tl dan T6, T4 merupakan perpaduan tcknologi T2 clan T6 sedangkan T5 adalah teknologi pembibitan anggrek can anggrek clan anggrek pot di TAIP. Pf'.rbedaan teknologi
26
didasarkan pa:la perbedaan input procluksi, tingkat procluk1ivitas tanaman clan jumlah produksi. Hasil analisis pacla tingkat su:,u bunga !6 % dan 24 % menunjukkan keenam teknologi menghasilkan nilai-nilai NPV>O, IRR> lirgkat cliskonto yang berlaku, Net B/C > 1, dan MP! < umur proyek, ha! ini berarti keenam teknologi tersebut layau untuk dijalankan. Nilai NPV terbesar dihasilkan oleh T3 sebesar Rp 895,23 juta/ha (Df 16 %) clan Rp 643,28 jutaiha (IA 24 %), nilai IRR lerbesar dihasilkan oleb T6 yaitu sebesar 74,74 % yang berarti investasi pada T6 akan menghasilkan tingkat pengembalian internal atau itnestasi bersib yang terbesar dibandingkan ckngan kelima teknologi yang lain. Nilai Net B/C terbcsar dihasilkan oleh T6 sebesar 3,21 (Df 16 %), sedangkan pada tingkat suku bunga 24 % nilai Net B/C terbcsar juga clihasilkan oleh T6 dengan nilai Net B/C scbcsm 2,70. Berdasarkan kriteria Nel 13/C clan IRR maka investasi untuk tcknologi anggrek potong yang paling mcnguntungkan adalah T6. Jika nilai-nilai IRR clan Net B/C pada T6 dibandingkan dcngan nilai-nilai lRR dan Net B/C pada T5 yaitu dengan nilai IRR sebesar 72,51 % dan nilai Net B/C sebesar 2,89%(Of16 %) dan 2,4? (Df
24 %), maka investasi pada teknologi angf,>rek potong lebih menguntungkan dari pada investasi pada teknologi anggrek pot. Hal ini terlihat dari nilai-nilai IRR aan Net B/C pacla T6 yang lebih besar clari nilai IRR clan nilai Nt:t B/C pada T5.
27
2.3. Kerangka Pemildran Konseptual Kebutuhan bunga potong per tahun di pasar ibukota cukup tinggi. Hal ini dikarenakaiJ selera rnasyarakat terhadap tanaman hias bunga semakin rneningkat. Peningkatan kebutuhan bunga potong tersebut tidak diimbangi dengan produksinya, sehingga Jika tidak mendapat penanganan lebih lanjut hal tersebut dapat berdampak neg&tif terhadap industri florikuitura di Indonesia. Pengembangan usaha bunga potong di PusP2HPHH Rawabelong ini dimulai dengan mengidentifikasi usaha bunga potong di kios maupun di los, sehingga sebelum menginvcstasikan modal pada usaha ini perlu dilakukan studi kelayakan proyek. Hal ini be111ijua11 untuk melil1at apakah usaha ini layak atau tidak untuk diusahakan atl:u dikernbangkan di mnsa yang a;,;an clatang terlebih untuk usaha komersil. Penelitian
1111
di!Jkulwn dengan rnelakukan penilaian terhadap aspek-a;pek
agar dapat r!iketahui kelayakan usaha tersebut. Aspek-aspek yang dinilai antara Jain adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen d:m aspek finansial. Aspck finansial rnerupakan salah satu alat pengukur kclayakan investasi yang terdiri dari beberapa kriteria kelayakan, diantaranya adalah NPV, IRR, NN BIC dan
Payback Period. Selain itu, penting juga dilakukan suatu analisis sensitivitas untuk rnenguji pengaruh suatu perubahan terhadap kelayakan suatu usaha. Analisis pengganti tidak kalah pentingnya dalam melihat sejaub mana perubahan yang teijadi ma.;ih dapat memenuhi tingkat mi11imu111 diterimanya proyek.
28
Hasil analisis tersebut diharnpkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai kelangsungan proyek. Jika usaha ini dinilai layak untuk dijalankan, rnaka difokuskan pada pengembangan atau perluasan 11saha, sedangkan jika dinilai tidak layak, tnaka perlu dilakukan •ovaluasi untuk rnenentukan
-
usaha tcrscbut tidak layak. faktor-foktor .yang menycbalikan . .
29
US AHA BUNGJ\ POTONG
~-~--I
,<\N~\Ll~IS
KELA YA KAN
L----+---
r
----
Aspek Pasar
i
Aspek Teknis
~
i As~ __Manajemen
Aspek Finansial
i Kriteria Kelayakan Finansial : L NPV 2. B/C Ratio 3. IRR 4. Payback Period
Analisis Sen!>itivitas
I
~-
~dak Laya~
Pen ge mb an gan a~ Perluarnn Usah~
I
-~
[Evalua_s_i
~-------·-___J
Gambar I. Kcrnngka l'cmikiran Analisis Kdayakan l/saha Hunga l'otong di l'nsP2Hl'Hll
BAB ill METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pe1ianian dan Hasil Hutan (PusP2HPHH) Rawabelong, Jakarta Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), ha! ini didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi yang dipilih merupakan pasar bunga terbesar di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini mulai dilakukan bulan September 2004.
3.2. Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari basil wawancara yang dilakukan dengan berbagai pihak yang terkait dalam topik penelitian, seperti pengusaha bunga potong dan para staff PusP2HPHH. Sedangkan data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur dari data-data perusahaan, buku, skripsi, internet dan pedoman-pedoman lainnya.
3.3. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pnmer dan data sekunder. Data primer yang digunakan berupa data volume pembelian dan penjualan, harga pembelian dan penjualan, komponen biaya tetap dan biaya variabel. Data ini diperoleh dari para responden di lapangan yaitu pedagang bunga potong baik yang berada di kios maupun Jos.
3l
Pemilihan responden pedagang bunga potong dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dari jumlah pedagang bunga potong yang ada di tempat penelitian. Kc:nyataan dilapangan menunjukkan responden terbagi menjadi dua golongan berdasarkan kmpal penjualan, yaitu yang berada di kios dan Jos. Jumlah pedagang bunga potong yang d;jadikan responden sebanyak 26 pedagr:ng yang terdiri dari 1 1 pedagang yang menj ual bunga po tong di kios dan 15 pedagang yang menjual bunga potongnya di los. Kios maupun los di 1empat penelitian menj:ial bunga potong yang relatif homogen sehingga pengambilan sarnpel sebanyak 11 di t.ios dari 21 pedagang bunga polong dan 15 di los dari 30 pedagang bunga potong subtrnpik dianggap telah 111ewakili usa!ia bunga potong lainnya.
3.4. Meto
Pengolahan data dilakukan dengan rnenggunakan program komputer Excel. Analisis data digunakan dala111 penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitati f
(~ilakukan
untuk mcngctahui gambaran pcngusahaan
bunga potong, sedangkan analisis kuantitatif untuk 111engetahui kelayakan usaha bunga potong secara finansial. Data kualitatif disajikan dalam bentuk uraian deskriptit: tabel, bagan atau garnbar untuk r.1empennudah pemahaman. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi yang mcngclompokkan dnn 111cngklasifikasikan data agar mcmpcrrnudah dalam mela'.rnkan analisis data. Adapun rnetode analisis yang digunakan dalam
32
penelitian ini adalah analisis kelayakan investasi, analisis tingkat pengembahan investasi, analisis sensitivitas, clan analisis nilai pengganti.
3.4.1. Analisis Kebyalrnn l nvestasi
fmplementasi analisis kelayakan investasi clilakukan dengan membandingkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan diterima dalam suatu kegiatan irr·estasi untuk jangka waktu tertentu. Analisis ini clilakukan clengan terleuih dahulu menyusun discounted cas/1f/ow atau aliran tunai yang didiskontokan. Hal ini dilakukan karena adanya pengaruh waktu terhadap nilai mng atau semua biaya clan manfaat yang akan datang harus diperhitungkan saat ini. Pengujian
kelayakan
invcstasi
111engenai
pengusahaan
bunga
polong
d.igunakan alat ukur atau kriteria inveslasi sebagai berikut: Net Present Vi.due (NPV), ln!ernal Rate o/Re1111·11 (IRR), Nd lfrw(i1Cost (Net HfC), clan Pavback Period.
3.4.1.1. Net Present Value (NP\') Net Pre.ve•1t Valw: (NPV) atau nilai bcrs1h sekarang merupakan selisih antara
PY (Prese111 /'alu.:) arus manfaat dcngan PV (Present Value) arus biaya (Husnan dan Suwarsono, 2000). Rumus perhitungan NPV adalah : n
NPV= L
t"" I
Dimana : n t B, C,
= =
=
~.
(l + i)'
Umur teknis proyek Tahun proyek Penerimaan yang diperoleh pada taLun t Biaya yang dikeluarkan pada tahun t
33
=
Discount rate
1lilai NPV memiliki tiga arti penting yaitu: l. NPV > 0, maka proyek layak dar: dapat dilaksanakan. 2. 1''.PV
00
0, mab proyek impas antara biaya dan rnanfaat, jadi tergantung kepada
penilaian subjel:tifpengarnbil keputusan. 3. NPV < 0, maka proyek tidak layak karena manfaat lebih kecil dari biaya, jadi proyek tidak dapat di laksanakan.
3.4.1.2. Net Benefit Cost Ihdo (Net B/C) Perbandingan Net BIC dilakukan untuk melihat berapa manfaat yang diterirna oleh proyek untuk setiap satu rupiah pcngcluaran proyek. Net RC rncrupakan angka perbandingan antara nilai se\.;arang arus manfaat d;bagi dengan nilai sekarang arus biaya. Kriteria y:111g digunakan 11•1tuk pcrnilihan ukurnn Net lJ C dari rnanfaat proyek adalah mernilih sernua proyck yang nilai Net HC sebesar satu atau lebih jika arus biaya dan manfaat didiskontokan pada tingkat biaya oportunitas kapital (Gittinger, 1986).
Rumus yang digunakan t.lalam perhitungan Net 13/C adalah:
t
""'1
(l+i)'
Net B/C Ratio
C,
n
2:: ----'"
1
(I I i)
1
34
Dimana:
B, C, n t
= =
Penerirnaan (Benefit) pada tahun ke-t Biaya (Cost) pada tahun ke-t Umur proyek (tahun) Tahun proyek Discount Rate
Nilai Ne! B/C Uuliu rnengandung liga arti penting yaitu: 1. Ne! B!C > I, rnaka proyek layak atau dapat dilaksanakan.
2. Ne! BC kcpada
=
J, maka pro yd imoas antara biaya dan manfaat sehingga terserah
pcng<~mbil
kcputusan unluk dilaksanaknn atau tidak.
3. Net B1C < I, maka proyck tidak layak alau tidak dapat dila.;sanakan.
3.4.1.3. Internala Rate of Return (IRR)
IRR adal.1h nilai discount
rule
yang mcrnbuat NPV dari suatu proyek sarna
dengan no!. !RR adalah tingkal rata-rala keuntungan intern tahunan bagi perusahan yang melaknkan investasi dan clinyatakan dalam satuan persen (Gittinger, 1986). Suatu usaha dikatakan layak apabila nihi IRR-nya lebih besar dari tingkat disco11111 rale yang ditentukan. Scbaliknya jika 11ilai IRR lebih kecil dari tingkat discount rate,
maka usaha tidak Jayak untuk clijalankan. Cara mengukur IRR adalah dengan melakukan pcrcobaan yang terus-lllencrus menggunakan metode interpolasi diantara bunga yang menghasilkan NPV positif terkecil dengan tingkat bunga yang menghasilkan NP\/ ncgatif terkecil. Nilai percobaan pertama dan kedua untuk di.1·co11111 rate dilambangkan dengan 11 dan Ii. Nilai pcrcobaan pertama untuk NPV dilambangkan dengan NPV 1, dm1 yang
kedua dengan NPV 2. Asalkan salah satu dari kedua perkiraan NPV tidak jauh dari
35
nol, maka perkiraan IRR yang dekat dapat diperoleh dengan memecahkan persamaan berikut:
NPV1 IRR=l1+ (h-I1)x. NPV1 -· NPV2 Dimana: NPV1 NPV2 11 !2
Ma~a
3.4.1.4.
=
Net Pres·:111 Vuiue yang bernilai positifterkecil Net !'resent J'a/11.: yang bcrnilai ncgatifterkecil Di,1co11111 l101e yang menghasilkan NPV rositif terkecil /)1sco11nt Rote yang menghasilkan NPV negatifterkecil
pengcmbalian lnvcslasi (Payback Period)
Masa pengembalian investasi adalah umur dimana pada tingkat diskonto tertentu, manfaat bersih kumulatif 5ama dengan no! dan menunjukkan pada umur proyek berapa investasi dapat kembali. Masa pengemba1ian investasi tereapai pada saat nilai NPV kumulatif berubah dari ncgatif menjadi positif, Payback Period dalam pen(!Jitian ini dihitung dengan terlebih dahulu mendiskontokan nilai pendapatan bersih, kemudian pcrhitungan nilai pendapatan bersih dilakukan sccara kumulatif dari talmn ke tahun. P8da saat pcndapatan bcrsih bcrnilai positif, maka pada saat itulah inve~:tasi
sudah kembali (Husnan dan Suwarsono, 2000),
3.4.2. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Menurut Gittinger ( 1986), analisis ser.sitivitas adalah suatu teknik analisis untuk menguji sccara sistematis a pa yang akan terjadi pada kapasitas penerimaan suatu proyek apabila terdapat kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang dibuat dalam perencanaan. Jika suatu proyek sudah diputuskan untuk dilaksanakan
36
dengan didasarka,1 pada analisis serta hasil evaluasi NPV, Net BIC. dan IRR pada kenyataannya tidak tertutup kemungkinan terjadi kcsalahan dalarn perhitungan disebabkan liarga pada saat proyek mulai dikerjakan maupun pada saat proyek mulai berjalan. Dcngc.n adanya kernungkinan tersebut harus diadakan analisis kernbali untuk rnengetahui
sampai se;auh mana dapat diadakan
penyesuaian karena
perubahan-pcrubahan tersebut. Dalam penelitian ini, analisis sensitivitas dilihat terhadap kemungkinan perubahan-perubahan baik dari sisi
~1arga
output, dan harga input sebesar 5% dengan
rnenggunakan swiching vafue. Secara rinci, ada beberapa kasus yang digunakan dalam analisis sensitivitas pada penelitian ini, yaitu : l. Harga output tetap, harga input naik .5% dan suku bunga 15%. 2. Harga output turun 5%, harga input tetap dan suku bunga 15%. Ada beberapa asumsi yr_ng menjadi dasar bagi ana!isis data kuantitatif,) aitu : 1. Biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama (bulan kc-0) dalam penelitian ini, yaitu tahun ?.004. Selanjutnya ada biaya invcstasi yang dikcluarkan setiap tahun berjkutnya untuk pergantian pcralatan. 2. Sumber modal selurulrnya adalah modal sendiri. 3. Harga yang digunakan adalah harga input dan harga output. Barga input adalah harga yang bi"rlaku pada tahun 2004 dan harga output adalah harga rata-rata responden dan merupakan harga rata-rata pasar.
37
4. Jenis bunga yang diteliti adalah bunga potong yang tingkat penjualannya kontinuc setiap bula:rnya.
5. Tingkat suku bunga yang digunakan ad'llah 15%, yaitu tingkat suku bunga rata-
rata investasi sclama Januari - November 2004.
BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Singkat PusP2HPHH Para pedagang di Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Instalasi Pasar Bunga Rawabelong pada awalnya mernpakan pedagang kaki lima bunga dan tanaman hias yang berusaha di sepanjang jalan Rawabelong dan jalan Palmerah Selatan. Kondisi saat itu, sungguh sangat memprihatinkan sebab selain mengganggu aktivitas jaJan rayajuga kepastian berusaha tidak ada. Pada awal tahun 1988 Pemerintah Propinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pertanian Propinsi DKI Jakarta, berupaya menyediakan sarana dan prasarana pasar yang lebih memadai seluas 1,4 ha di Jalan Sulaiman No. 50 Sukabumi Utara, Kebon Jeruk selanjutnya melokaJisir para pedagang tersebut. Pada mulanya para pedagang itu, sangat enggan untuk berusaha berdagang di lokasi yang telah disediakan, namun berkat usaha keras dan sosiaJisasi secara terus menerus seluruh jajaran Dinas Pertanian Propinsi DKI Jakarta pada akhimya para pedagang menyadari keuntungan berdagang di lokasi yang baru. Keberadaan Pasar Bunga Rawabelong di JaJan Sulaiman ini, semakin berkembang setelah diresmikan oleh Gubernur Propinsi DKI Jakarta pada tanggal 25 Juli 1989 dengan nama "Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga dan Tanaman
39
Bias Rawabelong" yang merupakan salah satu instalasi teknis Dinas Pertanian Propinsi DKI Jakarta. Seiring dengan perkembangannya, Instalasi Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga dan Tanaman Hias Rawabelong ditetapkan menjadi salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKl Jakarta No. 113 tahun 2002 dengan nama "Pnsat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hntan".
4.1.2. Fasilitas Sarana dan Prasarana PnsP2HPHH Pada awal berdirinya, fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia di Pnsat Pemasa.ran Hasil Pertanian dan Hasil Hutm1 (PusP2HPHB) Rawabelong hanya diperuntukan untuk bunga potong dengan 111e111anfaatkan lahan seluas 0,9 ha dari l,4 ha yang terdiri dari : l. Kios Bunga Florist (5 1112 ) 76 Unit
2. Los Bunga Potong (26 x 6m2 ) 3 Unit 3. Kantor 1 Unit 4. Musholla I Unit 5. Kantin I Unit 6. Pos jaga 2 Unit 7. Gudang 1 Unit 8. Area Parkir seluas 3000 111 2
40
Dalam perkembangannya pada tahtm 1998 telah dibangtm sarana dan prasarana berupa lcios dan kavling bunga dan tanaman hias serta bunga kering dan asesoris di atas tanah seluas 5000
111 2
secara swadaya dengan perincian sebagai
berikut: l. Kios Florist (I 0 m2 ) 40 Unit 2. Kavling Tanaman Hias (200 1112) 9 Unit 3. Graha Promosi dan Pemasaran (100 1112) I Unit 4. Kantor dan ruang informasi 1 Unit 5. Area Taman seluas 250 1112 6. Area Parkir seluas 500m 2 7. WC Umum 1 Unit 8. Gudang I Unit 9. Pagar dan Pintu Besi sepanjang 25 m Seiring dengan meningkatnya kebutuhan bunga atau tanaman hias di Wilayah Propinsi DKI Jakarta dan dalam rangka menjaga stabilitas harga bunga clan tanaman hias, maka tahun 2004 dibangtm gedtmg pelelangan btmga clan tanarnan hias seluas 200 m2 yang menempati areal tanah seluas 1.232 m2 • Dengan adanya bangunan gedung lelang bunga dan tanaman hias ini selain mampu meningkatkan volume transaksi bunga dan tanaman hias, stabilitas harga, sehingga btmga potong yang ditransaksikan dalam kondisi yang masih sangat segar (fresh).
41
4.2. Pedagang Bunga Berdasarkan tempat mengusahakan atau memperdagangkan bunga potong mal
4.2.1. Kios
Para pedagang bunga potong yang berada di kios sebagian besar merupakan usaha keluarga yang pada awalnya dimiliki oleh orang tua atau kerabat mereka, karena sudah lanjut usia maka usaha tersebut mereka wariskan ke aJJak-a11ak atau saudara mereka. Bunga potong yang mereka perdagangkaJJ bermacaJ11-macrun yaitu terdiri dari bunga Mawar, Gerbera, Gladiol, Krisan, Carnation, Sedap malam, dan Lily. Bungabunga tersebut mereka peroleh dari para petani di sekitar pulau Jawa, dari para pengusaha atau dari kebun mereka sendiri. Berdasarkan atas pengalaman menjalaJJkan usaha menjual bunga potong, sebanyak 5 orang pedagang (45,4%) sudah berpengalaman selama 5 - 10 talmn. Ada juga pedagaJJg yaJJg barn berpengalaJ11an selaJlla kuraJJg dari 5 tahun sebanyak 3
42
orang (27,3%) dan lebih dari 10 tahtm sebanyak 3 orang (27,3%). Pada Tabel 2 dapat dilihat jumlah pedagang berdasarkan lamanya pengalaman meajual bunga potong. Tempat usaha yang mereka gunakan (kios) memiliki luas yang berbeda-beda, ha! ini dikarenakan bunga potong yang mereka perdagangkan pun berbeda-beda dalam ha! jenis dan jumlahnya. Luas kios untuk masing-masing pedagang rata-rata lebih dari 10 m2 • Tabel 2. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di K.ios Berdasarkan Lamanya Pengalaman Menjual Sunga potong di PusP2HPHH Lamanva Pengalaman (Tahun) <5 5 - IO > 10 Total
Jumlah Resnonden 3 5 3 11 I
Persentase (%) 27,3 45,4 27,3 100
4.2.2. Los Berbeda dengan kios, los menjual bunga potong jauh lebih sedikit baik jenis dan jumlahnya. Bm1ga potong yang mereka perdagangkan yaitu bunga Mawar, Krisan, Gerbera dan Sedap malam. Setiap los ada yang menjual semua jenis bunga potong tersebut dan ada pula yang hanya menjual salah satu jenis bunga potong saja, misalkan hanya menjual sedap malam saja. Terdapat tiga buah bangunan los sehingga pedagang bunga potong tersebar disekitar los-los tersebut. Luas masing-masing petakan los yang mereka tempati sekitar 5 m2 yang hanya diberi atap saja. Sama halnya dengan kios, pengalaman pedagang di los lebih banyak pedagang yang menjual bunga potong kurang dari 5 tahun (53,3%) sebanyak 8 orang
43
pedagang. Ada juga pedagang yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun (13,3%) yaitu sebanyak 2 orang pedagang dan pedagang yang memiliki pengalaman antara 5 - 10 tahun (33,3%) sebanyak 5 orang. Pada Tabel 3 dapat dilihat lebihjelas. Tabel 3. Jumlah Responden Pedagang Bunga Potong di Los Berdasarkan Lamanya Pengalaman Menjual Bunga potong di PusP2HPHH Lamanva Pengalaman (Tahun) <5 5 - 10 > 10 Total
J wnlah Responden 8 5 2 15
Persentase (%) 53,3 33,3 l3,3 100
4.3. Analisis Kelayakan Usaha 4.3.1. Aspek Pasar 4.3.1.1. Pangsa Pasar Karena PusP2HPHH berada di kawasan Jakarta, maka pangsa pasar yang dapat diserap oleh pedagang yaitu konsumen yang bennukim di sekitar Jakarta dan sekitamya, separti pengusaha sejenis (florist), hotel-hotel, stasiun televisi, tempat peribadatan, dekorator, dan konswnen perorangan.
4.3.1.2. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang clilakukan oleh para pedagang baik cli kios maupun di los adalah dengan menggunakan marketing mix yaitu meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi.
44
1. Produk Produk memiliki pcram,n yang sangat penting karena salah satu item yang diperdagangkan o«.lam usaha ini. Prodt•k usaha ini adalah jenis bunga potong gunung atau non anggrek. Produk yang dipasarkan di kios lebih beraneka ragam yaitu rneliputi bunga gladiol, mawar, lily, krisan, Sedangkan
b~mgn
C<~rnation,
gerbera, dan scdap 111ala111.
yang dipasarkan di los mcliputi bunga gerbera, mawar, krisan, dan
sedap malam. Setiap pedagang di kios menjual bunga potong rata-rata 5 jenis bunha, ada juga yant:; menjmd lebih da,i 5 jenis bunga. Scdangkan pcdagang di los menjual bunga potong Jda yang lebi:1 dari 3 jcnis bunga, ada juga yang hanya mcnjual bunga sedap malam saja. Bunga potong :ni diperoleh cari wilayah Jawa ya11g memang rnembudidayakdn beraneka jenis bunga po tong.
2. Harga Barga bunga potong yang ditawarkan tiap-tiap pedagang berbeda-beda, hal ini dik&rcnakan sebagian bcsar pcdagang bunga potong yang bcrada di kios mcrupakan petani bunga potong itu sendiri atau mercka langsung membeli bunga potong dari para petani produsen. Sehingga harga hunga po tong yang diperdagangkan rela.if lebih murah bila dibandingkan dengan los yang sebagian besar rncmbeli bunga potong dari para tengkulak. Pada Tabel 4 berikut ini adalah harga jllal bunga potong di kios aan di los
yaitu:
45
Tabel 4. Harga Jual Bunga Potong
--
Kios --Los Harg;_i (Rp) __ ~~nis B_ung_'!____~- Har_ga ~Rp) Jenis Bunga ! _ Gladiol 8.000 I J_Q_tangkai __ 19.000 / 20 tang_kai_ Gerbcra : 25.000 120 tangkai Ma war Ma war 25.000120 1a_12g_l
I
3. Distribusi Proses pcndistribusian bunga potong dari petani produsen, tengkulak 2tau pengusaha ke pedagang di Pus1'211Pl ll J dilakukan sctiap 4 kali dalam scminggu dan hari11ya disesuaikan olch kcscpakatan mcrc\:a. Scdangkan pendistribusian bunga dari pedagang ke konsumen dilakukan setiap hari. Berikut ini adalah skema jalur pemasaran bunga potong pada PusP2H?Hl-l : Pcngusaha
G
Per>----------~~~~~~~~~~------i ~ -1>fP~gang Bunga
~engumpul___i----\ _ _Potong
____ 1
Gambar 2. Jalur Pemasaran nunga Potong pada Pusl'2Hl>HH
Konsumen
46
4.
Promosi ProlT•osi sangat pc:nting dilakukan agar produk yang diperdagangkan dapat
diketahui oleh khalayak rnmai. Promo~i yang dilakukan sebagian besar pedagang adalah dengan mengikuti pameran-pnmeran clan Dinas Perlanian clan Kehutanan Propinsi DIG Jakarta ikut berpartisipasi clengan menerbitkan Booklet PusP2HPHH kepada masyarakat yang di dalamnya terdapat ancka jenis bunga clan tanaman hias. Sehingga masyarakat dapat mengetahui jenis bunga clan tanaman hias apa saja yang diperdagangkan.
4.3.2. Aspck Teknis Aspek teknis sangat besar perannya terhaclap suatu usaha, karena aspek
1111
berkenaan dengan proses kegialan selama usaha ini berlangsung. Dalam usaha bunga potong ini aspek teknis clapat dilihat clari tiga faktor, yaitu kegiatan usaha (sortasi, pengemasan, clan pemeliharaan), lokasi tempat usaha, clan
h~)'OUI
bangunan usaha.
4.3.2.1. Kcgiatan Usaha Kegiatan usaha bungc1 potong ini di:nulai dengan tiga tahap yaitu penyortiran, p<mgemasan, clan µemeliharaan bunga.
I. Sorta<:i Kegiatan penyortiran clilakukan oleh tiap-tiap pengusaha bunga potong, karena penyortiran sangat perlu clilakukan sebelum bunga potong tersebut clitawarkan ke konsumen. Penyortiran ini clilakukan pacla bunga potong yang berasal clari para
47
petani, sedangkan bunga potong yai;g bernsal dari pengusaha memiliki kualitas yang lebih baik sehingga tidak perlu dilakukan penyo11iran lagi karena perusahaan tersebut sudah melakukan penyortiran tcrlebih dalmlu sebelum di kirim ke konsumennnya (pedagang bunga potong di PusP2HPHH). Penyortiran yang dilakukan pedagang adalah memilih bunga-bunga yang layu, kelopak bunga yang layu, dan daun-daun bunga yang layu.
2. Pengemasan (Fucking) Kcgiatan pengcmasan dilakukan scteluh bunga-bunga terscbut \dah sdcsai disortir. Pengemasan bunga potong dilakukan untuk menghindari kerusakan pada saat pemilihan bunga oleh konsumcn atau mcmudahkan dalam pendistribusian kc konsumen. Bunga-bunga yang dikemas adalah jenis bunga yang mudah rusak, ada juga bunga yang tidak perlu dikemas misalkan bunga sedap malam. Alat yang digunakan untuk mengemas bunga-bunga tersebut adalah kertas putih, dan solatip. Tiap satu ikat bunga potong terdiri dari l 0 dan 20 tangkai bunga potong, kccuali bunga lily yang dikemas tiap kuntum.
3. Perneliharaan Kegiatan selanjutnya adalah pemcliharaan bunga, bunga yang telah disortir dan dikemas k-crnudian dimasukkan ke dalam ember yang berisi air. Ember yang digunakan yaitu ember besar, ember sedang, dan ember kecil, hal ini disesuaikan dcngan jenis dan jumlah bunganya. Agar bunga tersebut tetap segar maka batang bl111ga dipotong miring ha! iui dimaksudkan untuk memudahkan jalannya air.
48
Penggantian air harus dilakukan setiap dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, agar tcrhindar dari kebusulrnn pada batang dar. bau pada air itu scndiri.
4.3.2.2. Pemilihan Lokasi 1.Jsaha Lokasi tempat usaha yang sekarang ini rnerupakan sarana yang diberikan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DK! Jakarta dalam rangka penertiban jalannya lalu lintas. Lokasi ini berada di Jalan Sulairnan No: 50 Sukaburni Utara, Kebon .leruk, Jakarta Barnt. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa daerah ini scbagian besar penduduk sekitarnya merupakan produsen bunga khususnya anggrek dan pedagang bunga potong pinggir ja;an. Sehingga diperlukan tempat yang layak untuk para pedagang tcrsebut menj ual bunganya.
1. Ketersediaan Bahan M entah Pada usaha pemasaran bunga potong, procuk utama yaag diperdagangkan pengusaha mernpakan berbagai jenis bunga ootong subtropik. Bunga-bunga ini didatangkan dari daerah luar .Jakarta yaitu dari petani produsen atau pengusaha yang didatangkan setiap 4 kali dalam satu minggu, schingga bunga potong yang ada di PusP2!-IP:IH terscdia setiap harinya.
2.
Letak Pa>ar yang Dituju Karena Pt.sP2HPHl-I telah dik
p;Jsat grosir bunga dan tanaman hias terbesar yang berada di Jabodetabek, maka konsumen sasarannya adalah mereka yang bermukim di Jakarta dar' sekitamya atau
49
pengusaha bunga potong lainnya. Letak usaha ya!1g berada di pmgg1r jalan m<"':mudahkan konsumen untuk mencapai tempal tersebut.
3. Tenaga Listrik clan Air Fasilitas yang disediakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKl Jakarta adalah listrik dan air untuk dapat rnernenuhi kebutuhan usaha bunga potong tersebut. Agar bunga potong yang dipe1dagangkan masih dalarn keadaan segar maka bunga-bunga
tersebut
111e111bu!uhkan
air
dalam
pemeliharaannya.
Karena
penclistribusian bunga dari petani produse11 atau pengusaha dilakukan pada malarn hari dan proses transaksi perc!agangan c!imulai pada pukul 3.00 sehingga listrik sangat diperlukan sebagai alat penerangan.
4. Ketersediaan Tenaga Kerja Dengan adanya PusP2HPHH mcmberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekit'lr, tt:rntama bagi mereka yang mcmiliki sanak saudara yang membuka usaha di Pt1sP2HPHH. Tetapi tidak scmua lenaga kerja berasal dari warga sekitar c!ikarenakan sebagirrn bc::.ar pcdagang bcrrb<.I dari luar Jakarta, misalkan Jawa Baral sebingga mereka menggunakan tcnaga kei:ia yang berasal dari daerah mereka sendiri.
5. Fasilitas Trnnsportasi Jalan menuju PusP2HYHH berupa jalan aspal yang dapat dilalui kenc!araan roc!a ernpat (mobil) clan motor. Karena jarak antara PusP2HPHH dengan jalan raya
50
agak masuk ke dalarn, schingga konsumcn juga dapat menggunakan jasa ojek untuk dapat sampai ke PusP2HPHH.
4.3.2.3. Layout Bangunan Laban yang digunakan unluk Pus?2HPHH seluas 1,4 ha. Lahan tersebut dibangun berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan trans'.lksi penjualan bunga. Sebelah selatan terdapat satu unit kantor yang ditempati oleh petugas dari Dim,s Pertanim1 clan Kehutanan Propinsi DK! Jakarta yang bertugas mengawasi kegiatan tJansaksi. Sarnping kiri kant0r terdapat kantin yang menjual beraneka makanan. Di depan kantor dibangun kios sebanyak 116 dengan luas 5 - 10 m 2 yang saling berhadapan, terdiri dari
kios bunga potong, kios sarana produksi
seperti pot tanah, rak pol, pupuk, peslisida, gunling, cangkul, sabit, dan perlengkapan merangkai bunga. Di tengah tengah kios dibangun 3 unit Jos bunga potong dengan luas 26 x 6
m 2 te;rdiri dari los bunga potong, tanaman hias, ancka daun ascsoris, bunga tabur, dan bunga rampai. Di pintu rnasuk terdapat areal parkir untuk konsumr.n dan pos jaga, sedangkan di bagian belakang terdapat musolla, areal parkir pedagang, clan kantin.
4.3.3. Aspek Manajemen Usaha bunga potong di PusP2HPl-lH merupakan usaha perorangan, yang sebagian besar pedagangnya tidak memi!iki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan usaha yang mereka jalankan sekarang ini. Dal am hal proses pernbukuan tidak tcrcatat dcngan tcpat antara biaya yang dikcluarkan dengan pcndapatan yang
51
diperoleh clan pcmbagian tugas yang tidak tcrorganisasi dengan baik. Hal ini terlihat adanya tenaga kerja yang melakukan satu kegiatan yang sama secara bersamaan sehingga kegiatan yang bin kurnng mendapat penanganan yang cepat. Tetapi dalam kegiatan usaha pemilik lcrjun langsung dalam kegiatan transaksi pembelian dan penjualan bung<. baik kc pctani, pengusaha maupun ke konsumen.
4.3.4. Aspek Finansial Dalam anahsis finansial digunakan arus kas (Cash flow) untuk rnengetaf.ui besarnya biaya yang d1 kel uarkan dan manfaat yang diterima selama periode tertenlL1. /\rus kas usah<1 bunga potong tcrdiri dari arus biaya yang dibatasi pada manfaat yang dapat diukur (langihlc /Jene/it) dan bi<.ya yang dapat diukur (tangible cos!) dan arus manfaat.
4.3.4.1. Biaya Struktur biaya dalam usaha bunga potong ini dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap. I<.coua komponcn biaya tersebut dimasukkan kc dalam
cash flow. Selain biaya tctap dan biaya tidak tctap, terdapat biaya penyusutan (depresiasi), dan pajak yang harus dibayarkan kc Dinas Pert<mian :Jan Kehutanan Propinsi DKI .Jakai·ta dan 11ilainya tergantung pada besamya keuntungan bersih sebelum pajak.
52
a. Biaya Tetap Biaya te:ap mcrupakan biaya yang dikc'uarkan pada saat usaha bcrjalan dan nilainya tidak berubah. Dalam usaha bunga potong ini, biaya tetap meliputi biaya sewa tempat, biaya peralatan, gaji pemilik, dan retribusi (sampah, keamanan, dan parkir). Biaya peralatan dapat dikeluarkan pada saat usaba sedang berjalan yaitu jika ada pernlatan yang jangka waktn pcnyusutannya (umur ekonomis) kurang dari umur usaha atau proyek.
l. Sewa Tempat
Sewa te:npat baik kios maupun los sudah tennasuk air dan lic;trik. Biaya sewa tempat dilakukan mulai awal bu:an urnha, untuk kios scwa tempat per bulan dikenakan sebesar Rp 140.000 dan untuk loo sebesar Rp 90.000. Jangka waktu penggunaan tempat (kios d
p~nggunaannya
maka pedagang tersebut harus melakukan perjanjian
perpanjangan scwa bcnnatcrai. Pcrijinan ini dilakukan antara pedagang dcngan staff PusP2HPHB selaku jajarnn Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DK! Jakarta.
2. Peralatan PeraL\lan yang digunakan dalam usaha ini miliputi ember besar, ember sedang, ember kecil, gunting batang, gunting kertas, dan cutter. Biaya peralatan untuk kios dapat di Ii hat pada Tabel 5, sebagai ;ierikut :
53
Tabel 5. Biaya Peralatan pada Kios Jumlah Responden
Jenis Alat
6 6 6 11 11 11
Ember Besar Ember Sedang Ember Kecil Gunting Batang Gunting Kertas Cutter
Jumlah
125 115 65 32 25 21
Harga/satuan (Rnl
30,000 20,000 12,500 27,000 10,000 1,500
Nilai (Rp}
Total Biaya (Rnl
3,750,000 2,300,000 812,500 864,000 250,000 31,500
625,000 383,333 135,417 78,545 22,727 2,864
Sedangkan untuk los, biaya peralatannya dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah Jn):
Tabel 6. Biaya Peralatan pada Los Jumlah Responden
Jenis Ala!
Jumlah
7 14 5 15 8 7
Ember Besar Ember Sedang Ember Kecil Gunting Batang Gunting Kertas Cutter
35 34 18 21 12 10
Harga/satuan !Rn\
30,000 20,000 12,500 27,000 10,000 1,500
Nilai (Rp)
Total Biaya !Ro)
1,050,000 680,000 225,000 567,000 120,000 15,000
150,000 48,571 45,000 37,800 15,000 2,143
3. Gaji Pemilik Bagi pedagang, usaha bunga potong ini merupakan mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya tenaga kerja pedagang pun mendapat gaji tetapi gaji antara padagang dengan tenaga kerja berbeda. Gaji pedagang di kios lebih besar dari gaji tenaga kerjanya, sedangkan gaji pedagang yang berada di los terdapat beberapa pedagang yang menetapkan gaji mereka sama besar dengan gaji tenaga kerjanya. Gaji pedagang (pemilik) di kios rata-rata sebesar Rp 1.354.545 per bulan dan gaji pedagang di los sebesar Rp 478. 750 per bulan.
54
'!·. Biaya Rctribusi Adanya bunga yang layu atau busuk maka bunga tersebut harus dibuang, tempat parkir kendaraan petani pada saat mengirim bunga ke padagang, dan adanya jaminan keamanan dari kanlor, kesemuanya ilu dikenai biaya yang disebul biaya retribusi. Biaya retribusi dikenakan pada tiap-tiap pedagang dan pembayarannya melalui petugas dari kantor PuoP2HPHH. Biaya retribusi ini dipungut tiap hari yaitu sebesar Rp 3.000 baik di kins 111aupu11 di los.
b. Biaya Tidak Tetap Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan selama berlangsungnya usaha dan
ni'ain~·a
dapat berubah sesuai clengan kcbutuhan. Biaya ticlak tetap clalam
usaha lmnga rotong ini rneliptni biaya pembelian bunga, gaji tenaga kcrja, biaya pengemasan, telepon, dan biaya transpnrtasi
untuk mengantarkan bunga ke
konsumen.
l. Pembelian Bunga Pembelian bunga baru dilakukan pada bulan pcrtama yaitu sebcsar 60°/,, dari volume tiap-tiap bunga, dengan harga bcrbeda-bcda. Pada bulan kcclua pcmbe1ian bunga mcningkat menjadi 80'% dan mulai bulan ketiga pembelian bunga dilakukan sebesar l 00% karena permintaan yang terns meningkat. Ada pun volume rata-rata pembelian tiap-tiap bunga di kios yailu Lily 2512,5, Krisan standart 6393,75, Aster 8137,5, Mawar 8625, Gladiol 4275, Gerbera 1650, Sedap malam 725, dan Carnation 900 bungkus. Sedangkan volume rata-rata pcmhclian bunga di los yaitu Scdap malam
55
1440, Krisan standart !000, Aster 1075, Gerbera 900, clan Mawar sebanyak 600 bungkus per bulan. Sistem pembayaran yang dilakukan pcchigang dalarn mcmbcli bunga dari petani, tengkulak (pengumpul), dan pengusaha dilakukan secara tunai.
2. Gaji Tenaga Kerja Gaji tenaga kerja mulai dibayarkan pada bulan pertama setelah adanya kegiatan usaha. Rata-rata tiap kios merniliki tenaga ke1:ja sebanyak empat orang. yang bertugas untuk kegiatan penyortiran bunga clan mengimtarkan bunga kepacla konsumen. Pembayaran gaji ini telah disesuaikan dengan standar pemhayaran gaji oleh pemerintah atau yang lebih dikenal dengan standar UMR. Rata-rata gaji yang diterima masing-masing tenaga kerja yang berada di kios yaitu sebesar Rp 56 l ,4 77 pada bulan pertama, bulan ke-2 sebesar Rp 617,625, clan bulan berikutnya sarnpai bulan ke-24 Rp 679,388 per bulan denganjumlah tenaga ke1ja sebanyak empat orang, sedangkan di los bulan pertama Rp 299,498, bulan ke-2 .Rp 329,448, dan bulan ke-3 sampai ke-24 Rp 362.393 per bulan dengan jumlah tenaga kcrja scbanyak dua orang. Penggunaan tenaga kerja ini akan bertambah jika pedagang banyak memperolch pesanan bunga yang lebih banyak dari biasanya.
3. Pengemasan Alat untuk mengemas bunga potong tersebut terdiri dari kertas packing (kertas putih), solatip, dan tali rapiah. Kebutuhan alat pengemas berbeda-beda untuk masingmasing kios dan los. Pengemasan dilakukan pada pedagang yang rnenjual bunga potong yang memang membutuhkan alat pengemas, kecuali bunga scdap malarn
56
sehingga pedagang yang hanya menjual sedap malarn tidak menggunakan pengemasan yaitu sebanyak delapan responden. Pada bulan pertama dibutuhkan kertas, solatip, dan tali rapiah sebanyak 60% dari 1320 Kg/buJan un!uk kertas, 45 buah solatip, dan 32 buah tali rapiah. Pada bulan ke-2 kebutuhan kertas, solatip dan tali rapiah menjadi 80% dari 1320 Kg/bulan untuk kertas, 45 buah solatip, dan 32 buah tali rapiah. Pada Tabel 7 terlihat biaya pengemasan rata-rata yang dikeluarkan pedagang di kios untuk bulan ke-3 sampai tahun ke-2, sebagai berikut : Tabet 7. Biaya Pengemasan Kios Jumlah Resoonden 11 11 11 Jumlah
Ala! Penaemas Kertas Packina Solatio Tali Rapia
Jumlah 1320 45 32
Haraa Jumlah Total Biava 600,000 5,000 6,600,000 2,500 112,500 10,227 10,182 3,500 112,000 6,824,500 620,409
Sedangkan biaya pengemasan rata-rata di los untuk bulan ke-3 sampai bulan ke-24 (tahun ke-2) dapat di lihat pada Tabel 8 berikut ini : Tabet 8. Biaya Pengemasan Los Jumlah Responden 8
8 15 Jumlah
Alai Penaemas Jumlah 208 Kertas Packing 10 Solatip 32 Tali Raoia
Harga Jumlah Total Biava 130,000 5,000 1,040,000 3,125 25,000 2,500 7,467 112,000 3,500 140,592 1,177,000
4. Telepon Salah satu alat komunikasi yang paling cepat dan akurat adalah telepon. Pentingnya telepon untuk para pengusaha bunga potong adalah tmtuk rnemudahkan rnereka berkomunikasi dengan para konsumen atau petani produsen, sehingga proses
57
terjadinya transaksi dan pemesanan bunga lebih mudah clan cepat tersedia. Hata-rata biaya telepon per bulan untuk rnasing-rnm,ing !dos antara Rp 349.772 pada bulan pertama, bulan ke-2 Rp 384,749, dan bulan ke-3 sampai ke-24 Rp 423.224. Sedangkan di los mereka tidak menggunakan telepon karcna hunga yang mereka j ual lebih ditujukan kepada konsumen tidak tetap (pengecer), dcngan kata lain konsumcn datang langsung untuk membeli bunga.
5. Transportasi Salah satu alat trnnsportasi yang digunakan untuk mengangkut bunga dari petani adalah mobil box atau pick up, sedangkan untuk mengantarkan bunga ke konsumen biasanya rnereka menggunakan motor sedangkan konsurnen yang mcmbeli bunga dalam jumlah banyak biasanya datang langsung untuk mengambil bunga yang telah dipesan. Biaya transportasi yang dimasukkan ke dalam cash flow adalah biaya pengantaran ke konsumen, sedangkan biaya transportasi dari pctani kc pcd;rgang tidak dimasukkan karena harga bunga sudah termasuk biaya kinm. lliaya trnnsp"rla';i untuk Kios rata-rata mereka mengeluarkan biaya sebesar Rp 160.159 bulan pcrtama, bulan ke-2 Rp 176.175, dan bulm1 ke-3 sampai tahun benkutnya Rp 193.793 per bulan, sedangkan untuk losbulan pertama sebesar Rp 119.758, bulan ke-2 Rp 13 I. 734, clan bulan ke-3 sampai tahun berikutnya Rp 144. 907.
53
c. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan diperhitungkan dengan metode garis lurus deugan asurnsi bahwa peralatan dalam usaha ini tidak dapat dipergunakan jika peralatan terscbut pecah atau bocor atau setelah melawati jangka waktu penyusutannya clan nilai sisa cliasw11sikan bernilai nol. Jangka waktu penyusutan masing-masing peralatan cliasumsikan sama yaitu selama satu tahun (12 bulan).
cl. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan dikenakan setelah keuntungan bersih sebelum pajak bernilai positif di clalam cash flow. Besarnya pajak disesuaikan dengan besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang clan hams dibayarkan tiap lmlan. Dalam penel itian ini pajak penghasilan yang dikenakan yaitu sebesar I 0% dari kcunlungan bersih sebelum pajak.
4.3.4.2. Manfaat Manfaat a!au pcncrirnaan mcrupakan uang yang n1asuk yang
dqi~rolcli
1b11
basil penjualan bunga tiap bulan. Penerimaan dihitung dari pcrkirnan volume rat;Hala penjualan tiap bulan dikalikan dengan harga jual bunga di masing-masing k1os dan los. Perkiraan volume penjualan pacla tahun pertama hunga potong dijual scbnnyak
80% dari volume penjualan dan pada tahun berikutnya terjadi kenaikkan I 0%, menjadi 90%, ha! ini dikarenakan permintaan bunga polong mengalami peninglrntnn. Penerimaan penjualan dalam usaha ini mulai diperoleh pada bulan pcrlama yaitu pada saat kegiatan ini mulai berjalan. Penerimaan pcnjua Ian bunga po tong
5'.J
dikios yaitu pada bulan pertama sebesar Rp 26.488.500, bulan kcdua Rp 35.318.000, dan pada bulan ketiga sampai bulan ke-12 Rp 44.147.000. Pada bulan kc- l 3 sampai bulan ke-24 atau pada tahun ke-2 penerimaan penjualan sebesar Rp 49.665.687. Sedangkan penerimaan penjualan bunga potong di los yaitu bulan pcrtama sebesar Rp 6.085.200, bulan ke-2 Rp 8.241.600, dan bu Ian kc-3 sampai bu Ian kc-I 2 Rp 10.302.000. Tahun berikutnya penerimaan meningkat menjadi Rp 11.409.750 tiap bulannya. Sistem pembayaran yang diterapkan oleh pedagang bunga baik di kios maupun di los yaitu pembayaran tunai baik langsung kc pcdagang atau rnclalui rekening pedagang.
4.4. Kriteria Kelayakan Investasi Penilaian kelayakan
investasi
usaha bunga
potong
ini
menggunakan
discounting criteria. Alat analisis tersebut yaitu NPV, Net B/C, IRR, dan Pavback Period pada tingkat diskonto 15%.
4.4.1. Net Present Value (NPV) NPV menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh pengusaha bunga potong selama wnur proyek. Kelayakan yang diukur berdasarkan krileria investasi dimana NPV memberikan gambaran nilai bersih suatu proyek dan dikatakan layak jika memenuhi kriteria NPV lebih dari nol. Semakin besar nilai NPV rnenunjukkan sernakin layak suatu usaha. Disamping itu, NPV juga memiliki hubungan positif dengan tingkat resiko suatu usaha. Sehingga semakin tinggi NPV, maka ti ngkat
60
resiko yang dihadapi juga semakin tinggi. Dengan demikian NPY dibawah nol menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak layak dilaksanakan karcna akan menimbulkan kerugian. Berdasarkan kriteria NPY, bahwa usaha bunga polong di PusP2HPHII ini dinyatakan layak karena NPY yang diperoleh Jebih besar dari nol yaitu scbesar Rp 4.383.996 untuk kios dan untuk los sebesar Rp 1. l 25.508, ha! ini berarli usaha bunga potong baik di kios maupun di los menguntungkan untuk dilaksanakan, karcna af.:an memberikan kenntungan Rp 4.383.996 di kios dan Rp 1.125.508 di los sclama jangka wak'tu dua tahun. Dalam usaha ini, PY yang diperoleh selama umur proyek (2 lahun) mengalami beberapa perbedaan. Pada bulan ke-0, bulan ke-1, dan bulan ke-2 PY di kios maupun los masih bernilai negatifyaitu sebesar -Rp 2.270.062, -Rp 999.580, dan -Rp 233.059 di kios, sedangkan di los sebesar -Rp 592.627, -Rp 378.915, clan -Rp 40.487. Hal ini dikarenakan pada bulan ke-0 aclanya biaya pembelian peralatan, pada bulan ke-1 dan ke-2 biaya-biaya yang clikeluarkan lebih besar dari pencrimaan yang diperoleh. Keuntungan baru tercapai pada bulan kc-3 yaitu scbcsar Rp 415.62<\ d1 kios dan di los sebesar Rp 160.208.
4.4.2. Net Benefit per Cost (Net B/C) Ratio manfaat biaya bersih (Net B/C) merupakan penilaian yang dilakukan untuk melihat tingkat efisien penggwiaan biaya yang berupa perbandingan atau ratio jumlah NPV yang positif dengan jumlah NPV negatif. Suatu usaha dinyatakan layak berdasarkan kriteria investasi Net B/C apabila nilai Net B/C Jebih besar dari satu.
6I
Sedangkan nilai Net B/C kurang dari satu, maka proyek dinyatakan tidak layak karena tidak dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan. Net B/C yang diperoleh dalam usaha bunga potong di kios sebesar 2,25 dan di los sebesar 2, 11 atau lebih besar dari satu, berarti investasi layak dilaksanakan, karena setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan sekarang akan menghasilkan manfaat sekarang sebesar 2,25 rupiah di kios dan 2, 11 rupiah di los.
4.4.3. Internal Rate of Return (I.RR) Tingkat internal basil (IRR) adalah suatu tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV sama dengan no!. IRR digunakan sebagai pembanding u.ntuk mengukur kelayakan dengan tingkat suku bunga yang ditentukan dalam penelitian ini. Suatu usaha dinyatakan layak apabila diperoleh nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku. Pada uji kelayakan ini, tingkat suku bunga yang digunakan adalah 15%. Angka ini diperoleh dari tingkat suku bunga komersial ratarata investasi yang dikeluarkan masing-masing Bank Um um sclama tahun 2004. Usaha bunga potong mempunyai nilai IRR sebesar 22,93% di kios dan 22,97 % di los yang lebih besar dari nilai diskonto yang ditetapkan yaitu 15% berarti usaha bunga potong ini layak dilaksanakan, karena tingkat pengembalian lebih tinggi dari tingkat diskonto.
4.4.4. Pay Back Period (PBP) Masa pengembalian investasi (PBP) adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in flow) secara kumulatif' sama
62
dengan jwnlah investasi dalam bentuk NPV. Semakin cepat dalam pengembalian investasi suatu proyek, maka semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar perputaran modal, begitu juga sebaliknya. Dalam usaha bunga potong di PusP2HPHH selama dua tahun (24 bulan) didapatkan PBP untuk kios pada tahun ke-2 (bulan kc-15) atau setclah usaha be1jalan selama 1 tahun 3 bulan 14 hari dan untuk los pada tahun ke .. 2 (bulan ke-14) a tau setelah usaha berjalan selama I tahun 2 bulan 28 hari. Nilai PBP ini diperoleh lebih singkat dari umur teknis proyek, aiiinya proyek ini layak dilaksanakan.
4.5. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Ana(vsis) Berdasarkan kriteria investasi dalam hasil analisis linansial, usaha llunga potong ini layak dilaksanakan. Akan tetapi untuk melihat kembali basil analisis finansial jika terjadi perubahan, digunakan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk melihat kembali suatu analisis agar dapat melihat pengaruh-pengaruh yang 1crjadi akibat kcadaan yang berubah-ubah. Analisis sensitivitas mencoba rnelihat kembali k1:nya1m111 anlisis suatu proyek, didasarkan pada kenyataan bahwa proyeksi atau rencana suatu proyek sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur ketidakpastian mengenai apa yang terjacli. Perubahan yang diujikan yaitu kenaikan harga input dan penunman harga output mengingat keduanya merupakan faktor yang paling berpcngaruh dibandingkan faktor lainnya. Angka perubahan yang digunakan untuk kenaikan harga inpu\ yaitu sebesar 5%.
Tabel 9. Hasil Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Input
~~]>y
(Rp)
I
IRR
I
Kios
(%)
NetB/C
Los
- - - - - - - - ----------··
(5.882.933) -·
8,02 -
.....
~·--
(6. --""··--·-----
-·~---
0,40
Sama halnya dengan kenaikan harga input, angka perubahan yang digunakan dalam penurnnan harga output pun sebesar 5%, ha\ ini didasarkan bahwa ada bunga yang layu atau rusak ketika proses pendistribusian dari petani, pengusaha atau tengkulak (pengumpul) lee pedagang bunga potong di PusP2HPHH Rawabclong. Berikut ini hasil analisis sensitivitas penurunan harga output dapat dilihat pada Tabel
IO. Tabel 10. 1-lasil Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Output
[- _-_-_-___-_-_-_-_--__-__~__--:~~------~:~_10s _:=----------1.0,;---~-c0~-::-P-)---+----(-8.-69_8_.3_4-5)-+----- -~~~3.3~,~~1 1
N-et Bic
--- --------0-,2-7--i·------------i~2i-1
Dari hasil analisis sensitivitas, menunjukkan adanya perbedaan nilai NPV, IRR, clan Net B/C. Suatu usaha dikatakan sensitif terhadap pembahan yang acla apabila perubahan tersebut menyebabkan usaha tidak layak di laksanakan.
64
Berdasarkan analisis sensitivitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kenaikan harga input 5% dan penurunan harga output 5% usaha bunga potong ini tidak layak dijalankru1. Hal ini menmijukkru1 tingkat kesensitifan usaha ini sangat besar sehingga resiko yang akan diterima pedagang sang.at tinggi, jika terjadi kenaikan harga dan penurunan pendapatan.
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesim(lulan Berdasarkan hasil analisis aspek pasar menunjukkan bahwa pangsa pasar bunga potong cukup luas yaitu konsumen yang berada di Jabodetabek, seperti hotelhotel, restoran, stasiun televisi, tempat peribadatan, dekorator-dekorator, sampai pengusaha sejenis. Sedangkan strategi pemasaran yang diterapkan pedagang telah memenuhi keinginan dan daya beli masyarakat. Hasil analisis aspek teknis, terdi1i dari sortasi, pengemasan, dan pemeliharaan telah dilakukan dengan baik sehingga kualitas bunga potong yang diperdagangkan memberikan kepuasan terhadap konsumennya. Hasil analisis aspek manajemen, terlihat bahwa manajemen yang diterapkan atau dijalankan pedagang perlu dilakukan evaluasi kembali baik dari sistem pembukuan atau pun pembagian tugas tenaga kerja. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial baik di kios maupun di Jos layak untuk dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPV yang bemilai positif yaitu Rp 4.383.996 di kios dan di los Rp l.125.508, Net B/C yang lebih dari satu 2,25 di kios dan 2, 11 di los, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan sehingga didapat nilai IRR di kios 22,93% dan 22,97% di los, dan payback period atau masa pengembalian investasi yang kurang dari umur proyek yaitu di kios selama
66
l tahun 3 bulan 14 bari dan di los l tabun 2 bulan 28 bari sebingga kriteria kelayakan investasi dapat dipenuhi. Sedangkan basil analisis sensitivitas menunjukkan babwa pada saat perbedaan barga input 5% dan barga output sebesar 5%, maka usaha bunga potong tersebut tidak layak dijalankan.
5.2. Sarnn Berdasarkan basil penelitian, ada beberapa bal yang perlu diperbatikan dan diperbaiki dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mengurangi resiko kerugian, antara lain : a. Untuk PusP2HPHH sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DK.I Jakarta agar dapat memperbanyak tempat (kios dan los) untuk menan1pung pedagang yang menjual bunga potong di areal parkir. b. Kios : mengurangi penggunaan tenaga kerja sehingga mempengarnhi biaya yang dikeluarkan dan rnengurangi kerugian, dan perlu adanya pengkoordinasian manajemen yaitu sistem pembagian ke1ja yang baik dan sistem pembukuan yang tepat. c. Los : sebagian pedagang hanya menjual satu jenis bunga potong saja sebaiknya perlu dilakukan penganekaragaman bunga yang dijual agar kerugian yang diperoleh satu jenis bunga dapat ditutupi dengan bunga yang lainnya, dan rnanajemen yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Bank
Indonesia. Internal Rate of Rupial1 Credit by Group http://www.bi.go.id. 1November2004. Pukul 11.34 WIB.
of Bank
Budirahardjo. 2003. Warta Penelitian dan Perkembangan Pertanian. Volume 25 No2. Candra. 1998. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Anggrek Potong Dendrobium Sp Pada Berbagai AltematifTeknologi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Direktorata Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2003. Perkembangan Produk1·i Tanaman Hias Tahun 1996- 2002. Jakaiia. Dokumentasi Trubus. 1993. Budidaya Anyelir Secara lntensif Sumber: Suara Karya 6 Janumi. Jakarta. Endall, H. Joesi. 200 I. Membuat Tanaman Hias Rajin Berbunga. Cetakan pertanla. PT Agromedia Pustaka. Tangerang. Gittinger, J.P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi Kedua. Seri Edisi Dalam Pembangunan Ekonomi. UT Press. Jakarta. Husnan dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat. Unit Penerbitan Percetakan AMP YKP A. Yogyakarta. Ibrahim, Yacob M. 1998. Studi Kelayakan Bisnis. PT Rinelat Cipta. Jakarta. Kadariah, Karlina L, Gray C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Kadarsan, H.W. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Pribudi, Gangga Dewi. 2002. Analisis Kelayakan Usalla Pemasaran Tanan1an Hias PT Agro Rekatama. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rismunandar.1991. Budidaya dan Aneka Jenis Bunga Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
68
Rukmana, Rahmat. 1995. Seri Bunga Potong Gerbera. Kanisius. Yogyakarta. Soekartawi. 1995. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Lembaga Penerbit UI Press. Jakarta. Suryowinoto, Sutami M. 1997. F1ora Eksotika Tanaman Hias Berbunga. Kanisius. Yogyakarta Widyawan, R dan Prahastuti, S. 1994. Bunga Potong Tinjauan Literatur. Pusat Dokumentasi dan Infonnasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Trisnoherlambang, A. 2001. Analisis Kelayakan Investasi dan Sistem Tataniaga Bunga Potong Krisan. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
D
D ~
r
70
Lampiran 1. Jenis Bunga Potong yang di Teliti
Lily
71
Gladiol
Krisan Standart
72
Aster
Carnation
73
SedapMalam
Gerbera
74
Lampiran 2. Omzet Penjualan Bunga UPT PusP2HPHH dari Tahun 1999- 2003 Tahun 1999 2000 Persentase Kenaikan 2001 Persentase Kenaikan 2002 Persentase Kenaikan 2003 Persentase Kenaikan Sumber : Kantor PusP2HPHH
Anggrek Potong ~RID__I 4.354.588.955 5.639.757.026 (29,50%) 8.160.596.242 (44,70%) 19.227.952.339 (135,62%) 22.112.145.190 (15%)
Bunga Gunung (R2} 10.185.597.550 11.966.096.900 (17,48%) 28.028.312.860 (134,23%) 52.226.455.573 (86,33%) 60.060.423.909 (15%)
I
~mplran
3. B!aya Rata~rata Penjua\an Sunga Potong pada Kies Se!ama Dua Tehun
ralan
0 lava Tetao Sev1a temcat Peralatan: a. Ember besar b. Ember sadano c, Ember keel! d. Gunttna batana e. Guntinn kertas f. Cutter Gaii oemi!ik Retribusi (samnah keamanan den oarkir)
imlah i - Tidak Ter<'M"I . Pembelian bunoa . Tenaaa keria . p_..,....masan: a. Kertas oacv;...,.. b. Sola!io c. Ta!i~ ...lah . Tel
. Trensoortas! Jm!ah otal b!ava
1 140 000
2
3
140 000
140 000
4 140 000
5 140 000
Bulan 6
140 000
7 140 000
8 140 000
9 140 000
10
140 000
11 140 000
12 140 000
1680 000 625 000 383 333 135417 78545 22727 2864 16 254 540 1.080 000
625 000 383 333 135 417 78545 22,7'Zl 2864
1247886
Total Biaya dalam satu tahun
1354545 90000
1354 545 90,000
1 354 545 90,000
1 354 545 90 000
1 354 545 90000
1354545 90000
1354545 90 000
1 354 545 90.000
1354545 90000
1354545 1354545 90 000 90.000
1354545 90.000
1584545
1 584 545
1 584 545
1584545
1 584 545
1584545
1 584 545
1 584 545
1 584 545
1 584 545 1584545
1 584 545
22 750 312 30 333 750 37 917188 37917188 37 917188 37 917188 37 917188 37917188 37 917 188 37 917188 37 917188 37 917188 2 245 909 2 470 500 2.717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2 717 550 2,717 550 2 717 550 2.717,550
432 255 942 31 891 909
360 000 480 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 600 000 10,227 6136 8182 10227 10227 10227 10.227 10227 10227 10.227 10227 10.227 10.227 8145 10 182 6109 10 182 10 182 10 182 10 182 10182 10 182 10182 10182 10182 10 182 349 772 384 749 423 224 423 224 423 224 423 224 423 224 423 224 423 224 423 224 423 224 423.224 423.224 193 793 193 793 160159 176175 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 882176 26053 472 34 041 676 41.872184 41 872164 41 872.164 41 872164 41 872164 41 872164 41872184 41 872164 41 872,164 41 872164 2 130 062 27638017 35 626,221 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43 458.709 43 456,709 43 456 709 43 456 709 43.456.709 43.456.709
7 440 000 10.227 120147 5 040 213 2 307.898
ata-rata Pendapatan Bunga Potong pada Kios Selama Dua Tahun
ra!an
eniualan bul'\na
0 0
Bulan Total Pendapatan I I I I I I I I I I 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 Setahun 7 12 I 26.488 5001 35 318 000144147.500144 147500144,147.500144 147,500144 147500144.147 500144147.500144 147.500144 147 500144 147 500 503 281 500
ct
Bulan
13 140.000
14 140 000
15 140 000
16 140 000
17 140 000
18 140 000
19 140 000
20 140 000
21 140 000
22 140.000
23 140.000
Total Blaya dalam satu tahun
24 140 000
625 000 383 333 135 417 78545 22727 2864
625 000 383.333
135417 78.545
22727 2864 1,354 545 90000 2 832.431
1 354.545
1354.545
1 354.545
1.354.545
90000
90000
90000
90 000
1 584 545
1.584 545
1 584.545
1.564 545
1354545 1,354 545 90000 90000 1 584 545
1.354 545 90000
1 354.545 90000
1.354.545
1.354 545
16.254 540
90000
90000
90000
1080000
1584545 1.584.545
1584545
1584545
1584545 1 584 545
1 354.545
17.917.168 37 917,188 37.917188 37 917188 37 917188 37917188 37 917188 37917188 37917188 37.917,188 37.917, 186 37 917188
2 717 550
2 717 550 2 717 550 2717 550 2.717 550 2 717 550 2 717 550 2 717.550 2 717 550
600 000 10227
600.000
10.182
10,162
10227
600 000 10227 10182 423 224 193 793
600,000
10227 10 182
423.224 423 224 193 793 193 793 193 793 11.872.164 41872.164 41,872164 41 872164 14 704 595 43456 709 43 456709 43 456 709
423 224
1680000
2 717 550 2 717 550 2 717 550
600000 600.000 600 000 600 000 600 000 600.000 600 000 600 000 10227 10227 10227 10227 10227 10.227 10227 10227 10182 10182 10182 10,182 10182 10182 10 182 10.182 423 224 423 224 423.224 423 224 423 224 423 224 423 224 423 224 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 193 793 41 672164 41 872164 41 872164 41.872164 41 872164 41.872.164 41.672164 41 872164 43.456 709 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43 456 709 43456 709 43 456 709 43456 709
Bulan
455 006 258 32610600 14 840 000 122 724 122184 5 078 688 2 325 516
'Total Pendapatan
13 I 14 I 15 I 16 I 11 I 18 I 19 I 20 I 21 I 22 I 2s I 24 19.665.681l 49,665,687l 49,565,687l 49,565,687l 49,665,687l 49,665,ll87l 49.665,687l 49,665,6B7l 49,565,687l 49,665,El87149.!l65.687l 49.665.687I
setahun 595,988.244
a!
Lampiran 4. 84aya Rata-rata Penjualan Sunga Potong pada Los Selame Dua Tahun
Uralen
0 .i;;«,,...,.,,.Te'""""' 1. Sewatemoat
2. Peralaten : a. Ember besar b. Ember sedann c. Ember keci! d. n;,,,.m,.,,., batarvo
e. I. Cutter 3.
r~ ..11
kertas
90000
2
3
4
5
90000
90.000
90000
90 000
90000
Bulan 6
90000
7
8
9
10
11
12
90000
90000
90000
90000
90000
90000
oemilik
388 514
Total Blaya dalam satu tahun
1170 000 150.000 48 571 45,000 37 800 15000 2143
150 000 48571 45000 37800 15000 2143
4. Retribusi (samoah keamanan dan oarkir) Jum!ah Biav::i, Tidak Tetao 1. Pembelian bunaa ak ·a 2.T
1
478 750 90.000
478750 90,000
478 750 90000
478.750 90000
478 750 90000
478.750 90000
478 750 90000
478,750 90.000
476750 90000
478 750 90000
478 750 90000
478 750 90000
658 750
658 750
658.750
658 750
658 750
658.750
658 750
658 750
658 750
658 750
658750
658750
6 692 000 8.365000 658 895 724 785
8 365.000 724 785
8,365 000 724 785
8.365 000 8.365.000 8.365.000 724 785 724 785 724 785
8 365 000 724 785
8 365 000 724 785
5 019 000 598.995
5 745 000 1080000
8 365 000 8.365 000 724 785 724 785
95 361 000
130 ODO 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130.000 130 ODO 130 000 130.000 130000 3125 3,125 3125 3125 3125 3125 3125 3125 3125 3125 3.125 7,467 7.467 7 467 7.467 7.407 7.467 7 467 7.467 7.467 7.467 7.467 144 907 144.907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 7.636,394 9,375.284 9,375 284 9 375 284 9.375,284 9 375 284 9,375 284 9,375284 9,375.284 9,375284 9 375.284 8.295144 10,034.034 10.034.034 10,034 034 10 034,034 10 034 034 10 034.034 10.034 034 10 034 034 10 034,034 10 034 034
1612000 38750 36 875 1845469
3. Pencemasan : a. Kertas oeckina b. Solatio c. Tali rnniah 4.Tr rtasl Jumlah Total bi=•a
78,000 104 000 1875 2500 4.480 5.973 119758 131.734 204.113 5,862 202 592627 6 520 952
Rata-rata Pendapatan Sunga Potong pada Los Selama Dua Ta:'!tHi
Bulan
Ural an Peniualan bunoa
0 0
I I I I I I I 4 5 7 6 8 9 12 2 3 I 10 11 1 I I I 6 085 2001 8 241600110,302,000110.302000110 302,000110,302.000110 302 000110,302 000110 302 000110 302 000110,302.000110 302,000
Tota! Pendapatan
Setahun 117 346 800
:::l
13
14
15
16
17
90 000
90000
90000
90000
90000
Bulan 16 90000
Total Biaya da1am satu tahun
19
20
21
22
23
24
90000
90 000
90000
90000
90.000
90000
150 000 48571 45 000 37 800 15000 2143
150 ODO 48571 45000 37 BOO 15 000 2143 478 750 90000
478.750
90000
478 750 90000
478,750 90000
478 750 90000
478 750 90 000
478 750 90000
476 750
90,000
90.000
478 750 90000
478 750 90000
478 750 90,000
957 264
658,750
658.750
656.750
658 750
658 750
658 750
658 750
658 750
658 750
658,750
658.750
8 365 000 8 365 000 8,365,000 8 365 000 8 365 000 8,365 000 8 365 000 724 785 724 785 724,785 724 765 724 765 724.785 724 785
6 365 000 724 785
6 365 000 724 765
478 750
8 365 000 724 765 130 000 3,125
7 467 144,907 9 375.284
10 332 548
1080000
5.745 000 1080000
6 385000 8 365 000 724 785 724,785
100,380 000
130,000
130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 130 000 3125 3,125 3125 3.125 3.125 3.125 3125 3125 3125 7 457 7467 7.467 7.467 7467 7 467 7 467 7 467 7 467 144 907 144 907 144 907 144,907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 144 907 9 375,284 9 375 284 9 375 284 9 375,284 9 375 284 9,375 284 9.375.284 9.375,284 9 375.284 9 375 284 9 375 284 10 034,034 10 034 034 10,034,034 10 034 034 10 034,034 10,034 034 10 034 034 10,034 034 10 034 034 10 034,034 10 034 034
1 560.000
3125 7467
37500 89604 1 738 884
130,000 3125 7 457
Bu!an
6697 420
!Total Pendapatan
13 I 14 I 15 I 1s I 17 I 1s I 10 I 20 I 21 I 22 I 23 I 24 I 11.409,75Dl 11.409,7SO( 11.469.7561fi~409,750f~409,75Dl11,409}~JI 11.409,750l 11,409,750j 11 40~~ol 11,409,750l 11,4ig75ol 11,409,750I
setahun 136,917,000
O:l
12
11
44147
44.147500
140000
13
15
14
17
16
49,6$5.687 49.655687 49665687 49665.687 49665687
140000
140000
140000
140000
140000
140000
18
19
4966!';$87 49665.687
140
..
20
...,
22
21
23
49655687 49685687 496$5687
..
24 5687
140000
140000
140000
140000
1 :~54545 90000
1354545 90,000
1 354545
545
1584545
1554545
37 917187 37,917187 37917187 37917187 2717550 2717550 2 717 550 2.717550
37,917187
600000
423.224 193 793 41 872163 103991
140000
140000
625000 383
135417 78545
22727 1 354545 90000
1354 90,000
2554 1 354 545 90000
1354545 90000
1 354.545 90,000
1354.545 90000
1354 5 90000
1354 90000
1354 90000
1
90000
545 90.000
1
1
2832431
1
1554
1584545
1584545
1
1
1584545
1554545
37 917187 37917187 37917187 37 917,187 2,717 550 2 717.550 2.717,550 2.717
37 917187
545
37917167 37,917187 2,717550 2717
545
2 717,550
545
37917187 37917187 2717 2.717.550
545
1
1
90000
2717550
I
600000 600000 10 7 10 7 10182 10182 423224 423224 193793 193.793 41 872163 41 i:172163 103 991 103 1 43550699
568801
l I I
600000 10.227 10182 423 4
586801
58680
58680
528,121 103.991
632.,112
632112
0.215 135668 0.103 64839.21
0.187 118.146 0.093 52,714.81
10182
600000 10 7 10,182
423224
423??4
600,000 10,227 10182 423??4 193 793
193793 193793 193 793 41 872.163 41.872.16S 41 872163 41872153 103991 103991 103 991 7041'>94 43560,699 43550699 43
43 56(l-699
528,121 103.991
600000 10.227
6104 610499 5.494.489 103991 400 0.123 688022 0.045
...
6104 610499 5.494.489 103,991 55S8481'.! - 984 0.163 0.f41 0.107 5$8780 725685 791 226 0.055 0.036 0.055 302728.58 308601.89 250895,85 203980.36 4951093 496109 4,464,984
•
6104988 610499 5,494469 103991
•
•
600,000 10227 10182
600
423224 193793 41 872163 103 991
423224 193 793 41872163 103 991
193 793 41872163 103QQ1
600,000 600000 600000 600000 10?27 10 7 10227 10227 10182 10182 10152 10182 423 4 423 4 423224 423.224 193 793 193 793 193 793 193 793 41 872163 41 872163 41872163 41 K72163 103991 103.991 103991 103991
43590699
43 6506519
43
43
43
435506$9 43 ssoese
43560699
6104988 610499 5.494.489 103.991 55984M 0,093 520244 0.030 165 R""7.69
6104988 610499 5.494.489
6104988 610499 5.494.489 103 1
6104988 610499 5494.489 103991 5.5" 0.051 342069 0.016 89116.51
6104988 610499 5.494489 103991
6104988 610499
6104988 610499
6104968 610499
5494489
5494459
5494469
103991
103991
600000 10.227 10.182
10227 10182
103.991 5598 -~ 0.081 452.386 0.024 134.827.39
423,224
... ... ...
.... -
0.070 393379 0.020 109615.77
-
s.ee..ese
0.053 297 451 0.013 72454.07
• • 0.<)45
258653
0.011 56905.75
5599
0.040 224,916 0.009 47890.85
10227 10182
.....
103991 0.!)35
195579 0.007 38935.65
g§;
LE!m!Xran 6. Analis!s Cash Flow Usaha Sunga Potong pada Los
Uralan
0 A. lnfiow Pen'ualan
'
B. Ou1llow Bia-;::;Teta-;:-
1.Sewaternt>at 2. Pemfatan : a. Ember besar
90,000
Bulan
....
T
1
'
3
2
4
•
5
7
8
9
10
000 10 302 000
8'41 &00
10302000
10 302 000
00000
90000
90000
00000
90000
90000
90000
90.000
90000
90000
478 750 90000
478 750 90.000
478750 90000
478 750 90,000
478750 90000
478750 90000
478 750 90
478750 90000
478 750 90000
478 750 90000
658760
65S,7&J
65875-0
65875-0
658760
658760
GSS,760
658760
760
658750
5019000
6,6$2,000 658895
8,365000
8,365,000
8385000
8365,000
6.365000
724 71l5
724 71l5
n41es
724 71l5
8.365000 724755
83$5000
724785
n41ss
8,365.000
598.995 104000 2 5973 131 734 5,862.202 24 Si'S
130,000 3.125 7457 144907 7636,394 24676
130,000 3125 7457 144.907 9375.284 24876
130000 3125 7457 144907
130000
130000 3125 7467 144"-"'7 9 375.284
24878
3125 7457 144 907 9,37i" 2B4 24675
130,000 3125 7467 i44 007 9375 24876
241'176
130000 3125 7'"7 144"°'7 9375284 24.876
130000 3125 7467 144 907 9375284 24876
130000 3125 7457 144 907 9"'-75 24876
S,545828
8.320.020
10,GSS ci10
10 058 910
10 osa s10
10 OSS,910
10 058 910
10,068 910
10058910
10 05S,S10
243,090 24300 218781 248761 243 657
243090 24,309 218,781 24,876 243 657 0.497 121,141 0.341 83113
2'30S()
2430$0
24 218,781 24876 243557 0.376
24,309 218,781 24.876 243 !l57 0.327 7",652 0.179 '3592
243000 24300 218,781 24,876
10302
0
10
000
10302
10~0.,
1
2000
150 000
b.Emt>erse c. Ember kecll
48,571
d. Gunti e. Guntin-;:-kertEs f. Ct.rtter 3. G!fl 4. Retribus17sam-:::h keamanan clan-=rki?" T_, Tota!Sl
45,000 37000 15000 2143
SSffii:-14
Bia--:::;; T'!dak Tete-:1. Pembelian bu
2. T
3.Pe a. Kertas
"'
b. c. Tallra ·
4. Trans.oortas! Total Bia-;::- Tidak Teti="
78000 1875 4,'80 119,758 204.113
Pen·1.1sutan Tota!B' Pood
59:2,627 , n KO'.or
Pa'alc10% PondE-catan Set;)bh Paiak Parrv-usutan Tota! Pencla~tan Sersih OF15% PVDF15% Of24% 1 PVDF24%
NPV{DF 24%) NPV(DF 15%)
iRR(%) Ncl BtC Payb
"i592.627} 0
'592.62 1592 627 1.000 's92.62-:; 1.000 159252----o;;
l4SQ,628
OI
'4S0,62s I 24,876 /435,752 0.870 -;::;-78.915) 0.800 '351.413
178.42011 Qi
(7SA20li 24,BiSf f53,544l
0.755 140_48;')
0,650 ~.a.."'S)
243 090 24309! 218,781 ! 24 0761 243.657 0.658 160200 0.524 127 795
9~7S2S4
0,572
139,312 0.423 103.000
243,090 24,300 218,781 24,876 243,657! 0.432i 105340 f 0.275 67.027 !
91,600
0.222 54054
724 71l5
243.CSJ
24309 218,781 24,876
243,SS7L_243.~!
0.234 69263 0.144 35155
0247 60,228 0.116 28.351
(50,388)
1,125.508 22.97 2.11 1 tzhun 2 bulan 28 her!
-""
11
12
10 302 0-00 10302000
90000
15
""'
11
17
16
9750 11409750
11
750
" 11
19
9750 11
20 750
11
22
21 750 11
9750 11
23 ,750 11
24 750
11
9750
90000
90000
90000
90000
90000
90000
90000
90000
90000
90000
90000
478 750
478750 90000
47S,750 90.000
478750 90000
478 750
478750 90
478 750 90000
478750
478 750
479750
479750
90000
90000
90000
90000
90000
9672'4
658750
558750
658.750
658750
658750
699750
659150
658150
658750
658750
8365000
8385,000
83"5000
724785
8.36$.COO 724.785
8,355000
724.785
8365,000 724 785
8,365.000
724 785
724 785
724785
BSSSOOO 724 755
8,365000 724 785
8.355,000 724785
6.385000 724 785
8 " 000
8365000 724 785
130000 3125 7467 144907 9375
130.000 3.125 7 4'!7 144 907 $375284
130.000 3125 7487 ,44907
130000
130.000 3125 7 487 144.907 ~f'ii75 254
130000 3125 7467 144 7
130000 3125 7 4'!7
130000 3125 7487 144 007
$ 375.284
24876
24876
130,000 3125 7 4'!7 144 007 937t;.284 24876
130 3125 7 487 144007
24876
130,000 3.125 7,4$7 i44.S07 9,375.284 24.876
24876
9375264 24876
130.000 312" 7 41'7 144 907 9i75 24876
130000 3125 7487 144007 9'76 24,t7S
10 332 548 10,058 910 10 058,910
10,0SS,S10
10 oss 910
10,058 910
10,058 910
10:053910 10:0$8910
1,3501340 13SJJ84 1.215,758 24,878
1.350,840 135054 1,215,756
'1.240.532
1.240 GS2 0.010 87173 0.017 20827
1 350,840 1350,840 ! 1 350.840 135,084! 135.084! 135084 1.215,758 1.215,755! 1.215.756 24876 245761 2:4,876 1,240 632 1.240,632 1 1.?40632 0.051 0.053! 0.046 75803 65,916 I 57,318 0.014 0.011T 0.000 16,796 13 545 ! 10,924
90000
478 750 90000
478 750 90000
150 000 48571 45,000 37600 15000 2143 478,750 90000
658750
658""'
8365,000
724 785
243,090 2•L300
'
14
11409750 11
90000
10,05S 910
I
13
21<),751 248;6 243,657i 0.215' 52372--i
0.0941
22sss:
10 058 910 243,0$0 J
24.300 218.751 24,1376 243.657 O_i87' 45,541 0.076 1843$
9375234
3125
7 41J7 144,007 9-;;'"75284 24876
1.""~J_.S.40 1,350840 1 077.202 l 1 350,840 1 350.840 1::-.5_(;$4 135084 135,084 107,7201 135034 1.215,755 9""3.482! 1.215,755 1 -?15,75-S 1.215)'$5 -, 24.S7Gi 24876 24,876 24.8761 SSS,482! 12-43632 1.240,532 1240.SS:ZJ 1.240 632 0.14i' 0.101! 0.003 0.163! 0.123 132$80 ! 115287 152 467 157,ssa I 175,337 1 0.032! 0.026 o.os1 0."40 0.049 32024 5$,HS4 s1 oss I 49.240 t ""'1.710 !
90
0.001 100249 0.021 25826
24.676
...,. 144907 9 '.11.75 2:84 24,876
$1
~75.284
24876
724 785
10 nsa 910 10 05!3 910 1,350,840 135 0-341 1.215,756 24,876'
1,240.632 0.040 49.842 0.007 8809
130000 3125 7487 144907 9~75
24876 10058910 1 ~50,840 135,084 1,215 756 24,8"16 i 240 632 0.035 43,341
0.006 7104
~
Lamp!ran 7. AnaUs!s Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Klos Harga Sunga Naik 5%
Urnian
Bulan
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A. lnflov1 Peniualan bun B. Outflow Bia=Tetap 1, se-..ta terrmat 2. Peralatan : a. Ember besar b. Ember sedanq c. Ember kedl d. Guntlno batana e. Guntinn ._ertas f. Cvtter 3. Gaii n.=otniJik 4. Retrlbus! ($a keamanan dan oarldn Tola! Biava Tetao
Biava Tidak Tetao 1. Pembellan bunoa 2. Tenana kerJa 3, Pe asan: a. Kertas packJnn b. So!atio c. Tat! raPiah 4. Tel n 5. Trans rtast Total Biava 'fdk T~ao Biava Pen sutan Total Biava Pendaoatan koto: Paiak 10% Penda an st! Palak
140,000
tah beralh
NPV(DF 15%) NPV(DF7%) IRR(%) Net B/C
35318 000
44.147 500
44147 500
44147,500
44147 500
44,147,500
44147 600
44147,500
44147,500
140,000
140000
140.000
140000
140000
140000
140000
140,000
140000
140,000
1,354,545 90,000
1,354545
1,354545 90,000
1,354,545 90,000
1,354 545
90000
1 354545 90000
1 354,545 90,000
1,354,545 90,000
1,354,545 90.000
1,354545
90000
1,494,545
1494 645
1,494 545
1 494.545
1,494,545
1494,545
1494,545
1;494545
1.494,545
1 4$4,545
31,850438 39,813046 39,813,046 2,717,550 2,470500 2,717550
39,813046 2,717,550
39,813,046 398'13.046 39813,046 39:813,046 2 717,550 2,717,550 2 717,550 2,717,550
39,613,046 2 717,550
600,000 10227 10.182 423224 193 793 43 768,022 103991
600000 10227 10182 423224 193 793 43,768 022
600000 600.000 600,000 10227 10,227 10,227 10182 10,182 10.182 423224 423,224 423,224 193 793 193,793 193.793 43,769,022 43,768,022 43 769,022 103,991 103,991 103,991
600000 10.227 10182 423.224 193 793 43.768,022 103,991
600.000 10,227 10182 423224 193 793 43,768,022 103,991
625,000 383.333 135,417 78,545 22.727 2,$64
1,387,800
23.887 828 2,245,009
360,000 6,136 6,109 349,772 160,159 sa2, 11s
90000
490,000 6,182 8,145 384,749 176,175 27 190,$88 103 991
35558,364 103,991
600000 10,227 10,182 423,224 193,793 43,76a,022 103 991
2,270,062
2S,7SS,524
37,156,900
4S,3S6 558
45.366,558
45,368,558
45 SSS,558
45,3-66,558 45,386 558
45,3$6 558
45,366,558:
f2 270,002 0 <2,270,002)
(2,301,024 0 (2.301 024) i03,991 12,197033 0.8696 f1 910,540 0.935 (2 053302
<1,838,900 0 (1,838900
(1 219 058
11,219,058 0 <1.219,058 -J0399i (1,115,06 0.5717 (637,484 0.763 1850,679
<1,219 058 0 11 219 058 i03 99"1 <1,115,067 0.4971 1554,300 0.713 (785,027
<1219058 11,219,05$} (1 219 056 0 0 0 (1,219,058 (1 219,05$) (1 219,058 i03,99i 103,991 103,991 <1115,06 (1115067) (1115 067 ·o.4323 0.3269 0,3759 f4$2,043 (419,154 1364,515 0.666 0.623 0.582 f743,016 !694408) (648 979
(1,219,058 0 11,219,058 103,991 f1 115,067 0.2S43 (317,014 0.544 {608,523)
(1,219,058 0 (1.219,058 103 991 11,115,061 0.2472 f275,645 0.508 (566,844
Penvusu'tan Total Pend DF15% PV OF 15% DF7% PV DF7%
28,488,500
(2 270052 1.000 (2 270052) 1.000 12 270,002
600000 10,227 10182 423.224 193 793
103991 <1,734909 0.7582 (1,311,938 0.873 t1,515 337
0 (1,219,058 103,991 f1115,067) 0.6576 1733268 0.816 191022t
103 991
(5,882,933) 662,474 8.02 0.40 00
w
11
12
13
44,147,500
44,147,500
49.S65.SB7
140,000
140.000
140,000
15
16 '
17
49.665687
49,6S5.697
49.665,687
49 665687
140000
140.000
140,000
140,000
14
18
19
20
21
22
23
24
49 685,6£17 49GS5,SS7
4961$5,687
49,665687
49$$5,687
49,6S5,SB7
49,665,687
140000
140,000
140000
140000
140000
140000
140,000
625,000
383,333 135.417 78,545 22,727
2.Bll4 1 354,545
1,354 545
1354,545
1 354545
1,354,545
1,354.545
90,000
90,000
90000
90000
90000
1,354.545 90,000
1 354.545
90.000
1354,545 90000
1.354.545
90,000
1,354545 90,000
1,354,545
90000
1 354545 90000
1,354,545
90,000 1,494,545
1494,545
2,742,431
1,494,545
1,494.545
1,494,545
1494,545
1 494545
1,494,545
1,494,545
1,494545
1,494,545
1.494 545
1494,545
39,813046 39813046 2 717,550 2.717,550
39,813,046
39,813046
2,717,550
39813,046 39813 046 39,813 046 2.717550 2,717,550 2 717,550
600.000 10227 10182 423 224 193,793 43 769,022 103,991
600.000 10.227 10,182 10.182 423.224 423.224 193,793 193 793 43,768,022 43,768,022 103,991 103.991
45,366,558
45366,558
45366,558
45,366,558
453£6 558
45,366,558
45365,558
45,366 558
45,386,558
4 299129
4,299,129
4 299.129 429,913 3,869,216 103 9'ai 3,973,207
4,299,129 429.913 3,869,216 i03,99i 3,973207 0.0703 279316 0.277
4,299,129 429913 3,869216 i0399i 3,973207 0.0611 242.763 0.258 1,026,752
4,299,129 429 913 3869,216 103 991 3973207
4,299129 429 913 3869,216 103 991 3,973207 0.0462
4,299,129 429913 3,869216 103991 3.973 207 0.0402 159.723 0.211 838,136
4,299129 429,913 3859.216 103,991 3973,207
45,386 558
3,155234
4.299129
4299129
10,182 423,224 193,793
103,991
10,182 423,224 193,793 43 768,022 103,991
45,366,558
45,3$6,558
43,768,022
315,523
2,639 711 2,639 711 0.1625 461,453 0.415 1178379
103,991
429,913
429.913
429,913
429 913
3,869,216
3,869.216
·iU3991
i03,99'i
3,973207 0.1413
3973.207 0.1229 488,307 0.362 1 440,073
3,869,216 i03,99·j 3,973,207 0.1069
3,869216 103 gg·j 3973207 0.0929 369111 0.317 1,257,816
5$1.414
0.388 1,540 878
39,813,046 39 813046 39,813046 39813,046 39,813,046 2,717550 2.717,550 2 717550 2,717,550 2 717.550
600,000 10227 10182 423224 193,793 43,788,022 103,991
45,366,558
10,182 423,224 193,793
2,717,550
600.000 10,227 10182 423,224 193 793 43 768 022 103991
46,510,453
10,227
39,813 046
600,000 600000 10227 10,227 10182 10 182 423,224 423224 193,793 193,793 43,768,022 43,768 022 103,991 103 991
600,000 10,227 10 182 423,224 193,793 43,768.022
600000
10,227
2.717550
600.000 10227 10.182 423,2241 193 793 43 768,022 103991
600.000 10.227 10,182 423224 193.793 43,768,022 103,991
600000
10,227
l1,219 058 (1219058 0 0 {1,219,058) 11,219,058 i03,99i 103991 (1,115067 !1115,067) 0.1869 0.2149 {208,406 1239,628 0.475 0.444 !495, 103 (529 7$0
2.717.550
600000 10227 10,182 423224 193 793 43,768 022 103,991
600,000
43,768,022
~.813,046
90.000
424.73$
0.339 1 345 863
0.0808
321,035 0.296 1,175.529
1,098.625
0.0531
210977 0.242 959,582
183,562
0.226 B96,005
600,000 10,227
0.0349
138 665 0.197 783,304
..
00
Lampiran 8. Analis'1s Sens!tivitas Ussha Sunga Potona pada Los
Ura!sm
Bui~
0 A. lnfb# Pen lzn e. OU1l!ow B!a---;:;-T 1. Sewa t----· 2. Petalaten : a. Ember besar b. Ember sedan;;e. Ember kectl d. GuntI- - batan'"' kert.s
90000
"'
lreamanan dan 7 Total Bia~a Te:ta
Blll_;;:;;: Tkiak Te:ta----;;1. Pembelian bu 2. T 3. a. Kertas b. Sd!rtW c. Tall ra h 4. T I Totz!S! ~ '?'k!.ak Peff -usutan
388.514
78000 1,875
4480 T~ap
Tota! B!av;;i
Pern::!aoatan Kcio-r Pa'-k 10% I Pooda- ·~n Sete!ah pa;ak
119 753 2C411S
7
6
8
•
10
6 Q:BS 200
8241600
10302000
10302.000
10302000
10 3-02 000
10 302 000
10 302 000
10-302000
10,302-000
90000
90000
90000
90000
90000
90.000
90000
90000
90000
90000
478750
47""750 90.000
478,750 90000
478750
478750 90000
90000
478750 90000
478.750
90.000
478750 90.000
478750
90000
90000
478.750 90000
55!!750
55!1750
55!1750
55S750
55!1750
588750
55S750
55S750
6$6750
688750
5259950
7026,600
558995
8.783.250 724 785
8783250 724,785
8,783250 724785
8783250 724 7SS
8,783250 n4785
8783=
598995
724765
8,783250 724.785
8783250 724785
104000 2500 5973
130 000 3125 7.467 144 907 7S1D S'":.4 24876
130,000 3125 7A57 144907 $793534 24.875
130.000 3125 7457 144 007 9193 5:$4. 24,876
130 000 3125 7457 144,907 97SS 534 24876
130 000 3125 7457 144907 97=534 24876
130 000 3.125 7457 144 907 9753.534 24.876
130000 3125
-.; 5$4.62'0 '323 020
10,337160 160 0
1038715-0.
'/0.387 1$0 fes 1ro 0
130 000 130000 3125 3125 7457 7.457 144 907 144907 9.753 5S4 9 7S3 534 24,876 24876 I 10.ss11sol io,ss11so
10 387160 !85 100 0
10,3871601
r.;i.230201 24,576
'85.160
131 734
s 113152 24876
592,627 '592,627)!
or
'592.627)1
'
Pe.::-usutan Total Pern::!a~~.~.!?ersih DF15%
{592.62711 1.000
PV OF 15 %
(592,627
NPV (DF 11%) NPV(OF 15%) IRR{%) Net B!C
5
4
r
'
DF11% fPVOF1"1%
3
2
150 000 48571 45000 37800 15000 2143
•.
1. """"' 3. Gall . 4.Retribusl
1
1.000 (592 627
s1os na 1621.578)1 0 1,578 24876 (595.702:) 0.870
's1as11 0.901 (537.569 !
o·
f2SiL144)
0.756 --;:;,-25,440) Q_8121 Q41.SS01I
24,876 ($028411 0.658 139.6 0.731 !44,079 J
'ss.1sol 0
'es.1WJ 24,875 (602$4\
0.572 4$8
0.659 f39,711
(85.1&1)
24.876 160 224}! 0.497 12'9,972 0.593 135 770
(85,160)!
fSS,160
'851$0)
01
0
(85,!6011
(851601
f85,160
24,876
24,876 '6028-::} 0.376 r:.2&=-3 0.432
24876
24.876
{$0234' 0.327 £19 707
/&J.204'
129.036
1?6.159)
mn,2Si} 0-432
'"'6,0t>"'2 ! 0.535 f32.230l
0.434
0 {85160)
0.284 17,136 0.391 r>3,5S7)
7.457 144.907 97£13534 24876 10.387 "''.&! (85.160 0 '85,100' 24.876 i&J.284' 0.247 (14.901 0.352 (21,231'
23,947 (652,141)
\1.i4 0.55
~
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
10 3!12 GOO
10302000
11.400 7&0
11409 750
11409 750
11409 750
11 409 750
11 409 750
11409.750
11409 750
11409 750
11.409 750
11409 750
11409 750
!JOOOO
90.000
90.000
90000
90000
90000
90.000
90000
90000
90000
90000
90.000
90000
90,000
478750 90000
478750 90000
478750 90000
476.750 90.000
478750
478,750 90000
478750 90000
478750 90.000
478750
90000
478750 90000
90000
476750 90000
150.000 48,571
478750 90,000
478750
90000
45000 37800 15,000 2.143 478750 90000
5"8780
6$8750
8S7284
5"8750
568750
568750
558.750
588750
5SS750
... 750
5"8750
58S780
558 750
58S760
8783.250 724,785
8783.250 724,785
8783250 724.785
8783250
8 783 250
8 783250
8,783250 724,785
8783 724785
724.765
724785
8783 724,785
8.783,250
724765
8,783250 724785
8783.250
724785
8783250 724785
8783,250
n478S
130000 3125 7 4'{I 144907
130.000
130000 3125 7 4'{I 144.907 9793 534
130 000 3125 7457 144907 9793 634
130000
130000
7457
130000 3.125 7487
24,676
24876
24876
130000 3.125 7,457 144907 9793834 24876
130000 3125
s 7$3,534
130 000 3125 7487 144 907
130000 3,125
74£7 144 907 9"'3834
130 000 3125 7487 144907
144 907 9793 534 24576
144.907 9 793 634 24,875
130000 3125 7487 144907 9793834 24876
130,000 3125 7.4'{1 144907 9793534 24,876
sm.534
24676 10,3871&0
f8.S,1&l) 0 CSS 1&! 24.676 ,___(~.264)
I
0.215 l12 95$) 0.317 !19.12
3,125
74ru 144907 97$J 534 24.876 i0,387.16-0 lSS,160 0 f85,160)
24,876 (60,284)
0.187 f11,268 0.2&6
!17,232
.
3125
3125 7.45t 144,907
7467
s.1as 634
s 793.534
144 907 S.793534
24576
24876
24,876
I 10,6S0.7SS 748 S52 74,8951 674,0571 I
674.!btl 0,1631 100 553 I 0.2581
1ns1s a
10,387.16-0 iO,SSi.16-0! 10.387,160 1 022.590 J 1 022.590 I 1 022.590 102,259 102.2591 102.::-SSl 920331 920.33"1 I s20331 ! 24.876 24.5751 248761 945,207! 945,207 $45.207 0.1071 0.123 0.141 101 009 I 116,161 133.585 0.1831 0.232 0.10S 177,975 197,552 219 283 I
10 337.150 1.022500 102.259 920,331 24,876 945.207 0.093 87,834
0.170
160 338
10.337.160 103S7,1W 1,022.5...0Q 1 022.500 102.2591 102,259 920,331 920 33t! 24,876 24.8761 945.2071 945.2071 0.081 0.0701 76,378 SS.415 I 0.1381 0.153 144 449 130.134 I
10 387160 1,022,590 102.259
10 387160 1 022,500 102 259 920,3311 920,331 24876 24876 945.2<J7 94520? 0.001 0.053 57752 50.219 0.124 0.112 117.238 105620
724785
10 387150 i0.3S7.1SD! 10 357 16!l 1 022sso I 1.022.58-:) l 1 02:2 500 102,2591 102.259 102.259! 920.33i I 920,3.'lt I 920.331 24 8761 24.876! 24.876 o-u::..207f 245,207 1 945,207 0.046i 0.040 0.035 43 ses 1 37.973 33,020 0.1011 0.091 0.052 95153 I 85.723 77223
g;
Lampiran 9. AnaHsis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Kios Pendapatan Turun 5%
Uralan
1
0
2
3
4
5
Bulan 6
7
8
9
10
11
A.Inflow
Penlua!an bunna 8. Outflow Biava Tetan 1. Sewa temrn:rr 2. Pera!atan : a. Ember be...~r b. Ember sedann c. Ember kecil d. Gunt!nn batann e. Guntinn kertas f. Cutter 3.Gail miHk 4. Retnbusi tsam h, keamanan dan rkir) Total Biava Tetan Biava Tidak Tetao 1. Pembe1ian bunoa 2. Tenaoa keria 3. P°""'emasan : a. Kertas oackino b. So!atio
c. Ta!! raDiah 4. Tcleo::m 5. Transoortasi Total Biava Tidak Tetap Biava Penvusutan Total Biava Pendaoatan Kolor Paiak 10% Pendaoatan Setetah Paiak Penvusutan Total Pendaoatan Bersih DF15% PV DF15%
NPVDF15%
IRR Net BIC
140,000
25.164 075
33.318 100
41,940.125
41.940.125
41 940.125
41,940.125
41.940125
140000
140,000
140,000
140000
140000
140,000
140,000
140000
140,000
140000
140,000
1 354,545 90,000
1,354,545 90,000
1,354,545 90.000
1 354545 90000
1 354545 90000
1,354.545 90,000
1,354,545 90.000
1 354.545 90,000
1.354545 90000
1 354,545 90000
1 354,545 90.000
1584545
1 584545
1 584545
1,584 545
1584545
1 584545
1 684646
1.584.545
1,584645
1584645
1.584,545
22750312 2245909
30,333,750 2.470.500
37.917187 2.717 550
37917,187 2717,550
37.917187 2.717,550
37,917,187 2,717,550
37,917.187 2,717,550
37917,187 2717550
4!30000 8182 8145 384,740 176,175 26,053,472 103991
600.000 10227 10,182 423224 193,793 34,041.676 103.991
600000 10227 10 182 423·r_14 193793 41.872.163 103991
600000 10.227 10182 423224 193 793 41 872,163 103991
600000 10227 10182 423 224 193,793 41.872163 103.991
600,000 10.227 10,182 423224 193793 41.872163 103,991
600000 10227 10182 423,224 193 793 41,872.163 103,991
600,000 600.000 600000 600000 10,227 10,227 10227 10227 10182 10 182 10182 10,182 423 224 423,224 423,224 423.224 193,793 193,793 193 793 193 793 41 872163 41 872,163 41,872,163 41 872.163 103,991 103,991 103,991 103.991
27.742,008
35.730.212
43560 699
43 560.699
43.560 699
43 M>.11 699
43 560.699
43 560 699 43 560699 43.560.699
41.940 125 41.940.125 41940126 41.940,125
625,000 383.333 135.417 78,545 22,7'27 2,864
1 387 SSS
360,000 6,136 6.109
349.m
160,159 882.176
2,270.062
12,270.0821 0 (2.270,062 {2.270,062 1.000 (2270082
12.077 933 0 12,5n.933 103,991 12.473,942 0.870 12,151 264
12 412,112 0 (2 412,112 103,991 12308121) 0.756 (1 745,271
11,620,574 0 11,820,574 103991 (1,516.583 0.658 (997178
11,620,5741 0 11,620,574 103,991 11,516 583 0.572 (857111
11620,574 0 11 620,574 103991 11 516.583 0.497 (754,010
11 620,574
11 620.574\ 0 11 620,574 11 820,574 103.991 103991 (1,516,583 11 516,583 0.432 0.376 {655,661 1570,140
a
37,917187 37917,187 37917,187 2717550 2717,550 2,717.550
43 560 699
'
f1,620574 (1,620574 £1,620574 f1,~~ 0 0 0 0 11,620574 11 620574 11,620574\ 11 820574 103,991 103,991 103 991 103.991 11516583 11.516 583 11,516,5831 (1.516 583 0,215 0.327 0.284 0.247 (431.108 1374,8761 (325979 1495 7741
(8,698,345) 0.27 00
"'
12
13
41 94-0125 47182403
15
14 47182
16
3 47182.403 47182,403
17 47,182
18 3 47182403
19
20
21
47182 403 47182 403 41.182
22
23
24
3 47.182,403 47182403 47182.403
140,000
140000
140.000
140000
140000
140.000
140000
140.000
140000
140,000
140.000
140.000
140,000
1 354545 90,000
625000 383333 135,417 78545 22727 2864 1 354545 90000
1354545 90,000
1 354545 90000
1,354,545
1.354.545 90.000
1,354545 90000
1 354.545
90,000
90.000
1 354545 90,000
1354545 90000
1 354,545 90.000
1 354,545 90,000
1.354.545 90,000
1.584,545
2.832A31
1,584"'-ll">
1 ~545
1.584 545
1584545
1,584,545
1 584,545
1.584545
1.584.545
1.584.545
1584.545
1584545
37917.167 37,917187 2.717,550 2717 550
423,224
600000 10227 10182 423224
193,793
193 793
600000 10227 10,182
37917,187 37 917187 37,917,187 2,717550 2717,550 2.717550
37.917187 37.917187 2.717550 2.717.550
600000 10227
600000 10,227
600,000 10,227
600000 10227
10182
10182
10,182
10, 182
37917.187 37.917187 37.917,187 2717.550 2.717 550 2.717,550
600,000 10.227
600000 600,000 600,000 600,000 600.000 600.000 10,227 10.227 10227 10,227 10,227 10,227 10,182 10,182 10.182 10,182 10.182 10,182 10.182 423,224 423,224 423.224 423.224 423224 423,224 423224 193,793 193,793 193,79S 193,793 193 793 193,793 193,793 41.872,163 41,872,163 41 872,163 41,872.163 41.872.163 41,872.163 41.&72,163 103,991 103991 103,991 103,991 103,991 103991 103991
41 872163 41.872163 103.991
423,224 423,224 423,224 193793 193,793 193.793 41.872,163 41,872163 41872.163 41,872163 103,991 103,991 103 991 103991
43 560 699 44 704 594
43 SS-0 699 4S 550699 43 560,699
4S 560,699 43 560699
43 560,699 43.560 699 43 560,699
3,621 704
3,621 704 3,621,704 362170 352170 3 259,534 3,259534 103991 103991 3,353525 3353525 0.093 0.081 312559 271 790
3,621.704
f1 620,574
0 f1620574
2,477,809 24'7781
362,170
2.230,028
3,259534 103991 3353525
103.991 11,516583
0.187 f2$3,460
423224 193 793
2,230,028 0.163 362,442
0.141
475362
3,621 704
3621 704
362170 362,170 3.259534 3,259 534
103991 3,353,525 0.123 413.359
103991 3,363525 0,107
359442
37,917,187 37917,187 37917.187 2.717,550 2717,550 2,717,550
362,170
3,259534 103,991 3353,525 0.070 235,339
3621,704 362170
3,259534 103991 3353525 0.061 205 512
3,621 704
362,170 3,259534 103,991 3353525 0.053 178706
43560699 43 560.699
43,560699
3,621 704 362,170 3.259534 103,991 3353,525 0.046 155.397
3,621 704 362;170
3,621 704
362.170 3,259534 103,991 3,353,525 0.040 135128
3259534 103991 3353,525 0.035 117,502
00 00
lampiran 10. Analisis Sensitivitas Usaha Bunga Potong pada Los
Bulan
Ura!an
-·
1
0
3
2
4
A. Inflow
Ian
5
6
7
6
9
11
10
90000
a. Ember besat
c. Ember kec~
-""
e. Gunuji; kertas f. eutter
•• 4. Retri.busl <sam--L,
3.
'I
keamanan. dan
...
978S,SOO
s1ss eoo
9,786.900
978SOOO
9700,900
9768900
9786,900
9786,900
90.000
90.000
90000
90000
90000
90,000
90,000
90000
90000
90000
90000
90000
476 750
478 750 90000
478,750 90,000
478750
478 750
478750
478750
90000
90000
90000
90000
476750 90000
478750
90000
478,750 90000
478 750
90000
90000
478 750 90000
658,750
658,750
658,750
658,750
658,750
659,750
658 750
658750
658.750
658750
658,750
658.750
5019,000
6,692000 658.895
8365,000 724 765
6365000 724 785
6365000
8365,000
8365000 724 765
000
8365000 724 785
8.365000
724,785
8365000 724,785
8385,000
724 785
130,000 3125 7457 144907
130.000 3125 7,457 144,907 9,375,284
130,000 3125 7,467 144907 9,375,284
130000 3125 7457 144007
130000 3125
130,000 3.125 71£7 144,907 9 375.284
130000 3125 7457 144907 9,375,2S4
130.000 3125 7,467 144907 9,375,284
130000 3125 7457 144907
24.876 10 058,910 (272.010 0
24,876! 10 058,S10 !272.010 0 f272.010) 248761 '247.134)1 0.572 '141.300)1
24,876 10 OSS,910 '272,010' 0
24876 10,056,910 !272,0'iO' 0
150000 48571 45000 37600 15000 2143
b. Ember d. Gun
•
5780940
9,786900
8. Outflow
Bla= Teta";" 1.Sewat 2. Peralaten:
12
7629 520
OOr)
Total B!a"a Te
SSB,514
sra-:::-T!dak Tera-=1. Pembellan 2. T k 3. n: a. Kertn~ck! b. Sola. c. Ta!i ra-=-~h
598995
78000 1875 4400 119 755
4. Transoorlasl
Total Bla"a T!dak Teta.;, Penvusutan
Total Sia"a Pendapatan kotor Pa;:::k 10"!..
Pencia""'1en eclc!nh ~~:zJ•
Penvusutan Total Penda-=tan Berslh DF15% PV OF 15%
NP\/ OF i5% !RR Net 8/C
204, 113
I
I I
':
592,627 (5$2,627)! 0
'592,$27' 1 592,62
1.000 (592 6271
104,000 2.500 5973 131,734 5,$62,202
7,SSS,SS4
24,876 6,545,828 l7S4,SS8 0 7&4888' 24876
24.876 8,320,020 1400.500 0 !480.500 24675
-("740012)
1455,624)
0.870 {643.48.9
0.7SS (352,079)
'272,0~0)
24876 '247,134 0.658 (162,495
1
9,375,284
24,876 10,059,910 12:72,010 0 f272,01QJ'
24876 (247,134 0.497 (122,E.$£!
7467
144,907 9,375,284 24876 10,0SS,910
f272.01!J 0 12i2,0IOi 24,876 1?47134 0.432 (100.843
l272,0i0i 24,876 '247,134 0.376
<92,oonl
724 785
8
724 765
130,000 3125 7467 144907
130000 3125 7-457 144,907
9,S75,2G4
9,375,284
724 785
9 S.75,284
24875 24,876 24,876 24876 10,059,910 10,05$,910 10,058,910 10,056.910 {272,010' f272010 '272,010 f272,010' 0 0 0 0 1272,010 I {272,010) f272010 n72 010) 1272,010 24876 24876 24875 24,876 24,876 '247134 (247.134 '247134 l247,134) (247,134 0.284 0.327 0.247 0.215 0.187 -<00.789 {70,251 <61 088 I 153.120 (46,191
{i,633,357) 0.27
~
13 1083$,263
14
15
16
16
17
10 839 263 10 S39,2G3
10839,263 1083926$ 10 839 2S3
19
20
10,839 263 10839263
21 10,8392$3
22
23
24
10.839263 10,839263 10838253
90.000
90,000
90000
90.000
90000
90000
90000
90,000
90000
90000
90000
15000 2143 478,750 90,000
478 750 90000
478 750
478.T~
90000
478 750 90000
478 750 90000
473 750
90000
478,750 90,000
478 750
90000
90000
478 750 90000
478750 90000
478750 90000
951,2£4
SSB,750
658,750
SSS,7501
658,750
658,750
658 750
658 750
65ll 750
65ll750
658.751)
658,750
8355000 724 785
8,365,000 724,785
8,365,000 724,785
8,365,000
8365.000 724 785
8355,000 724,785
8,365000
8,365,000 724,765
8,365000
8355000 724 785
8.365000 724 765
8.355000 724 785
130000 3.125
130000
130000
130,000 3,125 7.4671 7457 144,907 144.9071 9,375,2S4! 9,375,234
130000 3125
7457 144 907
7467 144,907
130000 3125 1467 144907
130000 3125 7467
130000
3,125i
130,000 3125 7457 144 907
130000
3,125 7.467 144,907
190000 3125 74S7
130,0:>J
3,125 7,457 144,907 9375.284
9.375284
S,375,284
9,3752$4
9,375,284
90000 150000 48,571
45000 37,000
7457 144,907 9,375,284
9,375,284
724.785
144 907 9.375,284
I 24,876
iO 332,548 508.715 50,672
456,044
10 058,910 780,353 78,035 702,318 1 24,876
456,044
727,194
0.163 74,120
0.141
102.773
I
724 785
724 785
3125
144907 9.375284
3,125
7457 144907 9375,284
I
24876! 24,875! 24,876 24,8761 24.876i 24876 24876 24876 24.876 10 058,910! 10,0SS,910 . 10,058,9101 i0,058.910 10058,910! 10058,910' 10,058,910 10.053,910 10,058 910 780,35$] 780,35$ 780,353 78!t353 780.353 i 7$0.353 780 353 700.353 1BD.353 78,0351 78,035 78,035 78,035 76,035 78.035 78035 78,035 78035 1 702,318 702,318 702.318 702,318 702.3131 702 3~8 702 3i8 702318' 7D23i8 2487$ 24,876 24,876 24,876 24,876 24,876 24.875i 24876 24876 727.194 727,1941 727,1941 727.194 727.194 727194 727,194 727.194 n1194 o.107i 0.070 0.0531 0.093! 0.081 0.061! 0.123 0.048 0.040 55]61 51,085 77.711 I 67.5,:;, I 44.432 I 38,636 I 89,368 33,597 29,215
24876 10,058,910 780,353 78,035
702318 24876 727194 0.035 25,404
:g