BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATILOGI KELAS I SEMARANG Jl. Siliwangi 291 Semarang, Jawa Tengah EMAIL :
[email protected],
[email protected] TELP. (024)76632712, 7609016 FAX. (024)7612394 Kode Pos 50145
ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI WILAYAH KABUPATEN KLATEN PROPINSI JAWA TENGAH ( 2 FEBRUARI 2016 )
STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I SEMARANG JAWA TENGAH FEBRUARI 2016
Analisis Kejadian Banjir di Wilayah Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah ( 2 FEBRUARI 2016 ) Oleh Stasiun Klimatologi Semarang – jawa Tengah
1. PENDAHULUAN TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten, terdampak luapan air Sungai Dengkeng dan anak sungai tersebut, Selasa (2/2/2016) petang. Tercatat, empat kecamatan terimbas, yakni di Bayat, Trucuk, Cawas dan Klaten Tengah.Selain permukiman dan lahan pertanian, luapan sungai juga sempat menggenangi sekolah di wilayah tersebut. Satu di antaranya di SDN 4 Wiro Bayat. Sekolah yang berada di Dusun Jonggrangan itu, terpaksa tidak melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebagaimana biasa. Sejak Selasa malam, sekolah yang memiliki enam ruangan kelas dan 92 murid itu, terpaksa diliburkan.
Hal
itu
karena,
sebagian
siswanya
yang
tak
bisa
masuk
karena
terjebak banjir yang sempat melanda kediaman mereka. "Ini sebagian murid kami tidak bisa datang karena rumah mereka dilanda banjir. Jalan menuju sekolah juga tidak bisa dilalui, sehingga mereka tak masuk. Sementara ini yang datang merupakan siswa-siswi kami yang tinggal di daerah yang terbebas dari banjir," ujar Kepala SDN 4 Wiro Bayat, Sugiyarti, Rabu (3/2/2016). Menurutnya, banjir sudah biasa menyapa di sekolah itu. Tidak hanya sekali, pada tahuntahun sebelumnya, murid SDN 4 Wiro, sudah akrab dengan genangan air. Dikatakan kepala sekolah,banjir berasal dari luapan Sungai Kuning dan Sungai Dengkeng. Ia menjelaskan, dua sungai tersebut meluap karena tak kuat menahan volume air yang membludak akibat hujan deras, yang terjadi semenjak Selasa siang, pukul 13.00 WIB. Sugiyarti berujar, genangan air berkisar antara 10 cm, hingga 30 cm, dan menggenangi seluruh ruangan termasuk kantor guru. Beruntung, pengajar dan staf sekolah sudah terbiasa akan hal tersebut. "Kami sudah antisipasi, jadi beruntung tidak ada buku, maupun barang-barang yang tergenang oleh air. Pagi ini kami para guru, bersama sebagian murid bergotong royong membersihkan lantai yang penuh dengan lumpur," katanya. KLATEN, suaramerdeka.com – Wilayah Kabupaten Klaten dikepung banjir dan luapan sungai setelah hujan sejak pukul 13.00 sampai 21.00 WIB tidak berhenti. Air menggenang dan meluap di kota dan desa-desa.”Air masuk sampai satu meter di permukiman,” kata Adit warga Kalurahan Mojayan, Klaten Tengah, Selasa (2/2).
Dikatakannya, air masuk sejak pukul 15.00 WIB sebab Sungai Ngentak meluap. Sungai meluap sebab debit air tak tertampung dan hujan sangat lama. Kondisi diperparah dengan tidak ada saluran yang baik. Banjir juga menggenang di Pasar Srago, GOR, Jl Wahidin, Jl Pemuda dan lainnya. Di Kecamatan Trucuk, air mulai masuk permukiman pukul 19.00 WIB setelah Sungai Dengkeng dan anak-anak sungainya muntah tak kuat menahan debit hujan. Di Dusun Jurang Kajong, Santren dan Karangmojo, Desa Karang Pakel air setinggi satu meter. Demikian juga di Desa Kalikebo dan jalan menuju Desa Wiro, Kecamatan Bayat. Camat Trucuk Bambang Haryoko mengatakan satu lagi Sungai Cino di timur juga penuh. Di Kecamatan Cawas, Sungai Dengkeng mulai meluap ke Desa Cawas dan Planggu, Kecamatan Trucuk. Di Desa Gombang, anak sungai Dengkeng sudah meluap. Masuk jalan dan permukiman 50 centi meter.
.
Lokasi terjadinya banjir di 4(empat Kecamatan) yaitu Kec. Bayat, Cawas, Trucuk dan Klaten Tengah di Kabupaten Klaten
2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer Berdasarkan gambar satelit Himawari pada tanggal 2 Februari 2016 yang diambil mulai 06.00 sampai 14.00 UTC (13.00 - 21.00 WIB) memperlihatkan kejadian banyaknya awan-awan konvektif (awan hujan) disekitaran wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan yaitu Klaten, Sukoharjo, Wonogiri dan Gunung Kidul (DI Yogyakarta). Awan-awan hujan di wilayah tersebut pada umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada siang hingga malam hari. Awan-awan tersebut terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan Cumulunimbus. Dari suhu awan juga menunjukkan penurunan suhu hingga – 80 o C.
Gambar 1. Citra Satelit Himawari tanggal 2 Februari 2016 jam 06.00 - 14.00 UTC dan Suhu Awan Sumber : Synergie
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Nilai anomali OLR di sekitar wilayah Jawa Tengah -10 s.d -30 W/m2. Nilai ini menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah Jawa Tengah umumnya terjadi pada awal bulan Februari 2016 lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.
Gambar 2. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 25 Januari – 3 Februari 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
C. Suhu Muka Laut (SST) Nilai anomali dan rata-rata suhu muka laut pada 2 Februari 2016 di sekitar wilayah Jawa Tengah dan perairan samudera Hindia cukup hangat. Nilai anomali positif ini menunjukkan kondisi laut cukup hangat dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar wilayah Jawa Tengah.
Gambar 3. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 2 Februari 2016 Sumber : http:// eclipse.ncdc.noaa.gov
D. Tekanan Udara Permukaan (MSLP/Mean Sea Level Pressure) kondisi monsoon Asia yang intensif disertai kondisi seruakan dingin (cold surge) yang terindikasi menguat dan Low Pressure Area di Samudera Hindia (gambar 4). Bersamaan juga dengan fase basah dari fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang memasuki wilayah maritim kontinen pada kuadran 4 (Indonesia, Gambar 6). Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Jawa Tengah dan Samudera Hindia umumnya bernilai sebesar +0.3 s.d - 0.5 mb. Nilai
ini menunjukkan kondisi Tekanan Udara sama dengan nilai
klimatologisnya dan cukup berpengaruh terhadap penambahan pembentukan awan di sekitar wilayah Jawa Tengah (Gambar 5).
Gambar 4. Tekanan Udara Permukaan tanggal 2 Februari 2016 jam 12 Z dan 3 Februari jam 00 Z Sumber : http://www.tmd.go.th/
Gambar 5.Anomali Tekanan Udara Permukaan tanggal 25 Januari - 3 Februari 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
Gambar 6. MJO Phase Diagram tanggal 29 Desember 2015 - 6 Februari 2016 Sumber : http://reg.bom.gov.au/climate/mjo/
E. Komponen Angin Daerah pertemuan massa udara terpantau terbentuk di sekitar Jawa hingga NTT (Gambar 7), hampir sama dengan klimatologi streamline bulan Februari (Gambar 8)
Gambar 7.Streamline tanggal 2 Februari 2016 jam 00 Z dan 12 Z Sumber : http://www.bom.gov.au
Gambar 8.Klimatologi Streamline bulan Februari Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
E.1 Zonal (Timur-Barat) Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Jawa Tengah bernilai + 0.5 s.d + 1.5. Kondisi ini menunjukkan Komponen angin lebih banyak didominasi dari arah baratan dibanding klimatologisnya.
Gambar 9. Anomali Komponen Angin Zonal tanggal 25 Januari – 3 Februari 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
E.2 . Komponen Angin Meridional (Utara-selatan) Nilai anomali Komponen Angin Meridional Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Jawa Tengah bernilai -0.5 s.d + 0.5. Nilai anomali Komponen Angin Meridional sama dengan klimatologisnya. Berdasarkan pada gambar 9 dan 10 dapat dianalisis angin zonal menunjukan anomali yang lebih dominan daripada komponen angin meridional.
Gambar 10. Anomali Komponen Angin Meridional tanggal 25 Januari – 3 Februari 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
F. Data Curah Hujan Dari citra TRMM dan GSMaP tanggal 2 Februari 2016 menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Klaten dan sekitarnya akumulasi curah hujan berkisar antara 4 – 8 mm/jam (hujan sedang)
Gambar 11. Akumulasi curah hujan TRMM dan GSMaP tanggal 2 Februari 2016 Sumber : http://gdata1.sci.gsfc.nasa.gov/ dan http://satelit.bmkg.go.id
Berdasarkan pengukuran curah hujan (diukur dalam mm) menggunakan penakar hujan obs di sebagian Pos Pengamat Curah Hujan Propinsi Jawa Tengah berupa pos hujan kerjasama di Kabupaten Klaten dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut :
NO
LOKASI
T A N G G A L/ CH (mm)
JUMLAH
1
2
3
4
5
NORMAL DASARIAN I FEBRUARI
1
Cokrotulung
0
98
0
0
0
98
107
2
Ketandan
6
12
155
3
0
176
109
3
Bawak
26
19
76
0
0
121
82
4
Karangnongko
30
70
95
0
0
195
131
5
Trucuk
19
24
82
0
0
125
107
6
Jogonalan
26
30
21
35
30
142
132
Tabel 1. Pengukuran Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan Harian Dasarian I Februari 2016 Kabupaten Klaten Keterangan Tabel : Hujan Sangat Lebat (box warna merah) => 100 mm/hari Hujan Lebat (box warna biru) = 50 – 100 mm/hari Hujan Sedang (box warna hijau) = 20 – 50 mm/hari Hujan Ringan (box warna putih) = < 20 mm/hari
Gambar 12. Distribusi Curah Hujan Kabupaten Klaten tanggal 2 Fabruari 2016
Dari gambar distribusi curah hujan (gambar 12) tanggal 2 Februari 2016 di wilayah Kabupaten Klaten, terlihat curah hujan Sangat Lebat > 100 mm/hari di kecamatan Ceper, Pedan, Juwiring,
Curah Hujan (mm)
Wonosari, Delanggu, Ngawen, Klaten Tengah, Klaten Utara dan Trucuk.
200
JUMLAH CURAH HUJAN HARIAN TERCATAT DASARIAN I FEBRUARI 2016 KABUPATEN KLATEN
150 100 50 0 1 Cokrotulung
2 Ketandan
3 Bawak
4 Tanggal Karangnongko
5 Trucuk
Jogonalan
Grafik 1. Curah Hujan Tercatat di Pos Pengamat Curah Hujan Harian Dasarian I Februari 2016 Kabupaten Klaten
PERBANDINGAN JUMLAH CURAH HUJAN DASARIAN I FEBRUARI 2016 TERHADAP NORMALNYA
Curah Hujan (mm)
250 200 150 100 50 0
Cokrotulung
Ketandan
Bawak
Karangnongko
Trucuk
Jogonalan
POS PENGAMAT CURAH HUJAN JUMLAH
NORMAL
Grafik 2. Perbandingan Jumlah Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan Dasarian I Februari 2016 Kabupaten Klaten Terhadap Normalnya
ANOMALI CURAH HUJAN DASARIAN I FEBRUARI 2016 TERHADAP NORMALNYA Cokrotulung
Ketandan
Bawak
Karangnongko
Trucuk
Jogonalan
Curah Hujan (mm)
250 200 150 100 50 0 -50
POS PENGAMAT CURAH HUJAN ANOMALI
JUMLAH
Grafik 3. Anomali Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan Dasarian I Februari 2016 Kabupaten Klaten Terhadap Normalnya
. Dari grafik 1 sampai 3 dapat dijelaskan bahwa curah hujan di beberapa pos hujan pengamatan di wilayah Kabupaten Klaten pada dasarian I cukup tinggi, bila dibandingkan dengan normalnya pada Dasarian I Februari 2016 terlihat lebih tinggi dibanding rata-rata normalnya pada setiap titik pos hujan pengamatan. Begitu juga dengan nilai anomali curah hujan terhadap normalnya dari dasarian I Februari 2016 juga terlihat ada peningkatan pada setiap titik pos hujan pengamatan, kecuali Cokrotulung anomali negatif. G. Prakiraan Daerah Potensi Banjir Propinsi Jawa Tengah Fabruari 2016
Gambar 13. Prakiraan daerah potensi banjir Bulan Fabruari 2016 .
Berdasarkan hasil prakiraan daerah potensi banjir bulan Februari 2016 yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, bahwa sebagian wilayah Kabupaten Klaten diprakirakan berpotensi banjir pada tingkat menengah.
H. Prakiraan Curah Hujan Januari dan Februari 2016.
Gambar 14. Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2016.
Berdasarkan hasil prakiraan Curah hujan bulan Februari 2016 (Gambar 14) curah hujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Klaten diprakirakan pada kriteria Menengah berkisar antara 201-300 mm.
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP Berdasarkan pantauan citra satelit Himawari dan dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah pada saat kejadian banjir, untuk wilayah Selatan Jawa Tengah khususnya di Kecamatan Bayat, Cawas, Trucuk dan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten menunjukkan sebaran jenis awan Cumulunimbus (Cb) sudah terjadi pada tanggal 2 Februari 2016 siang hingga malam hari menyebabkan terjadinya hujan lebat merata di wilayahwilayah yang mengalami banjir. Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan adanya daerah tutupan awan dengan ketebalan yang cukup signifikan, sementara nilai Sea Surface Temperature (SST) memperlihatkan wilayah perairan Jawa Tengah cukup hangat, lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup banyak untuk memberi peluang terbentuknya awan-awan konvektif. Banjir yang terjadi disebagian wilayah selatan Prov. Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Klaten terjadi akibat adanya peningkatan hujan yang terjadi pada Dasarian ke I bulan Februari 2016 dan puncaknya pada tanggal 2 Februari 2016 (hujan tercatat tanggal 3 Februari 2016), dimana sebagian masuk dalam kategori hujan Sedang dan rata-rata pada Dasarian I Februari 2016 dilihat dari anomali dan perbandingan curah hujan terhadap normalnya terjadi peningkatan. Demikianlah laporan analisis kejadian banjir
di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Analisis ini kami buat berdasarkan data-data sebaran curah hujan dan dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal tersebut.
Team Fct On Duty 1. Zauyik Nana Ruslana, ST NIP. 19770628 200012 1 002 2. Rudi Setyo Prihatin, SP NIP. 19760223 199903 1 001