ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL “CHILDREN OF HEAVEN” KARYA ENANG ROKAJAT ASURA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Serjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
NURSEHA NIM. 105051001908
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H./2009M.
“CHILDREN OF HEAVEN” KARYA ENANG ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL ROKAJAT ASURA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Serjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
NURSEHA NIM. 105051001908
Di bawah bimbingan,
Drs. Wahidin Saputra NIP. 150 276 299
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H./2009M.
ABSTRAK
Nurseha “ Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura “ Sesuatu yang bertemakan cinta selalu mendapatkan perhatian yang lebih dari pembaca sebuah novel. Tetapi biasanya cerita dalam novel tersebut selalu menceritakan hubungan antara laki-laki dan perempuan atau antara orang tua dengan anaknya. Berbeda dengan kisah cinta yang terdapat dalam novel Children of Heaven, karena dalam novel ini diceritakan sebuah kisah cinta antara seorang kakak kepada adiknya yang sarat dengan pesan-pesan dakwah, meskipun mereka hidup ditengah kemiskinan. Dari uraian diatas yang menjadi pertanyaan adalah : pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Children of Heaven? Dari pesan dakwah tersebut pesan dakwah apa yang paling dominant? Untuk menjawab pertanyaan diatas maka dalam skripsi ini dipakai sebuah metodologi yang disebut metode analisis isi (Content Analysis) kuantitatif. Menurut hostly analisis isi adalah teknik untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, digunakan secara objektif dan sistematis. Pada skripsi ini karakteristik pesan dakwah dan pesan dakwah dominant. Dalam penghitungan data menggunakan lembar koding yang diisi juri berjumlah tiga orang yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam novel Children of Heaven terdapat pesan-pesan dakwah seperti aqidah, syari’ah dan akhlak. Setelah dilakukan penghitungan data menggunakan lembar koding yang telah didisi oleh ketiga juri maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa pesan dakwah yang paling dominant dalam novel Children of Heaven adalah pesan akhlak dengan jumlah prosentase 51,30%. Yang menduduki urutan kedua yaitu kategori pesan syari’ah dengan jumlah prosentase 31,79%, pesan dakwah dengan urutan kecenderungan ketiga adalah pesan aqidah dengan jumlah prosentase 16,90%.
SURAT KETERANGAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Enang Rokajat Asura
Menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa :
Nama
: Nurseha
Nim
: 105051001908
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 21 Desember 1986 Jurusan / Semester
: Komunikasi dan Penyiaran Islam / VIII
Fakultas
: Dakwah dan Komunikasi
Perguruan Tinggi
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama tersebut telah melakukan wawancara dengan Enang Rokajat Asura, dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL CHILDREN OF HEAVEN KARYA ENANG ROKAJAT ASURA.” Surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta, Mengetahui, Nara Sumber
Enang Rokajat Asura
KATA PENGANTAR
ا ا ا Alhamdulillahi Rabil ‘aalamin, sembah sujud dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga skripsi ini selesai. Tak lupa shalawat serta salam kepada Habibullah Rasulullah Muhammad saw serta para sahabatnya yang telah membawa kebaikan kepada umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa jasa dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada : 1. Dr.H.Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 2. Drs. Wahidin Saputra, MA, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan. 3. Ibu Umi Musyarofah MA, sebagai Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 4. Bapak Enang Rokajat Asura, sebagai narasumber yang telah meluangkan waktu untuk diwawancarai dan telah memberi motivasi dan semangatnya. 5. Semua dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan. 6. Umi dan Abaku tercinta, penulis ucapkan terima kasih atas segalanya selama ini, penulis bahagia memiliki orangtua yang selalu memberi
dukungan dan do’a yang tulus untuk keberhasilan penulis, “ Umi, Aba suatu hari nanti mudah-mudahan eha bisa mewujudkan semua keinginan kalian, karena buat eha kalian adalah segalanya.” 7. Kakak-kakak dan keponakanku semuanya yang selalu memberikan semangat hingga selesainya skripsi ini, “ makasih untuk motivasi dan kritiknya yang membangun, hingga akhirnya selesai juga skripsiku.” 8. Teman-temanku angkatan 2005 dan anak-anak KPI B khususnya Triani Sugianingsih, Dina Kusumaningrum, dan juga Itasari yang selama ini menjadi teman terdekat penulis dalam suka dan duka, “ makasih atas semangatnya selama ini!” 9. Makasih juga untuk temanku dirumah Puji, lastri, yaya, iyuz, yogi, khususnya wat abangku atas do’a dan juga semangatnya.” Kalian semua adalah teman-teman yang selalu setia mendengarkan curhatku.” 10. Dan seluruh kerabat dan pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Hanya ucapan terima kasih yang dapat diuacapkan dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua, amin.
Jakarta,
Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................ iv BAB I
PENDAHULUAN ............................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah............................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................... 6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................. 6 D. Metodologi Penelitian ................................................. 7 E. Tinjauan Pustaka.......................................................... 11 F. Sistematika Penulisan................................................... 13
BAB II
LANDASAN TEORITIS ................................................... 15 A.................................................................................Pengerti an Analisis Isi .............................................................. 15 B. ................................................................................Pengerti an Dakwah .................................................................. 17 C. ................................................................................Pesan Dakwah........................................................................ 20 D.................................................................................Pengerti an Novel dan Jenis-jenis Novel .................................... 31 1. Pengertian Novel .................................................... 31
2. Jenis-jenis Novel..................................................... 35 BAB III
SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA ............................................................................. 37 A.................................................................................Riwayat Hidup Singkat Enang Rokajat Asura ............................ 37 B. ................................................................................Karyakarya Enang Rokajat Asura .......................................... 39 C. ................................................................................Gambar an Tentang Novel Children of Heaven.......................... 40
BAB IV
ANALISIS TEMUAN DATA............................................ 44 A. Pengolahan Data.......................................................... 44 B. Analisa Data ................................................................ 54 1. Pesan dakwah yang mengandung aqidah................ 54 2. Pesan dakwah yang mengandung Syari’ah ............. 56 3. Pesan dakwah yang mengandung akhlak................ 58 C. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan.......................... 59
BAB V
PENUTUP ......................................................................... 61 A. Kesimpulan ................................................................. 61 B. Saran ........................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 63
BAB I PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang diserukan, yakni Islam. Oleh karena itu, dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas manusia dan perbuatan yang ditunjukkan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada lisan-lisan.1 Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsyafan atau usaha mengubah situasi ke situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.
Perwujudan
dakwah
bukan
sekedar
usaha
peningkatan
pemahaman keagamaan saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apabila pada sekarang ini, harus lebih efektif menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.2 Didalam Al-Qur’an sendiri telah menggambarkan bahwa bagaimana cara berdakwah dengan berbagai metode, termaktub dalam Surah An-nahl ayat:125 3
☺ %&' !"☺#$ 34 /012# )+#,-.$ ( "<4 ; 9: 5&'67$8 1
Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Tahriqul, 2002), h.13 Tuti Alawiyah, Paradigma Baru Dakwah Islam, Pemberdayaan Sosialisasi Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat, h.7 3 Moh. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003) cet. Ke-1 h.8 2
5 9 &? 5☺ =)>6 $8 =)>6 $8 "<4$ ( @8 D?E AB,C6+☺# Artinya :”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Perkembangan zaman yang telah membawa kehidupan sampai saat ini, telah menimbulkan perubahan yang sangat signifikan dalam menyebarkan ajaran ajaran Islam. Kegiatan dakwah tidak lagi hanya bisa disampaikan melalui mulut ke mulut tetapi juga bisa melalui tulisan. Adanya perintah membaca Al-Qur’an menjelaskan pentingnya arti tulisan dan fungsi membaca bagi manusia, maka bagi para juru dakwah hendaknya harus mampu berdakwah dengan lisan dan tulisan. Novel sebagai salah satu media komunikasi yang mampu dijadikan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan tentunya harus bisa di manfaatkan oleh para da’i dan dai’yah. Sifat novel yang mampu mengubah sikap hidup seseorang tentunya merupakan sarana yang efektif untuk kegiatan berdakwah, karena pada intinya kegiatan dakwah di maksudkan untuk merubah perilaku yang buruk menjadi perilaku yang baik dan hal itu tidak hanya bisa dilakukan melalui mimbar-mimbar masjid, tulisan dikoran atau tempat-tempat formal keagamaan yang lain tetapi dakwah juga bisa dilakukan melalui dunia sastra yang mempunyai efek lain para pembacanya. Novel atau karya sastra memberikan ruang berfikir bagi para pemabacanya untuk sepakat atau tidak sepakat dengan sang penulis sehingga kalaupun para pembaca menangis maka tangisannya adalah hasil dari
pemikirannya yang panjang dan inilah ummat yang berkualitas. Berbeda misalkan ketika seorang da’i berceramah maka yang terjadi adalah tidak adanya ruang berfikir yang cukup banyak bagi para mad’u. Novel merupakan media komunikasi yang sangat berpengaruh bahkan ampuh dalam menyampaikan pesan-pesanya kepada masyarakat. Pesan yang disajikan pun dibuat secara halus dan menyentuh hati tanpa merasa digurui.4 Dari sudut pandang sastra, karya novel juga sudah menjamah dan memuat pesan-pesan keagamaan. Sedangkan dari sudut pandang dakwah, perlu diadakan kajian-kajian yang mendalam terhadap novel tersebut, baik kajian mengenai media ataupun mengenai pesan-pesan yang terkandung didalamnya. Karya sastra memberikan ruang pikir bagi para pembacanya untuk setuju atau tidak setuju dengan sang penulis. Bagi seprang sastrawan menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif kaum intelektual dimanapun dan kapanpun.5 Lewat tulisan, para sastrawan mencoba memberikan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman kepada para pembacanya. Kelebihan dari karya sastra adalah ia menyodorkan lebih dari sekadar dasar penghayatan yang paling halus dalam diri manusia lewat bahasa, alur cerita, imajinasi yang diramu dengan sedemikian rupa. Setiap novel mengandung tema dasar pikiran penulis yang disampaikan lewat karyakaryanya, maka dasar atau tema cerita merupakan sasaran atau tujuan yang paling penting dalam sebuah cerita. Maka apabila sebuah novel dimuat dengan
4 Jakob Subardjo, seluk beluk dan petunjuk Menulis Novel dan Cerpen ( Bandung: Pustaka Latifah,2004 ),h.24. 5 As Haris Sumadirja, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana ( Bandung:Simbiosa Rekatama Media,2005 ), cet.ke-2,h.7.
tema-tema dakwah maka tujuan novel tersebut adalah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah dikemas oleh penulisnya dalam bentuk sebuah cerita yang imajinatif, agar pesan dakwahnya itu dapat diterima dan dipahami oleh pembacanya.6Novel bukan hanya berurusan dengan perasaan-perasaan kecil, nafsu dan emosi, tetapi lebih dari itu novel mencoba mengangkat pengalaman kongkrit secara akrab dan dekat.7 Novel memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial, karena novel tidak hanya ajaran, serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan masyarakat.8 Novel sebagai sebuah media komunikasi yang didalamnya terdapat proses komunikasi banyak mengandung pesan baik itu pesan sosial, pesan moral maupun pesan keagamaan. Sedangkan dikalangan sastra Islam yang telah banyak menulis novelnovel Islami, yaitu : Syahid Kutub, Al-Manfaluthi, Taufiq el-Hakim, Najid Mahfouz, Najib al Kaelani, dan sebagainya. Novelis Islam Indonesia pun tidak kalah masih menunjukkan eksistensinya, yang sudah tidak asing lagi didengar seperti : Helvy Tiana Rosa (HTS), Asma Nadia, Gola Gong, Pipiet Senja, Muthmainnah, Habiburrahman El Shirazy, dan lain-lain. Mereka semua
6
Arswendo Atmowiloto, Mengarang itu Gampang, (Jakarta: PT. Suberta Citra Pusaka, 1995), h.69-70 7 Ekarini Saraswati, Sosiologi Sastra: Sebuah Pemahaman Awal ( Malang: UMM Press dan Bayu Media, 2003 ), cet. Ke-1, h. 120. 8 Ngurah Persua, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidikan ( Suara Guru: XII, 1980 ),h.5.
berkarya didalam suatu lembaga dakwah bi al-qalam dengan nama Forum Lingkaran Pena untuk merasakan betapa indahnya Islamar Pena (FLP).9 Novel Children Of Heaven merupakan novel yang diadaptasi dari judul film yang sama karya Enang Rokajat Asura, sekilas di ceritakan kembali bahwa dalam film yang telah diproduksi pada tahun 1997 dan berdurasi 88 menit karya Majid Majidi ini, menampilkan wajah Islam yang sebenarnya tanpa harus selalu menampilkan simbol-simbol ke-Islaman seperti ayat-ayat Al-qur’an, atau adakah perempuan yang menggunakan jilbab. Film ini merepresentasi bahwa Islam itu universal dan tidak semata simbolik tetapi adanya tanggung jawab, empaty, jujur, optimis, kasih sayang, cinta seorang kakak kepada adik contohnya dan lain sebagainya merupakan sifat dan karakter Islami yang sebenarnya. Ini adalah salah satu film dakwah yang baik dan tidak menggurui, juga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dalam novel ini mencoba menceritakan kembali kisah tersebut tetapi tentu saja dengan melihat kondisi yang ada di Indonesia. Dalam sebuah cerita biasanya sesuatu yang bertemakan cinta pasti mendapatkan perhatian yang lebih, banyak diminati, dan banyak digemari oleh banyak orang. Cinta merupakan kata ampuh dalam menyampaikan pesan komunikasi. Terbukti dengan banyak orang yang membaca novel tentang percintaan, film yang bertemakan cinta, dan banyak program televisi yang mengatasnamakan cinta. Tetapi biasanya orang mendefinisikan cinta sebagai hubungan perasaan yang timbul antara laki-laki dan perempuan. 9
Siti Shobariyatul Irfani, Skripsi : Metode Dakwah Islam Habiburrahman El Shirazy Dalam Novel Islami, (Jakarta : Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam), h.4
Berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap novel sebagai bagian dari karya sastra, peneliti tertarik untuk meneliti sebuah novel yang walaupun novel ini merupakan novel yang diadaptasi dari judul film yang sama, tetapi peneliti ingin mengetahui lebih jauh pesan-pesan yang bernilai dakwah yang terdapat di dalamnya. Maka dengan ini penulis mengangkat judul skripsi “Analisis Isi Dalam Novel Children Of Heaven Karya Enang Rokajat Asura “.
H. Pembatasan dan Perumusan Masalah Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami penulisan skripsi ini, dan untuk membatasi ruang lingkup masalah yang akan di teliti maka perlu diberikan pembatasan masalah terlebih dahulu. Terkait dengan judul yang diangkat pada penelitian kali ini, yaitu tentang pesan-pesan dakwah dalam novel, maka penulis membatasi penelitian pada isi dialog didalam novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura yang berjumlah 265 halaman, tetapi penulis hanya mengambil keyword dari kalimat-kalimat yang ada yang mengandung unsur-unsur pesan dakwah aqidah, syariah dan akhlak. Mengacu pada hal di atas, kemudian peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1.
Pesan dakwah apa yang terkandung dalam Novel “Children Of Heaven “?
2. Tema apa yang mendominasi pesan dakwah dalam Novel “Children Of Heaven “?
I. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan a. Mengetahui pesan dakwah apa yang terkandung dalam Novel “Children Of Heaven “. b. Mengetahui tema apa yang mendominasi pesan dakwah dalam Novel “Children Of Heaven “. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan praktis yaitu menambah pengetahuan dan wawasan melalui sebuah novel. b. Kegunaan akademis yaitu memberikan kontribusi tentang pengemban media dakwah dengan memasukkan pesan dakwah ke dalam karya tulis berupa novel.
J. Metodologi Penelitian 1. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi atau disebut juga Content Analysis yang bersifat kuantitatif. Metode tersebut adalah untuk mengkaji pesan-pesan dalam media yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang kecenderungan isi, tema dan lain sebagainya. Barelson mendefinisikan kajian isi adalah teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara obyektif, sistematis dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi.10 2. Subjek dan Objek Penelitian
10
Ke-1, h.13
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian,( Jakarta: Rineka Cipta, 1999 ) cet.
Subjek penelitian ini adalah novel berjudul Children Of Heaven karya Enang Rokajat Asura dan objek penelitian ini adalah isi pesan dan kandungan dalam Novel Children Of Heaven. 3. Teknik Pengumpulan Data Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut : a. Observasi atau pengamatan yaitu metode pertama yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.11 Disini penulis mengutip kemudian mencatat naskah-naskah yang ada dari novel Children Of Heaven perdialog. b. Metode wawancara (interview) adalah metode pengumpulan data dengan melakukan komunikasi melalui email antara peneliti dan sumber penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan Enang Rokajat Asura sebagai penulis novel Children Of Heaven, wawancara dilakukan lebih dari dua kali baik melalui email, telephon, maupun sms. c. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, internet dan sebagainya. 4. Olah data a. Pada tahapan olah data peneliti menampilkan pesan dakwah berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah 11
Drs. Jumroni. M.Si, Metode-metode Penelitian Komunikasi, ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006 ) cet. Ke-1
dengan subkategori Iman kepada Allah dan Iman kepada Rasulullah, syariah dengan subkategori ibadah dan muamalah dan akhlak dengan subkategori akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. Berdasarkan kategorisasi tersebut penulis membuat definisi operasional sebagai berikut : 1) Aqidah Aqidah adalah hal-hal yang membahas tentang keyakinan, kepercayaan, keimanan yang termasuk dalam rukun-rukun iman. 2) Syari’ah Syariah yaitu hal-hal yang memuat tentang berbagai aturan dan ketentuan yang berasal dari Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam hal ibadah dan muamallah. Ibadah itu sendiri meliputi shalat, puasa, zakat, dan haji. Sedangkan muamallah berkaitan dengan
pergaulan
hidup
antara
sesame
manusia
seperti
perkawinan,kewarisan, pidana, peradilan dan politik. 3) Akhlak Akhlak adalah hal-hal yang membahas tentang etika, moral, budi pekerti manusia dengan makhluk lainnya dan manusia dengan Allah SWT. b. Penjurian atau Koder Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan dalam Novel Children Of Heaven, penulis mengadakan pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel. Koder terdiri dari :Juri 1 Siti Aisyah yang
berprofesi sebagai guru agama disebuah sekolah SMA swasta di Bogor, Juri 2 Puji Astuti berprofesi sebagai guru B. Indonesia pada sekolah yang sama, Juri 3 M. Hilmi yang berprofesi sebagai mahasiswa Guna Dharma jurusan Sistem Komputer. Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reliabilitas. Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri, peneliti menguraikan rumus dari Hostly.12 Koefisien reliabilitas =
2m N1+N2
Keterangan : 2M
= Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+N2
= Jumlah item yang dibuat tim juri
M
= Kesepakatan antar juri
N
= Jumlah yang diteliti Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan antar
juri itu dihitung dengan komposit realibilitas. Komposit realibilitas = N (X antar juri) 1+(N-1) (X antar juri)
Keterangan :
12
N
= Jumlah juri
X
= Rata-rata
Drs. Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta press, 2006), cet. 1, h. 76.
c. Teknik Analisis Data Setelah
data
terkumpul,
analisa
di
lakukan
dengan
mengkategorisasikan setiap kalimat masuk ke kategorisasi apa, aqidah, syariah, atau akhlak. Kemudian dianalisa untuk mencari isi pesan dan tema-tema dakwah yang terkandung di dalamnya. d. Teknik penulisan Untuk keperluan skripsi, penulis mengacu pada buku-buku pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) UIN Syahid Jakarta (Jakarta, eQda, 2008-2009). Selain itu penulis juga menggunakan buku metode-metode penelitian komunikasi, dan juga buku-buku lainnya.
K. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di fakultas Dakwah maupun di perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah. Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan terdapat cukup banyak skripsi yang membahas tentang analisis isi tetapi sampai saat ini hanya menemukan adanya judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan, seperti: Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Di Atas Sajadah Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy, ditulis oleh Zakiyah Fiddini, 2008. Skripsi ini membahas tentang novel karya Habiburrahman yaitu Di Atas Sajadah Cinta ini terdapat 38 judul, namun yang diteliti hanya dari sampel bilangan ganjil dari 38 cerita maka hanya diteliti 19 judul. Dan menganalisisnya per bab dan
per dialog. Dalam kategori pesan, Zakiyah Fiddini membagi 3 kategori yaitu aqidah dengan sub kategori iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada qadha dan qadhar. Sedangkan akhlak, dengan sub kategori akhlak sesama manusia, akhlak manusia terhadap Tuhan. Selanjutnya syariah dengan sub kategori ibadah dan muamalah. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Dalam skripsi ini ia membahas pesan dakwah yang paling dominant dalam novel Di Atas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan prosentase 52,63%, selanjutnya akhlak dengan prosentase 26,31% sedangkan syariah prosentasenya 5,26%. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel “Gadis Pantai” Karya Pramoedya Ananta Toer, ditulis oleh Toni Sultoni, 2007 membahas tentang Pesan Dakwah yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai”. Secara garis besar ia membahas pesan moral yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai”. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Ia juga menggunakan 3 koder atau juri. Dengan kategori aqidah, syariah dan akhlak. Selain itu, Tomi Sultoni juga membahas pesan dakwah yang paling dominant yaitu aqidah dengan prosentase 38,1%, akhlak 28,6% dan syariah 11,2%. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Nomik (novel komik) Karya Ali Muakhir, ditulis oleh Syajarotul Zuhryah, 2007 membahas tentang pesan dakwah yang terdapat dalam nomik (novel komik) yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Metode yang digunakan adalah kualititatif. Novel ini digambarkan berbeda dengan yang lain karena menggunakan gambar komik. Dakwah yang disampaikan dalam nomik (novel komik) dengan menggunakan bahasa remaja
sehari-hari. Selain itu, ia membahas pesan dakwah yang paling dominant yang pertama adalah aqidah dengan prosentase 52,8% lalu akhlak 33,10% dan syariah 23,1%. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel Kapas-kapas Di Langit Karya Pipiet Senja ditulis oleh Rachmat Hidayat membahas tentang pesan dakwah yang terdapat dalam novel Kapas-kapas Di Langit. Pesan dakwah yang disamapaikan hampir sama dengan skripsi-skripsi sebelumnya seperti aqidah, syariah dan akhlak, dengan prosentase tetapi ia menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan 3 juri/koder. Dan ia menganalisis pesan dakwah pada novel Kapas-kapas Di Langit per bab. Dan terakhir ia membahas pesan dakwah yang paling dominant yaitu aqidah dengan prosentase 43,2%, akhlak 32,1% dan syariah 21,2%. Dari sekian banyak skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah tidak satu pun penulis, menemukan skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah “Children of Heaven” karya Enang Rokajat Asura. Dapat disimpulkan penulis ialah orang pertama yang mengangkat novel “Children of Heaven” sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu penulis mengajukan judul, Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura.
L. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan penulis terdiri dari lima bab, yang disesuaikan dengan pokok yang hendak dibahas. Adapun sistematika penulisan secara lengkap adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN:
Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan. BAB II
TINJAUAN TEORITIS: Berisikan tentang Pengertian Analisis Isi, Pengertian Dakwah, Pesan Dakwah, Pengertian Novel dan Jenis-jenis novel.
BAB III
SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA: Berisikan tentang Riwayat hidup singkat Enang Rokajat Asura, Karya-karya Enang Rokajat Asura, dan Gambaran Novel Children of Heaven.
BAB IV
ANALISIS TEMUAN DATA Berisikan tentang Pengolahan Data, Analisa Data, Pesan Dakwah paling Dominan dalam Novel Children Of Heaven.
BAB V
PENUTUP: Berisikan tentang Kesimpulan dan Saran-saran.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Metode Analisis Isi (Content Analysis) Analisis isi kuantitatif atau metode analisis isi (content analysis), adalah suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna komunikasi berdasarkan datadata yang tersedia untuk dibuat kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas. Metode analisis ini sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi karena yang menjadi objek penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu media komunikasi. Prosedur kerja ini hampir sama dengan metode survey, yang membedakan hanyalah objek penelitiannya. Pada metode survey yang menjadi objek penelitiannya adalah individu atau orang, sedangkan pada metode analisis isi yang menjadi objek analisisnya (unit analisis) adalah isi pesan.13 Menurut Wezer dan Wiener, analysis isi adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Sedangkan menurut Krippendorf, analiysis adalah suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi valid dan dapat ditiru dari data ke konteks. Sedangkan definisi yang diungkapkan oleh Kerlinger, agak khas, yaitu
13
Ke-1. h.68
Jumroni dan Suhaimi, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta : UIN Press, 2006), cet.
analysis komunikatif secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk mengukur variabel-variabel.14 Metode analisis juga diartikan sebagai objek data analisis secara manifest, artinya isi dianalisis menurut apa yang dikatakannya (tersurat) bukan menurut arti yang terkandung di atas baris demi baris (tersirat).15 Menurut Klaus Krippendorf, metode analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang Replicable atau Reflicatfli (yang dapat ditiru) dan shahih dari data atas dasar konteksnya. 16 Dari definisi ini ada dua yang ditekankan. Pertama, yaitu unsur yang dapat ditiru, artinya sebuah penelitian haruslah dapat dilakukan oleh peneliti lain dalam lingkungan yang sama yang memakai teknik dengan data yang sama dan membuahkan hasil penelitian yang sama pula. Kedua, unsur konteks sebuah penelitian dengan metode analisis isi haruslah memperhatikan unsur konteks dari data yang dianalisis. Menurut R. Hostly, dalam bukunya Hand Book of Social Sosiologi analisis isi adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati serta menganalisis pesanpesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan kuantitatif yang mengutamakan ketetapan dalam mendefinisikan isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema atau penyajian suatu informasi.
14
lbid. h.66 Bambang Prasetyo,Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2006), cet.Ke-1, h.7 16 Klaus Krippendorf, Analisis Isi: Pengantar Teori Metodologi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h. 56 15
Sedangkan yang kedua adalah pendekatan kualitatif. Dimana dalam pendekatan ini menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam pembahasan seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu sumber atau media dan cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencangkup jumlah (kuantitas).17 Sedangkan Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif,sistematis dan kuantitatif tentang manifestasikomunikasi.18 Sedangkan Zulkarnaen Nasution menjelaskan bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi. Massa yang dilakukan secara objektif, sistematis dan relevan secara sosiologis, uraian dan analisisnya boleh saja menggunakan tata cara pengukuran kuantitatif atau kualitatif atau bahkan keduanya sekaligus.19
B. Pengertian Dakwah Dakwah secara etimologi berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang berarti mengajak, menyeru, memanggil, dan mengundang. Dakwah Islam dapat dipahami sebagai ajakan, seruan, panggilan kepada Islam untuk orang lain masuk ke dalam Sabilillah (Jalan Allah) secara menyeluruh (Kaffah), baik melalui lisan, tulisan maupun perbuatan.20 Menurut Nasarudin Latif, “
17
R. Hostly, et.al, Content Analysia, Dalam Hand Book of Social Sosiologi, edited By Dardnr Lindzey dan Elliot Aronson, Cambridge Massachuset : Edisson-Wesley, 1964, h. 589-600 18 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), Cet.Ke1, h. 89 19 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2001) cet. Ke-2, h. 32 20 Ismah Salmah, Strategi Dakwah di Era Millenium, Dakwah Jurnal dan Komunikasi, h.2 vol.6 no 1
Dakwah artinya setiap usaha atau aktifitas dengan lisan ataupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil, manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah, dan syariah serta akhlak Islamiah.”21 Menurut terminologi atau istilah ada beraneka ragam yang dikemukakan oleh para ahli yaitu : 1. Syekh Ali Mahfuz: Menurut beliau dakwah adalah mendorong manusia atas kebaikan dan petunjuk dan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran guna mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.22 2. Abu Bakar Zakaria: Yang dinukilkan kembali oleh Drs. Anwar Masy’ari dalam bukunya studi tentang ilmu dakwah sebagai berikut :“Usaha para ulama dan orang-orang yang memiliki pengertian tentang agama Islam memberikan pelajaran kepada khalayak ramai berupa hal-hal yang menimbulkan pengertian berkenaan dengan urusan-urusan agama dan urusan dunia mereka yang sesuai dengan daya mampu.” 3. Muhammad Natsir : Muhammad Natsir membedakan pengertian risalah disuatu pihak dan dakwah di pihak lain. Pendapatnya antara lain : “ Risalah adalah tugas yang dipikulkan kepada Rasulullah SAW untuk menyampaikan wahyu
21 Rafi’udi dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, ( Bandung : Pustaka Setia, 2001), cet.ke-2 22 Syekh Ali Mahfuz, Hidayah Mursyidin Ila Thur : qil Na’zbi walkhitabah ( Beirut : Daruf Ma’rif ), h.20
yang diterimanya. Sedangkan dakwah adalah tugas para mubaligh untuk meneruskan risalah yang sesudah Rasul. Tegasnya tugas risalah para Rasul dan tugas dakwah para mubaligh.23 4. Prof. Thoha Yahya Umar, MA: Prof. Thoha Yahya Umar, MA membagi pengertian dakwah menjadi dua bagian yakni dakwah secara umum dan khusus. a. Pengertian dakwah secara umum ialah pengetahuan yang berisi caracara dan tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia menganut, menyetujui melaksanakan suatu idiologi pendapat pekerjaan yang tertentu. b. Pengertian dakwah secara khusus ialah mengajak menusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar dan sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan mereka di dunia dan di akhirat. 5. Drs. Hamzah Ya’cub: Drs. Hamzah Ya’cub mengkategorikan dakwah secara umum dan dakwah menurut islam. “ Pengertian ilmu dakwah secara umum adalah suatu pengetahuan yang mengajarkan dan teknik menarik perhatian orang, guna mengikuti suatu idiologi dan pekerjaan tertentu. Adapun definisi dakwah menurut islam adalah mengajak ummat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul.”
23
Muhammad Natsir, Fiqud Dakwah ( Jakarta : Dewan Islamiyah Indonesia ).h.6
C.
Pesan Dakwah Pesan dakwah mengandung arti, “ Perintah, nasehat, permintan, amanat, yang harus dilakukan untuk disampaikan pada orang lain.”24 Toto Tasmara memberikan pengertian
pada pesan dakwah sebagai
segala sesuatu dan segala pernyatan yang bersumber dari Al-qur’an dan assunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan atau risalah tersebut.25 Dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa pesan dakwah adalah risalah-risalah Allah yang harus disampaikan kepada manusia, sebagai peringatan akan azab dan balasan Allah SWT akan tindakan manusia yang mereka perbuat semasa hidup di dunia. Firman Allah dalam Al-qur’an Surat Al-ahzab ayat 39 diterangkan:
:"JL> M FGBH2I PI N->- :!"TMU VW$ Q7S!"TMU$ Z⌧\$ 2I YW X,$8 D_` ]^'7 PI Artinya : (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan. (Al-ahzab : 39) Mengenai risalah-risalah Allah ini, Moh. Natsir membaginya dalam tiga bagian pokok yaitu : 1.
Menyempurnakan hubungan manusia dengan khaliq-Nya, hablum minallah atau mua’malah ma’al khaliq.
24 25
h. 672
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, (Surabaya : Al-ikhlas, 1983), h.19 Hafizh Dasuki. dkk., Al-qur’an dan Terjemahannya, (Bandung : Gema Risalah Press),
2.
Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia, hablum minan nas atau mua’malah ma’al makluq.
3.
Mengadakan
keseimbangan (tawazun)
anatara
kedua
itu, dan
mengaktifkan keduanya sejalan dan berjalan.26 Apa yang disampaikan oleh Moh. Natsir ini sebenarnya adalah termasuk dalam tujuan dari komunikasi dakwah, dimana pesan-pesan dakwah hendaknya dapat mengenai sasaran utama dari kesempurnaan hubungan antara manusia (makluq) dengan penciptanya (khaliq) dan mengatur keseimbangan antara dua hubungan tersebut (tawazun).27 Sedangkan yang dimaksud pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana yang digariskan di dalam Al-qur’an adalah merupakan pernyataan maupun pesan (risalah) Al-qur’an dan as-sunnah yang diyakini telah mencakup keseluruhan aspek dari setiap tindakan dan segala urusan manusia di dunia. Tidak ada satu bagian pun dari aktivitas muslim yang terlepas dari sorotan dan cakupan Al-qur’an dan as-sunnah ini28 Dengan demikian inti dari pesan dakwah adalah pesan-pesan yang mengandung seruan untuk pembetukan akhlak mulia dan bersumber dari Alqur’an dan as-sunnah, nasehat orang bijak, pengalaman hidup, seni dan budaya, ilmu pengetahuan, filsafat dan sumber-sumber lainnya. Pesan dakwah ditujukan untuk mengajak manusia agar menjalankan agam Islam serta mentauhidkan Allah adalah bersumber kepada Al-qur’an dan as-sunnah.
26
lbid. h.42 lbid. h.43 28 lbid. h.43 27
Pada umumnya pesan dakwah terbagi pada beberapa kategori antara lain:
a.
Pesan Aqidah Aqidah Islam dasarnya adalah iman kepada Allah, iman kepada malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitabNya, iman kepada Rasul-rasulnya, iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Dasar-dasar ini telah ditunjukkan oleh kitabullah dan sunnah rasul-Nya. Allah berfirman:
:$8 V H
ab0## 3a2# !eJ4" . $ ("c#"< 0f b6g☺# j5^-#$ 0h_i☺#$ PI l5kJ 65k ab0## _i^ln m!"#$ ⌧Xo->☺#$ 0>-C^#$ …l5pq r9%#$ Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitabkitab, nabi-nabi …” (Al-Baqarah: 177) Pembahasan mengenai aqidah Islam pada umumnya pada arkanul iman (rukun iman yang enam) antara lain:29 1)
Iman kepada Allah
2)
Iman kepada Malaikat-malaikatNya
3)
Iman kepada Kitab-kitabNya
29
Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, h.44
4)
Iman kepada Rasul-rasulNya
5)
Iman kepada Hari akhirat
6)
Iman kepada Qadha dan qadar Dalam ajaran Islam, aqidah menduduki posisi yang paling pertama
dalam kehidupan manusia. Aqidah adalah kepercayaan. Menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Secara terminologis berarti credo, creed, keyakinan hidup, iman dalam arti khas, yakni pengikra-an yang bertolak dalam hati.30Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. Pokoknya ialah kepercayaan kepada Allah dan melaksanakan apa yang diajarkan oleh Rasul Allah. Aqidah merupakan tiang penyangga atau pondasi pada keimanan seseorang dalam menyakini suatu kepercayaan. Ibarat gedung yang mempunyai tiang berdiri tegak dia tidak akan mudah roboh bila pondasinya kuat. Sama halnya dengan manusia, jika aqidah sebagai pondasi imannya lemah maka, imannya pun akan lemah dan rapuh sehingga mudah roboh keyakinannya. Aqidah juga bisa dikatakan bahwa kita mengikat hati dan perasaan kita sendiri dengan suatu kepercayaan dan tidak hendak kita tukar lagi dengan yang lain. Jiwa raga kita, pandangan hidup, telah terikat oleh aqidah. Tidak dapat di bebaskan lagi dan aqidah itulah yang menentukan jalan hidup.
30
Ke-3. h.84
Endang Saifudin Anashari, Kuliah Al-Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992) cet
Kedudukannya sangat sentral dan fundamental, karena seperti telah di sebutkan diatas, menjadi asas sekaligus sangkutan atau gantungan segala sesuatu dalam Islam. Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada Zat Mutlak Yang Maha Esa yang di sebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat perbuatan dan wujud-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 163:
uW ( /,$ s7-# !J+-# $ 5-☺67ai# "<4 YW 7-# D?_ =)7ai# Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”(AlBaqarah:163) b.
Pesan Syari’ah Secara bahasa (etimologi) kata syari’ah berasal dari bahasa Arab yang berarti peraturan atau undang-undang, yaitu peraturan-peraturan mengenai tingkah laku yang mengikat, harus dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. 31 Syari’ah hal yang sifatnya (pokok dasar), maka Islam juga mengatur manusia melalui praktek. Jika aqidah posisinya menjadi pokok utama, maka diatasnya dibina suatu perundang-undangan (syariat) sebagai cabangnya. Sesuai kutipan dari Syeikh Mahmud Syalthut dari Endang Anshari, M.A, menulis:32 Keyakinan merupakan dasar dari syari’ah. Dan syari’ah adalah hasil dari kepercayaan, sebab undang-undang tanpa keimanan 31
M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT.Pustaka Firdaus,1994), Cet. Ke-
1,h.343 32
Endang Saefudin Anshari, Kuliah Al Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Rajawali, 1992), Cet. Ke-3, Ed. 2, h.91
bagaikan bangunan tanpa tumpuan dan keimanan dengan tidak disertai syari’ah untuk melaksanakannya, hanyalah akan merupakan teori, ajaraj yang tiada berdaya dan berhasil. Oleh karena itu dalam Islam kita dapati suatu hubungan yang erat antara iman syari’ah yang mengatur segala tingkah laku dan barang siapa menolak hal itu mereka tidak akan dianggap orang muslim.
Allah berfirman dalam ayat AL Jaatsiyah ayat 17-18:
rN-v]0xw N+-v]wJ$ ☺z ( _ikny l5xk \5k YW ({"|>Cl e<4JIH5 k ,< ☺ =)z><# F}; 9: )+v]w !"M !e~q%w /^/M ☺z ☺-0# F"| >CMU 7z ("SH⌧\ -v]z><. )<) D? _ikny l5xk <M bV 6
VW$ +< 9z VW ABH2I JI"4$8 D? :"☺>6<M Artinya : “Dan kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); Maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan Karena kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya. Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.” (Al jaatsiyah: 17-18)
Syari’ah terdapat dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab Hadits. Kalau kita berbicara tentang syari’ah yang dimaksud adalah firman Tuhan dan sunnah
Nabi
Muhammad
SAW.
Syari’ah
bersifat
fundamental,
mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari fiqih. Ia juga merupakan ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi. Dalam pesan syari’ah yang dianalisis adalah dengan ibadah dan muamalah. Ibadah memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia. Semua ibadah ada dalam Islam meliputi : shalat, puasa,zakat, haji yang bertujuan membuat roh manusia senantiasa tidak lupa kepada Tuhannya dan bahkan dekat dengan tuhannya. Dalam muamalah membahas tentang hubungan dalam keluarga yang merupakan kesatuan terkecil masyarakat yang anggota-anggotannya terikat secara bathiniah dan hukum karena pertalian darah dan pertalian perkawinan. Ikatan itu, memberikan kedudukan tertentu kepada masing-masing anggota keluarga, hak dan kewajiban, tanggung jawab bersama serta saling mengharapkan cara yaitu: Pertama pendekatan suubstansial, dimana para da’i setelah mengadakan pemilihan yang tepat dari ajaran Islam tersebut, maka substansi yang kita pilih itu kemudian harus dijabarkan secara substansial pula dengan baik, diperinci,
di
jelaskan,
diterangkan
maksud
dan
ditunjukan
implementasinya atau pelaksanaannya. Kedua pendekatan pragmatis, dimana materi dijabarkan sesuai dengan kehidupan sehari-hari para audience itu, sehingga Islam itu dirasakan sebagai petunjuknnya yang
tepat untuk praktek dalam kehidupannya. 33 Materi dakwah akan menyangkut juga 2 hal penting, ialah sifat materi dan proses pengembangan materi.34 Dalam muamalah yang berasal dari fiil madi “amala” berarti bergaul dengannya, berurusan (dagang). Muamalah merupakan ketetapan ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya (alam sekitarnya). Allah menyatakan hal ini dalam fimanNya surat Al-Imran ayat 112:
eL!b> 6N b k AB$8 <2#HI l5xk # !p YW ({"|0<) 99]# l5xk # !7$ PI l5xk >V` $JI$ eL!b> 6N b$ PI F}# <%'☺# ("SH⌧\ !e+oS$ PI N-MP :$ i|M :"<>CM$
b!i JI rSny ☺ # #47 ("SH⌧\9$ ("& :$,C<M Artinya :”Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu. Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” Bidang muamalah dalam arti luas di bagi menjadi:
33
M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Da’wah, (Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982), cet.Ke-1,
34
lbid, 101-102
h.94-95
1) Bidang Al-ahwal al-Syakhshiyyah atau hukum keluarga, yang meliputi pembahasan mengenai pernikahan, marawis, wasiat, dan wakaf. 2) Bidang fiqh muamalah (dalam arti yng sempit) al-ahkam al-madaniyah 3) Bidang fiqh Jinayah atau Al-Ahkam al-Jinayah 4) Bidang fiqh Qad’ha atau Al-Ahkam al-murafa’ah 5) Bidang fiqh Siyasah35 Pesan dakwah yang bersifat syari’ah sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam. Ini merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia. Pesan dakwah dalam bidang syari’ah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar, pandangan jernih, kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat persoalan pembaruan.sehingga umat tidak terperosok ke dalam kesalahan. Sementara yang diinginkan dalam kegiatan dakwah adalah perbaikan. Islam adalah agama yang mengembangkan hukum secara kaffah (komperhenship) yang meliputi semua segi kehidupan manusia. Hukum ini lahir dari konsepsi Islam tentang kehidupan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kehendak ilahi.36 Dimana pesan muamalah mengandung makna pengaturan hubungan (antar manusia). Hubungan yang diatur syari’at muamalah adalah hubungan perdata dan hubungan public. Hubungan perdata adalah hubungan individu dengan individu, hubungan
35
Djazuli, Ilmu Fiqih Pengalia : Perkembangan Dan Penerapan Hukum Islam, ( Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke-5.h.44-49 36 Moh. Ali Aziz, Op. Cit., h.133-114
individu dengan benda. Hubungan publik adalah hubungan individu dengan masyarakat (umum) atau negara. c. Pesan Akhlak Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk jama dari khula. Yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara lingustik kata akhlak merupakan isim dari jamid atau isim ghair musta, yaitu isim yang tidak mempunyai akar kata, melainkan kata tersebut memang begitu adanya. Akhlak dari segi istilah (terminologi) adalah budi pekerti, yang berarti perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanisfetasi pada karsa dan tingkah laku. Menurut Ibnu Maskawih sebagai pakar akhlak terkemuka dalam kitabnya Tahdzibul Akhlak dalam konsepnya akhlak adalah suatu sikap mental yang mendorong untuk berbuat tanpa fakir dan pertimbangan. Adapun pengertian sepanjang terminologi yang dikemukakan ulama akhlak antara lain sebagai berikut: 1) Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka yang menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
2) Ibnu Maskawih dalam kitabnya “tanzil al-akhlak” akhlak diartikan sebagai keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran. 3) Al-ghozali menyebutkan bahwa akhlak diartikan sebagai suatu sifat yang tetap pada seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran. Menurut Ibn Manzhur berkata, khulq dan khuluq (dengan satu dhammah dan dengan dua dhammah) berarti budi pekerti, dan agama. Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai seseorang yang tidak terdapat didalam fitrahnya (dibuat-buat).37 Ada pula yang mengartikan secara bahasa akhlak (Etimologi): perkataan, jamak dalam bahasa Arab dari kata khulk. Khulk dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Didalam Da’iratul Ma’arif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik.38 Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifatsifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai pembinaanya. Sebagaimana firman Allah:
0" A !eJ# :H⌧\ 6,2# s%&'7 v"8 PI 37 Asma Umar Hasan Fad’aq, Mengungkapkan Makna dan Hikmah Sabar, (Jakarta : Penerbit Lentera, 1999), h.16 38 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 1992), Cet.Ke-2, h.1
2I (" .!iM :H⌧\ 5☺# i^ln !"#$ DE? %bi⌧\ 2I i⌧\$ Artinya: “ Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Q. S. Al-Ahzab:21) Dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak Khalik dengan perilaku manusianya. Dengan kata lain, dalam pengertian ini, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya, baru menggambarkan nilai akhlak yang hakiki, manakala suatu tindakan atau perilaku tersebut berdasarkan kepada kehendak Khalik (Tuhan).39
D. Pengertian Novel dan Jenis-jenis Novel 3. Pengertian Novel Novel sebagai salah satu bentuk dari prosa fiksi, mempunyai arti sebagai sebuah karangan prosa yang panjang mengandung ruang mencerita rangkaian kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel memiliki istilah sendiri yang sama dengan istilah roman. Kata novel berasal dari bahasa Italia yang kemudian berkembang di Inggris dan Amerika serikat. Sedang istilah roman berasal dari genre
39
Harun Nasution, dkk, Ensiklopedia Media Islam Indonesia Pengantar Study Akhlak, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.Ke-1 h. 71-79, (Jakarta : Djambatan, 1992), h.8-9
romance dari abad pertengahan yang merupakan cerita paaaanjang tentang kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belgia, Perancis, dan bagian-bagian Eropa daratan yang lain.40 Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokohtokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Novel memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial, karena novel tidak hanya ajaran, serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan masyarakat.41 Novel sebagai sebuah media komunikasi yang didalamnya terdapat proses komunikasi banyak mengandung pesan baik itu pesan sosial, pesan moral maupun pesan keagamaan. Novel dalam Bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.42
40
Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Apreiasi Kesusastraan, (Jakarta: Penerbit Gramedia, 1986),Cet. Ke-1,h.29 41 Ngurah Persua, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidikan ( Suara Guru: XII, 1980), h. 5. 42 DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 2002 )edisi ke-3 h.788.
Ada beberapa para ahli yang memberikan istilah dari pengertian novel, diantaranya: a. Abdullah Ambary, “ Novel ialah cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hhidup atau menentukan nasibnya.43 b. Menurut P. Supatman Natawijaya, “ Novel adalah kisah realita dari perjalanan hidup seseorang.44 c. Dan menurut suprapto, “ Novel adalah karangaan prosa yang panjang mengandung rangakian cerita kehidupan seseorang di sekelilingnya dengan mononjolkan watak dan sikap perilaku.45 d. Menurut Welleck dan Warren, adalah karya imajinatif yang bermediakan bahasa danmempuanyai unsur estetik yang dominan. 46 e. Kalau menurut S.I Poeradisastra dalam artikelnya Dalam Karya sastra pun berdakwah dan berkhotbah yang dikutip oleh Natsir Tamara dkk dalam buku Hamka di Mata Hati Umat berpendapat : Bahwa sastra pada dasarnya adalah potret penghayatan emosional manusia, apapun jenisnya. Karena karya sastra merupakan interaksi daya cipta antara emosi oknum dengan lingkungan masyarakat dan budayanya di dalam
43
Abdullah Ambary, Inti Sari Sastra Indonesia, ( Bandung : Djatmika, 1983), h.61 P. Supratman Natawijaya, Bimbingan untuk cakap menulis, ( Jakarta: Bpk. Gunung Muliua, 1979), Cet. Ke-2 h.37 45 Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, ( Surabaya,Indah 1993), h.53 46 Suminto A. Sayuti, Berkenalan dengan Prosa Fiksi, (Yogyakarta : Gama Media, 2000), Cet. Ke-1, h.6 44
gaya bahasa yang mampu membangkitkan keharuan seni dan bersifat komunikatif.47 f. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. g. Menurut Henry Taringan dalam bukunya Prinsip-prinsip Dasar Sastra menuliskan kata novel berasal dari kata novellas yang diturunkan pula dari noveis yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian yang telah membuka pikiran manusia untuk lebih menyukai dan menjadi hobi membaca novel. Novel memungkinkan adanya penyajian secara panjang lebar mengenai tempat tertentu. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika posisi manusia dalam masyarakat memiliki dimensi ruang dan waktu, tetapi peranan seorang tokoh dalam masyarakat berupa dan berkembang dalam waktu. Khasnya, novel mencapai keutuhannya secara inklusi, yaitu bahwa novelis mengukuhkan keseluruhannya dengan kendali tema karyanya. Novel adalah salah satu karya berbentuk prosa, dimana sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesusastraan, standar 47
Nasir Tamara, el al., Hamka di Mata Hati Umat, (Jakarta : Sinar Harapan, 1984), Cet.Ke-2, h.121
kesusastraan yang dimaksud adalah penggunaan kata yang indah dan daya bahasa serta gaya cerita yang menarik.48 Novel merupakan produk masyarakat kota yang terpelajar, mapan, kaya, cukup waktu luang untuk menikmatinya. Di Indonesia, masa perkembangannya terjadi pada tahun 1970-an.49 Novel merupakan salah satu jenis prosa fiksi. Prosa fiksi adalah karya sastra yang khasnya mempunyai elemen-elemen seperti : plot, tokoh, setting, dan lain-lain. Novel cenderung bersifat expands “meluas”. Dalam sebuah novel juga
cenderung
menitik
beratkan
munculnya
complexity
atau
“kompleksitas”.50 Novel menjadi cerita rekaan yang lebih banyak menyoroti segala macam-macam persoalan dalam kehidupan manusia. Segala persoalan bukan lagi merupakan cita-cita atau khayalan, akan tetapi seolah-olah kejadian itu benar-benar dirasakan, seperti kesengsaraan, penderitaan kematian, dan percintaan. Bentuk semacam inilah yang dinamakan novel. Novel memiliki unsur-unsur pembangun yang menyebabkan karya sastra tersebut menjadi sebuah karya yang baik dan mempunyai kekuatan dalam cerita, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.51 Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut membangun
48
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta : PT. Rineko Cipta, 1992), Cet. Ke-1, h.99 49 Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1970-1977, (Bandung : Penerbit Alumni, 1999), Cet Ke-1, h.12 50 lbid, h.11 51 M. Atar Semi, Anatomi Sastra ( Padang: Angkasa Raya,1988 ),cet,ke-1, h.35.
cerita, seperti: plot, tokoh/penokohan, latar atau setting dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi system organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik juga termasuk unsur
yang mengandung keadaan
subjektifitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya yang ditulisnya.52 Definisi novel itu sendiri bentuk karangan yang lebih pendek dari roman tetapi lebih panjang dari cerpen. Novel menceritakan sebagian kehidupan seorang tokoh, yaitu sesuatu yang luas biasa dalam hidupnya yang menimbulkan konflik yang menjurus kepada perubahan nasib si tokoh.53 4. Jenis-jenis Novel Menurut Mochtar Lubis yang dikutip oleh Umar Yunus, jenis novel terdiri dari: a. Avontur: Pada jenis novel ini dipusatkan pada seorang tokoh utama, pengalaman tokoh dimulai dari pengalaman pertama dan diteruskan pada pengalaman selanjutnya hingga akhir cerita. Sering rintangan datang dari rintangan satu kerintangan yang lainnya untuk mencapai tujuan. Biasanya novel ini mempunyai sifat romantis adalah tokoh wanita, juga memiliki cerita yang kronologis.
52 Burhan Nurgiantoro, Teori pengkajian Fiksi ( jogjakarta: Universitas Gajah Mada,1995 ),cet,ke-1,h.23 53 Rahmanto, Metode pengajaran ( jogjakarta: Kanisius, 1992),cet,ke-1,h.75.
b. Psikologis: Jenis ini lebih mengutamakan pemeriksaan seluruhnya dari pikiran-pikiran pelaku. Berisi kupasan tentang watak, bakat, karakter, para pelakunya serta kemungkinan perkembangan jiwa. c. Detektif: melukiskan penyelesaian suatu peristiwa atau kejadian untuk membongkar suatu kejadian kejahatan. Dalam novel ini dibutuhkan bukti-bukti agar dapat menangkap si pembunuh dan sebagainya. d. Sosial: Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam masyarakat atau golongan. Persoalan ditinjau bukan dari persoalan orang-orang sebagai individu, tetapi persoalan ditinjau melingkupi persoalan golongan dalam masyarakat, reaksi setiap pelaku golongan terhadap masalah yang timbul dan pelaku hanya dipergunakan sebagai pendukung jalan cerita. e. Kolektif: Jenis novel ini melukiskan tentang semua aspek kehidupan yang ada atau semua jenis novel diatas dikumpulkan menjadi satu cerita. Novel seperti ini tidak hanya dimainkan oleh satu pemeran saja, tetapi juga ada pemeran pendukung.54
54
Umar Yunus, Dari Peristiwa ke Imajinasi ( Jakarta: PT.Gramedia,1985),cet,ke-2,h.883.
BAB III SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA
A. Riwayat Hidup Singkat Enang Rokajat Asura Enang Rokajat Asura lahir di Rancaekek, Kabupaten Bandung tahun 1965. Ia mulai menulis secara serius dan dikirimkan ke media masa cetak sekitar tahun 1990-an. Awalnya menulis cerita pendek dalam bahasa Sunda, lalu cerpen dalam bahasa Indonesia, artikel dan berita pikiran Rakyat Minggu dan Surat Kabar Mingguan Galura, terus merambah ke Jawa Pos, Mingguan Mandala, Majalah Mangle, Suara Karya Minggu, Kompas Minggu, Mingguan Swadesi, Mingguan Mutiara, Mingguan Terbit, Mingguan Gala, dan Tabloid Citra. Di samping mencari ilmu di Jurusan Statistik, Universitas Terbuka, pernah pula mendapat pendidikan informal berupa Pendidikan Jurnalistik di International College Bandung, Pendidikan Komputer di Institut Indonesia, Kursus Bahasa Inggris di Harvard English College, Kursus Menulis Skenario dan Drama, Workshop Produksi Siaran, Sarasehan Keluarga Sejahtera untuk Anggota PRSSNI, Diklat Spesial Program PD PRSSNI Jawa Barat, Diklat Operasional Televisi Indosiar, Team Building Manajemen West Java Development Project, Kursus Peningkatan Sumber Daya Manusia, Workshop Jurnalistik Pemilu yang diselenggarakan oleh Internews, Lokakarya Jurnalistik Radio-LPDS & The Freedom Forum, Kursus Kepemimpinan, Sarasehan Pemberdayaan Anggota PRSSNI, Workshop MNH – CCP JOHNS HOPKINS
UNIVERSITY dan Workshop Social Mobilization – Aliansi Pita Putih Indonesia. Beliau bekerja di beberapa media mulai jadi Script Writer Radio Shinta FM (1991-1995), Manager Produksi (1995-1998), Manager Siaran (1998-2001), Ketua Yayasan Tunas Kreativita, Trainer di Masima Training and Consulting Jakarta, Menulis Skenario Sinetron di PASS Production, Matras Production, Wapemred Majalah Zona Jakarta (2002-2005). Dan sekarang menjadi Manager Operasional PT. Global Potensindo. Selama
bergelut
dalam
dunia
tulis-menulis
sering
mendapat
penghargaan di antaranya Juara III Lomba Mengarang Filateli Nasional (1986), Juara III Menulis Drama LBSS dengan judul “ Mega Peuray “ (1989), Juara Harapan Menulis Drama LBSS dengan judul “ Ngadakwa “ (1989), Juara I Mengarang Perpustakaan Jawa Barat (1990), Juara II Mengarang Taman Lalu Lintas (1991), Juara Harapan Menulis Essay Pemilu dengan judul “ Persepsi Generasi Muda Jawa Barat Terhadap Pemilu 1997 “ (1997), Juara Harapan Sastra D.K Ardiwinata Bidang Drama dengan judul “ TopengTopeng “ (1996), Juara II Sastra LBSS Bidang Essay dengan judul “ Seniman, Pasar jeung Manusa Super “(1996), Nominator Menulis Cerita Film Direktorat Pembinaan Film Deppen (1997), Nominator Penulis Cerita Lepas Festival Sinetron Indonesia (1998), Juara I Lomba Menulis Cerita Film Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Kerikil Merah Darah “ (1998/1999), Juara I Lomba Menulis Cerita Film Jenis Komedi Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Si Kabayan dan Putri Jendral “ (1998/1999),
Juara II Lomba Menulis Cerita Film Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Toenggoel “ (1998/1999), Juara III Lomba Menulis Cerita Film Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Langit Di Atas Langit “ (1998/1999), Juara III Lomba Menulis Cerita Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Catatan Harian Karmina “ (1999/2000), Juara Harapan Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Laga Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Gaung Gunung Galunggung “ (1999/2000), Juara Harapan Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Komedi Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Mencari Pencuri Anak Ayam “ (1999/2000), Juara I Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Cerita Peningkatan HAM Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Merahnya Merah “ (2000), Juara II Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Cerita Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Film dengan Judul “ Istana Kertas “ (2000), Tiga Belas Pilihan Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Kota Batu Jawa Timur dengan Judul” Asmarandana” (2002), Sepuluh Besar Lomba Karya Tulis Bank Syariah (2003), Juara Harapan Lomba Penulisan Naskah Teater Taman Budaya Jatim dengan Judul “ Hitam Putih “ (2004).
B. Karya-Karya Enang Rokajat Asura Beberapa Buku yang pernah di terbitkan antara lain : 1. Para Penari (Antologi Cerpen, Malang 2002). 2. Kanaga (Antologi Cerpen Sunda, Geger Sunten, Bandung 2003).
3. Panduan Praktis Menulis Skenario dari Iklan Sampai Sinetron (Andi Publisher, Yogyakarta 2005). 4. Kepada Bunga Kubicara (Novel, Tinta Publisher, Yogyakarta 2004). 5. Istana Angan-angan: Nyanyian Angin Untuk Nunik Sabila (Novel, Media Pressindo Yogyakarta 2005). 6. Bayang-bayang Sepi (Novel, Dari Mizan, Bandung 2005). 7. Toenggoel (Novel, Tinta, Yogyakarta 2005). 8. Taksi Ilusi (Kumpulan Cerpen, Delphi Publisher, Yogyakarta 2005). 9. Catatan Harian Karmina (Skenario Film, Sketsa, Yogyakarta 2006). Karya-karya sinetron dan drama radio di antaranya: Senja Kesaksian (Nominasi FSI 1998), Kamar 1406 (Sinetron di TPI), Es Krim dan Flamboyan (FTV Cinta), Istana Kertas (FTV), Seperti Kekasihku (FTV), Bayu (Sinetron Sehari/TVRI), Kau Di Atas Kau Dimana? (Sinetron Sehari/TVRI), Gejolak Anak Muda (Sineri Remaja TVRI), Kabayan In Drama (Masima Production, 13 episode), Siluman Marakayangan (Komedi Radio, 360 episode), Sangkuriang (Komedi Radio, 270 episode), Jaka Boys (Komedi Radio, 90 episode), Nyi Cantrik (Drama Radio Laga, 180 episode), Kancil Bis Kota (Novel, Pikiran Rakyat Minggu), Toenggoel:Matinya Seorang Warok (Novel, Minggu Nova), Rumah Di Atas Bukit (Novel, Majalah Zona Jakarta), dan Bahad Tanah Sunda (Roman, Majalah Zona Jakarta).
C. Gambaran Tentang Novel Children Of Heaven Novel yang diterbitkan oleh Edelweiss ini merupakan novel Islam yang diadaptasi oleh Enang Rokajat Asura dari judul film yang sama, beliau
seorang
penulis
yang sangat
konsisten dengan
profesinya,
banyak
penghargaan yang telah didapatkan olehnya dalam dunia tulis menulis salah satunya yaitu juara 1 lomba menulis cerita film dan video cerita jenis cerita peningkatan HAM Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “Merahnya Merah“ (2000). Novel yang bertajuk Children Of Heaven ini didalamnya sarat dengan makna. Pada novel ini banyak sekali pelajaran-pelajaran tentang kehidupan ataupun religius yang dapat di terapkan dalam kehidupan seharihari. Tokoh utama dalam cerita ini adalah Ali, ia seorang anak yang sangat cinta kepada adiknya, dan ia juga seorang anak yang berpendirian teguh dengan apa yang telah diajarkan oleh ayahnya tentang arti sebuah kehidupan. Maka, ketika suatu hari Ali membawa sepasang sepatu milik Zahra adiknya ketukang sepatu untuk diperbaiki dan sepatu itu hilang dalam perjalanannya ke rumah dan sepatu itu satu-satunya sepatu yang dimiliki oleh Zahra untuk kesekolah, karena takut dimarahi oleh orangtuanya (dan mereka juga sadar kalau orangtua mereka tidak punya uang untuk membeli sepatu baru), akhirnya mereka memutuskan untuk merahasiakan hal ini dari orangtua mereka. Jadilah setiap hari untuk ke sekolah Zahra memakai sepatu sang kakak Ali, dan siangnya sapatu itu dipakai Ali ke sekolah, karena harus menunggu sang adik tiba dari sekolah dan jarak dari rumah ke sekolahnya cukup jauh, jadi Ali harus berlari ke sekolah supaya tidak terlambat.
Bergantian memakai satu sepatu, bukan tanpa resiko. Ketika sepatunya kehujanan, dengan berlinang air mata, Zahra tetap memakainya. Ali pun jadi kerap kesiangan. Satu dua kali, bisa menerobos masuk. Lama kelamaan ketahuan juga. Saat diancam tidak boleh masuk kelas sebelum bisa menjelaskan kenapa selalu kesiangan, Ali tetap bungkam. Ketika Ali bisa sabar, tidak demikian dengan Zahra. Anak cantik ini selalu merengek minta sepatunya yang hilang dikembalikan. Inilah yang membuat Ali sedih sekaligus bingung. Harapan muncul ketika ada lomba maraton tingkat sekolah dasar dengan hadiah ketiga : Sepatu Baru ! Amboi, angan Ali melambung. Dengan hadiah itu, ia bisa menebus rasa bersalahnya dan tak perlu bingung bagaimana mengganti sepatu Zahra. Pada saat lomba, Ali bisa berada di kelompok yang terdepan bersama tujuh anak, ketika menjelang masuk finish, Ali berada di urutan paling depan. Karena tujuannya ingin jadi juara ke tiga, Ali kemudian memperlambat larinya dan membiarkan dua anak melewatinya. Tetapi pelari ke empat berlari di belakang Ali, yang kemudian menarik baju Ali sampai Ali jatuh dan praktis Ali dilewati beberapa anak. Ali segera berdiri dan mengerahkan segala daya upaya berlari sekencang-kencangnya sampai tiba di garis finish dan berhasil meraih juara pertama. Ketika guru dan teman-temanya senang karena Ali memenangkan lomba
lari,
Ali
malah
menangis
dan
menyesal
karena
gagal
mempersembahkan sepatu baru buat Zahra. Kisah yang sangat menyentuh, penuh teladan dan pelajaran tentang Ali dan Zahra. Di tengah kemiskinan yang mendera, kasih sayang begitu mengkristal. Di tengah keterbatasan dana,
prestasi tetap digenggam. Diantara kepapaan : keduanya punya semangat menyayangi sesama, sesuatu yang mulai langka ada di tengah kita. Kelebihan novel ini terlihat jelas dari gaya tulisan pengarang. Pengarang menyajikan novel ini dengan susunan kata yang menarik dan bahasannya yang lugas, walaupun novel ini merupakan novel yang diadaptasi dari judul film yang sama, tetapi penulis memakai bahasa sehari-hari yang mudah untuk di pahami sesuai dengan kebudayaan penulis.
BAB IV ANALISIS TEMUAN DATA
A. Pengolahan Data Pada pembahasan bab IV ini penulis akan menguraikan data dalam memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan dalam novel Children of Heaven. Data yang diolah berupa kalimat atau perdialog yang mengandung pesan dakwah. Pengolahan data pada novel Children of Heaven sesuai dengan kategori yang telah di tentukan, yaitu kategori aqidah, syariah, serta akhlak. Kemudian ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi. Untuk memperoleh reliabilitas dan validitasn kategori isi pesan dalam novel “Children of Heaven”, peneliti mengadakan pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel. Koder terdiri dari juri 1 Siti Aisyah, juri 2 Puji Astuti, juri 3 M. Hilmi. Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sbagai koefisien.berikut ini adalah tabel rincian kesepakatan antar juri. Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri, peneliti menguraikan rumus dari Hostly, seperti yang dikutip oleh Jumroni dalam buku Metodologi Penelitian Komunikasi. 55 Koefisien reliabilitas
55
Ke-1
=
2m N1+N2
Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006) cet.
Keterangan : 2M
= Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+N2
= Jumlah item yang dibuat tim juri
M
= Kesepakatan antar juri
N
= Jumlah yang diteliti
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil kesepakatan antar juri, tetapi
sebelumnya telah dibuat tabel yang menunjukkan tingkat
kesepakatan antar juri yang terdapat dalam lampiran. Tabel 02 Hasil Kesepakatan Antarjuri Antarjuri
Item
Kesepakatan Ketidaksepakatan
Ke 1 dan 2
265
94
171
0,35
Ke 1 dan 3
265
104
161
0,39
Ke 2 dan 3
265
173
92
0,65
Nilai
Dari tabel diatas menunjukkan tingkat kesepakatan antar juri 1 dan 2 sebesar 0.35, itu berarti terdapat kesepakatan yang tinggi antar juri. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,39, itu menunjukkan kesepakatan yang cukup tinggi juga antar kedua juri, sedangkan kesepaktan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,65 itu berarti juga terdapat kesepakatan antar juri. Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan antar juri itu dihitung dengan komposit reliabilitas sebagai berikut : Komposit reliabilitas:
N ( Xantarjuri)) 1 + ( N − 1)( Xantarjuri )
Keterangan: N
= Jumlah juri
X
= Rata-rata koefisien antarjuri
Komposit reliabilitas :
N ( Xantarjuri)) 1 + ( N − 1)( Xantarjuri )
:
3(1,06) 1 + (3 − 1)(1,06)
:
3.18 1 + (2)(1,06)
:
3,18 = 1,02 3,12
Dari hasil yang ditemukan penulis bahwa yang terjadi maka rata-rata tingkat kesepakatan antar juri sebesar 1,02 itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang tinggi. Setelah penulis melakukan penghitungan reliabilitas kepada tiga juri terhadap kategori-kategori yang telah penulis buat. Selanjutnya akan ditampilkan data mengenai dialog atau kalimat yang mengandung pesan dakwah yang kemudian dihitung untuk mencari jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik kesimpulan kecenderungan isi pesan dakwah dalam novel “Children of Heaven”’ Berikut ini dalah tabel yang mengandung rincian kategori Aqidah
Tabel 03 Rincian Kategorisasi Pesan Aqidah No
Hal/Dialog
1
77/29
Kutipan/Uraian
Keterangan
“Sudahlah, perbanyak istigfar agar Iman
kepada
kau diberi kekuatan dan segera Allah diberi kesembuhan.” 2
103/37
“Ya, semua ada dalam kuasa Allah, Iman
kepada
ya, Allah aku mohon tidak turun Allah hujan sebelum sepatuku kering.” 3
113-114/42
...”Kasih sayang Allah mendahului Iman kemurkan-Nya,
maka
kepada
dalam Allah
kehidupan ini tidak selamnya hitam putih.” 4
155/59
“Allah tidak menguji hamba-Nya Iman yamg
beriman
kepada
menyangkut Allah
dirinya.” 5
156/62
“Tentu
saja,
Ali!Bukankah Iman
Rasulullah
SAW
yang
yakin Rasul
benarnya
atas
apa
yang
diucapkannya
karena
bimbingan
wahyu pernah bersabda, bahwa penyebab seseorang sakit adalah makan-makanan
yang satu lebih
kepada
dari yang lain. 6
190/73
“Jalani saja! Ini hanya ikhtiar kita Iman selebihnya kita tawakal.”
7
227/64
Allah
“Ibu memang masih sakit tapi kamu Iman enggak
usah
kepada
khawatir,
kepada
kita Allah
bertawakal kepada Allah SWT.”
Berikut ini adalah table yang mengandung rincian kategori syari’ah Table 04 Rincian ketegori pesan syari’ah No
Hal/Dialog
1
27/4
Kutipan/Uraian “Semoga
Allah
Keterangan
menambah Ibadah
hadiah buatmu.” 2
36/8
“Sudah
belajar
wudhu
dan Ibadah
bacaan shalat, sudah cukup, kang,!” 3
36/9
”Ah, kamu ini gimana?bukan Ibadah hanya bisa wudhu dan shalat, tapi
yang
terpenting
harus
paham kenapa harus wudhu dan kenapa harus shalat” 4
55/17
“Aku
minta
maaf,
membuang-buang
air
bukan Muamalah tak
karuan, tapi karena memang abnyak cucian, apa aku harus menumpuknya
di
belakang?
Aku mohon pertimbangannya” 5
107/35
“Kalian akan ku berikan hadiah Muamalah bila ayah dapat uang lebih”
6
113/40
“Kita
jangan
malas
shalat Ibadah
malam ya, ayah” 7
114/46
“Orang yang rajin ibadah tapi Ibadah tak pernah meminta kepada Allah, tak mau berdo’a kepada Allah
setelah
shalat
wajib
misalnya, itu termasuk orangorang yang angkuh” 8
118/47
“Ya, Allah, beri kesembuhan
Ibadah
ibu!Beri ayahku rezeki yang banyak supaya akua bisa beli sepatu” 9
154/56
“Mudah-mudahan makanan ini Ibadah berkah
sehingga
mengenyangkan
tidak
saja
tapi
juga
menyehatkan. Terutama buat kau,mudah-mudahan
penyakitnya cepat hilang…Dan Tuhankulah
yang
memberi
makan dan minum kepadaku” 10
154/58
“Amin,
terima
kasih Muamalah
sayang!Karena ada kamu, Ali dan semu yang mendo’akan ibu, rasa-rasanya ibu tambah merasa sehat” 11
219/68
“Ya, Allah, sembuhkanlah
Ibadah
ibuku, cepat pulang lagi…” 12
220/69
“Zahra benar ya Allah!Zahra Ibadah ngga bisa ngasih mimi adik bayi kalau ibu
sakit, sembuhkan
ibuku” 13
229/74
“Ya,
Allah
Tuhan
segala Ibadah
manusia jauhkan penyakit itu dan sembuhkanlah ia Engkaulah yang menyembuhkan tak ada obat selain obat-Mu”
Berikut ini adalah table rincian kategorisasi akhlak Tabel 05 Rincian kategorisasi akhlak No
Hal/Dialog
1
47/1
Kutipan/Uraian
Keterangan
“Anak manis, sudah saleh pinter Akhlak mahmudah pula...”
2
29/5
“Zahra
terlihat
cantik
kalau Akhlak mahmudah
dijilbab.” 3
32/6
“Teh
buatan
Zahra
memang Akhlak mahmudah
istimewa.” 4
49/11
“Sudah! Aku nggak peduli mau Akhlak nyari kantong plastik hitam, merah madzmumah atau....Ah, dasar anak sial!”
5
49/12
“Ya, Tuhan, masih juga ngomong Akhlak heh!Pergi sana sialan!”
6
51/13
madzmumah
“Maafkan aku, Zahra, akau tak Akhlak mahmudah atahu kenapa plastik hitam itu bisa hilang begitu saja.”
7
52/15
“Aku lebih senang kamu punya
Akhlak mahmudah
sepatu baru.” 8
56/18
“Ah,
alasan!Dasar
perempuan Akhlak
banyak cing-cong kenapa tidak madzmumah sekalian saja cuci karpet semua
tetangga, atau apalah asal bisa menghabiskan airku.” 9
58/20
“Hai, bocah tengil!Bilang sama Ahkhlak bapakmu ya, ini terakhir kali ku madzmumah peringatkan.”
10
58/21
“Hai,
cecurut!Beraninya
membentakku,
kalau
kau Akhlak enggak madzmumah
kasihan, sudah kupatahkan batang lehermu.” 11
75/28
“terima kasih sayang, seharian ayah Akhlak mahmudah menyediakan teh dikantor tapi teh Zahra istimewa.”
12
86/31
“Tentu saja tidak, kalau kita tidak Akhlak mahmudah berlebihan
menggunakan
sepatu
hanya untuk supaya berlebihan dan sedikit lebih enak, cukuplah bagi kita.” 13
89/32
“Ayo ucapkan salam kalau anak Akhlak mahmudah saleh mau berangkat”
14
89/33
“Aku berangkat,
Akhlak mahmudah
Bu!Assalamualaikum.” 15
119/36
“Assalamualaikum!Maaf, kesiangan Akhlak mahmudah pak.!”
16
143/52
“Nggak!kenapa bisa
ikut
takut?aku
maen
sakit....kasihan
karena
kalau
ibu
nggak Akhlak mahmudah ibuku kerja
sendirian.” 17
198/66
“Ah, anak ingusan, mana bisa Akhlak potong rumput!Pergi sana, aku tak madzmumah butuh kalian.”
18
220/71
“Ya,
memamg
melarat!apa-apa
sudah juga
urat Akhlak tambah madzmumah
melarat!” 19
177/65
“Assalamualaikum,aku pulang!”
20
250/77
“Ya, aku yakin, karena aku ingin Akhlak mahmudah memberikan
sepatu
Akhlak mahmudah
hadiahnya
untukmu Zahra."
Dari ke-3 tabel di atas, berikut ini rincian hasil penelitiannya : P=
Fx100% N
Keterangan: P: Presentase F: Frekuensi N: Jumlah
Table 06 Hasil Prosentase Data No
Kategorisasi pesan
Frekuensi
Presentasi
1.
Aqidah
143
16,9
2.
Syariah
269
31,7
3.
Akhlak
434
51,3
Jumlah
846
100
Dari tabel 01 diatas di peroleh bahwa pesan dakwah dalam Novel Children Of Heaven yaitu pesan aqidah berjumlah 16,9%, pesan syariah 31,7% dan pesan akhlak lebih mendominasi 51,3%. Dari keterangan tersebut berarti dalam novel “Children of Heaven” lebih dominant mengandung pesan akhlak dengan jumlah 51,3%
B. Analisa Data
Setelah melakukan pengolahan data untuk memperoleh koefisien reliabilitas kategori dan jumlah frekuensi isi pesan dalam novel Children of Heaven, maka dapat ditemukan pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel tersebut seperti terlihat pada uraian berikut: 1. Pesan dakwah yang mengandung aqidah Aqidah Islam pada dasarnya adalah Iman Kepada Allah, Iman Kepada Malaikat, Iman Kepada Kitab, Iman Kepada Rasul, Iman Kepada Hari Akhir dan Iman Kepada Takdir. Dasar-dasar ini telah ditunjukkan oleh kitabullah dan sunah Rasul.
Berikut ini adalah kutipan pesan dakwah aqidah dalam novel “Children of Heaven”. “Sudahlah, perbanyak istighfar agar kau diberi kekuatan dan segera diberi kesembuhan...” (Children of Heaven, h.77.dialog 29) Penulis menjelaskan dari dialog tersebut bahwa ayahnya Ali berusaha untuk memberikan keyakinan kepada ibunya untuk tetap sabar dan berserah diri dalam menghadapi cobaan berupa penyakit yang dideritanya, karena Allah tidak memberikan sebuah cobaan diluar kemampuan hambanya. Dan Allah itu maha melihat akan keadaan hambanya. “Ya, semua dalam kuasa Allah, ya, Allah aku mohon tidak turun hujan sebelum sepatuku kering.” (Children of Heaven, h.103.dialog 37) Tokoh utama dalam novel ini adalah Ali, dia sangat yakin akan kekuasaan Allah SWT yang memiliki dan mengatur alam semesta didunia ini. Karena apabila Allah berkata jadi, maka terjadilah. “Kasih sayang Allah mendahului kemurkaan-Nya, maka dalam hidup ini tidak selamanya hitam putih...karena kasih sayang-Nya orang-orang malas mendekat kepada Allah, orang-orang yang angkuh yang merasa tidak perlu dengan bantuan Allah masih juga diberi kesempatan.” (Children of Heaven, h.113.dialog 114) Pesan aqidah yang ingin disampaikan yaitu bahwa Allah dengan Rahman dan Rahim-Nya tidak hanya untuk beberapa orang saja, walaupun
seandainya orang itu angkuh merasa tidak perlu dengan bantuan Allah, tetapi Allah tetap saja memberikan kepadanya kesempatan untuk hidup. “Tentu saja, Ali!Bukankah Rasulullah SAW yang yakin akan benarnya atas apa yang diucapkannya karena dibimbing wahyu pernah bersabda, bahwa penyebab seseorang sakit adalah makan-makanan yang satu lebih dari yang lain.” (Children of Heaven, h.156.dialog 62) Pesan aqidah yang ingin disampaikan oleh pengarang adalah bahwa Rasulullah dalam kehidupannya sehari-hari sangatlah sederhana dan menghindari sifat boros. Karena sifat boros itu merupakan sifat syaithan yang harus di jauhi. Dalam kutipan dialog ini Ali sedang diberikan nasehat oleh ayahnya agar mengikuti keseharian Rasulullah. 2. Pesan dakwah yang mengandung syari’ah Syari’ah pada dasarnya adalah hal-hal yang memuat tentang berbagai aturan dan ketentuan yang berasala dari Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam hal ibadah dan muamalah. Berikut ini adalah kutipan pesan dakwah syari’ah dalam novel “Children of Heaven”. “Sudah belajar wudhu dan bacaan shalat, sudah cukup, kang!” (Children of Heaven, h.36.dialog 8) “Ah, kamu ini gimana?Bukan hanya bisa wudhu dan shalat, tapi yang terpenting harus paham kenapa harus wudhu dan kenapa harus shalat.” (Children of Heaven, h.36.dialog 9)
Penulis ingin menjelaskan dari dialog tersebut bahwa dalam menjalankan suatu ibadah maka alangkah baiknya Ali dan Zahra bukan hanya mengetahui caranya saja, tetapi lebih kepada mengapa ibadah tersebut harus dilakukan. Yang nantinya mereka mengerti bahwa hal itu terkait dengan kepatuhan dan ketaatan kita sebagai hamba-Nya. “Ya, Allah beri kesembuhan ibu!Beri ayahku rezeki yang banyak supaya aku bisa beli sepatu.” (Children of Heaven, h.118.dialog 46) “Ya, Allah sembuhkanlah ibukum cepat pulang lagi...” (Children of Heaven, h.219.dialog 68) “Zahra benar ya, Allah!Zahra nggak bisa ngasih mimi adik bayi kalau ibu sakit, sembuhkan ibuku.” (Children of Heaven, 220.dialog 69) Pada kutipan dialog diatas Ali dan Zahra sedang memohon do’a kepada Allah demi kesembuhan ibunya, karena do’a adalah obat yang sangat mustajab bagi orang-orang yang yakin akan pertolongan Allah dan itu merupakan suatu ibadah. “Ya, Allah Tuhan segala manusia jauhkan penyakit itu dan sembuhkanlah ia Engkau yang menyembuhkan tak ada obat selain obat-Mu.” (Children of Heaven, h.229.dialog 74) Sesama muslim harus saling mendo’akan, begitu juga pesan syari’ah yang ingin disampaikan pada dialog ini, ketika ibu Zahra sakit maka guru dan teman-temanya pun ikut mendoa’kan agar cepat sembuh.
3. Pesan dakwah yang mengandung akhlak Akhlak pada dasarnya ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Akhlak juga terbagi menjadi dua yaitu akhlak Mahmudah (baik), dan akhlak madzmumah (buruk). Berikut ini adalah kutipan pesan dakwah akhlak dalam novel “Children of Heaven”. “Anak manis, sudah saleh pinter pula.” (Children of Heaven, h.17.dialog 1) “Zahra terlihat cantik kalau di jilbab.” (Children of Haevem, h.29.dialog 5) “Teh buatan Zahra memang istimewa.” (Children of Heaven, h.32.dialog 6) “Terima kasih sayang, seharian ayah menyediakan teh dikantor tapi teh Zahra istimewa.” (Children of Heaven, h.75.dialog 28) “Ayo ucapkan salam kalau anak saleh mau berangkat.” (Children of Heaven, h.89. dialog 32) “Aku berangkat, Bu!Assalamualaikum.” (Children of Heaven, h.89.dialog 33) “Nggak!kenapa
takut?aku
ngga
bisa
ikut
maen
karena
ibuku
sakit....kasihan kalau ibuku kerja sendirian.” (Children of Heaven, h.143.dialog 52) “Ya, aku yakin, karena aku ingin memberikan sepatu hadiahnya untukmu Zahra!” (Children of Heaven, h.250.dialog 77) Dalam kutipan dialog diatas jelas sekali dalam keluarga Ali itu sangat tercermin akhlak mahmudah (baik), karena memang akhlak
seseorang baik berawal dari lingkungan keluarga yang memiliki akhlak yang baik pula, begitu pula sebaliknya. “Sudah!Aku nggak peduli mau nanyain kantong plastik hitam, merah atau...Ah dasar anak sial!” (Children of Heaven, h.49.dialog 11) “Ya, Tuhan, masih juga ngomong heh!pergi sana sialan.” (Children of Heaven, h.49.dialog.12) Akhlak madzmumah (buruk) terlihat pada dialog diatas, hal ini terjadi ketika Ali berusaha mencari-cari plastik hitam yang berisi sepatu Zahra adiknya yang hilang entah dimana. Sehingga membuat marah pedagang disekitarnya, yang akhirnya mengeluarkan kata-kata yang tidak sepatutnya dikeluarkan. “Ah, anak ingusan, mana bisa potong rumput!Pergi sana, aku tak butuh kalian”.(Children of Heaven, h.198.dialog 66) “Ya, memang sudah urat melarat!Apa-apa juga tambah melarat!” (Children of Heaven, h.220.dialog 71) Akhlak yang buruk (Madzmumah), tentunya harus dijauhi dari kehidupan sehari-hari karena hal itu mencerminkan tidak adanya sebuah pribadi yang tidak baik pula. Seharusnya akhlak buruk (Madzmumah) tersebut diganti dengan akhlak yang baik (Mahmudah) diawali dari diri sendiri, lingkungan keluarga, dan juga pada lingkungan sekitar.
C. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan
Setelah dilakukan analisa pada isi novel Children of Heaven dan dihitung dan dihasilkan pesan dakwah yang paling dominan dalam novel
Children of Heaven adalah sebagai berikut : Pesan dakwah dengan kategori akhlak menduduki posisi pertama sebagai pesan dakwah yang paling dominan dalam novel Children of Heaven. Pesan akhlak mendapat prosentase sebanyak 51,30%. Yang menduduki urutan kedua yaitu kategori pesan syari’ah dengan mendapat prosentase 31,79%. Pesan dakwah dengan urutan kecenderungan ketiga adalah pesan aqidah dengan mendapat prosentase 16,90%.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisa pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Maka penulis mencoba memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura, terdapat pesan yang menyangkut nilai-nilai kehidupan seperti kasih sayang, perjuangan, prestasi, tanggung jawab, kejujuran yang semuanya itu terkandung dalam pesan-pesan dakwah. Pesan-pesan dakwah tersebut masuk kedalam tiga kategori besar yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. 2. Dari ketiga kategori besar di atas, pesan akhlak adalah kategori yang paling dominant, yang paling banyak ditemukan dalam novel Children of Heaven karya Enang Rokajat Asura. Yaitu dengan prosentase 51,30%. Akhlak sebagai kategori dominant dalam novel Children of Heaven karya Enang Rokajat Asura adalah dikarenakan akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia, yang disebut al-akhlaq al-karimah. Dari adanya pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa novel Children of Heaven merupakan novel Islami, karena di dalamnya terdapat pesan-pesan yang bernilai dakwah.
B. Saran
Adapun saran-saran yang ingin di sampaikan adalah: 1. Bagi pengarang, diharapkan dapat meningkatkan kreatifitasnya dan terus menunjukkan eksistensinya dalam hasil karya sastranya bukan hanya dari novel saja namun bisa bidang sastra lainnya, agar dapat bermanfaat semua lapisan masyarakat. Dan yakinlah bahwa penulis atau sastrawan bisa menjadi seorang da’i dengan membuat hasil karya bernafaskan Islam. Agar langkah dakwah dalam bidang sastra lebih baik dan meningkat. 2. Bagi pembaca novel, hendaknya tidak hanya sekedar menikmati novel sebagai kesenangan dan hiburan belaka, namun dipelajari lalu ditelaah kemudian di pelajari nilai-nilai apa saja yang terkandung didalamnya. Jika terdapat nilai-nilai yang baik yaitu merupakan ajakan ke jalan yang baik dan benar maka dapat diikuti dan dipraktekan dalam kehidupan nyata. 3. Bagi mahasiswa fakultas dakwah dan
komunikasi, dapat lebih
meningkatkan rasa ketertarikan dalam bidang sastra yang selama ini dianggap sulit dan membosankan tapi sebenarnya tidak demikian. Maka untuk mewujudkan dapat mengadakan kajian sastra, terutama hasil karya dari sastrawan dan penulis muslim. Karena mereka dapat memberikan kontribusinya sehingga minat baca dan ketertarikannya pada sastra menjadi bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Al Mustasyar Al Aqil, Dunia Pergerakan Dakwah Islam, Penerjemah Khozin Faqih, Lc dan Fachrudin, Lc, Jakarta : Al I’thisom Cahaya Ummat, 2003 Alawiyah, Tuti, Paradigma Baru Dakwah Islam, Pemberdayaan Sosialisasi Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat Ambar, Abdullah, Intisari Sastra Indonesia, Bandung: Djatnika,1983 Anshari, Endang Saefudin, Kuliah Al Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajawali, 1992, Cet. Ke-3 As, Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 1992, Cet.Ke-2 Asti, Badiyah Muchlisin, Berdakwah Dengan Menulis Buku, Bandung : Penerbit MQ Media Qalbu, 2004 Atmowiloto, Arswendo, Mengarang itu Gampang, Jakarta: PT. Suberta Citra Pusaka, 1995 DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, edisi ke-3 Djazuli, Ilmu Fiqih Pengalia : Perkembangan Dan Penerapan Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2005, Cet. Ke-5 Fad’aq, Asma Umar Hasan, Mengungkapkan Makna dan Hikmah Sabar, Jakarta : Penerbit Lentera, 1999 Habib, M. Syafaat, Buku Pedoman Da’wah, Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982, cet.Ke-1 Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet.Ke-1 Hostly, R. et.al, Content Analysia, Dalam Hand Book of Social Sosiologi, edited By Dardnr Lindzey dan Elliot Aronson, Cambridge Massachuset : Edisson-Wesley, 1964, h. 589-600S
Irfani, Siti Shobariyatul, Skripsi : Metode Dakwah Islam Habiburrahman El Shirazy Dalam Novel Islami, Jakarta : Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006, cet. Ke-1 Ma’arif, Syafi’i, Islam dan Politik: Upaya Membingkai Peradaban, Jakarta: Pustaka Dinamika, 1999 Mahfuz, Ali, Hidayah Mursyidin Ila Thur : qil Na’zbi walkhitabah, Beirut : Daruf Ma’rif Mahmud, Ahmad, Dakwah Islam, Bogor: Pustaka Tahriqul, 2002 Mujieb, M. Abdul, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT.Pustaka Firdaus,1994, Cet. Ke-1 Munir, Moh., Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2003 cet. Ke-1 Nasution, Harun, dkk, Ensiklopedia Media Islam Indonesia Pengantar Study Akhlak, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet.Ke-1 Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003 Cet. Ke-5 Natawijaya, P. Supratman, Bimbingan untuk cakap menulis, Jakarta: Bpk. Gunung Muliua, 1979, Cet. Ke-2 Natsir, Muhammad, Fiqud Dakwah, Jakarta : Dewan Islamiyah Indonesia Nurgiantoro, Burhan, Teori pengkajian Fiksi, Jogjakarta: Universitas Gajah Mada,1995,cet,ke-1 Persua, Ngurah, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidikan, Suara Guru: XII, 1980 Rafi’udi dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung : Pustaka Setia, 2001, cet.ke-2 Rahmanto, Metode Pengajaran, Jogjakarta: Kanisius, 1992, cet,ke-1 Salmah, Ismah, Strategi Dakwah di Era Millenium, Dakwah Jurnal dan Komunikasi, h.2 vol.6 no 1 Saraswati, Ekarini, Sosiologi Sastra: Sebuah Pemahaman Awal, Malang: UMM Press dan Bayu Media, 2003, cet. Ke-1
Sayuti, Suminto A., Berkenalan dengan Prosa Fiksi, Yogyakarta : Gama Media, 2000, Cet. Ke-1 Semi, M. Atar, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya,1988,cet,ke-1 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, cet. Ke-1 Subardjo, Jakob, Seluk Beluk Dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen, Bandung: Pustaka Latifah, 2004 Sumadirja, As Haris, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005, cet.ke-2 Sumardjo, Jakob dan Saini K.M, Apreiasi Kesusastraan, Jakarta: Penerbit Gramedia, 1986,Cet. Ke-1 ________, Konteks Sosial Novel Indonesia 1970-1977, Bandung: Penerbit Alumni, 1999, Cet Ke-1 Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, Surabaya, Indah 1993 Tamara, Nasir, el al., Hamka di Mata Hati Umat, Jakarta : Sinar Harapan, 1984, Cet.Ke-2 Yunus, Umar, Dari Peristiwa ke Imajinasi, Jakarta: PT.Gramedia,1985, cet, ke-2 Zahrudin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Study Akhlak, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet.Ke-1 Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta : PT. Rineko Cipta, 1992), Cet. Ke-1
Hasil Wawancara Nama pengarang : Enang Rokajat Asura Email :
[email protected] Email penulis :
[email protected] Tggl Wawancara :21 April 2009
1. Bisa ceritakan riwayat mas?
Lihat diwebsite saya. 2. Apa yang pertama kali mas tulis (novel atau tulisan)lain?
Yang pertama kali saya menulis cerita pendek dalam B. Sunda, lalu cerpen dalam B. Indonesia, artikel dan berita dipikiran Rakyat Minggu dan Surat Kabar Mingguan Galura, terus merambah ke Jawa Pos, Mingguan Terbit, Mingguan Gala, dan Tabloid Citra. 3. Kalau saya boleh tahu, apa latar belakang mas menulis novel Children of Heaven?Apa karena mas menyukai film ini?
Awalnya saya diminta oleh salah satu penerbit untuk menulis novel ini, memang saya sangat suka dengan film garapan Iran ini, karena menurut saya cerita dari film ini sangat berbeda dengan cerita film yang lain khususnya film yang bertemakan cinta. Dalam film ini diceritakan kisah cinta antara seorang kakak dan adik yang sarat dengan pesan-pesan Islami, oleh karena itulah saya tertarik untuk menulis ulang kembali tapi dalam bahasa sehari-hari yang nantinya mudah untuk dipahami. 4. Berapa lama mas membuat novel ini?
Tidak terlalu lama juga, yah kurang lebih satu bulan. 5. Menurut
mas
apakah
bisa
novel
dijadikan
sebagai
media
dakwah?Karena menurut pendapat saya banyak pesan-pesan dakwah didalamnya?
Media dakwah itu tidak mesti lewat lisan saja, banyak media lain seperti media elektronik dan media tulisan. Novel salah satunya adalah media tulis yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut, dan dalam novel ini saya mencoba untuk sedikit lebih banyak menyampaikan pesan yang menyangkut masalah akhlak. 6. Dalam kehidupan mas siapa orang yang lebih berpengaruh, khususnya mengenai karya-karya mas?
Pertama, ibu saya, karena beliaulah saya bisa menjadi seperti saat ini. Lalu kedua, istri yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka. 7. Pesan mas untuk pembaca novel Children of Heaven?
Semoga novel ini bisa membawa perubahan yang lebih baik, terutama pada perubahan akhlak, dan saya juga berharap novel ini dapat diterima diseluruh kalangan masyarakat.
Tabel Rincian Intercoder Reliability Dialog
1
Aqidah Juri 1 Juri 2 -
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
√ √ -
√ √ -
Juri 3 -
kategorisasi Syariah Juri 1 Juri 2 Juri 3 √ √ -
Akhlak Juri 1 Juri 2 -
Juri 3 -
√ √ -
`√ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
35 36 37 38 39 40
-
-
-
-
√ √ √ Tabel
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
Akhlak Juri 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Juri 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Juri 3 √
Rincian intercoder Reliability Dialog
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Aqidah Juri 1 √ √ √ √ √ -
Juri 2 √ √ √ √ √ √ √ √ -√ √ √ √ √ √ -
Juri 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
kategorisasi Syariah Juri 1 Juri 2 Juri 3 ` √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
73 74 75 76 77 78 79 80
√ -
-
√ √ -
√ √ √ -
-
√ Tabel
√ -
√ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √
-√ √ √ √ √ √
Rincian Intercoder Reliability Dialog
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
Aqidah Juri 1 √ √ √ √ √ -
Juri 2 √ √ √ √ √ √ -
Juri 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Kategorisasi Syariah Juri 1 Juri 2 Juri 3 √ √ √ ` √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Akhlak Juri 1 Juri 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Juri 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
111 112 113 114 115 116 117 118 119 120
√ -
√ √ √ -
√ √ √ -
√ -
√ √ √ Tabel
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ -
Akhlak Juri 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Juri 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Juri 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rincian Intercoder Reliability Dialog
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149
Aqidah Juri 1 √ √ √ √ √ √ -
Juri 2 √ √ √ √ √ √ √ √ -
Juri 3 √ √ √ √ √ √ √ √ -
kategorisasi Syariah Juri 1 Juri 2 Juri 3 `√ √ -
150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
√ √ -
√ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ -
√ √ √ -
√ √ √ √ -
√ √ √ -
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel Rincian Intercoder Reliability Dialog
161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175
Aqidah Juri 1 √ √
Juri 2 √ √ √
Juri 3 √ -
kategorisasi Syariah Juri 1 Juri 2 Juri 3 √ √ √ ` √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Akhlak Juri 1 Juri 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Juri 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √