Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
65
ANALISIS ISI ALBUM LASKAR CINTA GRUP BAND DEWA Oleh : Linawati 5 Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syekh Yusuf Tangerang Abstract The lyrics of the song as a means of communication media dakwah. This study aims to determine the messages of dakwah in the army of a Laskar Cinta song album the band Dewa. The research method used is content analysis to categorize maqomat and hal, in every song album the band Laskar Cinta the army of Dewa. the results of research in the camp of the album the band Laskar Cinta Dewa of the ten songs contained Sufism material scope as dakwah material. As for the matter of Sufism which consists of maqomat and hal. Keywords : Dakwah, content analysis, song lyrics, tasawuf. I.
PENDAHULUAN Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan. Menyeru seseorang pada agama Islam maknanya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang diserukan, yakni Islam. Oleh karena itu, dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas lisan atau perbuatan yang ditunjukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada Islam. Dakwah juga dapat menggunakan musik atau nyanyian sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Banyak hal yang dapat digunakan sebagai media dakwah. Salah satu diantaranya adalah kesenian, di samping mempunyai daya tarik tersendiri juga tidak membosankan para pendengar, maka dari itu musik dapat dimanfaatkan dalam dakwah sehingga menarik sasarannya. Musik merupakan kesenian yang amat menarik buat
5
Linawati, S.Ikom, M.Ikom adalah dosen tetap yayasan pada prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNIS. Email:
[email protected]
66
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
manusia, karena sudah naluri manusia untuk menyukai hal-hal yang bersifat estetik atau juga keindahan. Aliran musik yang memang lazim disukai oleh manusia pada umumnya adalah syair-syair yang menyentuh jiwa dan merupakan senjata ampuh untuk bisa ngetop di dunia blantika musik maupun seni. Maka sudah sepantasnya kehidupan yang serba digital ini merupakan Tuhan kedua buat manusia, pemanfaatan digital untuk berdakwah merupakan metode yang tepat pada zaman sekarang ini, pemanfaatan musik sebagai media memberikan pengaruh buat para pendengarnya baik itu pribadi maupun lingkungannya misalnya seorang pencipta lagu menciptakan lagu bertema kritikan terhadap elit politik, lagu tersebut dapat mempengaruhi massa untuk bertindak melakukan sesuatu hal, maka sudah sewajarnya fungsi media salah satunya dapat mempengaruhi khalyak, pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu, biasanya musik-musik untuk berdakwah terdapat aliran musik tersendiri seperti nasyid, gambus, atau kosidahan, alternatif lain dari yang lain yaitu memanfaatkan aliran musik yang memang berasal dari barat yang tujuan untuk berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang dihadiri oleh yang berkerudung dan berpeci tetapi yang bertopi atau gaya preman remaja pun dapat merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya berisi religius. Syair-syair yang dibuat oleh pencipta lagu bukan sekedar kata-kata yang indah tetapi mempunyai makna yang sangat berarti bila ingin digali lebih dalam mengingat kata-kata dalam sebuah lagu menyimpan sejuta arti. Musik merupakan komunikasi simbolik pada satu tingkatan, musik ada dalam kerangka kesatuan dimana kepercayaan, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai ada di dalam terminologi, di mana individu menegaskan dunianya mengekspresikan perasaan serta membuat keputusan mereka pada tingkah lain, ada proses tingkah laku yang sedang berlangsung dalam suatu struktur sosial. Jelasnya ditengah masyarakat yang kelompok hubungan
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
67
kedua tingkatan ini bersifat kritis dalam penelitian modern. Penciptaan sebuah lagu merupakan konteks sosial yang terjadi di dalam masyarakat, bagaimana seorang pencipta lagu menuangkan segala yang dialami, dirasakan, dilihatnya sehingga menjadi insprirasi bagi sebuah lagu yang dikarangnya, maka sebuah lagu merupakan gambaran dalam sebuah sistem sosial. Band Dewa merupakan grup yang terdiri dari lima personil yaitu Ahmad Dani, Andra, Tio, dan terakhir Yuke, grup yang beraliran musik pop rock sangat terkenal di Indonesia bahkan luar negeri seperti Jepang, Korea, East Timur, Malaysia, USA. Awalnya grup band ini hanya menyajikan lagu yang bernuansa percintaan yang dilakukan para remaja umumnya, namun pada Album Laskar Cinta ini grup band Dewa menyisipkan sebagian lirik lagu berasal dari tokoh-tokoh sufi terkenal yang bertema cinta Ilahi. Penelitian yang ingin dilakukan merupakan penelitian terhadap lirik lagu yang terdapat pada album Laskar Cinta grup band Dewa, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat nilai-nilai keagamaan dalam lirik lagu album Laskar Cinta, karena sebagian syair-syair dalam album Laskar Cinta berasal dari tokoh- sufi-sufi terdahulu seperti Jalaludin Rumi, Al-Ghazali, Ibnu Faraid maupun tokoh sufi-sufi lainnya. Album ini merupakan album yang kontroversial atau menimbulkan pertentangan dikalangan para alim ulama, musik bagi sebagian kalangan berpendapat bahwa sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam, begitupun dengan album Laskar Cinta ini yang menuai pertentangan bagi lain pihak yang mempunyai argumentasi lain dalam memandang penggunaan musik sebagai media dakwah, mengingat musik yang lazim digunakan untuk berdakwah yaitu Qasidahan, Gambus dan lain-lain. Album Laskar Cinta merupakan album satu-satunya yang sebagian liriknya berasal dari tokoh-tokoh sufi, penulis merasa tertarik terhadap syair tersebut, dan bermaksud ingin mengetahui lebih dalam tentang syair tersebut dan nilai-nilai keagamaan apa saja yang lebih dominan dalam syair tersebut, dari latar belakang masalah ini peneliti bermaksud mengadakan
68
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
penelitian tentang “Analisis Isi Pesan-pesan Dakwah Dalam Album Laskar Cinta Grup Band Dewa”. Berdasarkan penjelasan di atas Perumusan Masalah dalam penelitian adalah 1) Pesan-pesan dakwah apa saja dalam lirik lagu album Laskar Cinta grup band Dewa ? dan 2) Tema apa yang mendominasi dalam lirik lagu album Laskar Cinta grup band Dewa ?
II.
PEMBAHASAN Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah dan tema yang mendominasi dalam lirik lagu album Laskar Cinta grup band Dewa maka peneliti menggunakan content analysis atau analisis isi. content analysis, yaitu suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Sebagai suatu teknik penelitian,
analisis
isi
mencakup
prosedur-prosedur
khusus
untuk
pemrosesan data ilmiah, sebagaimana semua teknik penelitian, dan bertujuan memberi pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan data dan panduan praktis pelaksanaannya. (Krippendorff, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi hal.15). Penelitian ini juga berusaha menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penggunaan metode analisis isi adalah memberikan gambaran secara jelas dan sederhana tentang nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam lirik lagu album Laskar Cinta yang terdapat didalamnya. Dalam melakukan analisis isi ini peneliti akan menggunakan metode penelitian secara kuantitatif, sedangkan analitis data peneliti menggunakan kualitatif, dalam penelitian ini peneliti bermaksud mendeskripsikan atribut pesan (message) yang
terkandung
dalam
lirik
lagu
album
Laskar
Cinta
tanpa
menghubungkan dengan maksud si penyampaian pesan terhadap audience yang menjadi sasarannya, serta tidak pula dikaitkan dengan hasil atau akibatnya, penelitian yang demikian tidak lain ingin menjawab pertanyaan
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
69
apa yang disampaikan. Inilah yang dimaksud analisis isi secara kuantitatif penelitian yang bersifat pembahasannya mendalam terhadap isi suatu pesan. Dalam hal ini Barelson (seperti dikutip Suwardi, 1993) mengatakan bahwa dalam penelitian analisis isi pesan media, analisisnya baru dikatakan memenuhi persyaratan ilmiah apabila penelitian tersebut didasarkan atas sifat-sifat : obyektif, sistematis, kuantitatif dan manifes. Objektif mengandung arti bahwa kategori yang digunakan dalam analisis isi harus diberi batasan yang jelas dan tepat. Sistematis mempunyai arti pilihan isi pesan yang akan dianalisis didasarkan kepada perencanaan formal, telah ditemukan sebelumnya, dan tidak memihak dengan kata lain, analisis tidak dapat memilih apa yang ada atau terdapat dalam isi pesannya saja, tetapi untuk melakukan pengujian, juga memperhatikan apa yang relevan dengan isi pesan yang akan dianalisis tersebut. Kuantitatif berarti hasil dari analisis dapat dituangkan dalam bentuk angka, baik dalam tabel atau dalam bentuk rasio atau prosentase, tergantung dari tujuan analisisnya. Pengertian manifes mengemban arti bahwa suatu analisis dilakukan sesuai dengan apa yang tertulis atau tercetak dalam media yang bersangkutan. 2.1. Pesan-pesan Dakwah Dalam Album Laskar Cinta Grup Band Dewa Dalam melakukan analisis isi ini, peneliti membuat kategorisasi yang terdiri dari maqamat dan hal (ahwal), karena maqamat dan hal merupakan ajaran pokok tasawuf. Maqomat Secara harfiah maqamat berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat orang berdiri atau pangkal mulia. (Mahmud Yunud, Kamus Arab Indonesia, h. 62) Istilah ini selanjutnya digunakan untuk arti sebagai jalan panjang yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada dekat dengan Allah. (Harun Nasution, Falsafah dan Mitisisme dalam Islam, h. 62)
70
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
1.
Pengolahan Data Tabel 1 Hasil Jawaban Keseluruhan Juri
No
Jumlah Item
1 2 3 4 5 6 7
Pangeran Cinta Satu Atas Nama Cinta Hidup Ini Indah Nonsens Shine On Indonesia Saja Hadapi Dengan Senyuman Bulan Bintang
8 9
Maqamat Ahwal Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√
-
-
-
-
-
-
√
√
√
Tabel 2 Kesepakatan antar Juri Semua Lagu Antar Juri Ke 1 dan 2 Ke 1 dan 3 Ke 2 dan 3
Item 9 9 9
Kesepakatan 8 7 8
Ketidaksepakatan 1 2 1
Tabel 3 Hasil Nilai Kesepakatan Juri Semua Lagu Antar Juri Ke 1 dan 2 Ke 1 dan 3 Ke 2 dan 3
Nilai 0,89 0,78 0,89
Nilai rata-rata (X) ~ 2.56 : 3 = 0,85 3 ×0,85
Komposit Reliabilitas = 1+2×0,85 =
2,55 2,7
= 0,94
Nilai 0,89 0,78 0,89
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
71
Dari ketiga juri menyatakan bahwa nilai maqamat pada album Laskar Cinta grup band Dewa lebih mendominasi, ini dapat dilihat pada nilai kesepakatan juri berjumlah 0,94, nilai tersebut merupakan nilai tertinggi untuk kesepakatan dari ketiga juri. Adapun lagu-lagu dalam album Laskar Cinta yang mengandung aqidah adalah : Tabel 4 Kategori Pesan Dakwah Maqamat No. Judul Lagu Nomor Bait Komposisi Keterangan 1 Pangeran 1,3,4 Detik berganti dengan detik Termasuk Cinta Menitpun silih berganti tasawuf akhlak Hari-haripun terus berganti (tajalli, zikir Zaman-zamanpun terus maut) berubah Hidup ini juga pasti mati Malam-malam diganti dengan pagi Pagipun jadi siang Tahun-tahunpun berganti abad Yang mudapun pasti menjadi tua Musim-musimpun terus berganti Tak akan ada yang abadi Tak akan ada yang kekal 2 Atas Nama 1,2,3,4 Katamu kau cinta aku Termasuk Cinta Demi tuhan kau bersumpah tasawuf Katamu kau akan setia demi akhlaki, Tuhan kau berjanji takhalli, Begitu mudah mulutmu menghilangkan berkata sifat-sifat Atas nama Tuhan buruk seperti Demi kepentinganmu berdusta atas Atas nama … cinta saja nama Allah jangan bawa nama Apapun cara kau tempuh untuk dapatkan yang kau mau Meski kau harus jual murah
72
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
4
Nonsens
1,2,4
5
Shine On
6
Hadapi dengan Senyuman
1
7
Hadapi dengan Senyuman
2
Bila ada tidak ada Tasawuf amali Bila apa yang kau tahu salah pencarian Bila apa yang kau dengar hukum-hukum bohong Allah (syariat) Apakah langit masih ada di atas kita Apakah langit memang birubiru warnanya Apakah langit memang benarbenar adanya Keyakinan akan sebuah kebenaran Bukanlah kebenaran … Kebenaran sejati Bila tak benar … diuji kebenarannya Hidup ini punya sejuta warna Tasawuf Tak hanya hitam begitu akhlaki, adanya takhalli Apakah yang kamu yakini sebagai … sebuah kebenaran Mungkin bukanlah … sebuah kebenaran buat yang lain Shine on … shine on … Lets make harmony .. for a better future Shine on … shine on … Lets make harmony … for a better Buat harmony … biar bumi ini jadi lebih indah untuk anak kita Hadapi dengan senyuman Tasawuf amali, Semua yang terjadi ash-Shabr Biar terjadi … Hadapi dengan tenang jiwa Semua … kan baik-baik saja Bila ketetapan Tuhan sudah Tasawuf amali, ditetapkan tawakkal Tetaplah sudah Tak ada yang bisa merubah dan tak akan bisa berubah
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
73
dan kefasikan gerakan-gerakan yang sungguh mengatasnamakan nama Tuhan, atas nama Islam tetapi diam-diam menyimpan kebusukan yang sekedar jadi sampah dan limbah yang tak layak dihadapan di pentas sejarah peradaban Islam. Sifat buruk ini yaitu bersumpah atas nama Allah merupakan kebohongan yang sangat besar, maka sifat yang buruk tersebut harus dihilangkan dengan berusaha mengosongkan diri dari sikap ketergantungan terhadap sifat yang busuk salah satunya sifat ini. Pada lagu Hidup Ini Indah hanya satu mengandung maqam yaitu masuk dalam kategori tasawuf akhlak yaitu tajalli, dalam syair ini mengandung munajat atau doa. “Allahumma nawwir binuri hidayatika kamaa nawwartal addlo bunuuri syamsika abadan abadan birohmatika yaa arhamar rohimin”. Yang artinya : (Ya Allah, siramilah cahaya pada hati kami sebagaimana Engkau sinari bumi dengan cahaya matahariMu selama-lamanya … berkat cintah kasih Mu wahai Dzat Yang Maha Mencintai …) Syair tersebut salah satu bentuk doa yang diucapkan dengan sepenuh hati disertai dengan air mata dan dengan bahasa yang puitis, munajat merupakan rasa di saat berhadapan dengan Allah. Ia melihat Allah melalui mata hatinya (vision of the heart) saat bersua dan berjumpa dengan yang dicinta, meledak isi kalbu, meluncurkan bisikan kalbu, berhamburan puji syukur sanjungan kebesaran Ilahi berderai air mata bahagia. (Zakiah Drajat, Ilmu Pengantar Tasawuf, h. 111-112)
Pada lagu Nonsens yang mengandung maqam pada bait 1, 2, dan 4 yang termasuk karakteristik tasawuf amali yaitu keingintahuan atau mencari ilmu, bagi seorang sufi wajib untuk mengetahui ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, seorang sufi diharuskan menjalankan apa yang terkandung dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Di
74
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
dalam syair tersebut band Dewa mengingatkan kepada kita bahwa yang tampak, yang dilihat, dicium, dan didengar oleh manusia bukan kebenaran mutlak, kalau manusia melihat hanya dari yang tampak saja maka kebenaran itu yang dilihat, didengar dan sebagainya. Maka seorang sufi harus mencari pengetahuan Islam bukan secara tekstual saja kontekstual pun harus ia pelajari. (Wawancara Ahmad Dhani 8 Mei Jakarta 2006) Lagu Shine On semua lirik lagunya mengandung maqam yang karakteristiknya tasawuf akhlak yaitu takhalli. Lagu ini menceritakan tentang toleransi terhadap sesama pemeluk agama, sesama pemeluk agama kita harus saling menghargai, menghormati, yang berbeda dengan kita, dan inilah warna-warna bumi yang penuh dengan perbedaan, bagi seorang sufi harus dipupuk sikap saling menghargai, menghilangkan sikap fanatik atau egois, itu merupakan tahapan yang harus melekat pada diri seorang sufi. Lagu Hadapi Dengan Senyuman pada bait kesatu mengandung karakteristik tasawuf amali yaitu ash-Shabr, lagu ini mengingatkan kita pada sebuah hadits “Tersenyumlah karena senyum itu merupakan shadaqah” senyum menandakan kesabaran dalam menempuh ujian yang dilakukan pada seorang sufi, dan kunci keberhasilan dalam menghadapi cobaan sufi, dan kunci keberhasilan dalam menghadapi cobaan dan rintangan adalah dengan kesabaran, shabar artinya konsekuen dan konsisten dalam melaksanakan semua perintah Allah. Berani menghadapi kesulitan setelah dalam menghadapi kesulitan dan tabah dalam menghadapi cobaan selama perjuangan, demi tercapai tujuan. (Zakiah Drajat, Ilmu Pengantar Tasawuf, h. 144) Pada lagu Hadapi Dengan Senyuman pada bait kedua mengandung maqam dengan karakteristik tasawuf amali yaitu tawakkal. Tawakkal adalah pasrah secara bulat kepada Allah setelah melaksanakan suatu rencana dan usaha kita tidak boleh bersikap memastikan terhadap suatu rencana yang telah disusun tetapi harus bersikap menyerah kepada Allah. Sedangkan pada bait ketiga mengandung tasawuf amali seorang sufi harus
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
75
mempunyai sifat ridlo terhadap ketentuan Allah karena ketentuan atau qadha dan qadar merupakan ketentuan yang untuk umatnya. (Zakiah Drajat, Ilmu Pengantar Tasawuf, h. 146) Indonesia saja merupakan lagu yang mengandung maqam karakteristik tasawuf akhlak, yaitu takhalli sikap nasionalisme yang tinggi tetapi tidak fanatisme terhadap yang berbeda dengannya baik dari segi etnis, agama, budaya dan sebagainya, inilah yang harus dipupuk dalam diri seorang sufi yaitu menerapkan di dalam sifat yang baik dan menghilangkan sifat yang buruk. Tabel 5 Kategori Pesan Ahwal No. Judul Lagu Nomor Bait Komposisi Keterangan 1 Pangeran 2 Semua ini akan musnah Tasawuf Cinta Tetapi tidak cintaku pada falsafi, fana mu Karena aku sang pangerang cinta 2 Satu 1,3 Aku ini adalah diri Mu Tasawuf Cinta ini adalah cinta Mu falsafi, hulul Aku ini adalah diri Mu Jiwa ini adalah jiwa Mu Rindu ini adalah rindu Mu Darah ini adalah darah Mu Dengan tangan Mu aku menyentuh Dengan kaki Mu aku berjalan Dengan mata Mu aku memandang Dengan telinga Mu aku mendengar Dengan lidah Mu aku bicara Dengan hati Mu aku merasa 3 Satu 2 Tak ada yang lain selain Tasawuf amali, diri Mu asy-syauq Yang selalu ku puja Ku sebut nama Mu
76
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
4
Hidup ini Indah
2
5
Hidup Ini Indah
3
6
Nonsens
3
7
Matahari Bulan Bintang
1,2,3,4
Disetiap hembusan nafas ku Ku sebut nama Mu Ku sebut nama Mu Matahari menyinari seisi bumi Seperti Engkau Menyinari roh di dalam jasad ku Selamanya … seperti hujan Kau basahi jiwa yang kering Kau … bagai udara yang ku hirup Disetiap masa … engkaulah darah Yang mengalir dalam nadiku … Dan aku hany manusia reff Tak ada kebenaran hakiki Yang ada Cuma hanya Kamu disana … Dan akulah milikmu oo… pagi tak ku sangka cinta ini begitu menyenangkan duhai siang … mengapa dada ku bergetar selalu saat ada dirinya wahai malam … hatiku terbang saat dia mau jadi kekasih ku selamanya matahari abadikan cintanya bintang bulan abadikan cinta ini selamanya … oo… pagi tak ku sangka cinta ini begitu menyenangkan hati ini duhai siang mengapa dadaku bergetar selalu disaat ada dia
Tasawuf amali, al-Musyahadah
Tasawuf amali, al-Khauf
Tasawuf amali, al-yaqin
Tasawuf falsafi, fana
Lagu pada Pangeran Cinta pada bait kedua mengandung hal (ahwal) termasuk tasawuf falsafah yaitu fana. Syair ini merupakan
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
77
inspirasi dari tokoh sufi yang bernama Ibnu Faridh yang terkenal dengan pangeran cinta menurut Ibnu Faridh yang tertuang dalam syairnya ini cinta Ilahi hendaknya dibarengi keadaan fana. Cinta kepada Allah itu kehidupan mungkin karena cinta tersebut adalah perasaan leluhur dalam diri manusia. Seakan kalbu dengan kekasihnya, yaitu Allah adalah kehidupan bagi kalbu tersebut dan keterputusasaan dari-Nya adalah kematian bagi kalbu tersebut. Maka syair yang dilantunkan lagu grup band Dewa, bahwa seorang sufi cinta tak akan musnah, walau jasad tiada ditelan bumi namun hatinya abadi akan kecintaannya kepada Allah. Lagu yang berjudul Satu ini merupakan lagu yang hampir semua liriknya bertema hal yaitu tasawuf falsafi (hulul). Lagu ini merupakan lagu yang teramat kontroversial yang menjadi pertentangan adalah apakah lagu ini makna sama dengan syair al-Hallaj, tetapi Ahmad Dhani disini menjelaskan bahwa lagu ini memang maknanya hampir sama, Ahmad Dhani mengibaratkan minyak ikan, kalau dikatakan ikan itu salah tetapi pada intinya minyak ikan merupakan hasil dari ikan. Lagu ini merupakan kategori hal yaitu hulul. Paham hulul pertama kali ditimbulkan oleh Husein Ibn Mansur Al-Hallaj, ia dihukum mati karena paham hulul yang ia ajarkan itu. Teori Lahut dan nasut (sifat ketuhanan dan kemanusiaan) ini ia ajarkan kepada konsepsinya tentang kejadian manusia, dimana Al-Hallaj berpendapat bahwa Adam sebagai copy dari dirinya dengan segala sifat dan kebesarannya, kalau Tuhan memiliki sifat-sifat Ketuhanan. Pendapat ini didasarkan kepada firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 34, menurut penafsiran Al-Hallaj adanya perintah untuk sujud kepada Nabi Adam itu adalah karena Allah telah menjelma dalam tubuh manusia. AlHallaj sebagai pencetus faham hulul menurut ungkapannya sendiri telah mengalami hulul. Salah satu contoh syairnya yang artinya “Jiwamu disatukan dengan jiwa Ku sebagaimana anggur disatukan dengan air suci. Dan jika ada sesuatu yang menyentuh engkau adalah aku adalah Dia yang kucintai
78
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
adalah aku, kami 2 jiwa yang bertempat dalam satu tubuh, jika engkau lihat aku engkau lihat dia, dan jika engkau lihat dia engkau lihat kami.” Dari syair tersebut di atas secara jelas dapat dipahami dengan dalam bentuk hulul itu, wujud manusia itu, wujud manusia itu (Al-Hallaj) tidak hancur atau hilang, dirinya tetap ada. Dengan ada dua wujud yang bersatu dalam satu tubuh sehingga yang nampak oleh mata hanya satu tubuh. Oleh karena itu kata-kata dalam satu tubuh sehingg lidah Al-Hallaj itu bukanlah ia maksudkan sebagai pernyataan bahwa dirinya adalah Tuhan, sebab yang mengucapkan kata itu adalah Allah melalui lidah AlHallaj. (Dzakiah Drajat, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 163-165)
Dalam lagu satu ini Ahmad Dhani menjelaskan makna dalam syairnya tersebut dalam lagu Satu ini makna yang sangat dalam seperti pada bait “aku ini adalah diriMu” yang artinya Allah menciptakan manusia seturut rupa dan gambarnya. Didala diri manusia ada jiwa, roh dan raga dan semua itu sesuai dengan “sketsa Tuhan” saat menciptakan manusia. Maka (manusia) ini adalah diriMu (sketsa dan karyaMu), “Cinta ini adalah cinta Mu” yang mempunyai makna manusia bisa memiliki rasa cinta dan kasih karena Tuhan yang terlebih dahulu memberi cinta pada manusia. Jika ada yang menganggap manusia terlebih dahulu yang mencintai Tuhan, maka manusia tersebut telah sombong rohani, manusia pada hakekatnya dapat memiliki cinta jika menerima kemampuan mencintai dari Allah karena itu liriknya “bukanlah” cinta ini karena hebatnya manusia tapi “Cinta ini adalah cintaMua”. Selanjutnya jiwa ini adalah jiwaMu, mempunyai arti yang memberi jiwa manusia adalah dari jiwa (kerinduan) Tuhan, makanya kita manusia mempunyai suara hati dimana jiwa kita dipimpin oleh suara hati itu. Jiwa manusia tidak kosong sehingga bisa melakukan apapun yang baik karena hebatnya jiwa manusia, tapi jiwa ini adalah jiwa yang dikuasai secara otoritas oleh jiwa (suara) Tuhan. Saat kita atau manusia melakukan kejahatan seperti korupsi, sombong, marah,
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
79
mencontek ada suara hati yang mengajak untuk menjauhi perbuatan dosa itu, itulah “suara Tuhan-jiwa Tuhan”. Dengan tanganMu aku menyentuh Dengan kakiMu aku melangkah Dengan mataMu aku memandang Dengan telingaMu aku mendengar Dengan lidahMu aku bicara Dengan hatiMu aku merasa
Pada syair di atas adalah kerinduan manusia untuk hidup hanya dengan meneladani Tuhan yang adalah Maha Sempurna sehingga pada saat menyentuh tidak menyentuh dosa karena tangan yang meneladani dan mengikuti maunya Tuhan itu adalah tangn yang berusaha kudus, jauh dari maksiat, demikian juga saat melangkah, memandang, mendengar, bicara, bahwa merasa semuanya memakai empati dan berbuat apa yang Tuhan kehendaki. Coba bayangkan jika kalimatnya : Dengan tanganku aku menyentuh Dengan kakiku aku melangkah Dengan mataku aku memandang Dengan telingaku aku mendengar Dengan lidahku aku bicara Dengan hatiku aku merasa Naif sekali jika manusia menyatakan dan memberitakan bahwa semua yang dilakukannya karena hebatnya manusia itu sendiri. Hidup Ini Indah pada bait kedua lagu mengandung hal dengan karakteristik tasawuf amali yaitu Al-Musyahadah dalam liriknya diartikan menyaksikan secara jelas dan sadar apa yang dicarinya itu. Dalam hal ini yang dicari seorang sufi adalah Allah. Jadi ia telah merasa berjuang dengan Allah sehingga ia memperoleh tingkat ma’rifah, satu situasi dimana seseorang seakan-akan menyaksikan Allah dengan seluruh
80
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
ekspresinya atau melalui mata hatinya (vision of the heart). Secara mendetail dapat “disaksikan” Allah, sehingga lahir pula rasa cintah kasih atau mahabbah melalui roh dan akhirnya dapat dipandang oleh sirr (rahasia) maka bertemulah atau mensyahadahlah si sufi dengan yang dicarinya. (Dzakiah Drajat, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 153-154) Adapun pada bait ketiga mengandung al-Khauf yang mempunyai karakteristik tasawuf amali. Dalam syair ini menerangkan bahwa Allah Maha Sempurna sedangkan manusia tetaplah manusia yang penuh dengan kekurangan sehingga dalam syair tersebut mencerminkan sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya. Takut dan khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya. Lagu Satu pada bait kedua mengandung karakteristik tasawuf amali yaitu asy-Syauq atau rindu kondisi kejiwaan yang menyertai mahabbah rindu ingin bertemu, hasrat selalu bergelora agar bersama dia setiap denyutan jantung, detak kalbu dan desah nafas, ingatannya hanya kepada Allah itulah rindu. (Dzakiah Drajat, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 151) Pada lagu Nonsens mengandung karakteristik tasawuf amali yaitu al-Yaqin perpaduan antara pengetahuan yang luas dan mendalam dengan rasa cinta dan rindu bergelora bertaut lagi dengan perjumpaan secara langsung bertautlah dalam jiwanya dan tumbuh bersemi perasaan mantap. Inilah yang disebut al-Yaqin (keyakinan) syairnya yang berarti keyakinan yang kaukah akan kepada Allah. (Wawancara Ahmad Dhani ) Pada lagu Matahari Bulan Bintang semua bait mengandung tasawuf falsafi yaitu fana sudah diterangkan bahwa fana merupakan keadaan perasaan seorang sufi yang merasa bersatu dengan Allah, lagu ini pun mengisahkan keadaan fana seorang sufi, bahwa dirinya selalu bersatu dengan Allah.
A. Tema yang Mendominasi Dalam Album Laskar Cinta
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
81
Telah kita ketahui di atas dari kesepakatan juri seluruh lagu dalam album Laskar Cinta tema yang mendominasi dalam album Laskar Cinta ialah maqam yaitu serangkain tangga atau jalan yang harus dilalui seorang sufi, sedangkan pada urutan terakhir adalah hal, yaitu perasaan seorang sufi atau keadaan para sufi, setelah maqam yang dilaluinya.
III.
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam album Laskar Cinta grup band Dewa dari sepuluh lagu terdapat materi tasawuf yang ruang lingkup sebagai materi dakwah juga, adapun materi tasawuf yang terdiri dari maqamat dan hal itu. Dalam album Laskar Cinta grup band Dewa didominasi oleh maqam, lagu-lagu tersebut sebagian besar terdiri tahapan atau tangga yang harus dilalui oleh para sufi. Sedangkan ahwal berada pada urutran kedua setelah maqamat. Ahwal dalam album Laskar Cinta grup band Dewa lebih menampilkan atau keadaan kejiwaan seorang sufi, tujuannya dari lirik yang terdapat dalam album Laskar Cinta lebih mendominasi teguran atau ajakan yang merupakan bagian dari maqamat dan menuangkan perasaan berupa kalimat cinta, rindu kepada sang pencipta yaitu Allah bila kita ingin menyukai, mencintai, maka kita akan berbuat apa saja untuk yang kita cintai, dan dengan cinta tersebut kita merasa ingin berdekatan, bertemu bahkan bersatu. Itulah cinta kepada sang pencipta yaitu Allah. Adapun kesepakatan juri sangatlah tinggi, ini dapat dilihat dari rumus komposit reliabilitas yang nilainya 0,94 yang mengartikan dari seluruh juri yang berjumlah 3 orang menyatakan sepakat bahwa lirik lagu yang terdapat pada album Laskar Cinta grup band Dewa nilai maqamat lebih mendominasi, sedangkan nilai ahwal diurutkan kedua.
82
PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
DAFTAR PUSTAKA Al-Baghdadi, Abdurrahman, Seni Dalam Pandangan Islam, Jakarta : Gema Insani Press, 1993 Al-Qardhawi, Yusuf, Fiqih Musik dan Lagu, Bandung : Pustaka Hidayah, 2000 Amin, Masyhur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta : Al-Amin Press, 1997 Aziz, Ali, Muhammad, Ilmu Da’wah, Surabaya : IAIN Sunan Ampel, 1993 Azra, Azyumardi, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta : UIN Press, 2002 Drajat, Zakiah, Ilmu Dakwah, Sumatera Utara : IAIN, 1981 Effendy, Onong U., Dinamika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2000 Gazalba, Sidi, Islam dan Kesenian, Jakarta : Pustaka Al-Husna, 1998 Gozali BC, TT, Kamus Istilah Komunikasi, Bandung : Djambatan, 1992 Hakim, Lukman, M., Cahaya Sufi, Jakarta : PT. Cahaya Sufi Indonesia, 2005 Hielmy, Irfan, Dakwah Bil-Hikmah, Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2002 Krippendorf, Klaus, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, Jakarta : Raka Grapindo Persada, 1993 Mahfudh, Sahal, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta : LKIS, 1994 Mahmud, Ahmad, Dakwah Islam, Bogor : Pustaka Thariqul Izzah, 2002 Machfoeld, A., Moesa KI., Filsafat Dakwah, Jakarta : Bulan Bintang, 2004 Nasution, Harun, Falsafah dan Mitisisme dalam Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1983 Prasetiyo, Hendro, Dekonstruksi Islam Mazhab Ciputat, Jakarta : Logos, 1999 Rosidi, Tesis, Da’wah Sufistik Jalalludin Rakhmat, Jakarta : 2002 Salad, Hamdy, Agama Seni, Yogyakarta : Yayasan Semesta, 2000 Setiawan, Bambang, dan Muntaha, Ahmad, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004 Tadjab, Dimensi-dimensi Studi Islam, Surabaya : Karya Abditama, 1994 Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997
Analisis Isi Album Laskar Cinta Grup Band Dewa
83
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Bina Aksara, 1986 Yaqub, Hamzah, Publistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership, Bandung : CV. Diponegoro, 1992 Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia, Jakarta : Hidakarya Agung, 1990