Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8
ANALISIS INFRASTRUKTUR UNGGULAN DALAM PERKEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN PURBALINGGA ANALYSIS LEADING INFRASTRUCTURE DEVELOPMENTS IN THE REGION DISTRICT PURBALINGGA Sutomo1, Sakinah Fathrunnadi Shalihati2 1,2
Staf Pengajar Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO.BOX. 202 Purwokerto 53182 Telp. (0281) 636751 E-mail:
[email protected],
[email protected] ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perkembangan infrastruktur tiap kelurahan di Kecamatan Purbalingga secara keruangan, mengetahui infrastruktur yang menjadi unggulan tiap kelurahan di Kecamatan Purbalingga dan mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan tiap kelurahan di Kecamatan Purbalingga. Analisis infrastruktur unggulan dalam perkembangan wilayah pada penelitian ini dilihat dari sudut pandangan geospatial. Dengan menggunakan metode penelitian analisis data sekunder dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Unit analisisnya berupa kelurahan di Kecamatan Purbalingga. Menggunakan teknik analisis kualitatif untuk analisis peta tingkat perkembangan infrastruktur tiap kelurahan Kecamatan Purbalingga, dan tabel infrastruktur yang menjadi unggulan tiap kelurahan Kecamatan Purbalingga. Kemudian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan perlu melakukan wawancara kepada kepala kelurahan pada kelurahan sampel yang dipilih secara acak (randoom). Hasil Penelitian menunjukkan 1) Perkembangan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan Purbalingga menunjukkan 4 kelurahan (30,75%) berada di Klasifikasi Tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Penambongan, Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon. Klasifikasi Sedang terdapat 4 kelurahan (30,75%) yaitu Kelurahan Jatisaba, Purbalingga Wetan, Purbalingga Lor, Kembaran Kulon. Sedangkan Klasifikasi Rendah terdapat di 5 kelurahan (38,5%) yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadanggampang, Wirasana. 2) Kelurahan yang memiliki infrastruktur unggulan terbanyak adalah Kelurahan Jatisaba sejumlah 5 infrastruktur unggulan, di susul Kelurahan Bojong, Purbalingga Lor, Wirasana masing-masing 4 infrastruktur unggulan, kemudian 9 kelurahan yang lainnya memiliki 3 infrastruktur unggulan. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan di Kecamatan Purbalingga adalah adanya dukungan dari program pemerintah dan adanya peran/partisipasi masyarakat. Kata Kunci: Infrastruktur, Pengembangan Wilayah
ABSTRACT The goal in this study to determine the infrastructure development of each village in the district spatial Purbalingga, knowing infrastructure seeded Purbalingga each village in the district and determine the factors that influence the development of superior infrastructure of each village in the district Purbalingga. Analysis of excellent infrastructure in the development of the region in this study from the point of view of geospatial. By using secondary data analysis research method using Geographic Information System (GIS). The unit of analysis in the form of villages in the district Purbalingga. Using qualitative analysis techniques to the analysis of the level of development of infrastructure map District of Purbalingga each village, and the table is a leading infrastructure of each village District of Purbalingga. Then, to determine the
224
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 factors that influence the development of superior infrastructure necessary to interview the head of the village on the municipality randomly selected sample (randoom). Research results show 1) The development potential and the results of development of infrastructure in Sub Purbalingga shows 4 villages (30.75%) were in that village Bancar High classification, Penambongan, Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon. Currently there are 4 sub classification (30.75%) which Jatisaba village, Purbalingga Wetan, Purbalingga Lor, Twinning Kulon. While the classification of Low contained in 5 villages (38.5%), ie Bojong village, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadanggampang, Wirasana. 2) Village which has a superior infrastructure is the largest village infrastructure Jatisaba number 5 seed, in one after another Bojong village, Purbalingga Lor, respectively Wirasana 4 superior infrastructure, then 9 other villages that had 3 excellent infrastructure. 3) Factors that influence the development of infrastructure in Sub Purbalingga seed is the support of government programs and the role / participation. Keywords: Infrastructure, Regional Development PENDAHULUAN Perkembangan wilayah di Propinsi Jawa Tengah yang semakin menarik adalah perkembangan wilayah bagian barat, yaitu tata kembang kabupaten yang terintegrasi dengan sebutan BARLINGMASCAKEB, merupakan singkatan dari Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen. Tata kembang kabupaten ini diharapkan mampu meningkatkan perkembangan kabupaten yang ada didalamnya secara bersama-sama, baik dari sisi pemberdayaan sumberdaya alam maupun manusia yang ada di dalamnya (Sutomo dan Shalihati 2013). Kabupaten Purbalingga memiliki lokasi strategis sebagai penghubung antara Kabupaten Banjarnegara dengan Banyumas, penghubung daerah selatan (Kabupaten Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Banyumas) dengan daerah utara (Kabupaten Pemalang, Tegal dan Brebes). Pusat kegiatan Kabupaten Purbalingga berada di Kecamatan Purbalingga, dengan ciri fisik bermorfologi datar dan memiliki sifat perkotaan. Kecamatan Purbalingga memberikan andil pembangunan wilayah cukup besar karena sebagian besar penduduk yang berfungsi sebagai penggerak kemajuan wilayah di Kabupaten Purbalingga terpusat dikecamatan ini. Oleh karena itu untuk meningkatkan pembangunan wilayah di kecamatan tersebut, maka perlu mengidentifikasi awal kemampuan sektor yang menyokongnya, salah satu sektor tersebut adalah infrastruktur. Pengukuran kemampuan sektor infrastruktur di Kecamatan Purbalingga ditujukan untuk memenuhi layanan penduduk secara maksimal dan pembangunan fisik infrastruktur menjadi lebih terencana. Penelitian ini dibatasi pada infrastruktur pendidikan, kesehatan, perekonomian, pemerintahan, telekomunikasi, dan listrik/energi. Dengan diketahuinya kemampuan peranan pada masing-masing infrastruktur maka menjadi kewajiban pengelola wilayah, masyarakat maupun investor untuk bersamasama mengoptimalkan infrastruktur yang belum berperan dengan optimal, dan mempertahankan peran infrastruktur yang telah optimal, sehingga akan tercapai optimalisasi infrastruktur yang mampu menyokong pembangunan wilayah di Kecamatan Purbalingga.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengklasifikasikan perkembangan infrastruktur tiap kelurahan di Kecamatan Purbalingga secara keruangan dan mengetahui infrastruktur yang menjadi unggulan tiap kelurahan di Kecamatan Purbalingga. Tujuan lain adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan tiap kelurahan di Kecamatan Purbalingga. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder yang didukung Sistem Informasi Geografi (SIG), bertujuan untuk membuat gambaran geospasial situasi saat ini mengenai faktor-faktor
225
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 yang saling terkait berdasarkan data statistik kecamatan dalam angka berhubungan dengan infrastruktur di Kecamatan Purbalingga. 1. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini data sekunder yang dikumpulkan berupa: Data Infrastruktur meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintahan, telekomunikasi, listrik/energi di Kecamatan Purbalingga untuk Tahun 2014, data dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga. 2. Tahap Analisis Data Pada tahap analisis data dapat dijabarkan sebagai berikut: Analisis yang digunakan untuk mengetahui perkembangan infrastruktur di tiap kelurahan Kecamatan Purbalingga adalah dengan cara pengklasifikasian menjadi 3 kelas yaitu: rendah, sedang, tinggi pada masing-masing skala fasilitas pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintahan, telekomunikasi, dan listrik/energi. Sedangkan untuk mengetahui infrastruktur unggulan di tiap kelurahan Kecamatan Purbalingga adalah menggunakan Analisis Location Quetiont (LQ), rumus sebagai berikut: Na/Nb LQ = Nc/N
Keterangan : Na : skala nilai fasilitas X pada kelurahan 1 Nb : Total skala nilai seluruh fasilitas X pada kelurahan 1 Nc : Jumlah skala nilai fasilitas X seluruh kelurahan N : Jumlah total skala nilai seluruh fasilitas pada seluruh kelurahan
3. Tahap Observasi Setelah diperoleh infrastruktur unggulan tiap kelurahan dilakukan wawancara kepada kepala kelurahan pada kelurahan sampel yang dipilih secara acak (randoom) yang mewakili variabel infrastruktur, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur Kecamatan Purbalingga.
HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Infrastruktur Perkembangan infrastruktur di Kecamatan Purbalingga menunjukkan potensi dan hasil pembangunan yang terjadi saat ini di Kecamatan Purbalingga. Berdasarkan perolehan dan pengolahan Data Tahun 2014 Kecamatan Purbalingga dalam Angka data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga meliputi Infrastruktur pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintahan, telekomunikasi dan listrik/energi menunjukkan gambaran analisis sebagai berikut : a. Infrastruktur Pendidikan Infrastruktur pendidikan terdiri dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga, terdapat 4 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Purbalingga Wetan, Penambongan, Kembaran Kulon. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 4 kelurahan yaitu Kelurahan Jatisaba, Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon dan Purbalingga Lor. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadang Gampang dan Wirasana. b. Infrastruktur Kesehatan Infrastruktur kesehatan meliputi Puskesmas, PKD (Pusat Kesehatan Kelurahan), Poliklinik, Dokter, Bidan, Rumah Sakit. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga, terdapat 3 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon, Kembaran Kulon. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 5 kelurahan yaitu Kelurahan Toyareja, Jatisaba, Bancar, Purbalingga Wetan, Purbalingga Lor. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Kedungmenjangan, Penambongan, Kedunggampang, Wirasana.
226
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 c. Infrastruktur Perekonomian Infrastruktur perekonomian berupa Pasar, Koperasi, Toko dan Bank. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga, terdapat 4 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Kadanggampang, Purbalingga Kulon dan Purbalingga Lor. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 4 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Purbalingga Wetan, Penambongan, Purbalingga Kidul. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Toyareja, Kedungmenjangan, Jatisaba, Kembaran Kulon, Wirasana. d. Infrastruktur Penerangan Infrastruktur penerangan di Kecamatan Purbalingga; meliputi Menara Telepon Seluler, Sarana Korespondensi dan Komunikasi, Televisi dan Radio. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga, terdapat 3 kelurahan berpotensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi: Kelurahan Kedungmenjangan, Purbalingga Kulon, Wirasana. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 7 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Bancar, Purbalingga Wetan, Penambongan, Purbalingga Kidul. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah di 3 kelurahan: Kelurahan Toyareja, Jatisaba, Kadanggampang. e. Infrastruktur Pemerintah Infrastruktur pelayanan pemerintah yaitu dengan penambahan Pegawai Kelurahan serta Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Kecamatan Purbalingga. Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga, terdapat 4 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Toyareja, Jatisaba, Purbalingga Wetan, Penambongan. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 6 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Kedungmenjangan, Bancar, Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon, Wirasana. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 3 kelurahan yaitu Kelurahan Kadanggampang, Purbalingga Lor, Kembaran Kulon. f. Infrastruktur Telekomunikasi Infrastruktur telekomunikasi berupa Satuan Sambungan Telepon (SST). Dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga, terdapat 3 kelurahan yang memiliki potensi dan hasil pembangunan infrastruktur tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Kadanggampang, Purbalingga Kulon. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur sedang terdapat 5 kelurahan yaitu Kelurahan Kedungmenjangan, Jatisaba, Purbalingga Kidul, Purbalingga Lor, Wirasana. Sedangkan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur rendah berada di 5 kelurahan yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Purbalingga Wetan, Penambongan, Kembaran Kulon. g. Infrastruktur Listrik/Energi Keseluruhan kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga telah terpenuhi kebutuhan infrastruktur pelayanan listrik/energinya, sehingga potensi dan hasil pembangunan infrastruktur pembangunan khusus infrastruktur listrik/energi ini perlu dipertahankan, dengan penataan, peninjauan dan perawatan secara rutin. Penjelasan masing-masing perkembangan infrastruktur yang telah dijabarkan tersebut diatas meliputi infrastruktur pendidikan, kesehatan, perekonomian, penerangan, pemerintah, telekomunikasi, listrik/energi menunjukkan secara umum perkembangan infrastruktur di 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga telah merata dengan baik terbukti dengan telah terpenuhi perkembangan infrastruktur diatas 50%. Adapun jika dilihat dari total nilai skala dari keseluruhan infrastruktur tiap kelurahan menunjukkan hasil pada Tabel 1.
227
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 Tabel 1. Klasifikasi Potensi dan Hasil Pembangunan Infrastruktur di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelurahan Bojong Toyareja Kedungmenjangan Jatisaba Bancar Purbalingga Wetan Penambongan Purbalingga Kidul Kadanggampang Purbalingga Kulon Purbalingga Lor Kembaran Kulon Wirasana
Nilai Skala PenePemerinrangan tahan 56,40 38,28 0,00 85,58
Pendidikan 21,79 30,32
Kesehatan 18,68 30,53
Perekonomian 37,52 0,00
Telekomunikasi 32,59 0,00
Listrik /Energi 100,00 100,00
Total Skala 305,27 246,43
Rescall -ing 20,47 0,00
0,00 64,99 99,12
9,53 44,05 31,82
7,29 3,56 56,32
100,00 36,43 61,60
34,96 63,87 36,31
65,84 60,08 100,00
100,00 100,00 100,00
317,63 372,97 485,17
24,77 44,01 83,04
III II I
78,63 97,12
28,65 0,92
25,76 25,41
60,44 67,46
69,22 100,00
38,71 41,70
100,00 100,00
401,41 432,61
53,91 64,76
II I
68,15
48,44
33,81
50,08
58,18
59,89
100,00
418,54
59,87
I
10,60
0,00
67,60
28,69
0,00
98,56
100,00
305,44
20,53
III
33,43
100,00
100,00
85,89
44,33
70,28
100,00
533,93
100,00
I
68,77
46,35
56,12
57,46
14,39
62,02
100,00
405,11
55,19
II
100,00 2,09
62,27 6,61
5,67 2,13
61,75 69,15
15,41 42,31
39,77 57,38
100,00 100,00
384,86 279,66
48,15 11,56
II III
Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Purbalingga dalam Angka Th. 2014 dan Kecamatan dalam Angka Th. 2014 Keterangan : Kelas I: Tinggi; Kelas II: Sedang; Kelas III: Rendah
Tabel 1 menunjukkan bahwa potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan Purbalingga menunjukkan 4 kelurahan (30,75%) berada di Klasifikasi Tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Penambongan, Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon. Klasifikasi Sedang terdapat 4 kelurahan (30,75%) yaitu Kelurahan Jatisaba, Purbalingga Wetan, Purbalingga Lor, Kembaran Kulon. Sedangkan Klasifikasi Rendah terdapat di 5 kelurahan (38,5%) yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadanggampang, Wirasana. Persebaran secara keruangan untuk potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan Purbalingga ditampilkan pada Gambar 1. Potensi dan hasil pembangunan infrastruktur pada Klasifikasi Tinggi dan Sedang mengelompok dibagian Kecamatan Purbalingga bagian utara sedangkan klasifikasi Rendah mengelompok dibagian selatan Kecamatan Purbalingga.
Gambar 1. Peta Perkembangan Infrastruktur pada masing-masing Kelurahan di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga
228
Klas III III
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 Infrastruktur Unggulan Sedangkan untuk menentukan infrastruktur unggulan pada masing-masing kelurahan di Kecamatan Purbalingga dengan menggunakan rumus LQ yang telah dijabarkan sebelumnya pada metode penelitian. Adapun nilai LQ yang diperoleh pada masing-masing kelurahan di Kecamatan Purbalingga ditunjukkan hasil pada Tabel 2. Dengan acuan nilai LQ kurang dari 1 menandakan bahwa infrastruktur bukan unggulan bagi kelurahan, nilai LQ sama dengan 1 infrastruktur dianggap telah optimal pelayanannya bagi kelurahan, dan nilai LQ lebih dari 1 menandakan bahwa infrastruktur tersebut unggulan bagi kelurahan. Tabel 2. Nilai Location Quetiont (L.Q.) Fasilitas/Infrastruktur di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Nilai L.Q. Fasilitas/Infrastruktur Pendidi Kese- Pereko- Penera- Pemerin- Telekomu Listrik/ No. Kelurahan -kan hatan nomian ngan tahan -nikasi Energi 1 Bojong 0,52 0,70 0,72 1,43 1,23 1,02 1,23 2 Toyareja 0,89 0,00 0,00 0,00 1,42 2,82 1,53 3 Kedungmenjangan 0,00 0,34 0,27 0,89 2,09 1,39 1,18 4 Jatisaba 0,11 0,65 1,26 1,35 1,39 1,08 1,01 5 Bancar 0,75 0,84 0,61 0,78 1,48 1,35 1,39 6 Purbalingga Wetan 0,82 0,75 0,65 0,94 1,42 1,01 1,40 7 Penambongan 0,02 0,68 0,65 0,87 1,63 1,04 1,87 8 Purbalingga Kidul 0,94 0,80 0,96 0,90 1,18 1,32 1,13 9 Kadanggampang 0,25 0,00 0,62 0,00 2,57 2,17 1,23 10 Purbalingga Kulon 0,45 0,67 0,89 0,70 2,14 2,17 1,07 11 Purbalingga Lor 0,94 0,29 0,93 1,23 1,31 1,61 1,03 12 Kembaran Kulon 0,17 0,32 0,70 0,98 1,88 1,85 1,07 13 Wirasana 0,05 0,27 0,09 1,64 1,23 1,38 1,34 Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Purbalingga dalam Angka Th. 2014 dan Kecamatan dalam Angka Th. 2014 Keterangan : Nilai L.Q.>1 : Fasilitas/Infrastruktur Unggulan; Nilai L.Q.<1 : Fasilitas/Infrastruktur Non Unggulan; Nilai L.Q.=1 : Fasilitas/Infrastruktur Optimal
Tabel 2 diatas menunjukkan Nilai LQ pada masing-masing infrastruktur berdasarkan kelurahan di Kecamatan Purbalingga. Maksud dari tabel tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Kelurahan Bojong terdapat 4 infrastruktur unggulan yaitu perekonomian, penerangan, pemerintahan, listrik/energi. 2) Kelurahan Toyareja terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu kesehatan, pemerintahan, listrik/energi. 3) Kelurahan Kedungmenjangan terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu penerangan, telekomunikasi, listrik/energi. 4) Kelurahan Jatisaba terdapat 5 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, pemerintahan, telekomunikasi, listrik/energi. 5) Kelurahan Bancar terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, perekonomian, telekomunikasi. 6) Kelurahan Purbalingga Wetan terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, penerangan, pemerintahan. 7) Kelurahan Penambongan terdapat 3 infrastruktur unggulan meliputi pendidikan, penerangan, pemerintahan. 8) Kelurahan Purbalingga Kidul terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, pemerintahan. 9) Kelurahan Kadanggampang terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu perekonomian, telekomunikasi, listrik/energi. 10) Kelurahan Purbalingga Kulon terdapat 3 infrastruktur unggulan yaitu kesehatan, perekonomian, penerangan. 11) Kelurahan Purbalingga Lor terdapat 4 infrastruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, perekonomian, telekomunikasi. 12) Kelurahan Kembaran Kulon terdapat 3 infrasruktur unggulan yaitu pendidikan, kesehatan, penerangan. 13) Kelurahan Wirasana terdapat 4 infrastruktur unggulan yaitu penerangan, pemerintahan, telekomunikasi, listrik/energi. Kelurahan yang memiliki infrastruktur unggulan terbanyak adalah Kelurahan Jatisaba sejumlah 5 infrastruktur unggulan, di susul Kelurahan Bojong, Purbalingga Lor, Wirasana masing-masing 4 infrastruktur unggulan, kemudian 9 kelurahan yang lainnya memiliki 3 infrastruktur unggulan. Infrastruktur unggulan yang banyak menguasai di Kecamatan Purbalingga adalah infrastruktur pendidikan, penerangan, dan pemerintahan, masing-masing 7 kelurahan dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga. Sedangkan infrastruktur perekonomian paling sedikit menguasai di Kecamatan Purbalingga, hanya 5 kelurahan dari 13 kelurahan. Infrstruktur yang lain yaitu kesehatan, telekomunikasi, dan listrik/energi berada di 6 kelurahan dari 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Purbalingga.
229
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 Jika melihat perhitungan tersebut diatas, dengan demikian infrastruktur yang berpotensi untuk segera dikembangkan bagi Kecamatan Purbalingga adalah pemerataan infrastruktur perekonomian berupa Pasar, Koperasi, Toko dan Bank. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Infrastruktur Unggulan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan perangkat desa/kelurahan disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan di Kecamatan Purbalingga adalah : 1. Adanya Dukungan dari Program Pemerintah Secara umum pembangunan infrastruktur di Kabupaten Purbalingga dan khususnya di Kecamatan Purbalingga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan perbaikan. Salah satunya dukungan dari pemerintah pusat yang telah memberikan anggaran pembangunan untuk sektor infrastruktur, sehingga pemerintah daerah terbantu dan lebih mudah dalam melaksanakan pembangunan wilayahnya. Contoh dukungan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Gubernur (BanGub), Dana Hibah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, sekaligus program dukungan seperti PNPM yang diarahkan untuk pembangunan infrastruktur desa/kelurahan. Meskipun daerah telah diberikan kebebasan dengan adanya peraturan otonomi daerah, akan tetapi pemerintah daerah tetap membutuhkan pemerintahan yang ada di atasnya untuk berkoordinasi dalam perencanaan pembangunan daerah sehingga tidak tumpang tindih dengan rencana pembangunan nasional. Infrastruktur yang lengkap serta terjaga akan memudahkan mobilitas penduduk serta mobilitas barang, yang secara langsung akan mempengaruhi perputaran roda perekonomian masyarakat dan diharapkan pembangunan inrfrastruktur memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat.
(a)
(b)
Gambar 2. Salah satu Contoh Infrastruktur Pendidikan di Kecamatan Purbalingga (a), Salah satu Contoh Keberadaan Infrastruktur Kesehatan di Kecamatan Purbalingga 2. Adanya Peran dan Partisipasi Masyarakat Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan adalah adanya peran aktif dari masyarakat untuk saling sambatan/kerjabakti (Gotong Royong) dan berswadaya baik dalam dukungan jasa maupun materi untuk membangun wilayahnya. Sebagai contoh di Kelurahan Jatisaba, yang memiliki Bank Desa (BumDes) dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, bertujuan untuk menguatkan ketahanan ekonomi masyarakat dan sebagai pendukung modal sehingga akan meningkatkan pula pembangunan infrastruktur yang ada didaerah tersebut.
230
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8
(a)
(b)
Gambar 3. Salah Satu Contoh Infrastruktur Perekonomian di Kecamatan Purbalingga (a), Salah Satu Contoh Keberadaan Infrastruktur dan Pendukung Pelayanan Kantor Kelurahan di Kecamatan Purbalingga KESIMPULAN Perkembangan potensi dan hasil pembangunan infrastruktur di Kecamatan Purbalingga menunjukkan 4 kelurahan (30,75%) berada di Klasifikasi Tinggi yaitu Kelurahan Bancar, Penambongan, Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon. Klasifikasi Sedang terdapat 4 kelurahan (30,75%) yaitu Kelurahan Jatisaba, Purbalingga Wetan, Purbalingga Lor, Kembaran Kulon. Sedangkan Klasifikasi Rendah terdapat di 5 kelurahan (38,5%) yaitu Kelurahan Bojong, Toyareja, Kedungmenjangan, Kadanggampang, Wirasana. Kelurahan yang memiliki infrastruktur unggulan terbanyak adalah Kelurahan Jatisaba sejumlah 5 infrastruktur unggulan, di susul Kelurahan Bojong, Purbalingga Lor, Wirasana masing-masing 4 infrastruktur unggulan, kemudian 9 kelurahan yang lainnya memiliki 3 infrastruktur unggulan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan infrastruktur unggulan di Kecamatan Purbalingga adalah adanya dukungan dari program pemerintah dan adanya peran/partisipasi masyarakat.
UCAPAN TERIMAKASIH Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang ikut memberikan dukungan dan semangat, yaitu; Ahmad, M.Pd selaku Dekan FKIP, Teman-teman dosen di Prodi Pendidikan Geografi Dra. Esti Sarjanti, M.Si., Dr. Suwarno, M.Si., Dr. Sigid Sriwanto, M.Si., Drs. Mustolikh, M.Si., Suwarsito, M.Si. dan secara khusus terimakasih tim peneliti ucapkan kepada asisten dosen yang telah membantu dalam pencarian data di lapangan yaitu Junaedi, S.Pd. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Hasanuddin. 2007. Konsep dasar Pemetaan. Kelompok Ilmu Geodesi. Institut Teknologi Bandung. http://geodesy.gd.itb.ac.id/. diakses 15 Juni 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga. Kecamatan Purbalingga dalam Angka 2014. Kurniawan, Andri. 2010. Kajian Daya Dukung dengan Menggunakan "Sistem Cerdas" di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Akhir Kegiatan Penelitian Hibah Disertasi Doktor. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada. Muta’ali, L. 2012. Daya Dukung Lingkungan Untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. Muta’ali, Lutfi. 2015. Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Jogjakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
231
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 Rakhman, Adib Zakia. 2013. Kajian Perubahan Penggunaan Lahan di Desa Sokaraja Kulon Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2001 dan 2011. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sutomo. 2001. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisikal Kawwasan Koridor antara Kota Purwokerto-Sokaraja. Tesis. Universitas Gadjah Mada. ------. Shalihati. 2013. Kajian Kemiskinan dan Perkembangan Wilayah Kabupaten Purbalingga dalam Perspektif Geospatial. Laporan Akhir Penelitian. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. ------.
2014. Transformasi Wilayah di Koridor Purwokerto-Purbalingga. Laporan Akhir Penelitian. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
232