JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Analisis Implementasi Green Banking pada PT. Bank X (Persero) Tbk. Andi Nurul Fadhilah Ayu dan Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected]
Abstrak— Perbankan dan lingkungan dianggap dua ‘dunia’ yang dalam beberapa hal cenderung berlawanan, karena Bank adalah institusi profit oriented sedang lingkungan adalah suatu sistem yang tidak bernilai financial. Dunia perbankan kini memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Implementasi Green Banking di Indonesia tidak luput dari peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang melakukan langkah strategis berupa perancangan Peraturan Bank Indonesia yang di dalamnya mengatur bank sebagai lembaga pembiayaan untuk nantinya mempertimbangkan prinsip Sustainable Development dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola risiko kredit pada proyek-proyek yang berdampak pada lingkungan hidup. Prinsip Sustainable Development memastikan pembangunan yang dilakukan harus memiliki keseimbangan pada tiga sudut pandang (Triple Bottom Line) yaitu Profit (Perekonomian), People (Sosial), Planet (Ramah Lingkungan). Bank yang telah mendeklarasikan diri sebagai Green Banking seharusnya dapat mengimplementasikannya tidak hanya terbatas pada program CSR (Corporate Social Responsibility) saja namun harus diterapkan dengan baik dan matang pada Core Business Competence-nya. Salah satu bank yang menerapkan konsep Green Banking di Indonesia adalah PT. Bank X (Persero) Tbk. Bank ini telah memiliki konsep dan implementasi cukup lengkap dalam hal green dan Sustainability. Karena penerapan konsep Green Banking yang masih baru di Indonesia, sehingga masih dibutuhkan perbaikan yang dilaksanakan dari berbagai sisi permasalahan di perusahaan dan evaluasi pada klaim penerapan Green Banking pada perusahaan tersebut. Sehingga, nantinya penelitian ini akan menganalisis implementasi Green Banking yang diterapkan selama ini dan kemudian akan memberikan rekomendasi ide perbaikan implementasi Green Banking agar dapat diterapkan pada PT. Bank X (Persero) Tbk. Kata Kunci— Green Banking, Sustainable Sustainable Development, Triple Bottom Line.
Banking,
I. PENDAHULUAN Perbankan dan lingkungan dianggap dua „dunia‟ yang dalam beberapa hal cenderung berlawanan, karena bank adalah institusi profit oriented sedang lingkungan adalah suatu sistem
yang tidak bernilai financial Meskipun perbankan dan lingkungan berada dalam dua dunia yang berbeda tetapi keduanya mempunyai kepentingan sama yaitu Sustainability, sehingga diperlukan komitmen dan kerja sama dalam mencapai kepentingan tersebut dengan mengintegrasikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan dan sosial di dalam sustainable economy developent (Bank X 2010b). Perbankan dapat menjadi suatu kekuatan baru dalam membangun gerakan Go-Green. Peran dunia perbankan sebagai jembatan para investor maupun Stakeholder perusahaan menjadikan perbankan sebagai alat untuk mengembangkan regulasi-regulasi baru bersifat Go-Green dengan tidak menghilangkan fokus terhadap pasar (market oriented). Dengan mengimplementasikan konsep Green Banking ini kegiatan perbankan pada umumnya tidak akan terganggu, sebaliknya akan memberikan keuntungan baik tangible maupun intangible (Arman 2012). Prinsip Sustainable Development memastikan pembangunan yang dilakukan harus memiliki keseimbangan pada tiga sudut pandang yaitu Profit (Perekonomian), People (Sosial), Planet (Ramah Lingkungan). Perbankan asing sekarang telah banyak menganut prinsip Green Banking dan telah memasukkan pada laporan tahunan mereka. Sedangkan, perbankan Indonesia masih menerapkan Green Banking yang bersifat sukarela karena belum adanya mandat langsung dari pemerintah. Bank yang telah mendeklarasikan diri sebagai Green Banking seharusnya dapat mengimplementasikannya tidak hanya terbatas pada program CSR (Corporate Social Responsibility) saja namun harus diterapkan dengan baik dan matang pada Core Business Competence-nya, sehingga Green Banking tidak hanya menjadi sebagai sebuah slogan. Perbankan memiliki potensi yang tinggi sebagai role model bagi industri lainnya dalam menerapkan prinsip-prinsip Sustainable Development. Salah satu bank yang menerapkan konsep Green Banking di Indonesia adalah PT. Bank X (Persero) Tbk. Bank ini telah memiliki konsep dan implementasi cukup lengkap dalam hal green dan Sustainability . Untuk implementasi konsep Green PT. Bank X (Persero) Tbk. mengubah model business operation, attitude karyawan, hingga manajemen perusahaan, sehingga dapat dikatakan PT. Bank X (Persero) Tbk. merupakan pionir di perbankan untuk Sustainable Banking Model (Sudarmadi 2012).
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Karena penerapan konsep Green Banking yang masih baru terutama implementasi di negara Indonesia, maka masih diperlukan perbaikan dari berbagai sisi permasalahan, sehingga dibutuhkan evaluasi pada klaim Green Banking yang di deklarasikan oleh PT. Bank X (Persero) Tbk. II. METODOLOGI PENELITIAN Berikut dijelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini. A. Observasi dan Identifikasi Kriteria Penilaian Green Banking Kriteria Green Banking merupakan landasan utama untuk mengetahui parameter-parameter apa saja yang harus dipenuhi oleh bank-bank yang ada untuk dapat dikatakan sebagai Green Banking. Oleh karena itu dilakukan analisis dan studi literatur lebih lanjut pada kriteria-kriteria Green Banking yang dikeluarkan oleh badan nasional dan internasional. Kriteria Green Banking yang menjadi acuan penelitian ini antara lain: Kriteria Green Company oleh Boston Consulting Group, Kriteria Green Company dalam Indonesia Green Company 2012, Kriteria Green Company pada Seleksi Indeks SRIKEHATI, Kriteria Green Banking dalam Diskusi Terbatas Bank Indonesia, Sustainable Green Banking Criteria in The FT Sustainable Banking Awards 2010 pada Strategy. Dari berbagai kriteria Green Company dan Green Banking yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga dilakukan penggabungan seluruh kriteria tersebut dan melihat kriteria mana yang memiliki kesamaan sehingga dapat dilakukan penggabungan kriteria. Tabel II.1 Penggabungan Kriteria Green Banking dan Green Company
Green Company
Green Banking
Green Company & Green Banking
Kriteria Green Statement and Strategy Green Employee Green Building Tata Kelola Green Stickers / Office Supplies Korporat Green Source of Fund Monitored Sustainability Performance Green Business Process & Operational Green Leasing Green Product Green Loan Green Credit Card Produk Green Current Account Green Portfolio (Retail/ Consumer/ Corporate Banking) Corporate Social Responsibility Less Emission Lingkungan & Use Renewable Energy Komunitas Save Energy Obedient about rule & law
2 B. Observasi dan Evaluasi Implementasi Green Banking pada Bank X Dilakukan observasi dan evaluasi pembuktikan klaim Green Banking yang telah dideklarasikan oleh Bank X dengan penyebaran kuesioner dilakukan berdasarkan sudut pandang eksternal Bank X (nasabah) dan sudut pandang internal Bank X (karyawan). Sudut pandang nasabah dan karyawan Bank X terkait Klaim Green Banking tersebut perlu diteliti lebih lanjut untuk dapat mengetahui bagaimana pemahaman dan pandangan para nasabah dan karyawan kantor layanan Bank X tentang implementasi Green Banking pada perusahaan tersebut. Setelah penyebaran kuesioner dilakukan maka dilakukan pengolahan statistik deskriptif dari hasil kuesioner. Metode observasi lainnya yang dilakukan antara lain self observation serta wawancara terbuka. Evaluasi Klaim Green Banking Internal dan Eksternal (Kuesioner) Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dari sudut pandang internal Bank X, maka dilakukan observasi langsung selama satu bulan (Oktober – Nopember 2012) di Bank X Kantor Layanan Urip Sumoharjo. Dan untuk penyebaran kuesioner eksternal dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan minimal jumlah kuesioner yang disebarkan ke para nasabah PT. Bank X (Persero) Tbk sebanyak 267 orang, penyebaran kuesioner dilakukan kepada jumlah sampel 282 orang. Hasil evaluasi yang didapatkan Tidak terdapat perbedaan signifikan pada tingkat pemahaman konsep Green Banking antara karyawan kantor layanan dan nasabah Bank X, dimana dari hasil evaluasi disimpulkan pemahaman karyawan tentang konsep Green Banking masih belum terlalu mendalam dan berupa pemahaman dasar saja, dan pada nasabah Bank X tidak mengetahui dan menyadari pengertian dan penerapan konsep Green Banking oleh Bank X. Penerapan konsep Green Banking yang sangat baik diterapkan olah Bank X pada transaksi ATM, Teller dan Customer Service ialah paperless, dimana berdasarkan evaluasi klaim Green Banking dari pihak internal program paperless ini berjalan dengan sangat baik dan hal ini pula ditangkap dengan baik oleh para nasabah yang selalu melakukan proses transaksi dan layanan di ATM, Teller maupun Customer Service. Terdapat gap yang terjadi pada hasil observasi dan kuesioner antara karyawan kantor layanan dan nasabah Bank X, dimana berdasarkan hasil evaluasi tentang penerapan konsep Green Office dari sudut pandang internal penerapannya telah berlangsung dengan baik walaupun terdapat penerapan Green Office yang kurang maksimal pada beberapa poin, namun hal ini tidak dapat dilihat oleh para nasabah salah satu yang menyebabkan penerapan Green Office yang tidak dapat dilihat oleh nasabah ialah proses Green Office yang kebanyakan berada pada bagian operasional yang tidak terlihat oleh nasabah seperti proses media file share, efisiensi penggunaan barang-barang elektronik kantor, dan lain-lain.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
3
Evaluasi Klaim Green Banking Berdasarkan Kriteria Green Banking Berikut ditampilkan capaian khusus pada pihak internal Bank X dalam penggabungan kriteria Green Banking dan Green Company yang telah dibahas pada subbab 4.1. Dilakukan proses peratingan dari capaian pada kantor besar dan kantor layanan menggunakan tabel 5.1 berikut ini berdasarkan hasil observasi secara langsung, studi literatur dan penyebaran kuesioner.
Global Reporting Initiatives (GRI) adalah sebuah organisasi non-profit yang ekonomi, sosial dan keberlanjutan lingkungan. GRI menyediakan sebuah kerangka Sustainability Report yang komprehensif yang dapat digunakan oleh seluruh perusahaan dan organisasi. Berikut ditampilkan tabel indeks GRI khusus membahas tentang indikator kinerja ekonomi, indikator kinerja bidang lingkungan, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab produk, dan portfolio produk yang digunakan Bank X dan penerapannya pada ketiga pihak, antara lain: Bank X Kantor Besar, Bank Kantor Layanan, dan Nasabah Bank X.
Tabel II.2 Rating Capaian Tanda X P P P
Keterangan Nilai Tidak diterapkan 0 Diterapkan dengan cukup baik 1 Diterapkan dengan baik 2 Diterapkan dengan sangat baik 3
Green Company
Green Banking
Green Company & Green Banking
Tabel II.3 Capaian Kriteria Green Banking Capaian Bank X Kriteria Kantor Kantor Green Statement and Strategy P P Green Employee P P Green Building P P Tata Kelola Green Stickers / Office Supplies P P Korporat Green Source of Fund P P Monitored Sustainability Performance P P Green Business Process & Operational P P Green Product P P Green Loan P P X X Green Leasing Produk X Green Credit Card P X X Green Current Account Green Portfolio P P (Retail/ Consumer/ Corporate Banking) X Corporate Social Responsibility P X Less Emition P Lingkungan & X Use Renewable Energy P Komunitas Save Energy P P Obedient about rule & law P P Total Capaian 54.17% 36.11%
Evaluasi Klaim Green Banking Berdasarkan Sustainability Roadmap Bank X 2011 Corporate Sustainable Team Bank X telah merancang suatu detail program-program roadmap yang merupakan langkah-langkah untuk menuju Sustainable Banking (Green Banking). Roadmap tersebut telah dibuat pada tahun 2011, sehingga dibutuhkan evaluasi serta Rating capaian pada masing-masing poin pelaksanaan roadmap. Program-program tersebut kemudian dilakukan evaluasi capaian pada ketiga pihak, yaitu: Bank X Kantor Besar, Bank X Kantor Layanan dan Nasabah Bank X. Dibedakan menggunakan dua kondisi yaitu kondisi ideal dan kondisi capaian. Kondisi Ideal adalah kondisi yang diharapkan tercapai pada poin roadmap tersebut, sedangkan Kondisi Capaian adalah kondisi eksisting yang sekarang telah dan sedang dicapai oleh ketiga pihak tersebut. Berikut di tampilkan contoh pencapaian pada salah satu Aspek di Sustainability Roadmap Bank X. Tabel II.4 Pencapaian Sustainability Roadmap pada Aspek Green Strategy No.
Dari hasil peratingan capaian diatas berdasarkan kriteria Green Banking dan Green Company capaian pada kantor pusat Bank X sebesar 54.17% dan pada kantor layanan hanya sebesar 36.11%. Implementasi Green Banking pada Bank X yang baru memasuki tahun ketiga memang bekum maksimal. Namun pencapaian lebih dari setengah kriteria Green Banking dan Green Company tersebut dalam waktu singkat perlu diapresiasi. Proses transfer penerapan Green Banking hingga kebagian Kantor Layanan yang masih belum maksimal, namun pada beberapa kriteria seperti Green Source Fund, Green Business Process & Operational,Green Loan, Save Energy dan Obedient about Rule & Law mendapatkan rating penerapan sangat baik. Salah satu hal yang dapat ditangkap mengapa capaian implementasi Green Banking Kantor Layanan masih rendah dapat dilihat capaian Green Statement and Startegy yang menjadi pondasi awal masih mendapatakan rating sangat rendah, begitu pula pada kriteria Green Employee yang mendapatkan rating yang sama padahal karyawankaryawan tersebut yang melaksanakan operasional dalam pekerjaan untuk mewujudkan Green Banking. Evaluasi Klaim Green Banking Berdasarkan Indeks GRI
1
2
3
4
Green Strategy
Pusat I
KLN C
Meningkatkan informasi dan sosialisasi guna memperkuat opini publik bahwa BNI P P sebagai bank yang peduli dengan lingkungan. Meningkatkan kerjasama dengan BI, Departemen terkait dan Pemda dalam P P rangka penyaluran kredit program dan CSR. Melakukan benchmark praktek pengelolaan bank P P yang ramah lingkungan. Menggalakkan program sakasapo (satu karyawan satu P P pohon) secara berkesinambungan Persentase (%) 91.67 83.33 Selisih Capaian (%) -8.33
I
C
Nasabah I C
P
P
P
P
P
41.67 16.67 -25
P
25 8.33 -16.67
III. HASIL DAN DISKUSI Penyusunan Ide Peningkatan Implementasi Green Banking yang Lebih Baik. 1. Rekomendasi: Penguatan komiten penerapan Corporate Sustainability pada Top Level Management baik pusat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 maupun di level kantor layanan. Dengan membuat suatu management system pada Green Strategy, Green Process, Green Product, dan Green Employee dengan target kuantitatif berupa comformity percentage. 2. Rekomendasi: Penambahan SOP pelayanan nasabah berupa penjelasan langsung secara lisan kepada nasabah pada program-program Go Green yang dapat dilihat langsung oleh nasabah, seperti: program formless pada transaksi di Teller sebelum melakukan transaksi Teller mengatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk upaya implementasi Green Banking oleh Bank X. 3. Rekomendasi: Penurunan kebijakan perusahaan yang membahas tentang implementasi Green Banking ke dalam program divisi, departemen hingga pada low level management. 4. Rekomendasi: Pengedukasian karyawan secara terintegrasi diseluruh kantor Bank X agar memiliki kebiasaan “green” dengan menggunakan konsep Green People & Green Habits, untuk mempermudah proses pengedukasian dilakukan penggandengan institusi universitas maupun lembaga yang peduli dengan isu lingkungan untuk nantinya mengedukasi karyawan secara berkala. 5. Rekomendasi: Melakukan survei berkala pada seluruh karyawan Bank X tentang penerapan Green Banking dan Green Employee di perusahaan mereka. Rekomendasi: Mengadakan pelatihan karyawan yang khusus membahas isu tentang permasalahan lingkungan dan implementasi Green Banking serta melanjutkan program Green Champion secara menyeluruh, langkah awal dapat dilakukan dengan pengambilan wakil masingmasing kantor wilayah, cabang atau kantor layanan. 6. Rekomendasi: Memberikan suatu syarat khusus pada vendor-vendor / third party yang menyediakan jasa support employee seperti cleaning service berupa SOP standar para support employee dalam hal implementasi konsep “green” dalam keseharian pekerjaan mereka. 7. Rekomendasi: Penerapan standarisasi penggunaan tempat sampah yang membedakan jenis sampah buangan pada seluruh kantor Bank X dari Kantor Besar hingga Kantor Layanan. 8. Rekomendasi: Pembangunan Kantor Layanan Bank X kedepannya harus di desain dengan konsep Green Building, antara lain: penerapan pola zero waste (tidak ada limbah keluar), pembangunan fasilitas pengolahan limbah air sederhana, zero landfill (pengelolaan sampah organik menjadi kompos), pembuatan lubang biopori untuk resapan air, penggunaan lampu LED hemat energi prasarana jalan atau lahan parkir diusahakan tidak menggunakan aspal tapi menggunakana media lain agar seluruh lahan mampu mmenyerap air. 9. Rekomendasi: Pemberian apresiasi pada kantor-kantor Bank X yang dapat mengimplementasikan dengan baik paperless system yang merupakan program house cleaning Bank X. 10. Rekomendasi: Membangun Green Supply Chain Management pada vendor-vendor yang mensupply fasilitas dan kebutuhan kantor, yaitu dengan pemilihan vendor yang memiliki komitmen khusus terhadap mutu dan lingkungan.
4 11. Rekomendasi: Pengurangan (minimalisasi) penggunaan brosur sebagai media promosi produk dan layanan dan meningkatkan promosi melalui dunia maya dan media elektronik. 12. Rekomendasi: Melaksanakan event atau ekspo yang dilakukan secara besar-besaran baik tingkat nasional dan internasional dengan memperlihatkan program-program “Go Green” Bank X. 13. Rekomendasi: Corporate Sustainabality Team harus membentuk suatu unit baru yang memiliki job-desc mendapatkan Green Funding pada dunia internasional. Rekomendasi: Membuat suatu business analytics framework, yaitu berupa framework yang mengambil, membersihkan, mengintegrasikan dan menganalisa informasi manajemen, yang nantinya akan melaporkan kepada para business’s leaders yang akan menginformasikan keputusan yang tepat terhadap tantangan dan peluang dari sustainability. Penggunaan framework ini harus didukung dengan penggunaan software dan hardware terbaru dengan menggunakan staff ahli serta proses bisnis yang kuat agar dapat mengumpulkan data yang tepat dan menghasilkan analisis yang akurat dan relevan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen berdasarkan fact-based decision making. 14. Rekomendasi: Penambahan konstrain biaya ketika opsi pencetakan resi ditampilkan. Rekomendasi: Penvisualisasian pesan “peduli lingkungan” secara menarik dan berupa gambar pada layar monitor ATM Bank X dan ditempatkan diawal transaksi dapat berupa gambar, video, dan atau audio. Rekomendasi: Membangun kesepakatan antara pemilik dan penyewa tentang konfigurasi dan operasional bangunan tertentu yang harus mendukung sustainability. 15. Rekomendasi: Membuat dokumen sewa yang ideal dengan tidak hanya menetapkan tujuan sustainability tetapi juga menjabarkan perilaku spesifik dari penyewa dan pemilik yang dapat mendukung Green Leasing. 16. Rekomendasi: Membuat suatu ukuran kuantitaif dan pelaporan protokol yang terstandar 17. Rekomendasi: Membuat program, produk dan layanan berkonsepkan Go Green yang sesuai dengan demografi nasabah, pengategorian nasabah dapat berdasarkan antara lain: mahasiswa, pelajar, karyawan, ibu rumah tangga, pengusaha, dan lain-lain. Membuhat profil dan mengukur segmentasi perilaku atau kinerja dari sekelompok orang , resiko atau pun jenis transaksi, seperti: pengukuran profitabilitas pelanggan, klaim berdasarkan ukuran atau frekuensi, serta preferensi pelanggan terhadap produk perbankan. 18. Rekomendasi: Pengembangan modul IRS (Internal Rating System) agar dapat memenuhi ESRA (Enviromental and Social Risk Analysis) Bank X. Rekomendasi: Bank X perlu melakukan pemetaan Carbon Footprint pada debitur yang melakukan proses peminjaman kemudian dilakukan pengkategorian debitur berdasarkan tingkatan dampak yang dihasilkan kepada lingkungan. 19. Rekomendasi: Membentuk Green Credit Card baru dengan tawaran program yang lebih menarik dengan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 memberikan nilai lebih (keuntungan) pada nasabah, seperti: penawaran bunga kredit yang lebih kecil dan menggandeng organisasi peduli lingkungan lainnya (selain WWF). 20. Rekomendasi: Perancangan program donasi yang diberikan kepada pihak ketiga yang merupakan organisasi khusus yang bergerak pada bidang lingkungan, dimana setiap pembukaan baru cheque book ordered pada Bank X sebuah donasi akan diberikan pada organisasi tersebut. 21. Rekomendasi: Penyediaan lahan parkir khusus untuk sepeda gayung pada seluruh kantor-kantor Bank X dan membuat program penggunaan sepeda gayung untuk berangkat kerja yang direncanakan dilakukan setiap seminggu sekali atau sebulan sekali. 22. Rekomendasi: Pengecekan secara berkala kendaraan para karyawan Bank X dengan salah satunya menggandeng third party atau organisasi peduli lingkungan untuk bekerja sama melakukan program tersebut. 23. Rekomendasi: Mengadakan program shuttle bus atau shuttle car setiap harinya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi karyawan Bank X yang dapat mencover beberapa daerah tertentu dengan jumlah karyawan terbanyak, sehingga dapat lebih efektif. 24. Rekomendasi: Melakukan program Green Power Initiatives dengan peningkatan penyaluran kredit Bank X pada sektor renewable energy dan efisiensi energi. 25. Rekomendasi: Membeli Renewable Energy Credits (RECs) pada operator yang menghasilkan energi listrik dari sumberdaya yang dapat diperbaharui dan digunakan oleh kantor-kantor Bank X sekitar. 26. Rekomendasi: Penerapan secara besar-besaran ATM hemat energi dengan menerapkan sensor lampu pada keberadaan nasabah yang menggunakan atau tidak, selain itu menerapkan ATM yang menggunakan Solar Cell sebagai sumber energi.
5 Perbankan dapat mendekati tujuan pencapaian sustainability , namun karena ke dinamisan dunia dengan berbagai tekanan perubahan baik secara internal maupun eksternal, maka perbankan tidak akan pernah mencapai tujuan tersebut, karena kriteria-kriteria kesuksesan akan selalu berubah sehingga akan membentuk suatu tantangan dan tujuan yang baru. Namun, selama perbankan dapat memanfaatkan kekuatan analisis bisnis dengan baik, maka perbankan tetap mengedepankan komitmen sustainability perusahaan. 6.Implementasi Green Banking pada Kantor Besar Bank X telah berjalan cukup baik dengan waktu penerapan yang relatif singkat (dimulai pada tahun 2008). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Bank X merupakan salah satu Green Banking di Indonesia, namun implementasi Green Banking secara terintegrasi pada seluruh kantor di Indonesia dan internasional membutuhkan proses dan waktu yang tidak sedikit. 7.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih terdapat gap implementasi Green Banking yang cukup besar antara Kantor Besar dan Kantor Layanan Bank X. Perbedaan capaian implementasi Green Banking pada Kantor Layanan ini secara langsung berdampak pada kurangnya transfer value added implementasi Green Banking antara Bank X dan nasabah karena Kantor Layanan merupakan ujung tombak Bank X yang melayani secara langsung para nasabah. 8.Bank X sebagai salah satu bank milik pemerintah yang memiliki jaringan yang luas tersebar di Indonesia dan internasional dapat memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pelestarian lingkungan karena skala bisnis yang besar tersebut, sehingga diharapkan Bank X dapat memberikan dorongan yang lebih kuat pada terbentuknya Green Economy, dan dapat membantu munculnya perusahaan menengah-mikro yang memanfaatkan prinsip Green Economy sebagai dasar proses bisnisnya.
IV. KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH Berdasarkan pengolahan data serta analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan penelitian ini, yaitu antara lain : 1.Konsep Sustainability tidak hanya dibangun dalam waktu yang singkat dan penerapan Sustainable Banking di Indonesia merupakan hal krusial yang harus diterapkan pada perbankan nasional. 2.Bank yang memiliki value added lebih adalah bank yang mampu untuk peduli pada lingkungan, masyarakat dan seluruh stakeholder yang terkait. 3. Kepedulian perbankan tidak boleh anya bersifat parsial namun harus menjadi suatu nilai korporasi yang terintegrasi dari statement (visi-misi) hingga ke strategi bisnisnya, sehingga perbankan harus dapat selaras dengan sustainable development. 4.Perbankan tidak dapat mengimplementasikan prinsip “green” dan sustainable begitu saja, namun harus terdapat regulasi Bank Sentral Indonesia sebagai pengarah menuju ke bisnis yang sustainable dan ramah lingkungan. 5.Sustainable Banking adalah suatu proses yang terus menerus yang bukan merupakan suatu tujuan dari perbankan.
Pada penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh seluruh pihak PT. Bank X (Persero) Tbk. Kantor Layanan Urip Sumoharjo Surabaya sebagai objek amatan yang telah memberi dukungan dan membantu kelancaran terselesaikannya penelitian. Serta kepada dosen pembimbing saya dan seluruh pihak-pihak terkait yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini terutaa selama proses penyebaran kuesioner. DAFTAR PUSTAKA Annisa, Kristiana & Wicaksono, Radito A. 2012. BANK X, ‘“Doing Good While Doing Business” dengan Konsep Hijau‟ SWA, No. 13/XXVIII, 21 Juni – 4 Juli 2012, h. 54. Arman 2012, Makalah Go Green – Green Banking. Asrul 2012, „Regulasi Menuju Green Banking dan Green Industry‟, Kompasiana, 15 Juli, Diakses pada 22 Agustus 2012,
Bank X 2009a, Sustainability Report Bank X 2009. Bank X 2009b, Struktur Organisasi Tim CST, Forum Online Bank X. Bank X 2010a, Sustainability Report Bank X 2010.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Bank X 2010b, Bank X Miliki Tim CST (Corporate Sustainability Team), Forum Bank X Online. Bank X 2011a, Sustainability Report Bank X 2011a. Bank X 2011b, Notulen Diskusi tentang Corporate Sustainability dan Green Banking, dilaksanakan 22 Juli 2011, Ruang Nagara Lantai 32 Kantor Besar Bank X, Jakarta. Betterbricks 2009, The High Performance Portfolio: 10 Goals For Green Leasing. Cahyafitri, Raras 2010, BI dan Kementerian Lingkungan hidup sepakati Green Banking , National Geographic, Diakses pada 23 April,
Davenport, Audrey 2010, Green Portfolio Programs Reas Huge Benefits for KKR, GreenBiz.com, diakses pada 3 November 2012, Deutsche Bank, 2012, Green Buildings, diakses pada 3 Novemer 2012, Dhewanti, Laksmi 2010, Paving a Path Toward Policies for Green Banking in Indonesia, 1 Nopember 2010 , Seminar Public Finance Partnership for Green Growth, Hotel Borobudur Jakarta, LPEM UI dan JBIC (Japan Bank for International Cooperation. Djamal, Jusman Sayfii 2010, Mewujudkan Eco Manufacturing dan Green Technology, 1-2 Nopember 2010, Seminar Public Finance Partnership for Green Growth, Hotel Borobudur Jakarta, LPEM UI dan JBIC (Japan Bank for International Cooperation. Djatmiko, Harmanto Edy 2012, „Meniscayakan Bisnis Hijau‟. SWA, No. 13/XXVIII, 21 Juni – 4 Juli 2012, h. 30. ECO:FACT AG 2002, Towards Green Banking Practices in the South. Elkington, John 1998, Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21 st Century Business, John Wiley & Sons, Ltd., United Kingdom. Financial Times, International Finance Corporation, Sustainable Finance 2010, Criteria The FT Sustainable Banking Awards Franeda, Roy 2012, „Demi lingkungan, BI susun beleid Green Banking‟ , Kontan.id, 3 Februari, Diakses pada 22 Agustus 2012, Global Reporting Initiatives nd., About Sustainabality Report, diakses pada 7 Januari 2013, < https://www.globalReporting.org/information/sustainabilityReporting/Pages/default.aspx> Gunawan, Alex 2008, Membuat Program CSR Berbasis Pemberdayaan Partisipatif. Hoskins, Sam 2012, The Equator Principles June 2006. Indah 2010, Apa itu Green Banking?, IB Perbankan Syariah, Diakses pada 22 Agustus 2012 ING 2012, Green Current Account, diakses pada 3 November 2012, Iqbal, Said Muhammmad, 2010, Sumber Dana Perbankan Indonesia, weblog, diakses pada 3 November 2012, Irawaty, Wahyu 2008, Analisis Cost-Benefit Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Program Bogasari Mitra Card Surabaya. Jacobs, Richard 1999, Educational Research: Sampling a Population. Jeucken, Marcel 2001, Banking and Sustainability: Slow starters are gaining pace. Krejcie, Robert & Morgan, Daryle W. 2004, Determining Sample Size for Research Activities. Middleton, Carl 2009, Thailand's Commercial Banks Role in Financing Dams in Laos and the Case for Sustainable Banking. Nedbank 2012, Green Affinity Current Account, diakses pada 3 November 2012, Pambudi, Teguh S.,“The Sustainability Game”, SWA, No. 13/XXVIII, 21 Juni – 4 Juli 2012, h. 42. Papastergiou, Angelos 2011, Sustainable Green Banking: The Case of Greece. Purnomo, 2009, Resi ATM Bank Mandiri, diakses pada tanggal 13 April 2012, Rafsanjani, Nurdiana 2008, Sustainable Development, weblog, Diakses pada 22 Agustus 2012,
6 Recklies, Dagmar 2011, Recklies Management Project GmbH. Redaksi SWA 2012, „Mewabahkan Strategi Bisnis Hijau‟, SWA, No. 13/XXVIII, 21 Juni – 4 Juli 2012, h. 4. Redaksi Utusanriau 2012, „2012, BI Terapkan Kredit Green Banking‟, Utusanriau, 10 Februari, diakses pada 18 Oktober 2012, Rothbard, David 2012, Sustainable Development: The Latest U.N. Scare, weblog, Diakses pada 14 Oktober 2012, Sahoo, Pravakar & Nayaki , Bibhu Prasad 2008, Green Banking in India. Saleeth, Hajara 2011, What is Triple Bottom Line of a Business?, Tutebox, Diakses pada 22 Agustus 2012, Sarnianto, “Strategi Hijau Para Kampiun Global” SWA, No. 13/XXVIII, 21 Juni – 4 Juli 2012, h. 78-83. SAS 2010, Sustainable Banking: Why Helping Communities and Saving The Planet is Good for Business. Satgas REDD+ 2012, Booklet REDD+ dan Satgas Kelembagaan REDD+ Sebuah Pengantar. Savitz, Andrew & Jossey-bass, Karl Weber. 2006. The Triple Bottom Line. San Fransisco, USA Setijawan, Edi 2011, Enviroment, Climate Change And Low Carbon Development, Presentasi yang disajikan dalam acara Green Banking in Asia +3. Setyabudi, Nugroho 2011, „Perbankan Harus Andil di Green Economy‟, Okezone.com, 3 April, Diakses pada 22 Agustus 2012, Solheim, Erik 2011, Kata Pengantar Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan, Kayu, Energi dan REDD+, disampaikan pada Konferensi Hutan Indonesia 27 September 2011 Sudarmadi, “Ikhtiar Menjadi Hijau.” SWA, No. 13/XXVIII, 21 Juni – 4 Juli 2012, h. 32. Sugiarsono, Joko, “Indeks SRI-KEHATI, Upaya Menyadarkan Pelaku Bursa Tentang Pentingnya Isu Sustainability”, SWA, No. 13/XXVIII, 21 Juni – 4 Juli 2012, h. 64. Sumiarso, Luluk 2010, Workshop “Low Carbon City”, 25 Mei 2011, Presentasi yang disampaikan dalam Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Theresia J., Anne 2009, Analisis AMDAL kebijakan Green Banking. Triodos Bank 2011. Sustainable Banking, Triodos Bank, Diakses pada 23 September 2012, Triwahyuni, Dewi 2010, Sustainable Development: Paradigma Baru Metode Pembangunan Ekonomi. UNEP Finance Initiative 2007, Green Financial Products & Services: Current State of Play and Future Opportunities . Walpole, Ronald E. & Myers, Raymond H. 1995, Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung. Weber, Olaf, Reiland, Rol & Weber, Bernhard 2002, Sustainability Benchmarking of European Banks ad Financial Service Organizations. Welirang, Franciscus 2010, Respon dan Kesiapan Industri Terhadap Green Banking, 20 Januari, Presentasi yang disajikan dalam Diskusi Terbatas di Bank Indonesia Jakarta, diakses pada tanggal 16 Oktober 2012, Wijaya, Anton 2003, Analisis Implementasi Sistem Green Company pada PT. Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation Cabang P. Jayakarta. Yount, Rick 2006, Population and Sampling, Edisi ke-4, Research Fundamental.