ANALISIS HUJAN OKTOBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2015, JANUARI DAN FEBRUARI 2016 DI SUMATERA SELATAN
KATA PENGANTAR
Analisis Hujan Bulan Oktober 2015 dan Prakiraan Hujan Bulan Desember 2015, Januari dan Februari 2016 disusun berdasarkan hasil analisis data hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan curah hujan yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan serta unsur cuaca lainnya dengan memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer yang sedang berlangsung yang cenderung dapat mempengaruhi iklim di Sumatera Selatan. Disamping itu dalam buletin ini juga disampaikan beberapa informasi meteorologi lainnya, antara lain tentang banyaknya hari hujan, evaluasi tingkat bahaya kebakaran, monitoring hari tanpa hujan berturut-turut, pengamatan arah dan kecepatan angin serta kejadian ekstrim yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Mengingat ketepatan hasil analisis dan prakiraan curah hujan ini sangat tergantung dari data yang masuk, maka diharapkan stasiun kerjasama maupun pos-pos hujan dapat menyampaikan data hasil pengamatan secara tepat waktu ke Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang. Mudah-mudahan dengan terbitnya Buletin Analisis dan Prakiraan Hujan di Sumatera Selatan ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembuat keputusan maupun masyarakat pada umumnya. Kami ucapkan terima kasih kepada instansi, stasiun kerja sama dan semua pihak yang telah membantu penyusunan terbitan ini.
Palembang,
November 2015
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I KENTEN PALEMBANG BMKG
H. MOHAMAD IRDAM NIP. 19581028 198203 1 002
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR PENGERTIAN I.
PENDAHULUAN
II.
ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2015
III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2015, JANUARI DAN FEBRUARI 2016 IV. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN BULAN OKTOBER 2015 V. EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN VI. PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT (PEMUTAKHIRAN 10 NOVEMBER 2015) VII. PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI KOTA PALEMBANG BULAN OKTOBER 2015 VIII. KEJADIAN EKSTRIM DI SUMATERA SELATAN BULAN OKTOBER 2015
LAMPIRAN 1. TABEL ANALISIS CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN BULAN OKTOBER 2015 2. TABEL PRAKIRAAN CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN BULAN DESEMBER 2015 3. PETA DISTRIBUSI CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2015 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN OKTOBER 2015 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN 4. PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN 5. PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN 6. PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
ii
PENGERTIAN Cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat, Iklim mengandung pengertian kebiasaan cuaca atau ciri kecuacaan yang terjadi di suatu tempat atau suatu daerah, sedangkan Musim adalah selang waktu dengan cuaca yang paling sering terjadi atau mencolok. Hujan adalah butir-butir air atau kristal es yang keluar dari awan yang sampai ke permukaan bumi. 1.
Sifat Hujan : Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan, dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat, sehingga jika sifat hujan Atas Normal bukan berarti jumlah curah hujan yang melimpah ataupun sebaliknya jika sifat hujan Bawah Normal bukan berarti tidak ada hujan. Sifat hujan dibagi menjadi tiga kriteria yaitu : a.
Atas Normal (AN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya > 115 %.
b.
Normal (N) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya antara 85 – 115 %.
c.
Bawah Normal (BN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya < 85 %.
2.
Normal curah hujan : a.
Rata rata curah hujan bulanan : nilai rata rata curah hujan masing masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
b.
Normal curah hujan bulanan : nilai rata rata curah hujan masing masing bulan selama 30 tahun.
3.
Musim hujan Suatu zona musim dikatakan masuk musim hujan jika dalam 10 hari/satu dasarian jumlah curah hujannya mencapai lebih dari 50 mm dan diikuti oleh dasarian berikutnya atau dengan kata lain, dalam satu bulan jumlah curah hujannya sudah mencapai 150 mm.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
1
4. Dasarian a.
Dasarian adalah masa selama 10 (sepuluh) hari
b.
Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian yaitu :
Dasarian I
: masa dari tanggal 1 sampai dengan 10.
Dasarian II
: masa dari tanggal 11 sampai dengan 20.
Dasarian III : masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
Contoh : Awal musim kemarau berkisar antara JUNI I – JUNI III Artinya = Tanggal 01 JUNI sampai dengan 30 JUNI. 5. Kriteria Intensitas Curah Hujan
6.
a.
Hujan sangat ringan intensitasnya < 5 mm dalam 24 jam.
b.
Hujan ringan intensitasnya 5 – 20 mm dalam 24 jam.
c.
Hujan sedang intensitasnya 20 – 50 mm dalam 24 jam.
d.
Hujan lebat intensitasnya 50 – 100 mm dalam 24 jam.
e.
Hujan sangat lebat intensitasnya > 100 mm dalam 24 jam.
Anomali Adalah penyimpangan suatu nilai terhadap nilai rata-ratanya.
7.
Penyempurnaan Istilah Informasi Iklim Sesuai dengan Surat Edaran Kepala BMKG no. UM.205/A.11/KB/BMKG-2010 tentang Penyempurnaan Penggunaan Istilah Dalam Informasi Iklim/Hujan. a. Istilah Evaluasi pada Tabel atau Bab dan Sub Bab disempurnakan menjadi Analisis. b. Istilah Prakiraan Curah hujan pada Tabel atau Bab dan Sub Bab adalah tetap Prakiraan. c. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi Curah Hujan disempurnakan menjadi Peta Distribusi Curah Hujan. d. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi sifat hujan disempurnakan menjadi Peta Analisis Sifat Hujan.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
2
8.
FDRS (Fire Danger Rating System) FDRS adalah suatu sistem untuk menghitung/mengevaluasi tingkat bahaya kebakaran berdasarkan input data cuaca yang terdiri dari data : Suhu, Kelembaban Udara, Curah Hujan dan Kecepatan Angin. FDRS terdiri dari enam komponen, masing-masing menggambarkan aspek yang berbeda dari bahaya kebakaran. Terdapat 3 kode kelembaban dengan model pada bahan bakar permukaan, sub permukaan dan bagian dalam tanah dalam berbagai ukuran dan luasan. Disamping itu ada tiga indeks perilaku bahan bakar yang mengindikasikan potensi tingkat penjalaran, konsumsi bahan bakar dan intensitas kebakaran pada tipe bahan bakar yang standar.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
3
I
1.
PENDAHULUAN
Suhu muka laut perairan Indonesia Kondisi suhu muka laut di wilayah Indonesia secara umum cenderung lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya, sehingga berpotensi mendapat penambahan massa uap air.
2.
ENSO ENSO berada pada kondisi El Nino Kuat yang berpotensi mengakibatkan pengurangan pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian timur dan selatan ekuator.
3.
Dipole Mode Indeks Dipole Mode bernilai positif yang mengindikasikan terjadinya pengurangan pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian barat.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
4
II
ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2015
A. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2015 Berdasarkan data curah hujan bulan Oktober 2015 yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Sumatera Selatan maka analisis curah hujan bulan Oktober 2015 adalah sebagai berikut : CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN / DAERAH
0 – 20
Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
21 – 50
Kab. Banyuasin bagian utara, sebagian kecil Kab. Musi Banyuasin bagian barat daya, Kab. Musi Rawas bagian timur, sebagian kecil Kab. Lahat bagian utara hingga tengah, Kab. Empat Lawang bagian selatan, Kota Pagar Alam bagian tengah, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat daya, sebagian kecil Kab. OKU Selatan bagian barat dan Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat
51 – 100
Kota Lubuk Linggau, sebagian kecil Kab. Musi Rawas bagian selatan, Kab. Lahat bagian tengah dan selatan, Kab. Empat Lawang bagian tengah hingga barat, Kota Pagar Alam bagian timur dan sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat daya
101 – 150
Kab. Empat Lawang bagian utara dan Kab. Lahat bagian tengah hingga barat laut
151 – 200
Sebagian kecil Kab. Lahat bagian barat
201 – 300
-
301 – 400
-
401 – 500
-
> 500
-
Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Oktober 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
5
B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN OKTOBER 2015 Berdasarkan data curah hujan bulan Oktober 2015 yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Sumatera Selatan maka analisis sifat hujan bulan Oktober 2015 adalah sebagai berikut: SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL
Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
NORMAL
-
ATAS NORMAL
-
Peta Analisis Sifat Hujan Bulan Oktober 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3.
C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN OKTOBER 2015 Analisis curah hujan ekstrim harian Oktober 2015 di wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut : KRITERIA
KABUPATEN / DAERAH
CURAH HUJAN LEBAT (51 – 100 mm/Hari)
Kota Agung, Kikim Barat
CURAH HUJAN SANGAT LEBAT (> 100 mm/Hari)
-
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
6
III
PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2015, JANUARI DAN FEBRUARI 2016
A. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2015 Prakiraan Curah Hujan Desember 2015 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN/DAERAH
0 – 20
-
21 – 50
-
51 – 100
-
101 – 150
-
151 – 200
Sebagian besar Kab. Empat Lawang
201 – 300
Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
301 – 400
Kab. Musi Banyuasin bagian selatan, Kab. Lahat bagian timur, Kab. Muara Enim bagian barat daya, Kab. Ogan Ilir bagian tengah, Kota Palembang bagian utara hingga timur dan Kab. Ogan Komering Ilir bagian timur
401 – 500
-
> 500
-
Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 4.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
7
Prakiraan Sifat Hujan Desember 2015 SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL
Kab. Musi Rawas bagian barat, Kota Lubuk Linggau, Kab. Musi Banyuasin bagian utara, sebagian besar Kab. Banyuasin, Kab. Ogan Komering Ilir bagian utara, Kab. Muara Enim bagian tengah, Kota Prabumulih, Kab. Lahat bagian barat daya, sebagian besar Kota Pagar Alam, Kab. OKU Selatan bagian selatan hingga timur dan Kab. OKU Timur bagian selatan
NORMAL
Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
ATAS NORMAL
Kab. Musi Banyuasin bagian tengah hingga selatan, sebagian kecil Kab. Musi Rawas bagian selatan, Kab. Empat Lawang bagian timur laut, Kab. Lahat bagian barat laut hingga timur, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat daya dan timur laut, Kab. Ogan Ilir bagian utara, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan, Kota Palembang bagian selatan dan Kab. Ogan Komering Ilir bagian tengah hingga timur
Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 4.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
8
B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2016 Prakiraan Curah Hujan Januari 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN / DAERAH
0 – 20
-
21 – 50
-
51 – 100
-
101 – 150
-
151 – 200
-
201 – 300
Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
301 – 400
Kota Lubuk Linggau, Kab. Musi Rawas bagian tengah hingga tenggara, Kab. Lahat bagian utara, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat daya, Kota Prabumulih bagian tengah, Kab. OKU bagian barat, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir dan Kab. Musi Banyuasin bagian tengah
401 – 500
-
> 500
-
Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2016 dapat dilihat pada Lampiran 5.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
9
Prakiraan Sifat Hujan Januari 2016 SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL
Kota Pagar Alam, Kab. Lahat bagian selatan dan utara, Kab. Musi Rawas bagian timur, Kab. Muara Enim bagian barat dan timur, Kab. Ogan Ilir bagian tengah, Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat hingga selatan, Kota Palembang bagian timur, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan Kab. OKU Timur bagian selatan
NORMAL
Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
ATAS NORMAL
Kab. Musi Rawas bagian barat, Kota Lubuk Linggau, sebagian besar Kab. Empat Lawang, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian selatan dan utara, Kab. OKU bagian barat, sebagian kecil Kab. OKU Selatan bagian utara, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara, Kab. Banyuasin bagian timur dan selatan serta Kab. Musi Banyuasin bagian utara
Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2016 dapat dilihat pada Lampiran 5.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
10
C. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 Prakiraan Curah Hujan Februari 2016 CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN / DAERAH
0 – 20
-
21 – 50
-
51 – 100
-
101 – 150
Kab. Empat Lawang bagian barat dan Kab. Musi Banyuasin bagian utara
151 – 200
Kab. Empat Lawang bagian tengah, Kab. OKU Selatan bagian selatan, Kab. Musi Banyuasin bagian utara, sebagian besar Kab. Banyuasin, Kota Palembang bagian timur, Kab. Ogan Ilir bagian timur dan sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat
201 – 300
Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
301 – 400
Kab. Musi Rawas bagian tenggara, Kota Lubuk Linggau bagian timur, Kab. Empat Lawang bagian utara, sebagian besar Kab. Lahat, Kab. Muara Enim bagian selatan dan utara, Kab. OKU bagian barat, Kab. OKU Selatan bagian barat, Kab. OKU Timur bagian utara, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat
401 – 500
Sebagian kecil Kab. Lahat bagian tengah
> 500
-
Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2016 dapat dilihat pada Lampiran 6.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
11
Prakiraan Sifat Hujan Februari 2016 SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL
Kab. Musi Banyuasin bagian timur laut, sebagian besar Kab. Banyuasin, sebagian besar Kota Palembang, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Ogan Ilir bagian tengah, Kab. Muara Enim bagian barat dan timur, sebagian kecil Kab. Lahat bagian timur laut, Kab. OKU Timur bagian selatan serta Kab. OKU Selatan bagian timur dan selatan
NORMAL
Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
ATAS NORMAL
Kota Lubuk Linggau bagian timur, sebagian kecil Kab. Musi Rawas bagian selatan, sebagian besar Kab. Empat Lawang, sebagian kecil Kab. Lahat bagian selatan, Kab. OKU bagian selatan, Kab. OKU Selatan bagian utara, Kab. OKU Timur bagian timur, sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara, Kab. Muara Enim bagian utara, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan Kab. Musi Banyuasin bagian timur
Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2016 dapat dilihat pada Lampiran 6.
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
12
IV
INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN BULAN OKTOBER 2015
KRITERIA
KABUPATEN / DAERAH
> 20 hari
-
10 – 20 hari
-
< 10 hari
Kenten, Talang Betutu, Gandus, Plaju, Kertapati, Sekojo, Bukit, Sembawa, Musi Landas, Muara Padang, Mariana, Tanjung Lago, Babat Toman, Sekayu, Sungai Lilin, Bayung Lencir, Plakat Tinggi, Keluang, Sungai Keruh, Lais, Sangadesa, Batanghari Leko, Lalan, Indralaya, Tanjung Raja, Belitang, Buay Madang, Gunung Batu, Baturaja, Raksajiwa, Lubuk Batang, Tebing Tinggi, Lahat, Merapi Timur, Merapi Selatan, Merapi Barat, Pulau Pinang, Gumai Ulu, Pagar Gunung, Tanjung Tebat, Kota Agung, Mulak Ulu, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu, Pajar Bulan, Jarai, Muara Payang, Gumai Talang, Pseksu, Kikim Timur, Kikim Selatan, Kikim Tengah, Kikim Barat, Tugumulyo, Srikaton, Muara Beliti, Karang Dapo, Purwodadi, Simpang Campang, Buay Rawan, Banding Agung, Simpang, Pagar Alam, Celikah, Lempuing Induk, Lempuing Jaya, Pampangan, Pangkal Lampam, Jejawi, Muara Enim, Lembak, Gunung Megang, Gelumbang, Rambang Dangku, Kelekar, Ujan Mas, Rambang, Lubai
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
13
V
EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN
PEMANTAUAN FDRS (FIRE DANGER RATING SYSTEM) BULAN OKTOBER 2015
Kota Palembang FFMC merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh 4 unsur cuaca, yaitu : curah hujan, suhu, kelembaban relatif dan kecepatan angin. Grafik indeks FFMC di Stasiun Klimatologi Kenten Palembang tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Oktober 2015 menunjukkan bahwa persentase indeks FFMC (indeks bahan bakar halus) pada level Rendah 2.0%, Sedang 17.1%, Tinggi 19.1% dan Ekstrim 61.8%. Sedangkan persentase indeks FFMC pada bulan Oktober tercatat 100% berada pada level Ekstrim. Untuk bulan Desember 2015, indeks FFMC diperkirakan berada pada level Tinggi. DC merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan. Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap. Kode ini dipengaruhi oleh 2 unsur cuaca, yaitu : curah hujan dan suhu. Grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Klimatologi Kenten Palembang menunjukkan bahwa kejadian indeks kekeringan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Oktober 2015 tercatat 64.8% pada level Rendah, Sedang 4.9%, Tinggi 5.9% dan Ekstrim 24.3%. Sedangkan untuk bulan Oktober, frekuensi kejadian indeks kekeringan (DC) tercatat 100% pada level Ekstrim. Untuk bulan Desember 2015, indeks DC pada diperkirakan berada pada level Sedang. FWI merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran. Grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Klimatologi Kenten Palembang dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Oktober 2015 menunjukkan bahwa persentase indeks cuaca kebakaran (FWI) pada level Rendah sebesar 33.2%, Sedang 18.4%, Tinggi
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
14
13.8% dan Ekstrim 34.5%. Sedangkan pada bulan Oktober indeks FWI tercatat 100% berada pada level Ekstrim. Untuk bulan Desember 2015, indeks FWI diperkirakan berada pada level Tinggi.
Grafik FDRS Kenten 1 Januari – 31 Oktober Tahun 2015
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
15
Grafik FDRS Kenten Bulan Oktober Tahun 2015
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
16
VI
PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT (PEMUTAKHIRAN 10 NOVEMBER 2015)
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
17
VII 1.
PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI KOTA PALEMBANG BULAN OKTOBER 2015
ARAH DAN KECEPATAN ANGIN RATA – RATA A.
METODE WIND ROSE
B.
DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
18
2.
ARAH DAN KECEPATAN ANGIN MAKSIMUM A.
METODE WIND ROSE
B.
DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
19
VIII
KEJADIAN EKSTRIM DI SUMATERA SELATAN BULAN OKTOBER 2015
NO
TANGGAL
KEJADIAN
TEMPAT
1
1-10-2015
Kabut asap
Palembang
2
2-10-2015
Kekeringan
3
6-10-2015
Kabut asap
4
7-10-2015
Kabut asap
5
13-10-2015
Kabut asap
6
15-10-2015
Kabut asap
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
DAMPAK
- Jarak pandang berkurang, mengganggu penerbangan dan aktivitas nelayan - Asap mengganggu pernapasan, banyak yang terkena penyakit ISPA terutama anak-anak - Mata pedih OKI, Banyuasin - Menyulitkan aktivitas warga sehari-hari - Sebagian areal persawahan terancam tidak terairi - Tanaman padi mengalami puso Sekayu - Kualitas udara memburuk hingga di atas ambang batas normal yang dapat membahayakan kesehatan manusia Palembang - Jarak pandang hanya 100 meter, mengganggu penerbangan dan aktivitas nelayan - Asap mengganggu pernapasan, banyak yang terkena penyakit ISPA terutama anak-anak - Mata pedih - Mengganggu sistem belajar mengajar di lembaga pendidikan, anak sekolah diliburkan - Mengganggu aktivitas warga yang berada di luar ruangan Martapura - Jarak pandang berkurang, mengganggu lalu lintas - Asap mengganggu pernapasan, banyak yang terkena penyakit ISPA terutama anak-anak - Mata pedih Palembang - Mengganggu sistem belajar mengajar di lembaga pendidikan, anak sekolah diliburkan - Mengganggu aktivitas warga yang berada di luar ruangan 20
7
21-10-2015
Kabut asap
Palembang
8
26-10-2015
Kabut asap
Palembang
9
28-10-2015
Kabut asap
Lubuk linggau
- Jarak pandang berkurang, mengganggu lalu lintas - Asap mengganggu pernapasan, banyak yang terkena penyakit ISPA terutama anak-anak - Mata mengalami iritasi - Jarak pandang 200 meter mengganggu penerbangan - Aktivitas warga terganggu - Jarak pandang berkurang, mengganggu penerbangan - Asap mengganggu pernapasan, banyak yang terkena penyakit ISPA terutama anak-anak - Mata pedih - Mengganggu aktivitas warga yang berada di luar ruangan
Sumber: Media cetak yang terbit di Kota Palembang
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
21
LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel 1 ANALISIS CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN BULAN OKTOBER 2015 No
Stasiun
Curah Hujan Rata - Rata Bulanan
RATA - RATA OKTOBER (mm) 85% 115%
CH/HH OKTOBER 2015 (mm)
ANALISIS SIFAT HUJAN OKTOBER 2015
I 1 2 3 4 5
Kota Palembang Plaju Talang Betutu Kenten Gandus Tridinanti
218 181 196 185 248
185 154 167 157 211
250 208 226 213 285
0/0 3/2 0/2 14/3 X
BN BN BN BN X
II 1 2 3 4
Kab. Musi Banyuasin Sungai Lilin Sekayu Babat Toman Bayung Lincir
189 172 221 123
160 146 188 104
217 198 254 141
4/2 4/2 10/1 14/2
BN BN BN BN
III 1 2 3 4 5 6 7 8
Kab. Banyuasin Alicia Melania Sanna Musi Landas Sembawa Betung Pangkalan Balai Mariana
210 208 186 180 195 195 143 206
178 177 158 153 166 165 122 175
241 239 213 207 224 224 164 237
X X X 0/1 0/0 X X 0/0
X X X BN BN X X BN
IV 1 2 3
Kab. Ogan Ilir Cinta Manis Indralaya Tanjung Raja
150 121 208
127 103 177
172 139 239
X 7/2 5/1
X BN BN
V 1 2 3 4 5 6 7
Kab. Ogan Komering Ilir Kayu Agung Celikah Pampangan Tulung Selapan Lempuing SP. Padang Tanjung Lubuk
119 80 123 172 165 223 154
101 68 104 146 140 189 131
137 92 141 198 190 256 177
X 34/2 37/1 X 0/0 X X
X BN BN X BN X X
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
22
Lanjutan Tabel 1 No VI 1 2 3 4 5
Stasiun Kab. Muara Enim Gelumbang Gunung Megang Talang Ubi Muara Enim Lembak
Curah Hujan Rata - Rata Bulanan
RATA - RATA OKTOBER (mm) 85% 115%
CH/HH OKTOBER 2015 (mm)
ANALISIS SIFAT HUJAN OKTOBER 2015
225 218 117 213 262
191 186 100 181 222
258 251 135 245 301
0/1 0/0 X 15/3 0/0
BN BN X BN BN
VII Kota Prabumulih 1 Prabumulih
178
151
205
X
X
VIII 1 2 3
Kab. Lahat Lahat Tanjung Tebat Tanjung Sakti
153 229 239
130 195 203
176 263 275
67/5 1/2 3/1
BN BN BN
IX Kota Pagar Alam 1 Gunung Dempo I 2 Pagar Alam
242 232
205 197
278 267
10/2 X
BN X
X 1 2 3
243 102 171
207 86 145
279 117 197
55/4 X X
BN X X
XI Kab. Ogan Komering Ulu 1 Baturaja 221 2 Raksa Jiwa 172
188 146
254 198
0/0 0/0
BN BN
XII 1 2 3
Kab. OKU Timur Belitang Buay Madang Gunung Batu
166 169 194
141 143 165
191 194 223
15/1 0/0 1/1
BN BN BN
XIII 1 2 3
Kab. OKU Selatan Muara Dua Simpang Campang Banding Agung
108 213 186
91 181 158
124 244 214
5/2 11/4 0/0
BN BN BN
XIV Kota Lubuk Linggau 1 Lubuk Linggau
213
181
245
X
X
XV 1 2 3
211 235 138
179 200 117
242 270 158
37/4 X 58/3
BN X BN
Kab. Empat Lawang Tebing Tinggi Padang Tepung Pendopo Lintang
Kab. Musi Rawas Tugu Mulyo Muara Rupit Srikaton
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
23
Lampiran 2 Tabel 2 PRAKIRAAN CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2015
No
Stasiun
Curah Hujan Rata - Rata Bulanan
RATA - RATA DESEMBER 85% 115%
PRAKIRAAN CH PRAKIRAAN DESEMBER 2015 SIFAT HUJAN (mm) DESEMBER 2015
I 1 2 3 4 5
Kota Palembang Plaju Talang Betutu Kenten Gandus Tridinanti
242 256 274 224 317
206 218 233 191 269
278 295 315 258 364
201 - 300 201 - 300 301 - 400 201 - 300 301 - 400
AN N N AN N
II 1 2 3 4
Kab. Musi Banyuasin Sungai Lilin Sekayu Babat Toman Bayung Lincir
179 253 301 183
152 215 256 156
206 291 346 211
201 - 300 301 - 400 301 - 400 201 - 300
AN AN AN N
III 1 2 3 4 5 6 7 8
Kab. Banyuasin Alicia Melania Sanna Musi Landas Sembawa Betung Pangkalan Balai Mariana
211 213 161 245 274 197 264 233
179 181 137 208 233 167 224 198
242 245 185 282 315 226 304 268
201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300
AN AN AN N N N N N
IV 1 2 3
Kab. Ogan Ilir Cinta Manis Indralaya Tanjung Raja
342 234 245
291 199 208
393 269 282
301 - 400 201 - 300 201 - 300
N AN N
V 1 2 3 4 5 6 7
Kab. Ogan Komering Ilir Kayu Agung Celikah Pampangan Tulung Selapan Lempuing SP. Padang Tanjung Lubuk
208 284 236 216 288 224 362
177 241 201 184 245 190 308
239 326 272 249 332 258 416
201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300 201 - 300
N N N AN N N N
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
24
Lanjutan Tabel 2 : No VI 1 2 3 4 5
Stasiun Kab. Muara Enim Gelumbang Gunung Megang Talang Ubi Muara Enim Lembak
Curah Hujan Rata - Rata Bulanan
RATA - RATA DESEMBER 85% 115%
PRAKIRAAN CH PRAKIRAAN DESEMBER 2015 SIFAT HUJAN (mm) DESEMBER 2015
287 502 225 391 382
244 427 192 332 324
330 577 259 450 439
201 - 300 301 - 400 201 - 300 301 - 400 201 - 300
N BN N N BN
VII Kota Prabumulih 1 Prabumulih
315
268
362
201 - 300
BN
VIII 1 2 3
Kab. Lahat Lahat Tanjung Tebat Tanjung Sakti
377 174 329
320 148 280
434 200 378
301 - 400 201 - 300 201 - 300
N AN N
IX Kota Pagar Alam 1 Gunung Dempo I 2 Pagar Alam
337 305
287 259
388 351
201 - 300 201 - 300
BN BN
X 1 2 3
172 148 196
146 126 167
197 170 225
201 - 300 151 - 200 151 - 200
AN N N
XI Kab. Ogan Komering Ulu 1 Baturaja 268 2 Raksa Jiwa 279
228 237
308 321
201 - 300 201 - 300
N N
XII 1 2 3
Kab. OKU Timur Belitang Buay Madang Gunung Batu
332 264 220
283 225 187
382 304 253
201 - 300 201 - 300 201 - 300
N BN N
XIII 1 2 3
Kab. OKU Selatan Muara Dua Simpang Campang Banding Agung
245 250 295
208 212 251
282 287 339
201 - 300 201 - 300 201 - 300
N N BN
XIV Kota Lubuk Linggau 1 Lubuk Linggau
272
232
313
201 - 300
BN
XV 1 2 3
238 318 246
202 270 209
273 366 282
201 - 300 201 - 300 201 - 300
AN BN N
Kab. Empat Lawang Tebing Tinggi Padang Tepung Pendopo Lintang
Kab. Musi Rawas Tugu Mulyo Muara Rupit Srikaton
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
25
Lampiran 3
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
26
Lampiran 4
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
27
Lampiran 5
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
28
Lampiran 6
Buletin BMKG Edisi Desember 2015
29